Kita masih membahas Firman TUHAN yang
terdapat di dalam ktb Keluaran tentang pakaian yang merupakan
kelanjutan dari penataran imam-imam dan juga dari calon imam-imam;
biar-lah ini menjadi pembaharuan dan tuntunan di dalam pelayanan kita
supaya pelayanan ini berkenan kepada TUHAN.
Keluaran
28 : 1, 2,
1.
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan
anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
2.
Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai
perhiasan kemuliaan.
Jadi,
dulu Harun dan anak-anaknya dipanggil dan dipilih dari tengah-tengah
bangsa Israel untuk memegang jabatan/menjadi imam dan sekarang bagi
kita, kita dipanggil dan dipilih oleh TUHAN untuk menjadi imam dan
raja-raja.
Imam
adalah:
- Seorang
yang suci,
- Seorang
yang memangku jabatan pelayanan dan
- Seorang
yang beribadah dan melayani TUHAN
Tetapi
seorang imam juga harus memiliki pakaian kudus (ay 2), artinya
tahbisan/pelayanan yang benar tidak dapat dipisahkan dari pakaian
kudus. Orang yang telanjang tidak boleh melayani TUHAN sebab ia
hanya melayani diri sendiri bahkan melayani setan. Inilah pentingnya
pakaian.
Ada
tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:
- Baju
efod
- Sabuk
- Tutup
dada
- Gamis
baju efod
- Kemeja
beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
- Serban
- Patam
(seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)
Tujuh
pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
klik untuk lihat gambar
Kemarin
kita sudah membahas tentang pakaian putih/kesucian dan kemuliaan yang
merupakan hasil dari pekerjaan Firman pengajaran disertai dengan
perjamuan suci mempercepat kesucian. Sebab ini bagaikan sabun tukang
penatu yang membersihkan noda-noda pada pakaian; kemudian nyala api
siksaan = percikan darah= kita diubahkan = pakaian kemuliaan.
Sekarang,
kita akan mempelajari tentang
patam.
Keluaran
28 : 36 – 38,
36.
Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu
kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
37.
Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu
dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
38.
Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan
Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang
dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan
kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga
TUHAN berkenan akan mereka.
Jadi,
patam ini terbuat dari emas murni, diletakan di dahi dan diukirkan
seperti meterai
‘Kudus bagi TUHAN’. Sekarang ini banyak
orang yang mengajarkan tentang tabernakel tetapi dalam arti jasmani
dengan membuat bendera-bendera/dulu itu ada panji-panji dllnya -->
bukan seperti itu. Sebab kalau membuat panji-panji/bendera-bendera,
juga harus membuat pelita emas dllnya.
Tetapi
sekarang ini dalam arti rohani yaitu
pikiran/ingatan dan
angan-angan hati harus disucikan, sebab kalau tidak disucikan, maka
akan selalu mengarah pada dosa dan penyembahan berhala. Jadi,
bukan TUHAN yang dipikir tetapi berhala. Itu sebabnya pada dahi
diberi patam.
Sebagai
contoh terdapat di ktb
Keluaran 32 : 4,
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan
pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian
berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Jadi,
waktu Musa naik ke gunung Sinai dan ia tidak turun-turun, dalam
keadaan terjepit maka bangsa Israel membuat anak lembu tuangan dan
mereka berkata:
"Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Itu
sebabnya kita harus waspada sebab mereka membuat anak lembu tuangan
(berhala), dan mereka berani mengatakan bahwa mereka beribadah kepada
tuhan yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir --> tuhan yang
palsu, disebut benar, sedangkan TUHAN Yang Benar, disebut palsu.
Seperti
yang ditulis di dalam injil Matius 27 --> YESUS disebut sebagai
penyesat ketika imam kepala berkata kepada Pilatus, bahwa YESUS dulu
mengajar bahwa Ia akan bangkit --> pengajaran yang benar disebut
sesat, sedangkan yang sesat disebut benar. TUHAN Yang Benar disebut
palsu dan ini nanti akan terjadi.
Itu
sebabnya kita harus memakai patam = pikiran/ingatan dan angan-angan
hati harus disucikan.
Mengapa
bangsa Israel membuat anak lembu emas, dan tidak membuat yang
lainnya? Jawabannya di dalam
Yeremia 46 : 14, 15,
14.
"Beritahukanlah di Mesir, dan kabarkanlah di Migdol! Kabarkanlah
di Memfis dan di Tahpanhes! Katakanlah: Ambillah tempat dan
bersiaplah, sebab sekitarmu habis dimakan pedang!
15.
Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan?
Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!
Jadi,
berhala orang Mesir adalah sapi jantan dan disembah, dan ini setiap
hari dilihat oleh orang Israel dan mereka mengingatnya. Waktu bangsa
Israel terdesak dan Musa tidak turun-turun dari gunung Sinai -->
kita harus berhati-hati sebab seringkali kita berkata bahwa tidaklah
mengapa, tetapi satu waktu dalam keadaan terdesak dan pikiran/ingatan
dan angan-angan hati tidak disucikan, maka semuanya akan keluar.
Sebab
pikiran/angan-angan hati bangsa Israel belum disucikan sehingga
selalu teringat pada berhala Mesir yaitu lembu =
dahinya belum
memiliki patam. Semoga kita dapat mengerti dengan
sungguh-sungguh.
Sementara
TUHAN berbicara tentang patam/kesucian, ternyata bangsa Israel sudah
dicap oleh setan sebab mereka teringat akan lembu emas dan bukannya
ingat akan TUHAN. Selain TUHAN Yang ingin memeterai dahi kita, setan
juga ingin memeterai dahi kita ( Keluaran 32 : 4 dan juga Yeremia 46
).
Kita
melihat yang negatif terlebih dahulu yaitu setan yang mau memeterai
pikiran/ingatan dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN; itu sebabnya kita
harus suci, jangan berkata “oh, tidak mengapa”, sebab satu waktu
akan keluar.
Setan
hendak memeterai pikiran/ingatan dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN
dengan tiga hal yaitu dengan:
- pikiran
duniawi --> Filipi 3 : 18, 19,
18.
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup
sebagai seteru salib Kristus.
19. Kesudahan
mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan
mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada
perkara duniawi.
Seteru salib
Kristus = dahi dicap oleh setan.
Jadi pikiran duniawi adalah
pikiran yang menolak salib TUHAN = tidak mau sengsara
daging. Ini merupakan pribadi dari pelayan TUHAN/hamba TUHAN dan
banyak yang menolak salib = memiliki pikiran duniawi = beribadah dan
melayani TUHAN tetapi hanya untuk memburu
perkara-perkara jasmani/perkara-perkara duniawi yaitu kemakmuran
dan hiburan.
Inilah dahi yang dicap oleh setan tetapi
sekarang ini banyak yang terus dicari dan sangat laris --> kalau
di dalam gereja ditampilkan kemakmuran jasmani dan juga
hiburan-hiburan jasmani, banyak yang datang. Sementara mereka tidak
mengetahui bahwa dahi mereka itu dicap/dimeterai dengan
pikiran-pikiran dunia. Ini berlawanan dengan patam. Semoga kita
dapat mengerti.
- pikiran
daging --> Roma 8 : 5, 7,
5.
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh.
7. Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Tidak takluk
= tidak taat.
Jadi, hamba TUHAN/anak TUHAN yang dicap dengan
pikiran daging adalah kehidupan yang hanya mengikuti
dan memuaskan keinginan daging, sehingga menjadi tidak
taat/tidak dengar-dengaran pada Firman TUHAN/pada Firman pengajaran
yang benar.
Kehidupan itu mengetahui bahwa Firman itu
benar, tetapi tidak dapat taat --> hal ini memang tidak
mungkin baginya. Kalau masih ada pikiran daging, maka kehidupan
itu menjadi tidak taat dan kehidupan itu selalu memiliki banyak
alasan. Semoga kita dapat mengerti.
Salah satu contoh
adalah Petrus --> Yohanes 21 : 3, 7,
3.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan."
Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak
menangkap apa-apa.
7. Maka murid yang
dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan."
Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan
pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam
danau.
“ aku pergi menangkap ikan” --> ini jelas
salah, sebab TUHAN mengatakan kepada Petrus, bahwa ia menjadi
penjala manusia dan ini adalah Firman pengajaran yang benar. Petrus
hendak pergi menangkap ikan = tidak taat pada Firman pengajaran yang
benar, pasti akan berbuat salah. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati, sebab kalau pengajaran yang tidak benar, pasti akan
banyak pengikutnya (ay 3b). Mengapa kita berbuat kesalahan
sekali-pun kita tahu bahwa itu merupakan hal yang salah? Sebab ada
keinginan.
Petrus yang hanya mengikuti pikiran dan keinginan
daging sehingga ia kembali menjadi penjala ikan dan ia menjadi tidak
taat pada Firman ALLAH/Firman pengajaran yang benar, maka akibatnya
Petrus tidak mengenal TUHAN sekali-pun ia sudah pernah berjalan di
atas air, sudah pernah mengalami mujizat, tetapi ia tidak mengenal
TUHAN.
Biar-pun kita mengatakan bahwa kita melayani TUHAN
dan juga berjuang untuk TUHAN, tetapi kalau tidak taat pada
pengajaran yang benar, maka kehidupan itu tidak akan mengenal TUHAN
dan juga tidak di kenal oleh TUHAN sehingga kehidupan itu secara
jasmani dan rohani gagal total/tidak menangkap apa-apa bahkan sampai
menjadi telanjang/dipermalukan = tidak dapat masuk dalam kemuliaan
bersama dengan TUHAN.
Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh
serius. Ukuran keberhasilan itu bukanlah kalau memiliki gereja yang
besar/kecil atau kalau mendapatkan gaji yang besar, tetapi ukuran
dari keberhasilan itu adalah kalau kita taat dengar-dengaran. Kalau
kita tidak taat --> enyahlah engkau!!! Kita tidak mengenal TUHAN
dan TUHAN juga tidak mengenal kita = gagal total sampai menjadi
telanjang/dipermalukan dan juga tidak boleh melayani TUHAN sebab
telanjang/tidak memiliki pakaian sehingga tidak dapat
dipermuliakan/di sempurnakan seperti TUHAN. Ini betul-betul fatal
sebab masuk ke dalam kebinasaan.
Sementara TUHAN ingin
memberikan patam di dahi kepada hamba TUHAN/pelayan TUHAN, tetapi
setan mendahului; itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan
pikiran dunia, dengan pikiran daging sebab akan dimeteraikan juga
oleh setan di dahi para hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
Jadi, kita
harus berhati-hati, masalah rohani ini jangan disepelekan dengan
mengatakan bahwa tidaklah mengapa --> seperti yang selalu dilihat
oleh bangsa Israel ketika mereka masih berada di Mesir, setiap hari
mereka melihat bangsa Mesir menyembah lembu, satu waktu bangsa
Israel terdesak, maka apa yang dilihat dulu itu akan muncul dan
sudah mendapatkan cap. Semoga kita dapat mengerti.
- pikiran
jahat dan najis --> Yeremia 3 : 3,
Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim
tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau
tidak mengenal malu.
Pikiran jahat dan najis = pikiran
dari perempuan sundal/Babel yang hanya memikirkan perkara-perkara
najis dan juga tidak setia/perkara jahat. Jadi hamba TUHAN dan
pelayan-pelayan TUHAN yang hanya memikirkan perkara-perkara jahat
dan najis = tidak setia di dalam ibadah pelayanan bahkan
meninggalkan ibadah pelayanan = dahinya sudah dicap dengan pikiran
najis/perkara-perkara kotor dan juga dengan pikiran-pikiran
jahat/tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.
Kalau
kita membaca di dalam ktb Keluaran 29 tentang tahbisan, kita
ditahbiskan untuk selama-lamanya. Saya selalu mendengar ajaran dari
guru-guru kami, seorang hamba TUHAN dan pelayan TUHAN itu tidak
mengenal istilah pensiun = tidak ada pensiun. Semoga kita dapat
mengerti.
Akibatnya: dirus hujan tertahan = kering dan
jika kehidupan itu seorang hamba TUHAN, maka itu berarti tidak ada
pembukaan Firman sebab kehidupan itu tidak setia. Jika kehidupan itu
merupakan anggauta sidang jemaat, maka kehidupan itu tidak dapat
mengerti pembukaan Firman itu.
Orang di luar sedang kering
dan haus, mereka ingin menikmati hujan. Saya banyak bersaksi tentang
beberapa orang yang mengirim e-mail kepada saya sekali-pun saya
tidak mengenal mereka, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka ini
tergembala jarak jauh. Ada orang yang tinggal di Bandung berkata,
apakah tidak dipertimbangkan untuk membuka cabang di kota Bandung?
Dan juga dari banyak tempat meminta untuk mempertimbangkan untuk
membuka cabang di tempat mereka. Ini bukannya saya ini hebat -->
tidak!! tetapi Firman pengajarannya yang hebat yang diwahyukan oleh
TUHAN kepada alm.bpk.pdt v Gessel dan kita hanya melanjutkan -->
ini yang hebat. Kita tidak perlu ragu sehingga mau diperbandingkan,
di seminarkan --> tidak perlu!! Tinggal kita mau menerima atau
tidak pengajaran ini. Semoga kita dapat mengerti.
Alm.
bpk pdt. Pong selalu mengajarkan kepada kita bahwa beliau tidak
setuju kalau pengajaran ini di seminarkan sebab pengajaran ini
‘
benar’ dan saya memegang perkataan dari guru-guru saya.
Kalau sekarang ada yang begini dan begitu --> terserah mereka!
Tetapi kita harus menjaga supaya pikiran kita jangan sampai dicap
dengan dahi dari perempuan sundal yaitu najis dan jahat =
- tidak
setia,
- dirus
hujan tertahan = tidak ada pembukaan Firman,
- kering
rohani = tidak mengerti pembukaan Firman sampai binasa.
Kita
harus berhati-hati kalau kerohanian sudah menjadi kering dan ini
dapat diditeksi/diketahui dari kekeringan rohani adalah mulutnya
kering/perkataannya kering (srt Yakobus) bagaikan api yang menyambar
sehingga terbakar.
Perkataan-perkataan
kering adalah:
- perkataan-perkataan
yang tidak membawa berkat,
- perkataan-perkataan
yang melemahkan iman.
Ini
sangat berbahaya, sebab kalau kita menerima --> kering kering -->
hanya untuk dibakar selama-lamanya/binasa untuk selama-lamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
dari pelajaran tentang ‘patam’, sebenarnya TUHAN hendak
memberikan patam kepada hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN,
tetapi dari pelajaran bangsa Israel di gunung Sinai, waktu itu di
gunung Sinai, Musa akan menerima tabernakel dan dua loh batu dan di
dalam pengajaran tabernakel ini ada patam --> jadi TUHAN hendak
memberi patam lewat Musa. Sementara Musa di atas gunung bergumul
hendak menerima patam untuk dicapkan ke bangsa Israel, di bawah
gunung, setan sudah bergeriliya terlebih dahulu. Itu sebabnya kita
jangan berkata “tidak mengapa” sebab itu merupakan kekuatan dari
setan dengan tiga cap. Semoga kita dapat mengerti.
Setan
hendak memeteraikan dahi dari hamba TUHAN dan pelayan TUHAN dengan:
- pikiran
dunia,
- pikiran
daging,
- pikiran
jahat dan najis.
Kalau
pikiran sudah dicap dengan ketiga pikiran itu, maka itu berarti =
dicap angka 6.6.6 -->
Wahyu 13 : 15 – 18,
15.
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung
binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan
bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah
patung binatang itu, dibunuh.
16.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya
atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau
pada dahinya,
17.
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya.
18.
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana,
baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu
adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Ay
16, kecil atau besar --> bagi guru-guru sekolah Mingga harus
memperhatikan, sebab mulai dari anak-anak kecil hendak diberi cap
oleh antikrist.
Jadi,
hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang dimeterai dengan pikiran dunia,
pikiran daging dan juga pikiran jahat dan najis = dicap dengan angka
6.6.6 di dahi dan di tangan kanan-nya dan ini adalah pengganti patam;
supaya tidak ada tempat bagi patam, maka pikiran dicap terlebih dulu
dengan angka 6.6.6. Itu sebabnya kita harus hati-hati dan harus
waspada dengan sungguh-sungguh.
Kita
jangan seperti Salomo yang menganggap remeh isteri-isterinya sehingga
ia jatuh sebab ini merupakan cara setan yang sungguh-sungguh
bergeriliya. Di akhir jaman ini, nanti akan ada banyak orang yang
beribadah melayani TUHAN/hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang melayani
TUHAN justru mereka yang dicap oleh antikrist.
Ayat-ayat
di dalam Timotius ini sudah sering kita membacanya, tetapi ini harus
menjadi awasan di jaman yang sukar ini yaitu kesukaran jasmani di
dunia ini, tetapi secara rohani, di gereja justru hal yang jasmani
digembar-gemborkan sehingga orang sudah tidak dapat berubah lagi
karena sudah dicap dengan angka 6.6.6. Sudah melayani, sudah
beribadah dan juga sudah ditahbiskan untuk melayani TUHAN, tetapi
tidak berubah, kehidupan itu tetap menjadi manusia daging --> 6
(pertama) = tubuhnya, 6 (kedua) = jiwanya dan 6 (ketiga) = rohnya -->
tampil sebagai binatang buas.
2
Timotius 3 : 1 – 5,
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2.
Manusia akan (1)mencintai dirinya
sendiri dan menjadi (2)hamba uang.
Mereka akan (3)membual dan
(4)menyombongkan diri, mereka akan
menjadi (5)pemfitnah, mereka akan
(6)berontak terhadap orang tua dan
(7)tidak tahu berterima kasih,
(8)tidak mempedulikan agama,
3.
(9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka menjelekkan
orang, (12)tidak dapat mengekang
diri, (13)garang, (14)tidak
suka yang baik,
4.
(15)suka mengkhianat, (16)tidak
berpikir panjang, (17)berlagak tahu,
(18)lebih menuruti hawa nafsu dari
pada menuruti Allah.
5.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mencintai
diri sendiri = egois
Pemfitnah
= benar dikatakan salah, salah menjadi benar
Memberontak
kepada orang tua = masih meminta spp kepada orang tua, tetapi melawan
kepada orang tua
Tidak
tahu berterima kasih = kaum muda tidak tahu berterima kasih kepada
orang tua --> masih selalu menyalahkan orang tua. Seharusnya kalau
kita teringat waktu ibu kita melahirkan kita, kita sudah berterima
kasih sekali-pun kita tidak makan, tetapi kita berterima kasih sebab
waktu melahirkan, merupakan mati hidup bagi seorang ibu.
Tidak
memperdulikan agama --> ini bukannya seorang atheis, kalau atheis,
mereka itu tidak beribadah, tetapi mencampur adukan agama,
mempelajari agama-agama lain dan ini sudah terjadi. Itu sebabnya kita
jangan ikut-ikutan, jangan mendukung dan juga jangan menyetujui,
sebab tidak memperdulikan agama sudah merupakan suatu penyimpangan.
Sekali-pun kita tidak mempelajari agama-agama lain, tetapi kita
mendukung, itu berarti sama saja dengan orang yang mempelajari
agama-agama lain itu.
Lebih
menuruti hawa nafsu daripada menuruti ALLAH = tidak taat.
Jadi,
menjelang akhir jaman/menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kali akan
terjadi kesukaran-kesukaran di dalam gereja/di dalam rumah TUHAN
yaitu hamba TUHAN dan anak-anak TUHAN sudah dicap dengan angka 6.6.6
sehingga hidupnya tidak dapat berubah = tetap manusia daging yang
mempertahankan delapan belas tabiat daging seperti binatang buas
karena menolak Firman pengajaran yang benar/Firman ALLAH. Semoga kita
dapat mengerti.
Inilah
hal yang negatif yaitu dahi dari hamba TUHAN dan anak-anak TUHAN yang
menjadi sasaran dari setan/hendak dicap dengan angka 6.6.6/angka dari
antikrist sehingga kehidupan itu tidak berubah dan tetap menjadi
manusia darah daging yang mempertahankan delapan belas tabiat daging
sehingga ia tampil sebagai binatang buas dan tidak dapat mewarisi
kerajaan surga dan akan binasa untuk selama-lamanya. Semoga kita
dapat mengerti.
Sekarang
kita akan membahas hal yang positif yaitu
TUHAN mau
memeteraikan Nama-Nya Yang kudus pada dahi dan tangan dari
hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN lewat tiga hal yaitu:
- lewat
Darah YESUS/lewat Nama YESUS. --> Roma 5 :
9, Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka
Allah.
Kisah rasul 4 : 12, Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Darah
dan Nama Yang menyelamatkan, hendak dicap di dahi hamba TUHAN dan
pelayan TUHAN.
Keluaran 13 : 13,
13.
Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan
seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus
mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak
sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Keledai
= bangsa kafir. Kalau ada keledai yang lahir, maka harus memilih
salah satu --> keledainya hidup, tetapi anak domba harus
mati/harus disembelih. Jika tidak mau menyembelih anak domba, maka
keledainya yang harus mati. Sebenarnya bangsa kafir ini lahir hanya
untuk mati/untuk dipatahkan lehernya, tetapi kalau anak domba
disembelih/ditebus, maka keledai dapat hidup, artinya karena ada
Darah YESUS/Darah Anak Domba ALLAH/Darah penebusan, maka
keledai/bangsa kafir dapat diselamatkan.
Dicap di mana?
Keluaran 13 : 16, Hal itu harus menjadi
tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan
kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."
Jadi,
Darah ini dicap di dahi dan dicap di tangan. Antikrist memberi cap
6.6.6 di dahi dan juga di tangan. Kita harus memilih, mau dicap
dengan angka 6.6.6 atau dicap dengan Darah? Sekarang ini hendaklah
kita dicap dengan Darah. Jadi, dahi dan tangan dari hamba TUHAN atau
pelayan TUHAN dimeterai oleh Darah YESUS terutama untuk bangsa
kafir; jangan dimeterai dengan angka 6.6.6 sebab itu berarti hanya
berbuat dosa sampai binasa.
Jadi, dahi dan tangan dari hamba
TUHAN dan pelayan TUHAN dicap dengan Darah YESUS, artinya kita
mengalami kelepasan dari dosa sehingga kita tidak binasa, tetapi
kita selamat/diselamatkan.
Itu sebabnya kita jangan
mempertahankan yang dosa/yang salah, harus dilepaskan terutama dari
delapan dosa-dosa yang menenggelamkan kita ke dalam neraka. Kita
sering membaca dan diulang-ulang tetapi kita harus meneliti, kalau
masih ada delapan dosa ini, maka harus dibuang --> Wahyu 21
: 8,
Tetapi (1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang yang tidak
percaya, (3)orang-orang keji,
(4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang sihir,
(7)penyembah-penyembah berhala dan
semua (8)pendusta, mereka akan
mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Penakut =
takut kepada sesuatu, sehingga tidak takut kepada TUHAN. Misalnya
karena takut lapar, maka ia mencuri = tidak takut kepada TUHAN.
Inilah seringkali dihadapi oleh kami hamba-hamba TUHAN yang takut
kalau sidang jemaat akan keluar, sekali-pun sidang jemaat itu
bersalah, hamba TUHAN itu menuruti apa yang menjadi keinginan dari
sidang jemaat, sekali-pun tidak sesuai dengan perintah TUHAN = hamba
TUHAN itu tidak takut kepada TUHAN. Dan hal ini seringkali terjadi.
Demikian juga dengan kita sekalian, di dalam dunia perdagangan,
karena banyak saingan, maka kita menjual barang palsu, tetapi kita
mengatakan bahwa itu adalah barang yang asli = tidak takut kepada
TUHAN. Ini yang akan langsung masuk ke dalam neraka.
Tidak
percaya = termasuk bimbang;
Keji = jahat.
Pembunuh
= membenci sampai pada membenci tanpa alasan = setan, tidak
dapat diperbaiki lagi/tidak dapat bertobat.
Tukang-tukang
sihir = kita harus berhati-hati dengan ramalan-ramalan.
Sekali-pun hanya berupa ramalan, tetapi kita harus berhati-hati
sebab itu berbahaya.
Kematian kedua = neraka.
Jadi,
TUHAN mempersiapkan patam --> dahi dan tangan kita hendak
dimeterai oleh TUHAN dengan patam/Nama YESUS/Darah YESUS supaya
tidak ada tempat bagi setan untuk memberikan cap 6.6.6.
Bukti
kita dimeterai dengan Nama YESUS/Darah YESUS adalah terjadi
kelepasan dari dosa-dosa supaya kita selamat dan tidak dihukum/tidak
binasa. Kalau kita mengetahui bahwa ada hal yang salah/dosa,
jangan dipertahankan; banyak kali kita mempertahankan dosa dengan
cara menyalahkan orang lain = mempermanenkan dosa = menerima
cap 6.6.6. Lebih baik dosa-dosa itu kita akui, sehingga
selesailah dosa-dosa itu = kita dicap dengan patam dan menjadi
selamat/tidak binasa. Kita jangan main-main, sebab waktu kedatangan
TUHAN sudah tidak lama lagi Semoga kita dapat mengerti.
- lewat
baptisan air.
Matius 28 : 19, Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Jadi, lewat baptisan air,
kita sedang dimeterai dengan Nama Bapa, Anak dan Roh.Kudus yaitu
TUHAN YESUS Kristus.
Di dalam baptisan air apa yang
dimeterai dengan Nama TUHAN YESUS Kristus?
- 1
Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu
kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada
Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang
mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan --
maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan
untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Kita menerima hati
nurani yang baik/taat dengar-dengaran = hati
yang dicap dengan Nama TUHAN YESUS Kristus. Hati
yang dicap dengan angka 6.6.6, akan menjadi tidak taat seperti yang
tertulis di dalam srt 2 Timotius 3. Tetapi lewat baptisan di dalam
Nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh.Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus,
kita keluar dari air, kita memiliki hati nurani yang baik yaitu
taat dengar-dengaran. Pada jaman Nuh hanya delapan orang yang taat,
sekarang juga hanya sedikit yang taat.
Taat dengar-dengaran
= hati yang dimeterai dengan Nama TUHAN YESUS Kristus.
Bagi
orang yang tidak taat, akan menerima hukuman air bah selama seratus
lima puluh hari, sedangkan bagi yang taat, berada di dalam
bahtera/selamat = tidak dihukum/tidak masuk ke dalam
kebinasaan.
Kejadian 7 : 23, 24,
23.
Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka
bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan
burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas
bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama
dengan dia dalam bahtera itu.
24. Dan
berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari
lamanya.
Seratus lima puluh hari, ini kira-kira lima
bulan lamanya; tsunami saja hanya satu/dua jam, kita sudah
kewalahan, tetapi ini selama seratus lima puluh hari --> sampai
gunung-pun tidak kelihatan, ini betul-betul tidak ada yang dapat
hidup.
Orang yang tidak taat:
- kehidupan
yang dicap oleh setan dengan angka 6.6.6,
- mengalami
hukuman air bah selama seratus lima puluh hari sampai binasa.
Hanya
sedikit saja yang hati nuraninya mau dicap dengan Nama YESUS;
hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN dari seluruh dunia,
hanya delapan orang saja yang taat dan kalau dibanding dengan Sodom
dan Gomora, jumlah yang taat lebih sedikit lagi yaitu hanya tiga
orang. Ini sungguh-sungguh ketat, itu sebabnya kita jangan berkata
“oh tidak mengapa” --> jangan! Sebab kita akan
sungguh-sungguh rugi.
Memang untuk perkara yang rohani ini,
kita harus menunggu sampai kedatangan TUHAN, jadi, seringkali kita
banyak mengejek seperti pada jaman Nuh dulu, dengan sabar TUHAN
menunggu agar manusia mau masuk ke dalam bahtera, tetapi pada
akhirnya sudah terlambat.
- Yehezkiel
9 : 4, 6,
4. Firman TUHAN
kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu
Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh
kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di
sana."
6. Orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan
perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang
ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari
tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada
di hadapan Bait Suci.
Jadi, hasil dari baptisan air
=
- dahi
kita dicap dengan huruf ‘T’
- berkeluh
kesah melihat dosa = membenci dosa, bukan membenci orang.
Kalau bertobat = berhenti berbuat dosa.
Tua-tua
dan gembala harus bertanggung jawab. Kita semua harus berdoa dengan
sungguh-sungguh untuk saya sebagai gembala, sebab ini menentukan.
Tadi ayat diatas, imam besar Harun menanggung kesalahan jemaat,
bagaimana kalau Harun sendiri yang bersalah/mempertahankan apa yang
salah? Kasihan sidang jemaat, sebab mereka akan hancur. Ini
merupakan hal yang sungguh-sungguh serius. Demikian juga dengan
pelayan-pelayan/imam-imam, juga menanggung kesalahan dari sidang
jemaat. Kalau pelayan-pelayan/imam-imam berbuat kesalahan, maka
sidang jemaat yang menanggung kesalahannya. Kita dapat membayangkan
--> seharusnya jemaat merasa ringan, tetapi mereka menanggung
dosa kita sehingga sangatlah berat hidup dari sidang
jemaat.
Praktek kalau ada huruf ‘T’/Nama YESUS
adalah:
- berkeluh
kesah,
- jijik
dan
- benci
terhadap dosa dan ini juga termasuk
- pada
ajaran-ajaran palsu --> tidak mau lagi mengingat-ingat dan
melihat pada lembu emas.
Sekali-pun
kita tidak berbuat dosa, tetapi kalau disesatkan, maka akan jatuh
ke dalam dosa. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita tidak
dicap/dimeterai dengan Nama YESUS di dahi --> dulu manusia
dihukum dengan air bah selama seratus lima puluh hari, nanti akan
dihukum dengan sengat dari kalajengking juga selama seratus lima
puluh hari --> Wahyu 9 : 2 – 5,
2.
Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap
dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa
menjadi gelap oleh asap lobang itu.
3. Dan
dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan
kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi.
4. Dan
kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan
rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon,
melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di
dahinya.
5. Dan mereka diperkenankan bukan
untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima
bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking,
apabila ia menyengat manusia.
Ay 2, demon-demon keluar
dari jurang maut.
Di akhir jaman, kalau hati tidak baik, dahi
tidak dicap dengan Nama TUHAN, akan masuk dalam siksaan
kalajengking selama lima bulan. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita dicap dengan huruf ‘T’/Nama TUHAN, jangankan dihukum,
disinggung-pun/dijamah-pun tidak boleh sehingga kita benar-benar
aman. Mari! sekarang ini, kita tinggal memilih, kita mau memilih
setan atau memilih TUHAN? sebab hati dan dahi/pikiran manusia
menjadi sasaran dari TUHAN mau-pun sasaran dari setan dengan
memakai cap 6.6.6 yaitu:
- pikiran
dunia,
- pikiran
daging dan
- pikiran
jahat dan najis. Sehingga akan masuk dalam kebinasaan.
Sedangkan
TUHAN juga akan memberikan cap Nama TUHAN dan dimulai dengan:
- Darah
YESUS --> kita terlepas dari dosa-dosa,
- Lewat
baptisan air sehingga kita menjadi taat dengar-dengaran, membenci
dosa = hidup di dalam kebenaran, memegang teguh pada pengajaran
yang benar = membenci ajaran palsu sehingga kita betul - betul
diselamatkan/tidak masuk dalam siksaan/hukuman TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
- lewat
pemberitaan Firman pengajaran yang benar --> Mazmur
138 : 2,
Aku hendak sujud ke
arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu
dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu
melebihi segala sesuatu.
Firman pengajaran yang benar =
Nama TUHAN yang mau dicap di dalam kehidupan kita terutama di dahi
dan di tangan kita.
Di dahi = di hati.
Di tangan = taat
dengar-dengaran = perbuatan.
Ulangan 11 : 18,
18.
Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam
jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
Prosesnya
adalah:
- mendengarkan
Firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh,
- mengerti,
percaya, yakin dan mempraktekan Firman pengajaran yang benar, maka
Firman/Nama YESUS akan dicap di dahi dan di tangan kita.
Untuk
proses pemeteraian ini, kita harus berjuang:
- agar
terlepas dari dosa-dosa,
- masuk
dalam baptisan air dengan hidup benar dan juga berpegang pada
pengajaran yang benar supaya dahi dan tangan kita dicap,
- untuk
pemberitaan Firman, kita harus berjuang supaya kita dapat
mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, sampai kita
dengar-dengaran dan dahi serta tangan kita dicap dengan Nama
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Bukti
kalau dahi dan tangan kita dicap dengan pengajaran yang benar
adalah:
Ulangan 11 : 19, Kamu harus
mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila
engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;
Membicarakan
= mulut harus banyak membicarakan Firman TUHAN, bukan untuk
mengejek dllnya.
Kita harus berhati-hati sebab menyangkut
anak-anak --> kamu membicarakan apabila engkau duduk di rumahmu.
Seringkali kita makan bersama dan ini bagus dan pdt Pong selalu
mengajarkan, paling sedikit satu kali dalam sehari makan bersama
dengan anak-anak. Tetapi di saat makan itu, seringkali kita berbuat
kesalahan dengan membicarakan gembala tentang hal yang tidak baik
atau juga tentang kesalahan orang; ini sangat berbahaya, sebab kita
akan dicap dan juga anak-anak yang tidak mengerti apa-apa juga ikut
mendapatkan cap di dahi dan tangannya. Satu waktu, entah itu satu
tahun, orang tua itu akan menyesal sebab tiba-tiba anaknya menjadi
begini --> orang tua itu lupa, kalau waktu yang lalu ia
berbicara hal yang tidak baik/kata-kata yang tidak baik. Jadi,
lebih bagus untuk membicarakan tentang pengajaran yang benar. Ini
betul-betul menentukan nasib kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau hati, dahi dan tangan dicap/dimeterai oleh
TUHAN, maka kita juga akan dimeteraikan di dalam TUHAN -->
Kidung agung 8 : 6, Taruhlah aku seperti
meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta
kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati,
nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Kita
mengalami cinta yang kuat/kasih sekuat maut. Saya ulangi, kalau
dahi, hati dan tangan kita dicap/dimeterai oleh TUHAN, lewat Darah
YESUS/Nama YESUS dan juga dicap dengan Firman pengajaran yang
benar, maka hidup kita juga akan dimeteraikan di Hati TUHAN dan
di Tangan TUHAN Yang penuh kasih sekuat maut.
Seperti
bayi di dalam gendongan --> ada di hati dan juga ada di tangan =
digendong oleh TUHAN/digendong dalam Tangan kasih TUHAN Yang sekuat
maut untuk menjadi milik TUHAN selama-lamanya --> tidak dapat
disinggung, tidak dapat diganggu gugat. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang ini, di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan di sertai dengan perjamuan suci, kita mau dicap, sebab di dalam
perjamuan suci akan terjadi perpisahan yaitu:
- jika
kita mau dicap oleh setan = Yudas,
- sedangkan
yang mau dicap oleh TUHAN = Yohanes yang bersandar di Dada YESUS.
Ini
merupakan hal yang serius, tetapi bukan berarti tidak mau
menggunakan perjamuan suci, sebab menolak perjamuan suci = menolak
TUHAN. Yang bagus, adalah saya mau dicap oleh TUHAN.
Yohanes
13 : 23 – 27,
23. Seorang di
antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
24.
Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata:
"Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
25.
Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya:
"Tuhan, siapakah itu?"
26. Jawab
Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti,
sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia
mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak
Simon Iskariot.
27. Dan sesudah Yudas
menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan
segera."
Murid-murid yang lain tidak mengetahui
siapa yang akan menyerahkan YESUS, hanya Yohanes yang tahu sebab ia
bersandar di Dada YESUS. Jadi, orang yang bersandar di YESUS
mengetahui tentang antikrist dan ia juga tidak akan dijamah oleh
antikrist. Yudas ini merupakan gambaran dari antikrist yang keluar
dari dalam.
Kita harus berhati-hati --> beribadah, rasul
tetapi dicap/dimeterai oleh setan, bukan dimeterai oleh TUHAN.
Kerasukan
setan = menjadi sama dengan setan = menjadi milik setan.
Murid-murid
lain yang tidak bersandar di YESUS, mengira Yudas seorang yang
baik
sehingga ia disuruh oleh YESUS. Ini yang menyebabkan banyak orang
yang terkecoh; Yudas yang akan menyerahkan YESUS masih dipuji-puji
karena dipakai oleh TUHAN, tetapi Yohanes tahu bahwa Yudas-lah yang
akan menyerahkan YESUS.
Mari!
kita jangan tanggung-tanggung mengikuti TUHAN, sebab kalau kita
tanggung-tanggung akan banyak yang terkecoh, tetapi mengikut TUHAN
harus sampai kita bersandar di Dada YESUS.
Dalam
perjamuan suci, terjadi perpisahan yaitu:
- Yudas
yang dicap oleh setan/kerasukan setan/digendong oleh setan =
digendong dengan tangan maut (bukan tangan kasih sekuat maut) untuk
membinasakan dia untuk selama-lamanya = menjadi milik setan untuk
selama-lamanya. Inilah Yudas yang mau dicap oleh setan, sekali-pun
ia sudah ditunjuk oleh Firman bahwa ia bersalah, tetapi ia tetap
bertahan bahkan menyalahkan orang lain --> ‘bukan aku’ dan
ini berarti ia sudah menunjuk pada orang lain. Keras tetap keras -->
berbahaya! terpisah sebab dimeterai oleh setan.
- Yohanes
yang bersandar di Dada YESUS = digendong dengan Tangan kasih sekuat
maut/Tangan TUHAN Yang penuh kasih sekuat maut. Semoga kita dapat
mengerti.
Arti
dari kasih sekuat maut adalah maut-pun tidak dapat mengalahkan;
jangankan pencobaan, maut-pun tidak dapat mengalahkan sebab
digendong/begitu aman bersandar di Dada YESUS = mengasihi TUHAN lebih
dari segala-galanya = taat dengar-dengaran pada TUHAN apa-pun
risikonya.
Hasilnya:
- tidak
dicap dengan angka 6.6.6, artinya dilindungi di padang belantara
--> Tangan kasih sekuat maut mampu melindungi kita dari:
- aniaya
antikrist selama tiga setengah tahun,
- celaka
dan marabahaya di dunia ini; sekarang ini banyak terjadi kecelakaan
dan marabahaya, biarlah kita berada di dalam Tangan kasih sekuat
maut.
- Yohanes
21 : 20 – 23,
20. Ketika Petrus
berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang
mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan
bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah
dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21.
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan,
apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
22.
Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup
sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah
Aku."
23. Maka tersebarlah kabar di
antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi
Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan
mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal
hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."
Hidup
mati kita adalah urusan TUHAN, artinya:
- Tangan
kasih sekuat maut, mampu memelihara kehidupan kita di tengah-tengah
kesulitan dan kemustahilan dunia. Pemberitaan Firman TUHAN di
Malang mengatakan bahwa setiap hamba-hamba TUHAN dan
pelayan-pelayan TUHAN harus menghadapi kemustahilan/diijinkan oleh
TUHAN untuk menghadapi kemustahilan. Kalau tidak bersandar di Dada
TUHAN, tidak mampu menghadapi kesulitan dan kemustahilan di dunia
ini. Semoga kita dapat mengerti.
- Tangan
yang penuh kasih sekuat maut mampu menyelesaikan segala masalah -->
kita digendong seperti bayi yang tidak dapat makan sendiri, merasa
gatal saja tidak dapat menggaruk sendiri/masalah kecil saja tidak
dapat di atasi sendiri dan yang dapat dilakukan hanyalah menangis.
Tetapi ada Tangan kasih yang sekuat maut/Tangan yang berlubang paku
dapat memberikan masa depan yang indah kepada kita.
Mari:
- Serahkan
untuk berada di dalam gendongan TUHAN/bersandar di Dada TUHAN.
- Mengasihi
TUHAN lebih dari semuanya.
- Taati
TUHAN sekali-pun orang mengkritik sampai kita dapat merasakan
- Tangan
kasih sekuat maut yang melindungi, memelihara, menyelesaikan segala
masalah sampai pada hal yang mustahil dan memberikan masa depan
yang indah bagi kita. Hidup kita menjadi semakin hari semakin
indah/ditata; jika kita digendong oleh TUHAN, maka hidup kita
semakin ditata dan menjadi semakin indah.
- sampai
di tahta TUHAN --> Wahyu 22 : 3, 4,
3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
4. dan mereka akan melihat
wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Tangan
kasih sekuat maut sanggup mengangkat kita sampai di tahta TUHAN
artinya:
- melepaskan
kita dari kutukan-kutukan, letih lesu, beban berat menjadi damai
sejahtera dan semuanya menjadi enak dan ringan. Digendong ini enak
dan ringan sekali-pun harus menaiki gunung; kalau tidak digendong,
jangankan harus menaiki gunung, berjalan ke Wonokromo saja, kita
sudah terseok-seok. Tetapi kalau digendong, sekali-pun harus naik
gunung Himalaya --> terserah!! Sebab kita merasa enak dan ringan
= berbahagia sebab air mata dihapuskan. Semoga kita dapat
mengerti.
- kita
diangkat dari kegagalan-kegagalan dan menjadi berhasil.
- disucikan
dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti Dia dan betul-betul
kita terangkat di tahta TUHAN, hanya memandang Dia siang dan malam.
Nama-Nya ditulis di dahi kita.
Di
dalam gendongan, kita belajar memandang TUHAN. Kalau bayi digendong,
pasti bayi itu memandang ibunya; itu sebabnya mari memandang TUHAN
apa-pun yang terjadi di dalam hidup kita:
- kita
hanya memandang Dia
- dan
hanya berharap kepada Dia.
TUHAN
memberkati kita semua.1