Kita masih melanjutkan ibadah kita ini
dalam rangka penataran imam-imam dengan membaca Firman TUHAN yang
terdapat di dalam kitab
Keluaran 28 : 1, 2,
1.
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan
anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
2.
Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai
perhiasan kemuliaan.
Jadi,
pelayanan yang benar/tahbisan yang benar, tidak dapat dipisahkan dari
pakaian kudus. Seorang yang telanjang karena tidak memiliki pakaian,
maka kehidupan itu tidak dapat dan tidak boleh melayani TUHAN.
Ada
tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:
- Baju
efod
- Sabuk
- Tutup
dada
- Gamis
baju efod
- Kemeja
beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
- Serban
- Patam
(seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)
Tujuh
pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
klik untuk lihat gambar
Kelompok
pertama --> Baju efod ini merupakan pakaian dalam tanda
kematian/salib dan terdiri dari empat warna yaitu merah, putih,
ungu/biru laut dan ada sulaman emas --> di balik salib ada kuasa
Roh.Kudus/Roh kemuliaan yang akan menolong kita.
Kelompok
kedua --> gamis baju efod --> pakaian dalam tanda
kebangkitan berwarna biru laut untuk mengalahkan dosa = pakaian
pengampunan.
Jadi
yang pertama, kita harus memiliki pakaian salib, sebab tanpa pakaian
salib, kita tidak dapat melayani TUHAN. Dan yang kedua, kita harus
memiliki pakaian pengampunan/penyelesaian dosa-dosa dengan memohon
ampun kepada TUHAN/penyelesaian dosa dengan TUHAN, mau-pun
penyelesaian dosa dengan sesama. Hutang dosa itu tidak dapat kita
bayar; kalau kita masih ingat, ada yang berhutang sebanyak 600.
000.000 dinar, padahal upah satu tahun 300 dinar. Jadi,
kalau
hendak membayar dengan semua upah, kira-kira selama 200.000 tahun
baru dapat lunas dan ini berarti tidak dapat terlunaskan hutang dosa
itu. Hanya YESUS Yang dapat melunaskan hutang dosa itu. Itu sebabnya
kita harus memakai pakaian pengampunan/penyelesaian dosa-dosa.
Kelompok
ketiga --> kemeja beragi/bermata-mata, serban dan patam -->
pakaian dalam tanda kemuliaan.
Sekarang
ini, kita masih membahas kelompok yang ketiga yaitu
kemeja
beragi/pakaian putih bermata-mata/pakaian putih berjala-jala/pakaian
dalam berjala-jala/bermata-mata. Jadi, pakaian dari
seorang imam terdiri dari tiga lapis yaitu:
- dari
luar adalah pakaian salib/kematian,
- pakaian
pengampunan/kebangkitan,
- pakaian
putih beragi/pakaian putih berjala-jala/bermata-mata = pakaian
kesucian dan kemuliaan. Semoga kita dapat mengerti.
Kemarin
kita membahas injil Matius 18 tentang pakaian pengampunan -->
orang yang berhutang kepada raja dan dilunaskan oleh raja. Tetapi
temannya yang hanya sedikit berhutang kepada dia, dia cekik.
Sedangkan
di dalam injil Matius 19 secara keseluruhan, menunjuk tentang pakaian
putih/pakaian kesucian dan kemuliaan. Jika saudara melihat judulnya,
maka Matius 19 ini berbicara tentang nikah dan dimulai tentang:
- perceraian,
kemudian dilanjutkan dengan
- YESUS
memberkati anak-anak/buah nikah
- orang
muda yang kaya/di masa muda, kemudian
- upah
mengikuti YESUS --> berbicara tentang pelayanan
Jadi,
nikah dan pelayanan/tahbisan tidak dapat dipisahkan. Ada banyak
rahasia di dalam alkitab, tetapi dua rahasia agung/besar adalah
rahasia ibadah/pelayanan dan juga rahasia nikah dan kedua ini tidak
dapat dipisahkan.
Matius
19 ini terkena pada pakaian putih berjala-jala/bermata-mata/pakaian
dalam bermata-mata = persoalan nikah dan juga persoalan tahbisan.
Jadi,
pakaian kesucian dan kemuliaan yang dikaitkan dengan nikah dan
juga dengan pelayanan =
pakaian putih berkilau-kilau yang
dipakai dalam perjamuan kawin Anak Domba =
nikah yang
rohani/nikah yang sempurna saat YESUS datang kembali kedua kali.
Perjamuan kawin Anak Domba ALLAH = nikah yang rohani = nikah yang
sempurna antara YESUS dengan kita/sidang jemaat yang sempurna pada
saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Semoga kita dapat mengerti.
Darimana
asalnya pakaian putih berjala-jala/pakaian kesucian dan kemuliaan
ini?
Matius
19 : 1, Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya
itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di
seberang sungai Yordan.
Jadi,
pakaian putih berjala-jala/pakaian kesucian dan kemuliaan berasal
dari
- pekerjaan
Firman pengajaran yang benar dan dari
- seberang
sungai Yordan. Sesudah YESUS mengajar, Ia akan menghadapi
persoalan nikah yang harus mencapai nikah yang rohani. Seberang
sungai Yordan = percikan darah; sungai Yordan = sungai kematian. Itu
sebabnya jika kita mau melayani TUHAN, maka kita harus menerima
Firman pengajaran yang benar dan juga harus menerima percikan darah
barulah kita mendapatkan pakaian putih
berjala-jala/bermata-mata/pakaian dalam berjala-jala/pakaian
kesucian dan kemuliaan.
Jadi,
melayani TUHAN itu tidak begitu saja; setiap hamba TUHAN/pelayan
TUHAN jika menolak Firman pengajaran yang benar/menolak percikan
darah/salib, maka ia telanjang dan sebenarnya kehidupan itu juga
tidak boleh melayani TUHAN dan jika ia memaksa melayani TUHAN, maka
ia tidak melayani TUHAN tetapi melayani diri sendiri dan juga
melayani setan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
saudaraku, jika kita mau melayani TUHAN dan supaya kita tahan sampai
TUHAN datang, maka dibutuhkan Firman pengajaran dan juga dibutuhkan
nyala api siksaan/percikan darah seperti jubah Yusuf yang dicelup di
dalam darah. Semoga kita mengerti.
Kita
bandingkan dengan perjanjian lama -->
Maleakhi 3 : 1 – 4,
1.
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke
bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya,
Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
2.
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang
dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti
api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3.
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak;
dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan
seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan
korban yang benar kepada TUHAN.
4.
Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN
seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang
sudah-sudah.
Ay
2 --> siapa yang dapat tahan pada hari kedatangan-Nya = siapa yang
dapat menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali dan masuk dalam
perjamuan kawin Anak Domba dengan pakaian kesucian dan kemuliaan =
pakaian putih berkilau-kilau/pakaian putih berjala-jala/bermata-mata.
Jadi,
di sini jelas saudaraku, untuk dapat menyambut kedatangan YESUS Yang
kedua kali di awan-awan yang permai, maka hamba TUHAN/pelayan
TUHAN/Lewi, harus memiliki pakaian putih berkilau-kilau/pakaian putih
berjala-jala lewat pekerjaan
sabun tukang penatu dan juga api
pemurni logam. Ini sama dengan injil Matius 19 yaitu
lewat
Firman pengajaran dan juga lewat sungai Yordan =
percikan
darah.
Jadi
saya gabungkan Matius 19 dengan Maleakhi 3 adalah
proses untuk
mendapatkan pakaian putih berkilau-kilau/berjala-jala adalah:
- lewat
pekerjaan Firman pengajaran --> selesai mengajar, YESUS
selesai dengan pengajaran-Nya = lewat Firman pengajaran yang benar
atau lewat sabun tukang penatu untuk membersihkan/menyucikan pakaian
pelayanan kita dari noda-noda dosa. Terutama (di dalam Matius 25)
noda jahat dan malas. Ini yang paling menonjol.
Matius
25 : 26, 30,
26. Maka jawab
tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah
tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan
memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Noda jahat dan malas ini harus di sabun
dengan sabun tukang penatu. Saya seringkali mengatakan bahwa orang
mencuci pakaian ketika mencuci itu, maka sabun itu digerakan maju,
mundur, maju, mundur = dikucak maju, mundur, maju, mundur; tidak
mungkin sabun itu hanya maju saja, tetapi lebih diperdalam dengan
maju, mundur. Noda jahat dan malas ini disucikan terutama di dalam
ibadah pendalaman alkitab dan disertai dengan perjamuan suci.
Di
dalam ibadah pendalaman alkitab ini, kita betul-betul dikucak supaya
pakaian pelayanan ini terlepas dari noda-noda jahat dan malas. Kita
harus berhati-hati, sebab sekarang ini (saya tidak membicarakan
tentang gereja lain) di kalangan kita G.P.T ini sudah mulai ada
tanda-tanda untuk meniadakan ibadah pendalaman alkitab dan ini
merupakan siasat dari setan, sebab tanpa ibadah pendalaman alkitab,
saya-pun tidaklah mungkin memiliki pakaian putih sebab pasti
bernoda. Sehebat apa-pun seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN tetapi
jika ia tidak tekun di dalam ibadah pendalaman alkitab, tidak
mungkin ia memiliki pakaian putih, pasti ada noda jahat dan malas.
Semoga kita dapat mengerti.
Ada dua noda jahat:
- 1
Timotius 6 : 10, Karena akar segala kejahatan
ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.
Cinta akan uang = hatinya terikat
oleh keinginan akan uang sehingga kosong dari kasih TUHAN -->
yang dicinta bukanlah TUHAN. Sekali-pun kehidupan itu melayani
TUHAN, tetapi bukan untuk melayani TUHAN, hanya untuk mendapatkan
uang.
Praktek memburu uang adalah:
- mencari
uang dengan cara tidak halal/tidak sesuai dengan Firman TUHAN,
- mencari
uang sampai meninggalkan ibadah dan pelayanan kepada TUHAN,
- beribadah
dan melayani TUHAN bahkan menjadi seorang hamba TUHAN, tetapi
hanya untuk mencari uang. Untuk ini banyak bukti-bukti; seringkali
kita meninggalkan tugas kita sebagai seorang hamba TUHAN, yang
penting uang masuk. Seandainya di dunia ini, jika seorang pegawai
tidak pernah masuk, bukannya uang yang ia dapatkan tetapi surat
teguran yang ia dapatkan. Tetapi seorang hamba TUHAN itu enak,
tidak masuk/melayani, tetapi uang tetap masuk sekarang ini dan ini
merupakan gejala dari noda kejahatan.
- serakah
--> mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan
khusus. Ini semua merupakan noda kejahatan. Mari kita
sungguh-sungguh serius. Semoga kita dapat mengerti.
Mari,
lewat:
- pekerjaan
Firman pengajaran yang benar,
- sabun
tukang penatu --> terutama ketekunan dalam ibadah pendalaman
alkitab disertai dengan perjamuan suci, kita sedang dikucak dan
disikat dari noda kejahatan dan dari noda malas.
Yakobus
3 : 5, 6,
5. Demikian juga
lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat
memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun
kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
6.
Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan
mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai
sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda
kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api
neraka.
Jadi, lidah = api = dunia kejahatan yaitu ?lidah
yang didorong oleh api hawa nafsu daging.
Prakteknya:
- bersungut-sungut,
- menghasut
satu dengan yang lain sehingga menimbulkan kegerakan yang mengacau
dllnya di dalam rumah tangga, di dalam pelayanan di gereja TUHAN.
Saya seringkali mengajarkan, kalau saudara tidak setuju dengan
sesuatu, hendaknya berdiam diri dan berdoa kepada TUHAN. Apalagi
yang menyangkut seorang gembala, sebab itu merupakan urusan
gembala dengan TUHAN. Jika saudara yang mengurus gembala, enak,
sebab sama-sama manusia, tetapi kalau dengan TUHAN, maka gembala
itu berada dalam keadaan berbahaya. Kalau saudara
bersungut-sungut, menghasut, sehingga menimbulkan gerakan
kekacauan, dan gembala berdiam diri, maka saudara berada dalam
keadaan berbahaya sebab saudara akan berhadapan dengan TUHAN. Itu
sebabnya lebih baik kita sama-sama menjaga lidah agar lidah ini
tidak menjadi seperti api dan juga seperti dunia kejahatan yaitu
lidah yang didorong oleh api hawa nafsu daging.
- Berdusta,
- memfitnah
--> yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Di
dalam pengajaran kita Matius 27, waktu kubur YESUS disegel dan
dijaga, apa kata imam-imam kepala/orang Parisi? Mereka mengatakan
bahwa YESUS ini Seorang penyesat sebab mengatakan bahwa dalam tiga
hari Ia akan bangkit --> Yang benar, dikatakan sesat, sedangkan
yang sesat dikatakan benar dan ini nanti akan terjadi sebab
didorong oleh hawa nafsu daging/terkena api yang semakin hari
semakin besar.
- menghujat
--> menghujat pengajaran yang benar dllnya dan ini seperti
lidah milik antikrist. Semoga kita dapat mengerti.
Wahyu
13 : 5, 6,
5. Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua
bulan lamanya.
6. Lalu ia membuka mulutnya
untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya
dan semua mereka yang diam di sorga.
Kemah kediaman-Nya
= tabernakel/pengajaran tabernakel yang sekarang ini bukan hanya
dihujat oleh orang luar, tetapi orang dalam sekarang ini juga mulai
menghujat dan juga mereka menghujat orang-orang yang dipakai dan
sudah tidak yakin lagi pada pengajaran tabernakel. Ini yang harus
kita waspadai sebab merupakan kesombongan.
Inilah noda
kejahatan yaitu:
- hati
yang dikuasai oleh keinginan akan uang/terikat/cinta akan uang dan
- juga
mulut yang dikuasai oleh api hawa nafsu daging sehingga
kata-katanya menghanguskan lewat berdusta, lewat memfitnah,
menghujat, bersungut-sungut dllnya.
Itu
sebabnya, biarlah setiap pelayan TUHAN/hamba TUHAN selalu mengucap
syukur kepada TUHAN sebab ini yang baik. Semoga kita dapat
mengerti.
- noda
malas. Noda malas = noda tidak
setia.
Amsal 20 : 6, Banyak
orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah
menemukannya?
Sekarang ini, sulit untuk mencari orang
yang setia, sedangkan orang yang baik hati itu banyak sebab selalu
memberi ini dan itu, tetapi ‘setia’, jarang ditemukan.
Kesetiaan ini di mulai dari seorang gembala tetapi jarang
ditemukan; kalau baik menurut ukuran manusia, ada banyak. Seperti
memperhatikan sidang jemaat dengan memberi uang, membezuk -->
ini baik! Tetapi gembala sendiri, tidak setia dalam melaksanakan
tugas-tugasnya di dalam ibadah pelayanannya.
Itu sebabnya,
kita semua harus berhati-hati --> banyak orang yang baik yaitu
baik menurut ukuran manusia. Tetapi orang setia --> siapa
menemukannya? Sudah sangat jarang, bahkan hampir-hampir sudah tidak
ada lagi.
Ini yang penting yaitu noda malas/noda tidak
setia, kita mohon kepada TUHAN supaya ditemukan oleh TUHAN untuk
menjadi seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang setia.
Kalau
melayani dengan malas --> masuk, tidak masuk = tidak setia, maka
di dalam Amsal 18, bukannya membangun Tubuh Kristus, tetapi merusak
Tubuh Kristus ?Amsal 18 : 9, Orang yang
bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si
perusak.
Si perusak = setan yang:
- merusak
dunia,
- merusak
manusia,
- merusak
nikah yang suci di taman Eden.
Jadi,
kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN melayani dengan malas/tidak setia,
maka kehidupan itu bukan membangun Tubuh Kristus tetapi justru
merusak Tubuh Kristus. Jadi inilah perlunya Firman pengajaran.
Di
dalam injil Matius 19, menghadapi nikah dan menghadapi pelayanan
supaya dapat berpakaian putih
berkilau-kilau/berjala-jala/bermata-mata, maka YESUS harus terlebih
dahulu mengajar. Sedangkan di dalam ktb Maleakhi 3, YESUS sebagai
Imam Besar duduk = menggunakan waktu yang lama untuk mengucak
pakaian Lewi/imam-imam/pakaian pelayan TUHAN dengan sabun tukang
penatu. Terutama di dalam ibadah pendalaman alkitab dan di sertai
dengan perjamuan suci, kita dikucak dari noda jahat dan dari noda
malas.
Akibat
dari noda jahat dan noda malas --> Matius 25 : 30,
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan
kertak gigi."
Hamba yang jahat dan malas = hamba
yang tidak berguna apa-apa.
Di Lempin-El Kristus Ajaib,
selalu guru-guru mengajarkan dan sekarang saya juga mengajar kepada
murid-murid --> lebih baik seorang pengerja yang setia dan
bertanggung jawab daripada seorang gembala yang tidak setia.
Pengerja mungkin setiap pagi mengepel dan tidak ada yang melihat,
seandainya pengerja mogok/tidak mau mengepel selama satu bulan -->
kira-kira jemaat merasa nyaman ketika mendengarkan Firman?
Seringkali kita tidak menghargai, tetapi justru yang kecil ini yang
berharga dan harus di perhatikan seperti jantung yang kecil dan
seandainya jantung tidak bekerja, maka seluruh tubuh akan
mogok.
Lebih berguna/lebih baik seorang pengerja yang setia
daripada seorang gembala yang tidak setia dan ini merupakan
sungguh-sungguh motto kami. Jadi menjadi seorang pengerja-pun harus
setia, apalagi menjadi gembala harus setia, tidak bisa tidak
setia; semua harus setia, baik ia seorang pemain musik, penyanyi,
harus setia.
Kalau tidak setia:
- menjadi
tidak berguna dan
- dicampakkan
ke dalam kegelapan yang paling gelap = ketinggalan saat YESUS
datang kembali kedua kalinya/tidak tahan menyambut kedatangan TUHAN
dan masuk dalam kebinasaan untuk selama-lamanya. Itu sebabnya hamba
TUHAN/pelayan TUHAN jangan sampai menjadi jahat dan malas sebab
tidak berguna.
Tetapi
kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN mau disucikan/dikucak, maka hasilnya
akan menjadi lain --> Matius 25 : 21, Maka
kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Jadi,
kalau kita mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar/sabun
tukang penatu = kalau pakaian pelayanan kita mau
dibersihkan/disucikan lewat Firman pengajaran yang benar/sabun
tukang penatu, maka kita akan menjadi seorang hamba TUHAN/pelayan
TUHAN yang setia dan baik. Dan ini berada di hadapan TUHAN. Dibagian
atas dikatakan, orang yang baik itu banyak, tetapi menurut ukuran
manusia, tetapi menurut Pandangan TUHAN, harus setia terlebih
dahulu, baru baik dan juga setia dan benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika setia dan baik, maka hasilnya akan dipercaya
dalam pekerjaan yang lebih besar = kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna. TUHAN tidak mencari orang yang
pandai dan kaya terlebih dahulu, sekali-pun hal itu penting, tetapi
bukan itu yang utama. Yang dicari terlebih dahulu oleh TUHAN adalah
hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang setia dan baik dan juga setia dan
benar = setia dan bertanggung jawab dan akan merasakan kebahagiaan
surga.
Semakin kita dipakai, semakin kita merasa berbahagia
sampai pada puncaknya nanti adalah jika YESUS datang kembali kedua
kalinya, kita akan masuk dalam puncak kebahagiaan di dalam pesta
kawin Anak Domba ALLAH diawan-awan yang permai. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari, diperiksa sungguh-sungguh noda kejahatan dan
juga noda kemalasan, semoga dapat dikucak/disucikan oleh Firman
pengajaran dan juga ditambah dengan perjamuan suci di dalam ibadah
pendalaman alkitab. Dengan perjamuan suci, maka membersihkannya akan
menjadi lebih cepat lagi/lebih akurat.
Kalau kita melayani
TUHAN dengan setia dan baik = tidak ada noda jahat dan malas -->
kita semakin disucikan, semakin dipakai dan juga menjadi semakin
berbahagia sampai pada puncak kebahagiaan yaitu kita masuk dalam
perjamuan kawin Anak Domba ALLAH saat YESUS datang kembali kedua
kalinya, kita bersama dengan Dia selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti ini.
Inilah proses untuk mendapatkan pakaian putih
berkilau-kilauan/pakaian berjala-jala/bermata-mata = pakaian
kesucian yaitu lewat pekerjaan sabun tukang penatu.
- lewat
percikan darah/api tukang pemurni logam = nyala
api siksaan.
Pakaian
kesucian kita dapatkan lewat Firman pengajaran, sedangkan lewat
percikan darah/nyala api siksaan, kita mendapatkan pakaian
kemuliaan.
1 Petrus 4 : 12, 13,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Nyala
api siksaan = api pemurni logam yaitu:
- penderitaan/sengsara
daging bersama YESUS,
- penderitaan/sengsara
daging tanpa dosa.
Jadi,
sudah suci, masih harus menderita daging/sengsara daging tanpa dosa
bersama YESUS dengan hasil kemuliaan/keubahan hidup = pakaian
kemuliaan; kalau dikucak/disucikan = pakaian kesucian/pakaian putih
berjala-jala =
- setia
dan baik,
- setia
dan benar,
- setia
dan bertanggung jawab,
- kita
berbahagia sebab dipakai oleh TUHAN.
Tetapi
masih harus menghadapi nyala api siksaan/penderitaan daging bersama
YESUS untuk mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti YESUS = kemuliaan.
Banyak orang
menilai kemuliaan TUHAN itu:
- hanya
dengan gereja yang besar dengan jumlah ribuan jemaat,
- hanya
dengan mendapatkan gaji yang besar, memiliki rumah yang besar
dengan banyak mobil. Belum tentu!! Sebab orang dunia yang tidak
mengenal YESUS, memiliki harta yang lebih banyak. Tetapi kemuliaan
yang benar-benar berasal dari TUHAN adalah keubahan hidup dan
ini tidak dapat ditiru oleh orang dunia bahkan setan-pun tidak
dapat meniru.
Saya
tidak anti dengan gereja yang besar --> tidak!! di Malang kami
berdoa untuk memperbesar gereja dan tidak mengapa, tetapi ini belum
tentu berasal dari TUHAN.
Keubahan hidup ini betul-betul berasal
dari TUHAN, sekali-pun kehidupan itu miskin dan juga sebagai seorang
hamba TUHAN tidak memiliki gereja dan juga sidang jemaat hanya
mendapatkan gaji yang kecil/besar. Tetapi kalau ada keubahan hidup,
maka ini betul-betul berasal dari TUHAN/kemuliaan dari
TUHAN.
Gereja besar dengan ribuan jemaat, tetapi kalau
disertai dengan keubahan hidup, maka itu berasal dari
TUHAN/kemuliaan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Itu
sebabnya kita harus menerima percikan darah seperti di dalam
tabernakel yaitu di dalam ruangan maha suci ada percikan darah
sehingga terjadi sinar kemuliaan/keubahan hidup. Jadi, semakin kita
diubahkan, semakin kita dipermuliakan oleh TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti ini.
Jadi,
kita harus mengingat dengan sungguh-sungguh, bahwa setiap penderitaan
daging yang TUHAN ijinkan terjadi atas hidup kita, bukan tanpa tujuan
yang rohani, tetapi sungguh-sungguh dengan tujuan rohani yaitu kita
harus mengalami keubahan hidup.
Penderitaan
ini dalam bentuk:
- penyakit,
- gaji
diturunkan/omzet ekonomi menurun.
Penderitaan
tanpa keubahan hidup = konyol!! sebab hanya menuju pada kebinasaan.
Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh yaitu sejak kita menderita,
maka kita harus berubah.
Mungkin
sekarang ini ada yang menderita karena memang berbuat
kesalahan/berdosa --> mari! akui dan tinggalkan dosa-dosanya serta
berubah dan ini menjadi penderitaan tanpa dosa = percikan darah/api
pemurni logam. Kita jangan mempertahankan dosa-dosa, sebab itu akan
menjadi nyala api siksaan/percikan darah. Bahkan mungkin harus
melalui penjara karena melakukan korupsi --> ini memang harus
dilalui dan selagi berada di dalam penjara, maka ia dapat mengalami
keubahan hidup.
Siksaan
itu dapat dalam bentuk apa saja --> silahkan! Tetapi yang penting
di dalam penderitaan/di saat mengalami penderitaan karena dosa, maka
kita:
- harus
mengaku dosa,
- berhenti
berbuat dosa dan
- berubah.
Tetapi
kalau kita menderita yang memang diijinkan oleh TUHAN --> tidak
bersalah, tetapi harus menderita, maka kita juga harus berubah. Ini
nilainya sama yaitu mengalami keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Pakaian
kesucian yang kita dapatkan oleh pekerjaan Firman pengajaran disertai
perjamuan suci --> kita dikucak sehingga kita menjadi:
- setia
dan benar,
- setia
dan baik dan juga,
- setia
dan bertanggung jawab sehingga kita dipakai oleh TUHAN dan menjadi
- berbahagia
di dalam TUHAN
Mari,
kita sungguh-sungguh serius, bagi yang belum setia, mari setia.
Demikian juga dengan saya yang kurang setia dan ini tidak saudara
ketahui; saya setia dalam melayani, tetapi bagaimana dalam berdoa
yang tidak kelihatan dan juga dalam membaca alkitab? Saudara tidak
mengetahui saya setia atau tidak. Hanya TUHAN Yang mengetahui dan
kalau kurang, maka TUHAN Yang akan mengucak. Itu sebabnya kita harus
setia --> di gereja setia, tetapi di rumah juga harus setia dalam
berdoa dan membaca alkitab.
Apa
yang harus diubahkan lewat percikan darah/nyala api siksaan/api
pemurni logam?
2
Korintus 4 : 16 – 18,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
18.
Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
- hati
yang harus diubahkan,
sehingga menjadi kuat dan teguh hati = tidak tawar hati = tidak
mudah menjadi kecewa, putus asa ketika menghadapi segala sesuatu.
Bagi para hamba-hamba TUHAN dan juga pelayan-pelayan TUHAN mau-pun
siswa/i Lempin-El, harus memperhatikan, sebab yang dibutuhkan oleh
seorang hamba TUHAN adalah ‘hati’ bukan otak.
Musa
yang sudah bersekolah di Mesir selama empat puluh tahun --> otak,
hebat!, tetapi karena hatinya belum diubahkan, ia tidak mampu
melayani dua orang saja, bahkan ia menjadi seorang pembunuh. Tetapi
begitu hatinya diubahkan, ia dapat melayani.
Itu sebabnya
hati harus diubahkan menjadi kuat dan teguh hati yaitu:
- tidak
tawar hati,
- tidak
mudah kecewa,
- tidak
mudah putus asa menghadapi segala sesuatu, tetapi tetap berharap
kepada TUHAN, tetap melayani TUHAN (jangan meninggalkan pelayanan).
Bagi Lempin-El, istilah dari alm bpk pdt In Juwono --> ‘jangan
gulung tikar’ sebab ini merupakan pelayanan di dunia yang membuka
usaha, tetapi karena tidak laku, maka usaha itu ditutup/gulung
tikar. Bagi TUHAN tidak ada istilah gulung tikar --> surga tidak
pernah gulung tikar. Semoga kita dapat mengerti.
Orang
yang mudah kecewa/tawar hati, pada akhirnya akan menolak YESUS dan
ini dimulai dari meninggalkan pelayanan sampai betul-betul akan
meninggalkan YESUS.
Kita harus berhati-hati, sebab menjadi
tawar hati itu:
- terutama
di saat kita mengalami penderitaan,
- di
dalam nikah dan juga
- di
dalam pelayanan.
Ini
merupakan tiga tempat utama di mana hamba TUHAN dan pelayan TUHAN
mudah menjadi tawar hati/kecewa. Di dalam penderitaan, saya sudah
menjadi contoh --> masih sekolah selama tiga bulan, saya sudah
mau lari hanya karena saya tidak makan dan juga tidak minum = saya
menjadi kecewa sampai menyinggung panggilan di saat berada di dalam
penderitaan.
Demikian juga dengan pelayan-pelayan TUHAN yang
juga mengalami penderitaan sekali-pun sudah melayani TUHAN sehingga
kehidupan itu meninggalkan YESUS dan akan binasa untuk
selama-lamanya.
Kekecewaan ini juga dapat terjadi di dalam
nikah --> hai bapak-bapak, jangan membuat anak-anak menjadi tawar
hati (Kolose). Suami/istri menjadi tawar hati ketika melihat
suami/istri; anak/orang tua menjadi kecewa melihat orang tua/anak.
Itu sebabnya jangan saling berharap sebab akan menjadi kecewa.
Berharap saja kepada TUHAN.
Hati ini juga harus dijaga,
jangan sampai menjadi bangga --> kecewa dan bangga, itu sama.
Hati diubahkan sehingga tidak kecewa dan juga tidak bangga dengan
sesuatu, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
Tidak
kecewa --> selalu berharap kepada TUHAN sekali-pun berada di
dalam penderitaan.
Jangan bangga --> tidak boleh bangga dengan
sesuatu, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
- perhatian
juga harus diubahkan. Kami tidak memperhatikan
perkara-perkara di bumi ini karena sifatnya fana,
tetapi kami memperhatikan perkara-perkara yang di atas (2 Kor 4
: 18).
Jadi, yang diubahkan adalah perhatian kita, menjadi
hanya memperhatikan TUHAN/memperhatikan perkara-perkara rohani lebih
dari perkara-perkara jasmani. Jangan dibalik, kita seringkali
mengorbankan perkara-perkara yang rohani hanya untuk mendapatkan
perkara-perkara yang jasmani dan contohnya adalah Esau sebab ini
merupakan pandangan yang cabul sehingga hidupnya betul-betul hancur
dan penuh dengan air mata.
Mari,
kita bersungguh-sungguh dengan memiliki pandangan yang hanya kepada
TUHAN/pandangan pada perkara-perkara yang rohani lebih dari
perkara-perkara yang jasmani.
Dan,
kita hanya memperhatikan kemurahan TUHAN -->
Mazmur 107 :
43, Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia
berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan
TUHAN.
Mari,
perhatian kita -->
- mungkin
kita memiliki banyak harta, jangan perhatian kita pada harta sebab
nanti kita akan menjadi kecewa. Semua perhatian kita hanya pada
TUHAN
- mungkin
kita berada di dalam penderitaan (kemiskinan/kekurangan, penyakit
dll) perhatian kita hanya kepada TUHAN sebab ini merupakan
kemuliaan. Di saat kita diberkati, perhatian kita tidak terpengaruh,
sebab ini semua hanya merupakan kemurahan dari TUHAN/belas kasihan
TUHAN dan ini merupakan kemuliaan. Apa-pun keadaan kita, semua
merupakan kemurahan TUHAN/belas kasih TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika
kita memiliki pakaian putih/pakaian berjala-jala/bermata-mata -->
ada pakaian kesucian dan kemuliaan.
Pakaian
kesucian --> tidak ada kejahatan dan malas = setia dan baik.
Pakaian
kemuliaan --> kuat dan teguh hati dengan perhatian kita hanya
kepada kemurahan TUHAN, maka Mata TUHAN juga tertuju kepada kita/
Mata Imam Besar sedang tertuju kepada kita sampai pada bagian yang
terdalam.
Bagian
yang paling dalam ini, mungkin tidak diketahui oleh istri/suami
keadaan dari istri/suami demikian juga dengan anak/orang tua yang
masing-masing tidak mengetahui keadaannya. Demikian juga dengan
gembala yang tidak mengetahui keadaan dari jemaat yang paling dalam
dan juga sebaliknya --> hanya Imam Besar Yang tahu/Imam Besar
memperhatikan sampai pada hal yang terdalam.
Ada
empat hal yang sangat diperhatikan oleh Imam Besar terhadap
hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN yaitu:
Matius
19 : 1 --> pakaian putih bermata-mata di dapat lewat pengajaran
dan menyeberang sungai Yordan/percikan darah dan pandangan kita hanya
kepada TUHAN, maka TUHAN juga akan memandang kita.
- Matius
19 : 2, Orang banyak berbondong-bondong mengikuti
Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di
sana.
Yang sangat diperhatikan oleh Imam
Besar adalah kesengsaraan hamba TUHAN dan pelayan TUHAN.
Mungkin kesengsaraan ini lewat masalah penyakit, masalah ekonomi
dlsbnya, TUHAN memperhatikan dan akan memulihkan semuanya sampai
kepada masalah yang mustahil-pun, diselesaikan oleh TUHAN.
- tentang
perceraian --> nikah dan juga anak-anak kecil yang
dihalangi untuk datang kepada TUHAN dan juga orang muda yang kaya
yang meninggalkan TUHAN. Inilah masalah nikah dan buah nikah -->
TUHAN sangat memperhatikan nikah dan buah nikah. Yaitu
nikah yang diancam dengan perceraian = nikah yang belum menyatu.
Mungkin tidak satu iman, tidak satu pengajaran, tidak satu
penggembalaan, tidak satu pelayanan bahkan sudah tidak satu hati
lagi/sudah tawar hati dan dingin atau betul-betul sudah bercerai -->
mari berdoa agar dapat menyiapkan pakaian putih dan mata kita hanya
memohon kepada belas kasihan TUHAN dan juga pandangan kita hanya
kepada TUHAN, maka TUHAN juga akan memandang kita sehingga nikah
kita akan ditolong.
Kemudian buah nikah/anak-anak kecil yang
dihalangi untuk datang kepada TUHAN dan TUHAN katakan: ‘inilah
yang empunya kerajaan surga’. Kita harus berhati-hati, jika anak
kecil dihalangi untuk datang ke sekolah Minggu/datang kepada TUHAN
supaya ia tidak memiliki kerajaan surga. Itu sebabnya, mari,
bagi orang tua, bawa anak-anak kecil datang ke sekolah Minggu.
Dan
juga bagi anak muda yang kaya/yang berhasil, tetapi ia tidak
selamat. Ini juga menjadi perhatian TUHAN. Apa gunanya keberhasilan?
Sekali-pun ia baik dan juga kaya, tetapi ia tidak selamat sebab
tidak mau dipakai oleh TUHAN/tidak mau beribadah melayani TUHAN.
Saya sangat mendukung jika ada orang tua yang mendorong anak-anaknya
untuk kuliah dan bekerja dengan keras --> ini bagus.
Saya
pernah bercerita, dulu kalau sudah waktu untuk pergi kesekolah, dan
saya terlambat bangun, saya sampai ditarik dari tempat tidur oleh
ayah saya sebab harus naik dokar ke sekolah yang jaraknya cukup
jauh. Saya bersyukur, tetapi lebih dari itu, apa gunanya
keberhasilan di dunia? Mari, bawa anak-anak muda sampai mereka dapat
beribadah melayani TUHAN dan juga dipakai oleh TUHAN, sebab ini
merupakan keberhasilan untuk selama-lamanya.
- langkah
hidup kita, Ayub 31 : 4, Bukankah
Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala
langkahku?
TUHAN selalu memperhatikan langkah hidup
kita/setiap denyut nadi kita supaya kita tidak dikuasai oleh maut,
sebab jarak maut dengan kita hanyalah satu langkah dan kita
mendapatkan masa depan yang indah serta keberhasilan di dalam
TUHAN.
- Mazmur
144 : 3, 4,
3. Ya TUHAN, apakah
manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia,
sehingga Engkau memperhitungkannya?
4.
Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang
lewat.
Manusia yang lemah, hina dan juga tidak
berharga, tetapi diperhatikan oleh TUHAN. Sejauh mana
perhatian TUHAN kepada manusia yang lemah/tidak berdaya, hina karena
selalu berbuat dosa? Mazmur 8 : 5, 6,
5.
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?
6. Namun
Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Perhatian
TUHAN kepada manusia adalah menyucikan, mengubahkan kita terus
menerus sampai satu waktu kita menjadi sama mulia dengan
ALLAH/dengan YESUS dan kita layak dengan pakaian putih
berkilau-kilauan/pakaian putuh berjala-jala untuk menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya diawan-awan yang permai.
Inilah
saudaraku! Marilah kita melayani sebab tidak rugi, tetapi kita tidak
boleh telanjang dan juga tidak bernoda; sebab itu bukanlah melayani
TUHAN, tetapi melayani diri sendiri dan juga melayani setan.
Itu
sebabnya kita harus:
- menerima
pengajaran = sabun tukang penatu yang akan memutihkan
noda-noda/menyucikan supaya kita menjadi setia dan benar, setia dan
baik dan juga setia dan bertanggung jawab di dalam pelayanan.
- menerima
nyala api pemurni logam = penderitaan tanpa dosa = percikan darah
untuk mengubahkan dan memuliakan kita. Hati menjadi kuat dan teguh
hati --> tidak tawar hati, tidak meninggalkan pelayanan, tetapi
hanya berharap kepada TUHAN dan juga pandangan kita hanya kepada
TUHAN/kepada belas kasih TUHAN, maka pandangan TUHAN juga tertuju
kepada kita. Apa-pun yang kita alami baik itu nikah dan buah nikah
yang sekarang ini sedang kalang kabut/belum baik/masih carut marut,
mari! TUHAN akan menolong. Kemudian langkah hidup kita yang mungkin
dibayang-bayangi oleh dosa-dosa dan maut sehingga langkah hidup kita
belumlah indah, mari! pandang Dia sebab Dia Yang akan memperindah
dan merapikan. Dan yang terakhir, manusia yang hina akan diubahkan
menjadi sama mulia dengan TUHAN.
TUHAN
memberkati.1