Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Di dalam penataran imam-imam ini kita sudah mendengar bahwa imam itu adalah:

  • Seorang yang suci,
  • Seorang yang memangku jabatan pelayanan dan
  • Seorang yang beribadah dan melayani TUHAN.

Seorang imam itu harus memiliki tiga hal yaitu:

  • Karakter yang baik,
  • Memiliki potensi dari TUHAN itulah karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan-kemampuan ajaib dari Roh Kudus,
  • Harus memiliki tahbisan/pelayanan yang benar. Tahbisan yang benar, tidak dapat dipisahkan dari pakaian pelayanan.

Roma 3: 23, Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Jadi, sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan ALLAH = telanjang = terpisah dari TUHAN.

Saat Adam dan Hawa berbuat dosa dan TUHAN datang, mereka lari dan bersembunyi = terpisah dari TUHAN dan manusia yang telanjang tidak dapat melayani TUHAN.

Darimana pakaian pelayanan itu? Dari atas kayu salib. YESUS rela ditelanjangi di atas kayu salib untuk memberikan pakaian pelayanan kepada kita.

Ada tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:

  1. Baju efod
  2. Sabuk
  3. Tutup dada
  4. Gamis baju efod
  5. Kemeja beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
  6. Serban
  7. Patam (seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)

Tujuh pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: klik untuk lihat gambar

Sekarang ini kita akan membahas kelompok ketiga yaitu KEMEJA BERAGI. Kemeja beragi ini = pakaian putih bermata-mata/pakaian putih berlubang-lubang.

Pakaian putih = pakaian kesucian.
Pakaian bermata-mata = pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus.
Jadi, kalau keduanya digabung, maka kemeja beragi = pakaian putih bermata-mata adalah pakaian dalam kesucian dan dalam pengaruh urapan Roh Kudus dan kita mendapatkannya dari salib. YESUS ditelanjangi untuk memberikan pakaian-Nya kepada kita.

Proses untuk menerima pakaian putih bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan juga pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus adalah:
Imamat 21: 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Jangan melanggar kesucian = harus hidup suci. Jadi, proses untuk menerima pakaian putih bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan juga pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus adalah kita harus berada di dalam ruangan suci/harus berada di dalam kandang penggembalaan/ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = harus tergembala.

Jadi, imam-imam termasuk saya kalau mau memiliki pakaian putih bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan juga dalam pengaruh urapan Roh Kudus, harus/mutlak berada di dalam ruangan suci = harus tergembala di dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Di dalam kandang penggembalaan, kita akan selalu hidup suci/selalu mengalami penyucian dan dalam urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

Mengapa kita harus berada di dalam ruangan suci? Ini bukanlah menurut kemauan dari saya, sebab kalau menurut kemauan dari saya, maka satu kali dari Malang dalam seminggu sudah cukup, tetapi ini tidak memenuhi syarat dari TUHAN. Kita melayani, tetapi telanjang sehingga memalukan dan memilukan Hati TUHAN.

Jadi, Roh Kudus/ada mata-mata, artinya Roh Kudus memberikan mata rohani yang terbuka bagi kita sehingga kita dapat melihat Pribadi YESUS sebagai Imam Besar/Gembala Agung Yang duduk di sebelah kanan ALLAH Bapa lewat pembukaan rahasia Firman ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.

Ini penting! Jadi ada mata yang terbuka --> pelayan TUHAN/imam-imam termasuk saya, jangan memandang yang lain --> jangan menoleh ke kiri dan ke kanan seperti Musa. Setelah Musa melihat tidak ada orang, kemudian ia membunuh --> bukan melayani, tetapi membunuh/menjadi pembunuh = melayani dengan kebencian. Dan juga seperti istri Lot yang menoleh ke belakang/melihat dunia, ia menjadi tidak berguna sebab menjadi tiang garam --> melayani, tetapi tidak berguna sebab menjadi garam yang tawar dan hidupnya menjadi busuk.

Itu sebabnya kita harus berdoa supaya ada pembukaan Firman/ supaya Firman

ALLAH semakin dibukakan, sebab kalau Firman semakin jelas, semakin jelas juga kita melihat Pribadi YESUS sebagai Imam Besar juga sebagai Gembala Yang Baik dan juga sebagai Gembala Agung lewat pembukaan rahasia Firman ALLAH. Dan kita tidak akan terkecoh oleh manusia.

Contohnya seperti Yudas yang terlihat paling baik, sebab murid-murid yang lain ketika berada di taman Getsemani, semuanya lari, tetapi Yudas mencium YESUS. Kalau kita tidak memiliki mata rohani, maka kita akan terkecoh jika melihat hamba TUHAN seperti itu yaitu terlihat baik, terlihat di pakai oleh TUHAN dan juga terlihat mengasihi TUHAN, tetapi di dalam kehidupan itu adalah seorang pencuri, pendusta dllnya.

Tetapi jika kita memiliki kesucian, ada urapan Roh Kudus, maka kita hanya memandang Pribadi TUHAN dan tidak memandang kepada manusia, sehingga tidak akan pernah terkecoh. Semoga kita dapat mengerti.

Bagaimana praktek dari orang yang memiliki mata rohani yang terbuka?
Matius 6: 25, 31 - 33,
25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Jadi, jika kita memiliki mata rohani yang terbuka, maka aktifitas kita adalah ?mencari dahulu kerajaan ALLAH serta kebenarannya. Jika mata rohani kita buta, maka kita akan merasa kuatir sehingga terus mencari perkara-perkara di dunia dan tidak sempat beribadah.

Mencari dahulu kerajaan ALLAH serta kebenarannya = tahbisan yang benar =
melayani TUHAN dengan setia, dengan benar dan juga dengan kesucian.

Maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu --> kebutuhan hidup sehari-hari dan juga kebutuhan untuk masa depan, semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Ditambahkan --> tanda tambah/? = tanda salib, artinya hidup kita berasal dari salib TUHAN dan kita tidak akan mengalami kekurangan/selalu positif/selalu surplus. Kalau tahbisan kita benar, ibadah pelayanan kita benar, maka ini sudah cukup. Mari, saudaraku, ini yang harus menjadi fokus kita dihari-hari ini yaitu mata rohani yang terbuka, maka kita mengutamakan tahbisan yang benar/mencari kerajaan ALLAH dengan kebenarannya, sebab kalau mata rohani tertutup = melihat perkara-perkara dunia. Semoga malam ini kita sungguh-sungguh tidak telanjang, tetapi kita memiliki pakaian putih bermata-mata.

Pakaian kesucian/pakaian urapan Roh Kudus yang prosesnya dapat kita terima di dalam ruangan suci/dalam kandang penggembalaan. Kita disucikan/pakaian putih,
kita diurapi Roh Kudus/bermata-mata = ada mata rohani yang terbuka sehingga kita dapat mengutamakan tahbisan yang benar/mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia/mengutamakan tahbisan yang benar, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita, artinya kita hidup dari salib TUHAN dan tidak pernah kekurangan.

Jadi, urusan kita sebagai hamba TUHAN/pelayan TUHAN adalah memakai pakaian putih bermata-mata yaitu:

  • Menerima pembukaan Firman ALLAH dan
  • Memiliki tahbisan yang benar.

Bagi jemaat mengerti pembukaan Firman ALLAH, maka urusan makan minum, pakaian/kebutuhan sehari-hari, kebutuhan masa depan menjadi urusan dari TUHAN/urusan dari Imam Besar/YESUS Gembala Yang Baik, Yang Ia berikan semuanya lewat salib.

Roma 8: 32, Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Bersama-sama dengan Dia = bersama dengan YESUS Yang disalib, ini bahasanya sama dengan di dalam injil Matius 6 --> ‘semuanya akan ditambahkan kepadamu’ = mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan YESUS Yang disalib. Dengan adanya YESUS Yang disalib, maka segala kebutuhan kita apa-pun itu, TUHAN dapat berikan, asalkan kita memiliki pakaian putih.

Yang merupakan urusan kita sekarang ini adalah:

  • untuk menjaga pakaian putih yang bermata-mata,
  • mengerti pembukaan Firman bahkan taat dengar-dengaran untuk menyucikan kita dan
  • memiliki tahbisan yang benar.

Semuanya ini sudah cukup, maka semuanya/segala sesuatu ditambahkan kepada kita yang kita terima dari salib = kita terima bersama dengan Korban Kristus. Semuanya dapat TUHAN berikan lewat salib sampai apa yang tidak pernah kita angan-angankan dapat TUHAN berikan. TUHAN tidak pernah menipu hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan-Nya asal ada pakaian putih. Semoga kita dapat mengerti ini.

Kalau kita dalam keadaan telanjang dan melayani TUHAN, maka itu berarti kita menipu TUHAN. Itu sebabnya kita harus memakai pakaian putih, maka TUHAN tidak pernah menipu kita. Semoga kita dapat mengerti ini.

Sebaliknya di dalam injil Matius 6, mulai ay 31, kita harus berhati-hati, sebab kalau kita tidak memiliki pakaian putih yang bermata-mata kita akan buta. Hati-hati, sebab banyak hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang buta sebab:

  • tidak memiliki pakaian putih yang bermata-mata = tidak memiliki kesucian dan juga
  • tidak memiliki urapan Roh Kudus.

Kalau gembala buta, kemudian pelayan TUHAN dan juga sidang jemaat buta -->
b1 + b2 akan masuk L = masuk lubang/jurang yang dalam.

Apa praktek dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang buta = tidak memiliki pakaian putih/telanjang?

  1. hidup dalam kekuatiran yaitu:


    • kuatir akan apa yang dimakan, diminum dan dipakai = kebutuhan sehari-hari,
    • kuatir akan masa depan sehingga tidak dapat melayani TUHAN = tidak dapat mengutamakan ibadah pelayanan,
    • tidak memiliki tahbisan yang benar.


    Akibatnya, kehidupan itu hanya mencari dan mengutamakan perkara-perkara yang jasmani sehingga tidak dapat melayani TUHAN, tidak dapat mengutamakan ibadah pelayanan/tidak setia dllnya dan juga tidak memiliki tahbisan yang benar. Hidup di dalam kekuatiran ini seperti perempuan bungkuk selama delapan belas tahun = dicap dengan angka 6.6.6. Mungkin melayani, tetapi tidak sungguh-sungguh --> ada di dalam bait ALLAH tetapi bungkuk/kuatir/terus melihat ke bawah/tanda tanya yang di bawah, akibatnya bungkuk selama delapan belas tahun. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Matius 6: 26, Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

    Tidak menabur dan menuai tetapi dipelihara oleh Bapa Yang di surga, artinya: jika kehidupan kita diberkati oleh TUHAN, tetapi tidak aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus/tidak mau menabur dan menuai, maka nasibnya hanya seperti burung. Burung ini tidak menabur dan menuai, tetapi terus diberi makan sehingga merasa senang dan ini sama dengan kehidupan Kristen yang sudah diberkati oleh TUHAN tetapi tidak mau menabur dan menuai/tidak mau melayani/tidak mau dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka nasibnya hanya seperti burung/setan. Burung ini gambaran dari setan yang akan dibinasakan di dalam api neraka untuk selama-lamanya; kalau burung menjadi burung goreng, dipanggang dllnya.

Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dan sekarang ini biar TUHAN memeriksa pakaian kita --> kita melayani tetapi dalam keadaan telanjang dan buta, atau berpakaian putih bermata-mata/berjala-jala yaitu memiliki kesucian dan urapan Roh Kudus sehingga mata kita hanya selalu memandang kepada Imam Besar/memandang kepada Pribadi YESUS lewat pembukaan Firman yang dibukakan, maka semakin jelas kita memandang YESUS supaya kita memiliki tahbisan yang benar. Semua kebutuhan sekarang sampai pada kebutuhan masa depan menjadi urusan TUHAN, TUHAN tambahkan/TUHAN kirimkan lewat salib/ bersama-sama dengan Korban Kristus. TUHAN tidak menipu kita. Semoga kita dapat mengerti.


Sekarang timbal balik, jika kita memakai pakaian putih berjala-jala/mata terbuka yang hanya memandang YESUS sebagai Imam Besar, maka Mata YESUS Imam Besar selalu tertuju kepada kita = pandangan belas kasih-Nya selalu tertuju kepada kita.

Berarti YESUS Imam Besar selalu:

  • memperhatikan kita,
  • mengerti keadaan kita,
  • bergumul untuk kita. Kita jangan mengira bahwa kita ditinggal --> tidak!! Mata YESUS selalu tertuju kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! pada penataran sekarang ini, pakaian putih/mata kita ini mau memandang kepada siapa? Biarlah kita hidup suci, diurapi Roh Kudus, memiliki mata yang terbuka dengan hanya memandang YESUS dengan bukti kita tidak memiliki kekuatiran dan juga mengutamakan pembukaan Firman dan mengerti/ibadah pelayanan dan juga mengutamakan tahbisan yang benar. Ini sudah cukup --> ALLAH Bapa Yang tidak menyayangkan Anak-Nya = menyerahkan YESUS, bagaimana tidak mengaruniakan segala sesuatu bersama YESUS Yang sudah mati? Pasti Ia akan memberikan. Kita tidak perlu mencari, sebab TUHAN Yang akan memberikan; urusan kita hanyalah memiliki pakaian putih sedangkan urusan yang lain merupakan urusan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Hasilnya:

  1. 2 Tawarikh 16: 9, Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.

    Sungguh-sungguh:


    • yang benar dalam tahbisan,
    • dalam mendengarkan Firman dan mengerti Firman ini yang dicari oleh TUHAN.
    • dalam melayani.


    Raja Asa ini berlaku bodoh, dulunya selalu menang oleh karena pertolongan TUHAN/bersandar pada TUHAN, ia menang atas musuh yang kuat. Tetapi sesudah itu, mau berperang lagi, ia bersekutu dengan raja Aram untuk mendapatkan kekuatan dari raja Aram. TUHAN menegur.

    Mata TUHAN tertuju pada orang yang sungguh-sungguh, TUHAN tidak melihat siapa kita, kehebatan atau bahkan kekurangan dan masalah-masalah, tetapi TUHAN melihat kesungguhan dalam melayani TUHAN/memiliki pakaian putih yang berjala-jala. TUHAN memperhatikan orang yang sungguh-sungguh di dalam ibadah pelayanan. Yaitu, TUHAN memberikan kekuatan extra kepada kita, untuk apa? Untuk:


    • tetap dapat bertahan.
    • tetap setia dan berkobar-kobar dalam melayani TUHAN sampai garis akhir/sampai meninggal dunia dan juga sampai TUHAN YESUS datang kembali yang kedua kali.


    • mengalahkan musuh-musuh = menghancurkan segala masalah/menyelesaikan segala masalah sampai pada yang mustahil.


    TUHAN tidak hanya memperhatikan orang yang sungguh-sungguh, tetapi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang sudah terpeleset/jatuh,TUHAN masih memperhatikan.

    TUHAN memperhatikan orang yang sungguh-sungguh sehingga ada kekuatan extra yang membuat kita dapat bertahan dan juga ada kekuatan untuk menghancurkan halangan-halangan = kekuatan untuk menyelesaikan segala masalah sampai-pun masalah yang mustahil tepat pada waktunya.

    Jika banyak masalah dan berharap pada si A, si B, maka akan selalu terjadi peperangan seperti raja Asa --> selalu terjadi masalah, selalu ada air mata. Sebab menyelesaikan masalah = menghapus air mata dan mulai ada kebahagiaan. Jadi, begitu kita mulai bersungguh-sungguh, maka air mata sudah mulai dihapus dan kita harus yakin dengan ini.

    Kalau dulu-dulu kita banyak menghadapi masalah/air mata, dan kita mulai merasa lemah sehingga menjadi bosan dan loyo untuk melayani. Mari sungguh-sungguh dengan:


    • menjaga pakaian putih bermata-mata --> mata terbuka hanya untuk memandang Dia,
    • menjaga pembukaan Firman sehingga kita dapat mengerti,
    • menjaga tahbisan yang benar.


    Jika kita sungguh-sungguh, maka TUHAN mulai menghapus air mata --> masalah sedikit demi sedikt mulai diurai, dan kita mulai merasa secercah kebahagiaan/secedok air anggur yang manis. Mungkin selama ini kita terus minum jamu satu botol = terus merasa kepahitan, tetapi sekarang sudah mulai mencedok/mencicipi kemanisan sekali-pun belum satu sendok, terus menerus TUHAN bekerja. Kita harus yakin bahwa TUHAN tidak menipu kita dan juga TUHAN tidak menyengsarakan kita kalau kita melayani TUHAN, tetapi TUHAN membuat kita manis/bahagia.


  2. TUHAN juga tidak membiarkan hamba TUHAN/pelayan TUHAN terpeleset/jatuh karena berbuat dosa, masih dipandang oleh Dia --> Lukas 22: 60 – 62,
    60. Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
    61. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
    62. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

    Ini luar biasa!! Petrus sebagai seorang hamba TUHAN yang hebat, ia dapat berjalan di atas air tetapi ia dapat terpeleset/berbuat dosa dengan menyangkal TUHAN.

    Mata TUHAN memperhatikan/memandang hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang menyangkal TUHAN.

    kita meninggalkan pelayanan, berbuat dosa dan berkata-kata dosa/berdusta= menyangkal TUHAN.

Mari, sekarang ini kita masih diberi kesempatan selama masih ada ayam berkokok/ selama masih ada Firman penggembalaan yang diberitakan, masih ada pandangan belas kasihan TUHAN Yang memperhatikan hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang sudah jatuh dalam dosa; dosa apa saja sampai pada puncak dosa, yang tidak setia di dalam pelayanan/meninggalkan pelayanan sampai-pun yang sudah gagal dan juga yang sudah hancur. Inilah gunanya kita tergembala. Semoga kita dapat mengerti.

Saya pernah menerangkan tentang ‘berpaling’. Jadi, orang yang menyangkal TUHAN itu sebenarnya sudah tidak dilihat lagi oleh TUHAN. Jadi, kalau YESUS berpaling berarti YESUS sudah membelakangi Petrus = Petrus sudah tidak dianggap lagi oleh TUHAN.

Orang yang sudah menyangkal/pelayan TUHAN yang sudah jatuh dalam dosa, meninggalkan pelayanan = tidak setia --> sebenarnya sudah jauh dari pandangan TUHAN. Tetapi inilah gunanya Firman penggembalaan sekali-pun sederhana seperti kokok ayam, tetapi dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang gembala.

Jika seorang gembala tidak mau menyampaikan Firman penggembalaan, maka ia membawa celaka bagi sidang jemaat/kepada orang yang sudah jatuh, kehidupan itu dapat binasa untuk selama-lamanya, sebab tidak ada lagi pandangan belas kasih dari Imam Besar.

Itu sebabnya saya mengatakan dan ini bukannya saya hebat --> tidak!! tetapi jauh-jauh saya datang dari Malang ke Surabaya, sekali-pun jemaat hanya dua/tiga orang seperti waktu yang lalu, kebaktian doa semacam ini pernah hanya delapan orang, sepuluh orang --> tidak mengapa! Sebab saya yakin dengan adanya kokok ayam/sekali-pun Firman TUHAN itu sederhana tetapi di situ ada Pandangan Imam Besar. Itu sebabnya, doakan kami para gembala-gembala untuk bertanggung jawab kepada orang yang sudah jatuh, sebab selama masih ada Firman penggembalaan, berarti masih ada Perhatian TUHAN.

Bukti kita mendapatkan Pandangan Imam Besar yaitu:

  • kita dapat menangis tersedu-sedu, artinya kita menyadari dosa-dosa sampai pada puncak dosa,
  • menyesali perbuatan dosa --> bukannya tertawa-tawa bahkan ada orang yang marah dan menantang. Tetapi kalau betul-betul pekerjaan dari Mata Imam Besar/pekerjaan dari Firman penggembalaan, maka kita menjadi sadar dan menyesal, kemudian,


  • kita mengaku kepada TUHAN dan kepada sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Ini betul-betul mengalami pandangan dari Imam Besar.

Mari, siapa-pun kita, terutama saya --> siapa manusia yang tidak dapat terpeleset dan jatuh? Bukan untuk membela diri, bukan untuk tinggal di dalamnya tetapi untuk menyelesaikan oleh kuasa dan Pandangan TUHAN, jangan terus bertahan, tetapi mohon pandangan TUHAN kepada kita yang sudah jatuh yang sudah gagal, yang susah, yang hancur, masih ada Pandangan TUHAN.

Tadi, Mata bertemu dengan mata = YESUS berpaling untuk melihat --> kita mengalami Pandangan Imam Besar dan menjadi sadar serta menyesal, kemudian kita mengaku dan jika diampuni, kita jangan berbuat dosa lagi.

Yohanes 21: 15-17,
15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Hati bertemu dengan hati = mengalami kasih TUHAN yang mendorong kita agar dapat tergembala --> Tiga kali TUHAN bertanya --> Simon, adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Sesudah itu, Petrus mengangkat tangan, Tangan bertemu tangan -->
Yohanes 21: 18, 19,
18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Tangan bertemu tangan --> Petrus mengulurkan tangan. Awalnya Petrus takut mati dllnya, tetapi sekarang ia dapat mengulurkan tangannya, artinya:

  • taat dengar-dengaran dalam melayani TUHAN apa-pun risikonya,
  • rela berkorban apa-pun untuk TUHAN/untuk melayani TUHAN.

Petrus sampai berkorban nyawa untuk melayani TUHAN dan ini tidaklah sia-sia --> Tangan bertemu tangan = Tangan TUHAN diulurkan untuk mengangkat Petrus dari kegagalan-kegagalan dan menjadi berhasil dan indah. Awalnya Petrus sudah menyangkal YESUS = Petrus sudah habis, tetapi Tangan belas kasih TUHAN sanggup mengangkat Petrus dari kegagalan-kegagalan sehingga hidupnya menjadi berhasil dan indah di hadapan TUHAN.

Demikian juga dengan kita, TUHAN mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan, dipulihkan dan dipakai kembali oleh TUHAN untuk melayani TUHAN sampai nanti Tangan belas kasih TUHAN mengangkat kita diawan-awan yang permai. Menyempurnakan kita dan kita bertemu dengan TUHAN dan akan bersama dengan Dia selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Kita jangan meragukan ini, kalau kita melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh, maka Mata/Perhatian TUHAN:

  • memandang kita,
  • mengerti dan
  • bergumul untuk kita.

Tetapi di saat kita jatuh, selama kita masih tergembala dan mendengarkan Firman penggembalaan/kokok ayam, masih ada Pandangan belas kasihan TUHAN:

  • untuk mengangkat kita,
  • untuk menjadikan kita berhasil dan indah
  • untuk memulihkan kita --> kita dapat hidup benar dan dipakai kembali oleh TUHAN,
  • untuk menyucikan dan menyempurnakan kita dan kita akan terangkat diawan-awan yang permai.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 April 2016 (Sabtu Sore)
    ... tahta Kerajaan Surga. Matius - Pada waktu itu berkatalah Yesus Aku bersyukur kepada-Mu Bapa Tuhan langit dan bumi karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juni 2017 (Senin Sore)
    ... dari pembuat urapan berbau busuk demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan. Setan sudah pernah mencobai Yesus--mau membodohi Tuhan Jadikan roti dari batu-batu ini Kalau Tuhan mengubah batu jadi roti untuk makan jasmani--sekarang yang dikejar mujizat jasmani terus-- maka mujizat rohani tidak terjadi--bangsa kafir tidak bisa menjadi ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 September 2014 (Selasa Sore)
    ... takhta itu itulah ketujuh Roh Allah. Tujuh lampu menunjuk Roh Kudus dengan manifestasinya. Yesaya - a Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya roh hikmat dan pengertian roh nasihat dan keperkasaan roh pengenalan dan takut akan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Maret 2015 (Rabu Sore)
    ... ia melahirkan maut. Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya adalah sumber pencobaan dan dosa sampai berbuah maut kebinasaan di neraka . Pencobaan datang dari keinginan daging. Kalau sudah berada dalam pencobaan nanti ingin menyelesaikan dengan caranya sendiri dan berbuat dosa. 'karena ia diseret dan dipikat olehnya' keinginan daging memiliki daya pikat dan ...
  • Ibadah Kunjungan di Ciawi II, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
    ... empat Wahyu suasana tanpa maut diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I November -Selasa Sore sampai Ibadah Kunjungan Jakarta II November -Rabu Pagi . Wahyu - suasana kepuasan kebahagiaan sorga diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III November -Rabu Sore . Wahyu suasana kemenangan diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV November ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2009 (Rabu Sore)
    ... ara yang menyenangkan Tuhan berkenan kepada Tuhan. Tetapi sayang Israel menjadi tidak dengar-dengaran pada Tuhan menolak lawatan Tuhan tandanya menolak lawatan Tuhan lewat hukum Taurat yaitu melanggar taurat sehingga menyembah berhala. menolak lawatan Tuhan lewat Yesus sebagai Juru Selamat untuk menyelamatkan Israel yang terhilang sehingga ada kesempatan kemurahan bagi bangsa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2016 (Rabu Sore)
    ... makhluk diwakili oleh Musa--lewat mati bangkit dan naik ke sorga--dan Elia--langsung naik ke sorga. Zaman akhir empat makhluk diwakili Yesus Mempelai Pria--kepala. Dia mati bangkit dan naik ke sorga. Masih kurang satu yang nanti akan mengikuti untuk naik ke awan-awan sampai masuk kerajaan sorga yaitu kita semua gereja TUHAN--mempelai wanita ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... kekurangan kita sampai kita tidak bercacat cela dan sempurna seperti Dia. Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus kita semua adalah sidang jemaat Efesus kita telah kehilangan kasih mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih Allah lewat korban Kristus salib Kristus. Kehilangan kasih mula-mula sama dengan tanpa kasih. Semua yang kita lakukan tanpa ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 April 2023 (Selasa Sore)
    ... mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit sesudah itu kita yang hidup yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.