Di
dalam penataran imam-imam ini kita sudah mendengar bahwa imam itu
adalah:
- Seorang
yang suci,
- Seorang
yang memangku jabatan pelayanan dan
- Seorang
yang beribadah dan melayani TUHAN.
Seorang
imam itu harus memiliki tiga hal yaitu:
- Karakter
yang baik,
- Memiliki
potensi dari TUHAN itulah karunia-karunia Roh
Kudus/kemampuan-kemampuan ajaib dari Roh Kudus,
- Harus
memiliki tahbisan/pelayanan yang benar. Tahbisan yang benar, tidak
dapat dipisahkan dari pakaian pelayanan.
Roma
3: 23,
Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Jadi,
sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan dibuang ke dunia maka semua
manusia di dunia sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan ALLAH =
telanjang = terpisah dari TUHAN.
Saat
Adam dan Hawa berbuat dosa dan TUHAN datang, mereka lari dan
bersembunyi = terpisah dari TUHAN dan manusia yang telanjang tidak
dapat melayani TUHAN.
Darimana
pakaian pelayanan itu?
Dari atas kayu salib. YESUS rela ditelanjangi di atas kayu salib
untuk memberikan pakaian pelayanan kepada kita.
Ada
tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:
- Baju
efod
- Sabuk
- Tutup
dada
- Gamis
baju efod
- Kemeja
beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
- Serban
- Patam
(seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)
Tujuh
pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
klik untuk lihat gambar
Sekarang
ini kita akan membahas kelompok ketiga yaitu
KEMEJA
BERAGI.
Kemeja
beragi ini = pakaian putih bermata-mata/pakaian putih
berlubang-lubang.
Pakaian
putih = pakaian kesucian.
Pakaian
bermata-mata = pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus.
Jadi,
kalau keduanya digabung, maka kemeja beragi = pakaian putih
bermata-mata adalah
pakaian
dalam kesucian dan dalam pengaruh urapan Roh Kudus
dan kita mendapatkannya dari salib. YESUS ditelanjangi untuk
memberikan pakaian-Nya kepada kita.
Proses
untuk menerima pakaian putih bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan
juga pakaian dalam pengaruh urapan Roh Kudus adalah:
Imamat
21: 12,
Janganlah
ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan
bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jangan
melanggar kesucian = harus hidup suci. Jadi, proses untuk menerima
pakaian putih bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan juga pakaian
dalam pengaruh urapan Roh Kudus adalah kita harus berada di dalam
ruangan suci/harus berada di dalam kandang penggembalaan/ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok =
harus
tergembala.
Jadi,
imam-imam termasuk saya kalau mau memiliki pakaian putih
bermata-mata/pakaian dalam kesucian dan juga dalam pengaruh urapan
Roh Kudus, harus/mutlak berada di dalam ruangan suci = harus
tergembala di dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Di dalam
kandang penggembalaan, kita akan selalu hidup suci/selalu mengalami
penyucian dan dalam urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa
kita harus berada di dalam ruangan suci? Ini bukanlah menurut kemauan
dari saya, sebab kalau menurut kemauan dari saya, maka satu kali dari
Malang dalam seminggu sudah cukup, tetapi ini tidak memenuhi syarat
dari TUHAN. Kita melayani, tetapi telanjang sehingga memalukan dan
memilukan Hati TUHAN.
Jadi,
Roh Kudus/ada mata-mata, artinya
Roh
Kudus memberikan mata rohani yang terbuka bagi kita sehingga kita
dapat melihat Pribadi YESUS sebagai Imam Besar/Gembala Agung Yang
duduk di sebelah kanan ALLAH Bapa lewat pembukaan rahasia Firman
ALLAH.
Semoga kita dapat mengerti.
Ini
penting! Jadi ada mata yang terbuka --> pelayan TUHAN/imam-imam
termasuk saya, jangan memandang yang lain --> jangan menoleh ke
kiri dan ke kanan seperti Musa. Setelah Musa melihat tidak ada orang,
kemudian ia membunuh --> bukan melayani, tetapi membunuh/menjadi
pembunuh = melayani dengan kebencian. Dan juga seperti istri Lot yang
menoleh ke belakang/melihat dunia, ia menjadi tidak berguna sebab
menjadi tiang garam --> melayani, tetapi tidak berguna sebab
menjadi garam yang tawar dan hidupnya menjadi busuk.
Itu
sebabnya kita harus berdoa supaya ada pembukaan Firman/ supaya Firman
ALLAH
semakin dibukakan, sebab kalau Firman semakin jelas, semakin jelas
juga kita melihat Pribadi YESUS sebagai Imam Besar juga sebagai
Gembala Yang Baik dan juga sebagai Gembala Agung lewat pembukaan
rahasia Firman ALLAH. Dan kita tidak akan terkecoh oleh manusia.
Contohnya
seperti Yudas yang terlihat paling baik, sebab murid-murid yang lain
ketika berada di taman Getsemani, semuanya lari, tetapi Yudas mencium
YESUS. Kalau kita tidak memiliki mata rohani, maka kita akan terkecoh
jika melihat hamba TUHAN seperti itu yaitu terlihat baik, terlihat di
pakai oleh TUHAN dan juga terlihat mengasihi TUHAN, tetapi di dalam
kehidupan itu adalah seorang pencuri, pendusta dllnya.
Tetapi
jika kita memiliki kesucian, ada urapan Roh Kudus, maka kita hanya
memandang Pribadi TUHAN dan tidak memandang kepada manusia, sehingga
tidak akan pernah terkecoh. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
praktek dari orang yang memiliki mata rohani yang terbuka?
Matius
6: 25, 31 - 33,
25.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu,
akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu
lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
31.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32.
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.
Jadi,
jika kita memiliki mata rohani yang terbuka, maka aktifitas kita
adalah
?mencari
dahulu kerajaan ALLAH serta kebenarannya.
Jika mata rohani kita buta, maka kita akan merasa kuatir sehingga
terus mencari perkara-perkara di dunia dan tidak sempat beribadah.
Mencari
dahulu kerajaan ALLAH serta kebenarannya = tahbisan yang benar =
melayani
TUHAN dengan setia, dengan benar dan juga dengan kesucian.
Maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu --> kebutuhan hidup
sehari-hari dan juga kebutuhan untuk masa depan, semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
Ditambahkan
--> tanda tambah/? = tanda salib, artinya
hidup
kita berasal dari salib TUHAN
dan kita tidak akan mengalami kekurangan/selalu positif/selalu
surplus. Kalau tahbisan kita benar, ibadah pelayanan kita benar, maka
ini sudah cukup. Mari, saudaraku, ini yang harus menjadi fokus kita
dihari-hari ini yaitu mata rohani yang terbuka, maka kita
mengutamakan tahbisan yang benar/mencari kerajaan ALLAH dengan
kebenarannya, sebab kalau mata rohani tertutup = melihat
perkara-perkara dunia. Semoga malam ini kita sungguh-sungguh tidak
telanjang, tetapi kita memiliki pakaian putih bermata-mata.
Pakaian
kesucian/pakaian urapan Roh Kudus yang prosesnya dapat kita terima di
dalam ruangan suci/dalam kandang penggembalaan. Kita
disucikan/pakaian putih,
kita
diurapi Roh Kudus/bermata-mata = ada mata rohani yang terbuka
sehingga kita dapat mengutamakan tahbisan yang benar/mengutamakan
ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia/mengutamakan
tahbisan yang benar, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita,
artinya kita hidup dari salib TUHAN dan tidak pernah kekurangan.
Jadi,
urusan kita sebagai hamba TUHAN/pelayan TUHAN adalah
memakai
pakaian putih bermata-mata yaitu:
- Menerima
pembukaan Firman ALLAH dan
- Memiliki
tahbisan yang benar.
Bagi
jemaat mengerti pembukaan Firman ALLAH, maka urusan makan minum,
pakaian/kebutuhan sehari-hari, kebutuhan masa depan menjadi urusan
dari TUHAN/urusan dari Imam Besar/YESUS Gembala Yang Baik, Yang Ia
berikan semuanya lewat salib.
Roma
8: 32,
Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya
bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala
sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Bersama-sama
dengan Dia = bersama dengan YESUS Yang disalib, ini bahasanya sama
dengan di dalam injil Matius 6 --> ‘semuanya akan ditambahkan
kepadamu’ = mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama
dengan YESUS Yang disalib. Dengan adanya YESUS Yang disalib, maka
segala kebutuhan kita apa-pun itu, TUHAN dapat berikan, asalkan kita
memiliki pakaian putih.
Yang
merupakan urusan kita sekarang ini adalah:
- untuk
menjaga pakaian putih yang bermata-mata,
- mengerti
pembukaan Firman bahkan taat dengar-dengaran untuk menyucikan kita
dan
- memiliki
tahbisan yang benar.
Semuanya
ini sudah cukup, maka semuanya/segala sesuatu ditambahkan kepada kita
yang kita terima dari salib = kita terima bersama dengan Korban
Kristus. Semuanya dapat TUHAN berikan lewat salib sampai apa yang
tidak pernah kita angan-angankan dapat TUHAN berikan. TUHAN tidak
pernah menipu hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan-Nya asal ada pakaian
putih. Semoga kita dapat mengerti ini.
Kalau
kita dalam keadaan telanjang dan melayani TUHAN, maka itu berarti
kita menipu TUHAN. Itu sebabnya kita harus memakai pakaian putih,
maka TUHAN tidak pernah menipu kita. Semoga kita dapat mengerti ini.
Sebaliknya
di dalam injil Matius 6, mulai ay 31, kita harus berhati-hati, sebab
kalau kita tidak memiliki pakaian putih yang bermata-mata kita akan
buta. Hati-hati, sebab banyak hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang buta
sebab:
- tidak
memiliki pakaian putih yang bermata-mata = tidak memiliki kesucian
dan juga
- tidak
memiliki urapan Roh Kudus.
Kalau
gembala buta, kemudian pelayan TUHAN dan juga sidang jemaat buta -->
b1
+ b2 akan masuk L = masuk lubang/jurang yang dalam.
Apa
praktek dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang buta
= tidak
memiliki pakaian putih/telanjang?
- hidup
dalam kekuatiran
yaitu:
- kuatir
akan apa yang dimakan, diminum dan dipakai = kebutuhan sehari-hari,
- kuatir
akan masa depan sehingga tidak dapat melayani TUHAN = tidak dapat
mengutamakan ibadah pelayanan,
- tidak
memiliki tahbisan yang benar.
Akibatnya,
kehidupan itu hanya mencari dan mengutamakan perkara-perkara yang
jasmani sehingga tidak dapat melayani TUHAN, tidak dapat
mengutamakan ibadah pelayanan/tidak setia dllnya dan juga tidak
memiliki tahbisan yang benar. Hidup di dalam kekuatiran ini seperti
perempuan bungkuk selama delapan belas tahun = dicap dengan angka
6.6.6. Mungkin melayani, tetapi tidak sungguh-sungguh --> ada di
dalam bait ALLAH tetapi bungkuk/kuatir/terus melihat ke bawah/tanda
tanya yang di bawah, akibatnya bungkuk selama delapan belas tahun.
Semoga kita dapat mengerti.
- Matius
6: 26,
Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan
tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh
Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung
itu?
Tidak
menabur dan menuai tetapi dipelihara oleh Bapa Yang di surga,
artinya: jika kehidupan kita diberkati oleh TUHAN, tetapi tidak
aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus/tidak mau menabur dan menuai,
maka nasibnya
hanya seperti burung.
Burung
ini tidak menabur dan menuai, tetapi terus diberi makan sehingga
merasa senang dan ini sama dengan kehidupan Kristen yang sudah
diberkati oleh TUHAN tetapi tidak mau menabur dan menuai/tidak mau
melayani/tidak mau dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka
nasibnya hanya seperti burung/setan. Burung ini gambaran dari setan
yang akan dibinasakan di dalam api neraka untuk selama-lamanya;
kalau burung menjadi burung goreng, dipanggang dllnya.
Itu
sebabnya kita harus sungguh-sungguh dan sekarang ini biar TUHAN
memeriksa pakaian kita --> kita melayani tetapi dalam keadaan
telanjang dan buta, atau berpakaian putih bermata-mata/berjala-jala
yaitu memiliki kesucian dan urapan Roh Kudus sehingga mata kita hanya
selalu memandang kepada Imam Besar/memandang kepada Pribadi YESUS
lewat pembukaan Firman yang dibukakan, maka semakin jelas kita
memandang YESUS supaya kita memiliki tahbisan yang benar. Semua
kebutuhan sekarang sampai pada kebutuhan masa depan menjadi urusan
TUHAN, TUHAN tambahkan/TUHAN kirimkan lewat salib/ bersama-sama
dengan Korban Kristus. TUHAN tidak menipu kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang
timbal balik, jika kita memakai pakaian putih berjala-jala/mata
terbuka yang hanya memandang YESUS sebagai Imam Besar, maka Mata
YESUS Imam Besar selalu tertuju kepada kita = pandangan belas
kasih-Nya selalu tertuju kepada kita.
Berarti
YESUS Imam Besar selalu:
- memperhatikan
kita,
- mengerti
keadaan kita,
- bergumul
untuk kita. Kita jangan mengira bahwa kita ditinggal --> tidak!!
Mata YESUS selalu tertuju kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
pada penataran sekarang ini, pakaian putih/mata kita ini mau
memandang kepada siapa? Biarlah kita hidup suci, diurapi Roh Kudus,
memiliki mata yang terbuka dengan hanya memandang YESUS dengan bukti
kita tidak memiliki kekuatiran dan juga mengutamakan pembukaan Firman
dan mengerti/ibadah pelayanan dan juga mengutamakan tahbisan yang
benar. Ini sudah cukup --> ALLAH Bapa Yang tidak menyayangkan
Anak-Nya = menyerahkan YESUS, bagaimana tidak mengaruniakan segala
sesuatu bersama YESUS Yang sudah mati? Pasti Ia akan memberikan. Kita
tidak perlu mencari, sebab TUHAN Yang akan memberikan; urusan kita
hanyalah memiliki pakaian putih sedangkan urusan yang lain merupakan
urusan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Hasilnya:
- 2
Tawarikh 16: 9,
Karena
mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya
kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini
engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau
akan mengalami peperangan.
Sungguh-sungguh:
- yang
benar dalam tahbisan,
- dalam
mendengarkan Firman dan mengerti Firman ini yang dicari oleh TUHAN.
- dalam
melayani.
Raja
Asa ini berlaku bodoh, dulunya selalu menang oleh karena pertolongan
TUHAN/bersandar pada TUHAN, ia menang atas musuh yang kuat. Tetapi
sesudah itu, mau berperang lagi, ia bersekutu dengan raja Aram untuk
mendapatkan kekuatan dari raja Aram. TUHAN menegur.
Mata
TUHAN tertuju pada orang yang sungguh-sungguh, TUHAN tidak melihat
siapa kita, kehebatan atau bahkan kekurangan dan masalah-masalah,
tetapi TUHAN melihat kesungguhan dalam melayani TUHAN/memiliki
pakaian putih yang berjala-jala. TUHAN
memperhatikan orang yang sungguh-sungguh di dalam ibadah pelayanan.
Yaitu,
TUHAN memberikan kekuatan extra kepada kita, untuk apa? Untuk:
- tetap
dapat bertahan.
- tetap
setia dan berkobar-kobar dalam melayani TUHAN sampai garis
akhir/sampai meninggal dunia dan juga sampai TUHAN YESUS datang
kembali yang kedua kali.
- mengalahkan
musuh-musuh = menghancurkan segala masalah/menyelesaikan segala
masalah sampai pada yang mustahil.
TUHAN
tidak hanya memperhatikan orang yang sungguh-sungguh, tetapi hamba
TUHAN/pelayan TUHAN yang sudah terpeleset/jatuh,TUHAN masih
memperhatikan.
TUHAN memperhatikan orang yang sungguh-sungguh
sehingga ada kekuatan extra yang membuat kita dapat bertahan dan
juga ada kekuatan untuk menghancurkan halangan-halangan = kekuatan
untuk menyelesaikan segala masalah sampai-pun masalah yang mustahil
tepat pada waktunya.
Jika banyak masalah dan berharap pada si
A, si B, maka akan selalu terjadi peperangan seperti raja Asa -->
selalu terjadi masalah, selalu ada air mata. Sebab menyelesaikan
masalah = menghapus air mata dan mulai ada kebahagiaan. Jadi, begitu
kita mulai bersungguh-sungguh, maka air mata sudah mulai dihapus dan
kita harus yakin dengan ini.
Kalau dulu-dulu kita banyak
menghadapi masalah/air mata, dan kita mulai merasa lemah sehingga
menjadi bosan dan loyo untuk melayani. Mari sungguh-sungguh dengan:
- menjaga
pakaian putih bermata-mata --> mata terbuka hanya untuk
memandang Dia,
- menjaga
pembukaan Firman sehingga kita dapat mengerti,
- menjaga
tahbisan yang benar.
Jika
kita sungguh-sungguh, maka TUHAN mulai menghapus air mata -->
masalah sedikit demi sedikt mulai diurai, dan kita mulai merasa
secercah kebahagiaan/secedok air anggur yang manis. Mungkin selama
ini kita terus minum jamu satu botol = terus merasa kepahitan,
tetapi sekarang sudah mulai mencedok/mencicipi kemanisan sekali-pun
belum satu sendok, terus menerus TUHAN bekerja. Kita harus yakin
bahwa TUHAN tidak menipu kita dan juga TUHAN tidak menyengsarakan
kita kalau kita melayani TUHAN, tetapi TUHAN membuat kita
manis/bahagia.
- TUHAN
juga tidak membiarkan hamba TUHAN/pelayan TUHAN terpeleset/jatuh
karena berbuat dosa, masih dipandang oleh Dia --> Lukas
22: 60 – 62,
60.
Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau
katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah
ayam.
61.
Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus
bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok
pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
62.
Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Ini
luar biasa!! Petrus sebagai seorang hamba TUHAN yang hebat, ia dapat
berjalan di atas air tetapi ia dapat terpeleset/berbuat dosa dengan
menyangkal TUHAN.
Mata
TUHAN memperhatikan/memandang hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang
menyangkal TUHAN.
kita
meninggalkan pelayanan, berbuat dosa dan berkata-kata dosa/berdusta=
menyangkal TUHAN.
Mari,
sekarang ini kita masih diberi kesempatan selama masih ada ayam
berkokok/ selama masih ada Firman penggembalaan yang diberitakan,
masih ada pandangan belas kasihan TUHAN Yang memperhatikan hamba
TUHAN/pelayan TUHAN yang sudah jatuh dalam dosa; dosa apa saja sampai
pada puncak dosa, yang tidak setia di dalam pelayanan/meninggalkan
pelayanan sampai-pun yang sudah gagal dan juga yang sudah hancur.
Inilah gunanya kita tergembala. Semoga kita dapat mengerti.
Saya
pernah menerangkan tentang ‘berpaling’. Jadi, orang yang
menyangkal TUHAN itu sebenarnya sudah tidak dilihat lagi oleh TUHAN.
Jadi, kalau YESUS berpaling berarti YESUS sudah membelakangi Petrus =
Petrus sudah tidak dianggap lagi oleh TUHAN.
Orang
yang sudah menyangkal/pelayan TUHAN yang sudah jatuh dalam dosa,
meninggalkan pelayanan = tidak setia --> sebenarnya sudah jauh
dari pandangan TUHAN. Tetapi inilah gunanya Firman penggembalaan
sekali-pun sederhana seperti kokok ayam, tetapi dipercayakan oleh
TUHAN kepada seorang gembala.
Jika
seorang gembala tidak mau menyampaikan Firman penggembalaan, maka ia
membawa celaka bagi sidang jemaat/kepada orang yang sudah jatuh,
kehidupan itu dapat binasa untuk selama-lamanya, sebab tidak ada lagi
pandangan belas kasih dari Imam Besar.
Itu
sebabnya saya mengatakan dan ini bukannya saya hebat --> tidak!!
tetapi jauh-jauh saya datang dari Malang ke Surabaya, sekali-pun
jemaat hanya dua/tiga orang seperti waktu yang lalu, kebaktian doa
semacam ini pernah hanya delapan orang, sepuluh orang --> tidak
mengapa! Sebab saya yakin dengan adanya kokok ayam/sekali-pun Firman
TUHAN itu sederhana tetapi di situ ada Pandangan Imam Besar. Itu
sebabnya, doakan kami para gembala-gembala untuk bertanggung jawab
kepada orang yang sudah jatuh, sebab selama masih ada Firman
penggembalaan, berarti masih ada Perhatian TUHAN.
Bukti
kita mendapatkan Pandangan Imam Besar yaitu:
- kita
dapat menangis tersedu-sedu, artinya kita menyadari dosa-dosa sampai
pada puncak dosa,
- menyesali
perbuatan dosa --> bukannya tertawa-tawa bahkan ada orang yang
marah dan menantang. Tetapi kalau betul-betul pekerjaan dari Mata
Imam Besar/pekerjaan dari Firman penggembalaan, maka kita menjadi
sadar dan menyesal, kemudian,
- kita
mengaku kepada TUHAN dan kepada sesama. Jika diampuni, jangan
berbuat dosa lagi. Ini betul-betul mengalami pandangan dari Imam
Besar.
Mari,
siapa-pun kita, terutama saya --> siapa manusia yang tidak dapat
terpeleset dan jatuh? Bukan untuk membela diri, bukan untuk tinggal
di dalamnya tetapi untuk menyelesaikan oleh kuasa dan Pandangan
TUHAN, jangan terus bertahan, tetapi mohon pandangan TUHAN kepada
kita yang sudah jatuh yang sudah gagal, yang susah, yang hancur,
masih ada Pandangan TUHAN.
Tadi,
Mata
bertemu dengan mata
= YESUS berpaling untuk melihat --> kita mengalami Pandangan Imam
Besar dan menjadi sadar serta menyesal, kemudian kita mengaku dan
jika diampuni, kita jangan berbuat dosa lagi.
Yohanes
21: 15-17,
15.
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
16.
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17.
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena
Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala
sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Hati
bertemu dengan hati
= mengalami kasih TUHAN yang mendorong kita agar dapat tergembala -->
Tiga kali TUHAN bertanya --> Simon, adakah engkau mengasihi Aku?
Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Sesudah
itu, Petrus mengangkat tangan,
Tangan
bertemu tangan
-->
Yohanes
21: 18, 19,
18.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa
engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19.
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati
dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada
Petrus: "Ikutlah Aku."
Tangan
bertemu tangan --> Petrus mengulurkan tangan. Awalnya Petrus takut
mati dllnya, tetapi sekarang ia dapat mengulurkan tangannya,
artinya:
- taat
dengar-dengaran dalam melayani TUHAN apa-pun risikonya,
- rela
berkorban apa-pun untuk TUHAN/untuk melayani TUHAN.
Petrus
sampai berkorban nyawa untuk melayani TUHAN dan ini tidaklah sia-sia
--> Tangan bertemu tangan = Tangan TUHAN diulurkan untuk
mengangkat Petrus dari kegagalan-kegagalan dan menjadi berhasil dan
indah. Awalnya Petrus sudah menyangkal YESUS = Petrus sudah habis,
tetapi Tangan belas kasih TUHAN sanggup mengangkat Petrus dari
kegagalan-kegagalan sehingga hidupnya menjadi berhasil dan indah di
hadapan TUHAN.
Demikian
juga dengan kita, TUHAN mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan,
dipulihkan dan dipakai kembali oleh TUHAN untuk melayani TUHAN sampai
nanti Tangan belas kasih TUHAN mengangkat kita diawan-awan yang
permai. Menyempurnakan kita dan kita bertemu dengan TUHAN dan akan
bersama dengan Dia selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
jangan meragukan ini, kalau kita melayani TUHAN dengan
sungguh-sungguh, maka Mata/Perhatian TUHAN:
- memandang
kita,
- mengerti
dan
- bergumul
untuk kita.
Tetapi
di saat kita jatuh, selama kita masih tergembala dan mendengarkan
Firman penggembalaan/kokok ayam, masih ada Pandangan belas kasihan
TUHAN:
- untuk
mengangkat kita,
- untuk
menjadikan kita berhasil dan indah
- untuk
memulihkan kita --> kita dapat hidup benar dan dipakai kembali
oleh TUHAN,
- untuk
menyucikan dan menyempurnakan kita dan kita akan terangkat
diawan-awan yang permai.
TUHAN
memberkati.1