Kita
melanjutkan Firman TUHAN yang sudah disampaikan pada kemarin sore
tentang pakaian imam besar dan pakaian imam-imam dengan membaca di
dalam ktb
Keluaran
28: 1, 2,
1.
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan
anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
2.
Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai
perhiasan kemuliaan.
Ay
2, jika ingin menjadi imam, maka harus memakai pakaian kudus.
Kita
sudah mendengar, bahwa imam itu adalah:
- Seorang
yang suci,
- Seseorang
yang memiliki/memangku jabatan pelayanan yang diterima dari TUHAN,
- Seorang
yang beribadah dan melayani TUHAN.
Di
ay 1, tertulis jelas -->
"Engkau
harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang
kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan
imam bagi-Ku
Dari
tengah-tengah orang Israel; orang Israel itu merupakan umat pilihan
TUHAN, jadi dari antara umat pilihan ini, masih dipilih lagi untuk
menjadi imam. Jadi, imam itu adalah
orang
yang terpilih dari yang terpilih/umat pilihan TUHAN
=
kehidupan
yang khusus.
Kalau kita menelusuri, dari semua bangsa yang ada di dunia, maka
TUHAN memilih bangsa Israel dan ini banyak urutannya sampai
menemukan Harun dan anak-anaknya.
Dan
setiap imam/orang yang beribadah melayani TUHAN harus memiliki
pakaian kudus yaitu pakaian imam besar dan imam-imam. Tidak boleh
telanjang.
Ada
tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:
- Baju
efod
- Sabuk
- Tutup
dada
- Gamis
baju efod
- Kemeja
beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
- Serban
- Patam
(seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)
Tujuh
pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
klik untuk lihat gambar
kemarin
kita sudah membahas kelompok pertama yaitu tentang baju efod
dan saya tidak akan membahasnya lagi, tetapi kita beralih pada
kelompok kedua yaitu tentang
GAMIS
BAJU EFOD
pakaian dalam tanda kebangkitan.
Jadi,
pakaian imam besar merupakan perjalanan dari TUHAN YESUS dalam
kematian, kebangkitan sampai kemuliaan/YESUS naik ke tahta di surga.
Demikian juga dengan kita, kalau kita sebagai imam-imam memiliki
pakaian kudus/pakaian pelayanan, maka perjalanan hidup kita juga
seperti YESUS yaitu dalam tanda kematian, kebangkitan sampai
kemuliaan di tahta di surga, siang malam kita melayani TUHAN di tahta
di surga.
Kita
membahas tentang
gamis
baju efod --> Keluaran 28: 31,
Haruslah
kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.
Di
dalam terj.lama warna biru laut -->
Dan
lagi hendaklah kauperbuat baju selimut efod itu sama sekali biru laut
warnanya.
Kalau
baju efod memiliki empat warna yaitu ungu, biru laut, merah dan
putih dan ini menunjuk pada salib/pakaian dalam tanda kematian,
kemudian ada sulaman emas. Kalau kita mau memikul salib, maka akan
ada emas/ yang akan menolong kita.
Sekarang
gamis baju efod ini berwarna ungu tua/biru laut dan ini menunjuk
pada tanda kebangkitan. Jadi, biru laut menunjuk pada
kuasa
kebangkitan untuk mengalahkan maut/dosa
--> upah dosa adalah maut. Jadi dosa = maut.
Roma
6: 23,
Sebab
upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Jadi,
dosa/maut dikalahkan lewat:
- kuasa
kebangkitan --> gamis baju efod yang berwarna biru laut/ungu tua,
- pengampunan
dosa. Seandainya YESUS tidak menebus/mengampuni kita, maka kita
mengalami maut.
Jadi,
kuasa kebangkitan = pengampunan dosa. Semoga kita dapat mengerti.
Sebagai
imam, kita harus memiliki gamis baju efod artinya
kita
harus memiliki pakaian pengampunan
=
pelunasan
hutang dosa.
Ini yang harus ada jika kita mau menjadi imam-imam.
Kemarin,
sudah diterangkan kita harus memiliki pakaian salib, kalau hendak
menjadi pelayan TUHAN harus memakai pakaian salib/baju efod yang ada
sulaman emas/ada kuasa Roh Kudus yang akan menolong.
Sekarang
ditambah satu lagi yaitu harus memiliki gamis baju efod yang berwarna
biru laut/kuasa kebangkitan yang mengalahkan dosa/maut, artinya
memiliki pakaian pengampunan = pelunasan hutang dosa.
Matius
18: 23 – 27,
23.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya.
24.
Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya
seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu
memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala
miliknya untuk pembayar hutangnya.
26.
Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu,
segala hutangku akan kulunaskan.
27.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,
sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Hutang
tidak perlu dibayar sebab ditanggung oleh raja --> inilah pakaian
pengampunan. Itu sebabnya seorang imam harus memiliki gamis baju
efod/pakaian pengampunan.
Kita
lihat pengampunan dosa, digambarkan dengan seorang yang berhutang
kepada raja sebesar sepuluh ribu talenta dan dibebaskan oleh
belas kasihan dari sang raja.
Jika
saudara melihat di dalam kamus yang ada di bagian belakang alkitab
maka
1
talenta = 6000 dinar,
10.000 talenta -->
10.000 6000 dinar = 60.000.000 dinar --> hutang hamba kepada
raja. Supaya kita mengetahui bahwa orang berdosa itu seperti ini
yaitu mendapatkan pengampunan dosa seperti orang yang berhutang
60.000.000 dinar. Dan waktu itu, upah bekerja selama satu hari,
sebanyak satu dinar; jika gaji selama satu tahun tiga ratus enam
puluh hari, tetapi ada hari sabbat dan juga hari libur, maka
bersihnya itu kira-kira sebanyak tiga ratus dinar. Jika semua hutang
itu dicicil pembayarannya, maka 60.000.000: 300 dinar
1 tahun 200.000 tahun baru dapat lunas hutang itu = tidak terbayar.
Umur manusia saja tidak ada yang mencapai usia dua ratus tahun.Jadi
jelas, hutang dosa itu adalah
hutang
yang tidak dapat dibayar/tidak dapat dilunaskan oleh/dengan apa-pun
juga.
Inilah kita diberi perumpamaan oleh TUHAN.
Kecuali
oleh Satu dan merupakan Satu-satunya yang dapat melunaskan hutang
dosa -->
Yohanes
1: 29,
Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yang
menghapus dosa dunia = yang menghapus hutang dosa. Hanya YESUS
Satu-satunya Manusia Yang tidak berdosa dan dapat melunaskan semua
hutang dosa manusia oleh Darah-Nya. Ini yang harus menjadi keyakinan
kita, bahwa sesungguhnya kita semua adalah manusia berdosa/hutang
dosa dan tidak dapat dibayar dengan apa-pun kecuali oleh Darah
YESUS.
Apa
yang menjadi dasar dari hutang 60.000.000 dinar dan tidak dapat
membayar?
Apa
yang menjadi dasar dari pengampunan dosa itu?
Matius
18: 27,
Lalu
tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga
ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Jadi
dasar dari pengampunan dosa/pelunasan hutang dosa itu adalah
hanya
karena belas kasihan TUHAN/hanya karena kemurahan TUHAN.
Kalau TUHAN tidak berbelas kasih, maka kita tetap berada dalam hutang
dosa dan akan binasa untuk selama-lamanya. Itu sebabnya kita harus
memanfaatkan kemurahan TUHAN ini untuk menyelesaikan segala dosa-dosa
kita dihari-hari ini.
Sekarang
pertanyaannya, mengapa harus ada pengampunan dosa/pelunasan
hutang-hutang dosa?
- Matius
18: 25,
Tetapi
karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu
memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala
miliknya untuk pembayar hutangnya.
Jadi,
mengapa harus ada pengampunan dosa/pelunasan hutang-hutang dosa?
sebab jika tidak mengalami pengampunan dosa/pelunasan hutang –hutang
dosa = tidak memiliki pakaian pengampunan --> imam-imam mau
melayani, tetapi hutangnya belum beres = telanjang, itu sebabnya
harus dijual, artinya masuk
dalam aniaya antikrist.
Inilah konsekuensinya kalau masih terus mempertahankan dosa akan
masuk dalam aniaya antikrist/harus dijual.
Saya selalu
mengatakan bahwa aniaya antikrist ini berlangsung selama tiga
setengah tahun di bumi dan merupakan siksaan yang paling dahsyat
dan tidak akan pernah ada lagi yang lebih dahsyat dan sadis dari
siksaan antikrist ini.
Ada
dua kemungkinan yang terjadi dari siksaan antikrist ini yaitu:
- kalau
kehidupan itu tetap bertahan untuk mengaku dan menyembah YESUS
dan tidak mau menyembah antikrist/tidak mau menerima cap 6.6.6,
maka akan disiksa dengan luar biasa sampai kepala dipancung,
tetapi kehidupan itu akan dibangkitkan waktu YESUS datang kembali
kedua kali akan terangkat bersama dengan YESUS diawan-awan dan
memerintah bersama YESUS. Dan kemungkinan ini hanya sedikit,
sebab tidak akan kuat ketika disiksa oleh antikrist.
- karena
tidak tahan disiksa, maka kehidupan itu akan menyangkal YESUS =
menyembah antikrist dan menerima cap 6.6.6. Secara jasmani,
kehidupan itu dapat hidup di dunia ini dan tidak mendapatkan
masalah apa-apa. Tetapi di saat YESUS datang kedua kalinya, maka
kehidupan itu akan dibinasakan bersama dengan antikrist.
Itu
sebabnya kita harus memanfaatkan kemurahan; dibebaskan dari hutang
itu hanya karena kemurahan/belas kasihan, sebab kalau tidak ada
pelunasan hutang dosa/tidak memiliki pakaian pengampunan sekali-pun
kita melayani TUHAN tetapi telanjang, maka harus dijual/masuk dalam
aniaya antikrist. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi sangatlah
penting memiliki pakaian pengampunan sebelum kita melayani TUHAN,
maka hutang-hutang dosa harus lunas.
Kadang-kadang kami sebagai
hamba TUHAN juga bersalah, jika ada seseorang yang mau menitipkan
anaknya yang belum bertobat untuk dititipkan di gereja supaya dapat
bermain gitar/melayani supaya dapat bertobat --> salah!!! Sebab
kalau melayani dengan telanjang akan berbahaya sebab akan masuk
dalam aniaya antikrist atau upah dosa adalah maut/kebinasaan untuk
selamanya.
Kita harus memiliki pakaian pengampunan terlebih
dahulu, itu sebabnya kita bersyukur dengan adanya penataran untuk
calon imam dan juga bagi imam-imam supaya dapat melihat pakaiannya.
Apakah kita sudah memiliki pakaian salib? Supaya ada ; jika tidak
memiliki pakaian salib, maka akan melayani dengan daging -->
saling menantang, saling mendengki sehingga tidak memiliki sulaman
emas. Kemarin sudah diterangkan.
- upah
dosa adalah maut/kebinasaan
selamanya di neraka.
Semoga
kita dapat mengerti.
Malam
ini, apakah kita sudah memiliki pakaian pengampunan/apakah
hutang-hutang dosa kita sudah lunas?
Ada
beberapa hutang dosa yang harus dibayar/dilunaskan yaitu:
- 2
Korintus 5: 10,
Sebab
kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap
orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Yang
harus diselesaikan adalah perbuatan-perbuatan
dosa.
Kalau
perbuatan-perbuatan dosa ini tidak diselesaikan, maka akan dijual ke
antikrist atau harus dipertanggung jawabkan di Tahta TUHAN dan
hukumannya adalah maut/kebinasaan, sebab upah dosa adalah maut.
Perbuatan-perbuatan dosa ini seperti mencuri, membunuh dllnya.
- Matius
12: 36,
Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Perkataan
sia-sia
harus
diselesaikan. Perkataan sia-sia ini seperti:
- berdusta,
- suka
menjelekan orang lain.
- gosip-gosip
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan,
- memfitnah
dllnya.
- Roma
2: 16,
Hal
itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang
kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam
hati manusia, oleh Kristus Yesus.
angan-angan
dosa.
Angan-angan
ini masih ada di hati dan di pikiran, juga harus
dilunaskan/diselesaikan dan diampuni.
Inilah menjadi seorang imam
supaya kita mengerti bahwa menjadi seorang pelayan TUHAN itu harus
memiliki pakaian salib, pakaian pengampunan supaya tidak telanjang.
Sebab kalau telanjang, maka kita tidak dapat melayani
TUHAN.
Dosa-dosa yang harus diselesaikan adalah
perbuatan-perbuatan dosa, perkataan-perkataan dosa dan juga
angan-angan dosa.
Bagaimana
cara melunaskan hutang-hutang dosa/mendapatkan pakaian pengampunan
?
di
dalam pembacaan di atas tadi yaitu di dalam injil Matius 18,
ada
dua kali pelunasan hutang dosa yaitu:
- Matius
18: 23,
23.
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak
mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Pelunasan
hutang dari seorang hamba/manusia kepada Raja/TUHAN
=
pelunasan
hutang secara vertikal.
Bagaimana
cara/proses pelunasan hutang secara vertikal itu?
Yaitu:
- lewat
mengaku dosa kepada TUHAN yang didorong oleh pekerjaan Firman
ALLAH dalam urapan . Jadi mendengarkan Firman sudah cukup untuk
mengaku dosa, tidak perlu dihajar, banyak kali kita menunggu sampai
dihajar habis-habisan, baru kita mengaku dosa yang sesungguhnya
tidak perlu terjadi sebab kita akan rugi --> semua sudah habis,
baru mengaku. Cukup dengan mendengarkan Firman pengajaran yang
benar/Firman dalam urapan yang selalu menunjuk dan menusuk
dosa-dosa kita.
- mengaku
dosa sejujur-jujurnya dan rela menanggung risiko apa-pun juga.
Mengaku
dosa ini memang menanggung risiko seperti perempuan Samaria waktu
bertemu dengan YESUS, kemudian YESUS mengatakan --> panggil
suami-mu!! Perempuan itu menjawab --> ‘aku tidak bersuami dan
yang ini bukanlah suami-ku’ --> ini berarti ia menanggung
risiko. Inilah mengaku dosa secara vertikal yang didorong oleh
mendengarkan Firman dalam urapan ; jadi ini penting, kita jangan
mendengarkan Firman dengan lawakan-lawakan, tetapi kita harus
mendengarkan Firman yang justru dapat menunjuk dosa-dosa dan
melunaskan hutang-hutang dosa. Urapan ini, membuat pedang itu
menjadi betul-betul tajam; tetapi kalau tanpa urapan , akan membuat
pedang itu menjadi tumpul. Dan harus menanggung risiko. Sebagai
contoh adalah perempuan Samaria. Semoga kita dapat mengerti ini.
Yohanes
4: 16, 17,
16.
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang
ke sini."
17.
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata
Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai
suami,
Jikalau
ada laki-laki yang hidup dengan seorang perempuan dan laki-laki
itu bukan-lah suaminya sendiri, maka itu berarti wanita itu berzinah
dan risikonya wanita itu harus dirajam dengan batu. Jika YESUS
seperti orang parisi, maka wanita itu akan dirajam dengan batu.
Untung-lah YESUS adalah Raja Yang berbelas kasihan, Ia tidak
merajam tetapi mengampuni.
Kalau
kita sungguh-sungguh mengaku dosa:
- karena
didorong oleh Firman dalam urapan,
- kita
mengaku dengan sejujur-jujurnya dan rela menanggung risiko, akan
ada hasilnya yaitu:
1
Yohanes 1: 7, 9,
7.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di
dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang
lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada
segala dosa.
9.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.
Jadi
hasilnya, jika kita mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya dan juga
rela berkorban, maka saat itu
- Darah
YESUS aktif untuk mengampuni segala dosa-dosa kita
= menutupi
segala dosa- dosa kita sehingga kita seperti tidak pernah berbuat
dosa.
Misalnya
kita mencuri, begitu kita mengaku dengan sungguh-sungguh, maka
dosa mencuri itu seperti tidak pernah kita lakukan. Begitu kuatnya
Darah YESUS menutupi dosa-dosa kita.
Tetapi seringkali kita
sudah diampuni dan sudah ditutupi, kita berbuat dosa lagi,
sehingga pengampunan itu hilang dan tetap akan dihukum.
- Itu
sebabnya di ay 9 --> menyucikan
kita dari segala kejahatan =
Darah
YESUS mencabut segala akar –akar dosa sehingga kita tidak
berbuat dosa lagi.
Ini
berarti kita betul-betul mengalami pelunasan hutang dosa = kita
memiliki pakaian pengampunan sehingga setan tidak dapat lagi
menuduh kita = kita tidak telanjang sebab sudah memiliki pakaian
pengampunan. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi
sebaliknya ada yang negatif yaitu tidak mau mengaku dosa.
Banyak hamba-hamba TUHAN sudah berbuat dosa, tetapi tidak mau
mengaku dosa, bahkan menyalahkan orang lain = telanjang/tidak
memiliki pakaian sehingga tidak dapat melayani --> 1
Yohanes 1: 8, 10,
8.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
10.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita
membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam
kita.
Tidak
berdosa = tidak mau mengaku dosa sekali-pun sudah berbuat
dosa.
Firman-Nya tidak ada di dalam kita = kosong.
Jadi
ini sebaliknya yaitu jika kita tidak mau mengaku dosa maka
akibatnya:
- kita
menipu diri sendiri = kita menjadi penipu ulung. Jika kita menipu
TUHAN --> luar biasa keterlaluannya, menipu sesama =
keterlaluan, tetapi menipu diri sendiri = penipu ulung dan
keterlaluan sekali.
- secara
otomatis, akan menyalahkan orang lain --> menyalahkan sesama,
menyalahkan setan sampai menyalahkan TUHAN.
- kosong,
jika ia seorang hamba TUHAN, maka tidak ada pembukaan Firman,
kalau jemaat, tidak dapat mengerti Firman sekali-pun orang lain
dapat mengerti Firman, tetapi kehidupan itu tidak dapat mengerti
sebab kosong/tidak ada Firman di dalam-nya. Kosong = tanpa Firman
dan juga tanpa kasih. Inilah orang yang tidak mau mengaku
dosa/menyimpan dosa.
Ini
masih vertikal yaitu hamba berhutang kepada Raja = manusia
berhutang kepada TUHAN dan ini harus diselesaikan. Mengaku dosa
kepada TUHAN itu relatif mudah/gampang sebab tidak merasa malu dan
dapat dilakukan dengan berbisik-bisik apalagi di saat altar call.
Jika ini tidak dapat/sulit dilakukan maka pelunasan kedua akan lebih
sulit untuk dilakukan.
- Matius
18: 28 - 35,
28.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik
kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29.
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu,
hutangku itu akan kulunaskan.
30.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara
sampai dilunaskannya hutangnya.
31.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan
segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32.
Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai
hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau
memohonkannya kepadaku.
33.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah
mengasihani engkau?
34.
Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35.
Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu."
Ini
pelunasan hutang dosa dari manusia/hamba kepada manusia yang
lain/hamba yang lain = antar manusia/horizontal. Pelunasan
hutang dosa secara horizontal.
Jadi, pelunasan hutang dari seorang hamba kepada TUHAN/vertikal
dan pelunasan hutang dosa dari manusia kepada sesama
manusia/horizontal = tanda salib. Semoga kita dapat
mengerti.
Bagaimana
proses pelunasan hutang dosa secara horizontal?
Yaitu:
- Mengaku
dosa kepada sesama oleh dorongan Firman ALLAH dalam urapan
/Firman pengajaran yang benar dan jika diampuni, jangan berbuat
dosa lagi --> ini dari pihak yang bersalah.
- Dari
pihak yang tidak bersalah --> mengampuni dan melupakan dosa
orang lain.
Mari!
lunaskan dosa sebelum kita melayani TUHAN. Sebab semua manusia itu
telanjang/sudah berbuat dosa, itu sebabnya harus memiliki pakaian
kalau mau menerima jabatan imam, disebutkan: Harun dengan
anak-anak-nya memegang jabatan imam bagi-Ku, haruslah mereka
membuat pakaian kudus terlebih dahulu = harus menerima pakaian
pengampunan terlebih dahulu/pelunasan hutang dosa.
Di
bagian atas disebutkan ada hamba yang jahat dan hamba yang jahat
itu adalah
hamba
yang tidak mau mengampuni dan melupakan dosa orang lain, sementara
ia sudah terlebih dahulu diampuni oleh TUHAN
=
tidak
memiliki pakaian pengampunan
=
telanjang.
Hamba
TUHAN yang telanjang adalah:
- Hamba
TUHAN yang berbuat dosa tetapi tidak mau menyelesaikan dosa
- Hamba
TUHAN yang tidak mau mengampuni dosa orang lain.
Akibatnya
-->
Matius
18: 35,
Maka
Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu."
Maka
hamba TUHAN itu juga tidak akan diampuni oleh TUHAN, kalau tidak
mau mengampuni dan melupakan dosa sesama yang sudah mengaku dengan
sungguh-sungguh, maka akibatnya kehidupan itu juga tidak mengalami
pengampunan oleh TUHAN dan tetap berada di dalam hukuman dari
TUHAN/kebinasaan untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Setelah
hutang dosa sudah diselesaikan di kayu salib, maka surat hutang
itu akan dipaku di kayu salib = tidak ada kuasanya lagi.
Kolose
2: 13, 14,
13.
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena
tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama
dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
14.
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum
mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan
memakukannya pada kayu salib:
Inilah
perlunya vertikal --> hutang dosa seorang hamba kepada Raja, harus
di selesaikan hutangnya. Dan horizontal --> hamba dengan
hamba/manusia dengan manusia, juga harus selesai, barulah surat
hutang dosa itu dipaku di kayu salib.
Jadi,
jika kita mengaku dosa kita kepada TUHAN dan kepada sesama dan
tidak berbuat dosa lagi, maka
surat
hutang dosa tidak berkuasa lagi, sebab sudah dilunaskan dan dipaku di
kayu salib.
Itu sebabnya sebelum melayani TUHAN, harus membuat pakaian
kudus/pakaian pengampunan yang di dapat oleh belas kasih dan
kemurahan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Untuk
memberikan gamis baju efod ini/pelunasan hutang dosa/pakaian
pengampunan, YESUS rela ditelanjangi di kayu salib dan Ia
kehausan dan berteriak ‘sudah selesa….i ‘= semua dosa sudah
selesai dan Ia mati di kayu salib. Sejauh ini harga kemurahan belas
kasih TUHAN untuk memberikan gamis baju efod/pakaian pengampunan,
dan YESUS terlebih dahulu:
- ditelanjangi
= pakaian-Nya diambil untuk diberikan kepada kita,
- Ia
haus dan diberikan anggur asam bercampur empedu, Ia meneguk segala
kepahitan dan kutukan dosa sampai
- Ia
berteriak ‘sudah selesai’ dan Ia mati/menyerahkan Nyawa di kayu
salib.
Segala
hutang dosa kita sudah selesai dan tidak ada satu-pun dosa yang
tidak dapat diselesaikan. Pelajaran tentang dosa merah seperti
kirmizi bisa putih seperti salju. Dosa apa-pun dapat diselesaikan,
tinggal kita mengaku kepada TUHAN dan juga mengaku kepada sesama,
maka semuanya dapat selesai. Semoga kita dapat mengerti.
Bukti
bahwa hutang dosa sudah selesai di kayu salib
=
kita
sudah memiliki pakaian pengampunan yaitu:
- Roma 13:
8, 9,
8.
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi
hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
9.
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri,
jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul
dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri!
Jangan
berhutang apa-apa --> mulai dari hutang uang sampai hutang
yang terbesar adalah hutang dosa. Inilah bukti bahwa hutang dosa
sudah lunas/kita sudah memiliki pakaian pengampunan, maka bukti
pertama adalah kita
dapat saling mengasihi
=
mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Ini
harus dimulai
dari
yang
paling
dekat yaitu di dalam nikah terlebih dahulu.
Kalau masih ada
sedikit hutang dosa, dendam, iri, maka kita tidak dapat mengasihi
sesama seperti mengasihi diri sendiri. Misalnya ada sesama yang
diberkati, maka kita akan berkata --> “semoga ia tidak
diberkati”. Inilah kalau masih ada iri dlsbnya. Semuanya harus
lunas, barulah kita dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Dan jika ada sesama yang diberkati, maka kita akan berkata=
’puji TUHAN’ = seperti diri kita yang diberkati.
Apa
yang menjadi praktek dari mengasihi sesama seperti diri
sendiri?
Matius
7: 12,
"Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi.
Prakteknya
adalah:
- apa
yang kita hendaki sesama lakukan untuk kita, kita lakukan terlebih
dahulu kepada mereka. Misalnya suami menghendaki istri berbicara
dengan halus, maka suami harus terlebih dahulu berbicara dengan
halus; jangan membentak-bentak supaya istri berbicara halus -->
salah!! Jangan menuntut, sebab kalau menuntut, bukan mengasihi
tetapi diktator.
- apa
yang kita inginkan sesama katakan kepada kita, kita katakan
terlebih dahulu kepada dia.
- apa
yang kehendaki sesama pikirkan kepada kita, kita pikirkan yang
positif kepada sesama.
Ini namanya mengasihi sesama seperti diri
sendiri.
- Roma
13: 10,
Kasih
tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih
adalah kegenapan hukum Taurat.
Tidak
berbuat jahat kepada sesama = tidak merugikan sesama/selalu
berbuat baik kepada sesama bahkan membalas kejahatan dengan
kebaikan.
Inilah
mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Contoh:
seperti gigi yang menggigit bibir --> ini sesama, gigi
menggigit bibir sampai berdarah karena sesama, tentunya tidak
akan mengamuk dengan mengambil tang untuk mencabut gigi itu -->
tidak!! Karena gigi itu milik sendiri/sesama seperti diri sendiri,
bahkan bibir itu dibersihkan dari darah. Ini sangat mudah untuk
dikatakan, tetapi untuk melakukannya diperlukan pergumulan dan
pertolongan TUHAN.
- mengasihi
TUHAN lebih dari segala sesuatu.
Kalau kita mengasihi sesama, maka kita juga harus mengasihi TUHAN,
demikian juga jika kita mengasihi TUHAN, maka kita harus mengasihi
sesama --> 1
Yohanes 4: 20, 21,
20.
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia
membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa
tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi
Allah, yang tidak dilihatnya.
21.
Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah,
ia harus juga mengasihi saudaranya.
Mengasihi
TUHAN lebih dari segala sesuatu = mengasihi dengan tubuh, jiwa dan
roh. Jadi mengasihi sesama dan mengasihi TUHAN = memiliki dua loh
batu.
Memiliki pakaian pengampunan = memiliki dua loh
batu.Loh batu pertama = kasih kepada TUHA= Kasih yang
sempurna.
Loh batu kedua = kasih kepada sesama.
Inilah
modal untuk melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Markus
12: 28-31,
28.
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki
bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada
orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah
yang paling utama?"
29.
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang
Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum
ini."
Tentang
dua loh batu ini selain ditulis di dalam ktb perj.lama yaitu di dalam
ktb Keluaran 34, tetapi diulangi lagi/digenapkan di dalam injil
Markus 12.
Inilah
dua loh batu
=
kasih
yang sempurna yaitu:
- mengasihi
TUHAN lebih dari segala sesuatu --> lebih dari suami, lebih dari
istri, lebih dari anak dan lebih dari apa-pun. Contohnya adalah
Abraham yang menyerahkan anak-nya sebab ia lebih mengasihi TUHAN dan
- mengasihi
sesama seperti diri sendiri. Semoga kita dapat mengerti.
Pertanyaan
yang besar di akhir jaman kepada kita adalah
apakah
kita mengasihi TUHAN/adakah kasih ALLAH/kasih sempurna di dalam
hidup kita?
Sebab kalau tanpa kasih ALLAH, maka:
- segala
sesuatu kosong.
- sia-sia,
- tidak
kekal.
Seperti
yang ditulis oleh rsl Paulus di dalam 1 Korintus 13, semuanya tidak
berguna/sia-sia seperti gong yang gemerincing dan hanya menimbulkan
masalah/menimbulkan air mata.
Melayani
tanpa kasih --> menimbulkan masalah, sia-sia, kosong seperti
Marta;
menikah
tanpa kasih, sia-sia, kosong, menimbulkan masalah/air mata. Semuanya
tanpa kasih akan menimbulkan masalah dan air mata, itu sebabnya
kita mohon kasih ALLAH sekarang ini lewat pakaian pengampunan,
biarlah ada dua loh batu/kasih ALLAH Yang sempurna --> dapat
mengasihi TUHAN dan juga dapat mengasihi sesama. Ini merupakan
pertanyaan besar diakhir jaman --> apakah kita mengasihi
TUHAN/adakah kasih ALLAH Yang sempurna?
Petrus seorang hamba
TUHAN yang senior, luar biasa/hebat, tetapi setelah diperiksa -->
apakah engkau mengasihi Aku, gembalakan domba-Ku, ternyata Petrus
tidak memiliki kasih. Kita dapat membayangkan Petrus yang hebat,
tetapi ia tidak memiliki kasih, bagaimana dengan saya dan kita
semua. Itu sebabnya kita harus berusaha dan mohon belas kasih
kemurahan TUHAN supaya kita dapat menerima kasih ALLAH. Kita jangan
merasa lebih dari Petrus, tetapi harus bekerja keras dan extra
hati-hati untuk memohon kasih ALLAH di dalam kehidupan kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Markus
12: 32-34,
32.
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru,
benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain
kecuali Dia.
33.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap
pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua
korban bakaran dan korban sembelihan."
34.
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan
seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Seorang
ahli taurat menerima kasih ALLAH sebab ia mengakui --> benar!!.
mari, siapa-pun kita, asal kita membuka hati, menerima pakaian
pengampunan, selesaikan dosa-dosa, maka kita juga akan menerima
kasih ALLAH Yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Orang
yang mengasihi TUHAN dan sesama = memiliki dua loh batu/memiliki
kasih ALLAH Yang sempurna, maka posisinya seperti rsl Yohanes
yang bersandar di Dada YESUS ketika perjamuan malam = tidak ada
jarak dengan TUHAN. Kalau tidak mengasihi TUHAN, maka akan ada jarak
sehingga menimbulkan masalah, sebab setan yang masuk; begitu ada
jarak, maka setan yang masuk. Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
dari dua loh batu/kasih ALLAH Yang sempurna adalah:
- Markus
12: 34,
Yesus
melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan
seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
- Memberikan
hikmat kebijaksanaan dari surga.
artinya:
apa yang tadinya tidak dapat kita lakukan secara dunia ini, dapat
kita lakukan karena kasih ALLAH. Itu sebabnya hikmat kebijaksanaan
dari surga itu penting. Saya sebagai gembala, awalnya tidak dapat
melakukan apa-apa, tetapi kalau ada hikmat kebijaksanaan ALLAH,
maka saya dapat melakukan. Demikian juga dengan pemain musik,
paduan suara, semuanya, apa yang tadinya tidak dapat kita
lakukan secara manusia ini, dapat kita lakukan karena kasih ALLAH.
Juga di dalam pekerjaan saudara, selain hikmat dari dunia dan
pengalaman dalam bekerja, juga penting hikmat dari Atas. Juga
dalam studi, apa yang tidak dapat dilakukan, dapat dilakukan
karena hikmat dari Atas kalau kita memiliki dua loh batu/kasih
ALLAH dan apa yang dipelajari sepertinya dituntun oleh TUHAN dan
apa yang kita pelajari, keluar di saat ulangan. Saya seringkali
mengalami hal itu waktu masih sekolah.
Hikmat dari surga
inilah yang menentukan keberhasilan kita --> Pengkhotbah
10: 10
Jika
besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar
tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Pisau
menjadi tumpul dan tidak diasah = krisis.
Memperbesar
tenaga = menambah modal, menambah waktu sampai lupa TUHAN -->
ini cara dunia.
Kita boleh berusaha dengan belajar, bekerja
yang keras --> silahkan!! Tetapi yang menentukan keberhasilan
kita adalah hikmat kebijaksanaan TUHAN di tengah krisis dunia/di
tengah kesulitan. Semoga kita dapat mengerti.
- Selain
itu, kita juga dapat ??dipakai
di dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Amsal
9: 1,
Hikmat
telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
Tujuh
= sempurna. Kita dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Mungkin ijazah kita
kecil --> tidak masalah, tetapi hikmat kebijaksanaan dari surga
akan memakai kita dalam kegerakan pembangunan rumah yang rohani/
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN.
Kita semua akan dipakai oleh TUHAN dengan pakaian
pengampunan, kita mendapatkan dua loh batu yang harus kita
pegang; seperti Musa yang turun dari gunung dengan memegang dua loh
batu sehingga semua halangan-halangan dihancurkan.
- Markus
12: 34,
Yesus
melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan
seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada
Yesus.
Tidak
ada pertanyaan lagi. Kalau ada kasih ALLAH, maka tidak akan ada
pertanyaan lagi, artinya kita
sudah percaya dan berharap sepenuhnya kepada kasih ALLAH
seperti Yohanes yang bersandar di Dada YESUS.
Bersandar itu betul-betul nikmat sebab semuanya ditanggung oleh
TUHAN = semua
masalah diselesaikan oleh TUHAN.
Tidak
ada masalah, sebab yang membuat kita bertanya, karena ada masalah
dan juga tidak ada lagi air mata sebab sudah dihapus oleh TUHAN.
Mungkin kita banyak mengeluarkan air mata --> bersandarlah di
Dada TUHAN, segala masalah diselesaikan sampai yang mustahil dan
menjadi berbahagia serta indah pada waktunya.
Mari bertahan
pada pakaian pengampunan, agar jangan telanjang; mungkin kita
kesulitan karena ada orang yang menyakitkan hati --> mari
berusaha agar selalu mendapatkan pakaian pengampunan supaya:
- kita
menerima dua loh batu dengan bukti kita dapat mengasihi sesama dan
juga dapat mengasihi TUHAN,
- dua
loh batu berada di tangan sehingga ada hikmat, kita berhasil dan
dipakai oleh TUHAN dan juga kita dapat bersandar di Dada TUHAN -->
hanya percaya kepada kasih TUHAN sehingga
- tidak
ada lagi masalah dan air mata sebab semua sudah selesai dan menjadi
indah pada waktunya.
- “engkau
tidak jauh dari kerajaan surga” kita
ke arah surga.
Kolose
3: 14,
Dan
di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Kasih
ALLAH menyucikan dan mengubahkan kita sampai kita masuk dalam
kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Satu waktu kita menjadi sempurna/tidak bercacat cela, kita diangkat
di awan-awan yang permai sampai diangkat masuk dalam kerajaan surga
yang kekal, bersama-sama dengan TUHAN selama-lamanya = siang malam
kita melayani TUHAN selama-lamanya.
Inilah
pelayanan kita kepada TUHAN, kita harus:
- terlebih
dahulu memiliki pakaian pengampunan supaya kita tidak telanjang,
- baru
kita memiliki dua loh batu sehingga kita dapat bersandar = mengasihi
TUHAN.
Ini
sudah cukup. Sebab yang membuat masalah/kita tidak berbahagia/tidak
indah adalah
karena
kita tidak mengasihi TUHAN.
Kurang mengasihi TUHAN dan sesama saja sudah terkena masalah, itu
sebabnya kita mohon kasih dari ALLAH.
Sumber
kasih adalah perjamuan suci/Korban Kristus/sumber kasih yang sempurna
ada di tengah-tengah kita sekalian.
TUHAN memberkati.1