Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Malam ini merupakan ibadah umum, tetapi juga disertai dengan penataran bagi calon imam-imam dan juga bagi para imam-imam supaya kita dapat melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh. Bagi saudara yang mau melayani, dapat mengetahui bagaimana melayani TUHAN dan bagi yang sudah melayani supaya pelayanan itu ditingkatkan dan ini juga termasuk bagi saya.

Malam ini, saya tidak membahas injil Matius, tetapi kita membaca di dalam srt
1 Petrus 2: 9, 10,
9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Ini berbicara tentang imam-imam dan raja-raja.
Imam adalah:

  • seorang yang suci, jadi bukan seorang yang pandai/bodoh, kaya/miskin tetapi seorang yang suci dan juga
  • seorang yang memangku/memiliki jabatan pelayanan dari TUHAN seperti saya sebagai gembala, ada pemain musik, paduan suara, penerima tamu, pembersih gereja dlsbnya
  • seorang yang beribadah dan melayani TUHAN/pelayan TUHAN. Sebenarnya yang diangkat menjadi imam dan raja adalah umat pilihan TUHAN yaitu bangsa Israel asli yaitu keturunan Abraham, Isak dan Yakub. Itu sebabnya, lewat jalur keturunan, maka bangsa kafir tidak dapat menjadi imam-imam = tidak dapat beribadah dan melayani TUHAN semacam ini, sebab dahulu bangsa kafir tidak boleh masuk ke dalam bait ALLAH. Dan juga bangsa kafir itu disamakan dengan binatang haram yang tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN.

Puji syukur kepada TUHAN, di ay 10 --> tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Bagi bangsa kafir, TUHAN membuka kesempatan lewat jalur kemurahan/belas kasihan TUHAN dan ini seharga Darah YESUS. Jadi waktu YESUS mati di kayu salib = kemurahan dan belas kasihan TUHAN, maka bangsa kafir layak/boleh menjadi imam-imam dan raja-raja. Itu sebabnya kita harus memanfaatkan --> jika kita dapat duduk di sini seperti saya dapat berkhotbah, saudara dapat menyanyi dlsbnya, harganya itu terlalu mahal sebab seharga Darah YESUS. Berapa-pun yang mau kita bayar supaya dapat berkhotbah, dapat bermain musik? --> tidak bisa!! Sebab ini seharga Darah YESUS/kemurahan TUHAN Yang tidak dapat dibeli/ditukar dengan apa-pun juga dan dengan apa yang ada di dunia ini. Itu sebabnya kita harus menghargai jabatan pelayanan sebagai imam-imam yang melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian seorang imam/pelayan TUHAN itu harus memiliki tiga hal yaitu:

  • seorang imam itu harus memiliki karakter/sifat yang baik. Jadi jika kita hendak melayani TUHAN, maka kita harus memiliki karakter yang baik, jangan yang tidak baik. Di dunia juga dicari karakter yang baik ini lewat test kejiwaan dan yang dicari dari karakter yang baik itu mungkin kejujuran dllnya. Sekali-pun pandai tetapi jika karakternya tidak baik/tidak jujur, maka perusahaannya itu akan cepat bangkrut; semakin pandai,semakin cepat bangkrut perusahaan itu. Apalagi di dalam TUHAN, harus lebih-lebih memiliki karakter yang baik.


  • harus memiliki potensi/kemampuan dari TUHAN yang bernama karunia karunia Roh Kudus/kemampuan-kemampuan ajaib dari TUHAN sehingga kita dapat melayani TUHAN. Ajaib ini melebihi ijazah mau-pun kekayaan. Seringkali sebagai hamba TUHAN, banyak memiliki jemaat yang bergelar doktor dlsbnya, kalau tidak mendapatkan kemampuan ajaib dari TUHAN, maka kita tidak dapat mengajar seorang doktor. Inilah kemampuan ajaib dari TUHAN.


  • harus memiliki tahbisan/pelayanan yang benar dan ini yang penting untuk malam ini. Banyak melayani TUHAN seperti Kain dan Habel yang melayani, tetapi pelayanan Habel diterima oleh TUHAN sebab tahbisannya itu benar, sedangkan pelayanan Kain tidak diterima oleh TUHAN sebab pelayanannya/tahbisannya salah. Jadi kita harus memiliki pelayanan/tahbisan yang benar.

Saya akan membahas tentang pelayanan/tahbisan yang benar yang tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Jadi, pelayanan itu tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Mulai malam ini, kita akan belajar tentang pakaian pelayanan. Kalau di dunia ini sangatlah jelas --> pelayanan/pekerjaan tidak dapat dipisahkan dari pakaian.

Misalnya kita melihat ada seseorang yang memakai pakaian putih kemudian dilehernya tergantung stateskop, maka tanpa perlu ditanya, kita sudah mengetahui bahwa orang itu adalah seorang dokter. Atau seseorang yang memakai pakaian hijau-hijau dan menyandang senjata, maka kita semua sudah mengetahui bahwa orang itu adalah seorang T.N.I. Jadi, pekerjaan/pelayanan/tahbisan tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Bayangkan kalau kita melayani dengan telanjang sebab tidak memiliki pakaian dan ini banyak terjadi yaitu orang yang melayani, tetapi telanjang. Itu sebabnya kita perlu berbicara tentang pakaian.

Jika di dalam ktb Keluaran 28 yang berbicara soal pakaian dan di dalam ktb Keluaran 29, berbicara tentang tahbisan; itu sebabnya pakaian tidak dapat dipisahkan dari pelayanan/tahbisan. Sedangkan di dalam ktb perj.baru terdapat di dalam srt 1 dan 2 Tesalonika berbicara tentang pakaian, kemudian di dalam srt 1,2 Timotius dan srt Titus berbicara tentang tahbisan.

Kita akan membaca tentang pakaian --> Keluaran 28: 1, 4,
1. "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
4. Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Jadi, jika kita mau melayani TUHAN, maka kita harus memiliki pakaian.

Ada tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:

  1. Baju efod
  2. Sabuk
  3. Tutup dada
  4. Gamis baju efod
  5. Kemeja beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
  6. Serban
  7. Patam (seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)

Tujuh pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: klik untuk lihat gambar


Pakaian imam besar ini menunjuk pada perjalanan dari TUHAN YESUS. Imam Besar adalah TUHAN YESUS dalam tanda kematian, kebangkitan dan kemuliaan sedangkan kita adalah imam-imam. Demikian juga dengan kita, jika kita memiliki pakaian seperti YESUS yaitu pakaian dalam tanda kematian, kebangkitan dan kemuliaan, maka kita juga akan terangkat ke surga.

Jadi, melayani TUHAN itu bukan disiksa, tetapi merupakan perjalanan hidup kita; dulu merupakan perjalanan hidup YESUS yaitu kematian, kebangkitan dan kemuliaan sampai terangkat ke surga. Jadi melayani TUHAN itu sampai di surga/sampai masuk surga. Dan di surga, pekerjaan kita itu juga melayani --> siang malam kita beribadah kepada TUHAN (ayat-ayatnya terdapat di dalam ktb Wahyu).

Pelayanan melayani TUHAN itu berbeda dengan bekerja sebagai dokter dlsbnya, sebab pekerjaan dokter dlsbnya hanya sampai di liang kubur --> ini kalau mampu, sebab banyak kali sebelum masuk liang kubur, sudah terlebih dahulu pensiun atau sudah tidak mampu lagi untuk menyuntik karena tangan sudah gemetar. Tetapi kalau melayani TUHAN/memiliki pakaian pelayanan, di mulai di bumi ini, sampai di surga; jadi di bumi ini jika kita melayani TUHAN merupakan adaptasi untuk hidup di surga. Kita masuk dalam pengalaman kematian, kebangkitan dan kemuliaan sampai juga terangkat bersama dengan TUHAN dan masuk ke dalam kerajaan surga. Siang dan malam kita beribadah melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Kita akan mempelajari kelompok pertama yaitu tentang BAJU EFOD.
Keluaran 28: 6, Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan
kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.

Baju efod ini harus dibuat dengan empat warna yaitu:

  • Warna ungu = YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja/keagungan/kewibawaan YESUS sebagai Seorang Raja,
  • Warna ungu tua/biru laut = YESUS sebagai Hamba. Jadi selain sebagai Raja, YESUS juga seorang Hamba dan ini harus dipelajari; sebab banyak yang mengatakan bahwa YESUS Seorang Raja berkuasa tetapi YESUS juga sebagai seorang Hamba Yang melayani --> jadi ada imbangannya.


  • Warna merah/kirmizi = YESUS sebagai Manusia Yang sengsara. Seringkali, kami para hamba TUHAN hanya mengajarkan bahwa YESUS Raja, luar biasa; tetapi sebagai Hamba tidak pernah dipelajari. Sehingga kalau kita melayani, seringkali kita berkata --> katanya kita anak Raja, mengapa harus melayani? Sebab YESUS juga Seorang Hamba.


  • Warna putih/lenan halus = YESUS sebagai Anak ALLAH. Jadi, selain sebagai Anak ALLAH, YESUS juga berwarna merah/Manusia Yang sengsara. Ini imbangan. YESUS sebagai Anak ALLAH Yang berkuasa, tetapi YESUS juga Seorang Manusia Yang juga sengsara. Jadi, kalau kita berada dalam keadaan sengsara, kita berkata --> katanya YESUS Anak ALLAH Yang luar biasa dan memang Dia Anak ALLAH, tetapi YESUS juga Manusia Yang sengsara dan ini juga harus dilewati.

Kalau keempat warna ini kita tarik garis, maka akan menjadi salib TUHAN (klik untuk lihat gambar).
Jadi kesimpulannya, baju efod = perjalanan salib/kematian dari YESUS sebagai Imam Besar. Dan juga merupakan tanda kematian bagi kita para hamba-hamba TUHAN/imam-imam/pelayan-pelayan TUHAN. Jadi, inilah pakaian, dulu membuat baju efod yang berwarna-warni dengan sulaman emas tetapi warna utamanya adalah empat warna yang sekarang bagi kita berarti ‘salib’.

Jadi, pakaian dari hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN dan juga bagi saudara-saudara yang hendak melayani TUHAN, pakaian utama kita adalah pakaian salib. Kalau kita tidak mau salib/tanda salib bersama TUHAN, maka kita tidak dapat melayani TUHAN. Itu sebabnya harus ada tanda salib yaitu tanda kematian bersama dengan TUHAN.

Hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang menolak salib = menolak pengalaman kematian = tidak memiliki baju efod = telanjang sehingga tidak dapat melayani. Kalau telanjang akan lari sebab malu seperti Adam dan Hawa begitu mereka berbuat dosa sehingga menjadi telanjang’ begitu YESUS datang di taman Eden, mereka berdua melarikan diri dan bersembunyi. Jangankan melayani, datang mendekat saja sudah merasa malu.

Kita memeriksa apakah saya ini telanjang/sudah memiliki baju untuk melayani TUHAN? itu sebabnya saya mengatakan kepada para calon imam-imam yang hendak melayani, mari! terima pakaian/baju efod terlebih dahulu. Sedangkan bagi yang sudah melayani, apakah pakaian salib itu masih ada/sudah dilepas/dicopot/sudah telanjang? Sekarang ini kita memeriksanya bersama-sama.

Sekarang praktek sehari-hari dari memiliki baju efod/pakaian salib yaitu:

  1. 1 Petrus 4: 1, 2,
    1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
    2. supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Ay 1 --> pikiran yang demikian = pikiran salib berhenti berbuat dosa = baju untuk menutupi ketelanjangan.

    Jadi, praktek sehari-hari dari memiliki baju efod/pakaian salib adalah sengsara daging untuk mematikan dosa/bertobat sehingga kita dapat hidup menurut kehendak ALLAH = hidup di dalam kebenaran. Inilah yang namanya kita memiliki baju. Manusia yang berdosa = telanjang.

    Untuk dapat melayani TUHAN, kita harus memiliki baju efod/hidup dalam kebenaran; kalau ada yang hidup tidak benar = telanjang seperti:


    • Di sekolah menyontek,
    • Di pekerjaan melakukan korupsi.


    Sehingga TUHAN dan juga dirinya yang dipermalukan, untuk itu, maka kehidupan itu tidak boleh melayani TUHAN; yang diperbolehkan melayani, bukanlah kaya/miskin, tetapi yang boleh melayani adalah ia rela sengsara daging/berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak ALLAH = hidup dalam kebenaran.

    Memang sakit untuk berhenti berbuat dosa, misalnya:


    • harus berhenti merokok sehingga sakit bagi daging. Tetapi kalau mau berhenti merokok/sengsara, maka itu berarti sudah memiliki baju/hidup dalam kebenaran.
    • melakukan korupsi karena tidak cukup untuk hidup, tetapi sekarang ini mau berhenti untuk tidak korupsi lagi dan ini terasa sengsara tetapi TUHAN akan menolong jika kita mau hidup di dalam kebenaran.


  2. 1 Petrus 4: 12-14,
    12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Jadi yang kedua --> sudah tidak berbuat dosa lagi, tetapi mengalami sengsara = sengsara daging bersama YESUS = sengsara daging tanpa dosa/nyala api siksaan/percikan darah. Sebagai contoh: kita tidak korupsi, sekali-pun semua pegawai melakukan korupsi, tetapi kita terkena p.h.k = sengsara daging karena YESUS = sengsara daging tanpa dosa. Inilah baju efod/pakaian salib. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita dapat mengalami sengsara daging tanpa dosa, maka di ay 14 --> Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Di baju efod itu ada warna emas --> warna utama ada empat/salib, kita jangan takut sekali-pun daging tidak kuat jika terkena nyala api siksaan = daging ini tidak mampu untuk memikul salib. Oleh sebab itu TUHAN memberikan Roh Kudus = sulaman emas. Emas = Roh Kudus.

Jadi, di saat kita harus menderita bersama dengan YESUS/memikul salib, maka TUHAN akan mencurahkan Roh kemuliaan/Roh ALLAH/Roh Kudus dan ini bagaikan sulaman emas. Jadi, baju itu selain terdiri dari empat warna, juga disulam dengan benang dari emas sehingga menjadi sangat indah dan berharga mahal.

Dulu baju efod ini harus dibuat, tetapi sekarang dalam arti rohani yaitu berhenti berbuat dosa/rela sengsara tanpa dosa = sengsara daging karena YESUS. YESUS sudah sengsara karena kita, kita juga sengsara karena YESUS, maka TUHAN mencurahkan Roh kemuliaan/Roh Kudus.

Untuk apa sulaman emas/Roh Kudus itu?

  • memberi kekuatan extra/kemampuan kepada kita supaya kita dapat memikul salib sehingga kita tidak bersungut-sungut/tidak mengomel di saat kita sengsara. Kalau daging, kita akan bersungut-sungut.


  • memberi kebahagiaan saat kita menderita. Orang lain mungkin merasa kasihan, padahal kita merasa bahagia.

Jadi, kita jangan takut di saat kita harus memakai baju efod/pengalaman kematian, sebab ada sulaman emas/sulaman yang mahal itulah Roh Kudus yang memberi kekuatan serta kebahagiaan kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.

Matius 18: 1, 2,
1. Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
2. Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

Ay 1 --> ‘siapakah yang terbesar’? sebenarnya pertanyaan ini terjadi di kalangan orang-orang dunia, seperti di kantor dlsbnya --> siapa yang terbesar? ternyata pertanyaan ini juga terjadi di kalangan para hamba-hamba TUHAN, sebab yang berbicara adalah murid-murid. Di dalam pertanyaan ini menunjuk bahwa di kalangan hamba-hamba TUHAN itu masih memiliki sifat daging/sifat dunia yaitu sombong/gila hormat dan ini sering masuk ke dalam pelayanan yaitu mau menjadi yang terbesar.

Galatia 5: 24-26,
24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
25. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
26. dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Jika tidak ada Roh/sulaman emas, maka kita menjadi gila hormat. Itu sebabnya harus ada salib terlebih dahulu, baru ada sulaman emas/Roh Kudus yang memberi kekuatan bagi kita. Sebab jika tidak ada salib, maka akan ada pertanyaan --> siapa yang paling besar? Ini berarti kita menjadi telanjang. Hamba TUHAN menjadi telanjang sebab yang ditanyakan hanyalah siapa yang terbesar = tidak memiliki salib dan juga tidak memiliki Roh Kudus.

Itu sebabnya jika seorang hamba TUHAN tidak memiliki baju efod/tidak memiliki salib dan juga tidak memiliki urapan Roh Kudus, maka hamba TUHAN itu melayani dengan roh sombong/roh gila hormat.

Praktek dari roh sombong/roh gila hormat adalah:

  • saling menantang. Istilah saling menantang ini = saling menyakiti hati lewat perkataan-perkataan yang tidak baik. Atau juga saling memfitnah dan ini juga terjadi di kalangan para hamba-hamba TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhati-hati di dalam berorganisasi, sebab kadang-kadang juga saling menantang. Dan ini berarti telanjang sebab tidak memiliki salib dan juga tidak memiliki sulaman emas = tidak memiliki/tanpa efod/


  • saling mendengki/membenci/iri hati dllnya = kebencian tanpa alasan. Seringkali kebencian tanpa alasan dan ini berarti sudah = setan yang merupakan bapak pembunuh/pembenci. Awal dari ini di mulai dari tidak suka kepada seseorang dan lama kelamaan menjadi membenci tanpa alasan = kebencian sempurna seperti setan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

Tetapi di dalam Galatia 5: 24, 25,
24. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Jadi, ay 24 dan ay 25, jika daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sudah disalib/dirobek, maka kita melayani di dalam urapan Roh Kudus/ada urapan = ada empat warna dan juga ada sulaman emas.

Praktek dari melayani dalam urapan Roh Kudus adalah:
Roma 14: 17, 18,
17. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
18. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Berkenan pada ALLAH dan dihormati oleh manusia = salib. Jadi, melayani dalam urapan Roh Kudus adalah

  • kita melayani dengan kebenaran/sesuai Firman TUHAN. Jika tidak sesuai Firman, kita jangan melayani. Kami para gembala-gembala harus didoakan supaya pelayanan kami tidak ngawur sebab jika ada keinginan yang tidak disalibkan, maka kita akan melayani apa yang tidak benar dan ini namanya kita membinasakan/menjerumuskan.

    Misalnya: ada orang yang minta untuk dilayani nikahnya, tetapi karena tidak sesuai dengan Firman TUHAN, maka tidak dapat dilayani dan mereka mengatakan bahwa mereka sekeluarga akan keluar dari gereja sehingga gembala itu akhirnya mau melayani nikah itu. Gembala itu justru menjerumuskan.


  • melayani dalam damai sejahtera. Tidak ada permusuhan, peperangan dan juga tidak ada ketakutan dllnya. Semuanya berada di dalam keadaan damai sejahtera; terlebih bagi saya yang menyampaikan Firman, kalau hati saya tidak damai, maka berita yang disampaikan bukanlah damai sejahtera tetapi betul-betul berita peperangan, sehingga sidang jemaat tidak akan pernah mendapatkan rasa damai sejahtera. Itu sebabnya para gembala-gembala harus didoakan agar memiliki hati yang damai sejahtera.

    Jika kita berkhotbah, menyanyi dan bermain musik dengan hati yang tidak damai sejahtera, maka kita bukannya membangun Tubuh Kristus, tetapi kita menghancurkan Tubuh Kristus sebab yang kita sampaikan hanyalah peperangan-peperangan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.


  • melayani dengan sukacita oleh Roh Kudus = tidak terpaksa. Inilah memakai baju efod dengan sulaman emas = ada urapan Roh Kudus sehingga kita:


    • melayani dengan kebenaran sesuai Firman TUHAN,
    • melayani dengan damai sejahtera = tidak ada peperangan, permusuhan dan juga kebencian dllnya,
    • melayani dengan sukacita oleh Roh Kudus dan bukan dengan terpaksa.

Kita harus berhati-hati sebab banyak kali yang ditekankan adalah “sukacitanya” sedangkan Roh Kudus tidak ditekankan dan ini yang gawat. Kalau hanya “sukacita”, maka saya katakan, jika kita menyanyi dengan sukacita, maka kita mencari saja di taman Bungkul atau di Tambaksari dan melihat orang menyanyi dengan meloncat-loncat bahkan ada yang pingsan. Inilah sukacita daging. Tetapi kalau sukacita oleh Roh Kudus, maka akan tertib dan ini merupakan syaratnya. Saudara baca di dalam 1 Korintus, Roh Kudus ini sukacita/senang tetapi tertib/ada ketertiban/ada rasa takut akan TUHAN, tidak lepas begitu saja. Inilah sukacita oleh Roh Kudus --> tidak terpaksa tetapi sukacita yang tertib = sukacita yang tetap takut kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Roma 14: 18, Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Berkenan kepada ALLAH (vertikal) dan dihormati oleh manusia (horizontal) = salib. Itu sebabnya di dalam melayani, kita tidak perlu mencari hormat atau mencari siapa yang terbesar sebab itu adalah daging = tidak ada Roh Kudus = tidak memiliki salib.

Tetapi kalau ada Roh Kudus, maka kita melayani dengan kebenaran, dengan damai,
dengan sukacita oleh Roh Kudus, maka kita berkenan kepada TUHAN dan dihormati oleh sesama. Kita menjadi pelayan TUHAN yang dihormati.

Yang penting:

  • daging kita disalibkan/kita memakai baju efod = jangan berbuat dosa dllnya,
  • rela sengsara karena YESUS sehingga ada urapan Roh Kudus,
  • kita melayani dalam kebenaran, dalam damai sejahtera dan dalam sukacita sehingga kita berkenan kepada TUHAN/kita tidak ditolak seperti Kain dan berkenan kepada sesama/dihormati oleh sesama. Semoga kita dapat mengerti ini.

Kita jangan melayani dengan roh sombong dan salah satu contoh dari roh sombong ini yaitu siapa yang terbesar itulah setan. Kalau di dalam ktb Bilangan adalah Korah yang menuntut hak/pangkat, maka ia diturunkan ke bagian bumi yang paling bawah. Waktu itu, bumi terbelah sehingga Korah jatuh ke bawah. Inilah jika kita menuntut yang terbesar. Ada yang melayani dengan menuntut uang dlsbnya = menuntut sesuatu yang bersifat daging --> kehidupan itu mendapatkan apa yang dituntut, tetapi bumi terbelah sehingga jatuh ke bawah = diturunkan ke dunia orang mati. Menginginkan menjadi yang paling besar, tetapi justru menjadi yang paling bawah.

Puncak dari kesombongan ini adalah setan/Lucifer/bintang fajar. Sebenarnya Lucifer ini adalah bintang fajar/penghulu malaikat, tetapi karena menjadi sombong, maka ia dicampakan ke dunia. Ia pecah dan hancur menjadi setan. --> Yesaya 14: 12 – 16,
12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: (1)Aku hendak naik ke langit, (2)aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan (3)aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14. (4)Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, (5)hendak menyamai Yang Mahatinggi!
15. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
16. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,

Lima kali menyebut “aku hendak” sampai hendak menyamai TUHAN, maka ia dicampakan ke bumi dan hancur = tidak ada kesempatan lagi untuk kembali pada pelayanan yang semula di surga karena melayani dengan kesombongan/siapa yang terbesar.

Lima kali ini merupakan puncak kesombongan = melawan puncak kerendahan Hati YESUS Yang mati di kayu salib dengan lima luka. Lucifer dicampakan ke bumi dan hancur sehingga ia tidak dapat kembali lagi melayani di surga, sebab tempatnya diganti oleh YESUS/Bintang Fajar Yang gilang gemilang. YESUS tidak pernah jatuh sebab Ia merendahkan Diri. Semoga kita dapat mengerti.

Itu sebabnya, ini merupakan pelajaran agar kita jangan sampai meninggalkan pelayanan --> jika kita sudah diangkat oleh TUHAN menjadi imam-imam, maka kita jangan tidak setia dan meninggalkan pelayanan. Sebab kalau kita tidak setia dan meninggalkan pelayanan, maka satu waktu akan diganti oleh orang lain, maka kita tidak dapat kembali lagi. Sekali-pun kita pindah kemana-mana, kita tetap tidak dapat melayani. Kecuali kalau kita dimutasi seperti saya yang semula melayani di Gending kemudian dipindahkan ke Malang karena kehendak TUHAN, bukan kehendak saya. Tetapi kalau kita meninggalkan pelayanan begitu saja dan sudah diganti oleh orang lain, maka kita tidak akan dapat melayani TUHAN untuk selama-lamanya. Contoh: Lucifer dan Yudas yang diganti oleh Matias. Semoga kita dapat mengerti.

Sebenarnya jawaban dari siapa yang terbesar? Itulah YESUS Raja Agung (warna ungu)/Raja Yang berwibawa --> Matius 1: 1, Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Kejadian 23: 5, 6,
5. Bani Het menjawab Abraham:
6. "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."

Daud seorang raja, jadi kalau anak Daud berarti anak raja sehingga YESUS menjadi Raja Agung, bukan Raja biasa.

YESUS anak Abraham = Raja Agung. Jadi sekarang ini pertanyaannya siapa yang paling besar? Maka jawabannya adalah YESUS Yang paling besar dan tidak ada yang besar lagi dan ini warna ungu.

Di mana letak keagungan YESUS sebagai Raja sebab disebut Raja Agung?

  1. Wahyu 1: 5, 6,
    5. dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
    6. dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

    Inilah letak keagungan/kebesaran YESUS sebagai Raja, bukan karena memiliki harta yang banyak di bumi, sebab di bumi ini, justru YESUS Yang paling miskin. Kuburan saja tidak Ia miliki sebab itu milik Yusuf dari Arimatea. Semiskin-miskinnya orang di bumi, memiliki kuburan, tetapi YESUS tidak memiliki.

    Ay 5, yang berkuasa atas raja-raja, berarti Ia Raja Agung.

    Jadi, letak keagungan YESUS adalah tidak menghakimi dan menghukum orang berdosa, tetapi Ia mengampuni orang berdosa = melepaskan kita dari dosa-dosa oleh Darah-Nya.

    Saya sebagai seorang gembala, harus memiliki jiwa agung = tidak memecat tetapi mengampuni. Jika mau diampuni, masih dapat ditolong oleh TUHAN, kalau tidak mau diampuni berarti kehidupan itu memecat diri sendiri. Jadi, sifat dari semua hamba-hamba TUHAN yang memiliki baju efod/salib/sulaman emas, selalu mengampuni kesalahan orang lain dan melupakannya. Demikian juga sifat dari imam-imam/pelayan TUHAN yang berjiwa agung adalah dapat mengampuni kesalahan orang lain dan melupakannya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Wahyu 1: 6, dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

    Pada awal sudah saya katakan bahwa yang dapat menjadi imam-imam hanyalah bangsa Israel, sedangkan bangsa kafir tidak boleh menjadi imam-imam. Tetapi lewat keagungan dan kematian-Nya, maka YESUS dapat mengangkat bangsa kafir yang hina. Jadi, keagungan YESUS mampu menjangkau kehidupan bangsa kafir yang paling hina dan berdosa, untuk diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja/menjadi pelayan TUHAN.

Itu sebabnya tidak ada alasan untuk tidak melayani TUHAN karena merasa paling najis dan paling kotor, yang penting apakah kita mau menerima baju efod/salib = berhenti berbuat dosa sehingga diampuni oleh YESUS, maka akan ada Roh Kudus yang menolong kita. Tinggal kita mau/tidak. Semua dapat menjadi imam dan raja oleh keagungan YESUS Raja segala raja. Akan mudah jika mengangkat yang besar, tetapi kalau mengangkat yang paling kecil, itu karena keagungan TUHAN. Ini juga menjadi pelajaran bagi saya yaitu kita jangan mengabaikan yang paling kecil di antara kita. Seperti jantung yang kecil dibanding dengan paha, apalagi paha dari seorang pemain sepak bola, tetapi kalau jantung itu berhenti, maka paha itu juga akan habis.

YESUS sebagai Raja Agung/warna ungu, tetapi Ia rela menjadi Seorang Hamba/warna biru --> warna ungu berubah menjadi warna biru. Yang harus kita pelajari adalah proses dari ungu/Raja/Besar menjadi biru/Hamba = Besar menjadi kecil. Kalau kita hendak melayani TUHAN, bukan siapa yang paling besar tetapi besar harus menjadi kecil dan ini sangat sulit. Sebab kalau kecil menjadi besar, relatif gampang, tetapi kalau besar menjadi kecil merupakan proses yang sangat sulit dan hanya dapat belajar kepada YESUS di kayu salib dan ini merupakan pelajaran yang tidak pernah selesai bagi kita dan saya-pun belum selesai.

Proses dari besar menjadi kecil :
Filipi 2: 5 – 8,
5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Ay 5 --> menaruh pikiran dan perasaan kita menjadi seperti Pikiran YESUS = belajar pada YESUS.

Ay 6 --> walau-pun dalam Rupa ALLAH = Besar, Agung seperti ALLAH Sendiri.

Inilah pelajaran di kayu salib = pelajaran dari besar menjadi kecil. Sekali-pun kita ada, tetapi merasa tidak ada seperti YESUS Yang memiliki semuanya, tetapi Ia tinggalkan = ungu menjadi biru = dolos/hamba yang tidak memiliki ‘hak’, tetapi hanya memiliki ‘kewajiban’.

Hamba TUHAN:

  • Yang paling kecil = dolos,
  • Yang tidak memiliki hak, hanya memiliki kewajiban = tidak menuntut apa-apa sedikit-pun. Dan hamba TUHAN semacam ini, tidak akan pernah melakukan demonstrasi.

Yesaya 49: 3, 4,
3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

Kita seharusnya memiliki hak untuk istirahat, tetapi kita tidak mau sebab kita memiliki kewajiban untuk beribadah dan melayani TUHAN --> jangan takut sebab hak dan upah kita semuanya ada di dalam Tangan TUHAN dan TUHAN tidak pernah menipu kita.

Hamba TUHAN hanya memiliki kewajiban yaitu mengagungkan dan memuliakan TUHAN dan ini bukan hanya di gereja tetapi dimana-mana harus tetap mengagungkan dan memuliakan TUHAN, maka hak dan upah kita ada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat direbut oleh siapa-pun. Hak dan upah kita itu baik untuk sekarang, untuk masa depan sampai mendapatkan hak untuk hidup kekal.

Itu sebabnya seorang hamba TUHAN itu jangan menuntut, tetapi hanya melayani dan memuliakan TUHAN sehingga menjadi contoh dimana saja kita berada.

Kemudian dolos itu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi seperti YESUS Yang taat sampai mati.
Jika di dalam tabernakel ada tiga bagian yaitu:

  • Halaman = orang tua secara jasmani dan ini yang kelihatan. Dan kalau orang tua yang kelihatan, kita tidak taat, bagaimana kita dapat taat dengan TUHAN Yang tidak kelihatan? Tentu tidak bisa.


  • Ruangan suci = orang tua rohani = taat kepada gembala, barulah
  • Ruangan maha suci = taat kepada Orang Tua Surgawi/TUHAN/Firman TUHAN.

Seperti Abraham yang taat ketika TUHAN memerintahkan untuk menyerahkan anaknya dan jika secara logika tentu tidak dapat diterima, tetapi karena itu merupakan perintah TUHAN, maka harus dilaksanakan. YESUS taat sampai mati.

Taat = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan kuasa-Nya kepada kita. Dia Hamba, tetapi memiliki kuasa kebangkitan yang tidak dapat dikalahkan oleh apa-pun. Sampai maut-pun tidak dapat mengalahkan.

Hasilnya:

  1. Filipi 2: 9, 10,
    9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Ay 10, yang ada di langit = setan yang ada di atas bumi= nabi palsu setan tri tunggal dikalahkan.
    yang ada di bawah bumi = antikrist.
    Kalau kita taat = hamba TUHAN yang memakai baju efod. Itu sebabnya, mari! kita jangan merasa besar, tetapi kita melayani dengan salib/rela sengsara --> tidak besar, tetapi mengecil sampai taat dengar-dengaran. Dan hasilnya kita mengalami kuasa kemenangan atas setan tri tunggal.

    Setan yang menjadi:


    • sumber masalah, ini berarti segala masalah sudah selesai,
    • sumber air mata = segala air mata dihapus oleh TUHAN dan kita berbahagia,
    • sumber dosa, sehingga kita dapat hidup di dalam kebenaran dan kesucian.


    Pelayan TUHAN sangat diperhatikan oleh TUHAN, itu sebabnya segala masalah diselesaikan oleh TUHAN.


  2. Yohanes 14: 15-17, 21, 23,
    15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
    16. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
    17. yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
    21. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
    23. Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

    Ay 23, jika kita taat, maka ALLAH Bapa, ALLAH Anak dan juga ALLAH Roh Kudus ada di dalam kita, berarti kita kembali pada Gambar ALLAH Tri Tunggal. Gambar setan sudah tidak ada lagi sebab kita sudah kembali pada Gambar ALLAH Tri Tunggal. Kita disucikan dan dibaharui sampai kita kembali pada ciptaan semula = kita mengalami kuasa penciptaan. Kita kembali pada Gambar ALLAH Tri Tunggal = sempurna seperti TUHAN.


  3. Filipi 2: 9, Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

    Kita mengalami kuasa pengangkatan seperti YESUS Yang taat sehingga Ia ditinggikan. Kita melayani Dia sampai kita taat, jangan yang terbesar, tetapi kita menjadi yang terkecil = merendahkan diri dengan sungguh-sungguh melayani TUHAN sampai taat dengar-dengaran.

    Kita mengulurkan tangan dan TUHAN juga mengulurkan Tangan sehingga ada:


    • kuasa kemenangan --> segala masalah selesai/air mata kita dihapus sehingga kita merasa berbahagia,
    • kuasa penciptaan --> kita disucikan dan diubahkan sehingga kita kembali menjadi seperti ciptaan semula + menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara kita. Misalnya di dalam studi, sekali-pun kita tidak memiliki kemampuan, tetapi kalau kita taat, maka TUHAN memberikan kemampuan. Sebaliknya, kalau tidak taat, maka yang mampu dapat hilang kemampuannya dan juga di dalam pekerjaan, sekali-pun kita tidak memiliki kemampuan, tetapi jika ada ketaatan, maka TUHAN akan memberikan kemampuan secara ajaib.


    • kuasa pengangkatan --> dari gagal/terpuruk menjadi berhasil. Dari buruk menjadi indah pada waktunya sampai satu waktu jika YESUS datang kedua kali, kita akan diangkat keawan-awan yang permai bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Mungkin Firman TUHAN ini sulit sebab agak dalam, tetapi kiranya Roh Kudus yang menolong sebab Firman ini untuk melayani TUHAN. Kita harus sungguh-sungguh melayani TUHAN. Baju efod/salib, kalau ada salib, maka ada Roh Kudus.

Kita melayani TUHAN:

  • dengan kebenaran,
  • dengan damai sejahtera,
  • dan dengan sukacita,
  • jangan yang terbesar, tetapi yang terkecil/mengecil sebab kita tidak memiliki hak tetapi hanya memiliki kewajiban.
  • dengan taat dan dengar-dengaran dan ini sudah cukup untuk kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita sehingga ada kuasa kemenangan, kuasa penciptaan dan juga ada kuasa pengangkatan. TUHAN tidak menipu kita, kalau kita melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh.

TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 04 Maret 2021 (Kamis Sore)
    ... . Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Naga memerangi menyiksa dan memancung kepala dari pelayan Tuhan yang tidak ikut ke penyingkiran di padang gurun selama tiga setengah tahun. Siapa yang menjadi sasaran dari setan Gereja Tuhan yang hanya memiliki 'menuruti hukuma-hukum Allah' meja roti sajian. 'memiliki kesaksian Yesus' pelita emas. Tetapi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Juni 2014 (Minggu Sore)
    ... kekasih janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. . Sebaliknya bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. . Berbahagialah kamu jika ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 06 Oktober 2009 (Selasa Siang)
    ... turun dari Kanaan ke Mesir. Kanaan negeri perjanjian negeri berkelimpahan penuh dengan susu dan madu. Mesir dunia. Mengapa Tuhan ijinkan hal ini terjadi Sebab seirama dengan Yesus turun dari Sorga ke dunia ini yang disebut dengan pengalaman kematian. Petrus - pengalaman kematian adalah Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa. Hidup menurut kehendak ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 November 2008 (Selasa Sore)
    ... dan mabuk hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Bagi yang hidup dalam kegelapan maka kedatangan Yesus ke x akan seperti pencuri di tengah malam tertinggal saat Yesus datang ke x ditimpa kebinasaan Oleh sebab itu kita jangan hidup dalam kegelapan tetapi harus 'BERJAGA-JAGA dan SADAR' Lukas - . Ada macam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Oktober 2017 (Rabu Sore)
    ... kuasa Roh Kudus. Jadi proses manusia daging--kayu penaga--menjadi mempelai wanita sorga yaitu harus disalut dengan emas murni dari luar dan dari dalam artinya harus disucikan dan diubahkan oleh kuasa Roh Kudus sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus--tidak kelihatan lagi kayu daging dosanya. Tadi kuasa Roh Kudus sama dengan kuasa kebangkitan ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Desember 2015 (Minggu Pagi)
    ... dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api agar engkau menjadi kaya dan juga pakaian putih supaya engkau memakainya agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan dan lagi minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi ia Kutegor dan Kuhajar sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah Keadaan jemaat Laodikia ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 September 2011 (Selasa Sore)
    ... rasul-rasul maupun nabi-nabi baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus Hasil hidup suci adalah Tuhan memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh kudus sehingga kita menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ketaatan dan kesucian menentukan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2009 (Rabu Sore)
    ... perhatian pada Firman sampai tidak dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Yeremia - Akibat asing terhadap firman penggembalaan ay. mengalami batu sandungan artinya tersandung dan jatuh dalam dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa dan tidak bangkit-bangkit lagi pintu surga tertutup binasa selamanya. Petrus - tersandung dalam panggilan dan pilihan yaitu tidak setia bahkan tinggalkan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Januari 2013 (Sabtu Sore)
    ... di Bait Allah ayat . Seperti Yohanes Pembaptis sudah mengalami demikian juga gereja Tuhan akan menghadapi dua kekuasaan yang besar Kekuasaan manusia di dunia sampai manusia mengabaikan Tuhan sang Pencipta. nbsp Kekuasaan manusia di Bait Allah. Matius - Sesudah mereka menangkap Yesus mereka membawa-Nya menghadap Kayafas Imam Besar. Di situ ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Juli 2023 (Rabu Sore)
    ... kita. Kalau menolak pedang firman pedang firman akan menjadi pedang penghukuman sampai kepada bangsa kafir juga dihukum. Jika mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar pedang firman akan menjadi pedang penyucian. Tinggal pilih Ibrani . Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.