Matius
24 : 17, Orang yang
sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang dari rumahnya,
Orang
yang tetap tinggal di peranginan/di
sotoh rumah --> ini sikap/tindakan
penyingkiran. Jadi
tinggal diperanginan arti rohaninya adalah
hidup dalam damai sejahtera bersama TUHAN dan ini
yang harus dijaga, sebab kalau hati kita
damai sejahtera = ada Pribadi
TUHAN di dalam kehidupan kita sehingga
antikrist tidak dapat
menjamah kita/tidak dapat
memangsa kita.
Tetapi
begitu hati tidak damai = marah,
pahit = hati dari
antikrist, sehingga
dapat dijamah oleh antikrist; itu sebabnya
hati harus merasa damai sejahtera terlebih
dahulu.
“
Orang
yang sedang diperanginan di atas rumah janganlah ia turun untuk
mengambil barang-barang di rumahnya”
= tetap hidup dalam damai sejahtera
dan ini yang harus di jaga. Memang di dunia
ini kita banyak menghadapi masalah seperti
menghadapi masalah rumah tangga,
menghadapi masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah kuliah sekolah
dan lain-lainnya, tetapi jangan
sampai membuat hati tidak damai.
“
jangan ia turun untuk
mengambil barang di rumahnya” terutama yang banyak membuat
tidak damai itu masalah rumah tangga, dan
memang setan mengejar
dengan masalah rumah tangga/masalah
keluarga, tetapi jangan sampai
kita terpancing, sebab apa-pun
keadaan suami/istri kita/apa-pun
keadaan anak cucu kita, jangan terpancing tetapi
hati harus tetap damai sejahtera, sebab
kalau hati sudah tidak damai sejahtera, karena masalah-masalah
didunia, terutama masalah keluarga, nikah rumah tangga maka
kerohanian kita akan mengalami kemerosotan/turun
menjadi suam-suam rohani.
Kemerosotan
rohani/ suam-suam ini seperti
keadaan sidang jemaat Laodikia/jemaat
ketujuh yaitu jemaat paling akhir dalam ktb
Wahyu. Kitab Wahyu itu berbicara
tentang dunia akhir zaman
= jemaat paling akhir yang justru
ini menimpa sidang jemaat di akhir zaman yaitu kita sekalian,
terutama bangsa kafir.
Mari
kita pelajari supaya kita mengetahui,
apakah kerohanian
saya sudah merosot/suam-suam
atau meningkat? Kita
cek lewat alkitab, bukan mengecek
lewat buku ini atau buku itu tetapi lewat
alkitab/lewat Firman
TUHAN.
Ada
tiga macam
suasana suam rohani yaitu:
- Wahyu
3 : 14-17,
14.
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah
firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan
Allah:
15.
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16.
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu,
bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Ayat
15= “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak
panas” --> ini suam.
Jadi ini suasana pertama, yaitu
suasana tidak panas, tidak dingin/tidak
sejuk, ini sama dengan suasana tanpa kasih ALLAH.
Apa
yang dimaksud dengan dingin
untuk sekarang ini?
tidak dingin itu artinya untuk sekarang
adalah tanpa kasih ALLAH.
Kalau orang hatinya tidak ada kasih ALLAH
= tidak damai sejahtera, maka yang
ada hanya-lah peperangan, permusuhan, iri,
kepahitan, dendam, hanya itu saja.
Mari
kita cek hati kita ini, apakah
kita sudah menjadi suam-suam, sebab
kalau hati kita mulai tidak suka
pada orang, dan tidak segera
diselesaikan, maka akan menjadi pahit,
dendam, iri = kerohanian
kita sudah menjadi suam =
sudah betul-betul merosot.
Kemudian
tidak panas berarti:
- tidak
berkobar-kobar lagi dalam ibadah, sekali-pun
datang di dalam ibadah tetapi hanya sebatas kebiasaan sehingga
menjadi mengantuk dan juga merasa bosan.
- tidak
setia dalam ibadah pelayanan tetapi sudah
tidak merasa apa-apa, tidak merasa bersalah -->
betul-betul kerohaniannya sudah menjadi
suam-suam.
Mari
kita periksa, dalam ibadah
pelayanan, yang ditonjolkan/hanya puas
dengan kemakmuran jasmani atau kekayaan jasmani, di ay 17 “karena
engkau berkata aku kaya” --> tidak peduli dia tidak
beribadah, tidak peduli ada
dendam, iri, tidak peduli, hatinya tidak damai,
kehidupan itu tidak perduli, yang penting kaya.
Kalau
yang jasmani digembar-gemborkan =
kerohaniannya sudah turun/rohani
sudah merosot.
Kalau dalam khotbah yang
digembar-gemborkan hanya kemakmuran
jasmani --> bukan tidak boleh -->
silahkan!! tetapi
kalau itu yang diutamakan, maka itu berarti
kerohaniannya
sudah merosot. Semoga kita dapat
mengerti.
Akibatnya:
- ay
16 “jadi karena engkau suam-suam kuku dan tidak dingin atau
panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut Ku” Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut Ku =
kehidupan itu dimuntahkan dari mulut TUHAN =
tidak berguna bagi TUHAN dan
juga tidak berguna bagi sesama
sebab jijik.
Hamba
Tuhan/ anak TUHAN
semacam itu tidak dingin dan tidak panas
sebab hanya mencari hal
yang jasmani dan juga puas
dengan hal hanya yang jasmani sehingga
itu tidak berguna bagi TUHAN/bagi
pembangunan Tubuh Kristus.
Muntah
itu kenajisan/hidup dalam
kenajisan.
- Wahyu
3 : 17 Karena engkau
berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau
(1)melarat,
dan (2)malang,
(3)miskin,
(4)buta
dan (5)telanjang,
Lima
hal yaitu melarat, malang, miskin, buta dan telanjang
--> keadaannya ini benar-benar berada
di luar
kasih ALLAH.
Kita tahu bahwa angka lima ini menunjuk
pada lima Luka Kristus/kasih
ALLAH.
Inilah
lima keadaan yaitu telanjang,
melarat, buta, miskin = melawan Lima
luka TUHAN =
diluar kasih ALLAH sehingga kehidupan
itu berada dalam suasana kutukan dan kalau
dibiarkan akan menuju kepada kebinasaan.
Hati-hati!!
coba kita periksa hati kita
masing-masing, dan juga di dalam ibadah
pelayanan, apa yang ditonjolkan?
Kalau yang ditonjolkan hanya
perkara-perkara yang jasmani, maka kita
akan betul-betul ketinggalan dan
binasa saat TUHAN datang
kembali. Semoga kita
dapat mengerti.
- suasana
suam-suam --> Keluaran
32 : 17-19,
17.
Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia
kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di
perkemahan."
18.
Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan
bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan,
itulah yang kudengar."
19.
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan
melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa;
dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya
pada kaki gunung itu.
Suasana
suam-suam ini juga akan dihukum oleh TUHAN,
itu sebabnya kita harus berhati-hati
sebab ada ibadah semacam ini, yaitu
ibadah yang ditutup dengan tarian, nyanyian,
tetapi sayang tidak ada Firman.
Suasana
suam-suam
adalah:
suasana tidak kalah dan juga suasana tidak
menang = suasana bukan nyanyian kekalahan,
bukan nyanyian kemenangan = suasana tidak
kalah, tidak menang, jadi di
tengah-tengah/suam-suam
= suasana tanpa Firman ALLAH
terutama Firman pengajaran yang
benar.
Sementara Musa diatas gunung
Sinai (banyak gereja
TUHAN yang hanya
tahu satu) yaitu
Musa hanya menerima dua loh batu, padahal
di gunung Sinai,
Musa juga menerima tabernakel/petunjuk
untuk membangun tabernakel/kemah suci.
Dua loh batu di tempatkan di tabernakel
yang untuk sekarang ini berbicara
tentang Firman pengajaran yang benar.
Dua loh batu
sudah hancur, tabernakelnya juga sudah
hancur, tetapi sekarang yang ada
adalah Firman pengajaran yang benar/Firman
ALLAH Yang
benar.
Sementara Musa berada di atas
gunung, bangsa Israel yang berada dibawah gunung, mereka
membuat lembu emas dan mereka
menari-nari dan bernyanyi-nyanyi
--> inilah suasana tanpa Firman.
Di bagian atas sudah diterangkan tentang suasana
tanpa kasih sebab ada kekayaan dan
ini sudah menghangatkan dia sekali-pun
tanpa kasih ALLAH, yang penting dia
kaya.
Sedangkan suasana tanpa Firman
--> tidak tahu Musa itu sedang
melakukan apa, yang penting kita happy dan
tidak perlu Firman,
yang penting senang ke gereja sebab
di gereja yang ditonjolkan/yang
diutamakan adalah gairah/ kesukaan daging
dalam bentuk tarian dan nyanyian
berbalas-balasan. Bukan tidak boleh
menyanyi/tidak boleh memuji TUHAN
--> silakan!! tetapi
kalau tanpa Firman akan
berbahaya sebab
tidak ada hadirat TUHAN.
Itu sebabnya,
mari!! semua aktivitas rohani kita harus mengutamakan Firman
= harus dikomandoi oleh Firman
ALLAH/harus diatur oleh Firman
ALLAH Yang
benar. Sampai-pun mau
berkorban, jangan dengan emosi/jangan
daging, tetapi berkorban
harus lewat dorongan Firman.
Semoga kita
dapat mengerti.
Akibat
kalau kita tidak melihat TUHAN/melihat Firman, maka:
- terjadi
pemberhalaan, yang disembah bukan TUHAN
dan juga yang dikerumuni oleh bangsa
Israel adalah Harun/manusia seperti artis
karena gairah/kesukaan daging
= mau datang ke gereja, hanya
untuk melihat manusia, bukan untuk
melihat TUHAN/bukan melihat
Firman, sebab Pribadi
TUHAN adalah Firman
TUHAN --> pada mulanya adalah Firman,
Firman bersama ALLAH
= yang utama adalah
Firman sebab Firman
bersama ALLAH = Firman
adalah Pribadi ALLAH
Sendiri. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi,
akibat pertama terjadi pemberhalaan/menyembah
lembu emas, tetapi
merasa menyembah TUHAN. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati,
sebab ibadah tanpa Firman,
akan terjadi pemberhalaan/menyembah
lembu emas. Tanpa
Firman = tanpa
hadirat TUHAN.
Tidak
ada hadirat TUHAN=
- Roh
Kudus juga tidak akan ada kalau tidak
ada Firman,
- kasih
ALLAH juga tidak
akan ada kalau tidak ada Firman.
Tiga ini tidak
terpisah, Firman dulu yang utama -->
Yohanes 1 --> ‘pada
mulanya adalah Firman’,
kalau ada Firman,
baru ada Roh Kudus dan kita akan
diurapi, baru ada kasih. Semoga
kita dapat mengerti.
Jika
tanpa urapan Roh.Kudus, bisa cenderung ke arah
emosi/kesukaan daging.
Itu sebabnya, mari dihari-hari
ini, kita harus mengutamakan
Firman, sebab
kalau tidak mengutamakan Firman, akan terjadi
pemberhalaan, yang disembah bukan TUHAN.
Bisa manusia/pendeta/artis/kekayaan
yang disembah. Semoga kita dapat mengerti.
- Keluaran
32 : 6, Dan
keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu
untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan
bersukaria.
Itulah saudaraku,
makan minum, sampai masuk dalam persundalan/dosa
seks/ kawin mengawinkan. Makan minum
mulai merokok, mabuk, narkoba dan seterusnya, disitu
akan ada gairah/kesukaan
daging. Itu sebabnya biarlah
kita waspada dihari-hari ini
dengan selalu mengutamakan Firman,
sehingga hidup kita semuanya diatur oleh Firman.
Semoga kita dapat
mengerti ini dan selalu merasa betah
dalam ibadah seperti Maria, yang dipuji oleh
TUHAN.
TUHAN memuji Maria bukan
saat Maria menyanyi dan lain-lainnya,
tetapi saat ia duduk
mendengarkan Firman, dan
itulah yang terbaik kata TUHAN.
Bukan saya anti
menyanyi, sebab saya juga menyanyi dengan
semangat, tetapi yang dipuji TUHAN
adalah ‘Maria memilih
bagian terbaik saat ia
mendengarkan
Firman’.
Ini
yang terbaik, itu sebabnya kita
harus sungguh-sungguh menggunakan
kesempatan, sebab kalau tidak,
maka segalanya akan sia-sia tanpa
Firman. Ibadah
pelayanan kita menjadi sia-sia, dan
hanya mengarah pada pemberhalaan, hanya mengarah pada
persundalan/dikuasai oleh
persundalan, dan tidak
ada kekuatan apa-pun di
dunia ini yang dapat
mengerem/menghentikan persundalan, baik
di dalam hati,
dalam pandangan, dalam pikiran, dalam perbuatan, kecuali Firman
pengajaran yang benar/Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua.
Raja
Daud mengatakan --> ‘dengan
apa orang muda memperhatikan/
mempertahankan kelakuannya bersih’?
dengan menjaganya sesuai Firman’.
Inilah rem/penahan
kita untuk menghindari persundalan. Itu
sebabnya penting hidup kita ini diisi
dengan Firman pengajaran.
Semoga kita dapat
mengerti.
Di bagian atas diterangkan
suasana pertama yaitu tanpa kasih,
yang ditonjolkan hanya kekayaan/berkat
jasmani saja, sehingga hidupnya
tidak ada damai, tidak setia, tidak berkobar-kobar, dan
ini sangat berbahaya sebab dapat
ketinggalan saat YESUS datang kembali.
Suasana jang
kedua adalah suasana gairah, yang dicari
hanya yang enak bagi daging, kesukaan daging;
saya katakan kepada kaum muda
--> ‘kalau kamu beribadah
dan daging-mu
serasa disalib, maka
itu yang benar, sebab sudah ada
TUHAN YESUS
disitu. Tetapi kalau
daging-mu suka yang
enak --> bahaya!!
sebab bisa ada lembu emas/
pemberhalaan dan persundalan. Kita
harus berhati-hati.
- Wahyu
13 : 1-3,
1.Lalu
aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk
sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya
terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat.
2.
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya
seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu
memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya
yang besar.
3.
Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena
luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan
hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang
itu.
Inilah ibadah ciptaan
antikrist, yaitu
suam-suam rohani.
Hati -hati saudaraku,
luka sangat parah, tetapi tidak mati
artinya tidak mati tidak bangkit tetapi
sembuh.
Hati-hati:
- tidak
dingin tidak panas --> Laodikia,
- tidak
menang tidak kalah suasana Israel,
- tidak
mati tidak bangkit ini suasana tanpa Roh Kudus, suasana
tanpa kasih/tanpa Firman,
tanpa Roh Kudus/tidak mati terhadap
hidup lama, tidak bangkit dalam hidup baru, artinya tidak
mengalami pembaharuan hidup/tidak
mengalami keubahan hidup. Inilah
ibadah yang dimotori antikrist. Kita
harus berhati-hati, katanya
beribadah pada TUHAN, tetapi
dimotori oleh antikrist, sehingga
tidak terjadi pembaharuan hidup/tidak
terjadi keubahan hidup, tetap bertahan dalam manusia daging.
Pembaharuan
= keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS. Di
dalam setiap ibadah kita harus mengalami pembaharuan sedikit
demi sedikit sampai satu waktu menjadi seperti
YESUS.
Tetapi
ibadah yang dimotori antikrist
tanpa Roh Kudus = ibadah yang tidak mati
dari hidup lama, dan juga tidak
bangkit dalam hidup baru, jadi tidak
mengalami pembaharuan hidup/tidak
mengalami keubahan hidup = tetap
mempertahankan manusia daging, satu waktu
kehidupan itu akan tampil menjadi sama
dengan antikrist/menjadi binatang buas
seperti antikrist.
2
Timotius 3 : 1-4,
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
2.
Manusia akan (1)mencintai
dirinya sendiri dan (2)menjadi
hamba uang. Mereka akan (3)membual
dan (4)menyombongkan
diri, mereka akan menjadi (5)pemfitnah,
mereka akan (6)berontak
terhadap orang tua dan (7)tidak
tahu berterima kasih, (8)tidak
mempedulikan agama,
3.
(9)tidak
tahu mengasihi (10)tidak
mau berdamai, (11)suka
menjelekkan orang, (12)tidak
dapat mengekang diri, (13)garang,
(14)tidak
suka yang baik,
4.
(15)suka
mengkhianat, (16)tidak
berpikir panjang, (17)berlagak
tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Inilah
delapan belas tabiat daging, siapa dia ? 2 Timotius 3
: 5, Secara lahiriah
mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Inilah
orang beribadah tetapi tidak berubah, sebab
tetap mempertahankan manusia daging/delapan
belas sifat/tabiat daging, mengapa ?
karena menolak kekuatan ibadah/kuasa
ibadah itu adalah Firman, Roh Kudus dan
kasih untuk mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti YESUS.
Pertama-tama adalah Firman,
kemudian Roh Kudus dan kasih, tetapi
kalau Firman itu ditolak,
maka kehidupan itu tidak akan pernah dapat berubah.
Mari!!
kita menerima kuasa dalam ibadah yaitu
Firman, Roh Kudus dan kasih yang
mengubahkan, kalau ini ditolak,
maka ibadah itu adalah ibadah
sistim antikrist yaitu tidak mati tidak
bangkit = tidak mengalami keubahan hidup,
yang bohong tetap bohong, bahkan pendetanya
juga berbohong.
Contoh:
kata mbulet yang berbahasa Jawa, tetapi
pendetanya berkata bahwa itu adalah bahasa Perancis dan jemaat
tertawa = jemaat ikut berbohong/setuju
dengan pendetanya yang berbohong. Semoga
kita dapat mengerti.
Kalau
tidak berubah/tetap
mempertahankan delapan belas tabiat daging
yang di mulai dari:
- mencintai
diri sendiri sampai tidak dapat mengasihi
TUHAN.
- lebih
menuruti hawa nafsu daripada menuruti TUHAN.
- tidak
ada kasih pada sesama; kalau dalam nikah,
dan kalau dia suami,
maka istrinya akan
hancur sebab menjadi bulan-bulanan
suami yang kasar. Dan kalau dia
istri, maka suaminya akan
hancur sebab tiap hari suami itu ditanduk
sampai akhirnya suami itu masuk ke dalam lubang.
Demikian juga kalau anak yang sudah
menguasai orang tua, maka orang tuanya itu akan selalu ditanduk
sehingga kacaulah rumah tangga itu. Inilah
ibadah sistim antikrist.
Akibatnya
kalau tidak berubah --> delapan belas kalau dipecah menjadi
6.6.6
= dicap/dicakar oleh
antikrist/dimangsa oleh antikrist
= menjadi sama dengan antikrist
untuk dibinasakan.
Wahyu 13 :
16-18,
16.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya,
17.
dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya.
18.
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana,
baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu
adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Kalau
kita tidak berubah dalam ibadah/tidak
mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
= tetap bertahan pada delapan belas tabiat daging,
akibatnya kehidupan itu dicap oleh antikrist
dengan angka 666.
Mulai
dari anak kecil, remaja muda sampai orang tua/orang
dewasa, semua akan dicap kalau tidak
berubah; berarti tubuhnya
daging, enam itu angka daging,
manusia diciptakan hari ke enam, binatang
juga diciptakan pada hari ke enam.
Berarti tubuhnya daging,
jiwanya daging, rohnya juga daging
= sudah tampil seperti binatang buas =
seperti antikrist yang akan dibinasakan
oleh TUHAN.
Inilah
keadaan suam-suam/tidak berubah.
Mari! mulai berubah
dimulai dari cara kita mendengarkan
Firman sebab ini menentukan nasib
kita, juga bagi anak-anak
kecil dilatih di sekolah Minggu, sebab ini
menentukan nasib mereka. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah
tiga keadaan suam-suam yaitu:
- suasana
tanpa kasih, hanya kekayaan/berkat jasmani
--> kehidupan itu hanya dipuaskan
disitu, dia besar-besarkan berkat jasmani,
- hanya
gairah/kesukaan daging -->
hiburan-hiburan yang ditonjolkan,
- tanpa
keubahan hidup, karena dia menolak yang rohani, menolak kuasa ibadah
yaitu Firman, Roh Kudus = tetap
menjadi manusia daging, dan inilah puncak
dari suam-suam rohani
yang akan dicap oleh antikrist,
sekalipun dia beribadah bahkan pemimpin ibadah,
tetapi dicap 666 menjadi =
antikrist untuk dibinasakan
selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Tetapi
TUHAN
masih memberikan jalan keluar yaitu:
-->
Wahyu
3 : 18-20,
18.
maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas
yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga
pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan
ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu,
supaya engkau dapat melihat.
19.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah
hatimu dan bertobatlah!
20.
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
- TUHAN
mengetok pintu dengan Firman
pengajaran yang benar yaitu Firman
yang tertulis dalam alkitab/Firman
yang dibukakan rahasianya ayat menerangkan ayat dalam
alkitab.
Firman
pengajaran = Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang:
- menunjukkan
dosa,
- menegor
dan
- menasihati.
2
Timotius 4 : 2,
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.
Seringkali
saya katakan ada dua macam bentuk pemberitaan Firman
yaitu:
- Firman
penginjilan itu untuk orang-orang berdosa, agar
dapat percaya YESUS/datang kepada
YESUS Yang mati
di kayu salib. Kedatangan
YESUS pertama mati di kayu salib,
untuk membawa orang berdosa datang kepada TUHAN
agar diselamatkan, termasuk saya yang
dulu bukan keturunan Kristen,
tetapi dengan penginjilan,
saya dapat menjadi orang
Kristen/dapat selamat. Tetapi
belum cukup, sebab didalam ibadah banyak
yang suam-suam, dan menghadapi keadaan
yang suam-suam, tidak cukup dengan
Firman penginjilan, itu sebabnya harus
ada
- Firman
pengajaran --> ini TUHAN
mengetok pintu hati dengan Firman
pengajaran yang benar/Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua yang menyatakan
dosa, menegor dan menasehati kita dan ini
keras. Sebab orang
kalau ditegor tidak-lah
mudah.
Coba
menegor anak saja --> orang tua
tegor baru menegor dengan
setengah suara, anak nya sudah
empat kali suara. Coba
kita tegor sesama pemain musik -->
memang sulit kalau ditegor.
Sekarang
ini, kalau Firman keras/Firman
tajam menunjuk dosa kita, menegor dan
menasehati kita, itu buktinya/tandanya
kalau TUHAN
sedang mengetok pintu hati kita.
Mengetok
itu jarak yang paling dekat dengan TUHAN,
sebab tidaklah mungkin kalau mengetok pintu dan
pintu itu letaknya jauh dari kita. Kalau
mengetok pintu, maka jaraknya hanyalah
satu hasta. Kalau TUHAN
mengetok pintu hati kita = jarak yang
dekat dengan TUHAN/satu hasta;
satu hasta itu kira-kira satu langkah, ini
kata ilmu kedokteran (kalau salah di
dikoreksi) satu hasta =
satu langkah = satu denyut
jantung.
Kalau
Firman pengajaran diberitakan, maka jarak
kita dengan TUHAN hanyalah satu denyut jantung dan
itu berarti dekat sekali. Itu sebabnya
jangan kita tolak, kalau ditolak
= jantungnya lepas =
mati. Jangan
saudaraku.
Diketoki
= Firman keras.
- kalau
Firman pengajaran ditolak satu kali, dua
kali ditolak, tiga kali ditolak, maka tali
kasih itu dipintal oleh TUHAN menjadi
cemeti = di
hajar. TUHAN menghajar, sebab sudah tidak
ada cara lain lagi. Kalau kita mau
menerima Firman, maka
itu sudah cukup, tetapi kalau menolak,
akan betul-betul dihajar oleh
TUHAN, kalau dihajar masih
tidak mau, akan dibiarkan
oleh TUHAN.
TUHAN mengetok
pintu hati = TUHAN dekat dengan kita
yaitu hanya satu denyut nadi dengan kita jaraknya.
Kalau maut mau mendekati kita satu
langkah, TUHAN juga mau mendekat lewat
mengetok/lewat Firman
yang keras, tetapi kalau ditolak,
masih ada cara lain dari TUHAN
yaitu lewat hajaran
seperti Ayub yang dihajar
habis-habisan sampai dia mengaku bahwa
saya hanyalah debu.
Betul-betul mengaku, sebab jika
belum mengaku, akan terus dihajar karena
TUHAN mengasihi kita.
Semoga kita dapat
mengerti.
Sikap kita yang positif adalah membuka pintu
hati, sebab kalau TUHAN
mengetok pintu hati
kita untuk menunjukkan kesalahan
kita. Mari, buka
pintu hati, jangan sudah terlanjur dihajar
sampai habis-habisan, tetapi
menjadi lebih keras
hati.
Adam dan Hawa sudah sampai telanjang di taman
Eden, TUHAN datang dengan mengetok pintu
hatinya --> Adam apakah engkau makan buah?
ini memang tajam saudaraku, sebab TUHAN sudah
mengetahui kalau Adam
makan buah yang dilarang oleh
TUHAN dan ini memang tajam.
Seumpama
ada orang berzinah, kemudian ditanya,
apakah kamu berzinah?
Dan ini pertanyaan yang tajam sekali.
Seandainya dia mencuri, kemudian
ditanya apakah kamu
berzinah? Ini
pertanyaan yang lembut sekali.
Tetapi pertanyaannya
itu tepat pada dosanya,
maka Firman itu
betul-betul seperti pedang yang menusuk
habis.
Adam apa engkau makan
? sudah habis-habisan, sudah telanjang, ketakutan, stress,
dan bersembunyi, tetapi
TUHAN mau mengetok
hatinya --> apakah
engkau makan? perempuan itu
yang memberikan. Tidak bisa seperti
itu, seandainya Adam mengatakan: ya TUHAN,
ampuni saya, maka
akan lain ceritanya. Tetapi Adam ini
menyalahkan Hawa
istrinya dan Hawa
menyalahkan ular/setan
sehingga mereka tidak dapat tertolong.
Apa
arti/praktek dari membuka hati?
- kembali
kepada penggembalaan/menjadi
kehidupan yang tergembala.
Wahyu
3 : 18, maka Aku
menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang
telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga
pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan
ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas
matamu, supaya engkau dapat melihat.
Dalam penggembalaan,
mulai saya sebagai seorang gembala
harus tergembala, sebab bagaimana sidang
jemaat dapat tergembala kalau gembala
tidak tergembala? tentunya
tidak bisa. Itu
sebabnya, jemaat jangan mau ditipu,
banyak sekarang ini gembala tidak datang
untuk memberi makan sidang jemaat.
Dalam
penggembalaan kita sedang membeli kekayaan surga/kekayaan
rohani; maaf saudaraku,
kalau saudara datang di gereja untuk
mencari kekayaan jasmani, maka saudara
salah alamat, sebab banyak orang
kaya/konglomerat yang tidak percaya YESUS
hartanya bahkan berlimpah-limpah.
Tetapi kalau
mencari kekayaan rohani itulah alamatnya yaitu
dipenggembalaan.
Sebab
di dalam penggembalaan kita dapat
membeli:
Emas, supaya
tidak menjadi miskin sebab ada kekayaan Firman. Tambang
emas yang digali, semakin digali,
semakin banyak emasnya
itulah Firman pengajaran yang benar, yang
di dapat di dalam kebaktian
pendalaman alkitab/meja
roti sajian
(dalam tabernakel).
Kemudian
membeli minyak untuk melumas supaya
tidak buta. Minyak itu
adalah minyak urapan Roh Kudus (ini
di dalam ibadah Minggu
ada minyak urapan Roh Kudus ditengah kita)
supaya kita tidak buta, tetapi dapat
tercelik = mata dapat
memandang ladang TUHAN/memandang
ladang-ladang pelayanan. Banyak
orang yang hanya memandang yang jasmani =
buta, tetapi jika memandang ladang
pelayanan/ladang TUHAN
= orang yang di
urapi, sehingga dapat melayani
TUHAN.
Kemudian satu lagi yaitu
membeli pakaian putih untuk
menutupi ketelanjangan = ini di
dapat di dalam ibadah doa penyembahan
(mezbah dupa). Kasih menutupi
ketelanjangan/menutupi dosa supaya kita
tetap dapat hidup benar, dan
hidup suci.
Inilah tiga
macam ibadah yaitu kalau
sudah membeli:
- emas
berarti kaya = tidak miskin,
- minyak
= tidak buta,
- pakaian
putih = tidak telanjang, jika
telanjang, berarti yang dua di atas juga
akan hilang, melarat, juga
malang sekalipun tinggal di kota
Malang tetapi kita tidak malang.
Jadi
kalau ada tiga hal ini,
maka lima keadaan Laodikia itu sudah dihapuskan =
kita terlepas dari suasana kutukan, suasana sengsara, kita
berada dalam suasana damai sejahtera. Di
dalam penggembalaan, Daud katakan bahwa
TUHAN adalah
Gembala-ku,
dibaringkan aku di rumput yang hijau, di air tenang
= ada hati yang damai kembali sebab sudah
terlepas dari suasana kutukan, suasana kepahitan dunia,
tetapi kita berada dalam suasana hati yang
damai/ kedamaian, itulah suasana
penggembalaan. Diluar penggembalaan tidak
ada damai.
- bertobat,
mengakui segala dosa-dosa kita kepada TUHAN
dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Dosa apa saja, mungkin ada dosa kenajisan, kepahitan, mari,
membuka pintu hati untuk
membereskan segala sesuatu yang tidak
beres di dalam hati,
akui kepada TUHAN dan juga kepada sesama.
- Matius
6 : 27, Siapakah di
antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja
pada jalan hidupnya?
Jangan
kuatir, setiap denyut nadi
bukan untuk kuatir, tetapi biarlah setiap
denyut nadi untuk menyerahkan segala kekuatiran kepada TUHAN
bahkan menyerahkan segenap hidup kita kepada TUHAN.
Inilah TUHAN
mengulurkan Tangan dan
mengetok, dan kita juga
mengulurkan tangan kepada TUHAN untuk
menyerahkan segenap hidup yang
di mulai dari menyerahkan kekuatiran kepada TUHAN
sampai bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN.
Setiap langkah hidup kita, kita
jangan berharap dunia, jangan berharap ijazah
sekalipun punya, jangan berharap toko sekalipun laris, jangan
berharap gaji sekalipun besar, tetapi kita
menyerahkan setiap detak jantung kedalam Tangan
TUHAN dan TUHAN
juga akan mengulurkan
Tangan kepada kita.
Kalau
kita membuka pintu hati maka
hasilnya:
- Wahyu
3 : 20, Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan
Aku.
Tangan kemurahan TUHAN
sanggup menjamin, memelihara kehidupan kita dengan makanan,
minuman dan pakaian --> ‘duduk
makan dengan Aku’ = makan
dengan TUHAN.
Makan dengan
presiden saja kita
sudah merasa terlalu tinggi, makan dengan bupati
saja, kita sudah merasa
bangga, apalagi makan
dengan TUHAN.
Makan
= segala kebutuhan kita sudah dijamin,
baik hidup sekarang, baik masa depan kita, sampai masa antikrist,
kita tetap duduk makan bersama dengan
TUHAN sehingga
antikrist tidak dapat
menjamah sampai Tangan TUHAN
mengangkat kita masuk dalam pesta nikah
Anak Domba
bertemu dengan TUHAN YESUS
di awan-awan, sesudah itu kita ke Firdaus, seperti Adam dan Hawa
yang bebas mau makan apa saja. Kemudian masuk
ke kerajaan seribu
tahun damai --> hidup kita sudah
betul-betul terjamin disana.
Wahyu 3 : 21,
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di
atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk
bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
TUHAN
menjamin kemenangan atas kita, kemenangan atas
masalah-masalah apapun, pencobaan apapun, semua menjadi
beres. Bagi masalah yang tidak beres,
TUHAN memberikan
kemenangan sekarang ini
sebab TUHAN peduli
dan TUHAN menolong
kita sampai kemenangan terakhir, kita
sudah berada di Tahta TUHAN
untuk selama-lamanya = antikrist
tidak dapat menjamah =
kita bersama TUHAN selamanya.Mari
menghindar/menyingkir dari antikrist,
sehingga hati menjadi
damai; kalau
hati tidak damai = sudah suam.
Mari,
TUHAN:
- sekarang
mengetok pintu hati sampai kita merasa damai,
- sampai
dapat menyerah sepenuh
kepada TUHAN dan
Tangan TUHAN
akan diulurkan untuk menjamin, menjamu
kita, memberi kemenangan kepada kita sampai kita berada
di Tahta TUHAN.
TUHAN
memberkati.1