Kita
masih berada pada nubuatan yang keempat
nubuat tentang antikrist
-->
Matius
24: 15, "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa
keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh
nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
Jadi
antikrist tampil
sebagai pembinasa keji, yang di
dalam ktb Wahyu,
antikrist ini tampil dengan empat kombinasi
dari binatang buas untuk memburu, membunuh
dan membinasakan anak-anak TUHAN atau
gereja TUHAN.
Karena
kita tidak mampu melawan antikrist,
maka sikap kita mulai dari sekarang
haruslah menyingkir dari antikrist
sampai penyingkiran besar-besaran yaitu pada saat antikrist
berkuasa tiga setengah tahun dibumi maka:
- kita
akan diberi dua sayap burung nasar yang besar,
- disingkirkan
di padang gurun selama tiga setengah tahun, dipelihara dan
dilinndungi oleh TUHAN.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran -->
Matius 24: 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan
diri ke pegunungan”,
- ay
17 --> “orang
yang sedang diperanginan, janganlah
ia turun untuk mengambil
barang-barang
dari
rumahnya”,
- ay18
--> “orang yang sedang diladang,
jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita
tetap akan membahas bagian yang kedua yaitu ay 17
--> “orang yang
sedang diperanginan, janganlah
ia turun untuk mengambil
barang-barang
dari
rumahnya”.
Jadi,
janganlah ia turun = tetap tinggal diperanginan.
Peranginan
itu tempat yang banyak angin berarti tempat yang sejuk dan
arti rohaninya adalah hidup dalam damai
sejahtera. Jadi hari-hari ini biarlah kita pertahankan hidup dalam
damai sejahtera/hati yang damai sejahtera,
sehingga tidak ada peperangan atau
perpisahan dengan TUHAN dan dengan sesama.
Dan
kalau kita hidup dalam damai sejahtera maka kita akan
masuk di dalam pembangunan Tubuh
Kristus, dan betul-betul akan dibela oleh
TUHAN.
Tubuh
Kristus itu dibela --> ‘siapa
membinasakan bait ALLAH
akan dibinasakan/dibela’
sehingga antikrist tidak dapat
menjamah kita.
Saya
ulangi, kalau kita hidup dalam damai
sejahtera, tidak ada peperangan, tidak ada perpisahan dengan TUHAN
dan sesama, maka kita akan masuk atau
dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna/Mempelai Wanita.
1
Raja-Raja 5: 3-5,
3.
"Engkau tahu bahwa Daud, ayahku, tidak dapat mendirikan sebuah
rumah bagi nama TUHAN, Allahnya, oleh karena musuh-musuhnya memerangi
dia dari segala jurusan, sampai TUHAN menyerahkan mereka ke bawah
telapak kakinya.
4.
Tetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah mengaruniakan keamanan
kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak ada lagi
malapetaka menimpa.
5.
Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah
bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud,
ayahku, demikian: Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas
takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu
bagi nama-Ku.
Daud
tidak boleh membangun rumah ALLAH karena
masih dalam suasana peperangan/belum damai
sejahtera, tetapi di
jaman raja Salomo keadaan
sudah aman/hidup dalam keamanan,
selamat, sentosa atau damai sejahtera, sehingga diperkenankan oleh
TUHAN untuk membangun bait
ALLAH yang jasmani terlebih
dahulu.
Demikian
juga sekarang ini, kalau kita hidup
dalam damai sejahtera, maka akan
diperkenankan oleh TUHAN untuk masuk dalam
pembangunan/ pelayanan pembangunan tubuh
Kristus/bait ALLAH
yang rohani/Tubuh Kristus yang
sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Sekarang
ini kita mempelajari
tiga hal yang harus diperhatikan di dalam
pembangunan Tubuh Kristus, sebab
sesudah kita hidup dalam damai
sejahtera, barulah kita dapat
masuk atau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus.
Tiga
hal yang harus
diperhatikan dalam pembangunan Tubuh
Kristus yang
akan kita bandingkan dengan pembangunan
bait
ALLAH
Salomo
yaitu:
- dasar
pembangunan, --> 1 Tawarikh 29: 14,
17,18,
14.
Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu
memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah
segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami
berikan kepada-Mu.
17.
Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan
kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan
sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini
telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan
sukacita.
18.
Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami,
peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang
demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.
Jadi
dasar pembangunan Tubuh Kristus, dulu
pembangunan bait ALLAH
Salomo bukanlah harta
terlebih dahulu, tetapi
hati yang rela
itulah dasar dari
pembangunan Tubuh Kristus.
Inilah
dasar pembangunan Tubuh Kristus.
Sebenarnya mengapa Daud sampai mengatakan
‘siapa kami ini yang
dapat memberi kepada
TUHAN? Dari
asal usul di mulai dari Adam Hawa
sampai jaman Nuh dan seterusnya,
sebenarnya kecenderungan hati manusia bukanlah
berbuat baik, tetapi cenderung
berbuat jahat.
Kejadian
6: 5, 6,
5.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata,
6. maka menyesallah TUHAN,
bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya.
Sebenarnya kecenderungan hati manusia adalah
berbuat jahat sehingga memilukan/memedihkan
Hati TUHAN.
Istilah memedihkan itu
seperti Esau yang memedihkan hati
orang tua. Waktu Esau
berusia empat puluh
tahun, ia mau kawin dan dengan
sengaja mengambil orang yang tidak
disetujui oleh orang tuanya --> ‘jangan
ambil orang Het/orang Kanaan’.
Inilah kecenderungan hati kita/hati
manusia hanya untuk berbuat jahat, sehingga memilukan hati
TUHAN dan memedihkan hati
sesama.
Bagaimana
hati yang jahat dapat berubah
menjadi hati yang baik? Prosesnya adalah lewat
baptisan air --> 1
Petrus 3: 20, 21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu
delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan
--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan
untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah --oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Jadi, lewat
baptisan air, maka
hati yang cenderung jahat diubahkan menjadi hati nurani yang baik
yaitu hati yang cenderung berbuat baik, rela untuk memberi/ada
kerelaan untuk memberi, dan inilah yang
dimohonkan oleh Daud --> TUHAN,
perlihara hati’. Sebab
kalau tidak cenderung berbuat baik pasti cenderung berbuat
jahat, sehingga memilukan/memalukan
TUHAN dan juga memedihkan hati orang
tua/memalukan orang tua/memalukan
sesama. Semoga kita
dapat mengerti.
Di
bagian atas disebutkan persembahan sukarela atau khusus,
tetapi dalam Maleakhi 3,
ada dua macam persembahan/pemberian
yaitu: Maleakhi 3: 8,
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?"
Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan
khusus!
Persembahan persepuluhan dan persembahan khusus
untuk pembangunan Tubuh Kristus yang dulu
untuk pembangunan bait ALLAH Salomo.
Inilah
dasar pembangunan Tubuh
Kristus, di mulai dari:
- hati
yang cenderung untuk berbuat baik,
- rela
memberi/memberi dengan kerelaan hati.
Apa
yang diberikan? persembahan,
terutama mulai dari persembahan persepuluhan
dan persembahan khusus, untuk pembangunan Tubuh
Kristus, dulu pembangunan bait
ALLAH Salomo, sekarang pembangunan
Tubuh Kristus, ini bersama-sama yang
tidak dapat dipisahkan dan juga
tidak dapat saling menggantikan
tetapi selalu bersama-sama
--> kalau ada persepuluhan,
juga ada persembahan khusus.
Persepuluhan
adalah --> Kejadian 28:
20-22,
20.
Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan
melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti
untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21.
sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan
menjadi Allahku.
22.
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah
Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan
selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Mari,
bagi rekan-rekan hamba TUHAN,
dan juga kita semua sebagai
pelayan TUHAN, jika kita mau masuk
dalam pembangunan Tubuh
Kristus, maka dasarnya harus benar
= persepuluhan ini harus
jelas. Di sini
bukan memberi persepuluhan untuk
mendapatkan makanan, mendapatkan ini dan itu -->
bukan!! Sehingga berkata: “kalau
aku sudah menerima
makanan, sudah menerima
semua, aku akan persepuluhkan”.
Jangan dibalik saudaraku,
sebab memberi persepuluhan itu
berarti pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN.
Seperti Yakub yang
sudah diberkati, kita juga sudah
diberkati oleh TUHAN dalam hal:
- sandang/pakaian,
- pangan/makanan,
kebutuhan pokok hidup sehari-hari,
- rumah/papan,
- kemudian
penyertaan dan perlindungan TUHAN.
Pengakuan
bahwa kita sudah diberkati dalam hal sandang, pangan, papan dan
juga perlindungan dan penyertaan TUHAN =
pengakuan kita hidup dari TUHAN/semua
berasal dari TUHAN.
Sekalipun kita bekerja, sekalipun kita
memiliki toko, memiliki
gaji, memiliki ini
dan itu, tetapi kita mengaku bahwa
kita hidup dari TUHAN.
batu
(ay 22)
dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah
Allah. Ada Rumah
ALLAH dan juga ada
persepuluhan;
jadi persepuluhan adalah pengakuan bahwa
kita adalah Bait ALLAH/Tubuh Kristus “kamu
adalah Bait Allah, kamu bukan milikmu sendiri, sebab kamu sudah
dibeli dengan harga yang mahal”.
Kalau
kita adalah Bait ALLAH/Tubuh
Kristus berarti kita milik ALLAH =
pengakuan bahwa kita milik ALLAH yang
tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga.
Inilah
arti dari persepuluhan, bukan hanya
memberi persepuluhan,
tetapi kita harus mengerti apa
itu persepuluhan
yaitu pengakuan kita hidup dari
TUHAN dan
juga sekaligus pengakuan bahwa saya ini adalah
Bait ALLAH/Rumah
ALLAH/Tubuh
Kristus =
milik ALLAH.
Kalau hidup kita milik ALLAH, maka
perusahaan kita juga menjadi milik
ALLAH/semua milik ALLAH
yang tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun.
Kalau saudara
mengaku bahwa hidup saudara berasal dari ijazah
dari kerja keras dan bukannya dari TUHAN --> saudara jangan
memberi persepuluhan
sebab TUHAN tidak
membutuhkan uangnya,
tetapi TUHAN
membutuhkan pengakuan kita, bahwa kita hidup dari TUHAN.
Sebab kalau kita tidak mengaku
bahwa kita hidup dari TUHAN,
akan berbahaya, sebab
dapat hidup dari setan/hidup dari
dunia dan akan binasa. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah dasar
pembangunan hati yang rela untuk memberi, dan di
mulai dengan memberikan
persepuluhan dan persembahan
khusus.
Sedangkan persembahan
khusus adalah ucapan syukur karena kita sudah
diberkati oleh TUHAN.
Di bagian atas persepuluhan adalah kita mengaku
ini berkat dari TUHAN, sekarang berterima
kasih kepada TUHAN
karena saya sudah diberkati, saya
sudah dihidupi/diberi kehidupan oleh
TUHAN.
Persembahan khusus disertai
kebenaran dan kerelaan sesuai dorongan TUHAN
lewat kolekte, lewat sumbangan apa saja.
Semoga kita dapat
mengerti ini.
Dasarnya adalah
hati bukan uang. Kita
lihat raja Daud sebagai raja,
dia mengaku kalau tidak didorong oleh TUHAN,
maka ia tidak dapat memberi.
Sebaliknya jemaat Makedonia, mereka miskin,
tercoba/dalam pencobaan, tetapi
mereka dapat memberi
--> ini buktinya bahwa dasar pembangunan Tubuh
Kristus bukanlah uang, sebab
kalau uang, merupakan dasar untuk
membangun Mall/pusat perbelanjaan.
2 Korintus 8: 1-4,
1.
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di
Makedonia.
2.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya
dalam kemurahan.
3.
Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan
mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
4.
Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami,
supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian
dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Inilah
saudaraku, persembahan khusus didorong
oleh kerelaan hati dan sebagai contoh
jemaat Makedonia. Memberi
itu tidak tergantung dari kaya atau miskin, tapi tergantung
pada hati yang cenderung baik atau hati
cenderung jahat --> hanya itu.
2
Korintus 9: 7, 8,
7.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang
yang memberi dengan sukacita.
8.
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu,
supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan
malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Kalau
kita memberikan persembahan khusus dengan kerelaan hati dan sukacita
maka kita menerima kasih karunia dari TUHAN
untuk:
- memelihara
hidup kita dalam kecukupan. Mungkin
dari segi gaji tidak mencukupi,
tetapi kalau kita
mengalami kasih karunia TUHAN maka akan
berkecukupan, bahkan nanti berkelimpahan, dan
tidak akan mempermalukan TUHAN.
- kita
dapat berlimpah-limpah dalam pelbagai
perbuatan kebajikan itu sama dengan jubah Mempelai/pakaian
putih yang berkilau-kilauan.
Wahyu
19: 8, Dan kepadanya
dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Dalam
terj. lama perbuatan kebajikan dari orang
kudus, pakaian putih berkilau --> Maka
dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan
kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus
itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."
Inilah
kita sudah masuk dalam pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna, ada pakaian
putih berkilau/pakaian Mempelai
= pakaian yang sempurna yang
dapat kita miliki lewat dasar hati
yang rela untuk memberi. Sekali
lagi saya katakan kalau dasar
pelayanan kita ini adalah uang,
maka lebih baik saya bekerja, tidak
mau menjadi pendeta.
Saya tidak mau kalau saya harus
mengemis-ngemis, bukan saya sombong, tetapi lebih
baik saya bekerja.
Berbeda dengan dasar
dari pembangunan tubuh Kristus yang
dasarnya bukan uang, tetapi hati
yang rela memberi, dan di mulai dari
memberi persepuluhan dan
persembahan khusus, dan ini tidaklah
sia-sia, sebab sampai kita mendapatkan
pakaian putih berkilau.
Inilah Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
yang memiliki pakaian Mempelai
= tidak telanjang. Kalau
kita kikir dan serakah = telanjang;
serakah itu merampas hak orang lain/
merampas hak TUHAN yaitu persepuluhan;
sedangkan kikir itu tidak dapat
memberi = telanjang, dan
kalau telanjang, maka betul-betul
menjadi milik setan/sasaran dari setan.
Semoga kita dapat
mengerti.
- pelaksanaan
pembangunan
--> 1 Raja-Raja 6: 7,
Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah
disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak
atau sesuatu perkakas besipun selama pembangunan rumah itu.
Tidak
terdengar palu, kapak, perkakas besi, tidak terdengar itu
artinya sekarang, pelaksanaan pembangunan ini adalah hati
yang damai sejahtera. Itu
sebabnya kalau kita mau masuk/aktif
dalam pembangunan, maka hati harus
damai.
Inilah
pelaksanaan pembangunan yaitu hati yang
damai sejahtera, dan damai ini
memiliki kaitan dengan kesucian,
sebab kalau suci pasti damai
--> Ibrani 12: 14,
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan,
sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Kalau
kita melayani pembangunan Tubuh
Kristus dengan hati damai dan suci, maka kita akan melihat
TUHAN/melihat kemuliaan TUHAN
Yang ada di gereja,
ada di rumah tangga kita. Seperti pada waktu
bait ALLAH
Salomo dibangun, betul-betul ada kemuliaan
TUHAN, dan juga ketika
Musa membangun tabernakel,
ada kemuliaan ALLAH di situ.
Mari!
sekalipun di dalam rumah tangga ada
pihak-pihak yang sangat mengganggu, meresahkan
bahkan sangat menyakitkan kita, kita harus
menjaga hati agar tetap damai
dan suci. Demikian juga di gereja,
juga antar hamba TUHAN/antar gereja,
ada orang yang begitu, kita harus tetap
menjaga hati damai dan suci, sehingga
dapat melihat kemuliaan TUHAN.
Kalau
hati ada kepahitan sebab melihat kesalahan orang lain,
kemudian ada dendam, iri dllnya, maka kita:
- tidak
akan pernah melihat kemuliaan TUHAN,
- tidak
akan pernah mendapat pertolongan TUHAN dan
- juga
tidak akan pernah mengalami keajaiban TUHAN.
Kalau
kita bekerja dengan hati yang iri, pahit, dendam dan lain
sebagainya, maka kita tidak akan pernah
melihat kemuliaan TUHAN dan
kita benar-benar akan rugi.
Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah tempat pelaksanaan/tempat
penggalian yang menunjuk pada
penggembalaan, dan disitu kita
dibentuk untuk menjadi batu-batu yang digunakan dalam pembangunan
bait ALLAH. Jadi
kita harus tergembala, kalau kita mau masuk pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai
Wanita.
Kita
harus tergembala, yang di mulai
dari siapa ? seorang gembala
harus tergembala, dan ini merupakan
kunci pertama; sebab kalau gembala
tidak tergembala, sekalipun ia
memiliki gereja, maka sidang jemaat tidak mungkin
akan tergembala sebab tidak ada gembala
yang menyampaikan Firman.
Selain
gembala harus tergembala, maka
guru, nabi,
penginjil, rasul
sampai sidang jemaat/pelayan-pelayan TUHAN
harus tergembala. Jangan
ditipu, kalau gembala sendiri tidak
tergembala, mana bisa domba-domba tergembala?
Secara
logika saja tidak dapat menerima
itu, sebab kalau gembala tidak ada di tempat
tetapi ia mengajak domba agar supaya tergembala, maka itu berarti
domba-domba itu dibohongi dan itu bukanlah seorang gembala tetapi
merupakan orang upahan/gembala upahan.
Semoga kita dapat
mengerti.
Tugas pokok gembala
adalah:
- memberi
makan domba-domba lewat Firman
penggembalaan,
- kemudian
menaikkan doa penyahutan/doa syafaat bagi
domba-domba, dua tugas ini tidak bisa dipisahkan, sebab
kalau tidak ada makanan, maka
doanya merupakan kekejian
bagi TUHAN.
Amsal
28: 9,
Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan
hukum, juga doanya adalah kekejian.
Mulai dari gembala,
kalau tidak mau mendengar Firman dari
TUHAN untuk disampaikan kepada jemaat,
lalu berdoa, maka doanya merupakan
kekejian, demikian juga jika sidang
jemaat menolak Firman, maka doanya juga
merupakan kekejian. Firman
dan doa ini satu --> “kalau Firman
Ku ada didalam kamu, mintalah, kamu akan mendapatkan” tetapi
kalau tidak ada Firman, maka
doanya merupakan kekejian.
Inilah
tugas pokok dari seorang gembala,
disamping besuk dan lain-lainnya. Itu sebabnya
doakan saya sebagai gembala di
tempat ini agar dapat
menunaikan tugas pokok di dua jemaat,
di Surabaya dan juga di Malang ini. Saya
juga mempunyai
tugas keluar dari TUHAN, tetapi
secepatnya kembali, untuk melakukan tugas pokok
saya sebagai seorang gembala. Semoga kita
dapat mengerti.
Sedangkan
tugas pokok dari sidang jemaat
adalah mendengar dan dengar-dengaran pada
Firman -->
domba-domba berada di kandang dan makan Firman
penggembalaan dengan tiga macam ibadah
pokok yaitu:
- kebaktian
umum biasanya pada hari Minggu --> pelita
emas.
- kebaktian
pendalaman alkitab --> meja
roti sajian.
- kebaktian
doa penyembahan
--> mezbah dupa emas.
Inilah
gembala yang harus memberikan makan
dan berdoa untuk sidang jemaat, dan sidang
jemaat juga harus berada di dalam kandang
penggembalaan dengan tekun dalam tiga
macam ibadah dan makan Firman
penggembalaan = mendengar sampai
dengar-dengaran pada Firman
penggembalaan/Firman pengajaran. Semoga
kita dapat mengerti.
Ini
tempat penggalian, di mana kita mengalami
pekerjaan Firman yang bagaikan
palu, bagaikan nyala api = Firman
pengajaran.
Batu
ini merupakan gambaran dari bangsa
kafir dan kalau bangsa
kafir mau dipahat, harus memakai palu. Kalau
tidak mau dipalu,
tidak bisa menjadi
batu yang lurus, itu sebabnya di
penggembalaan sangat dibutuhkan palu dan pahat
yaitu Firman pengajaran.
Yeremia
23: 29,
Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman
TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Di
dalam penggembalaan dibutuhkan Firman
yang bagaikan palu, sebab di dalam
penggembalaan, kita akan
mengalami pekerjaan Firman yang
bagaikan palu, dan juga bagaikan nyala
api, itu adalah Firman pengajaran yang
benar/Firman yang di ilhamkan oleh
TUHAN/dibukakan rahasianya oleh TUHAN
yaitu ayat menerangkan ayat.
Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua
=
- Firman
bagaikan palu,
- Firman
bagaikan pahat,
- Firman
pengajaran yang benar,
- Firman
yang di ilhamkan/di wahyukan/dibukakan
rahasianya oleh TUHAN yaitu ayat
menerangkan ayat dalam alkitab.
Ini yang dapat menyucikan.
Bangsa
kafir ini digambarkan
seperti batu yang keras, dan
yang paling keras adalah hati dan
ini yang harus terlebih dahulu dipalu/yang
harus disucikan. Itu
sebabnya bangsa kafir yang
bagaikan batu harus digembalakan, sebab di
dalam penggembalaan kita dipalu, dan
disucikan oleh Firman pengajaran
yang benar, mulai dari hati sampai mulut.
Penyucian
hati terlebih dahulu --> Markus
7: 20-22,
20.
Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya,
21.
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
(1)percabulan,
(2)pencurian,
(3)pembunuhan,
22.
(4)perzinahan,
(5)keserakahan,
(6)kejahatan,
(7)kelicikan,
(8)hawa
nafsu, (9)iri
hati, (10)hujat,
(11)kesombongan,
(12)kebebalan.
Jadi
kalau saya gabungkan, hati dan pikiran
yang paling keras/jahat --> ay 21 -->
“sebab dari dalam, dari hati orang timbul pikiran jahat” saya
satukan hati dan pikiran jahat atau keras seperti batu dari
bangsa kafir
yang berisi dua belas dosa dan kalau sudah
disucikan, maka hati pikiran itu akan diisi dengan dua belas
roti (dalam tabernakel menunjuk pada meja
roti sajian)
masing-masing enam tumpuk, dan dua
belas, itu menunjuk pada Firman pengajaran
yang benar.
Kalau
hati yang keras sudah dipalu, disucikan, tidak
akan sulit untuk menerima Firman pengajran yang benar, tetapi kalau
ada kebencian, ada percabulan, itu yang sulit untuk
menerima Firman.
Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau
hati sudah sempat di
palu/disucikan, sudah enak makan Firman
dan sudah berisi dua
belas roti = sudah dapat
makan Firman penggembalaan
= mendengar dan dengar-dengaran pada Firman.
Semakin kita disucikan,
yang di awali dari hati, kemudian
perbuatan disucikan sampai muaranya yang
terakhirnya mulut disucikan.
Maleakhi 2: 7,
Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan
orang mencari pengajaran dari mulutnya sebab dialah utusan TUHAN
semesta alam.
Jika hati
disucikan, maka mulutnya juga
disucikan, sehingga yang keluar dari mulut itu hanyalah
pengajaran Firman (
maksudnya bukan semua orang berkhotbah)
tetapi maksudnya perkataan-perkataan yang
sesuai dengan kebenaran Firman/pengajaran
Firman, dan juga
kesaksian yang sesuai dengan pengajaran Firman.
Ini yang harus kita jaga dihari-hari ini,
mulai dari hati yang
dipalu, disucikan, perbuatan disucikan sampai perkataan-perkataan
disucikan. Semoga kita
dapat mengerti ini.
Kita
dari batu keras, tetapi
kalau:
- mau
digembalakan dipenggalian,
- mau
digembalakan,
- mau
disucikan lewat Firman
penggembalaan/Firman pengajaran yang
benar, maka kita dari batu keras diubah
menjadi batu hidup.
1
Petrus 2: 4, 5,
4.
Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang
oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
5.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.
Saya ulangi,
kalau batu keras/bangsa kafir
mau berada ditempat penggalian, mau
digembalakan, mau mengalami penyucian lewat pahat, lewat palu/lewat
Firman pengajaran yang benar
= Firman penggembalaan
= Firman yang diilhamkan oleh
TUHAN, maka bangsa
kafir/batu keras
akan menjadi/diangkat menjadi batu
hidup/imam-imam dan raja-raja.
Sesudah
baptisan air =
hati cenderung baik, kemudian kita
dibaptis Roh Kudus
--> oke!! Tetapi
masih belum cukup sebab masih
dasar, sehingga perlu masuk di
penggalian/masuk di penggembalaan
sehingga kita disucikan sampai menjadi batu hidup, imam dan
raja = kehidupan yang diperlengkapi oleh
TUHAN dengan jabatan pelayanan
= kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus.
Ingat!! kita
harus mempunyai
jabatan pelayanan; kalau jabatan gembala,
jadilah gembala yang sungguh-sungguh/batu
hidup. Jangan kesana kemari,
sekali-pun domba hanya dua ekor, kita
harus tetap melayani, sebab sedikit atau
banyak itu jiwa dari TUHAN.
Kalau
kita tidak mempunyai
jabatan, maka kita tetap menjadi
yang batu keras, dan ini maksudnya
bukanlah jabatan pendeta,
kalau jabatan pendeta itu
berasal dari organisasi, tetapi jabatan
pelayanan itu berasal dari TUHAN.
Jadi,
apa yang dimaksud dengan jabatan yang
sesungguhnya itu?Efesus 4:
11-13,
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
13.
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Jadi,
inilah urutannya dari batu keras, tetapi
kalau mau digembalakan, disucikan/kita menjadi
imam dan raja yang dikaruniai/diberi oleh
TUHAN jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus untuk pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
= namanya batu hidup, dan
kalau kita menjadi batu hidup, maka
dimanapun kita dapat hidup,
situasi apapun, kita tetap hidup dari kemurahan TUHAN.
Tidak
perlu bingung, hidup didunia memang sulit,
tetapi kalau TUHAN
sudah menyebut kita
batu hidup, maka itu berarti kita sudah
hidup oleh kemurahan TUHAN. Diterjemahan
lama atau bahasa Inggris,
batu hidup ini disebut dengan batu indah
= masa depan indah.
Bagi
kaum muda -->
silahkan kuliah sekuat tenaga, saya
doakan, silahkan bekerja, membuka toko --> silahkan!!
tetapi jangan sampai mengganggu jabatan
pelayanan, sebab itu salah, kita
harus tetap menjadi batu hidup/batu
indah, biarlah TUHAN Yang bekerja untuk
menghidupi kita dan memperindah masa depan kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
pentingnya Firman yang diilhamkan,
bukan diilmiahkan --> 1 Tawarikh
28: 11, 19,
11.
Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari
balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya,
kamar-kamar atas dan kamar-kamar dalamnya, serta dari ruangan untuk
tutup pendamaian.
19.
Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh
TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana
itu.
Wahyu/ilham
bukan ilmiah, saya mengatakan kepada siswa/i
Lempin-el Kristus Ajaib bahwa
di sini kita mempelajari ilham, bukan
ilmiah. Kalau ada sekolah theologia
--> silahkan!! itu mempelajari
ilmiah, saya tidak bisa ikut campur, tetapi yang saya tahu adalah
ilham dengan ilmiah tidak dapat
dicampur/tidak bisa dipadukan, jadi
silahkan memilih, dan yang jelas
pembangunan Tubuh Kristus bukan ilmiah,
tetapi ilham dari TUHAN.
Ada orang yang mengatakan
kalau begitu saya ini anti
theologia --> saya
katakan tidak --> silahkan! tetapi
jalur saya lain, seperti
ekonomi dengan tehnik.
Tetapi
yang saya mau tunjukkan sekarang
ini, sekali-pun Daud yang
seorang raja,
tetapi ia mengakui bahwa pembangunan bait
ALLAH Salomo, sekarang pembangunan Tubuh
Kristus berasal dari ilham, bukan dari dia
kumpulkan orang pandai --> bukan!!
Tetapi ilham dari TUHAN.
Itu
sebabnya penting Firman
penggembalaan = harus ilham, bukan ilmiah.
Kalau mau masuk pembangunan Tubuh
Kristus, kita harus dibentuk menjadi
batu hidup, lewat ilham, dari batu keras menjadi batu hidup, kalau
sudah menjadi batu hidup, hidup
menjadi enak sebab sudah disebut
oleh YESUS ‘Aku
batu hidup, kamu juga batu hidup’ =
hidup kita seperti YESUS.
Ditambah
lagi batu yang indah/masa depan
indah, sampai nanti menjadi sempurna
= tidak salah dalam perkataan.
Kalau perkataannya tidak baik, maka
hidupnya juga menjadi tidak baik.
1
Petrus 3: 10, "Siapa yang
mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.
Kalau bibir kita indah/baik
= ucapannya baik, maka hidupnya
baik, sampai nanti puncaknya adalah
kita tidak salah dalam perkataan/bibir.
Yakobus 3: 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Tidak salah dalam
perkataan = hanya dapat
berkata haleluyah
= hanya dapat
menyembah TUHAN. Inilah
orang sempurna yang layak untuk menyambut
kedatangan TUHAN. Dibagian
atas sudah diterangkan bahwa kita sudah mendapatkan
pakaian --> Wahyu 19: 8 lewat hati yang rela
memberi, kita mendapatkan
pakaian Mempelai.
Kemudian lewat digarap/dikerjakan,
disucikan, digembalakan, dipalu, kita menjadi
sempurna/tidak bercacat cela,
kehidupan kita menjadi indah bahkan
akan menjadi sempurna seperti
YESUS.
Wahyu 19: 6,
7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Orang dari
seluruh dunia yang mau digembleng, digembalakan, disucikan,
maka mulutnya hanya berseru
Haleluyah saat YESUS
datang.
Jadi,
jika:
- sudah
ada pakaian,
- ada
suara haleluyah,
ini yang dapat masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna/Mempelai Wanita,
untuk menyambut kedatangan TUHAN. Dunia
kiamat, tetapi
kita mulia bersama Dia, asal ada pakaian, hati yang rela, ada hati
yang damai dan suci, disucikan, ada mulut yang berseru haleluyah.
Kalau
sekarang kita banyak berbicara
yang salah, maka waktu YESUS
datang, kita tidak dapat
berseru haleluyah.
Saya pernah beberapa kali meghadapi orang
kerasukan setan, dan yang paling sulit
ketika disuruh berkata
haleluyah. Harus
dari hati yang suci/hati yang
disucikan; itu sebabnya
sekarang ini kita harus banyak berseru
haleluyah =
banyak menyembah TUHAN dan saat YESUS
datang, kita akan
bersama dengan Dia.
- penyelesaian
--> 1 Tawarikh 28: 19,
20,
19.
Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh
TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana
itu.
20.
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan
janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau.
Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala
pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Apa
arti dari penyelesaian bait
suci? Itu
adalah hati yang teguh/kuat
hati/tahan
uji.
Arti
dari teguh hati/kuat
hati/tahan uji adalah:
- berpegang
kepada satu Firman
pengajaran yang benar, tidak dibimbangkan oleh pengajaran lain.
Tetapi tetap
berpegang teguh pada satu Firman
pengajaran yang benar, yang menjadi pengalaman hidup;
ia tahan uji, sekali-pun
diajak ketempat lain untuk mendapatkan pekerjaan dlsbnya -->
jangan!! Apa gunanya mendapatkan pekerjaan tapi tidak
mendapatkan
surga? kita pelan-pelan, dengan
pengajaran yang benar, kita berdoa, dan
doa kita dijawab oleh TUHAN sehingga
satu waktu kita mendapatkan
pekerjaan dan juga kita
mendapatkan surga
--> ini yang penting.
- tidak
kecewa, tidak putus asa menghadapi berbagai macam
pencobaan-pencobaan, masalah-masalah, tetap berharap kepada TUHAN,
tidak berharap yang lain. Inilah
orang yang tahan uji.
- tidak
terpengaruh oleh dosa apa-pun sampai pada
puncak dosa yaitu dosa sex dan dosa makan minum.
Tetap hidup
dalam kebenaran dan kesucian. Orang
semacam ini TUHAN katakan “jangan
takut, jangan tawar hati, sebab TUHAN
ALLAH-ku
menyertai engkau, Ia tidak membiarkan engkau, tidak meninggalkan
engkau” seperti seorang ibu
menggendong bayinya.
Yesaya
49: 14,15,
14.
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
15.
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau.
Kita
tidak berdaya dihari-hari
ini, tetapi kalau:
- kita
kuat dan teguh hati
dengan berpegang pada satu pengajaran =
Satu TUHAN,
- tidak
kecewa, tidak putus asa = tetap berharap
TUHAN,
- tidak
terpengaruh dosa = tetap hidup kebenaran
kesucian seperti TUHAN, maka posisi yang
seperti bayi yang tidak berdaya tetapi
berada di dalam Gendongan
Tangan TUHAN, maka
TUHAN akan menyelesaikan segala sesuatu
dalam hidup kita. Kalau
bayi berada di dalam gendongan
ibu, semua
keperluannya akan beres seperti mandi
selesai, buang kotoran selesai, lapar juga
selesai.
Seperti
Daud beberapa ribu tahun yang
lalu mengatakan kepada Salomo untuk kuat,
teguh hati, pasti pembangunan rumah ALLAH
selesai.
Dan perkataan
‘menyelesaikan’
ini tidak semudah itu, sebab
mengapa TUHAN dapat menggendong
kita dan menyelesaikan
segala masalah padahal manusia ini berdosa, sehingga
jauh dari TUHAN? Itu sebabnya YESUS
harus mati di kayu salib, baru Dia bisa berteriak ‘sudah
selesai’ = baru dapat
menyelesaikan segala masalah karena Dia
sudah mati dan bangkit. Kalau
YESUS tidak mati, tidak bangkit, maka
semua masalah tidak dapat
selesai.
Yohanes 19:
28-30,
28.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia --supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab
Suci--:"Aku haus!"
29.
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan
bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang
hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Jadi
YESUS mati di kayu salib
untuk:
- memeluk,
tidak membiarkan kita/tidak terpisah dari
kita, sebab dosa itu membuat perpisahan,
YESUS mati mengalahkan maut, supaya Dia
dapat menyertai kita, menggendong kita
bagaikan ibu yang
menggendong bayinya.
- dapat
menyelesaikan segala sesuatu dalam hidup kita. Dia gendong, Dia
selesaikan semuanya.
Mazmur
138: 7, 8,
7.
Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan
kanan-Mu menyelamatkan aku.
8.
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk
selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
TUHAN
akan menyelesaikan segala kesesakan, letih
lesu, beban berat, problem karena dosa
--> ooo luar biasa kalau kita berada di
dalam gendongan, karena kuat teguh
hati = tidak goyah,
maka sungguh-sungguh TUHAN
akan menyelesaikan segala letih
lesu, beban berat, kesesakan karena dosa.
Sampai menyelesaikan rumah TUHAN/sampai
pembangunan Tubuh Kristus selesai, kita
menjadi Tubuh Kristus yang
sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN untuk menyambut kedatangan TUHAN
Yang kedua, kita sebagai bangsa
kafir/batu-batu
ini yang diperhatikan.
Waktu
Boas dengan Rut, Naomi mertuanya juga
katakan; ‘Rut
duduk saja nanti dia pasti akan
menyelesaikan semuanya -->
Rut
3: 18,
Lalu kata mertuanya itu:
"Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui,
bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti,
sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."
Ayat
18=
- "Duduk
sajalah menanti, anakku” = menyerah
sepenuh kepada TUHAN,
- “sebab
orang itu tidak akan berhenti” --> tidak akan pernah
berhenti = TUHAN akan
terus bekerja.
Sekarang
ini kita duduk saja menanti
= bukan kita yang bekerja, tetapi TUHAN
Yang bekerja menyelesaikan segala sesuatu.
Kita hanya menanti waktu-
Nya saja. ‘Engkau
akan ditinggikan pada waktunya’ =
Dia membuat indah pada waktunya.
Siapa tahu waktu TUHAN
bagi kita pada hari ini, TUHAN
menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini.
TUHAN
akan menyelesaikan
segala masalah:
- lewat
perjamuan suci,
- lewat
Firman, dan
- lewat
uluran Tangan TUHAN
sampai nanti TUHAN datang,
semuanya sudah selesai dan
kita menjadi Tubuh Kristus
sempurna.
TUHAN
memberkati.1