Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24: 3-44 masih menjadi pokok bahasan setiap kita beribadah dan berbicara tentang tujuh nubuatan/tujuh tanda kedatangan YESUS Yang kedua kali. Tujuh tanda kiamat yang akan melanda bumi ini, akan kita pelajari semuanya supaya kita tidak masuk dalam kiamat saat YESUS datang, tetapi kita masuk kesempurnaan, sebab angka tujuh meupakan angka kesempurnaan/ kita sempurna bersama TUHAN = dipermuliakan bersama TUHAN.

Sekarang kita akan membahas bagian yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist --> Matius 24: 15"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--

Saya berulang-ulang mengatakan, bahwa antikrist tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu dan membunuh bahkan membinasakan anak-anak TUHAN sampai di neraka, dan sikap kita mulai dari sekarang harus menyingkir, bukan melawan, sebab kita tidak akan mampu melawan antikrist. Menyingkir dari antikrist sampai penyingkiran besar-besaran yaitu saat antikrist datang dibumi dan berkuasa selama tiga setengah tahun, kita akan diberi dua sayap burung nasar yang besar.

Seluruh gereja di dunia ini yang berkenan kepada TUHAN akan diberi dua sayap burung nazar yang besar dan akan diterbangkan dan disingkirkan kepadang belantara selama tiga setengah tahun. Kita dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN Sendiri, dan sebagai bukti adalah bangsa Israel dulu selama empat puluh tahun dipadang gurun dipelihara oleh TUHAN. Mereka tidak menabur, tidak menuai, tidak bekerja, tetapi terpelihara oleh TUHAN.

Nanti kita juga akan merasakan hal seperti itu yaitu selama tiga setengah tahun lamanya waktu antikrist berkuasa di bumi, kita disingkirkan kepadang gurun dan kita dipelihara dilindungi TUHAN. Itu sebabnya mulai sekarang kita harus menyingkir dari antikrist supaya kita jangan diterkam oleh antikrist.

Ada tiga macam tindakan penyingkiran.

Tindakan penyingkiran --> Matius 24: 16-18,

  1. ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”
  2. ay 17 --> “orang yang sedang diperanginan, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”
  3. ay18 --> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.

Kita sudah mempelajari tindakan penyingkiran bagian yang pertama dan bagian yang kedua dan kita tetap mempelajari adalah bagian yang kedua -->
Matius 24: 17, Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,

Kita masih membahas bagian yang kedua “orang yang sedang diperanginan,
janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”.

Tetap diperanginan --> bangsa Israel memiliki kebiasaan membuat sotoh/peranginan diatas rumah. Peranginan itu tempat yang banyak angin, sehingga menjadi sejuk. Sekarang bagi kita berarti hati tetap sejuk = hidup dalam damai sejahtera. Kita banyak menghadapi masalah, perselisihan dan lain-lainnya, tetapi kita harus menjaga hati agar tetap damai sejahtera, sebab selama hati damai sejahtera, maka setan/antikrist tidak dapat menjamah kita.

Hati damai sejahtera itu = tidak terpisah dari TUHAN = ada TUHAN di dalam kita. Ini yang harus kita pertahankan, sekali-pun ada banyak masalah
yang kita hadapi, ada banyak salah paham, ada banyak ini dan itu, tetapi tetap menjaga hati damai sejahtera. Kalau marah, emosi dan lain-lain = antikrist akan menerkam. Semoga kita bisa mengerti.

Darimana damai sejahtera itu? --> Yohanes 20: 19, 21, 26,
19. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
26. Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”

Jadi ini saudaraku, YESUS bangkit untuk menyatakan damai sejahtera sebanyak tiga kali dan ini menunjuk pada:

  • ALLAH Bapa, Anak, Roh Kudus = damai sepenuh dari TUHAN.
  • tiga kali itu juga untuk tubuh, jiwa, roh kita. Jadi kebangkitan YESUS membawa damai sejahtera sepenuh dari Allah Bapa, Anak, Roh Kudus untuk tubuh, jiwa, roh kita = kepada kita sepenuhnya --> tubuh, jiwa, roh kita mengalami damai sejahtera. Semoga kita dapat mengerti.

Damai sejahtera artinya:

  1. tidak ada dosa lagi yang dipertahankan, sebab kalau masih ada dosa, kita akan terpisah dari TUHAN sehingga tidak ada damai sejahtera/hidup dalam damai sejahtera.


  2. tidak ada lagi ketakutan, kekuatiran, kegelisahan dan lain-lain.

Inilah arti dari damai sejahtera yaitu tidak ada dosa, tidak ada lagi ketakutan, kekuatiran, kegelisahan dan lain-lain.
Sekarang ini fokus kita pada ay 21 “maka kata YESUS sekali lagi “Damai sejahtera bagi kamu! sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”. TUHAN memberi damai sejahtera kepada kita supaya kita dapat diutus untuk melakukan pekerjaan TUHAN.

Saya ulangi, mengapa TUHAN harus bangkit memberikan damai sejahtera? TUHAN memberikan damai sejahtera kepada kita supaya kita dapat diutus oleh TUHAN untuk melakukan pekerjaan TUHAN.

Yohanes 14: 12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi
kepada Bapa;

Inilah dua macam pekerjaan TUHAN yang dipercayakan kepada kita/kepada utusan TUHAN/orang yang diutus oleh TUHAN yaitu:

  1. pekerjaan keselamatan/pekerjaan pendamaian dosa, pekerjaan keselamatan ini untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada YESUS untuk diselamatkan. Ini merupakan tugas kita --> kalau hati kita damai sejahtera, maka kita akan diutus oleh TUHAN untuk melakukan pekerjaan TUHAN yaitu kita dipercaya dalam pekerjaan keselamatan/pendamaian dosa ini lewat Firman penginjilan = memberitakan Firman penginjilan untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada YESUS dan diselamatkan.


  2. pekerjaan yang lebih besar dari keselamatan yaitu pekerjaan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, lewat Firman pengajaran untuk mempersiapkan gereja TUHAN menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali. Kalau pekerjaan keselamatan/Firman penginjilan untuk menyambut YESUS Yang datang pertama kali.

    Efesus 4: 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Orang-orang yang sudah selamat ini harus disatukan menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna, dan untuk ini tidak ada jalan lain. Kalau penginjilan, orang yang sudah selamat ini mau diapakan? Kalau untuk menguduskan, menyucikan, dan menyatukan lewat Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti ini.

Inilah saudaraku, kebangkitan TUHAN membawa damai sejahtera, apapun keadaan kita, TUHAN hendak memberi hati damai sejahtera supaya kita dapat diutus melakukan pekerjaan TUHAN, baik pekerjaan penginjilan/keselamatan, kemudian ditingkatkan dengan pekerjaan pembangunan tubuh lewat Firman pengajaran.

Tetapi jangan lewatkan di dalam rumah tangga --> sudah selamat, percaya YESUS --> ok!! Tetapi apakah anggauta keluarga sudah masuk dalam Tubuh Kristus? Itu sebabnya bawa mereka untuk mendengarkan Firman pengajaran.

Suasana pengutusan --> Lukas 10: 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Ini suasana pengutusan yaitu seperti anak domba yang diutus ditengah serigala, jadi bukan enak- enakan. Bayangkan saudara, anak domba diutus di tengah serigala; apa yang dibutuhkan oleh anak domba yang berada di tengah serigala? Bukan membutuhkan rumput sekali-pun rumput import biar kelihatan hebat, sehat dan gemuk, semakin domba itu gemuk, serigala semakin tertawa.

Banyak anak TUHAN jika ditanya, apa kebutuhan dari domba? banyak yang menjawab bahwa domba itu membutuhkan rumput, apalagi rumput yang di eksport sebab mungkin rumput yang ada di Indonesia kurang baik sehingga di perlukan rumput dari luar negeri/pendeta luar negeri --> bukan itu kebutuhan dari anak domba yang berada ditengah serigala, tetapi anak domba itu membutuhkan seorang Gembala. Jadi suasana pengutusan itu adalah suasana penggembalaan = harus tergembala, kalau tidak tergembala, kita diterkam oleh serigala/diterkam oleh antikrist. Serigala merupakan gambaran dari antikrist.

Jadi ini suasana pengutusan/suasana penggembalaan, domba membutuhkan Gembala, sebab hanya Gembala yang mampu melawan serigala/melindungi domba dari serigala. Semoga kita dapat mengerti.

Syarat tergembala, paling sedikit harus berada di kandang penggembalaan, jangan beredar-edar. Saya sudah sering menerangkan bahwa kandang penggembalaan di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci/ruangan kudus dengan tiga macam alat yang ada di dalamnya dan untuk sekarang menunjuk pada tiga macam ibadah pokok yaitu:

  • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya/ibadah Minggu/kebaktian umum.
  • Meja Roti Sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
  • Dan Mezbah dupa: ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan.

Ini betul-betul tergembala = ada di kandang penggembalaan.

Tergembala itu mendengar/dengar-dengaran pada suara Gembala/pada Firman penggembalaan, domba-domba berada di dalam kandang = memperhatikan tiga macam ibadah. Kemudian mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala, supaya tidak disesatkan oleh suara asing itu.

Tadi berada di dalam kandang supaya tidak diterkam oleh serigala/supaya tidak diterkam oleh antikrist, kemudian di kandang untuk mendengarkan suara Gembala/dengar-dengaran kepada Firman penggembalaan supaya tidak disesatkan oleh suara asing di hari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti ini.

Di dalam penggembalaan kita mengalami dua hal yaitu:

  1. pengakuan dari raja Daud --> Mazmur 23: 1, 2,
    1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
    2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

    Daud itu seorang raja, tetapi dia tidak pernah berkata --> karena aku seorang raja, dan berada di dalam istana dan banyak memiliki tentara, banyak makanan, sehingga aku menjadi tenang --> tidak!! Tetapi ia berkata TUHAN adalah Gembalaku, aku dibawa ke rumput hijau dan air tenang = ada kedamaian ketenangan, damai sejahtera. Apa-pun keadaan kita kaya, miskin, pandai, bodoh tidak jadi masalah, yang menjadi masalah adalah kita tergembala atau tidak, kalau kita tergembala, maka betul-betul kita merasakan damai sejahtera dari TUHAN.


  2. Yohanes 20: 21, 22,
    21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
    22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

    Imamat 21: 12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Suasana penggembalaan yang kedua, suasana urapan Roh Kudus, bagaikan setiap saat dihembusi dengan Roh Kudus, ini utusan TUHAN. TUHAN tidak langsung Aku mengutus kamu seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu, jadi pergilah --> tidak!! Tetapi dihembusi dengan Roh.Kudus terlebih dahulu, baru pergi, sebab tanpa Roh Kudus, kita tidak mampu melayani TUHAN sebab kering. Kita sendiri kering, bagaimana dengan orang yang kita layani?menjadi super kering, itu sebabnya harus ada di dalam suasana penggembalaan/berada di dalam kandang penggembalaan.

Suasana penggembalaan yang:

  • pertama adalah damai sejahtera ini yang diutus oleh TUHAN,
  • kedua suasana urapan Roh Kudus, dihembusi dengan Roh Kudus, sesudah kita damai dan dihembusi Roh Kudus, maka TUHAN akan mengutus kita untuk melakukan pekerjaan TUHAN.

Damai, kemudian dihembusi Roh Kudus --> dimana kita mendapatkannya? tidak ada di sekolah alkitab dimana-pun sebab tidak akan ada. Damai dan hembusan Roh Kudus/urapan Roh.Kudus hanya ada di dalam kandang penggembalaan/suasana penggembalaan, baru sesudah itu kita diutus oleh TUHAN untuk melakukan pekerjaan TUHAN untuk melakukan pekerjaan keselamatan, maupun pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Yohanes 3: 5-8,
5. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
6. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
7. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
8. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Lahir dari Roh, dihembusi Roh, seperti angin. Keadaan dari orang yang diutus oleh TUHAN, dia merasa damai, dia diurapi Roh Kudus, keadaannya seperti angin dan nyala api --> Mazmur 104: 4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

Ini yang betul-betul berada di dalam kondisi damai, mengalami kebangkitan TUHAN/suasana penggembalaan, sehingga serigala tidak dapat menerkam/maut tidak dapat menerkam.

Kita akan membahas tentang angin
tandanya adalah hampa/menghampakan diri, angin menghampakan diri = dari ada menjadi tidak ada.

YESUS menghampakan Diri --> dari surga:

  • semua ada sampai tidak ada,
  • dari ada menjadi tidak ada,
  • dari ada merasa tidak ada, menjadi tidak ada,

Dari ada menjadi tidak ada/menghampakan diri artinya tidak mengandalkan segala sesuatu dari diri kita maupun dari dunia ini/menghampakan diri. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian setelah menghampakan diri maka kita merendahkan diri dan taat, Filipi 2: 7, 8,
7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Ini yang dibutuhkan oleh utusan TUHAN yaitu hampa, bukan yang hebat, tetapi hampa/kosong, bahkan rendah hati dan taat, taat tanpa reserve/taat apapun resikonya.

Maaf kan, bukannya tidak dibutuh kepandaian, sebab nanti orang pandai dipakai, orang kaya dipakai, tetapi bukan kepandaian atau kekayaan. Untuk menjadi angin bukan pandai, kaya dan bodoh dan lain-lainnya, tetapi taat dan kosong/hampa.

Hasilnya --> 2 Korintus 2: 12-16,
12. Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
13. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
14. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
15. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
16. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

Siapa yang sanggup menunaikan tugas untuk membawa bau harum itu? Sekali-pun orang kaya mau membawa bau harum --> tidak akan bisa, hanya angin yang bisa. Paulus bertanya siapa yang sanggup menunaikan tugas membawa bau harum? jawabannya adalah angin.

Orang yang ada damai/diurapi Roh Kudus/ angin, kuasa kebangkitan itu angin, dengan tanda:

  • menghampakan diri,
  • merendahkan diri dan taat,
  • tidak mengandalkan sesuatu,

Orang yang taat dengar-dengaran itu yang dipakai.

Kalau kita menjadi angin, maka hasilnya adalah:

  1. kita selalu mengalami kemenangan/tidak dapat dihalangi oleh apapun. Contohnya adalah YESUS. Di bagian atas diceritakan bahwa semua pintu dikunci oleh murid-murid; tiba-tiba --> ‘damai sejahtera’. Sekali-pun pintu dikunci oleh apapun, kita tidak perlu takut kalau kita menjadi angin, kita tidak bisa dihalangi, dan selalu mengalami kemenangan bersama TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari saudaraku, kalau kita seperti angin, maka kita akan menang, masalah apa saja selesai = pintu selalu terbuka bagi angin. Hanya kita harus menghampakan diri, jangan mengandalkan sesuatu di dunia ini --> kita memiliki tetapi merasa tidak punya. Kemudian rendah hati dan taat --> taatlah dihari-hari ini agar pintu selalu terbuka = tidak bisa dihalangi oleh apapun.


  2. menimbulkan kegerakan rohani, kalau ada angin, maka semua akan bergerak. Kalau ada angin tidak ada pohon-pohon yang diam. Pohon itu gambaran dari manusia kayu. Jadi, angin itu pohon, menimbulkan kegerakan rohani untuk menyebarkan keharuman pengenalan akan YESUS.

Keharuman pengenalan akan YESUS adalah:

  • Sebagai Juru Selamat = Firman penginjilan ini bagi orang-orang baru agar percaya kepada YESUS, sehingga dosa-dosanya diampuni. Mari orang-orang berdosa semuanya tergerak untuk percaya kepada YESUS agar diampuni dosa-dosanya. Kemudian masuk dalam baptisan air.


  • Sebagai Mempelai Pria surga lewat Firman pengajaran, Inilah menyebarkan keharuman/pengenalan akan Pribadi YESUS sebagai Juru selamat, sebagai Tabib --> YESUS Baik, orang-orang yang menderita, dan juga yang berada di luar TUHAN --> datang ke YESUS dan kamu akan ditolong --> bagus!! tetapi harus dilanjutkan, sebab ini Firman penginjilan.

Orang Kristen yang tidak pernah ke gereja tetapi sudah dibaptis harus sungguh-sungguh dengan hidup suci, dan menanti kedatangan TUHAN sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga --> ini yang harus kita sebarkan yaitu bau keharuman tentang pengenalan akan Kristus.

Jika diterima/angin ini jika diterima, maka kehidupan itu akan mengalami damai sejahtera = selamat, tetapi jika angin ditolak, akan menjadi bau kematian = menjadi kebinasaan.

Itu sebabnya harus berhati-hati, pemberitaan Firman pengajaran kalau ditolak, maka yang ada hanyalah bau kematian yang kekal selamanya = kebinasaan. Jangan menolak Firman pengajaran sekalipun itu tajam, menusuk hati kita, sebab kalau tidak diterima yang ada hanyalah bau kematian = kebinasaan untuk selama-lamanya.

Mari! jadilah angin dan di mulai dari saya di hari-hari ini, dengan menghampakan diri, taat dengar-dengaran, sehingga kita dapat hidup damai, diurapi Roh Kudus dan memiliki kuasa kebangkitan. Tandanya menghampakan diri, taat dengar-dengaran = menang sebab YESUS Yang berperang ganti kita. Semoga kita dapat mengerti.

Satu waktu angin ini akan dihentikan/tidak dapat bergerak lagi, itu sebabnya kalau mau melayani harus sekarang, sebab satu waktu angin itu akan distop.

Wahyu 7: 1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

Satu waktu angin tidak bisa bertiup lagi = satu waktu pelayanan dibumi ini harus diakhiri yaitu saat YESUS datang kembali kedua kalinya dan ini berarti
sudah tidak ada waktu lagi. Saat antikrist datang, sudah tidak dapat lagi melayani dibumi, itu sebabnya jangan menunggu, sebab satu waktu sudah tidak ada kesempatan untuk melayani sebagai angin yang dipakai oleh TUHAN berarti kalau tidak ada angin maka akan terasa panas sekali = betul-betul dalam penderitaan sampai kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.

Seperti nyala api --> Daniel 7: 9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Jadi pelayan TUHAN/utusan TUHAN = nyala api, sekarang Kursi/Tahta TUHAN = nyala api, jadi pelayan TUHAN yang bagaikan nyala api = Kursi/Tahta TUHAN dengan kuasa kebangkitan.

Karena kita masih melayani dibumi berarti kita membawa suasana Tahta TUHAN dibumi ini. Kalau bagaikan angin = membawa bau pengenalan TUHAN/bau Pribadi TUHAN kemana-mana. Tetapi jika pelayan TUHAN/utusan TUHAN sebagai nyala api, maka tempat Duduk/Tahta TUHAN ditarik ke bumi. Ini luar biasa, itu sebabnya doakan di mulai dari saya sebagai gembala, agar dapat menjadi angin sehingga semuanya betul-betul menjadi harum sebab ada Pribadi TUHAN ditengah kita. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang dimaksud dengan nyala api/suasana tahta?

  • Wahyu 4: 5, Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah

    Jadi suasana pelayanan di tahta TUHAN, maka pelayan TUHAN bagaikan tujuh obor/motor penggerak adalah tujuh obor/Roh Kudus sehingga kita melayani bagaikan kilat = melayani TUHAN harus seperti kilat, sebab Firman pengajaran ini nanti bagaikan kilat dari timur ke barat, dan kalau kita tidak seperti kilat, kita akan ketinggalan saat YESUS datang kembali.

    Seperti guruh, guruh itu dahsyat/suatu kedahsyatan dan tidak dapat dihalangi oleh apapun = setia. Itu sebabnya jangan terhalang/kalah oleh hujan, oleh perkara-perkara keluarga, kuliah dlsbnya.

    Kemudian tujuh obor menyala-nyala, Wahyu 4: 6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

    Banyak mata = terang, jujur = tidak dapat disembunyikan. Kalau mata hanya dua memang susah saudaraku, baru jalan sudah terkena kerikil, melihat kanan, di bagian belakang ditabrak sepeda, ini karena matanya hanya ada dua, tetapi kalau banyak mata --> di bagian depan ada mata, bagian belakang juga ada mata, itu sebabnya siapa yang mau melawan? Inilah jujur = Roh Kudus yang terang, dan transparan yang sedang melihat kita/TUHAN sedang melihat kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Ini pelayan bagaikan nyala api = setia dan berkobar-kobar ditambah jujur, ini yang membawa Tahta TUHAN di bumi dan juga ada kuasa kebangkitan. Saya berbahagia menerangkan ini.


  • Wahyu 4: 8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

    Kudus , yang dibicarakan hanya kudus dan ini merupakan dasar dari pelayanan. Kekudusan/kesucian = pelayanan tahta dan harus ada Roh Kudus = setia, berkobar, jujur, ditambah lagi dengan kekudusan.

    Dengan apa kita disucikan? Dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat dari dalam alkitab --> Ibrani 4: 12,13,
    12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Inilah, dengan apa kita disucikan ? dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar yaitu Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat yang menyucikan dan di mulai dari hati kita yang merupakan gudangnya dosa --> Markus 7: 21, 22,
    21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul (1)segala pikiran jahat, (2)percabulan, (3)pencurian, (4)pembunuhan,
    22. (5)perzinahan,(6)keserakahan, (7)kejahatan, (8)kelicikan, (9)hawa nafsu, (10)iri hati, (11)hujat, (12)kesombongan, (13)kebebalan.

    Ini yang harus disucikan, sehingga tidak ada lagi didalam hati kita, dan kalau hati disucikan, perbuatan disucikan sampai mulut disucikan --> Maleakhi 2: 7, Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

    Inilah saudaraku, dasar utusan/pelayanan adalah kesucian lewat Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan menyucikan hati, menyucikan perbuatan sampai perkataan. Jadi di bibir dari seorang imam hanya ada Firman pengajaran yang benar = perkataan yang harus sesuai Firman pengajaran yang benar, bukan perkataan lain sampai satu waktu kita tidak salah dalam perkataan.

    Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Tidak salah dalam perkataan berarti kita sudah sempurna. Jika di dalam rumah TUHAN, didalam rumah tangga dan juga di dalam pribadi kita, tidak ada Firman pengajaran = tidak ada kesucian, tidak ada Tahta TUHAN akan berbahaya, sebab yang ada hanyalah tahta setan.

    Tanpa Firman pengajaran tidak mungkin kita dapat menjadi suci, sekali-pun Firman penginjilan itu penting. Saya sudah bersaksi ke sekian puluh kali --> tanpa penginjilan tidak ada Wijaya disini/tidak ada saya disini, tetapi sesudah saya percaya selama ini, lalu mau kemana? Itu sebabnya harus ada Firman pengajaran, supaya ada Tahta TUHAN di dalam hidup kita, sebab dimana ada kesucian, maka akan ada Tahta TUHAN sampai kita menjadi sempurna.


  • Wahyu 4: 9-11,
    9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
    10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
    11. "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

    Jadi pelayanan suasana tahta itu adalah ucapan syukur dan penyembahan kepada TUHAN = penuh dengan ucapan syukur. Bukan mengomel, tetapi penuh dengan ucapan syukur dan penyembahan, sampai puncaknya menyembah TUHAN.

Mari! jangan lupakan kebaktian doa penyembahan. Kalau kita mau ada Tahta TUHAN, maka kita harus banyak menyembah, baik di rumah menyembah tetapi juga di gereja kita menyembah TUHAN. Sebab penyembahan itu membawa suasana Tahta TUHAN. Kalau sudah berbicara tentang tahta, maka semua sudah ada disitu.

Penyembahan merupakan proses perobekan/pembakaran daging menjadi asap. Dari ada menjadi tidak ada --> ada daging yang kalau dibakar akan menjadi asap yang berbau harum. Tidak ada lagi tabiat-tabiat daging, hawa nafsu daging, sebab sudah dibakar dalam penyembahan, menjadi asap yang harum dihadapan TUHAN.

Saat daging/hawa nafsu dan tabiat dirobek/dibakar hawa nafsunya, maka
kita akan berhadapan dengan Pribadi TUHAN Sang Pencipta Yang dapat menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.

Saya ulangi, apa arti dari menyembah TUHAN? menyembah TUHAN memang caranya Halleluya YESUS, Halleluya Puji TUHAN sampai berbahasa Roh dengan proses:

  • perobekan daging/proses pembakaran daging menjadi asap yang berbau harum dihadapan TUHAN,
  • dari ada menjadi tidak ada sama sekali --> ada daging = punya keinginan, punya kebanggaan akan kepandaian akan kekayaan, punya hawa nafsu, punya tabiat iri, semuanya dibakar, maka kita sudah berhadapan dengan ALLAH Sang Pencipta Yang dapat menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.

Kita sudah berhadapan dengan ALLAH Sang Pencipta, untuk apa? Untuk:

  • menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Mari saudara, banyak menyembah, sekali-pun mungkin sudah mustahil bagi kita --> daging mungkin berpikir saya sudah tidak bisa ke gereja, sebab tidak tahu caranya --> mari bakar, bakar, bakar sehingga dari ada menjadi tidak ada = Sang Pencipta akan mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Semoga kita dapat mengerti.


  • keubahan hidup, daging itu kalau dibakar, akan terjadi keubahan hidup = doa penyembahan menghasilkan keubahan hidup = Sang Pencipta menciptakan kita menjadi ciptaan baru = keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani yaitu manusia yang takut akan TUHAN seperti YESUS ketika IA berada di taman Getsemani, pertama Dia takut pada salib tetapi begitu Dia menyembah TUHAN --> ‘bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak Mu yang jadi’.

Mari, takut akan TUHAN, mungkin kita ada kekuatiran, ketakutan tetapi biarlah kita menyembah Dia, sehingga kita diubahkan menjadi:

  • takut akan TUHAN, ini akan mendatangkan damai sejahtera yang besar.
  • takut berbuat dosa.

Contoh orang yang mengalami keubahan hidup --> empat makhluk itu adalah Henokh, Musa, Elia dan TUHAN YESUS, ini manusia daging seperti kita yang mengalami keubahan hidup.

Henokh, Musa, Elia dan TUHAN YESUS, contoh manusia yang mengalami keubahan hidup. Henokh dan Elia tidak pernah mati, mereka berdua langsung diubahkan dan diangkat oleh TUHAN --> mereka mewakili orang yang masih hidup. Sedangkan TUHAN YESUS dan Musa mengalami kematian terlebih dahulu, baru bangkit dan kemudian diangkat oleh TUHAN.

Mari, tidak peduli apa-kah kita diijinkan meninggal dunia sebab banyak pendahulu kita yang sudah meninggal dunia atau kita hidup sampai TUHAN YESUS datang --> sama saja!!. Yang penting dalam penyembahan ini, kita diubahkan menjadi manusia yang takut akan TUHAN sehingga kita akan diangkat oleh TUHAN untuk masuk di tahta.

Wahyu 4: 8, Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Makhluk-makhluk yang mengalami keubahan itu bersayap enam, kita memang belum sempurna, tetapi kalau lewat kuasa kebangkitan TUHAN, kita mau:

  • menjadi angin --> hampa, taat,
  • menjadi api --> setia, berkobar, jujur, suci, kita akan diubahkan menjadi takut akan TUHAN, dan juga menyembah TUHAN sehingga ada kuasa kebangkitan dan TUHAN akan memberikan enam sayap kepada kita yaitu dua sayap induk ayam, dua sayap burung merpati, dan dua sayap burung nasar yang besar.

Sayap induk ayam --> Lukas 13: 34, Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

Sehebat-hebatnya kita, diakui oleh TUHAN, ditunjuk oleh TUHAN bahwa kita utusan TUHAN, kita hanyalah seperti anak ayam. Maafkan saudaraku, anak ayam itu untuk mencari makan saja kesulitan, apalagi diserang oleh elang, dan juga ketika menghadapi malam, anak ayam ini akan stress, sebab begitu keadaan menjadi gelap, kemudian induknya kita ambil, maka anak ayam akan menjadi stress.

Anak ayam membutuhkan dua sayap induknya untuk:

  • menaungi anak-anak ayam yang tidak berdaya,
  • memelihara dan
  • melindungi kita di jaman yang sudah sulit ini, TUHAN Sendiri Yang akan melindungi kita. Itu sebabnya kita jangan takut sekali-pun kita tidak berdaya, mencari makan/sesuap nasi saja sulit. Tetapi kalau kita mau menjadi angin dan api, maka TUHAN akan memberikan sayap induk ayam yang akan melindungi dan memelihara kita dengan kuasa kebangkitan yang tidak bisa dihalangi oleh apa-pun. Sekali-pun dunia mengatakan tidak mungkin, tidak bisa, tetapi kuasa kebangkitan bisa.

Sayap merpati --> Mazmur 55: 7-9,
7. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
8. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
9. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

Sayap merpati untuk menerbangkan kita ke tempat yang tenang, jauh dari badai dan angin ribut, ingat saudaraku! Di tengah laut, angin badai/angin ribut sekonyong-konyong dapat datang.

Awalnya keadaan tenang:

  • tiba-tiba rumah tangga yang sudah dibina selama empat puluh tahun --> brak brak brak terjadi perceraian,
  • perusahaan tenang, semuanya enak, tiba-tiba harus melakukan phk.

Kebutuhan kita hanyalah sayap merpati untuk menerbangkan, dan melepaskan kita dari angin ribut dan badai, sehingga kita hidup dalam ketenangan. Biar ada angin ribut dan badai, dalam bentuk ekonomi, dalam bentuk penyakit, dalam bentuk apa saja, tetapi kalau kita pelayan TUHAN bagaikan api dan angin, maka TUHAN akan melengkapi dengan dua sayap merpati, yang akan menerbangkan kita menjauhi angin badai, gelombang sehingga kita dapat hidup tenang bersama TUHAN. Tenang ini berarti semua masalah angin badai/angin ribut semuanya menjadi selesai.

Waktu YESUS tidur di kapal terjadi angin ribut, begitu YESUS bangun --> ‘diam tenang’; bangun itu bangkit --> kuasa kebangkitan menenangkan angin ribut dan gelombang.

Dua sayap burung nasar yang besar --> Wahyu 12: 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Kegunaan dua sayap burung nasar yang besar untuk:

  • menyingkirkan kita saat antikrist berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, kita tidak akan celaka. Ijasah/kepandaian, kekayaan tidak bisa menyingkirkan kita dari antikrist,
  • menanti kedatangan YESUS Yang kedua kali.

Yesaya 40: 29-31,
29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Sayap burung nasar memberi kekuatan baru untuk menanti kedatangan TUHAN Yang kedua kali; mungkin sekarang ini kita tidak berdaya, putus asa, kecewa, letih lesu, beban berat seperti:

  • Musa yang juga pernah berputus asa, pernah gagal sehingga ia tidak boleh masuk ke Kanaan,
  • Elia juga pernah menangis dan meminta mati, siapa saya dan saudara? mungkin kita juga berputus asa, kecewa, dan juga berletih lesu, tetapi TUHAN akan menguatkan kita.

Sayap burung nasar, sayap induk ayam, sayap merpati, akan menguatkan kita semua untuk menyambut kedatangan TUHAN Yang kedua kali, kita akan berkumpul bersama Henokh, Musa, Elia dan TUHAN YESUS selama-lamanya.

TUHAN menolong dan memberkati kita sekalian.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 29 Agustus 2009 (Sabtu Sore)
    ... ada roh kudus. tidak mau sengsara tidak mau mengalami perobekan daging artinya tetap mempertahankan keinginan daging dan segala hawa nafsunya. Kehidupan rohani yang tetap seperti anak-anak pada saat kedatangan antikris akan masuk dalam masa aniaya antikris. MATIUS - Pada saat kedatangan Yesus pertama kali ada pembantaian anak-anak kecil oleh Herodes. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2012 (Rabu Sore)
    ... segala kutukan dan penderitaan yang diterima oleh manusia terlebih yang diterima oleh anak-anak Tuhan. Awalnya manusia hidup dalam kebahagiaan. Tetapi karena tidak taat maka manusia hidup dalam kepahitan sampai saat ini. Yesaya - . Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 29 September 2017 (Jumat Malam)
    ... hidup . Nantikanlah TUHAN Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Ya nantikanlah TUHAN Di sini kita belajar doa penyembahan yaitu mata memandang kepada Tuhan--'carilah wajah-Ku' dan mulut menyeru nama-Nya. Hasilnya Ayat Tuhan selalu menyertai kita sekalipun semua orang meninggalkan kita. Kita tidak sendiri tetapi Tuhan beserta kita semua. Ayat Tuhan menuntun kita di ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2011 (Minggu Sore)
    ... dalam perkara rohani lebih mengutamakan perkara rohani daripada perkara jasmani. Hidup kekal di Surga. Ada kali penampilan pribadi Yesus untuk memberi hidup dalam segala kelimpahan yaitu Akulah pintu. Yohanes . Akulah pintu barangsiapa masuk melalui Aku ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Sebenarnya setelah Adam dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 April 2024 (Minggu Pagi)
    ... mencuri milik Tuhan perpuluhan dan persembahan khusus makan buah terlarang. Mengapa bisa terjadi Karena mendengar suara ular ajaran palsu gosip dll sehingga selalu berkelit untuk membenarkan diri membangkitkan pikiran perasaan daging keinginan daging. Akibatnya adalah Kehilangan suasana Firdaus. Kehilangan pakaian telanjang. Kehilangan makanan dari makan buah menjadi makan semak duri. Dari debu ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... berbudi Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Kita masih mempelajari tentang menerima hikmat Sorga lewat kelemahlembutan. Ada hal yang harus lemah lembut Hati lemah lembut. Yakobus Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 24 Maret 2015 (Selasa Pagi)
    ... hari di Mesir. Artinya terang kasih Allah Bapa atau terang matahari tidak bekerja lagi. Kegelapan tiga jam pada waktu Yesus mati di kayu salib. Matius - Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring Eli Eli lama sabakhtani Artinya ...
  • Ibadah Persekutuan IV di Square Ballroom Surabaya, 04 April 2019 (Kamis Pagi)
    ... Inilah sistem kemurahan Tuhan. Dulu saya guru kalau tidak dibayar saya marah tetapi di Lempin-El kalau saya dibayar saya tidak mau mengajar karena di dalam kitab wahyu kita menerima dengan cuma-cuma dan harus memberikan dengan cuma-cuma juga. Jangan menyalahi alkitab Di Lempin-El kalau mau makan berapa banyakpun silakan tetapi kalau ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Juli 2010 (Rabu Sore)
    ... manusia bisa melayani Tuhan baik pandai bodoh kaya miskin semua bisa dipakai Tuhan sesuai dengan kesanggupannya. Melayani Tuhan itu bekerja sama dengan Tuhan. Yohanes . Tetapi Ia berkata kepada mereka Bapa-Ku bekerja sampai sekarang maka Akupun bekerja juga. Yohanes - Jawab Yesus Bukan dia dan bukan juga orang tuanya tetapi ...
  • Ibadah Persekutuan Pentakosta Malang, 23 Mei 2021 (Minggu Sore)
    ... karena mereka hanya mencari perkara jasmani yaitu kemakmuran dan hiburan. Contohnya mencari lawak Simson. Mereka beribadah tapi ingin suasana seperti dunia karena pikirannya tertuju pada perkara dunia. Simson adalah gambaran Roh Kudus tetapi disuruh melawak. Akibatnya kuil Dagon runtuh dan orang mati. Menentang firman pengajaran benar sehingga menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebenarnya yang memecah-belah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.