Kita
masih membahas nubuat keempat tentang
nubuat
tentang antikrist
Matius
24: 15, "Jadi
apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut
firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah
memperhatikannya--
Jadi
antikrist tampil sebagai pembinasa keji
untuk memburu, membunuh dan membinasakan anak-anak TUHAN/gereja
TUHAN yang tertinggal saat antikrist
berkuasa di bumi ini. Itu
sebabnya kita harus waspada.
Sikap
kita mulai sekarang harus menyingkir dari
antikrist sampai penyingkiran besar-besaran
yaitu saat antikrist datang dibumi,
berkuasa di bumi, kita diberi dua sayap
burung nasar yang besar untuk disingkirkan
kepadang gurun selama tiga setengah tahun lamanya;
kita dipelihara, dilindungi oleh TUHAN secara
langsung. Inilah penyingkiran secara
besar-besaran.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran
-->
Matius 24: 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan
diri ke pegunungan”,
- ay
17 --> “orang
yang sedang diperanginan, janganlah
ia turun untuk mengambil
barang-barang
dari
rumahnya”,
- ay18
--> “orang yang sedang diladang,
jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita
masih tetap membahas yang kedua
yaitu
“orang
yang sedang diperanginan, janganlah
ia turun untuk mengambil
barang-barang
dari
rumahnya”.
Peranginan
itu tempat yang banyak angin =
tempat yang sejuk, dan untuk sekarang
menunjuk kepada damai sejahtera.
Sejuk/damai tidak panas.
Damai
sejahtera itu berarti tidak terpisah
dari TUHAN dan sesama, kalau hati
kita tidak merasa damai,
maka itu berarti kita sedang
terpisah/sedang berada dalam keadaan berperang
dengan TUHAN dan
juga dengan sesama. Inilah
tindakan menyingkir yaitu kita hidup
damai sejahtera, jangan iri, jangan marah, sebab
itu merupakan sifat dari antikrist.
Kolose
1: 21, Juga kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan
pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Perbuatan
yang jahat, hati dan pikiran dosa,
merupakan kenyataan hidup
dari manusia yang seringkali
terpisah, bermusuhan, berperang dengan TUHAN
dan sesama sebab mempertahankan angan-angan pikiran yang berdosa
dan jahat.
Bagaimana
jalan keluarnya bagi kehidupan yang
sudah berjauhan/bermusuhan dengan TUHAN
dan sesama, untuk dapat kembali menyatu
dengan TUHAN?
Kolose
1: 22, sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya,
untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di
hadapan-Nya.
Jalan
keluarnya, kita harus diperdamaikan oleh Darah
YESUS/oleh Korban Kristus supaya kita
mengalami damai sejahtera dengan prosesnya:
1
Yohanes 1: 7, 9,
7.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Prosesnya
sangatlah sederhana yaitu hanya mengaku dosa dengan terang,
dengan sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan
sesama.
Tetapi
sangat disayangkan diantara ayat 7 dan 9 ada ayat 8, ini yang
justru sering terjadi yaitu banyak orang
yang menipu diri sendiri.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati -->
1 Yohanes 1: 8, Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Inilah
yang justru sering terjadi yaitu
banyak hamba TUHAN dan anak TUHAN
yang menipu diri sendiri,
artinya
sudah berbuat dosa, sudah berkata dosa, sudah punya
angan-angan/ pikiran dosa,
tetapi tidak mau mengaku dosa, bahkan cenderung menyalahkan orang
lain =
kebinasaan.
Orang
yang menipu diri sendiri itu tidak memiliki
kebenaran berarti kehidupan itu tetap hidup
dalam dosa itu sama dengan kebinasaan dan ini
bukan main-main sebab tetap
berada dalam hukuman TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Yang
bagus adalah proses diayat yang ke 9
yaitu mengaku dosa, dan
ini yang positif -->
1 Yohanes 1:
9, Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika
kita mengaku dosa, Ia akan mengampuni segala dosa
=
Darah YESUS
akan mengampuni segala dosa
kita baik perkataan,
perbuatan, angan-angan =
hati yang
berdosa diampuni dan ditutup oleh
Darah YESUS
=
dibenarkan sehingga kita diselamatkan, tidak dihukum,
tidak ada kebinasaan lagi.
- Itu
sebabnya mari manfaatkan sebelum antikrist
tiba, dan salah satu tindakan
kita adalah menyingkir = mengaku
dosa = hidup dalam damai sejahtera.
Mengaku dosa, jangan menambah dosa
dan juga jangan menyalahkan orang
lain, menceritakan kesalahan
orang, sebab ini akan menambah cepat untuk
diterkam oleh antikrist.
Darah YESUS mengampuni dosa,
menutupi dosa sampai tidak ada bekasnya lagi/seperti
kita tidak pernah berbuat dosa = kita
dibenarkan oleh Darah YESUS
= diselamatkan/tidak
dihukum lagi. Semoga
akita dapat mengerti.
Tetapi
ini masih belum cukup, sebab
seringkali setelah kita sudah diampuni,
kita berbuat dosa lagi/kita
sendiri yang membuka tutup itu = keluar dari gereja sudah berbuat
dosa lagi. Itu sebabnya diperlukan lagi yang kedua yaitu:
- Darah
YESUS aktif
menyucikan kita dari segala kejahatan/dari
segala dosa, artinya Darah YESUS
mencabut akar-akar dosa, sehingga kita terlepas =
mengalami kelepasan dari dosa perbuatan, dosa perkataan dan juga
angan-angan hati yang berdosa berarti
sama dengan tadi di Kolose 1 “supaya kamu kudus” =
kita dapat hidup suci.
Kalau
baru diampuni = benar/dibenarkan,
tetapi kita masih dapat
berbuat dosa lagi, tetapi
kalau disucikan ini lebih tinggi, sebab Darah
YESUS menyucikan kita dari segala dosa
artinya Darah YESUS
mencabut akar-akar dosa sehingga kita mengalami kelepasan dari
perbuatan dosa, perkataan dosa, angan-angan hati yang berdosa
sehingga kita dapat hidup suci yaitu
kita menghasilkan perbuatan suci, perkataan suci, angan-angan hati
yang suci, yang murni. Kita
tidak merosot dalam dosa lagi, kita tidak terperosok dalam
dosa lagi tetapi justru kita meningkat
= kita naik ke gunung penyembahan
dan dapat menyembah TUHAN.
Mazmur
24: 3-5,
3.
"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang
boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
4.
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan dan yang tidak bersumpah palsu.
5.
Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah
yang menyelamatkan dia.
Jadi
inilah jalan keluarnya/prosesnya
supaya hidup dalam damai sejahtera yaitu
lewat pendamaian/diperdamaikan oleh
kematian TUHAN di kayu salib/Korban
Kristus/oleh darah YESUS
yaitu kita mengaku dosa dengan terang sejujur-jujurnya kepada TUHAN
dan sesama, kalau tidak, maka itu adalah
menipu diri sendiri dan akan binasa.
Hasilnya,
kalau di gunung itu “dialah yang akan menerima berkat dan
keadilan dari TUHAN” --> kalau kita menyembah TUHAN,
maka kita akan menerima hujan berkat kemurahan atau anugerah
TUHAN. Gunung
dengan dataran rendah itu berbeda, kalau di
gunung banyak hujan, itu sebabnya
kita harus dekat dengan
gunung/dekat dengan gunung penyembahan,
jangan menjauh dari gunung. Kalau
kita dekat/menyembah TUHAN
di gunung penyembahan, maka kita akan
menerima hujan berkat kemurahan atau anugerah TUHAN.
Untuk
apa/kegunaan dari hujan berkat
kemurahan/anugerah TUHAN?
bukan untuk membuat banjir dan longsor
tetapi hujan berkat kemurahan/anugerah
TUHAN
dari surga diturunkan di gunung penyembahan di mana ada TUHAN YESUS,
Elia dan Musa.
- Kita
tinjau dari Elia, waktu Elia
berdoa, hujan tidak turun tiga setengah tahun, saat
Elia berdoa, maka hujan turun =
pemeliharaan. Kemurahan
TUHAN untuk memelihara kehidupan
kita secara jasmani dan
rohani; mulai sekarang di jaman
yang sulit/krisis/jaman
yang kering ini seperti jaman Elia
mengalami kekeringan
--> sungai kering, sumber didunia kering, tetapi
kita dipelihara oleh hujan berkat kemurahan
sampai di jaman antikrist
yang akan berkuasa dibumi tiga setengah tahun lamanya.
Semoga kita
mengerti.
Bukan berarti tidak boleh memiliki
ijasah dan lain-lainnya, tetapi
ijasah ini tidak dapat memelihara kita,
apalagi saat jaman yang paling kering
yaitu jaman antikrist,
maka ijazah sudah tidak berlaku lagi.
Pemeliharaan itu hanya berlaku lewat
penyembahan kepada antikrist, siapa yang
mau menyembah, maka kehidupan itu
yang dapat hidup pada
waktu itu.
Mari,
bukan berarti tidak perlu memiliki ijazah,
toko, modal, gaji --> silahkan!!
tetapi berusahalah dihari-hari
ini kita hidup dari kemurahan TUHAN sebab
apa? sebab memang
sistim kehidupan adalah sistim Kanaan/sistim
surga yaitu tanahnya berlembah dan
bergunung.
Kita tidak mampu
kalau mau mengangkat
air/memikul air untuk hidup, saya ini
orang desa, dan saya
melihat di desa-desa
itu jangankan mau mengairi sawah,
baru mau mengambil satu gentong untuk
minum saja setengah mati.
Dari pagi sampai tengah hari, turun
kebawah, naik, duduk dulu untuk beristirahat
--> itu baru untuk satu
gentong. Bagaimana
kalau mau menyiram satu hektar sawah?
belum sampai, benihnya sudah
mati terlebih dulu.
Ini gambarannya.
Jadi sistim
surga/sistim Kanaan, adalah
lembah dan gunung yang hanya bergantung
dari hujan kemurahan TUHAN/hujan dari
langit. Hidup kita
tidak tergantung pada ijazah, toko, gaji
atau apapun dari bumi
ini, sekalipun kita punya, tetapi
kita bergantung hanya pada hujan berkat
kemurahan dan ini
yang akan bertahan sampai jaman antikrist
bahkan sampai selama-lamanya.
Camkan
baik-baik, kita boleh banyak belajar, sebagai
siswa, mahasiswa/i
yang memang tugasnya belajar, tetapi
jangan lupa untuk menyembah TUHAN.
Demikian bagi yang harus bekerja, dan juga
bagi bapak dan ibu yang
memiliki toko, memiliki ini
dan itu dan juga yang harus bekerja
yang keras, tetapi jangan lupa untuk
menyembah TUHAN, sebab hidup kita
terutama dari hujan kemurahan TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Ini ditinjau dari Elia
yang berdoa hujan tidak turun tiga setengah tahun, Elia
berdoa turun hujan --> ini menunjuk
hujan berkat kemurahan ini, untuk memelihara kehidupan kita secara
jasmani rohani, mulai sekarang di jaman
yang sulit, yang kering, yang krisis sampai zaman antikris
tiga setengah tahun.
- Kita
tinjau dari Musa, karena Musa tidak
taat --> TUHAN memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu
agar batu mengeluarkan air, tetapi waktu itu Musa marah, sehingga ia
memukul batu itu. Mungkin waktu itu Musa berpikir daripada ia
memukul bangsa Israel/sidang jemaat yang membuatnya merasa
marah/jengkel karena selalu membuat keluh kesah maka ia
memukul batu itu. Tetapi waktu itu Musa sudah tidak
menghargai kesucian TUHAN sehingga
ia divonis tidak boleh masuk Kanaan.
Tetapi
di gunung penyembahan, dalam Matius 17, Markus 9, Lukas 9,
Musa dapat menjejakkan kaki di
salah satu gunung di tanah Kanaan =
masuk Kanaan. Artinya
untuk sekarang kepada kita adalah hujan
berkat kemurahan TUHAN untuk:
- menghapus
segala kemustahilan atau untuk menyelesaikan masalah kita sampai
pun yang sudah mustahil,
- menolong
kita menyelesaikan masalah kita sampai pun yang sudah mustahil bagi
kita.
Inilah,
jika banyak menyembah dengan
sungguh-sungguh, maka tidak ada yang
mustahil, saya sudah mengalami sendiri,
sejak saya sekolah, kemudian bekerja, kemudian meninggalkan
pekerjaan, saya hidup dari kemurahan TUHAN
sampai saya berada ditempat ini, merupakan suatu
yang mustahil bagi saya, tetapi tidak ada
yang mustahil bagi TUHAN; bahkan sampai
diijnkan TUHAN membuka di Surabaya, mau
beribadah dimana? Sebab
kita tidak memiliki gedung, tetapi TUHAN
memberikan secara mustahil bagi
kita.
Kita
memang hidup di lembah dan gunung yang
hanya bergantung kepada hujan kemurahan TUHAN
untuk:
- memelihara
dan juga untuk menghapus kemustahilan,
- menolong
menyelesaikan segala masalah kita sampai pun yang mustahil bagi
manusia, tidak ada yang mustahil bagi TUHAN.
Ini ditinjau dari Musa.
- Kita
tinjau dari TUHAN YESUS,
akhirnya tinggal YESUS Seorang
Diri. Awalnya
ada tiga orang yang
bercakap-cakap, tiba-tiba
tinggal TUHAN YESUS
Seorang Diri.
Wajah YESUS
berubah, berkilau-kilau bagaikan matahari -->
ini berkat hujan kemurahan ALLAH.
Kegunaan
hujan berkat kemurahan ALLAH untuk
mengubahkan kehidupan kita dari manusia
daging menjadi manusia yang rohani seperti YESUS.
Keubahan ini dimulai dari hati dan pikiran yang
harus sama dengan YESUS.
Wajah
ini menunjuk pada hati
dan pikiran, kalau hatinya gembira, wajahnya menjadi
bulat, sekali-pun
kurus dapat menjadi bulat.
Seandainya pikiran/hati
kusut, maka wajahnya juga
kusut. Itu
sebabnya pikiran
dan hati/perasaan harus
diubahkan
menjadi sama dengan TUHAN YESUS.
Filipi
2: 5, 8,
5.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib -->
inilah hati dan
pikiran dari TUHAN
YESUS. Puncak
dari pikiran perasaan TUHAN YESUS
adalah taat sampai mati di kayu salib.
Taat dengar-dengaran tanpa reserve apapun
resikonya.
Sering
kita taat kalau kita mengalami
masalah-masalah yang gampang, tetapi
kalau masalah yang mulai mengusik kita, mulai merugikan kita, kita
mulai tidak taat --> jangan!!
Harus taat sampai mati di kayu salib, taat
sampai daging tak bersuara, taat dengan resiko apapun.
Inilah keubahan hidup
yaitu taat dengar-dengaran.
Taat
dengar-dengaran ini mempermanensikan hujan berkat kemurahan TUHAN
anugerah TUHAN di dalam hidup kita;
selama kita taat, maka kita hidup dari
kemurahan/anugerah TUHAN.
Tetapi begitu
kita tidak taat, maka
kita keluar dari kemurahan/anugerah
TUHAN.
Jika
ada ketaatan, dalam ibadah,
dalam bekerja dan dalam hal apa
saja, akan
mempermanensikan anugerah kemurahan TUHAN
di dalam hidup kita, kita hidup dari kemurahan dan akan
terjadi pengangkatan -->
Filipi
2: 9, Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di
atas segala nama,
Kuasa
pengangkatan oleh TUHAN baik di dunia ini,
kita dipermuliakan seperti Yusuf dari liang tutupan,
ia dapat menjadi perdana
menteri.
Kuasa
pengangkatan/keberhasilan di
dunia ini, kita diangkat dari
kegagalan sampai pada keberhasilan di
dalam dunia, dan juga sampai
keberhasilan yang tertinggi yaitu saat
YESUS datang kembali ke dua kali, kita
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita diangkat diawan-awan
bertemu dengan TUHAN sampai diangkat lagi,
ke tahta kerajaan
surga bersama dengan YESUS. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari,
kita jangan hidup dari yang lain, tetapi
kita hidup dari hujan berkat kemurahan anugerah TUHAN
--> ini sudah cukup untuk:
- memelihara,
- menolong,
- mengangkat
kita sampai di awan-awan yang permai.
TUHAN
memberkati.1