Kita
masih membahas nubuat yang keempat
yaitu
nubuat tentang antikrist
--> Matius 24: 15-25,
Antikrist
tampil sebagai pembinasa keji, waktu
bangsa Israel berada
di Mesir, firaun hanya memperbudak bangsa
Israel, tetapi begitu bangsa Israel keluar
dari Mesir, firaun mengejar untuk membunuh
dan membinasakan.
Begitu
juga di akhir zaman/menjelang gereja
TUHAN keluar dari dunia ini, dulu
waktu Israel keluar dari Mesir mau ke laut Kolsom, itu betul-betul
firaun mengejar untuk membunuh, membinasakan. Dan sekarang di akhir
jaman/gereja TUHAN akan keluar dari dunia ini untuk bertemu dengan
TUHAN di awan-awan, maka antikrist tampil
sebagai pembinasa keji untuk memburu, membunuh dan membinasakan
gereja TUHAN. Ini
yang harus kita sadari.
Dan
tindakan/sikap kita sekarang, adalah
menyingkir dari antikrist. Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran -->
Matius
24: 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”,
- ay
17 --> “orang yang
sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah,
- ay18
--> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk
mengambil pakaiannya”.
Kita
masih akan membahas tindakan penyingkiran yang pertama
Matius
24: 16,
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri kepegunungan.
Waktu
yang lalu kita sudah mendengar bahwa
orang Yudea/orang yang diselamatkan
TUHAN harus melarikan diri ke pegunungan
--> itulah Yerusalem Baru/kesempurnaan.
Jadi
inilah saudaraku, naik ke
pegunungan/tindakan penyingkiran/orang
Yudea melarikan diri ke pegunungan =
meningkatkan kerohanian kita atau memantapkan dan meningkatkan
keselamatan yang sudah kita terima dari TUHAN
sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS supaya
kita jangan diterkam oleh antikrist.
Itu
sebabnya kita harus naik ke pegunungan/meningkatkan
kerohanian atau meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan
seperti YESUS, barulah kita aman.
Hagai
1: 8, Jadi naiklah ke
gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan
kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
Perintah
TUHAN lewat nabi
Hagai --> naiklah ke gunung=
Matius
24: 16,
orang Yudea harus naik ke pegunungan
= meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan.
Kalau
dulu membangun bait ALLAH
secara jasmani, naik ke gunung untuk
mengambil kayu, sekarang
ini, naik ke gunung berarti
meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS
lewat pelayanan pembangunan tubuh Kristus/pembangunan
rumah yang rohani. Di
mulai dalam nikah, di
penggembalaan/di gereja.
Mari! sungguh-sungguh melayani pembangunan
tubuh Kristus. Semoga
kita dapat mengerti ini.
Tetapi
untuk dapat meningkatkan
keselamatan sampai kesempurnaan, ada
syaratnya yaitu
harus membawa
kayu. Kalau
mau membangun rumah ALLAH
harus membawa kayu.
Saudara tahu kalau di gunung,
kayu itu bukan dalam bentuk papan-papan, tetapi
masih dalam bentuk pohon-pohon;
kalau disuruh untuk
membawa kayu untuk membangun bait
ALLAH berarti pohonnya
itu harus dipotong terlebih dahulu,
baru bisa dibuatkan papan/balok untuk dipakai
membangun rumah
ALLAH.
Jadi
inilah syarat untuk meningkatkan
kerohanian, untuk
meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan lewat pelayanan
pembangunan tubuh. Syarat
masuk dalam pelayanan pembangunan
tubuh ini sama, yaitu kayu
harus dipotong/mengalami
penyaliban/perobekan daging.
Jika
kita mau meningkatkan kerohanian,
tetapi kalau daging-nya tidak
dirobek, maka tidak akan
mampu, sehingga tidak dapat
masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Baru di dalam
nikah saja, sudah bosan,
dalam penggembalaan apalagi antar penggembalaan, sudah tidak terpikir
sama sekali kalau ada daging; itu sebabnya
kayu itu harus dipotong/kayu
harus lewat pemotongan atau lewat penyaliban/perobekan
daging.
Daging
ini harus dirobek/perobekan daging, apa yang harus dirobek?
Dalam cerita ini,
TUHAN mengeluh -->
Hagai 1: 2, 4,
2.
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata:
Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
4.
"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami
rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap
menjadi reruntuhan?
Jadi,
yang yang harus dirobek adalah
egois/mementingkan
diri sendiri. Kalau
untuk TUHAN --> tunggu dulu!!
- mau
berdoa, tunggu dulu
sebab masih mengantuk, masih ada
urusan,
- mau
berkorban tunggu dulu, sebab masih mau
membeli ini dan itu,
- mau
ikut serta dalam kunjungan-kunjungan, tunggu dulu
sebab masih sibuk. Ini-lah
menjadi awasan bagi TUHAN/cemburu
bagi TUHAN. Egois/mementingkan
diri sendiri, kita harus betul-betul
berhati-hati, dan ini
yang harus di robek.
Kalau
kita mau tahu, saya Wijaya egois atau tidak,
saudara egois atau tidak, maka
prakteknya adalah:
- Orang
egois ini menjadikan rumah
TUHAN sebagai
reruntuhan, sedangkan rumahnya
sendiri bagus sekali, dipapani dengan baik, ini orang egois, sebab
dia sudah menerima berkat dari TUHAN,
sudah menerima nafas dari TUHAN,
tetapi membiarkan rumah
TUHAN dalam reruntuhan.
Ini orang yang
benar-benar egois/mementingkan diri
sendiri, dengan praktek menjadikan rumah
TUHAN sebagai reruntuhan/tidak
berguna.
Dulu
mungkin gerejanya itu
sudah bocor-bocor, sudah ambruk tetapi
dibiarkan dulu, rumahku dulu mengganti
papan dari kayu yang diukir,
tetapi rumah TUHAN
dibiarkan dulu
sampai ambruk sehingga tidak ada orang
yang beribadah sebab takut kalau
beribadah nanti akan tertimpa
reruntuhan.
Sekarang
arti yang rohani, dulu yang jasmani betul-betul terjadi
di ktb Hagai, dan
untuk sekarang rumah TUHAN
itulah kehidupan saya, dan juga kehidupan
saudara. Seringkali
kita menjadikan rumah TUHAN/
kehidupan yang dulunya sudah ditebus oleh Darah,
tetapi menjadi reruntuhan yang
tak berguna.
Arti
rohani untuk sekarang
adalah:
- malas,
tidak setia dalam ibadah pelayanan =
egois/menjadikan rumah
TUHAN menjadi reruntuhan, suatu yang tak
berguna artinya sekarang kehidupan yang malas, tidak setia dalam
ibadah pelayanan,
- tidak
berguna.
Matius 25: 26, 30,
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Inilah saudaraku
--> tidak setia, tidak berguna = malas
dalam ibadah pelayanan/ dalam jabatan
pelayanan = dulu membiarkan rumah
TUHAN dalam reruntuhan, tidak
berguna.
Dan untuk ini bukan tanpa
akibat, tetapi ada akibatnya yaitu: dia hidup dalam ratap
tangis/hidup dalam suasana ratap tangis,
kertak gigi, penderitaan lahir dan batin.
Mari,
kita berusaha jangan egois, tetapi
daging yang egois harus disalibkan/dirobek
sehingga tidak
menjadikan rumah TUHAN
itu menjadi reruntuhan yang tak berguna.
Kalau tidak setia dan
malas pasti akan menjadi jahat dan
akan mempengaruhi orang, jahat, dan
akibatnya hidup dalam kertak gigi/ratapan
dan kertak gigi= penderitaan lahir dan
batin.
- orang
egois menjadikan rumah TUHAN sebagai
sarang penyamun --> Markus
11: 17, Lalu Ia mengajar
mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut
rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun!"
Arti
dari menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun adalah:
- Markus
11: 15, Lalu tibalah
Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait
Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman
Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang
merpati dibalikkan-Nya,
Menjadikan
rumah TUHAN sebagai sarang penyamun
artinya rumah TUHAN
menjadi tempat jual beli =
tempat mencari keuntungan-keuntungan jasmani/
perkara-perkara jasmani, sampai
meja yang seharusnya diisi
roti diganti dengan uang,
hanya untuk mendapatkan keuntungan
yang jasmani. Sudah
tidak lagi memperhatikan Firman
pengajaran yang benar/sudah tidak menghiraukan
Firman; masuk gereja hanya
untuk mendapatkan keuntungan/mendapatkan
perkara jasmani, mendapatkan
pujian, mendapatkan
keuntungan.
Rumah TUHAN/kehidupan
kita menjadi tempat roh jual beli yaitu
merpati dijual sehingga tidak ada lagi ketulusan
--> masuk gereja tidak
dengan hati yang tulus, sebab hanya untuk mencari
kedudukan, mencari muka.
Apa yang benar dia jadikan salah hanya
untuk mendapatkan
keuntungan.
Hati-hati,
di kantor, seringkali kalau kita mau
mendapat keuntungan dari pimpinan, misalnya
ketika ditanya --> bagaimana menurut anda? oooh baik pak,
baik baik, padahal diluar dengan temannya, ia
berkata pimpinan macam apa itu. Ini
sudah tidak tulus, kalau sudah ada
egois, mencari keuntungan, maka ada roh jual beli
yang = roh dari antikrist.
- Maleakhi
3: 8, 9,
8.
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?"
Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9.
Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh
bangsa!
Arti dari menjadikan
rumah TUHAN yang
pertama adalah datang ke gereja
hanya untuk mencari keuntungan jasmani/ada
roh jual beli tanpa lagi menghiraukan
kebenaran/Firman pengajaran yang benar.
Sudah tidak ada lagi kebenaran, tidak ada lagi ketulusan,
sebab ketulusan/merpati
juga sudah dijual. Kemudian arti
selanjutnya adalah mencuri milik
TUHAN itulah
persepuluhan
dan persembahan
khusus. Itulah
kehidupan yang menjadi
sarang penyamun, bukan menjadi
rumah doa.
Mari kembalikan
persepuluhan, persembahan khusus
yang menjadi milik TUHAN
= kembalikan kepada TUHAN, jangan
menjadi sarang penyamun.
Satu lagi
artinya sarang penyamun itu tidak dapat
menyembah TUHAN.
Tidak
dapat menyembah TUHAN = bukan
menjadi rumah doa lagi --> “Rumah
Ku adalah Rumah doa, tapi kamu jadikan sarang penyamun”.
Sarang penyamun = tidak
ada doa, yang ada dansa-dansi/hura-hura.
Karena tidak menyembah TUHAN/tidak
mau menyembah TUHAN, maka
dari mulut yang tidak menyembah TUHAN,
keluar perkataan-perkataan yang sia-sia, banyak kata-kata
yang tidak baik.
Jadi syarat
membangun rumah ALLAH
adalah memotong kayu/perobekan
daging yaitu egois/mementingkan diri
sendiri dengan praktek:
- menjadikan
rumah TUHAN
sebagai reruntuhan = tak berguna
dan tidak setia artinya jahat
dan malas = dalam suasana kertak
gigi,
- menjadikan
rumah TUHAN
sebagai sarang penyamun = roh jual beli,
mencari keuntungan = tanpa
kebenaran, tanpa merpati = tanpa ketulusan
lagi. Mencuri milik
TUHAN = masuk dalam suasana kutukan
- dan
tidak menyembah TUHAN = bukan
menjadi rumah doa lagi;
tidak mau menyembah TUHAN melainkan
mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia, yang tidak baik
seperti memfitnah, membicarakan kesalahan orang dan
lain-lain. sehingga
kerohaniannya
menjadi kering = mati
rohani. Semakin banyak
kata-kata salah yang keluar, semakin kering rohani;
sebaliknya, semakin banyak kata-kata
penyembahan, semakin bahagia = semakin
indah dihadapan TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
-
1
Korintus 6: 18-20,
18.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan
manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan
percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
19.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan
bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20.
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu yang kedua-duanya adalah
milik Allah,
Praktek yang
ketiga menjadikan rumah
TUHAN/bait-Nya
menjadi tempat dari
roh najis itulah percabulan/dosa
sex dan dosa
makan minum = tempatnya dosa
sampai puncaknya dosa yaitu dosa
sex dan makan
minum.
Inilah saudaraku,
roh-roh najis/dosa sex
dan makan minum, supaya rumah TUHAN jangan
menjadi rumah yang najis = menjadi bait dari
roh najis, sehingga TUHAN
berkeluh kesah. Itu
sebabnya kita mohon kepada TUHAN
supaya kita menghindari roh najis lewat
pandangan, lewat pikiran, lewat perbuatan.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
daging yang egois dirobek/disalibkan/kayu
dipotong, daging dirobek disalibkan, maka Roh Kudus akan
turun untuk mengurapi
dan memenuhi kehidupan kita.
Sehingga fungsi kehidupan kita/rumah
ALLAH kembali menjadi rumah
Roh Kudus/tempatnya Roh Kudus, bukan
tempat dari roh lain, sebab:
- TUHAN
tidak mau ada roh jual beli,
- TUHAN
tidak mau ada roh najis,
- TUHAN
tidak mau ada roh yang
tidak setia, dan juga roh egois,
tetapi TUHAN
menginginkan Roh Kudus yang ada didalam kita/bait
ALLAH sehingga kita dapat
menjadi bait dari
Roh Kudus = kembali kepada fungsi
yang benar.
Kegunaan
Roh Kudus adalah untuk menjadikan kita
menjadi rumah doa, kalau kita menjadi rumah
dari Roh Kudus, maka
otomatis kita menjadi rumah doa
-->
Roma 8: 26,
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan.
Dengan
keluhan dan erangan/keluhan tak terucapkan
kepada TUHAN bagaikan wanita yang mau
melahirkan = penyembahan.
Kalau ada rumah
Roh Kudus
(1
Korintus) = daging
dipotong/disalibkan, roh najis dibuang, roh
jual beli dibuang, roh egois dibuang maka Roh Kudus turun
mengurapi/memenuhi kehidupan kita, dan
kita menjadi rumah doa, sebab Roh
Kudus akan membantu/menolong
kita dari kelemahan-kelemahan daging yang tidak dapat
menyembah TUHAN agar kita dapat
menyembah kepada TUHAN dengan
keluhan dan erangan-erangan sampai kehadirat TUHAN.
Hasilnya:
- Roma
8: 22, 23,
22.
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama
mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin
23.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia
sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan
pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Hasil
pertama terjadi pembebasan tubuh/kelahiran
baru = pembaharuan dari manusia
daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu menjadi sama mulia
dengan TUHAN
YESUS/sempurna
seperti TUHAN YESUS,
dan merupakan mujizat yang
terbesar dan yang tidak dapat
dilakukan oleh siapapun, setan- pun tidak
bisa melakukan.
Keubahan
hidup yang nomor satu sebab jika
sakit menjadi sembuh, miskin
menjadi kaya --> silakan!!
Apalagi sekarang ini banyak yang diminta
oleh orang, tetapi
tanpa keubahan hidup, maka semuanya akan menjadi
sia-sia sebab hanya sampai di liang
kubur/hanya sampai kepada kebinasaan.
Itu
sebabnya, nomer satu kita harus mencari
ini, yaitu mujizat yang
terbesar yaitu keubahan hidup dari
manusia daging menjadi manusia rohani, sedikit demi sedikit sampai
satu waktu kita diubah menjadi sama mulia dengan TUHAN
YESUS dan dimulai dengan tidak
berdusta.
- Keluaran
3: 7, 8,
7.
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan
mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka.
8.
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang
Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri
yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang
Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Ayat 7: “dan Aku
telah mendengar seruan mereka” --> mendengar,
dalam terj. lama disebut
dengan erangan mereka. Kita
bandingkan dengan Keluaran 6: 4 “
Aku mendengar erangan Bangsa Israel”.
Ayat
8: “menuntun mereka keluar dari negeri itu” -->
kemana?
“ke suatu negeri yang
baik dan luas”= ke negeri yang baik
dan luas.
Yang kedua, kalau kita
mengeluh dan mengerang maka TUHAN
akan mendengar keluhan dan erangan kita sehingga TUHAN
menolong kita “Aku akan melepaskan mereka dari penderitaan
mereka” TUHAN menolong
kita tepat pada waktu-
Nya, = melepaskan
kita dari masalah-masalah tepat pada waktu Nya.
Kita
jangan mengeluh kepada orang lain,
tetapi mari,
mengeluh dan mengerang kepada TUHAN;
kalau kita sungguh-sungguh mengeluh
dan mengerang,
maka TUHAN akan mendengar sehingga
TUHAN menolong kita dan
melepaskan kita dari masalah/dari
penderitaan tepat pada waktu Nya.
Saya
bandingkan dengan Roma 8: 28,
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.
ALLAH turut
bekerja dan akan menjadikan semua baik
= TUHAN menolong
dan menjadikan semuanya baik, kalau
kita mengeluh dan mengerang, TUHAN
menolong dari segala masalah kita tepat pada waktu Nya.
Kemudian
bukan hanya menolong dan menjadikan
semuanya baik, tetapi
TUHAN juga akan menuntun kita.
Sebab kalau tersesat,
tidak akan ada gunanya.
Kalau kita mengeluh dan
mengerang, maka TUHAN:
- akan
mengulurkan Tangan
untuk menolong kita, menjadikan semua
baik
- dan
TUHAN mengulurkan Tangan
untuk menuntun kita ke tanah Kanaan Samawi dan
sekarang, menuntun kita ke Yerusalem Baru/tempat
penggembalaan terakhir = tanah yang
baik.
TUHAN
mengulurkan tangan untuk menolong menjadikan semua baik,
dan juga menuntun kita sampai Yerusalem Baru,
sehingga mujizat secara
jasmani juga akan terjadi
--> Wahyu 7: 17, Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan
mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan
Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Air
mata dihapus = bahagia, TUHAN
akan menuntun kita ke masa depan yang baik dan bahagia, air
mata dihapus sampai ke tempat
terakhir/tempat penggembalaan terakhir
itulah Yerusalem baru, kita
bersama dengan Dia untuk
selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari,
saudaraku, kalau kita:
- masih
seperti reruntuhan,
mari perbaiki, rumah TUHAN
jangan menjadi sarang penyamun
--> perbaiki, jangan menjadi
tempat dari roh najis,
mari perbaiki, biar-lah sekarang ini.
- rumah
TUHAN menjadi tempat Roh Kudus,
- rumah
TUHAN menjadi rumah
doa --> kita mengeluh mengerang, dan
TUHAN akan mengulurkan Tangan
untuk membuat segala sesuatu menjadi
untuk kita sekalian.
TUHAN
memberkati kita.1