Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Kita masih membahas nubuat yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist --> Matius 24: 15-25,
Antikrist tampil sebagai pembinasa keji, waktu bangsa Israel berada di Mesir, firaun hanya memperbudak bangsa Israel, tetapi begitu bangsa Israel keluar dari Mesir, firaun mengejar untuk membunuh dan membinasakan.

Begitu juga di akhir zaman/menjelang gereja TUHAN keluar dari dunia ini, dulu waktu Israel keluar dari Mesir mau ke laut Kolsom, itu betul-betul firaun mengejar untuk membunuh, membinasakan. Dan sekarang di akhir jaman/gereja TUHAN akan keluar dari dunia ini untuk bertemu dengan TUHAN di awan-awan, maka antikrist tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu, membunuh dan membinasakan gereja TUHAN. Ini yang harus kita sadari.

Dan tindakan/sikap kita sekarang, adalah menyingkir dari antikrist. Ada tiga macam tindakan penyingkiran.

Tindakan penyingkiran --> Matius 24: 16-18,
  1. ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”,
  2. ay 17 --> “orang yang sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah,
  3. ay18 --> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita masih akan membahas tindakan penyingkiran yang pertama
Matius 24: 16, maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri kepegunungan.

Waktu yang lalu kita sudah mendengar bahwa orang Yudea/orang yang diselamatkan TUHAN harus melarikan diri ke pegunungan --> itulah Yerusalem Baru/kesempurnaan.

Jadi inilah saudaraku, naik ke pegunungan/tindakan penyingkiran/orang Yudea melarikan diri ke pegunungan = meningkatkan kerohanian kita atau memantapkan dan meningkatkan keselamatan yang sudah kita terima dari TUHAN sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS supaya kita jangan diterkam oleh antikrist.

Itu sebabnya kita harus naik ke pegunungan/meningkatkan kerohanian atau meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS, barulah kita aman.

Hagai 1: 8, Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Perintah TUHAN lewat nabi Hagai --> naiklah ke gunung= Matius 24: 16, orang Yudea harus naik ke pegunungan = meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan.

Kalau dulu membangun bait ALLAH secara jasmani, naik ke gunung untuk mengambil kayu, sekarang ini, naik ke gunung berarti meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS lewat pelayanan pembangunan tubuh Kristus/pembangunan rumah yang rohani. Di mulai dalam nikah, di penggembalaan/di gereja. Mari! sungguh-sungguh melayani pembangunan tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti ini.

Tetapi untuk dapat meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan, ada syaratnya yaitu harus membawa kayu. Kalau mau membangun rumah ALLAH harus membawa kayu. Saudara tahu kalau di gunung, kayu itu bukan dalam bentuk papan-papan, tetapi masih dalam bentuk pohon-pohon; kalau disuruh untuk membawa kayu untuk membangun bait ALLAH berarti pohonnya itu harus dipotong terlebih dahulu, baru bisa dibuatkan papan/balok untuk dipakai membangun rumah ALLAH.

Jadi inilah syarat untuk meningkatkan kerohanian, untuk meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan lewat pelayanan pembangunan tubuh. Syarat masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh ini sama, yaitu kayu harus dipotong/mengalami penyaliban/perobekan daging.

Jika kita mau meningkatkan kerohanian, tetapi kalau daging-nya tidak dirobek, maka tidak akan mampu, sehingga tidak dapat masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Baru di dalam nikah saja, sudah bosan, dalam penggembalaan apalagi antar penggembalaan, sudah tidak terpikir sama sekali kalau ada daging; itu sebabnya kayu itu harus dipotong/kayu harus lewat pemotongan atau lewat penyaliban/perobekan daging.

Daging ini harus dirobek/perobekan daging, apa yang harus dirobek? Dalam cerita ini, TUHAN mengeluh --> Hagai 1: 2, 4,
2. "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
4. "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

Jadi, yang yang harus dirobek adalah egois/mementingkan diri sendiri. Kalau untuk TUHAN --> tunggu dulu!!
  • mau berdoa, tunggu dulu sebab masih mengantuk, masih ada urusan,
  • mau berkorban tunggu dulu, sebab masih mau membeli ini dan itu,
  • mau ikut serta dalam kunjungan-kunjungan, tunggu dulu sebab masih sibuk. Ini-lah menjadi awasan bagi TUHAN/cemburu bagi TUHAN. Egois/mementingkan diri sendiri, kita harus betul-betul berhati-hati, dan ini yang harus di robek.
Kalau kita mau tahu, saya Wijaya egois atau tidak, saudara egois atau tidak, maka prakteknya adalah:
  1. Orang egois ini menjadikan rumah TUHAN sebagai reruntuhan, sedangkan rumahnya sendiri bagus sekali, dipapani dengan baik, ini orang egois, sebab dia sudah menerima berkat dari TUHAN, sudah menerima nafas dari TUHAN, tetapi membiarkan rumah TUHAN dalam reruntuhan. Ini orang yang benar-benar egois/mementingkan diri sendiri, dengan praktek menjadikan rumah TUHAN sebagai reruntuhan/tidak berguna.

    Dulu mungkin gerejanya itu sudah bocor-bocor, sudah ambruk tetapi dibiarkan dulu, rumahku dulu mengganti papan dari kayu yang diukir, tetapi rumah TUHAN dibiarkan dulu sampai ambruk sehingga tidak ada orang yang beribadah sebab takut kalau beribadah nanti akan tertimpa reruntuhan.

    Sekarang arti yang rohani, dulu yang jasmani betul-betul terjadi di ktb Hagai, dan untuk sekarang rumah TUHAN itulah kehidupan saya, dan juga kehidupan saudara. Seringkali kita menjadikan rumah TUHAN/ kehidupan yang dulunya sudah ditebus oleh Darah, tetapi menjadi reruntuhan yang tak berguna.

    Arti rohani untuk sekarang adalah:

    • malas, tidak setia dalam ibadah pelayanan = egois/menjadikan rumah TUHAN menjadi reruntuhan, suatu yang tak berguna artinya sekarang kehidupan yang malas, tidak setia dalam ibadah pelayanan,

    • tidak berguna.
      Matius 25: 26, 30,
      26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
      30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

      Inilah saudaraku --> tidak setia, tidak berguna = malas dalam ibadah pelayanan/ dalam jabatan pelayanan = dulu membiarkan rumah TUHAN dalam reruntuhan, tidak berguna.

      Dan untuk ini bukan tanpa akibat, tetapi ada akibatnya yaitu: dia hidup dalam ratap tangis/hidup dalam suasana ratap tangis, kertak gigi, penderitaan lahir dan batin.

    Mari, kita berusaha jangan egois, tetapi daging yang egois harus disalibkan/dirobek sehingga tidak menjadikan rumah TUHAN itu menjadi reruntuhan yang tak berguna. Kalau tidak setia dan malas pasti akan menjadi jahat dan akan mempengaruhi orang, jahat, dan akibatnya hidup dalam kertak gigi/ratapan dan kertak gigi= penderitaan lahir dan batin.

  2. orang egois menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun --> Markus 11: 17, Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Arti dari menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun adalah:
  1. Markus 11: 15, Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

    Menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun artinya rumah TUHAN menjadi tempat jual beli = tempat mencari keuntungan-keuntungan jasmani/ perkara-perkara jasmani, sampai meja yang seharusnya diisi roti diganti dengan uang, hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Sudah tidak lagi memperhatikan Firman pengajaran yang benar/sudah tidak menghiraukan Firman; masuk gereja hanya untuk mendapatkan keuntungan/mendapatkan perkara jasmani, mendapatkan pujian, mendapatkan keuntungan.

    Rumah TUHAN/kehidupan kita menjadi tempat roh jual beli yaitu merpati dijual sehingga tidak ada lagi ketulusan --> masuk gereja tidak dengan hati yang tulus, sebab hanya untuk mencari kedudukan, mencari muka. Apa yang benar dia jadikan salah hanya untuk mendapatkan keuntungan.

    Hati-hati, di kantor, seringkali kalau kita mau mendapat keuntungan dari pimpinan, misalnya ketika ditanya --> bagaimana menurut anda? oooh baik pak, baik baik, padahal diluar dengan temannya, ia berkata pimpinan macam apa itu. Ini sudah tidak tulus, kalau sudah ada egois, mencari keuntungan, maka ada roh jual beli yang = roh dari antikrist.

  2. Maleakhi 3: 8, 9,
    8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
    9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

    Arti dari menjadikan rumah TUHAN yang pertama adalah datang ke gereja hanya untuk mencari keuntungan jasmani/ada roh jual beli tanpa lagi menghiraukan kebenaran/Firman pengajaran yang benar. Sudah tidak ada lagi kebenaran, tidak ada lagi ketulusan, sebab ketulusan/merpati juga sudah dijual. Kemudian arti selanjutnya adalah mencuri milik TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus. Itulah kehidupan yang menjadi sarang penyamun, bukan menjadi rumah doa.

    Mari kembalikan persepuluhan, persembahan khusus yang menjadi milik TUHAN = kembalikan kepada TUHAN, jangan menjadi sarang penyamun.
    Satu lagi artinya sarang penyamun itu tidak dapat menyembah TUHAN.

    Tidak dapat menyembah TUHAN = bukan menjadi rumah doa lagi --> “Rumah Ku adalah Rumah doa, tapi kamu jadikan sarang penyamun”. Sarang penyamun = tidak ada doa, yang ada dansa-dansi/hura-hura. Karena tidak menyembah TUHAN/tidak mau menyembah TUHAN, maka dari mulut yang tidak menyembah TUHAN, keluar perkataan-perkataan yang sia-sia, banyak kata-kata yang tidak baik.

    Jadi syarat membangun rumah ALLAH adalah memotong kayu/perobekan daging yaitu egois/mementingkan diri sendiri dengan praktek:

    • menjadikan rumah TUHAN sebagai reruntuhan = tak berguna dan tidak setia artinya jahat dan malas = dalam suasana kertak gigi,
    • menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun = roh jual beli, mencari keuntungan = tanpa kebenaran, tanpa merpati = tanpa ketulusan lagi. Mencuri milik TUHAN = masuk dalam suasana kutukan

    • dan tidak menyembah TUHAN = bukan menjadi rumah doa lagi; tidak mau menyembah TUHAN melainkan mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia, yang tidak baik seperti memfitnah, membicarakan kesalahan orang dan lain-lain. sehingga kerohaniannya menjadi kering = mati rohani. Semakin banyak kata-kata salah yang keluar, semakin kering rohani; sebaliknya, semakin banyak kata-kata penyembahan, semakin bahagia = semakin indah dihadapan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  3. 1 Korintus 6: 18-20,
    18. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
    19. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
    20. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu yang kedua-duanya adalah milik Allah,

    Praktek yang ketiga menjadikan rumah TUHAN/bait-Nya menjadi tempat dari roh najis itulah percabulan/dosa sex dan dosa makan minum = tempatnya dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa sex dan makan minum. Inilah saudaraku, roh-roh najis/dosa sex dan makan minum, supaya rumah TUHAN jangan menjadi rumah yang najis = menjadi bait dari roh najis, sehingga TUHAN berkeluh kesah. Itu sebabnya kita mohon kepada TUHAN supaya kita menghindari roh najis lewat pandangan, lewat pikiran, lewat perbuatan. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau daging yang egois dirobek/disalibkan/kayu dipotong, daging dirobek disalibkan, maka Roh Kudus akan turun untuk mengurapi dan memenuhi kehidupan kita. Sehingga fungsi kehidupan kita/rumah ALLAH kembali menjadi rumah Roh Kudus/tempatnya Roh Kudus, bukan tempat dari roh lain, sebab:

    • TUHAN tidak mau ada roh jual beli,
    • TUHAN tidak mau ada roh najis,
    • TUHAN tidak mau ada roh yang tidak setia, dan juga roh egois, tetapi TUHAN menginginkan Roh Kudus yang ada didalam kita/bait ALLAH sehingga kita dapat menjadi bait dari Roh Kudus = kembali kepada fungsi yang benar.
Kegunaan Roh Kudus adalah untuk menjadikan kita menjadi rumah doa, kalau kita menjadi rumah dari Roh Kudus, maka otomatis kita menjadi rumah doa --> Roma 8: 26, Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Dengan keluhan dan erangan/keluhan tak terucapkan kepada TUHAN bagaikan wanita yang mau melahirkan = penyembahan. Kalau ada rumah Roh Kudus
(1 Korintus) = daging dipotong/disalibkan, roh najis dibuang, roh jual beli dibuang, roh egois dibuang maka Roh Kudus turun mengurapi/memenuhi kehidupan kita, dan kita menjadi rumah doa, sebab Roh Kudus akan membantu/menolong kita dari kelemahan-kelemahan daging yang tidak dapat menyembah TUHAN agar kita dapat menyembah kepada TUHAN dengan keluhan dan erangan-erangan sampai kehadirat TUHAN.

Hasilnya:
  1. Roma 8: 22, 23,
    22. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin
    23. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

    Hasil pertama terjadi pembebasan tubuh/kelahiran baru = pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS/sempurna seperti TUHAN YESUS, dan merupakan mujizat yang terbesar dan yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun, setan- pun tidak bisa melakukan.

    Keubahan hidup yang nomor satu sebab jika sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya --> silakan!! Apalagi sekarang ini banyak yang diminta oleh orang, tetapi tanpa keubahan hidup, maka semuanya akan menjadi sia-sia sebab hanya sampai di liang kubur/hanya sampai kepada kebinasaan.

    Itu sebabnya, nomer satu kita harus mencari ini, yaitu mujizat yang terbesar yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita diubah menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS dan dimulai dengan tidak berdusta.

  2. Keluaran 3: 7, 8,
    7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
    8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    Ayat 7: “dan Aku telah mendengar seruan mereka” --> mendengar, dalam terj. lama disebut dengan erangan mereka. Kita bandingkan dengan Keluaran 6: 4 “ Aku mendengar erangan Bangsa Israel”.

    Ayat 8: “menuntun mereka keluar dari negeri itu” --> kemana?

    “ke suatu negeri yang baik dan luas”= ke negeri yang baik dan luas.

    Yang kedua, kalau kita mengeluh dan mengerang maka TUHAN akan mendengar keluhan dan erangan kita sehingga TUHAN menolong kita “Aku akan melepaskan mereka dari penderitaan mereka” TUHAN menolong kita tepat pada waktu- Nya, = melepaskan kita dari masalah-masalah tepat pada waktu Nya. Kita jangan mengeluh kepada orang lain, tetapi mari, mengeluh dan mengerang kepada TUHAN; kalau kita sungguh-sungguh mengeluh dan mengerang, maka TUHAN akan mendengar sehingga TUHAN menolong kita dan melepaskan kita dari masalah/dari penderitaan tepat pada waktu Nya.

    Saya bandingkan dengan Roma 8: 28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    ALLAH turut bekerja dan akan menjadikan semua baik = TUHAN menolong dan menjadikan semuanya baik, kalau kita mengeluh dan mengerang, TUHAN menolong dari segala masalah kita tepat pada waktu Nya.

    Kemudian bukan hanya menolong dan menjadikan semuanya baik, tetapi TUHAN juga akan menuntun kita. Sebab kalau tersesat, tidak akan ada gunanya. Kalau kita mengeluh dan mengerang, maka TUHAN:

    • akan mengulurkan Tangan untuk menolong kita, menjadikan semua baik
    • dan TUHAN mengulurkan Tangan untuk menuntun kita ke tanah Kanaan Samawi dan sekarang, menuntun kita ke Yerusalem Baru/tempat penggembalaan terakhir = tanah yang baik.

    TUHAN mengulurkan tangan untuk menolong menjadikan semua baik, dan juga menuntun kita sampai Yerusalem Baru, sehingga mujizat secara jasmani juga akan terjadi --> Wahyu 7: 17, Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

    Air mata dihapus = bahagia, TUHAN akan menuntun kita ke masa depan yang baik dan bahagia, air mata dihapus sampai ke tempat terakhir/tempat penggembalaan terakhir itulah Yerusalem baru, kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari, saudaraku, kalau kita:
  • masih seperti reruntuhan, mari perbaiki, rumah TUHAN jangan menjadi sarang penyamun --> perbaiki, jangan menjadi tempat dari roh najis, mari perbaiki, biar-lah sekarang ini.

  • rumah TUHAN menjadi tempat Roh Kudus,
  • rumah TUHAN menjadi rumah doa --> kita mengeluh mengerang, dan TUHAN akan mengulurkan Tangan untuk membuat segala sesuatu menjadi untuk kita sekalian.
TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Natal di Tuban, 29 Desember 2010 (Rabu Sore)
    ... kekayaan menurut ukuran manusia. Banyak yang menurut pandangan manusia dinilai jahat tidak baik namun sesungguhnya benar di hadapan Tuhan. Seperti Yesus sebagai Juruselamat harus mati di kayu salib terhina dan terkutuk di hadapan manusia namun Yesus berkenan di hadapan Allah Bapa. Apalagi kalau kita datang dengan keadaan tidak kaya tidak baik biarlah ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 02 April 2014 (Rabu Malam)
    ... Demikian juga malam ini kita naik ke bukit Golgota untuk mengalami salib Tuhan sengsara daging bersama Yesus yaitu untuk berdoa menyembah kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan. Semestinya saat ini kita sudah pulang dan beristirahat tetapi kita memilih naik ke bukit Golgota. Ada hal yang bisa kita terima ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Februari 2014 (Sabtu Sore)
    ... dan berdirilah di tengah Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka Aku bertanya kepada kamu Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat berbuat baik atau berbuat jahat menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua lalu berkata kepada orang sakit itu Ulurkanlah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... bah menunjuk pada Firman nubuat artinya Pembukaan rahasia Firman Allah yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat supaya hadirat Tuhan tidak tersembunyi dalam sidang jemaat. Inilah suara yang menggentarkan saat dosa-dosa ditunjukan. Pembukaan rahasia Firman Allah yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi di akhir ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Januari 2013 (Rabu Sore)
    ... itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. PENYEBARAN KEGELAPAN penyebaran kesaksian palsu berita palsu ajaran palsu yang menolak kematian dan kebangkitan Yesus MENOLAK SALIB YESUS. Penyebaran kegelapan ini didorong oleh dua kekuatan besar yaitu Kekuatan mammon uang roh jual ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juni 2013 (Kamis Sore)
    ... udara jalan ular di atas cadas jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Tabiat Yesus digambarkan hal yaitu Jalan rajawali di udara menunjuk Yesus sebagai Raja. Jalan ular di atas cadas menunjuk Yesus sebagai Manusia. Jalan kapal di tengah-tengah laut menunjuk Yesus sebagai Hamba. Jalan seorang laki-laki dan seorang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Maret 2016 (Kamis Sore)
    ... Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara Ia mengeluarkan orang-orang tahanan sehingga mereka bahagia tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul. Siapa yang berhak mengalami naungan Tuhan Janda putus hubungan dengan suami kelepasan dari daging. Orang asing sebatang kara putus hubungan dengan dunia kelepasan dari dunia. Anak yatim putus hubungan dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... fungsi kegunaan dari korban Kristus didalam Bait Allah kehidupan kita Korban Kristus sebagai korban penghapus dosaYohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yesus Anak Domba Allah harus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita sehingga kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Februari 2012 (Minggu Sore)
    ... kehidupan itu banyak dihadapkan pada kemustahilan. Lukas . Kata Maria Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Jalan kedua 'jadilah padaku menurut perkataanmu itu' taat dengar-dengaran apapun resiko yang dihadapi. Kalau mau taat pada Firman Tuhan Maria harus menanggung resiko antara lain kehilangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Desember 2016 (Senin Sore)
    ... mulia dengan TUHAN-- berarti manusia yang hebat. Dia ditempatkan di taman Firdaus dan bahagia--hebat bukan manusia biasa. Sehebat apapun manusia di dunia masih ada air mata ada susah dan sedih karena suasana kutukan. Adam dan Hawa sudah menerima wahyu dari TUHAN yang sederhana Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.