Kita
masih tetap membahas nubuat yang keempat yaitu
nubuat tentang antikrist
--> Matius 24: 15-25,
Jadi
sebelum kedatangan YESUS kedua kali
kedunia ini atau sebelum kiamat, maka akan
di dahului dengan kedatangan antikrist
yang berkuasa di bumi ini selama empat
puluh dua bulan/tiga setengah tahun lamanya.
Antikrist berkuasa selama tiga setengah
tahun lamanya bukan sebagai penguasa yang
baik, tetapi
ia tampil sebagai pembinasa keji.
Matius
24: 15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji
berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi
Daniel --para pembaca hendaklah memperhatikannya--
Jadi
antikrist tampil didunia ini sebagai
pembinasa keji untuk memburu dan membunuh/membinasakan
gereja TUHAN/anak-anak
TUHAN yang tertinggal
pada waktu itu. Itu
sebabnya sikap kita mulai sekarang harus menyingkir dari
antikrist. Menyingkir
ini bukan melawan, tetapi menyingkir
dari antikrist sampai kepada penyingkiran
besar-besaran saat antikrist berkuasa di
bumi ini. Terjadi
penyingkiran besar-besaran = penyingkiran
seluruh anak TUHAN yang
diberi dua sayap burung nazar ke padang belantara selama tiga
setengah tahun jauh dari mata antikrist
dan kita dipelihara dan dilindungi secara
langsung oleh TUHAN.
Ini
sudah pernah terjadi dulu waktu Israel di padang gurun, selama
empat puluh tahun mereka benar-benar
dilindungi dan dipelihara dengan
manna dari surga. Mereka tidak bekerja,
tetapi semua dari TUHAN.
Inilah
program dari TUHAN atas
hidup kita yang harus kita ikuti;
jadi sikap kita menghadapi antikrist, kita
tidak perlu takut, tetapi
sikap kita harus menyingkir.
Tindakan
penyingkiran -->
Matius
24: 16-18,
- ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”.
- ay
17 --> “orang yang
sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah.
- ay18
--> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk
mengambil pakaiannya”.
Ayat
18 -->
“dan orang yang sedang di ladang” Yang
sedang di ladang/ melayani TUHAN
harus berhati-hati,
sebab ladang merupakan tempat penaburan
benih/Firman, jangan berhenti.
Jangan
mengambil pakaian, orang yang diladang jangan kembali
mengambil pakaian, seperti Yudas yang
kehilangan jabatan pelayanan sehingga ia
binasa untuk selama-lamanyanya.
Bagi yang sudah melayani
harus tetap melayani,
sedangkan yang sudah berhenti melayani,
mari kembali melayani. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
masih berada pada tindakan penyingkiran
yang pertama ay 16 -->
“orang di Yudea harus
melarikan diri ke pegunungan”.
Kita
masih tetap membahas nomor
satu, jangan bosan, tetapi
biar ada pembukaan-pembukaan Firman, untuk
kita berhati-hati dihari-hari
ini. Kita harus menyingkir dari antikrist,
orang Yudea harus melarikan diri ke pegunungan=
meningkatkan kerohanian kita.
Sehingga ibadah juga meningkat di
hari-hari ini.
Banyak
dari kita yang kerohanian-nya masih
merosot, belum meningkat rohani, saya
dikoreksi, saudara juga di koreksi.
Mari
meningkatkan rohani kita= naik ke
pegunungan atau sama dengan memantapkan dan meningkatkan keselamatan
yang sudah kita peroleh dari TUHAN sampai
mencapai kesempurnaan. Orang
Yudea harus lari ke pegunungan, orang Yudea, adalah
gambaran dari orang yang sudah
selamat, percaya YESUS, bertobat,
baptis air, dan
baptis Roh Kudus
--> baik!! tetapi
masih harus lari.
Hosea
1: 7, Tetapi Aku akan
menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah
mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang,
dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."
Inilah
orang Yudea gambaran dari orang
sudah selamat, tetapi
masih harus lari ke pegunungan.
Wahyu
21: 9, 10,
9.
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10.
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Sudah
selamat, orang Yudea itu= selamat,
tadi di Hosea 1, pegunungan =
sempurna, menjadi Mempelai Wanita
= Yerusalem baru, kalau digabung,
maka orang Yudea harus lari ke pegunungan berarti kita harus
memantapkan keselamatan dan meningkatkan keselamatan sampai
kesempurnaan. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
sudah mempelajari bagaimana dari
selamat sampai menjadi sempurna, yaitu
lari dan masuk kota perlindungan.
Sudah meningkatkan rohani itu
tetapi jangan menoleh ke belakang;
waktu lari ke gunung seperti Lot, istri Lot menoleh kebelakang,
sehingga ia binasa untuk
selamanya.
Sekarang
ini kita lihat di dalam ktb Hagai,
apa arti dari kita meningkatkan keselamatan
sampai sempurna/naik gunung itu
untuk apa?
Hagai
1: 8, Jadi naiklah ke
gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan
kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman
TUHAN.
Jadi
inilah saudaraku, bagaimana kita naik ke
gunung/bagaimana tindakan
kita untuk meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan.
Naik
gunung itu untuk membangun rumah
TUHAN, dulu rumah
TUHAN yang jasmani, sekarang rumah
TUHAN yang rohani itulah
pembangunan tubuh Kristus.
Jadi
meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan lewat pelayanan
pembangunan tubuh Kristus; sedangkan naik
ke gunung itu untuk apa?
dulu, untuk membangun rumah ALLAH
jasmani di jaman Hagai, sekarang rumah
ALLAH secara rohani
itulah tubuh Kristus. Inilah
saudaraku, arti dari selamat sampai
sempurna.
Sekarang
siapa yang boleh melayani pembangunan rumah
rohani/pembangunan
tubuh Kristus. Kita membahas pribadinya
terlebih dahulu.
Seperti orang membangun gereja ini, siapa
yang boleh membangun?
Bukan tukang masak, tetapi tukang bangunan.
Jadi harus jelas, siapa yang boleh membangun tubuh Kristus,
tidak boleh sembarangan.
1
Petrus 2: 5 Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,
untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan
kepada Allah.
Untuk
pembangunan suatu rumah
rohani
= pembangunan tubuh Kristus, jadi siapa yang boleh melayani
pembangunan tubuh Kristus ? jawabannya adalah
batu hidup itulah imam-imam dan raja-raja.
Imamat kudus =
imamat rajani, imam-imam dan raja-raja.
Apa
itu imam dan raja?
Wahyu 1: 5, 6,
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya—
6.
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.
Jadi
yang boleh membangun adalah imam-imam dan
raja-raja, batu hidup, imam dan raja yaitu:
- kehidupan
yang ditebus oleh Darah YESUS,
tetapi imam kalau belumdiselamatkan tidak
bisa melayani TUHAN.
- kehidupan
yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus, harus
memiliki jabatan pelayanan.
Sekali
lagi, saudara-saudara sidang jemaat yang saya kasihi,
mari:
- maju
naik ke gunung --> sudah selamat, sudah
ditebus, sudah percaya, sudah dibaptis,
sudah dipenuhi Roh Kudus,
- tetapi
harus naik ke gunung, membangun/ikut
pelayanan pembangunan tubuh sampai kesempurnaan,
- dan
dilanjutkan menjadi imam dan raja, kehidupan ditebus, ditambah
memiliki jabatan/memangku jabatan
pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Itu
sebabnya saya selalu mengadakan penataran-penataran, supaya
saudara semuanya mempunyai
jabatan, jangan menganggur
--> jangan!! Tetapi
mempunyai jabatan itulah imam dan
raja/kehidupan yang ditebus, oleh
Darah YESUS yang
hanya karena kemurahan TUHAN, terutama
bagi bangsa kafir.
Kalau bangsa kafir
bisa ditebus, diselamatkan dan bisa memiliki jabatan pelayanan, itu
hanya karena Darah YESUS,
hanya karena kemurahan TUHAN, bukan karena
kepandaian dan lain-lainnya. Itu sebabnya
biar kita menghargai kemurahan TUHAN itu.
Jadi
inilah siapa yang boleh melayani? itulah
orang yang ditebus/selamat, tetapi
juga harus mempunyai
jabatan pelayanan dan ini mutlak
yaitu sebagai imam dan raja. Setiap
imam dan raja harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh
Kristus, jangan sampai tertawan oleh kesibukan dunia dan
lain-lainnya.
Hagai
1: 1- 4,
1.
Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam,
pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan
perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda,
dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
2.
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata:
Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
3.
Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
4.
"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami
rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap
menjadi reruntuhan?
Ayat
1:
- “Pada
tahun yang kedua zaman raja Darius” --> raja Darius ini
raja Persia, kira-kira sekarang ini Iran.
- “datanglah
firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin
Sealtiel, bupati Yehuda” --> bupati,
terj. lama
raja Yehuda,
Ini
ada raja, waktu itu ada raja yang bernama
Zerubabel, dan juga ada imam
besar yaitu imam Yosua, tapi suasananya
ditawan/tertawan sebab raja Darius yang
berkuasa menawan Yehuda.
Sekali-pun sudah ada rajanya, ada imam=
sudah mempunyai
jabatan, tetapi ditawan,
sehingga tidak dapat berbuat
apa-apa.
Saya
ulangi --> setiap imam dan raja
harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh, jangan ditawan oleh
kesibukan dunia/oleh perkara jasmani di
dunia, tetapi harus aktif.
Bukan berarti tidak boleh bekerja
lagi, tidak boleh kuliah lagi, tidak boleh sekolah lagi
--> bukan!! tetapi
jangan dijajah/jangan ditawan oleh
kesibukan dunia/perkara-perkara jasmani.
Tanda
dari kita dijajah adalah:
- Mulai
tidak setia, itu dijajah (dalam
Yakobus 4: 4 “persahabatan dengan dunia membuat kita tidak setia”)
sudah ditawan dijajah oleh dunia, oleh perkara jasmani,
sudah mempunyai jabatan tetapi
ditawan/dijajah, sehingga
tidak dapat berbuat apa-apa.
- sekarang
belum tiba waktunya Hagai
1: 2 --> “Bangsa ini
berkata, sekarang belum tiba waktunya membangun kembali Rumah
Allah”. Yang
dibangun rumah-rumahnya sendiri --> rumah
ALLAH nanti saja,
rumah-rumah sendiri terlebih dahulu
= ini perkara jasmani. Sekarang
belum waktunya berarti menunda-nunda waktu.
Menunda-nunda
waktu, tidak setia= dijajah oleh dunia,
oleh setan, sehingga keselamatannya itu
diragukan.
Dijajah
itu:
- tidak
ada kemerdekaan,
- tidak
ada keselamatan,
- tidak
setia sampai
- menunda-nunda
waktu= ditawan oleh dunia/oleh
setan sehingga keselamatannya bisa hilang.
Jangankan mau sempurna, keselamatannya
saja tidak mantap sebab sudah hilang.
Apa
akibatnya? tadi, di ayat 4
“apakah
sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumahmu yang dipapani
dengan baik, sedang Rumah ini dalam reruntuhan”, akibatnya
dalam reruntuhan rohani, Rumah TUHAN
menjadi runtuh, bait
ALLAH itulah tubuh
kita= kehidupan kita secara
rohani mau-pun secara jasmani menjadi runtuh
--> ini berbahaya sebab
cepat atau lambat kalau sudah diselamatkan menjadi imam raja,
tetapi ditawan sehingga mulai tidak setia.
Bagi
kaum muda harus berhati-hati, sebab kalau
mulai tidak setia bukan berarti tambah hebat
--> tidak!! Dulu
untuk pekerjaan TUHAN, bagaimana
sekarang? tidak bisa!
sebab aku sibuk =
bahaya! Sebab sudah
berada dalam reruntuhan, secara rohani
runtuh dan juga secara jasmani, sehingga
dapat merembet dalam nikah, semua berada
dalam reruntuhan; sekalipun saudara
berkata, gajiku naik --> hebat!
tetapi kalau sudah mengabaikan,
sudah tidak setia, sudah mulai menunda-nunda
untuk hal yang rohani, maka
itu berarti pembangunan tubuh sudah merosot, bukan naik ke
pegunungan, tetapi merosot ke reruntuhan.
Saya
bukan mengutuk, sebab ini juga
untuk saya, bukan hanya
saudara dapat tidak setia, saya
dapat saja tidak berdoa
waktu hendak tidur. Keruntuhan secara rohani itu
berbahaya sebab kesucian juga akan runtuh,
baik di dalam nikah dan juga keruntuhan secara jasmani. Semoga
kita dapat mengerti.
Ini
keruntuhan secara umum yaitu:
- tidak
setia,
- menunda
waktu itu sudah dalam reruntuhan, rohani, jasmani, nikah,
Prateknya/akibatnya
jika keadaannya begitu:
- Hagai
1: 6, Kamu menabur
banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi
tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu
berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang
bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam
pundi-pundi yang berlobang!
Inilah
keadaannya kalau berada
dalam reruntuhan yaitu:
- Kesulitan
hidup sehari-hari, menabur banyak menuai sedikit, modalnya
banyak tetapi kembalinya hanya
sedikit, modal seratus ribu
kembali sepuluh ribu =
rugi dan lama kelamaan akan bangkrut.
- Kemudian
usaha pekerjaan sia-sia, “kamu
mendapat upah/ia bekerja untuk upah yang
dimasukan ke dalam pundi-pundi yang
berlobang” = mendapat banyak,
tetapi lubangnya besar =
usaha pekerjaan menjadi sia-sia, sebab tidak
dapat dinikmati, gaji besar tidak bisa
dinikmati, sebab sakit ini,
sakit itu. Inilah
keadaan dari reruntuhan.
Mari, sungguh-sungguh kembali kepada aktivitas, aktif dalam
pelayanan pembangunan, jangan ada alasan apa-pun.
Semoga kita dapat
mengerti.
- Hagai
1: 10, 11
10.
Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11.
dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas
gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke
atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke
atas segala hasil usaha."
kering rohani,
tidak ada kepuasan, tidak ada kebahagiaan =
sudah berada dalam suasana reruntuhan.
Mari, saudaraku,
jangan sampai terjadi kekeringan rohani, sebab
nanti saudara tidak akan puas,
tidak bahagia, sekali-pun mendapat
uang yang banyak, tetapi
masuk pundi-pundi yang berlubang.
Kalau sudah tidak puas, akan berbahaya sebab
dapat mencari kepuasan di dunia --> mengembara di Babel
dunia yang sudah menyediakan
segala macam dosa sampai pada puncaknya
dosa yaitu makan minum dan kawin
mengawinkan.
Mari,
saling mendoakan --> suami/istri
mendoakan suami/istri,
jangan saudara berpikir bahwa suami/istri
saya ini baik --> jangan!! sebab
kalau sudah menjadi reruntuhan, akan
mengembara di Babel/mencari
kepuasan di Babel yang
akan dibinasakan. Itu sebabnya doakan suami agar
dapat setia, doakan istri, dan juga doakan
anak-anak.
Mari,
bangkit dari reruntuhan, suami istri, anak mari
bangkit dari reruntuhan, kalau suami runtuh, istri harus kuat
terlebih dahulu,
kalau suami melihat istri seperti
reruntuhan, mari, suami yang kuat,
saling menguatkan, jangan biarkan mengembara di Babel,
sebab akan sulit untuk tertolong, dan
hanya akan binasa bersama Babel.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kita
kembali ke ktb Hagai -->
Hagai 2: 7,
8,
7.
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka
Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
8.
Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang
indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan
memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
Hagai
2: 22,23,
22.
"Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi.
23.
dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan
kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan
menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya
akan mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
Inilah
situasi kondisi pelayanan
pembangunan tubuh Kristus yaitu berada dalam
keadaan kegoncangan-kegoncangan di dunia,
tetapi justru disitu-lah
terjadi pembangunan tubuh Kristus.
Pelayanan pembangunan tubuh
ini, situasi dan kondisinya/keadaan
dunia bukan tenang, tetapi dalam keadaan
bergoncang, dalam keadaan krisis.
Ada
tiga macam kegoncangan atau krisis
yaitu:
di
ay 7 -->
“sedikit waktu lagi maka aku akan menggoncangkan
langit, bumi, laut dan darat”
- kegoncangan
di langit, disebabkan oleh naga merah diudara, setan/naga
merah di udara dengan kekuatan roh durhaka, roh jahat dan roh
najis yang mengakibatkan krisis
dalam nikah.
Itu sebabnya penting pembangunan tubuh
yang dimulai di rumah
tangga kita, di penggembalaan dan
juga kunjungan-kunjungan, sebab ada banyak
krisis nikah. Dan di dalam kunjungan-kunjungan
itu banyak nikah yang tertolong dan
juga banyak buah nikah yang
tertolong sebab banyak yang bersaksi.
Demikian juga dipenggembalaan --> bawa
anak-anak, bawa suami, bawa istri supaya nikah tertolong.
Sebab krisis di dalam nikah
sekarang ini banyak terjadi kedurhakaan
yaitu anak durhaka kepada orang tua.
- kegoncangan
di darat, yang dimotori
oleh nabi palsu, dengan kekuatan:
- ajaran-ajaran
palsu,
- penyembahan
palsu,
- kesukaan
palsu, yang semua ini sudah
sampai masuk di gereja dihari-hari
ini. Kalau ajarannya
palsu, penyembahannya palsu, kesukaan palsu/kesukaan
daging itu mulai masuk di gereja,
maka tidak perlu
lagi keluar, sebab di
dalam gereja-
pun sudah mengembara di Babel.
Dan ini benar-benar berbahaya,
saya tidak mengecam gereja mana,
tetapi harus berhati-hati, sebab ini
sesuai dengan perintah TUHAN.
Kita harus melihat YESUS.
Semoga kita dapat
mengerti.
Ini
menunjuk pada krisis ibadah, sebab
sekarang orang tidak mengetahui
bentuk ibadah harus yang bagaimana,
sehingga semuanya
mengarah kepada Ulangan 32. Waktu
Musa naik ke atas gunung selama empat
puluh hari empat puluh malam untuk
menerima Firman/dua
loh batu dan tabenakel
= menerima pengajaran tabernakel
dan mempelai; orang
Israel yang berada dibawah gunung tidak perduli kepada Musa,
mereka bersuka ria.
Suka
cita dalam ibadah, padahal mereka
menyembah lembu emas = semua kearah
sana, merasa beribadah kepada TUHAN dan
Harun langsung tampil dan berkata “inilah
Allah kita yang luar biasa, yang dahsyat, yang membawa kita keluar
dari Mesir” padahal anak lembu emas.
Itulah kalau beribadah
tanpa pengajaran dihari-hari ini.
Saya tidak mengecam gereja
yang mana, tetapi
ini terdapat di Ulangan
32 yang akan terjadi lagi, kalau tanpa
pengajaran, kita tidak tahu kemana
arah kita. Yang penting melayani,
bersuka cita.
Mari saudaraku,
sungguh-sungguh dihari-hari ini, sebab
kita akan menghadapi krisis ibadah, krisis nikah.
Dan bagi kaum muda yang mau menikah
harus berhati-hati, demikian
juga bagi yang sudah menikah terutama saya,
harus berhati-hati dengan krisis
nikah, dengan krisis
ibadah. Jika kita hendak
beribadah dan mau tergembala,
harus berhati-hati dimana kita akan
tergembala dengan baik.
- kegoncangan
di laut,
yang dimotori oleh antikrist/binatang
buas yang keluar dari laut.
Kekuatan dari antikrist
adalah mammon/keuangan,
dan ini yang
menimbulkan krisis ekonomi. Saya
tidak mengerti moneter atau ekonomi tetapi
kita jangan menunggu kalau uang
saya sudah banyak,
sebab justru di
saat krisis ekonomi-lah terjadi
pembangunan tubuh Kristus seperti:
- janda
miskin dua peser = seluruh
hartanya dia berikan dan dia dipelihara, dilindungi dari
kegoncangan yang besar,
- janda
di Sarfat yang
memiliki hanya sedikit tepung dan minyak
--> untuk-ku dan
untuk anak- ku
= krisis, tetapi nabi mengatakan
buatkan untuk-
ku terlebih dahulu
= untuk TUHAN terlebih
dahulu dan dia
terpelihara tiga setengah tahun dari antikrist.
Semoga kita dapat
mengerti ini.
Mengapa
dalam keadaan krisis, tetapi TUHAN
justru membangun tubuh Kristus?
supaya kita tidak berharap apa-apa/tidak berharap
kepada siapa-pun, tetapi hanya berharap kepada
TUHAN saja.
Kalau
kita berada di dalam kondisi berkelimpahan,
akan mudah saja
--> mau kkr kemana saja
--> ok!! tidak bisa begitu saudaraku,
sebab justru TUHAN memberi
kondisi krisis supaya kita hanya berharap kepada TUHAN,
dan TUHAN Yang nanti
akan menggerakkan setiap hati, bahkan orang-orang kaya.
Ini
merupakan pesan-pesan terakhir dari
alm.bpk.pdt In Juwono lewat Firman TUHAN,
ini yang saya dengar, waktu beliau ke
Medan, Firman
TUHAN tentang Yusuf Arimatea
--> orang kaya akan dipakai oleh TUHAN,
seperti Nikodemus orang pandai akan dipakai.
Tadi
itu di
Hagai 2: 8
-->
“Aku akan menggoncangkan segala
bangsa sehingga barang yang
indah, Aku akan memenuhi
rumah ini dengan kemegahan”.
Yang
namanya barang indah, tentu milik
dari orang kaya.
Ini yang dikhotbahkan oleh
alm.bpk pdt In Juwono. Demikian juga dengan
kesaksian dari alm. bpk
pdt. Pong juga
bersaksi. Jadi,
apa yang sudah ditaburkan oom
Yuwono, dan juga oom Pong ini akan muncul
kembali, sebab itu adalah Firman.
Bagaimana
sikap kita dalam pembangunan tubuh?
- Hagai
1: 14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel,
bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan
semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu
melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah
mereka,
TUHAN menggerakkan
semangat Zerubabel, TUHAN menggerakkan
semangat imam dan raja. Mari,
bagi yang sudah reruntuhan, yang sudah bosan
dan loyo --> bangkit, dan sikap
kita dalam pelayanan pembangunan tubuh adalah
semangat = setia
dan berkobar-kobar,
bukan emosi; semangat itu setia dan
berkobar-kobar oleh pekerjaan Firman
nubuat. Hagai itu
seorang nabi dan nabi itu bernubuat
= pekerjaan dari Firman nubuat/
Firman pengajaran yang benar.
Firman yang merupakan perkataan TUHAN
Sendiri. Setia
dan berkobar, bukan oleh emosi, bukan oleh telepon
saya.
Lukas 24: 32,
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah
hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah
jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Ini
saudaraku, kitab
suci bukan buku lain
--> bukan!! berkobar bukan
karena buku lain, karena lawak-lawak tetapi
karena kitab suci/karena
Firman pengajaran yang benar yaitu yang
tertulis dalam kitab suci.
Menerangkan ayat alkitab yang
di ilhamkan oleh TUHAN =
ayat menerangkan ayat dan ini yang
mendorong kita.
Yesaya 50: 4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang
letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid.
Setelah kita
mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman
pengajaran, maka kita dapat:
- setia
dan berkobar-kobar,
- semangat
dalam pelayanan pembangunan tubuh, mari!
kita bersaksi, menggunakan lidah untuk
bersaksi kepada suami, kepada istri, kepada anak
dan juga bersaksi kepada orang lain.
Ini bukan berarti
untuk menjadi jemaat/anggauta di
gereja ini --> bukan!! sebab
tugas kita bukan itu, tetapi untuk
memperkenalkan Firman pengajaran,
supaya mereka juga semangat dalam pelayanan pembangunan tubuh
Kristus. Semoga TUHAN
memberkati kita semua.
Ini
sikap kita, nomer satu yaitu semangat,
jika ada yang letih lesu, sudah loyo dalam
pelayanan, mungkin dalam nikah sudah loyo, mari!
ada Firman
pengajaran yang memberi semangat supaya kita
tetap setia dan berkobar-kobar
dalam nikah, dalam penggembalaan, dalam kunjungan.
Mari, semua berkobar-kobar.
- Hagai
2: 5, 6,
5.
Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah
firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar;
kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman
TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman
TUHAN semesta alam,
6.
sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu
kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu.
Janganlah takut!
Kuat hati oleh dorongan
Roh Kudus/oleh urapan Roh Kudus.
Kuat hati, bukan
keras hati, kalau keras hati itu oleh
dorongan daging.
Kuat
hati oleh dorongan Roh Kudus
sehingga kita:
- tidak
takut dan gentar menghadapi apapun,
- tidak
putus asa,
- tidak
kecewa menghadapi apapun. Inilah
kuat hati, tabah hati, oleh Roh Kudus bukan oleh kepandaian,
oleh apapun tetapi oleh Roh Kudus.
Jadi
inilah saudaraku,
sikap kita adalah kuat hati, setia
berkobar-kobar sebab
ada Firman dan juga ada
Roh Kudus.
Kalau
kita tetap setia dan
berkobar-kobar
karena ada Firman
sehingga kita menjadi kuat
hati, tidak pernah putus asa, tidak pernah bangga dan lain-lain
dan juga ada Roh Kudus,
maka hasilnya:
- Wahyu
12: 14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa.
Ay 14: “Kepada perempuan itu
diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar” -->
kedua sayap itu adalah Firman dan Roh
Kudus; setia berkobar dan kuat hati
menjadi sayap yang besar.
Tiga setengah
tahun dia dipelihara dipadang gurun/dipelihara
oleh TUHAN = penyingkiran besar-besaran.
Dua sayap burung nasar untuk menyingkirkan
kita secara besar-besaran kepadang gurun,
selama tiga setengah tahun kita dilindungi dipelihara Sendiri
oleh TUHAN dan ini melebihi
dari apapun yang ada di dunia ini.
- 2
Tawarikh 15: 7, Tetapi
kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada
upah bagi usahamu!"
Akan ada
upah yang menanti, upah
apa itu? bukan uang,
tetapi --> Hagai 1: 8,
Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah
Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan
kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
Ada
kemuliaan, upah itulah kemuliaan TUHAN
Yang akan kita terima.
Luar biasa!!
Sebab kemuliaan dari TUHAN ini lebih dari
duit.
1 Raja-Raja 6: 10,
11,
10.
Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi
rumah TUHAN,
11.
sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan
kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah
TUHAN.
Setelah rumah ALLAH
yang dibuat Salomo selesai, maka ada
kemuliaan TUHAN. Di
dalam pembangunan tubuh Kristus ada
upah kemuliaan dan juga ada sayap,
berkat yang double, yang tidak
dapat dicari dimanapun di
dunia ini.
Kegunaan
kemuliaan adalah untuk:
- mengubahkan
kita dari
manusia daging menjadi manusia mulia seperti TUHAN
YESUS.
Keubahan ini dimulai dari
--> Efesus 4: 23-26,
23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
26.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa
Ay
25 --> keubahan hidup = tidak boleh ada
dusta lagi.
Ay
26 --> marah dengan berbuat dosa = marah dengan emosi yang
meledak-ledak = marah tanpa kasih.
Marah
dengan emosi, marah tanpa kasih, marah dengan emosi yang
meledak-ledak tidak boleh lagi, untuk saya
nomer satu, sebab seringkali saya
masih marah dengan emosi karena sesuatu
yang merugikan pekerjaan TUHAN. Tetapi
ini juga tidak boleh, kita harus berubah
kalau kita mau ada awan kemuliaan.
Saya
ulangi, kalau
hidup kita tidak mau menjadi reruntuhan,
tetapi ada awan kemuliaan,
maka:
- harus
ada keubahan hidup yang dimulai tidak
boleh berdusta, sebab
kalau ada dusta,
maka awan kemuliaan akan hilang,
- tidak
boleh marah tanpa kasih, marah dengan emosi/marah
dengan meledak-ledak. Kita
boleh membentak, tetapi
bukan emosi, buktinya kita memukul
di kaki, sebab
kalau sudah emosi, maka kepala yang
kita pukul. Jangan
disamakan antara suara yang keras dengan emosi, sebab suara keras
tetapi yang mengandung kasih untuk mengangkat kehidupan itu. Semoga
kita mengerti.
Efesus 4: 28
Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi
baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan
tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang
yang berkekurangan.
- tidak
boleh mencuri terutama mencuri milik
TUHAN, kalau mau ada awan kemuliaan, maka
kita jangan mencuri milik TUHAN.
Saya
hendak berkata terang-terangan saudaraku --> dulu saya
mendengar dari bpk.pdt Pong bahwa
di G.P.T,
hamba-hamba TUHAN
banyak yang tidak
memberi persepuluhan, hanya sepuluh
persen yang memberi persepuluhan.
Dulu waktu saya mendengar itu,
saya berkata mana mungkin ada hamba
TUHAN yang tidak
memberikan persepuluhan? Mana ada
awan kemuliaan di G.P.T
kalau masih ada pencuri-pencuri? tidak
akan ada, apalagi kalau
pengurusnya yang tidak memberikan persepuluhan.
Akan
bertambah lagi, tidak akan ada awan
kemuliaan, di gereja kita, kalau saya
sebagai gembala tidak
memberikan persepuluhan.
Demikian juga kalau saudara mencuri milik
TUHAN, maka tidak akan
ada awan kemuliaan di dalam nikah
mu. Itu sebabnya jangan ada lagi pencuri,
yang mencuri milik sesama dengan
cara berhutang, tetapi tidak mau membayar. Jika kita belum
dapat membayar kembali,
maka kita harus menyelesaikan
dengan baik.
Kalau
mau ada awan kemuliaan, ada keubahan tiga hal
ini terlebih dahulu:
- jangan
dusta,
- jangan
marah dengan emosi sampai membenci/sampai dendam, itu maksudnya
dari marah dengan emosi,
- jangan
mencuri lagi, sehingga akan ada awan kemuliaan dan ada upah.
- 1
Raja-Raja 8: 22-24,
22.
Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap
jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit,
23.
lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti
Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang
memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang
dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;
24.
Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud,
ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang
Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari
ini.
Kita berubah
dengan:
- tidak
boleh berdusta,
- tidak
boleh membenci,
- tidak
boleh marah tanpa kasih,
- tidak
boleh mencuri, kita diubahkan terus
menerus sampai TUHAN datang,
kita diubah menjadi sama dengan Dia, menjadi
Mempelai Wanita
dan kita akan bersama/menjadi sama mulia
dengan Dia selamanya.
Ini jangka panjang.
Sekarang
pada hari ini =
jangka pendek, TUHAN akan
menggenapi janji dan kasih setia- Nya
kepada kita. Mari! mungkin saudara
berseru --> aduh TUHAN, Engkau
sudah berjanji, sudah sekian tahun kami tetap
seperti ini --> karena tidak ada kemuliaan, sebab
dimana ada kemuliaan,maka TUHAN
akan menggenapi janji dan kasih setia-Nya
kepada kita pada hari ini juga. Luar
biasa kasih setia dan janji TUHAN
yang tidak pernah berubah, akan digenapi
asal ada keubahan, dan ada ke kemuliaan.
Untuk
apa penggenapan janji dan kasih setia TUHAN?
1 Raja-Raja 8: 29,
Kiranya
mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat
yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana
dan hendaklah Engkau mendengar akan doa yang dipersembahkan hamba-Mu
kelak pada tempat ini.
Mata
TUHAN terbuka =
penggenapan janji dan kasih setia TUHAN
untuk:
- perlindungan
dan perhatian TUHAN
kepada kita dari segala mara bahaya sekarang ini
seperti bencana, kecelakaan terutama
dari antikrist. Kita
jangan berharap pada perhatian
manusia, sebab terbatas, sedangkan
perhatian TUHAN tidak
terbatas.
- 1
Raja-Raja 8: 33 Apabila
umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa
kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu
dan dipintanya doa serta bersembah
kepada-Mu dalam rumah ini;
Kemenangan,
mungkin hari ini kita
sudah kalah semua/gagal semua, tetapi
kalau ada awan kemuliaan, maka akan ada
penggenapan janji dan kasih setia TUHAN,
dan juga ada kemenangan atas
musuh-musuh/atas segala masalah.
- 1
Raja-Raja 8: 35 Apabila langit tertutup, sehingga tidak
ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di
tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya,
sebab Engkau telah menindas mereka,
Kalau langit tertutup
akan dibuka oleh TUHAN, kalau terjadi
kekeringan, maka TUHAN akan mencurahkan
berkat-berkat jasmani untuk memelihara kita semua, dan
TUHAN juga akan mencurahkan berkat
rohani untuk memelihara kehidupan kita dan juga
untuk membahagiakan kita. Ini
kalau ada awan kemuliaan, maka TUHAN akan
menggenapi janji-Nya dan
juga kasih setia TUHAN digenapi.
- 1
Raja-Raja 8: 46, Apabila
mereka berdosa kepada-Mu --karena tidak ada manusia yang tidak
berdosa --dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka
kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang
jauh atau yang dekat,
Kalau kita
berdosa, maka TUHAN
akan mengampuni sekarang ini juga
dan TUHAN akan
memulihkan kerohanian kita.
TUHAN pulihkan yang jasmani,
apa yang sudah hancur, runtuh/gagal,
TUHAN akan pulihkan kembali.
Inilah
saudaraku, jika ada awan
kemuliaan/keubahan, pasti ada penggenapan
janji dan kasih setia TUHAN:
- untuk
mengawasi kita/mata terbuka
dan juga untuk melindungi kita,
- untuk
memberi kemenangan atas segala masalah,
- untuk
memberkati kita, memelihara kita dan
- untuk
memulihkan kita, seperti Yusuf sudah di masukkan ke
dalam sumur, dipenjara/liang
tutupan, sudah tidak ada yang melihat, sudah tidak ada harapan,
tidak ada yang mau tahu, tetapi karena dia
memiliki janji kasih setia TUHAN,
maka Yusuf dapat terangkat.
Kisah
rasul 7: 9,10,
9.
Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir,
tetapi Allah menyertai dia
10.
dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan
kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja
Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas
seluruh istananya.
Mari!
apapun keadaan kita, selama ada awan kemuliaan, ada penggenapan janji
dan
kasih setia TUHAN untuk memulihkan kita
seperti Yusuf yang diangkat oleh
TUHAN.
TUHAN
memberkati.1