Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Ngawi

Kita akan membaca di dalam injil Lukas 17: 32 yang merupakan tema kita, ayat yang mungkin singkat, tetapi sungguh-sungguh merupakan awasan/peringatan yang penting bagi kita semua.

Lukas 17: 32, Ingatlah akan isteri Lot!

Ini ayat yang singkat, tetapi mengandung makna yang sangat dalam sekali. Ingatlah akan istri Lot, merupakan peringatan kepada istri-istri terutama kepada istri-istri pada umumnya/kepada kaum wanita dan juga kepada calon istri, sebab yang jatuh terlebih dahulu adalah Hawa, itu sebabnya diperingati --> ingatlah akan istri Lot.

Peringatan kepada istri/calon istri dan kaum wanita, sebab wanita ini merupakan penolong bagi seorang pria, tetapi jika wanita itu tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai penolong, maka ia akan menjadi penghancur para pria dan penghancur nikah/rumah tangga.

Kita akan melihat contoh dari Hawa yang merupakan gambaran dari wanita/istri yang baik-baik, tetapi karena ia mendengar suara ular. Kalau saudara bertanya --> bagaimana dapat ditentukan bahwa istri/wanita itu seorang penolong atau penghancur? Jawabannya adalah dari apa yang ia dengar. Apa yang ia dengar itu menentukan apakah wanita itu penolong atau penghancur. Hawa awalnya merupakan istri/wanita yang baik-baik, tetapi tatkala ia mendengarkan suara ular, maka segeralah ia menjadi perusak/penghancur.

Sebaliknya, istri Pilatus, Pilatus ini merupakan gambaran dari orang yang jahat, tetapi istri Pilatus ini bermimpi/mendengar Suara TUHAN lewat mimpi. Untuk sekarang, mimpi ini berarti pembukaan Firman. Waktu itu Pilatus sebagai hakim, ia melihat bahwa YESUS tidak bersalah dan ia berusaha untuk melepaskan YESUS supaya tidak dihukum di atas kayu salib dan ini berarti hilang keselamatan/dunia hancur. Tetapi beruntung, istri Pilatus mendengar Suara TUHAN lewat mimpi dan ia mengutarakan agar Pilatus jangan ikut-ikutan dan ini untuk menolong supaya Pilatus tidak salah dalam memberi keputusan karena istri.

Itu sebabnya, mari, para wanita/para istri dan terutama untuk para calon istri yang menyangkut pekerjaan TUHAN/hamba TUHAN, harus berhati-hati, menjadi penolong atau penghancur. Demikian juga di dalam rumah tangga, istri menjadi penolong atau penghancur.

Apa yang didengar? Kalau mendengar suara asing/suara ular/gosip-gosip, maka ia menjadi penghancur rumah tangga; tetapi kalau yang didengar adalah Suara TUHAN/pengajaran yang benar, maka ia adalah seorang penolong. Ini merupakan peringatan kepada seorang wanita/seorang istri.

Tetapi wanita juga merupakan gambaran dari gereja TUHAN, berarti kita semua adalah wanita/gereja TUHAN/calon Mempelai Wanita. Apa yang kita dengar, itu yang sangat menentukan = apakah kehidupan itu tertolong atau kehidupan itu hancur. Gereja TUHAN tertolong atau gereja TUHAN hancur dan semua ini ditinjau dan dilihat dari apa yang didengar. Semoga kita mendengar yang benar.

Sebab pengajaran yang benar itu bukanlah milik si A, si B, si C, tetapi pengajaran yang benar adalah alkitab. Kalau cocok dengan alkitab = pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Dan sekaligus ‘ingatlah akan istri Lot’ kalau kita membaca ceritanya, maka istri Lot sekeluarga terdiri dari empat orang bersama dengan suami dan kedua anaknya sudah keluar dari Sodom dan Gomora yang waktu itu kota Sodom dijatuhi hukuman hujan api dan belerang. Lot sekeluarga sudah lari sebab malaikat membawa mereka keluar dari kota Sodom dan Gomora/sudah menjauhi api dan belerang Tetapi sayang, dia mogok ditengah jalan, karena menoleh ke belakang.

Jadi, peringatan akan istri Lot adalah peringatan kepada kehidupan yang sudah selamat dan juga sudah dipakai oleh TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kita dapat mogok di tengah jalan.

Peringatan kepada:
  • istri/kepada calon istri/kepada wanita,
  • kita gereja TUHAN dan hamba-hamba TUHAN, sebab dapat hancur di tengah jalan.
  • kita yang sudah selamat dan dipakai oleh TUHAN.
Kita membaca di dalam ktb Kejadian 19: 15-17,
15. Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini."
16. Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

Ini, di dalam ktb perj.lama --> Lot sekeluarga sudah selamat/sudah keluar dari Sodom dan Gomora, tetapi mereka masih diperintahkan oleh TUHAN lewat malaikat untuk lari ke pegunungan supaya tidak mati lenyap/tidak disusul oleh hujan api dan belerang/tidak binasa. Itu sebabnya dikatakan untuk ingat istri Lot, sebab di tengah perjalanan, istri Lot menoleh kebelakang dan menjadi tiang garam/binasa untuk selama-lamanya. Ini di dalam perjanjian lama.

Sekarang nubuat di dalam ktb perj.baru, kita manusia berdosa yang harus dihukum, tetapi sudah diselamatkan oleh Darah YESUS, tetapi kita masih harus lari ke pegunungan yang rohani.

Selamat ini berarti:
  • tidak dihukum sebab
  • sudah percaya kepada YESUS.
Tetapi ini belumlah cukup, sebab mau kemana? Masih harus lari ke pegunungan yang rohani. Dulu Lot lari ke pegunungan yang jasmani dan sekarang untuk kita harus lari ke pegunungan yang rohani itulah kota Yerusalem Baru.

Wahyu 21: 9, 10
9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Katanya ingin menunjukan mempelai wanita (ay 9), tetapi di ay 10, justru diajak naik ke gunung yang tinggi di mana ada kota Yerusalem Baru --> ini bukan bohong!! Tetapi Mempelai Wanita = Yerusalem Baru = Mempelai Wanita Kristus yang sempurna. Yerusalem Baru, juga menunjuk kerajaan surga yang kekal. Itu sebabnya Mempelai tidak dapat dipisahkan dengan Yerusalem Baru. Jadi, Mempelai Wanita TUHAN = Yerusalem Baru = kerajaan surga yang kekal. Semoga kita dapat mengerti. Inilah naik ke gunung.

Kita yang sudah selamat --> percaya YESUS, bertobat, dibaptis air --> baik! Tetapi kita yang sudah selamat oleh Darah YESUS, harus berusaha untuk menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita Surga yang layak untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga/sebagai Kepala/Suami diawan-awan yang permai = kita masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Kemana? Wahyu 19: 9, Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Jadi, alkitab diawali dengan nikah yang jasmani --> nikah dari Adam dan Hawa yang hancur tetapi ditolong oleh TUHAN sampai mencapai perjamuan kawin Anak Domba. Ini pertemuan di udara antara YESUS/Mempelai Pria Surga dengan kita sebagai Mempelai Wanita; kita masuk perjamuan kawin Anak Domba ALLAH = nikah yang rohani/nikah yang sempurna.

Sesudah itu di dalam Wahyu 20, kita masuk kerajaan seribu tahun damai = firdaus yang akan datang. Sesudah itu di dalam Wahyu 21 dan Wahyu 22 --> langit baru dan bumi yang baru, kita masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal selama-lamanya. Demikianlah perjalanan hidup kita mengikuti YESUS.

Jangan mengikuti YESUS hanya sepotong yaitu hanya percaya YESUS dan selamat --> ini sudah baik sebab berarti kita tidak dihukum sebab upah dosa adalah maut, jadi harus dihukum. Tetapi YESUS sudah menggantikan tempat kita --> Barabas dilepas dan YESUS Yang dihukum/hukuman ditanggung oleh YESUS supaya kita bebas/selamat.

Tetapi sesudah bebas/selamat, mau kemana? Kalau kita diam-diam, maka kita akan disusul oleh api dan belerang = terkena oleh api belerang. Itu sebabnya, sesudah kita selamat, kita harus lari menuju kepegunungan yang rohani = menuju kepada kesempurnaan = menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya diawan-awan yang permai, masuk perkawinan Anak Domba, sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun damai/firdaus yang akan datang, sesudah itu masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal selama-lamanya.

Mari, bagi yang belum selamat = belum percaya, bertobat, baptis air dan baptis Roh.Kudus --> mari, percaya YESUS dengan sungguh-sungguh; tetapi bagi yang sudah selamat, mari, kita maju lagi satu langkah menuju ke pegunungan Yerusalem Baru, kita menjadi sempurna seperti YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

Di dalam perjalanan mengikut YESUS/dalam perjalanan sesudah selamat menuju kepada kesempurnaan/ke pegunungan/Yerusalem Baru, kita harus extra berhati-hati --> jangan sampai kita menoleh kebelakang seperti istri Lot yang menjadi tiang garam yaitu kehidupan yang tidak berguna bahkan binasa untuk selama-lamanya. Ini yang harus dijaga sebab di dalam perjalanan ke pegunungan banyak yang menjadi seperti istri Lot yaitu menoleh kebelakang.

Sekarang kita akan mempelajari secara rohani apa arti dari menoleh kebelakang?
  1. tadi, malaikat di dalam ktb Kejadian 19, untuk lari dan jangan menoleh kebelakang. Dulu malaikat yang sungguh-sungguh datang dari surga dan untuk sekarang, malaikat itu apa? di dalam ktb Wahyu selalu ditegaskan ‘tuliskan lah kepada malaikat sidang jemaat di Efesus, kepada malaikat sidang jemaat di Smyrna. Setiap jemaat memiliki malaikat dan malaikat ini menunjuk kepada gembala sidang jemaat. Jadi dulu, di dalam ktb perj.lama, lewat malaikat diperingatkan untuk lari tetapi jangan menoleh kebelakang --> ada apa-pun, jangan menoleh kebelakang. Istri Lot menoleh kebelakang, berarti ia tidak taat dan dengar-dengaran pada suara malaikat, dan untuk sekarang menunjuk pada Firman penggembalaan/Firman pengajaran yang benar.

    Jadi, pengertian dari menoleh kebelakang adalah tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan.

    Firman pengajaran/Firman penggembalaan adalah Firman yang dibukakan rahasianya --> ayat menerangkan ayat yang dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan dengan berulang-ulang menjadi:

    • makanan rohani yang menumbuhkan kerohanian dari sidang jemaat,
    • bimbingan/untuk mengarahkan sidang jemaat kepada kesempurnaan/mencapai Yerusalem Baru dan juga
    • menjadi peringatan yang keras kepada sidang jemaat supaya jemaat jangan menoleh kebelakang/supaya jangan menjadi seperti istri Lot. Semoga kita dapat mengerti.

    Mengapa kita menjadi tidak taat dan tidak dengar-dengaran? Sebab kita mendengarkan suara asing. Inilah seorang istri/sidang jemaat harus berhati-hati dengan pendengarannya; kalau pendengarannya salah/yang didengar bukan suara malaikat/Firman penggembalaan tetapi mendengar suara asing, pasti akan menoleh kebelakang seperti istri Lot = tidak taat dan tidak dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.

    Di bagian atas sudah diterangkan tentang menoleh kebelakang, sekarang pengertian dari jangan menoleh kebelakang adalah ?taat dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar/pada Firman penggembalaan = menjadi domba-domba yang tergembala dengan baik. Ini yang menentukan, kita berhasil atau terhenti/stop di tengah jalan.

    Contoh: Daud. Daud ini pekerjaannya hanya menggembalakan kambing domba yang dikatakan oleh kakak-kakaknya --> mengapa engkau meninggalkan kambing domba yang hanya dua tiga ekor itu? Hanya sedikit, tetapi letak dari kelebihan Daud itu, ia menghargai penggembalaan --> ‘TUHAN-lah Gembala-ku’. Sehingga Daud selalu dapat taat dengar-dengaran.

    Kisah rsl 13: 22, Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

    Saul tersingkir ditengah jalan, tetapi Daud tetap menjadi raja karena ketaatannya dan ini merupakan kunci keberhasilan Daud. Jangan seperti istri Lot yang gagal di tengah jalan.
    Mari, bagi kaum muda, jika saudara mau berhasil, maka saudara harus taat dengar-dengaran. Demikian juga dengan kami pelayan-pelayan/hamba-hamba TUHAN, jika mau berhasil/mencapai garis akhir seperti Daud yang tetap menjadi raja/sampai tua dan sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

    Mari, tidak diganti di tengah jalan = tidak gagal di tengah jalan dengan kunci taat dengar-dengaran kepada Firman penggembalaan sebab ini merupakan kunci keberhasilan di segala bidang. Semoga kita dapat mengerti.

    Apa yang menjadi ukuran dari ketaatan kita pada pengajaran yang benar/pada Firman penggembalaan? ukurannya adalah jangan menoleh kebelakang. Ini merupakan perkara yang kecil. Seumpamanya kita lari dan sudah ada api dibelakang/hujan sudah turun, kemudian perintah TUHAN ‘jangan lari’, maka merupakan hal yang berat; kemudian kita berpikir, seandainya kita tidak lari, maka kita akan terkena api. Padahal, kalau itu merupakan perintah TUHAN, maka pasti akan TUHAN lindungi, tetapi berat untuk dilakukan.

    Tidak boleh lari, sekali-pun api datang --> berat untuk dilakukan sehingga banyak yang mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dilakukan karena tidak masuk akal/tidak logis padahal itu merupakan perintah TUHAN dan jika TUHAN perintahkan hal seperti itu, maka Dia bertanggung jawab.

    Contohnya Abraham yang diperintahkan oleh TUHAN untuk menyembelih anaknya --> ini berat! Tetapi kalau dilakukan, maka TUHAN Yang bertanggung jawab.
    Tetapi orang lari dan diperintahkan untuk jangan menoleh kebelakang --> berat atau ringan? hal ini kecil. Jadi ini merupakan ukuran ketaatan pada Firman pengajaran yang benar yaitu ?kita harus taat dengar-dengaran mulai dari perkara yang kecil di dalam kehidupan sehari-hari.

    Mungkin saudara merasa bingung tentang istri Lot ini, kalau ia berzinah dllnya sehingga dihukum mati --> ini memang dapat diterima. Tetapi ia hanya menoleh kebelakang saja, ia dihukum mati. Di sinilah terkandung arti --> kalau perkara kecil saja kita tidak taat, bagaimana mungkin kita dapat taat kepada perkara yang besar/perkara surga? Jadi, orang semacam ini tidak dapat diharapkan.
    Satu lagi ujian ketaatan yaitu di dalam tubuh Kristus yang terkecil adalah nikah. Urutan dari tubuh Kristus dimulai dari:

    • nikah ,
    • penggembalaan,
    • antar penggembalaan,
    • Tubuh yang sempurna.

    Jadi ukuran ketaatan yang kedua adalah kita harus taat dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar dalam perkara rumah tangga/nikah. Inilah tubuh Kristus yang paling kecil; kita jangan bermimpi untuk berkumpul dengan orang dari seluruh dunia termasuk Israel di awan-awan kalau di dalam rumah tangga saja belum benar/belum taat. Di dalam rumah tangga, selalu istri yang terlebih dahulu disebutkan; saudara dapat memeriksa di Efesus, selalu disebut --> ‘hai istri tunduklah kepada suami dalam segala hal’ --> inilah taat dengar-dengaran di dalam rumah tangga.

    Efesus 5: 22, 23
    22. Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
    23. karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

    Menyelamatkan tubuh = menyelamatkan rumah tangga = istri tunduk kepada suami. Inilah taat kepada pengajaran yang benar/kepada Firman penggembalaan dan dimulai dari dalam rumah tangga. Istri yang taat itu tunduk kepada suami di dalam segala hal.

    Apa artinya tunduk?
    1 Timotius 2: 9-14
    9. Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
    10. tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
    11. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
    12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
    13. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
    14. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

    Ay 9. Maksud dari ayat ini adalah seorang perempuan di dalam rumah tangga dan juga di dalam ibadah (ay 8) jangan menonjolkan perkara yang di luar.

    Inilah penundukan dari seorang wanita yaitu:

    • Tunduk kepada suami.
    • Tunduk kepada TUHAN/Firman dan juga
    • Berdiam diri --> tidak banyak memberi komentar, tidak banyak bergosip dan yang terpenting adalah
    • Tidak mengajar dan memerintah laki-laki.

    Kalau ia berada di rumah, maka ia seorang suami, tetapi kalau di dalam gereja, ia adalah seorang laki-laki yang dewasa. Dan ini dikaitkan dengan kejatuhan dari Adam dan Hawa.

    Hawa jatuh dalam dosa, apa kejatuhan dari Hawa ini? TUHAN ber Firman --> semua pohon di taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu yang tidak boleh kau makan, itulah buah pengetahuan baik dan jahat.
    Banyak orang yang mengatakan bahwa percuma kalau perempuan masuk ke sekolah alkitab Lempin-El sebab tidak boleh berbuat apa-apa. Siapa yang bilang? Salah!!

    Jadi, semua buah dari pohon di dalam taman ini boleh dimakan dengan bebas, kecuali satu --> wanita boleh melayani apa saja, hanya satu yang tidak boleh itulah mengajar dan memerintah di mana ada laki-laki. Inilah kejatuhan dari Hawa dan jika ini dilanggar, maka merupakan kejatuhan dari gereja TUHAN di akhir jaman seperti jemaat Tiatira ada wanita Izebel yang mengajar dan memerintah laki-laki.

    Nanti kejatuhan dari gereja TUHAN di dalam hal ini --> merasa sudah selamat/sudah keluar dari Sodom, sudah dipakai oleh TUHAN, tetapi ditengah jalan, menoleh kebelakang = tidak taat, tidak tunduk. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah penundukan dari seorang wanita yaitu:

    • Taat pada Firman pengajaran yang benar/dalam Firman penggembalaan dengan praktek
    • Ia tunduk kepada suami,
    • Berdiam diri,
    • Tidak mengajar dan memerintah di mana ada laki-laki.

    Seperti Maria yang duduk di bawah Kaki TUHAN untuk mendengarkan Perkataan TUHAN dan TUHAN katakan: ‘ini yang terbaik’ sedangkan Martha sibuk. Kalau ada wanita yang berdiam diri dan tunduk kepada suami dan juga tunduk kepada TUHAN --> ini bagaikan madu yang manis di dalam rumah tangga.
    Tetapi kalau ada wanita yang terlihat hebat seperti Hawa sampai ia memetik buah yang sudah dilarang oleh TUHAN, kemudian memberikannya kepada suaminya --> kelihatan baik dan melayani, tetapi itu adalah racun yang terasa pahit. Dan pada akhirnya hidup mereka menjadi pahit dan getir. Kelihatan manis, bagus, tetapi sesungguhnya pahit dan getir.Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau wanita tunduk, sekali-pun ia tidak pandai, tidak memiliki kemampuan apa-apa, tetapi itu merupakan anggur yang manis/madu yang manis di dalam rumah tangga. Semoga kita dapat mengerti.
    Dia-lah yang menyelamatkan tubuh --> selama wanita/istri tunduk kepada suami, kepada TUHAN dan juga kepada pengajaran yang benar, maka nikah itu akan selamat, tidak mungkin tercerai berai sebab ada YESUS Yang menyelamatkan tubuh/nikah. Sekali-pun dihantam gelombang = suaminya berselingkuh, tetapi kalau wanita tetap tunduk, maka rumah tangga itu selamat.

    Demikian juga dengan pelayanan kita, bagi rekan-rekan hamba TUHAN, kalau istri tunduk pada suami, sekali-pun pelayanan suami itu dihantam oleh apa-pun, tetap selamat sebab ada YESUS Yang menyelamatkan + ada madu yang manis.

    Efesus 5: 25-27
    25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Ini untuk suami, jika taat pada Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan dengan praktek suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan juga tidak berlaku kasar (srt Kolose) kepada istri. Inilah taat = tidak menoleh kebelakang.

    1 Timotius 2: 8, Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

    Selain mengasihi istri, maka suami beribadah melayani TUHAN sampai menyembah TUHAN dalam kesucian? hati suci, tangan suci, perbuatan suci dan mulut suci. Maka, di dalam rumah tangga itu ada kekuatan singa yang muda. Orang laki-laki itu gambaran dari kekuatan.
    Ada madu dan juga ada singa --> teka-teki Simson yang harus ditebak. Jika Simson memberikan perumpamaan/teka-teki dan jika dapat ditebak, maka akan diberi baju, tetapi jika tidak dapat ditebak, maka bajunya akan diambil.

    Hakim-hakim 14: 12, 18
    12.Kata Simson kepada mereka: "Aku mau mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran.
    18. Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."

    Teka teki Simson ditebak, berarti nikah itu tidak telanjang sebab ada pakaian pelayanan dan pakaian kemuliaan dari TUHAN = nikah itu dipermuliakan. Ketaatan = jangan menoleh kebelakang. Di mulai dari perkara kecil di dalam kehidupan sehari-hari --> jangan menoleh kebelakang, mengapa harus bingung? Jangan ada hubungan dengan Sodom dan Gomora. Juga di dalam nikah rumah tangga yang merupakan bagian yang terkecil di dalam tubuh Kristus, kita taat dengar-dengaran sebab di sana ada singa dan madu dan juga ada pakaian --> nikah itu tidak ditelanjangi seperti nikah dari Adam dan Hawa, tetapi nikah itu diberi pakaian oleh TUHAN yaitu:

    • Pakaian kebenaran,
    • Pakaian pelayanan sampai pada
    • Pakaian Mempelai/pakaian kemuliaan, sehingga kita siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

    Dan nikah itu menjadi manis; ada kekuatan singa Yehuda --> suami, ada perlindungan dan pemeliharaan. Kalau suami ini mengasihi istri:

    • ia banyak beribadah,
    • melayani dengan suci,
    • banyak menyembah TUHAN, tidak banyak mengomel, maka akan ada kekuatan singa untuk memelihara dan melindungi nikah --> TUHAN memelihara sampai nikah itu menjadi sempurna. Suami bersama YESUS membawa nikah kepada kesempurnaan.

    Kalau istri tunduk, maka nikah itu tidak dapat hancur, tetapi selamat; sebaliknya kalau suami mengasihi istri dan suami suci dan juga berdoa, maka nikah itu bukan hanya terpelihara, terlindungi dan juga manis, dan nikah itu akan sampai kepada kesempurnaan/mendapatkan pakaian putih yang berkilau-kilauan.

    Suami dan istri harus bekerja sama, jangan berkata --> hai suami, kalau tidak ada aku, maka nikah kita akan habis. Demikian juga suami berkata, kalau tidak ada aku, tidak dapat menjadi sempurna, hendak kemana? Menjadi istri Lot yang hanya selamat, tetapi habis.

    Selamat dan habis = semakin menurun. Di jaman Nuh, dari sekian manusia, tetapi yang selamat hanya delapan orang. Di jaman Lot, tinggal tiga orang dan di jaman Israel tinggal dua orang. Di jaman akhir tinggal berapa? Jangan-jangan hanya tinggal satu. Kita harus berhati-hati, sebab ini merupakan peringatan yang sungguh-sungguh serius, sebab semakin merosot. Mari, kita mempertahankan keselamatan sampai pada kesempurnaan. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau bagi anak-anak, taat pada orang tua, sebab kalian juga termasuk di dalam nikah. Anak-anak taat kepada:

    • Orang Tua Surgawi, itulah TUHAN/Firman pengajaran/Firman penggembalaan,
    • Orang tua rohani = para gembala,
    • Orang tua jasmani = orang tua yang ada di rumah, juga termasuk guru.

    Mari, ditaati dan dihormati, sebab ini indah (di dlm srt Kolose), anak-anak hidup dan masa depannya indah. Mari, bagi anak-anak muda sungguh-sungguh taat dan dengar-dengaran.

    Saya memberi contoh Absalom yang:

    • Hebat,
    • Ia anak dari seorang raja,
    • Menaiki bagal yang pada waktu itu jika seseorang memiliki bagal, maka itu menunjukan bahwa ia seorang yang hebat --> yang untuk sekarang mungkin mobil mercedes dllnya. Pokoknya Absalom seorang yang mapan. Tetapi karena ia melawan orang tuanya, maka ia terkatung-katung; apa yang ia banggakan seperti rambutnya yang panjang dan hebat, tetapi terkena pohon sehingga ia terkatung-katung --> tidak di langit dan juga tidak di bumi. Jadi, kalau melawan orang tua, maka hidupnya menjadi tidak indah.

    Pengalaman saya sebagai seorang gembala, tentunya masih belum apa-apa, sebab masih dua puluh tahun yang di mulai di Gending; pengalaman saya, seorang anak mulai kecil, anak itu taat, tetapi titik kritisnya adalah soal jodoh dan ini berbahaya sebab si anak itu dapat menjadi frontal/tidak taat dan dengar-dengaran pada orang tua. Dan lebih celakanya, orang tua menjadi ikut-ikutan menjadi tidak taat sebab terseret oleh anak. Itu sebabnya kita harus berhati-hati terlebih para suami-suami/bapak-bapak sebab saudara dapat terseret oleh istri seperti Adam dan juga dapat terseret anak.

    Tetapi kita harus menjadi bapak seperti yang tertulis di dalam injil Lukas 15, anak bungsunya lari sebab tidak taat, jangan bapaknya ikut-ikutan lari, tetapi bapaknya tenang di rumah dan berdoa siang dan malam dan akhirnya anaknya itu kembali. Jika bapaknya ikut, maka semuanya akan hancur sebab bapaknya juga akan pergi ke ladang babi. Jika si anak tidak dapat dinasihati, maka sebagai orang tua, kita tinggal berdoa sehingga anak itu dapat kembali. Itu sebabnya bagi anak-anak, kalian harus berhati-hati, jangan sampai hidup kalian menjadi tidak indah dan hancur. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah arti dari jangan menoleh ke belakang yaitu:

    • Taat dalam perkara kecil di dalam hidup sehari-hari, taat di dalam rumah tangga merupakan bagian tubuh Kristus yang terkecil dan
    • Taat di dalam penggembalaan/di gereja masing-masing.

    Satu lagi, istilah jangan menoleh kebelakang/taat dengar-dengaran --> Yohanes 10: 27, 28,
    27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Ay 28, pasti tidak binasa = tidak seperti istri Lot.
    Itu sebabnya penggembalaan itu penting seperti Daud yang TUHAN katakan ia betul-betul taat sekali-pun ia pernah jatuh bersama Betsyeba, tetapi karena ia tergembala, maka TUHAN masih menolongnya.

    Inilah gunanya penggembalaan, sesudah kita dari ibadah persekutuan, mari kembali ke gereja masing-masing supaya saudara tergembala/taat dengan sungguh-sungguh.
    Tadi, sudah saya katakan, mengapa istri Lot menoleh kebelakang? Sebab selain ia mendengarkan suara malaikat, ia juga mendengar suara asing/suara yang dahsyat dari hukuman TUHAN.

    Di sekolah Minggu, selalu dinyanyikan lagu mengapa telinga-ku ada dua? Telinga-ku ada dua untuk mendengar dan dengar-dengaran. Kalau mendengar suara penggembalaan, kemudian mendengarkan suara asing, maka tidak dapat dengar-dengaran sebab mendengar itu hanya pada satu yaitu pada Suara Gembala, barulah kita dapat dengar-dengaran. Tetapi kalau kita mendengar dua suara yaitu suara Gembala dan juga mendengar suara asing, tidak dapat dengar-dengaran dan pasti akan melawan.

    Taat itu berada di dalam Tangan TUHAN --> tidak ada yang dapat merebut mereka dari Tangan-Ku = kita hidup dalam Tangan Gembala Yang Baik/Gembala Agung dan ada jaminan kepastian untuk hidup di dunia ini sampai hidup kekal selama-lamanya dan mereka pasti tidak binasa = tidak akan menoleh kebelakang = nasibnya tidak akan tragis seperti istri Lot. Dan juga nasibnya tidak akan tragis seperti bangsa Israel yang berjumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang laki-laki yang berusia di atas duapuluh tahun, belum wanita dan anak-anak, mereka sudah keluar dari Mesir, tetapi tragis, sebab yang masuk Kanaan hanya dua orang, yang lainnya tewas. Ini merupakan hal yang serius/jangan menoleh ke belakang.

    Pengertian dari menoleh kebelakang adalah:

    • Tidak taat kepada suara malaikat/pada Firman pengajaran. Tetapi kita taat mulai dari:
    • Perkara kecil sehari-hari --> perkara di rumah, di jalan raya, di sekolah jangan mencontek dan juga di pekerjaan, jangan melakukan korupsi sampai pada
    • Perkara rumah tangga dan
    • Perkara penggembalaan.

    Semuanya itu berarti kita hidup di dalam Tangan Gembala Agung sehingga ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang sampai hidup kekal, dan pasti tidak akan binasa/tidak akan menjadi senasib seperti istri Lot. Semoga kita dapat mengerti.

  2. terikat/ada ikatan, kita tidak sadar bahwa kita ini sudah terikat. Kalau diberikan gambaran --> seperti tangan kita ini diikat dengan tali yang sangat panjang, kemudian ujung tali itu diikatkan pada tembok. Kemudian kita berjalan dan tidak merasa, semakin kita berjalan jauh mengikut TUHAN, maka ikatannya itu menjadi semakin jauh/semakin jauh juga tali itu mengikuti. Satu waktu tigapuluh meter ke depan, akan terasa ada ikatan dan pasti akan menoleh ke belakang.

    Kita jangan merasa sombong dengan merasa sudah menjadi seorang hamba TUHAN, sudah memiliki gereja yang besar dengan ribuan jemaat --> sebab ini belum tentu, apakah kita memiliki ikatan atau tidak? Seringkali kita merasa kasihan dengan orang yang berada di luar YESUS --> ini benar kasihan. Tetapi kasihan juga bagi orang yang sudah selamat, tetapi ditali oleh Sodom dan Gomora.

    Jadi, ikatan itu bukan sekarang, sebab istri Lot itu sudah terlebih dahulu terikat pada Sodom dan Gomora, tetapi baru terasa sekarang. Semakin jauh mengikut TUHAN akan semakin terasa ikatan itu, sampai pada satu titik, kita akan menoleh kebelakang. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, arti yang kedua dari menoleh kebelakang adalah terikat pada Sodom dan Gomora.

    Apa yang dimaksud dengan Sodom dan Gomora?

    • Dunia akhir jaman yang kembali kepada suasana Sodom yang penuh dengan kesibukan, kesulitan. Mereka sibuk dengan menanam dan membangun = terikat pada dunia dengan segala pengaruhnya. Dan juga suka cita dunia/suka cita semu.
      Jika terikat dengan dunia, apa akibatnya? Kita menjadi tidak setia --> Yakobus 4: 4, Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

      Inilah orang yang terikat, sekali-pun ia pergi ke gereja ribuan kali, tetapi kalau tidak setia = ada ikatan. Demikian juga sekali-pun ia kaya, tetapi jika tidak setia = ada ikatan. Satu waktu kalau TUHAN sudah menghukum Sodom dan Gomora/menghukum dunia akhir jaman, maka kehidupan itu akan terikut juga seperti istri Lot yang menoleh kebelakang.

      Jika tidak setia, bukan menjadi hamba TUHAN/hamba ALLAH tetapi menjadi musuh ALLAH.
      Terikat pada dunia ini mengakibatkan kehidupan itu tidak setia; jika ia seorang gembala, maka ia tidak setia memberi makan dan menyuruh orang lain untuk memberi makan. Mohon maaf, sebab ini merupakan pelajaran di sekolah Lempin-El Kristus Ajaib yang saya terima yaitu lebih baik seorang pengerja yang setia (misnya: ia mengepel lantai gereja yang tidak terlihat oleh sidang jemaat, tetapi ia mengepel siang dan malam) daripada seorang gembala yang tidak setia dan tidak diketahui ia berada di mana. Sebab TUHAN tidak melihat model/bentuk dari pelayanan, tetapi yang TUHAN lihat adalah kesetiaan.

      Lima, dua dan satu talenta --> bukan talentanya --> hai hamba yang setia. Jadi, arti dari jangan menoleh kebelakang adalah ??setia dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan masing-masing.

      Mari, jabatan gembala nomor satu, sebab kalau gembala tidak setia, maka domba-dombanya akan tercerai berai. Jangan ditipu sebab domba-domba akan tercerai berai. Jadi, dimulai dari kesetiaan seorang gembala, sehingga akan diikuti oleh domba-domba. Ini benar-benar serius. Jangan menoleh kebelakang = setia di dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir = sampai meninggal dunia = sampai TUHAN YESUS datang kedua kalinya.
      Mungkin ada pertanyaan bagaimana kalau gembalanya sakit tenggorokan sehingga tidak dapat berkhotbah --> ini lain, sebab merupakan urusan dari TUHAN. Tetapi selama gembala masih sanggup, TUHAN Yang akan menguatkan kita; saya tidak menghakimi orang semacam itu sebab itu merupakan urusan dari TUHAN/kembali kepada TUHAN. Ini seumpama kalau ada pertanyaan semacam itu.

      Tetapi kalau kita masih diberi kekuatan, maka kita harus setia, sebab kalau tidak setia berarti kita terikat dan kalau TUHAN datang, maka ia akan menoleh kebelakang dan sementara hukuman datang, ia ikut di dalamnya seperti istri Lot. Semoga kita dapat mengerti.

    • dosa. Dosa-dosa yang ada di dalam Sodom dan Gomora sampai pada puncak dosa. Terikat pada dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Makan minum ini mulai dari mabuk, narkoba, merokok, dan juga dosa kawin mengawinkan yaitu dosa sex dengan berbagai ragamnya, penyimpangan-penyimpangan sex seperi homo sex, lesbian dan juga sex pada diri sendiri, sampai pada nikah yang salah sehingga hancur tetapi dipertahankan sampai hari ini/dosa Sodom dan Gomora bahkan hamba TUHAN ikut ambil bagian di dalam nikah yang salah.

      Tetapi dosa ini juga termasuk perkataan, kita harus berhati-hati, sebab tiang garam ini berarti perkataan yang hambar/garam yang sudah tidak asin. Ini istilah untuk tiang garam yaitu garam yang sudah tidak asin lagi.

      Perkataan hambar itu:

      1. Perkataan dusta,
      2. Perkataan fitnah dan menjelek-jelekan orang dan juga
      3. Gosip-gosip.

    Inilah menoleh kebelakang/terikat pada dosa Sodom dan Gomora =

    • Terikat pada dunia/tidak setia, kita jangan menoleh kebelakang,
    • Terikat pada dosa-dosa sampai pada puncak dosa.

    Jangan menoleh kebelakang artinya Jangan terikat pada dosa --> kita harus lepas dari dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa sehingga kita dapat hidup benar/hidup dalam kebenaran. Ini buktinya, kita ada ikatan atau tidak, setia atau tidak, benar atau tidak. Biar kehidupan itu hebat dan juga diberkati di dalam pekerjaannya dengan luar biasa, tetapi kalau dia tidak setia dan tidak benar = ada tali dan sebentar lagi/ tinggal menunggu waktu akan menjadi seperti istri Lot yaitu akan musnah bersama dengan dunia.

    Di bagian atas sudah diterangkan --> terlepas dari dunia = setia; terlepas dari dosa = hidup benar, perkataan juga benar.

    Kalau keduanya ini digabung, maka terlepas dari Sodom dan Gomora berarti: setia dan benar = berada dalam urapan Roh.Kudus.

    Yesaya 11: 5, Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Inilah setia dan benar, jadi jika kita melayani TUHAN dengan setia dan benar = kita melayani TUHAN dalam urapan Roh.Kudus = melayani dengan berikat pinggang = selalu siap sedia kapan-pun, dimana-pun dan juga situasi apa-pun kita melayani. Tidak mau terhalang = berikat pinggang.
    Kebiasaan dari bangsa Israel (maafkan saya tidak berbicara politik) jika mereka siap bekerja, maka mereka selalu memakai ikat pinggang. Makan paskah/perjamuan suci, mereka juga memakai ikat pinggang.

    Lukas 17: 7, 8
    7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Sudah lelah dan lapar, masih harus memasak terlebih dahulu --> inilah urapan Roh.Kudus = setia dan benar.

    Sesudah itu engkau boleh makan dan minum --> TUHAN itu tidak menipu. Seperti TUHAN memerintahkan Abraham untuk menyembelih anaknya, TUHAN tidak menipu, sekali-pun kelihatan Firman TUHAN itu jahat dan seringkali kalau orang mendengarkan Firman pengajaran berkata bahwa TUHAN saya tidak seperti itu, Ia Baik. Saya katakan Baik, tetapi waktu jaman Nuh, manusia tinggal delapan orang, jaman Lot tinggal tiga orang dan jaman Israel, tinggal dua orang --> TUHAN Baik!! Tetapi kita juga harus berhati-hati, sebab TUHAN juga adil.

    Jadi, kita harus melayani sampai memuaskan TUHAN =

    • melayani dengan setia dan benar dalam urapan Roh.Kudus,
    • melayani dengan siap sedia, kapan-pun, dimana-pun, situasi apa-pun,
    • memberi TUHAN makan dan minum = memuaskan Hati TUHAN, maka TUHAN juga akan menjamin makan dan minum kita secara jasmani. Urusan kami sebagai hamba TUHAN hanyalah memuaskan Hati TUHAN secara rohani = memberi TUHAN makan dan minum. Maka urusan makan dan minum kita, urusan sekolah dllnya merupakan urusan TUHAN. Kita jangan mengurus apa yang menjadi urusan TUHAN, kita sebagai hamba TUHAN seringkali mengurus apa yang menjadi urusan TUHAN. Anakku harus sekolah sedangkan jemaat hanya berjumlah dua orang sehingga meninggalkan jemaat untuk pergi ke sana kemari --> mengurus apa yang menjadi urusan TUHAN, sedangkan urusan sendiri tidak diurus. Bagaimana ini?

    Saya baru-baru ini agak marah dengan pengerja, waktu itu saya tiba dari Surabaya kira-kira pukul setengah duabelas malam. Ada tempat di luar gereja yang harus dijaga, kemudian saya bertanya: ‘siapa yang harus menjaga tempat di luar itu’? mereka menjawab bahwa mereka menjaga secara bergantian, kemudian saya bertanya lagi, tentu si A yang menjaga, mereka menjawab bukan oom, tetapi yang lain yang menjaga. Hampir pukul dua belas baru akan menjaga. Saya berkata: tugas yang kelihatan seperti membukakan pintu untuk saya, kamu kerjakan, tetapi tugas sesungguhmu yang tidak kelihatan, kamu tinggalkan. Inilah yang seringkali kita lakukan sebagai seorang hamba TUHAN. Tetapi kalau kita memuaskan Hati TUHAN, maka semua kebutuhan kita menjadi urusan TUHAN dan TUHAN akan memuaskan kita, dan TUHAN juga akan memberikan kepuasan secara rohani itulah kebahagiaan surga kepada kita sehingga kita tidak jatuh dalam kepuasan-kepuasan yang lain di dunia ini. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi:

    • Jangan menoleh kebelakang = tidak taat. Mari, jangan menoleh kebelakang tetapi kita taat dengar-dengaran sehingga hidup kita menjadi indah sebab kita berada di dalam Tangan Gembala Agung. Ada jaminan kepastian sehingga kita tidak akan menoleh kebelakang seperti istri Lot yang binasa.

    • Setia dan benar --> urusan TUHAN untuk menjamin makan minum kita, masa depan kita sampai TUHAN memberikan kebahagiaan surga. semoga kita dapat mengerti.

    Memang hidup di dunia ini penuh dengan kutukan, tetapi kalau kita setia dan benar, maka hidup ini serasa di surga.

  3. pandangan tertuju kepada Sodom dan Gomora, banyak hamba-hamba TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN yang melayani TUHAN, tetapi pandangan mereka tidak kepada TUHAN, tetapi kepada Sodom dan Gomora/kepada dunia. Jadi, pandangan tertuju kepada Sodom dan Gomora = tidak tertuju kepada YESUS.

    Mari, kita memeriksa dan untuk ini Widjaja nomor satu yang sudah meninggalkan ijazah/pekerjaan untuk melayani TUHAN, tetapi apa yang dituju oleh mata ini? Kepada dunia atau kepada TUHAN? Mari kita semua, jujur di hadapan TUHAN, apakah kita menoleh untuk memandang dunia, memandang keluarga atau memandang TUHAN? jika memandang kepada yang lain, maka satu waktu nasibnya akan menjadi seperti istri Lot. Sekarang ini memang belum kelihatan sebab talinya masih panjang.

    Kita harus berhati-hati, kemana arah dari pandangan kita ini. Jadi, arti dari jangan menoleh adalah ????mata hanya tertuju kepada YESUS sebagai Imam Besar Yang penuh dengan belas kasihan/anugerah Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa. Ke sanalah pandangan kita dihari-hari ini.

    Itu sebabnya dikatakan --> lebih baik cungkil mata kanan-mu. Potong tangan kanan-mu. Mengapa semuanya sebelah kanan? Supaya arahnya semua kesebelah kanan yaitu kepada YESUS sebagai Imam Besar Yang penuh dengan belas kasihan dan Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa.

    Ibrani 12: 2, Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    Mari, pandangan kita sekarang ini kesana; kita jangan memandang manusia dan dunia, tetapi pandangan kita hanya kepada YESUS. Jangan memandang suami/istri seperti Adam yang sungkan kepada Hawa, dan tentunya Adam sudah menasihati Hawa, tetapi karena sungkan sekali-pun Adam sudah mengetahui bahwa perbuatan Hawa itu salah, tetapi karena sungkan dan mencintai istri/cinta daging. Sebab kalau memang mencintai/mengasihi istri dengan sungguh-sungguh, maka saat itu juga ia akan melempar buah itu.

    Banyak kali suami-suami sekali-pun istri bersalah, tetapi karena saya mencintai istri saya, maka suami juga ikut-ikutan. Kadang-kadang juga dengan anak sekali-pun anak itu bersalah, tetapi karena mengasihi anak, maka orang tua ikut-ikutan berbuat salah dengan membela anak. Kita jangan melakukan hal semacam itu, tetapi harus seperti bapak yang betul-betul mengasihi anak-nya, sekali-pun anaknya masih melarikan diri, tetapi ia tetap bertahan dan berdoa di dalam ladang ALLAH. Sehingga satu waktu anak-nya kembali kepada-nya.

    Mari, kita memperhatikan belas kasihan dan kemurahan TUHAN, kita jangan mengandalkan apa-pun --> Mazmur 107: 43, Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

    Saya samakan kemurahan, kasih karunia, anugerah TUHAN --> ini yang harus kita perhatikan.

    Sebagai hamba TUHAN:

    • kita jangan memperhatikan dan bergantung pada sidang jemaat,
    • kalau saudara sebagai pelayan TUHAN dan masih bekerja, jangan bergantung pada pekerjaan,
    • jangan bergantung pada suami/istri/anak/orang tua/pada gaji sekali-pun semuanya ada, tetapi hanya bergantung pada kemurahan dan belas kasihan/kasih karunia TUHAN dan anugerah TUHAN dalam hidup kita.

    Sekarang ini, kita memperhatikan kemurahan dan anugerah TUHAN, setelah:

    • kita taat dan hidup dalam Tangan Gembala/kita tergembala sehingga ada jaminan kepastian, kita tidak binasa dan juga
    • kita setia dan benar melayani TUHAN sebagai gembala dlsbnya dan yang terakhir kita hanya
    • bergantung kepada belas kasihan TUHAN/bergantung pada setetes Darah sehingga saat air bah datang --> yang pandai/bodoh, yang kaya/miskin semuanya habis. Hanya Nuh yang mendapatkan kasih karunia, anugerah dan belas kasihan TUHAN. Ini yang kita pandang dan yang kita gantungkan di dalam hidup kita.

    Raja Daud tidak bergantung pada kerajaannya dan juga ketika anaknya memberontak, ia tidak mau bertengkar dengan anak-nya untuk memperebutkan kerajaannya itu dan ia tinggalkan semuanya. Ini merupakan bukti bahwa raja Daud tidak bergantung kepada kerajaan-nya, tetapi bergantung pada kasih karunia TUHAN. Daud dapat saja melawan Absalom sehingga terjadi pertumpahan darah, tetapi tidak ia lakukan.
    Kesempatan saya untuk bersaksi: satu waktu saya diterjunkan di Malang, ada dua gereja kami, satu ditempati dan juga gereja lain yang saya lanjutkan pembangunan-nya. Kemudian tiba-tiba saya mendapatkan surat sepihak dan dikatakan bahwa saya sudah tidak boleh lagi beribadah di tempat itu sekali-pun tempat itu atas nama gereja dlsbnya. Waktu itu yang menjabat sebagai ketua umum masih oom Pong dan surat itu sampai di kantor pusat; oom Pong hanya berkata untuk menyerahkan tempat itu sekali-pun itu merupakan hak saya, tetapi serahkan, serahkan, serahkan, tidak mengapa. Inilah saya belajar dari oom Pong, bahwa hidup dari seorang hamba TUHAN bukan bergantung dari gereja, tetapi bergantung pada kemurahan TUHAN/pada Setetes Darah YESUS.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saya bersaksi ini, siapa tahu ada yang mengalami hal seperti ini, serahkan saja, tidak perlu sampai harus bertengkar, sebab nanti akan TUHAN ganti dengan yang lebih bagus.
Hasilnya jika kita hanya bergantung pada kasih karunia TUHAN
  1. 2 Samuel 15: 25, 26
    25. Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
    26. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."

    Soal istana, soal gereja/tabernakel, Daud tidak bergantung, tetapi ia bergantung pada kasih karunia dan akan melihat lagi tabut ALLAH. Inilah contoh dari seorang raja yang memiliki kerajaan, sedangkan kita yang hanya memiliki harta yang tidak seberapa, sudah bertengkar luar biasa. Atau memiliki gereja yang tidak seberapa, sudah bertengkar sampai di mahkamah agung, padahal isi dari gereja itu hanya tiga orang. Ini semua terjadi, karena kita tidak memandang pada kasih karunia TUHAN. Jadi hasil pertama adalah lewat anugerah TUHAN, kita dapat melihat tabernakel/tabut perjanjian = kita dapat mengerti/yakin pada pengajaran/kabar Mempelai. Seperti Daud yang pada akhirnya dapat kembali dan melihat tabut perjanjian lagi. Saya tekankan hal yang rohaninya, sedangkan yang jasmani adalah kerajaan-nya.

    Peti perjanjian = Mempelai --> Tutupnya = Mempelai Pria dan petinya = Mempelai Wanita = gereja TUHAN/pengajaran Mempelai. Kita dapat mengerti, yakin/percaya dan juga dapat mempraktekan pengajaran Mempelai dan TUHAN akan menjadikan semua baik di dalam hidup kita.
    Bagi kaum muda, mari! pegang pengajaran sebab itu merupakan kasih karunia dan jangan dicampur-campur, sebab kalau dicampur-campur menjadi tidak baik. Pegang satu, sebab tabut perjanjian/kabar Mempelai itu hanya satu yang tertulis di dalam alkitab. Yang sudah diproklamirkan oleh para hamba-hamba TUHAN dan dipelopori oleh alm.bpk.pdt In Juwono dan juga oleh alm.bpk pdt Totaijs dan hanya ada satu tabut perjanjian.

    Mari:

    • kita pegang,
    • kita mengerti,
    • kita percaya/kita yakin dan
    • kita praktekan dan TUHAN akan menjadikan semuanya baik pada waktunya.

    Mungkin pelayanan kita masih amburadul, mari pegang satu dan praktekan, maka akan ada kasih karunia TUHAN yang menjadikan semuanya baik. Apa yang sudah hancur dapat menjadi baik.
    Bagi kaum muda yang masa depan saudara sudah hancur, mari peluk kabar Mempelai lewat kasih karunia TUHAN dengan mengerti, percaya dan mempraktekan, maka TUHAN sanggup menjadikan semua menjadi baik.

    Bagi para bapak ibu --> apa yang sudah hancur/yang sudah tidak baik, akan menjadi baik = masa depan yang baik dan indah. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Titus 3: 5, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Kasih karunia TUHAN dapat membuat mujizat terbesar di dalam hidup kita yaitu membaharui/mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani/manusia baru seperti YESUS. Ini merupakan mujizat yang terbesar.

    Anugerah TUHAN:

    • kita mengerti kabar Mempelai, semuanya menjadi baik,
    • kita mengerti kabar Mempelai, terjadi mujizat terbesar itulah keubahan hidup yang tidak dapat dilakukan dan ditiru oleh setan. Kalau miskin menjadi kaya, sekarang ini banyak ditawarkan melalui dukun-dukun; sakit menjadi sembuh, banyak sekali. Kita harus berhati-hati, sebab banyak yang mengaku pendeta, padahal mereka juga menjadi dukun.

    Di dalam Efesus 5, manusia baru itu dimulai dari tidak berdusta = jujur/mengaku apa adanya. Kalau kita dapat jujur, mengaku apa adanya di hadapan TUHAN = ini merupakan anugerah TUHAN = mujizat terbesar.

    Kami para hamba-hamba TUHAN banyak yang tidak jujur --> misalnya jemaat berkurang dan orang bertanya mengapa jemaat berkurang? Di jawab, memang jemaat ini semuanya pemberontak. Seringkali kami tidak jujur sebab sesungguhnya kamilah yang kurang berdoa, kurang membaca Firman dlsbnya dan juga kurang setia melayani, tetapi tidak jujur untuk mengakui.

    Demikian juga dengan sidang jemaat --> mengapa terjadi seperti ini? Mulai dengan menyalahkan orang lain --> tidak jujur. Tetapi sekarang ini, kejujuran, terutama untuk mengaku dosa, mengaku kesalahan dan kegagalan, ini merupakan jalan yang paling singkat/jalan toll untuk terjadinya mujizat.

    Mujizat secara rohani terjadi = jujur.
    Mujizat secara jasmani = terjadi pertolongan TUHAN.

    Langkah hidup kita adalah:

    • langkah anugerah karena setetes Darah,
    • langkah mujizat.

    Dan jika YESUS datang kembali kedua kalinya, maka kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan kita akan terangkat bersama dengan Dia = sempurna seperti Dia. Tidak seperti istri Lot tetapi kita selamat, sempurna dan naik keawan-awan bersama dengan Dia selama-lamanya.

    Mari kita bergantung pada anugerah TUHAN, apa-pun keadaan saya dan saudara dalam kesehatan, dalam pelayanan dlsbnya seperti Daud yang sudah gagal di dalam rumah tangga, dengan anaknya, Daud juga gagal sebab anaknya melawan. Kerajaannya juga gagal sebab ia terusir, tetapi ia hanya memandang kasih karunia, anugerah dan kemurahan TUHAN dan TUHAN mengembalikan semua kepadanya/menjadikan semua menjadi baik. Mujizat terjadi kalau ada anugerah, ada kabar Mempelai.
TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Desember 2017 (Minggu Siang)
    ... yaitu seringkali TIDAK PERCAYA. Praktik tidak percaya Praktik pertama ketidakpercayaan iman karena melihat--seperti Tomas yang sebenarnya tidak percaya. Akibatnya Tidak pernah mengalami kebahagiaan sorga--'Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya' ia hanya mengalami kebahagiaan dunia ini. Miskin jadi kaya bahagia padahal di sorga berbahagialah orang yang miskin. Seringkali bahagia hanya karena perkara ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Januari 2020 (Minggu Pagi)
    ... yang terdiri dari papan-papan menunjuk persekutuan mulai dalam nikah penggembalaan dst juga diukur. Korintus - Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri Sebab kamu telah dibeli dan harganya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Februari 2023 (Sabtu Sore)
    ... mereka sudah mendapat upahnya. . Tetapi jika engkau memberi sedekah janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. . Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Yang pertama memberi sedekah sama dengan memberi untuk sesama yang membutuhkan baik secara jasmani maupun ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Februari 2016 (Selasa Sore)
    ... tangan dan kaki dengan air supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN Baptisan air yang benar adalah dasar untuk kita melayani Tuhan. Oleh sebab itu sebelum melayani Tuhan harus lebih dahulu masuk dalam baptisan air ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 September 2019 (Kamis Sore)
    ... tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel. Tutup ditaruh di atas peti artinya Ada perlindungan Tuhan sehingga maut tidak bisa menjamah lewat dosa sampai puncaknya dosa ajaran palsu pencobaan celaka marabahaya antikris sampai kita terlepas dari hukuman Allah. Sehingga kita merasa aman damai sejahtera enak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 September 2023 (Minggu Siang)
    ... Dia seribu tahun lamanya. Korintus - . Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya akan diubah . dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Oktober 2023 (Selasa Sore)
    ... darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2020 (Minggu Pagi)
    ... diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai ke arah perempuan itu supaya ia dihanyutkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 April 2023 (Minggu Siang)
    ... mendengar dunia dan segala yang terpancar dari padanya. . Sebab TUHAN murka atas segala bangsa dan hati-Nya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka untuk dibantai. . Orang-orangnya yang mati terbunuh akan dilemparkan dan dari bangkai-bangkai mereka akan naik bau busuk gunung-gunung akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017 (Senin Sore)
    ... kamu dikuburkan dalam baptisan dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Baptisan ini juga DUA SAKSI. TUHAN itu adil. Penghukuman ada DUA SAKSI--sah--dan baptisan juga ada dua saksi--sah. Tinggal pilih mana. Kalau pilih baptisan yang benar--bahtera Nuh-- kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.