Kita
kembali kepada tema kita yang terdapat di dalam ktb
Wahyu
21: 5,
Ia
yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan
segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena
segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Tepat
dan benar = tidak boleh diragukan.
Lihatlah,
Aku menjadikan segala sesuatu baru, tema
ini menunjuk pada pembaharuan. Pembaharuan hidup merupakan mujizat
yang terbesar dan yang tidak dapat ditiru oleh setan; kalau sakit
menjadi sembuh, setan dapat melakukan, dukun-dukun juga dapat
melakukan, miskin menjadi kaya, setan juga dapat melakukan. Tetapi
kalau keubahan hidup/manusia berdosa dapat bertobat dan menjadi
sempurna, setan tidak dapat melakukan, hanya TUHAN YESUS/Firman Yang
dapat melakukan.
Inilah
pembaharuan/mujizat yang terbesar dan mutlak kita alami. Kita harus
mengalami pembaharuan demi pembaharuan setiap hari sampai dapat masuk
ke Yerusalem Baru/langit dan bumi yang baru/kerajaan surga yang
kekal.
Di
dalam ktb Wahyu 21, ada empat macam pembaharuan yaitu:
- langit
dan bumi yang baru
--> Wahyu
21: 1,
- manusia
baru
--> Wahyu 21: 2, 3,
- suasana
baru
--> Wahyu 21: 4-8,
- Yerusalem
Baru
--> Wahyu 21: 9-27.
Kita
masih tetap membahas bagian yang pertama yaitu
LANGIT
DAN BUMI YANG BARU
--> Wahyu
21: 1,
Lalu
aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang
pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada
lagi.
Jadi,
jika TUHAN menciptakan langit dan bumi yang baru, maka langit dan
bumi yang sekarang/yang lama, akan hancur dan musnah/binasa. Oleh
sebab itu, mari, kita yang tinggal di bumi dan langit yang lama
harus
mengalami pembaharuan agar dapat beralih/berpindah dari langit dan
bumi yang lama ke langit dan bumi yang baru itulah Yerusalem Baru.
Kita akan mengalami kebahagiaan kekal bersama dengan TUHAN dan kita
tidak akan musnah/binasa bersama dunia.
Sekarang,
bagi kita apa yang dibaharui?
1
Korintus 7: 29-32,
29.
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!
Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri
harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30.
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli;
31.
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti
yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32.
Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan
berkenan kepadanya.
Ay
29,
waktu
telah singkat! =
harus segera beralih dari dunia yang lama ke dunia yang baru itulah
Yerusalem Baru.
Seolah-olah
tidak beristeri = tidak terikat
Ay
30, Seolah-olah tidak menangis = tidak berputus asa.
Seolah- olah
tidak bergembira = jangan bangga akan sesuatu.
Ay
31, Mempergunakan barang-barang duniawi, seolah-olah sama sekali
tidak mempergunakannya = tidak terikat pada dunia yang lama yang akan
hancur.
Ay
32, tanpa kekuatiran = perasaan dibaharui
Memusatkan
perhatian kepada perkara TUHAN =
PEMBAHARUAN
PERHATIAN/PANDANGAN.
Kita
harus memiliki pandangan/perhatian terutama kepada perkara-perkara
TUHAN, jangan pada dunia ini = memiliki pandangan yang rohani di
hari-hari ini. Pandangan kita jangan tertuju pada dunia, sebab kalau
pandangan kita kepada dunia, maka kita akan ikut binasa bersama
dengan dunia.
Pandangan
yang rohani = pandangan yang hanya tertuju kepada YESUS = hanya
memandang kepada Pribadi YESUS. Tadi pagi, kita harus memperhatikan
Firman dan juga harus memperhatikan kemurahan TUHAN, dan malam ini
kita harus memperhatikan
Pribadi
TUHAN.
Kita
jangan menoleh/memandang kebelakang seperti istri Lot yang menjadi
tiang garam sehingga ia musnah bersama dunia. Dan juga jangan seperti
Musa yang menoleh ke kanan dan ke kiri di saat ia melayani dua orang
yaitu ketika orang Mesir bertengkar dengan orang Israel dan ketika
tidak ada yang melihat, Musa membunuh orang Mesir itu dan menguburkan
mayatnya di pasir sehingga berbau busuk. Itu sebabnya kita jangan
menoleh ke kiri dan ke kanan/jangan memandang manusia siapa-pun dia,
sebab pasti ada sesuatu yang tersembunyi.
Jika
kita memandang kepada manusia siapa-pun dia, sehebat apa-pun dia =
seperti menyembunyikan mayat di dalam pasir = banyak
kemunafikan-kemunafikan/banyak kebusukan yang tersembunyi. Dan
tentunya jika ada banyak kemunafikan-kemunafikan dan
kebusukan-kebusukan yang tersembunyi, maka tidak akan dapat sampai ke
Yerusalem Baru = binasa bersama dunia.
Mari!
malam ini perhatian/pandangan kita kepada perkara-perkara
TUHAN/pandangan yang rohani yaitu hanya memandang/tertuju kepada
Pribadi YESUS. Jangan menoleh kebelakang, sebab pasti akan menjadi
tiang garam dan juga jangan menoleh ke kanan dan ke kiri/menoleh
kepada manusia siapa-pun dia (di atas tadi, dikatakan yang sudah
beristri, berbuat seolah-olah tidak beristri, apalagi kepada orang
lain) tentunya akan ada banyak kemunafikan dan kebusukan yang
disembunyikan sehingga tidak dapat menuju ke Yerusalem Baru.
Markus
12: 35-37,
35.
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata:
"Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias
adalah anak Daud?
36.
Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu
Kutaruh di bawah kaki-Mu.
37.
Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya
pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan
penuh minat.
Saya
tidak menerangkan hubungannya, tetapi yang akan saya terangkan adalah
pandangannya.
Di
dalam injil Markus ini ada tiga tingkatan pandangan rohani yaitu:
- ay
35 --> memandang
YESUS sebagai Anak Daud,
berarti
memandang YESUS sebagai Manusia, sebab Daud itu manusia. YESUS
adalah Manusia Yang tidak berdosa dan inilah bedanya dengan kita.
YESUS sebagai Anak Daud/sebagai Manusia Yang tidak berdosa hanya
untuk dikorbankan di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
Inilah YESUS sebagai Anak Daud, Ia adalah ALLAH Yang lahir menjadi
Manusia satu-satunya yang tidak berdosa dari keturunan Daud sehingga
Ia disebut Anak Daud. Karena YESUS adalah Satu-satunya Manusia Yang
tidak berdosa, maka Ia dapat menebus manusia dari dosa-dosa mereka =
menolong dan menyelamatkan manusia berdosa.
Apa-pun yang
berasal dari dunia ini seperti kekayaan, kepandaian, kedudukan tidak
dapat menyelamatkan manusia berdosa bahkan ada kehidupan yang
dulunya ia seorang yang baik karena tidak memiliki apa-apa/miskin,
berubah menjadi sombong dan juga berbuat dosa sehingga tidak dapat
menyelamatkan. Mulai dari istana sampai dibawah kolong jembatan,
tidak ada yang dapat menghentikan dosa di dunia ini; bahkan manusia
di dunia termasuk para rohaniawan/kami semua berdosa seperti yang
tertulis di dalam alkitab. Hanya YESUS Satu-satunya Manusia Yang
tidak berdosa --> di dunia, tidak ada manusia yang tidak berbuat
dosa, hanya dari surga yaitu ALLAH lahir menjadi Manusia Yang tidak
berdosa dari keturunan Daud.
Dulu, saya mencari keselamatan
dikuburan-kuburan dan juga dimana-mana tempat sebab saya bukan
keturunan dari orang Kristen; tetapi setelah saya menjadi orang
Kristen, maka hanya YESUS Satu-satunya Manusia Yang tidak berdosa
Yang dapat menyelamatkan manusia berdosa. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, memandang YESUS sebagai Anak Daud = memandang
YESUS sebagai Manusia = memandang YESUS sebagai Anak Domba ALLAH,
Dia Yang menyelamatkan manusia berdosa. Yohanes
1: 29,
Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa
dunia.
Jadi
malam ini, tingkat pertama pandangan rohani kita kepada YESUS
adalah:
- Kita
harus dapat memandang YESUS sebagai Manusia/anak Daud,
- sebagai
Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa dunia/menyelamatkan manusia
berdosa.
Ini harus, kalau kita mau berpandangan rohani/kalau
kita mau berpindah dari dunia lama ke dunia yang baru itulah
Yerusalem Baru/kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
Yohanes
19: 31-34,
31.
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat
mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab
Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang
Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang
itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
32.
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang
pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama
dengan Yesus;
33.
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah
mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
34.
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Jadi,
YESUS mati di kayu salib dengan empat luka utama = luka
penebusan/luka penyelamatan yang terdapat dua di Tangan dan dua di
Kaki untuk menyelamatkan bangsa Israel (saya tidak berbicara
politik), tetapi mereka adalah umat pilihan TUHAN. Sedangkan luka
di kepala, memiliki arti yang lain demikian juga dengan bilir-bilur
juga memiliki arti yang lain. Kita bukan umat pilihan TUHAN tetapi
kita semua termasuk bangsa kafir.
Di dunia ini hanya ada dua
bangsa yaitu bangsa Israel/umat pilihan TUHAN keturunan dari
Abraham, Isak dan Yakub, di luar ini adalah bangsa kafir. Keempat
luka utama itu bagi bangsa Israel, sedangkan bangsa kafir tidak
mendapatkan bagian di dalamnya. Tetapi beruntung, seorang prajurit
dari bangsa kafir membuat luka yang kelima/luka yang terdalam dan
terbesar sebab mengeluarkan Darah dan Air untuk menyelamatkan
bangsa kafir yang berdosa itulah kita semua.
Jadi,
memandang YESUS sebagai Manusia = memandang YESUS sebagai Anak
Domba ALLAH, maka kita/bangsa kafir harus dapat memandang Lambung
Yang terluka yang mengeluarkan Darah dan Air.
Apa
yang menjadi praktek dari bangsa kafir jika dapat memandang YESUS
Anak Daud/Manusia = YESUS sebagai Anak Domba ALLAH = memandang
Lambung YESUS Yang mengeluarkan Darah dan Air?
Prakteknya:
- Darah
= bertobat. Jika di dalam tabernakel, maka darah ini menunujuk pada
mezbah korban bakaran. Dulu binatang yang dikorbankan --> dulu
bangsa Israel jika berbuat dosa, maka mereka harus membawa binatang
lembu, kambing, domba dan bagi orang yang miskin, mereka harus
membawa burung tekukur. Binatang ini disembelih dan darahnya
dicurahkan dan dagingnya dibakar untuk menghapus dosa --> ini
dulu. Sekarang bagi orang Kristen tidak perlu membawa binatang
lagi, sebab semua korban sudah digenapkan oleh Korban Anak ALLAH
itulah YESUS Yang mati di kayu salib. Semoga kita dapat
mengerti.
Di ktb perj.lama harus membawa binatang, tetapi
bagi kita sekarang tidak perlu lagi sebab sudah ada Darah YESUS dan
arti darah untuk sekarang adalah bertobat = berhenti berbuat dosa,
kembali kepada TUHAN.
Bertobat terutama dari delapan dosa yang
membawa manusia ke neraka/tidak dapat masuk kota Yerusalem Baru,
itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Wahyu
21: 8,
Tetapi
(1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah
berhala dan semua (8)pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Orang-orang
penakut = termasuk takut untuk berkorban bagi TUHAN.
Orang-orang
tidak percaya, termasuk bimbang.
Orang-orang keji =
jahat.
Orang-orang pembunuh = kebencian.
Kita harus
berhati-hati dengan sihir, termasuk ramalan-ramalan.
Pendusta
ini disebut paling akhir = paling dekat dengan neraka.
Jadi,
jika kita mau masuk Yerusalem Baru, maka pandangan kita
pertama-tama kepada:
- YESUS
sebagai Anak Manusia/Anak Daud.
- YESUS
sebagai Anak Domba ALLAH --> kita memandang Lambung-Nya,
artinya Darah = bertobat yang di mulai dari delapan dosa; penutup
dosa adalah dusta/pendusta. Selama kita berdusta, maka akan ada
banyak dosa yang lain dan langsung ke neraka --> delapan dosa
yang langsung membawa ke neraka/kematian ke dua = tidak dapat
masuk Yerusalem Baru. Itu sebabnya harus bertobat dari delapan
dosa.
- Air,
dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan = baptisan
air.
Tadi di bagian atas sudah diterangkan tentang bertobat yaitu
berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = mati terhadap
delapan dosa. Sesudah mati terhadap dosa, harus dikubur di dalam
baptisan air --> Roma
6: 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang
mati harus dikubur dari ujung rambut sampai ke ujung kaki; kalau
dikubur di dalam tanah = masuk ke dalam tanah. Kalau dikubur di
dalam air, maka seluruh tubuh harus masuk ke dalam air/dari ujung
rambut sampai ke ujung kaki, jangan ada sisanya.
Jadi, orang
yang bertobat adalah orang
yang dikuburkan bersama dengan YESUS di dalam baptisan air sehingga
mendapatkan hidup yang baru
= hidup
di dalam kebenaran.
Hidup baru itu adalah jenis kehidupan surga. Dulu kita dilahirkan
oleh ibu yang terhormat, yang tersayang dari kita masing-masing,
baik ibu itu pandai/yang bodoh/yang buta huruf, yang memiliki
kedudukan tinggi/atau tidak --> semuanya sama! Yaitu
menghasilkan
manusia darah daging yang tidak dapat masuk surga sebab jenisnya
tidak cocok.
Itu sebabnya kita harus mengalami kelahiran baru dari TUHAN/dari
baptisan air supaya mendapatkan jenis kehidupan surga.
Kalau,
kita dilahirkan oleh ibu kita, maka itu merupakan jenis kehidupan
dunia berapa-pun usia kita dan ini cocok untuk hidup di dunia,
tetapi tidak cocok untuk kehidupan di surga. Itu sebabnya kita harus
masuk dalam baptisan air/lahir baru secara rohani dari TUHAN.
Jenis
kehidupan baru adalah hidup di dalam kebenaran seperti delapan orang
yang naik ke dalam bahtera Nuh. Di bagian atas disebutkan ada
delapan dosa, ditenggelamkan ke dalam neraka; kita buang kedelapan
dosa ini dengan hidup benar seperti delapan orang yang naik ke dalam
bahtera Nuh. Dari semua manusia yang ada di dunia ini, hanya sedikit
yaitu delapan orang yang hidup dalam kebenaran; semua harus benar
--> nikah harus benar, kerja harus benar, studi harus benar,
pelayanan harus benar, k.t.p/s.i.m harus benar = naik ke bahtera Nuh
dan kita aman. Kalau kita hidup tidak benar = berada di luar bahtera
Nuh.
Kita jangan coba-coba untuk hidup tidak benar semisal
naik sepeda motor tidak membawa s.i.m dan kita menganggap itu
tidaklah mengapa = berada di luar bahtera Nuh dan jika sewaktu-waktu
air bah datang, maka kehidupan itu akan terlambat. Memang tidak
mengapa kalau air bah belum datang, tetapi kalau air bah datang,
maka ia tidak dapat tertolong. Itu sebabnya kita harus berhati-hati
dan yang paling aman adalah kita berada di dalam bahtera Nuh, mau
ada air bah atau tidak, kita selalu berada di dalam bahtera Nuh =
selalu benar. Jangan berspekulasi dengan mengatakan kali ini saya
hidup tidak benar, tidak mengapa --> jangan!! Sebab kalau tidak
benar dan air bah datang --> habis!! Sia-sia pengikutan kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari, kita hidup benar = berada di
dalam bahtera Nuh. Sekali-pun ada yang mengatakan bahwa hidupnya
seperti air bah dan sangat berat; sekali-pun kehidupan itu jago
berenang sebab mendapatkan medali emas pada kejuaraan olimpiade.
Tetapi kalau ia menghadapi air bah (menghadapi tsunami saja sudah
susah) gunung saja hilang. Kalau tsunami, manusia lari ke
gunung/bukit-pun dapat selamat, tetapi jika air bah, sekali-pun kita
naik ke gunung-pun, kita tetap mati.
Mau berenang di air bah,
hidup ini terasa berat --> kalau hidup tidak benar, terasa berat,
tetapi kalau hidup benar, terasa damai. Ada kebenaran, maka akan ada
kedamaian --> Yesaya
32: 17,
Di
mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat
kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya.
Kalau
kita hidup benar, seperti kita naik ke dalam bahtera, sekali-pun ada
air bah, kita tetap tenang-tenang saja di atas bahtera. Di mana ada
kebenaran, maka di situ kedamaian akan bertumbuh dan akibat dari
kebenaran adalah ketenangan/ketentraman dan jika damai dan tenang,
maka semua akan menjadi enak dan ringan. Tidak perlu berenang sebab
TUHAN Yang mendorong dan mengendalikan bahtera itu.
Inilah
hidup kita/pandangan hidup rohani kita, jika kita hendak masuk ke
Yerusalem Baru, mari! naik ke dalam bahtera terlebih dahulu dengan:
- Memandang
YESUS sebagai Manusia/Anak Daud,
- Memandang
YESUS sebagai Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa
dunia/menyelamatkan,
- Terutama
kita bangsa kafir harus memandang Lambung-Nya yaitu bertobat, lahir
baru/hidup baru sehingga dapat hidup benar dan kita mengalami
ketenangan dan damai. Tidak perduli kita miskin/kaya --> ‘Aku
akan memberikan kelegaan kepadamu, pikul-lah kuk yang Ku pasang.’
Kalau sudah tenang, pikullah kuk yang Ku pasang, sebab kuk yang Ku
pasang itu enak dan bebanmu-pun ringan = semuanya menjadi enak dan
ringan. Jika ada yang tidak benar, akan menjadi berat bagaikan
berenang di air bah dan pasti mati/binasa/hanya menuju kebinasaan
bersama dunia. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Mari!
kita mohon dan bersyukur kepada TUHAN sebab ALLAH kita bukanlah
ALLAH Yang abstrak; banyak orang yang berseru Allah, Allah sampai
pohon-pun mereka anggap sebagai Allah, mengapa? Sebab Allah mereka
abstrak. Kalau ALLAH kita ada di dalam Pribadi YESUS Yang tidak
abstrak --> inilah YESUS menjadi Manusia.
- Markus
12: 36,
Daud
sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu
Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Memandang
YESUS Yang duduk di sebelah kanan ALLAH Bapa.
Dia
mati di kayu salib, tetapi Dia bangkit dan naik ke surga dan duduk
di sebelah kanan ALLAH Bapa. Memandang YESUS Yang duduk di sebelah
kanan ALLAH Bapa = memandang YESUS sebagai Imam Besar.
Apa
yang menjadi praktek dari memandang YESUS sebagai Imam Besar?
Prakteknya adalah kita
harus menjadi imam-imam.
Tadi dibagian awal, memandang YESUS sebagai Anak Daud/Anak
Manusia dengan praktek bertobat dan lahir baru sedangkan memandang
YESUS sebagai Imam Besar, prakteknya adalah kita harus menjadi
imam-imam, sebab Imam Besar adalah Kepala dari
imam-imam/pelayan-pelayan.
Apa
arti dari imam yang di dalam bahasa asli disebut dengan kohen?
ia adalah seorang yang suci --> bukan seorang yang pandai,
seorang yang hebat, seorang yang kaya/miskin --> bukan!!. Jika
seorang imam harus seorang yang kaya, kasihan orang yang miskin
sebab mereka tidak dapat melayani TUHAN. Dan jika seorang imam harus
orang yang miskin, maka yang kaya tidak dapat melayani. Jika harus
seorang yang pandai dapat menjadi imam, maka yang bodoh, tidak dapat
melayani dan itu berarti TUHAN tidak adil. Imam itu seorang yang
suci. Orang kaya/miskin dapat suci, orang pandai/bodoh dapat suci
dan ini tergantung, kita mau atau tidak. Inilah keadilan dari
TUHAN.
Imam/kohen
adalah:
- seorang
yang suci,
- seorang
yang memangku jabatan pelayanan = memiliki jabatan pelayanan
sehingga dapat melayani TUHAN. Termasuk kita sebagai hamba-hamba
TUHAN sepenuh, baik penginjil, gembala-gembala, guru-guru atau
mungkin sekarang ini sudah ada nabi, rasul --> terserahlah!
Sebab ini merupakan jabatan dari TUHAN. Ditambah dengan jabatan
musik dllnya. Inilah kohen/imam.
Yohanes
4: 35,
Bukankah
kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang
yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Pandangan
seorang imam kepada YESUS sebagai Imam Besar harus kepada ladang
TUHAN/pekerjaan TUHAN.
Mari saudaraku, terutama kita sebagai hamba TUHAN sepenuh, apa yang
hendak kita pandang? Tentunya memandang ladang TUHAN.
Arti
dari harus memandang ladang TUHAN adalah:
kita harus mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua -->
namanya kita melayani TUHAN, jadi ini merupakan tugas utama. Ada
yang mengatakan bahwa saya masih kuliah --> ini merupakan tugas
tambahan. Jangan dibalik dengan melayani TUHAN tetapi pelayanan itu
dianggap sebagai tugas tambahan. Kira-kira apa jadinya?
Pelayanan
utama kita adalah seorang imam, mari layani TUHAN di dalam ladang
TUHAN. Kita harus mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semuanya
= kita harus setia dan berkobar-kobar dalam melayani TUHAN.
Jadi,
suci dan setia berkobar-kobar melayani TUHAN --> hamba
TUHAN/pelayan TUHAN yang suci setia
dan berkobar- kobar = pelayan TUHAN bagaikan nyala api.
Ibrani
1: 7,
Dan
tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api."
Wahyu
1: 14,
Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Pelayan
TUHAN yang suci setia
dan berkobar-kobar = nyala api.
Mata TUHAN = nyala api
Nyala
api = nyala api --> berarti, pelayan TUHAN yang suci, setia dan
berkobar-kobar = Mata TUHAN = Biji Mata TUHAN. Dan ini tidak dapat
diganggu gugat oleh apa-pun juga. Siapa yang menjamah pelayan yang
suci = menjamah Biji Mata TUHAN = berhadapan dengan TUHAN. Itu
sebabnya kita jangan takut sebab kita dibela oleh TUHAN sehingga
tidak dapat diganggu gugat oleh apa-pun juga sampai maut-pun tidak
dapat mengganggu gugat kita.
Mazmur
17: 8,
Peliharalah
aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Sebagai
Biji Mata TUHAN kita dibela, Dia sebagai Imam Besar Yang duduk di
sebelah Kanan ALLAH Bapa menjadi Pembela kita tetapi Dia juga
memelihara kita. Maafkan sekali lagi bagi sidang jemaat, kami
sebagai hamba TUHAN sepenuh, tidak hidup dari sidang jemaat, tetapi
kami hidup dari TUHAN. Demikian juga dengan sidang jemaat, saudara
memiliki gaji, toko dan juga memiliki kekayaan --> silahkan!
Tetapi saudara tidak hidup dari itu, tetapi semuanya hidup dari
TUHAN. Dipelihara secara langsung oleh TUHAN di padang gurun dunia
yang sulit.
Dan juga ada naungan sayap sampai nanti kita
memiliki dua sayap burung nazar yang besar untuk
menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga setengah tahun
jauh dari mata antikrist.
Inilah Biji Mata TUHAN.
Mari!
pandangan kita tadi kepada:
- YESUS
Anak Daud dengan praktek Darah dan Air = bertobat, hidup baru =
hidup benar, kita bagaikan naik ke bahtera Nuh, sekali-pun ada
tsunami, bahtera Nuh itu terus berjalan sebab dilindungi dan
dikendalikan oleh TUHAN. Kita harus mengatakan bahtera Nuh, sebab
kalau bahtera yang lain, dikendalikan oleh kepandaian sehingga
semuanya mati. Kita hidup benar sehingga semuanya menjadi enak dan
ringan. Setelah YESUS sebagai Manusia mati, Ia bangkit dan naik ke
surga.
- Memandang
YESUS di surga Yang duduk disebelah Kanan ALLAH Bapa, apa artinya?
YESUS sebagai Imam Besar dan kita sebagai imam-imam --> mari
hidup suci, setia dan berkobar-kobar = kita bagaikan Biji Mata
TUHAN. Kita dibela oleh TUHAN sehingga tidak dapat diganggu gugat,
kita dipelihara secara langsung oleh TUHAN dan diberi dua sayap
burung nazar yang besar untuk disingkirkan ke padang gurun selama
tiga setengah tahun jauh dari mata antikrist.
Inilah
Biji Mata TUHAN, sekarang penting, sebab kita dibela dan dipelihara,
tetapi nanti jika dunia ini dikuasai oleh antikrist, maka semuanya
tidak berlaku lagi. Itu sebabnya tadi saya sudah katakan, sekali-pun
kita memiliki kekayaan, kita tetap hidup dari TUHAN, jangan dari
kekayaan sebab satu waktu semuanya tidak berarti lagi sebab dunia
ini akan dikuasai oleh antikrist selama tiga setengah tahun. Siapa
yang mau hidup, harus menyembah antikrist dan diberi cap 6.6.6.
Sampai di sini Biji Mata TUHAN yaitu sampai pada pandangan yang
jauh.
Jangan hanya sampai sekarang dan berkata -->
buktinya saya tidak melayani, tetapi hidup saya enak --> jangan!!
Sekarang mungkin dapat hidup enak, tetapi satu waktu akan mengakui
bahwa saya tidak dapat berbuat apa-apa tanpa TUHAN terutama saat
antikrist berkuasa sebanyak seratus persen. Kalau antikrist berkuasa
sebanyak tigapuluh persen, kita masih dapat tujuhpuluh persen,
antikrist berkuasa sebanyak enampuluh persen, kita masih dapat
empatpuluh persen. Tetapi kalau antikrist berkuasa seratus persen,
maka kita nol/0 persen/tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Wahyu
12: 14,
Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Tiga
setengah tahun, dunia dikuasai oleh antikrist, tetapi kita sudah
disingkirkan ke padang belantara/disembunyikan/dinaungi oleh TUHAN,
sehingga tidak dapat dijamah oleh antikrist.
Sekali
lagi saya mengulang-ulang yaitu:
- Pandangan
rohani kita kepada YESUS Anak Daud/Manusia, Dia menebus dosa
manusia.
- Terutama
sebagai bangsa kafir, pandang Lambung-Nya.
- Kita
memandang YESUS sebagai Anak Domba ALLAH dengan bertobat, lahir
baru = kita hidup benar sehingga semuanya damai dan menjadi enak
dan ringan.
- YESUS
bangkit, naik ke surga dan duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa = kita
memandang Dia sebagai Imam Besar; kita hidup suci menjadi
imam-imam/pelayan-pelayan TUHAN yang memiliki jabatan pelayanan,
kita melayani TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar sehingga kita
menjadi Biji Mata TUHAN. Kita tidak perlu takut sebab kita
bergantung pada belas kasihan TUHAN.
- Markus
12: 37,
Daud
sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh
minat.
YESUS
sebagai Tuan diatas segala tuan = Raja diatas segala raja =
memandang
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga.
Daud sebagai raja, sebagai tuan mengakui bahwa YESUS adalah Tuan-nya
dan Daud sebagai raja, juga mengakui bahwa YESUS adalah Raja-nya.
Raja segala raja, Tuan diatas segala tuan, Mempelai Pria Surga Yang
akan datang kembali kedua kalinya.
Wahyu
19: 16, 6, 7,
16.
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja
segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Dia
Raja, tetapi juga ada perkawinan Anak Domba berarti Dia juga
Mempelai Pria Surga; kalau ada perkawinan berarti ada Mempelai Pria
dan juga ada Mempelai Wanita.
Inilah
pandangan Daud dan juga pandangan rohani kita yaitu:
- YESUS
sebagai Anak Daud/Manusia --> Darah dan Air = bertobat dan hidup
benar = kita naik ke bahtera Nuh sehingga hidup ini menjadi enak
dan ringan = hidup damai.
- memandang
YESUS Yang sudah bangkit dan naik ke surga sebagai Imam Besar -->
kita melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh suci, setia dan
berkobar-kobar, kita menjadi Biji Mata TUHAN dan kita benar-benar
dipelihara, dinaungi, dibela dan disingkirkan saat antikrist
berkuasa.
- memandang
YESUS sebagai Tuan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja,
Mempelai Pria Surga.
Suami
= Kepala, sedangkan istri = tubuh. Hubungan Kepala dengan tubuh
adalah leher/doa penyembahan. Memandang YESUS sebagai Tuan di atas
segala tuan, Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria
Surga dengan praktek kita
menyembah Dia.
Malam
ini ibadah doa penyembahan, kita menggunakan waktu untuk menyembah
Dia. Saya merindu, selain bapak ibu berdoa untuk kebutuhan
masing-masing = kita memandang TUHAN, tetapi doakan saya juga untuk
menghadapi tugas-tugas yang akan datang. Mari, saling mendukung dalam
doa dan juga menyembah Dia = memandang YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga.
Yohanes
9: 35-38,
34.
Jawab
mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau
hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
35.
Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian
Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada
Anak Manusia?"
36.
Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
37.
Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia
yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38.
Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Ay
34, orang buta itu diusir keluar = dia sengsara karena YESUS.
Seandainya orang buta ini sikapnya seperti bapaknya yang bersikap
pasif yang menyuruh orang-orang untuk bertanya sendiri kepadanya
karena ia sudah dewasa = bapaknya itu cuci tangan/tidak mau tahu.
Orang buta itu juga dapat bersikap seperti bapaknya yang juga
mengatakan bahwa ia tidak tahu siapa YESUS/Dia bukan siapa-siapa,
kebetulan saja,
yang
penting aku sembuh, maka ia selamat dari orang-orang itu. Tetapi ia
tidak melakukan itu bahkan ia mengaku bahwa YESUS adalah Nabi, YESUS
Mesias sehingga ia diusir keluar.
Memang
saudaraku, jika kita mengaku YESUS Mempelai/Kabar Mempelai, kita akan
dikucilkan. Pengajaran yang benar dapat dikucilkan; rasul Paulus
sampai berkata --> ‘dulu, kamu menerima aku sampai memberikan
apa saja, tetapi sekarang ketika aku berbicara tentang kebenaran, aku
menjadi musuh’. Jadi, jika kita berbicara kebenaran, kita akan
dikucilkan/diusir keluar/sengsara bersama YESUS.
Ay
35, justru di saat orang buta itu diusir keluar, ia bertemu dengan
YESUS. Seandainya ia tidak diusir keluar, ia tidak akan bertemu
dengan YESUS.
Ay
36, luar biasa! Saat-saat dikucilkan/saat-saat mengalami percikan
darah/sengsara tanpa dosa = sengsara bersama YESUS =
kesempatan
terbesar untuk kita dapat menyembah YESUS Sang Raja dan Sang Mempelai
Pria Surga.
Ini merupakan benar-benar kekuatan yang besar.
Mari,
bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saya tidak menggurui sebab tentunya
saya kalah dalam pengalaman dengan bapak ibu sekalian; tetapi
marilah! Di saat-saat kita mengalami sengsara tanpa dosa/sengsara
bersama YESUS:
- karena
kita melayani
- karena
pengajaran yang benar dlsbnya, ini merupakan kesempatan yang terbuka
dan luas untuk kita menyembah YESUS Sang Raja/menyembah YESUS Sang
Mempelai Pria Surga.
Pertanyaannya,
bagaimana kalau kita sengsara karena kita berbuat dosa? masih dapat
ditolong dengan cara kita harus mengakui dosa itu dan meninggalkan
dosa itu, maka sengsara karena dosa akan menjadi sengsara tanpa dosa
dan kita dapat menyembah TUHAN. Kita masih diberi kesempatan.
Menyembah
Sang Raja/menyembah TUHAN= Memandang YESUS= Menyembah Mempelai Pria
Surga
Menyembah
YESUS:
- memandang
YESUS ,
- berkata-kata
dengan YESUS,
- percayakan
diri hanya kepada YESUS = mengulurkan/mengangkat dua tangan kepada
YESUS.
Berkata-kata:
- mencurahkan
isi hati,
- mengaku
segalanya,
- menyeru
Nama YESUS/menyeru haleluyah.
Mari,
di saat-saat kita mengalami percikan darah/sengsara tanpa
dosa/sengsara karena YESUS, mungkin karena kita tidak berbuat salah
tetapi gereja ditutup, mungkin di phk, mungkin toko bangkrut tetapi
setelah diperiksa kita tidak berbuat salah, ini merupakan kesempatan
untuk dapat menyembah TUHAN = kesempatan hanya untuk memandang
Dia/tidak mau memandang yang lain. Dan juga percaya serta
mempercayakan diri sepenuh = mengulurkan dua tangan kepada YESUS.
Kita
terus menyembah YESUS sampai Ia berbelas kasihan kepada kita. Seperti
kata Daud di dalam ktb
Mazmur
123: 1, 2,
1.
Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang
bersemayam di sorga.
2.
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan
tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan
nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita,
sampai Ia mengasihani kita.
Kita
jangan berhenti menyembah sekali-pun belum terjadi apa-apa, tetapi
terus menyembah, siapa tahu malam ini Dia berbelas kasihan. Mari,
satukan hati, mungkin sudah bertahun-tahun saudara berdoa untuk
pelayanan, untuk ekonomi/untuk rumah tangga, untuk sakit penyakit dan
belum dijawab, siapa tahu malam ini TUHAN berbelas kasihan/mengulurka
Dua Tangan belas kasihannya di tengah kita.
Hasilnya:
- Matius
8: 14, 15,
14.
Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus
terbaring karena sakit demam.
15.
Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia
pun bangunlah dan melayani Dia.
Ada
kuasa kesembuhan.
Kuasa
kesembuhan dari penyakit secara jasmani dan juga penyakit secara
rohani yaitu
- demam/tidak
panas tidak dingin/suam-suam = tidak berkobar-kobar lagi dalam
pelayanan/dalam Kabar Mempelai.
Mak mertua Petrus --> tugas
mak mertua adalah mempersiapkan anak perempuannya untuk menjadi
mempelai. Istri Petrus ini dipersiapkan mulai dari bayi sampai
dewasa dan diberikan kepada Petrus.
Mak mertua ini gambaran
dari hamba TUHAN Kabar Mempelai/pengajaran yang benar dan sekarang
ini sudah banyak yang menjadi suam sebab berkata --> seandainya
saya tahu, maka dari sejak dahulu saya tidak mengikuti Firman
pengajaran sebab sidang jemaat hanya sedikit, sedangkan tanpa
Firman pengajaran, hamba TUHAN itu memiliki sidang jemaat yang
banyak.
- demam
= ada infeksi/ada sesuatu yang tidak beres. Mari! apa yang tidak
beres, TUHAN tolong semuanya. Inilah kuasa kesembuhan dengan
membereskan semuanya.
- Lukas
7: 12, 13,
12.
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar,
anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak
orang dari kota itu menyertai janda itu.
13.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Anak
yang sudah mati, kemudian bangkit. Ada
kuasa kebangkitan.
Uluran
Tangan TUHAN mengandung kuasa kebangkitan untuk
membangkitkan/memulihkan nikah dan buah nikah yang sudah hancur,
pahit getir sehingga ada banyak tangisan sebab anaknya mati.
Mari!
pahit getir yang mungkin tidak diketahui oleh suami/istri, para
suami mungkin memikirkan pekerjaan dan juga kami sebagai hamba TUHAN
yang memikirkan pelayanan/yang melihat gereja bertambah kosong
sehingga ada air mata. TUHAN akan pulihkan semuanya. Kuasa
kebangkitan memulihkan nikah kita dan juga pelayanan kita dipulihkan
oleh TUHAN.
Dan juga kuasa kebangkitan menghapus kemustahilan
--> mati jadi bangkit. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
uluran Tangan TUHAN:
- ada
kuasa kesembuhan --> penyakit apa-pun secara jasmani malam ini
demikian juga penyakit secara rohani --> yang sudah tidak
berkobar-kobar lagi, pulang dari tempat ini kembali bersemangat
dengan memandang YESUS. Waktu YESUS mati, murid-murid pergi ke
kubur dengan loyo, tetapi begitu mereka memandang YESUS, semuanya
menjadi bersemangat/berkobar-kobar kembali.
- ada
kuasa kebangkitan --> mari, bagi yang nikah dan pelayanannya
sudah hancur, TUHAN tolong.
- Matius
14: 29-31,
29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Petrus
diangkat = ada
kuasa pengangkatan dari kemerosotan/ketenggelaman-ketenggelaman.
Secara
jasmani, TUHAN ijinkan kita mengalami kemerosotan/tenggelam supaya
kita dapat mengulurkan tangan; seringkali kalau kita/sidang jemaat
berada di atas, untuk mengulurkan tangan sidang jemaat merasa
enggan, sekali-pun pendeta sudah memohon untuk mengangkat kedua
tangan, tetapi jemaat merasa tidak perlu sebab hidupnya sudah merasa
enak sebab semuanya lancar, jadi untuk apa mengulurkan tangan?
Tetapi TUHAN ijinkan untuk tenggelam, orang yang tenggelam tidak
perlu diajar untuk mengangkat tangan sebab secara otomatis orang itu
akan mengangkat tangannya.
Mari, kalau ada kemerosotan,
otomatis malam ini kita akan mengangkat kedua tangan dan memandang
Dia dan berseru kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh. Kemerosotan
secara jasmani/mengalami kegagalan-kegagalan dllnya, dapat menjadi
berhasil sehingga masa depan juga menjadi indah.
Juga kemerosotan
secara rohani, mungkin di hari-hari ini, kita jatuh dalam dosa
sampai pada puncaknya dosa dan juga dosa bimbang/dalam kebimbangan.
Sebab kalau kita bimbang, maka kita akan merosot/tenggelam. Bimbang
dalam hal pengajaran, ulurkan tangan kepada TUHAN, maka TUHAN akan
mengangkat kita semua sampai kita diangkat diawan-awan jika YESUS
datang kedua kali. Kita diangkat bersama-sama dengan Dia sampai di
Yerusalem Baru dan selama-lamanya bersama dengan Dia.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1