Tema
kita masih terdapat di dalam ktb
Wahyu 21: 5,
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah,
karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Sebenarnya
TUHAN sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya bahkan sampai
menciptakan manusia yang sama mulia/sempurna dengan Dia, dan manusia
yang sama mulia ini ditempatkan di suatu tempat yang bernama taman
Eden dan mengalami kebahagiaan bersama dengan TUHAN. Inilah
penciptaan yang mula-mula.
Tetapi
sayang, manusia berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan TUHAN dan
diusir keluar dari taman Eden ke dalam dunia yang penuh dengan
kutukan/penderitaan dan air mata.
Seharusnya
manusia harus sadar --> dulu berada di taman Eden, semuanya enak,
tetapi setelah diusir kedunia karena berbuat dosa sehingga menjadi
tidak enak. Seharusnya manusia berhenti berbuat dosa, tetapi itulah
dosa. Itu sebabnya, jangan sekali-kali kita berkata: ‘kali ini saya
berbuat dosa, nanti saya akan berhenti’ --> belum tentu bisa!
Manusia sudah mengetahui bahwa di taman Eden itu enak, sedangkan di
dunia, tidak enak, tetapi manusia tidak dapat berhenti berbuat dosa =
manusia tetap berbuat dosa bahkan jatuh bangun dalam dosa sampai pada
puncak dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan
sehingga menjadi seperti anjing yang menjilat muntah =
mengulang-ulang dosa dan babi yang setelah dimandikan, kembali ke
kubangan = jatuh bangun dalam dosa = tidak dapat berhenti berbuat
dosa bahkan manusia menjadi seperti iblis/setan dan
harus
dibinasakan selama-lamanya. Kita harus berhati-hati sebab salah satu
ciri dari setan adalah berdusta, pembunuh/pembenci dan harus
dibinasakan selama-lamanya.
Hal
ini terjadi bukan saja menimpa/melanda manusia pada umumnya, tetapi
juga melanda hamba-hamba TUHAN seperti Petrus yang pernah TUHAN
katakan kepada Petrus --> ‘enyahlah engkau iblis’. Jadi kita
harus waspada, banyak kali kita merasa kasihan kepada orang berada di
luar YESUS sebab akan binasa. Sebenarnya orang di dalam TUHAN juga
harus tetap hati-hati seperti Petrus yang hebat sebagai seorang hamba
TUHAN, tetapi karena ia khilaf, maka ia dapat menjadi seperti
iblis/enyahlah engkau iblis.
Petrus
diusir seperti Adam dan Hawa diusir dari firdaus dan ini berarti
menuju pada kebinasaan --> ini yang harus kita sadari termasuk
saya. Sekali-pun kita sudah dapat melayani dan membangun gereja yang
besar; demikian juga dengan pelayan-pelayan TUHAN yang diberkati -->
harus berhati-hati sebab Petrus dapat menjadi sama dengan iblis
sehingga ia diusir oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Itu
sebabnya ada tema ini yaitu
‘lihatlah, Aku
menjadikan/menciptakan semuanya baru’. Karena ciptaan semula
sudah dirusak oleh dosa, maka harus ada penciptaan yang baru seperti
dituliskan di dalam ktb Wahyu.
TUHAN
tidak rela kalau anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang diciptakan
oleh TUHAN harus binasa untuk selama-lamanya, maka TUHAN menciptakan
langit dan bumi yang baru dengan manusia baru yang sama mulia
dengan-Nya. Dan manusia baru yang sama mulia dengan-Nya, ditempatkan
di langit dan bumi yang baru itulah Yerusalem Baru sehingga mengalami
kebahagiaan kekal selama-lamanya = tidak dapat diusir oleh apa-pun.
Proses
untuk menciptakan langit dan bumi yang baru dan manusia baru adalah
lewat pembaharuan.
Di
dalam ktb Wahyu 21, ada empat macam pembaharuan yaitu:
- langit
dan bumi yang baru -->
Wahyu 21: 1,
- manusia
baru --> Wahyu 21: 2, 3,
- suasana
baru --> Wahyu 21: 4-8,
- Yerusalem
Baru --> Wahyu 21: 9-27.
Inilah
upaya dari TUHAN Yang dulu sudah menciptakan langit dan bumi yang
lama dan juga menciptakan manusia yang lama dan sudah enak berada di
dalam taman Eden, tetapi dirusak oleh dosa dan terus menerus
bertambah rusak sampai menjadi seperti setan dan harus binasa di
neraka. TUHAN tidak rela, sebab itu TUHAN menciptakan langit dan bumi
yang baru, menciptkan manusia baru yang sama mulia dengan Dia dan
ditempatkan di Yerusalem Baru/kebahagiaan kekal dan tidak dapat
diusir dengan proses lewat pembaharuan.
Sekarang
ini, kita akan membahas pembaharuan yang pertama yaitu
LANGIT
DAN BUMI YANG BARU -->
Wahyu 21: 1, Lalu aku melihat
langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan
bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Jadi,
jika TUHAN menciptakan langit dan bumi yang baru, berarti langit dan
bumi yang lama sudah hancur/musnah. Mungkin bumi yang lama ini penuh
dengan harta benda atau penuh dengan kemiskinan atau dengan apa saja,
menjadi hancur atau musnah. Itu sebabnya kita semua/hamba-hamba TUHAN
dan anak-anak TUHAN mutlak harus mengalami pembaharuan supaya
dapat
beralih dari langit dan bumi yang lama, kepada langit dan bumi yang
baru yaitu Yerusalem Baru, supaya kita tidak hancur dan binasa
bersama dengan dunia.
Jika
kita pindah dari kota Jakarta ke kota Medan, kita dapat memakai
pesawat udara, kapal atau bis, tetapi kalau pindah/beralih dari
langit dan bumi yang lama ke langit dan bumi yang baru/Yerusalem
Baru, jalannya hanya satu yaitu
lewat pembaharuan. Semoga kita
dapat mengerti.
Pertanyaannya,
apa yang harus dibaharui supaya kita tidak hancur/berlalu bersama
langit dan bumi yang lama ini?
1
Korintus 7: 29-32,
29.
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!
Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri
harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30.
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli;
31.
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti
yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32.
Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan
berkenan kepadanya.
Ay
29,
‘waktu telah singkat’ --> kita harus segera beralih
kepada langit dan bumi yang baru sebab yang lama ini akan berlalu.
Itu sebabnya kita jangan merasa bangga kalau dapat membangun gereja
yang besar sebab itu akan hancur, dan juga jangan kecewa kalau belum
mempunyai gereja, saya juga belum memiliki gereja di Surabaya. Yang
penting kita dapat beribadah/dapat melayani TUHAN; jangan kecewa dan
bangga dengan apa yang lama, sebab semuanya akan hancur.
orang-orang
yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; -->
ini merupakan perkataan yang memiliki arti yang dalam. Bukan
berarti, mari kita beramai-ramai mengusir isteri --> bukan seperti
ini, tetap dengan istri, demikian juga tetap dengan suami. Tetapi
seolah-olah tidak beristeri/bersuami = tidak mau terhalangi untuk
pindah ke langit dan bumi yang baru. Demikian juga anak/orang tua
jangan menjadi halangan, apalagi perkara-perkara dunia seperti
pekerjaan atau studi.
Ay
30,
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis;
orang-orang yang miskin/menderita --> menangis. Tetapi
seolah-olah tidak menangis/jangan menangis dan berputus asa.
orang-orang
yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali
tidak mempergunakannya = jangan terikat pada perkara-perkara
dunia.
Sebab
dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Akan berlalu
= akan hancur/musnah. Jadi, kita jangan kecewa dan juga jangan
bangga.
Ay
32, ‘aku ingin’, kata rasul Paulus. Menghadapi dunia yang akan
hancur dan binasa ini, kita harus pindah kelangit dan bumi yang baru
lewat pembaharuan.
Jadi,
yang harus dibaharui adalah
perasaan/hati
tanpa kekuatiran = jangan
ada kekuatiran = HIDUP
TANPA KEKUATIRAN.
Kekuatiran ini merupakan kesulitan bagi kita, sebab kekuatiran ini
adalah sifat/tabiat dari bangsa kafir dan kita termasuk bangsa kafir.
Inilah kesulitan kita, kita tidak mau merasa kuatir karena mau pindah
ke langit dan bumi yang baru/tidak mau hancur bersama bumi yang lama.
Tetapi kita harus ingat, kekuatiran ini merupakan tabiat dari bangsa
kafir = sudah mendarah daging dalam bangsa kafir.
Lukas
12: 29-31,
29.
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa
yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
30.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
31.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu.
Di
dalam injil Matius dituliskan --> kerajaan ALLAH dan
kebenaran-Nya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu.
Kekuatiran
ini tentang apa? kekuatiran tentang:
- Kehidupan
sehari-hari --> apa yang dimakan, diminum dan apa yang dipakai
- Kebutuhan
untuk masa depan --> termasuk jodoh, terutama bagi kaum muda
harus berhati-hati, sebab banyak yang ngawur soal jodoh. Jika
saudara ngawur soal jodoh, maka saudara tidak berpindah ke Yerusalem
Baru.
- Kekuatiran
tentang kematian --> ini yang banyak melanda manusia termasuk
saya juga sering dilanda tentang hal ini.
Jika
merasa kuatir, maka akibatnya apa? di bagian atas dikatakan -->
carilah dahulu kerajaan surga dan kebenaran-Nya. Jadi, jika kita
kuatir, maka kita tidak dapat mencari kerajaan surga =
tidak
dapat mengutamakan ibadah pelayanan =
tidak setia
dalam ibadah pelayanan =
terkutuklah orang yang tidak
setia.
Inilah
kekuatiran karena takut tidak mendapatkan keuntungan secara jasmani
sebab harus menutup usaha pekerjaannya dan ini termasuk kami
hamba-hamba TUHAN. Mau berkhotbah di gereja sendiri, tetapi karena
jemaat hanya dua orang, sehingga tidak cukup untuk membayar uang spp
anak, sehingga pergi kesana dan ke sini untuk mencari uang. Inilah
kekuatiran dari hamba TUHAN, ia merasa kuatir karena hidup dari uang,
bukan dari TUHAN = tidak dapat setia di dalam ibadah pelayanan kepada
TUHAN.
Kemudian
‘dan kebenaran-Nya’ =
??tidak dapat hidup
benar =
tidak dapat taat. Tidak
benar dan tidak taat dalam masalah apa saja. Kami para hamba TUHAN
juga, ketika diminta untuk memberkati pernikahan, sekali-pun salah,
tetapi karena kuatir nanti seluruh keluarga akan keluar, jadi hamba
TUHAN itu memberkati nikah itu sekali-pun tidak benar/salah. Ini
berarti, hamba TUHAN itu bersama-sama dengan yang diberkati, tetap di
situ sampai dunia menjadi hancur = tidak dapat pindah ke Yerusalem
Baru.
Demikian
juga dengan pekerjaan yang mengandung korupsi, tetapi kalau saya
tidak mau melakukan, bagaimana dengan keuangan saya? Sehingga mau
melakukan pekerjaan itu. Ini berarti tidak akan pindah ke Yerusalem
Baru.
Juga
dengan pelajar yang harus mengikuti ujian akhir, karena yang lainnya
mencontek sedangkan saya sendiri tidak mencontek sehingga saya
seorang diri yang tidak lulus, sehingga ikut mencontek. Ini tidak
benar dan tidak taat sehingga tidak dapat pindah ke Yerusalem Baru.
Hanya
sedikit yang saya ungkapkan, semoga Roh.Kudus yang mengungkapkan
masing-masing sebagai seorang hamba TUHAN, sebagai pedagang dan juga
sebagai pelajar. Ini benar-benar ngeri; kekuatiran ini terlihat
sepele, tetapi sudah mendarah daging sehingga sulit dan ini memang
merupakan tabiat dari bangsa kafir.
Kemudian
Amsal 12: 25 a, Kekuatiran dalam hati
membungkukkan orang,
Membungkukkan
orang = bungkuk rohani = cacat cela secara rohani = tidak dapat
menjadi sempurna. Orang kuatir = bungkuk, sebab hanya memandang
bagian bawah saja/perkara-perkara di bawah saja sehingga tidak dapat
memandang TUHAN.
Sekarang,
kita akan melihat siapa juga yang merasa kuatir?
Lukas 13:
10,11,
10.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat
pada hari Sabat.
11.
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk
roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat
berdiri lagi dengan tegak.
Setelah
YESUS mengajar, maka perempuan bungkuk itu menjadi sembuh, berarti
gereja itu tidak memiliki pengajaran sehingga membutuhkan pengajaran.
Jadi, orang yang bungkuk itu bukanlah orang yang berada di luar
gereja. Perempuan bungkuk itu aktif di dalam gereja sebab sudah
delapan belas tahun. Jadi yang bungkuk secara rohani adalah
hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN yang tidak
memiliki pengajaran yang benar. Berkumpul di gereja, tetapi
tanpa pengajaran, kerohaniannya menjadi bungkuk.
Semoga
kita dapat mengerti pentingnya Firman pengajaran; ada Firman
penginjilan. Dulu kita berada di luar YESUS terutama saya sangat
merasa, kalau yang menjadi Kristen keturunan, kadang-kadang kurang
merasakan sebab dari kecil sudah menjadi orang Kristen --> sudah
berada di gereja dan juga sudah dibaptis. Tetapi berbeda dengan saya
yang dari kecil berada di kuburan-kuburan untuk mencari keselamatan;
sudah besar baru saya berada di gereja dan mendengar Firman
penginjilan. Jadi, pemberitaan Firman penginjilan ini untuk membawa
orang berdosa datang kepada YESUS = masuk ibadah dan melayani TUHAN
--> sudah bagus!
Tetapi
kalau tidak ada pengajaran, hanya penginjilan saja sekali-pun
penginjilan itu penting sebab membawa orang untuk masuk ke dalam
gereja. Tidak ada penginjilan, maka gereja menjadi kosong, siapa yang
mau diajar? yang ada hanyalah bangku-bangku yang kosong.
Tetapi
kalau hanya sampai di penginjilan --> sudah melayani, tetapi tanpa
pengajaran, maka semuanya menjadi bungkuk rohani = hidup dalam
kekuatiran. Itu sebabnya Firman pengajaran diperlukan, demikian juga
Firman penginjilan diperlukan. Semoga kita dapat mengerti.
Apa
yang menjadi praktek dari bungkuk rohani itu?
- Lukas
13: 15, 16,
15.
Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik,
bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau
keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat
minuman?
16. Bukankah perempuan ini, yang
sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari
ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
Jadi,
pada waktu itu, YESUS menyembuhkan perempuan bungkuk itu pada hari
Sabat sehingga banyak yang protes. Tetapi YESUS menjawab: jika kamu
memiliki lembu dan domba apakah ternak itu tidak dilepaskan pada
hari Sabat untuk diberi minum? Jika tidak diberi minum akan haus.
Berarti perempuan ini = lembu dan domba yang diikat sehingga tidak
dapat minum. Perempuan/orang bungkuk/kuatir tidak pernah merasa
puas. Jadi, praktek pertama adalah hidupnya
tidak pernah merasa puas/kerohaniannya kering
= tidak mengalami kepuasan
surga.
Kering
rohani/tidak puas ini dapat dideteksi dari mulutnya kering -->
perkataannya hanya bersungut-sungut, perkataannya berdusta, sia-sia
sehingga tidak menjadi berkat bagi orang lain.
Tidak puas/tidak
mengalami kepuasan rohani di dalam ibadah pelayanan, kita harus
berhati-hati sebab nikah dapat menjadi tidak puas = semuanya menjadi
tidak puas dan dapat mencari kepuasan-kepuasan di dunia sehingga
jatuh bangun dalam dosa. Mencari kepuasan hanya dalam perkara
jasmani = hanya hal yang jasmani saja yang ditonjolkan dan ini juga
terjadi di dalam gereja TUHAN untuk menutupi kekeringannya. Dan
celakanya, kepuasan di dunia di bawa ke dalam gereja supaya kaum
muda tidak pergi kemana-mana seperti ke diskotik, maka suasana
gereja diciptakan menjadi seperti suasana di diskotik. Gereja
benar-benar berada seperti suasana duniawi. Inilah tanda dari
bungkuk/kuatir/dalam kekuatiran.
- tidak
dapat memuliakan TUHAN.
Orang bungkuk tidak dapat menengadah = tidak dapat memuliakan TUHAN
bahkan memalukan dan memilukan Hati TUHAN sekali-pun kehidupan itu
beribadah dan melayani TUHAN.
Contoh di jaman Nuh yang
memilukan Hati TUHAN karena adanya kawin campur, kawin cerai yang
terjadi di antara anak-anak TUHAN yang mengambil anak-anak manusia,
kemudian kawin mengawinkan dan ini berarti orang-orang yang
beribadah melayani TUHAN tetapi tidak dapat memuliakan TUHAN.
Tugas
dari seorang hamba TUHAN sebenarnya adalah memuliakan TUHAN di mana
saja kita berada. Tetapi karena bungkuk sebab tidak memiliki
pengajaran yang benar, hanya melayani TUHAN dengan menggebu-gebu,
tetapi sesungguhnya hanya memalukan dan memilukan Hati TUHAN.
Belum
dalam pelayanan tetapi sudah berkata --> ‘aku sudah bernubuat
dllnya’ tetapi TUHAN berkata --> ‘enyahlah engkau’, karena
tidak sesuai dengan pengajaran yang benar sehingga memalukan dan
memilukan Hati TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- hidupnya
tidak berubah =
tidak mengalami pembaharun = tetap mempertahankan manusia darah
daging dengan delapan belas sifat/tabiat daging/delapan belas tahun
bungkuk.
2 Timotius 3: 1-5,
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
2. Manusia akan (1)mencintai
dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba
uang. Mereka akan (3)membual dan
(4)menyombongkan diri, mereka akan
menjadi (5)pemfitnah, mereka akan
(6)berontak terhadap orang tua dan
(7)tidak tahu berterima kasih,
(8)tidak mempedulikan agama,
3.
(9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka menjelekkan
orang, (12)tidak dapat mengekang
diri, (13)garang, (14)tidak
suka yang baik,
4. (15)suka
mengkhianat, (16)tidak berpikir
panjang, (17)berlagak tahu,
(18)lebih menuruti hawa nafsu dari
pada menuruti Allah.
5. Secara lahiriah
mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ay 1 -->
‘masa yang sukar’ = sukar untuk mengalami
pembaharuan/keubahan hidup. Seperti cerita di atas, sudah masuk
gereja/sudah aktif melayani tetapi masih bungkuk/tidak berubah,
karena tidak memiliki pengajaran/pengajaran ditolak, apalagi yang
berada di luar gereja. Ada nyanyian, ada musik, berkorban -->
semua ada, hanya satu yang tidak ada sebab ditolak itulah pengajaran
sehingga menjadi bungkuk. Buktinya, waktu YESUS mengajar -->
wanita bungkuk itu menjadi sembuh, berarti selama ini di dalam
gereja itu tidak memiliki pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.
Ay 2 --> ‘memberontak kepada orang tua’
--> hati-hati bagi kaum muda, di gereja saudara melayani TUHAN
dan dipuji sebagai aktivis, tetapi di rumah, saudara melawan bahkan
memaki-maki orang tua. Ini yang namanya bungkuk.
‘tidak
memperdulikan agama’, ini bukan berarti kehidupan itu
seorang atheis, sebab kalau atheis maka ia tidak akan berada di
dalam gereja, tetapi kehidupan itu mencampur adukan agama =
mempelajari semua agama = bungkuk. Ia tidak melihat YESUS
Satu-satunya sebab menganggap semua pengajaran itu sama, sampai
nanti satu waktu menganggap semua agama itu sama.
Ay 4 -->
‘lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah’ = tidak dengar-dengaran sebab lebih
menuruti daging daripada menuruti TUHAN. Menuruti ALLAH =
dengar-dengaran.
Delapan belas dosa ini merupakan lawan dari
sifat YESUS sebab sifat YESUS sampai Ia meninggalkan surga dlsbnya
sampai Ia taat dan mati di kayu salib. Tidak taat ini lebih menuruti
hawa nafsu daripada menuruti kehendak ALLAH dan ini jelas melawan
kehendak ALLAH = tidak taat, tidak dengar-dengaran pada Firman
pengajaran.
Ay 5 --> ‘mereka menjalankan ibadah’
--> ini bukan orang yang berada di luar TUHAN, tetapi mereka
beribadah, melayani TUHAN/hamba TUHAN semacam saya dan
saudara.
‘memungkiri kekuatan ibadah’, apa yang
dimaksud dengan kekuatan ibadah? Kekuatan ibadah adalah pengajaran
yang benar = Kepala. Jika tidak ada Kepala, jangankan
kuat, untuk hidup-pun tidak bisa. Jadi salah, kalau kekuatan ibadah
itu berupa nyanyian dllnya, sebab kekuatan ibadah itu adalah YESUS
sebagai Kepala/pengajaran yang benar. Kalau tidak ada Kepala, kita
tidak dapat menyanyi. Jadi, kekuatan ibadah itu berada di dalam
Firman pengajaran.
Sekali
lagi, penginjilan itu penting, sebab kalau tidak ada penginjilan,
maka saya tidak berada di sini. Tetapi setelah berada di dalam
gereja, terlebih yang sudah lama, harus di ajar/ada pengajaran yang
benar. Inilah kekuatan ibadah yang ditolak sehingga kerohanian mereka
menjadi bungkuk. Semoga kita dapat mengerti.
Tetap
mempertahankan delapan belas tabiat daging --> 6.6.6 = dicap oleh
antikrist = menjadi sama dengan antikrist dan akan dibinasakan untuk
selama-lamanya. Inilah nasib bagi orang yang bungkuk/orang yang
kuatir.
Orang
bungkuk adalah orang yang:
- Tidak
setia,
- Tidak
dapat mengutamakan TUHAN,
- Tidak
puas/tidak mengalami kepuasan rohani sampai akhirnya,
- Tidak
berubah/tidak mengalami keubahan/pembaharuan sehingga tidak dapat
berpindah ke Yerusalem Baru, sebab menjadi sama dengan antikrist =
dicap dengan angka 6.6.6/binasa bersama antikrist/bersama dengan
bumi ini. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian
bagaimana jalan keluarnya? TUHAN menunjukkan di dalam injil Lukas
12 supaya kita tidak kuatir.
Lukas
12: 22-24, 27, 28,
22.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai.
23.
Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian.
24.
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai
dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan
oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
27.
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun
tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
28.
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang
yang kurang percaya!
Ay
24 --> burung gagak ini juga merupakan gambaran dari bangsa kafir.
Ay
28 --> kuatir = kurang percaya.
Jadi,
supaya kita tidak kuatir/menjadi sama dengan setan/sama dengan
antikrist, maka TUHAN menunjukkan tiga hal kepada kita dan kita harus
memperhatikan ketiga hal tersebut yaitu:
- ay
24 --> burung gagak,
yang tidak menabur, tidak menuai,
tetapi dipelihara oleh Bapa di surga. Kita lebih dari burung gagak
sebab manusia merupakan ciptaan TUHAN yang paling mulia/lebih dari
semua ciptaan dan juga yang paling lengkap = melebihi malaikat,
sebab malaikat hanya memiliki roh, sedangkan manusia memiliki tubuh,
jiwa dan roh.
Karena kita lebih dari burung gagak, itu
sebabnya kita harus dapat menabur dan menuai = kita harus
masuk di dalam kegiatan menabur dan menuai terutama secara rohani =
menabur dan menuai benih Firman ALLAH/Firman pengajaran. Kita jangan
hanya berpangku tangan, tetapi harus masuk kegiatan menabur dan
menuai benih Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Syaratnya:
- Imamat
19: 19, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu
dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat
dari pada dua jenis bahan.
Jika kita mau menabur dan
berhasil menuai sampai masuk di lumbung, maka kita harus berpegang
pada ketetapan TUHAN, jangan berpegang pada ketetapan manusia sebab
dapat salah.
Jadi, syarat menabur itu harus dari satu jenis
benih. Tidak boleh dari dua benih sekali-pun hanya berbeda sedikit,
tetap tidak boleh. Apakah ada orang yang ahli beras di sini? Kalau
ahli, tentu dapat membedakan beras yang satu dengan yang lain,
tetapi kalau orang yang tidak mengerti soal beras, tentunya tidak
akan tahu/sulit perbedaannya sehingga menganggap beras itu sama
saja.
Jadi, syarat menabur itu harus dari satu jenis benih =
menabur Benih Firman harus benar/satu benih Firman pengajaran
yang benar.
Pengajaran yang benar adalah pengajaran yang
tertulis di dalam alkitab = dibukakan rahasianya yaitu ayat
menerangkan ayat yang terdapat di dalam alkitab.
Itu
sebabnya ayat di dalam alkitab ini jangan ditambah/dikurang;
seringkali kita menambah dengan perasaan dan juga mengurang dan ini
yang membuat perbedaan. Alkitabnya sama, tetapi mengapa berbeda?
Sebab di tambah dan dikurang, seperti Hawa yang menambah kata
‘raba’ --> TUHAN mengatakan ‘jangan
kamu makan’. Tetapi Hawa menambah --> ‘jangan
kamu makan dan raba’ dan ini merupakan suara ular.
Ada
contoh lain seperti: ada orang yang bercerai, kemudian tidak
boleh menikah lagi. Kemudian kehidupan itu mengatakan ‘seandainya
pendeta yang mengalami sendiri, saya ingin tahu’. Kehidupan ini
malah menghakimi = sudah salah, tetapi menghakimi. Ini celaka!
Mengapa si A tidak boleh, tetapi si B boleh --> ditambah dan
dikurangi. Seandainya semua membaca alkitab, semua hal pasti
sama.
Tetapi karena ditambah dengan pengetahuan, dengan lawakan
sehingga semuanya menjadi tidak satu/tidak sama. Jadi syarat
menabur yang pertama, harus dari satu benih, sebab jika dari dua
benih, akan menjadi najis/tidak suci. Semoga kita dapat mengerti.
- tanah
hatinya. Sekali-pun benihnya bagus, tetapi kita harus
berhati-hati dengan tanah hati.
Tanah hati harus baik
adalah:
- Rendah
hati --> saat-saat penaburan, mari lihat benihnya -->
ladangku ini jangan ditaburi dengan sembarangan benih sebab akan
rugi. Tetapi lihat jenis benih yang terbaik/benih yang benar/satu
pengajaran yang benar yang tertulis di dalam alkitab.
- Lemah
lembut, sehingga dapat menerima pengajaran yang benar sekeras
apa-pun/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dapat
diterima.
Kemudian,
di mana kegiatan dari menabur dan menuai ini? Di dalam
tabernakel, terkena di meja roti sajian dan untuk sekarang
berarti ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan
suci. Jika saya sebagai gembala dan saudara sebagai domba, merasa
lebih dari burung gagak yang tidak dapat menabur, maka saya harus
bisa. Jika kita merasa lebih dari burung gagak, maka kita harus
membuktikan dengan tekun/ketekunan di dalam ibadah pendalaman
alkitab dan disertai dengan perjamuan suci.
Inilah kita lebih
dari burung gagak; bukan hanya menyanyi dan teori --> kita lebih
dari semua/kita lebih dari pemenang. Ibadah pendalaman alkitab saja,
kita tidak berani/menabur dan menuai saja, kita tidak berani -->
bagaimana?
Mari, semoga semuanya tergugah, mulai dari kami para
gembala-gembala, jika gembalanya tergugah, maka sidang jemaat juga
akan tergugah. Semoga kita dapat mengerti.
Ketekunan di dalam
ibadah pendalaman alkitab, akan ada Roti Surga = kita diberi makan
Roti Surga --> Roti = Firman dari surga dan juga Roti perjamuan
dari surga
Berapa harga Roti dari surga? TUHAN dapat memberi Roti
Surga di dalam ibadah pendalaman alkitab/saat kita menabur dan
menuai, masakan TUHAN tidak dapat memberi roti di dunia ini yang
harganya paling mahal, apalagi nasi pecel, TUHAN tidak dapat
memberi? Tidak mungkin!!!!! Jika TUHAN sanggup memelihara kita
secara rohani dengan memberi Roti Surga, maka TUHAN juga sanggup
memelihara kita secara jasmani dengan berkelimpahan dan ini
pasti.
Berkelimpahan ini bukannya jumlah yang
berjuta-juta, tetapi mengucap syukur. Ada orang yang menerima
sepuluh juta, tetapi tidak mengucap syukur, sebab berkata -->
hanya sekian; ada orang yang menerima lima ribu rupiah, tetapi ia
mengucap syukur = inilah berkelimpahan.
Saya kemarin bersaksi di
jalan W.R Supratman di Surabaya --> pada satu waktu oom Pong
masuk ke ruangan komputer tempat saya bekerja di jalan Johor dan
beliau berkata: pak Wi, oom mau memberitahu, kamu dulu bekerja dan
uang lima ribu rupiah yang kamu terima waktu itu dengan sekarang
lima ribu yang kamu dapatkan sebagai full-timer berbeda dan bedanya
itu karena kamu berada di dalam kemurahan TUHAN. Oom Pong mengerti,
sebagai seorang full-timer, berkat secara keuangan jauh/kecil dari
berkat yang saya terima waktu saya masih bekerja di luar.
Dulu
saya tidak mengerti, tetapi sekarang saya mengerti, di suruh pergi
kemana saja, saya tidak pernah diberi ongkos, tetapi selalu ada.
Inilah kemurahan TUHAN.
Seringkali mengapa kita tidak mau menabur
dan menuai? Karena kita merasa kita hidup dari uang. Waktu lima ribu
orang harus makan, apa yang ditanya oleh TUHAN? TUHAN tidak bertanya
berapa uang yang kamu miliki? Tetapi sesungguhnya TUHAN bertanya:
berapa roti yang ada pada-mu?
Mari, jika hendak mengadakan
k.k.r --> berapa roti yang ada pada-mu? Ini sudah memelihara kita
secara berkelimpahan. Mari, kita memperhatikan ibadah pendalaman
alkitab di gereja masing-masing. Semoga kita dapat mengerti.
- ay
27 --> bunga bakung,
di bagian atas sudah diterangkan bahwa makanan/ibadah
pendalaman alkitab di sediakan --> tidak perlu kuatir apa yang
kamu makan, sebab kita sudah dipelihara dengan makanan dari surga.
Sekarang tentang pakaian --> kita juga tidak perlu merasa kuatir
dengan apa yang kita pakai, sebab Salomo yang kaya raya-pun tidak
memiliki pakaian yang seindah bunga bakung. Bunga bakung tidak dapat
memintal dan menenun, tetapi TUHAN menjadikan sangat indah.
Kita
lebih dari bunga bakung, itu sebabnya kita harus masuk kegiatan
memintal dan menenun secara rohani agar dapat menghasilkan pakaian
rohani yang indah. Kegiatannya ada di mana? Di pelita emas
dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya/ibadah umum
dan ini juga termasuk persekutuan di dalam ibadah persekutuan yang
benar. Itu sebabnya kita harus berhati-hati bersekutu, sebab
persekutuan yang benar itu bukannya berdasarkan orang, tetapi
berdasarkan pada pengajaran yang benar. Di dalam ibadah ini seperti
yang dikatakan oleh alm.bpk pdt van Gessel merupakan tempat
persemaian.
Di dalam ibadah raya:
- Roh
Kudus mencurahkan karunia-karunia yaitu kemampuan ajaib dari TUHAN
sehingga kita dapat melayani TUHAN sesuai dengan jabatan
masing-masing. Kemampuan ajaib ini melebihi ijazah, melebihi uang,
melebihi apa saja agar kita dapat melayani TUHAN sesuai dengan
jabatan masing-masing.
- Dan,
Roh Kudus juga mengurapi kita supaya kita menjadi setia dan
berkobar-kobar dalam pelayanan/melayani TUHAN sesuai karunia dan
jabatan yang TUHAN berikan sampai garis akhir, pelita tetap
menyala. Kita harus berhati-hati, sebab kalau kita tidak sampai
garis akhir, maka pelita dapat padam menjadi seperti lima perawan
yang bodoh sebab pelitanya padam sehingga tidak dapat menyambut
kedatangan YESUS. Itu sebabnya bagi rekan- rekan hamba TUHAN,
jangan coba-coba untuk meletakan jabatan di tengah jalan tetapi
sungguh-sungguh jabatan yang benar sesuai pengajaran yang benar
dari TUHAN --> kita melayani TUHAN sampai garis akhir = pelita
tetap menyala sampai YESUS datang kedua kalinya.
Karunia dan
jabatan adalah jubah Yusuf yang maha indah; jadi di dalam ketekunan
di dalam ibadah raya, Roh.Kudus sedang memintal dan menenun
hidup kita untuk memberikan pakaian yang indah kepada kita.
Hidup yang indah, lebih tua lebih melayani TUHAN, seharusnya lebih
indah, bukan lebih sengsara. Hidup kita indah = semua menjadi
indah. Inilah belajar pada bunga bakung.
- ay
28 --> rumput kering,
rumput, hari ini ada, besok sudah menjadi kering dan
dibuang ke dalam api, tetapi dihiasi oleh TUHAN. Kita belajar pada
rumput yang umurnya hanya sehari --> bagus, tiba-tiba menjadi
kering dan dilempar ke dalam api. Tetapi rumput ini memiliki bunga
yang bagus sebab didandani oleh TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita lebih dari rumput kering yaitu, kita harus
masuk dalam kegiatan mendandani/menghiasi secara rohani -->
rumput itu dihiasi sebab rumput tidak dapat menghiasi diri sendiri
sehingga TUHAN Yang menghiasinya. Karena kita lebih dari rumput, itu
sebabnya kita harus menghiasi/mendandani diri secara rohani lewat
medzbah dupa emas dan kegiatannya di dalam ketekunan di dalam
ibadah doa penyembahan. Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam
doa penyembahan, kita merasakan kasih ALLAH. Ketika YESUS naik
kegunung untuk berdoa, tiba-tiba IA bersinar bagaikan matahari,
itulah kasih ALLAH Yang disinarkan yang mendandani kita =
mengubahkan/membaharui hidup kita dari manusia daging yang fana
menjadi manusia rohani yang kekal seperti YESUS. Di saat kita
menyembah, maka kita disinari dengan kasih ALLAH/kasih matahari yang
sanggup mendandani/menghiasi/membaharui kehidupan kita dari manusia
daging yang hina dan fana menjadi manusia rohani/mulia dan kekal
seperti YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tiga pelajaran yang harus kita pelajari supaya kita tidak kuatir dan
supaya kita tidak kuatir, maka kita harus tekun di dalam tiga macam
ibadah pokok = tekun di dalam kandang penggembalaan = tergembala pada
pengajaran yang benar seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur
Yang Benar.
Kita
jangan seperti orang bungkuk yang sekali-pun sudah berada di dalam
gereja dan mungkin sudah tergembala, tetapi tidak memiliki pengajaran
sehingga selalu merasa kuatir. Kalau kita tergembala, kita tidak akan
merasa kuatir, justru kita dapat menyerahkan kekuatiran -->
1
Petrus 5: 7,
Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Bukti
dari kita tergembala adalah kita dapat menyerahkan segala kekuatiran
kepada TUHAN.
Lukas
12: 32,
Janganlah
takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.
Bukan
hanya makan dan minum, tetapi sampai diberikan kerajaan surga. Itu
sebabnya kita harus memantapkan diri di dalam penggembalaan = duduk
di atas rumput, jangan jalan-jalan.
Duduk
= sungguh-sungguh tergembala = mantap dalam penggembalaan = kita
hidup di dalam Tangan TUHAN dan biarkan Tangan Gembala Agung Yang
bekerja melakukan semuanya tepat pada waktunya, bukan kita yang
bekerja --> kita hanya duduk sehingga mujizat-mujizat akan
terjadi. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita sudah duduk = berada di dalam Tangan Gembala Agung, kita
menyerahkan segala kekuatiran dan ketakutan, kita menjadi diam dan
tenang/damai sejahtera sekali-pun kita hanyalah kawanan yang kecil
tetapi dapat menyerah, percaya dan mempercayakan diri hanya kepada
Gembala Agung. Biar Dia Yang bekerja tepat pada waktunya.
Bagi
kaum muda, saudara jangan bekerja sendiri tetapi biarlah Tangan
Gembala Agung Yang bekerja. Tugas kita hanyalah duduk dihari-hari ini
= kita sungguh-sungguh tergembala pada satu pengajaran yang benar.
Bagi
rekan-rekan hamba TUHAN, TUHAN hanya menunggu saudara duduk dan kalau
saudara sudah duduk, maka TUHAN Yang bekerja. Kalau saudara belum
duduk, maka silahkan bekerja sendiri dan TUHAN Yang duduk. Mana yang
saudara pilih? Ini sungguh-sungguh serius. Semoga kita dapat
mengerti.
Hasilnya:
- Imamat
21: 12,
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan
dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas
kepalanya; Akulah TUHAN.
Kita
dikhususkan, orang
tergembala --> dikhususkan oleh TUHAN, ada di dalam
Tangan Gembala Agung --> dikhususkan oleh TUHAN. Disucikan dan
diurapi = dikhususkan oleh TUHAN. Jangan keluar, sebab kesucian itu
akan hilang/urapan akan hilang kalau kita keluar. Jika gembala tidak
tekun, maka urapan dan kesucian akan hilang, demikian juga dengan
domba-domba jika tidak tekun di dalam kandang/mau beredar-edar, akan
hilang kesucian dan urapan, sebab hanya di dalam kandang terdapat
kesucian dan urapan.
Dikhususkan = dipakai oleh TUHAN untuk masuk
dalam kegerakan Roh.Kudus hujan akhir/kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus. Seperti rasul Paulus yang dikhususkan, waktu ia hendak
berkhotbah di dalam bait ALLAH --> jadi, orang yang berada di
dalam bait ALLAH berarti mereka adalah orang-orang Kristen; rsl
Paulus berkhotbah di situ = pembangunan Tubuh Kristus/bukan
penginjilan. Sebab penginjilan itu membawa jiwa-jiwa masuk ke dalam
bait ALLAH dan sesudah berada di dalam bait ALLAH, harus ada
pengajaran.
Kisah.rsl 13: 1, 2, 5,
1.
Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan
pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius
orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah
Herodes, dan Saulus.
2. Pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh
Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas
yang telah Kutentukan bagi mereka."
5.Setiba
di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah
ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu
mereka.
Ay 5, di dalam rumah-rumah ibadat orang
Yahudi, untuk sekarang adalah kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus lewat Firman pengajaran.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN
yang sudah di percaya Firman pengajaran, jangan kita tinggalkan
sebab kita ini adalah orang yang dikhususkan, sekali-pun kecil,
tetapi kita khusus. Kita jangan mundur hanya karena uang, hanya
karena jumlah jemaat yang sedikit sebab kita dikhususkan dan ini
merupakan tanggung jawab sekali-pun masih kecil.
Kemudian
apa arti dari dikhususkan?
Imamat 27: 28, 29,
28.
Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang
bagi TUHAN dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun
ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena
segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi TUHAN.
29.
Setiap orang yang dikhususkan, yang harus ditumpas di antara
manusia, tidak boleh ditebus, pastilah ia dihukum mati.
Jadi,
dikhususkan berarti tidak boleh dijual = tidak boleh diganggu
gugat sampai maha kudus = sampai sempurna. Tidak boleh diganggu
gugat seperti Biji Mata TUHAN; jangankan sebutir pasir itu menjamah,
mau melempar sebutir pasir-pun tidak boleh. Luar biasa kehidupan
yang dikhususkan dalam penggembalaan.
Tetapi kalau kita tidak
tergembala/beredar-edar, maka kita akan dikhususkan untuk ditumpas.
Tidak boleh diapa-apakan, harus ditumpas karena ia selalu merasa
kuatir dan beredar-edar. Sedangkan bagi kehidupan yang digembalakan
memiliki tudung yang berlapis empat sehingga:
- Tidak
dapat diganggu gugat,
- Tidak
dapat dihalangi,
- Tidak
dapat ditiru, tetapi sampai menjadi maha kudus = sampai menjadi
sempurna.
- kita
dihitung, Yehezkiel
20: 37, Aku
akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan
memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Bagi
rekan-rekan gembala, tugas kita bukan untuk beranak domba, sebab
kalau tugas kita beranak domba, maka itu adalah gembala yang ajaib
--> jangan-jangan mencuri domba. Tetapi tugas dari seorang
gembala adalah memasukkan domba ke dalam kandang.
Ibadah
pada hari Minggu berapa ribu jemaat yang hadir di dalam ibadah,
kemudian ibadah pendalaman alkitab, tinggal berapa? Ibadah doa
penyembahan, tinggal berapa? Ini tugas kita termasuk saya untuk
memasukkan domba ke dalam kandang supaya dihitung dan dikhususkan
oleh TUHAN. Sekali-pun memiliki ribuan jemaat, tetapi berapa yang
dikhususkan dan berapa yang dihitung? Berapa yang
dikhususkan/dikandang oleh TUHAN? Berapa yang dihitung oleh TUHAN?
Apakah hanya yang umum saja? Kita harus bersungguh-sungguh, sebab
ini merupakan tanggung jawab dari gembala = gembala berhutang
darah.
Bagi pelayan-pelayan TUHAN, bantu doa bagi
gembala-gembala, sebab gembala-gembala tidak mungkin mengunjungi
satu demi satu jemaat yang sakit sendirian, tetapi mari, saling
bekerja sama supaya semuanya dikhususkan dan dihitung oleh TUHAN.
Sampai sehelai rambut-pun yang tidak berdaya, tetap dihitung oleh
TUHAN.
Matius 10: 30,
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Mari,
sekalipun kita hanya seperti sehelai rambut, tetapi kita dihitung
oleh TUHAN = sehelai/satu rambut-pun tidak akan jatuh, sebab
dihitung oleh Gembala Agung.
Kisah.rsl 27: 34,
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal
itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan
kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya."
Di
tengah badai-pun, kita tetap dihitung oleh TUHAN. Mari, kawanan
kecil janganlah takut; jangankan kawanan kecil sehelai rambut-pun,
janganlah takut sekali-pun tidak ada yang memperhatikan kita, sebab
kita berada jauh di bawah.
Sehelai rambut tidak berdaya,
- Ekonomi
tidak bisa,
- Di
dalam pelayanan, juga tidak bisa, sebab untuk berkhotbah-pun terasa
sulit,
- Memenangkan
jiwa juga tidak bisa,
- Mencari
pekerjaan juga sulit sekarang ini, sebab seperti sehelai rambut
yang berada di tengah badai/krisis.
Tetapi
sehelai rambut dihitung oleh TUHAN, artinya, diperdulikan/dimengerti
oleh TUHAN, orang lain tidak mau mengerti. Mungkin istri/suami
tidak mau mengerti sehingga berkata kepada suaminya/istrinya “harus
begini, harus begitu” --> aduh! Saya sebagai suami/istri sudah
seperti sehelai rambut di tengah badai, kapal di tengah badai saja
banyak yang tenggelam. Suami/istri tidak mau mengerti, tetapi TUHAN
Yang mengerti --> Ia yang bergumul, perduli, memperhatikan kita =
dihitung oleh TUHAN sampai kita mencapai kemenangan. Kita jangan
sombong kalau banyak orang yang memperhatikan kita, sebab akan
sangat berbahaya sebelum TUHAN Yang memperhatikan kita. Jangan
kecewa jika tidak diperhatikan di ibadah persekutuan ini; saya
pernah menghadiri ibadah persekutuan dan sebanyak tiga kali saya
dipindah dan ternyata pengalaman dari oom Pong juga seperti itu
yaitu tidak dianggap dan disuruh berpindah-pindah. Dan dipindah
bukan ketempat yang enak, sebab sudah berada di depan, disuruh
pindah lagi --> bagaimana ini? Lagipula keadaan itu di shooting
sehingga terlihat jelas gambarnya besar-besar.Tidaklah mengapa, yang
terpenting adalah TUHAN Yang memperhatikan kita dan sebelum TUHAN
memperhatikan, kita jangan bangga.
Rambut sampai menjadi
beruban memberi masa depan yang indah=
Amsal 20: 29,
Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua
ialah uban.
Rambut diperhatikan sampai menjadi uban.
Bagi bapak-bapak, mari! bukannya semakin tua, semakin hancur, tetapi
harus semakin indah. Kalau semakin tua, pelayanan kita semakin
hancur, kita harus memeriksa apakah kita tergembala atau
tidak?
Siapa-pun kita termasuk Widjaja --> semakin lama
melayani, tetapi mengapa semakin hancur --> periksa! Apakah:
- kita
tergembala atau tidak?
- Mantap
atau tidak?
- Kita
berada di dalam Tangan Gembala Agung atau tidak?
- Di
hitung atau tidak oleh TUHAN? Semoga kita dapat mengerti.
Satu
helai rambut tidak jatuh = utuh/sempurna seperti TUHAN. Kita
disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti TUHAN dan
layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
TUHAN
memberkati.1