Kita
maju selangkah lagi dengan membaca
Matius
24: 16, maka
orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
Inilah
Matius 24: 15-25,
nubuat tentang antikrist.
Penampilan antikrist
atau antikrist tampil sebagai pembinasa
keji untuk memburu, membunuh dan
membinasakan anak-anak TUHAN atau
hamba-hamba TUHAN.
Tindakan
kita sekarang untuk menghadapi antikrist
sebagai pembinasa keji adalah kita
harus menyingkirkan diri; mulai sekarang
kita harus menyingkir dari antikrist sampai
nanti penyingkiran secara besar-besaran.
Kita akan diberi dua sayap burung nasar
yang besar dan akan disingkirkan selama tiga setengah tahun di padang
gurun = selama tiga setengah tahun bersama
TUHAN/ dipelihara oleh TUHAN/
dilindungi oleh TUHAN.
Tindakan
penyingkiran adalah:
ayat
16 yaitu
orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan
artinya
meningkatkan kerohanian kita atau sama dengan memantapkan
dan meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan.
Yosua
20: 7-9
7.
Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di
Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan
Kiryat-Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda.
8.
Dan di seberang sungai Yordan, di sebelah timur Yerikho, mereka
menentukan Bezer, di padang gurun, di dataran tinggi, dari suku
Ruben; dan Ramot di Gilead dari suku Gad, dan Golan di Basan dari
suku Manasye.
9.
Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi semua orang Israel dan bagi
pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah mereka, supaya setiap
orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat
melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut
tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah.
Inilah
saudaraku, orang Yudea harus melarikan
diri ke pegunungan, ini dikaitkan dengan enam
kota perlindungan, salah satunya yaitu kota di pegunungan Yudea,
Hebron. Ini arti
dari tindakan penyingkiran/meningkatkan
rohani = kita bagaikan lari ke enam
kota perlindungan.
Seorang
pembunuh itu harus dibunuh juga =
dihukum mati tetapi kalau lari ke kota
perlindungan, maka dia akan
selamat. Sekarang
berarti pembunuh itu adalah orang berdosa, baik orang Israel
maupun orang kafir --> semua manusia
berdosa harus dihukum mati/harus binasa,
sebab upah dosa adalah maut.
Enam
kota perlindungan ini sekarang artinya enam
alat di dalam tabernakel, dan
dibagi menjadi dua, ke enam kota itu
adalah:
- tiga
kota di tanah datar --> menunjuk
pada tiga alat di halaman
yaitu:
- pintu
gerbang =
percaya YESUS.
- mezbah
bakaran =
bertobat.
- kolam
pembasuhan =
baptisan air.
Tiga
alat ini, tiga kota disebut daerah halaman/daerah
iman/percaya, jadi kita melarikan
diri/menyingkir dari antikrist
= kita harus masuk daerah iman/ada
iman kepada TUHAN.
- tiga
kota di pegunungan, termasuk di Yudea itulah
Hebron dan tiga kota di pegunungan
itu menunjuk tiga alat di ruangan suci.
Tiga alat di ruangan
suci ini, merupakan
daerah pengharapan = kita memiliki
pengharapan/hidup dalam pengharapan.
Salah satunya adalah tekun
= ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok. Iman itu
= hidup benar, dan
pengharapan = ketekunan.
Jadi inilah
peningkatan
kerohanian yaitu dari
iman/halaman, meningkat pengharapan/daerah
pengharapan.
Satu syarat lagi,
sekalipun ada di kota, kalau dia sembarangan
keluar dari kota itu, maka ia juga tetap
akan dibunuh.
Jadi, ada syaratnya yaitu
kalau imam besar
sudah mati baru boleh keluar dari kota, jadi kalau seorang pembunuh
masuk ke enam kota ini/salah
satu dari keenam kota ini,
dia harus menunggu sampai imam
besar mati, baru
dia bebas, bebas keluar kota, bebas dari hukuman, bebas dari
kematian = dia selamat.
- Bilangan
35: 28, sebab pembunuh
itu wajib tinggal di kota perlindungan sampai matinya imam besar,
tetapi sesudah matinya imam besar bolehlah pembunuh itu kembali ke
tanah kepunyaannya sendiri.
Dengan
matinya imam besar
--> dulu imam besar
Harun satu satunya orang yang boleh masuk
ke dalam ruangan maha
suci; kalau imam
besar mati, baru
boleh orang itu keluar
dari kota perlindungan. Mati
ini kasih, imam besar
mati, sekarang mununjuk Imam Besar YESUS Yang
mati di kayu salib. Daerah
dari ruangan maha
suci, adalah kasih.
Jadi
dapat disimpulkan, orang Yudea lari ke pegunungan =
kita harus meningkatkan kerohanian
kita, supaya tidak terkejar oleh antikrist/menyingkir
dari antikrist = memantapkan/meningkatkan
keselamatan sampai kesempurnaan. Sekarang
kita hidup dalam iman/halaman,
pengharapan/ruangan suci,
kasih = hidup dalam iman, pengharapan dan
kasih = tindakan penyingkiran.
Matius
17: 1-3
1.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung
yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
2.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang.
3.
Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Ayat
1:
- “Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya”
--> Petrus, Yakobus, dan Yohanes itu mewakili iman pengharapan
dan kasih, Yakobus itu iman, Petrus itu pengharapan, Yohanes itu
kasih.
- “Di
situ mereka sendiri saja” --> tiga murid
yang diajak naik ke gunung, yang lain dibawah gunung, sembilan murid
yang lain dibawah gunung, hanya Yakobus,
Petrus dan Yohanes = orang Kristen yang
meningkat kerohaniannya
hidup dalam iman/kebenaran,
pengharapan/ketekunan dan
kasih yang boleh naik gunung/
yang diajak naik gunung. Di
luar ini, yang tidak mau meningkat
= dibawah saja, sembilan murid
berada dibawah gunung.
Jadi
inilah saudaraku,
tindakan penyingkiran yaitu kita hidup dalam iman/
kebenaran, pengharapan/ketekunan dan kasih.
Dan kehidupan Kristen yang memiliki iman, pengharapan dan
kasih itu dapat menyembah TUHAN,
kalau kerohanian kita
tidak meningkat, maka kita:
- tidak
bisa menyembah,
- tidak
suka menyembah.
Penyembahan
adalah proses perobekan daging sampai mencapai ukurannya yaitu
sampai daging tidak bersuara.
Sekarang
ini kita bersyukur sebab
kita terpilih --> tidak semua
orang dapat masuk kebaktian doa
penyembahan; coba lihat di gereja-gereja
di mana-pun, tidak semua orang dapat
masuk. Kalau kebaktian
Minggu banyak yang
datang/ke duabelas murid semuanya ikut,
pemecahan roti semuanya ikut,
tetapi coba kebaktian doa/naik
ke gunung, hanya
tiga orang murid yang ikut.
Itu
sebabnya, mari saudaraku! Kita menjadi
orang Kristen yang meningkat, puji
syukur kalau kebaktian penyembahan,
kita bisa datang, luar biasa, sebab kita
bagaikan tiga murid yang dipilih, yang
kesembilan murid,
semuanya berada dibawah = tidak
dapat menyembah/tidak
dapat naik ke gunung/tidak
dapat meningkat kerohaniannya.
Inilah
sekali lagi, penyembahan
ini, memang tidak enak bagi daging, sebab
merupakan proses penyaliban/perobekan
daging sampai daging tidak bersuara lagi.
Penyembahan ini merupakan
puncak dari ibadah pelayanan, dan
diukur oleh TUHAN. Kalau
tidak memenuhi ukuran, nanti akan
dianiaya oleh antikrist.
Sudah menjadi orang Kristen,
tetapi hanya
Kristen umum = tidak mau meningkat
= tidak mau menyembah, akan menjadi
sasaran antikrist.
Wahyu
11: 1, 2
1.Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya,
dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci
Allah
dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
2.
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah
engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa
lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan
lamanya."
Ukuran
penyembahan adalah daging tidak bersuara lagi
= pintu tirai terobek, dan
satu-satunya yang sudah merobek tirai itulah TUHAN
YESUS, dan sekarang
kita mengikuti Jejak-Nya,
lewat penyembahan sampai tirai terobek/
daging tidak bersuara lagi.
Saya
lanjutkan saudaraku, kalau penyembahan
kita tidak memenuhi ukuran/ kalau
orang Kristen tidak mau menyembah atau penyembahannya tidak memenuhi
ukuran sampai daging tidak bersuara =
dagingnya masih suka “mengomel” suka
ini, masih suka itu maka ia akan diberikan
kepada antikrist/menjadi mangsa dari
antikrist yang akan berkuasa dibumi
tiga setengah tahun dan akan disiksa sampai
dipancung kepalanya. Kalau tidak tahan akan siksaan, maka kehidupan
itu akan menyangkal YESUS.
Hasil
dari penyembahan
memenuhi ukuran yaitu sampai daging tidak bersuara adalah:
- Matius
17: 2 Lalu Yesus berubah
rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan
pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Kalau
penyembahan memenuhi ukuran sampai daging tidak
bersuara/pintu tirai terobek,
maka hasilnya terjadi keubahan hidup/kemuliaan.
Kalau
tirai terobek = sudah masuk ruangan
maha suci/ruangan
kemuliaan. Apa arti kemuliaan itu
bagi kita sekarang? bukan gereja
yang besar, itu masih kecil dibanding
dengan kemuliaan dunia
--> gereja besar dibanding dengan
plaza, masih
lebih besar plaza,
itu sebabnya gereja besar itu masih kurang kemuliaannya.
Kemuliaan yang sesungguhnya adalah
keubahan hidup.
Jadi, keubahan
hidup adalah kemuliaan
= mujizat terbesar terjadi yang
setan tidak dapat lakukan.
Kalau sakit jadi sembuh --> setan dapat
melakukan, miskin jadi kaya --> setan
juga dapat melakukan.
Tetapi kalau
manusia jahat dapat menjadi baik
--> setan tidak dapat melakukan.
Keubahan hidup dari manusia
jasmani/manusia daging menjadi manusia
rohani, ini
mujizat terbesar, yang tidak dapat ditiru oleh
setan.
Apa yang berubah?
Wajah YESUS berubah.
Wajah
ini, juga menunjuk pada
hatinya berubah/keubahan
dari hati, ini yang merupakan sumber
kehidupan rohani kita. Sebab
wajah itu = hati;
kalau hatinya takut, wajahnya pucat.
Dari kedua belas murid-murid,
yang diajak naik dan yang melihat
keubahan hati itu
hanya tiga murid.
Tiga dari duabelas =
satu banding empat.
Kita
ingat perumpamaan penaburan benih di tanah hati
--> ini perubahan hati; dalam
penyembahan terjadi keubahan hidup, mujizat terbesar di
mulai dengan hati kita diubahkan menjadi
seperti Hati YESUS.
Tiga orang murid mereka
ini mengalami keubahan hati, sebenarnya ada
dua belas murid, tetapi hanya
tiga yang mengalami keubahan hati =
penaburan benih di empat tempat. Empat
tanah, tetapi
hanya satu yang baik/yang
mengalami keubahan hidup.
Mari
keubahan hati ini, kita
bandingkan dengan penaburan benih
= 3 9.
- Matius
13: 4, 19
4.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
19.
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga,
tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang
ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.
Ayat 4= “Pada waktu ia menabur,
sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan” --> ini hati
bagaikan pinggir jalan, jalan-jalan, banyak persimpangan, hati
bagaikan jalan = hati yang bimbang,
tidak diajak naik. Kalau
hati bimbang, tidak
dapat meningkat, terutama bimbang
dalam pengajaran dan ini yang terutama,
dan jika mengalami pencobaan,
hati juga menjadi bimbang.
Jadi,
nomer satu hati seperti jalan =
bimbang, dan orang yang
bimbang tidak mendapatkan
apa-apa.
Bimbang
=
- tidak
mengerti Firman, jangankan bertumbuh,
apalagi sampai berbuah, sebab
tidak ada kesempatan untuk bertumbuh,
karena Benih
Firman itu diambil oleh burung.
- tidak
mendapatkan apa-apa sampai tidak
mendapatkan Firman.
- Matius
13: 5,
6, 20,
21
5.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak
tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis.
6.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
20.
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang
mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21.
Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera
murtad.
Hati yang
keras:
- hati
yang penuh dengan emosi, orang ini kalau sudah senang dengan
pemberitaan Firman --> luar biasa, tetapi kalau sudah tidak
senang, sama sekali menolak/sudah tidak mau.
- Firman
tidak lagi menjadi iman, sehingga ia menjadi murtad.
- Matius
13: 7, 22
7.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak
itu dan menghimpitnya sampai mati.
22.
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar
firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Hati
yang kuatir, ini bagaikan kesembilan murid,
hati mereka yang bimbang, hati yang keras dan juga
hati yang kuatir --> ini yang
harus diubahkan lewat doa penyembahan menjadi hati
seperti tiga murid, Petrus, Yakobus dan
Yohanes --> ini
hati yang baik.
Matius
13: 8, 23
8.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga
puluh kali lipat.
23.
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar
firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga
puluh kali lipat."
Jadi
inilah saudaraku,
lewat doa penyembahan = merobek
tirai.
Hasilnya:
terjadi keubahan hidup, dari manusia daging menjadi
manusia rohani/kemuliaan. Keubahan
ini dimulai dari hati yang
ada empat macam hati yaitu:
- hati
yang bimbang,
- hati
yang keras,
- hati
yang kuatir, harus diubah, menjadi
empat hati yang baik yaitu: hati
yang lembut/yang taat dengar-dengaran,
seperti tiga murid yang diajak naik,
sedangkan kesembilan murid berada
dibawah, sebab hati
mereka bimbang, keras, dan juga
kuatir, harus diubahkan menjadi tanah
hati yang baik, hati yang lembut, hati yang taat dengar-dengaran
= kemuliaan, seperti tiga murid yang
menyaksikan kemuliaan.
Itu
sebabnya, mohon kepada TUHAN supaya
kita menjadi seperti tiga murid,
yang merupakan gambaran dari hati
yang lembut/taat dengar-dengaran, sehingga
ada harapan kita akan terus
diubahkan, dan berbuah tiga
puluh, enam puluh sampai seratus
/sempurna = sama mulia seperti
YESUS waktu
YESUS datang kembali kedua
kali.
Filipi
3: 20,
21
20.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21.
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan
segala sesuatu kepada diri-Nya.
Saat
YESUS datang kembali ke dua
kalinya, kita akan mengalami keubahan
hidup/segenap hidup kita --> tubuh
kita diubahkan menjadi sempurna sama mulia dengan Dia
= Mempelai Wanita yang
siap menyambut kedatangan YESUS
Yang ke dua kali.
Antikrist tidak dapat
menjamah kita, sebelum YESUS datang kita
disingkirkan terlebih dahulu, baru kita
diubahkan sampai menjadi sempurna =
sama mulia seperti Dia.
- mujizat
yang jasmani juga akan terjadi,
tadi mujizat besar/mujizat yang rohani itu
keubahan hidup, tapi juga terjadi mujizat secara
jasmani. Kita harus terlebih dahulu
mengejar hal yang rohani, jangan
mengejar yang jasmani,
sebab kalau kita mengejar hal yang
jasmani --> memang disana ada mujizat
tetapi kita dapat menyembah antikrist,
sebab antikrist dapat
menurunkan api dari langit.
Mujizat
kedua ini, kita tinjau dari Musa=
Matius 17: 3, Maka
nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan
Dia.
Gunung ini terletak
di tanah Kanaan; jadi YESUS
berada tiga setengah tahun itu di tanah Kanaan/di
tanah perjanjian, YESUS
berkeliling. Musa karena
ia tidak mneghormati kekudusan TUHAN, maka ia divonis tidak dapat
menginjakkan kakinya di tanah Kanaan.
Bilangan
20: 8, 11,12
8.
"Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus
menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada
bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan
air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta
ternaknya."
11.
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu
dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat
itu dan ternak mereka dapat minum.
12.
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu
tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan
mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah
ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Seharusnya
Musa hanya tinggal berkata kepada
bukit batu untuk mengeluarkan air, tetapi
karena hatinya jengkel dengan umat
Israel/dengan sidang jemaat, sebagai
gembala, Musa
berkeluh kesah tentang
jemaat, sampai ia
terpancing emosinya sehingga bukannya Musa
berseru kepada bukit batu, tetapi ia memukul bukit batu itu.
Ayat
11 --> “lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua
kali” --> karena sangat jengkel, Musa
memukul bukit batu itu sampai dua kali = karena jemaat selalu
membuat Musa/gembala berkeluh kesah. Kita harus berhati-hati,
sebab sama-sama rugi, Musa rugi tidak diijinkan
masuk ke Kanaan, jemaat juga
rugi tidak masuk ke Kanaan.
Tetapi
Musa masih mendapatkan
korting/gembala masih mendapatkan
korting, lewat penyembahan, Musa akhirnya
sampai juga di Kanaan, sedangkan jemaat
yang membuat gembala berkeluh kesah,
semuanya mati/tidak sampai di
Kanaan = binasa.
Jadi, sama-sama rugi kalau terjadi
pertentangan antara gembala dengan jemaat,
sama-sama rugi; kalau gembala
terpancing emosinya, rugi, tapi karena
gembala banyak menaikkan doa,
maka gembala masih mendapatkan
korting/masih mendapatkan
mujizat yaitu Musa dapat
menginjakkan kaki di Kanaan, sedangkan jemaat,
semuanya mati konyol.
Musa
terpancing emosinya, sehingga dia memukul
batu itu dua kali, dan
memang keluar air --> kita harus berhati-hati,
jangan hanya mujizat secara
jasmani --> air keluar sekalipun
tidak sesuai dengan Firman TUHAN.
Sekarang ini banyak orang yang sakit menjadi
sembuh, tetapi tidak sesuai dengan Firman, sebab setan yang
melakukan mujizat itu. Memang dapat sembuh
sekali-pun tidak sesuai dengan Firman, tetapi
arahnya kekuburan --> mujizat!!
tetapi arahnya kepada
kebinasaan.
Itu sebabnya, jangan
mengejar mujizat secara
jasmani terlebih dahulu,
tetapi kejar yang rohani terlebih
dahulu =
dengar-dengaran di dalam ibadah,
baru nanti akan diikuti dengan mujizat
secara jasmani.
Musa
divonis kamu tidak akan menginjakkan kaki ke Kanaan, hati-hati!!
saya ulangi --> jangan sampai terjadi
pertentangan antara gembala dengan sidang
jemaat, sehingga
gembala berkeluh kesah, sebab dua-duanya
akan rugi. Kalau
gembala terpancing, dua-duanya akan rugi,
tetapi gembala masih mendapat kesempatan
dari TUHAN seperti Musa yang
masih mengalami mujizat, sedangkan jemaat
tidak ada ceritanya lagi --> bahaya!!
Saya
diingatkan oleh Firman
Yang juga mengingatkan siswa-siswi
Lempin-El,
mungkin dari antara saudara ada yang
dipakai menjadi gembala,
bahwa tidak semua jemaat
yang merasa senang dengan
gembalanya --> tidak
semua, tetapi gembala tidak boleh membenci
dan juga tidak boleh terpancing. Sebab ini memang risiko
menjadi seorang gembala yaitu:
- tidak
boleh membenci, tetapi harus mengasihi dan
- harus
mendoakan
Itu
sebabnya saya berusaha meminta
tolong kepada saudara, dan
juga mohon didoakan, supaya TUHAN
menolong saya agar saya tidak terpancing, sebab
kalau gembala/saya
terpancing, maka dua-duanya akan rugi,
sebab akan divonis oleh
TUHAN. Itu
sebabnya kita saling mendoakan dan juga saling menjaga dihari-hari
ini.
Musa
sudah divonis tidak boleh masuk Kanaan dan dia meninggal dunia,
tetapi lewat doa penyembahan
(Matius 17) terjadi mujizat
--> Musa bisa menginjakkan kaki di tanah Kanaan, ini
mujizat secara jasmani. Apa
yang sudah mustahil bisa menjadi tidak mustahil lewat doa
penyembahan yang merobek daging/doa
penyembahan yang memenuhi ukuran daging tidak bersuara.
Mari, sekarang ini mujizat secara rohani
terlebih dahulu
yaitu terjadi keubahan hidup,
baru diikuti mujizat secara jasmani.
Kalau saudara sudah mendapatkan
mujizat secara jasmani sebelum mujizat
yang rohani, maka
saudara
dapat terjerumus kepada antikrist,
hanya melihat tanda yang ajaib; mujizat
secara jasmani saja = antikrist.
Tetapi
kalau TUHAN belum berbuat yang
jasmani, TUHAN menunggu
yang rohani terlebih dahulu
yaitu berubah/keubahan hidup,
melembutlah sekarang ini.
Itu
sebabnya, sekarang ini:
- jangan
menolak Firman, tetapi
menjadi tanah hati yang baik dengan
- menerima
Firman, sebab ini yang
ditunggu oleh TUHAN
dan juga
- hati
yang taat dengar-dengaran/yang lembut
--> kalau ini ada,
tidak mungkin tidak terjadi mujizat secara
jasmani --> pasti terjadi! Kalau
ada tiga orang murid,
maka Musa juga ada di
situ = ada keubahan hidup
dan juga ada mujizat yang jasmani.
Mari,
kalau masih ada pertanyaan --> mengapa
saya tidak pernah mengalami pertolongan/mengalami
mujizat? Jangan menyalahkan TUHAN, tetapi
jawabannya hanya satu yaitu
TUHAN sayang kepada kita, Dia
tidak rela kalau kita hanya mengejar yang jasmani, sehingga
terperosok kepada antikrist, itu
sebabnya secepatnya kita berubah/mujizat
rohani secepatnya terjadi, dan juga mujizat
jasmani juga secepatnya akan
terjadi.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1