Kita
masih membahas di dalam injil
Matius
24: 9-12,
9.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10.
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin.
Ada
tiga macam pencobaan yang dihadapi oleh anak-anak TUHAN diakhir jaman
ini yaitu:
- kebencian
--> ay 9 kita menghadapi kebencian dan pembunuhan, ini
dilancarkan oleh setan.
- kemurtadan
--> ay 10 & ay 11,kemurtadan
ini dilancarkan oleh nabi palsu.
- kedurhakaan
--> kasih kebanyakan orang akan
menjadi semakin dingin. Kedurhakaan ini dilancarkan oleh antikrist.
Jadi
pencobaan yang kita hadapi adalah pencobaan yang dilancarkan oleh
setan tritunggal, dan ini berat
sekali/sangat dahsyat sehingga banyak anak
TUHAN atau hamba TUHAN
menjadi kecewa, putus asa dan meninggalkan
TUHAN dan ini berarti kehilangan
keselamatan = binasa untuk selama-lamanya.
Ini yang harus kita jaga.
Bagaimana
sikap kita menghadapi pencobaan yang
dilancarkan oleh setan tritunggal, yang
membuat banyak anak TUHAN, hamba TUHAN
menjadi kecewa, putus asa, tinggalkan TUHAN
sampai kehilangan keselamatan = binasa
untuk selama-lamanya
-->
Matius 24: 13,14,
13.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Sikap
kita adalah:
- Yang
pertama bertahan sampai kesudahan,
- Yang
kedua adalah bersaksi.
Saya
akan memberikan contoh kehidupan yang menghadapi pencobaan
yang dilancarkan setan tritunggal, mampu bertahan dan bersaksi di
dalam ktb Daniel
itulah
kehidupan Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Daniel
3: 1, 6, 19
1.
Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam
puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura
di wilayah Babel.
6.
siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga
ke dalam perapian yang menyala-nyala!"
19.
Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap
Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian
itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
Ayat
1 -->
“Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang
tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta” --> 6
hasta mengandung angka 66
Sadrakh,
Mesakh, Abednego menghadapi pencobaan yang dilancarkan oleh setan
tritunggal yaitu penyembahan berhala/penyembahan
kepada patung. Di akhir
jaman di dalam ktb
Wahyu pasal 13, penyembahan kepada patung
itu adalah penyembahan kepada antikrist.
Ini yang akan dihadapi, dulu dihadapi
Sadrakh, Mesakh, Abednego, di akhir zaman ini dihadapi oleh kita
anak-anak TUHAN atau hamba-hamba TUHAN.
Wahyu
13: 15, Dan kepadanya
diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu,
sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu
rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu,
dibunuh.
Jadi
ini lah saudaraku penyembahan patung --> dulu
di dalam perj.
lama penyembahan patung/pencobaan-pencobaan
ini membawa Sadrakh, Mesakh, Abednego di
masukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, dan
yang dipanaskan tujuh kali lipat.
Ini maksud dari
setan untuk mencobai Sadrakh, Mesakh, Abednego dengan penyembahan
kepada patung yang dibuat oleh raja
Nebukadnezar.
Di
dalam perjanjian baru/akhir zaman
sekarang/ zaman kita ini,
setan tritunggal melancarkan pencobaan-pencobaan kepada anak-anak
TUHAN, hamba TUHAN
yaitu pencobaan penyembahan kepada antikrist
yang akan membawa anak-anak TUHAN ini masuk
dalam aniaya antikrist/pencobaan dengan
panas api tujuh kali lipat.
Tujuh
itu sudah merupakan puncak/kesempurnaan
yang membawa anak-anak TUHAN
menghadapi banyak masalah sampai kepada tujuh kali/yang
sempurna = pencobaan yang sempurna yang
membawa sampai kepada aniaya antikrist.
Pencobaan
yang paling besar adalah saat antikrist
berkuasa di bumi tiga setengah tahun
dan dituliskan di dalam alkitab
bahwa aniaya antikrist
ini tidak pernah dan belum pernah terjadi
di bumi dan tidak akan pernah terjadi lagi.
Jadi ini sudah top/sudah
puncak dari pencobaan. Angka tujuh
itu sudah sempurna.
Bagaimana
sikap kita?
-
Daniel
3: 16 -18
16.
Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak
ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan
melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu, ya raja;
18.
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung
emas yang tuanku dirikan itu."
Sikap
dari Sadrakh, Mesakh, Abednego ini harus merupakan sikap dari
anak-anak TUHAN/gereja TUHAN
di akhir zaman, yaitu harus
bertahan, artinya kita harus
tetap menyembah TUHAN/tidak
menyembah patung, sekalipun dihadapkan kepada nyala api
= pembunuhan/kebinasaan.
Tetap
menyembah TUHAN sampai memenuhi
ukuran dari TUHAN yaitu sampai daging
tidak bersuara lagi. Mari!
saudaraku, semakin kita diperhadapkan
kepada penyembahan-penyembahan berhala/penyembahan
kepada antikrist,
kita harus bertahan dihari-hari ini
seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego.
Kalau
dulu Sadrakh, Mesakh, Abednego dagingnya tidak bersuara,
sekalipun mereka dimasukkan ke
dalam api, mereka
tetap menyembah TUHAN sekalipun TUHAN
tidak menolong,
mereka tetap menyembah TUHAN
berarti dagingnya sudah tidak bersuara lagi.
Sebab kalau daging masih
bersuara, pasti mereka akan
berpikir --> ‘kita menyembah TUHAN,
tetapi TUHAN tidak
menolong bahkan dimasukkan ke
dalam api’ --> rugi!!
Kalau
daging masih bersuara sering
masih ada tanda tanya --> ‘kalau
saya menyembah TUHAN, tetapi
tidak TUHAN tolong, bagaimana’??
Sekarang banyak kali kita mau menyembah,
mau beribadah tetapi
kita pikir-pikir terlebih dahulu
--> sudah sekian lama saya beribadah melayani, menyembah
tetapi tidak ditolong-tolong,
itu sebabnya pelayanan dikurangi
dulu. Ini daging masih bersuara.
Itu sebabnya, mari
sekarang ini kita bertahan yaitu tetap menyembah TUHAN
sampai memenuhi ukuran dari TUHAN yaitu
sampai daging tidak bersuara lagi.
Apa
yang menjadi praktek dari menyembah sampai daging tidak bersuara?
- Wahyu
11: 1, Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah
Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Ayat
1 --> “Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya”? tongkat pengukur
rupanya = Firman/buluh.
Kalau kita ingat tongkat gembala,
maka ini khususnya Firman
penggembalaan dan itu yang mengukur
penyembahan. Kita
bukan ukur-ukur sendiri --> saya dapat
menyembah/dia
tidak dapat menyembah
--> bukan!! Tetapi
di ukur dengan buluh atau tongkat pengukur
= Firman penggembalaan.
Bait
Suci yang sesungguhnya itu di mulai dari
ruangan suci,
kemudian ruangan maha suci
itulah bait
suci. Istilah
pengukuran bait suci
dimulai dari ruangan
suci, kemudian ruangan
maha suci.
Sedangkan halaman tidak
diukur sebab nanti akan di injak-injak.
Kita
tahu tabernakel
itu memiliki tiga
ruangan yaitu:
- halaman,
- ruangan
suci,
- ruangan
maha suci.
Yang
dimaksud dengan bait suci
yang diukur itulah ruangan
suci yang terdapat
mezbah itulah mezbah
dupa emas
= penyembahan dan ini yang di
ukur. Penyembahan di
ukur dengan Firman
penggembalaan/tongkat
pengukur/buluh =
itulah Firman
TUHAN.
Apa
arti dari penyembahan yang diukur dengan
Firman penggembalaan/
memenuhi ukuran Firman penggembalaan
adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, Kalau
TUHAN YESUS
taat dengar-dengaran sampai mati di kayu
salib, kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara/tidak
menghitung
untung dan rugi.
-
Wahyu
8: 1, 3
1.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi
senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
3.
Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat
mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak
kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Ay
3 --> “Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus” -->
ini adalah doa penyembahan
dari orang-orang kudus yang
memenuhi ukuran dari TUHAN.
Wahyu
8: 5, Lalu
malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari
mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh,
disertai halilintar dan gempa bumi.
Inilah
penyembahan diukur/memenuhi ukuran
yaitu daging tidak bersuara, dengan praktek
selanjutnya adalah sunyi senyap, kita
menyembah TUHAN harus mengalami
sunyi senyap, ketenangan perhentian, diam dan tenang, sekalipun
kita hidup di tengah dunia yang sedang mengalami
gempa yang sedang bergoncang, kita jangan
ikut-ikutan bergoncang.
Kalau
kita menyembah TUHAN, tetapi
ikut tergoncang dengan dunia,
maka itu berarti kita belum
memenuhi ukuran = daging masih bersuara.
Tetapi mari
sekarang ini daging tidak bersuara/ukuran
penyembahan yaitu taat dengar-dengaran
sampai daging tak bersuara dengan praktek
kita mengalami sunyi senyap/ketenangan,
diam dan tenang, kedamaian. Tidak
ada lagi kepahitan, dendam, iri, ketakutan dan lain-lainnya,
yang ada hanyalah ketenangan.
Itu
sebabnya, di saat-saat kita
mungkin ada kepahitan, ada dendam, ada iri yang
membuat hidup tidak tenang dan
juga ada ketakutan, maka kita harus
berlutut menyembah sampai perasaan-perasaan itu
hilang. Kalau
sudah hilang, maka penyembahan
dapat memenuhi ukuran.
Semoga kita dapat
mengerti.
- adalah
bersaksi.
Daniel
3: 18, tetapi seandainya
tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku
dirikan itu."
Tidak
akan memuja = bersaksi.
‘kami tidak akan memuja dewa tuanku
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku
dirikan’ --> ini bersaksi.
Kita harus berani bersaksi, bahwa kita tidak akan
menyembah patung, tidak akan
menyembah antikrist sekarang ini.
Itu
sebabnya mulai sekarang harus ada kesaksian, jangan menunggu
nanti waktu antikrist sudah
berkuasa di bumi. Jika ada
kehidupan yang ketinggalan,
kemudian baru mau bersaksi dan mengatakan
bahwa saya tidak mau menyembah antikrist,
maka akan betul-betul disiksa
sampai dipancung --> ini kalau kita
tidak bersaksi.
Jadi,
lebih baik mulai sekarang kita
bersaksi bahwa kita tidak akan menyembah
patung, tidak menyembah antikrist apapun
resikonya, apapun situasi, kondisi keadaan kita,
itu berarti = tidak menerima cap 6.6.6
cap dari antikrist.
Jadi, kita harus memiliki
kesaksian mulai sekarang, jangan tunggu nanti,
sebab kalau kehidupan ketinggalan di zaman
antikrist, kemudian baru mau bersaksi,
maka risikonya berat bagaikan
Sadrakh, Mesakh, Abednego menghadapi api yang
dipanaskan tujuh kali, siksaan yang belum pernah terjadi dan tidak
akan pernah terjadi.
Untuk
bersaksi bahwa saya tidak menyembah antikrist,
nanti akan berhadapan dengan siksaan
sampai dipancung kepala, dan ini memang
ada yang sampai kesana saudaraku.
Tetapi ingat!!
banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih =
kehidupan yang sudah tertinggal di zaman antikrist
= hanya sedikit
yang mampu bertahan.
Bersaksi
ini bukan hanya lewat perkataan,
tetapi prakteknya harus nyata, yaitu
kita bersaksi dengan perbuatan.
Apa
yang menjadi bukti bahwa kita tidak akan menyembah antikrist?
-
Wahyu
13: 16 -18
16.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya,
17.
dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya.
18.
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana,
baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu
adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Tidak
menerima/tidak
dikuasai oleh roh
jual beli/tidak
terikat akan uang.
Praktek
kalau kita tidak
diikat oleh uang sangat
sederhana yaitu:
- Mencari
uang dengan cara yang halal, sebab banyak
orang ingin menjadi kaya tetapi
dengan cara yang tidak halal
seperti melakukan korupsi dan lain-lainnya.
Sekali-pun mulut berkata:
saya menyembah YESUS/saya tidak menyembah
antikrist, tetapi
kalau praktek mencari uang dengan tidak halal =
menyembah antikrist.
- Kemudian
meninggalkan ibadah pelayanan untuk mendapatkan uang =
tanda diikat, sebaliknya kalau tidak diikat berarti kita mencari
uang, mencari kebutuhan sehari-hari,
tetapi tetap setia dalam ibadah
pelayanan/tidak mengganggu ibadah
pelayanan kita; kalau sampai mengganggu
ibadah pelayanan, itu berarti
sudah dicap oleh antikrist.
- Tidak
serakah, kalau dicap oleh antikrist
= di kuasai roh jual beli,
maka akan menjadi serakah.
Keserakahan ini terutama merampas hak
orang lain, dan juga merampas milik
TUHAN, terutama ini mulai dari saya,
seorang hamba TUHAN, kita jangan
coba-coba, sebab itu berarti
kita sudah dicap antikrist. Jadi,
tidak serakah, berarti tidak
merampas hak orang lain terutama milik
TUHAN yaitu
persepuluhan dan persembahan khusus harus
kita kembalikan/kita persembahkan
= ini bukti kita
terlepas. Dasar dari
memberikan persepuluhan adalah
kebenaran.
- Kemudian
hak orang lain jangan dirampas, jangan mencuri milik orang lain
seperti hutang piutang yang harus
dibayar.
Inilah
bukti dan praktek kita bersaksi dihari-hari
ini, saya tidak menyembah antikrist
seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego sekali-pun
berada di depan raja,
mereka tetap bersaksi, sekali-pun
TUHAN tidak menolong,
saya tidak mau menyembah patung itu. Ini
benar-benar berisiko.
-
Lukas
13: 10,11
10.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat
pada hari Sabat.
11.
Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk
roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat
berdiri lagi dengan tegak.
Bungkuk
= bungkuk secara rohani.
Bungkuk itu dalam Amsal =
kuatir.
Kalau
dicap oleh antikrist,
maka akan banyak kekuatiran-kekuatiran;
bukti kalau kita bersaksi bahwa kita tidak
menyembah antikrist/tidak dicap angka 6.6.6 adalah tidak
bungkuk rohani,/tidak
ada kekuatiran
di dalam hidupnya.
Amsal
12: 25, Kekuatiran dalam
hati membungkukkan orang,
Ini
memang berat, sebab ada banyak
kekuatiran tentang
kebutuhan hidup sehari-hari, tentang masa depan bahkan kekuatiran
tentang kematian.
Matius
6: 25, 34
25.
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan
34.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
Tidak
kuatir untuk kebutuhan sehari-hari, tidak kuatir untuk masa
depan --> kaum muda perhatikan, banyak
pertanyaan-pertanyaan, seperti berita natal,
waktu malaikat berkata
--> kamu akan mengandung bayi YESUS,
Maria bertanya --> bagaimana,
sebab saya belum bersuami?
Banyak
pertanyaan bagi kaum
muda:
- bagaimana
pekerjaan ku,
- bagaimana
masa depan,
- bagaimana
jodoh ku, dan lain-lain.
Kekuatiran
untuk masa depan --> hati-hati!! sebab
ini bungkuk, sehingga dicap oleh
antkrist dengan angka
6.6.6/bungkuk
selama delapan belas tahun sampai kuatir
tentang kematian.
Ini
tiga macam kekuatiran --> kita
tidak kuatir akan kebutuhan hidup sehari-hari, masa sekarang, tidak
kuatir masa depan, sampai tidak kuatir
pada kematian, sebab semuanya ada di dalam
Tangan TUHAN =
mati hidup ada di Tangan TUHAN.
Tanda
kekuatiran itu, kita berada
satu langkah/satu hasta jaraknya
dengan maut; jadi yang membuat kuatir itu
adalah maut yang
selalu mengancam/ menakut-nakuti.
Mari,
sekarang ini kita terlepas dari
kekuatiran --> Matius 6: 27,
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya
dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Praktek
kalau kita terlepas dari
rasa kuatir, sebab setiap langkah,
setiap hasta hidup kita, setiap denyut nadi kita bukan untuk kuatir
tetapi untuk percaya dan menyerah sepenuh
kepada TUHAN supaya kita dapat masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/pembangunan tabernakel
sebab ukuran hasta merupakan ukuran dari tabernakel.
Tabernakel tidak diukur berapa inci, berapa centi, tetapi
hasta. Saudara baca
mulai Keluaran 25 itu, panjangnya 100 hasta, lebar 50 hasta.
Bukti/praktek
kita tidak kuatir lagi/ tidak menyembah
antikrist adalah
kita menyerahkan
hidup dan percaya
kepada TUHAN. Setiap
langkah hidup, denyut nadi, kita gunakan
untuk masuk dalam pembangunan tabenakel/pembangunan
Tubuh Kristus lewat pengorbanan, sebab membangun tabernakel
dibutuhkan pengorbanan
= berkorban waktu, tenaga, uang, pikiran,
dan apa saja.
Sering
kali kalau kita mau dipakai oleh
TUHAN, kita merasa kuatir --> nanti
begini, kalau saya berangkat ikut kunjungan,
nanti begini, kalau saya ke gereja
nanti begini, kuatir kalau maut mengancam.
Mari! lepas dari kekuatiran sekarang
ini, serahkan hidup kepada TUHAN/serahkan
hidup untuk pembangunan tabernakel/pembangunan
Tubuh Kristus dengan mengorbankan segala sesuatu, korban waktu,
tenaga, pikiran = orang bersaksi =
tidak menyembah antikrist.
-
2
Timotius 3: 1-5
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
2.
Manusia akan (1)mencintai
dirinya sendiri dan(2)menjadi
hamba uang. Mereka akan (3)membual
dan (4)menyombongkan
diri, mereka akan menjadi (5)pemfitnah,
mereka akan (6)berontak
terhadap orang tua dan (7)tidak
tahu berterima kasih, (8)tidak
mempedulikan agama,
3.
(9)tidak
tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka
menjelekkan orang, (12)tidak
dapat mengekang diri, (13)garang,
(14)tidak
suka yang baik,
4.
(15)suka
mengkhianat, (16)tidak
berpikir panjang, (17)berlagak
tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ay
5 --> “tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya”
--> kekuatannya = keubahan hidup.
Tidak
berubah hidupnya = tetap dengan
delapan belas tabiat daging =
menyembah antikrist, tetapi
kalau kita tidak menyembah antikrist, maka
hasilnya kita mengalami keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
= tidak dikuasai lagi oleh delapan
belas tabiat daging.
Inilah
saudaraku bertahan dan bersaksi sebab kita diperhadapkan kepada
pencobaan-pencobaan sampai yang terakhir adalah pencobaan antikrist,
bagaikan menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali.
Bagaimana
kita bisa menghadapi pencobaan seperti yang
dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan
Abednego?kita harus bersaksi =
menyembah terus sampai memenuhi ukuran itulah kita
taat dan tenang sekalipun dunia bergoncang
= ketenangan di dalam TUHAN.
Bersaksi
bahwa kita tidak menyembah antikrist,
dengan praktek/bentuknya
adalah:
- tidak
diikat oleh uang --> cara mencari uang
dengan keserakahan, mari,
lepaskan semuanya.
- tidak
bungkuk, tidak kuatir, serahkan hidup/setiap
hasta/setiap denyut nadi kita kepada
TUHAN untuk pembangunan Tubuh Kristus.
- berubahlah
hidup, jangan hidup tetap dengan
delapan belas tabiat daging/jangan pertahankan tabiat daging,
tetapi kita berubah. Semoga
kita dapat mengerti.
Kalau
kita bertahan dan bersaksi,
maka hasilnya -->
Daniel 3: 24,
25,
24.
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera;
berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang
telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu? " Jawab
mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
25.
Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan
bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang
keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Anak
dewa = muka
malaikat = penyertaan TUHAN
YESUS dalam kemuliaan =
muka yang bersinar-sinar dalam kemuliaan.
Kalau
kita dapat bertahan dihari-hari
ini dengan menyembah TUHAN
sampai memenuhi ukuran, taat, tenang, daging tidak bersuara, kita
bisa bersaksi = tidak menyembah antikrist,
dengan tiga praktek tadi
yaitu tidak diikat uang, tidak kuatir, berubah hidup,
maka TUHAN akan beserta kita.
YESUS
dalam kemuliaan dengan Wajah yang bersinar
akan menyertai kita di
saat -saat kita menghadapi berbagai
pencobaan sampai jaman antikrist
-->
1
Petrus 4: 12 -14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
YESUS
dalam kemuliaan = Roh kemuliaan, Roh
Kudus menyertai kita, kalau kita bertahan dan bersaksi, dulu Sadrakh,
Mesakh, Abednego disertai oleh seorang yang bermuka dewa,
bermuka malaikat, sekarang YESUS
dalam kemuliaan sama dengan Roh kemuliaan
= Roh Kudus menyertai kita. Sebab
tanpa Roh Kudus kita lemah = hanya
seperti yatim piatu, tidak dapat berbuat
apa-apa.
Kegunaan
kalau Roh Kudus/Roh kemuliaan
menyertai kita adalah:
- kita
akan tahan uji bahkan bahagia dalam menghadapi segala pencobaan,
segala masalah, penderitaan-penderitaan bersama YESUS.
Kita tidak akan mundur, tidak akan kecewa,
kita akan tahan uji bahkan bahagia dan ini
tidak dapat di mengerti oleh akal
sebab ini merupakan kekuatan Roh
Kudus, kekuatan Roh kemuliaan TUHAN
seperti yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego. Mereka
tidak menangis dan memohon kepada raja agar panas api itu jangan
ditambah lagi --> tidak!! mereka
mau dimasukkan bahkan bahagia dalam menderita bersama TUHAN.
Kita juga dapat
mengalami hal seperti itu.
- Sadrakh,
Mesakh, Abednego tidak mengalami luka
bakar, dikeluarkan tidak ada luka bakar. Roh
Kudus/Roh kemuliaan mampu
melepaskan kita dari segala pencobaan, dari segala masalah sampai
pun yang mustahil bagi kita. Tidak
ada manusia yang tahan,
hanya Roh kemuliaan/Roh Kudus
sungguh-sungguh mampu melepaskan kita dari
segala pencobaan, dari segala masalah yang kita hadapi sampai pun
masalah yang mustahil dan kita akan menang
= selesai masalah.
- Yang
ke tiga Roh Kudus/Roh kemuliaan akan
memuliakan kita:
- Di
dunia ini, baik secara jasmani
--> Daniel 3: 30,
“lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh
dan Abednego di wilayah Babel” Roh kemuliaan akan memberikan
kemuliaan dalam hidup kita secara jasmani di dunia ini seperti
Sadrakh, Mesakh, Abednego mendapat kedudukan yang tinggi, kita
mendapat keberhasilan/ pengangkatan.
Kaum muda mungkin ada yang gagal terpuruk
dan lain-lain, Roh Kudus mampu memberikan keberhasilan,
pengangkatan, kemuliaan.
- Dan
juga kemuliaan secara rohani yaitu keubahan hidup, kita
diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan yang besar, lebih besar,
lebih besar sampai menjadi sama
dengan TUHAN YESUS
= menjadi Mempelai
Wanita --> muka
dengan Muka yang bersinar untuk menyambut
kedatangan TUHAN Yang ke dua kali.
2
Korintus 3: 17,18
17.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada
kemerdekaan.
18.
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang
tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
Kita
diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar sampai
serupa dengan gambar Nya, sama mulia dengan TUHAN
YESUS itulah Mempelai
Wanita yang siap menyambut kedatangan
YESUS ke dua kali, bersama Dia dalam
kemuliaan, bukan kiamat bersama dunia.
Mari!
bertahan dan bersaksi biar Roh Kudus/Roh
kemuliaan dicurahkan dan ada di
tengah kita sekarang ini
dan:
- Dia
yang memberikan kekuatan, kebahagiaan,
- Dia
yang melepaskan dan menyelesaikan masalah,
- Dia
yang memuliakan kita baik secara jasmani maupun secara rohani.
Bukti
keubahan sekarang ini, bukti Roh kemuliaan
ada, mulai dari wajah ini; tadi wajahnya
seperti muka dewa, seperti malaikat
bersinar. Mari!! pulang dari tempat ini
wajah kita berseri, kalau selama ini mungkin muram, kusut, sedih,
tetapi kalau disentuh oleh Roh kemuliaan,
paling sedikit wajah kita sudah berseri-seri, sebab
mengalami sentuhan oleh Roh Kudus.
TUHAN
memberkati kita.1