Kita
masih membahas dalam injil Matius 24,
jangan bosan untuk membaca tetapi biarlah
kita pelajari untuk menjadi ketetapan di dalam
hidup kita supaya kita tidak hancur bersama dunia/kiamat,
tetapi kita justru diangkat bersama TUHAN
pada saat kedatangan YESUS Yang
ke dua kali.
Matius
24: 9-14, berbicara
tentang nubuat yang ketiga yaitu
pencobaan
atas anak-anak TUHAN.
Terlebih
dahulu kita membaca injil
Matius 24: 9-12,
9.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10.
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin.
Ada
tiga macam pencobaan yang dihadapi oleh anak- anak TUHAN diakhir
jaman ini yaitu:
- kebencian
--> ay 9 kita menghadapi kebencian dan
pembunuhan, ini dilancarkan
oleh setan,
- kemurtadan
--> ay 10 & ay
11,kemurtadan ini dilancarkan oleh nabi palsu,
- kedurhakaan
--> kasih kebanyakan orang
akan menjadi semakin dingin. Kedurhakaan ini dilancarkan oleh
antikrist.
Ketiga
macam pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan
tritunggal, untuk membuat anak-anak TUHAN
dan hamba-hamba
TUHAN menjadi kecewa, putus asa, menyangkal
TUHAN sampai
meninggalkan TUHAN dan
ini berarti kebinasaan untuk selama-lamanya/kekal
di neraka.
Inilah
maksud dari setan dengan
pencobaan-pencobaan supaya kita menjadi kecewa,
putus asa, menyangkal TUHAN,
tinggalkan ibadah pelayanan,
sampai meninggalkan TUHAN
dan ini berarti suatu kebinasaan untuk
selama-lamanya/kekal di neraka.
Tetapi
puji syukur kepada TUHAN
-->
Matius 24: 13, 14,
13.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Jadi,
untuk menghadapi pencobaan dari setan tritunggal maka kita harus:
- bertahan,
di ay 13 kita bertahan dalam pencobaan
sampai bertahan dalam menanti kedatangan TUHAN
ke dua kali apapun yang terjadi. Contohnya
adalah Daniel yang diperhadapkan
kepada pencobaan-pencobaan yang membawa dia kepada gua singa
--> pencobaan soal jasmani, pekerjaan dicobai, pencobaan
dalam hal ibadah yang
sebenarnya merupakan hal yang pribadi,
tetapi mereka membuka kamarnya.
Kamar ini juga menunjuk pada nikah yang
mau diporak-porandakan.
Pencobaan-pencobaan sampai di bawa ke gua
singa, tetapi Daniel tetap bertahan.
Itu sebabnya kita juga harus bertahan
seperti Daniel sampai dia ditinggikan --> dari
dasar gua singa, dia ditinggikan/mendapatkan
kedudukan yang tinggi dan kepada kita
sekarang sampai ditinggikan di awan-awan.
- bersaksi,
ay 14 --> dan injil
kerajaan ini akan
diberitakan keseluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.
Jadi selain kita bertahan/defensif,
tetapi kita juga menyerang.
Menyerangnya ini bukan
berupa kebencian yang dilawan
dengan kebencian, kedurhakaan dilawan
dengan kedurhakaan --> bukan!!!
Tetapi menyerangnya adalah lewat bersaksi/harus
bersaksi, terutama bersaksi tentang injil
kerajaan surga.
Inilah
menghadapi pencobaan-pencobaan di akhir zaman, kita
harus bertahan dan bersaksi.
Sekarang
ini kita akan mempelajari tentang
bersaksi.
Ada
dua macam
kesaksian tentang injil
kerajaan surga yaitu:
- Efesus
1: 13, Di dalam Dia kamu
juga --karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu --di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Jadi
kesaksian injil
adalah kesaksian tentang injil
keselamatan.
Injil keselamatan yang
sehari-hari disebut dengan Firman penginjilan
yaitu injil
yang memberitakan kedatangan TUHAN
YESUS pertama kali mati di
kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa.
Tanda
keselamatan disini disebutkan ‘ketika
kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus yang dijanjikan Nya itu’.
Jadi, tanda keselamatan itu adalah:
- percaya
kepada YESUS/iman kepada YESUS lewat
mendengar Firman sampai di penuhi Roh Kudus.
- Kemudian
bertobat, berhenti berbuat dosa kembali kepada TUHAN,
berhenti menghakimi dosa orang lain itu bertobat.
Berhenti berbuat dosa untuk dosa kita
sendiri, tetapi juga bertobat/berhenti
untuk menghakimi dosa orang lain.
- baptisan
air, dan baptisan Roh
Kudus= lahir baru=
hidup dalam kebenaran= tanda
keselamatan.
Ini
yang harus kita saksikan sampai dapat
selamat, sebab hidup dalam
kebenaran itu berarti selamat dan keselamatan
ini yang harus kita saksikan dihari-hari
ini.
- 2
Korintus 4: 3, 4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran
Allah.
Kesaksian injil
kerajaan surga yang kedua yaitu kesaksian
tentang injil
kemuliaan
Kristus/cahaya
injil
kemuliaan Kristus yang adalah wujud ALLAH,
ini namanya Firman pengajaran
adalah injil
yang memberitakan tentang kedatangan TUHAN
YESUS ke dua kali untuk
menyempurnakan orang-orang yang sudah diselamatkan/untuk
menyempurnakan gereja
TUHAN sampai
menjadi sama mulia dengan Dia.
Kedua
injil ini yang disebut dengan injil
keselamatan untuk menyelamatkan orang
berdosa yang di dalam ktb
Amsal disebut dengan kabar baik;
kemudian injil tentang kemuliaan Kristus
yang merupakan Wujud ALLAH=
Firman pengajaran, itulah
Kabar Mempelai, karena nanti kita
menjadi sama dengan TUHAN dan
disebut dengan Mempelai Wanita.
Kedua kabar ini yang harus di saksikan.
Kedua
macam kesaksian injil= dua
kali jamahan Tangan TUHAN
atas orang buta. Jadi
waktu TUHAN mau menyembuhkan orang buta di
injil Markus 8,
tidaklah cukup hanya
satu kali menjamah,
tetapi TUHAN menjamah sebanyak dua
kali. Kesaksian kita
tidak cukup hanya satu kali, tetapi
dua kali, sebab ada dua macam
kesaksian injil yaitu Firman
penginjilan yang membawa orang berdosa di
selamatkan, tetapi juga harus bersaksi
tentang Firman pengajaran/Kabar
Mempelai yang akan
membawa kehidupan kita menjadi sempurna
seperti TUHAN. Dua macam kesaksian tentang
injil ini= dua
kali jamahan Tangan TUHAN
atas orang buta.
Markus
8: 22,23, 25
22.
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang
membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya,
supaya Ia menjamah dia.
23.
Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung.
Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya,
dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
25.
Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu
sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat
segala sesuatu dengan jelas.
Ay
25 = ’
Yesus meletakkan lagi’
--> dua kali, sudah diletakkan kemudian di letakkan
lagi.
Orang
buta ini= hidup dalam kegelapan, artinya sekarang:
Orang
buta secara jasmani adalah:
- orang
yang mengalami kesulitan sampai jalan buntu, tidak tahu mau kemana.
Sebagai contoh: hendak menyeberang jalan,
kalau tidak di tuntun, maka ia akan mengalami
kesulitan, sebab tidak tahu arah
kemana. Ini yang
perlu dijamah oleh TUHAN/perlu kesaksian
Firman.
- orang
yang menghadapi kemustahilan.
Di dalam alkitab
ada orang yang buta sejak lahir sehingga
tidak bisa disembuhkan= mengalami
kemustahilan.
Orang
buta secara rohani artinya:
- orang
berdosa, dosa apa saja, dan orang berdosa ini
memerlukan injil dan juga memerlukan kesaksian kita.
- orang
buta secara rohani juga berarti orang yang
membabi buta seperti membenci tanpa
alasan. Ini yang
akan kita hadapi di akhir zaman
yaitu orang yang membenci tanpa
alasan, orang yang durhaka kepada orang
tua yang sudah membesarkan dia.
Ini yang memerlukan
kesaksian injil.
Kita jangan melawan
kebencian dengan kebencian tetapi
dengan kesaksian injil.
- dan
satu lagi bagi kita juga anak-anak TUHAN,
orang buta ini secara rohani artinya tidak dapat
melihat TUHAN= tidak dapat
menyembah TUHAN sebab kerohaniannya
kering.
Sangat
jelas, yang dibutuhkan oleh orang buta adalah jamahan tangan
TUHAN di ay 22 -->
‘kemudian
tibalah YESUS
dan murid-muridnya di Betsaida disitu orang membawa kepada YESUS
seorang buta dan mereka memohon kepadanya supaya Ia menjamah dia’,
Ay
23 -->
‘YESUS
memegang tangan orang buta itu dan membawa dia keluar kampung lalu
meludahi dulu dan meletakkan tangan
Nya ke atasnya’.
Jadi
yang dibutuhkan orang buta secara jasmani -->
orang dalam kesulitan,
menghadapi jalan buntu dan
kemustahilan. Dan secara
rohani orang berdosa,
orang yang hidupnya membabi buta,
dan juga orang yang kering rohaninya
adalah jamahan Tangan TUHAN
tetapi dikaitkan dengan ludah.
Jadi, diludahi terlebih dahulu
baru dijamah.
Ludah
itu sesuatu yang keluar dari mulut TUHAN/Firman,
jamahan Tangan TUHAN
lewat pemberitaan Firman ALLAH
--> jadi yang dibutuhkan oleh orang
buta adalah Jamahan Tangan
TUHAN lewat ludah/pemberitaan
Firman ALLAH atau
injil.
Kalau
saudara dan saya datang sekarang ini dalam
kesulitan, menghadapi jalan buntu, yang
kita butuhkan
hanyalah Jamahan Tangan
TUHAN lewat pemberitaan Firman.
Mari saudaraku!
Kita mohon kepada TUHAN
di setiap ibadah pelayanan,
kita harus mengutamakan Firman TUHAN,
pemberitaan Firman ALLAH
atau injil supaya kita selalu mengalami
Jamahan Tangan
TUHAN.
Mengapa
doa kita belum dijawab/belum dijamah oleh
TUHAN, sebab
salah kita sendiri, mungkin kita
kurang tekun, tetapi kesalahan juga dalam
ibadah, yaitu kita tidak mengutamakan
Firman, dalam ibadah diutamakan yang lain.
Bukannya menyanyi itu
tidak penting --> menyanyi itu
penting; berkorban dalam ibadah juga
penting, tetapi
yang lebih utama dari itu adalah pemberitaan
Firman, sebab itu
adalah Jamahan Tangan
TUHAN.
Mengapa
sekarang banyak jemaat yang frustasi,
rasanya seperti tidak mengalami Jamahan
Tangan TUHAN?
sebab sekarang ini Firman dikebiri,
yang lain boleh lama-lama, tetapi pemberitaan
Firman hanya boleh sedikit saja=
sangat dibatasi= Firman tidak
diutamakan lagi. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari
kita berdoa kepada TUHAN biarlah setiap
ibadah pelayanan harus mengutamakan Firman
supaya kita mengalami jamahan Tangan TUHAN
atas kehidupan kita ya Semoga kita bisa
mengerti.
Orang
buta mengalami dua kali Jamahan Tangan TUHAN yaitu:
- Markus
8: 23, 24,
23.
Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar
kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya
atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
24.
Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang,
sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti
pohon-pohon."
Kalau hanya
dijamah satu kali, maka hasilnya masih
kurang jelas, sebab melihat orang tetapi
masih seperti pohon.
Inilah Firman penginjilan/injil
keselamatan yang sekali-pun penting,
tetapi masih kurang.
Efesus
1: 13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar
firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga,
ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus
Sampai
dimateraikan Roh Kudus ini injil
keselamatan/Firman penginjilan, Jamahan
Tangan TUHAN Yang
pertama atas orang buta itu sekarang artinya pemberitaan
atau kesaksian.
Injil
keselamatan/Firman penginjilan yaitu injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS
pertama kali menjadi korban, mati di kayu salib untuk menyelamatkan
orang berdosa.
Tanda
keselamatan:
- Mulai
percaya/iman kepada YESUS.
Jadi orang berdosa perlu disaksikan injil
tentang YESUS Yang
mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang
berdosa dan menjadi percaya/iman
kepada YESUS lewat mendengar Firman.
- Bertobat=
- berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada ALLAH,
- bertobat
dari dosanya sendiri dan juga,
- berhenti
untuk menghakimi dosa orang lain.
- baptisan
air dan baptisan Roh Kudus=
lahir baru, lahir dari air dan Roh yang
menghasilkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran.
Ini yang harus kita saksikan.
Hidup
dalam kebenaran berarti sudah selamat sebab
tidak berbuat dosa lagi bagaikan orang buta yang tadi sudah
melihat, tetapi
sekalipun masih kurang jelas, sebab
melihat manusia masih seperti
pohon, tetapi ia sudah
tidak buta lagi= selamat.
Orang buta sudah
dapat melihat=
selamat= hidup benar.
Hidup
benar=
- apa
yang tidak benar harus dibuang,
- selamat,
kalau tidak benar, tidak selamat= tetap
buta bahkan
- dapat
membabi buta, orang tidak benar itu dapat
membabi buta.
Yohanes
3: 3, 5
3.
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah.
5.
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke
dalam Kerajaan Allah.
Ay 3 -->
tidak bisa melihat= buta dan tidak dapat
melihat kerajaan ALLAH berarti tidak selamat.
Itu sebabnya kita perlu bersaksi tentang Injil
keselamatan.
Secara perkataan:
kita bersaksi kepada orang berdosa
harus percaya kepada YESUS
sampai bertobat, dibaptis
air, dibaptis
Roh Kudus sebab tanpa baptisan
air, tanpa baptisan
Roh Kudus, maka kehidupan itu tetap
buta sehingga tidak dapat
melihat dan masuk surga=
binasa.
Lewat perbuatan,
yaitu kita harus hidup benar.
Kalau
kita hanya berbicara untuk
percaya kepada YESUS:
- tetapi
kita sendiri hidup tidak benar sebab
melakukan korupsi,
- atau
dirinya sendiri mencontek di
sekolah,
- mengajak
orang lain untuk datang ke gereja, tetapi
dianya sendiri selalu datang terlambat
ke gereja.
Apa
arti dari bersaksi lewat perbuatan?
bersaksi tentang injil keselamatan lewat
perbuatan= hidup dalam kebenaran.
Dan
hasilnya luar biasa sebab orang benar itu
ditudungi oleh TUHAN/ada perisai iman
(Mazmur 5). Kita
jangan salah dengan berpikir kalau kita
berdagang barang yang asli, maka kita akan k.o
--> salah!! justru kalau kita hidup
benar, maka akan ada tudung/perlindungan
dari TUHAN. Pencobaan
apapun, kebencian, kemurtadan, durhaka, tidak bisa menjamah orang
yang benar.
Mazmur
5: 13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya
TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu
seperti perisai.
Terj.lama:
Karena Engkau memberkati orang yang
benar, ya Tuhan, dan Engkau menudungi
mereka itu dengan keridlaan-Mu seperti dengan suatu perisai
adanya.
Dalam terjemahan lama seperti, ‘menudungi’
bukan hanya perisai, sebab
kalau perisai itu hanya terbatas
yaitu hanya di depan. Itu sebabnya saya
lebih senang dengan terj.lama yaitu
menudungi.
Kita ingat tudung
tabernakel itu, ada
empat lapis. Orang benar itu
ditudungi sehingga pencobaan apapun sampai kebencian dan lain-lain,
yang disebabkan oleh setan
tritunggal tidak dapat menjatuhkan.
Di
dalam srt Yudas itu berbicara tentang
tudung --> sampai kita dipisahkan dari
gereja palsu, dan diberkati oleh TUHAN.
Inilah kesaksian tentang injil
keselamatan. Mungkin
kita buta, tetapi mari, sekarang
kita hidup benar sehingga
kita tidak buta lagi/sudah dapat melihat,
dan kita dapat hidup benar=
bagaikan dijamah oleh TUHAN.
Kita
pernah dijamah berarti:
- kita
dapat hidup benar,
- kita
dapat bersaksi kepada yang lain lewat
perkataan agar percaya/iman
kepada YESUS
- dan
juga lewat perbuatan --> kita hidup
benar. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
kembali membaca di dalam injil Markus 8: 24
Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang,
sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti
pohon-pohon."
Bayangkan manusia yang ganteng,
terlihat seperti pohon, orang cantik lewat, siapa itu?
Itu pohon. Dapat tersinggung.
Ganteng atau cantik= pohon semuanya.
Ini
sekali lagi,
Firman penginjilan
adalah penting sekali sebab
untuk: menyelamatkan orang berdosa,
mencelikkan orang buta, dan
juga untuk orang yang hidupnya membabi
buta.
Tetapi
perlu ditingkatkan sebab pandangannya masih samar-samar yaitu
memandang manusia seperti pohon/pohon
kayu, kayu gambaran dari daging=
masih berpandangan daging. Seringkali,
kalau kita hanya mengerti Firman
penginjilan/injil
keselamatan= kita sudah percaya YESUS,
bertobat, hidup benar, tetapi
sayang, pandangannya masih pandangan
daging, masih memandang manusia seperti pohon.
Apa
praktek
dari pandangan
daging?
Arti/praktek
dari
pandangan daging/
pandangan jasmani adalah:
- 1
Korintus 15: 19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja
menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang
paling malang dari segala manusia.
Ayat 19 -->
“Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan
pada Kristus”
Menaruh
pengharapan kepada YESUS hanya untuk
hidup di dunia ini saja, dan merupakan orang
yang paling malang, sebab pandangannya
masih pandangan daging, dengan praktek
hanya
berharap kepada YESUS,
beribadah
dan melayani TUHAN
hanya untuk mendapatkan perkara-perkara jasmani, uang dan
lain-lain, kedudukkan.
Hanya
perkara-perkara jasmani yang dicari dalam
ibadah pelayanan, dan juga untuk mencari jodoh
--> pandangannya mencari
mana yang cantik-cantik, atau ada
yang ganteng-ganteng? cari saja di
gereja.
Pandangan dari orang semacam itu
merupakan pandangan paling malang dari
segala manusia sebab dia tidak akan mengalami kuasa kebangkitan
dari TUHAN dan ini
berarti tetap berada di dalam
maut= kebinasaan.
Itu
sebabnya ibadah kita harus sungguh-sungguh di
hari-hari ini ?
- jangan
hanya mencari yang jasmani,
- dalam
ibadah pelayanan hanya mencari yang enak bagi daging= tidak pernah
mengalami kuasa kebangkitan. Semoga
kita bisa mengerti.
- menghakimi/menyalahkan
orang lain
dan juga banyak
kali
mengecilkan
orang.
Sebab manusia hanya dianggap seperti
pohon, kalau tingkatan makhluk hidup itu dalam
ilmu biologi yang paling tinggi adalah
manusia, sesudah manusia kemudian
binatang, sesudah binatang baru
tumbuh-tumbuhan. Tetapi
di sini manusia dianggap seperti
tumbuh-tumbuhan/pohon=
di rendahkan.
- masih
egois/mementingkan
diri sendiri
sebab semua dianggap pohon. Sekali-pun
pohon itu terluka, dibiarkan
saja= sudah berpandangan egois,
hanya mementingkan diri sendiri, tidak
ingat orang lain yang membutuhkan.
Di dalam
injil Matius 25 --> tidak mau
memberi, tidak mau mengunjungi, merupakan
sesuatu yang terkutuk.
TUHAN membedakan
antara domba dengan kambing, domba di kanan, kambing di kiri,
tetapi kambing yang dikutuk
sebab hanya mementingkan diri sendiri.
Markus
8: 25,
26
25.
Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang
itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat
melihat segala sesuatu dengan jelas.
26.
Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata:
"Jangan masuk ke kampung!"
- Jamahan
Tangan yang kedua= pemberitaan atau
kesaksian injil tentang kemuliaan
Kristus/Firman pengajaran
(2 Korintus 4: 34). Di
dalam srt Ibrani,
Firman pengajaran adalah Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua=
makanan keras.
Di
dalam gereja itu harus ada Firman
penginjilan untuk jiwa baru, tetapi
juga harus ada Firman pengajaran.
Ibrani
4: 12,
13
12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran hati kita.
13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Jadi
ini jamahan Tangan TUHAN
Yang kedua sekarang adalah pemberitaan
atau kesaksian injil
tentang kemuliaan Kristus yang adalah Wujud
ALLAH/
Firman
pengajaran Mempelai/Kabar
Mempelai.
Itu
sama dengan Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang:
- dapat
menyucikan kita, mulai dari hati dan pikiran,
- menyucikan
kita dari dosa-dosa yang tersembunyi terutama dari
hati dan pikiran yang merupakan gudangnya dosa.
- kita
juga memberitakan, menyaksikan Firman
pengajaran/Kabar Mempelai.
Markus
7: 20-23
20.
Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya,
21.
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan,
22.
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati,
hujat, kesombongan, kebebalan.
23.
Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan
orang."
Inilah saudaraku!
jadi dalam hati dan pikiran, banyak
dosa-dosa yang tersembunyi atau keinginan-keinginan dosa;
dosa yang tersembunyi itu=
keinginan-keinginan dosa dan ini yang
harus disucikan dihari-hari ini.
Ada kesaksian injil
tentang kemuliaan Kristus yang adalah Wujud
ALLAH, ini yang memberitakan tentang
kedatangan YESUS Yang
ke dua kali. Dalam
kemuliaan= tidak kena mengena lagi
dengan dosa. Itu
sebabnya dosa-dosa itu
harus di sucikan. Saya seringkali
menerangkan, kalau
dikelompokkan, maka dosa yang tersembunyi
atau keinginan dosa itu ada dua yaitu:
- keinginan
jahat yang merupakan cinta akan uang= akar
segala kejahatan/terikat akan uang yang membuat kita menjadi
kikir/tidak dapat memberi dan serakah/merampas hak TUHAN itulah
persepuluhan dan persembahan khusus dan juga hak orang lain yang
membutuhkan.
Hak TUHAN
dirampas itulah persepuluhan
dan persembahan khusus, dimulai
dari kami para hamba
TUHAN, kita jangan sampai merampas hak
TUHAN, sebab itu=
sarang penyamun --> ‘tidak
tahu kah rumah Ku adalah rumah doa, kamu jadikan sarang
penyamun’.
Rumah
doa inilah kehidupan kita ini.
Jadi, mengapa doa kita
tidak dijawab? sebab kehidupan
kita bukan rumah doa, tetapi menjadi
sarang penyamun= ada akar kejahatan
itulah keinginan jahat yaitu keinginan
akan uang, membuat kita kikir/tidak dapat
memberi.
Kalau
doa tidak dijawab, maka masalah
tidak selesai, hutang tetap tidak selesai sehingga
berkat tidak turun. Doa
tidak dijawab= berkat tidak turun,
sehingga kita akan mengalami kerugian
yang besar.
Mari, jangan
sampai kita menjadi sarang penyamun,
biarlah sekarang ini
yang mungkin terdengar agak kasar
menurut saudara, dan agak keras tetapi
untuk menolong kita agar jangan sampai
kita memiliki hati yang penuh keinginan
jahat, sebab ini benar-benar akan
membuat hidup kita menderita.
Mari!
kita bersungguh-sungguh sehingga
ketajaman Firman menusuk
saya terlebih dahulu;
banyak hamba-hamba TUHAN
bersembunyi dibalik pohon buah-buahan seperti Adam dan Hawa
begitu mereka telanjang,
mereka bersembunyi dibalik pohon buah-buahan
yang berbicara tentang Firman.
Banyak
kita ketika menyampaikan Firman
menganjurkan agar memberikan
persepuluhan, tetapi
kita sendiri tidak memberi, dan
ini banyak terjadi, kami sebagai
hamba TUHAN yang
melakukan hal seperti itu, sehingga tidak
dapat menjadi rumah doa, dan
akibatnya sidang jemaat juga menderita.
Semoga kita dapat
mengerti.
- keinginan
najis, yang arahnya kepada dosa sex
dengan berbagai macam ragamnya seperti lewat
pandangan, pendengaran, perasaan dan juga lewat perbuatan. Dan
juga dosa makan minum seperti merokok
yang akan mengarah kepada narkoba, mabuk dan juga berjudi.
Mari!! kiranya TUHAN
menolong dengan
menyucikan dan di mulai dari hati,
sebab kalau kita tidak hidup suci, maka kita tidak dapat melihat
TUHAN.
Di bagian atas sudah diterangkan, kalau tidak
benar, tidak dibaptis
air, dibaptis
Roh Kudus, kita tidak dapat
melihat surga, tetapi kalau tidak
suci, maka kita tidak dapat
melihat TUHAN.
Apa
artinya surga, kalau tidak ada
TUHAN? Saya pernah
menerangkan di dalam
kitab Keluaran 33, waktu TUHAN
mengatakan kepada Musa untuk pergi ke
Kanaan, negeri yang
penuh dengan susu dan madu, tetapi
Aku tidak beserta dengan engkau.
Tetapi Musa tidak mau berangkat.
Sekali-pun menuju surga,
tetapi kalau tidak ada YESUS untuk
apa? kosong!!
tidak ada apa-apanya jika surga tanpa
YESUS= surga dunia.
Orang kaya yang tidak mengenal
YESUS, juga merasa seperti
di surga/surga
dunia. Saya sudah melihat
surga itulah surga dunia sebab
tanpa YESUS, sehingga
ada penderitaan/ air mata.
Sudah
benar melihat surga, dan juga masuk
surga, tetapi
kalau belum suci= belum dapat
melihat TUHAN, sebab
hanya orang yang suci yang dapat melihat
TUHAN.
Matius 5: 8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah.
Ayat 8= “Berbahagialah orang yang suci
hatinya” --> suci hatinya= suci
perbuatannya, perkataannya, dan
juga pandangannya juga suci.
Melihat
ALLAH= jelas
pandangannya. Kalau
hanya satu kali dijamah, maka
melihat manusia hanya seperti
pohon, melihat TUHAN juga hanya
seperti pohon, sebab YESUS
berdiri didepannya.
Jadi, surga tanpa YESUS= surga
dunia yang akan hancur
dan binasa.
Mari!! kita hidup
benar, maka kita akan melihat surga tetapi
jika hidup suci, maka
kita akan melihat YESUS. Semoga
kita dapat mengerti.
Markus
8: 25 Yesus meletakkan lagi
tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh
melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu
dengan jelas.
YESUS
menjamah-nya untuk
kedua kalinya dia, segera ia dapat
melihat dengan jelas.
Sekali lagi penginjilan itu penting, sebab
itu merupakan injil keselamatan dan perlu
kita saksikan. Tetapi
seringkali pandangan kita masih pada hal
yang jasmani, itu sebabnya harus
ditingkatkan dengan Kabar
Mempelai/Fiman
pengajaran, yang menyucikan dari
bagian yang tersembunyi di dalam hati.
Kalau hati sudah
disucikan, maka
perbuatan, perkataan, pandangan disucikan, sehingga
kita dapat melihat TUHAN. Ini
yang harus kita saksikan. Semoga
kita dapat mengerti.
Urutan/tingkatan
melihat YESUS itu adalah:
- melihat
diri sendiri, begitu mata dapat melihat -->
ternyata diriku seperti ini.
Mungkin melihat kulit-ku berwarna agak
coklat. Jadi tingkatan
melihat TUHAN itu di
mulai dari melihat diri sendiri
dengan segala kekurangan-kekurangan,
sehingga kita dapat hancur hati di
hadapan TUHAN, sehingga kita dapat
mengaku dosa-dosa kepada TUHAN.
- melihat
orang lain dengan jelas seperti
diri sendiri, artinya apa yang kita
mau orang lain perbuat kepada kita, maka kita
juga harus perbuat kepada dia=
kita selalu berbuat baik kepada orang lain.
Jangan merugikan
orang lain.
Jadi, orang yang
dapat melihat TUHAN adalah selalu
melihat diri sendiri dalam kekurangan, kelemahan, selama kita belum
dapat melihat diri sendiri, merasa diri
sendiri sebagai manusia super, maka itu
berarti belum melihat TUHAN, sebab
masih buta, masih samar-samar.
Melihat
diri sendiri dengan jelas, kemudian
melihat orang lain dengan jelas seperti diri sendiri
--> kita berusaha untuk selalu
berbuat baik kepada orang lain, tidak merugikan orang lain lewat
perbuatan, perkataan= melihat TUHAN.
- baru
melihat TUHAN --> Yohanes
9: 3 4-38,
34.
Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan
engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke
luar.
35. Yesus mendengar bahwa ia telah
diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan
berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
36.
Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya
kepada-Nya."
37.
Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi
Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38.
Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud
menyembah-Nya.
Ayat 34 --> ‘Engkau
ini lahir sama sekali dalam dosa --> Ya buta sejak lahir=
dalam dosa bahkan membabi buta.
Apa
artinya melihat YESUS=
berkata-kata dengan YESUS --> ay
38.
Sampai dapat menyembah TUHAN=
melihat dan berkata-kata dengan YESUS. Jadi,
hasil penyucian kita adalah sampai kita
dapat melihat dan berkata-kata dengan
YESUS= menyembah TUHAN,
sebab surga tanpa penyembahan=
kosong/tidak ada gunanya.
Di
surga, pekerjaan kita hanyalah
beribadah dan menyembah TUHAN siang
dan malam (ktb Wahyu).
Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh
serius dihari-hari ini sebab
untuk menghadapi banyak problem/pencobaan
dari setan, kita harus bertahan, bersaksi
tentang injil keselamatan, dan juga injil
tentang kemuliaan/Firman
pengajaran, harus menjadi kesaksian
dalam hidup kita yaitu kita hidup benar,
hidup suci sehingga kita dapat memandang
YESUS= menyembah TUHAN.
Saat
orang buta itu di di celikkan
matanya oleh YESUS, ia
diinterograsi dengan
bertanya siapa yang menyembuhkan-mu? Jika ia mengatakan YESUS
Mesias, maka ia akan dikucilkan, tetapi ia tidak takut
dan berkata bahwa yang menyembuhkannya adalah YESUS. Justru
saat-saat kita mengalami percikan darah/sengsara
karena YESUS/sengsara
karena Firman maka justru di saat itulah
kita akan lebih jelas lagi melihat
TUHAN. Orang buta yang
sudah dapat melihat itu, diusir karena kebenaran, dia diusir
karena kesaksian tentang pengajaran yang benar.
Dia
tidak mencari muka
sekali-pun ia dapat melakukan
begitu ia diserang,
dengan mengatakan bukan YESUS bukan
Mesias. Lebih baik
aku ikut yang banyak saja sehingga enak
tidak diusir --> kita jangan
lakukan. Sebab banyak kali kita
tahu yang salah, tetapi
karena jumlah orangnya banyak,
maka lebih baik kita
diam saja.
Bagi rekan-rekan
hamba TUHAN dan juga bagi kita semua,
jika kita mengalami percikan
darah/sengsara tanpa dosa bersama YESUS
mungkin karena pelayanan,
karena pengajaran yang benar yang kita yakini, justru di saat itu
kita dengan jelas dapat menyembah dan
melihat TUHAN secara pribadi.
Di
saat orang lain tidak mau tahu,
kita jangan berputus asa tetapi
justru itu merupakan saatnya kita
memandang TUHAN secara pribadi
sehingga kita dapat memandang wajah
Nya yang bersinar bagaikan matahari= penyembahan.
Kita dapat menyembah,
melihat dan berkata-kata dengan TUHAN dari hati ke Hati.
Mari!
bagi rekan-rekan
hamba TUHAN kita jangan mencari bantuan
dan berharap manusia --> jangan!! kalau
tidak benar, tinggalkan!!
Sekali-pun kita tinggal seorang
diri, tetapi justru kita hanya berdua
dengan YESUS dan melihat wajah Nya yang
bersinar bagaikan matahari. Kita
akan mengalami keubahan hidup, dalam
penyembahan bukan hanya berseru Haleluyah
YESUS, haleluya,
bukan!! Sebab kalau
kita dapat menyembah Dia, memandang
wajah-Nya yang bersinar bagaikan matahari/sinar
kemuliaan, maka kita akan
mengalami mujizat yaitu keubahan
hidup.
Keubahan
hidup ini
di mulai dari
apa?
Bagaikan
matahari= transparan, jujur, tidak
berdusta= keubahan hidup.
Efesus 4: 21-25,
21.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di
dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22.
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya
yang menyesatkan,
23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada
yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia
baru adalah membuang dusta= berkata
benar= jujur.
Mungkin
sinar matahari di halangi oleh
awan-awan yang gelap,
tetapi tidak menjadi hitam, sinarnya
tetap putih sebab
tidak terpengaruh oleh apa-pun. Tetap jujur
seperti Mempelai Wanita
yang di dalam Kidung Agung digambarkan
sebagai bunga bakung/bunga lili.
Jika
kita jujur, maka hasilnya:
- Amsal
15: 8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Doa orang jujur
dikenan Nya --> jadi kalau kita
memandang Wajah YESUS,
maka kita akan berubah menjadi
orang yang jujur.
Jadi,
hasil doa orang jujur di kenan TUHAN
artinya: TUHAN
mengulurkan Tangan
untuk menjamah kita, untuk menyelesaikan segala masalah kita.
Doa orang jujur di kenan TUHAN
artinya TUHAN
mengulurkan Tangan=
- TUHAN
memandang dengan belas kasihan,
- untuk
menyelesaikan segala masalah kita/menyelesaikan
segala persoalan kita tepat pada waktunya.
Tetapi
kalau kita tidak lagi jujur,
maka TUHAN sudah memalingkan Muka
--> ketika Petrus ditanya apakah ia
mengenal YESUS, Petrus mengatakan bahwa ia tidak mengenal YESUS
dan ketika ayam berkokok, Petrus melihat
kepada YESUS dan
beruntung YESUS masih berpaling,
berarti waktu dia berdusta, bukan muka
bertemu Muka,
tetapi TUHAN
memalingkan Muka
sehingga Petrus tidak
dapat melihat lagi.
Beruntung
masih ada kokok ayam/Firman
penggembalaan yang diulang-ulang, bukan membosankan, ayam berkokok
setiap pagi itu bukan membosankan,
tetapi membangunkan kerohanian
kita supaya kita tetap jujur, tetap
memandang muka dengan Muka/menyembah
TUHAN. Jangan
sampai TUHAN berpaling, sebab
begitu kita tidak jujur, maka TUHAN
sudah berpaling, tetapi
kalau kita jujur, maka TUHAN
akan memandang kita dengan belas kasih dan
doa orang jujur dikenan- Nya, dan
TUHAN mengulurkan Tangan
untuk menyelesaikan segala masalah, menyelesaikan segala problem
kita tepat pada waktunya.
- Amsal
3: 32,
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi
dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Bergaul erat bagaikan
Tangan TUHAN
memeluk/menggendong
kehidupan kita, erat ini betul-betul
erat --> bergaul erat bagaikan bayi
dengan sang ibu kandung. Apalagi
di saat kita menghadapi pencobaan,
kebencian, kemurtadan, kedurhakaan di
akhir zaman seperti Yusuf yang
tidak bersalah,
ia dipenjara -->
ini yang akan
kita hadapi.
Tetapi
kalau kita jujur, kita sedang dipeluk oleh
TUHAN --> semakin kencang
pencobaan semakin kencang TUHAN memeluk
kita, kita tidak akan pernah
dilepaskan.
Yang
kita persoalkan adalah bagaimana
saya hidup dalam pelukan Tangan TUHAN
yaitu: hidup benar terlebih
dahulu, kemudian
hidup suci dan jujur=
berada dalam pelukan Tangan
TUHAN.
Kita jangan takut, sebab
semakin kencang pencobaan semakin kencang pelukkan Tangan
TUHAN yang kita rasakan, Dia tidak akan
pernah membiarkan. Semoga
kita dapat mengerti.
Tetapi
hati-hati!! setan itu pintar
saudaraku, jika dengan paksaan dan juga
dengan kekerasan, dia tidak berhasil,
maka setan berusaha dengan cara
yang halus.
Markus 26:
8 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan
berkata: "Jangan masuk ke kampung!"
Jangan
masuk kampung, maksudnya adalah
pergaulan. Setan itu
dapat dengan kekerasan, kebencian, tetapi
juga dapat dengan halus
lewat pergaulan; itu
sebabnya anak-anak muda disekolah
harus berhati-hati, sebab setan
memakai pergaulan yang
halus yang nampaknya kasih tetapi
itu untuk dijatuhkan.
Pergaulan
kampung itu adalah pergaulan
dunia:
- lewat
dosa, bahaya dosa seks dan lain-lain,
- lewat
ajaran sesat yang nampaknya baik sebab
diberi ini dan
diberi itu tetapi untuk
disesatkan, itu sebabnya kita harus
berhati-hati. Tetapi
kalau kita berada di dalam
pelukan TUHAN ketika kita menghadapi
pencobaan, kebencian, maka TUHAN
akan memeluk kita
dengan erat, menghadapi pergaulan dunia, pergaulan yang
tidak baik, menyesatkan TUHAN juga
memeluk kita sampai TUHAN
YESUS datang kembali
untuk ke dua kalinya, kita diubah
menjadi sama dengan Dia, kita memandang muka dengan Muka
di awan-awan yang permai dan masuk pesta
nikah Anak Domba,
kita masuk kerajaan seribu tahun,
kemudian kita masuk kerajaan surga memandang wajah-Nya
siang dan malam.
Di
dalam Wahyu 19: 9 --> masuk
pesta nikah Anak Domba,
kita memandang muka dengan Muka=
berbahagia yang diundang ke pesta nikah Anak
Domba, kita diangkat dan
di ubahkan menjadi sama dengan Dia waktu YESUS
datang kembali.
Kemudian
sesudah Wahyu 19: 9,
maka Wahyu 20 --> kita masuk kerajaan
seribu tahun/firdaus,
kemudian Wahyu 21 dan 22 kita msuk Yerusalem Baru/
kerajaan surga, disitu kita memandang
Wajah TUHAN siang malam.
Wahyu
22: 3,
4
3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
4.
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
Kita bersaksi
lewat perkataan, tetapi
juga harus dalam perbuatan.
Injil keselamatan --> hidup benar=
memandang surga, kita dilindungi oleh TUHAN.
Injil kemuliaan --> hidup suci=
memandang TUHAN dan berkata-kata
serta menyembah TUHAN. Kita jujur=
memandang Wajah TUHAN
siang malam.
Mari! kalau
kita jujur maka:
- Tangan
TUHAN sudah siap menolong.
- Tangan
TUHAN siap memeluk kita dan
menggendong seperti Yohanes bersandar di Dada
TUHAN, mati hidup kita di tangan
TUHAN, kita di peluk dalam
Tangan kemurahan TUHAN.
TUHAN
memberkati.1