Kita
masih mempelajari di dalam injil
Matius 24: 9-14, nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN.
Matius
24: 9-14,
9.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10.
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin.
13.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Jadi
menjelang kedatangan TUHAN Yang ke dua kali
atau menjelang kiamat ini satu tanda yang harus kita lalui yaitu kita
akan mengalami pencobaan.
Ada
tiga macam pencobaan yang dihadapi oleh anak- anak TUHAN diakhir
jaman ini yaitu:
- kebencian
--> ay 9 kita menghadapi kebencian dan pembunuhan, ini
dilancarkan oleh setan.
- kemurtadan
--> ay 10 & ay 1,kemurtadan ini
dilancarkan oleh nabi palsu.
- kedurhakaan
--> kasih kebanyakan orang akan
menjadi semakin dingin. Kedurhakaan ini dilancarkan oleh antikrist.
Jadi
kita akan menghadapi pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan
tritunggal yang membuat banyak anak-anak TUHAN dan
hamba-hamba TUHAN
menjadi kecewa, putus asa, sampai menyangkal
TUHAN dan pada akhirnya meninggalkan TUHAN
dan berarti itu suatu kebinasaan.
Pada
waktu yang lalu kita sudah membahas ayat
yang ke 13 tentang bertahan, sekarang ini
kita akan membahas bagaimana cara kita untuk
bertahan, dan kita mengambil contoh
di alkitab tentang Daniel yang juga
menghadapi pencobaan-pencobaan yang dilancarkan oleh setan tritunggal
dengan kebenciannya, dengan kemurtadannya,
dan dengan kedurhakaannya. Daniel orang
baik-baik ini menghadapi kebencian, kedurhakaan;
mari kita lihat, bagaimana bentuk pencobaan
yang dihadapi oleh Daniel.
Bentuk
pencobaan yang di hadapi oleh Daniel adalah:
- Daniel
6: 5 Kemudian para pejabat
tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap
Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan
apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati
sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
Ay 5
--> Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari
alasan dakwaan terhadap Daniel
--> tuduhan ini merupakan salah
satu bentuk kebencian, kedurhakaan.
‘dalam
hal pemerintahan’ = dalam hal
pekerjaan.
Dia sudah setia dalam
pekerjaannya, tidak lalai, tetapi
dituduh --> ini merupakan
gambaran kepada kita sekalian. Jadi
pencobaan yang dihadapi Daniel yang pertama pencobaan
menyangkut hal-hal yang jasmani yaitu pekerjaan ini yang
dicobai oleh setan yang mau
menggagalkan pekerjaan, sekolah, study,
kesehatan yang sekarang di hadapi oleh
kita sekalian anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN.
- Daniel
6: 6 Maka berkatalah
orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan
terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada
Allahnya!"
Seharusnya
ibadah ini merupakan hal yang
pribadi, jadi, pencobaan menyangkut
yang hal
rohani adalah
tentang ibadah, setan tritunggal akan
menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN
dengan segala cara.
TUHAN
sudah menulis dalam Firman-Nya
yang memang nanti untuk beribadah kepada
TUHAN, kita harus menghadapi banyak
sengsara. Seharusnya
ibadah itu merupakan hal yang pribadi
sehingga tidak boleh diutak-atik
oleh siapapun, tetapi nanti ini yang akan
didakwa, yang dituduh, dan
yang di sengsarakan.
2
Timotius 3: 12
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam
Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Untuk beribadah kita
harus menderita aniaya, itu sebabnya kita
harus berhati-hati di
hari-hari ini dan juga harus
waspada dengan jangan memilih ibadah yang
enak bagi daging --> jangan!!
Sebab
kalau saudara sudah biasa
memilih ibadah yang enak bagi daging:
- jika
nanti menghadapi sesuatu yang sukar sedikit
saja, maka saudara pasti tidak beribadah.
Sekarang kita latihan dan waspada dengan jangan
mencari ibadah yang enak bagi daging, sebab nanti kita tidak akan
tahan.
- jangan
takut sengsara daging untuk beribadah, mungkin harus menutup
toko selama dua
jam/tiga jam dllnya
--> jangan takut! sebab nanti lebih
dari itu yaitu untuk beribadah kepada
TUHAN, kita akan menghadapi aniaya. Kita
jangan takut menderita/sengsara
daging untuk beribadah di
hari-hari ini, jangan kecewa, jangan putus asa sebab nanti kita
akan menghadapi aniaya untuk bisa beribadah kepada TUHAN.
Ibadah
itu secara pribadi, kita dapat membayangkan
Daniel berdoa di kamar yang merupakan tempat
pribadi, tetapi kamarnya
dimasuki. Bayangkan,
ini nanti terjadi kedurhakaan.
Kamar
itu juga menunjuk nikah, pencobaan mengenai nikah, nikah itu pribadi
sekali, tetapi itu justru yang akan
digagahi/dicobai oleh setan.
- Daniel
6: 11, 12,
11.
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat,
pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap
yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa
serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
12.
Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel
sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Ay 11= “Dalam
kamar atasnya” --> ibadah itu seperti di kamar
= benar-benar secara pribadi
“seperti yang biasa
dilakukannya”= Yang tekun = dilakukan
Ay 12= “Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk”
--> istilah bergegas-gegas = tidak
mengetuk, tetapi langsung masuk, sebab kalau
mengetok = tidak
bergegas. Ini nanti yang
akan kita hadapi seperti
kedurhakaan, kebencian, kemurtadan yang harus
kita hadapi.
Selain ibadah itu
menunjuk hal secara pribadi, kamar juga menunjuk kehidupan
nikah = pencobaan yang menyangkut
nikah yang
akan menghancurkan
nikah dan buah nikah.
Pencobaan-pencobaan
yang dilancarkan setan tritunggal, dulu
kepada Daniel dan sekarang kepada kita,
agar masuk ke dalam gua
singa dan ini berarti
mati atau binasa untuk selama-lamanya/kehilangan
keselamatan. Ini
merupakan tujuan dari pencobaan-pencobaan
dari setan.
Sementara
YESUS datang ke dunia untuk menyelamatkan
manusia, tetapi
setan datang untuk menghilangkan keselamatan lewat
pencobaan-pencobaan bagaikan memasukkan Daniel dan
memasukkan kita sekarang ke dalam gua
singa = mati rohani/binasa
untuk selama-lamanya.
Itu
sebabnya, kita jangan dibodohi oleh
setan, jangan sampai menghadapi pencobaan sehingga
kita tidak dapat berdoa
--> inilah mati rohani, sebab sudah
malas untuk beribadah. Kering =
sudah malas untuk
beribadah, bagaikan di gua singa, sampai kematian yang kedua
itulah kebinasaan di neraka.
Ini merupakan tujuan setan, dan
setan berhasil kalau membuat manusia/anak
TUHAN jika berada
dalam pencobaan menjadi kecewa, sehingga
kerohaniannya
menjadi kering.
Bagaimana
sikap Daniel? Ia
bertahan. Sikap kita juga harus bertahan seperti di dalam injil
Matius 24: 13
ketika menghadapi pencobaan-pencobaan yang
dilancarkan
oleh setan tritunggal.
Apa
yang menjadi praktek
dari bertahan?
Daniel 6: 11,
12,
11.
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah
ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka
ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji
Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
12.
Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang
berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Ay
11=
“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah
dibuat” --> di dengar oleh Daniel
surat perintah dengan ancaman yaitu
‘siapa
beribadah kepada TUHAN akan
dimasukkan ke dalam gua singa’
Bagaimana
sikap Daniel? Apakah
ia menyerah dan mengatakan kalau
begitu tidak perlu beribadah.
Seringkali dalam kebaktian kaum muda saya
katakan saudara datang ke kebaktian
sore sedangkan besok ulangan sehingga
mendapat nilai yang jelek sehingga
berkata sudah tidak diperlukan lagi ke
gereja. Ini
merupakan keberhasilan dari setan.
Demikian
juga seringkali kita rajin datang ke
gereja, tetapi tidak tahunya gaji malah
diturunkan sehingga berkata “percuma
datang ke gereja” --> ini merupakan
keberhasilan dari setan.
Daniel
diancam akan dimasukkan
ke gua singa tetapi sikap
Daniel ia tetap bertahan dan
ini yang perlu dicontoh oleh kita dihari-hari ini.
Mendengar perintah dalam
bentuk ancaman itulah pencobaan,
kita bukan lari meninggalkan
TUHAN, tetapi kita masuk
kamar dan berdoa = sikap
bertahan.
Jadi
sikap bertahan menghadapi pencobaan yang dilancarkan oleh setan
tritunggal adalah
tekun dalam doa
penyembahan baik secara
pribadi di rumah maupun di dalam
sidang jemaat secara berjemaah dalam penggembalaan.
Mari!
tekuni sikap bertahan ini, begitu
kita longgar dalam doa penyembahan,
maka setan akan masuk.
Hati-hati
saudaraku, contoh dari bertahan -->
misalnya pintu mau dibuka dari depan dan kita
bertahan, begitu kita kendor sedikit sebab
malas, maka pintu langsung
terbuka, itu namanya bertahan.
Tekun
adalah sesuatu yang harus dilakukan secara
terus menerus dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.
Inilah sikap bertahan.
Salah satu sikap
bertahan di hari-hari ini dalam
menghadapi pencobaan yang dilancarkan setan tritunggal, adalah
tekun dalam doa penyembahan, baik
secara pribadi dirumah, secara berkeluarga dirumah, maupun didalam
penggembalaan.
Ketekunan
dalam doa penyembahan adalah kita
mengalami proses perobekkan daging/keubahan
hidup, kalau daging dirobek, manusia daging dirobek, maka
manusia rohani yang muncul yaitu
seperti Daniel yang
menjadi kehidupan yang takut akan TUHAN,
bukan takut akan singa, bukan takut akan manusia, atau
takut akan pencobaan --> bukan!!!
Tetapi takut akan TUHAN.
Bagaimana
sikap kita? takut akan ALLAH
atau takut yang jasmani/takut kehilangan
pekerjaan sehingga kita tidak beribadah,
takut nilai turun, sehingga kita tidak
beribadah, takut ini, takut itu,
takut diputus oleh pacar sehingga
tidak beribadah.
Mari, saudaraku!
kalau kita tekun menyembah TUHAN
= kita mengalami perobekan daging =
mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani yaitu kita menjadi kehidupan Kristen seperti Daniel yang
takut akan TUHAN, tidak takut kepada
hal-hal yang jasmani itu, sehingga kita
tidak berpisah dari TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari!
biarlah dalam doa penyembahan ini,
mungkin banyak permohonan kita,
tetapi pemohonan kita harus
seperti Daniel yaitu takut akan
TUHAN, bukan takut akan manusia.
Perhatikan para siswa siswi yang
dekat-dekat di gereja ini,
pengerja-pengerja, tua-tua, imam-imam jangan hanya takut pada
manusia, kalau ada gembala semua datang ke
gereja jangan!! Tetapi
takutlah akan TUHAN.
Di
kantor, kita takut akan TUHAN,
dirumah takut akan TUHAN. Di dalam
Yesaya 11 dikatakan --> ‘bernafas
dengan takut akan TUHAN’. Di
mana ada udara, disitulah kita
bernafas dengan takut akan TUHAN, sebab
setan berada dimana ada udara,
maka di situ ada setan. Itu sebabnya kita
harus takut akan TUHAN di hari-hari ini.
Praktek
takut akan TUHAN
adalah:
- Amsal
8: 13,
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci
kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut
penuh tipu muslihat.
Ini membenci
dosa/membenci kejahatan bukan hanya
tidak mau berbuat dosa. Jadi orang
yang takut akan TUHAN,
praktek pertama adalah membenci
kejahatan atau
dosa sampai membenci dusta.
Mari,
saudaraku di tempat kita bekerja, kita
jangan berdusta, di mana-mana jangan berdusta, tetapi
membenci dusta --> inilah
orang yang takut akan TUHAN,
orang berdusta itulah orang yang paling tidak takut akan
TUHAN. Saya
ulangi, kehidupan yang berdusta itulah
kehidupan yang paling menantang TUHAN/paling
tidak takut kepada TUHAN.
Berdusta
itu penutup dosa, kata berdusta,
dimana-mana selalu ditulis paling terakhir
sampai di neraka. Wahyu 21: 8, yang
dosa-dosa yang masuk ke neraka, maka dusta
ini paling terakhir =
penutup. Inilah
puncaknya. sekali lagi,
kita harus berhati-hati, sebab kehidupan yang berdusta itu
kehidupan yang paling menantang TUHAN,
paling tidak takut TUHAN, paling tidak
hormat kepada TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
- Yosua
24: 14, Oleh
sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan
tulus ikhlas dan setia.
Jadi, orang
takut akan TUHAN itu beribadah
dengan tulus dan ikhlas apapun
halangannya, rintangan. Disini
mereka berikrar = pembaharuan
perjanjian.
Mereka berjanji apapun
yang terjadi, kami tetap beribadah, Yosua
sekeluarga, kami sekeluarga tetap beribadah apapun yang terjadi.
seluruh Israel tidak mau beribadah kepada TUHAN,
tetapi Yosua sekeluarga tetap beribadah --> inilah
orang yang takut akan
TUHAN = beribadah kepada TUHAN
dengan tulus ikhlas tanpa pamrih dan apapun, menembusi segala
halangan, rintangan, ancaman seperti Daniel yang
sudah jelas diancam untuk dimasukkan
ke dalam gua singa kalau ia beribadah,
tetapi ia dia tidak takut sebab dia hanya
takut kepada TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti ini.
- Pengkhotbah
12: 13, Akhir kata dari
segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah
pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap
orang.
Jadi, praktek takut
akan TUHAN selanjutnya
adalah taat dengar-dengaran kepada Firman
TUHAN/kepada
perintah TUHAN.
Inilah Daniel lewat ketekunan tiga
kali sehari berdoa yang boleh kita contoh
juga, yaitu:
- pagi
mau berangkat kerja dan lainnya, kita
berdoa terlebih
dahulu, mau membuka
toko, berdoa
terlebih dahulu,
minta pertolongan TUHAN dengan menyembah
terlebih dahulu -->
saya tidak mampu TUHAN.
- siang
ada jam istirahat, kita berdoa, kalau
yang berada di rumah
memiliki kesempatan yang banyak
untuk berdoa di siang
hari.
- malam
mau tidur juga kita menyembah doa seperti Daniel, supaya terjadi
perobekan yaitu keubahan
agar menjadi manusia yang takut akan TUHAN
dengan praktek menjauhi/membenci
dosa-dosa sampai dusta. Kita tidak mau
dihalangi untuk beribadah,
tetapi kita beribadah dengan tulus tanpa pamrih dan juga
tidak mau dihalangi, tidak mudah
dihalangi oleh apapun juga termasuk oleh
ancaman pun, kita tidak mau,
- dan
taat dengar-dengaran
Amsal
19: 23 a Takut
akan Allah mendatangkan hidup,
Prakteknya
ada tiga terlebih dahulu
yaitu:
- jauhi
dosa dengan beribadah.
- taat
dengar-dengaran dan h i d u p.
- takut
akan TUHAN mendatangkan.
Daniel
disebut sebagai ‘hamba TUHAN
yang hidup’. Sebab
sekali-pun ia berada di dalam gua singa, ia tetap hidup.
Orang yang takut akan TUHAN
mendatangkan hidup, menjadi hamba TUHAN
yang hidup/pelayan TUHAN
yang hidup, anak TUHAN yang hidup.
Hidup
dari apa? dari Tangan
ALLAH yang juga Hidup
--> luar biasa!! Sekalipun
menghadapi gua singa, tetap bisa hidup.
Seandainya kita hidup dari ijasah, bukan
saya meremehkan ijasah, silakan! Cari
ijasah silakan! kita hidup dari
toko, sebab memiliki sepuluh
toko, kemudian diancam gua singa,
apakah kita bisa hidup ? tidak bisa hidup.
Ijasah --> membawa
ijasah ke gua singa, apakah kita bisa hidup
? tidak bisa!!. Tetapi
kalau takut akan TUHAN, kita
masih dapat hidup. Di
manapun juga, situasi, kondisi apapun juga, sampai di gua
singa kita tetap hidup.
Inilah hamba TUHAN
yang hidup.
Daniel
6: 21, 27
21.
dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel
dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel,
hamba Allah yang hidup
27.
Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang
kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab
Dialah Allah yang hidup
Hidup
di Tangan ALLAH
Yang hidup. Oooo rasanya
saya mau berteriak sebab
saya berbahagia, apalagi kami sebagai hamba
TUHAN yang full-
timer, mau hidup dari mana, tidak bekerja,
tidak ini tidak itu, mau hidup dari
mana kami ini? kalau tidak hidup
di dalam Tangan ALLAH
Yang hidup.
Itu
sebabnya jadilah hamba TUHAN yang
hidup dan juga yang takut akan TUHAN.
Sekalipun belum full timer, masih bekerja
didunia, tetapi berusaha
mulai sekarang untuk belajar menjadi
hamba TUHAN yang hidup,
pelayan TUHAN, anak TUHAN
yang hidup dan yang takut akan TUHAN,
maka kita hidup dalam Tangan
kemurahan ALLAH Yang hidup.
Semoga kita mengerti.
Kalau
kita menjadi orang yang
takut akan TUHAN
= menjadi
hamba TUHAN
yang hidup =
hidup di Tangan
kemurahan ALLAH
Yang hidup,
maka hasilnya
adalah:
- Daniel/kita
dapat hidup di gua singa,
Kalau saudara membaca ceritanya, maka orang
lain yang memfitnah Daniel, baru dilempar
belum sampai didasar gua sudah diterkam
habis sampai ke
tulang-tulangnya hancur,
tetapi Daniel dapat
hidup satu malam di dalam gua
singa.
Daniel atau kita bisa hidup di gua singa artinya kita
dapat hidup dalam situasi, kondisi apapun juga karena kita
hidup dalam/dari Tangan
kemurahan ALLAH Yang
hidup. Kondisi
apapun, situasi apa-pun dimanapun kita di
desa, di kota,
yang penting takut akan TUHAN.
Menjadi hamba TUHAN/pelayan
TUHAN yang hidup, kami hidup bukan dari
jumlah jemaat saudaraku, tetapi hidup dari
Tangan kemurahan ALLAH.
Daniel
di gua singa, ia tetap dapat
hidup sebab ia hidup di
dalam Tangan kemurahan;
bukan hanya saya, saudara-saudara
juga menghadapi situasi yang tidak menentu dihari-hari
ini, biarlah kita tidak mengandalkan apa-apa tetapi
berusaha menjadi hamba TUHAN
yang hidup sebab banyak hamba TUHAN
yang mati imannya. Begitu tidak ada beras
sudah mengutang, sudah minta-minta.
Terlebih kami sebagai hamba TUHAN
sepenuh, banyak yang mati imannya, hanya namanya
pendeta tetapi
imannya sudah mati.
Juga
banyak anak TUHAN yang mati
imannya, baru kekurangan sesuatu sudah
korupsi. Itu sebabnya biarlah dihari-hari
ini kita menjadi hamba TUHAN
yang hidup, hidup di Tangan kemurahan
TUHAN.
- Daniel
6: 29, Dan Daniel ini
mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada
zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.
Daniel
diangkat memiliki
kedudukan yang tinggi.
Tangan
kemurahan ALLAH
Yang hidup mampu:
- mengangkat
hidup kita,
- mempermuliakan
kita didunia,
- memberi
keberhasilan kepada kita/masa depan yang
indah bagi kita.
Mari!!
apa yang gagal-gagal di tahun-tahun yang lalu,
kenapa kita gagal? sebab kita berada di
luar Tangan ALLAH
Yang hidup, kita mau mengandalkan sesuatu,
kemudian kita meninggalkan TUHAN
dengan tidak bertekun lagi, tidak
takut lagi kepada
TUHAN. Kalau
dulu tidak masuk gereja sudah menangis,
takut dan mohon kepada TUHAN
agar diampuni.
Tetapi sekarang tidak masuk gereja
sudah tertawa-tertawa, sebab sudah tidak
takut lagi kepada TUHAN,
ini yang membuat
kita gagal, tetapi TUHAN
berjanji, Daniel mendapatkan
kedudukan yang tinggi =
Tangan kemurahan ALLAH
Yang hidup mampu mengangkat dan
mempermuliakan kita didunia ini, memberi keberhasilan kepada
kita, memberi masa depan yang indah kepada kita sekalipun mustahil
bagi kita. Orang
di gua singa dapat diangkat dalam
pemerintahan ini sudah merupakan
hal yang mustahil. Semoga
TUHAN memberkati kita.
- sampai
hidup kekal bersama TUHAN.
Tidak pernah mati, sekalipun
mungkin tubuh di ijinkan mati, sebab ada
hamba TUHAN/anak TUHAN
yang mati dan di kubur, tetapi
waktu YESUS datang,
kehidupan itu tetap dibangkitkan oleh Tangan
ALLAH Yang hidup, dia diangkat untuk hidup
kekal.
Mari!!
mulai sekarang ini, di
mulai dari saya dan kita semuanya untuk
sungguh-sungguh takut kepada
TUHAN dan menjadi
hamba TUHAN/pelayan yang hidup
= hidup di dalam Tangan kemurahan
ALLAH Yang hidup.
Jangan berputus asa kalau ada
pencobaan, ada kemustahilan jangan putus asa,
tetapi letakkan hidup ini di dalam
Tangan ALLAH Yang
hidup, puji TUHAN.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1