Dalam
penggembalaan di tempat ini kami sedang mempelajari injil Matius
pasal yang ke 24,
Injil
Matius 24: 3-44, yang berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh
tanda tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang
kiamat. Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang
kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan
menimpa bumi ini.
Kita
mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat
tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay 15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26-ay 31
- nubuat
tentang Israel --> ay
32-ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay 36-ay 44
Waktu
yang lalu kita sudah mempelajari tentang nubuat yang selanjutnya
yaitu
nubuat tentang pencobaan atas
anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
Matius
24: 9-14,
9.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10.
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin.
13.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Kalau
kita rangkumkan akan
ada tiga
macam pencobaan yang dihadapi oleh anak-anak TUHAN
di akhir zaman ini
yaitu:
- kebencian
ini sama dengan pembunuhan dalam surat Yohanes, ay
9,
- kemurtadan
ay 10 dan ay 11.
- kedurhakaan
ay 12.
Yang
pertama kebencian dan pembunuhan, pada saat kedatangan TUHAN
yang kedua kali, berita natal tadi malam sudah terjadi pada
kedatangan TUHAN pertama kali sudah menimpa
TUHAN YESUS
dimulai:
- sejak
kandungan sudah menghadapi kebencian dan pembunuhan,
- sesudah
Dia lahir menjadi bayi/ anak-anak, juga
menghadapi kebencian pembunuhan dan
- waktu
TUHAN YESUS
dewasa, IA juga menghadapi kebencian
sampai mati di kayu salib. Ini
sudah dialami oleh YESUS dan juga akan
dialami oleh gereja TUHAN
di akhir zaman menjelang kedatangan TUHAN
ke dua kali.
Tadi
malam kita mendengar jalan keluarnya menghadapi kebencian adalah
lewat mimpi/ pembukaan
rahasia Firman.
Kita mohon kepada TUHAN
supaya TUHAN memberikan pembukaan
rahasia Firman untuk menghadapi kebencian
dan pembunuhan yang akan dan pasti akan terjadi dan mengejar
anak-anak TUHAN di akhir zaman, itu
sebabnya diperlukan pembukaan
rahasia Firman atau Firman
pengajaran.
Saya
tidak meremehkan Firman penginjilan, tetapi
Firman penginjilan itu untuk menarik
jiwa-jiwa yang berdosa datang kepada TUHAN,
tetapi menghadapi pencobaan-pencobaan tidak mampu hanya dengan
Firman penginjilan yang bagaikan
susu. Itu sebabnya
harus ditingkatkan dalam pembukaan rahasia Firman
atau Firman pengajaran.
Semoga ini TUHAN
karuniakan kepada kita sekalian.
Yang
kedua itulah ayat 10 dan 11 kemurtadan, murtad ini akan melanda juga,
menjelang kedatangan TUHAN YESUS
ke dua kali, ini yang kta pelajari malam ini.
Dan
yang ketiga adalah kedurhakaan.
Sekarang
ini kita membaca
Matius 24: 10, 11,
tentang
KEMURTADAN.
Ada
tiga
pengertian tentang
kemurtadan
yaitu:
- 1
Timotius 4: 1,
2
1.
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu
kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat
dan ajaran setan-setan
2.
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap
mereka.
Murtad disini dikaitkan
dengan ajaran-ajaran = dikaitkan dengan
iman/gugur
dari iman. Gugur
dari iman berarti tanpa iman = tidak
ada seorang pun yang selamat, hilang keselamatan, binasa selamanya.
Jadi lebih dari sekedar tidak makan dan lain-lain pencobaan, murtad
ini gugur dari iman, berarti hilang keselamatan.
Mengapa
terjadi kemurtadan?
Jawaban
pertama disini disebut, "tetapi Roh dengan tegas mengatakan
bahwa diwaktu-waktu kemudian ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh penyesat dan ajaran setan oleh tipu daya pendusta"
Di
sini tegas, Roh dengan tegas, jadi
orang murtad itu tidak tegas, mengapa terjadi kemurtadan:
- karena
tidak tegas/
tidak diurapi Roh Kudus.
Tidak tegas soal pengajaran/soal
firman TUHAN.
Apa
arti tidak tegas?
tidak tegas untuk menolak Firman
pengajaran yang salah, yang palsu, semua
dianggap sama saja dan ini berarti sudah
melangkah menuju kepada kesesatan. "Sesepuh
kita" bpk pendeta
Totaijs alm dan juga
ibu Totaijs alm waktu itu bersama di Batu seringkali
menasihati:
kita bukan fanatik bodoh-bodoh, tetapi
kalau kita sudah mengatakan bahwa semua
pengajaran itu sama, maka itu sudah
merupakan awal dari kesesatan.
Tidak
tegas dalam menolak pengajaran lain/pengajaran
palsu dan tidak tegas untuk berpegang teguh pada satu pengajaran
yang benar. Inilah
awal dari penyesatan.
- Lukas
8: 13, Yang jatuh di
tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar
firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak
berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan
mereka murtad.
Mengapa terjadi
kemurtadan? sebab tidak
mempraktekan
Firman/tidak
yakin pada Firman.
Tidak mempraktekan
Firman =
Firman tidak berakar dalam
hidup. hanya di
otak.
Kalau tumbuh-tumbuhan
tidak berakar, kemudian terkena
panas/terkena pencobaan akan menjadi
layu, kemudian akan murtad.
Hati-hati saudaraku, sebab
banyak pencobaan yang akan kita hadapi, termasuk gempa bumi,
peperangan dan macam-macam, sampai kepada
kebencian. Kalau
Firman tidak berakar di
dalam hidup kita, begitu pencobaan datang/begitu
menghadapi pencobaan seperti tanaman yang tanpa
akar terkena matahari yang terik akan
mati dan langsung murtad/
gugur dari iman. Semoga
kita dapat mengerti.
Tapi
kalau dihari-hari ini kita tegas dalam
hal pengajaran Firman dan sampai praktek
Firman, maka iman kita
tidak akan gugur, tetapi akan
bertambah teguh bahkan sampai iman yang permanen/
buli-buli emas/kesempurnaan.
- 1
Timotius 5: 8,
Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak
saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk
dari orang yang tidak beriman.
Luar
biasa!! Sebab orang yang murtad itu
lebih buruk dari orang yang tidak beriman kepada YESUS.
Itu sebabnya kita jangan sekali-sekali
atau sedikit-sedikit berkata: kasihan
orang diluar YESUS, sebab
nanti lupa kepada diri sendiri karena
merasa sudah di dalam YESUS, dan
merasa hebat, padahal dalam YESUS
bisa lebih buruk dari orang yang tidak beriman ini.
Mengapa?
"tetapi jika ada orang yang tidak memelihara sanak
saudaranya apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk
dari orang yang tidak beriman",
Jadi
pengertian murtad yang kedua adalah tidak
mengasihi sesama terutama di
mulai dalam nikah,
sanak saudara dalam seisi rumah.
Inilah
murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman kepada
YESUS = tidak mengasihi sesama terutama di
dalam nikah. Kalau suami istri tidak bisa
saling mengasihi = murtad.
Sekalipun orang mengatakan dia
hebat tetapi murtad dan
lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
Kalau
kita tidak mengasihi sesama --> hati-hati, kalau tidak mengasihi
sesama mulai dalam nikah, nanti akan
jatuh dalam kebencian-kebencian dan akan
saling menyerahkan.
Matius
10: 21, Orang akan
menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah
akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang
tuanya dan akan membunuh mereka.
Ini kalau tidak
mengasihi pasti akan timbul kebencian dan saling membunuh.
Itu sebabnya kita mohon kepada TUHAN
supaya kita kembali kepada rumah tangga
yang memiliki kasih ALLAH
dengan praktek:
- Mulai
dari suami yang
mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku
kasar. Itu sebabnya suami harus berhati-hati
termasuk saya, kalau berlaku kasar kepada
istri/tidak mengasihi istri =
murtad = tidak memelihara sesama.
Pemeliharaan itu bukan hanya
soal uang, tetapi pemeliharaan
dalam arti yang rohani yaitu mengasihi
istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar terhadap istri.
- Kemudian
istri yang memiliki kasih
= tunduk kepada suami dalam segala sesuatu.
Kalau istri suka melawan =
murtad, lebih buruk dari orang yang tidak beriman;
ini betul-betul hal yang luar biasa tajamnya pedang Firman.
Kita yang sudah
berada di dalam TUHAN,
seringkali kita sudah merasa di atas
angin/segala-galanya hebat, tetapi
di koreksi dari nikah, istri tidak pernah tunduk kepada
suami, ini sudah murtad
bahkan lebih buruk dari orang tidak beriman.
- Anak-anak
yang memiliki kasih ALLAH,
harus taat dengar-dengaran kepada orang tua, kalau kita tidak
dengar-dengaran/menyakitkan hati orang
tua = sudah
murtad. Banyak
kali kalau melakukan kunjungan maupun
diundang dimana saja, saya lihat kaum
muda begitu semangat melayani TUHAN, hati
ku bergetar senang, tetapi sangat
kecewa kalau mendengar --> kalau di
rumah dia menyakiti hati orang tua --> ini banyak terjadi
--> kelihatannya hebat dipakai TUHAN,
tetapi diperiksa dalam rumah tangga/seisi
rumah, ternyata terjadi kemurtadan,
lebih buruk dari orang tidak beriman.
Orang tua juga, di
dalam Kolose, dikatakan orang tua juga
jangan membuat tawar hati anak-anak -->
Kolose 3: 21,
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya
jangan tawar hatinya.
Mari!
jaga supaya kita kembali kepada nikah yang
memiliki kasih ALLAH/
dengan dasar kasih ALLAH, jangan membuat
tawar hati. Ini
jangan diartikan tidak boleh marah --> bukan
saudaraku, bahkan di dalam
Amsal di katakan kalau tidak
memukul dengan rotan
= tidak menyayangi
anak. Maksudnya
adalah jangan orang tua memaksakan
kehendaknya kepada anak dan
anak juga jangan memaksakan kehendaknya
kepada orang tua, tetapi mari kita
sama-sama berdoa, semua sesuai dengan
kehendak TUHAN. Jangan
saling memaksa kehendak sebab
nanti anak bisa memberontak, dan
orang tua bisa membuat tawar hati anak, tapi serahkan setiap
masalah kepada TUHAN dan biarlah kehendak
TUHAN saja yang jadi.
Ini yang paling baik.
- Ibrani
6: 4-6
4.
Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap
karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5.
dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia
dunia yang akan datang,
6.
namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi
sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi
Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
"tidak
mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat"
--> binasa selamanya.
Pengertian
murtad yang ketiga adalah kembali/bertahan
dalam hidup yang lama, tidak mengalami pembaharuan.
Sudah menerima
Firman/sudah
melayani/sudah mengecap semua kebaikan
TUHAN, tetapi
tetap bertahan/ mempertahankan atau
kembali kepada hidup yang lama/tidak
mengalami pembaharuan hidup/tidak
mengalami keubahan = ini betul-betul
murtad.
Mari, kita diperiksa
mulai saya sebagai seorang gembala/seorang
hamba TUHAN bukan hanya
melayani, bukan hanya mengecap kebaikan
TUHAN, tapi diperiksa apakah ada
pembaharuan hidup/keubahan hidup, kalau
tidak ada pembaharuan hidup/keubahan hidup =
murtad.
Roma 1: 21,
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh
menjadi gelap.
"mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah
atau mengucap syukur kepada-Nya" --> tidak bisa mengucap
syukur/tidak bisa menyembah TUHAN
= itulah orang yang tidak berubah
hidupnya, terutama hati pikirannya masih
lama.
Ini hidup lama, mulai hati dan
pikiran yang lama, hati yang bodoh, pikiran yang sia-sia yang
terkutuk, ini hidup lama/tidak
pernah dibaharui sehingga tidak bisa mengucap syukur, tidak bisa
memuliakan dan menyembah TUHAN,
yang ada hanya bersungut-sungut, mengomel terus seperti bangsa
Israel di padang gurun.
Mereka
lupa sudah menyeberang laut Kolsom/sudah
ditolong oleh TUHAN kalau tidak mereka
sudah mati dibunuh oleh firaun;
baru kekurangan
air sedikit saja sudah mengomel, sudah
makan manna, tetapi tidak ada
dagingnya, sudah mengomel.
Inilah
orang yang hati dan pikirannya lama, hatinya
bodoh dan pikirannya terkutuk;
biarpun manusia ini pandai dan
hebat, tetapi kalau tidak dibaharui
= hatinya bodoh, pikirannya
terkutuk, maka semuanya akan sia-sia.
Manusia lama itu tidak bisa mengucap
syukur kepada TUHAN, tidak bisa menyembah
TUHAN, yang bisa hanyalah
mengomel/bersungut-sungut kepada
TUHAN.
Mari, pelayanan
kita di evaluasi, dan juga
diperiksa dan di mulai dari
saya sebagai gembala, bagaimana?
Apakah terus bersungut-sungut?
tua-tua, guru sekolah minggu. Apalagi soal
yang jasmani kita bersungut-sungut dan
ini sama dengan bangsa Israel.
Akibatnya
--> Roma 1: 24-32,
24.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan
kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
25.
Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan
menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji
selama-lamanya, amin.
26.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan,
sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar.
27.
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan
isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap
yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan
laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan
yang setimpal untuk kesesatan mereka.
28.
Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah
menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga
mereka melakukan apa yang tidak pantas:
29.
penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan
kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu
muslihat dan kefasikan.
30.
Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar,
congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang
tua,
31.
tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas
kasihan.
32.
Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu
bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum
mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri tetapi mereka juga
setuju dengan mereka yang melakukannya.
Ayat
24:
"Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati
mereka akan kecemaran" --> inilah
hati yang bodoh.
"sehingga mereka saling mencemarkan
tubuh mereka" --> akibatnya, hati
yang bodoh ini hanya mencemarkan tubuh.
Ayat
26 -->
"Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu
yang memalukan" --> ini hati yang bodoh, mencemarkan tubuh =
hawa nafsu yang memalukan.
"
sebab
isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang
tak wajar" -->
sampai homoseks dan lesbian.
Ayat
27 -->
Jadi,
praktek dari hati yang bodoh adalah:
mencemarkan tubuh dengan perbuatan-perbuatan dosa seks, kawin
mengawinkan, makan minum sampai, homosex,
lesbian, kalau hati tidak dibaharui, hati yang bodoh. Bagaimana kita
dapat mengetahui
hati yang bodoh itu ? ya dari mulut ini,
kalau mulut ini selalu bersungut soal yang jasmani bersungut,
ini berbahaya, sebab itu adalah manusia
yang belum dibaharui, terus bersungut
sehingga tidak pernah mengucap syukur
kepada TUHAN.
Ayat
28
Pikiran
terkutuk/pikiran yang lama
"
Dan
karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah"
-->
tidak mengkui Allah,
tidak memuliakan TUHAN =
tidak mengucap syukur.
"
maka
Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk" -->
Ya prakteknya :
Ayat
29:
- "perselisihan"
--> itu kebencian,
- "tipu
muslihat" --> pikiran terkutuk.
Ayat
31:
"
tidak
setia" --> tidak setia = tidak
berkobar-kobar. Ini
berbahaya, sebab tidak setia =
pikiran terkutuk, tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dan
nanti akan menyala-nyala dalam
birahi, ini merupakan awasan bagi saya,
awasan bagi seorang hamba TUHAN, kalau
tidak menyala-nyala lagi dalam berdoa dan dalam
melayani akan berbahaya sebab
dapat menyala dalam birahi, hati-hati, perhatikan
di tahun-tahun mendatang dengan sungguh-sungguh
.
Ayat
32:
"
mereka
bukan saja melakukannya sendiri" --> tidak takut hukuman
TUHAN sebab mereka
melakukan.
Dan
juga
"tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang
melakukannya" --> setuju, setuju
dengan orang yang berbohong =
tidak tegas.
Inilah
manusia lama yaitu,
- hati
pikiran yang lama,
- hati
yang bodoh = pikiran terkutuk,
- tidak
bisa mengucap syukur, tetapi
yang ada hanyalah bersungut-sungut.
Mari
sekarang ini kita mohon biarlah kita
mengalami pembaharuan hati dan pikiran sampai memiliki Pikiran
dan Perasaan dari
YESUS. Sekarang ini di penghujung tahun
ini, menghadapi tahun yang baru, biarlah
TUHAN mengubahkan jangan sampai kita
menjadi murtad tetapi ubahkanlah
hati pikiran menjadi seperti YESUS.
Filipi
2: 5-8
5.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6.
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7.
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Sebenarnya
pikiran dan perasaan YESUS
ada tujuh, tetapi puncaknya
adalah merendahkan diri/ rendah
hati, dan taat ini puncaknya.
Mari
banyak itu macam-macam seperti mengosongkan
diri, tidak mempertahankan sesuatu, tetapi
kita ambil yang puncaknya yaitu merendahkan
diri, rendah hati dan taat. Itu sebabnya kita
mohon sekarang ini
supaya perasaan/hati dan pikiran,
diubahkan menjadi hati pikiran seperti YESUS
yaitu merendahkan diri/rendah hati dan
taat.
- Merendahkan
diri/rendah hati ini adalah
kemampuan untuk mengaku
dosa. Kalau
seseorang merasa banyak dosa-dosa dan
ia diampuni, maka dia akan mengucap
syukur kepada TUHAN =
kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN
dan kepada sesama. Kita
jangan menghakimi.
Kalau
tidak mau mengaku dosa = membenarkan diri
sehingga tidak pernah mengucap syukur, tidak pernah
menyembah, tidak bisa menyembah. Tetapi
kalau kita merasa banyak kekurangan kemudian kita
diampuni oleh TUHAN, maka
tidak akan terlalu sulit untuk
mengucap syukur, untuk menyembah TUHAN.
Mungkin
sudah menjadi pengalaman dari saudara-saudara sekalian, saat kita
mengaku dosa --> belum apa-apa, air
mata sudah turun, kita mengucap syukur
dan menyembah TUHAN, tetapi
di saat kita menghakimi orang lain,
maka semuanya
menjadi kering --> hati kering,
air mata kering, semuanya menjadi kering.
Mari, rendah hati, YESUS
dari atas kayu salib mengakui
segala dosa kita, kita sekarang mengaku dosa sendiri, kemampuan
untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan
sesama, kalau diampuni jangan berbuat dosa itu yang mendorong kita
mengucap syukur.
- rendah
hati = selalu mengucap syukur kepada
TUHAN.
Kalau bersungut =
sudah merasa benar, sudah merasa lebih tinggi dari orang lain/sudah
merasa lebih hebat. Tetapi kalau
kita rendah hati kita bisa mengucap syukur kepada TUHAN,
kalau kita merasa tinggi, bukannya
mengucap syukur tetapi
bersungut/berbantah.
1
Tesalonika 5: 18, Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu.
YESUS
memberi contoh yaitu waktu perjamuan suci,
Ia mengucap syukur, ini Orang
rendah hati. Dia sudah tahu inilah Tubuh
Ku, inilah Darah
Ku, Dia mau masuk dalam sengsara/dalam
salib, tetapi TUHAN
mengucap syukur dan memecah-mecahkan roti, Ia
tidak mengomel.
Mari,
saya juga belajar untuk selalu mengucap
syukur dan taat dengar-dengaran kepada
TUHAN.
Proses
agar dapat taat kepada Firman adalah:
- Mazmur
119: 15,
Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati
jalan-jalan-Mu.
Ini proses untuk taat kepada Firman
pertama saudaraku kita mendengar Firman
sampai mengerti, merenungkan firman.
Mazmur
119: 11, Dalam hatiku
aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
- kita
percayai yakin kepada Firman.
Ini menyimpan Firman
dalam hati dan disaat itu ada kekuatan untuk tidak berbuat dosa
selamanya --> supaya aku tidak berbuat dosa.
Jadi
pertama --> aku merenungkan titah Mu =
mendengar Firman sampai mengerti Firman,
merenungkan Firman.
kedua
yaitu, supaya aku jangan berdosa,
kita percaya yakin kepada Firman =
menyimpan Firman dalam hati, sehingga
ada kekuatan untuk menolak dosa/
ada rem untuk tidak berbuat dosa.
- Mazmur
119: 18, Singkapkanlah
mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari
Taurat-Mu.
Praktek Firman
yang ketiga adalah, mata terbuka = kita
bisa mempraktekan
Firman
dan kita bisa melihat keajaiban-keajaiban TUHAN.
Mari,
sekarang ini biarlah jangan dalam
kemurtadan, tetapi mari,
sampai kita:
- memiliki
pikiran perasaan TUHAN,
- kita
akan melihat keajaiban-keajaiban TUHAN/keajaiban
Firman yang
mampu menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi
tidak mustahil. Keajaiban yang pertama
itulah keubahan hidup, yaitu dari manusia
daging menjadi manusia rohani = mengubah
kita sampai menjadi sama dengan TUHAN,
kalau hati pikiran sudah sama dengan TUHAN,
nanti kita akan diubahkan
sampai menjadi sama mulia dengan
TUHAN YESUS,
kita akan terangkat bersama-sama dengan Dia.
Tetapi
juga keajaiban-keajaiban di dunia ini akan
kita lihat. Tahun-tahun
mendatang kalau:
- kita
sungguh-sungguh tidak murtad,
- kita
bertahan dalam Firman,
maka kita akan sungguh-sungguh melihat keajaiban TUHAN.
Apa yang tidak bisa dipikirkan oleh
manusia/yang mustahil akan menjadi tidak
mustahil, kita pegang janji TUHAN
ini, dan kita mengucap syukur
kepada TUHAN.
Tuhan
memberkati.1