Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Imperial Inn, Ambon

Kita masih kembali ke tema yang terdapat di dalam injil Yohanes 10: 10b, Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

'Aku'= penampilan Pribadi YESUS. Di dalam injil Yohanes 10, ada tiga kali penampilan dari Pribadi YESUS untuk memberikan hidup dalam segala kelimpahan yaitu:
  1. Yohanes 10: 9, 'Akulah Pintu' --> YESUS sebagai Pintu. Kalau Pintu tertutup, maka kita tidak dapat mencapai hidup. Itu sebabnya Pintu harus dibuka.

  2. Yohanes 10: 11, 'Akulah Gembala Yang Baik'.
  3. Yohanes 10: 36, 'Akulah Anak ALLAH'.
Inilah tiga kali penampilan dari Pribadi YESUS di dalam injil Yohanes 10, untuk memberikan hidup dalam segala kelimpahan.

Sebenarnya rencana saya selama lima kali kebaktian, sudah selesai semua penjelasan ini, tetapi rencana TUHAN berubah sebab mulai tadi malam kita masih membahas tentang 'Akulah Pintu' dan pagi hari ini, kita masih tetap akan membahas 'Akulah Pintu'. Jangan-jangan, nanti sore masih tetap dibahas 'Akulah Pintu' dan ini berarti masih harus kembali lagi ke Ambon untuk menyelesaikan bagian yang kedua dan bagian yang ketiga.

Di dalam tabernakel/kerajaan surga ada tiga macam pintu yaitu:
  1. pintu gerbang= pintu kebenaran dan pintu keselamatan= pintu yang menuju ke halaman.
  2. pintu kemah= pintu menuju ruangan suci.
  3. pintu tirai= tabir untuk menuju ke ruangan maha suci/kesempurnaan. Pada tirai/tabir terdapat kerub. Jadi, sejak Adam dan Hawa berbuat dosa yaitu dosa tidak taat atau tidak dengar-dengaran maka pintu firdaus/pintu surga ditutup. Berarti manusia hanya hidup dalam suasana kutukan/mengalami kutukan sehingga diusir sampai pada kebinasaan= tidak ada kehidupan= kebinasaan kekal.
Tetapi puji syukur, di dalam injil Matius 27: 50, 51 merupakan jalan keluarnya.
Matius 27: 50, 51,
50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
51. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Saat YESUS taat dengar-dengaran= saat YESUS menyerahkan Nyawa sampai mati di kayu salib, maka tabir bait suci terbelah menjadi dua dari atas sampai ke bawah. YESUS Satu-satunya Yang membuka pintu firdaus/pintu surga, yang dalam tabernakel menunjuk pada pintu tirai, pintu kemah mau-pun pintu gerbang. Puji TUHAN.

Jika tabir/pintu tirai terbuka, maka ada dua hasil yang dapat kita terima yaitu:
  1. terbuka jalan baru dan hidup sehingga manusia mendapatkan hidup dalam kelimpahan/kekal. Awalnya pintu ditutup sehingga manusia hanya hidup dalam kutukan dan kebinasaan, tetapi setelah pintu dibuka, maka terbukalah jalan baru dan hidup sehingga manusia mendapatkan hidup dalam segala kelimpahan bahkan sampai pada hidup yang kekal. Tadi malam hal ini sudah diterangkan.

  2. karena tirai terobek, maka hasil yang kedua adalah tabut perjanjian akan kelihatan.
Kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan tabut?
Tabut perjanjian terdiri atas dua bagian yaitu:
  1. Keluaran 25: 17, 18
    17. Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
    18. Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.

    Jadi tabut perjanjian terdiri dari dua bagian yang pertama adalah tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni. Emas murni ini= zat Ilahi. Semuanya Ilahi= tidak ada campuran dari dunia. Ada tutup pendamaian yang dipercik sebanyak tujuh kali dengan darah dan juga ada dua kerub yang semuanya juga terbuat dari emas murni.
    Kerub pertama yang terbuat dari emas murni menunjuk pada ALLAH Bapa, kemudian tutup pendamaian dengan tujuh percikan darah/ada tanda darah menunjuk pada Anak ALLAH/YESUS. Jadi ALLAH Bapa= TUHAN (kerub pertama). Kemudian kerub yang kedua yang juga terbuat dari emas murni adalah ALLAH Roh.Kudus/Kristus. Jadi, tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni, menunjuk pada Pribadi ALLAH Bapa, Anak dan Roh.Kudus yaitu TUHAN YESUS Kristus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga/Kepala. Sekali lagi saya katakan bahwa Kepala itu adalah Suami/Mempelai Pria Surga. Inilah tutup pendamaian.

  2. Keluaran 25: 10, 11
    10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
    11. Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

    Tabut= peti yang terbuat dari kayu penaga. Di sinilah bedanya. Kalau tutup terbuat dari emas murni, tetapi kalau tabut/peti terbuat dari kayu penaga tetapi disalut bagian luar dan dalam dengan emas murni sehingga kayu penaga itu tidak kelihatan.
    Sekuat-kuatnya kayu, tetapi kalau dibiarkan terkena panas dan hujan maka lama kelamaan akan menjadi rapuh dan akan hancur. Inilah gambaran dari manusia sekalipun memiliki gelar yang hebat, kaya atau memiliki gedung gereja yang besar dengan memiliki sidang jemaat yang banyak, tetapi kalau terkena panas dan dingin, akan hancur dan binasa. Itu sebabnya harus disalut dengan emas murni/zat Ilahi sampai tidak ada lagi dagingnya/kayunya; sekalipun terkena panas, emas itu tidak akan hancur= tetap kekal.

    Apa artinya tabut/peti dari kayu penaga yang disalut bagian luar dan dalam dengan emas murni? Adalah manusia daging yang berdosa/kayu penaga yang berwarna hitam yang disalut dengan zat Ilahi sehingga menjadi sempurna seperti YESUS. Tidak ada kayu lagi, yang kelihatan hanya emasnya= Tutup/Pribadi TUHAN YESUS Kristus sebagai Mempelai Pria Surga. Begitu juga kita, sekalipun kita ini kayu, tetapi kalau kita mau sedikit demi sedikit disalut dengan emas murni bagian luar dan juga bagian dalam sehingga semua tertutup --> inilah manusia daging yang berdosa tetapi disalut dengan zat Ilahi lewat Firman, Roh.Kudus dan kasih sehingga menjadi sempurna seperti YESUS dan disebut Mempelai Wanita Surga. Inilah tabut perjanjian. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian Tutup dengan peti jika digabungkan, maka Tutup dan peti adalah hubungan antara YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat yang sempurna sebagai Mempelai Wanita yang tidak terpisahkan lagi untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba diawan-awan yang permai dan terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Mengapa saya katakan tidak terpisahkan lagi? Peristiwa Usha waktu tabut perjanjian dinaikkan ke pedati dan ini merupakan suatu kesalahan, sebab seharusnya peti perjanjian itu dipikul --> inilah kalau manusia ingin yang modern, sehingga mengubah-ubah dengan cara sendiri dengan memasukan cara dari dunia. Kita jangan melakukan itu sebab akan hancur.

Waktu tabut perjanjian dinaikkan ke pedati kemudian lembunya tergelincir, kemudian Usha mau mencoba menahan dengan menjamah sehingga ia mati. Sesungguhnya peti perjanjian itu tidak perlu dijamah sebab tidak mungkin terlepas/terpisah untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba ALLAH/nikah yang sempurna diawan-awan yang permai pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Wahyu 19: 9, Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Perkataan-perkataan dari ALLAH, itu sebabnya kita jangan ragu-ragu. YESUS sebagai Mempelai Pria Surga/Tutup sudah siap, mari kita juga harus siap di salut dengan emas/Mempelai Wanita supaya ada hubungan yang tidak dapat dipisahkan lagi, kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba/pertemuan di awan-awan yang permai pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Sesudah perkawinan Anak Domba, kita masuk kerajaan seribu tahun damai /firdaus yang akan datang (Wahyu 20). Sesudah itu Wahyu 21, 22, langit dan bumi yang baru. Sesudah itu kita masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal= sungguh-sungguh hidup dalam kelimpahan. Inilah rencana TUHAN bagi kita --> 'Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dalam kelimpahan'. Semoga kita mengerti pada kesempatan ini.

Itu sebabnya YESUS mengatakan 'Aku-lah Pintu'= YESUS memberi jalan. Kalau pintu terbuka, maka tabut perjanjian akan kelihatan. Jadi, dengan terbukanya pintu tirai, maka terbukalah kesempatan bagi kita untuk:
  • masuk perjamuan kawin Anak Domba diawan-awan,
  • masuk ke firdaus/kerajaan seribu tahun damai
  • masuk kerajaan surga yang kekal/Yerusalem Baru.
Semua ini terjadi sebab pintu sudah terbuka, kalau pintu tidak terbuka, maka yang ada hanyalah kutukan dan kebinasaan. Pintu ditutup, manusia diusir ke dunia. Dunia ini merupakan kutukan/penjara; sebenarnya tempat dari manusia adalah di taman Eden. Kita jangan mengatakan bahwa dunia ini enak --> tidak!! Dunia ini kutukan.

Yang penting adalah hubungan, sebab hubungan ini tidak boleh terpisah dari TUHAN= Tutup dengan peti tidak boleh terpisah. Sebab kalau terpisah/terbuka, maka hujan, angin akan masuk. Itu sebabnya peti itu harus ditutup.

Supaya hubungan Tutup pendamaian dengan peti tidak terpisah, maka pada peti harus ada bingkai emas --> Keluaran 25: 11, Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

Pada peti, bukan pada Tutup yang diberi bingkai emas sebab YESUS sudah setia. Yang memerlukan bingkai emas adalah kita. Jadi, supaya kita tidak terpisah dari TUHAN YESUS, maka mulai sekarang kita harus memiliki bingkai emas secara rohani. Kita terus menerus tidak terpisah dari TUHAN dan jika YESUS datang, maka betul-betul kita tidak akan terpisah. Jangan terpisah, kemudian menyatu lagi, terpisah lagi, menyatu lagi; saat kita terpisah dan TUHAN datang, maka kita akan betul-betul terpisah untuk selama-lamanya. Itu sebabnya mulai sekarang hubungan itu harus dijaga dengan memiliki bingkai emas secara rohani.

Apa arti rohani dari bingkai emas
  1. Mazmur 25: 14, TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

    Tidak terpisah= bergaul karib= bingkai emas. Perjanjian-Nya= Firman-Nya. jadi, arti dari bingkai emas yang pertama adalah takut akan TUHAN. Jangan takut pada sesuatu sebab seringkali kita takut pada sesuatu sampai kita menjadi tidak takut akan TUHAN/melawan TUHAN/melawan Firman-Nya. Jadi, bingkai itu adalah takut akan TUHAN.

    Bagi yang bekerja, karena takut pada pimpinannya, ketika disuruh untuk melakukan korupsi, maka ia lakukan karena takut dipecat sampai melawan TUHAN. Bayangkan manusia ini, betul-betul kayu yang keras tetapi rapuh. Mungkin karena merasa sungkan kepada manusia, sampai tidak memiliki perasaan sungkan lagi dengan TUHAN. Ini benar-benar tidak memiliki bingkai= Tutup ini meluncur sehingga terpisah jauh. sekalipun ia merasa ia dekat dengan TUHAN, itu bohong.

    Amsal 8: 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Arti dari takut akan TUHAN adalah membenci dosa kejahatan sampai dengan membenci dusta. Untuk ini bukan hanya tidak mau berbuat dosa, tetapi membenci dosa. Berbuat dosa dan berdusta= menantang TUHAN.
    Seringkali kita berdusta karena takut pada sesuatu dan ini seringkali terjadi= menantang TUHAN, tidak bergaul karib= Tutup peti itu meluncur. Mari, pagi ini sungguh-sungguh membenci dosa sampai dengan membenci dusta= hidup di dalam kebenaran. Jika kita mau menjadi Mempelai/tidak terpisah dari TUHAN, maka kita harus hidup di dalam kebenaran.

    Secara pribadi benar di dalam:
    • pikiran,
    • pandangan,
    • perkataan,
    • perbuatan,
    • tahbisan,
    • nikah rumah tangga harus benar.

    Tahbisan benar --> jika tahbisan tidak benar, maka hidupnya juga tidak benar. Tahbisan benar itu jika menjadi seorang gembala, maka tahbisannya sebagai gembala yang benar, jika penginjil, jadilah penginjil yang benar. Kita tidak asal beribadah dan melayani, tetapi harus benar. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika kita sudah hidup dalam kebenaran, TUHAN akan bergaul karib dengan orang yang takut akan TUHAN, maka TUHAN akan memberi tahu perjanjian- Nya. Bukan kalau kita ini S1, S2, S3 atau tanpa S (maksudnya tidak bersekolah), bukan kalau kita kaya atau memiliki sidang jemaat yang banyak atau sedikit, maka TUHAN akan memberikan perjanjian-Nya --> tidak!!! Kalau kita takut akan TUHAN, hidup dalam kebenaran, maka perjanjian-Nya akan diberitahukan kepada kita= TUHAN akan memberikan pembukaan rahasia Firman/ayat menerangkan ayat/Firman pengajaran yang benar.

    Bagi sidang jemaat, jika saudara hidup benar, maka tidak akan sulit untuk menerima pengajaran yang benar dan untuk ini tidak diperlukan otak/kepandaian tetapi tergantung kita hidup benar atau tidak dan juga takut akan TUHAN atau tidak. Kalau kita hidup benar, kita pasti dapat mengerti Firman pengajaran.

    Juga bagi hamba TUHAN, jika hidup benar, pasti ada pembukaan Firman/pasti ada pengajaran yang benar yang TUHAN bukakan kepada kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Mazmur 37: 25, 26
    25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    Ay 25 --> Orang benar= hidup dalam kebenaran dan juga pengajarannya benar, mereka tidak pernah ditinggalkan= tidak terpisah dari TUHAN sampai ke anak cucu diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain= berkat Abraham= Tutup melekat pada tabut.

    Ay 26 --> Inilah warisan bagi anak cucu. Banyak kali hamba-hamba TUHAN berebutan untuk mewariskan gereja --> ini boleh saja kepada anaknya, terserah! Sekarang ini hamba-hamba TUHAN ketakutan, nanti gembala diganti oleh orang lain --> masih hidup, sudah memikirkan bagaimana dengan anakku ini. Sudah bingung semuanya. Ini salah!

    Sebab kalau warisannya:
    • gereja, maka gereja itu dapat dijual,
    • deposito, dapat habis,
    • perusahaan, maka perusahaan itu dapat terbakar, dapat bangkrut.

    Kalau tidak mau bangkrut, maka warisan kita kepada anak cucu adalah hidup benar + Firman pengajaran yang benar --> ini tidak akan pernah habis sampai selama-lamanya/sampai TUHAN datang.
    Semua kita, mari, wariskan hidup dalam kebenaran, kita memberikan teladan kepada istri, anak dan cucu kita dengan mendidik mereka dalam kebenaran + dengan pengajaran yang benar dan ini tidak akan pernah habis sampai ke anak cucu, sampai TUHAN datang, sampai selama-lamanya. Ada jaminan Tutup dengan peti tidak terpisah. Inilah arti rohani dari bingkai emas yang pertama yaitu takut akan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Amsal 3: 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

    Jadi arti dari bingkai emas secara rohani yang kedua adalah kejujuran/kemurnian hati. Kalau hatinya murni, pasti jujur. Murni= polos bagaikan merpati. Orang yang hatinya tidak polos selalu berkata --> ya, tetapi tidak. Tidak tetapi ya. Ya, tidak, ya, tidak. Mari, pagi ini bingkai emas adalah kejujuran/kemurnian hati/kepolosan hati dan TUHAN akan bergaul erat.

    Kejujuran itu dimulai dari mana? Kejujuran ini dimulai dari soal TUHAN/kita harus jujur soal TUHAN. Bangsa Israel tidak jujur soal TUHAN, waktu Musa naik ke atas gunung Sinai, mereka membuat lembu emas, kemudian mereka berkata: "Inilah allah yang menuntun kita keluar dari Mesir" --> ini sungguh-sungguh menista TUHAN. Jelas salah tetapi mereka berkata: ini allah, daripada tidak ada yang lain= tidak jujur sehingga mereka mendapatkan pedang penghukuman dari TUHAN. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.

    Titus 2: 7, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

    Jadi awal dari kejujuran adalah jujur dalam pengajaran yang benar. Kita harus jujur/murni hati soal pengajaran yang benar, artinya:

    • ada ketegasan untuk menerima dan berpegang teguh pada ajaran yang benar. Kalau kita mengetahui bahwa itu adalah pengajaran yang benar, maka kita harus menerima dan berpegang teguh pada ajaran yang benar itu

    • dan juga ada ketegasan untuk menolak ajaran yang lain/ajaran yang tidak benar. Semoga kita dapat mengerti.

    Seringkali kita sabar saja ketika ada orang yang memberitakan YESUS yang lain, injil yang lain (2 Kor). Sabar saja= plin-plan= tidak memiliki kemampuan untuk menolak pengajaran yang lain --> memang ajaran itu tidak benar tetapi karena kita

    • merasa sungkan= tidak jujur.
    • menghargai= tidak jujur.

    Kalau jujur, maka kita tegas dan tidak memandang orang siapa-pun dia --> tegas!! untuk menerima dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan jugategas untuk menolak pengajaran yang lain yang tidak benar. Kalau ada ketegasan= jujur, sebab TUHAN itu tidak dapat dikurangi sedikit atau dikurangi banyak, sebab TUHAN itu Esa/Satu. Dan untuk ini kita tidak dapat ditipu. Semoga kita dapat mengerti.

    Orang yang tidak jujur= orang yang mendua hati= bimbang= plin-plan. Bagaikan laut yang dipermainkan oleh angin sehingga:

    • hidupnya tidak tenang. Itu sebabnya kalau tidak berada di dalam satu pengajaran, maka hati merasa tidak damai.
    • tidak mendapatkan apa-apa dari TUHAN terutama pembukaan Firman sampai hidupnya menjadi tenggelam.

    Itu sebabnya, mari sekarang ini kita memasang bingkai emas yaitu:
    • takut akan TUHAN dengan meninggalkan dosa dan juga tinggalkan dusta sehingga dapat hidup benar.
    • kejujuran --> ketegasan soal pengajaran.

    Kalau sudah jujur dalam pengajaran, jujur dalam nikah dan kita juga dapat jujur dalam hal keuangan, baru kita dapat jujur dalam segala hal.

    Jika kita tidak jujur soal TUHAN, bagaimana mungkin kita dapat jujur soal nikah, jujur soal keuangan sebab tidak ada yang mengetahui. Kalau soal TUHAN kita jujur, maka nikah yang tahu hanya TUHAN. Seringkali istri tidak mengetahui, suami juga tidak mengetahui, soal keuangan, banyak kali jemaat tidak ada yang mengetahui demikian juga dengan gembala tidak ada yang mengetahui hanya TUHAN Yang tahu. Jika kita jujur soal TUHAN, maka kita pasti dapat jujur di dalam segala hal.

    Ibrani 13: 4, 5
    4.Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
    5. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

    Penuh hormat= jujur --> soal nikah tidak ada yang boleh disembunyikan, harus ada kejujuran.
    Di dalam nikah, maka tempat tidur bukanlah tempat untuk melampiaskan hawa nafsu. Kemudian soal keuangan juga harus jujur --> milik TUHAN/persepuluhan dan persembahan khusus dan juga milik sesama yang membutuhkan. Sebab di dalam berkat yang TUHAN berikan kepada kita, ada yang menjadi milik TUHAN dan harus kita kembalikan, tetapi juga ada milik sesama yang membutuhkan.

    Ketika 'Aku lapar, kamu tidak memberikan Aku minum'= ada hak dari sesama terutama dari sesama anggauta tubuh Kristus yang membutuhkan.

    Jika sudah jujur dalam:
    • hal TUHAN/hal pengajaran,
    • hal keuanganpasti jujur dalam segala hal,
    • hal nikah.

    Kalau kita mau melihat seseorang itu jujur, plin-plan atau tidak jujur, maka jujur dalam segala hal dapat diketahui dari ucapannya yaitu jika 'ya katakan ya' dan 'tidak katakan tidak'. Tidak boleh ada tanda koma --> 'ya, tetapi, tidak, hanya' ini berbahaya.
    Satu waktu, Musa mengutus duabelas pengintai untuk masuk ke Kanaan, TUHAN berfirman, bahwa negeri itu berlimpah dengan susu dan madu --> benar! Firman pengajaran itu benar! dan ini diakui oleh pengintai-pengintai itu. Ini buktinya bahwa buah anggurnya harus kami pikul dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa.

    Tetapi sekalipun mereka mengakui keadaan dari negeri itu, tetapi mereka berkata 'hanya' ada orang Enak di situ. 'Hanya'= suara daging= tabut belum disalut sepenuhnya dengan mas, masih terlihat kayu. Hanya/tetapi= belum jujur. Kalau jujur dalam segala hal --> 'ya katakan ya' dan 'tidak katakan tidak'= salib. Selebihnya berasal dari ular= kepalanya adalah ular= tidak terpisah dari ular.

    Kalau kita jujur --> 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan/meninggalkan engkau'= kita tidak terpisah dari TUHAN.

    Ibrani 13: 6, Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

    Hasil dari kita tidak terpisah dari TUHAN/jujur adalah TUHAN menjadi Penolong kita tepat pada waktunya. Kita tidak perlu takut sebab TUHAN menjadi Penolong tepat pada waktunya asal kita jujur.

    Takut akan TUHAN:
    • dengan membuang dosa, sebab dosa ini yang membuat kita terpisah dari TUHAN.
    • membuang dusta --> kita hidup benar sehingga TUHAN akan memberkati sampai ke anak cucu.
    • jujur --> TUHAN menjadi Penolong tepat pada waktunya.

    Ditambah lagi kalau kita jujur --> Maleakhi 2: 6, 7,
    6. Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
    7. Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

    Kalau ada kejujuran, maka akan ada damai sejahtera/ketenangan/kebahagiaan dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan= banyak jiwa-jiwa dimenangkan.

    Mari, bagi rekan-rekan gembala, jika kita jujur, maka akan banyak jiwa yang dimenangkan, demikian juga bagi sidang jemaat, jika saudara jujur dalam nikah, kalau kita benar-benar jujur dengan takut akan TUHAN/tidak terpisah dari TUHAN, maka kita akan dipakai oleh TUHAN untuk bersaksi sehingga banyak jiwa-jiwa datang kepada TUHAN untuk:

    • diselamatkan,
    • menerima pengajaran,
    • disempurnakan.

    Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah kejujuran/bingkai emas. Pintu tirai terobek/YESUS sudah taat sampai mati di kayu salib, maka tabut perjanjian kelihatan= pertemuan antara Mempelai Pria Surga dengan Mempelai Wanita yang tidak terpisahkan. Dan supaya kita dapat menuju ke sana, maka mulai dari sekarang, kita sudah tidak boleh terpisah lagi dari TUHAN dan caranya kita harus memiliki bingkai emas supaya Tutup tidak meluncur dari peti, maka kita harus takut akan TUHAN, kemudian kita harus ada kemurnian/kejujuran.
    Terlebih saya sebagai gembala sebab di belakang kita, di percaya sidang jemaat. Mau kemana kalau gembalanya meluncur/terpisah dari TUHAN? Kalau gembalanya tidak takut akan TUHAN sehingga dalam hal keuangan tidak benar, mau dibawa kemana sidang jemaat itu?

  3. Roma 8: 35, 36
    35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

    Yang ketiga arti dari bingkai emas adalah kasih dan kemurahan TUHAN. Siapa-pun kita, posisi dari gereja TUHAN, siapa-pun gereja TUHAN --> gereja itu besar, gereja kecil, orang kaya, orang miskin atau pandai bodoh di akhir jaman, semuanya sama yaitu seperti domba sembelihan.

    Saudara tahu, kalau domba hendak disembelih, maka domba itu sudah diikat dan ini berarti tidak berdaya. Domba sembelihan itu= tidak berdaya menghadapi kesulitan-kesulitan di segala bidang akhir jaman.
    Sebagai hamba-hamba TUHAN, kami juga menghadapi kesulitan-kesulitan. Untuk mendatangkan orang ke gereja, sulit sekali dan untuk ini kalau tidak karena kemurahan TUHAN, tidak akan bisa. Inilah domba sembelihan yang memang menghadapi kesulitan-kesulitan sampai menghadapi maut --> satu langkah jaraknya dengan maut.

    Seorang raja mengaku bahwa 'satu langkah jaraknya dengan maut'. Satu langkah ini hampir sama dengan satu denyut jantung. Inilah kenyataan yang kita hadapi, sehingga banyak kali hamba TUHAN dan juga anak TUHAN menjadi putus asa dan kecewa sehingga meninggalkan TUHAN. Sudah tidak berdaya, masih harus menghadapi kesulitan-kesulitan di segala bidang sampai menghadapi maut.

    Itu sebabnya kita semua membutuhkan kasih dan kemurahan TUHAN --> 'siapa yang dapat memisahkan aku dari kasih Kristus?' Kalau ada kasih, maka kita tidak akan pernah merasa kecewa. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari! bagi yang masih gagal, sudah berhasil dan menjadi kaya, mau-pun yang masih miskin, mari, kita masih membutuhkan kasih dan kemurahan TUHAN. Raja Daud sebagai raja, bersaksi hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Kekayaan tidak dapat menolong, apalagi kemiskinan, hanya kasih dan kemurahan TUHAN yang dapat menolong kita sekalian. Semoga kita dapat mengerti.

    Apa buktinya kalau domba sembelihan itu menerima kasih? Buktinya adalah kita menjadi domba-domba yang tergembala.

    Darimana kasih dan kemurahan TUHAN itu? Yohanes 10: 11, Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    YESUS menjadi Gembala Yang Baik menyerahkan nyawa bagi domba-domba= memberikan kasih dan kemurahan/kasih dan anugerah kepada domba-domba.
    Seringkali di dalam penataran nikah, saya katakan kepada kedua calon suami isteri itu --> dengarkan, termasuk saya, kami manusia daging/kayu penaga, tidak memiliki kasih. Yang ada hanyalah emosi, keinginan, ambisi. Lalu darimana kasih itu? Gembala Yang Baik mati di kayu salib dan dari kayu salib ini kita mendapatkan kasih dan anugerah TUHAN dan kita hanya menerima lewat perjamuan suci.

    Jadi, menerima perjamuan suci bukan suatu kebiasaan tetapi kita harus mengerti maknanya mengapa kita harus menerima perjamuan suci pagi ini? Sebab saya hanyalah domba sembelihan. Kekayaan tidak mampu menghadapi kesulitan-kesulitan, menghadapi maut, sementara saya tidak berdaya, hanya menerima kasih dan anugerah TUHAN lewat Korban dari Gembala Yang Baik dan lewat perjamuan suci.

    Bukti kalau kita sudah menerima kasih dan anugerah, maka kita akan menjadi domba-domba yang baik= tergembala dengan baik. Karena YESUS adalah Gembala Yang Baik, maka kita menjadi domba-domba yang baik, tergembala dengan baik seperti carang, ranting yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar/YESUS= tergembala pada pengajaran yang benar.

    Itu sebabnya dihari-hari ini, kita harus menemukan Pokok. Sebagai contoh: ada pokok tanaman dengan ranting-rantingnya, ketika menghadapi musim kemarau, air tanah habis --> kira-kira yang bingung itu rantingnya atau pokoknya? Apakah ranting yang turun untuk mencari air? Pokok dengan akarnya yang dapat berusaha mencari air. Menghadapi apa saja maka pokok yang berusaha.

    Itu sebabnya, kita sebagai ranting, kita harus melekat pada Pokok, maka kita pasti akan hidup, pasti berbuah. Seringkali kita tidak menemukan Pokok sebab kita selalu berpindah - pindah; kalau memiliki banyak pokok, dan ranting hanya satu --> jangankan berbuah, untuk hidup-pun tidak akan mampu sebab kering. Yang benar adalah banyak ranting dengan Satu Pokok.
    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mari! kalau saudara belum merasakan manisnya melayani, temukan Pokok. Jika sudah bertemu Pokok (Pokok ini bukan pendeta, saudara jangan salah) tetapi Pokok ini adalah TUHAN YESUS/Firman pengajaran yang benar.

    Jangan ragu, sebab kalau masih ragu berarti masih ada dua sehingga dapat menjadi bimbang dan lama kelamaan dapat menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.
    Jika sudah menemukan Pokok/tergembala pada Firman pengajaran yang benar, sekarang bagaimana hubungannya carang dengan Pokok?

    • Kita harus tetap setia/tekun terutama di dalam tiga macam ibadah/tekun dalam kandang penggembalaan.
    • Hubungan carang dengan Pokok --> Yohanes 15: 3, 'kamu memang sudah bersih'= hubungan kebersihan/kesucian. Pokok itu Benar dan Suci, maka kita juga harus suci. Pokok itu Setia, maka kita juga harus setia. Hubungan setia dan suci merupakan urusan kita, yang terutama adalah kita harus menemukan Pokok terlebih dahulu. Sesudah kita yakin bahwa ini adalah Pribadi YESUS/pengajaran yang benar, maka menempel-lah kita di sana.

    Jaga hubungan kesetiaan/sudah mantap dalam pengajaran dan juga jaga kesucian, maka cepat atau lambat pasti akan berbuah manis. Ranting itu kecil. Buah anggur berbuah di ranting atau di pokok? Di ranting. Jadi kita jangan pesimis dengan mengecilkan jemaat; saya sangat marah kalau ada hamba TUHAN yang mengecilkan jemaat. Jemaat Macedonia miskin dan tercobai, tetapi mereka dapat berbuah. Mari, pagi ini. Hidup kita hanya bergantung pada kasih dan kemurahan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, saudaraku! Kalau saya rangkumkan, maka bingkai emas adalah:
    • kebenaran --> takut akan TUHAN.
    • Kejujuran.
    • kesetiaan --> carang melekat pada Pokok.
    • Kesucian.

    Bingkai emas ini berada di peti, bukan di Tutup sebab YESUS tidak perlu diragukan Kebenaran-Nya, Kesucian-Nya, Kesetiaan-Nya dan juga tidak perlu diragukan Kejujuran-Nya --> ini semua tidak ada pada kita dan ini yang harus kita mohonkan --> ' TUHAN berikan kepada saya bingkai emas, saya tidak mau terpisah dari Engkau'.
    Kebenaran, kejujuran, kesetiaan dan kesucian= kerinduan dari sidang jemaat untuk selalu bergaul erat dan juga tidak terpisah dari TUHAN. Ada di peti bukan di Tutup. Prakteknya, pada saat perjamuan suci, Yohanes bersandar di Dada YESUS.

    Mari, kesempatan pada saat-saat perjamuan suci --> kita mau bersandar atau meluncur seperti Yudas? Di saat perjamuan suci, kita jangan main-main dengan perjamuan suci; kalau kita tidak mengerti maka kita akan menjadi seperti Yudas yang meluncur.

    Perjamuan suci harus diterangkan dengan pengajaran yang benar= harus ada pengajaran yang benar terlebih dahulu, baru kita menggunakan perjamuan suci. Jangan sembarangan, kalau tidak, maka akan meluncur jauh seperti Yudas yang tidak mengerti dan tanpa Firman. Yudas tidak pernah bertemu lagi dengan TUHAN. Atau sebaliknya, mendekat seperti Yohanes yang bersandar di Dada YESUS= tidak terpisahkan lagi.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, jangan main-main dengan perjamuan suci. Dan ini bukan berarti kita takut sehingga tidak memerlukan perjamuan suci --> jangan!! Yang benar adalah perjamuan suci harus disertai dengan pengajaran= Roti menyatu dengan Tubuh Kristus.

    Yohanes 13: 23, 26, 27
    23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
    26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
    27. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

    Ay 27 --> sudah bebas= tidak ada ikatan lagi dengan YESUS= Yudas meluncur jauh.

    Mari, pagi ini, makan minum perjamuan suci:
    • merupakan kesempatan bagi kita menjadi seperti Yohanes.
    • kita memohon bingkai emas --> TUHAN, apa yang tidak benar, kiranya Engkau benarkan, apa yang tidak jujur, kiranya Engkau juga menjujurkan saya, dan juga yang tidak setia, biarlah saya menjadi setia dan juga yang tidak suci, kiranya Engkau sucikan supaya kita memiliki bingkai emas= kita tidak terpisah dari TUHAN= kita bersandar di Dada YESUS.

    Jadi makan minum perjamuan suci merupakan kerinduan untuk tidak mau terpisah dari TUHAN= mau bersandar di Dada YESUS.
    Bersandar di Dada, dada ini hanya mendengarkan degup jantung, itulah kasih dan kemurahan. Degup jantung= aliran darah= Darah YESUS. Jadi kasih dan kemurahan TUHAN itu tidak pernah berhenti, sebab kalau berhenti dan Yohanes bersandar, maka TUHAN mati. Sampai YESUS mati di kayu salib, Ia hidup kembali/bangkit= tidak pernah berhenti.

    Itu sebabnya, jangan ada yang putus asa dan kecewa seperti yang selalu di katakan oleh alm.bpk.pdt Totaijs --> jangan pernah meragukan kasih dan kemurahan TUHAN. Dan beliau buktikan. Terakhir saya ke negeri Belanda, tinggal berapa jam sebelum beliau meninggal dunia; saya menangis bersama istri sebab beliau yang memberkati nikah kami di Surabya dengan memanggil opa, opa, tetapi beliau tegar tidak pernah mengeluh sekalipun tubuhnya sudah habis, mata sudah menjadi putih. Ini semua karena beliau tidak pernah meragukan kasih dan anugerah TUHAN, sesuai dengan khotbahnya.

    Kalau kita merindu untuk bersandar di Dada TUHAN, maka TUHAN juga merindu --> 'di mana Aku berada, engkau juga harus ada'. Ada timbal balik.

    Yohanes 12: 26, Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

    'Dimana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku berada'= pelayan yang istimewa dan ini adalah Mempelai Wanita TUHAN. Di mana saja kita berada, maka istri kita boleh ada di situ. Ini yang menjadi kerinduan TUHAN sebab TUHAN juga tidak mau terpisah dari kita.
    Mari, kita bersama-sama lewat perjamuan suci --> sekalipun saya tidak benar, saya tidak suci, saya tidak setia, saya gagal, keadaan saya kacau, tetapi lewat perjamuan suci, saya merindu untuk menjadi benar, suci, setia, jujur dan untuk bersandar di Dada-Mu/saya tidak mau terpisah dari-Mu, maka TUHAN juga merindu untuk bersama-sama dengan kita --> tidak terpisah seperti Tutup dengan tabut. Kalau seperti ini, maka mati hidup kita menjadi urusan dari TUHAN.

    Yohanes 21: 20-23
    20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
    21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
    22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
    23. Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

    Terj.lama:
    20. Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"

    Injil Yohanes 21 ini sama dengan injil Yohanes 13.
    Petrus bertanya kepada TUHAN: TUHAN, apakah yang akan terjadi dengan dia ini? Kalau kita bersandar di Dada YESUS, sampai mati hidup kita bukan menjadi urusan siapa-siapa, melainkan menjadi urusan TUHAN; dan yang jelas kita menjadi milik TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Posisi dari orang yang bersandar di Dada YESUS/orang memiliki bingkai/tidak terpisah dari TUHAN seperti bayi yang berada di dalam gendongan tangan ibu/berada di dalam gendongan Tangan TUHAN.
    Inilah orang yang bersandar; namanya bersandar= bayi. Sebab bayi ini tidak mengetahui apa-apa, mau diletakan di mana saja ia menurut. Kita hanya hidup dari Tangan kemurahan dan anugerah TUHAN.

    Bayi ini tidak mengerti apa-apa, mengapa ia dapat menjadi seorang anak dari seorang pendeta, mengapa saya anak dari seorang pedagang, tetapi sekarang saya menjadi seorang pendeta --> tidak ada yang mengerti, sebab ini merupakan urusan dari TUHAN.

    Apapun keberadaan kita --> mungkin kita gagal, kita tidak mengerti sebab itu merupakan urusan TUHAN, kita hanya bersandar pada TUHAN. Bagi yang berhasil, saudara jangan menjadi sombong, sebab itu semuanya hanya karena kemurahan dan anugerah TUHAN.

    Bayi tidak dapat berbuat apa-apa/bayi bergumul, bagaimana bayi bergumul? Bayi bergumul dengan cara hanya menangis= penyerahan sepenuh seperti seorang bayi kepada TUHAN. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saya juga mengalami, kita banyak mengalami tantangan di dalam pelayanan, kita tidak dapat berbuat kasar kepada sidang jemaat. Seringkali saya juga agak kasar, tetapi sesudah itu saya merasa menyesal; kita tidak dapat berbuat apa-apa. Yang dapat kita lakukan hanyalah menangis kepada TUHAN.
    Demikian juga dengan sidang jemaat, mungkin saudara mengalami kesulitan dalam keuangan sehingga tidak dapat berbuat apa-apa, mari, semua bersandar di Dada TUHAN dengan menangis di dalam pelukan Tangan TUHAN.
Hasilnya jika kita berada di dalam pelukan/gendongan Tangan TUHAN --> Yesaya 46: 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Ay 4, Aku tetap Dia= TUHAN tetap Setia.

Jadi, hasilnya adalah:
  1. 'Aku mau menanggung kamu terus', artinya:
    • Tangan kasih dan anugerah TUHAN sanggup bertanggung jawab untuk memelihara kehidupan kita di dalam ketidak berdayaan kita di tengah kesulitan dunia.
      Sudah bayi, tetapi berada dalam kesulitan. Saya selalu berkata untuk menguji bayi yang diletakan di dalam kamar yang mewah dan dikelilingi dengan berkaleng-kaleng susu --> bayi ini sudah berada di dalam suasana yang enak, tetapi apakah bayi itu dapat hidup? Sudah tentu bayi itu tidak akan dapat hidup; apalagi kalau bayi itu berada di tengah padang gurun? Juga tidak dapat hidup.

      Keadaan kita ini seperti bayi yang berada di padang gurun yang penuh dengan kesulitan dan hanya bergantung pada tangan ibu. Tangan kasih dan anugerah TUHAN sanggup memelihara kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia. Semoga kita dapat mengerti.

    • Tangan kasih anugerah TUHAN juga sanggup memberikan masa depan yang indah kepada kita. Dulu gembala saya yang sekaligus menjadi mertua saya selalu bersaksi --> waktu mau dipanggil TUHAN untuk menjadi seorang hamba TUHAN/melayani TUHAN, maka ia bertanya:
      1. kalau aku menikah, siapa yang menanggung?
      2. kalau aku memiliki anak, siapa yang menanggung?
      3. kalau aku memiliki cucu, siapa yang menanggung?

      TUHAN menjawab bahwa Aku Yang menanggung dan beliau beserta keluarga mengalami pemeliharaan TUHAN sampai beliau meninggal. Anak-anaknya tetap dipelihara oleh TUHAN sampai sekarang.

    Saya juga ikut bertanya kepada TUHAN, kalau saya memiliki istri dan anak siapa yang menanggung? Saya sudah meninggalkan semua pekerjaan saya dan kami juga bukan berasal dari keluarga yang kaya, maksudnya dapat menjamin hidup saya. Siapa yang menanggung? TUHAN Yang menanggung dan sekarang anak saya yang berada di pastori, kira-kira ada limapuluh orang yang setiap hari mereka harus makan. Tidak ada yang menjadi sponsor. Beras yang saya makan sama dengan apa yang mereka makan, tidak berbeda dengan memberikan mereka beras yang berulat. Bukan sombong, tetapi ini merupakan kesaksian saya.

    Tangan Yang teruji dan yang berlubang paku tidak pernah menipu kita, asal kita bersandar dan hanya menangis dan 'Aku menanggung kamu'.

  2. 'Aku memikul kamu':
    • Tangan kasih dan anugerah TUHAN menanggung/memikul beban berat dan letih lesu kita sehingga kita merasa enak dan ringan; kalau kita bersandar di Dada TUHAN, maka kita akan merasa enak dan ringan. Beban apa saja dihari-hari ini seperti beban ekonomi, beban penyakit, serahkan kepada TUHAN.

    • Dan Tangan kasih dan anugerah TUHAN sanggup menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktunya. Istilah memikul ini membuat kita menjadi enak dan ringan sebab ditanggung oleh TUHAN, tetapi TUHAN juga menyelesaikan segala masalah tepat pada waktunya.

    Kita harus ingat, seringkali dibalik, karena kita bayi, maka beban kita hanya sebesar bayi dan yang mau menolong, tentu ibunya dan ini pasti dapat dilakukan, karena bebannya hanya seberat bayi. Apalagi yang menjadi ibu kita adalah TUHAN Yang ajaib.
    Kalau bayi itu menderita penyakit kanker, ibu biasa tidak dapat menolong, tetapi kalau ibu-Nya TUHAN, mau apa saja bayi itu, TUHAN dapat menolong. Jangan kita balik, seringkali kita membalik --> beban saya ibu, sedangkan saya bayi, tentunya tidak bisa, sebab tidaklah mungkin seorang bayi dapat menyelesaikan beban dari ibu. Semoga kita dapat mengerti.

  3. 'Aku mau menyelamatkan kamu'. Permisi bicara, kalau bayi itu hendak membuang kotoran, dia tidak tahu diri. Kalau orang dewasa sudah dapat pergi ke kamar mandi, tetapi kalau bayi sembarangan bahkan ada yang bermain-main dengan kotorannya sampai harus dikeramas sebab kotorannya sudah sampai di rambut.

    Mungkin kita begitu, namanya kayu penaga/manusia daging yang penuh dengan hawa nafsu, emosi, mungkin dari ujung rambut sampai kaki kita kotor/belepotan. Pikiran kita belepotan dengan kenajisan, mata kita juga belepotan, terlebih lagi mulut kita. Perasaan kita tersinggung/belepotan, tangan dan kaki kita belepotan. Tetapi ada Tangan Ibu Yang menyucikan kita sampai satu waktu kita menjadi sempurna, asal kita tetap bersandar.
    Kalau kita berada jauh, kita tidak dapat dimandikan, tetapi kalau kita bersandar, sekotor apa-pun, pasti dapat dihapus/dibasuh oleh Sang Ibu sampai satu waktu kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Kita siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali= Tutup bertemu dengan peti di awan-awan= tidak terpisahkan lagi dan:

    • kita masuk pesta kawin Anak Domba,
    • kita masuk kerajaan seribu tahun damai/firdaus yang akan datang,
    • kita masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal.

    Mari, pagi ini, bayi yang tidak mengerti apa-apa, tetapi kalau ia berada di dalam gendongan Tangan TUHAN, maka TUHAN Yang mengerti, TUHAN Yang memperhatikan.

    Bayi bergumul dengan menangis/hanya menangis, TUHAN Yang bergumul untuk menyelesaikan semuanya. Itu sebabnya kita serahkan semuanya sebab Dia Yang mengerti dan Dia Yang perduli dan juga Dia Yang bergumul untuk seorang bayi yang tidak dapat berbuat apa-apa.
TUHAN memberkati kita.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... menyembah TUHAN. Ibrani penyucian sumsum. Sumsum ini di dalam tulang. Amsal . Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Tulang yang kering berarti sumsumnya kering. Penyucian sumsum adalah penyucian dari semangat yang patah--perasaan putus asa kecewa dan lain-lain. Kalau disucikan bisa selalu mengucap syukur pada TUHAN. Saat-saat kita ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Juli 2016 (Sabtu Sore)
    ... melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ada persiapan untuk masuk dalam perlombaan rohani pelayanan pembangunan ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 September 2021 (Kamis Sore)
    ... antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. . Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta mereka tidak bercela. Ada tujuh fakta pengikutan terhadap Yesus sampai ke bukit Sion Ayat a Bagaikan desau air bah tidak bisa dibendung diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Agustus sampai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016 (Minggu Siang)
    ... Malang ada seorang pemuda yang pekerjaannya bagus sekali tetapi sayang hatinya tidak baik. Dia berani bersaksi. Dia dipercaya tetapi terpengaruh oleh uang dan akhirnya korupsi lalu dia mencari teman. Ternyata pas temannya juga begitu. Dalam kesaksiannya dia berkata 'Saya betul-betul mengaminkan firman Benar dengan benar bersekutu tidak benar dengan tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Desember 2014 (Minggu Sore)
    ... penyucian panca indera penyucian hati dan pikiran penyucian seluruh hidup kita. Makin disucikan makin nyata pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ayat - kegunaan kedua manna untuk hari Sabat hari perhentian damai sejahtera sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Desember sampai Ibadah Doa Surabaya Desember . Pada hari keenam bangsa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2022 (Minggu Siang)
    ... yang tadinya berkata dalam hatimu Aku hendak naik ke langit aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara . . Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan hendak menyamai Yang Mahatinggi . Sebaliknya ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 September 2014 (Kamis Sore)
    ... mata kita sampai tidak ada setetes pun air mata. Supaya bisa masuk Yerusalem Baru yang penuh angka maka kita harus mempunyai angka secara rohani yaitu murid Lukas . Murid berkaitan dengan pengajaran. murid menunjuk firman pengajaran yang benar. Rasul Paulus membagi pemberitaan firman menjadi bagian Injil keselamatan firman penginjilan susu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Oktober 202 (Minggu Siang)
    ... sehingga kita mendapatkan hidup baru hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran. Kita selamat dan diberkati Tuhan. Kita menghadapi peperangan. Antikris menggunakan kekuatan ekonomi sehingga lebih hari perekonomian akan lebih sulit--semakin dikuasai oleh Antikris. Siapa yang menang Yang dipanggil hidup benar. Seperti tadi dalam kesaksian Oleh sebab itu saya mau hidup ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 17 Desember 2022 (Sabtu Sore)
    ... pujian di sorga tetapi ia melawan Tuhan sehingga langsung dibuang ke dalam dunia dan jadi Setan. Pada peristiwa Natal ada malaikat yang taat. Lukas - . Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret . Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juni 2020 (Selasa Sore)
    ... itu tidak pernah enak tetapi berbeban berat. Kita menyembah berhala sehingga membuat Tuhan cemburu. Keluaran - . Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah atau yang ada di dalam air di bawah bumi. . Jangan sujud menyembah kepadanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.