Tema
kita di dalam injil
Yohanes 10: 10b, Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.
Atau
Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.
Kita
sudah mendengar dunia ini bagaikan padang gurun yang disebabkan oleh
setan yang datang seperti pencuri dan perampok untuk merusak dunia
ini menjadi seperti padang gurun sehingga tidak ada kehidupan secara
jasmani terlebih kehidupan secara rohani. Itu sebabnya YESUS harus
datang ke dunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan sampai hidup
kekal selama-lamanya.
'Aku'
ini menunjuk pada penampilan dari Pribadi TUHAN YESUS. Tadi malam
sudah dibahas penampilan dari Pribadi YESUS dalam Firman pengajaran
yang benar. Di mana ada Firman pengajaran yang benar, maka di situ
YESUS datang melakukan mujizat-mujizat.
Tadi
pagi, kita mendengar di dalam injil Yohanes 10 ada tiga kali
penampilan dari Pribadi YESUS untuk memberikan hidup dalam segala
kelimpahan yaitu:
- Yohanes
10: 9, 'Akulah
Pintu' -->
YESUS sebagai Pintu. Kalau Pintu tertutup, maka kita tidak dapat
mencapai hidup. Itu sebabnya Pintu harus dibuka.
- Yohanes
10: 11, 'Akulah
Gembala Yang Baik'.
- Yohanes
10: 36, 'Akulah
Anak ALLAH'.
Inilah
tiga kali penampilan dari Pribadi YESUS di dalam injil Yohanes 10,
untuk memberikan hidup dalam segala kelimpahan.
Malam
ini kita masih tetap melanjutkan Firman TUHAN tentang -->
Yohanes
10: 9, 10, 'Akulah
Pintu'
9.
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia
akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.
Jadi
YESUS adalah
Pintu masuk atau jalan untuk mendapatkan hidup dalam
segala kelimpahan. Tadi pagi, kita juga sudah membaca di dalam
injil
Yohanes
14: 6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.
Jadi,
YESUS adalah
Pintu masuk atau satu-satunya jalan untuk masuk ke
dalam kerajaan surga atau jalan menuju Bapa.
Ayat
di atas ini sama dengan
Yohanes 10: 9,10, yaitu untuk
mendapatkan hidup dalam kelimpahan dan salah satu hidup dalam
kelimpahan adalah hidup dalam kerajaan surga.
Sekarang
kita akan belajar tentang kerajaan surga --> ada dua orang yang
sudah melihat kerajaan surga yaitu di dalam ktb perj.lama di gunung
Sinai itulah Musa yang melihat kerajaan surga dan ktb perj.baru di
p.Patmos itulah rsl Yohanes juga melihat kerajaan surga (ktb Wahyu).
Jika diterangkan, tidaklah mungkin kita bahas dihari-hari ini, sebab
tema kita tidak sampai ke situ, tetapi apa yang dilihat oleh Musa dan
juga yang dilihat oleh rsl Yohanes itu sama.
Musa
di gunung Sinai, selain ia mendapatkan dua loh batu, Musa juga
menerima perintah TUHAN untuk membuat miniatur kerajaan surga di bumi
itulah tabernakel/kemah suci. Inilah kebaikan TUHAN dan kita memiliki
TUHAN Yang tidak abstrak. Orang lain menyembah TUHAN tetapi tidak
mengetahui di mana TUHAN itu, tetapi kita tidak abstrak/jelas sebab
TUHAN datang di dalam Pribadi YESUS.
Kita
mempunyai kerajaan surga, sedangkan semua orang bertanya-tanya, yang
mana kerajaan surga itu? Kita tidak abstrak, kalau kita membaca di
dalam ktb Wahyu dan juga di dalam ktb Keluaran mulai pasal 25,
tentang tabernakel, maka itulah kerajaan surga.
Miniatur
kerajaan surga itulah tabernakel, sudah dinyatakan oleh TUHAN, dulu
lewat Musa. Jadi, mempelajari tentang kerajaan surga = mempelajari
tabernakel.
Malam
ini, kita pelajari tentang pintunya saja.
Di
dalam kerajaan surga/tabernakel ada tiga macam pintu yaitu:
- Pintu
gerbang, pintu gerbang
kebenaran = pintu gerbang keselamatan. Pintu gerbang ini merupakan
pintu untuk masuk ke halaman --> Keluaran 27: 16,
tetapi
untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain
ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang
dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna -- dengan empat
tiangnya dan empat alas tiang itu.
- Pintu
kemah, menuju ke
ruangan suci --> Keluaran 26: 36, Juga
haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua,
kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal
benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
- Pintu
tirai/tabir, untuk
masuk ke ruangan maha suci di mana ada tabut
perjanjian/kesempurnaan.
Saya
masih mau melanjutkan khususnya tentang pintu tirai -->
Keluaran
26: 31-33
31.
Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain
kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat
dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
32.
Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga,
yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan
empat alas perak.
33.
Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan
haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga
tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha
kudus.
Ay
31 --> di sinilah bedanya antara pintu gerbang/pintu kemah dengan
pintu tirai sebab pintu tirai memiliki kerub buatan ahli tenun.
Tadi
pagi kita sudah mendengar di dalam ktb Kejadian, sebenarnya pintu itu
sudah tertutup -->
Kejadian 3: 24, Ia
menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala
dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Jadi,
sejak Adam dan Hawa berbuat dosa yaitu tidak taat --> TUHAN
melarang mereka agar jangan makan buah pengetahuan baik dan jahat,
tetapi mereka memakannya. Sehingga mereka diusir dari firdaus dan
kemudian pintu firdaus/pintu surga ditutup serta dijaga oleh kerub
dengan pedang penghukuman yang bernyala-nyala/yang menyambar-nyambar.
Jika
manusia berdosa lewat, maka ia akan terkena pedang penghukuman
sehingga mati binasa tetapi pintu tetap tidak terbuka. Sejak Adam dan
Hawa berbuat dosa, maka semua manusia sudah berbuat dosa = kehilangan
kemuliaan ALLAH = telanjang, berarti tidak ada seorang manusia-pun
yang mampu membuka pintu firdaus. Pintu tertutup oleh karena dosa.
Itu sebabnya ada tema 'Aku datang' itulah YESUS Yang datang
sebagai Satu-satunya Manusia Yang tidak berdosa, tetapi Ia harus mati
di kayu salib = YESUS terkena pedang penghukuman TUHAN, maka pintu
firdaus terbuka karena Yang lewat adalah Manusia Yang tidak berdosa.
Pintu gerbang terbuka, pintu kemah terbuka dan pintu tirai juga
terbuka.
Malam
hari ini kita fokuskan pada pintu tirai dan biarlah Roh Kudus sebagai
Guru Besar kita memberikan pengertian tentang ajaran-ajaran ini,
sebab saya tidak memiliki kemampuan untuk menerangkan -->
Matius
27: 50, 51a,
50.
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
51.
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah
Begitu
YESUS mati = menyerahkan Nyawa-Nya,
Dan lihatlah, tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah
Terbelah
dua = pintu tirai terbuka.
Luar
biasa, saat YESUS taat sampai mati di kayu salib, maka tabir bait
suci terbelah dua/terbuka = pintu tirai terbuka. Waktu itu secara
jasmani, pintu tirai betul-betul terbelah dua.
Pintu
tirai ini memiliki kerub, tetapi terbelah dua, maka itu
bukti
bahwa YESUS sudah melewati kerub-kerub/penjaga yang memegang
pedang yang menyambar-nyambar untuk membuka pintu firdaus.
Jika
pintu tirai terobek, maka pasti pintu kemah dan juga pintu gerbang
juga sudah terbuka. Yang paling akhir dibuka, maka yang dua lainnya
juga sudah terbuka. Saya berbahagia membaca ini sebab begitu besar
Firman TUHAN; sekali lagi Firman TUHAN ini harus dijelaskan dengan
Firman TUHAN --> ayat menerangkan ayat. Firman TUHAN jangan
dijelaskan dengan buku-buku yang lain tetapi dengan Firman TUHAN
sebab semuanya sudah tersedia. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
pintu tirai sudah terbuka, maka akan ada jalan yang baru/jalan hidup
-->
Ibrani 10: 19, 20,
19.
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
20.
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita
melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Ay
20 --> awalnya semuanya binasa sebab pintu surga sudah tertutup.
Tetapi begitu YESUS melewati kerub dengan pedang penghukuman, maka
YESUS terkena pedang penghukuman itu, maka pintu terbuka bagi kita =
ada jalan baru/jalan yang hidup bagi kita melalui tabir yaitu
Diri-Nya Sendiri. YESUS sudah mengalami perobekan daging/tabir
terobek = YESUS taat sampai mati di kayu salib.
Jadi,
karena pintu tirai/tabir sudah terbuka, maka terbuka jalan baru dan
hidup untuk mendapatkan hidup dalam kelimpahan sampai hidup kekal
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Sejak
tirai terobek, maka ada tiga macam jalan baru dan hidup yang dibuka
oleh ketaatan YESUS sampai Ia mati di kayu salib yaitu:
- Keluaran
14: 16, 21, 22
16. Dan engkau,
angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan
belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering.
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman
itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
22. Demikianlah orang Israel berjalan
dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di
kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Bangsa
Israel berjalan di tengah laut Terberau di tanah yang kering
yang pada saat itu bangsa Israel menghadapi jalan yang buntu = jalan
kematian = maut. Jika memakai jalan yang lama = jalan pikiran dan
kepandaian dari manusia; seperti tadi malam diterangkan tentang
Petrus yang memakai kepandaian dan pengalaman, tetapi ia gagal dan
tidak mendapatkan apa-apa/nol. Itu sebabnya harus memakai
Firman.
Kita jangan sombong sekali-pun kita memiliki ijazah
yang tinggi dan juga mendapatkan gaji yang besar, sebab satu waktu
saudara akan diperhadapkan seperti bangsa Israel yang mengalami
jalan buntu = kematian/maut yang tidak dapat ditanggulangi dengan
ijazah, dengan gaji yang besar, deposito yang banyak dan juga dengan
sidang jemaat yang berjumlah ribuan orang. Itu sebabnya diperlukan
jalan yang baru, dan jalan hidup dari TUHAN.
Apa yang
dilakukan? Musa mengangkat tongkat. Seandainya saya menghadapi
kepanikan kemudian diperintahkan untuk mengangkat tongkat, belum
tentu saya mau. Bagaimana mungkin menghadapi bangsa Israel yang
berjumlah jutaan orang itu? Sebab waktu mereka meninggalkan Mesir,
kaum laki-laki yang berusia duapuluh tahun berjumlah enam ratus tiga
ribu lima ratus lima puluh orang, belum lagi kaum wanita beserta
anak-anak dan mereka berteriak-teriak kepada Musa, dan TUHAN
perintahkan kepada Musa untuk mengangkat tongkat. Bagi kita, belum
tentu kita mau melakukan itu; inilah ujian ketaatan.
Mana
mungkin hanya mengangkat tongkat? Ini seperti ibadah kemarin, Petrus
diperintahkan oleh TUHAN untuk menebarkan jala, mana mungkin? Inilah
seringkali Firman ini mau dijadikan pengetahuan/logika, tentu tidak
akan bisa, sebab Firman TUHAN itu adalah pembukaan rahasia yang
diterima dengan iman.
21. Lalu Musa
mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu
TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras,
membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
Sedangkan tongkat/kayu sebagai sandaran itu menunjuk
pada salib Kristus.
Angin timur itu menunjuk pada Roh. Kudus.
Jadi begitu YESUS mati disalib, Ia mati, bangkit, naik ke surga
untuk mencurahkan Roh Kudus; kalau YESUS tidak mati, maka tidak akan
ada Roh Kudus.
Kalau dulu, mengangkat tongkat dan segera
angin datang --> ini jangan dipelajari secara ilmu pengetahuan
dan mengambil kesimpulan bahwa itu adalah fenomena alam -->
bukan!!! Tetapi itu merupakan mujizat dari TUHAN. Itu sebabnya saya
tidak mau membaca buku-buku yang mengatakan bahwa itu merupakan
fenomena alan, sehingga iman akan gugur = semua hanya pengetahuan
sehingga tidak ada iman lagi. Kita harus membaca alkitab saja
sehingga timbul iman/percaya bahwa ini dari TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Dulu mengangkat tongkat, sekarang berarti -->
Yohanes 16: 7, Namun benar yang Kukatakan
ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab
jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
'Aku
pergi' = YESUS mati di kayu salib, bangkit, naik ke surga kemudian
Ia mencurahkan Roh Kudus kepada kita semua. Inilah Roh. Kudus yang
membuat jalan baru dan jalan yang hidup bagi kita semua. Dulu, angin
timur membuat laut terbelah menjadi tanah kering sehingga bangsa
Israel berjalan di tanah kering = jalan yang baru. ini merupakan
mujizat yang luar biasa dan belum pernah terjadi.
Untuk
sekarang apa yang dimaksud dengan jalan baru dan jalan hidup itu?
Jadi, jalan baru dan jalan hidup adalah:
- perjalanan
sesudah baptisan air. Jadi, Israel masuk ke laut Kolsom (1Kor
10), menunjuk pada baptisan air. Perjalanan sesudah baptisan air
adalah hidup baru yaitu hidup di dalam kebenaran = hidup di dalam
urapan Roh Kudus, ini juga merupakan mujizat. Sebab sekarang ini,
untuk dapat hidup benar sangatlah sulit --> kalau kami pulang
dari Surabaya ke Malang dan sudah malam, kadang-kadang jam sebelas
malam. Saya katakan kepada yang membawa mobil untuk berhenti jika
ada lampu merah; kemudian kita melihat ada berapa kendaraan yang
berhenti? Ternyata tidak ada yang berhenti, inilah sulit sekali
untuk hidup benar, sesulit membelah laut menjadi tanah yang
kering.
Kita terheran-heran membaca laut menjadi tanah yang
kering = kalau saudara dan saya hidup benar, maka orang lain akan
terheran-heran. Jadi perjalanan sesudah baptisan air, kita hidup
benar, hidup baru oleh urapan Roh Kudus; kalau tidak ada Roh Kudus,
maka daging ini tidak akan mau menjadi benar. Itu sebabnya secara
rohani, kita harus sungguh- sungguh hidup benar dengan berpegang
pada pengajaran yang benar yang mungkin kita dianggap sebagai orang
yang aneh.
Seperti Nuh ketika ia membuat bahtera, sudah
pasti Nuh akan diolok-olok dan sekarang bagi yang berpegang pada
pengajaran yang benar di anggap, kuno, kebenaran diri sendiri,
jangan-jangan juga dianggap gila. Kalau kita hidup benar dan
berpegang pada pengajaran yang benar, maka ini merupakan mujizat
dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita hidup
benar, ajarannya benar, maka orang benar akan selamat dari maut;
kekayaan tidak dapat menyelamatkan dan dia tidak pernah kelaparan.
Itu sebabnya, kita jangan takut. Amsal 10: 2, 3,
2.
Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi
kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
3.TUHAN
tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan
orang fasik ditolak-Nya.
Dengan kefasikan = dengan tidak
benar, tidak berguna. Apa yang di dapat dari kefasikan/dari ketidak
benaran, tidak berguna.
Mau mendapat apa saja seperti uang,
gereja, pekerjaan, tetapi jika tidak disertai dengan kebenaran,
sama sekali tidak berguna!!!
Kalau kita hidup benar, maka
kita akan selamat dari maut dan TUHAN akan memelihara secara
jasmani = tidak lapar/berkelimpahan. Tidak lapar ini bukan berarti
semuanya makan beras --> tidak!! Sebab ada yang makan ubi,
tetapi juga kenyang, bedanya hanya sebatas di leher/kerongkongan
saja. Sesudah melewati kerongkongan, maka hasilnya semua sama saja.
Tidak lapar = dipelihara sampai mengucap syukur.
Terlebih
lagi secara rohani sebab nanti akan ada kelaparan secara rohani
yaitu kelaparan akan Firman terutama saat antikrist berkuasa, kita
dipelihara oleh TUHAN. Jalan baru dan hidup = hidup dalam
kebenaran. Kita diselamatkan dari maut dan dipelihara secara
jasmani sampai kita mengucap syukur/tidak kelaparan dan juga secara
rohani, kita dipelihara dari kelaparan akan Firman.
- jalan
keluar dari segala masalah sampai pada masalah yang mustahil
--> laut terbelah dan ada jalan bagi bangsa Israel = TUHAN
membuka jalan = ada jalan yang baru dan hidup. Dulu bangsa Israel
berjalan di tanah kering --> semua gentar mendengarnya sebab
laut terbelah.
Untuk sekarang, bagi hamba TUHAN/anak TUHAN
yang hidup benar dengan berpegang pada pengajaran yang benar, maka
semua akan heran seperti jalan di laut yang menjadi tanah kering
dan TUHAN akan menampakan keheranan yang lebih sebab kita
diselamatkan dan dipelihara dan juga ada jalan keluar dari segala
masalah sampai pada masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN.
TUHAN selalu menolong tepat pada waktunya. Inilah jalan hidup dan
baru yang pertama.
Di
bagian atas adalah awal dari perjalanan bangsa Israel yaitu jalan
hidup dan baru yaitu melalui laut. Sekarang etape yang terakhir
waktu mau masuk ke Kanaan, juga melewati jalan yang baru yaitu
melewati sungai Yordan.
- Yosua
3: 2-4
2. Setelah lewat tiga hari, para
pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3.
dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera
sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat
para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat
dari tempatmu dan mengikutinya --
4. hanya
antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu
mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum
pernah kamu lalui dahulu."
Jalan
yang belum pernah kamu lalui dahulu = jalan baru. Mungkin ada jalan
dari kafilah perdagangan, tetapi TUHAN tidak mau, itu sebabnya TUHAN
memakai jalan yang baru. Lewat kematian YESUS/tabir terbelah menjadi
dua/tirai terobek/pintu surga terbuka, maka ada jalan
baru dan hidup bagi kita di mulai di bumi, sampai di
surga, ada jalan hidup dan baru.
TUHAN tidak mau meniru jalan
dari perdagangan, itu sebabnya di dalam pelayanan, kita jangan
meniru-niru orang dunia. Untuk ibadah kaum muda di gereja, harus
memakai lampu seperti di diskotik supaya kaum muda merasa senang.
Jangan tiru-tiru, sebab itu bukanlah jalan ke surga tetapi jalan
lama/jalan dari manusia/jalan yang tua dan akan hancur. Langit dan
bumi yang lama akan hancur; sedangkan kita jalan yang baru akan
menuju langit dan bumi yang baru itulah Yerusalem Baru. Cara
bermain musik dan juga cara berkhotbah jangan meniru-niru dari
dunia, semuanya harus jalan baru yaitu jalan dari TUHAN.
Tadi
malam kita sudah mendengar cara YESUS mengajar di kapal, Ia duduk,
inilah jalan dari YESUS Yang harus ditiru. Sekarang ini kalau orang
duduk akan dimarahi, padahal YESUS duduk; sedangkan yang lari sini
lari sana itu yang benar, bagaimana ini? Itu sebabnya kita mau jalan
yang mana? Biarlah sekali-pun tinggal satu, kita tetap di sana dan
kita tetap mempertahankan jalan yang baru itu.
Yosua
3: 14-16
14. Ketika bangsa itu
berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai
Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan
bangsa itu.
15. Segera sesudah para
pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam
pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai
itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya
selama musim menuai
16. maka berhentilah air
itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan,
jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan,
sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus
sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan
Yerikho.
Inilah akhir perjalanan menuju Kanaan. Jadi,
bangsa Israel berjalan ditengah-tengah sungai Yordan di tanah kering
untuk menuju Kanaan. Arti dari Kanaan untuk sekarang ini adalah
kegerakan Roh Kudus hujan akhir = etape terakhir.
Kalau dari Mesir adalah etape pertama/hujan awal. Etape terakhir ini
berbicara dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan yang
dipimpin oleh tabut perjanjian = Kabar Mempelai.
Kalau etape
pertama, kegerakan itu dipimpin oleh penginjilan/injil keselamatan.
Mari! orang berdosa di bawa mulai dari Yerusalem sampai ke ujung
bumi, mari dibawa kepada TUHAN agar dapat percaya dan selamat.
Tetapi gerakan akhir, maka tabut perjanjian/Kabar Mempelai yang
berada di depan.
Kabar Mempelai ini bukanlah milik dari satu
organisasi atau milik perorangan dengan mengatakan bahwa saya ini
pewaris --> tidak ada!! Kabar Mempelai ini milik dari semua
gereja karena ada di dalam alkitab. Tidak ada pewaris sebab semuanya
sama dan hanya melanjutkan. Semua berhak bagi orang yang mau
mempelajari Kabar Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Pemimpin
kita bukanlah manusia siapa-pun dia, bukan ketua organisasi, bukan
sekretaris, kita jangan melihat figur sebab nanti akan kecewa.
Tetapi lihat/pandang Kabar Mempelai/lihat pengajaran yang benar
sebab ini yang menjadi Pemimpin kita. Jadi, pemimpin Roh. Kudus
hujan akhir adalah Kabar Mempelai/Pengajaran Mempelai itulah Pribadi
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga = kegerakan pembangunan tubuh
Kristus/Mempelai Wanita TUHAN. Inilah etape yang terakhir yaitu
harus menjadi tubuh Kristus yang sempurna/harus menjadi Mempelai
Wanita. Kita sebagai tubuh dan YESUS sebagai Kepala.
Tubuh
itu Mempelai, jadi kalau tidak menjadi Mempelai, maka tidak akan
menjadi Tubuh. Itu sebabnya harus menjadi Tubuh Kristus yang
sempurna agar dapat menerima YESUS sebagai Kepala/sebagai Mempelai
Pria Surga. Seperti tabut dengan Tutup menjadi satu = Mempelai Pria
Yang bersanding dengan Mempelai Wanita. Semoga kita dapat
mengerti.
Dulu, Yosua dengan tabut perjanjian menyebak sungai
Yordan, mereka berangkat ke Kanaan = kegerakan Roh Kudus hujan
akhir. Sekarang YESUS mati di kayu salib = Ia turun ke dunia yang
paling bawah untuk memberikan jabatan-jabatan dan juga
karunia-karunia kepada kita supaya kita dapat melayani pembangunan
tubuh Kristus.
Efesus
4: 8-12
8. Itulah sebabnya kata nas:
"Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan;
Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
9.
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah
turun ke bagian bumi yang paling bawah?
10.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus,
Kalau dulu jalan baru, Yosua menuju ke Kanaan
dan ini adalah gambaran dari kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
Sekarang YESUS mati/turun ke alam maut/bagian dunia yang paling
bawah untuk memberikan jabatan pelayanan kepada kita + karunia Roh
Kudus supaya kita dapat dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh
Kristus/kegerakan hujan akhir.
Saudara lihat tubuh kita ini,
semua ada gunanya = ada jabatan dan karunia. Jika tidak ada gunanya,
maka akan dipotong seperti kuku atau rambut yang sudah tidak
berguna, akan dipotong seperti rambut saya ini yang sudah agak
panjang, nanti kalau saya pulang akan saya potong sebab sudah tidak
berguna lagi.
Ada lima jabatan pokok dan dapat dijabarkan
menjadi jabatan yang lain seperti pemain musik, paduan suara,
penerima tamu mau-pun pembersih gereja yang akan dipakai di dalam
pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Inilah jalan baru dan
hidup.
Tadi saya mengatakan, untuk memberikan jabatan dan
karunia. Karunia adalah kemampuan ajaib (yang lebih dari ijazah
atau apa-pun) dari Roh Kudus supaya kita dapat melayani sesuai
dengan jabatan.
Bagi para gembala, saudara jangan takut
sebab fondasi dari pelayanan kita itu kokoh sebab YESUS sudah turun
ke dunia yang paling bawah = seharga Korban Kristus. Jangankan
roboh, goyah-pun tidak.
Bagi anggauta paduan suara, saudara
jangan menyanyi, tidak menyanyi sebab ini berarti saudara goyah;
kemudian bagi para gembala, saudara jangan meninggalkan pelayanan,
demikian juga dengan para penginjil jangan tinggalkan pelayanan,
tetapi harus tetap kokoh. Kalau benar-benar dari TUHAN, maka akan
kokoh, lain kalau bukan dari TUHAN, pasti di tengah jalan ia akan
berhenti. Semoga kita dapat mengerti.
Jabatan dan karunia
adalah jubah yang maha indah seperti jubah milik Yusuf; jadi kalau
kita mendapat kemurahan dan diberi kepercayaan untuk melayani TUHAN
sebagai apa-pun, ini bukan kita disiksa, tetapi kita mendapatkan
jubah maha indah = hidup kita sedang diperindah oleh TUHAN. Sehebat
apa-pun manusia/anak TUHAN di dunia ini, sebelum ia mendapatkan
jubah indah, hidupnya belum-lah indah di tengah dunia yang bengkok
apalagi yang tidak hebat.
Sekali-pun ia adalah orang yang
hebat atau tidak hebat, tetapi kalau ia memiliki jubah indah, maka
hidupnya mulai diperindah oleh TUHAN. Tidak tergantung hebat dan
tidak hebatnya tetapi tergantung apakah kita memiliki jubah atau
tidak sebab inilah keindahan hidup kita. Melepas jubah berarti
telanjang/tidak indah sebab dipermalukan. Semoga kita dapat
mengerti.
Apa yang menjadi syarat untuk kita menerima
jubah? Di bagian atas di ay 11 = jubah = memberi
jabatan-jabatan; ay 12, untuk memperlengkapi orang kudus,
jadi, syarat untuk menerima jubah indah adalah kesucian,
bukan kepandaian, bukan kekayaan dllnya.
Sekarang ini banyak yang
salah, kalau ada orang kaya yang datang, langsung diminta untuk
berkhotbah = diberi jubah. Orang kaya itu mau melakukan apa saja -->
mau jungkir balik, dipersilahkan, asal kehidupan itu menjadi
anggauta di gereja itu. Ini merupakan kesalahan yang besar.
Juga
ada orang tua yang mengatakan untuk menitipkan anaknya agar anaknya
diberi kesempatan untuk bermain musik supaya ia bertobat -->
salah besar!! Harus betobat terlebih dahulu, baru dapat melayani
TUHAN. Itu sebabnya jangan dibolak balik, harus membaca
alkitab.
Bagaimana agar kita dapat menjadi suci/dengan apa
kita disucikan? Jelas di dalam injil Yohanes 15: 3,
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Ku- katakan kepadamu = harus ada Firman yang
dikatakan oleh YESUS. Bagaimana dapat terjadi, sebab sekarang ini
pdt Widjaja yang berkata-kata, padahal dikatakan YESUS Yang
berkata-kata? Kalau di ibaratkan, maka saya ini hanya sebagai
pengeras suara saja/mikrophone, jadi yang berdiri adalah YESUS Yang
berkata-kata sedangkan saya hanya pengeras suara/mikrophone. Jadi
kalau YESUS berkata 'a', maka saya juga berkata 'a',
bagaimana mungkin dapat terjadi seperti itu? Sebab perkataan YESUS
adalah Firman Yang dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat
yang ada di dalam alkitab.
Saya ingin bertanya -->
ayat-ayat di dalam alkitab merupakan perkataan YESUS, tentunya
saudara setuju, diterangkan dengan ayat yang juga merupakan
perkataan dari YESUS,berarti seluruh Firman merupakan perkataan
YESUS dan ini yang dapat menyucikan kita.
Kalau ayat diterangkan
dengan lawakan, dengan ilmu pengetahuan dan ini mungkin lebih
menarik dan orang lebih senang mendengarnya, tetapi tidak
menyucikan. Di sini letak perbedaannya yaitu tidak menyucikan.
Kita keluar masuk gereja, tetapi kita tetap menjadi seperti yang
dulu. Kalau ayat diterangkan dengan ayat = perkataan YESUS
diterangkan dengan perkataan YESUS yaitu Firman yang merupakan
perkataan YESUS, ini yang membersihkan/menyucikan kita. Semoga kita
dapat mengerti.
Dengan apa kita disucikan? Itu sebabnya harus
ada alatnya terlebih dahulu. Itu sebabnya di dalam gereja TUHAN
harus ada penginjilan supaya jiwa-jiwa baru dapat masuk,
tetapi juga harus ditambah dengan Firman pengajaran. Ini
mutlak supaya kita dapat dipakai oleh TUHAN.
Di mana tempat
untuk menyucikan kita? Jika kita mau menjadi suci, maka tempatnya
harus jelas yaitu di dalam ruangan suci/kandang penggembalaan. Di
dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat = tiga macam ibadah
pokok kita sekarang ini.
Pelita emas = ibadah raya.
Meja
roti sajian = ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan
suci.
Mezbah dupa emas = ibadah doa penyembahan.
Ketiga
macam ibadah ini harus tekun = ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok. Jika tidak tekun --> datang, tidak datang, datang, tidak
datang dan ini seperti pakaian yang berlubang-lubang, dan ini tidak
indah. Sekali-pun harga dari pakaian itu jutaan, tetapi kalau ada
lubangnya, maka akan sayang sekali; semakin mahal pakaian itu, maka
sayangnya akan menjadi semakin keras.
Pakaian itu tidak kotor,
tetapi berlubang --> kehidupan ini sudah memiliki Firman
pengajaran, puji TUHAN sebab dibersihkan dengan sabun tukang
penatu/Firman pengajaran, tetapi pakaiannya itu berlubang-lubang -->
jangan-jangan lubang itu akibat rokok.
Jadi, jalan baru
dan hidup adalah:
- Baptisan
air/laut Kolsom = hidup benar dan ini merupakan mujizat sehingga
segala masalah di selesaikan,
- Yosua
melewati sungai Yordan yang kering menuju Kanaan --> YESUS turun
= mati di kayu salib untuk memberikan jabatan supaya kita dipakai
di dalam pembangunan tubuh Kristus.
Jadi
jalan baru dan hidup = jalan pemakaian TUHAN dalam kegerakan
pembangunan tubuh Kristus. Kita tidak mungkin tersesat, itu
sebabnya kita harus sungguh-sungguh disucikan sebab ini merupakan
syarat. Kalau kita sungguh-sungguh disucikan, maka gerakannya benar
oleh Kabar Mempelai/oleh Firman pengajaran yang benar; jangan
digerakan oleh manusia tetapi oleh Firman/bunyi sangkakala. Sebab
kalau sidang jemaat terus menerus mendengarkan suara manusia/suara
gembalanya, maka nanti jika bunyi sangkakala, sidang jemaat menjadi
bingung dan bertanya-tanya --> bunyi apa ini? Sekarang ia aktif
melayani TUHAN, tetapi karena suara manusia; jika satu waktu
sangkakala terakhir berbunyi, maka ia akan bingung dan akibatnya ia
akan ketinggalan. Ini sungguh-sungguh merupakan hal yang serius,
kegerakan harus dipimpin oleh tabut perjanjian/Kabar Mempelai/bunyi
sangkakala. Sebab tabut perjanjian yang membuat jalan yang
baru.
Mari! bagi para sidang jemaat, perhatian saudara jangan
kepada suara manusia, tetapi pada suara Firman/bunyi sangkakala
sebab ini adalah kegerakan yang benar = jalan baru dan hidup. Kalau
suara manusia, seperti jalan baru tetapi mati. Inilah jalan baru dan
hidup adalah jalan pemakaian TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Yohanes 4:
34, Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya.
Kalau kita melayani pembangunan tubuh
Kristus hanya untuk memberi makan = memuaskan = kita melayani
pembangunan tubuh Kristus hanya untuk memuaskan = menyenangkan TUHAN
= memberi makan TUHAN. Kita melayani bukan untuk mencari makan,
sebab ini salah!
Mohon maaf kepada para hamba-hamba TUHAN -->
karena saya tidak dapat bekerja, maka saya masuk sekolah alkitab
supaya saya dapat mencari makan --> salah!! Atau saya mau main
musik di gereja untuk mencari makan --> jangan, ini salah!!
Tetapi kita melayani, untuk memberi makan TUHAN = menyenangkan TUHAN
= memuaskan TUHAN. Rumusnya, kalau TUHAN dipuaskan, maka pasti TUHAN
akan memuaskan kita.
Syaratnya, "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya.
Melakukan kehendak Dia = taat
dengar-dengaran.
Menyelesaikan pekerjaan-Nya = setia sampai
akhir.
Jadi syaratnya adalah taat dan setia sampai akhir
= memberi TUHAN makan dan TUHAN akan memberi kita makan baik secara
jasmani mau-pun secara rohani = TUHAN akan memuaskan kita. TUHAN
tidak pernah menipu kita.
Itu sebabnya kita jangan terlebih
dahulu mencari makan, sebab ini salah. Kalau mencari makan, maka
kita harus bekerja di bank, di kantor dllnya dan ini tidak salah.
Tetapi jangan bekerja untuk TUHAN, tetapi untuk mencari makan, ini
salah. Tetapi kita bekerja untuk memberi TUHAN makan dan TUHAN akan
bertanggung jawab dengan memberi kita makan + semua akan menjadi
indah pada waktunya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
jalan baru yaitu:
- Waktu
bangsa Israel berada di laut Kolsom/baptisan air = jalan kebenaran.
Kita hidup benar dan diurapi oleh Roh Kudus. Ini merupakan suatu
mujizat yang luar biasa seperti laut Kolsom yang terbelah = kita
berpegang pada pengajaran yang benar sehingga ada jalan keluar dari
segala masalah = pertolongan TUHAN tepat pada waktunya.
- Yosua
dengan tabut perjanjian menyeberangi sungai Yordan menuju ke Kanaan
= jalan pemakaian TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Mari!
kita melayani dengan taat dan setia = memberi makan TUHAN dan TUHAN
tidak menipu kita, tetapi TUHAN akan memuaskan kita dan TUHAN
menjadikan semua indah pada waktunya. Ini sungguh-sungguh luar
biasa.
- Ibrani
10: 19, 20
19. Jadi, saudara-saudara,
oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam
tempat kudus,
20. karena Ia telah membuka
jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri,
Jadi, di sini, jalan baru dan hidup
adalah jalan dibalik tirai bait suci. Tirai
ini memisahkan ruang suci dengan ruangan maha suci, jadi dibalik
tirai adalah ruangan maha suci = jalan
kesempurnaan.
Biarlah
malam ini kita mendapatkan jalan baru karena YESUS sudah melewati
dua kerub yang memegang pedang = tirai terobek = ada jalan baru
yaitu:
- Jalan
kebenaran, mari kita sungguh-sungguh hidup benar sehingga TUHAN
akan memberkati kita dan semua masalah menjadi selesai.
- Jalan
pemakaian, mari! kita jangan menganggur sebab TUHAN mau memakai
kita, kita harus sungguh-sungguh taat dan setia sampai akhir dan
juga memuaskan TUHAN.
- Jalan
dibalik tirai = jalan kesempurnaan.
Efesus
5: 25-27
25. Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
26. untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
27. supaya dengan demikian
Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus
dan tidak bercela.
YESUS mati di kayu salib untuk
memandikan kita sebanyak dua kali yaitu:
- Dengan
air = baptisan air, kita diselamkan/dimandikan = dikuburkan dalam
baptisan air. Inilah penyucian pertama. Sesudah itu, kita
dimandikan
- Dengan
air hujan = Firman pengajaran. Di dalam Ul 32, Firman pengajaran
itu bagaikan embun, bagaikan hujan rintik-rintik. Saudara yang
berada di dalam Firman pengajaran merasa hanya sedikit yang datang,
saudara tenang saja sebab pengajaran ini masih seperti embun. Kalau
embun jarang orang yang tahu, apalagi hamba TUHAN tidak pernah tahu
kalau ada embun. Dulu karena saya bermain sepak bola, maka saya
selalu lari pagi sehingga tahu ada embun, tetapi sekarang karena
saya sudah menjadi seorang hamba TUHAN, maka saya tidak lari pagi
lagi tetapi doa pagi. Kalau tahu embun, berarti tidak berdoa. Nanti
kalau sudah mulai hujan rintik-rintik, baru ada orang yang mulai
mencari payung, tetapi kalau sudah hujan lebat, tinggal membuka
pintu gereja dan semua orang akan masuk = mencari pengajaran.
Tenang-tenang saja, jangan berpikir karena jemaat sedikit, kemudian
mau pindah ke yang lain. Jangan! Kita dipercayakan Firman
pengajaran, mari! tekunilah persekutuan yang kecil-kecil. Satu
waktu kita akan mengarah kepada kegerakan hujan akhir, itu sebabnya
sekarang ini kita harus bersabar terlebih dahulu, jangan
meniru-niru orang lain. Kita memiliki pengajaran dan kita tunjukkan
bahwa ini dibutuhkan di akhir jaman. Semoga kita dapat mengerti.
TUHAN,
membasuh/memandikan kita sebanyak dua kali yaitu dengan membaptis
dengan air = kita diselamkan di dalam air. Kemudian kita dimandikan
lagi di dalam air Firman pengajaran yang benar. Itu sebabnya setelah
kita menyelam di dalam baptisan air, kita juga harus menyelam di
dalam Firman terutama dalam ibadah pendalaman alkitab. Menyelam itu
di tempat yang dalam = mendalam di dalam Firman pengajaran terutama
di dalam ibadah pendalaman alkitab.
Kemudian dimandikan, apa yang
dimaksud dengan dimandikan? Penyakit kusta.
Imamat
14: 8, 9
8. Orang yang akan
ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh
rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir.
Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal
di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
9.
Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya:
rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur,
pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi
tahir.
Di bagian atas dibasuh dengan air (1x), ia
diijinkan untuk masuk ke perkemahan, tetapi tidak diijinkan masuk ke
dalam rumah --> orang yang sakit kusta, jika ia baru satu kali
dimandikan, ia boleh masuk ke perkemahan, tetapi belum diijinkan
masuk ke dalam rumahnya sendiri, masih terpisah. Apa enaknya tidak
diijinkan masuk ke dalam rumah = tidak boleh bertemu dengan istri
dan anak-anaknya? Jadi, harus dimandikan lagi untuk kedua
kalinya.
Penyucian secara dobel ini untuk menyucikan penyakit
kusta. Kusta ini berbicara tentang kenajisan --> orang
sakit kusta, jika bertemu dengan orang lain akan menutup wajahnya
dan berteriak-teriak --> najis, najis = kenajisan. Kita harus
berhati-hati dengan kenajisan sebab dihari-hari ini, kembali ke
jaman Nuh/jalan lama yang sudah pernah terjadi, tetapi akan terjadi
lagi yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Itu sebabnya
gereja jangan mengikuti dunia/jalan lama = semua menuju ke jaman
Nuh. Tetapi kita memakai jalan yang baru.
Kusta ini juga
berbicara tentang kebenaran diri sendiri. Putih tetapi kusta.
Kebenaran diri sendiri sering tidak disadari. Kalau kenajisan,
seringkali orang sadar. Semoga kita dapat mengerti.
Kebenaran
diri sendiri adalah:
- Suka
menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain --> dia yang
berdosa, tetapi menyalahkan orang lain = tirai/daging belum
terobek.
- Suka
menutupi dosa dengan cara menyalahkan TUHAN/menyalahkan pengajaran
yang benar.
- Suka
menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik --> mungkin suaminya
baru pulang dari luar negeri dengan membawa berlian, tetapi
istrinya tidak dibawa, yang dibawa istri yang kedua. Istri
pertamanya mengatakan bahwa suaminya sebagai seorang suami yang
baik, padahal suami sudah memiliki dua orang istri.
- Kalau
kita belajar dari Naaman, maka Naaman gusar kepada nabi Elisa yang
memerintahkannya untuk mandi di sungai, Naaman menjadi gusar sebab
nabi tidak mengindahkannya. Jadi suka gusar seperti saya juga yang
suka gusar, suka marah dan kasar. Saya periksa-periksa diri dan
sadar bahwa saya ini masih kasar dihari-hari ini, sejak ada asrama
Lempin-El di gereja dan karena tidak semua orang baik, maka setiap
hari saya agak berteriak-teriak sehingga terikut terus dan saya
disadarkan bahwa saya masih suka gusar. Jadi saya juga diperiksa
oleh TUHAN.
- Dan
juga ada Gehazi yang suka akan uang. Begitu Naaman disembuhkan, ia
mau memberi uang kepada nabi Elisa tetapi nabi menolaknya. Gehazi
berpikir bahwa nabi/gembalaku terlalu sungkan, tetapi Gehazi tidak
segan/tidak sungkan. Itu sebabnya sekarang ini kita harus
berhati-hati sebab ada banyak sidang jemaat dan tua-tua yang suka
akan uang dan tidak segan kepada gembalanya terutama soal
persepuluhan yang mau dikuasai oleh tua-tua dan juga oleh sidang
jemaat. Padahal persepuluhan itu merupakan kepercayaan TUHAN kepada
seorang gembala. Bagi rekan-rekan gembala, bukan uangnya yang
kita pertahankan, tetapi kepercayaan TUHAN yang kita pertahankan,
sebab di balik persepuluhan ada makanan bagi sidang jemaat.
Sekarang ini banyak orang yang tidak segan dengan suka akan uang =
kebenaran diri sendiri dan harus dibasuh sebanyak dua kali.
Kita
harus berhati-hati, sebab seringkali di saat kita diberkati, kita
terkena kusta dan contohnya adalah Ayub sekali-pun ia seorang yang
kaya sebab ia diberkati, ia jujur, saleh dlsbnya (Ayub 1: 1-3)
tetapi Ayub memiliki kebenaran diri sendiri.
Ayub
32: 1, 2
1. Maka ketiga orang itu
menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap
dirinya benar.
2. Lalu marahlah Elihu bin
Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena
ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Lebih
benar dari pada ALLAH = menyalahkan pengajaran yang benar =
menyalahkan TUHAN = kebenaran diri sendiri.
Kebenaran diri
sendiri juga berarti suka merasa bangga seperti Naaman yang merasa
bangga karena memiliki kedudukan, mengapa nabi tidak mau keluar
untuk menyambutnya? Ayub dan Naaman suka bangga karena kedudukan
dllnya.
Bukan hanya orang yang diberkati yang dapat menjadi
kusta, orang yang telanjang seperti Adam dan Hawa di taman Eden juga
dapat menjadi kusta. Ketika TUHAN bertanya kepada Adam, apakah
engkau memakan buah yang Ku- larang: tetapi Adam menjawab bahwa
istri yang Kau --> TUHAN juga disalahkan. Dalam keadaan
telanjang/habis-habisan, banyak juga orang yang memiliki kebenaran
diri sendiri = keras hati = kaku.
Ayub harus melewati ujian
habis-habisan. Mari! mungkin kita berada dalam keadaan ujian
habis-habisan, maka itu merupakan kesempatan untuk duduk di tanah
dan hanya mengaku bahwa kita hanyalah tanah liat.
Ayub
42: 5, 6
5. Hanya dari kata orang
saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri
memandang Engkau.
6. Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan
abu."
Mari, TUHAN ijinkan bagi hamba-hamba TUHAN
yang pelayanannya sudah kacau dan semuanya sudah hancur --> ujian
habis-habisan mungkin di bidang jasmani, ekonomi dan juga kesehatan
dlsbnya. Maksud TUHAN itu bukan hendak membinasakan tetapi supaya
kita duduk di bawah Kaki TUHAN dan hanya mengaku bahwa kita ini
hanyalah debu tanah liat yang tidak memiliki kebanggaan.
Debu
tanah liat:
- hanya
mengaku bahwa saya-lah yang bersalah.
- mudah
retak --> saya yang retak/saya yang salah, bukan istri-ku, bukan
anak-ku, bukan jemaat yang salah.
- tidak
mampu --> tanah liat tidak dapat berbuat apa-apa.
- dan
aku bukan siapa-siapa = tidak ada kebanggaan.
- hanya
untuk diinjak-injak --> aku bukan siapa-siapa sehingga layak
diinjak-injak. Mau naik tingkatnya, maka tanah liat hanya menjadi
genting/atap rumah yang pada akhirnya juga diinjak-injak. Kalau ada
atap yang bocor, maka tanah liat itu juga diinjak-injak. Mau apa
tanah liat ini? Kalau diinjak-injak, maka itu cocok buat diri-ku,
sebab kalau dipuji-puji, tidaklah cocok, sebab yang dipuji adalah
batu marmer atau mutiara. Tetapi kalau kita mengaku bahwa kita
hanyalah sebagai tanah liat, maka kita berada di dalam Tangan Sang
Mempelai/Sang Penjunan Yang dapat membuat jalan baru dan hidup, Dia
dapat membenarkan dan memberkati, Dia dapat memakai hidup kita
sekali-pun sudah hancur, tetapi dapat diperbaharui sedikit demi
sedikit. Dan Dia juga dapat menyempurnakan. Dulu manusia dari tanah
liat, diciptakan menjadi sama mulia dengan TUHAN. Kalau sekarang
ini kita kembali menjadi tanah liat, jalan kesempurnaan, maka kita
diciptakan menjadi sempurna seperti TUHAN/Mempelai Wanita TUHAN
yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Pintu firdaus terbuka dan juga pintu Yerusalem Baru terbuka bagi
kita.
Mari,
serahkan hidup ini sebab tanah liat ini hanya percaya dan
mempercayakan diri di Tangan Mempelai Pria Surga/di Tangan Sang
Penjunan sehingga belas kasih TUHAN mampu membuat jalan hidup dan
jalan baru di dalam hidup kita sekalian.
TUHAN
memberkati.1