Tema
kita yang terdapat di dalam injil
Yohanes 10: 10b,
Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.
Tadi
malam kita sudah mendengar 'Aku datang'. Aku= Pribadi YESUS dalam
wujud Firman pengajaran, ini yang harus kita utamakan dihari-hari
ini. Di mana ada Firman pengajaran yang benar, maka di situ ada
hadirat Pribadi YESUS dan ada kuasa/mujizat TUHAN Yang kita alami
untuk memberikan hidup dalam kelimpahan.
Sekarang
kita akan melihat di dalam injil Yohanes 10 ini ada tiga kali
penampilan dari Pribadi YESUS untuk memberikan hidup dalam segala
kelimpahan yaitu:
- Yohanes
10: 9, Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar dan menemukan padang rumput.
- Yohanes
10: 11, Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya;
- Yohanes
10: 36, masihkah kamu berkata kepada Dia yang
dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia:
Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku
Anak Allah?
Kita
sudah mendengar bahwa dunia ini sudah dikuasai oleh setan yang
membuat dunia ini bagaikan padang gurun sehingga sulit untuk hidup
secara jasmani dan juga tidak ada kehidupan rohani, sebab dunia ini
sudah penuh dengan dosa dllnya. Jadi tidak ada kehidupan di dunia
ini, itu sebabnya YESUS harus datang untuk memberikan hidup kepada
kita bahkan hidup dalam kelimpahan.
Kita
akan mempelajari penampilan YESUS Yang pertama
Yohanes
10: 9, 10,
9.
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat
dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.
Penampilan
dari YESUS Yang pertama
'Aku-lah
pintu'. YESUS
adalah Pintu masuk -->
siapa masuk melalui Aku, ia akan selamat
dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput/mempunyai
hidup dalam kelimpahan.
Jadi,
YESUS adalah Pintu masuk/jalan untuk mendapatkan hidup dalam
kelimpahan. Sama dengan injil
Yohanes 14: 6, Kata
Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Jadi
YESUS di dalam injil
Yohanes 14: 6, Jalan/Pintu masuk menuju
Bapa= Satu-satunya jalan untuk masuk dalam kerajaan surga. Kita sudah
mendengar salah satu bentuk hidup dalam kelimpahan adalah sampai kita
masuk dalam kerajaan surga. Ini tentang Pintu --> 'Akulah
Pintu'.
Kita
akan mempelajari pintu yang ada di dalam kerajaan surga. Di gunung
Sinai, Musa bersama TUHAN melihat kerajaan surga dan Musa juga
menerima dua hal yaitu:
- Keluaran
25: 8, 9
8. Dan
mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di
tengah-tengah mereka.
9.
Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai
contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya,
demikianlah harus kamu membuatnya."
Jadi, inilah hal
pertama/petunjuk yang diterima oleh Musa untuk membuat
kerajaan surga di bumi itulah tabernakel=
miniatur kerajaan surga di
bumi. Jadi
kerajaan surga bukanlah sesuatu yang abstrak, banyak orang
mengatakan surga, surga, itu baik, tetapi mereka tidak mengetahui
bagaimana model dari kerajaan surga. Kita bersyukur lewat
alkitab/lewat Musa di atas gunung Sinai, kita bukan hanya mendengar
tentang kerajaan surga, tetapi kita dapat mengerti.
TUHAN
selalu berdoa --> 'di bumi seperti di surga'. Lewat kemah
suci/tabernakel, kita dapat merasakan 'di bumi seperti di surga'=
suasana surga ada di bumi lewat tabernakel. Ini yang sering tidak
diterangkan di dalam gereja-gereja; kalau dua loh batu, semua gereja
menerima/aliran gereja mana-pun mau menerima. Tetapi yang pertama
ini yang sering tidak dijelaskan.
- Keluaran
31: 18, Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah
Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum
Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Dua
loh batu ini diterima oleh semua orang/gereja.
Sebenarnya yang pertama itu merupakan petunjuk untuk membuat
tabernakel yang merupakan tempat bagi dua loh batu. Jadi, terlebih
dahulu tabernakel yang dibangun, kemudian dua loh batu ditempatkan
di dalamnya. Semoga kita dapat mengerti.
Karena
YESUS tampil sebagai 'Akulah Pintu', maka kita belajar tentang
pintu.
Pintu-pintu
di mana kita dapat mendapatkan hidup dalam kelimpahan, sebab di luar
pintu merupakan tempat pencuri dan perampok yang tidak mau masuk
melalui pintu, tetapi mereka melompat tembok. Inilah ketandusan yang
diciptakan oleh setan itulah dosa-dosa sampai pada kebinasaan. Pagi
ini kita mempelajari masuk pintu untuk mendapatkan hidup dalam
kelimpahan.
Di
dalam tabernakel/kerajaan surga ada tiga macam pintu yaitu:
- pintu
gerbang, Keluaran
27: 16, tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu
tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain
kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya -- tenunan yang
berwarna-warna -- dengan empat tiangnya dan empat alas tiang
itu.
Pintu gerbang kerajaan surga/tabernakel di dalam ktb
Mazmur disebut dengan pintu gerbang
kebenaran/selamat.
Mazmur
118: 19-21
19. Bukakanlah aku pintu
gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap
syukur kepada TUHAN.
20. Inilah pintu
gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
21.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah
menjadi keselamatanku.
Mengapa di dalam ktb Mazmur ini
mengatakan 'bukakanlah aku pintu gerbang'? berarti pintu ini
ditutup/tertutup. Kalau pintu ini terus terbuka, maka kita tidak
perlu meminta untuk dibukakan. Jadi, karena diminta untuk dibukakan
pintu kebenaran/pintu keselamatan, maka sebenarnya pintu
kebenaran/pintu keselamatan ini sudah ditutup. Kapan pintu kebenaran
ini ditutup? Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa.
Jadi kalau ada
seruan 'bukakanlah pintu', biarlah pagi hari ini kita juga
berseru, 'bukakanlah pintu' bagi kita sebab sesungguhnya pintu
itu sudah tertutup.
Kejadian 3: 24, Ia
menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala
dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon
kehidupan.
Karena pintu menuju ke pohon kehidupan itu
sudah ditutup, maka itu berarti betul-betul tidak ada kehidupan dan
dijaga oleh kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan siapa yang
mau masuk akan terkena pedang.
Sejak Adam dan Hawa berbuat
dosa/tidak taat, maka mereka diusir dari firdaus dan pintu
firdaus/pintu surga= pintu kebenaran/pintu keselamatan dijaga oleh
kerub-kerub dengan pedang yang bernyala-nyala/pedang
menyambar-nyambar itulah pedang penghukuman-Ku.
Kalau manusia
berdosa datang ke sana, maka ia tidak dapat masuk sebab akan terkena
pedang. Itu sebabnya siapa yang dapat membuka pintu itu? Hanya YESUS
sebab 'Akulah pintu'. YESUS Satu-satunya Manusia Yang tidak
berdosa harus mati di kayu salib bagaikan terkena pedang yang
menyambar-nyambar yaitu pedang penghukuman untuk membuka pintu
firdaus/pintu surga/pintu kebenaran/pintu keselamatan.
Seharusnya
YESUS tidak dihukum, sebab ia tidak berdosa, tetapi Ia terkena
pedang yang menyambar-nyambar sehingga mati di kayu salib untuk
membuka pintu supaya manusia berdosa ditebus dosanya dan dapat masuk
ke dalamnya.
Inilah seruan yang dijawab yaitu waktu YESUS
mati di kayu salib, betul-betul pintu sudah terbuka, itu sebabnya
YESUS berani berkata 'Akulah pintu', 'Akulah jalan' sebab
YESUS Yang membuka pintu/jalan menuju keselamatan, kebenaran dan
juga jalan menuju firdaus dan jalan ke surga.
Yohanes 19
--> YESUS mati sebab terkena pedang yang menyambar-nyambar/mati
di kayu salib.
Yohanes
19: 31-34
31. Karena
hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu
tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah
hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus
dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan
mayat-mayatnya diturunkan.
32. Maka
datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama
dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan
Yesus;
33. tetapi ketika mereka sampai
kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kaki-Nya,
34. tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
Sebenarnya YESUS sudah
mati dengan empat luka utama --> waktu itu Ia disalib bersama
dengan dua orang penjahat, karena hari Sabat sehingga tidak boleh
ada mayat yang tergantung, berarti semua harus segera mati supaya
mayatnya dapat segera diturunkan. Itu sebabnya bagi penjahat yang
belum mati, maka kakinya dipukul/dipatahkan supaya cepat
mati.
Tetapi ketika prajurit-prajurit itu sampai ke YESUS,
mereka melihat bahwa YESUS sudah mati, sehingga Kaki YESUS tidak
jadi dipatahkan, tetapi seorang prajurit menombak Lambung YESUS dan
ini merupakan Luka yang terbesar sebab mengeluarkan Darah dan Air.
Jadi, sebenarnya YESUS sudah mati dengan empat luka utama/luka
penebusan yaitu dua di Tangan dan dua di Kaki untuk menyelamatkan
orang Israel/umat pilihan TUHAN= untuk membuka pintu
keselamatan dan kebenaran/pintu surga bagi bangsa Israel.
Sebenarnya YESUS datang hanya untuk orang Israel/umat pilihan TUHAN
--> Matius 15: 24, Jawab Yesus: "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
Waktu seorang perempuan Kanaan/bangsa kafir
meminta tolong kepada YESUS, tetapi YESUS menjawab: 'Aku diutus
hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel'.
Kemudian
bagaimana dengan nasib dari bangsa kafir? --> kita semua termasuk
bangsa kafir, bukan keturunan Yahudi/Israel= bukan keturunan Abraham
secara jasmani. Bangsa kafir mendapat kesempatan dari TUHAN lewat
luka yang ke lima.
Tadi, begitu melihat YESUS sudah mati,
maka prajurit-prajurit itu tidak jadi mematahkan Kaki-Nya, tetapi
seorang prajurit Romawi itulah bangsa kafir menusuk Lambung YESUS
sehingga terjadi luka yang kelima yang terbesar dan terdalam sebab
ditusuk dengan tombak yang lebih besar dari paku mau-pun dari duri
atau-pun dari cambuk yang berduri. Jadi, bangsa kafirlah yang
membuat sendiri Luka yang kelima.
Jadi, lewat Luka ke lima di
Lambung YESUS Yang mengeluarkan Darah dan Air, maka bangsa kafir
dapat masuk pintu gerbang keselamatan/pintu gerbang kebenaran/pintu
gerbang surga= bangsa kafir mendapatkan pembukaan pintu.
Bagaimana
prakteknya/arti dari lewat luka yang kelima yang mengeluarkan Darah
dan Air? Bangsa kafir memanfaatkan Luka yang kelima untuk
mendapatkan pembukaan pintu dan dapat masuk dalam pintu gerbang
kebenaran/pintu gerbang keselamatan/pintu gerbang surga dengan
praktek:
Darah dalam tabernakel menunjuk pada mezbah
korban bakaran. Dulu binatang-binatang dikorbankan --> dagingnya
dibakar dan darahnya dipercikkan untuk pengampunan dosa. Sekarang,
kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang dll, mengapa? Sebab
sudah digenapkan oleh Anak Domba ALLAH/oleh YESUS/Korban
Kristus.
Sekarang arti dari mezbah korban bakaran adalah
percaya dan bertobat= salib. Ini tanda darah. Tadi
malam kita sudah mendengar, bertobat itu adalah berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada TUHAN dan di situ ada hidup.
Kita
bandingkan pintu rumah orang Israel dengan pintu rumah orang Mesir;
waktu bangsa Israel hendak keluar dari Mesir, maka perbedaan antara
pintu rumah orang Israel dengan pintu rumah orang Mesir adalah pintu
rumah orang Israel memiliki tanda darah sehingga tidak terjadi
kematian, yang ada kehidupan dan kebahagiaan serta pengucapan
syukur.
Mereka melihat anak sulung raja dan juga anak-anak
sulung pembesar-pembesar Mesir mati serta rakyat biasa anak sulung
mereka juga mati, pasti orang Israel akan mengucap syukur sebab di
rumah mereka tidak terjadi kematian. Ada tanda darah sehingga ada
kehidupan, bahkan ada pengucapan syukur/hidup dalam
kelimpahan.
Mari, pagi ini, tidaklah sulit untuk kita
mendapatkan hidup/mendapatkan pembukaan pintu/masuk dalam pintu
gerbang surga sehingga kita hidup dalam kelimpahan dengan tanda
darah= percaya dan bertobat= tinggalkan dosa.
Yang membuat
kematian, kesusahan, ketandusan sampai kebinasaan adalah dosa, itu
sebabnya harus diselesaikan/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada
TUHAN sehingga ada pintu keselamatan dan juga pintu kebenaran= ada
hidup kelimpahan. Semoga kita dapat mengerti.
Air
dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan dan untuk sekarang
berarti baptisan air. Jadi orang yang sudah bertobat/mati terhadap
dosa, secara logika, maka orang mati harus dikubur, jika orang mati
tidak dikubur, maka akan bertambah busuk.
Mari! ada banyak
macam baptisan seperti ada banyak macam bahtera; waktu jaman Nuh
saya percaya pasti ada banyak orang yang memiliki kapal dan mungkin
lebih canggih daripada kapal Nuh, tetapi hanya bahtera Nuh yang
selamat/hanya satu yang selamat.
Jadi, baptisan air, YESUS
sebagai Kepala dan kita satu tubuh. Satu tubuh= satu baptisan
(Efesus 4: 15). Seperti YESUS dibaptis, kita juga
dibaptis --> baptisan air yang benar adalah baptisan menurut
Firman ALLAH= baptisan air, di mana kita dibaptis seperti YESUS
dibaptis= bersama YESUS kita dibaptis.
Roma
6: 2, 4
2. Sekali-kali tidak!
Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat
hidup di dalamnya?
4. Dengan demikian kita
telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
Jadi baptisan air yang benar
adalah orang mati terhadap dosa/orang bertobat dikuburkan dalam
baptisan air bersama YESUS dan dia bangkit (keluar dari air) bersama
YESUS dalam hidup yang baru.
Tadi malam kita sudah
mendengar, bahwa hidup baru adalah hidup dalam kebenaran= tidak ada
lagi yang negatif/tidak ada lagi dosa. Kebenaran adalah iman, jadi
hidup dalam kebenaran= hidup dalam iman/hidup dari iman= keturunan
Abraham.
Inilah jalan bagi bangsa kafir untuk mendapatkan
pembukaan pintu. Seharusnya YESUS mati dengan empat Luka hanya
membuka pintu bagi bangsa Israel/umat pilihan TUHAN. Bangsa kafir
belum mendapatkan bagian dari kematian YESUS itu, jadi bagaimana
bangsa kafir dapat bagian dari kematian YESUS itu? Dari luka yang
kelima yang mengeluarkan Darah dan Air --> luka di Lambung.
Sekarang berarti bertobat, dibaptis air, kita mendapatkan hidup
dalam kebenaran dan juga hidup dari iman sehingga kita juga dianggap
sebagai keturunan Abraham.
Galatia 3: 7,
Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka
itulah anak-anak Abraham.
Jadi, di sinilah yaitu dari
Darah dan Air/bertobat dan baptisan air, maka bangsa kafir dapat
hidup:
- dalam
kebenaran.
- dari
iman.
Berarti
bangsa kafir juga menjadi keturunan Abraham/Israel secara
rohani.
Diperkuat lagi dengan Matius 3: 7-9, supaya
kita tidak ragu dari pertobatan/percaya dan bertobat= tanda darah;
kemudian baptisan air= kita hidup benar= hidup dari iman.
Sesungguhnya, kita bangsa kafir ini di hadapan TUHAN hanya seperti
batu-batu yang tenggelam di selokan/di tempat yang kotor, tetapi
diambil oleh TUHAN untuk dijadikan anak-anak Abraham/umat pilihan
TUHAN.
Matius 3: 7-9,
11
7. Tetapi waktu ia melihat banyak
orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia
kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang
mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka
yang akan datang?
8. Jadi hasilkanlah buah
yang sesuai dengan pertobatan.
9. Dan
janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham
adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat
menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
11.
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan,
tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari
padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan
membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Ay 7,
tentang baptisan.
Ay 8, pertobatan= tanda darah.
Ay 9, memang
secara jasmani, Abraham adalah bapa/nenek moyang dari orang
Israel/umat pilihan TUHAN.
Jadi, lewat bertobat/td Darah di
Lambung, kemudian dibaptis/td Air di Lambung, dapat merubah
batu/bangsa kafir menjadi anak-anak Abraham/menjadi Israel
rohani/menjadi roti yang menyenangkan TUHAN= dapat dimakan oleh
TUHAN.
Inilah mujizat terbesar/mujizat keubahan hidup,
bagaimana batu-batu yang tenggelam di selokan/di tempat yang
kotor/tempat kenajisan/tempat dosa dapat dijadikan roti-roti yang
menyenangkan TUHAN.
Bangsa kafir dapat menjadi roti merupakan
rencana ALLAH yang rohani dan ini hendak diserobot oleh setan dengan
yang hal yang jasmani. Waktu YESUS berpuasa dan Ia merasa lapar,
setan datang dengan mengatakan untuk menjadikan batu-batu itu
menjadi roti. Seandainya YESUS mau mendemostrasikan Kuasa-Nya dengan
membuat batu menjadi roti, sehingga YESUS dapat makan. Tetapi bangsa
kafir tidak akan pernah menjadi keturunan Abraham secara rohani=
pintu akan tertutup untuk selama-lamanya bagi bangsa kafir.
Kita
harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak ditampilkan
mujizat-mujizat secara jasmani tetapi tidak sesuai Firman sehingga
menghancurkan rencana ALLAH/kehendak ALLAH. Bukannya saya tidak
menginginkan mujizat secara jasmani --> saya juga
menginginkannya, tetapi terlebih dahulu mujizat secara rohani yaitu
pembaharuan= menjadi anak-anak Abraham yang:
- hidup
dalam kebenaran,
- hidup
dari iman, baru kemudian kita akan mengalami mujizat secara
jasmani.
Itu
sebabnya di dalam ibadah, kita jangan mementingkan hal yang jasmani
terlebih dahulu sebab kita dapat keluar dari kehendak TUHAN, tetapi
yang rohani terlebih dahulu yaitu keubahan hidup lewat Darah dan
Air. Batu menjadi roti, bangsa kafir yang berdosa dan yang keras
dapat menjadi anak-anak Abraham= hidup dalam kebenaran dan hidup
dari iman.
Jadi iman itu= kebenaran, jika tidak benar, maka
itu bukanlah iman. Saya sering memberikan contoh yang sederhana saja
yaitu:
- misalnya
di jalan raya kemudian terkena lampu merah, kemudian kita berseru
"dalam Nama YESUS" dan kita segera memacu kendaraan menerobos
lampu merah itu. Ini merupakan kesalahan yang besar, sebab iman itu
adalah kebenaran.
- kita
sudah di vonis sakit perut dan dilarang untuk makan lombok, tetapi
karena kita ingin makan yang pedas-pedas, maka kita berseru "dalam
Nama YESUS, TUHAN tolong". Ini juga salah, sebab bukan kebenaran
tetapi mencobai TUHAN. Kalau kebenaran, kita dapat menahan diri -->
saya tidak makan makanan itu sekali-pun makanan itu enak, saya
tetap hidup sebab saya hidup dari iman/hidup dari TUHAN. Inilah
kebenaran. Semoga kita dapat mengerti.
Mari
kita manfaatkan kesempatan sekarang ini, sekali-pun kita berada di
dalam selokan/atau berada di mana saja, tetapi kalau kita mau
bertobat dengan:
- meninggalkan
dosa/mati terhadap dosa,
- masuk
dalam baptisan air, bagi yang sudah dibaptis, mari sekarang
hasilnya yaitu kita:
- hidup
dalam kebenaran,
- hidup
dari iman sehingga kita menjadi keturunan Abraham= batu dapat
menjadi roti= masuk dalam rencana penyelamatan dari TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Pintu
surga terbuka= hidup dalam kelimpahan juga akan dicurahkan kepada
kita. Jika kita menjadi keturunan Abraham, maka kita berhak untuk
menerima berkat Abraham. Terutama bagi kita bangsa kafir yang
merupakan batu-batu yang mati, istilah batu itu berarti sudah
mati/tidak ada kehidupan, tetapi TUHAN rela Lambung-Nya
ditombak.
Sekalipun YESUS sudah mati, tetapi Ia masih ingat
kepada kita bangsa kafir; kalau YESUS mati dengan empat Luka, maka
itu merupakan kasih TUHAN kepada bangsa Israel, tetapi sudah
mati-pun, YESUS masih ingat kepada bangsa kafir dan lebih dari kasih
adalah anugerah/kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir. Itu sebabnya
bangsa kafir harus memanfaatkan anugerah dan kemurahan TUHAN
sehingga berkat Abraham dicurahkan kepada kita.
Galatia
3: 13, 14
13. Kristus telah menebus
kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,
sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu
salib!"
14. Yesus Kristus telah membuat
ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa
lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan
itu.
Di kayu salib itu bukanlah mati biasa, tetapi mati
terkutuk. YESUS mati terkutuk supaya apa? supaya berkat Abraham
dicurahkan kepada kita sampai ke anak cucu= berkat jasmani/berkat
kelimpahan. Sampai tua Abraham tidak pernah ia kehilangan berkat
sampai ke anak cucu. Banyak orang yang masih muda memiliki berkat,
tetapi sudah memiliki anak cucu, semuanya sudah habis.
Maafkan
bagi rekan-rekan hamba TUHAN, masih muda sudah memiliki berkat
dengan gereja yang besar, tetapi sampai ke cucu, semuanya habis
bahkan gerejanya di jual. Sebab yang diwariskan hanyalah
gereja/hanya sidang jemaat, bukan kebenaran. Kalau yang
diwariskan iman/hidup di dalam kebenaran, maka berkat Abraham akan
sampai ke anak cucu.
Anak-anak kami merupakan satu beban bagi
kami para hamba-hamba TUHAN. Dulu saya takut memiliki anak, waktu
saya masih lajang, saya tinggal di gereja sehingga saya tahu
bagaimana anak dari seorang hamba TUHAN itu banyak yang payah.
Begitu saya menikah, maka saya berpikir lebih baik saya tidak
memiliki anak karena saya sudah menjadi seorang hamba TUHAN sehingga
saya merasa takut. Hamba TUHAN itu sama dengan para pejabat sebab
kami merupakan orang yang sibuk sehingga anak menjadi tidak
terkontrol. Tetapi mari, lewat ibadah kita ini, kita belajar dari
Abraham yang mewariskan bukan perkara jasmaninya, tetapi yang
diwariskan adalah imannya. Hidup di dalam kebenaran, itulah yang
ditekankan, maka berkat jasmani yang berkelimpahan akan sampai ke
anak cucu.
Ditambah dengan berkat rohani, itulah Roh.Kudus
--> kita layak menerima Roh.Kudus= kita hidup di dalam urapan
Roh.Kudus --> sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah
dijanjikan itu. Semoga kita dapat mengerti.
Urapan
Roh.Kudus itu berguna untuk pelayanan sebab kekuatan pelayanan itu
di dalam urapan Roh.Kudus; kalau kita melayani dengan urapan
Roh.Kudus, maka pelayanan kita itu menjadi tertib dan teratur
--> sukacita tetapi tertib dan teratur.
Di dalam bahasa
Jawa itu sangat jelas antara urapan dengan urakan/berteriak-teriak
sesuka hatinya seperti di dunia, tetapi di gereja juga
berteriak-teriak tanpa aturan= ini urakan. Di stadion/di dunia itu
cara bermain musik dan bernyanyi dengan berteriak-teriak, di gereja
juga demikian dan ini berbahaya sebab itu adalah daging -->
'jangan kamu serupa dengan dunia'. Bukan hanya kehidupan
kita, pelayanan kita, tahbisan kita mau-pun nikah kita -->
semuanya, jangan serupa dengan dunia.
Bagaimana perbedaan
antara bermain musik di dunia dengan bermain musik di gereja?
Sekali-pun semua alat musik itu memakai alat musik dari merk yang
sama seperti di sini memakai alat musik merk Yamaha, maka di dunia
mereka juga bermain musik dengan merk Yamaha (maafkan, saya tidak
promosi). Tidak ada alat musik dengan merk surga --> semua
alatnya sama. Di mana perbedaannya? kalau di dunia, mereka bermain
dengan daging, sedangkan di gereja bermain dengan urapan Roh.Kudus=
ada sukacita tetapi tertib dan teratur= kerajaan surga. Bukan bebas
seperti dunia. Ada roh bebas, maksud dari bebas adalah bebas
terhadap dosa sehingga kita dapat memuji TUHAN.
Bukan
memuji dengan bebas/sembarangan, berkhotbah sembarangan seperti di
dunia yang sedang berkampanye --> bukan!! Di dalam urapan, ada
sukacita surga yang tertib dan teratur. Semoga kita dapat
mengerti.
Urapan Roh.Kudus merupakan tanda bahwa kita
tidak dihukum lagi= lepas dari kutukan dan hukuman TUHAN. Inilah
kita masuk pintu gerbang yang pertama yaitu pintu gerbang kebenaran
dan keselamatan sehingga berkat Abraham mengalir di dalam hidup kita
sampai ke anak cucu= hidup berkelimpahan.
Dan juga berkat
secara rohani --> Roh.Kudus mengalir, kita dipakai melayani TUHAN
dalam sukacita surga/kekuatan surga tetapi di dalam ketertiban dan
keteraturan. Inilah tubuh, kita semua merupakan tubuh yang tidak
dapat melayani dengan seenaknya --> bebas! Tangan dan kaki bebas
sehingga dapat berjatuhan dengan sendirinya. Bebas! Tetapi teratur
dan tertib. Tepuk tangan dengan semangat, tetapi teratur. Kalau
masih dalam tubuh/dalam urapan, maka sikap kita harus selalu tertib
dan teratur= tidak sama dengan dunia. Semoga kita dapat
mengerti.
Roma 8: 1,
2
1. Demikianlah sekarang tidak ada
penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
2.
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut.
Dengan adanya Roh.Kudus, bukan
berarti kita dapat bebas sebebas-bebasnya --> ini salah!! Tetapi
bebas dari dosa sehingga kita bebas dari penghukuman TUHAN dan kita
mendapatkan hidup yang kekal. Roh yang memberikan hidup sampai hidup
kekal selama-lamanya, daging sama sekali tidak dapat memberikan
hidup. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah pintu yang pertama
yaitu pintu gerbang --> 'Akulah Pintu' Seharusnya pintu
gerbang keselamatan, pintu gerbang kebenaran lewat Korban Kristus
dengan empat Luka dibuka hanya kepada bangsa Israel. Tetapi masih
ada kesempatan/ kemurahan lewat Luka yang kelima bagi bangsa
kafir/kita semua lewat Darah/bertobat dan lewat air/baptisan air,
bangsa kafir/kita dapat hidup dalam kebenaran dan juga hidup dari
iman seperti Abraham sehingga kita menjadi keturunan Abraham dan
pintu surga terbuka --> berkat Abraham dicurahkan baik berkat
secara jasmani mau-pun berkat secara rohani yaitu Roh.Kudus= tidak
ada penghukuman lagi atas hidup kita. Kita betul-betul mendapatkan
hidup kekal.
- pintu
kemah, Keluaran
26: 36, Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu
kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
Pintu
kemah ini berbicara tentang kepenuhan
Roh.Kudus; jadi kita masuk pintu gerbang= percaya,
bertobat, masuk dalam baptisan air, kemudian masuk dalam
urapan/diurapi oleh Roh.Kudus, tetapi selanjutnya masuk pintu kemah=
kepenuhan Roh.Kudus.
Dulu pertama kali sudah terjadi di
loteng di Yerusalem sebanyak seratus dua puluh orang. Sedangkan di
dalam ktb Kejadian, Roh. Kudus ditutup dengan seratus dua
puluh --> manusia hanya sampai seratus dua puluh tahun umurnya
dan tidak berbantah-bantah --> Kejadian 6: 3,
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi
umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Tetapi
di loteng di Yerusalem dibuka dengan angka seratus dua puluh
orang berkumpul, Roh. Kudus dicurahkan untuk memenuhi kehidupan kita
sampai hari ini. Inilah pintu kemah= kepenuhan Roh. Kudus.
Di
bagian atas, kita diurapi dengan Roh.Kudus, jika kita terus menerus
hidup benar dan diurapi, maka lama kelamaan kita akan dipenuhi
dengan Roh.Kudus/kepenuhan Roh.Kudus. Kalau kita sudah dipenuhkan
dengan Roh.Kudus, maka akan menghasilkan buah-buah Roh.Kudus dan
salah satu dari buah-buah Roh.Kudus adalah kesetiaan (Gal 5).
Kesetiaan= ketekunan.
Kita bandingkan dengan Lukas 8 tentang
penaburan; Lukas 8: 15, Yang jatuh di tanah
yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu,
menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam
ketekunan."
Jadi, di bagian atas, kepenuhan
Roh.Kudus menghasilkan buah kesetiaan/ketekunan. Pemberitaan Firman
ALLAH juga menghasilkan buah ketekunan. Jadi, pemberitaan Firman
ALLAH dalam urapan Roh.Kudus, mendorong kita untuk dapat tekun.
Di
dalam tabernakel, ketekunan itu berbicara tentang ruangan suci=
masuk dalam ruangan suci. Sesudah masuk pintu gerbang, ada halaman;
kalau halaman surga ada mezbah korban bakaran dan kolam pembasuhan=
darah/bertobat dan air/baptisan air. Sesudah itu masuk pintu kedua
itulah kepenuhan Roh.Kudus= ketekunan --> kita menerima
pemberitaan Firman yang berbuah ketekunan akan menghasilkan
ketekunan= masuk ruangan suci. Setelah halaman, maka ruangan kedua
adalah ruangan suci. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi bagi
rekan-rekan hamba TUHAN, saudara jangan merasa puas kalau di dalam
pemberitaan semuanya menangis dan ini belum tentu suatu
keberhasilan. Tetapi keberhasilan pemberitaan Firman ALLAH adalah
kalau membawa sidang jemaat tekun di dalam ruangan suci.
Di
dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat yang untuk sekarang
adalah:
- pelita
emas --> ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan kita
dengan ALLAH Roh.Kudus disertai karunia-karunia/ada
nyanyian-nyanyian, ada kesaksian-kesaksian. Ketekunan ini tidak
boleh dihalangi oleh apa-pun. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
di jaman Israel, ketekunan dalam ibadah raya ini setara dengan
pesta pentakosta/hari ke lima puluh. Jadi bangsa Israel memiliki
banyak pesta/hari raya tetapi hanya ada tiga pesta yang utama yaitu
pesta paskah, pesta pentakosta/hulu hasil dan pesta pondok daun (Im
23). Ibadah pada hari Minggu, maka itu adalah ibadah setara dengan
pesta pentakosta/pesta hulu hasil= hasil yang terbaik. Jadi, di
dalam urapan Roh.Kudus, kita dapat memberikan yang terbaik bagi
TUHAN= memberikan pelayanan yang terbaik bagi TUHAN.
- meja
roti sajian --> sekarang adalah ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ibadah pendalaman alkitab= ada roti/pengajaran
Firman dan juga ada Roti/tubuh Kristus. Dan untuk darah --> dulu
di meja roti sajian ada korban curahan/anggur yang dicurahkan=
Darah YESUS. Ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci, setara dengan pesta paskah. Inti dari pesta
paskah adalah membuang ragi= waktu paskah tidak boleh ada ragi.
Jadi lewat ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan
suci, itu berarti kita sedang membuang ragi= membuang dosa-dosa
supaya kehidupan kita tidak dibuang. Pilih salah satu. Seringkali
ada yang datang kepada saya dan mengatakan bahwa kehidupannya tidak
layak sebab berdosa sehingga ia ingin berhenti melayani TUHAN -->
salah!! Sebab ini namanya membuang pelayanan, yang dibuang raginya
dengan berkata: saya tidak layak tetapi saya mau bertobat dan mau
tetap melayani. Jadi, bukan pelayanannya yang dibuang, tetapi
raginya yang dibuang. Di dalam 1 Kor 5, saudara dapat membaca di
rumah --> 'buanglah ragi yang lama, jadilah adonan baru',
itulah pesta paskah. Ragi ini termasuk ragi percabulan, ragi
penipuan, ragi kikir, ragi mabuk dllnya, semuanya harus dibuang.
- mezbah
dupa emas --> sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa
penyembahan. Di tempat saya melakukan kunjungan, belum pernah ada
ibadah doa puasa, tetapi di Ciawi pernah ada ibadah doa puasa dan
ini berarti sudah lengkap. Lain kali kalau TUHAN ijinkan kita
datang kembali, mungkin kita dapat membentuk satu kali ibadah doa
puasa. Jadi, kita praktek bersama-sama= mengalami tiga macam pesta.
Dan ini setara dengan pesta pondok daun. Jadi, untuk pesta pondok
daun, bangsa Israel diperintahkan untuk mengumpulkan daun-daunan
untuk dibuatkan rumah dan mereka harus tinggal di dalamnya
sekali-pun memiliki rumah yang bagus. Ini menunjuk pada perobekkan
daging. Tekanan bagi pesta pondok daun adalah penyaliban
daging/perobekkan daging supaya kita menjadi manusia baru/manusia
surgawi. Tiga macam ibadah membawa kita sampai kita menjadi manusia
baru.
Tiga
macam pesta:
- Lewat
pesta pentakosta, kita melayani di dalam urapan Roh.Kudus, kita
memberikan yang terbaik/pelayanan yang terbaik untuk TUHAN lewat
taat dengar-dengaran. Tidak dengan emosi, ambisi dllnya, tetapi
dalam urapan Roh.Kudus.
- Kemudian
lewat pesta paskah, kita membuang ragi= kita melayani dalam
kesucian dan juga
- Lewat
pesta pondok daun, kita melayani dalam salib sampai kita menjadi
manusia baru/manusia surgawi.
Inilah
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok= tiga macam pesta utama
dari bangsa Israel dan untuk sekarang disebut kandang
penggembalaan.
Mari! kita semua berada di dalam kandang.
Sesudah berakhirnya fellow-ship ini, maka masing-masing kembali ke
kandang= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok= ketekunan dalam
tiga macam pesta= ketekunan dalam kandang penggembalaan= kehidupan
yang tergembala. Inilah pintu kemah.
Jadi, keberhasilan dari
pemberitaan Firman dalam urapan Roh.Kudus bukan sekedar membuat
orang menangis dllnya --> ini boleh dan sah-sah saja. Tetapi yang
terpenting adalah jika pemberitaan Firman dalam urapan Roh.Kudus
akan membawa sidang jemaat dalam ketekunan di dalam
penggembalaan/ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini
merupakan perjuangan kami para gembala-gembala.
Kita jangan
puas jika pada hari Minggu, jemaat yang datang jumlahnya ribuan,
tetapi pada saat ibadah pendalaman alkitab, tinggal berapa orang?
Kemudian ibadah doa penyembahan, tinggal berapa? Ini merupakan
persoalan, bukan tidak persoalan.
Dulu saya di tempatkan di
daerah yang kecil dengan jumlah sidang jemaat hanya sepuluh orang,
kemudian saya di tempatkan di kota Malang dan waktu saya datang
jumlah jemaat ada seratus orang lebih, tetapi sekarang jumlah sidang
jemaat sudah beberapa kali lipat. Kemudian saya ditanya dengan
mengatakan bahwa sekarang pdt Widjaja sudah berhasil di Malang, saya
katakan tidak!! Lebih berhasil dulu ketika saya masih berada di
Gending, yang bertanya menjadi terkejut dengan berkata bahwa di desa
jumlah jemaat hanya sepuluh orang. Tetapi saya katakan bahwa di desa
ibadah pada hari Minggu, jemaat yang datang sepuluh orang, ibadah
pendalaman alkitab yang datang sembilan, sepuluh orang dan ibadah
doa penyembahan juga sembilan sepuluh orang= sembilan puluh persen.
Sedangkan di Malang hanya tujuh puluh delapan puluh persen -->
ini masih belum berhasil, saya masih harus berjuang dan bertekun di
bawah Kaki TUHAN untuk membawa sidang jemaat dalam ketekunan. Ini
merupakan keberhasilan, sebab dalam pemberitaan Firman= benih tumbuh
di dalam hati yang baik, dengan berbuahkan buah ketekunan. Mari! di
mulai dari kita sebagai gembala-gembala harus bertekun sebab nanti
akan diikuti dengan ketekunan dari sidang jemaat. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita akan melihat terlebih dahulu di dalam ktb
Mazmur 92, orang yang tergembala/tekun di dalam penggembalaan
disamakan dengan pohon. Pohon merupakan gambaran dari manusia daging
yang harus ditanam di dalam bait ALLAH. Jangan ditanam di pinggir
jalan, kalau di pinggir jalan akan menjadi kering, sebab dikutuk
oleh TUHAN. Pohon ara di pinggir jalan= Kristen jalanan akan menajdi
kering, itu sebabnya harus tergembala.
Bagi para hamba TUHAN
(maafkan) saudara jangan menjadi Kristen jalanan sebab akan menjadi
kering, itu sebabnya harus tertanam di dalam bait ALLAH. Semoga kita
dapat mengerti.
Mari! kita masuk pintu demi pintu yaitu:
- Pintu
gerbang --> sudah ada kelimpahan/berkat Abraham. Kita hanya
hidup benar saja= hidup sesuai iman/sesuai Firman.
- Pintu
kemah --> ketekunan yang akan menghasilkan hal yang luar biasa.
Mazmur
92: 13-16
13. Orang benar akan
bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras
di Libanon;1
4. mereka yang ditanam di bait
TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
15.
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
16.
untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku
dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Tidak
ada kecurangan= TUHAN tidak pernah menipu kita. Jadi, kehidupan yang
tergembala= kehidupan yang tekun di dalam tiga macam ibadah
pokok/tiga macam pesta= kehidupan yang berada di dalam kandang
penggembalaan/tergembala= pohon yang tertanam di bait ALLAH, bukan
di pinggir jalan.
Siapa yang harus tergembala? seorang
gembala harus tergembala --> jangan pergi kesana dan ke sini.
Tua-tua/penatua juga harus tergembala, imam-imam/pelayan TUHAN juga
harus tergembala dan juga domba-domba harus tergembala= tertanam di
bait ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita tertanam di bait ALLAH, maka hasilnya adalah:
- ada
buah korma. Yaitu
kemanisan, kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh
keadaan dunia= berlawanan dengan keadaan dunia.
Contoh:
Apakah
TUHAN mengatakan berbahagialah orang yang kenyang --> ini
merupakan pendapat dari dunia, tetapi TUHAN mengatakan
berbahagialah orang yang lapar. Seringkali kita menolak apa yang
tertulis di dalam alkitab sebab tidak cocok dengan daging, itu
sebabnya pemberitaan Firman di dalam penggembalaan harus berurutan
--> cocok atau tidak cocok dengan daging, tetap harus
diberitakan. Berurutan inilah yang paling murni. Kalau tidak
berurutan/asal comot --> supaya jemaat merasa senang, maka kali
ini diberitakan Firman tentang berkat yang berkelimpahan. Tetapi
kalau pemberitaan Firman berurutan --> kali ini Firman TUHAN
tentang berkat, tetapi lain kali tentang anjing dan babi.
- pohon
aras. Pohon aras
merupakan pohon yang paling kuat/kekuatan dari TUHAN= kuat dan
teguh hati. Pohon aras ini tinggi dan kuat, sekali-pun angin
menerpa, pohon ini tidak roboh --> kuat dan teguh hati,
menghadapi angin pencobaan ia tidak kecewa= tidak meninggalkan
TUHAN tetapi tetap berharap kepada TUHAN. Jadi, kalau orang
tergembala, ia akan kuat/tahan banting.
Kemudian angin
pengajaran palsu, kehidupan itu tetap kuat/tetap berpegang teguh
pada pengajaran yang benar. Tidak mengikuti yang lain, bagi yang
lain, silahkan, tetapi kita tetap berpegang teguh pada ajaran yang
benar. Inilah kuat dan teguh dan akan dipakai dalam kegerakkan
hujan akhir.
Ketika bangsa Israel hendak memasuki Kanaan -->
di dalam ktb Yosua 1, tertulis sebanyak empat kali 'kuat dan
teguhkan hatimu'. Dalam kegerakkan ke Kanaan/etape yang terakhir
bukan dicari orang yang pandai --> boleh pandai atau bodoh,
boleh kaya atau miskin, memiliki jemaat banyak atau sedikit, tidak
perduli!!! Sebab bukan ini yang dicari, tetapi yang dibutuhkan
adalah orang yang kuat dan teguh hati.
Kita harus
berhati-hati, sebab banyak murid-murid yang ikut-ikutan waktu YESUS
mengatakan kepada Petrus bahwa malam ini engkau akan menyangkal
Aku, tetapi Petrus mengatakan bahwa itu tidak akan terjadi bahkan
Petrus akan mati bagi TUHAN dan murid-murid yang lain ikut-ikutan
berkata bahwa mereka juga mau mati. Dan juga waktu Petrus mau pergi
untuk menangkap ikan, seperti Firman TUHAN tadi malam; Petrus sudah
menjadi penjala manusia (Lks 5) tetapi di dalam injil Yoh 21,
Petrus kembali menjala ikan dan semua murid-murid juga ikut. Karena
Petrus merupakan orang yang di tuakan dllnya, sehingga sekali-pun
bersalah --> kami juga mau ikut dan ini berbahaya sebab tidak
kuat/tidak teguh. Semoga kita
dapat mengerti.
Dan bagi bangsa kafir, sederhana sebab
dikaitkan dengan pohon aras; pohon aras ini yang dipakai pada
pembangunan bait ALLAH Salomo, di mana bangsa kafir? Bangsa kafir
hanya sebagai tukang tebang kayu, tetapi dipakai untuk membangun
bait ALLAH Salomo dan untuk sekarang pembangunan tubuh Kristus.
Sangat sederhana, tidak perlu muluk-muluk. Seharusnya untuk
pembangunan bait ALLAH Salomo, bangsa kafir tidak mendapatkan
bagian, tetapi diakui bahwa orang Sidon itu lebih hebat menebang
pohon aras. Apa yang menjadi keahlian kita?
1
Raja-raja 5: 6, Oleh sebab itu, perintahkanlah
orang menebang bagiku pohon-pohon aras dari gunung Libanon, dan
biarlah hamba-hambaku membantu hamba-hambamu, dan upah
hamba-hambamu akan kubayar kepadamu seberapa juga kauminta, sebab
engkau tahu, bahwa di antara kami tidak ada seorang pun yang pandai
menebang pohon sama seperti orang Sidon."
Orang
Sidon adalah bangsa kafir= di luar bangsa Israel. Tirus dan Sidon.
Hanya menebang pohon; mungkin hanya membersihkan yang kata orang
'hanya', tetapi pekerjaan surga itu semuanya sama mulia dan
semua juga dipakai oleh TUHAN termasuk bangsa kafir untuk menebang
pohon aras. Semua karunia/jabatan apa-pun yang TUHAN berikan, kita
harus setia dan berkobar-kobar sebab harus kita pertanggung
jawabkan= setia dan bertanggung jawab sehingga kita dipakai di
dalam pembangunan bait ALLAH Salomo= pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
- berbuah
sampai masa tua. Berbuah
sampai masa tua= perlindungan dan pemeliharaan TUHAN sampai ke anak
cucu= kelimpahan seperti Abraham. Ada pohon yang hanya berbuah
sekali kemudian sudah harus ditebang seperti pohon pisang. Sekarang
ini banyak hamba TUHAN pohon pisang --> sekali berbuah, habis!
Karena kesombongan dllnya; baru mau dipakai, sudah habis. Itu
sebabnya bagi hamba-hamba TUHAN yang masih muda, harus didoakan
supaya jangan menjadi sombong.
Ada yang berbuah sampai di
tengah-tengah, sudah habis. Tetapi baiklah kita berbuah sampai masa
tua= berkat sampai ke anak cucu= perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN sampai ke anak cucu.
Terlebih dari buah masa tua adalah
buah kesempurnaan yaitu menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Secara jasmani, ada buah tetapi secara rohani, kita menjadi semakin
dewasa/sampai tua, sampai satu waktu berbuah kesempurnaan/ buah
Mempelai Wanita TUHAN/tubuh Kristus yang sempurna. Ini merupakan
hasil dari penggembalaan, sebab kalau berada di pinggir jalan,
jangankan berbuah, belum berbuah sudah menjadi kering!! Tidak bisa
menjadi Kristen jalanan/hamba TUHAN jalanan, harus benar-benar
tertanam di dalam bait ALLAH= tergembala pada pengajaran yang benar
supaya ada:
- Buah
yang manis --> ada kemanisan= buah korma.
- Pohon
aras --> pemakaian TUHAN= keteguhan hati kita dan ada
- Buah
sampai masa tua --> secara jasmani, terlebih buah
Mempelai/tubuh Kristus yang sempurna.
Tetapi
juga tidak dapat satu penggembalaan, sebab ada kandang yang lain.
Jadi supaya kita menuju pada kesatuan tubuh Kristus/buah
sempurna/Mempelai Wanita, maka harus ada persekutuan antar kandang.
Kita tidak dapat menjadi sempurna kalau sendiri, itu sebabnya harus
ada persekutuan semacam ibadah ini lima kali kebaktian dan ini
merupakan kesempatan untuk menuju kepada kesempurnaan.
Yohanes
10: 16, Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang
bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan
mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu
kawanan dengan satu gembala.
Satu kawanan dengan satu
gembala= satu tubuh dengan Satu Kepala. Jadi, untuk mencapai buah
kesempurnaan/kesatuan tubuh Kristus, harus ada persekutuan antar
kandang/antar penggembalaan sehingga akan menghasilkan satu kawanan
dengan Satu Gembala= satu tubuh dengan Satu Kepala.
Persekutuan
tubuh Kristus ini seperti carang yang banyak tetapi melekat pada
Satu Pokok Anggur Yang Benar= Firman pengajaran yang benar. Jadi
dasar dari persekutuan tubuh Kristus adalah Firman pengajaran
yang benar/Satu Pokok Anggur Yang Benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau persekutuan kita di dasarkan pada Firman
pengajaran yang benar/Pokok Anggur Yang Benar, maka akan menuju
pada kesatuan tubuh yang sempurna, tetapi kalau persekutuan ini
berdasarkan pada yang lain/tidak berdasarkan pada pengajaran yang
benar, tetapi berdasarkan pada kemakmuran/uang, kedudukan,
berdasarkan pada figur dari seorang manusia seperti artis dllnya
tetapi bukan karena Firman --> yang datang akan mencerai
beraikan= ini yang menimbulkan golongan-golongan seperti golongan
Apolos, golongan Paulus, golongan Kefas dllnya, ini semua karena
melihat manusianya, bukan pada Firman pengajaran. Semoga kita dapat
mengerti pada kesempatan ini.
Yang datang itu pencuri dan
perampok, bukan YESUS Yang datang kalau tanpa pengajaran yang
benar. Dan juga yang ada hanyalah suasana ketandusan/suasana dosa
seperti selalu membicarakan dosa orang lain dllnya, bahkan di
mimbar membicarakan dosa orang lain sehingga menjadi kering sampai
pada kebinasaan. Jika kita datang dalam persekutuan yang kering,
maka ketika kita pulang ke rumah, kita semua menjadi kering. Itu
sebabnya sekali lagi, panitia harus berdoa, terlebih lagi saya
sebagai pembicara --> jangan sampai pulang dari sini kita
semuanya menjadi kering. Tetapi pulang dari sini, kita semuanya
akan berbuah sebab kalau kita sudah berbuah, maka tidak akan sulit
untuk bersekutu.
Persekutuan tubuh Kristus ini merupakan
suatu perkara yang besar dan mulia, tetapi seringkali sudah
didahului oleh perkara yang kecil sehingga menjadi bingung. Mau
bersekutu, bertanya terlebih dahulu, berapa uangnya? Padahal di
dalam alkitab, uang itu merupakan perkara yang kecil, tetapi dapat
mengalahkan perkara yang besar sehingga ibadah persekutuan tubuh
itu dibatalkan. Kita jangan melakukan ini, sebab persekutuan tubuh
Kristus ini merupakan perkara besar yang dibela oleh YESUS sebagai
Kepala. Semoga kita dapat mengerti ini.
- bersaksi.
Tugas kita adalah untuk bersaksi (Maz 92: 16)
kepada yang lain, sebab apa? kita bersaksi sebab:
- TUHAN
tidak pernah menipu kita. Kalau kita benar-benar
tergembala/bersekutu pada pengajaran yang benar, maka TUHAN Yang
akan memelihara kita --> Bapa-Kulah Pemelihara-Nya.
- masih
banyak hamba TUHAN/anak TUHAN yang berada dipinggir jalan daripada
yang berada/tertanam di bait ALLAH.
Itu
sebabnya mari tergembala dengan sungguh-sungguh sehingga kita semua
dapat berseru 'TUHAN tidak pernah menipu kita' tidak ada
kecurangan pada-Nya. Semoga kita dapat mengerti.
- pintu
tirai. Sesudah
ruangan suci, masih ada lagi pintu yaitu pintu tirai/tabir.
Keluaran
26: 31-33
31. Haruslah kaubuat tabir
dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus
yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan
ahli tenun.
32. Haruslah engkau
menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut
dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas
perak.
33. Haruslah tabir itu kaugantungkan
pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke
sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah
bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
Pintu
terakhir adalah pintu tirai dan di balik itu ada ruangan maha suci.
Pintu tirai ini berbicara tentang perobekan daging sampai
sepenuh= tidak ada lagi daging yang tersisa. Contohnya
adalah YESUS --> Filipi 2: 8, Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
YESUS
mengalami perobekan daging sepenuh yaitu taat sampai mati di kayu
salib. Di bagian atas diterangkan bahwa pintu firdaus tertutup
gara-gara Adam dan Hawa berbuat dosa yaitu dosa tidak taat. Di sini,
YESUS harus taat sampai mati di kayu salib untuk membuka pintu;
sebenarnya YESUS tidak berbuat dosa sebab Ia berbuat baik sehingga
Ia tidak perlu disalib. Hanya orang berdosa/orang yang terkutuk yang
harus disalib, tetapi YESUS taat pada kehendak Bapa --> 'ya
Abba, ya Bapa'.
Seringkali kita mengakui Firman --> ya
Firman, tetapi= ini tidak sepenuh sebab masih ada banyak suara
daging. Soal apa saja seringkali kita tidak taat, tetapi YESUS taat
sampai mati di kayu salib, kita taat sampai daging tidak bersuara=
pintu tirai.
Sebagai contoh adalah pada jaman Nuh yang di
dalam srt 1 Petrus 3, disebutkan ada roh-roh yang tidak taat/semua
orang tidak taat, hanya delapan orang yang taat yaitu Nuh
sekeluarga. Semua tidak taat terutama tentang pembuatan bahtera
bahkan mereka mengolok-olok/mengejek dan untuk sekarang mengejek
Firman pengajaran.
Kalau Firman menunjuk kebenaran dan
kesucian malahan diejek --> inilah suara daging. Saya tidak mau
melayani TUHAN dengan tidak benar sebab seringkali kita tidak taat
tetapi kita mau melayani dan ini berarti bukan melayani sekali-pun
kita berkata --> aku mengusir setan, aku bernubuat tetapi TUHAN
berkata 'enyahlah engkau', bukan orang yang berseru TUHAN yang
akan masuk ke surga, tetapi orang yang melakukan kehendak ALLAH (Mat
7).
Aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat
--> h e b a t!!!! tetapi kalau tidak taat --> enyahlah engkau.
Keberhasilan dalam pelayanan, bukanlah mengusir setan, bukan
mendatangkan jemaat yang banyak, tetapi keberhasilan di hadapan
TUHAN adalah taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat
mengerti.
Seperti Nuh, begitu Nuh taat dengar-dengaran sampai
daging tidak bersuara, maka Nuh hidup di dalam Tangan kasih karunia
TUHAN.
Kejadian 6: 5,
8
5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa
kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan
hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
8.
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata
TUHAN.
Kecenderungan di srt Petrus disebut sebagai roh
tidak taat; termasuk kami para hamba-hamba TUHAN yang selalu
melawan, tetapi kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara/pintu tirai terobek= kita mengulurkan tangan kepada TUHAN
dan TUHAN juga mengulurkan Tangan= Tangan Yang berlobang paku=
Tangan anugerah TUHAN Yang sudah teruji di kayu salib diulurkan
kepada kita= kita hidup di dalam Tangan kasih
karunia/anugerah/kemurahan TUHAN.
Hasilnya:
- Tangan
anugerah TUHAN/kasih karunia TUHAN menyelamatkan Nuh sekeluarga dari
air bah. Ini yang disebut dengan KESELAMATAN MEMPELAI.
Dibalik tirai ada tabut perjanjian, itulah Mempelai. Tabut
perjanjian terdiri dari tutup yang terbuat dari emas murni -->
inilah TUHAN YESUS Kristus sebagai Mempelai Pria Surga/Kepala
sedangkan petinya yang terbuat dari kayu yang menunjuk pada manusia
daging yang harus ditanam di bait ALLAH tetapi disalut dengan
emas/sifat Ilahi sampai kayu tidak kelihatan lagi. Inilah gereja
sempurna/Mempelai Wanita. Jadi tabut ini adalah pertemuan Mempelai
Pria dengan Mempelai Wanita= keselamatan Mempelai.
Untuk
sekarang air bah itu berbicara tentang:
- dosa/puncak
dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan yang
merajalela di jaman Nuh. Kekayaan dan kepandaian tidak dapat
menghentikannya sebab semua terlibat sampai anak kecil-pun tidak
ada yang hidup. Semuanya tidak taat= semuanya masuk dalam dosa
makan minum dan kawin mengawinkan. Jangan pernah mengatakan bahwa
anak ini masih kecil sebab makan minum dan kawin mengawinkan tidak
memandang bulu atau jangan mengatakan bahwa sudah menjadi seorang
hamba TUHAN, pasti kuat --> jangan katakan!!! Sebab tidak ada
yang kuat. Yang kuat hanyalah orang yang taat dengar-dengaran= yang
hidup dalam Tangan kasih karunia dan anugerah TUHAN.
- pencobaan
yang tidak dapat ditanggulangi oleh apa-pun juga --> naik ke
pohon, pohon itu hilang, naik ke gunung, gunungnya juga hilang. Mau
naik ke langit juga tidak bisa, dengan cara dari bumi, tidak dapat.
Satu waktu kita harus menghadapi pencobaan-pencobaan yang tidak
dapat ditanggulangi oleh apa-pun di dunia sampai antikrist yang
berkuasa selama tiga setengah tahun. Ini bagaikan air bah di bumi,
siapa yang dapat hidup? Hanya orang yang hidup dalam Tangan
anugerah TUHAN= taat dengar-dengaran.
- penghukuman
TUHAN berupa api dari langit sampai api di neraka.
Kita
bebas, berarti ada keselamatan Mempelai= ada hidup berkelimpahan.
- Kisah
rasul 7: 9, 10
9. Karena iri hati,
bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah
menyertai dia,
10. dan melepaskannya dari
segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan
hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya
menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Yusuf
ini merupakan gambaran dari gereja Mempelai, ia dilahirkan pada masa
tua Yakub. Yakub ini merupakan gambaran dari Roh.Kudus.
Abraham
gambaran dari ALLAH Bapa, Isak gambaran dari ALLAH Anak. Yusuf
dilahirkan di masa tua Yakub= gereja akhir jaman/gereja
Mempelai.
Karena kasih karunia, maka Yusuf menjadi berhasil
sebab ia menjadi orang nomor dua di Mesir. Karena taat, Yusuf harus
masuk penjara --> tidak mengapa saudaraku, sebab satu saat kasih
karunia akan mengangkat kita dan ini bernama KEBERHASILAN
MEMPELAI. Selamat dan berhasil. Sekali-pun sepertinya kita ini
dipenjara.
Penjara ini semuanya terbatas:
- ada
yang memiliki ukuran satu kali satu sehingga sulit untuk bergerak,
- ijazah
terbatas,
- gaji
terbatas,
- jemaat
terbatas.
Semuanya
terbatas --> tidak masalah! Yang penting kita hidup di dalam
Tangan kasih karunia. Siapa yang mau memandang orang yang berada di
dalam penjara? Jangan-jangan keluarganya sendiri tidak mau
mengunjungi sebab:
- kami
berasal dari desa,
- kami
tidak dipandang oleh orang, yang penting TUHAN Yang memandang kita.
Daripada kita dipandang orang, tetapi TUHAN tidak memandang
kita.
Sekali-pun kita tidak terpandang, tetapi kita hidup di
dalam kasih karunia TUHAN.
- dikucilkan
--> tidak mengapa, sebab satu waktu Tangan Yang sudah teruji di
kayu salib akan membuat kita menjadi berhasil dan indah pada
waktunya.
Ini
tidak dapat dilawan oleh kekuatan dunia, Mesir-pun tidak dapat
melawan. Itu sebabnya mari bertahan dengan ketaatan. Sekali-pun kita
diolok seperti Nuh ketika ia membangun bahtera yang pasti ia diolok
dengan perkataan seperti orang suci, merasa benar sendiri.
- Wahyu
22: 20, 21
20. Ia yang memberi
kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
21.
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
'Ya,
Aku datang segera'= YESUS siap untuk datang sebagai Mempelai
Pria.
'Amin, datanglah= kita siap menjadi Mempelai Wanita.
Di
mana kesiapan itu? Dari kasih karunia. Siapa yang tidak pernah
berbuat dosa? masih ada kasih karunia yang mampu mengangkat kita
dari dosa-dosa. Daud yang hebat dapat jatuh dengan Betsyeba, kalau
bukan karena kasih karunia, maka Daud harus mati. Kasih karunia ini
bernama KESEMPURNAAN MEMPELAI.
Kasih
karunia:
- mengangkat
kita dari kejatuhan,
- menyucikan
dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita
menjadi sempurna seperti YESUS= kita terangkat semua bagaikan tabut
perjanjian yaitu Tutup/Mempelai Pria dengan peti/Mempelai Wanita.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
kita yang berada di dalam Kabar Mempelai dan sebagai pekabar-pekabar
Kabar Mempelai, mari kita berusaha --> jangan kita mengabarkan
pengajaran Mempelai tetapi kita tidak menjadi Mempelai. Itu sebabnya
kita harus berusaha, sebab kalau tidak, maka itu berarti kita menipu
orang seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus --> 'jangan aku
mengabarkan injil, tetapi aku sendiri ditolak.
Itu
sebabnya bagi kita sekalian sebagai pekabar Mempelai, kita sendiri
harus terlebih dahulu berusaha untuk menjadi Mempelai. Jangan sampai
tidak menjadi Mempelai, kalau tidak menjadi Mempelai, maka itu
berarti beritanya/ia berbohong. Kita harus berusaha, bukan dengan
kekuatan sendiri, tetapi oleh Tangan kasih karunia TUHAN.
Apapun:
- keselamatan
Mempelai,
- keberhasilan
Mempelai, ada di dalam Tangan TUHAN,
- kesempurnaan
Mempelai.
Perbedaan
antara bahtera Nuh dengan bahtera yang lain adalah
bahtera Nuh
ditutup oleh Tangan TUHAN. Bahtera yang lain ditutup oleh tangan
manusia. Bahtera ditutup oleh Tangan TUHAN, ini merupakan kelebihan
kita dari semuanya. Sekali-pun keadaan kita terbatas dan banyak
memiliki kesalahan, tetapi kalau kita mau kembali ke pintu
keselamatan, kembali ke pintu kemah/tergembala dan kembali ke pintu
tirai/kita mulai taat dengar-dengaran, maka kita hidup di dalam
Tangan Anugerah, Dia Yang bekerja dan TUHAN akan menolong kita semua.
TUHAN
memberkati.1