Pada
waktu yang lalu, tema kita terdapat di dalam
Markus 7: 37,
sekarang ini tema kita terdapat di dalam injil
Yohanes 10: 10b,
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.
Jadi,
saya singkat,
'Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dalam
segala kelimpahan'.
'Aku
datang' -->
secara umum berarti
YESUS datang ke dunia
untuk memberikan hidup di dalam segala kelimpahan.
Tetapi
secara khusus YESUS datang di kota Ambon/terutama
ditengah-tengah kita sekarang ini untuk memberikan hidup di dalam
segala kelimpahan.
Pertanyaannya,
mengapa YESUS harus datang jauh-jauh dari surga ke dunia untuk
memberikan hidup di dalam kelimpahan? Jawabannya:
- Yesaya
14: 12-17
12. "Wah, engkau sudah
jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah
dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa!
13. Engkau yang tadinya
berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak
mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak
duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14.
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang
Mahatinggi!
15. Sebaliknya, ke dalam dunia
orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang
kubur.
16. Orang-orang yang melihat engkau
akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia
yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat
kerajaan-kerajaan bergoncang,
17. yang telah
membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya,
yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke
rumah?
Ini tentang Lucifer yang jatuh,
karena ia sombong dan ingin menyamai TUHAN, sehingga ia jatuh dan
menjadi setan.
Jadi, mengapa YESUS harus datang kedunia
untuk memberikan hidup dalam kelimpahan? Sebab setan
sudah membuat dunia ini/memporak porandakan dunia ini menjadi
seperti padang gurun.
Padang
gurun ini merupakan tempat:
- di
mana manusia tidak dapat menabur dan menuai.
- sulit
untuk hidup secara jasmani, sekarang ini di semua bidang sangat
merasakan kesulitan.
- porak
poranda ini penuh dengan penyakit, setan yang merupakan sumber dari
penyakit dlsbnya. Jadi sangat sulit untuk hidup secara jasmani di
dunia ini karena ulah dari setan.
- 'yang
tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang kerumah'.
Setan juga mengikat manusia dalam
dosa-dosa, sehingga mengalami sakit dan kematian secara rohani.
Di saat kita berbuat dosa = sakit secara rohani/terkurung
dalam dosa/terikat oleh dosa dan jika dibiarkan, maka kerohanian itu
akan mati yang mengakibatkan kebinasaan. Ini juga merupakan ulah
dari setan.
- 1
Yohanes 2: 17, Dan dunia ini sedang lenyap dengan
keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
Seringkali kita
menerangkan salah sebab mengatakan dunia ini akan lenyap -->
bukan!! Tetapi dunia ini sedang lenyap. Sedang itu berarti
sudah terjadi. Kalau kita mengikuti gaya hidup dunia dll, maka itu
berarti kita sedang lenyap; sekali-pun dipandang bahwa kehidupan itu
hebat, tetapi kalau mengikuti keinginan dunia/tata cara dunia, maka
itu berarti sedang lenyap bersama dunia. Jadi jawaban yang ketiga
ini adalah dunia ini sedang
lenyap/sedang menuju kepada kehancuran dan kebinasaan.
Satu waktu api dari langit akan turun sehingga dunia ini betul-betul
tidak akan ada lagi.
Jadi
inilah jawabannya, mengapa YESUS harus datang ke dunia untuk
memberikan hidup dalam kelimpahan? Sebab dunia ini sudah dirusak oleh
setan --> kehidupan secara jasmani mau-pun secara rohani rusak =
dunia ini sedang rusak.
Jadi
kesimpulannya adalah:
- sebenarnya
di dunia ini tidak ada kehidupan, baik secara jasmani terutama
secara rohani. Semuanya menuju kepada kebinasaan karena dosa-dosa
- tidak
ada kekuatan di dunia ini seumpama kepandaian, kekayaan yang
menjanjikan/menjamin kehidupan secara jasmani apalagi secara rohani.
Kehidupan secara jasmani ini tidak dapat menjamin, kehidupan yang
memiliki ijazah saja belum tentu terjamin, sebab ada banyak
pengangguran, apalagi kehidupan secara rohani. Maafkan bagi yang
memiliki ijazah, sebab bukan saudara yang dimaksud sebab TUHAN akan
membuka jalan. Tetapi ini merupakan kenyataan dan juga ada banyak
penyakit-penyakit yang juga terdapat di negara yang sudah maju yang
mengakibatkan kematian. Inilah kenyataan yang dihadapi.
Jika
di dunia ini sudah tidak ada lagi yang dapat menolong, maka YESUS
Yang merupakan Satu-satunya Yang harus datang dari surga untuk
memberikan kelimpahan. Semua yang ada di dunia tidak ada yang mampu,
manusia dan juga kekuatan dari dunia, tidak mampu menjamin kehidupan
secara jasmani, apalagi kehidupan secara rohani.
YESUS
sudah datang di kota Ambon dan berada ditengah-tengah kita untuk
memberikan hidup dalam kelimpahan.
Di
bagian atas sudah diterangkan latar belakang mengapa YESUS harus
datang, sebab di dunia ini memang tidak ada kehidupan yang mampu.
Sekarang, kita harus mengerti terlebih dahulu apa arti dari hidup di
dalam kelimpahan, sebab seringkali arti kelimpahan ini disalah
artikan dengan berpikir gaji dari orang itu berjuta-juta rupiah =
berkelimpahan. Tetapi kalau gajinya hanya sesuai dengan u.m.r, maka
dianggap tidak berkelimpahan --> ini salah!!!. Sebab kelimpahan
surga itu tidak dapat diukur dengan hal yang jasmani, kalau
kelimpahan surga diukur dengan hal yang jasmani, maka yang berada di
luar YESUS hidup mereka lebih berlimpah. Konglomerat yang berada di
luar YESUS lebih banyak daripada yang berada di dalam YESUS.
Seringkali
kami sebagai hamba TUHAN juga salah dengan mengukur kalau gedung
gerejanya besar dengan sidang jemaat yang ribuan jumlahnya maka itu
berarti kelimpahan --> oh, tidak!!. Kalau ukurannya hanyalah
gedung gereja, maka dibandingkan dengan besarnya mall/tempat
perbelanjaan, maka kalah gereja itu. Jangan-jangan besar gereja itu
hanya seperti tempat parkir mobil dari mall itu. Atau jumlah orang
yang banyak, dibandingkan dengan di Senayan, maka di Senayan, jumlah
orangnya lebih banyak lagi.
Jadi,
apa pengertian dari hidup dalam kelimpahan? Kita ingat di dalam
alkitab tentang Kanaan yang berlimpah dengan susu dan madu. Inilah
sistim Kanaan.
Jadi,
pengertian hidup dalam kelimpahan adalah:
- hidup
yang dipelihara oleh TUHAN sampai selalu dapat mengucap syukur
kepada TUHAN.
Inilah arti dari hidup berlimpah. Banyak orang yang
gajinya berjuta-juta tetapi selalu mengomel, sekali-pun gaji hanya
sesuai dengan u.m.r, tetapi kalau kehidupan itu selalu dapat
mengucapkan syukur kepada TUHAN, maka itu namanya berkelimpahan =
sistim Kanaan/sistim surga/kelimpahan susu dan madu.
- hidup
dalam kebangunan rohani.
Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan,
mereka merupakan suatu gerakkan yang besar dan untuk sekarang
berarti kegerakkan rohani = hidup dalam suasana kegerakkan
rohani/kebangunan rohani = selalu berkobar-kobar dalam perkara
rohani = kelimpahan.
Kalau sudah padam sehingga malas
beribadah dan untuk ini termasuk kami para hamba-hamba TUHAN yang
seringkali malas dalam ibadah --> orang lain ia suruh untuk
berkhotbah, sedangkan dirinya sendiri, sidang jemaat tidak
mengetahui. Inilah gejala bahwa kehidupan itu sudah tidak berada di
dalam kelimpahan, bukan lagi berada di dalam suasana Kanaan.
Itu
sebabnya, mari! hidup di dalam kelimpahan secara jasmani adalah
selalu mengucap syukur dan secara rohani adalah hidup
dalam suasana kebangunan rohani/suasana kegerakkan rohani seperti
bangsa Israel yang menuju ke Kanaan. Mereka merupakan suatu
kegerakkan yang besar sehingga dapat menghancurkan
Yerikho/menghancurkan tantangan = selalu setia dan berkobar-kobar di
dalam ibadah pelayanan/dalam perkara yang rohani.
- hidup
kekal di surga/Yerusalem Baru/Kanaan Samawi.
Sekarang
ini merupakan suasana Kanaan yaitu:
- selalu
mengucap syukur kepada TUHAN. Apa-pun yang TUHAN ijinkan terjadi,
kita selalu mengucap syukur = ada kelimpahan susu dan madu.
- selalu
setia dan berkobar-kobar = dalam suasana kebangunan rohani/selalu
setia di dalam perkara yang rohani/setia di dalam ibadah pelayanan.
- sampai
yang terakhir kita betul-betul hidup kekal di surga/Yerusalem
Baru/Kanaan Samawi.
Inilah
'Aku datang' = YESUS datang akan memberikan hidup dalam
kelimpahan. Itu sebabnya hidup dalam kelimpahan itu jangan diukur
dengan uang. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang,
bagaimana YESUS datang kedunia untuk memberikan hidup dalam
kelimpahan? Jawabannya kita sekarang ini sudah dekat dengan natal;
jadi jawabannya adalah
natal = YESUS adalah ALLAH Yang lahir
menjadi Manusia untuk memberikan hidup berkelimpahan bagi kita semua.
Salah satu tentang natal ini juga ditulis di dalam injil
Yohanes 1:
1, 14,
1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
14.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Jadi,
YESUS adalah ALLAH Yang lahir menjadi Manusia untuk memberikan hidup
yang berkelimpahan, tetapi di dalam versi Yohanes, YESUS adalah
Firman ALLAH Yang lahir menjadi Manusia untuk memberikan hidup di
dalam kelimpahan kepada kita.
Jadi di dalam Firman ALLAH, kita
mengalami hidup di dalam kelimpahan.
Inilah
caranya YESUS datang, dulu memang YESUS datang sebagai Manusia, Dia
adalah ALLAH Yang lahir menjadi Manusia. Malam ini bagaimana caranya
YESUS datang di Ambon, apa YESUS harus lahir lagi? Bukan!! Tetapi
YESUS adalah Firman Yang lahir menjadi Manusia. Jadi, di dalam Firman
ALLAH, kita mendapatkan hidup dalam kelimpahan. Itu sebabnya sangat
disayangkan kalau kita tidak mengutamakan Firman, sebab di dalam
Firman ALLAH kita mendapatkan hidup dalam kelimpahan.
Di
bagian atas disebutkan 'pada mulanya adalah Firman' (Yoh 1: 1),
jadi artinya
segala sesuatu harus di dasarkan/mengutamakan Firman
=
harus mengutamakan Firman ALLAH/Firman pengajaran dan ini
termasuk ibadah. Sebab 'pada mulanya'.
Lukas
5: 1, Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau
Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan
firman Allah.
Jadi,
kalau ibadah kita malam ini betul-betul mengerumuni Pribadi YESUS/ada
hadirat TUHAN, maka tujuan utama kita adalah
hendak mendengarkan
Firman ALLAH = 'pada mulanya adalah Firman'= segala sesuatu
harus mengutamakan Firman ALLAH, sebab di situ ada hadirat TUHAN = di
situ ada hidup dalam kelimpahan.
Jadi,
di dalam kehidupan kita, di dalam hidup nikah rumah tangga kita, di
dalam gereja/ibadah di gereja masing-masing sampai pada fellow-ship
semacam ini, harus di dasarkan pada Firman ALLAH. Kita boleh bekerja,
kuliah dllnya tetapi harus sesuai dengan Firman, jangan tidak sesuai
dengan Firman; jika mengutamakan Firman, ada hadirat YESUS di situ =
ada hidup di dalam kelimpahan.
Jika
tidak mengutamakan Firman, kita datang beribadah di gereja, kita
menikah bukan karena Firman, bahkan melawan Firman/tidak sesuai
Firman dan juga berfellow-ship bukan mendengarkan Firman, maka yang
ada:
- hanyalah
ketandusan --> ada setan yang membuat dunia ini menjadi tandus,
- dosa-dosa
kejahatan
dikurung
dalam dosa kenajisan,
- sampai kebinasaan.
Termasuk
fellow-ship/ibadah kita sekarang ini, mari! panitia bertanggung jawab
dan saya sebagai pembicara juga bertanggung jawab apa 'pada
mulanya'. Untuk fellow-ship ini 'apa pada mulanya/Firman? jika
ada Firman, maka benar-benar ada hadirat YESUS = ada hidup dalam
kelimpahan/ada suasana surga.
Jika
fellow-ship/ibadah semacam ini hanya menampilkan kemakmuran secara
jasmani:
- luar
biasa keuangannya,
- menampilkan
figur manusia/artis-artis dan hiburan-hiburan. Maafkan! Yang ada
hanyalah ketandusan/yang ada hanyalah dosa dan kebinasaan. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, supaya jangan sampai
ibadah/fellow-ship kita ini jangan sampai menampilkan hal yang
jasmani/menggembar-gemborkan hal yang jasmani/berkat-berkat jasmani
dan juga figur manusia/artis-artis sebab hal itu hanya akan
menciptakan padang gurun/ketandusan sampai kebinasaan yang membuat
setan menjadi gembira. Semoga malam ini, mari! kita tekankan soal
Firman --> pertemuan kita selama lima kali hanya untuk
membicarakan Firman sebab di situ ada Pribadi YESUS/di situ ada
hidup dalam kelimpahan. Semoga kita dapat mengerti.
Ada
dua macam pemberitaan Firman yang diajarkan oleh rasul Paulus dan di
Teladan- kan oleh YESUS yaitu:
- Lukas
4: 43, Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga
di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab
untuk itulah Aku diutus."
Jadi, bentuk pemberitaan
Firman yang pertama adalah Firman penginjilan dan disebut oleh
rsl Paulus sebagai injil keselamatan. Ini merupakan dasar kita
kalau kita mau belajar Firman, mari! kita mengetahui terlebih dahulu
bentuk-bentuk Firman ini. Firman penginjilan ini juga diajarkan oleh
YESUS ke desa, ke kota.
Efesus 1: 13, Di
dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Keselamatan = sampai kita dimeteraikan oleh
Roh.Kudus. Injil keselamatan = Firman penginjilan ini juga
disebutkan oleh rsl Paulus sebagai susu. Kamu masih memerlukan
susu. Jika di dalam perj.lama, Amsal 25: 25, disebut sebagai
'kabar baik dari negeri yang jauh' = dari surga.
Apa
yang dimaksud dengan Firman penginjilan/injil keselamatan?
Adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama
kali ke dunia ini dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia
berdosa/menebus dosa manusia.
Upah dosa adalah maut. Jadi
sesungguhnya manusia berdosa itu harus dihukum dan untuk ini tidak
ada jalan yang lain, kecuali ada yang menanggung dan YESUS-lah Yang
menanggung. Bukan Dia tidak adil dengan berkata "kamu sudah
berbuat dosa, tidak mengapa" tidak!!. Untuk membebaskan kita dari
hukuman/menyelamatkan kita dari hukuman, maka selamat itu = bebas
dari hukuman, maka YESUS Yang menanggung di kayu salib. Satu-satunya
Manusia Yang tidak berdosa itulah YESUS Yang dapat menanggung
dosa-dosa manusia sebab tidak ada manusia lain/kekuatan yang lain
yang dapat menanggung dosa manusia. Orang berdosa itu mati, itu
sebabnya Ia mengatakan 'Aku datang untuk memberikan hidup'.
Memberikan hidup ini dimulai dari keselamatan yaitu injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali ke
dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa. Jadi
Firman penginjilan ini, membawa orang-orang berdosa termasuk saya
dulu yang bukan keturunan orang Kristen; saya pernah
berpindah-pindah agama, tetapi lewat Firman penginjilan, saya dapat
percaya YESUS dan selamat. Jadi Firman penginjilan membawa orang
berdosa untuk percaya YESUS dan di selamatkan.
Itu
sebabnya Firman penginjilan itu penting dan harus dikumandangkan
sampai ke ujung bumi sebab masih banyak orang-orang yang belum
selamat. Buktinya di dalam ktb Kisah rasul 2: 36-40,
36.
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."
37. Ketika mereka mendengar
hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?"
38. Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
39.
Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang
yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita."
40. Dan dengan banyak perkataan
lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia
mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu
diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Ini
merupakan bukti dari kehidupan yang diselamatkan dan dimulai dari
'tahu dengan pasti' tentang Kristus = percaya kepada
YESUS lewat mendengarkan Firman TUHAN. Banyak orang yang menjadi
percaya karena melihat sesuatu dan ini dapat menjadi goyah -->
kalau ia melihat orang menjadi sembuh, maka ia akan berkata YESUS
dahsyat/luar biasa. Tetapi kalau ia melihat orang sakit mati, maka
akan berkata 'sama saja'. Iman yang benar adalah lewat
mendengarkan Firman.
Sekali-pun mata tidak melihat,
tetapi telinga mendengar seperti Abraham bapak iman kita. TUHAN
memerintahkan Abraham untuk keluar dari negerimu, sedangkan ia
sendiri tidak mengetahui negeri mana yang harus dituju, tetapi
Abraham tetap pergi.
Kemudian bertobat. Bukti dari
iman/percaya itu bukan hanya mulut yang mengaku, tetapi mengaku
YESUS = mengaku dosa dan sesudah diampuni, jangan berbuat dosa
lagi.
Sebab bertobat itu berarti
- berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = stop berbuat dosa,
- mati
terhadap dosa. Tetapi kalau kita mengulang-ulang berbuat dosa, maka
upah dosa adalah maut sekali-pun kita percaya tetapi kalau kita
tidak bertobat/mengulang-ulang dosa, maka keselamatan kita
diragukan. Itu sebabnya mari bertobat = berhenti berbuat dosa dan
kembali kepada TUHAN.
Kemudian
baptisan air dan baptisan Roh.Kudus = lahir baru dari
air dan Roh --> baptisan air dan baptisan Roh.Kudus -->
Yohanes 3: 3-5, 'siapa yang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, tidak dapat masuk ke dalam surga'.
Baptisan
air dan baptisan Roh, menghasilkan hidup yang baru. Dulu kita
dilahirkan oleh ibu kita masing-masing, kita mewariskan kehidupan
darah daging yang cocok untuk hidup di dunia tetapi tidak cocok
untuk hidup di surga. Jadi, sekali-pun ibu kita itu seorang istri
raja, seorang yang bodoh dan miskin --> sama! Hanya mewariskan
manusia darah daging yang cocok untuk hidup di dunia tetapi tidak
cocok untuk hidup di surga. Itu sebabnya harus dilahirkan
kembali/lahir baru dari TUHAN yaitu harus baptisan air dan baptisan
Roh.Kudus untuk mendapatkan hidup baru/jenis kehidupan surga.
Jenis
kehidupan surga adalah jangan lagi dikaitkan dengan hal yang jasmani
yaitu dengan mengatakan orang itu betul-betul hidup seperti di surga
sebab rumahnya besar --> bukan seperti ini. Tetapi kehidupan
surga adalah hidup di dalam kebenaran. Semuanya harus benar;
jika didalam kehidupan kita benar --> nikah kita benar,
masyarakat benar, maka tidak akan terjadi percekcokan. Jika satu
benar dan yang satu tidak benar, maka akan terjadi clash.
Jika
kita mau hidup benar seperti surga, maka terlebih dahulu kita harus
memperhatikan hal yang kecil-kecil sebab kalau ada kebenaran, maka
kita akan dipagari sebab dunia ini bagaikan padang gurun yang ada
hanyalah binatang buas/setan dll. Tetapi kalau kita hidup benar,
maka kita akan dipagari oleh TUHAN.
Mazmur 5: 13,
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau
memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Jadi,
orang benar/hidup di dalam kebenaran akan dipagari/dilindungi
oleh berkat dan anugerah TUHAN sampai ke anak cucu. Daud
bersaksi --> orang benar tidak pernah ditinggalkan sampai ke anak
cucu. Lucifer/setan yang sudah mengacaukan/memporak porandakan
dunia, tidak dapat menjamah orang yang benar/ orang yang dipagari
oleh TUHAN.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN termasuk saya -->
bukan orang yang memiliki gereja yang besar dengan jumlah jemaat
yang ribuan yang tidak dapat dijamah atau yang memiliki gereja yang
kecil dengan jumlah sidang jemaat hanya sepuluh orang, tetapi
kebenaranlah yang menentukan. Apakah kita dapat dijamah dan
dibinasakan oleh setan atau tidak, hanya kebenaran sebab kalau kita
benar, maka kita pasti akan selamat sebab kita dipagari dengan
anugerah keselamatan dan berkat TUHAN sampai ke anak cucu.
Inilah
Firman penginjilan yang membawa orang berdosa:
- menjadi
percaya --> selamat, dipagari,
- hidup
benar.
- Tetapi
sesudah kita selamat, kita hendak ke mana? Kalau saya bertanya
kepada saudara, apakah saudara selamat? Sudah selamat. Tetapi apakah
saudara masih dapat berbuat dosa? masih! Dan ini berarti saudara
keluar lagi dari pagar. Lalu bagaimana? Ada pemberitaan yang kedua
yaitu Firman pengajaran.
Lukas
5: 2, 3
2. Ia melihat dua perahu di
tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh
jalanya.
3. Ia naik ke dalam salah satu
perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan
perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang
banyak dari atas perahu.
Di bagian atas 'Aku
memberitakan injil', sekarang YESUS mengajar. Jadi, ada dua macam
bentuk pemberitaan Firman yaitu satu Firman penginjilan/injil
keselamatan/susu/kabar baik dan yang kedua adalah Firman
pengajaran.
Rasul Paulus menunjukkan di dalam 2
Korintus 4: 3, 4,
3. Jika Injil
yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa,
4. yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Firman
pengajaran = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, artinya oleh
rsl Paulus disebut dengan makanan keras. Jadi kita tidak dapat terus
minum susu, sudah berapa lama kita menjadi orang Kristen? Kalau kita
masih terus minum susu, berarti kerohanian kita masih anak-anak
sehingga tidak dapat menjadi dewasa, itu sebabnya diperlukan makanan
yang keras. Susu diperlukan bagi jiwa-jiwa baru yang memerlukan
susu, tetapi sesudah itu harus makan makanan keras/Firman
pengajaran.
Seperti yang kita alami di kehidupan sehari-hari,
jika kita terus minum susu, maka itu berarti kita tidak normal
tetapi abnormal, harus makan makanan keras. Begitu juga dengan
kerohanian kita, harus ada makanan keras/Firman pengajaran yang
memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja dan sebagai Mempelai Laki-laki
Surga.
Apa yang dimaksud dengan mempelai? Di dalam alkitab,
(Ef 5 ) maka suami itu adalah kepala. Jadi Kepala itu adalah
Suami/Mempelai Pria. Jadi, Kristus sebagai Raja segala raja dan
Mempelai Pria Surga = Kepala gereja untuk menyucikan.
Kita
sudah selamat, tetapi masih berbuat dosa lagi sehingga perlu
disucikan sebab masih ada jerat-jerat dosa yang perlu diputuskan
oleh pedang/Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita/istri untuk menyambut
kedatangan YESUS. Inilah yang perlu diberitakan.
Kita harus
mendukung penginjilan sebab masih banyak orang yang belum percaya
kepada YESUS --> Mari! kita injili. Tetapi sesudah itu mau dibawa
kemana? Dunia ini bagaikan padang gurun = banyak dosa yang membuat
kita menjadi tidak mampu sekali-pun kita sudah selamat, tetapi
seringkali masih berbuat dosa sehingga diperlukan makanan yang
keras/Firman pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua yang memberitakan kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam
kemuliaan. YESUS tidak lagi mati untuk menanggung dosa, tetapi dalam
kemuliaan yang tidak kena mengena dengan dosa.
Dalam
kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja, Mempelai Pria dan juga
sebagai Kepala Gereja untuk menyucikan, menyempurnakan sidang jemaat
menjadi tubuh Kristus yang sempurna Mempelai Wanita yang siap
menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali. Inilah yang disebut
dengan Kabar Mempelai.
Jika di dalam Amsal 25: 25
disebut dengan kabar baik/Firman penginjilan, maka dilanjutkan
dengan Kabar Mempelai. Jadi, Kabar Mempelai ini tidak diambil dari
bahasa yang lain tetapi dari alkitab. Dari Kabar Baik dilanjutkan
dengan Kabar Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Tadi
YESUS menginjil, tetapi YESUS juga mengajar --> Dia sebagai Kepala
menginjil dan juga mengajar dan kita sebagai tubuh-Nya menerima injil
dengan percaya dan bertobat dan masuk dalam baptisan air dan juga
baptisan Roh.Kudus = selamat. Tetapi kita juga harus menerima
pengajaran untuk disucikan sampai menjadi sempurna.
Lukas
5: 4, Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada
Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu
untuk menangkap ikan."
YESUS
duduk di perahu, lalu mengajar. Jadi, setiap kali Firman pengajaran
diberitakan = YESUS hadir di tengah kita dan beraktifitas sebagai
Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Imam Besar
untuk menolong kehidupan kita.
Kalau
dulu memang sebagai Manusia, YESUS beraktifitas yaitu:
- Ia
duduk di atas perahu.
- Ia
mengajar dstnya.
Sekarang
bagaimana YESUS beraktifitas? Setiap
kali Firman pengajaran diberitakan = YESUS beraktifitas sebagai Raja
segala raja, Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Imam Besar untuk:
- Lukas
5: 2, Ia melihat dua perahu di tepi pantai.
Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
Dulu
YESUS melihat dua perahu yaitu perahu Simon yang gagal sebab
semalam-malaman tidak menangkap apa-apa --> ini yang dilihat.
Inilah luar biasanya Firman pengajaran/inilah luar biasanya Pribadi
YESUS. Yang dilihat ini bukanlah yang hebat-hebat tetapi yang
gagal-gagal yang dilihat.
Itu sebabnya kita jangan takut
kalau menghadapi kegagalan, asal ada Firman/Pribadi YESUS, maka
saudara mendapatkan prioritas utama. Jadi aktifitas dari YESUS
adalah:
- melihat
keadaan kehidupan kita terutama yang gagal
= jasmani,
- yang
najis = rohani.
Ini yang dilihat oleh YESUS dengan pandangan belas
kasihan. Bukan dengan pandangan yang menghukum.
Kalau
hamba TUHAN melihat sesama hamba TUHAN yang berhasil, menjadi iri,
tetapi kalau melihat hamba TUHAN gagal, maka ia akan merasa senang
dan memandang dengan pandangan yang mengejek dan menghakimi.
Tatapi
kalau YESUS melihat orang yang gagal dan najis dengan pandangan
belas kasihan. Inilah Firman pengajaran yang tidak menghukum, tetapi
berbelas kasihan. Kalau malam ini, Firman sebagai pedang bermata dua
yang menunjuk keadaan saya terlebih dahulu baru kemudian menunjuk
keadaan saudara yang gagal, najis dll, maka itu merupakan pandangan
belas kasih TUHAN.
- setelah
melihat, YESUS duduk.
Kalau kita melihat perahu yang gagal, pasti kita akan
lari --> sekali-pun itu saudara kita yang gagal, maka kita akan
menolong dengan memberinya modal dlsbnya, tetapi kedua kali gagal
lagi, kita masih mau menolong, tetapi pada ketiga kalinya, kita akan
lari. Tetapi tidak demikian dengan YESUS, Ia tidak lari, tetapi Ia
duduk.
Duduk merupakan aktifitas dari Firman pengajaran
bagaikan YESUS melihat kepada siapa yang gagal, siapa yang najis
(semua keadaan kita dan tidak dapat disembunyikan) dengan pandangan
belas kasihan.
Kemudian YESUS duduk, artinya YESUS ikut
merasakan dan menanggug segala beban hidup kita. Dalam bahasa
dari gembala kami yaitu bpk.pdt Juwono alm, selalu mengatakan bahwa
YESUS menyedot segala beban-beban kita sehingga merasakan enak dan
ringan.
Kalau saudara mengalami pekerjaan Firman, saudara
datang dengan berbeban berat, kemudian saudara pulang dengan merasa
enak dan ringan, maka itu berarti sudah ditanggung oleh YESUS.
Mungkin masalahnya belum selesai, tetapi sikap kita sudah menjadi
lain; awalnya menghadapi masalah serasa sudah menghadapi kiamat,
tetapi setelah pulang, terasa enak dan ringan --> semuanya
terserah TUHAN saja.
- YESUS
menolong.
YESUS mengulurkan Tangan = pemberitaan Firman pengajaran
merupakan uluran Tangan TUHAN = YESUS mengulurkan Tangan kepada kita
untuk menolong kita. Bukan untuk membebani dan membuat sulit kita.
Inilah dari pihak TUHAN. Saat-saat pemberitaan Firman ada hadirat
TUHAN Yang mau memberi hidup dalam kelimpahan. YESUS mau
menolong, tetapi YESUS juga mau memberi hidup dalam kelimpahan.
Sekarang
tergantung dari sikap kita, seringkali kita mengatakan bahwa TUHAN
itu jahat sebab tidak mau menolong --> tidak!! TUHAN selalu
mengulurkan Tangan = di mana ada Firman, maka di situ ada uluran
Tangan TUHAN. Seringkali, kita jatuh kebawah, kita tidak mau
mengulurkan tangan kepada TUHAN sebab kita berpikir tidak
mungkin/tidak bisa.
Sekarang
sikap kita -->
Lukas 5: 5, 6,
5.
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras
dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya,
aku akan menebarkan jala juga."
6.
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar
ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
YESUS menyuruh untuk menebarkan jala --> inilah Firman yang di luar
logika, sebab sudah semalam-malam menebarkan jala tetapi tidak
berhasil. Kemudian pada siang hari di suruh untuk menebarkan jala -->
bagaimana ini? Tidak masuk akal. Seringkali Firman pengajaran ini
tidak dapat diduga dan juga tidak dapat dipikirkan dengan pikiran
manusia sepandai apa-pun manusia itu. Hanya dapat diterima dengan
iman,sebab logika tidak akan mampu untuk menggapai Firman.
Tebarkan jalamu --> tidak sesuai, tetapi sikap murid-murid pada waktu itu
adalah mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang
benar sekali-pun bertentangan dengan logika. Kalau Firman itu
mustahil bagi kita, tetapi kita lakukan, maka kita akan mendapatkan
hal yang mustahil menjadi tidak mustahil. Semoga kita dapat mengerti.
Mari,
sikap mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran sekali-pun
di luar logika dengan proses:
- mendengar
dengan sungguh-sungguh,
- mengerti
Firman,
- percaya
dan yakin pada Firman dan
- melakukan/mempraktekkan
Firman, kita melakukan Firman, maka TUHAN Yang bertanggung jawab
seperti Abraham yang diperintahkan untuk mengorbankan Isak. Kalau
TUHAN Yang menyuruh kita, maka segala risiko TUHAN Yang tanggung
kalau kita melakukan perintah-Nya.
Seringkali
kita mau merasa lebih pandai dari TUHAN sehingga TUHAN mengatakan -->
silahkan!! Kalau engkau turun tangan, maka Aku hanya tinggal melihat
saja.
Kita
melakukan Firman = mengulurkan tangan kepada TUHAN.
TUHAN
berfirman = mengulurkan Tangan.
Melakukan
Firman = mengulurkan tangan.
Tangan
bertemu dengan tangan, akan terjadi mujizat. Kita mengalami kuasa
TUHAN/kuasa Firman pengajaran.
Kuasa
apa yang akan kita alami?
- Lukas
5: 6, Dan setelah mereka melakukannya, mereka
menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai
koyak.
Inilah kuasa dari Firman pengajaran yang benar
kalau kita tidak ragu mempraktekkan maka kita akan menerima kuasa
mujizat yang namanya kuasa penciptaan.
Dari tidak ada ikan menjadi ada ikan --> bukan dari sedikit ikan.
Ada yang hanya memiliki gaji sedikit, sudah merasa takut; memiliki
jemaat yang sedikit juga merasa takut. Tetapi ini dari yang tidak
ada menjadi ada. Gaji sedikit, jemaat sedikit --> jangan takut
sebab hidup kita berasal dari TUHAN.
Dari tidak ada ikan
menjadi ada ikan untuk memelihara kehidupan jasmani kita. Ikan ini
kalau bagi kami para hamba-hamba TUHAN adalah jiwa-jiwa --> dari
tidak ada jiwa-jiwa menjadi banyak jiwa-jiwa sampai jala menjadi
koyak/gerejanya harus direnovasi kekiri dan kekanan sebanyak tiga
meter, kemudian ke atas setinggi enam meter. Tergantung dari
ketaatan kita.
Dari tidak ada anggur menjadi banyak anggur =
anggur yang tetap = kebahagiaan. Mungkin sekarang ini sudah menjadi
tawar bahkan sudah menjadi pahit, mari! kembali lagi pada
Firman.
Sudah serasa mati:
- nikah
serasa mati,
- hidup
serasa mati mari kembali kepada Firman/YESUS datang, pasti ada
hidup dalam kelimpahan dan kebahagiaan.
- pelayanan
serasa mati.
- Lukas
5: 7, 8
7. Lalu mereka memberi
isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka
datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama
mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
8.
Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus
dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini
seorang berdosa."
Ini namanya kuasa
penyucian.
Bukan berhenti hanya sampai berkat secara
jasmani/pemeliharaan, sebab kalau hanya berkat jasmani, maka orang
dunia juga memiliki berkat jasmani yang banyak. Tetapi selain TUHAN
memberkati kita, selanjutnya TUHAN juga mau menyucikan/kuasa
penyucian. Petrus tersungkur.
Biasanya orang kalau sudah
berhasil, ia tidak tersungkur tetapi berkata "saudara-saudara saya
sudah berhasil membangun gereja". Tetapi Petrus yang sudah
berhasil, justru tersungkur dan berkata 'aku tidak layak';
inilah kuasa penyucian dari Firman pengajaran.
Apalagi kalau
kita gagal, maka itu merupakan kesempatan untuk tiarap, Petrus
berhasil saja, tersungkur. Apa yang mau disombongkan? Apalagi bagi
kita yang kecil dan gagal, apa yang kita banggakan? Semoga kita
dapat mengerti.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
nomor satu mengoperasi hati yang merupakan sumber/gudangnya
dosa.
Ibrani 4: 12,
13
12. Sebab firman Allah hidup dan
kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
13. Dan tidak ada suatu makhluk pun
yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan
terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua menusuk/mengoperasi hati sebab ada banyak kanker
hati/banyak virus-virus dosa/bakteri-bakteri dosa yang
tersembunyi.
Kalau saudara membaca di dalam injil Markus 7: 21
ada banyak macam dosa seperti percabulan, perzinahan, pikiran jahat,
iri dllnya. Di dalam injil Matius 15, ada tujuh dosa,
sedangkan di dalam Markus 7: 13 ada banyak sekali dosa,
tetapi saya simpulkan hanya ada dua yaitu keinginan najis dan
keinginan jahat dan ini yang perlu dioperasi.
Keinginan najis
ini mengarah kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati sebab makan minum ini di mulai dari
merokok, mabuk, judi, narkoba dan ini harus disucikan sebab
merupakan ulat-ulat dosa/ulat bangkai yang tidak mati di neraka dan
ada di dalam hati manusia termasuk kami para hamba-hamba TUHAN dan
juga anak-anak TUHAN dan harus dibersihkan.
Dosa kawin
mengawinkan termasuk dosa percabulan dan dosa sex dengan berbagai
ragamnya sampai pada penyimpangan sex yaitu homosex dan juga lesbian
yang sekarang sudah begitu merajalela dan ini dimulai dari
hati.
Kemudian nikah yang salah itulah:
- kawin
cerai,
- kawin
campur dan juga sekarang ini kembali ke jaman Nuh dan merajalela,
- kawin
mengawinkan.
Kemudian
keinginan jahat --> akar segala kejahatan adalah cinta akan
uang/terikat akan uang/menyembah uang dan untuk ini termasuk kami
para hamba TUHAN.
Apa yang menjadi bukti bahwa cinta akan
uang? Buktinya adalah kikir dan serakah sehingga membuat manusia
tenggelam. Di bagian atas diceritakan bahwa Petrus menangkap ikan
dan memasukkan ke dalam perahunya dan perahu itu hampir tenggelam.
Kemudian ia memanggil teman-temannya, memasukkan ikan-ikan itu dan
perahu itu juga hampir tenggelam. Seandainya tidak memanggil
temannya --> dua perahu saja hampir tenggelam, bagaimana kalau
sendiri? Perahu itu akan tenggelam dan Petrus juga ikut
tenggelam.
Jadi, tenggelam dalam berkat itulah kikir dan
serakah. Waktu seorang hamba TUHAN itu tidak dapat makan, maka
ia begitu sederhana, tetapi begitu ia di berkati, maka ia melupakan
semuanya = tenggelam dalam berkat. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati.
Bukti kalau kita disucikan dari keinginan jahat
yang merupakan akar kejahatan adalah kita dapat memberi.
Lebih berbahagia memberi daripada menerima = bersih dari
ulat-ulat/virus-virus/bakteri-bakteri yang tidak kelihatan, semuanya
menjadi bersih.
Kita harus ingat kepada Pemberi berkat itulah
TUHAN YESUS sehingga kita harus ?mengembalikan
persepuluhan dan persembahan khusus sebab itu merupakan milik TUHAN.
Persembahan khusus ini untuk pekerjaan TUHAN terutama untuk
pembangunan tubuh Kristus; kalau bukan karena pembangunan tubuh
Kristus, maka saya tidak akan datang ke Ambon ini.
Mari! ini
merupakan kesempatan bagi pembersihan hati dan juga ??memberi
kepada sesama anggauta tubuh yang membutuhkan, harus kita ingat
= memanggil teman-temannya, sebab kalau tidak memanggil
teman-temannya, maka akan tenggelam.
Sebab seringkali hati
ini dikuasai oleh ulat dosa yaitu ulat kenajisan dan juga ulat
kejahatan sehingga akan:
- tenggelam
dalam berkat dan juga,
- tenggelam
di dalam neraka. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
hati sudah disucikan --> dari hati, keluar di mulut. Petrus
segera tersungkur dan mulutnya hanya mengaku 'aku hanyalah orang
yang berdosa' bukan aku orang yang hebat dan dahsyat sebab
berhasil, TUHAN.
Ciri dari hati yang disucikan adalah
mulutnya tidak menggembar-gembor, sebab kalau mulutnya
menggembar-gembor, maka itu berarti mulutnya kotor karena penuh
dengan ulat. Kalau hati sudah dibersihkan, sekali-pun kenyataannya
kehidupan itu berhasil dllnya, maka ia hanya berkata 'aku hanyalah
manusia berdosa'.
Mari sekarang ini, semakin kita berhasil,
semakin banyak kesalahan yang ditunjukkan sehingga semakin banyak
kita mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Apalagi, yang sedang gagal dllnya, mari! ada kesempatan malam ini
bukan hanya tersungkur tetapi betul-betul tiarap --> 'saya
gagal TUHAN' Semoga kita dapat mengerti.
Dan mulut ini juga
mengaku bahwa kita hidup hanya dari kemurahan TUHAN bukan dari
kepandaian kita. Buktinya Petrus ini sebagai nelayan yang
memiliki pengalaman, tetapi semalam-malaman ia tidak mendapatkan
apa-apa. tetapi begitu TUHAN menyuruh, sekali-pun siang hari, Petrus
diberkati oleh TUHAN.
Petrus mengakui bahwa:
- aku
tidak layak,
- aku
tidak mampu,
- dan
hanya hidup dari kemurahan-Mu.
Jika
sidang jemaat datang pada hari Minggu, maka itu adalah kemurahan-Mu,
sebab saya sebagai seorang pendeta tidak mampu. Demikian juga yang
bekerja, sekali-pun hanya memiliki ijazah yang biasa saja, tetapi
bisa mendapatkan gaji yang lumayan, maka itu hanyalah
kemurahan-Mu.
Mari, saudaraku pegang ini yaitu dengan:
- membersihkan
hati,
- mulut
juga dibersihkan = pedang bekerja sehingga mulut hanya untuk
mengaku dosa dan juga hanya untuk mengaku bahwa kita hidup hanya
dari kemurahan TUHAN. Kita jangan menggunakan mulut untuk
menghakimi orang dllnya, tetapi hanya untuk memuji TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
- Lukas
5: 10, 11
10. demikian juga Yakobus
dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata
Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau
akan menjala manusia."
11. Dan sesudah
mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan
segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Dari penjala ikan
menjadi penjala manusia = kuasa
pembaharuan. Penting
pembaharuan ini, sebab manusia darah dan daging dengan segala
gelarnya, dengan segala hartanya, tidak dapat masuk surga. Yang
dapat masuk ke surga hanyalah manusia baru/manusia rohani. Itu
sebabnya manusia harus mengalami pembaharuan.
Kuasa Firman
yang tajam menyucikan = memotong hati, mulut dan perbuatan -->
yang lama disucikan. Sedangkan tajam yang kedua membaharui -->
misalnya tangan yang mencuri, dipotong/dibaharui menjadi tangan yang
jujur dstnya. Yang lama ditebas, timbul yang baru. Terus menerus
sampai satu waktu menjadi seperti YESUS.
Apa yang
dibaharui?
- Sifat
egois. Sebagai penjala ikan, maka setelah ikan ditangkap,
kemudian dijual sehingga mendapatkan uang --> untuk kepentingan
diri sendiri. Tetapi kalau menjadi penjala manusia, tentunya
manusia tidak dapat dimakan, tetapi manusia untuk kerajaan
surga/untuk TUHAN bukan untuk diri sendiri.
Kita harus
ingat, bahwa sidang jemaat itu bukanlah milik kita, seringkali
hamba TUHAN berkata bahwa jemaat itu miliknya, sehingga sesama
hamba TUHAN sering bertengkar. Ini merupakan jemaat TUHAN dan kalau
jemaat TUHAN, tidak akan bertengkar sebab memang jemaat itu milik
TUHAN. Jadi kepentingan diri sendiri diganti dengan kepentingan
TUHAN dan juga kepentingan orang lain = kepentingan tubuh Kristus.
Semoga kita dapat mengerti.
Saudara datang ke tempat ini
jangan untuk mencari kepentingan diri sendiri dan juga saya sebagai
pembicara, kalau saya datang ke Ambon untuk mencari uang, maka
sebagai penjala manusia, saya menjadi penjala ikan sehingga akan
tenggelam. Jadi, bagi semua kita yang datang dalam pembangunan
tubuh Kristus harus melepaskan kepentingan diri sendiri; hanya
untuk kepentingan TUHAN = kepentingan tubuh Kristus. Ini yang harus
kita utamakan. Semoga kita dapat mengerti.
- Jangan
takut. Rasa ketakutan ini juga harus dibaharui sebab
seringkali kita merasa "takut akan sesuatu sehingga kita tidak
takut TUHAN". Takut sesuatu ini mungkin takut kepada pimpinan di
kantor --> di suruh untuk melakukan korupsi, kita mau saja
sehingga kita tidak takut TUHAN, padahal Firman TUHAN sudah
mengatakan untuk tidak boleh melakukan korupsi. Takut kepada
pimpinan supaya tidak dipecat sekali-pun harus melakukan korupsi
sehingga tidak takut TUHAN = menentang TUHAN/menentang Firman.
Seringkali kita menentang TUHAN/menentang Firman hanya untuk
sesuatu semisal takut kehilangan kedudukan, takut dikucilkan
dlsbnya sampai tidak takut TUHAN. Seringkali juga takut untuk
berkorban. Inilah yang harus diubahkan yaitu takut daging, harus
diubah menjadi takut akan TUHAN.
Jadi
pembaharuan adalah:
- membuang
sifat egois = saya hanya untuk TUHAN dan untuk sesama = untuk
kepentingan tubuh Kristus,
- takut
akan TUHAN.
Takut akan TUHAN = menjauhi kejahatan --> Amsal
8: 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan;
aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat,
dan mulut penuh tipu muslihat.
Membenci kejahatan,
membenci kesombongan sampai takut untuk berdusta = takut akan
TUHAN. Inilah orang yang dipakai oleh TUHAN yaitu menjadi penjala
manusia yang dibutuhkan oleh TUHAN.
Penjala manusia
dibutuhkan bagi orang-orang yang belum percaya kepada YESUS, mari,
kita injili --> siapa yang dipakai untuk menginjil, silahkan!.
Tetapi juga untuk menjala manusia bagi yang sudah selamat, kita
masukkan dalam tubuh Kristus yang sempurna/Firman pengajaran.
Menabur dan menuai = penginjilan dan pengajaran, kita bekerja sama
demi terbentuknya tubuh yang sempurna.
Jangan
egois, takut akan TUHAN = takut untuk berbuat dosa sampai takut
untuk berdusta --> ya katakan ya dan tidak katakan tidak. Dan ini
di mulai dari soal pengajaran. Takut akan TUHAN = YESUS adalah
Firman pengajaran Yang lahir. Jangan berkata ya saya bersalah,
tetapi atau ya itu benar, tetapi. Kalau soal pengajaran --> ya,
ini benar!! tidak memakai tetapi dan kalau tidak benar, katakan
tidak!!
Dan juga jujur dalam segala hal. Sampai mulut ini
hanya dipakai untuk menyembah TUHAN. Inilah mulut yang takut akan
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Wahyu 14: 7,
dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya,
dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan
semua mata air."
Takut akan TUHAN di mulai dari:
- mulut
berkata jujur --> ya katakan ya dan tidak katakan tidak dimulai
dari soal pengajaran/soal TUHAN = dalam segala hal, kita harus
jujur dan
- mulut
hanya untuk menyembah TUHAN.
Penyembahan
yang benar di dalam ktb Wahyu 19. Bahasa penyembahan di surga adalah
Haleluyah dan di bumi ini juga harus meniru Haleluyah = menyembah
TUHAN.
Wahyu 19: 1, 3,
4
1. Kemudian dari pada itu aku
mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang
banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan
dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3. Dan
untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik
sampai selama-lamanya."
4. Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya."
Ini di surga, jadi penyembahan kita di
bumi seperti di surga. Semoga kita dapat mengerti.
Mujizat
rohani terjadi:
- kita
tidak egois, pembaharuan, inilah mujizat yang terbesar.
- kita
takut akan TUHAN.
Jika
mujizat secara rohani terjadi, maka mujizat secara jasmani pasti
terjadi yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kalau mulut kita
sudah jujur, maka doa kita akan dijawab oleh TUHAN.
Sehingga
langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat, kita
mengalami kuasa TUHAN yaitu:
- kuasa
penciptaan,
- kuasa
penyucian dan
- kuasa
pembaharuan.
TUHAN
menolong kita dengan mujizat secara jasmani maupun secara rohani
sampai waktu YESUS datang kembali kedua kalinya, kita akan diubahkan
menjadi sama mulia dengan Dia yaitu tidak salah dalam perkataan -->
Yakobus 3: 2 = sempurna di dalam perkataan.
Apa
yang dikatakan, sebab kalau YESUS datang, kita semua dari empat
penjuru bumi akan dikumpulkan. Dan kalau kehidupan kita dihari-hari
ini betul-betul menerima:
- kuasa
penciptaan = taat dengar-dengaran,
- kuasa
penyucian dan
- kuasa
pembaharuan.
Kita
semua dikumpulkan hanya dengan satu suara yaitu Haleluyah.
Wahyu
19: 6, 7
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
Kita
menjadi Mempelai Wanita bertemu dengan Dia diawan-awan dengan hanya
satu sorakkan dan juga satu suara itulah Haleluyah, Haleluyah. Dulu
manusia diciptakan dengan satu suara dan juga satu bahasa, tetapi
karena manusia membangun menara Babel, mau sombong, maka TUHAN
serakkan dengan berbagai bahasa sehingga manusia menjadi terpencar.
Tetapi
oleh satu pengajaran yang benar, maka kita akan kembali menjadi satu
dengan satu suara dari suku dan bangsa mana-pun yaitu Haleluyah
bersama dengan YESUS.
Mari,
malam ini, TUHAN hadir di tengah pengajaran dengan mengulurkan
Tangan-Nya dan kita juga mengulurkan tangan sehingga ada kuasa
pertolongan, TUHAN menolong kita semua.
TUHAN
memberkati.1