Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Imperial Inn, Ambon

Pada waktu yang lalu, tema kita terdapat di dalam Markus 7: 37, sekarang ini tema kita terdapat di dalam injil Yohanes 10: 10b, Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Jadi, saya singkat, 'Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dalam segala kelimpahan'.

'Aku datang' --> secara umum berarti YESUS datang ke dunia untuk memberikan hidup di dalam segala kelimpahan.

Tetapi secara khusus YESUS datang di kota Ambon/terutama ditengah-tengah kita sekarang ini untuk memberikan hidup di dalam segala kelimpahan.

Pertanyaannya, mengapa YESUS harus datang jauh-jauh dari surga ke dunia untuk memberikan hidup di dalam kelimpahan? Jawabannya:
  1. Yesaya 14: 12-17
    12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
    13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
    14. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
    15. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
    16. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
    17. yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

    Ini tentang Lucifer yang jatuh, karena ia sombong dan ingin menyamai TUHAN, sehingga ia jatuh dan menjadi setan.

    Jadi, mengapa YESUS harus datang kedunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan? Sebab setan sudah membuat dunia ini/memporak porandakan dunia ini menjadi seperti padang gurun.

    Padang gurun ini merupakan tempat:
    • di mana manusia tidak dapat menabur dan menuai.
    • sulit untuk hidup secara jasmani, sekarang ini di semua bidang sangat merasakan kesulitan.
    • porak poranda ini penuh dengan penyakit, setan yang merupakan sumber dari penyakit dlsbnya. Jadi sangat sulit untuk hidup secara jasmani di dunia ini karena ulah dari setan.

  2. 'yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang kerumah'. Setan juga mengikat manusia dalam dosa-dosa, sehingga mengalami sakit dan kematian secara rohani. Di saat kita berbuat dosa = sakit secara rohani/terkurung dalam dosa/terikat oleh dosa dan jika dibiarkan, maka kerohanian itu akan mati yang mengakibatkan kebinasaan. Ini juga merupakan ulah dari setan.

  3. 1 Yohanes 2: 17, Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

    Seringkali kita menerangkan salah sebab mengatakan dunia ini akan lenyap --> bukan!! Tetapi dunia ini sedang lenyap. Sedang itu berarti sudah terjadi. Kalau kita mengikuti gaya hidup dunia dll, maka itu berarti kita sedang lenyap; sekali-pun dipandang bahwa kehidupan itu hebat, tetapi kalau mengikuti keinginan dunia/tata cara dunia, maka itu berarti sedang lenyap bersama dunia. Jadi jawaban yang ketiga ini adalah dunia ini sedang lenyap/sedang menuju kepada kehancuran dan kebinasaan. Satu waktu api dari langit akan turun sehingga dunia ini betul-betul tidak akan ada lagi.
Jadi inilah jawabannya, mengapa YESUS harus datang ke dunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan? Sebab dunia ini sudah dirusak oleh setan --> kehidupan secara jasmani mau-pun secara rohani rusak = dunia ini sedang rusak.

Jadi kesimpulannya adalah:
  • sebenarnya di dunia ini tidak ada kehidupan, baik secara jasmani terutama secara rohani. Semuanya menuju kepada kebinasaan karena dosa-dosa
  • tidak ada kekuatan di dunia ini seumpama kepandaian, kekayaan yang menjanjikan/menjamin kehidupan secara jasmani apalagi secara rohani. Kehidupan secara jasmani ini tidak dapat menjamin, kehidupan yang memiliki ijazah saja belum tentu terjamin, sebab ada banyak pengangguran, apalagi kehidupan secara rohani. Maafkan bagi yang memiliki ijazah, sebab bukan saudara yang dimaksud sebab TUHAN akan membuka jalan. Tetapi ini merupakan kenyataan dan juga ada banyak penyakit-penyakit yang juga terdapat di negara yang sudah maju yang mengakibatkan kematian. Inilah kenyataan yang dihadapi.
Jika di dunia ini sudah tidak ada lagi yang dapat menolong, maka YESUS Yang merupakan Satu-satunya Yang harus datang dari surga untuk memberikan kelimpahan. Semua yang ada di dunia tidak ada yang mampu, manusia dan juga kekuatan dari dunia, tidak mampu menjamin kehidupan secara jasmani, apalagi kehidupan secara rohani.

YESUS sudah datang di kota Ambon dan berada ditengah-tengah kita untuk memberikan hidup dalam kelimpahan.

Di bagian atas sudah diterangkan latar belakang mengapa YESUS harus datang, sebab di dunia ini memang tidak ada kehidupan yang mampu. Sekarang, kita harus mengerti terlebih dahulu apa arti dari hidup di dalam kelimpahan, sebab seringkali arti kelimpahan ini disalah artikan dengan berpikir gaji dari orang itu berjuta-juta rupiah = berkelimpahan. Tetapi kalau gajinya hanya sesuai dengan u.m.r, maka dianggap tidak berkelimpahan --> ini salah!!!. Sebab kelimpahan surga itu tidak dapat diukur dengan hal yang jasmani, kalau kelimpahan surga diukur dengan hal yang jasmani, maka yang berada di luar YESUS hidup mereka lebih berlimpah. Konglomerat yang berada di luar YESUS lebih banyak daripada yang berada di dalam YESUS.

Seringkali kami sebagai hamba TUHAN juga salah dengan mengukur kalau gedung gerejanya besar dengan sidang jemaat yang ribuan jumlahnya maka itu berarti kelimpahan --> oh, tidak!!. Kalau ukurannya hanyalah gedung gereja, maka dibandingkan dengan besarnya mall/tempat perbelanjaan, maka kalah gereja itu. Jangan-jangan besar gereja itu hanya seperti tempat parkir mobil dari mall itu. Atau jumlah orang yang banyak, dibandingkan dengan di Senayan, maka di Senayan, jumlah orangnya lebih banyak lagi.

Jadi, apa pengertian dari hidup dalam kelimpahan? Kita ingat di dalam alkitab tentang Kanaan yang berlimpah dengan susu dan madu. Inilah sistim Kanaan.

Jadi, pengertian hidup dalam kelimpahan adalah:
  1. hidup yang dipelihara oleh TUHAN sampai selalu dapat mengucap syukur kepada TUHAN. Inilah arti dari hidup berlimpah. Banyak orang yang gajinya berjuta-juta tetapi selalu mengomel, sekali-pun gaji hanya sesuai dengan u.m.r, tetapi kalau kehidupan itu selalu dapat mengucapkan syukur kepada TUHAN, maka itu namanya berkelimpahan = sistim Kanaan/sistim surga/kelimpahan susu dan madu.

  2. hidup dalam kebangunan rohani. Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan, mereka merupakan suatu gerakkan yang besar dan untuk sekarang berarti kegerakkan rohani = hidup dalam suasana kegerakkan rohani/kebangunan rohani = selalu berkobar-kobar dalam perkara rohani = kelimpahan.

    Kalau sudah padam sehingga malas beribadah dan untuk ini termasuk kami para hamba-hamba TUHAN yang seringkali malas dalam ibadah --> orang lain ia suruh untuk berkhotbah, sedangkan dirinya sendiri, sidang jemaat tidak mengetahui. Inilah gejala bahwa kehidupan itu sudah tidak berada di dalam kelimpahan, bukan lagi berada di dalam suasana Kanaan.
    Itu sebabnya, mari! hidup di dalam kelimpahan secara jasmani adalah selalu mengucap syukur dan secara rohani adalah hidup dalam suasana kebangunan rohani/suasana kegerakkan rohani seperti bangsa Israel yang menuju ke Kanaan. Mereka merupakan suatu kegerakkan yang besar sehingga dapat menghancurkan Yerikho/menghancurkan tantangan = selalu setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan/dalam perkara yang rohani.

  3. hidup kekal di surga/Yerusalem Baru/Kanaan Samawi.

    Sekarang ini merupakan suasana Kanaan yaitu:
    • selalu mengucap syukur kepada TUHAN. Apa-pun yang TUHAN ijinkan terjadi, kita selalu mengucap syukur = ada kelimpahan susu dan madu.
    • selalu setia dan berkobar-kobar = dalam suasana kebangunan rohani/selalu setia di dalam perkara yang rohani/setia di dalam ibadah pelayanan.
    • sampai yang terakhir kita betul-betul hidup kekal di surga/Yerusalem Baru/Kanaan Samawi.
Inilah 'Aku datang' = YESUS datang akan memberikan hidup dalam kelimpahan. Itu sebabnya hidup dalam kelimpahan itu jangan diukur dengan uang. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang, bagaimana YESUS datang kedunia untuk memberikan hidup dalam kelimpahan? Jawabannya kita sekarang ini sudah dekat dengan natal; jadi jawabannya adalah natal = YESUS adalah ALLAH Yang lahir menjadi Manusia untuk memberikan hidup berkelimpahan bagi kita semua.

Salah satu tentang natal ini juga ditulis di dalam injil Yohanes 1: 1, 14,
1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
14. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Jadi, YESUS adalah ALLAH Yang lahir menjadi Manusia untuk memberikan hidup yang berkelimpahan, tetapi di dalam versi Yohanes, YESUS adalah Firman ALLAH Yang lahir menjadi Manusia untuk memberikan hidup di dalam kelimpahan kepada kita. Jadi di dalam Firman ALLAH, kita mengalami hidup di dalam kelimpahan.

Inilah caranya YESUS datang, dulu memang YESUS datang sebagai Manusia, Dia adalah ALLAH Yang lahir menjadi Manusia. Malam ini bagaimana caranya YESUS datang di Ambon, apa YESUS harus lahir lagi? Bukan!! Tetapi YESUS adalah Firman Yang lahir menjadi Manusia. Jadi, di dalam Firman ALLAH, kita mendapatkan hidup dalam kelimpahan. Itu sebabnya sangat disayangkan kalau kita tidak mengutamakan Firman, sebab di dalam Firman ALLAH kita mendapatkan hidup dalam kelimpahan.

Di bagian atas disebutkan 'pada mulanya adalah Firman' (Yoh 1: 1), jadi artinya segala sesuatu harus di dasarkan/mengutamakan Firman = harus mengutamakan Firman ALLAH/Firman pengajaran dan ini termasuk ibadah. Sebab 'pada mulanya'.

Lukas 5: 1, Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

Jadi, kalau ibadah kita malam ini betul-betul mengerumuni Pribadi YESUS/ada hadirat TUHAN, maka tujuan utama kita adalah hendak mendengarkan Firman ALLAH = 'pada mulanya adalah Firman'= segala sesuatu harus mengutamakan Firman ALLAH, sebab di situ ada hadirat TUHAN = di situ ada hidup dalam kelimpahan.

Jadi, di dalam kehidupan kita, di dalam hidup nikah rumah tangga kita, di dalam gereja/ibadah di gereja masing-masing sampai pada fellow-ship semacam ini, harus di dasarkan pada Firman ALLAH. Kita boleh bekerja, kuliah dllnya tetapi harus sesuai dengan Firman, jangan tidak sesuai dengan Firman; jika mengutamakan Firman, ada hadirat YESUS di situ = ada hidup di dalam kelimpahan.

Jika tidak mengutamakan Firman, kita datang beribadah di gereja, kita menikah bukan karena Firman, bahkan melawan Firman/tidak sesuai Firman dan juga berfellow-ship bukan mendengarkan Firman, maka yang ada:
  • hanyalah ketandusan --> ada setan yang membuat dunia ini menjadi tandus,
  • dosa-dosa kejahatan dikurung dalam dosa kenajisan,
  • sampai kebinasaan.
Termasuk fellow-ship/ibadah kita sekarang ini, mari! panitia bertanggung jawab dan saya sebagai pembicara juga bertanggung jawab apa 'pada mulanya'. Untuk fellow-ship ini 'apa pada mulanya/Firman? jika ada Firman, maka benar-benar ada hadirat YESUS = ada hidup dalam kelimpahan/ada suasana surga.

Jika fellow-ship/ibadah semacam ini hanya menampilkan kemakmuran secara jasmani:
  • luar biasa keuangannya,
  • menampilkan figur manusia/artis-artis dan hiburan-hiburan. Maafkan! Yang ada hanyalah ketandusan/yang ada hanyalah dosa dan kebinasaan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, supaya jangan sampai ibadah/fellow-ship kita ini jangan sampai menampilkan hal yang jasmani/menggembar-gemborkan hal yang jasmani/berkat-berkat jasmani dan juga figur manusia/artis-artis sebab hal itu hanya akan menciptakan padang gurun/ketandusan sampai kebinasaan yang membuat setan menjadi gembira. Semoga malam ini, mari! kita tekankan soal Firman --> pertemuan kita selama lima kali hanya untuk membicarakan Firman sebab di situ ada Pribadi YESUS/di situ ada hidup dalam kelimpahan. Semoga kita dapat mengerti.
Ada dua macam pemberitaan Firman yang diajarkan oleh rasul Paulus dan di Teladan- kan oleh YESUS yaitu:
  1. Lukas 4: 43, Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

    Jadi, bentuk pemberitaan Firman yang pertama adalah Firman penginjilan dan disebut oleh rsl Paulus sebagai injil keselamatan. Ini merupakan dasar kita kalau kita mau belajar Firman, mari! kita mengetahui terlebih dahulu bentuk-bentuk Firman ini. Firman penginjilan ini juga diajarkan oleh YESUS ke desa, ke kota.

    Efesus 1: 13, Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Keselamatan = sampai kita dimeteraikan oleh Roh.Kudus. Injil keselamatan = Firman penginjilan ini juga disebutkan oleh rsl Paulus sebagai susu. Kamu masih memerlukan susu. Jika di dalam perj.lama, Amsal 25: 25, disebut sebagai 'kabar baik dari negeri yang jauh' = dari surga.

    Apa yang dimaksud dengan Firman penginjilan/injil keselamatan? Adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali ke dunia ini dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa/menebus dosa manusia.

    Upah dosa adalah maut. Jadi sesungguhnya manusia berdosa itu harus dihukum dan untuk ini tidak ada jalan yang lain, kecuali ada yang menanggung dan YESUS-lah Yang menanggung. Bukan Dia tidak adil dengan berkata "kamu sudah berbuat dosa, tidak mengapa" tidak!!. Untuk membebaskan kita dari hukuman/menyelamatkan kita dari hukuman, maka selamat itu = bebas dari hukuman, maka YESUS Yang menanggung di kayu salib. Satu-satunya Manusia Yang tidak berdosa itulah YESUS Yang dapat menanggung dosa-dosa manusia sebab tidak ada manusia lain/kekuatan yang lain yang dapat menanggung dosa manusia. Orang berdosa itu mati, itu sebabnya Ia mengatakan 'Aku datang untuk memberikan hidup'.

    Memberikan hidup ini dimulai dari keselamatan yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa. Jadi Firman penginjilan ini, membawa orang-orang berdosa termasuk saya dulu yang bukan keturunan orang Kristen; saya pernah berpindah-pindah agama, tetapi lewat Firman penginjilan, saya dapat percaya YESUS dan selamat. Jadi Firman penginjilan membawa orang berdosa untuk percaya YESUS dan di selamatkan.

    Itu sebabnya Firman penginjilan itu penting dan harus dikumandangkan sampai ke ujung bumi sebab masih banyak orang-orang yang belum selamat. Buktinya di dalam ktb Kisah rasul 2: 36-40,
    36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

    Ini merupakan bukti dari kehidupan yang diselamatkan dan dimulai dari 'tahu dengan pasti' tentang Kristus = percaya kepada YESUS lewat mendengarkan Firman TUHAN. Banyak orang yang menjadi percaya karena melihat sesuatu dan ini dapat menjadi goyah --> kalau ia melihat orang menjadi sembuh, maka ia akan berkata YESUS dahsyat/luar biasa. Tetapi kalau ia melihat orang sakit mati, maka akan berkata 'sama saja'. Iman yang benar adalah lewat mendengarkan Firman.

    Sekali-pun mata tidak melihat, tetapi telinga mendengar seperti Abraham bapak iman kita. TUHAN memerintahkan Abraham untuk keluar dari negerimu, sedangkan ia sendiri tidak mengetahui negeri mana yang harus dituju, tetapi Abraham tetap pergi.

    Kemudian bertobat. Bukti dari iman/percaya itu bukan hanya mulut yang mengaku, tetapi mengaku YESUS = mengaku dosa dan sesudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    Sebab bertobat itu berarti
    • berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = stop berbuat dosa,
    • mati terhadap dosa. Tetapi kalau kita mengulang-ulang berbuat dosa, maka upah dosa adalah maut sekali-pun kita percaya tetapi kalau kita tidak bertobat/mengulang-ulang dosa, maka keselamatan kita diragukan. Itu sebabnya mari bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.

    Kemudian baptisan air dan baptisan Roh.Kudus = lahir baru dari air dan Roh --> baptisan air dan baptisan Roh.Kudus --> Yohanes 3: 3-5, 'siapa yang tidak dilahirkan dari air dan Roh, tidak dapat masuk ke dalam surga'.

    Baptisan air dan baptisan Roh, menghasilkan hidup yang baru. Dulu kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing, kita mewariskan kehidupan darah daging yang cocok untuk hidup di dunia tetapi tidak cocok untuk hidup di surga. Jadi, sekali-pun ibu kita itu seorang istri raja, seorang yang bodoh dan miskin --> sama! Hanya mewariskan manusia darah daging yang cocok untuk hidup di dunia tetapi tidak cocok untuk hidup di surga. Itu sebabnya harus dilahirkan kembali/lahir baru dari TUHAN yaitu harus baptisan air dan baptisan Roh.Kudus untuk mendapatkan hidup baru/jenis kehidupan surga.

    Jenis kehidupan surga adalah jangan lagi dikaitkan dengan hal yang jasmani yaitu dengan mengatakan orang itu betul-betul hidup seperti di surga sebab rumahnya besar --> bukan seperti ini. Tetapi kehidupan surga adalah hidup di dalam kebenaran. Semuanya harus benar; jika didalam kehidupan kita benar --> nikah kita benar, masyarakat benar, maka tidak akan terjadi percekcokan. Jika satu benar dan yang satu tidak benar, maka akan terjadi clash.

    Jika kita mau hidup benar seperti surga, maka terlebih dahulu kita harus memperhatikan hal yang kecil-kecil sebab kalau ada kebenaran, maka kita akan dipagari sebab dunia ini bagaikan padang gurun yang ada hanyalah binatang buas/setan dll. Tetapi kalau kita hidup benar, maka kita akan dipagari oleh TUHAN.

    Mazmur 5: 13, Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Jadi, orang benar/hidup di dalam kebenaran akan dipagari/dilindungi oleh berkat dan anugerah TUHAN sampai ke anak cucu. Daud bersaksi --> orang benar tidak pernah ditinggalkan sampai ke anak cucu. Lucifer/setan yang sudah mengacaukan/memporak porandakan dunia, tidak dapat menjamah orang yang benar/ orang yang dipagari oleh TUHAN.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN termasuk saya --> bukan orang yang memiliki gereja yang besar dengan jumlah jemaat yang ribuan yang tidak dapat dijamah atau yang memiliki gereja yang kecil dengan jumlah sidang jemaat hanya sepuluh orang, tetapi kebenaranlah yang menentukan. Apakah kita dapat dijamah dan dibinasakan oleh setan atau tidak, hanya kebenaran sebab kalau kita benar, maka kita pasti akan selamat sebab kita dipagari dengan anugerah keselamatan dan berkat TUHAN sampai ke anak cucu.

    Inilah Firman penginjilan yang membawa orang berdosa:
    • menjadi percaya --> selamat, dipagari,
    • hidup benar.

  2. Tetapi sesudah kita selamat, kita hendak ke mana? Kalau saya bertanya kepada saudara, apakah saudara selamat? Sudah selamat. Tetapi apakah saudara masih dapat berbuat dosa? masih! Dan ini berarti saudara keluar lagi dari pagar. Lalu bagaimana? Ada pemberitaan yang kedua yaitu Firman pengajaran.

    Lukas 5: 2, 3
    2. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
    3. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

    Di bagian atas 'Aku memberitakan injil', sekarang YESUS mengajar. Jadi, ada dua macam bentuk pemberitaan Firman yaitu satu Firman penginjilan/injil keselamatan/susu/kabar baik dan yang kedua adalah Firman pengajaran.

    Rasul Paulus menunjukkan di dalam 2 Korintus 4: 3, 4,
    3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Firman pengajaran = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, artinya oleh rsl Paulus disebut dengan makanan keras. Jadi kita tidak dapat terus minum susu, sudah berapa lama kita menjadi orang Kristen? Kalau kita masih terus minum susu, berarti kerohanian kita masih anak-anak sehingga tidak dapat menjadi dewasa, itu sebabnya diperlukan makanan yang keras. Susu diperlukan bagi jiwa-jiwa baru yang memerlukan susu, tetapi sesudah itu harus makan makanan keras/Firman pengajaran.

    Seperti yang kita alami di kehidupan sehari-hari, jika kita terus minum susu, maka itu berarti kita tidak normal tetapi abnormal, harus makan makanan keras. Begitu juga dengan kerohanian kita, harus ada makanan keras/Firman pengajaran yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan sebagai Mempelai Laki-laki Surga.

    Apa yang dimaksud dengan mempelai? Di dalam alkitab, (Ef 5 ) maka suami itu adalah kepala. Jadi Kepala itu adalah Suami/Mempelai Pria. Jadi, Kristus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga = Kepala gereja untuk menyucikan.

    Kita sudah selamat, tetapi masih berbuat dosa lagi sehingga perlu disucikan sebab masih ada jerat-jerat dosa yang perlu diputuskan oleh pedang/Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita/istri untuk menyambut kedatangan YESUS. Inilah yang perlu diberitakan.
    Kita harus mendukung penginjilan sebab masih banyak orang yang belum percaya kepada YESUS --> Mari! kita injili. Tetapi sesudah itu mau dibawa kemana? Dunia ini bagaikan padang gurun = banyak dosa yang membuat kita menjadi tidak mampu sekali-pun kita sudah selamat, tetapi seringkali masih berbuat dosa sehingga diperlukan makanan yang keras/Firman pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang memberitakan kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam kemuliaan. YESUS tidak lagi mati untuk menanggung dosa, tetapi dalam kemuliaan yang tidak kena mengena dengan dosa.

    Dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja, Mempelai Pria dan juga sebagai Kepala Gereja untuk menyucikan, menyempurnakan sidang jemaat menjadi tubuh Kristus yang sempurna Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali. Inilah yang disebut dengan Kabar Mempelai.

    Jika di dalam Amsal 25: 25 disebut dengan kabar baik/Firman penginjilan, maka dilanjutkan dengan Kabar Mempelai. Jadi, Kabar Mempelai ini tidak diambil dari bahasa yang lain tetapi dari alkitab. Dari Kabar Baik dilanjutkan dengan Kabar Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
Tadi YESUS menginjil, tetapi YESUS juga mengajar --> Dia sebagai Kepala menginjil dan juga mengajar dan kita sebagai tubuh-Nya menerima injil dengan percaya dan bertobat dan masuk dalam baptisan air dan juga baptisan Roh.Kudus = selamat. Tetapi kita juga harus menerima pengajaran untuk disucikan sampai menjadi sempurna.

Lukas 5: 4, Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

YESUS duduk di perahu, lalu mengajar. Jadi, setiap kali Firman pengajaran diberitakan = YESUS hadir di tengah kita dan beraktifitas sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Imam Besar untuk menolong kehidupan kita.

Kalau dulu memang sebagai Manusia, YESUS beraktifitas yaitu:
  • Ia duduk di atas perahu.
  • Ia mengajar dstnya.
Sekarang bagaimana YESUS beraktifitas? Setiap kali Firman pengajaran diberitakan = YESUS beraktifitas sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dan juga sebagai Imam Besar untuk:
  1. Lukas 5: 2, Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

    Dulu YESUS melihat dua perahu yaitu perahu Simon yang gagal sebab semalam-malaman tidak menangkap apa-apa --> ini yang dilihat. Inilah luar biasanya Firman pengajaran/inilah luar biasanya Pribadi YESUS. Yang dilihat ini bukanlah yang hebat-hebat tetapi yang gagal-gagal yang dilihat.

    Itu sebabnya kita jangan takut kalau menghadapi kegagalan, asal ada Firman/Pribadi YESUS, maka saudara mendapatkan prioritas utama. Jadi aktifitas dari YESUS adalah:
    • melihat keadaan kehidupan kita terutama yang gagal = jasmani,
    • yang najis = rohani. Ini yang dilihat oleh YESUS dengan pandangan belas kasihan. Bukan dengan pandangan yang menghukum.

    Kalau hamba TUHAN melihat sesama hamba TUHAN yang berhasil, menjadi iri, tetapi kalau melihat hamba TUHAN gagal, maka ia akan merasa senang dan memandang dengan pandangan yang mengejek dan menghakimi.
    Tatapi kalau YESUS melihat orang yang gagal dan najis dengan pandangan belas kasihan. Inilah Firman pengajaran yang tidak menghukum, tetapi berbelas kasihan. Kalau malam ini, Firman sebagai pedang bermata dua yang menunjuk keadaan saya terlebih dahulu baru kemudian menunjuk keadaan saudara yang gagal, najis dll, maka itu merupakan pandangan belas kasih TUHAN.

  2. setelah melihat, YESUS duduk. Kalau kita melihat perahu yang gagal, pasti kita akan lari --> sekali-pun itu saudara kita yang gagal, maka kita akan menolong dengan memberinya modal dlsbnya, tetapi kedua kali gagal lagi, kita masih mau menolong, tetapi pada ketiga kalinya, kita akan lari. Tetapi tidak demikian dengan YESUS, Ia tidak lari, tetapi Ia duduk.

    Duduk merupakan aktifitas dari Firman pengajaran bagaikan YESUS melihat kepada siapa yang gagal, siapa yang najis (semua keadaan kita dan tidak dapat disembunyikan) dengan pandangan belas kasihan.
    Kemudian YESUS duduk, artinya YESUS ikut merasakan dan menanggug segala beban hidup kita. Dalam bahasa dari gembala kami yaitu bpk.pdt Juwono alm, selalu mengatakan bahwa YESUS menyedot segala beban-beban kita sehingga merasakan enak dan ringan.

    Kalau saudara mengalami pekerjaan Firman, saudara datang dengan berbeban berat, kemudian saudara pulang dengan merasa enak dan ringan, maka itu berarti sudah ditanggung oleh YESUS. Mungkin masalahnya belum selesai, tetapi sikap kita sudah menjadi lain; awalnya menghadapi masalah serasa sudah menghadapi kiamat, tetapi setelah pulang, terasa enak dan ringan --> semuanya terserah TUHAN saja.

  3. YESUS menolong. YESUS mengulurkan Tangan = pemberitaan Firman pengajaran merupakan uluran Tangan TUHAN = YESUS mengulurkan Tangan kepada kita untuk menolong kita. Bukan untuk membebani dan membuat sulit kita. Inilah dari pihak TUHAN. Saat-saat pemberitaan Firman ada hadirat TUHAN Yang mau memberi hidup dalam kelimpahan. YESUS mau menolong, tetapi YESUS juga mau memberi hidup dalam kelimpahan.
Sekarang tergantung dari sikap kita, seringkali kita mengatakan bahwa TUHAN itu jahat sebab tidak mau menolong --> tidak!! TUHAN selalu mengulurkan Tangan = di mana ada Firman, maka di situ ada uluran Tangan TUHAN. Seringkali, kita jatuh kebawah, kita tidak mau mengulurkan tangan kepada TUHAN sebab kita berpikir tidak mungkin/tidak bisa.

Sekarang sikap kita --> Lukas 5: 5, 6,
5. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

YESUS menyuruh untuk menebarkan jala --> inilah Firman yang di luar logika, sebab sudah semalam-malam menebarkan jala tetapi tidak berhasil. Kemudian pada siang hari di suruh untuk menebarkan jala --> bagaimana ini? Tidak masuk akal. Seringkali Firman pengajaran ini tidak dapat diduga dan juga tidak dapat dipikirkan dengan pikiran manusia sepandai apa-pun manusia itu. Hanya dapat diterima dengan iman,sebab logika tidak akan mampu untuk menggapai Firman.

Tebarkan jalamu --> tidak sesuai, tetapi sikap murid-murid pada waktu itu adalah mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar sekali-pun bertentangan dengan logika. Kalau Firman itu mustahil bagi kita, tetapi kita lakukan, maka kita akan mendapatkan hal yang mustahil menjadi tidak mustahil. Semoga kita dapat mengerti.

Mari, sikap mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran sekali-pun di luar logika dengan proses:
  • mendengar dengan sungguh-sungguh,
  • mengerti Firman,
  • percaya dan yakin pada Firman dan
  • melakukan/mempraktekkan Firman, kita melakukan Firman, maka TUHAN Yang bertanggung jawab seperti Abraham yang diperintahkan untuk mengorbankan Isak. Kalau TUHAN Yang menyuruh kita, maka segala risiko TUHAN Yang tanggung kalau kita melakukan perintah-Nya.
Seringkali kita mau merasa lebih pandai dari TUHAN sehingga TUHAN mengatakan --> silahkan!! Kalau engkau turun tangan, maka Aku hanya tinggal melihat saja.

Kita melakukan Firman = mengulurkan tangan kepada TUHAN.
TUHAN berfirman = mengulurkan Tangan.
Melakukan Firman = mengulurkan tangan.
Tangan bertemu dengan tangan, akan terjadi mujizat. Kita mengalami kuasa TUHAN/kuasa Firman pengajaran.

Kuasa apa yang akan kita alami?
  1. Lukas 5: 6, Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

    Inilah kuasa dari Firman pengajaran yang benar kalau kita tidak ragu mempraktekkan maka kita akan menerima kuasa mujizat yang namanya kuasa penciptaan. Dari tidak ada ikan menjadi ada ikan --> bukan dari sedikit ikan. Ada yang hanya memiliki gaji sedikit, sudah merasa takut; memiliki jemaat yang sedikit juga merasa takut. Tetapi ini dari yang tidak ada menjadi ada. Gaji sedikit, jemaat sedikit --> jangan takut sebab hidup kita berasal dari TUHAN.

    Dari tidak ada ikan menjadi ada ikan untuk memelihara kehidupan jasmani kita. Ikan ini kalau bagi kami para hamba-hamba TUHAN adalah jiwa-jiwa --> dari tidak ada jiwa-jiwa menjadi banyak jiwa-jiwa sampai jala menjadi koyak/gerejanya harus direnovasi kekiri dan kekanan sebanyak tiga meter, kemudian ke atas setinggi enam meter. Tergantung dari ketaatan kita.

    Dari tidak ada anggur menjadi banyak anggur = anggur yang tetap = kebahagiaan. Mungkin sekarang ini sudah menjadi tawar bahkan sudah menjadi pahit, mari! kembali lagi pada Firman.

    Sudah serasa mati:
    • nikah serasa mati,
    • hidup serasa mati mari kembali kepada Firman/YESUS datang, pasti ada hidup dalam kelimpahan dan kebahagiaan.
    • pelayanan serasa mati.

  2. Lukas 5: 7, 8
    7. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
    8. Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

    Ini namanya kuasa penyucian. Bukan berhenti hanya sampai berkat secara jasmani/pemeliharaan, sebab kalau hanya berkat jasmani, maka orang dunia juga memiliki berkat jasmani yang banyak. Tetapi selain TUHAN memberkati kita, selanjutnya TUHAN juga mau menyucikan/kuasa penyucian. Petrus tersungkur.
    Biasanya orang kalau sudah berhasil, ia tidak tersungkur tetapi berkata "saudara-saudara saya sudah berhasil membangun gereja". Tetapi Petrus yang sudah berhasil, justru tersungkur dan berkata 'aku tidak layak'; inilah kuasa penyucian dari Firman pengajaran.

    Apalagi kalau kita gagal, maka itu merupakan kesempatan untuk tiarap, Petrus berhasil saja, tersungkur. Apa yang mau disombongkan? Apalagi bagi kita yang kecil dan gagal, apa yang kita banggakan? Semoga kita dapat mengerti.
    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, nomor satu mengoperasi hati yang merupakan sumber/gudangnya dosa.

    Ibrani 4: 12, 13
    12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    13. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menusuk/mengoperasi hati sebab ada banyak kanker hati/banyak virus-virus dosa/bakteri-bakteri dosa yang tersembunyi.
    Kalau saudara membaca di dalam injil Markus 7: 21 ada banyak macam dosa seperti percabulan, perzinahan, pikiran jahat, iri dllnya. Di dalam injil Matius 15, ada tujuh dosa, sedangkan di dalam Markus 7: 13 ada banyak sekali dosa, tetapi saya simpulkan hanya ada dua yaitu keinginan najis dan keinginan jahat dan ini yang perlu dioperasi.

    Keinginan najis ini mengarah kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab makan minum ini di mulai dari merokok, mabuk, judi, narkoba dan ini harus disucikan sebab merupakan ulat-ulat dosa/ulat bangkai yang tidak mati di neraka dan ada di dalam hati manusia termasuk kami para hamba-hamba TUHAN dan juga anak-anak TUHAN dan harus dibersihkan.

    Dosa kawin mengawinkan termasuk dosa percabulan dan dosa sex dengan berbagai ragamnya sampai pada penyimpangan sex yaitu homosex dan juga lesbian yang sekarang sudah begitu merajalela dan ini dimulai dari hati.

    Kemudian nikah yang salah itulah:
    • kawin cerai,
    • kawin campur dan juga sekarang ini kembali ke jaman Nuh dan merajalela,
    • kawin mengawinkan.

    Kemudian keinginan jahat --> akar segala kejahatan adalah cinta akan uang/terikat akan uang/menyembah uang dan untuk ini termasuk kami para hamba TUHAN.

    Apa yang menjadi bukti bahwa cinta akan uang? Buktinya adalah kikir dan serakah sehingga membuat manusia tenggelam. Di bagian atas diceritakan bahwa Petrus menangkap ikan dan memasukkan ke dalam perahunya dan perahu itu hampir tenggelam. Kemudian ia memanggil teman-temannya, memasukkan ikan-ikan itu dan perahu itu juga hampir tenggelam. Seandainya tidak memanggil temannya --> dua perahu saja hampir tenggelam, bagaimana kalau sendiri? Perahu itu akan tenggelam dan Petrus juga ikut tenggelam.

    Jadi, tenggelam dalam berkat itulah kikir dan serakah. Waktu seorang hamba TUHAN itu tidak dapat makan, maka ia begitu sederhana, tetapi begitu ia di berkati, maka ia melupakan semuanya = tenggelam dalam berkat. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

    Bukti kalau kita disucikan dari keinginan jahat yang merupakan akar kejahatan adalah kita dapat memberi. Lebih berbahagia memberi daripada menerima = bersih dari ulat-ulat/virus-virus/bakteri-bakteri yang tidak kelihatan, semuanya menjadi bersih.

    Kita harus ingat kepada Pemberi berkat itulah TUHAN YESUS sehingga kita harus ?mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus sebab itu merupakan milik TUHAN. Persembahan khusus ini untuk pekerjaan TUHAN terutama untuk pembangunan tubuh Kristus; kalau bukan karena pembangunan tubuh Kristus, maka saya tidak akan datang ke Ambon ini.

    Mari! ini merupakan kesempatan bagi pembersihan hati dan juga ??memberi kepada sesama anggauta tubuh yang membutuhkan, harus kita ingat = memanggil teman-temannya, sebab kalau tidak memanggil teman-temannya, maka akan tenggelam.

    Sebab seringkali hati ini dikuasai oleh ulat dosa yaitu ulat kenajisan dan juga ulat kejahatan sehingga akan:
    • tenggelam dalam berkat dan juga,
    • tenggelam di dalam neraka. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau hati sudah disucikan --> dari hati, keluar di mulut. Petrus segera tersungkur dan mulutnya hanya mengaku 'aku hanyalah orang yang berdosa' bukan aku orang yang hebat dan dahsyat sebab berhasil, TUHAN.

    Ciri dari hati yang disucikan adalah mulutnya tidak menggembar-gembor, sebab kalau mulutnya menggembar-gembor, maka itu berarti mulutnya kotor karena penuh dengan ulat. Kalau hati sudah dibersihkan, sekali-pun kenyataannya kehidupan itu berhasil dllnya, maka ia hanya berkata 'aku hanyalah manusia berdosa'.

    Mari sekarang ini, semakin kita berhasil, semakin banyak kesalahan yang ditunjukkan sehingga semakin banyak kita mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Apalagi, yang sedang gagal dllnya, mari! ada kesempatan malam ini bukan hanya tersungkur tetapi betul-betul tiarap --> 'saya gagal TUHAN' Semoga kita dapat mengerti.

    Dan mulut ini juga mengaku bahwa kita hidup hanya dari kemurahan TUHAN bukan dari kepandaian kita. Buktinya Petrus ini sebagai nelayan yang memiliki pengalaman, tetapi semalam-malaman ia tidak mendapatkan apa-apa. tetapi begitu TUHAN menyuruh, sekali-pun siang hari, Petrus diberkati oleh TUHAN.

    Petrus mengakui bahwa:
    • aku tidak layak,
    • aku tidak mampu,
    • dan hanya hidup dari kemurahan-Mu.

    Jika sidang jemaat datang pada hari Minggu, maka itu adalah kemurahan-Mu, sebab saya sebagai seorang pendeta tidak mampu. Demikian juga yang bekerja, sekali-pun hanya memiliki ijazah yang biasa saja, tetapi bisa mendapatkan gaji yang lumayan, maka itu hanyalah kemurahan-Mu.

    Mari, saudaraku pegang ini yaitu dengan:
    • membersihkan hati,
    • mulut juga dibersihkan = pedang bekerja sehingga mulut hanya untuk mengaku dosa dan juga hanya untuk mengaku bahwa kita hidup hanya dari kemurahan TUHAN. Kita jangan menggunakan mulut untuk menghakimi orang dllnya, tetapi hanya untuk memuji TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  3. Lukas 5: 10, 11
    10. demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
    11. Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

    Dari penjala ikan menjadi penjala manusia = kuasa pembaharuan. Penting pembaharuan ini, sebab manusia darah dan daging dengan segala gelarnya, dengan segala hartanya, tidak dapat masuk surga. Yang dapat masuk ke surga hanyalah manusia baru/manusia rohani. Itu sebabnya manusia harus mengalami pembaharuan.

    Kuasa Firman yang tajam menyucikan = memotong hati, mulut dan perbuatan --> yang lama disucikan. Sedangkan tajam yang kedua membaharui --> misalnya tangan yang mencuri, dipotong/dibaharui menjadi tangan yang jujur dstnya. Yang lama ditebas, timbul yang baru. Terus menerus sampai satu waktu menjadi seperti YESUS.

    Apa yang dibaharui?
    • Sifat egois. Sebagai penjala ikan, maka setelah ikan ditangkap, kemudian dijual sehingga mendapatkan uang --> untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi kalau menjadi penjala manusia, tentunya manusia tidak dapat dimakan, tetapi manusia untuk kerajaan surga/untuk TUHAN bukan untuk diri sendiri.

      Kita harus ingat, bahwa sidang jemaat itu bukanlah milik kita, seringkali hamba TUHAN berkata bahwa jemaat itu miliknya, sehingga sesama hamba TUHAN sering bertengkar. Ini merupakan jemaat TUHAN dan kalau jemaat TUHAN, tidak akan bertengkar sebab memang jemaat itu milik TUHAN. Jadi kepentingan diri sendiri diganti dengan kepentingan TUHAN dan juga kepentingan orang lain = kepentingan tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

      Saudara datang ke tempat ini jangan untuk mencari kepentingan diri sendiri dan juga saya sebagai pembicara, kalau saya datang ke Ambon untuk mencari uang, maka sebagai penjala manusia, saya menjadi penjala ikan sehingga akan tenggelam. Jadi, bagi semua kita yang datang dalam pembangunan tubuh Kristus harus melepaskan kepentingan diri sendiri; hanya untuk kepentingan TUHAN = kepentingan tubuh Kristus. Ini yang harus kita utamakan. Semoga kita dapat mengerti.

    • Jangan takut. Rasa ketakutan ini juga harus dibaharui sebab seringkali kita merasa "takut akan sesuatu sehingga kita tidak takut TUHAN". Takut sesuatu ini mungkin takut kepada pimpinan di kantor --> di suruh untuk melakukan korupsi, kita mau saja sehingga kita tidak takut TUHAN, padahal Firman TUHAN sudah mengatakan untuk tidak boleh melakukan korupsi. Takut kepada pimpinan supaya tidak dipecat sekali-pun harus melakukan korupsi sehingga tidak takut TUHAN = menentang TUHAN/menentang Firman. Seringkali kita menentang TUHAN/menentang Firman hanya untuk sesuatu semisal takut kehilangan kedudukan, takut dikucilkan dlsbnya sampai tidak takut TUHAN. Seringkali juga takut untuk berkorban. Inilah yang harus diubahkan yaitu takut daging, harus diubah menjadi takut akan TUHAN.

    Jadi pembaharuan adalah
    :
    • membuang sifat egois = saya hanya untuk TUHAN dan untuk sesama = untuk kepentingan tubuh Kristus,
    • takut akan TUHAN.
      Takut akan TUHAN = menjauhi kejahatan --> Amsal 8: 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      Membenci kejahatan, membenci kesombongan sampai takut untuk berdusta = takut akan TUHAN. Inilah orang yang dipakai oleh TUHAN yaitu menjadi penjala manusia yang dibutuhkan oleh TUHAN.

      Penjala manusia dibutuhkan bagi orang-orang yang belum percaya kepada YESUS, mari, kita injili --> siapa yang dipakai untuk menginjil, silahkan!. Tetapi juga untuk menjala manusia bagi yang sudah selamat, kita masukkan dalam tubuh Kristus yang sempurna/Firman pengajaran. Menabur dan menuai = penginjilan dan pengajaran, kita bekerja sama demi terbentuknya tubuh yang sempurna.

    Jangan egois, takut akan TUHAN = takut untuk berbuat dosa sampai takut untuk berdusta --> ya katakan ya dan tidak katakan tidak. Dan ini di mulai dari soal pengajaran. Takut akan TUHAN = YESUS adalah Firman pengajaran Yang lahir. Jangan berkata ya saya bersalah, tetapi atau ya itu benar, tetapi. Kalau soal pengajaran --> ya, ini benar!! tidak memakai tetapi dan kalau tidak benar, katakan tidak!!

    Dan juga jujur dalam segala hal. Sampai mulut ini hanya dipakai untuk menyembah TUHAN. Inilah mulut yang takut akan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Wahyu 14: 7, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

    Takut akan TUHAN di mulai dari:
    • mulut berkata jujur --> ya katakan ya dan tidak katakan tidak dimulai dari soal pengajaran/soal TUHAN = dalam segala hal, kita harus jujur dan
    • mulut hanya untuk menyembah TUHAN.

    Penyembahan yang benar di dalam ktb Wahyu 19. Bahasa penyembahan di surga adalah Haleluyah dan di bumi ini juga harus meniru Haleluyah = menyembah TUHAN.

    Wahyu 19: 1, 3, 4
    1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
    3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
    4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

    Ini di surga, jadi penyembahan kita di bumi seperti di surga. Semoga kita dapat mengerti.

    Mujizat rohani terjadi:
    • kita tidak egois, pembaharuan, inilah mujizat yang terbesar.
    • kita takut akan TUHAN.

    Jika mujizat secara rohani terjadi, maka mujizat secara jasmani pasti terjadi yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kalau mulut kita sudah jujur, maka doa kita akan dijawab oleh TUHAN.
Sehingga langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat, kita mengalami kuasa TUHAN yaitu:
  • kuasa penciptaan,
  • kuasa penyucian dan
  • kuasa pembaharuan.
TUHAN menolong kita dengan mujizat secara jasmani maupun secara rohani sampai waktu YESUS datang kembali kedua kalinya, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia yaitu tidak salah dalam perkataan --> Yakobus 3: 2 = sempurna di dalam perkataan.

Apa yang dikatakan, sebab kalau YESUS datang, kita semua dari empat penjuru bumi akan dikumpulkan. Dan kalau kehidupan kita dihari-hari ini betul-betul menerima:
  • kuasa penciptaan = taat dengar-dengaran,
  • kuasa penyucian dan
  • kuasa pembaharuan.
Kita semua dikumpulkan hanya dengan satu suara yaitu Haleluyah.

Wahyu 19: 6, 7
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kita menjadi Mempelai Wanita bertemu dengan Dia diawan-awan dengan hanya satu sorakkan dan juga satu suara itulah Haleluyah, Haleluyah. Dulu manusia diciptakan dengan satu suara dan juga satu bahasa, tetapi karena manusia membangun menara Babel, mau sombong, maka TUHAN serakkan dengan berbagai bahasa sehingga manusia menjadi terpencar.

Tetapi oleh satu pengajaran yang benar, maka kita akan kembali menjadi satu dengan satu suara dari suku dan bangsa mana-pun yaitu Haleluyah bersama dengan YESUS.

Mari, malam ini, TUHAN hadir di tengah pengajaran dengan mengulurkan Tangan-Nya dan kita juga mengulurkan tangan sehingga ada kuasa pertolongan, TUHAN menolong kita semua.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 05 Desember 2021 (Minggu Pagi)
    ... sampai selama-lamanya. Siapa orang yang mati di dalam Yesus Orang yang hidup dalam Yesus selama hidupnya. Orang yang mengalami pengalaman kematian bersama Yesus selama hidupnya rela sengsara daging bersama Yesus tanpa dosa rela memikul salib tanpa dosa selama hidupnya. Orang yang mati syahid. Mengapa Tuhan mengizinkan kita memikul salib Supaya kita menerima dan hidup ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Oktober 2015 (Sabtu Sore)
    ... dengan Tuhan sehingga tidak ada rasa malu dan takut. Mereka telanjang tetapi tidak malu karena memiliki pakaian kemuliaan. Karena manusia berbuat dosa memakan buah yang dilarang oleh Tuhan manusia kehilangan kemuliaan Tuhan sehingga menjadi telanjang malu dan takut. Semakin hari manusia semakin terpisah dari Tuhan dan akan binasa terpisah untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 April 2016 (Minggu Pagi)
    ... yang benar. Wahyu - Aku tahu segala pekerjaanmu baik kasihmu maupun imanmu baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau karena engkau membiarkan wanita Izebel yang menyebut dirinya nabiah mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Juli 2017 (Jumat Malam)
    ... oleh imam di atas mezbah sebagai korban bakaran sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN. . Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba baik dari domba maupun dari kambing haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. . Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019 (Jumat Sore)
    ... bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. AD. MUKANYA SAMA SEPERTI MATAHARIYesus rela sengsara sampai mati di kayu salib untuk menyinarkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Maret 2011 (Minggu Pagi)
    ... dari tangan-Ku. Hasilnya Tangan Gembala baik mampu memelihara hidup secara jasmani di tengah dunia yang sulit sekalipun juga memelihara hidup rohani tetap hidup benar dan suci sampai sempurna . Tangan Gembala baik mampu memberikan masa depan yang indah. Tangan Gembala baik mampu menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai menjadi satu kawanan satu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2022 (Kamis Sore)
    ... gambaran Allah. Habakuk Matahari bulan berhenti di tempat kediamannya karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju karena kilauan tombak-Mu yang berkilat. Zakharia TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka dan anak panah-Nya akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan. Kilat secara ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Juni 2014 (Minggu Pagi)
    ... mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya Haleluya Karena Tuhan Allah kita Yang Mahakuasa telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai dan memuliakan Dia Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia. Lalu ia ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... seluruh kehidupan Yesus ditandai angka perobekan daging. Yesus diserahkan di bait Allah. Lukas - Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan Ia diberi nama Yesus yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Dan ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Mei 2010 (Senin Sore)
    ... injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna jadi mempelai wanita yang siap sedia menyambut kedatangan Tuhan. Matius - Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga mengantuklah mereka semua lalu tertidur. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.