Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24: 3-44, yang berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh tanda tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang kiamat. Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan menimpa bumi ini.

Kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Kita mempelajari masih yang ke tiga --> Matius 24: 9-14, nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN.

Waktu yang lalu kita sudah mendengar, jangankan masuk surga, untuk masuk ibadah saja, kita sudah harus menghadapi aniaya, kebencian dan lain-lain. Kita bersyukur kalau TUHAN ijinkan ada hujan, sebab ini merupakan ujian/test yang kecil bagi kita; bagaimana kita dapat datang kepada TUHAN sebab nanti akan menghadapi aniaya?

Matius 24: 9 -14
9. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10. dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
11. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Ada dua hal yang menonjol di akhir zaman:
  1. kasih menjadi dingin, kasih menjadi dingin sama dengan hujan es. Kasih sudah dingin membeku bagaikan terjadi hujan es di bumi.
  2. kedurhakaan/kebencian. Kalau kasih sudah menjadi dingin maka kebencian, kedurhakaan, kejahatan akan bertambah-tambah = nyala api yang menyambar-nyambar. Sasaran dari kebencian/kedurhakaan adalah anak-anak TUHAN/kita sekalian/orang Kristen.
Kedua hal ini akan menimbulkan atau akan mengakibatkan hukuman TUHAN atas dunia, sebab kasih yang menjadi dingin, kedurhakaan ini akan meningkat sampai di hadirat TUHAN yang akan menarik hukuman TUHAN atas dunia yaitu hukuman hujan es seberat 50 kilogram --> sudah kita pelajari di dalam Wahyu 16 dan api dari langit di dalam srt 2 Petrus yang akan menghancurkan dan memusnahkan dunia beserta isinya.

Itu sebabnya, biarlah kita sebagai anak TUHAN jangan ikut menjadi dingin dihari-hari ini, tetapi anak-anak TUHAN harus tetap hidup dalam kasih ALLAH = tetap memelihara kasih Allah. Ini yang perlu di jaga, kita tidak perlu bicara tentang yang lain-lain, tetapi yang penting menghadapi kasih menjadi dingin, kedurhakaan, dan juga menghadapi api, yang memang api itu sekarang sudah masuk di gereja. Gereja dibakar --> tidak membuat kesalahan, tetapi dibakar.

Kita sudah mempelajari tempat untuk memelihara kasih ALLAH yaitu:
  1. Di rumah tangga,
  2. Rumah penggembalaan, tempat penggembalaan.
  3. Dan rumah kehidupan kita, rumah ALLAH/kehidupan kita itulah hati kita. Hati yang lemah lembut, rendah hati itu tempat memelihara kasih Allah.
Sekarang praktek dari memelihara kasih ALLAH yaitu:
  1. dalam Mazmur 97: 10 membenci kejahatan, ini buktinya ada kasih ALLAH; kalau sementara ada orang berbuat jahat/berbuat dosa kita tertawa-tertawa, itu berarti kasih itu sudah dingin. Mungkin di tempat pekerjaan kita ada orang berbohong lalu kita tertawa dan dia juga tertawa-tertawa, ini sudah berarti kasih sudah menjadi dingin. Kita harus membenci kejahatan, bukan hanya tidak mau berbuat jahat, tetapi harus sampai membenci kejahatan, ini merupakan praktek bahwa masih ada kasih = mengasihi TUHAN = hidup dalam kasih ALLAH. Kita sudah mempelajari hal ini.

  2. dalam Yohanes 14: 15, menuruti perintah ALLAH. Menuruti ALLAH = taat dengar-dengaran. Kalau sudah memberontak/mulai melawan/ mengkritik, ini kasih sudah mulai dingin. Kita juga sudah mempelajari hal ini.

  3. 1 Yohanes 4: 21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Kalau kita mengasihi TUHAN, maka prakteknya kita harus mengasihi saudara atau mengasihi sesama. Jadi mengasihi TUHAN = vertikal dan mengasihi sesama = horizontal = tanda salib.

Sekarang ini kita akan mempelajari tingkat dari mengasihi saudara/mengasihi sesama ini ada tingkatannya yaitu:
  1. Matius 5: 46, 47
    46. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
    47. Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?

    Ay 46= "Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu" --> ini tingkat pertama/tingkat paling rendah, yaitu kita mengasihi sesama yang mengasihi kita karena dia mengasihi kita; kalau dia pukul kita, kita juga balas memukul.

    "Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?" --> Juga berbuat demikian, jadi kita jangan mengukur-ukur orang, karena dia berbuat baik kepada saya, maka saya juga berbuat baik kepadanya. Coba kalau saudara memukul dia, belum tentu ia akan berbuat baik. Jadi, kita jangan mengukur-ukur, sebab karena saudara berbuat, maka dihadapan TUHAN, masih paling rendah.

    Jadi, mengasihi sesama yang mengasihi kita dengan praktek membalas kebaikan dengan kebaikan tetapi ini masih yang paling rendah sebab:
    • pemungut cukai, --> orang berdosa bisa berbuat demikian yaitu membalas kebaikan dengan kebaikan dan orang yang tidak mengenal ALLAH/orang kafir juga dapat berbuat demikian. Kalau saya gabungkan --> orang berdosa yang tidak mengenal TUHAN-pun dapat berbuat demikian. Itu sebabnya hal ini yang paling rendah.

    • masih ada pamrih, yang mengandung balas jasa.
    • tidak mendapatkan upah dari TUHAN, --> "apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu apakah upahmu", tidak ada upah, itu sebabnya tingkatannya paling rendah. Semoga kita dapat mengerti ini.

    Jadi kalau orang berdosa dan orang kafir yang berada diluar TUHAN, dapat mengasihi sesama yang mengasihi mereka atau sudah dapat membalas perbuatan baik dengan kebaikan, maka seharusnya anak-anak TUHAN membalas kebaikan dengan kebaikan, mengasihi sesama yang mengasihi kita, maka hal ini sudah menjadi tabiat yang permanen dari anak-anak TUHAN.

    Jangan merosot dalam berbuat kebaikan, sebab kalau merosot, akan membalas kebaikan dengan kejahatan = sudah lebih rendah lagi dari bangsa kafir itulah setan.
    Hati-hati bagi anak/kaum muda, orang tua berbuat baik paling tidak melahirkan kita = tidak menggugurkan kita. Jangan saudara balas dengan kejahatan, dengan berkata bahwa orang tua itu kuno atau melawan orang tua = merosot. Seharusnya membalas perbuatan baik dengan perbuatan baik sekalipun itu masih paling rendah. Hati-hati, sebab juga banyak terjadi dalam penggembalaan --> sidang jemaat melawan gembala, ini berbahaya sebab sudah merosot, bukan lagi seperti bangsa kafir yang berdosa tetapi sudah merosot seperti setan.

    Supaya tidak merosot, maka mengasihi sesama harus ditingkatkan, yaitu mengasihi sesama yang dalam kekurangan = yang tidak dapat membalas.

    Lukas 14: 12-14
    12. Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia:"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
    13. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
    14. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

    Ayat 12= "dan dengan demikian engkau mendapat balasnya" --> balasnya = pamrih.

    Ayat 13= "undanglah orang-orang miskin" --> = orang dalam kekurangan.

    Ayat 14= "Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar" --> nanti akan ada upah.

    Kalau tadi tidak ada upahnya sebab sudah dibalas oleh orang lain, maka sekarang tidak akan ada upah dari TUHAN. Tetapi kalau kita berbuat baik kepada orang yang berada dalam kekurangan sehingga mereka tidak dapat membalas kita, maka di situ akan ada upah dari TUHAN. Sekali-pun hal ini masih pada tingkat satu, tetapi sudah meningkat. Semoga kita dapat mengerti.

    Praktek dari kita mengasihi saudara atau sesama yang berada dalam kekurangan atau yang tidak dapat membalas kita --> Matius 25: 37- 40,
    37. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
    38. Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
    39. Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
    40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

    Jadi, prakteknya adalah memberi dan mengunjungi = mengasihi sesama yang berada di dalam kekurangan = melakukan untuk TUHAN/melayani TUHAN. Tidak ada pamrih lagi, tetapi untuk TUHAN.

    Dimulai di rumah tangga, jangan kita tinggalkan jika ada seseorang yang di tunggu, lama sekali tidak selesai-selesai, kemudian kita katakan 'biar ditinggal saja', jangan kita lakukan. Atau yang tinggal serumah, tetapi kita biarkan kalau kehidupan itu tidak mau ke gereja, kita tidak pernah menasihati atau diajak bicara atau tidak pernah didoakan.

    Juga di dalam penggembalaan ada sesama kita yang perlu dikunjungi mungkin sakit, mari kita doakan, mungkin lama tidak datang beribadah, mari! kita kunjungi. Sebab memberi dan mengunjungi sesama dalam kekurangan, dalam kebutuhan yang tidak bisa membalas kepada kita itu sama dengan melakukan untuk TUHAN/melayani TUHAN Raja diatas segala raja.

    Di dalam 1 Yohanes 3: 16 -18,
    16. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
    17. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
    18. Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

    Ayat 16 --> "jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita" --> ini tuntutan luar biasa, karena TUHAN sudah menyerahkan Nyawa untuk kita, melayani kita, maka kita wajib menyerahkan nyawa untuk melayani saudara-saudara kita.

    Ayat 17:
    • "Barangsiapa mempunyai harta duniawi" --> di mulai dari harta dunia terlebih dahulu.
    • "dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu" = tidak mau memberi, tidak mau mengunjungi.
    • "bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" = tidak ada kasih ALLAH.

    Ayat 18:
    Jadi mengasihi sesama yang dalam kekurangan itu bukan teori, tetapi harus menjadi praktek yaitu memberi dalam kebenaran, mengasihi sesama yang dalam kekurangan, dalam kebenaran/memberi tanpa pamrih, perbuatan tanpa pamrih.

    Sebab ada kehidupan yang memberi supaya:
    • dipuji, ini berarti sudah mendapatkan upah = tidak ada upah lagi dari TUHAN.
    • mengasihi sesama untuk menjilat, memuji tetapi hanya untuk menjilat = pamrih. Semoga kita dapat mengerti.

    Apa yang diberikan? mulai dengan memberi dan mengunjungi, apa yang kita berikan?
    • Yang pertama ini ayat 17 yaitu harta duniawi = berkat-berkat TUHAN yang sudah kita terima/harta duniawi, harus menjadi berkat bagi orang lain yang membutuhkan.
    • Di ayat 16 dan ini yang paling berat sebab harus sampai memberikan nyawa kalau dibutuhkan. Inilah melayani TUHAN tanpa pamrih. Menyerahkan nyawa seperti YESUS Yang sudah menyerahkan nyawa bagi kita. Dia serahkan harta surga, Dia tinggalkan kedudukan surga, tetapi YESUS tidak mengomel.

    Itu sebabnya, mari
    kita juga belajar, kalau tadinya kita:
    • hanya mengasihi sesama yang mengasihi kita,
    • harus meningkat mengasihi sesama yang dalam kekurangan, dalam kebutuhan yang tidak bisa membalas kita = kita melayani TUHAN. Ini bukan teori, tetapi praktek dalam perbuatan dan juga dalam kebenaran. Perbuatan tanpa pamrih, tidak untuk dipuji, tidak untuk menjilat, tidak untuk mendapat balas dan lain-lain tidak, tetapi sungguh-sungguh hanya untuk TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, yang harus diberikan di mulai dari yang jasmani/harta dunia/berkat yang sudah TUHAN berikan kepada kita, harus menjadi berkat bagi orang lain, ini rahasia Abraham seperti yang tertulis di dalam ktb Kejadian 12 sehingga berkat itu tidak pernah habis.
    Kalau di surat Roma atau Korintus, TUHAN menyediakan benih bagi penabur, kemudian dituai/panen. Kalau semua untuk dimakan dan dijual, maka tidak ada benih untuk ditabur, sehingga musim kelaparan, semua akan mati. Itu sebabnya harus ada benih untuk ditabur, sebab kalau ada benih untuk ditabur, maka akan ada panen lagi/ada berkat lagi.

    Kesalahan kita disitu, tidak seperti Abraham, yang diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain sehingga berkat itu tidak pernah habis, sebab TUHAN dapat datangkan dari mana saja = TUHAN memerintahkan berkat dari mana saja. Semoga kita dapat mengerti.

    Tetapi bukan hanya berkat duniawi/harta dunia, tetapi sampai menyerahkan nyawa bagi sesama yang membutuhkan seperti TUHAN YESUS Yang sudah memberikan Teladan kepada kita sekalian. Semoga kita dapat mengerti.

    Ada 2 hal tentang memberi dan mengunjungi yaitu:
    • kewajiban, bagi kita semua, yaitu wajib bagi orang Kristen, bagi anak TUHAN, bagi hamba TUHAN yang sudah diberkati oleh TUHAN.
      Mari! saudaraku, kalau kita melakukan kewajiban, kalau kita sebagai anak TUHAN, hamba TUHAN melakukan kewajiban, berarti kita adalah "dolos/ hamba yang hanya melakukan kewajiban/ tanpa hak maka hak dan upah kita ada di Tangan TUHAN. Melakukan kewajiban itu = memuliakan TUHAN seperti TUHAN YESUS sampai mati di kayu salib. Dia Dolos, Dia tidak memiliki hak, sebab semua hak-Nya sudah Dia serahkan. Hanya melakukan kewajiban = hamba TUHAN yang memuliakan TUHAN dan haknya tidak hilang, tetapi hak dan upahnya ada di Tangan TUHAN.

      Yesaya 49: 3, 4
      3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
      4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

      Ayat 4:
      • "Aku telah bersusah-susah dengan percuma" --> ini berarti memberi dan mengunjungi.
      • "dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna" --> sampai kita merasa berat sekali, sebab rasanya untuk diri-ku sendiri tidak ada. Tetapi jangan takut, sebab hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada ALLAH-ku.

      Hak dan upah kita ada di Tangan TUHAN yang tidak dapat direbut oleh apapun, sampai setan- pun tidak dapat merebut. Hak dan upah kita aman di- Tangan TUHAN, dan TUHAN tidak pernah menipu kita.

      Supaya kita tidak masuk musim dingin = memelihara kasih Allah, maka kita harus hidup dalam kasih ALLAH, dengan salah satu praktek mengasihi sesama dalam kekurangan.

      Di bagian atas tadi di terangkan tentang mengasihi sesama yang mengasihi kita, tetapi ini harus permanen dan ini harus otomatis, jangan terbalik saudaraku, yaitu jangan membalas kebaikan dengan kejahatan = orang mengasihi kita, malah kita benci = setan.

      Tetapi mari kita tingkatkan dengan mengasihi sesama dalam kekurangan yang tidak dapat membalas, inilah kewajiban kita seperti TUHAN YESUS Yang juga tidak memiliki hak. Semua tidak memiliki hak, hanya melakukan kewajiban; tetapi ingat! TUHAN tidak pernah menipu kita, sebab hak dan upah kita ada di dalam Tangan TUHAN, baik untuk hidup sekarang sampai hidup kekal, hak kesulungan = hidup kekal. Semoga kita dapat mengerti.

      Kalau orang tidak mau melakukan kewajiban, maka dia pasti tidak akan mendapatkan hak kesulungan, tetapi sekali-pun dia sudah memiliki hak kesulungan, dia akan menjual seperti Esau. Esau memiliki hak kesulungan, tetapi dia tidak mau melakukan kewajibannya kepada TUHAN sehingga dia kehilangan hak kesulungan.

      Hati-hati! salah satu kewajiban adalah memberi, banyak kewajiban kita kepada TUHAN seperti beribadah. Esau tidak mau, ia terus berburu. Setiap anak TUHAN/hamba TUHAN yang tidak mau melakukan kewajiban kepada TUHAN, pasti dia menjual hak kesulungan atau tidak mendapatkan hak kesulungan = kehilangan hak kesulungan.

      Hati-hati saudaraku, hak kesulungan itu adalah:
      • hak mewarisi kerajaan surga,
      • hak menikah = hak masuk pesta nikah Anak Domba tidak ada lagi, tapi kalau kita mulai hari ini melakukan kewajiban dengan sungguh-sungguh yang salah satunya adalah memberi dan mengunjungi, maka hak dan upah kita ada ditangan TUHAN. Itu sebabnya kita jangan lengah.

    • Matius 25: 31, 45, 46
      31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
      45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
      46. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

      Kalau memberi dan mengunjungi tidak kita lakukan, sementara TUHAN sudah menggerakkan kita, kita tidak mau melakukan sampai tidak bisa melakukan lagi, maka kita harus mempertanggung jawabkannya di tahta pengadilan TUHAN, dan harus menerima hukuman, yaitu kebinasaan kekal. Ini harus saya ucapkan dengan sungguh-sungguh dihari-hari ini.

    Inilah mengasihi sesama tingkat pertama yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita, harus sudah jadi permanen = menjadi tabiat sehari-hari. Jangan merosot sehingga membalas kebaikan dengan kejahatan, jangan!! Tetapi mari meningkat dengan mengasihi sesama dalam kekurangan, dalam kebutuhan yang tidak bisa membalas kita, sehingga upah dan hak kita berada di Tangan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  2. mengasihi sesama seperti diri sendiri, ini lebih meningkat, di bagian atas diterangkan tentang mengasihi sesama dalam kekurangan, sekarang mengasihi sesama seperti diri sendiri --> Markus 12: 31, Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

    Praktek dari mengasihi sesama seperti diri sendiri yaitu:
    • Matius 7: 12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

      Isi dari hukum ALLAH = dua loh batu yaitu 'segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka'. Jadi, praktek pertama, mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah berbuat, berkata, berpikir terhadap sesama seperti apa yang kita rindukan, apa yang kita inginkan sesama tentang kita. Semoga kita dapat mengerti.

      Berbuat, berkata, berpikir tentang sesama seperti apa yang kita ingin sesama perbuat berpikir dan berkata kepada kita. Itu sebabnya kalau kita tidak ingin dirugikan oleh orang lain, maka kita juga jangan merugikan orang lain = mengasihi sesama seperti diri sendiri. Jadi kalau disimpulkan, maka mengasihi sesama seperti diri sendiri = tidak merugikan orang lain.

      Matius 7: 12 ini merupakan patokan/menjadi tolok ukur hidup kita sehari-hari. Semoga kita dapat mengerti.

    • Roma 13: 8, 9
      8. Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
      9. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

      Jangan berhutang apa-apa kepada siapapun terutama hutang dosa dan ini harus diselesaikan = selalu ingin berdamai.

      Roma 12: 18, Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

      Ini menyelesaikan hutang dosa = berdamai di hari-hari ini.

      "sedapat-dapatnya hal itu bergantung kepadamu" --> yang dituntut dari kita terlebih dahulu. Kita berbuat salah atau tidak bersalah, kita datang saja terlebih dahulu untuk menyelesaikan semuanya supaya kita merasa damai sejahtera. Hutang dosa sudah selesai = damai sejahtera.

      Di dalam 1 Petrus 4: 7, 8,
      7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
      8. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

      Ayat 7: "dan jadilah tenang" --> dan jadilah tenang = damai.
      Dengan berdamai, itulah kasih yang menutupi banyak dosa sehingga kita menjadi tenang, sehingga kita dapat berdoa dan menyembah kepada TUHAN = doa penyembahan kita sampai di hadirat TUHAN, bagaikan asap dupa yang harum.

      Sementara di Wahyu 8, bumi ini sudah bergoncang oleh gempa, tetapi kita berada di dalam ketenangan, kita dalam damai sejahtera dan doa kita dikabulkan oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

      Dalam keadaan damai dan tenang, air laut yang bergelora pun menjadi tenang, kita berdoa sehingga apa yang goncang, dapat menjadi tenang, sebab doa kita dikabulkan oleh TUHAN.
      Air laut yang bergoncang, angin ribut datang, gelombang datang menghantam rumah tangga, ekonomi dan lain-lain, tetapi kalau kita diam dan tenang, maka kita berdoa kepada TUHAN, maka TUHAN akan menjawab doa kita sehingga semua masalah menjadi selesai.

      Itu sebabnya saya sering mengatakan bahwa di dalam penggembalaan itu, maka hati-lah yang menjadi sasarannya. Musa berada di Mesir selama empat puluh tahun tetapi hanya otaknya yang menjadi sasaran. Ini tidak cukup untuk melayani dan dipakai oleh TUHAN. Untuk menghadapi kehidupan di padang pasir dunia, tidak cukup memakai otak, tetapi yang diperlukan adalah hati yang tenang.

      Kaum muda perhatikan!! Jika hatimu goncang dalam penggembalaan, dan juga hidupmu goncang, tidak perlu bingung, sebab barometernya bukan otak, tetapi hati yang tenang, sehingga semuanya menjadi tenang, dan juga pelayanan saudara menjadi tenang.

    • sampai bisa mengasihi musuh. Inilah saudaraku peningkatan kasih itu, sementara dunia ini sudah musim dingin/tidak ada kasih, tetapi api kedurhakaan yang naik, sehingga akan dihukum dan dimusnahkan oleh TUHAN.

      Matius 5: 44, 45
      44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

      Jadi ini tingkat yang ketiga yaitu sampai bisa mengasihi orang yang memusuhi kita/ membenci kita. Ini merupakan puncaknya sebab sudah sampai ke ruangan maha suci (dlm tabernakel).
Tadi:
  • Halaman = pengorbanan = mezbah korban bakaran.
  • Ruangan suci mengasihi sesama seperti diri sendiri dan sampai mengasihi musuh = kasih yang sudah sempurna/kasih matahari. Disini diibaratkan seperti matahari --> sudah tanpa pamrih/tanpa semua, ada pengorbanan tanpa pamrih = kasih YESUS di Golgota, di kayu salib itulah kasih yang sempurna. bagaikan TUHAN memberikan matahari dan hujan kepada orang yang baik dan juga kepada orang yang jahat. Semoga kita dapat mengerti.
Praktek sampai mengasihi musuh adalah:
  1. di mulai dengan mengampuni orang yang bersalah kepada kita dan melupakan. Kalau TUHAN/kasih matahari kepada orang jahat berarti Dia mengampuni. Ini mengampuni sesama yang bersalah/ berdosa kepada kita dan melupakannya.
    Mengampuni dan melupakan = kasih matahari/ada kasih matahari dalam kehidupan kita. Kita harus belajar saudaraku, seringkali kita sudah mengampuni, tetapi belum dapat melupakan.

    Mari, kita harus ingat, seandainya TUHAN YESUS tidak melupakan dosaku, untuk berkhotbah- pun saya sudah tidak layak, apalagi menyebut nama TUHAN sudah tidak layak. Berapa kali dosa diulang-ulang mulai dari yang kecil sampai sudah segunung, tetapi TUHAN melupakan. Itu sebabnya kita belajar mengampuni dan melupakan semua seperti TUHAN sudah mengampuni dan melupakan dosa kita. Inilah kasih yang sempurna.

  2. berdoa, inilah resepnya, setiap kita tidak menyukai seseorang, sampai mengarah kepada rasa benci, kita harus mendoakannya tetapi harus doa yang baik --> TUHAN, ampunilah dia.
    Ketika saya berdoa selalu ada dua permintaan, yaitu terhadap sesama hamba TUHAN --> kalau saya yang bersalah, TUHAN ampuni saya, tunjukkanlah yang benar, tapi kalau saya yang benar, ampunilah hamba TUHAN itu, ampuni dia tunjukkanlah yang benar kepada dia, sebab saya tidak mau merasa benar sendiri.

  3. sampai membalas kejahatan dengan kebaikan, kalau membalas kebaikan dengan kejahatan sama dengan setan. Membalas kejahatan dengan kebaikan = sifat dari TUHAN YESUS. Inilah kasih yang sempurna/kasih matahari.
Mari, saya rindu untuk:
  • mengampuni orang,
  • berdoa bagi orang lain yang memusuhi kita, yang membuat kita rugi dan lain-lain, berdoa yang baik,
  • sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan = sungguh-sungguh kasih matahari. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sudah kasih matahari, apa kegunaan kasih matahari, sebab kasih matahari ini penting di saat kita menghadapi mendung, awan gelap dan hujan, tetapi kalau ada matahari/kasih matahari, maka di sana akan terjadi pelangi/kita mendapatkan kasih pelangi TUHAN.

Yehezkiel 1: 28, Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.

Ayat 28 --> "yang terlihat pada musim hujan di awan-awan" --> musim hujan diawan-awan yang gelap.

Inilah saudaraku, pentingnya di hari-hari ini
  • kita bisa mengasihi sesama mulai tingkat satu, yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita, tingkatkan mengasihi sesama yang kekurangan dengan memberi dan mengunjungi di rumah tangga, di gereja, di dalam antar penggembalaan, ini penting sebab merupakan tugas dan kewajiban dari TUHAN yang harus dipertanggung jawabkan.

  • kedua mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai merasa damai/kita berdamai dengan sungguh-sungguh, sebab kasih menutupi dosa.
  • yang ketiga kasih matahari, kalau kita memiliki kasih matahari untuk menghadapi awan-awan hitam dan hujan pencobaan yang menimpa kita sehingga timbul pelangi kemuliaan TUHAN.
Kalau mempunyai pelangi, maka akan ada hasil yaitu:
Kejadian 9: 13 -17
13. Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
14. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
15. maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
16. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
17. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."

Pelangi kemuliaan dijanjikan TUHAN kepada segala daging itulah Roh Kudus/ Roh Kemuliaan. Roh Kemuliaan/Roh Kudus di Kisah rasul diulangi lagi yaitu untuk menggenapkan perjanjian TUHAN dengan segala daging itulah Roh Kudus akan dicurahkan = pelangi. Pelangi kemuliaan TUHAN itu adalah Roh Kudus yang dicurahkan di tengah kita, ini kalau ada kasih matahari akan timbul pelangi saudaraku Roh Kemuliaan TUHAN/ Roh Kudus dicurahkan ditengah kita.

Untuk apa pelangi ini?
  1. kalau ada pelangi berarti tidak ada lagi penghukuman = kita bebas dari penghukuman TUHAN baik penghukuman di dunia sampai penghukuman neraka. Sementara dunia/orang berdosa akan dihukum sampai di neraka, tetapi kita sudah bebas.

    Roma 8: 1, 2
    1. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
    2. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

    Sementara dunia yang berisi manusia berdosa nanti akan diporak-porandakan oleh hujan es dan api yang menyala sampai di neraka, tetapi kita bebas, sebab adanya pelangi. Itu sebabnya kita jangan menjadi dingin, harus ada kasih matahari berarti ada pelangi/Roh Kemuliaan dan itu adalah tanda bahwa kita bebas dari penghukuman TUHAN = bebas dari penghukuman didunia, bebas dari neraka. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Wahyu 10: 1, Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya

    Pelangi sudah ada di atas kepala = Roh Kudus mengurapi/minyak urapan ada diatas kepala imam-imam. Itu sebabnya penting untuk tetap berada di ruangan suci supaya ada minyak urapan di kepala = kita dikhususkan oleh TUHAN.

    Imamat 21: 12, Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya

    Para imam-imam harus tetap berada ditempat kudus/ruang suci supaya pelangi ada di kepala = minyak urapan ada di kepala.

    Untuk apa minyak urapan berada di kepala? Supaya kita tidak disesatkan, sekali-pun banyak ajaran sesat, kita tidak akan disesatkan.

    2 Korintus 11: 3, Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

    Pikiran diperdaya oleh ajaran sesat, kalau pikiran kita diurapi Roh Kudus, kita tidak akan pernah disesatkan.
    Pelangi ada di kepala juga menunjuk ??kerukunan, kalau semua pikiran diurapi Roh Kudus pasti akan rukun (Mazmur 133) dan TUHAN akan memerintahkan Berkat, ini khusus, sebab kita tidak dapat disesatkan, kita diberkati dan dipelihara oleh TUHAN secara khusus.

    Mazmur 133: 1- 3
    1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
    2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
    3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

    Kalau ada minyak urapan di kepala maka:
    • kita tidak disesatkan,
    • kita akan dapat hidup rukun dalam rumah tangga, dalam gereja kita juga rukun sehingga di mana ada kerukunan, maka TUHAN akan memerintahkan berkat-berkat jasmani sampai berkat hidup kekal. Itu sebabnya kita tidak perlu mencari berkat, sebab TUHAN Yang akan perintahkan. Mari, saudaraku, sungguh-sungguh, bukan kita yang mencari berkat, tetapi TUHAN Yang memerintahkan berkat, baik didunia sampai hidup kekal bersama TUHAN.

  3. Wahyu 4: 3, Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

    Pelangi di tahta kemuliaan. Roh Kudus/pelangi/Roh Kemuliaan mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.

    Di mulai di wajah kita. Waktu YESUS berdoa di atas gunung Wajah-Nya berubah, inilah Wajah kemuliaan.

    Tetapi ada yang wajah muram seperti:
    • Kain yang iri kepada Habel karena hatinya panas dan juga sakit hati.
    • ibu Hana yang adalah ibu dari Samuel, yang wajahnya juga muram sebab madunya/istri muda dari suaminya hamil, sedangkan dirinya tidak dapat hamil, ibu Hana depresi sehingga mukanya muram --> berada di bait ALLAH, tetapi mukanya muram, sampai imam Eli mengira ibu Hana ini mabuk. Tetapi ibu Hana menjawab, bahwa ia tidak mabuk tetapi ia sedang berdoa sebab sudah tidak kuat menanggung kesedihan.
Mungkin sekarang ini ada wajah muram karena:
  • sakit hati,
  • kecewa,
  • patah hati.
Tetapi kalau ada pelangi, maka akan ada wajah yang berseri.

Atau ada wajah yang pucat (di ktb Nahum) karena:
  • ketakutan,
  • kekuatiran, TUHAN akan menjadikan berseri.
Ada wajah buruk (Yesaya 52) seperti setan, TUHAN mampu mengubahkan menjadi baik.

Yesaya 52: 13, 14
13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia --begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi—


Ayat 14 --> "Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia" --> sebab Wajah YESUS menjadi begitu buruk.

Bukan seperti manusia, bukan seperti anak manusia, maafkan saudaraku, seperti hewan anjing dan babi. Itulah yang sering kita lakukan, mungkin perkataan-perkataan sering salah seperti anjing yang menjilat muntah = wajah anjing, mungkin wajah babi yang seringkali perbuatan najis kotor diulang-ulang, ini yang ditanggung oleh YESUS.

Mungkin seperti setan "Petrus! enyahlah iblis" sebab Petrus takut kepada salib, dia menarik YESUS, waktu YESUS mengatakan bahwa IA akan ke Yerusalem, mati disana, Petrus menarik YESUS sebab ia takut akan salib. Mungkin wajah sudah seperti iblis, wajah buruk, tetapi pelangi kemuliaan TUHAN mampu mengubahkan kita sampai menjadi wajah yang sama mulia dengan TUHAN YESUS dan kita akan sampai di tahta kemuliaan TUHAN, dimana YESUS berada, disitu kita berada.

Mari! TUHAN menjanjikan pelangi, yaitu tanda perjanjian TUHAN yang tidak pernah berubah sampai hari ini. Tidak ada hukuman, tidak ada masalah lagi, semua selesai, yang ada hanyalah berkat yang dicurahkan, keubahan hidup, tidak ada wajah muram, wajah ketakutan, dan wajah buruk pun tidak ada, yang ada hanyalah wajah berbahagia berseri-seri= wajah kemuliaan TUHAN.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Agustus 2016 (Sabtu Sore)
    ... dalam ibadah pelayanan tidak berubah hidupnya sehingga dicap menjadi sama dengan antikris dan binasa selamanya. Menoleh ke belakang. Lukas - Dan seorang lain lagi berkata Aku akan mengikut Engkau Tuhan tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. Tetapi Yesus berkata Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Oktober 2018 (Jumat Sore)
    ... Yesus kedua kali adalah menerima kasih karunia dan hidup di dalam kasih karunianya--kita menerima keselamatan sampai kesempurnaan. Sikap terhadap kasih karunia jangan menjauhkan diri atau jangan menolak kasih karunia Tuhan agar jangan tumbuh akar yang tidak baik. Ibrani . Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Juli 2022 (Kamis Sore)
    ... kosong. Artinya Hati roh kosong dari firman Allah tidak beriman. Firman Allah menunjuk pada Meja Roti Sajian dalam Tabernakel. Mengapa manusia sampai kosong tidak beriman Sebab saat mendengar firman Allah sikap mereka tidak sungguh-sungguh tidak konsentrasi pikiran mereka jalan-jalan ke tempat lain ataupun kaki mereka yang beredar-edar mengembara dan tidak tergembala. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... sukacita dan hiburan daging. Mencari keuntungan jasmani sehingga mengorbankan perkara rohani terutama firman pengajaran yang benar. Ini yang harus disucikan dengan tegas bahkan cenderung kasar. Banyak kali kita tidak tahan. Kalau Bait Allah jadi pasar akan memilukan hati Tuhan bukan memuliakan Tuhan sehingga menarik hukuman Tuhan. Praktik pedagang--pelayan Tuhan yang dikuasai roh ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 September 2011 (Minggu Pagi)
    ... minum darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Kegunaan Perjamuan Suci Perjamuan Suci tubuh dan darah Kristus adalah makanan sejati yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan sejati kepuasan dan kebahagiaan Surga . Ayat Mengapa Tuhan memberikan Perjamuan Suci Sebab manusia tidak pernah puas soal makanan-minuman atau sesuatu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 November 2019 (Rabu Sore)
    ... permai. Ini yang disebut dengan kabar mempelai yang menampilkan Yesus sebagai Mempelai dan mempersiapkan kita untuk menjadi mempelai sama dengan ketujuh guruh yang memperdengarkan suaranya artinya firman pengajaran yang keras yang MENEGOR DAN MENASIHATI sidang jemaat sampai sempurna sama mulia dengan Yesus menjadi mempelai wanita sorga. Timotius . Beritakanlah firman siap ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Oktober 2019 (Kamis Sore)
    ... untuk menjadi sempurna dan sama mulia dengan Dia. ad. . Kaki-Nya bagaikan tiang api. Wahyu Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian suara-Nya bagaikan desau air bah. Kaki bagaikan tiang api kaki bagaikan tembaga membara di dalam perapian. Kaki pendirian. Tembaga penghukuman. Jadi kita harus memiliki pendirian teguh untuk ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... sebagai Raja segala raja adalah pelangi mahkota kemuliaan. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja. Kehidupan yang hatinya penuh dengan kenajisan dan kejahatan seperti duri maka perbuatan dan perkataannya akan memilukan hati Tuhan memedihkan hati orang tua membuat gembala berkeluh kesah sehingga doa penyautan terhalang. Akhirnya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Mei 2019 (Rabu Sore)
    ... tengah serigala--suasana yang menakutkan mustahil banyak goncangan dan lain-lain. Oleh sebab itu Tuhan memberi bekal Roh Kudus kepada kita semua--'Ia mengembusi mereka dan berkata Terimalah Roh Kudus'. Jangan takut Roh Kudus adalah roh yang berkuasa yang tidak bisa dikalahkan oleh apapun. Syarat untuk menerima Roh Kudus hati damai sejahtera ayat 'kata Yesus ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... kepalaku penuh embun dan rambutku penuh tetesan embun malam Bajuku telah kutanggalkan apakah aku akan mengenakannya lagi Kakiku telah kubasuh apakah aku akan mengotorkannya pula Merpati menunjuk pada kesempurnaan gereja Tuhan mempelai wanita. Embun terjadi di larut malam sampai menjelang pagi hari menunjuk pada akhir jaman. Keadaan gereja Tuhan di akhir ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.