Kita
akan mempelajari tentang nubuat yang ketiga -->
Matius 24:
9-14, nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN
9.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan
dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10.
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan
saling membenci.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan
orang akan menjadi dingin.
13.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14.
Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Jadi
ini nubuat yang ketiga yaitu pencobaan atas anak-anak TUHAN. Di ayat
12 itu
ada dua keadaan yang menonjol pada akhir zaman yaitu:
- kasih
menjadi dingin, sudah kita dengar, dingin ini sama dengan
hujan es/ bagaikan hujan es = kasih menjadi dingin beku bagaikan
hujan es.
- kedurhakaan/kebencian
makin bertambah-tambah, sama dengan api yang menyala-nyala/api yang
menyambar-nyambar.
Sehingga
ke dua hal ini akan menarik hukuman TUHAN atas dunia ini, hukuman
hujan es seratus pon = lima puluh kilogram dan api dari langit yang
akan menghancurkan dan memusnahkan dunia ini.
Itu
sebabnya, biarlah kita waspada dihari-hari ini, jangan sampai kita
masuk dalam dinginnya kasih, tetapi dihari-hari ini kita waspada
dengan selalu memelihara kasih ALLAH dalam kehidupan kita ini.
Kita
sudah mempelajari tempat memelihara kasih ini ada tiga yaitu:
- rumah
tangga, jangan tinggalkan rumah tangga.
- rumah
pengembalaan, itu tempat memelihara kasih.
- dan
rumah pribadi kita itulah hati kita itu tempat memelihara kasih,
hati yang lembut, hati yang rendah hati dan lemah lembut itu tempat
memelihara kasih.
Kemudian
praktek memelihara kasih pada waktu yang lalu kita sudah mendengar,
praktek memelihara kasih yaitu:
- membenci
kejahatan, kehidupan yang memelihara kasih itu membenci kejahatan,
kalau kita hidup dalam dosa = tidak ada kasih, tetapi kalau ada
kasih/memelihara kasih, maka prakteknya adalah membenci kejahatan.
- menuruti
perintah TUHAN.
Sekarang
ini kita masih melanjutkan praktek memelihara kasih yang kedua,
dengan membaca di dalam
Yohanes 14: 15,
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.
Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah Ku = taat
dengar-dengaran. Dan Teladan ketaatan adalah TUHAN YESUS.
Ibrani
5: 8 - 10
8.
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa
yang telah diderita-Nya,
9.
dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10.
dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan
Melkisedek.
Ayat
8 --> sekalipun YESUS adalah Anak ALLAH, tetapi Dia belajar taat
dari apa yang di derita-Nya yaitu taat sampai mati di kayu salib =
taat dalam penderitaan sampai mati di kayu salib. Itulah ketaatan
TUHAN YESUS Yang juga menjadi Teladan bagi kita.
Jadi,
YESUS taat dalam penderitaan sampai mati di kayu salib sehingga Dia
dipanggil menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Kalau
menurut peraturan Harun, YESUS tidak dapat menjadi Imam Besar, sebab
Dia berasal dari suku Yehuda, sedangkan peraturan Harun itu harus
suku Lewi. Itu sebabnya YESUS dipanggil menjadi Imam Besar menurut
peraturan Melkisedek. Semoga kita dapat mengerti.
Teladan
ketaatan seperti YESUS Yang taat dalam penderitaan bahkan sampai mati
di kayu salib, sekarang ketaatan kita adalah ketaatan yang teruji.
Banyak kali kita taat kalau enak bagi daging dan orang yang tidak
mengenal YESUS- pun dapat melakukannya yaitu taat karena sesuatu yang
enak bagi daging. Tetapi, mari dihari-hari ini, biarlah kita taat
yang teruji, seperti Teladan YESUS Yang taat dalam penderitaan sampai
mati di kayu salib.
Dan
sekarang bagi kita, kita taat yang teruji yaitu kalau kita memelihara
kasih ALLAH, maka kita dapat taat dengar-dengaran yang teruji yaitu
taat dalam penderitaan bahkan sampai daging tidak bersuara, maka kita
akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Seperti YESUS Yang
taat sampai mati di kayu salib, sehingga Ia diangkat menjadi Imam
Besar menurut peraturan Melkisedek.
Wahyu
1: 5, 6
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara
orang
mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi
kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
6.
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.
Jadi,
YESUS mati di kayu salib untuk melepaskan kita dari dosa terutama
dosa tidak dengar-dengaran, seperti Adam dan Hawa yang jatuh dalam
dosa yaitu dosa tidak dengar-dengaran. YESUS mati di kayu salib dan
oleh Darah-Nya kita dilepaskan dari dosa tidak dengar-dengaran
sehingga kita menjadi orang yang taat dengar-dengaran dan juga yang
teruji.
Maka
ayat yang ke 6 --> '
dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan/ raja-raja menjadi imam-imam bagi ALLAH Bapa' = kita
diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Dan itu adalah suatu
kemurahan TUHAN dan juga seharga Darah YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
1
Petrus 2: 9, 10
9.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10.
kamu, yang dahulu bukan umat Allah , tetapi yang sekarang telah
menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang
telah beroleh belas kasihan.
Sebenarnya
imam dan raja itu hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel dari
keturunan Lewi. Lewat jalur keturunan kita bukan Israel, bukan Lewi,
YESUS- pun tidak dapat menjadi Imam dan Raja kalau lewat jalur
keturunan.
Jadi, kalau bangsa kafir dapat diangkat menjadi imam
dan raja itu hanya karena jalur belas kasih dan kemurahan =
belas
kasih, anugerah TUHAN yang seharga dengan Darah YESUS.
Untuk
ini kita diingatkan lagi, bahwa harga imamat itu seharga Darah YESUS.
Bagi yang belum melayani/belum memiliki jabatan pelayanan, mari!
berdoa supaya TUHAN memberikan jabatan pelayanan kepada kita; sebab
itu merupakan kemurahan dan anugerah TUHAN.
Dan
yang sudah mendapatkan jabatan pelayanan, mari, jangan tinggalkan
jabatan pelayanan, sebab kalau meninggalkan jabatan pelayanan berarti
menolak kemurahan TUHAN dan juga menolak kasih TUHAN sehingga
kasih menjadi dingin yang akan menarik hukuman TUHAN berupa hujan es
dan api belerang yang menyambar untuk memusnahkan dunia ini,
memusnahkan kehidupan manusia = binasa selama-lamanya di neraka.
Berat
bagi saya untuk mengucapkan ini, tetapi untuk menolong kita bukan
untuk menghukum kita. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
yang dibutuhkan dari seorang imam adalah:
- Taat
dengar-dengaran. Bukan kepandaian, bukan kekayaan, bukan
apa-apa, sebab pandai atau bodoh tidak menjadi masalah, kaya atau
miskin juga tidak menjadi masalah, tua muda = ada istilah senior
junior, juga tidak menjadi masalah. Tidak ada istilah dihadapan
TUHAN, yang ada hanya taat atau tidak taat.
Bagi kaum muda
perhatikan!! saat-saat mendengar Firman, harus sungguh-sungguh,
sebab ini menentukan nasib saudara. Yang membuat hidup mu itu penuh
dengan air mata/susah, karena saudara tidak taat; saudara melayani
TUHAN,tetapi tidak taat = bukan melayani.
Saya ulangi, yang
dibutuhkan dari seorang imam adalah taat dengar-dengaran, dan
dibuktikan dengan mulai mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh
sampai dengar-dengaran.
- selain
taat dan dengar-dengaran, maka yang dibutuhkan dari seorang imam
adalah setia atau tekun. Terutama tekun/ ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok. Sungguh-sungguh saat mendengar Firman sampai
dapat bergemar. Kemudian setia, tekun dalam ruangan suci dalam tiga
macam ibadah pokok.
Imamat 21: 12, Janganlah
ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang
menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah
TUHAN.
Jadi ini setia atau tekun terutama dalam tempat
kudus = tekun dalam ruangan suci yang untuk sekarang adalah
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = kita tekun dalam
penggembalaan sebab disitu ada minyak urapan TUHAN. Kita selalu
hidup dalam urapan = mengalami urapan dalam ruangan suci sehingga
kita menjadi imam-imam/pelayan TUHAN yang hidup. Kalau tanpa urapan,
maka pelayanan kita akan mati.
Mari kita bandingkan dengan
Imamat 10: 7, Janganlah kamu pergi dari
depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak
urapan TUHAN ada di atasmu
"Janganlah kamu pergi dari
depan pintu Kemah Pertemuan" --> sama dengan jangan kamu
pergi dari pintu kemah yang adalah pintu dari ruangan suci -->
"supaya jangan kamu mati" --> supaya jangan
mati.
Kalau kita tekun dalam ruangan suci = tekun dalam tiga
macam ibadah pokok, tekun dalam penggembalaan = ada minyak urapan
sehingga kita menjadi pelayan TUHAN yang hidup. Kalau keluar dari
ruangan suci, maka tidak akan ada minyak urapan sehingga pelayan
TUHAN itu, pelayanannya akan mati, kering.
Melayani, tetapi
mati, kering, susah hidupnya sebab tidak taat dan juga tidak setia,
sekalipun dia sudah menjadi pelayan TUHAN. Tetapi kalau kita taat
dengar-dengaran, setia, tekun dalam tiga macam ibadah/tekun dalam
penggembalaan, kita akan selalu mengalami minyak urapan Roh Kudus,
kita menjadi pelayan TUHAN yang hidup, dan juga menjadi pelayan
TUHAN yang dikhususkan oleh TUHAN.
Mari, dua hal ini, sekali
lagi bukan dilarang saudara pandai, silakan! tetapi itu tidak masuk
dalam hitungan TUHAN, sebab pandai bodoh, kaya miskin, tua muda
tidak masuk dalam hitungan TUHAN. Yang penting adalah taat
dengar-dengaran, sekalipun ada kelemahan, tetapi kalau taat, maka
akan ada minyak urapan yang mampu memberikan karunia-karunia yang
melebihi ijasah, lebih dari apa-pun. Inilah hebatnya kalau kita taat
dan setia, ada minyak urapan yang memberi karunia-karunia kepada
kita, kemampuan ajaib dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
ada minyak urapan kita menjadi pelayan yang hidup yang dikhususkan
oleh TUHAN seperti Daniel -->
Daniel 6: 20-25,
20.
Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi
dengan buru-buru ke gua singa;
21.
dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel
dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel,
hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah
sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
22.
Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
23.
Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut
singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena
ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap
tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
24.
Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel
ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua
itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya
kepada Allahnya.
25.
Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh
Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun
anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar
gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan
tulang-tulang mereka.
Ayat
21 -->
"Daniel, hamba Allah yang hidup" --> hamba
ALLAH yang hidup
, sebab ada hamba ALLAH yang mati, katanya
melayani, tetapi mati, sebab:
- tidak
ada minyak urapan,
- tidak
ada ketaatan,
- tidak
ada ketekunan,
- melayani
tetapi mati, bisa dipaksakan melayani tapi mati. Kalau dia
berkhotbah mati, sehingga jemaat tidak mengerti, dan juga jemaat
tidak dapat dengar-dengaran.
Pelayan
TUHAN yang hidup dan dikhususkan artinya
hidup dari kemurahan,
anugerah Tuhan yang melampaui pikiran, melampaui kekuatan manusia dan
juga melampaui segala sesuatu yang ada di dunia. Semoga kita
dapat mengerti.
"
Allahmu
yang kausembah dengan tekun" --> tekun, Daniel juga tekun
sampai puncak ketekunan itulah penyembahan.
Hasil
dari pelayan TUHAN yang hidup =
yang taat tekun saudaraku, dia
hidup dari kemurahan anugerah, yaitu:
- kemurahan
TUHAN/anugerah TUHAN mampu memelihara hidup kita sekalipun hidup
dalam situasi yang mustahil. Kita dapat membayangkan hidup
didalam gua singa, singa yang sedang lapar, ini merupakan hal yang
mustahil, tetapi inilah bukti kemurahan TUHAN Yang melebihi dari
segala sesuatu yang ada di dunia ini = kehidupan
dikhususkan.
Kemurahan TUHAN mampu memelihara hidup kita
sekalipun dalam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan secara
duniawi, tetapi kalau taat dan setia, maka kemurahan TUHAN Yang
membuat apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tetapi
sesulit-sulitnya kita hidup, apa ada yang lebih sulit dari Daniel
yang harus hidup di tengah singa? Apa ada yang lebih dari Daniel?
Tentu tidak ada. Daniel dapat hidup karena dia adalah hamba dari
TUHAN Yang hidup; apalagi kita masih menghadapi situasi dan kondisi
yang belum seperti Daniel, kita harus yakin bahwa kita dapat hidup,
dapat terpelihara.
Kesalahan kita, kita tidak mau menjadi
pelayan TUHAN yang taat, baru mendengar Firman saja sudah bergurau,
bagaimana bisa diberkati? Saya sangat prihatin dengan orang semacam
ini, sebab hanya tinggal menunggu kejatuhannya.
- ayat
23 "Allah ku telah mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut
singa-singa itu sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena
ternyata aku tidak bersalah di hadapan Nya". -->
perlindungan TUHAN atas kehidupan kita sehingga pencobaan-pencobaan
tidak dapat menjatuhkan kita.
Singa-singa itu adalah:
- dosa-dosa
yang tidak dapat menjatuhkan kita,
- ajaran-ajaran
palsu yang juga tidak dapat menjatuhkan kita kalau kita taat dan
tekun,
- pencobaan-pencobaan
termasuk kebencian-kebencian tidak bisa menjatuhkan,
pencobaan-pencobaan dalam bentuk ekonomi, menghadapi kebencian,
aniaya tidak bisa menjatuhkan. Inilah hidup yang dikhususkan.
Karena
di dalam penggembalaan kita tidak taat, akibatnya kita tertarik
kepada ajaran lain/suara asing/ suara singa. Suara asing ini seperti
lebih mempercayai nahkoda dari pada kepada rasul Paulus, sebab
nahkoda lebih berpengalaman dibandingkan rasul Paulus.
- ayat
24 "lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah supaya
Daniel ditarik dalam gua itu, maka ditariklah Daniel dari dalam gua
dan tidak terdapat luka apa-apa kepadanya, karena ia percaya kepada
Allah nya". Kemurahan TUHAN, anugerah TUHAN mengangkat
kehidupan kita, mempermuliakan kehidupan kita dari dasar
gua.
Daniel 6: 27,
29
27. Bersama ini
kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang
harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah
yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak
akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
29.Dan
Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius
dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.
Diangkat/
dipermuliakan di dalam dunia, kita benar-benar diberi kedudukan yang
memuliakan Nama TUHAN. Bukan hanya didunia ini, tetapi sampai di
awan-awan kita diangkat dan dipermuliakan menjadi Mempelai Wanita.
Daniel disebutkan tidak ada luka, tidak terdapat luka apapun = tidak
bercacat cela = sempurna sehingga kita dapat memandang TUHAN Muka
dengan muka.
Wahyu 1: 7, Lihatlah, Ia
datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga
mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan
meratapi Dia. Ya, amin.
Semua mata memandang = kita dapat
memandang Muka dengan muka = kita masuk pesta nikah Anak Domba, kita
masuk kerajaan seribu tahun damai/ kerajaan imam-imam, kita masuk
kerajaan surga yang kekal.
Tuhan
memberkati kita semua.1