Kita
masih akan membahas Firman TUHAN yang terdapat di dalam injil
Matius
26: 47-56 --> dengan judul YESUS
ditangkap/penangkapan YESUS.
Kita
membahas terlebih dahulu
Matius 26: 47-50 -->
tampilnya Yudas = dalam suasana Getsemani, Yudas tampil.
47.
Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua
belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Yahudi.
48.
Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada
mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia."
49.
Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Salam Rabi,"
lalu mencium Dia.
50.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau
datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
Yudas
mencium YESUS, tetapi untuk menyerahkan/menangkap YESUS.
Di
dalam terj.lama "Hai teman" = "Hai sahabat" -->
Maka
kata Yesus kepadanya, "Hai Sahabat, lakukanlah maksud engkau
datang ini." Kemudian mereka itu pun menghampiri Dia sambil
mendatangkan tangan ke atas-Nya, lalu menangkap Dia.
Yudas
adalah
sahabat YESUS dan ini diakui sendiri oleh YESUS, tetapi
ia menangkap/menyerahkan YESUS. Dari sini kita dapat melihat, bahwa
Yudas memiliki sifat kemunafikan/kepura-puraan = ciuman dan sahabat
palsu. Yudas memiliki sifat kepalsuan/kemunafikan, sehingga ia tampil
sebagai antikrist = menangkap/menyerahkan Kristus/antikristus. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati dengan sifat kemunafikan sebab dapat
menjadi sama dengan antikrist.
Di
dalam injil Lukas 12, ada lima sifat/tabiat daging yang harus
dirobek/tirai harus terobek supaya kita tidak menjadi sama dengan
antikrist/seperti Yudas, tetapi menjadi sama dengan YESUS -->
ruangan maha suci terlihat = sempurna. Injil Lukas 12, di dalam
tabernakel, menunjuk pada pintu tirai.
Kelima
sifat/tabiat daging yang harus dirobek:
- Lukas
12: 1-3 --> kemunafikan.
1.
Tatkala berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga orang-orang
terpijak-pijak satu dengan yang lain, maka mulailah Ia bertutur
kepada murid-murid-Nya dahulu, "Jagalah dirimu daripada ragi
orang Parisi, yaitu munafik.
2. Tetapi suatu pun tiada
tersembunyi, yang tiada dinyatakan kelak, dan tiadalah rahasia, yang
tiada dibukakan kelak.
3. Sebab itu barang yang kamu katakan di
dalam gelap, akan didengar di tengah terang; dan barang yang kamu
bisikkan ke telinga orang di dalam bilik, akan diserukan dari atas
sotoh rumah.
Seperti Yudas yang mencium dan menjadi
sahabat YESUS, tetapi untuk menyerahkan/menangkap YESUS -->
inilah kepalsuan/kepura-puraan/kemunafikan = sifat dari antikrist.
Jika sudah ada kemunafikan, maka empat sifat daging yang lain, pasti
ada.
- Lukas
12: 4-12 --> ketakutan.
4.
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut
terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat
berbuat apa-apa lagi.
5. Aku akan
menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah
Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang
ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah
Dia!
6. Bukankah burung pipit dijual lima
ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya
yang dilupakan Allah,
7. bahkan rambut
kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena
kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
8.
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan
manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan
malaikat-malaikat Allah.
9. Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di
depan malaikat-malaikat Allah.
10. Setiap
orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan
diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan
diampuni.
11. Apabila orang menghadapkan
kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang
harus kamu katakan untuk membela dirimu.
12.
Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus
kamu katakan."
- Lukas
12: 13-21 --> ketamakan.
13.
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru,
katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan
aku."
14. Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi
hakim atau pengantara atas kamu?"
15.
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu."
16. Kemudian Ia mengatakan kepada
mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya.
17. Ia bertanya
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak
mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18.
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu
banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20.
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam
ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21.
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
- Lukas
12: 22-34 --> kekuatiran.
22.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai.
23. Sebab hidup itu lebih
penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian.
24. Perhatikanlah burung-burung
gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang
atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya
kamu melebihi burung-burung itu!
25.
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta pada jalan hidupnya?
26. Jadi,
jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa
kamu kuatir akan hal-hal lain?
27.
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun
tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
28.
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang
yang kurang percaya!
29. Jadi, janganlah
kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu
minum dan janganlah cemas hatimu.
30. Semua
itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan
tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
31.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu.
32. Janganlah takut, hai kamu
kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan
itu.
33. Juallah segala milikmu dan
berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat
menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak
dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.
34.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
- Lukas
12: 35-48 --> kelengahan/kelalaian.
35.
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap
menyala.
36. Dan hendaklah kamu sama seperti
orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari
perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka
pintu baginya.
37. Berbahagialah hamba-hamba
yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan
mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani
mereka.
38. Dan apabila ia datang pada
tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku
demikian, maka berbahagialah mereka.
39.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri
akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
40.
Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat
yang tidak kamu sangkakan."
41. Kata
Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan
perumpamaan itu atau juga semua orang?"
42.
Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan
bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua
hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
43.
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu,
ketika tuannya itu datang.
44. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi
pengawas segala miliknya.
45. Akan tetapi,
jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak
datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan
hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
46.
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya,
dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan
membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
47.
Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak
mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki
tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
48.
Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan
apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit
pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya
akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan,
dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
Inilah
kelima sifat/tabiat daging yang harus dirobek, sehingga kita tidak
menjadi sama dengan Yudas/tidak menjadi sama dengan antikrist, tetapi
menjadi sama mulia dengan YESUS.
Kita
akan membahas yang pertama:
tentang
kemunafikan
--> Lukas 12: 1-3,
1.Sementara
itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka
berdesak-desakan.
Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya,
kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang
Farisi.
2.
Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak
ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
3.
Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam
terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan
diberitakan dari atas atap rumah.
Kemunafikan =
kepura-puraan = tidak sungguh-sungguh. Yudas memberi salam kepada
YESUS dengan berkata "salam Rabbi". Rabbi ini berarti Guru dan
ini berarti menyangkut pengajaran.
YESUS
mengajar kepada murid-murid-Nya untuk mewaspadai ragi orang Farisi
yaitu kemunafikan. Jadi, terutama kemunafikan/kepura-puraan/tidak
sungguh-sungguh dalam menerima Firman pengajaran yang benar.
Itu
sebabnya dalam hal pengajaran, kita harus bersungguh-sungguh dan
berhati-hatis, sebab banyak hamba TUHAN/anak TUHAN yang munafik,
justru mereka yang berada di dalam Firman pengajaran/ya Rabbi/Kabar
Mempelai, sebab banyak kali memandang figur manusia.
Matius
26: 23, 25
23. Ia menjawab: "Dia
yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan
ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
25.
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan
aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Bukan
aku ya Rabbi --> Firman sudah menunjuk dia, tetapi Yudas
mengatakan 'bukan aku'. Inilah sikap pura-pura/tidak
sungguh-sungguh/munafik dalam menerima Firman pengajaran yang benar
yaitu
Yudas selalu mengelak dari Firman pengajaran yang benar
=
perut hatinya tidak pernah terkena/tersentuh oleh pedang Firman
sehingga Yudas tetap menyembunyikan sesuatu/dosa. Sekali-pun ia
memuji-muji, tetapi sebenarnya ia tidak pernah terkena/tersentuh
Firman dan ini berarti hanya memuji-muji orangnya/pendetanya. Inilah
ciri dari orang munafik dalam persoalan pengajaran dengan bukti ia
tidak pernah terlepas dari apa yang tersembunyi sebab ia tidak pernah
tersentuh oleh Firman dan ini sangat berbahaya.
Itu
sebabnya ini merupakan koreksi bagi saya sendiri, saya mohon maaf
kalau dianggap sombong, tetapi saya sangat bersyukur kepada TUHAN
sebab saya dapat mendengarkan pengajaran ini. Kalau sekian tahun,
saya masih menyembunyikan sesuatu/dosa, maka itu berarti
munafik/pura-pura. Itu sebabnya sudah saya katakan --> justru
orang yang berada di dalam Firman pengajaran/Kabar Mempelai ini,
nanti akan ada banyak orang yang munafik --> 'ya Rabbi', bukan
'ya penginjil' dan mencium.
Itu
sebabnya saya harus berhati-hati dan bapak ibu sekalian juga harus
berhati-hati, sebab sudah di Firman-kan oleh YESUS untuk berhati-hati
terhadap ragi orang Farisi. Kita dapat antusias terhadap Firman,
tetapi jika kita masih menyembunyikan sesuatu/dosa =
munafik/pura-pura/tidak sungguh-sungguh.
Akibatnya:
Yudas mencium YESUS/kelihatan baik, tetapi untuk
menyerahkan/menangkap YESUS. Yudas sahabat YESUS, tetapi untuk
menyerahkan/menangkap YESUS. Hidupnya betul-betul munafik. Jika di
dalam Firman, munafik, maka seluruh hidupnya juga munafik.
Kita
harus berhati-hati, sebab justru di dalam pengajaran ini, jika
berkata sahabat dan saudara --> mencium dan berkata mengasihi,
tetapi kalau ada sesuatu yang tersembunyi/dia tidak pernah terkena
Firman, maka itu berarti suatu kemunafikan. Jadi, Yudas memiliki
sifat/tabiat munafik = menjadi sama dengan antikrist.
Doa
penyembahan merupakan proses perobekan daging yang munafik,
sehingga kita dapat sungguh-sungguh dalam menerima Firman pengajaran
yang benar. Ini maksud dari doa penyembahan sekarang ini.
Sungguh-sungguh
=
- Berpegang
teguh pada Firman pengajaran yang benar. Kalau orang yang munafik
tidak dapat berpegang teguh. Contoh: dulu dapat berpegang
teguh pada Firman pengajaran sebab ada seseorang yang dapat ia
andalkan atau seseorang yang ia pandang sehingga ia dapat berpegang
teguh. Tetapi jika orang itu sudah tidak ada lagi karena pindah,
maka kehidupan itu mulai goyah. Ini sama dengan munafik, sebab
melihat pada figur manusia bukan pada Firman pengajaran.
- Taat
dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar sehingga kita
mengalami penyucian demi penyucian dan terus menerus dari perut hati
yang banyak menyembunyikan dosa-dosa sampai kita menjadi
sempurna/tidak bercacat cela seperti YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
sifat dari Yudas yang pertama yaitu kemunafikan. Kita harus
berhati-hati, sebab justru di dalam pengajaran/Kabar Mempelai ini,
terjadi banyak kemunafikan. Di mulai dari menerima Firman, kehidupan
itu hanya melihat figur dllnya, supaya dekat dengan orang itu =
menjadi sahabat, supaya terlihat baik/mencium YESUS, tetapi pada
akhirnya, ia munafik dan mengkhianati YESUS, menjadi antikristus
sebab menjual dan menyerahkan YESUS.
Ketika
mengajar siswa/i Lempin-El, saya selalu mengatakan kepada mereka:
jika kalian tidak bersungguh-sungguh ketika amendengarkan Firman,
belajar taat sekarang ini,perhatikan dengan baik-baik! Maka
kalian-lah yang nomor satu akan memusuhi saya. Dan ini benar, sebab
sudah banyak yang langsung memusuhi saya/mengambil tindakan yang
frontal, ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Saya
tidak menerangkan kelimanya, tetapi saya hanya mengambil dua saja
yaitu yang keempat: tentang
kekuatiran
--> Lukas 12: 22-34,
22.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai.
29.
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa
yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
30.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
31.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu.
32.
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.
Kekuatiran
ini juga membuat orang menjadi sama dengan antikristus. Kekuatiran
ini ada dua yaitu:
- kekuatiran
untuk hidup sehari-hari dan juga
- kekuatiran
untuk masa depan.
Jika
keduanya ini disimpulkan, maka ini berarti
kekuatiran tentang
perkara-perkara dunia.
Akibatnya:
- pandangannya
hanya tertuju pada perkara-perkara dunia, sehingga tidak dapat
mengutamakan perkara-perkara rohani lebih dari perkara-perkara
jasmani = sering mengorbankan perkara-perkara rohani untuk
mendapatkan perkara jasmani seperti Esau yang menukar hak kesulungan
dengan sepiring kacang merah, akhirnya hidupnya betul-betul membabi
buta = mengorbankan perkara yang rohani dengan perkara yang jasmani
sehingga hidupnya betul-betul ngawur.
- orang
semacam ini tidak dapat hidup benar
- tidak
dapat tergembala pada Pokok Anggur Yang Benar/tidak dapat tergembala
pada Firman pengajaran yang benar.
Kehidupan
Kristen/hamba TUHAN yang kuatir
bagaikan perempuan yang bungkuk
selama delapan belas tahun di dalam bait ALLAH =
ada di dalam
bait ALLAH, tetapi bungkuk =
ada cacat cela/tidak sempurna.
Amsal
12: 25, Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,
tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Jadi,
saya ulangi, seorang hamba TUHAN/anak TUHAN yang kuatir tentang
sesuatu = perempuan yang bungkuk di dalam bait ALLAH/bukan berada di
luar. Ada ibadah, ada pelayanan, tetapi bungkuk/ada cacat cela.
Delapan
belas tahun = dicap dengan angka 6.6.6 = antikrist. Hidupnya tidak
pernah berubah, tetap manusia daging. Jika orang beribadah dan
melayani TUHAN tetapi selalu kuatir, hidupnya tidak pernah berubah =
tetap manusia darah daging seperti Yudas sehingga kehidupan itu dicap
dengan angka 6.6.6. --> tubuhnya daging, jiwanya daging dan rohnya
juga daging dan ini betul-betul manusia darah daging seperti binatang
buas, menjadi sama dengan antikrist. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
doa penyembahan adalah proses perobekkan daging yang kuatir
sehingga kita dapat percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada
TUHAN = menyerah sepenuh kepada TUHAN.
Itu sebabnya, mari
saudaraku! Kita tidak perlu merasa takut kalau itu karena TUHAN,
kalau kita mendahulukan TUHAN, mendahulukan yang rohani, mendahulukan
Firman. Sebab ketakutan itu seperti suara singa.
Praktek
dari orang yang tidak memiliki kekuatiran lagi adalah:
- 1
Petrus 5: 7, Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Jadi, kalau
kita sudah tidak kuatir lagi sebab sudah percaya dan mempercayakan
diri sepenuh kepada TUHAN, maka praktek sehari-hari dari orang yang
menyerah sepenuh, maka kita menjadi
kehidupan yang tergembala pada Firman pengajaran yang benar/carang
melekat pada Pokok Anggur Yang Benar.
Kita harus yakin benar dengan hal ini yaitu hanya pada
satu Pokok Anggur Yang Benar, sebab kalau ada dua atau tiga, itu
berarti kita tidak yakin. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
dapat tergembala, seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang
Benar, artinya ketekunan dalam tiga macam ibadah = ketekunan
dalam kandang penggembalaan = taat dengar-dengaran pada Suara
Gembala/pengajaran yang benar.
'serahkanlah
kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia Yang memelihara kamu'
Hasilnya:
- Tangan
Gembala Agung Yang memelihara kehidupan kita secara jasmani, tidak
ada yang mustahil bagi TUHAN. Sekali-pun pohon anggur itu tumbuh di
mana-pun, mungkin air di dalam tanah itu dalam sekali, maka Pokok
itu yang berusaha menyerap air, bukan kita. Sekali-pun sekarang ini
keadaan sudah semakin sulit, tetapi kalau kita memiliki Pokok, maka
Pokok ini yang berusaha, bukan carangnya. Itu sebabnya saya selalu
berkata: mengapa anak TUHAN/hamba TUHAN susah dan sulit, untuk
bertumbuh-pun sulit? Sebab belum memiliki Satu Pokok yang
benar.
Ini rahasia yang banyak orang tidak mengetahui dan
mereka mengejek dengan berkata --> satu Pokok, satu bahtera -->
terserah! Sebab ini yang dikatakan oleh TUHAN: 'Aku-lah Pokok dan
memang hanya Satu dan kita tinggal menerima semuanya yang sudah
beres.
- Tangan
Gembala Agung memelihara secara rohani = ada ketenangan, ada
kedamaian/damai sejahtera. Jika kita belum merasa tenang dan damai,
maka itu berarti kita belum tergembala, sebab tenang dan damai
merupakan bukti bahwa kita hidup di dalam Tangan dari Gembala
Agung. Jangan seperti Esau yang selalu berburu sehingga hidupnya
tidak tenang sebab belum tergembala dan juga jangan seperti Yudas
yang memaksa dirinya untuk tergembala. semoga kita dapat mengerti.
- Roma
6: 13, 14
13. Dan janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah
sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
14. Sebab kamu
tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Sudah
diterangkan di bagian atas untuk menyerahkan segala kekuatiranmu
sehingga dapat tergembala pada Pokok Anggur yang benar/pada satu
pengajaran yang benar sehingga kita berada di dalam Tangan dari
Gembala Agung yang memelihara kita secara jasmani dan juga secara
rohani.
Jadi yang kedua ini adalah menyerahkan
diri sepenuh kepada TUHAN untuk dipakai sebagai senjata
kebenaran.
Artinya:
- hidup
di dalam kebenaran. Senjata ini memiliki peluru, peluru itu = hidup
di dalam kebenaran.
- melayani
TUHAN di dalam tahbisan yang benar/pelayanan yang benar. senjatanya
benar, pelayanannya benar dan juga pelurunya juga benar = hidupnya
benar.
Kalau
seorang hamba TUHAN berkhotbah dengan senjata kebenaran, maka sidang
jemaat yang datang dengan dosa dan ditembak dengan peluru kebenaran,
lama kelamaan akan menjadi benar.
Demikian juga dengan paduan
suara yang bernyanyi = menembak dengan kata-kata dan kalau saudara
menembak dengan peluru kebenaran --> hidup benar, pelayanannya
juga benar, maka sidang jemaat yang mendengar, dapat
bertobat.
Tetapi kalau kita berkhotbah dan masih
mempertahankan dosa, maka sidang jemaat yang benar datang dan
ditembak dengan dosa, maka pulang ia menjadi berdosa. Itu sebabnya,
kita harus berhati-hati jika berfellow-ship dengan memperhatikan
siapa yang menjadi pembicara. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kita hidup benar, maka hasilnya:
- kita
tidak dikuasai oleh dosa/maut = terlepas dari dosa-dosa.
- kita
terlepas dari kutukan/hukuman dosa yaitu letih lesu dan beban berat
sehingga kita bersuasanakan kasih karunia yaitu semuanya menjadi
enak dan ringan di dalam Tangan Gembala Agung.
- Mazmur
31: 6, Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.
Kita
dapat menyerahkan seluruh hidup/nyawa kita ke dalam Tangan Gembala
Agung. Artinya,
kita menyembah TUHAN = seperti bayi yang menangis di hadapan TUHAN.
Kita tidak dapat berbuat apa-apa, seperti bayi Musa yang selalau
menjadi contoh bagi kita.
Keluaran 2: 6,
Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu
menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Bayi Musa
yang sampai ke tangan puteri firaun; kalau bayi laki-laki dari orang
Ibrani, harus mati.
Bayi Musa yang sudah dibuang ke sungai
Nil, merupakan gambaran dari:
- orang
yang tidak berdaya,
- tidak
memiliki harapan,
- tidak
memiliki masa depan. Tetapi untunglah Musa menangis dan untuk
sekarang berarti menyembah TUHAN.
Sekarang
ini jika ada kehidupan yang tanpa harapan, tidak berdaya, mungkin
semuanya sudah gagal, mari! kita dapat menangis di hadapan TUHAN =
menyembah TUHAN/menyerahkan nyawa kepada TUHAN/percaya dan
mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN/Tangan kemurahan dan
anugerah TUHAN.
Tangan
Gembala Agung/belas kasih/anugerah diulurkan untuk:
- menolong
kita tepat pada waktunya --> Musa ditolong mulai di air/di tangan
putri firaun dan seharusnya ia mati. Tepat pada waktunya = jika
selisih sedikit saja, akan mati. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu,
tetapi mantap; jangan seperti Yudas yang munafik.
- selain
menolong, Musa juga dipakai untuk menolong bangsa Israel keluar dari
Mesir dan untuk sekarang, Tangan Gembala Agung memakai kita dalam
kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus/gerakkan hujan akhir.
Sekali-pun kita tidak berdaya, tetapi kalau dihari-hari ini, kita
banyak menyembah TUHAN sehingga:
- kita
tergembala dengan baik,
- kita
menjadi senjata kebenaran dan juga
- kita
banyak menyembah TUHAN, maka kita akan dipakai di dalam kegerakkan
hujan akhir. Siapa-pun kita, apakah kita memiliki ijazah atau
tidak, seperti bayi Musa yang tidak memiliki apa-apa, tetapi Musa
dapat dipakai.
- mengangkat/Musa
ini berarti diangkat dari air. Tangan Gembala Agung mengangkat kita
di dunia/memuliakan kita di dunia, seperti Musa yang mendapatkan
masa depan yang indah yaitu ia diangkat menjadi anak raja. Ini
merupakan hal yang mustahil, sebab ia anak dari seorang budak. Tidak
ada jalan lain, sebab anak budak tetap anak budak; tetapi Musa dapat
diangkat menjadi anak raja dan ini merupakan pengangkatan oleh
TUHAN.
- diangkat
diawan-awan yang permai, artinya:
- disucikan.
- diubahkan
sampai menjadi sempurna seperti YESUS.
Ulangan
34: 5, 6
5. Lalu matilah Musa, hamba
TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
6.
Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di
tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai
hari ini.
Musa mati dan dikuburkan, tetapi tidak ada
orang yang tahu kuburannya ada di mana, artinya Musa dibangkitkan
dan diangkat oleh TUHAN. Ada empat orang yang diangkat ke surga
oleh TUHAN dan salah satunya adalah Musa. Ada yang diangkat
hidup-hidup seperti Henokh, tetapi yang diangkat ke surga setelah
mati dan dibangkitkan itulah Musa.
Inilah kekuatan dari
Tangan Gembala Agung/Tangan kasih karunia Yang bukan saja berhasil
mengangkat Musa dari budak menjadi anak raja, tetapi sampai
mengangkat diawan-awan dan kuburnya tidak ada orang yang tahu.
Di
sinilah pentingnya kita tergembala sebab setan itu mengejar orang
bukan hanya waktu orang itu masih hidup, tetapi sampai mati-pun,
mayat Musa ini diperebutkan. Jika Musa tidak mantap berada di dalam
Tangan TUHAN, maka habislah Musa; demikian juga dengan kita, jika
kita dihari-hari ini tidak mantap di dalam penggembalaan, kalau
terjadi apa-apa dengan kita, siapa yang mau bertanggung
jawab.
Yudas 1: 9, Tetapi penghulu
malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan
Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan
kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik
engkau!"
Itu sebabnya harus mantap di dalam Tangan
TUHAN/mantap di dalam Tangan Gembala Agung = sungguh-sungguh dengar-
dengaran, sebab hanya TUHAN Yang bertanggung jawab sepenuhnya atas
kehidupan kita. Sedikit-pun kita jangan melawan, jika kita meninggal
dunia, ada yang bertanggung jawab. Jika TUHAN datang dan kita masih
hidup, ada yang bertanggung jawab sehingga kita tidak
terlantar.
Yohanes 10:
27, 28
27. Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut
Aku,
28. dan Aku memberikan hidup yang kekal
kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Ay 27 --> domba-domba-Ku mendengarkan
suara-Ku = domba-domba dengar-dengaran.
Dan Aku
mengenal mereka = kalau dengar-dengaran, maka dikenal oleh
TUHAN. Jadi kalau iblis mau memperebutkan kita, maka TUHAN akan
membela dan berkata bahwa kita adalah milik- Nya, sebab kita dikenal
oleh TUHAN. Jika kita memberontak, maka kita tidak akan dikenal oleh
TUHAN.
Kalau kita mantap dalam penggembalaan = taat
dengar-dengaran, maka TUHAN juga akan memberikan jaminan
kepastian bahwa kita hidup di dalam Tangan TUHAN. Mulai di dunia
ini, TUHAN membela dan memelihara kita sampai hidup kekal -->
sampai meninggal dunia dan juga sampai TUHAN datang, tetap TUHAN
bela dan TUHAN pegang dan tidak akan melepaskan kita.
Saya
berbahagia menyampaikan Firman TUHAN ini, sebab dimulai dari saya,
harus betul-betul tergembala = mantap di dalam penggembalaan. Itu
sebabnya kalau tidak mantap di dalam penggembalaan, akan berbahaya,
sebab kalau meninggal dunia, maka mayatnya dapat dipegang oleh setan
dan akan ketinggalan kalau TUHAN datang sebab dipegang/digandoli
oleh setan.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1