Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita tetap membaca di dalam injil Matius 26: 30-35 --> peringatan kepada Petrus. Sesudah Yudas diperingatkan, sekarang Petrus yang diperingatkan.

Matius 26: 30-32, 34
30. Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
32. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
34. Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Jadi, YESUS memperingatkan Petrus dengan Firman nubuat = sesuatu yang belum terjadi tetapi sudah diucapkan terlebih dahulu oleh TUHAN.

Firman nubuat adalah:
  • Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi di akhir jaman, terutama tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga = Kepala sehingga seringkali disebut dengan Kabar Mempelai.
  • Firman yang mengungkapkan tentang dosa-dosa yang tersembunyi yang terjadi di dalam gereja TUHAN.
  • Firman pengajaran yang menyucikan dan mengubahkan kita sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS sehingga kita layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Itu sebabnya pentingnya Firman nubuat, sebab tidak ada seorang-pun yang mengetahui kalau Petrus akan menyangkal TUHAN, tetapi Firman sudah mendahului, demikian juga dengan Yudas, tidak ada seorang-pun yang mengetahui kalau ia mau menyerahkan YESUS. Ini merupakan peringatan bagi Petrus dan juga bagi Yudas. Inilah pentingnya Firman nubuat.

Yudas dan Petrus perlu diperingatkan oleh TUHAN, orang-orang hebat perlu diperingatkan, apalagi saya, apalagi kita semua? Firman nubuat itu sangat perlu, sebab selalu memperingatkan kita dan juga mengungkapkan segala dosa-dosa yang tersembunyi di dalam gereja TUHAN.

Bagaimana sikap Petrus terhadap Firman nubuat? Matius 26: 33, 35,
33. Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
35. Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

Sikap Petrus terhadap Firman nubuat/Kabar Mempelai adalah Petrus menolak Firman
nubuat/Kabar Mempelai artinya Petrus tidak mau disucikan dan diubahkan sehingga ia tetap menjadi manusia darah daging.

Sama seperti Yudas yang sudah diingatkan berkali-kali:
  • Ada yang akan menyerahkan Aku,
  • Siapa yang mencelupkan roti, tetapi Yudas mengatakan 'bukan aku'.
Ini sama dengan Petrus yang juga sudah diingatkan oleh TUHAN bahwa ia akan menyangkal, tetapi Petrus berkata 'tidak mungkin TUHAN' = Petrus menolak. Seharusnya Petrus harus berkata --> oh TUHAN, tolong saya TUHAN, ubahkan saya TUHAN, agar jangan sampai saya menyangkal Engkau. Tetapi Petrus menolak
Firman nubuatan sehingga ia tetap menjadi manusia daging yang pada akhirnya Petrus menyangkal YESUS.

Itu sebabnya sangat berbahaya, kalau menolak Firman nubuatan/Kabar Mempelai/pengajaran yang benar, maka satu waktu akan menyangkal YESUS seperti Petrus. Jika menyangkal TUHAN, maka akibatnya juga akan disangkal oleh TUHAN YESUS di depan Bapa dan ini berarti kebinasaan untuk selamanya bagaikan buli-buli tanah liat yang pecah dan hancur. Itu sebabnya kita jangan mempertahankan tanah liat sebab pasti akan pecah dan hancur; lebih baik kita diubahkan dan disucikan.

Sudah terjadi pada Petrus, tetapi di akhir jaman akan terjadi lagi dan ini sudah ditulis oleh Petrus sebab ia memiliki pengalaman menolak Firman nubuat/Kabar Mempelai/Firman yang mengungkapkan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali/dan juga yang mengungkap tentang dosa, sehingga ia menyangkal TUHAN. Tetapi sekarang Petrus dipakai oleh TUHAN menulis untuk memperingatkan kita di akhir jaman agar jangan sampai menolak Firman nubuat.

TUHAN memperingatkan Petrus, sekarang kita juga diperingatkan oleh TUHAN lewat srt 2 Petrus 3: 3-6,
3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
4. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
5. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
6. dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Jadi, di akhir jaman akan tampil banyak anak-anak TUHAN atau hamba-hamba TUHAN yang mengejek dan menolak seperti Petrus sehingga mereka hidup dalam hawa nafsu daging = tetap menjadi manusia darah daging dan akan kembali ke
jaman Nuh. Baik manusia yang tidak mengenal TUHAN, mau-pun anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang menolak dan mengejek Firman nubuat/Firman pengajaran yang benar akan kembali ke jaman Nuh. Itu sebabnya kita berdoa supaya kita banyak bersaksi tentang Firman ini.

Pengalaman saya, ada orang yang baru satu kali mendengarkan Firman pengajaran ini, mereka sudah dapat menerima Firman pengajaran yang benar ini. Bagi yang tidak dapat menerima Firman pengajaran ini (dulu saya tidak mengerti, guru saya menerangkan bahwa banyak hamba TUHAN yang tidak dapat menerima Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran, saya menjadi heran dan jawaban saya di dalam hati --> orang yang tidak dapat menerima itu (maafkan) karena bodoh sebab mungkin tidak lulus sekolah dasar sehingga tidak dapat membaca dan menulis, itu sebabnya mereka tidak dapat mengerti. Bukan!!! Yang tidak dapat menerima Firman pengajaran itu adalah orang yang mempertahankan hawa nafsu daging, sebab pengalaman saya, orang yang tidak lulus sekolah dasar-pun dapat menerima Firman pengajaran ini.

Sekali-pun manusia itu seorang sarjana sampai profesor-pun tidak akan dapat menerima Firman pengajaran, kalau ia masih mempertahankan manusia darah daging.

Tetapi kita juga harus berhati-hati, sebab juga dapat terjadi bagi orang yang antusias --> orang yang terdahulu, menjadi orang yang terkemudian. Jadi, memang ada yang menolak karena tetap mempertahankan hawa nafsu daging, tetapi ada yang mulanya antusias tetapi = terdahulu menjadi terkemudian. Mengapa terjadi demikian? Sebab dulu, kehidupan itu mau disucikan, tetapi sekarang karena ada sesuatu keinginan, maka hatinya menjadi keras sehingga menolak Firman pengajaran yang benar ini.

Demikian juga dengan hamba TUHAN yang demi untuk mendapatkan jiwa-jiwa yang banyak, sudah mulai mengejek pengajaran, sebab dengan Firman pengajaran, jumlah sidang jemaat hanya sepuluh sampai lima belas orang, pada hal TUHAN tidak melihat hal yang luar, tetapi TUHAN melihat sampai kedalaman hati = kualitas sampai pada kesempurnaan. Semoga kita dapat mengerti.

Lukas 17: 26, 27
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada
hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Inilah suasana pada jaman Nuh yaitu manusia dan anak-anak ALLAH juga hidup dalam dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum ini termasuk merokok, mabuk sampai pada narkoba dan dosa kawin mengawinkan ini
termasuk juga penyimpangan-penyimpangan sex yaitu homo, lesbian dan juga pada nikah yang salah. Semua ini akan terjadi lagi = kembali ke jaman Nuh. Semoga kita dapat mengerti.

Hanya Firman nubuat/Firman pengajaran yang benar yang sanggup menyucikan kita dari dosa-dosa atau menjadi rem/penahan supaya kita tidak jatuh ke dalam dosa. Sebab jika tidak ada Firman, maka manusia hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa = kembali ke jaman Nuh.

Tanpa Firman nubuat, maka hamba-hamba TUHAN mau-pun anak-anak TUHAN akan jatuh bangun dalam dosa = berkubang dalam dosa = mengulang-ulangi dosa sehingga tidak dapat terlepas dari dosa.

Kalau dosa diulang-ulangi --> mungkin sekali berbuat dosa, kita sadar dan merasa sangat menyesal, kita meminta ampun, tetapi kita berbuat lagi, menjadi menyesal. Dosa itu diulangi lagi, maka kita mulai merasa agak menyesal dan sudah tidak merasa menyesal lagi, bahkan dapat tertawa jika berbuat dosa sehingga menjadi dosa kebiasaan. Karena sudah merasa biasa, maka dosa terus menerus diulang-ulang, maka akan sampai pada dosa sengaja. Sengaja ini akan sampai pada puncak dosa.

Jadi, dosa yang diulang-ulangi, akan menjadi dosa kebiasaan = tidak merasa menyesal lagi di saat berbuat dosa sampai menjadi dosa sengaja sebab memang tidak mau terlepas dari dosa itu.

Dosa sengaja = hidup di dalam dosa, sebab sudah menikmati dosa itu. Sudah tidak perduli lagi, sekali-pun sudah diberi nasihat dengan Firman, diberi nasihat oleh orang tua atau juga diberi nasihat oleh gembala. Hidup dalam dosa, sampai mengarah pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan = kembali ke jaman Nuh. Semoga kita dapat mengerti.

Kita sering mendengar tentang dosa makan minum dan juga tentang dosa kawin mengawinkan, tetapi juga ada dosa yang tidak disadari sekali-pun itu adalah dosa sengaja yaitu dosa tidak beribadah. Dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan memiliki nilai yang sama dengan Ibrani 10: 25-27,
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Jadi, dosa makan minum dan kawin mengawinkan memiliki nilai yang sama dengan dosa tidak beribadah = dosa kebiasaan dan dosa sengaja.

Akibatnya:
  • pada jaman Nuh, mengalami penghukuman dengan air bah sampai mati/binasa. Inilah kalau menolak Firman nubuat.
  • pada akhir jaman, karena dosa diulang-ulangi lagi sehingga kembali ke jaman Nuh yaitu dosa makan minum + dengan dosa tidak beribadah, maka akan dihukum dengan api dari langit.
2 Petrus 3: 10, Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Pada jaman Nuh, manusia dan juga termasuk anak-anak TUHAN yang hidup di dalam:
  • dosa kebiasaan
  • dosa sengaja sampai pada
  • puncak dosa sehingga dihukum dengan air bah sampai mati binasa kecuali delapan orang yaitu hanya Nuh sekeluarga.
Tetapi dunianya masih ada, tetapi nanti di akhir jaman, manusia termasuk anak-anak TUHAN yang hidup dalam puncak dosa dan dosa tidak beribadah, akan mengalami penghukuman dengan api dari langit sehingga akan musnah bersama dunia. Jadi dunianya ikut musnah, bukan hanya manusianya yang musnah, tetapi dunianya juga sampai pada api di neraka. Inilah hukuman bagi orang yang menolak Firman nubuat.
Hidup dalam dosa sampai pada puncak dosa = menyangkal TUHAN lewat perbuatan. Kalau Petrus menyangkal TUHAN lewat perkataan --> 'aku tidak mengenal'. Tetapi di akhir jaman, anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang menolak Firman nubuat/Firman pengajaran sehingga mereka hidup di dalam dosa kebiasaan, dosa sengaja sampai pada puncaknya dosa dan juga dosa tidak beribadah dan juga sama dengan menyangkal TUHAN lewat perbuatan. Semoga peringatan ini dapat kita terima lewat Firman nubuat.

Peringatan ini keras, seperti TUHAN memperingati Petrus dan Judas dan itu sangat keras. Sekarang ini, peringatan bagi saya dan juga bagi saudara yang juga keras. Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Saling menasihati (Ibr 10: 25), nasihat yang tertinggi dihari-hari ini --> mungkin sebagai orang tua, menasihati anaknya untuk sekolah/kuliah yang baik, kerja yang baik --> ini harus dan baik. Tetapi nasihat yang tertinggi di akhir jaman adalah mengajak kehidupan kita sendiri dan orang lain di sekitar kita untuk beribadah kepada TUHAN . Apa artinya dengan semua yang kita capai lewat kuliah, lewat bekerja, jika akan musnah bersama manusianya? Semoga kita dapat mengerti.

Dulu Nuh waktu dunia ini dihukum dengan air bah oleh TUHAN, nanti akan dihukum dengan api dari langit. Memang hukumannya berbeda, tetapi hasilnya sama yaitu manusia binasa.

Bagaimana jalan keluarnya supaya terluput dari api neraka? Jalan keluarnya adalah masuk dalam bahtera Nuh. Tidak ada jalan lain.

Dulu, memang bahtera yang dibuat oleh Nuh, tetapi sekarang bahtera dalam arti rohani dengan praktek:
  1. 1 Petrus 3: 20, 21
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah-oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Ay 20 --> pada jaman Nuh, manusia tidak taat, sampai saya katakan, anak kecil -pun tidak ada yang taat.
    Hanya sedikit yang mau masuk ke dalam bahtera Nuh, sedangkan yang lain mengejek --> inilah Firman nubuat/Firman pengajaran yang mengarahkan kita untuk lari ke bahtera Nuh dihari-hari ini supaya kita selamat --> dulu dari air bah, tetapi sekarang api yang dari langit/api dari neraka. Mungkin ada banyak yang mengejek.

    Jadi, praktek dari masuk bahtera Nuh dalam arti rohani adalah masuk dalam baptisan air yang benar. Hanya ada satu baptisan air yang menyelamatkan yaitu baptisan air yang benar/hanya ada satu bahtera yang menyelamatkan yaitu bahtera Nuh.

    Apa arti dari baptisan air yang benar? Yaitu:
    • sesuai dengan Firman ALLAH yang tertulis di dalam alkitab.
    • seperti YESUS dibaptis, kita juga harus dibaptis/

    Soal baptisan air ini, kita harus teliti, sebab hal ini yang menentukan, apakah kita selamat atau tidak. Kalau tidak menyangkut keselamatan karena hanya merupakan tata cara gereja, maka saya tidak perlu repot-repot untuk menerangkan tentang baptisan air ini.

    Syarat dan pelaksanaan dari baptisan air yang benar yaitu --> Roma 6: 2, 4,
    2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Jadi, syarat untuk masuk kuburan/masuk dalam baptisan air yang benar adalah kita harus mati terhadap dosa = bertobat.

    Sedangkan pelaksanaan dari baptisan air yang benar yaitu --> ay 4, orang mati harus dikubur --> orang yang mati terhadap dosa = orang bertobat harus dikuburkan bersama YESUS di dalam air, sehingga ia bangkit bersama YESUS untuk mendapatkan hidup yang baru = mendapatkan jenis kehidupan yang baru/jenis kehidupan surga.

    Salah satu hidup baru/jenis kehidupan surga sehingga layak masuk surga = selamat yaitu memohon hati nurani yang baik (1 Petrus 3). Pada jaman Nuh, manusia termasuk anak-anak ALLAH tidak memiliki hati yang baik = hati yang tidak taat sehingga diminta untuk naik ke bahtera dan ini tidaklah sulit, mereka menolak = tidak taat dan ini yang mengakibatkan semuanya tenggelam = semuanya binasa.
    Jadi, menghadapi akhir jaman, kita harus mempersiapkan hati, bukan mempersiapkan otak --> silahkan! Bagi yang mau kuliah atau bekerja. Tetapi yang penting adalah persiapan hati nurani yang baik, sebab itu merupakan hidup yang baru = jenis kehidupan surga.

    Dulu, diminta untuk naik bahtera, sekarang diminta untuk mandi/baptisan air, juga menolak sekali-pun untuk hal itu ada yang membantu/membawa pakaian untuk ganti. Ini semua karena hati yang tidak taat. Mari! lewat baptisan air, kita memiliki hidup yang baru/jenis kehidupan surga --> ini merupakan dasar supaya kita terluput dari hukuman TUHAN yaitu api yang dari langit = api neraka.

    Hati nurani yang baik = hati yang taat dengar-dengaran. Bukan IQ/tingkat kepandaian yang tinggi/bukan otak, tetapi hati nurani yang baik. Bukan kaya/miskin, tetapi hati nurani yang baik itulah taat dengar-dengaran.
    Taat atau tidak taat. Kalau taat --> delapan orang selamat. Tidak taat --> tidak pandang bulu = anak kecil-pun tidak ada yang selamat. Untuk anak kecil ini, maka orang tua yang bertanggung jawab, sebab sebagai anak kecil/bayi, mereka tidak tahu apa-apa, tetapi karena orang tuanya yang keras hati, anak kecil/bayi tidak diajak = anak kecil/bayi menjadi korban dari kekerasan hati dari orang tua yang tidak mau taat. Anak-anak menjadi tanggung jawab orang tua itu sejak berada di dalam kandungan; jangan karena hamil, kemudian tidak dapat beribadah lagi --> jangan! Sebab ini berarti sama dengan tidak mau naik ke dalam bahtera dan kalau ada air bah, akan mati bersama dengan anaknya.

    Juga dengan guru sekolah Minggu, penting untuk mendidik anak-anak sebab anak-anak juga merupakan tanggung jawab kita.
    Jika kita memiliki hati nurani yang baik, maka prakteknya adalah --> Kejadian 6: 9, Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah

    Jadi praktek dari memiliki hati nurani yang baik adalah hidup benar/hidup di dalam kebenaran.
    Tidak bercela = jujur (terj.lama).

    Bergaul dengan ALLAH adalah:
    • beribadah dan menyembah TUHAN,
    • menjauhi pergaulan-pergaulan yang tidak baik pergaulan yang jahat dan najis.

    Inilah orang yang selamat = masuk dalam bahtera Nuh dan untuk sekarang berarti
    :
    • baptisan air yang benar sehingga menghasilkan hati nurani yang baik,
    • hidup benar = jujur di dalam segala hal dan
    • bergaul dengan ALLAH = beribadah dan menyembah TUHAN = dekat dengan TUHAN dan
    • menjauhi pergaulan-pergaulan yang tidak baik/pergaulan yang jahat dan najis. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah praktek yang pertama yaitu kita masuk dalam bahtera Nuh = kita selamat sekali-pun air bah dan api datang, kita selamat, tidak akan terjamah.

  2. Kejadian 6: 16, Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

    Bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat dan ini mengingatkan kita pada tabernakel yang memiliki tiga ruangan. Jadi, bahtera Nuh menunjuk pada tabernakel.

    Buktinya:
    Pertama --> bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat = tabernakel juga memiliki tiga ruangan yang terdiri dari halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.

    Kedua --> Kejadian 6: 14, Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

    Yang benar adalah 'haruslah kau buat'/'hendaklah kau buat'. Jadi, pembuatan bahtera Nuh, sesuai dengan kehendak TUHAN.

    Kita bandingkan dengan Keluaran 25: 8, 10,
    8. Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
    10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

    Terj.lama:
    8. Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.
    10. Maka hendaklah diperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya.

    Demikian juga dengan pembuatan bahtera Nuh --> 'hendaklah' 'haruslah' kau buat. Jadi, bahtera Nuh dan tabernakel dibuat oleh kehendak ALLAH = sama-sama dibangun atas kehendak ALLAH.

    Masuk bahtera = masuk baptisan air = masuk tabernakel.
    Baptisan air --> di halaman tabernakel = selamat.
    Ruangan maha suci = sempurna --> kita belum sempurna.

    Kita sudah selamat, tetapi belum sempurna, jadi, kita berada dimana? Kita berada di ruangan suci = masuk dalam bahtera Nuh, supaya kita selamat dari hukuman api yang akan datang/dari neraka.

    Kisah rasul 2: 41, 42
    41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Jadi, sesudah masuk baptisan air, masuk dalam tiga macam ketekunan = masuk ruangan suci = kandang penggembalaan/tergembala. Ini diulang-ulang supaya kita menjadi mantap masuk dalam bahtera Nuh.

    Semua yang kita peroleh di dunia ini, tidak ada gunanya/tidak ada artinya sebab akan disapu bersih oleh air bah seperti di jaman Nuh. Yang ada artinya hanyalah masuk dalam bahtera Nuh.

    Mari! bagi yang belum dibaptis, mari masuk dalam baptisan air yang benar. Yang sudah dibaptis, hasilnya harus benar yaitu untuk menyiapkan hati nurani yang baik yaitu hati yang taat untuk:
    • dapat hidup benar,
    • jujur,
    • bergaul dengan TUHAN.

    Ini sudah merupakan jaminan seperti bahtera Nuh dulu, sekali-pun air bah dan api datang/neraka, kita tidak akan tersentuh.
    Kemudian sesudah baptisan air, kita masuk dalam tiga macam ketekunan = masuk dalam kandang penggembalaan/tergembala = masuk dalam tiga macam ibadah pokok.

    Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat yaitu
    :
    • Pelita emas = ketekunan di dalam ibadah raya = persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya --> ada kesaksian, ada nyanyian-nyanyian.
    • Meja roti sajian = ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan di sertai dengan perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH/dengan YESUS Roti Kehidupan = Firman dan perjamuan suci.
    • Mezbah dupa emas = ketekunan di dalam doa penyembahan = persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.

    Inilah masuk dalam bahtera Nuh yang terdiri atas tiga tingkat yang sekarang berarti masuk tabernakel khususnya ruangan suci = tergembala = masuk dalam kandang penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    Di bagian atas sudah diterangkan bahwa hasil dari masuk dalam baptisan air adalah hati nurani yang baik. Sekarang masuk dalam kandang penggembalaan, kita menjadi kehidupan yang tergembala, juga memiliki hasil.

    Hasil dari masuk dalam kandang penggembalaan/tertanam di dalam bait ALLAH adalah:
    Mazmur 92: 13-16
    13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
    14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
    15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
    16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Tertanam di bait TUHAN, akan berbuah. Pohon ara yang tertanam di pinggir jalan, tidak berbuah sehingga dikutuk oleh TUHAN sehingga menjadi kering. Tertanam di bait ALLAH merupakan istilah masuk ruangan suci yaitu masuk dalam kandang penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = tertanam di bait ALLAH.

    Tidak ada kecurangan = TUHAN tidak pernah menipu = Gembala Agung tidak pernah curang.
    • ada pohon korma yang berbuah manis, cepat atau lambat, kita akan mengalami:
      1. kemanisan/kebahagiaan = tertata rapi = dirapikan oleh TUHAN.
      2. keindahan = tertata rapi dan indah.

    • ada pohon aras, pohon aras ini merupakan pohon yang paling kuat dan pohon aras ini banyak dipakai di dalam pembangunan bait ALLAH Salomo, artinya kalau kita tergembala, maka TUHAN akan memberikan kekuatan extra kepada kita untuk menghadapi segala tantangan dan rintangan sehingga kita tetap dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna sampai menjadi Mempelai Wanita. Jika kita tidak dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka kita akan dipakai di dalam pembangunan Babel.

      Inilah gunanya penggembalaan, sebab di saat kita mengalami kelemahan, maka kita akan terus menerus diberi kekuatan sehingga kita tetap bertahan = dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus sampai kita menjadi sempurna.

    • berbuah sampai masa tua, ini berarti menikmati berkat Abraham sampai masa tua = sampai ke anak cucu. Kita menikmati berkat secara jasmani mau-pun berkat secara rohani yaitu:
      1. kita dapat hidup benar dan suci.
      2. kita menikmati pembukaan Firman di dalam urapan Roh.Kudus sampai
      3. kita menikmati hidup kekal di surga.

    Tetapi kita jangan lupa, kalau kita sudah menikmati --> di ayat 16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Mari, bagi yang sudah tergembala = sudah menikmati berkat, maka tugas kita selanjutnya adalah bersaksi kepada yang lain, sebab masih ada banyak pohon ara yang ditanam di pinggir jalan, daripada yang ditanam di bait ALLAH = lebih banyak orang Kristen/hamba TUHAN yang kering dan hancur daripada yang diberkati.

  3. Kejadian 7: 16, Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

    TUHAN menutup pintu memakai Tangan = Tangan TUHAN menutup pintu. Jadi, yang menutup pintu bahtera bukanlah Nuh, tetapi TUHAN --> inilah perbedaan dari bahtera Nuh dengan bahtera yang lain, sebab di bahtera Nuh ada Tangan TUHAN. Bahtera lain mungkin ada kepandaian, ada kekayaan, ada ijazah yang mungkin disusun dlsbnya, tetapi semuanya itu tidak dapat menyelamatkan.

    Di bahtera Nuh ada Tangan TUHAN/Tangan Gembala Yang Baik. Jadi kita harus hidup dalam Tangan belas kasih dari Gembala Yang Baik/Gembala Agung = Tangan kemurahan dan kebaikan Gembala Yang Agung.
Daud mengakui bahwa 'TUHAN Gembala-ku tak-kan kekurangan aku' dan terus sampai pada ayat yang ke enam --> 'kemurahan dan kebaikan TUHAN senantiasa mengikuti aku sepanjang umur hidup-ku'.

Jadi Daud mengakui, bahwa ia hidup di dalam Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN = setiap langkah hidup/setiap detak jantung Daud hanya karena kemurahan dan kebaikan TUHAN. Ini juga yang harus kita akui dan kita alami hidup di dalam Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN.

Syarat untuk hidup di dalam Tangan TUHAN Yang dapat menutup dan membuka pintu --> Wahyu 3: 7, 8,
7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Air bah-pun tidak dapat membuka pintu bahtera Nuh kalau TUHAN Yang menutup. Itu sebabnya kita harus hidup di dalam Tangan kemurahan TUHAN Yang menutup pintu sehingga tidak dapat dibuka dan Yang membuka pintu, tidak ada yang dapat menutup.

Kekuatan tidak seberapa, seperti Nuh yang menghadapi air bah, bahtera Nuh juga menghadapi air bah, tetapi ada Tangan TUHAN Yang merupakan kelebihannya. Sekarang ini, mungkin ijasah kita tidaklah seberapa, modal kita tidak seberapa, semuanya tidak seberapa = kecil, gaji kecil dlsbnya. Tidaklah mengapa, yang penting kita hidup di dalam Tangan dan kemurahan TUHAN.

Ay 8, menuruti Firman-Ku = taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

Tidak menyangkal Nama-Ku. Petrus menyangkal. Manusia akhir jaman, banyak yang menyangkal TUHAN = hidup dalam dosa. Itu sebabnya kita harus setia kepada TUHAN = taat dengar-dengaran dan setia di dalam ibadah pelayanan.

Jadi:
  • menuruti Firman = taat.
  • tidak menyangkal Aku = setia dalam ibadah pelayanan.
Jadi, taat dan setia = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan kemurahan dan kebaikan kepada kita sehingga kita benar-benar hidup di dalam Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN.

Itu sebabnya, mari! kita masuk dalam penggembalaan sehingga kita mendapatkan:
  • kemanisan,
  • keindahan,
  • kekuatan dari TUHAN dan juga ada
  • buah-buah yang kita nikmati,
  • jika kita taat dan setia, maka kita akan hidup di dalam Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Hasilnya:
  1. Tangan kebaikan dan kemurahan TUHAN menutup pintu bahtera Nuh, artinya:
    • pemeliharaan TUHAN secara langsung kepada kita di tengah air bah/di tengah keadaan dunia yang sudah sulit. Saya memohon maaf, saya sebagai gembala, tidak hidup dari jemaat tetapi hidup dari kemurahan dan kebaikan TUHAN. Demikian juga dengan jemaat yang memiliki toko dlsbnya --> ini hanyalah sarana, saudara tidak hidup dari itu, tetapi hidup dari kemurahan dan kebaikan TUHAN. Hidup di tengah air bah yang gunung-pun hilang, dan ini sangatlah dahsyat, sekali-pun sudah mustahil, tetapi kita dapat hidup.

    • melindungi kita dari dosa-dosa, dari pencobaan-pencobaan dan juga dari masalah yang sudah mustahil sampai dari hukuman TUHAN. Dosa- dosa ini bagaikan air bah yang mau menerobos masuk, tetapi karena hidup di dalam Tangan TUHAN, maka dosa-dosa tidak dapat masuk sampai pada puncak dosa yang akan menenggelamkan, tidak dapat masuk.

  2. Tangan TUHAN membuka pintu, artinya:
    • memberi jalan keluar dari segala masalah = menyelesaikan segala masalah sampai pada masalah yang mustahil. Sekali lagi saudaraku, kita jangan mencari jalan keluar sendiri, sebab jalan keluar di luar Firman, bukanlah jalan keluar sebab berada di luar Tangan TUHAN, tetapi jalan buntu + kebinasaan. Di luar Firman, kelihatan berhasil, tetapi sesungguhnya itu buntu dan binasa. Seperti Lot yang melihat Sodom dan Gomora seperti taman surga, pada hal sebentar lagi turun api dan belerang. Jadi semuanya itu hanyalah kamuflase/bayangan.

    • setelah keluar dari bahtera, Nuh dapat beranak cucu. Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN sanggup memberikan masa depan yang indah kepada kita.

  3. Efesus 5: 25-27
    25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Di bagian atas diterangkan bahwa pintu bahtera Nuh ditutup oleh TUHAN, demikian juga dengan Daud yang juga pintu ditutup oleh TUHAN. Saul mengejar-ejarnya dengan tentaranya, tetapi Saul tidak dapat mengejarnya sebab Daud dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN = ada kunci Daud yaitu kemurahan dan kebaikan TUHAN.

    Kemudian TUHAN membuka pintu bahtera Nuh = ada jalan keluar. Demikian juga dengan Daud yang memiliki masa depan. Dari seorang gembala, dapat menjadi seorang raja = ada pengangkatan.
    Tangan kemurahan TUHAN, memulihkan, menyucikan kita dan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sempurna seperti YESUS.

    Sekali-pun Daud jatuh dalam dosa perzinahan dengan Betsyeba dan ini merupakan suatu kegagalan dan kehancuran bahkan kebinasaan bagi Daud, sebab siapa yang berzinah harus dilempar dengan batu.

    Ini bedanya, seperti pohon ara yang berada di pinggir jalan dengan pohon ara yang berada di dalam kebun anggur. Kalau pohon ara yang berada di pinggir jalan, jika tidak berbuah/berbuat kesalahan --> habis!!!. Tetapi kalau berada di kebun anggur, masih ada pembelaan untuk jangan ditebang tetapi diberi waktu lagi. Begitu juga dengan Daud.

    Kalau kita hidup dalam Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN, kita manusia darah dan daging yang mungkin sekarang ini berada di dalam kejatuhan sampai kejatuhan sedahsyat Daud yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Dan jika ia jatuh, maka akan semakin hancur. Tetapi karena Daud berada di dalam Tangan kemurahan TUHAN, maka masih ada pemulihan asal kita mengaku dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. TUHAN terus menerus memandikan/ menyucikan kita sampai satu waktu kita menjadi sama mulia dengan YESUS.

    Mempelai Wanita yang siap untuk terangkat diawan-awan. Sementara itu, api turun dari langit. Ini merupakan dua gerak yang berbeda yaitu: kita disucikan/diubahkan sampai menjadi sama mulia dengan YESUS sehingga kita diangkat ke atas. Sementara itu api turun membakar dunia ini sampai pada api di neraka. Tetapi kita bersama dengan TUHAN selama-lamanya.
Mari! apa-pun keadaan kita, mungkin kecil, kekuatan kita tidaklah seberapa, asal kita berada di dalam Tangan kemurahan TUHAN. Sekali-pun kita sudah jatuh, sudah berantakan, sudah hancur --> mari kembali ke Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN lewat mengaku (Maz 51), dan jika sudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita kembali ke Tangan TUHAN sebab IA mampu menjadikan kita sempurna dan kita akan terangkat diawan-awan dan bertemu dengan TUHAN, sementara api turun ke bawah memusnahkan semua yang ada di dunia ini.

TUHAN memberkati. 1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 09 Desember 2018 (Minggu Pagi)
    ... Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Segala dosa dan kutukan dosa letih lesu beban berat susah payah pahit getir ketakutan stress kebinasaan maut sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib sehingga kita dibenarkan dan hidup dalam kebenaran sama dengan hidup dalam damai sejahtera. Yesaya Di mana ada kebenaran di ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2016 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Di Sorga takhta Sorga dikelilingi oleh empat makhluk. Di bumi Yesus dikelilingi oleh empat murid Matius - - . Jadi pelayanan di bumi harus sama dengan pelayanan di takhta Sorga. Bilangan - Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan mereka yang mengepalai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... menjadi dosa kita sehingga kita juga berdosa dan upah dosa adalah maut. Sebab itu rasul Paulus menasihatkan pada Timotius yang muda supaya tidak terbawa pada dosa orang lain. Timotius . Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu. macam praktik dimana ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Maret 2023 (Minggu Siang)
    ... satu tenunan saja. Yang pertama pakaian Yesus yang dirobek menjadi empat bagian pakaian kebenaran keselamatan--pakaian pengampunan. Empat bagian menunjuk pada empat penjuru bumi. Jadi pakaian pengampunan adalah Tidak dibatasi oleh jarak. Seluruh dunia bisa menerimanya. Tinggal mau atau tidak. Tidak dibatasi dengan jenis dosa apapun. Semua dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Januari 2013 (Selasa Sore)
    ... itu berkata kepada perempuan-perempuan itu Janganlah kamu takut sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini sebab Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Maret 2009 (Selasa Sore)
    ... membahas bagian yang ketiga ay. . Wahyu . Sangkalala adalah firman penggembalaan yang menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat sampai sempurna dan ditampilkan dalam wujud pelita emas yang bercahaya. Tugas gereja Tuhan adalah bersaksi dan mengundang. Kita masih belajar tugas pertama yaitu bersaksi baik tentang Injil keselamatan untuk menyelamatkan orang-orang berdosa di luar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 April 2018 (Selasa Sore)
    ... bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata Timotius Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 September 2020 (Minggu Pagi)
    ... di Bait Suci Allah sama dengan mempelai wanita Sorga. Sangkakala ketujuh menampilkan gereja Tuhan yang ditempatkan di dalam Bait Suci Allah di sorga. Sekarang kita menempati Bait Suci Allah di bumi yaitu Tubuh kita yang fana diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang September . Tempat kita beribadah melayani Tuhan yaitu rumah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Juli 2019 (Rabu Sore)
    ... terjadi kekeringan rohani dalam kehidupan sehari-hari nikah dan ibadah kepada Tuhan Yohanes . Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum kepadaku seorang Samaria Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. 'orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria' ada kepahitan hati. Alasan pertama hatinya kotor yaitu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Desember 2014 (Rabu Sore)
    ... Ayat - kegunaan pertama manna untuk pemeliharaan kehidupan sehari-hari sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Desember . hari umat Israel mengambil manna gomer. Ini menunjuk pada penyucian panca indera penyucian hati pikiran penyucian seluruh hidup. Inilah makanan kita sehari-hari. Jadi sebenarnya yang kita butuhkan sehari-hari bukanlah beras dan lain-lain tetapi yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.