Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita kembali membaca di dalam injil Matius 26: 30-35 --> Petrus akan menyangkal YESUS --> ini merupakan peringatan TUHAN kepada Petrus. Waktu yang lalu kita sudah membaca ay 17 s/d ay 25 yang merupakan peringatan TUHAN kepada Yudas. Kalau kita melihat, Yudas adalah seorang rasul dan juga merupakan seorang bendahara/orang kepercayaan TUHAN, tetapi ia perlu diingatkan oleh TUHAN. Demikian juga dengan Petrus yang merupakan seorang rasul yang hebat, tetapi ia juga diingatkan oleh TUHAN.

Kalau dibandingkan dengan saya --> siapa saya dan juga siapa saudara? Itu sebabnya kita juga perlu selalu diingatkan oleh TUHAN. Bagi yang belum melayani, biarlah TUHAN menolong agar dapat melayani; sedangkan yang sudah melayani, saudara harus tetap berhati-hati agar jangan sampai menjadi seperti Yudas yang juga sudah melayani TUHAN, sudah hebat, tetapi ia binasa untuk selama-lamanya.

Sekarang kita akan melihat peringatan TUHAN kepada Petrus --> Matius 26: 30,31
30. Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

YESUS naik ke bukit zaitun yang untuk sekarang berarti YESUS mati di kayu salib seperti buah zaitun yang ditumbuk, dijemur dan diperas untuk menghasilkan minyak = YESUS mati di kayu salib untuk mencurahkan Roh.Kudus --> ay 30.

Kemudian di ay 31 berkaitan dengan gembala = YESUS rela mati di kayu salib untuk menjadi Gembala Yang Baik. Gembala Yang Baik menyerahkan/memberikan Nyawa bagi domba-domba-Nya. Inilah pengertian dari YESUS naik ke bukit zaitun.

YESUS mati di kayu salib untuk mencurahkan Roh.Kudus, YESUS mati di kayu salib untuk menjadi Gembala Yang Baik dan jika kedua ini digabung, akan menjadi urapan Roh.Kudus bagaikan Dua Tangan dari Gembala Yang Baik untuk menuntun kita masuk ke dalam kandang penggembalaan.

Sudah sering diterangkan di dalam tabernakel, kandang penggembalaan ini menunjuk pada ruangan suci. Sesudah kita selamat, maka kita perlu dituntun untuk masuk ke dalam kandang penggembalaan = menjadi domba-domba yang tergembala.

Kandang penggembalaan yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci yang memiliki tiga macam alat yang untuk sekarang berarti ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok kita yaitu:
  • Pelita emas --> ketekunan di dalam ibadah raya, biasanya diadakan pada hari Minggu dan titik beratnya adalah persekutuan dengan ALLAH Roh. Kudus di-sertai karunia-karunia Roh. Kudus --> ada nyanyian, ada kesaksian-kesaksian.
  • Meja roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan di sertai dengan perjamuan suci. Ciri dari ibadah ini adalah adanya Roti yaitu Firman pengajaran dan roti perjamuan suci. Tekanan dari ibadah kita ini adalah persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Ada tanda Roti.
  • Mezbah dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah kandang penggembalaan = kita menjadi domba-domba yang tergembala.
Semoga kita dapat mengerti.

Ini penting, sebab pada ibadah yang lalu kita mendengar bahwa posisi kita seperti yang dikatakan oleh TUHAN yaitu 'Aku mengutus kamu seperti domba di tengah serigala'.

Domba berada ditengah serigala berarti tidak dapat mengandalkan apa-apa.Apa yang mau diandalkan? Mau mengandalkan sesuatu dari dunia, misalnya --> aku mau makan yang banyak biar menjadi gemuk --> domba menjadi gemuk, domba itu menjadi semakin cepat mati sebab serigala menjadi bertambah senang.

Domba berada di tengah serigala, artinya:
  • Tidak berdaya,
  • Tidak dapat mengandalkan apa-apa dari dunia ini.
Hanya satu jalan, yaitu domba harus tergembala = menjadi domba-domba yang tergembala. Semoga kita dapat mengerti.

Domba yang tergembala seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar Yang adalah Pribadi YESUS = pengajaran yang benar = tergembala pada Firman pengajaran yang benar. Jadi, kita tidak tergembala pada gereja-nya, pada orang-nya --> tidak! Tetapi pada Pokok Anggur Yang Benar.

Kalau kita sudah tergembala pada Pokok Anggur Yang Benar/pada Firman pengajaran yang benar/pada YESUS = kita berada di dalam kandang penggembalaan, maka cepat atau lambat, pasti kita akan berbuah manis. Tergantung pada Pokok-nya, kalau Pokok sudah benar yaitu Pribadi YESUS/Firman pengajaran yang benar yang kita terima dan kita melekat/tergembala, maka cepat atau lambat pasti kita akan berbuah manis, apa-pun tantangan/rintangannya.

Berbuah manis adalah:
  • Kita mendapatkan kebahagiaan surga ditengah suasana kutukan/ditengah dunia yang terkutuk.
  • Semua tertata rapi oleh TUHAN.
Waktu yang lalu, Firman TUHAN sudah mengatakan bahwa sistim yang mutakhir/sistim yang lebih canggih dari apa-pun yaitu di dalam penggembalaan untuk menata rapi = kehidupan kita sedang ditata rapi oleh TUHAN. Masa depan kita sampai kehidupan kekal bersama TUHAN.

Inilah sistim penggembalaan yang di mulai dari ktb Kejadian, TUHAN selalu menunjukkan sistim penggembalaan. YESUS datang ke dalam dunia dan lahir di kandang bukan untuk mengentaskan kemiskinan --> bukan! Tetapi YESUS lahir di kandang untuk menunjukkan sistim penggembalaan di mana ada Pribadi YESUS. Di mana ada kandang = ada penggembalaan = ada Pribadi YESUS di sana.
Inilah tekanan soal penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

Di ay 31 --> Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Setan mengetahui bahwa dengan sistim penggembalaan ini, banyak anak-anak TUHAN yang tertolong sehingga setan ingin mengganggu sistim penggembalaan ini.

Di sini tertulis dengan jelas Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Tetapi kenyataan yang ada di akhir jaman ini, keadaan dari domba-domba tercerai berai = tidak tergembala. Dan ini di mulai dari gembalanya sendiri yang tidak tergembala dan kalau seorang gembala tidak tergembala/tidak berada di dalam kandang penggembalaan, maka domba-domba sudah tercerai berai.

Mohon maaf kalau saya dianggap sombong, saya dipercayakan oleh TUHAN untuk menggembalakan dua sidang jemaat yaitu di kota Malang dan Surabaya, jadi sebagai seorang gembala, saya harus datang ke Surabaya sebab sebagai seorang gembala, saya bertanggung jawab. Saya tidak mau terlepas dari kandang, sebab saya tahu, kalau gembala tidak tergembala/berada di luar kandang, maka domba-domba sudah tercerai berai. Berbeda dengan seorang penginjil yang pergi kemana saja, tetapi bagi seorang gembala, ia harus berada di dalam kandang penggembalaan. Itu sebabnya setan ingin menghantam gembala terlebih dahulu. Semoga kita dapat mengerti.

Bagi rekan-rekan gembala yang datang, saya tidak menggurui, tetapi biarlah kita belajar dari TUHAN YESUS dengan sungguh-sungguh, sebab sebagai gembala, maka kita harus bertanggung jawab atas domba-domba. Semoga kita dapat mengerti.

Di bagian atas sudah diterangkan bahwa keadaan domba yang tergembala adalah seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar, tetapi keadaan dari domba yang tidak tergembala/tercerai berai, seperti carang yang terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar, akibatnya kerohanian menjadi kering = mati rohani. Mati secara rohani ini melebihi kematian tubuh, sebab kematian secara rohani, akan membawa pada kematian kedua. Carang yang kering ini hanya untuk dibakar.

Jadi, kering secara rohani = mati rohani, akan sampai pada kematian yang kedua = kebinasaan untuk selama-lamanya. Inilah yang dikehendaki oleh setan yaitu mengganggu dan menghancurkan sistim penggembalaan, supaya semua anak-anak TUHAN menjadi domba-domba yang tidak tergembala/yang tercerai berai seperti carang yang kering. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang kita akan mempelajari tiga penyebab terjadinya kekeringan rohani dan ini yang harus diwaspadai yaitu:
  1. Matius 13: 5, 6, 20, 21
    5. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
    6. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
    20. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
    21. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

    Ay 20, menerimanya dengan gembira = senang, antusias tetapi bukan dengan iman/tidak berakar, tetapi dengan emosi.

    Jadi, ada tiga penyebab terjadinya kekeringan rohani yaitu yang pertama adalah hati yang keras/tanah yang berbatu-batu.

    Apa yang dimaksud dengan hati yang keras/tanah yang berbatu? Yaitu:
    • Hati yang penuh dengan keinginan daging/hawa nafsu daging,
    • Emosi dan ambisi daging dllnya.

    Pada waktu penaburan, benih Firman ALLAH jatuh pada hati yang keras/tanah yang berbatu = benih Firman ALLAH diterima dengan keinginan daging/emosi daging. Apa buktinya kalau kita menerima Firman dengan iman atau dengan emosi daging/keinginan daging? Yaitu: jika Firman ALLAH tidak menyinggung perasaan, tetapi mendatangkan keuntungan dan pujian bagi daging, maka Firman ALLAH itu diterima dengan perasaan gembira/antusias.

    Tetapi, jika benih Firman ALLAH menunjuk dosa-dosa, menunjuk keadaan kita, maka juga diterima dengan perasaan, tetapi dengan perasaan marah, emosi, kecewa dllnya. Inilah tanah hati yang berbatu-batu; itu sebabnya kita harus berhati-hati.
    Benih Firman ALLAH yang diterima lewat tanah hati yang berbatu/lewat hati yang keras, tidak menjadi iman = tidak berakar di dalam hati sehingga tidak dipraktekkan = tidak mendarah daging di dalam hidup kita.

    Akibatnya, kalau saat panas matahari datang lewat
    • pencobaan-pencobaan,
    • ajaran-ajaran palsu maka benih Firman ALLAH menjadi kering = kerohanian menjadi kering sehingga menjadi murtad karena tidak tahan = gugur dari iman = meninggalkan/menyangkal TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Supaya kerohanian kita tidak menjadi kering, maka benih Firman harus diterima/ditaburkan di dalam tanah hati yang baik yaitu hati yang taat dengar-dengaran yaitu dapat menerima Firman ALLAH dalam wujud apa-pun juga --> Firman yang keras atau apa-pun juga dapat diterima oleh hati yang taat dengar-dengaran dan dipraktekan, maka kita menjadi kehidupan yang tahan uji.
    Di dalam injil Matius 7, kalau orang mendengarkan Firman dan dengar-dengaran, seperti membangun rumah di atas dasar batu. Sekali-pun angin, hujan dan banjir datang, rumah itu tidak rubuh = tahan uji/tidak gugur.

    Hasil dari ketaatan pada Firman adalah menyelesaikan segala masalah, tetapi kalau kita tidak taat, akan menambah masalah. Seringkali, di saat kita menghadapi masalah, kita mau mencari jalan keluar di luar Firman. Saya selalu mengatakan, kalau seperti ini, maka bukan jalan keluar yang kita dapatkan, tetapi jalan buntu yang kita dapatkan + kebinasaan = menambah masalah sampai pada kebinasaan.

    Sekali-pun ketaatan pada Firman itu tidak cocok dengan logika kita/dengan kehendak kita, tetapi kalau kita taati seperti TUHAN YESUS Yang harus mati di kayu salib dan ini tidak cocok sebab YESUS tidak berdosa --> 'Bapa, kalau bisa, lalukan cawan ini daripada-Ku'. Untuk hal ini YESUS benar, sebab Ia tidak berdosa, mengapa harus disalib? 'Tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi, kehendak-Mu-lah yang jadi'. YESUS memang harus mati, tetapi Ia bangkit dan dipermuliakan. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah kekeringan rohani yaitu hati yang keras sehingga menerima Firman hanya dengan emosi --> memilih-milih mana Firman yang cocok, kalau Firman yang keras, ia mulai marah. Sehingga Firman yang tidak akan menjadi iman dan ini dibuktikan saat pencobaan datang/matahari yang terik datang dan juga ajaran palsu datang, ia menjadi bimbang dan menjadi kering --> benih Firman menjadi layu dan kering sehingga ia dapat menjadi murtad/gugur dari iman = menyangkal TUHAN/tinggalkan TUHAN.

    Tetapi sekarang ini, kita harus memiliki hati yang taat dengar-dengaran, benih Firman harus jatuh ke tanah hati yang baik, sehingga kita dapat menerima Firman dalam wujud apa-pun juga, sekeras apa-pun juga sehingga kita dapat mempraktekan Firman itu di dalam hidup kita, sekali-pun bertentangan dengan logika tetapi kita mendapatkan hasil yang:
    • tahan uji, sehingga kita tidak akan pernah gugur dari iman,
    • menyelesaikan semua masalah sampai kita dipermuliakan bersama dengan YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Yohanes 15: 6, Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

    Jadi, penyebab kekeringan yang kedua adalah ranting/carang terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar = tidak tergembala.

    Arti dari tidak tergembala adalah:
    • beredar-edar = tidak berada di dalam kandang penggembalaan. Dan ini di mulai dari seorang gembala, itu sebabnya sebagai seorang gembala, harus sungguh-sungguh waspada. Sebab kalau gembala sudah beredar-edar, maka domba akan tercerai berai.

      Saya bersyukur kepada TUHAN, dulu sebelum saya menjadi seorang hamba TUHAN/gembala, maka pekerjaan saya sebagai seorang guru sehingga saya tahu tanggung jawab sebagai seorang guru. Guru untuk perkara jasmani saja, sudah memiliki tanggung jawab, bagaimana untuk perkara jiwa/tanggung jawab jiwa? Tanggung jawab merupakan perkara yang sungguh-sungguh serius dari seorang gembala.

      Demikian juga dengan domba-domba --> saudara mau tidak berada di dalam kandang, bagaimana tanggung jawab/keselamatan jiwa? Sebab berada di luar kandang sangat riskan/berbahaya dan TUHAN Sendiri Yang mengatakan bahwa 'kita diutus seperti anak domba di tengah-tengah serigala'. Itu sebabnya tempat yang paling aman adalah berada di dalam kandang, sebab jika kita berada di luar kandang, sekali-pun kita hebat, kita akan dimakan oleh serigala.

      Di dalam srt 1 Petrus 5 yang merupakan pasal penggembalaan, ditulis, kalau kita beredar-edar = singa yang beredar-edar. Jadi, kalau kita beredar-edar, maka kita akan bertemu dengan singa. Waktu pembicaraan TUHAN dengan setan tentang Ayub, maka setan itu berkeliling ke sana sini/beredar-edar.

      1 Pterus 5: 8, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

      Srt 1 Petrus ini berbicara tentang 'gembalakan kawanan domba ALLAH', jadi tempat yang paling tepat untuk berjaga-jaga adalah di dalam kandang saat menghadapi setan yang berjalan berkeliling-keliling. Jika kita berdiam di dalam kandang, maka tidaklah mungkin kita bertemu dengan setan.

      Maafkan saudaraku, jika domba beredar-edar/tidak tergembala, maka domba akan bertemu dengan singa yang akan menelan/mematikan kerohanian kita = kerohanian menjadi kering. Domba bertemu dengan singa, sehingga ia ditelan; kalau bertemu dengan TUHAN/Gembala Yang Baik, maka domba akan dipelihara.

      Lebih dari itu, juga untuk para gembala, kalau seorang gembala beredar-edar = memasukkan singa ke dalam kandang. Betapa hancurnya keadaan dari sidang jemaat; ini merupakan tanggung jawab dari gembala. Kalau domba tidak mau dinasihati dan ia beredar-edar, maka ia akan bertemu singa sehingga kerohaniannya akan mati. Tetapi kalau gembala yang beredar-edar, maka gembala akan memasukkan singa ke dalam kandang, sehingga semua domba akan dilahap = domba akan tercerai berai dan kerohanian menjadi kering. Kita harus sungguh-sungguh menjaga seperti carang yang hanya sedikit saja terlepas, sudah susah untuk bertumbuh, jangankan untuk berbuah, untuk bertumbuh saja sudah susah dan kalau sampai terlepas, langsung menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.

      Mari! TUHAN memperingatkan Yudas dan TUHAN juga memperingatkan Petrus persoalan penggembalaan. Nanti di dalam Yohanes 21, barulah Petrus tergembala setelah terjadi dialog dengan TUHAN --> 'Simon, adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku. Sebanyak tiga kali TUHAN bertanya kepada Petrus = ketekunan di dalam tiga macam ibadah. Baru diakhir dialog, Petrus baru tergembala, sebab selama itu, Petrus tidak tergembala sehingga ia dapat menyangkal YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

    • berada di dalam kandang, tetapi tidak dapat makan Firman penggembalaan = selalu mengelak dan menolak Firman penggembalaan. Tergembala = dapat makan Firman. Selalu mengelak dan menolak Firman penggembalaan seperti Yudas. Gembala dari Yudas adalah TUHAN YESUS Sendiri = Yudas selalu bersama dengan YESUS, tetapi ia tidak pernah makan Firman yang disampaikan oleh TUHAN YESUS Sendiri.

      Yudas mencoba dengan mendatangkan imam-imam kepala = mau mendengarkan suara-suara yang lain sehingga pada akhirnya ia menolak apa yang berasal dari Gembala-nya Yang adalah TUHAN YESUS.

      Matius 26: 24, 25
      24. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
      25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

      Ay 24, sudah jelas! Firman menegur Yudas/memperingatkan Yudas sebanyak tiga kali --> inilah kalau orang yang tergembala. Firman sudah jelas menunjuk dosa-dosanya, dan kalau orang yang tidak tergembala akan selalu mengelak.

      Apa yang menjadi jawaban Yudas? Ay 25, Yudas selalu mengelak bahkan menolak Firman penggembalaan.

      Kalau kita tidak mengerti Firman/tidak dapat makan Firman, maka kita harus berdoa, sebab kalau kita tidak dapat makan Firman = kita tidak tergembala.
      Sebagai seorang gembala, juga dikoreksi supaya dapat menerangkan Firman yang dapat dimengerti oleh sidang jemaat. Demikian juga dengan sidang jemaat, supaya jangan terus menerus tidak mengerti Firman sebab itu berarti sidang jemaat tidak tergembala.

      Yudas tidak mau mengerti Firman yang diberitakan oleh TUHAN YESUS, tetapi kalau imam-imam kepala yang menyampaikan pengajaran yang berbeda dengan TUHAN YESUS, Yudas mau menerima sampai ia juga menyetujui untuk menjual YESUS. Yudas mengelak --> bukan aku ya Rabbi.
      Yudas selalu mengelak dan menolak Firman karena ia mempertahankan dosa yang tersembunyi yaitu dosa keinginan akan uang sehingga ia menjadi seorang pencuri milik TUHAN yang untuk sekarang, milik TUHAN itu adalah persepuluhan dan persembahan khusus. Mencuri persepuluhan dan persembahan khusus ini juga sering dilakukan oleh gembala-gembala dan pada akhirnya kerohanian menjadi kering.

      Kalau ada dosa, pasti kerohanian menjadi kering = menjadi carang yang kering.
      Setelah rohani menjadi kering, maka akan dikumpulkan dengan carang yang kering = masuk persekutuan carang yang kering = persekutuan tanpa pengajaran yang benar = persekutuan tanpa Pokok = persekutuan tanpa penggembalaan yang benar. Dan akhirnya hanya untuk dibakar dengan api = masuk dalam kebinasaan. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.

      Ini yang menimpa Yudas dan juga Petrus, siapa saya? Saya selalu membandingkan siapa saya? Itu sebabnya kita harus betul-betul berhati-hati supaya jangan sampai kerohanian kita menjadi kering.
      Nomor satu, hati harus dijaga supaya jangan menjadi hati yang keras yang penuh dengan emosi dan ambisi, tetapi betul-betul menjadi tanah hati yang baik = hati yang taat dengar-dengaran dan juga hati yang penuh dengan kasih TUHAN.

    Jika kita menerima Firman dengan kasih ALLAH, maka akan
    :
    • menghasilkan iman dan juga tahan uji.
    • tergembala dengan baik.

    Petrus yang tidak tergembala, ia menyangkal YESUS, tetapi ia masih mendapatkan kemurahan TUHAN; Yudas tidak tergembala, ia binasa. Sekarang ini masih ada peringatan dari TUHAN bagi kita seperti Petrus yang diperingati agar masuk dalam penggembalaan = tergembala dengan sungguh-sungguh, sebab kalau tidak, maka nasibnya menjadi seperti Yudas = carang yang terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar = menjadi carang yang kering, kemudian dikumpulkan hanya untuk dibakar = binasa untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

  3. Hagai 1: 9, 11
    9. Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
    11. dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

    Ay 9 --> Jadi penyebab kekeringan yang ketiga, orang-orang Yehuda ini giat membangun rumahnya sendiri, tetapi rumah/bait ALLAH pada waktu itu tidak dibangun dan dibiarkan runtuh = egois.

    Arti dari egois adalah:
    • mengutamakan kepentingan yang jasmani/kepentingan sendiri lebih dari yang rohani, sehingga tidak mau masuk/tidak aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus = tidak setia bahkan meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh.Kudus. Kita semua diberi karunia dan jabatan, itu sebabnya kita harus setia, sebab itu berarti kita membangun Tubuh Kristus.

      Pembangunan Tubuh Kristus ini ditandai dengan jabatan-jabatan bagi masing-masing orang; ada yang sebagai rasul, guru, nabi dan kalau dijabarkan, ada pemain musik, penyanyi dllnya dan untuk ini masing-masing harus bertanggung jawab. Kalau sudah tidak setia/meninggalkan jabatan pelayanan, maka kerohanian akan menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.

      Bukannya kita tidak boleh bekerja, kuliah dlsbnya. Tetapi TUHAN katakan: 'carilah terlebih dahulu kerajaan surga dan kebenarannya'. Jangan kuatir apa yang kamu makan dan minum = ini yang jasmani.

      Akibat dari tidak setia/tinggalkan jabatan pelayanan dan karunia- karunia Roh Kudus:
      Hagai 1: 11, dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

      Terjadi kekeringan atas:
      1. Gandum, gandum ini menunjuk pada Firman ALLAH = tidak ada pembukaan Firman ALLAH = tidak ada makanan rohani sehingga kering di dalam ibadah. Jadi apa yang menjadi tolok ukur dalam ibadah supaya ibadah itu tidak kering? Harus ada pembukaan Firman supaya ada kepuasaan. Kering = tidak ada kepuasaan sebab tidak ada makanan. Kalau kita dapat makan, barulah kita merasa puas dan ini merupakan kepuasaan yang sungguh-sungguh sejati sebab berasal dari TUHAN.

        Harus ada gandum = merasa puas karena Firman; sebab kalau merasa puas di luar Firman, maka akan menjadi seperti dunia. Orang dunia yang tidak memiliki Firman bahkan melanggar Firman tetapi mereka merasa senang. Coba kalau kita melihat mereka menyanyi di lapangan, mereka merasa senang bahkan ada yang pingsan, tetapi tidak ada Firman dan ini yang berbahaya. Jangan sampai di dalam gereja diciptakan kepuasan-kepuasan palsu sebab tanpa Firman yang justru akan mematikan kerohanian kita.
        Di dalam gereja harus ada pembukaan Firman yang akan memuaskan sidang jemaat = kalau sidang sudah makan, baru dapat bekerja/apa saja dapat kita layani. Kalau tidak makan dan dipaksa untuk bekerja, maka akan kering/akan hancur. Itu sebabnya TUHAN mengancam --> 'Aku akan mendatangkan kekeringan atas gandum' = tidak ada pembukaan Firman = tidak ada makanan rohani = kerohanian betul-betul menjadi kering = tidak ada kepuasaan dari surga. Jadi, nomor satu adalah kepuasan di dalam Firman.
        Itu sebabnya para gembala-gembala harus didoakan, sebab tidak akan mampu untuk memberikan makan sidang jemaat. Tetapi sekarang TUHAN memberikan dua sidang jemaat kepada saya, semua ini hanya karena jabatan dan karunia TUHAN sehingga TUHAN tolong. Saya mengikuti sekolah alkitab hanya tujuh bulan, dan saya menjadi gembala sudah delapan belas tahun, tentu saja bahannya sudah habis, tetapi dilanjutkan di bawah Kaki TUHAN. Itu sebabnya saya mohon saudara untuk mendoakan saya agar saya mendapatkan pembukaan Firman/kepuasan dari surga sebab kalau saudara tidak berdoa, maka saya juga tidak akan mampu.

      2. Anggur, anggur ini menunjuk kebahagiaan di dalam nikah. Kalau kita tidak setia bahkan meninggalkan jabatan dan karunia Roh.Kudus yang TUHAN percayakan = kita tidak aktif di dalam ibadah pelayanan, maka kita akan menjadi kering.

        Gandum menjadi kering = tidak ada pembukaan Firman sehingga kerohanian betul-betul menjadi kering.
        Kekeringan atas anggur, anggur = kesukaan/kebahagiaan di dalam nikah; jadi kekeringan atas anggur = nikah menjadi tawar/kering bahkan menjadi pahit sebab sudah tidak ada Firman.

      3. Atas minyak, minyak = urapan Roh.Kudus dan ini berbicara tentang pelita/pelayanan = kekeringan di dalam pelayanan sehingga pelayanan menjadi kebiasaan. Seperti lima gadis yang bodoh tetapi merasa lebih pandai dari lima gadis yang pandai. Lima gadis yang pandai, selain mereka membawa pelita, mereka juga membawa minyak persediaan; tetapi lima gadis yang bodoh mungkin mereka berpikir untuk apa membawa minyak persediaan, sebab di dalam pelita sudah ada minyak? Sebab membawa minyak persediaan, membuat tidak bebas untuk bergerak/menjadi terkekang. Seringkali kalau kita berbicara tentang penggembalaan/tiga macam ibadah, maka ada yang merasa hal itu akan membuat kita terkekang, padahal di situ kita sedang mengumpulkan gandum, mengumpulkan anggur, mengumpulkan minyak di dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok. Semoga kita dapat merasakan.

      4. Atas segala sesuatu, atas segala sesuatu = atas segala usaha.

        Inilah kalau kita egois
        :
        • lebih mengutamakan hal yang jasmani daripada hal yang rohani,
        • tidak setia bahkan meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh.Kudus,
        • tidak aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga menjadi kering.

    • mungkin aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus/di dalam ibadah pelayanan, tetapi hanya untuk mencari kepentingan jasmani. Mungkin uang, kedudukan, jodoh dllnya.

      Itu sebabnya saya bersyukur memiliki guru dan gembala yaitu alm.bpk.pdt In Juwono dan juga alm.bpk pdt Pong Dongalemba yang memberikan teladan, kemana-pun kita pergi, kita membayar sendiri. Banyak yang mau menanggung biaya saya, tetapi saya tolak, sebab saya tidak mau mencari sesuatu tetapi hanya untuk menyebarkan Firman.
      Inilah salah satu cara yaitu menanggung biaya sendiri, supaya jangan sampai kita aktif di dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, tetapi hanya untuk mencari berkat-berkat secara jasmani.

    Egois:
    • tidak setia.
    • aktif, tetapi hanya untuk mencari perkara-perkara yang jasmani sehingga kerohanian menjadi kering = gandum, anggur, minyak dan segala sesuatu menjadi kering sampai pada keruntuhan dan kebinasaan.

    Saya dan saudara diperiksa supaya jangan masuk dalam kekeringan rohani yang merupakan cara/siasat dari setan. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa harus ada pembangunan Tubuh Kristus? Dulu pembangunan secara jasmani, sekarang pembangunan secara rohani --> Yohanes 2: 19 -21,
19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Lewat injil Yohanes 2: 19-21, TUHAN beralih dari bait ALLAH yang jasmani kepada bait ALLAH yang rohani itulah pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Mengapa demikian? Sebab:
  1. bait ALLAH secara jasmani, tidak dapat menampung kemuliaan TUHAN, sebab ada roh jual beli = menjadi pasar. Kalau dulu, di dalam ktb Keluaran 25, kemah suci dibangun, ada kemuliaan, demikian juga bait ALLAH Salomo, juga ada kemuliaan, tetapi sampai di bait ALLAH di Yerusalem, sudah tidak ada kemuliaan, yang ada hanyalah roh jual beli/roh dari antikrist.

    Maafkan, berapa banyak sekarang gereja itu dijadikan pasar? Cara berpakaiannya saja --> ke pasar = ke gereja.

    Pasar itu:
    • murah dan mencari yang ramai-ramai seperti di dunia yang tanpa Firman/ tanpa yang rohani = ramai-ramai tanpa pembukaan Firman.
    • murahan, bukan kemurahan = tanpa tahbisan. Siapa saja boleh melayani = tanpa tahbisan yang benar.

    Inilah bait ALLAH yang jasmani yang tidak dapat menampung kemuliaan ALLAH sehingga TUHAN katakan: 'rombak'!

  2. bait ALLAH yang jasmani memakai sistim taurat. Empat puluh enam tahun itu seperti dua loh batu. Loh batu yang pertama berisi empat hukum = hubungan dengan TUHAN, sedangkan loh batu yang kedua berisi enam hukum = hubungan dengan sesama. Jadi, bait ALLAH yang dibangun selama enam puluh tahun = bait ALLAH dalam sistim taurat sehingga bangsa kafir tidak boleh masuk, sebab taurat hanya untuk bangsa Israel.
Itu sebabnya, rombak! dalam tiga hari, Aku akan mendirikannya kembali.
Tiga hari = kematian dan kebangkitan TUHAN = korban Kristus. Jadi, lewat korban Kristus maka YESUS menggenapkan taurat, sehingga dapat mengalihkan bait ALLAH jasmani dengan sistim taurat, kepada bait ALLAH rohani dengan sistim kemurahan yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, di mana bangsa kafir/anjing, kita semua yang bukan domba, dapat masuk ke dalamnya.

Mari! kita jangan egois sebab untuk terjadinya pembangunan Tubuh Kristus, YESUS harus berkorban Nyawa. Kalau kita dapat melayani, jangan egois, tetapi sebaliknya, kita harus mengorbankan segala sesuatu agar dapat aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Waktu, tenaga dllnya, harus dikorbankan, kecuali Firman pengajaran yang benar, jangan dikorbankan.

Kita mau masuk dalam persekutuan, Pokok harus jelas. Persekutuan untuk menikah, kita jangan melihat wajah yang ganteng atau yang cantik, sebab paling-paling di usia empat puluh tahun sudah menjadi bosan. Itu sebabnya jangan melihat wajah tetapi lihat pengajarannya/Firman pengajaran yang benar itu kekal, sehingga nikah itu juga menjadi kekal.

Persekutuan di dalam penggembalaan, juga jangan dilihat gedung gerejanya, atau melihat bahwa itu adalah paman saya --> jangan! Tetapi lihat pengajarannya di mana kita mau tergembala.

Demikian juga dengan ibadah persekutuan antar hamba-hamba TUHAN, kita jangan melihat bahwa itu adalah seorang hamba TUHAN yang sudah senior atau masih yunior. Tetapi lihat pengajarannya, sebab ini yang menjamin kita sampai pada persekutuan Tubuh yang sempurna itulah Mempelai Wanita.

Kepala adalah Suami = Mempelai Pria Surga itulah YESUS, sedangkan Tubuh itulah istri = Mempelai Wanita yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi, untuk terjadinya pembangunan Tubuh Kristus, YESUS harus mati dan dalam tiga hari, Ia bangkit = Ia berkorban Nyawa untuk kita supaya bangsa kafir dapat masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau bait ALLAH yang jasmani dengan sistim taurat, maka bangsa kafir tidak boleh beribadah dan melayani TUHAN.Semoga kita dapat mengerti.

Dari pihak TUHAN, TUHAN sudah berkorban Nyawa supaya bangsa kafir dapat masuk, dan sekarang dari pihak kita, bagaimana bangsa kafir dapat masuk dalam pembangunan Tubuh? Bangsa kafir harus mengalami perombakan dari anjing menjadi domba.

Matius 15: 24-28
24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Keadaan dari bangsa kafir ini seperti anak perempuan yang dirasuk setan = nilainya hanya seperti anjing = merosot, sebab bukan lagi seperti manusia.

Di dalam alkitab, anjing ini:
  • hanya menjilat muntah, itu sebabnya harus terjadi perombakan yaitu dari anjing yang menjilat muntah, menjadi kehidupan yang menjilat Roti/makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Itu sebabnya kalau bangsa kafir mau masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka harus terjadi perombakan. Apa yang harus dirombak? Lidah yang harus dirombak.

  • menjilat borok, borok dari Lazarus.
  • menjilat darah, darah Nabot yaitu darah dari orang yang tidak bersalah. Nabot memiliki kebun anggur yang mau diminta oleh raja Ahab untuk dijadikan kebun sayur, tetapi Nabot menolak/ia mempertahankan kebun anggurnya. Kebun anggur = kebun Mempelai harus dipertahankan.
Inilah anjing yang menjilat muntah, menjilat borok dan menjilat darah, sekarang lidahnya harus menjilat remah-remah Roti/Firman pengajaran yang dibukakan rahasianya/Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Itu sebabnya di dalam ibadah pendalaman alkitab, merupakan kesempatan anjing makan Roti/lidahnya menjilat remah-remah.

Mari! sekarang ini harus terjadi perombakan, supaya kita dapat dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka lidah yang harus dirombak.

Lidah anjing/lidah dari bangsa kafir yang:
  • menjilat muntah = perkataan yang sia-sia, dusta. Yudas bertahan dengan terus berdusta --> 'bukan aku ya Rabbi'. Sehingga ia tidak dapat dipakai sebab ia belum menjadi manusia baru. Itu sebabnya kalau bangsa kafir masih berdusta, maka bangsa kafir masih anjing, bukan domba dan tidak dapat dipakai. Berdusta dalam hal apa? dalam berdagang dlsbnya. Perkataan dusta, menjadi perkataan yang benar --> 'ya katakan ya, tidak katakan tidak' = menjilat Roti sehingga dapat dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus.

  • menjilat borok = suka menjelek-jelekan orang lain. Borok = kekurangan-kekurangan/cacat-cacat.
  • menjilat darah = suka memfitnah dan juga menjilat darah orang yang tidak bersalah. Nabot yang tidak bersalah harus mati dan darahnya dijilat oleh anjing. Sekarang ini banyak terjadi, orang yang tidak bersalah harus mati oleh fitnahan.
Inilah lidah dari anjing/lidah dari bangsa kafir yang harus diganti dengan:
  • lidah yang mengaku dosa --> ay 25, tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: 'Tuhan, tolonglah aku'. Yang sakit, anaknya dan seharusnya ia berkata: 'Tuhan, tolonglah anakku' . Seandainya saudara membawa anak yang sakit ke dokter, tentu saudara akan berkata untuk menolong anak saudara yang sakit. Tetapi perempuan itu berkata kepada YESUS, 'tolonglah aku' sebab anakku menjadi seperti ini karena aku/gara-gara aku = mengaku dosa/mengaku bersalah. Bukannya menjelek-jelekan anak, tetapi mengaku bahwa 'aku yang bersalah'.
    Bangsa kafir memang suka menjilat muntah, sekali-pun bersalah, tetapi menuduh orang lain yang bersalah, sampai di atas mimbar-pun, tetap menunjuk orang lain yang bersalah. Inilah bangsa kafir yang masih anjing, tetapi kalau sudah dirombak menjadi domba TUHAN = lidah menjilat Roti, sehingga menggunakan mulut hanya untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan juga kepada sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    Demikian juga dengan kami para gembala-gembala yang suka menuduh jemaat sebagai pemberontak-pemberontak sehingga tidak dapat maju dan juga tidak dapat tertolong karena tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus sebab terus tercerai berai. Saya selalu memberi kesempatan kepada sidang jemaat untuk menelepon saya kalau saya melakukan kesalahan dan saya selalu siap untuk mengaku kesalahan dan memohon ampun, tetapi kalau saya tidak bersalah, saya akan menjelaskan dengan mengatakan kebenarannya.

    Demikian juga dengan sesama hamba-hamba TUHAN, saya selalu membuka diri dan datang untuk bertanya apa yang menjadi kesalahan saya, kalau ada kesalahan, maka saya akan mengaku. Apalagi kalau melawan orang tua, saya ajarkan kepada siswa/i untuk memeluk lutut mereka kalau kita bersalah, sehingga semuanya menjadi beres/selesai.

    Kita jangan merasa bangga --> sebagai gembala, kita jangan merasa bangga karena bait ALLAH yang dibangun selama empat puluh enam tahun, tetapi mau dibangun selama tiga hari, bagaimana? Kebanggaan. Yang membuat kita tidak dapat mengaku dosa bahkan menyalahkan orang lain, menjelekan orang, memfitnah orang, karena kebanggaan-kebanggaan dan ini harus dirombak sehingga lidah dapat mengaku dosa / kebanggaan-kebanggaan itu dihancurkan di bawah Kaki TUHAN. Sekali-pun sebagai seorang gembala atau-pun sebagai orang yang hebat --> mengaku di bawah Kaki TUHAN.

  • lidah untuk bersaksi. Membawa jiwa-jiwa kepada TUHAN dan
  • lidah untuk menyembah TUHAN.
Jadi, terlebih dahulu lidah untuk mengaku dosa (negatifnya hilang, baru dapat melakukan yang positif) yaitu dapat bersaksi, baru dapat menyembah TUHAN. Hai ibu besar iman-mu. Jadi, menyembah TUHAN dengan iman = percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada TUHAN, tidak berharap kepada orang lain = iman-mu besar. Semoga kita dapat mengerti.

Menyeru Nama TUHAN. Saya diajar oleh guru dan gembala saya alm pdt. Pong, kalau masalah terlalu berat, sebut saja Nama YESUS, pasti ada kekuatan dari TUHAN.

Mari! sekarang ini, mulut kita mau dipakai di dalam pembangunan Tubuh atau mau kering/mau runtuh/hancur? Semuanya tergantung dari mulut yang kecil ini. Sampai satu waktu, lidah ini tidak bersalah dalam perkataan = sempurna pada saat YESUS datang kedua kalinya = menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Seluruh tubuh = sempurna dan ini tergantung dari lidah. Itu sebabnya mulai sekarang, lidah ini dirombak sebab kita semua termasuk saya banyak melakukan kesalahan dengan lidah kita yang menjilat muntah, menjilat borok, menjilat darah ini lewat menjilat remah-remah Roti/Firman pengajaran dan perjamuan suci.

Kita akan diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan = seluruh tubuh menjadi sempurna seperti YESUS = menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali di awan-awan yang permai.

Kalau lidah kita menjilat Roti yang sama/satu jenis Roti, maka suara yang keluar juga satu jenis = satu pengajaran yang benar dan satu Tubuh yang sempurna dan juga satu suara yang sama. Kalau yang dijilat tidak sama, maka semuanya juga tidak akan sama.

Manusia dulu diciptakan dengan satu suara, tetapi karena membangun menara Babel sehingga menjadi bangga dan sombong, maka bahasa itu dikacau oleh TUHAN menjadi banyak bahasa. Tetapi lewat menjilat Roti yang sama = satu jenis Roti yang sama, kita akan menjadi satu tubuh yang sempurna dengan satu suara penyembahan yang sama.

Wahyu 19: 1, 3, 4, 6, 7
1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ay 1, 3 dan 4 --> penyembahan dari surga dengan Haleluyah. Kalau Roti satu jenis dari surga, maka penyembahan kita juga sama dengan di surga.

Ay 6 --> Mempelai Wanita diangkat diawan-awan dengan satu suara seperti penyembahan di surga.

Ay 6 --> dari empat penjuru bumi = satu Tubuh Kristus yang menjilat Roti yang sama dari surga, maka suaranya juga sama yaitu Haleluyah.

Kita tidak mengerti bahasa ini dan bahasa itu, tetapi lewat Haleluyah ini, kita dapat menjadi satu.

Ay 7 --> nikah yang rohani = nikah yang sempurna. Pertemuan di udara/di awan-awan yang permai. YESUS Mempelai Pria dan kita Mempelai Wanita dengan suara yang gegap gempita Haleluyah dan sungguh-sungguh, kita akan bersama dengan Dia.

Perombakan yang rohani merupakan mujizat dan kalau mujizat secara rohani terjadi, maka mujizat secara jasmani juga terjadi. Tadi disebutkan 'oleh karena kata-kata-mu, maka sembuhlah anakmu'. Ini tergantung lidah, kita mendapatkan masalah terutama bagi kita rekan-rekan hamba TUHAN, juga bagi kaum muda yang menghadapi masalah, anak dirasuk setan, siapa yang dapat menolong? Sudah
mustahil. Tetapi karena kata-kata-mu, sembuhlah anak itu. Tergantung lidah, kalau lidah diubahkan = perkataan diubahkan menjadi perkataan yang berkenan kepada TUHAN, maka mujizat secara jasmani juga terjadi. Yang mustahil, menjadi tidak mustahil sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS. Hal ini juga mustahil, tetapi kita dapat menjadi sempurna.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 30 Agustus 2009 (Minggu Pagi)
    ... jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Kerajaan Sorga. Matius - contoh pembaharuan perhatian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2012 (Sabtu Sore)
    ... yang benar berasal dari mendengarkan firman Kristus. Firman Kristus adalah firman yang diurapi Roh Kudus firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Ini sama dengan firman pengajaran yang benar. Kalau mau menerima firman pengajaran yang benar kita mau percaya dan firman menjadi iman maka kita akan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Oktober 2010 (Rabu Sore)
    ... padang gurun dunia yang kering dan mematikan rohani kita. Oleh sebab itu domba-domba harus tergembala berada di sumur penggemlbaan duduk di tepi sumur penggembalaan. Kalau tidak ada di tepi sumur penggembalaan hidup itu akan kering dan mati. Kita sudah mempelajari bagaimana firman penggembalaan menuntun kita sampai menjadi mempelai Ibadah Senin Oktober . Kalau ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Mei 2020 (Sabtu Sore)
    ... yang mempunyai sepuluh dirham dan jika ia kehilangan satu di antaranya tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya Maleakhi - . Bolehkah manusia menipu Allah Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Mei 2011 (Selasa Sore)
    ... kebenaran. Penyembahan yang benar didorong oleh kebenaran dan roh yaitu firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua firman penyucian. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua ini menyucikan hati dan pikiran kita sampai menyucikan seluruh kehidupan kita. Ibrani - Sebab ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2011 (Minggu Sore)
    ... yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu yaitu apa yang telah kuterima sendiri ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci . bahwa Ia telah dikuburkan dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci . bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas ...
  • Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2012 (Senin Malam)
    ... dari takut secara daging menjadi takut akan Tuhan. Seringkali kita takut akan sesuatu di dunia ini sampai tidak takut akan Tuhan bahkan melawan Tuhan. Ini harus diubahkan. Manusia baru yang memiliki hati yang lembut adalah memiliki perasaan takut akan Tuhan. Praktek takut akan Tuhan Membenci dosa sampai membenci dusta. Amsal . ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 November 2017 (Rabu Sore)
    ... sudah 'dunia orang mati' kuburan. Yang kedua seperti lintah yaitu egois-- Untukku dan Untukku -- mencari kepentingan diri sendiri sekalipun merugikan orang lain--lintah itu menghisap darah lintahnya kenyang tetapi yang dihisap hampir mati. Tidak pernah puas haus kering rohani seperti keadaan bangsa Israel di Rafidim. Waktu itu Israel berjalan dari Mesir melalui ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... pada kesucian Roh Kudus. Jadi untuk bisa menyembah Tuhan kita mutlak membutuhkan pertolongan Roh Kudus. Praktek kayu disalut emas adalah Roh Kudus mematikan tabiat daging keinginan daging perbuatan daging dosa sampai puncaknya dosa dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan . Roma Sebab jika kamu hidup menurut daging kamu akan mati tetapi jika oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Mei 2022 (Minggu Pagi)
    ... itu dari muka bumi baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka. Kejadian - Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi air itu naik dan mengangkat bahtera itu sehingga melampung tinggi dari bumi. Ketika air itu makin ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.