Kita
kembali membaca di dalam injil
Matius 26: 30-35 -->
Petrus akan menyangkal YESUS --> ini merupakan peringatan TUHAN
kepada Petrus. Waktu yang lalu kita sudah membaca ay 17 s/d ay 25
yang merupakan peringatan TUHAN kepada Yudas. Kalau kita melihat,
Yudas adalah seorang rasul dan juga merupakan seorang bendahara/orang
kepercayaan TUHAN, tetapi ia perlu diingatkan oleh TUHAN. Demikian
juga dengan Petrus yang merupakan seorang rasul yang hebat, tetapi ia
juga diingatkan oleh TUHAN.
Kalau
dibandingkan dengan saya --> siapa saya dan juga siapa saudara?
Itu sebabnya kita juga perlu selalu diingatkan oleh TUHAN. Bagi yang
belum melayani, biarlah TUHAN menolong agar dapat melayani; sedangkan
yang sudah melayani, saudara harus tetap berhati-hati agar jangan
sampai menjadi seperti Yudas yang juga sudah melayani TUHAN, sudah
hebat, tetapi ia binasa untuk selama-lamanya.
Sekarang
kita akan melihat peringatan TUHAN kepada Petrus -->
Matius
26: 30,31
30.
Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31.
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan
tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh
gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
YESUS
naik ke bukit zaitun yang untuk sekarang berarti YESUS mati di kayu
salib seperti buah zaitun yang ditumbuk, dijemur dan diperas untuk
menghasilkan minyak = YESUS mati di kayu salib untuk mencurahkan
Roh.Kudus --> ay 30.
Kemudian
di ay 31 berkaitan dengan gembala = YESUS rela mati di kayu salib
untuk menjadi Gembala Yang Baik. Gembala Yang Baik
menyerahkan/memberikan Nyawa bagi domba-domba-Nya. Inilah pengertian
dari YESUS naik ke bukit zaitun.
YESUS
mati di kayu salib untuk mencurahkan Roh.Kudus, YESUS mati di kayu
salib untuk menjadi Gembala Yang Baik dan jika kedua ini digabung,
akan menjadi
urapan Roh.Kudus bagaikan Dua Tangan dari Gembala
Yang Baik untuk menuntun kita masuk ke dalam kandang penggembalaan.
Sudah
sering diterangkan di dalam tabernakel, kandang penggembalaan ini
menunjuk pada ruangan suci. Sesudah kita selamat, maka kita perlu
dituntun untuk masuk ke dalam kandang penggembalaan = menjadi
domba-domba yang tergembala.
Kandang
penggembalaan yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci
yang memiliki tiga macam alat yang untuk sekarang berarti ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok kita yaitu:
- Pelita
emas --> ketekunan di dalam ibadah raya, biasanya diadakan pada
hari Minggu dan titik beratnya adalah persekutuan dengan ALLAH Roh.
Kudus di-sertai karunia-karunia Roh. Kudus --> ada nyanyian, ada
kesaksian-kesaksian.
- Meja
roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan
di sertai dengan perjamuan suci. Ciri dari ibadah ini adalah adanya
Roti yaitu Firman pengajaran dan roti perjamuan suci. Tekanan dari
ibadah kita ini adalah persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Ada tanda Roti.
- Mezbah
dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
kandang penggembalaan = kita menjadi domba-domba yang tergembala.
Semoga
kita dapat mengerti.
Ini
penting, sebab pada ibadah yang lalu kita mendengar bahwa posisi kita
seperti yang dikatakan oleh TUHAN yaitu 'Aku mengutus kamu seperti
domba di tengah serigala'.
Domba
berada ditengah serigala berarti tidak dapat mengandalkan apa-apa.Apa
yang mau diandalkan? Mau mengandalkan sesuatu dari dunia, misalnya
--> aku mau makan yang banyak biar menjadi gemuk --> domba
menjadi gemuk, domba itu menjadi semakin cepat mati sebab serigala
menjadi bertambah senang.
Domba
berada di tengah serigala, artinya:
- Tidak
berdaya,
- Tidak
dapat mengandalkan apa-apa dari dunia ini.
Hanya
satu jalan, yaitu domba harus tergembala = menjadi domba-domba yang
tergembala. Semoga kita dapat mengerti.
Domba
yang tergembala seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang
Benar Yang adalah Pribadi YESUS = pengajaran yang benar = tergembala
pada Firman pengajaran yang benar. Jadi, kita tidak tergembala pada
gereja-nya, pada orang-nya --> tidak! Tetapi pada Pokok Anggur
Yang Benar.
Kalau
kita sudah tergembala pada Pokok Anggur Yang Benar/pada Firman
pengajaran yang benar/pada YESUS = kita berada di dalam kandang
penggembalaan, maka cepat atau lambat, pasti kita akan berbuah manis.
Tergantung pada Pokok-nya, kalau Pokok sudah benar yaitu Pribadi
YESUS/Firman pengajaran yang benar yang kita terima dan kita
melekat/tergembala, maka cepat atau lambat pasti kita akan berbuah
manis, apa-pun tantangan/rintangannya.
Berbuah
manis adalah:
- Kita
mendapatkan kebahagiaan surga ditengah suasana kutukan/ditengah
dunia yang terkutuk.
- Semua
tertata rapi oleh TUHAN.
Waktu
yang lalu, Firman TUHAN sudah mengatakan bahwa sistim yang
mutakhir/sistim yang lebih canggih dari apa-pun yaitu di dalam
penggembalaan untuk menata rapi = kehidupan kita sedang ditata rapi
oleh TUHAN. Masa depan kita sampai kehidupan kekal bersama TUHAN.
Inilah
sistim penggembalaan yang di mulai dari ktb Kejadian, TUHAN selalu
menunjukkan sistim penggembalaan. YESUS datang ke dalam dunia dan
lahir di kandang bukan untuk mengentaskan kemiskinan --> bukan!
Tetapi YESUS lahir di kandang untuk menunjukkan sistim penggembalaan
di mana ada Pribadi YESUS. Di mana ada kandang = ada penggembalaan =
ada Pribadi YESUS di sana.
Inilah
tekanan soal penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Di
ay 31 -->
Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan
kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Setan
mengetahui bahwa dengan sistim penggembalaan ini, banyak anak-anak
TUHAN yang tertolong sehingga setan ingin mengganggu sistim
penggembalaan ini.
Di
sini tertulis dengan jelas
Aku akan membunuh gembala dan kawanan
domba itu akan tercerai-berai. Tetapi kenyataan yang ada di akhir
jaman ini, keadaan dari domba-domba tercerai berai = tidak
tergembala. Dan ini di mulai dari gembalanya sendiri yang tidak
tergembala dan kalau seorang gembala tidak tergembala/tidak berada di
dalam kandang penggembalaan, maka domba-domba sudah tercerai berai.
Mohon
maaf kalau saya dianggap sombong, saya dipercayakan oleh TUHAN untuk
menggembalakan dua sidang jemaat yaitu di kota Malang dan Surabaya,
jadi sebagai seorang gembala, saya harus datang ke Surabaya sebab
sebagai seorang gembala, saya bertanggung jawab. Saya tidak mau
terlepas dari kandang, sebab saya tahu, kalau gembala tidak
tergembala/berada di luar kandang, maka domba-domba sudah tercerai
berai. Berbeda dengan seorang penginjil yang pergi kemana saja,
tetapi bagi seorang gembala, ia harus berada di dalam kandang
penggembalaan. Itu sebabnya setan ingin menghantam gembala terlebih
dahulu. Semoga kita dapat mengerti.
Bagi
rekan-rekan gembala yang datang, saya tidak menggurui, tetapi biarlah
kita belajar dari TUHAN YESUS dengan sungguh-sungguh, sebab sebagai
gembala, maka kita harus bertanggung jawab atas domba-domba. Semoga
kita dapat mengerti.
Di
bagian atas sudah diterangkan bahwa keadaan domba yang tergembala
adalah seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar,
tetapi keadaan dari domba yang tidak tergembala/tercerai berai,
seperti carang yang terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar, akibatnya
kerohanian menjadi kering = mati rohani. Mati secara rohani ini
melebihi kematian tubuh, sebab kematian secara rohani, akan membawa
pada kematian kedua. Carang yang kering ini hanya untuk dibakar.
Jadi,
kering secara rohani = mati rohani, akan sampai pada kematian yang
kedua = kebinasaan untuk selama-lamanya. Inilah yang dikehendaki oleh
setan yaitu mengganggu dan menghancurkan sistim penggembalaan, supaya
semua anak-anak TUHAN menjadi domba-domba yang tidak tergembala/yang
tercerai berai seperti carang yang kering. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang
kita akan mempelajari tiga penyebab terjadinya kekeringan rohani dan
ini yang harus diwaspadai yaitu:
- Matius
13: 5, 6, 20, 21
5. Sebagian jatuh di
tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu
pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
6.
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena
tidak berakar.
20. Benih yang ditaburkan di
tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan
segera menerimanya dengan gembira.
21.
Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang
penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera
murtad.
Ay 20, menerimanya dengan gembira = senang,
antusias tetapi bukan dengan iman/tidak berakar, tetapi dengan
emosi.
Jadi, ada tiga penyebab terjadinya kekeringan rohani
yaitu yang pertama adalah hati yang
keras/tanah yang berbatu-batu.
Apa
yang dimaksud dengan hati yang keras/tanah yang berbatu? Yaitu:
- Hati
yang penuh dengan keinginan daging/hawa nafsu daging,
- Emosi
dan ambisi daging dllnya.
Pada
waktu penaburan, benih Firman ALLAH jatuh pada hati yang keras/tanah
yang berbatu = benih Firman ALLAH diterima dengan keinginan
daging/emosi daging. Apa buktinya kalau kita menerima Firman dengan
iman atau dengan emosi daging/keinginan daging? Yaitu: jika Firman
ALLAH tidak menyinggung perasaan, tetapi mendatangkan keuntungan dan
pujian bagi daging, maka Firman ALLAH itu diterima dengan perasaan
gembira/antusias.
Tetapi, jika benih Firman ALLAH menunjuk
dosa-dosa, menunjuk keadaan kita, maka juga diterima dengan
perasaan, tetapi dengan perasaan marah, emosi, kecewa dllnya. Inilah
tanah hati yang berbatu-batu; itu sebabnya kita harus
berhati-hati.
Benih Firman ALLAH yang diterima lewat tanah hati
yang berbatu/lewat hati yang keras, tidak menjadi iman = tidak
berakar di dalam hati sehingga tidak dipraktekkan = tidak mendarah
daging di dalam hidup kita.
Akibatnya, kalau saat panas
matahari datang lewat
- pencobaan-pencobaan,
- ajaran-ajaran
palsu maka benih Firman ALLAH menjadi kering = kerohanian menjadi
kering sehingga menjadi murtad karena tidak tahan = gugur dari iman
= meninggalkan/menyangkal TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Supaya
kerohanian kita tidak menjadi kering, maka benih Firman harus
diterima/ditaburkan di dalam tanah hati yang baik yaitu hati yang
taat dengar-dengaran yaitu dapat menerima Firman ALLAH dalam wujud
apa-pun juga --> Firman yang keras atau apa-pun juga dapat
diterima oleh hati yang taat dengar-dengaran dan dipraktekan, maka
kita menjadi kehidupan yang tahan uji.
Di dalam injil Matius 7,
kalau orang mendengarkan Firman dan dengar-dengaran, seperti
membangun rumah di atas dasar batu. Sekali-pun angin, hujan dan
banjir datang, rumah itu tidak rubuh = tahan uji/tidak gugur.
Hasil dari ketaatan pada Firman adalah menyelesaikan segala
masalah, tetapi kalau kita tidak taat, akan menambah masalah.
Seringkali, di saat kita menghadapi masalah, kita mau mencari jalan
keluar di luar Firman. Saya selalu mengatakan, kalau seperti ini,
maka bukan jalan keluar yang kita dapatkan, tetapi jalan buntu yang
kita dapatkan + kebinasaan = menambah masalah sampai pada
kebinasaan.
Sekali-pun ketaatan pada Firman itu tidak cocok
dengan logika kita/dengan kehendak kita, tetapi kalau kita taati
seperti TUHAN YESUS Yang harus mati di kayu salib dan ini tidak
cocok sebab YESUS tidak berdosa --> 'Bapa, kalau bisa, lalukan
cawan ini daripada-Ku'. Untuk hal ini YESUS benar, sebab Ia tidak
berdosa, mengapa harus disalib? 'Tetapi bukan kehendak-Ku yang
jadi, kehendak-Mu-lah yang jadi'. YESUS memang harus mati, tetapi
Ia bangkit dan dipermuliakan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
kekeringan rohani yaitu hati yang keras sehingga menerima Firman
hanya dengan emosi --> memilih-milih mana Firman yang cocok,
kalau Firman yang keras, ia mulai marah. Sehingga Firman yang tidak
akan menjadi iman dan ini dibuktikan saat pencobaan datang/matahari
yang terik datang dan juga ajaran palsu datang, ia menjadi bimbang
dan menjadi kering --> benih Firman menjadi layu dan kering
sehingga ia dapat menjadi murtad/gugur dari iman = menyangkal
TUHAN/tinggalkan TUHAN.
Tetapi sekarang ini, kita harus
memiliki hati yang taat dengar-dengaran, benih Firman harus jatuh ke
tanah hati yang baik, sehingga kita dapat menerima Firman dalam
wujud apa-pun juga, sekeras apa-pun juga sehingga kita dapat
mempraktekan Firman itu di dalam hidup kita, sekali-pun bertentangan
dengan logika tetapi kita mendapatkan hasil yang:
- tahan
uji, sehingga kita tidak akan pernah gugur dari iman,
- menyelesaikan
semua masalah sampai kita dipermuliakan bersama dengan YESUS.
Semoga kita dapat mengerti.
- Yohanes
15: 6, Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jadi,
penyebab kekeringan yang kedua adalah ranting/carang
terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar
= tidak tergembala.
Arti
dari tidak tergembala adalah:
- beredar-edar
= tidak berada di dalam kandang penggembalaan. Dan ini di mulai
dari seorang gembala, itu sebabnya sebagai seorang gembala, harus
sungguh-sungguh waspada. Sebab kalau gembala sudah beredar-edar,
maka domba akan tercerai berai.
Saya bersyukur kepada TUHAN,
dulu sebelum saya menjadi seorang hamba TUHAN/gembala, maka
pekerjaan saya sebagai seorang guru sehingga saya tahu tanggung
jawab sebagai seorang guru. Guru untuk perkara jasmani saja, sudah
memiliki tanggung jawab, bagaimana untuk perkara jiwa/tanggung
jawab jiwa? Tanggung jawab merupakan perkara yang sungguh-sungguh
serius dari seorang gembala.
Demikian juga dengan
domba-domba --> saudara mau tidak berada di dalam kandang,
bagaimana tanggung jawab/keselamatan jiwa? Sebab berada di luar
kandang sangat riskan/berbahaya dan TUHAN Sendiri Yang mengatakan
bahwa 'kita diutus seperti anak domba di tengah-tengah serigala'.
Itu sebabnya tempat yang paling aman adalah berada di dalam
kandang, sebab jika kita berada di luar kandang, sekali-pun kita
hebat, kita akan dimakan oleh serigala.
Di dalam srt 1
Petrus 5 yang merupakan pasal penggembalaan, ditulis, kalau kita
beredar-edar = singa yang beredar-edar. Jadi, kalau kita
beredar-edar, maka kita akan bertemu dengan singa. Waktu
pembicaraan TUHAN dengan setan tentang Ayub, maka setan itu
berkeliling ke sana sini/beredar-edar.
1 Pterus 5: 8,
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya.
Srt 1 Petrus ini berbicara tentang
'gembalakan kawanan domba ALLAH', jadi tempat yang paling tepat
untuk berjaga-jaga adalah di dalam kandang saat menghadapi setan
yang berjalan berkeliling-keliling. Jika kita berdiam di dalam
kandang, maka tidaklah mungkin kita bertemu dengan setan.
Maafkan
saudaraku, jika domba beredar-edar/tidak tergembala, maka domba
akan bertemu dengan singa yang akan menelan/mematikan kerohanian
kita = kerohanian menjadi kering. Domba bertemu dengan singa,
sehingga ia ditelan; kalau bertemu dengan TUHAN/Gembala Yang Baik,
maka domba akan dipelihara.
Lebih dari itu, juga untuk para
gembala, kalau seorang gembala beredar-edar = memasukkan singa ke
dalam kandang. Betapa hancurnya keadaan dari sidang jemaat; ini
merupakan tanggung jawab dari gembala. Kalau domba tidak mau
dinasihati dan ia beredar-edar, maka ia akan bertemu singa sehingga
kerohaniannya akan mati. Tetapi kalau gembala yang beredar-edar,
maka gembala akan memasukkan singa ke dalam kandang, sehingga semua
domba akan dilahap = domba akan tercerai berai dan kerohanian
menjadi kering. Kita harus sungguh-sungguh menjaga seperti carang
yang hanya sedikit saja terlepas, sudah susah untuk bertumbuh,
jangankan untuk berbuah, untuk bertumbuh saja sudah susah dan
kalau sampai terlepas, langsung menjadi kering. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari! TUHAN memperingatkan Yudas dan TUHAN juga
memperingatkan Petrus persoalan penggembalaan. Nanti di dalam
Yohanes 21, barulah Petrus tergembala setelah terjadi dialog dengan
TUHAN --> 'Simon, adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah
domba-domba-Ku. Sebanyak tiga kali TUHAN bertanya kepada Petrus =
ketekunan di dalam tiga macam ibadah. Baru diakhir dialog, Petrus
baru tergembala, sebab selama itu, Petrus tidak tergembala sehingga
ia dapat menyangkal YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
- berada
di dalam kandang, tetapi tidak dapat makan Firman penggembalaan =
selalu mengelak dan menolak Firman penggembalaan. Tergembala
= dapat makan Firman. Selalu mengelak dan menolak Firman
penggembalaan seperti Yudas. Gembala dari Yudas adalah TUHAN YESUS
Sendiri = Yudas selalu bersama dengan YESUS, tetapi ia tidak pernah
makan Firman yang disampaikan oleh TUHAN YESUS Sendiri.
Yudas
mencoba dengan mendatangkan imam-imam kepala = mau mendengarkan
suara-suara yang lain sehingga pada akhirnya ia menolak apa yang
berasal dari Gembala-nya Yang adalah TUHAN YESUS.
Matius
26: 24, 25
24. Anak Manusia memang
akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah
lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
25.
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan
aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Ay 24, sudah jelas! Firman menegur
Yudas/memperingatkan Yudas sebanyak tiga kali --> inilah kalau
orang yang tergembala. Firman sudah jelas menunjuk dosa-dosanya,
dan kalau orang yang tidak tergembala akan selalu mengelak.
Apa
yang menjadi jawaban Yudas? Ay 25, Yudas selalu mengelak bahkan
menolak Firman penggembalaan.
Kalau kita tidak mengerti
Firman/tidak dapat makan Firman, maka kita harus berdoa, sebab
kalau kita tidak dapat makan Firman = kita tidak tergembala.
Sebagai seorang gembala, juga dikoreksi supaya dapat
menerangkan Firman yang dapat dimengerti oleh sidang jemaat.
Demikian juga dengan sidang jemaat, supaya jangan terus menerus
tidak mengerti Firman sebab itu berarti sidang jemaat tidak
tergembala.
Yudas tidak mau mengerti Firman yang diberitakan
oleh TUHAN YESUS, tetapi kalau imam-imam kepala yang menyampaikan
pengajaran yang berbeda dengan TUHAN YESUS, Yudas mau menerima
sampai ia juga menyetujui untuk menjual YESUS. Yudas mengelak -->
bukan aku ya Rabbi.
Yudas selalu mengelak dan menolak Firman
karena ia mempertahankan dosa yang tersembunyi yaitu dosa keinginan
akan uang sehingga ia menjadi seorang pencuri milik TUHAN yang
untuk sekarang, milik TUHAN itu adalah persepuluhan dan persembahan
khusus. Mencuri persepuluhan dan persembahan khusus ini juga sering
dilakukan oleh gembala-gembala dan pada akhirnya kerohanian menjadi
kering.
Kalau ada dosa, pasti kerohanian menjadi kering =
menjadi carang yang kering.
Setelah rohani menjadi kering, maka
akan dikumpulkan dengan carang yang kering = masuk persekutuan
carang yang kering = persekutuan tanpa pengajaran yang benar =
persekutuan tanpa Pokok = persekutuan tanpa penggembalaan yang
benar. Dan akhirnya hanya untuk dibakar dengan api = masuk dalam
kebinasaan. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius
dihari-hari ini.
Ini yang menimpa Yudas dan juga Petrus,
siapa saya? Saya selalu membandingkan siapa saya? Itu sebabnya kita
harus betul-betul berhati-hati supaya jangan sampai kerohanian kita
menjadi kering.
Nomor satu, hati harus dijaga supaya jangan
menjadi hati yang keras yang penuh dengan emosi dan ambisi, tetapi
betul-betul menjadi tanah hati yang baik = hati yang taat
dengar-dengaran dan juga hati yang penuh dengan kasih TUHAN.
Jika
kita menerima Firman dengan kasih ALLAH, maka akan:
- menghasilkan
iman dan juga tahan uji.
- tergembala
dengan baik.
Petrus
yang tidak tergembala, ia menyangkal YESUS, tetapi ia masih
mendapatkan kemurahan TUHAN; Yudas tidak tergembala, ia binasa.
Sekarang ini masih ada peringatan dari TUHAN bagi kita seperti
Petrus yang diperingati agar masuk dalam penggembalaan = tergembala
dengan sungguh-sungguh, sebab kalau tidak, maka nasibnya menjadi
seperti Yudas = carang yang terlepas dari Pokok Anggur Yang Benar =
menjadi carang yang kering, kemudian dikumpulkan hanya untuk dibakar
= binasa untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
- Hagai
1: 9, 11
9. Kamu mengharapkan banyak,
tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku
menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta
alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang
kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
11.
dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas
gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke
atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke
atas segala hasil usaha."
Ay 9 --> Jadi penyebab
kekeringan yang ketiga, orang-orang Yehuda ini giat membangun
rumahnya sendiri, tetapi rumah/bait ALLAH pada waktu itu tidak
dibangun dan dibiarkan runtuh = egois.
Arti
dari egois adalah:
- mengutamakan
kepentingan yang jasmani/kepentingan sendiri lebih dari yang
rohani, sehingga tidak mau masuk/tidak aktif dalam pembangunan
Tubuh Kristus = tidak setia bahkan meninggalkan jabatan pelayanan
dan karunia-karunia Roh.Kudus. Kita semua diberi karunia dan
jabatan, itu sebabnya kita harus setia, sebab itu berarti kita
membangun Tubuh Kristus.
Pembangunan Tubuh Kristus ini
ditandai dengan jabatan-jabatan bagi masing-masing orang; ada yang
sebagai rasul, guru, nabi dan kalau dijabarkan, ada pemain musik,
penyanyi dllnya dan untuk ini masing-masing harus bertanggung
jawab. Kalau sudah tidak setia/meninggalkan jabatan pelayanan, maka
kerohanian akan menjadi kering. Semoga kita dapat mengerti.
Bukannya kita tidak boleh bekerja, kuliah dlsbnya. Tetapi
TUHAN katakan: 'carilah terlebih dahulu kerajaan surga dan
kebenarannya'. Jangan kuatir apa yang kamu makan dan minum = ini
yang jasmani.
Akibat dari tidak
setia/tinggalkan jabatan pelayanan dan karunia- karunia Roh
Kudus:
Hagai
1: 11, dan Aku memanggil kekeringan datang ke
atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur,
ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas
manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
Terjadi
kekeringan atas:
- Gandum,
gandum ini menunjuk pada Firman ALLAH = tidak ada
pembukaan Firman ALLAH = tidak ada makanan rohani sehingga kering
di dalam ibadah. Jadi apa yang menjadi tolok ukur dalam ibadah
supaya ibadah itu tidak kering? Harus ada pembukaan Firman supaya
ada kepuasaan. Kering = tidak ada kepuasaan sebab tidak ada
makanan. Kalau kita dapat makan, barulah kita merasa puas dan ini
merupakan kepuasaan yang sungguh-sungguh sejati sebab berasal dari
TUHAN.
Harus ada gandum = merasa puas karena Firman; sebab
kalau merasa puas di luar Firman, maka akan menjadi seperti dunia.
Orang dunia yang tidak memiliki Firman bahkan melanggar Firman
tetapi mereka merasa senang. Coba kalau kita melihat mereka
menyanyi di lapangan, mereka merasa senang bahkan ada yang
pingsan, tetapi tidak ada Firman dan ini yang berbahaya. Jangan
sampai di dalam gereja diciptakan kepuasan-kepuasan palsu sebab
tanpa Firman yang justru akan mematikan kerohanian kita.
Di
dalam gereja harus ada pembukaan Firman yang akan memuaskan sidang
jemaat = kalau sidang sudah makan, baru dapat bekerja/apa saja
dapat kita layani. Kalau tidak makan dan dipaksa untuk bekerja,
maka akan kering/akan hancur. Itu sebabnya TUHAN mengancam -->
'Aku akan mendatangkan kekeringan atas gandum' = tidak ada
pembukaan Firman = tidak ada makanan rohani = kerohanian
betul-betul menjadi kering = tidak ada kepuasaan dari surga. Jadi,
nomor satu adalah kepuasan di dalam Firman.
Itu sebabnya para
gembala-gembala harus didoakan, sebab tidak akan mampu untuk
memberikan makan sidang jemaat. Tetapi sekarang TUHAN memberikan
dua sidang jemaat kepada saya, semua ini hanya karena jabatan dan
karunia TUHAN sehingga TUHAN tolong. Saya mengikuti sekolah
alkitab hanya tujuh bulan, dan saya menjadi gembala sudah delapan
belas tahun, tentu saja bahannya sudah habis, tetapi dilanjutkan
di bawah Kaki TUHAN. Itu sebabnya saya mohon saudara untuk
mendoakan saya agar saya mendapatkan pembukaan Firman/kepuasan
dari surga sebab kalau saudara tidak berdoa, maka saya juga tidak
akan mampu.
- Anggur,
anggur ini menunjuk kebahagiaan di dalam nikah. Kalau
kita tidak setia bahkan meninggalkan jabatan dan karunia Roh.Kudus
yang TUHAN percayakan = kita tidak aktif di dalam ibadah
pelayanan, maka kita akan menjadi kering.
Gandum menjadi
kering = tidak ada pembukaan Firman sehingga kerohanian
betul-betul menjadi kering.
Kekeringan atas anggur, anggur =
kesukaan/kebahagiaan di dalam nikah; jadi kekeringan atas anggur =
nikah menjadi tawar/kering bahkan menjadi pahit sebab sudah tidak
ada Firman.
- Atas
minyak, minyak
= urapan Roh.Kudus dan ini berbicara tentang pelita/pelayanan =
kekeringan di dalam pelayanan sehingga pelayanan menjadi
kebiasaan. Seperti lima gadis yang bodoh tetapi merasa lebih
pandai dari lima gadis yang pandai. Lima gadis yang pandai, selain
mereka membawa pelita, mereka juga membawa minyak persediaan;
tetapi lima gadis yang bodoh mungkin mereka berpikir untuk apa
membawa minyak persediaan, sebab di dalam pelita sudah ada minyak?
Sebab membawa minyak persediaan, membuat tidak bebas untuk
bergerak/menjadi terkekang. Seringkali kalau kita berbicara
tentang penggembalaan/tiga macam ibadah, maka ada yang merasa hal
itu akan membuat kita terkekang, padahal di situ kita sedang
mengumpulkan gandum, mengumpulkan anggur, mengumpulkan minyak di
dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok. Semoga kita dapat
merasakan.
- Atas
segala sesuatu, atas
segala sesuatu = atas segala usaha.
Inilah
kalau kita egois:
- lebih
mengutamakan hal yang jasmani daripada hal yang rohani,
- tidak
setia bahkan meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia
Roh.Kudus,
- tidak
aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga menjadi
kering.
- mungkin
aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus/di dalam ibadah pelayanan,
tetapi hanya untuk mencari kepentingan jasmani. Mungkin uang,
kedudukan, jodoh dllnya.
Itu sebabnya saya bersyukur
memiliki guru dan gembala yaitu alm.bpk.pdt In Juwono dan juga
alm.bpk pdt Pong Dongalemba yang memberikan teladan, kemana-pun
kita pergi, kita membayar sendiri. Banyak yang mau menanggung biaya
saya, tetapi saya tolak, sebab saya tidak mau mencari sesuatu
tetapi hanya untuk menyebarkan Firman.
Inilah salah satu cara
yaitu menanggung biaya sendiri, supaya jangan sampai kita aktif di
dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, tetapi hanya untuk
mencari berkat-berkat secara jasmani.
Egois:
- tidak
setia.
- aktif,
tetapi hanya untuk mencari perkara-perkara yang jasmani sehingga
kerohanian menjadi kering = gandum, anggur, minyak dan segala
sesuatu menjadi kering sampai pada keruntuhan dan kebinasaan.
Saya
dan saudara diperiksa supaya jangan masuk dalam kekeringan rohani
yang merupakan cara/siasat dari setan. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa
harus ada pembangunan Tubuh Kristus? Dulu pembangunan secara jasmani,
sekarang pembangunan secara rohani -->
Yohanes 2: 19
-21,
19. Jawab Yesus kepada
mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali."
20.
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?"
21.
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.
Lewat
injil
Yohanes 2: 19-21, TUHAN beralih dari bait ALLAH yang
jasmani kepada bait ALLAH yang rohani itulah pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna.
Mengapa
demikian? Sebab:
- bait
ALLAH secara jasmani, tidak dapat menampung kemuliaan TUHAN, sebab
ada roh jual beli = menjadi pasar. Kalau dulu, di dalam ktb Keluaran
25, kemah suci dibangun, ada kemuliaan, demikian juga bait ALLAH
Salomo, juga ada kemuliaan, tetapi sampai di bait ALLAH di
Yerusalem, sudah tidak ada kemuliaan, yang ada hanyalah roh jual
beli/roh dari antikrist.
Maafkan, berapa banyak sekarang
gereja itu dijadikan pasar? Cara berpakaiannya saja --> ke pasar
= ke gereja.
Pasar itu:
- murah
dan mencari yang ramai-ramai seperti di dunia yang tanpa Firman/
tanpa yang rohani = ramai-ramai tanpa pembukaan Firman.
- murahan,
bukan kemurahan = tanpa tahbisan. Siapa saja boleh melayani = tanpa
tahbisan yang benar.
Inilah
bait ALLAH yang jasmani yang tidak dapat menampung kemuliaan ALLAH
sehingga TUHAN katakan: 'rombak'!
- bait
ALLAH yang jasmani memakai sistim taurat. Empat puluh enam tahun itu
seperti dua loh batu. Loh batu yang pertama berisi empat hukum =
hubungan dengan TUHAN, sedangkan loh batu yang kedua berisi enam
hukum = hubungan dengan sesama. Jadi, bait ALLAH yang dibangun
selama enam puluh tahun = bait ALLAH dalam sistim taurat sehingga
bangsa kafir tidak boleh masuk, sebab taurat hanya untuk bangsa
Israel.
Itu
sebabnya, rombak! dalam tiga hari, Aku akan mendirikannya kembali.
Tiga
hari = kematian dan kebangkitan TUHAN = korban Kristus. Jadi, lewat
korban Kristus maka YESUS menggenapkan taurat, sehingga dapat
mengalihkan bait ALLAH jasmani dengan sistim taurat, kepada bait
ALLAH rohani dengan sistim kemurahan yaitu pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna, di mana bangsa kafir/anjing, kita semua yang bukan
domba, dapat masuk ke dalamnya.
Mari!
kita jangan egois sebab untuk terjadinya pembangunan Tubuh Kristus,
YESUS harus berkorban Nyawa. Kalau kita dapat melayani, jangan egois,
tetapi sebaliknya, kita harus mengorbankan segala sesuatu agar dapat
aktif di dalam pembangunan Tubuh Kristus. Waktu, tenaga dllnya, harus
dikorbankan, kecuali Firman pengajaran yang benar, jangan
dikorbankan.
Kita
mau masuk dalam persekutuan, Pokok harus jelas. Persekutuan untuk
menikah, kita jangan melihat wajah yang ganteng atau yang cantik,
sebab paling-paling di usia empat puluh tahun sudah menjadi bosan.
Itu sebabnya jangan melihat wajah tetapi lihat pengajarannya/Firman
pengajaran yang benar itu kekal, sehingga nikah itu juga menjadi
kekal.
Persekutuan
di dalam penggembalaan, juga jangan dilihat gedung gerejanya, atau
melihat bahwa itu adalah paman saya --> jangan! Tetapi lihat
pengajarannya di mana kita mau tergembala.
Demikian
juga dengan ibadah persekutuan antar hamba-hamba TUHAN, kita jangan
melihat bahwa itu adalah seorang hamba TUHAN yang sudah senior atau
masih yunior. Tetapi lihat pengajarannya, sebab ini yang menjamin
kita sampai pada persekutuan Tubuh yang sempurna itulah Mempelai
Wanita.
Kepala
adalah Suami = Mempelai Pria Surga itulah YESUS, sedangkan Tubuh
itulah istri = Mempelai Wanita yang sempurna. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi,
untuk terjadinya pembangunan Tubuh Kristus, YESUS harus mati dan
dalam tiga hari, Ia bangkit = Ia berkorban Nyawa untuk kita supaya
bangsa kafir dapat masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Kalau bait ALLAH yang jasmani dengan sistim taurat, maka
bangsa kafir tidak boleh beribadah dan melayani TUHAN.Semoga kita
dapat mengerti.
Dari
pihak TUHAN, TUHAN sudah berkorban Nyawa supaya bangsa kafir dapat
masuk, dan sekarang dari pihak kita, bagaimana bangsa kafir dapat
masuk dalam pembangunan Tubuh? Bangsa kafir harus
mengalami
perombakan dari anjing menjadi domba.
Matius
15: 24-28
24.
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari
umat Israel."
25.
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
"Tuhan, tolonglah aku."
26.
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
27.
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan
remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
28.
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu,
maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu
juga anaknya sembuh.
Keadaan
dari bangsa kafir ini seperti anak perempuan yang dirasuk setan =
nilainya hanya seperti anjing = merosot, sebab bukan lagi seperti
manusia.
Di
dalam alkitab, anjing ini:
- hanya
menjilat muntah, itu sebabnya harus terjadi perombakan yaitu
dari anjing yang menjilat muntah, menjadi kehidupan yang menjilat
Roti/makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Itu sebabnya
kalau bangsa kafir mau masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus,
maka harus terjadi perombakan. Apa yang harus dirombak? Lidah yang
harus dirombak.
- menjilat
borok, borok dari Lazarus.
- menjilat
darah, darah Nabot yaitu darah dari orang yang tidak bersalah.
Nabot memiliki kebun anggur yang mau diminta oleh raja Ahab untuk
dijadikan kebun sayur, tetapi Nabot menolak/ia mempertahankan kebun
anggurnya. Kebun anggur = kebun Mempelai harus dipertahankan.
Inilah
anjing yang menjilat muntah, menjilat borok dan menjilat darah,
sekarang lidahnya harus menjilat remah-remah Roti/Firman pengajaran
yang dibukakan rahasianya/Firman pengajaran yang benar dan perjamuan
suci. Itu sebabnya di dalam ibadah pendalaman alkitab, merupakan
kesempatan anjing makan Roti/lidahnya menjilat remah-remah.
Mari!
sekarang ini harus terjadi perombakan, supaya kita dapat dipakai di
dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka lidah yang harus dirombak.
Lidah
anjing/lidah dari bangsa kafir yang:
- menjilat
muntah = perkataan yang sia-sia, dusta. Yudas bertahan dengan terus
berdusta --> 'bukan aku ya Rabbi'. Sehingga ia tidak dapat
dipakai sebab ia belum menjadi manusia baru. Itu sebabnya kalau
bangsa kafir masih berdusta, maka bangsa kafir masih anjing, bukan
domba dan tidak dapat dipakai. Berdusta dalam hal apa? dalam
berdagang dlsbnya. Perkataan dusta, menjadi perkataan yang benar -->
'ya katakan ya, tidak katakan tidak' = menjilat Roti sehingga
dapat dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus.
- menjilat
borok = suka menjelek-jelekan orang lain. Borok =
kekurangan-kekurangan/cacat-cacat.
- menjilat
darah = suka memfitnah dan juga menjilat darah orang yang tidak
bersalah. Nabot yang tidak bersalah harus mati dan darahnya dijilat
oleh anjing. Sekarang ini banyak terjadi, orang yang tidak bersalah
harus mati oleh fitnahan.
Inilah
lidah dari anjing/lidah dari bangsa kafir yang harus diganti dengan:
- lidah
yang mengaku dosa --> ay 25, tetapi perempuan itu mendekat
dan menyembah Dia sambil berkata: 'Tuhan, tolonglah aku'.
Yang sakit, anaknya dan seharusnya ia berkata: 'Tuhan,
tolonglah anakku' . Seandainya saudara membawa anak yang sakit
ke dokter, tentu saudara akan berkata untuk menolong anak saudara
yang sakit. Tetapi perempuan itu berkata kepada YESUS, 'tolonglah
aku' sebab anakku menjadi seperti ini karena aku/gara-gara aku =
mengaku dosa/mengaku bersalah. Bukannya menjelek-jelekan anak,
tetapi mengaku bahwa 'aku yang bersalah'.
Bangsa kafir
memang suka menjilat muntah, sekali-pun bersalah, tetapi menuduh
orang lain yang bersalah, sampai di atas mimbar-pun, tetap menunjuk
orang lain yang bersalah. Inilah bangsa kafir yang masih anjing,
tetapi kalau sudah dirombak menjadi domba TUHAN = lidah menjilat
Roti, sehingga menggunakan mulut hanya untuk mengaku dosa kepada
TUHAN dan juga kepada sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa
lagi.
Demikian juga dengan kami para gembala-gembala yang
suka menuduh jemaat sebagai pemberontak-pemberontak sehingga tidak
dapat maju dan juga tidak dapat tertolong karena tidak dapat masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus sebab terus tercerai berai. Saya
selalu memberi kesempatan kepada sidang jemaat untuk menelepon saya
kalau saya melakukan kesalahan dan saya selalu siap untuk mengaku
kesalahan dan memohon ampun, tetapi kalau saya tidak bersalah, saya
akan menjelaskan dengan mengatakan kebenarannya.
Demikian
juga dengan sesama hamba-hamba TUHAN, saya selalu membuka diri dan
datang untuk bertanya apa yang menjadi kesalahan saya, kalau ada
kesalahan, maka saya akan mengaku. Apalagi kalau melawan orang tua,
saya ajarkan kepada siswa/i untuk memeluk lutut mereka kalau kita
bersalah, sehingga semuanya menjadi beres/selesai.
Kita
jangan merasa bangga --> sebagai gembala, kita jangan merasa
bangga karena bait ALLAH yang dibangun selama empat puluh enam
tahun, tetapi mau dibangun selama tiga hari, bagaimana? Kebanggaan.
Yang membuat kita tidak dapat mengaku dosa bahkan menyalahkan orang
lain, menjelekan orang, memfitnah orang, karena
kebanggaan-kebanggaan dan ini harus dirombak sehingga lidah dapat
mengaku dosa / kebanggaan-kebanggaan itu dihancurkan di bawah Kaki
TUHAN. Sekali-pun sebagai seorang gembala atau-pun sebagai orang
yang hebat --> mengaku di bawah Kaki TUHAN.
- lidah
untuk bersaksi. Membawa jiwa-jiwa kepada TUHAN dan
- lidah
untuk menyembah TUHAN.
Jadi,
terlebih dahulu lidah untuk mengaku dosa (negatifnya hilang, baru
dapat melakukan yang positif) yaitu dapat bersaksi, baru dapat
menyembah TUHAN. Hai ibu besar iman-mu. Jadi, menyembah TUHAN dengan
iman = percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada TUHAN, tidak
berharap kepada orang lain = iman-mu besar. Semoga kita dapat
mengerti.
Menyeru
Nama TUHAN. Saya diajar oleh guru dan gembala saya alm pdt. Pong,
kalau masalah terlalu berat, sebut saja Nama YESUS, pasti ada
kekuatan dari TUHAN.
Mari!
sekarang ini, mulut kita mau dipakai di dalam pembangunan Tubuh atau
mau kering/mau runtuh/hancur? Semuanya tergantung dari mulut yang
kecil ini. Sampai satu waktu, lidah ini tidak bersalah dalam
perkataan = sempurna pada saat YESUS datang kedua kalinya = menjadi
Mempelai Wanita TUHAN.
Yakobus
3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Seluruh
tubuh = sempurna dan ini tergantung dari lidah. Itu sebabnya mulai
sekarang, lidah ini dirombak sebab kita semua termasuk saya banyak
melakukan kesalahan dengan lidah kita yang menjilat muntah, menjilat
borok, menjilat darah ini lewat menjilat remah-remah Roti/Firman
pengajaran dan perjamuan suci.
Kita
akan diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan = seluruh tubuh
menjadi sempurna seperti YESUS = menjadi Mempelai Wanita yang siap
untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali di awan-awan yang
permai.
Kalau
lidah kita menjilat Roti yang sama/satu jenis Roti, maka suara yang
keluar juga satu jenis = satu pengajaran yang benar dan satu Tubuh
yang sempurna dan juga satu suara yang sama. Kalau yang dijilat tidak
sama, maka semuanya juga tidak akan sama.
Manusia
dulu diciptakan dengan satu suara, tetapi karena membangun menara
Babel sehingga menjadi bangga dan sombong, maka bahasa itu dikacau
oleh TUHAN menjadi banyak bahasa. Tetapi lewat menjilat Roti yang
sama = satu jenis Roti yang sama, kita akan menjadi satu tubuh yang
sempurna dengan satu suara penyembahan yang sama.
Wahyu
19: 1, 3, 4, 6, 7
1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik
sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
Ay
1, 3 dan 4 --> penyembahan dari surga dengan Haleluyah. Kalau Roti
satu jenis dari surga, maka penyembahan kita juga sama dengan di
surga.
Ay
6 --> Mempelai Wanita diangkat diawan-awan dengan satu suara
seperti penyembahan di surga.
Ay
6 --> dari empat penjuru bumi = satu Tubuh Kristus yang menjilat
Roti yang sama dari surga, maka suaranya juga sama yaitu Haleluyah.
Kita
tidak mengerti bahasa ini dan bahasa itu, tetapi lewat Haleluyah ini,
kita dapat menjadi satu.
Ay
7 --> nikah yang rohani = nikah yang sempurna. Pertemuan di
udara/di awan-awan yang permai. YESUS Mempelai Pria dan kita Mempelai
Wanita dengan suara yang gegap gempita Haleluyah dan sungguh-sungguh,
kita akan bersama dengan Dia.
Perombakan
yang rohani merupakan mujizat dan kalau mujizat secara rohani
terjadi, maka mujizat secara jasmani juga terjadi. Tadi disebutkan
'oleh karena kata-kata-mu, maka sembuhlah anakmu'. Ini tergantung
lidah, kita mendapatkan masalah terutama bagi kita rekan-rekan hamba
TUHAN, juga bagi kaum muda yang menghadapi masalah, anak dirasuk
setan, siapa yang dapat menolong? Sudah
mustahil.
Tetapi karena kata-kata-mu, sembuhlah anak itu. Tergantung lidah,
kalau lidah diubahkan = perkataan diubahkan menjadi perkataan yang
berkenan kepada TUHAN, maka mujizat secara jasmani juga terjadi. Yang
mustahil, menjadi tidak mustahil sampai kita menjadi sempurna seperti
YESUS. Hal ini juga mustahil, tetapi kita dapat menjadi
sempurna.
TUHAN memberkati.1