Injil
Matius 24: 3-44, berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh tanda
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang kiamat.
Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang kedatangan YESUS
Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan menimpa bumi ini.
Kita
mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat
tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay 15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
- nubuat
tentang Israel --> ay 32-ay 35
-
nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay
36-ay 44
Kita
masih mempelajari tentang nubuat yang kedua
Matius 24: 6-8,
nubuat
tentang bangsa-bangsa
Matius
24: 6-8
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Ini
adalah nubuat tentang bangsa-bangsa di dunia dan akan terjadi
kegoncangan-kegoncangan yang melanda bangsa-bangsa di dunia yang
membuat ketakutan, kegelisahan bahkan sampai mengalami kematian.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Kita
masih mempelajari tentang
GEMPA
BUMI.
Kita
membaca kembali Wahyu 6, dan jangan bosan-bosan membaca supaya
menjadi peringatan bagi kita, sebab gempa-gempa sekarang ini belumlah
sampai pada puncaknya yaitu gempa yang dahsyat yang menggoncang
darat, laut dan udara -->
Wahyu 16: 17-21,
17.
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari
dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu,
katanya: "Sudah terlaksana."
18.
Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah
gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak
manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19.
Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah
kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah
Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang
penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
20.
Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi
gunung-gunung.
21.
Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa
manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu,
sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Saya
akan melanjutkan penjelasan tentang gempa ini, yang dahsyat yang
mengakibatkan pulau-pulau dan gunung-gunung lenyap, berarti tenggelam
dalam laut, ini gempa yang sangat dahsyat yang mengakibatkan
gunung-gunung dan pulau-pulau lenyap atau tenggelam dalam laut, itu
berarti, banyak orang yang mati/ banyak orang yang meninggal dunia.
Itu sebabnya biarlah kita waspada.
Tetapi
lebih dahsyat dari itu, adalah gempa secara rohani, sebab kalau gempa
jasmani hanya membunuh tubuh manusia, tetapi lebih dahsyat dari itu
adalah gempa secara rohani yang dikaitkan dengan Babel yaitu pengaruh
dosa Babel yang membuat anak TUHAN atau hamba TUHAN lenyap bersama
dunia bahkan tenggelam atau lenyap bersama dunia bahkan tenggelam di
dalam lautan api dan belerang, neraka, berarti mengalami kebinasaan
tubuh, jiwa dan roh.
Kita
melihat pemicu dosa Babel ini, yang terdapat di dalam kitab
Wahyu
18: 2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat,
katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia
telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci,
Jadi
pemicu dosa Babel ada dua yaitu:
Roh
najis --> roh najis itu selalu tersembunyi tidak mau dibuka,
dan lebih celaka lagi roh najis ini disembuyikan dalam kemunafikan
--> diluar nampak baik, suci tapi di dalam ada roh najis yang
bersembunyi. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, dengan pemicu dosa
Babel yaitu roh najis yang mengarah kepada dosa kawin-mengawinkan,
dosa makan minum yang di mulai merokok, mabuk, narkoba sampai dosa
kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragam.
Roh
jahat, akar kejahatan adalah cinta akan uang/ikatan akan uang.
Kalau manusia itu terikat akan uang, maka manusia itu dapat berbuat
apa saja, misalnya mendapatkan uang dengan cara tidak halal dan juga
macam-macam cara kalau sudah ingin akan uang apa saja dapat ditempuh,
ini yang bahaya saudaraku.
Praktek
dari dosa Babel, yang menyeret dan menenggelamkan manusia termasuk
anak TUHAN, hamba TUHAN dan langsung terjun di neraka, langsung
tenggelam ke neraka -->
Wahyu 21: 8, Tetapi
(1)orang-orang penakut, (1)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang keji,
(4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang sihir,
(7)penyembah-penyembah berhala
dan semua (8)pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh
api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ada
delapan dosa yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
- Kelompok
pertama adalah dosa orang-orang penakut dan tidak percaya, atau
bimbang = melawan kebenaran TUHAN
yang dalam tabernakel menunjuk pada halaman.
- Kemudian
yang ke dua yaitu keji, orang-orang keji, pembunuh itu benci,
orang-orang sundal = melawan kesucian
ALLAH yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan
suci.
Orang keji, pembunuh = membenci,
Orang-orang sundal =
dosa seks,
Tukang-tukang sihir = ramalan-ramalan, bagi kaum muda,
berhati-hati dengan ramalan bintang, sebab itu termasuk sihir. Juga
permainan-permainan setan, hati-hati, saudara jangan membaca
buku-buku tentang setan-setan, lebih baik kita membaca alkitab dari
Kejadian sampai Wahyu, kalau sudah habis baca lagi, dan nanti
saudara akan mendapatkan hikmat dari TUHAN. Dari pada membaca
tentang setan, nanti saudara akan mendapatkan hikmat dari setan.
Penyembah-penyembah berhala --> kita harus berhati-hati,
sebab ini termasuk penyembahan kepada uang/ penyembahan kepada
mammon. Inilah orang yang terikat kepada uang.
Praktek
dari penyembahan kepada uang adalah:
- kikir
dan serakah. kikir tidak bisa memberi, serakah merampas hak orang
lain di mulai hak TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus,
juga hak orang lain termasuk korupsi itu termasuk penyembahan
berhala.
- juga
penyembahan berhala, ini adalah segala sesuatu yang membuat kita
tidak mengasihi TUHAN = tidak setia.
Pada waktu ibadah yang
lalu diterangkan bahwa Babel itu digambarkan sebagai pelacur =
tidak setia.
Penyembahan
berhala:
- tidak
setia dalam ibadah pelayanan,
- segala
sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN = melawan
kesucian TUHAN.
- dusta.
Dusta ini melawan kemaha-sucian TUHAN
= kesempurnaan
TUHAN yang di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan
maha suci.
Akibatnya
kehidupan itu tenggelam didalam lautan api dan belerang = mengalami
kebinasaan tubuh, jiwa dan roh selama-lamanya. Ini sungguh-sungguh
merupakan gempa yang sangat dahsyat dan nanti, akan terjadi gempa
secara rohani yang melanda anak TUHAN, hamba TUHAN = dosa Babel yang
dipicu oleh roh jahat, roh najis. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
kembali ke
Wahyu 17: 1, 2, 15,
1.
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat
yang banyak airnya.
2.
Dengan dia raja-raja di bumi
telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh
anggur percabulannya."
15.
Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di
mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak
dan kaum dan bahasa.
Sebenarnya
di bumi ini hanya ada dua bangsa yaitu bangsa Israel yang merupakan
umat pilihan TUHAN dan yang kedua adalah bangsa kafir bagaikan air
laut yang bergelombang yang diduduki/dikuasai oleh Babel. Jadi Babel
ini menguasai bangsa kafir = duduk diatas air yang banyak, air laut
yang bergelombang. Kita bandingkan Yesaya 17 supaya lebih jelas
ayatnya.
Yesaya
17: 12,13
12.
Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak laut
menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa,
mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
13.
Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN
menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti
sekam di tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup
puting beliung.
Inilah
nasib bangsa kafir yang bagaikan ombak lautan, ombak lautan bebas
tetapi
diduduki oleh perempuan Babel menduduki lautan yang bebas, lautan
yang bebas itu menunjuk kepada bangsa kafir, yang mau dikuasai Babel
untuk ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang lewat dosa-dosa
Babel.
Bagaimana
caranya supaya bangsa kafir yang bagaikan lautan bebas/lautan
bergelombang ini tidak diseret oleh dosa Babel = tidak terkena gempa
secara rohani/tidak binasa dineraka? caranya adalah air yang
bergelombang/air yang banyak/ air yang bebas itu
harus dibendung.
Memang sifat dari bangsa kafir adalah selalu menuntut kebebasan
bahkan dalam ibadah pelayanan tidak mau dibendung, mau bebas seperti
lautan bebas.
Yohanes
2: 6,7
6.
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut
adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
7.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah
tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun
mengisinya sampai penuh.
Inilah
saudaraku supaya bangsa kafir tidak diduduki oleh Babel = tidak
diseret oleh Babel/tidak ditenggelamkan dalam lautan api belerang,
maka kita jangan mau bebas, tetapi kita/bangsa kafir/air harus
dimasukkan kedalam tempayan = bangsa kafir harus dimasukkan dalam
tempayan penggembalaan.
Kita
sering salah dengan mengatakan "jangan tergembala nanti tidak bisa
melayani, nanti tidak bisa ini, tidak bisa itu, kita diikat, kita
dibatasi", salah!! Sebab di dalam penggembalaan, bukan pelayanannya
yang dibatasi, tetapi yang dibatasi adalah dagingnya supaya jangan
bebas, jangan liar supaya tidak diduduki oleh perempuan Babel.
Di
dalam Yohanes 2 hanya ada enam tempayan, kita dapat membayangkan, air
laut yang begitu banyak , hanya disediakan enam tempayan, padahal
jumlah bangsa kafir seperti air laut yang bebas.
Apa
artinya hanya ada enam tempayan? Artinya,
tidak semua bangsa
kafir mau tergembala, hanya kehidupan bangsa kafir yang mendapat
kemurahan dan dipilih oleh TUHAN, itu yang mau tergembala.
Mari!
di hari-hari ini kita sungguh-sungguh dan jangan sampai membiarkan
daging bebas, sebab begitu daging itu bebas = tidak tergembala, ia
akan diduduki oleh Babel/tenggelam dalam lautan api. Itu sebabnya
kita harus tergembala yang mulai dari saya sebagai seorang gembala,
harus tergembala, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, harus tergembala
supaya kita tidak diduduki oleh Babel.
Syarat
tergembala yang sudah selalu kita bahas secara sederhana yaitu:
- kandang,
orang yang tergembala, harus memiliki kandang penggembalaan.
kandang
secara jasmani itulah:
- gereja
= masing-masing harus memiliki gereja,
- organisasi
gereja. Mulai kami hamba TUHAN harus mempunyai organisasi yang
legal di Indonesia, domba-domba/sidang jemaat juga harus mempunyai
organisasi gereja. Kita disini GPT Gereja Pantekosta Tabernakel
Kristus Kasih. Jemaat Kristus Kasih harus tergembala, paling
sedikit saat saudara mau menikah tidak sulit. Banyak orang yang mau
menikah, tidak tahu hamba TUHAN itu siapa, yang penting saya
dinikahkan. Bahkan waktu mati, banyak orang yang menolak, hamba
TUHAN juga banyak di tolak, sebab mereka tidak mengetahui dari
organisasi mana almarhum ini. Saya selalu diajar oleh pdt Pong alm
--> kalau orang lain tidak mau melayani, kita yang melayani.
Tetapi
lebih penting dari itu adalah kandang secara rohani, kandang secara
rohani itulah ruangan suci dengan tiga macam alat di dalamnya yaitu:
- Pelita
Emas, untuk sekarang artinya ketekunan dalam kebaktian umum/ibadah
raya.
- Meja
roti sajian, untuk sekarang adalah ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Medzbah
Dupa sekarang ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
tergembala bagaikan air dimasukkan ke dalam tempayan, sehingga tidak
bisa diduduki lagi oleh perempuan Babel. Semoga kita dapat
mengerti.
- harus
bisa makan Firman
penggembalaan. Firman penggembalan itu Firman yang dobel seperti
dulu ketika bangsa Israel makan manna satu hari satu gomer, tetapi
hari ke-enam dua gomer = dobel.
Hari ke-enam itu adalah akhir
zaman, jadi di akhir zaman, harus makan Firman penggembalaan yang
dobel. Pertama, Firman penginjilan, tetapi juga harus ada Firman
pengajaran, sesudah kita menerima penginjilan = sudah percaya kepada
YESUS = sudah selamat, harus dilanjutkan dengan Firman
pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
memutuskan ikatan Babel. Semoga kita bisa mengerti.
Kalau
bebas --> secara tidak sadar banyak pelayan-pelayan TUHAN yang
tidak tergembala, dan nampaknya dipakai oleh TUHAN, tetapi sesudah
itu banyak yang jatuh, sebab diduduki oleh Babel. Ini bahaya besar.
Semoga kita dapat mengerti.
Hasil
dari penggembalaan adalah:
- tidak
dapat diduduki oleh Babel/tidak dapat dikuasai oleh Babel,
kalau air sudah masuk tempayan.
- mengalami
mujizat dari TUHAN, kita mengalami mujizat dari TUHAN
kalau kita berada di dalam penggembalaan, diluar penggembalaan kita
tidak bisa mengalami mujizat. Dari lautan yang luas hanya enam
tempayan, banyak bangsa kafir yang tidak mau tergembala seperti
pohon ara ditanam di tepi jalan, tidak di tanam di Bait Allah tapi
di tanam ditepi jalan sehingga tidak berbuah, daunnya banyak =
pelayanannya banyak dan tidak mau dibatasi. Banyak, tetapi tidak
pernah berbuah, sehingga dia dikutuk dan binasa.
Yohanes
2: 8-10
8.
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah
kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
9.
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur
itu—dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan,
yang mencedok air itu, mengetahuinya --ia memanggil mempelai
laki-laki,
10.
dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang
baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik;
akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Ayat
9 -->
"Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur dalam
tempayan/penggembalaan terjadi mujizat yaitu air menjadi anggur.
Tetapi
belum cukup hanya sampai ditempayan/ sudah tergembala --> ini
sudah baik, sebab kita tidak diduduki oleh Babel. Sudah baik, tetapi
masih perlu ayat 8 yaitu --> cedok. Dari lautan luas, hanya
dipilih enam tempayan;
dipilih itu berarti mendapat kemurahan
TUHAN untuk bisa tergembala.
Ini
merupakan doaku selalu sebagai gembala, jangan puas hari minggu
banyak yang datang yang datang, bagaimana waktu bible
study/pendalaman alkitab. Waktu ibadah doa penyembahan, berapa yang
tergembala? Ini pergumulan saya setiap hari. Sebab banyak yang
dipanggil, sedikit yang dipilih.
Baik!
sudah masuk penggembalaan, masih di cedok. Mencicipi itu umumnya
memakai sendok. Jadi, dari enam tempayan, cuma disendok. Ini
sungguh-sungguh ngeri dihari-hari ini, sudah dipilih/mendapat
kemurahan, tetapi masih di pilih lagi, untuk apa saudaraku?
Dari
kehidupan yang tergembala, tetapi masih terjadi pemisahan/pemilihan/
dicedok. Dari enam tempayan dicedok, dicedok satu-satu = hanya
kehidupan yang dipilih/hanya kehidupan yang mendapat kemurahan TUHAN
dan dipilih dalam sistem penggembalaan mengalami keubahan hidup
bagaikan dari air menjadi anggur. Mengalami mujizat terbesar itulah
keubahan hidup yaitu dari air menjadi anggur, jadi jangan sombong
kalau sudah masuk dalam kandang penggembalaan. Saya juga sebagai
gembala sudah berada di dalam kandang penggembalaan, domba-domba
sudah berada di kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah
jangan sombong, sebab tidak semua berubah/tidak semua mengalami
mujizat --> hanya satu sendok yang dicedok = hanya kehidupan yang
mendapat kemurahan TUHAN dan dipilih oleh TUHAN dalam sistem
penggembalaan/dalam kandang penggembalaan yang akan mengalami mujizat
terbesar yaitu keubahan hidup dari air menjadi anggur.
Yang
lain, banyak yang justru ibadahnya merupakan ibadah kebiasaan.
Disebutkan disitu ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan
menurut adat orang Yahudi --> kebiasaan. Sekarang ini banyak
ibadah-ibadah yang tidak berubah sebab ibadahnya kebiasaan = tidak
mengutamakan Firman.
Ibadah
kebiasaan, ini hanya menonjolkan yang jasmani sehingga tidak
mengutamakan pembukaan Firman TUHAN, tetapi kalau yang dipilih adalah
kehidupan yang mengutamakan pembukaan Firman, sehingga kehidupan itu
yang bisa mengalami mujizat, dan nanti akan dibedakan.
Jadi,
dicedok terlebih dahulu = kehidupan yang mendapat kemurahan TUHAN dan
dipilih oleh TUHAN untuk mengalami mujizat terbesar yaitu:
- kehidupan
yang mengutamakan pembukaan Firman,
- mau
makan Firman dengan bebas sehingga dagingnya dibatasi sehingga
kehidupan itu dapat berubah dan dagingnya dibatasi sehingga dia bisa
mengalami mujizat.
Tetapi
banyak kehidupan yang sudah tergembala, tetapi tidak mengalami
mujizat, tidak mengalami air jadi anggur, air tetap air, sejak dulu
tetap air untuk cuci tangan cuci kaki, sejak dulu adat istiadat,
sebab ibadahnya hanya kebiasaan rutinitas, kebiasaan, hanya
menonjolkan perkara-perkara jasmani, tidak mengutamakan pembukaan
Firman.
Inilah
kehidupan yang tidak mengutamakan pembukaan Firman, tidak makan
Firman dengan bebas tetapi penuh dengan ikatan = diikat waktu
sehingga ibadahnya hanya kebiasaan. Ada kesegaran/ada air, tetapi
kesegaran dunia. Kalau tidak ada Firman TUHAN, maka kesegaran apa-pun
didunia ini, atau kesegaran apapun yang kita alami tetapi tanpa
pembukaan Firman, maka itu adalah kesegaran dunia, kesegaran daging.
Kalau
ada pembukaan Firman, kita merasa segar dan itu adalah kesegaran
surga. Bukan hanya segar, tetapi manis = keubahan hidup.
Mari
jangan tertipu ibadah-ibadah kebiasaan/segar, kelihatan ada air
tetapi air dari dunia, kesegaran dunia itu merupakan kesegaran tanpa
pembukaan Firman. Semoga kita bisa mengerti.
Saudaraku,
kalau kesegaran dari dunia hanya berupa air --> segar! tetapi
tidak masuk pesta nikah = air tidak bisa masuk pesta nikah, hanya air
anggur yang bisa masuk pesta nikah = keubahan dan kesegaran itu yang
masuk pesta nikah.
Apa
yang harus diubahkan dari bangsa kafir ini?
- Yohanes
2: 3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata
kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Kekurangan,
tetapi sudah disebut kehabisan --> kekurangan menjadi
kehabisan.
Inilah tabiat yang harus diubahkan terutama dari
bangsa kafir adalah tabiat yang bernama kuatir.
Kuatir ini sama dengan penakut dan bimbang yang akan menenggelamkan
manusia ke dalam lautan api dan belerang.
Tabiat yang
harus diubah adalah air menjadi air anggur, mulai dari tabiat kuatir
yaitu:
- hidup
sehari-hari,
- kuatir
masa depan,
- takut
dan bimbang sehingga dia tidak bebas melayani TUHAN, beribadah
tetapi terus merasa kuatir sehingga tidak bebas dalam melayani
TUHAN, ini nerupakan kesalahan yang fatal.
Tetapi
kalau kita mau tergembala, disitulah kita menyerahkan kekuatiran
kepada TUHAN --> 1 Petrus 5: 7 Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu.
Mari, saya juga termasuk bangsa kafir, tetapi kalau
kita sudah tergembala, mari berusaha dengan memohon kepada TUHAN ?
- TUHAN,
cedoklah saya, kalau tadinya kita berada di lautan bebas, tetapi
sudah dimasukkan dalam tempayan. Puji TUHAN, terima kasih TUHAN
untuk kemurahan pilihan-Mu sehingga saya dapat tergembala dengan
baik,
- Tetapi
sesudah tergembala, mari TUHAN, cedoklah saya, ubahkanlah saya/
dari air menjadi air anggur mulai dari tabiat kuatir, penakut,
bimbang itu kita serahkan kepada TUHAN sehingga kita dapat menyerah
sepenuh kepada TUHAN, dan TUHAN Gembala Agung yang memelihara kita
dan ini sudah dibuktikan, bukan teori.
Waktu
bangsa Israel berada di padang gurun sehingga mereka tidak dapat
menabur dan juga tidak dapat menuai, tetapi TUHAN sebagai Gembala
memelihara secara langsung dan ini sudah dibuktikan, bukan teori
tetapi sudah dibuktikan --> Israel tidak menabur dan juga tidak
menuai, mereka hanya beribadah, dan TUHAN sebagai Gembala mampu
untuk memelihara kebutuhan mereka sehari-hari dan juga masa depan
dan untuk sekarang berarti, TUHAN mampu memelihara hidup kita
sehari-hari, masa depan sampai jaman antikrist, dimana dunia ini
sungguh-sungguh dikuasai oleh antikrist,
Tiga setengah tahun
kita dipelihara oleh Gembala Agung/ kita dipelihara oleh TUHAN.
Mungkin banyak yang belum percaya, dengan mengatakan bahwa saya
hidup dari gaji, tetapi saya berdoa. Semoga saudara bisa percaya,
sebab kalau saudara berpendapat bahwa sekarang saudara hidup dari
gaji, dari ijasah, nanti di jaman antikrist, dia akan betul -betul
menderita, betul-betul dia akan dicakar oleh antikrist. Itu sebabnya
biarlah mulai sekarang, kita menyerahkan hidup kepada TUHAN, dan
juga menyerahkan segala kekuatiran.
Mari, saudaraku,
sungguh-sungguh:
- jangan
takut,
- jangan
bimbang,
- jangan
kuatir yang menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN tetapi
mari, kita utamakan ibadah pelayanan = orang yang menyerahkan
kekuatiran, dan juga orang yang menyerahkan hidup kepada TUHAN,
sehingga dia mengalami pemeliharaan TUHAN. Semoga kita bisa
mengerti.
Ini
yang tabiat pertama yang harus diubah.
- Yohanes
2: 5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah
itu!"
Taat
dengar-dengaran,
tabiat dari bangsa kafir tidak taat, selalu memberontak dan juga
durhaka dan ini yang harus diubah. Bangsa kafir, yang tidak taat dan
suka memberontak harus diubah menjadi taat dengar-dengaran = air
menjadi air anggur.
Pemimpin pesta ini sudah bingung sebab
kekurangan air anggur, kemudian pelayan-pelayannya datang dengan
membawa air, dan diperintahkan untuk mencedok --> cedok! bawalah
kepada pemimpin pesta.
Kita dapat membayangkan, yang dibutuhkan
air anggur, tetapi diperintahkan untuk mencedok dan membawa air
kepada pemimpin pesta, ini sungguh-sungguh beresiko besar sebab
dapat kehilangan pekerjaan (di phk).
Mari, suadaraku, kita
taat dengar-dengaran sekali-pun mungkin ada ancaman akan di phk -->
jangan takut! Asal kita taat dengar-dengaran, maka TUHAN Yang akan
membela kita.
YESUS taat sampai mati di kayu salib, mungkin
secara manusia kita mengatakan --> Juru Selamat, tetapi mati,
namun ALLAH membangkitkan, dengan ketaatan, ALLAH membangkitkan,
meninggikan = mengalahkan musuh-musuh.
Taat dengar-dengaran
dengan resiko apapun yang harus kita alami dan ini di mulai dalam
nikah. Sebagai seorang suami harus taat dengan mengasihi istri,
sekali-pun istrinya itu cerewet luar biasa. Sebaliknya sebagai
seorang istri yang mau taat kepada Firman dengan tunduk kepada suami
sekali-pun suaminya itu bengis, sedikit-sedikit memukul, bagaimana
saya dapat tunduk? Harus! Tunduk dengan resiko apapun.
Kalau
kita taat dengar-dengaran, maka akan ada kuasa kemenangan dari TUHAN
untuk mengalahkan musuh-musuh (Filipi 2: 8- 10) ada kuasa kemenangan
dari Tuhan atas musuh-musuh.
Sekali-pun suami itu bengis,
tetapi sebagai istri, kita tunduk, maka nanti suami itu akan
dimenangkan; kalau istri begitu cerewet dan suka melawan, tetapi
sebagai suami, kita mengasihi dia, maka nanti istri itu akan
dimenangkan. Jangan suami yang berusaha untuk memenangkan istri
dengan menghajarnya biar kapok --> jangan! biar kuasa TUHAN Yang
bekerja. Sebab kalau suami berusaha untuk memenangkan istri dengan
menghajarnya, maka ia tetap akan memberontak.
Kemudian di
dalam ibadah pelayanan, sekali-pun ada halangan untuk masuk dalam
tiga macam ibadah, tetapi kalau itu merupakan perintah TUHAN, maka
kita harus melakukannya = taat dengar-dengaran sampai kita
mendapatkan kuasa kemenangan dari TUHAN. Semoga kita bisa
mengerti.
Mari, sebagai bangsa kafir yang mungkin masih berada di
lautan bebas, harus berhati-hati, sebab gempa bisa datang, sehingga
dapat diduduki oleh Babel. itu sebabnya, mohon kepada TUHAN, agar
TUHAN memilih aku, tolonglah aku dengan kemurahan-Mu agar dapat
masuk ke dalam tempayan/ke dalam penggembalaan, itu sudah cukup
bagiku.
- Yohanes
2: 9, Setelah pemimpin pesta itu mengecap air,
yang telah menjadi anggur itu -- dan
ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang
mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
Ayat
9 --> "Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air" -->
mengecap = menjilat.
Mencicipi
itu dengan lidah/bibir. Jadi, lidah
harus diubahkan. Lidahnya dari bangsa kafir
hanya menjilat muntah; maafkan, bangsa kafir hanya seperti anjing.
Kalau tidak taat, akan masuk dosa-dosa Babel dan itu seperti anjing
yang hidupnya keji, dan juga seperti sundal. Semoga kita dapat
mengerti.
Lidah yang menjilat muntah = kata-kata dusta, sebab
keahlian dari bangsa kafiradalah dusta yang merupakan dosa yang
otomatis, lebih otomatis dari senjata api apapun didunia. Sekali-pun
senjata api itu otomatis, tetapi masih harus dikokang dan diisi
dengan peluru, baru otomatis.
Selain berdusta, juga suka
memfitnah dan lain-lain, inilah lidah menjilat muntah harus diubah
menjadi lidah yang menjilat roti, menjilat air anggur, roti itu
Firman, air anggur itu pesta Mempelai = Firman Mempelai.
Markus
7: 27-30
27.
Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang
dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
28.
Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing
yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan
anak-anak."
29. Maka kata Yesus kepada
perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab
setan itu sudah keluar dari anakmu."
30.
Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu
berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Inilah
perempuan kafir yang datang kepada TUHAN karena anaknya dirasuk
setan dan tidak dapat disembuhkan oleh siapapun = sudah mustahil.
Dia datang kepada TUHAN, dan memohon belas kasihan -->
'kasihanilah aku, tolonglah aku' = mohon belas kasihan kepada
TUHAN supaya ditolong, tetapi Tuhan menjawab: 'tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan memberikan kepada
anjing'.
Bangsa kafir seperti anjing yang lidahnya hanya
menjilat muntah, tetapi perempuan ini berkata 'benar TUHAN' =
memang kami najis, tetapi sekarang kami rindu menjilat roti.
Mari,
saudaraku! lidah yang menjilat muntah dibaharui menjadi lidah yang
menjilat roti/Firman, menjilat air anggur untuk pesta Mempelai. Jadi
menjilat roti = menjilat air anggur = kita dapat menikmati Firman
Mempelai/Firman pengajaran Mempelai dalam terang tabernakel.
Inilah
nasib dari bangsa kafir yang membutuhkan Firman Mempelai, sebab
jelas nikah dan buah nikahnya hancur, tidak tahu suaminya ada
dimana, dan anaknya dirasuk setan sehingga istrinya yang mengantar/
ibunya yang mengantar/ibunya yang berjuang. Bangsa kafir sangat
membutuhkan Firman Mempelai --> 'benar TUHAN'. Ini yang
disebut kata-kata iman.
Kalau kita bisa menikmati Firman
mempelai, Firman menjadi iman akan menghasilkan kata-kata iman -->
'benar TUHAN' inilah kata-kata iman. Sebab disebutkan oleh TUHAN
--> 'karena kata-katamu, pergilah sekarang' sebab setan itu
sudah keluar dari" kata-kata iman.
Kata-kata
iman ini apa, kata-kata iman ini adalah:
- orang
yang bisa menikmati Firman Mempelai,
- bisa
menjilat menikmati Firman Mempelai, menjilat roti menjilat air
anggur, menikmati Firman Mempelai sekarang ini sehingga dia
memiliki kata-kata iman, lidahnya berubah dari kata sia-sia menjadi
kata-kata iman.
Jadi, kata-kata iman itu adalah membenarkan
Firman dan menyalahkan diri sendiri/mengaku dosa kepada TUHAN,
bukan mengkritik sebab kalau kita mengkritik, maka tidak akan ada
kata-kata iman tetapi kata sia-sia, seperti: mana bisa, tidak bisa
itu, tidak mungkin sebab tidak logis, itu bukan kata-kata iman,
tetapi kata sia-sia = tetap anjing, tetap tidak berubah.
Ibu
tadi sekalipun anaknya yang sakit tetapi dia berkata: ' tolonglah
aku, aku = mengaku. Mari bagi para orang tua, saya termasuk orang
tua juga, saya punya anak, kalau anak dalam masalah, dalam
kesulitan, jangan langsung dipukul, tetapi periksa diri seperti ibu
tadi, tolonglah aku, aku yang salah. Semoga kita dapat
mengerti.
Kemudian kata-kata iman yang kedua, adalah
kata-kata yang sesuai Firman, tidak ada dusta lagi. itu
kata-kata iman. Ini adalah orang berubah dari air menjadi air anggur
= tabiat berubah, tidak ada kekuatiran, tidak ada pemberontakan,
durhaka menjadi taat dan lidah juga harus berubah ada kata-kata
iman, apapun masalah kita, ini sudah mustahil, anak dirasuk setan,
siapa yang dapat melawan setan?mustahil! itu sebabnya dibutuhkan
kata-kata iman.
Satu lagi kata-kata iman adalah iman/percaya
dan mempercayakan diri kepada TUHAN = tidak berharap lain,
hanya berserah, hanya berharap kepada TUHAN tidak kepada yang
lain.
Mungkin dia sudah bawa ke orang lain, tetapi tidak bisa
sembuh, dia bawa kepada TUHAN, yang merupakan harapan terakhir,
sebab sudah tidak ada yang lain.
Sekarang ini mungkin kita
mengalami banyak masalah, sudah lewat ini lewat itu tetapi mengapa
jalan masih buntu? TUHAN menunggu kata-kata iman yaitu 'tolonglah
aku', TUHAN sebab hanya TUHAN yang dapat menolong --> kata-kata
iman, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Kalau
dari pihak kita ada kata-kata iman, maka dari pihak TUHAN akan ada
belas kasihan TUHAN. Jadi, kata-kata iman ditambah belas kasihan
TUHAN, akan menghasilkan mujizat dari yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Anaknya sudah dirasuk setan, siapa yang dapat menyembuhkan
orang yang dirasuk setan? tidak mungkin ada, kecuali
TUHAN.
Sekarang ini mungkin ada yang tidak mungkin di dalam
hidup, sekian tahun kita mungkin berada di lautan bebas/daging ingin
bebas, marilah datanglah dan masuk di tempayan/penggembalaan dengan
sungguh-sungguh.
Sesudah berada di dalam tempayan sekian
tahun, mengapa tidak mengalami mujizat/tidak ada pertolongan TUHAN,
semuanya terasa hambar sebab hanya air = tidak ada rasa
manis.
Mari, periksa:
- adakah
keubahan hidup,
- adakah
kita sudah dicedok,
- adakah
tabiat kuatir sehingga tidak mengutamakan TUHAN.
- adakah
tabiat yang tidak taat sehingga masih suka memberontak sehingga
kita kalah terus dan juga tidak ada kuasa kemenangan
- dan
satu lagi sebagai penentu yang terakhir, adakah kata-kata iman,
atau masih kata sia-sia, berubahlah sekarang ini.
Sebagai
bangsa kafir, saya mengaku inilah kelemahan dengan lidah ini yang
banyak berkata sia-sia dan bukannya kata-kata iman, tetapi kalau
sekarang ini ada kata-kata iman, maka TUHAN akan datang dengan belas
kasih, iman ditambah belas kasih menghasilkan mujizat dari yang
mustahil menjadi tidak mustahil.
Satu lagi, selain kata-kata
iman juga ada perbuatan iman
--> 1 Raja-Raja 17: 12,13,
15,16,
12.
Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku
sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan
dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan
mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya,
maka kami akan mati."
13. Tetapi Elia
berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti
yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti
bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah
kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
15. Lalu
pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan
Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat
makan beberapa waktu lamanya.
16. Tepung
dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak
berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan
Elia.
Ayat
12 --> inilah janda Sarfat /bangsa kafir yang kuatir
dengan mengatakan bahwa kami akan mati.
Ayat
13 --> "Tetapi Elia
berkata kepadanya: "Janganlah takut,"
--> jangan takut, jangan bimbang, jangan
kuatir.
"tetapi
buatlah lebih dahulu bagiku" -->
untuk TUHAN terlebih dahulu, jangan untuk kita terlebih
dahulu.
Ayat 15 --> ini
perbuatan iman, mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN, lewat
perbuatan.
O puji TUHAN,
selain kata-kata iman, ada keubahan lidah, tetapi juga ada perbuatan
iman.
Perbuatan iman adalah:
- perbuatan
dalam kebenaran sesuai dengan Firman,
-
mengutamakan
TUHAN lebih dari segala sesuatu, lebih dari hidupnya sendiri. Janda
ini mempunyai segenggam tepung sedikit ini, dan dia berkata: kalau
aku membuat roti untuk-ku, untuk anak-ku, kemudian mati. Tetapi
sekarang Firman TUHAN datang, kamu boleh membuat itu, tetapi untuk
TUHAN terlebih dahulu. Untuk nabi terlebih dahulu, sebab ia
merupakan utusan TUHAN. Banyak kali kita memakai logika sehingga
berkata bahwa Firman ini keterlaluan, dan seringkali terjadi
seperti itu.
Mari,
dua hal ini yang ditunggu dari bangsa kafir yang bagaikan lautan
bebas, daging ini jangan mau bebas, tetapi masuk tempayan/tergembala
dan bertekun dengan sungguh-sungguh mengutamakan Firman, sehingga
perbuatan kita diubahkan, lidah diubahkan dengan hanya berkata
kata-kata iman, juga ada perbuatan iman, sehingga kita mengalami
mujizat demi mujizat dari TUHAN yaitu dari yang mustahil menjadi
tidak mustahil, dari yang tidak ada menjadi ada. Terus menerus
mengalami mujizat sampai kita diubahkan menjadi sama mulia dengan
Dia.
Mari,
saudaraku, jika ada iman, pasti akan ada belas kasihan, ada kasih
karunia dan anugerah TUHAN.
Wahyu
22: 20,21
20.
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku datang segera!" Amin,
datanglah, Tuhan Yesus!
21.
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Ayat
20 -->
"Ya, Aku datang segera!" --> ini
merupakan kesiapan dari TUHAN YESUS, bagaimana dengan gereja TUHAN?
"
Amin,"
--> kata-kata iman dan perbuatan iman.
"
datanglah,
TUHAN YESUS!" --> Datanglah,
apa yang datang? Kalau ada iman maka belas kasihan TUHAN Yang datang
untuk mengangkat kita nanti di awan-awan yang permai, ini mujizat
terakhir dan yang terbesar sebab kita akan diubahkan menjadi sama
mulia dengan TUHAN YESUS/menjadi Mempelai Wanita.
Kita
tidak salah lagi dalam perkataan dan hanya menyembah TUHAN -->
Wahyu 19: 6,7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak terus
,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Itulah
hanya suara Haleluyah, sudah tidak salah dalam perkataan, dan kita
menjadi sempurna seperti TUHAN.
Mari
dimana ada kata-kata iman, perbuatan iman, disitu ada belas kasihan
TUHAN untuk mengadakan mujizat baik secara jasmani, mau-pun mujizat
secara rohani sampai kita menjadi sama dengan YESUS dan siap
menyambut kedatangan-Nya Yang kedua kali.
TUHAN
memberkati.1