Matius
24, secara keseluruhan merupakan penghukuman TUHAN atas dunia ini dan
yang lazim disebut dengan kiamat; dunia beserta isinya akan hancur
dan lenyap oleh api yang dari langit. Dan terjadinya hal ini
bersamaan dengan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Ada
tanda/nubuatan tentang kiamat ini, yaitu di dalam
Matius 24: 3-44,
tentang tujuh nubuatan yaitu:
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26-ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> ay 32-ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay 36-ay 44
Kita
akan tetap mempelajari
NUBUAT
TENTANG BANGSA-BANGSA
--> Matius 24: 6-8
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan.
Akan
ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Nubuat
tentang bangsa-bangsa yang akan terjadi kegoncangan-kegoncangan yang
melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia sehingga mengakibatkan
ketakutan, kegelisahan bahkan kebinasaan/kematian.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Ketiga
macam kegoncangan di atas ini mewakili seluruh kegoncangan.
Kita
akan membahas tentang
GEMPA
BUMI.
Wahyu
6: 12-14
12.
Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam,
sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi
hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya
bagaikan darah.
13.
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon
ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin
yang kencang.
14.
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan
tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Pada
waktu yang lalu kita sudah membaca di dalam Wahyu 6 ini, tentang
gempa bumi yang dahsyat dan yang membuat pulau-pulau dan
gunung-gunung tergeser dari tempatnya. Sudah pernah terjadi di daerah
Aceh dan juga di pulau Nias yang saya baca di koran bahwa kedua
daerah ini sudah sedikit bergeser dari tempatnya.
Tetapi
saya membaca di dalam ktb Wahyu 16, nanti akan terjadi gempa yang
dahsyat dan ini bukan hanya pulau dan gunung yang bergeser, tetapi
pulau dan gunung itu lenyap/hilang/tenggelam.
Ada
21 yaitu 3 x 7 penghukuman dan Wahyu 16 ini merupakan penghukuman
TUHAN yang terakhir.
Wahyu
16: 17-21
17.
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari
dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu,
katanya: "Sudah terlaksana."
18.
Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah
gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia
ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
19.
Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah
kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah
Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang
penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
20.
Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi
gunung-gunung.
21.
Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa
manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu,
sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Inilah
gempa dan hujan es, tetapi saya tidak akan berbicara tentang hujan
es, tetapi saya berbicara tentang gempa yang dahsyat sebab
pulau-pulau dan gunung-gunung akan lenyap/hilang/tenggelam sehingga
banyak manusia yang mati secara tubuh.
Gempa
secara rohani ini dikaitkan dengan Babel, jadi gempa secara rohani
adalah pengaruh dari dosa Babel/anggur Babel yang membuat anak
TUHAN/hamba TUHAN tenggelam/lenyap bersama dunia bahkan tenggelam di
dalam lautan api dan belerang sehingga tubuh, jiwa dan rohnya binasa
di neraka.
Kita
memeriksa praktek dari dosa/anggur Babel yaitu:
- Wahyu
17: 1, 2, 4, 5
1. Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan
itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang
banyak airnya.
2. Dengan dia raja-raja di
bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk
oleh anggur percabulannya."
4. Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan
emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas
penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Jadi, praktek pertama dari dosa/anggur Babel adalah dosa
kenajisan/percabulan itulah dosa makan minum dan dosa kawin
mengawinkan.
- pelacur
= tidak setia.
Kita harus berhati-hati dengan dosa tidak setia; tidak
setia di dalam ibadah pelayanan, dan juga tidak setia di dalam
nikah. Sebab kalau tidak setia kepada TUHAN, maka dapat tidak setia
kepada hal yang lain. Mungkin kita waspada sebab sudah mengetahui
tentang dosa percabulan, tetapi seringkali kita lupa dengan dosa
tidak setia itu juga sama dengan dosa Babel = pelacur yang besar.
- Yesaya
14: 23, "Aku akan membuat Babel menjadi milik
landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih
dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Inilah
dosa Babel yang bagaikan rawa-rawa. Rawa ini bukan seperti sungai,
sebab kalau sungai itu menerima air dari mata air, kemudian
dialirkan, tetapi kalau rawa, airnya tidak dapat mengalir, hanya
menerima air saja dari mana-mana. Jadi rawa ini menunjuk pada dosa
egois/mementingkan diri sendiri. Rawa ini bukanlah
kehidupan yang biasa, atau kehidupan yang tidak berguna, sekali-pun
merupakan kehidupan yang menerima berkat TUHAN/kehidupan yang
diberkati oleh TUHAN, tetapi tidak dapat menjadi berkat bagi orang
lain = Babel.
Itu sebabnya, mari! kalau kita diberkati, baik
secara rohani mau-pun secara jasmani, kita harus ingat kepada orang
lain yang dimulai dari:
- rumah
tangga kita/sesama di dalam rumah tangga = menjadi berkat di dalam
rumah tangga --> kaum muda, jangan melupakan orang tua kita.
- di
gereja/di penggembalaan --> kita harus ingat, sebab banyak
anggauta sidang yang membutuhkan.
- antar
penggembalaan --> TUHAN mempercayakan kita dengan melakukan
ibadah kunjungan, baik di Jawa, mau-pun ke luar pulau. Sebab banyak
anggauta tubuh Kristus dimana-mana yang membutuhkan berkat Firman
yang sudah kita terima. Mari, kita sungguh-sungguh perhatikan
supaya kita jangan menjadi rawa, tetapi kita menyalurkan berkat
yang TUHAN berikan kepada kita.
Orang
yang egois/mementingkan diri sendiri, karena ia terikat oleh uang
dan ini merupakan kejahatan sebab ia menjadi kikir/tidak dapat
memberi. Itu sebabnya saudaraku, mari! TUHAN selalu mengulang-ulang
dosa ini yaitu dosa egois/dosa mementingkan diri sendiri. Kita mohon
kepada TUHAN, supaya kita yang sudah diberkati oleh TUHAN, dapat
menjadi berkat bagi orang lain, sebab kalau tidak, maka kita akan
menjadi rawa = Babel yang akan dibinasakan. Semoga kita dapat
mengerti.
- Wahyu
18: 21, Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat
sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam
laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan
dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Dosa apa
ini, yaitu Babel yang dikaitkan dengan batu kilangan? Matius 18,
'siapa yang menyandung' = dosa
sandungan.
Banyak
yang mengetahui bahwa dosa Babel itu adalah:
- dosa
percabulan.
- tidak
setia.
- egois/mementingkan
diri sendiri = diberkati, tetapi tidak menjadi berkat bagi orang
lain = tidak dapat memberi.
- dosa
sandungan.
Matius
18: 6, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah
satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia
ditenggelamkan ke dalam laut.
Bahasa
asli dari menyesatkan adalah menyandung/skandalon.
Dosa
sandungan adalah:
- menjadi
sandungan bagi orang lain,
- mudah
tersandung dan tersinggung.
Inilah
gempa secara rohani yaitu anggur/dosa Babel yang paling dahsyat yang
melanda dunia dan juga melanda gereja TUHAN yaitu dosa kenajisan,
dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan yang tidak memandang
bulu/menghantam manusia di dunia termasuk anak-anak TUHAN dan
hamba-hamba TUHAN.
Supaya
tidak terseret dan tenggelam oleh gempa yang dahsyat/dosa
Babel/anggur Babel, maka kita harus memperhatikan tiga kali kata
'sudah genap/sudah selesai/sudah terlaksana' yaitu:
- Yohanes
19: 28-30
28.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci
--: "Aku haus!"
29.
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan
bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang
hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Ay
29, anggur asam = anggur Babel yang pahit.
Perkataan
'sudah selesai' yang pertama terjadi di kayu salib.
Ini yang harus kita perhatikan ketika menghadapi gempa yang
dahsyat/penghukuman TUHAN yang terakhir sebab akan menenggelamkan
manusia di dunia ini sampai di lautan api
belerang/neraka.
Perkataan
'sudah selesai yang terjadi di kayu salib', menunjuk pada
pekerjaan penebusan
dosa oleh YESUS.
YESUS Yang tidak berdosa = tidak berbuat dosa = tidak mengenal dosa,
rela untuk meminum anggur asam (di dalam injil yang lain disebut
dengan anggur bercampur empedu = kecut dan getir/pahit). Ini
menunjuk pada dosa-dosa sampai pada puncak dosa Babel/anggur Babel
agar dapat memberikan anggur yang manis kepada kita/kepada kehidupan
yang sudah ditebus.
Itu
sebabnya kita jangan sampai ditipu oleh setan yang mengatakan bahwa
berbuat dosa itu enak apalagi kalau dikaitkan dengan dosa sex, dosa
makan minum dan narkoba yang akan membuat manusia melayang-layang
--> tidak!!
Sebab sesungguhnya dosa itu merupakan anggur asam yang pahit dan
membuat hidup itu getir dan pahit dan ini yang diminum oleh TUHAN
YESUS supaya YESUS dapat memberikan anggur yang manis/kebahagiaan
surga kepada kita yang sudah ditebus.
Jadi, supaya kita
tidak terseret dan tenggelam oleh dosa Babel/gempa yang paling
besar, maka kita harus memperhatikan kalimat/kata 'sudah selesai'
yang untuk sekarang berarti, kita harus memperhatikan
penebusan.
Proses
mengalami penebusan dosa sampai 'selesai' yaitu:
- percaya
kepada YESUS,
ini
mutlak, sebab YESUS Yang sudah menanggung anggur yang pahit/dosa
Babel sudah YESUS minum saat Ia berada di atas kayu salib. Itu
sebabnya kita harus percaya/iman kepada YESUS lewat mendengarkan
Firman dan juga membaca Firman sehingga akan menimbulkan iman.
Semoga kita dapat mengerti.
- bertobat,
berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Bagaimana caranya agar dapat
bertobat? Di mulai dengan mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada
sesama. Saat kita mengaku dosa = meng-aku = aku yang bersalah.
Jangan menyalahkan orang lain. Jadi, aku yang bersalah = memberi
minum anggur asam kepada YESUS. Diatas kayu salib YESUS berteriak
'Aku haus' = YESUS belum puas sebelum meneguk/menanggung anggur
asam = dosa manusia terutama dosa Babel = anggur Babel = puncak
dosa dan setelah meminum ini, barulah YESUS merasa puas.
Jikalau
kita memberi YESUS minum = mengaku dosa, kita akan diampuni oleh
Darah YESUS dan jangan berbuat dosa lagi = berhenti berbuat dosa
dan kembali kepada TUHAN = bertobat. Inilah proses mengalami
penebusan dosa.
Darimana
kita mulai mengaku dosa ini?
1
Korintus 5: 7, 8, 11
7.
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga
telah disembelih, yaitu Kristus.
8.
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama,
bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti
yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
11.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan
bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara,
adalah orang (1)cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala,
(4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Bertobat
dari enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh manusia.
Dosa
yang mengikat tubuh yaitu:
cabul = dosa kawin mengawinkan, kemudian mabuk = dosa makan
minum.
Dosa yang mengikat tubuh/daging ini tidak dapat terlepas,
kalau kita tidak sungguh-sungguh mendengarkan Firman = percaya
kepada YESUS lewat mendengarkan Firman. Kemudian kita mengaku dosa
dan oleh Darah YESUS kita diampuni dan bertobat secara radikal
supaya jangan disentuh lagi oleh dosa-dosa itu.
Dosa
yang mengikat jiwa sehingga menjadi tabiat yaitu:
pemfitnah, penipu dan kikir. Pemfitnah dan penipu = dosa sandungan
--> katanya ke gereja, tetapi menipu saya, sehingga ia menjadi
tersandung. Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Sesungguhnya saya
merasa senang kalau ada anak TUHAN yang bekerja sama dengan sesama
anak TUHAN apalagi satu gereja. Tetapi banyak kali bekerja sama ini
justru menjadi sandungan sebab menipu dan memfitnah. Inilah dosa
yang mengikat jiwa sehingga menjadi
karakter/sifat/tabiat.
Kemudian kikir = egois = terikat akan
uang. Ini juga mengikat jiwa sehingga harus terlepas.
Dosa
yang mengikat roh
= penyembahan berhala. Satu saat, banyak anak TUHAN/hamba TUHAN
akan menyembah uang sehingga menjadi serakah = merampas hak orang
lain terutama hak dari TUHAN, terutama bagi kami para hamba-hamba
TUHAN, mari jangan merampas hak TUHAN yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus sehingga kami menjadi penyembah berhala =
menyembah uang.
Inilah
proses mengalami penebusan dari dosa sampai nanti 'sudah selesai'
yang dimulai dari:
- percaya
lewat mendengarkan Firman,
- bertobat
dari enam dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh --> semua ini
merupakan anggur percabulan/anggur Babel/enam dosa. Jika kita
terlepas dari dosa-dosa ini, pasti kita akan terlepas dari
dosa-dosa lainnya, sebab dosa Babel ini merupakan puncak dari
dosa. Selain menyembah uang, maka penyembahan berhala juga
merupakan sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi
TUHAN/untuk setia kepada TUHAN. Itu sebabnya, jika ada berhala,
kita menjadi tidak setia kepada TUHAN. Berhala ini dapat berupa
pekerjaan kita, kuliah, pacar dllnya sehingga membuat kita tidak
setia kepada TUHAN.
- baptisan
air dan baptisan Roh Kudus,
dilahirkan
dari air dan Roh. Baptisan air dan baptisan Roh Kudus, akan
menghasilkan hidup baru (1 Korintus 5: 8). Ini betul-betul
mengalami kelepasan dari dosa.
1
Korintus 5: 8,
Karena
itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan,
tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Jadi,
hidup baru adalah hidup di dalam kemurnian dan kebenaran = menerima
kata sudah selesai
= dosa itu sudah selesai.
Contoh:
si A memiliki dosa mencuri, kemudian dosa itu ditunjuk oleh Firman
atau dosa cabul, kemudian ia mengaku dosa dan bertobat sehingga ia
dapat hidup benar dan hidup murni sebab tidak mengulangi dosa-dosa
itu lagi = mendengar Suara YESUS Yang berkata 'sudah selesai
penebusan'. Terus sampai pada dosa z, terus diakui, bertobat dan
dapat hidup benar dan murni, maka tidak ada dosa lagi = 'sudah
selesai'. Sehingga dapat hidup benar seperti YESUS Benar.
Jika
kita sudah mendengar 'sudah selesai penebusan', maka kita tidak
akan mendengar 'sudah selesai penghukuman'. Itu sebabnya mulai
sekarang kita mendengar kata 'sudah selesai penebusan' yaitu
menyelasaikan dosa a sampai dengan dosa z sehingga kita dapat hidup
dalam kebenaran dan kemurnian. Ini berarti kita
berpesta
= minum
air anggur yang manis dari TUHAN
= kebahagiaan
surga.
Air anggur yang pahit sudah diakui dan juga sudah diminum oleh
YESUS.
Bagi
kaum muda, sekali lagi, saudara jangan ditipu sebab sekarang ini,
ada istilah pesta narkoba, pesta sex --> ini
bukanlah pesta, tetapi kepahitan yang membawa kepada kehancuran.
Yang benar-benar pesta adalah kebenaran dan kemurnian = anggur yang
manis. Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
kuasa dari:
baptisan air dan urapan Roh Kudus membuat kita dapat hidup benar
dan murni.
- Wahyu
21: 5, 6
5.
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah,
karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
6.
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah
Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan
Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Ay
6 --> Semuanya telah terjadi = sudah selesai = sudah genap =
sudah sempurna = Yerusalem Baru. Pekerjaan penyempurnaan sudah
selesai yang terdengar di Yerusalem Baru.
Proses
pekerjaan penyempurnaan ini lewat ' Aku menjadikan segala sesuatu
baru' = lewat proses pembaharuan. Jadi, proses penyempurnaan =
proses pembaharuan = keubahan
hidup.
Sesudah
penebusan, kita hidup benar dan suci, harus diteruskan untuk
mendengarkan suara sudah selesai itulah proses pembaharuan = proses
penyempurnaan.
Apa
yang harus dibaharui?
Di dalam Wahyu 21 ini, pembaharuan ini ditunjukkan dengan kata
'tidak
ada lagi'.
Jadi,
pembaharuan itu = tidak
ada lagi yang lama.
Jadi
yang harus dibaharui adalah:
- Wahyu
21: 1,
Lalu
aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang
pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada
lagi.
Jadi
pembaharuan yang pertama adalah laut
tidak ada lagi.
Jika
kita mau menjadi sempurna = masuk dalam proses penyempurnaan =
pembaharuan/tidak ada lagi yang lama adalah laut tidak ada lagi =
laut yang harus dibaharui.
Apa
arti dari laut?
Yakobus
1: 6-8
6.
Hendaklah
ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab
orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima
sesuatu dari Tuhan.
8.
Sebab
orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Jadi
arti secara rohani dari laut tidak ada lagi adalah tidak boleh
lagi ada hati yang bimbang. Seperti Petrus yang senior saja,
hatinya bimbang, sehingga ia tenggelam, apalagi kita yang junior.
Jika kita tidak ingin tenggelam bersama Babel, maka kita harus
mengalami pembaharuan hati = tidak boleh ada lagi hati yang bimbang
dan ini mutlak.
Angin =
- angin
pencobaan; bimbang saat menghadapi pencobaan,
- angin
pengajaran-pengajaran palsu
Akibatnya:
- hidupnya
tidak tenang, sebab ia mendua hati.
- tidak
mendapatkan apa-apa dari TUHAN = tidak mendapatkan pertolongan
bahkan tenggelam.
Itu
sebabnya mari, kita memperhatikan 'sudah selesai' dan dimulai
dengan menyelesaikan dosa terutama dari enam dosa yang harus diakui
dan jangan berbuat dosa lagi sehingga dapat hidup benar dan murni.
Kemudian 'sudah selesai' --> kita minum air anggur yang
manis/pesta.
Jika hati sudah dibaharui, maka akan menjadi
kuat dan teguh hati = hanya berharap YESUS di saat kita menghadapi
pencobaan dan hanya berpegang teguh pada satu Firman pengajaran
yang benar, yang sudah kita terima, yang sudah kita
yakini.
Seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus -->
sekali-pun itu adalah malaikat, tetapi jika yang diajarkan adalah
pengajaran yang lain, maka kita jangan mau menerimanya. Bahkan
rasul Paulus mengatakan 'terkutuklah ia'. Ini betul-betul sudah
kuat dan teguh hati.
Mari, mulai dari saya sebagai gembala
dan juga bagi rekan-rekan gembala, sidang jemaat mau dibawa kemana,
kalau gembalanya sendiri seperti angin yang diombang-ambingkan ke
sana dan ke sini, maka jemaat semuanya akan tenggelam. Itu sebabnya
kami para gembala yang bertanggung jawab kalau banyak jemaat yang
tenggelam. Itu sebabnya para gembala harus tegas dengan berpegang
teguh pada satu pengajaran yang benar = kuat dan teguh hati = tidak
bimbang. Ini yang akan masuk dalam penyempurnaan = 'sudah
selesai'.
Selama kita bimbang, maka semuanya belumlah
selesai sehingga hidup kita tidak tenang dan kita tidak mendapatkan
apa-apa. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab lewat media
apa-pun kita mendengarkan Firman, jangan mendua hati. Bukannya saya
melarang tidak boleh ini dan itu --> bukan! Tetapi kita harus
mengingat perkataan dari YESUS Sendiri yang mengatakan akan 'banyak
penyesat-penyesat dihari-hari ini'. Itulah sebabnya saya selalu
menganjurkan untuk hanya membaca alkitab sebab ini merupakan hal
yang paling bagus dan baik, mengingat akan ada banyaknya
penyesatan.
Kita tidak sadar sehingga mengatakan bahwa saya
dapat memilah-milah; kita harus belajar dari Salomo yang hebat dan
dahsyat, tetapi pada akhirnya ia terperosok dengan mengikuti
ilah-ilah dari istri-istrinya itu. Itu sebabnya kita jangan merasa
mampu tetapi sungguh-sungguh serius dihari-hari ini.
- Wahyu
21: 4, Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu
yang lama itu telah berlalu."
Maut tidak akan
ada lagi. Laut = hati bimbang tidak boleh ada lagi, tetapi
harus kuat hati/teguh hati.
Apa yang dimaksud dengan
maut? 1 Yohanes 3: 14, Kita tahu, bahwa
kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena
kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap
di dalam maut.
- Tidak
mengasihi = membenci saudara = tetap di dalam maut. Jadi maut
tidak boleh ada lagi, berarti tidak boleh ada lagi kebencian
= marah sampai membenci. Tidak boleh marah dengan emosi
sampai membenci; kalau kamu marah, jangan sampai matahari terbenam
--> marah dengan emosi sampai membenci.
Seperti Petrus
yang hatinya bimbang, sehingga Petrus juga emosi/membenci waktu ia
berada di taman Getsemani dan orang-orang mau menangkap YESUS,
Petrus segera mengangkat pedang dan memotong telinga sehingga
telinga Malkhus putus --> inilah tanda dari kebencian/emosi =
maut.
- Yesaya
28: 15, Karena kamu telah berkata: "Kami
telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami
telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan
kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong
sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan
diri,"
Tidak boleh ada dusta kalau kita mau
masuk dalam kesempurnaan/Yerusalem Baru. Jadi, tidak boleh
membenci dan juga tidak boleh berdusta. Setan itu adalah bapak
pembunuh/membenci dan juga bapak pendusta. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati.
Petrus juga berdusta dengan mengatakan bahwa
ia tidak mengenal YESUS. Itu sebabnya kalau hati bimbang akan
berbahaya = laut masih ada, berarti maut pasti masih ada =
perkabungan masih ada.
- Wahyu
22: 3, Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta
Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Kalau laut
sudah tidak ada = maut juga sudah tidak ada lagi = tidak ada
lagi kutukan/laknat. Inilah penyempurnaan =
Yerusalem Baru.
Kutukan/laknat ini disangkut pautkan dengan
ibadah pelayanan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Apa
yang dimaksud dengan kutukan?
Tidak setia -->
Yeremia 48: 10a, Terkutuklah orang yang
melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai,
Laknat/kutukan
ini dikaitkan dengan ibadah.
Melaksanakan pekerjaan TUHAN
dengan lalai = masih melayani/tidak meninggalkan pelayanan, tetapi
lalai/tidak setia. Selalu terhalang = lalai/tidak setia = kutukan.
Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Itu sebabnya
bagi kaum muda/koor kaum muda, pemain musik termasuk saya, jangan
sampai kita menjadi lalai/tidak setia di dalam ibadah pelayanan
sebab itu berarti kita berada di dalam suasana kutukan. Kutukan
ini, waktu TUHAN mengutuk manusia di taman Eden yaitu manusia akan
dengan susah payah/duri-duri = suasana kutukan = suasana susah
payah.
Kita menjadi tidak setia karena mengejar sesuatu
yang dari dunia --> ini tidak bagus, tetapi susah payah sebab
akan menuai duri/kepedihan-kepedihan. Banyak kali kita salah
seperti Esau yang meninggalkan kemah sebab ia suka berburu daging
--> ia mendapatkan, tetapi ia tidak dapat menikmati apa yang ia
dapatkan bahkan ia mencucurkan air mata. Suasana kutukan = suasana
air mata = suasana kutukan = duri-duri = suasana tidak setia.
Cobalah kita mempraktekan dengan setia, maka TUHAN akan
menghapuskan air mata kita. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
harus berhati-hati dengan halangan-halangan, sebab secara tidak
sadar, membuat kita menjadi tidak setia, sehingga mendorong kita di
dalam suasana kutukan.
Petrus juga tidak setia, waktu YESUS
dibawa, Petrus mengikuti YESUS dari kejauhan. Hati-hati, karena
mengikuti YESUS dari jauh, maka ia tersangkut/salah arah. Petrus
tersangkut pada saat ia berdiang di api dunia.
Lukas
22: 54, 55
54. Lalu Yesus
ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam
Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
55.
Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka
duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah
mereka.
Ay 54 --> Mengikut dari jauh = tidak setia
--> masih mengikuti YESUS dan masih melayani, tetapi dari jarak
jauh. Kita harus berhati-hati, sebab mengikuti dari jarak jauh,
tidak akan sampai pada tujuan. Ini berbahaya, itu sebabnya kita
harus mengikut dari jarak dekat = setia.
Ay 55 --> Petrus
juga duduk ditengah-tengah mereka = pada akhirnya Petrus menyangkal
YESUS.
Mari! tidak boleh lagi:
- ada
laknat,
- ada
roh yang tidak setia di dalam ibadah pelayanan,
- tidak
setia, sebab kesetiaan itu menutupi segala kelemahan-kelemahan
kita.
Mungkin
sebagai seorang hamba TUHAN, kita tidak memiilki ijazah, tetapi
kalau kita setia, maka kesetiaan itu menutupi segala
kelemahan-kelemahan. Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu
22: 5, Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan
mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab
Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya.
Malam tidak
boleh ada lagi. Malam ini berkaitan dengan
sandungan, sebab pada malam hari, banyak kali kita
terantuk/tersandung. Itu sebabnya malam tidak boleh ada lagi =
tidak boleh ada sandungan = tersandung, gampang tersandung, menjadi
sandungan. Sebab kalau ada malam, maka Yerusalem Baru tidak akan
ada = tidak ada kesempurnaan.
Yohanes 11: 10,
Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya
terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Jadi
dosa sandungan tidak boleh ada lagi. Petrus menjadi sandungan, pada
hal ia baru dipuji oleh TUHAN --> 'engkau batu karang, di
atasmu ini, gereja TUHAN akan dibangun'. Tetapi di ayat di
bawahnya, TUHAN berkata kepada Petrus 'enyahlah iblis, engkau
batu sandungan bagi-Ku'. Ini, karena Petrus menolak salib.
Inilah
contoh bagi kita, itu sebabnya kita memerlukan penebusan dan
penyempurnaan yaitu:
- sudah
selesai --> di kayu salib = penebusan --> membuag dosa-dosa,
kita hidup benar dan murni sehingga kita minum anggur yang
manis/bahagia = kita berpesta sampai pada pesta nikah Anak Domba.
- sudah
selesai, semua menjadi baru = pembaharuan dan ini ada pada Petrus
yang dipakai oleh TUHAN sehingga ia dapat berjalan di atas air,
Petrus hebat, tetapi berbahaya sebab ia belum sampai pada
kesempurnaan, bahkan ia hendak ditelan oleh Babel/tenggelam.
Dengan keadaan yang lama, Petrus tenggelam. Sekarang bagi kita,
jika masih ada keadaan yang lama dan gempa datang = arus Babel =
anggur Babel datang, maka kita akan tenggelam, sebab kita tidak
memiliki kemampuan apa-apa. Petrus saja tidak mampu, apalagi
Widjaja dan kita semuanya.
Matius
16: 18, Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau
adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Luar
biasa Petrus ini, sebab YESUS Sendiri Yang mengatakan. Tetapi YESUS
Sendiri Yang juga mengatakan --> 'engkau batu sandungan'.
Matius 16: 21-23
21.
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari
pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan dibangkitkan pada hari ketiga.
22.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali
takkan menimpa Engkau."
23. Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa
yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
YESUS memberitakan tentang salib. Inilah saudaraku,
mengapa kita sering tersandung, tersinggung? Sebab kita tidak mau
salib/tidak mau penyaliban daging, kita hanya mau yang enak-enak
saja = mau disanjung = Babel.
Dari sini kita melihat
pembaharuan dari empat hal dan ini harus dialami oleh Petrus, sebab
kalau tidak, Petrus akan tenggelam di dalam api dan belerang.
Sekali-pun ia sudah mengalami mujizat dengan dapat berjalan di atas
air.
Sebagai seorang hamba TUHAN, dapat membangun gereja
yang besar, sebagai sidang jemaat, diberkati, tetapi begitu hati
menjadi bimbang, ia akan tenggelam di dunia, ia juga akan tenggelam
di dalam lautan api dan belerang.
Saudara
melihat di dalam ktb Wahyu 21: 8, ada delapan dosa yang akan masuk
dalam lautan api. Nomor satu adalah penakut/tidak percaya/bimbang;
sekali-pun sudah hebat, tetapi kalau bimbang, akan tenggelam.
Matius
14: 28-32
28.
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau
itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32.
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Petrus
sebagai contoh dari seorang hamba TUHAN yang dipakai oleh TUHAN,
tetapi ia dapat tenggelam; tetapi beruntunglah, di saat ia tenggelam,
ia mengulurkan tangan dan menyeru Nama TUHAN --> 'YESUS, TUHAN,
tolonglah aku', dan segeralah TUHAN mengulurkan Tangan-Nya untuk
mengangkat Petrus dari ketenggelaman.
Sekarang
ini, saya tidak mengetahui keadaan saudara, tetapi saya hanya tahu
keadaan dari saya sendiri dan saudara juga hanya mengetahui keadaan
saudara sendiri. Mungkin ada yang tenggelam, mari periksa penebusan,
apakah dosa-dosa sudah diselesaikan? Sebab dosa-dosa itu yang membuat
kita tenggelam.
Enam
dosa yang membuat kita tenggelam, mari periksa pembaharuan dan
dimulai dari hati, sebab selama hati bimbang, kita tetap
tenggelam/tetap dibawah permukaan air dan orang semacam itu tidak
akan dapat naik.
Bukan
itu saja, Petrus memang memiliki pengalaman tenggelam dan mengulurkan
tangan kepada TUHAN karena ia takut mati, tetapi kerohanian Petrus
bertumbuh di dalam penggembalaan, sampai ia dapat mengulurkan tangan
kepada TUHAN dan ia rela mati untuk TUHAN.
Mungkin
sekarang ini kita masih mengulurkan/mengangkat tangan karena kita
takut mati --> boleh saja, tetapi masih harus dilanjutkan agar
kerohanian kita bertumbuh ke arah kesempurnaan dan dapat mengulurkan
tangan untuk rela mati bagi TUHAN.
Inilah
proses penebusan dan penyempurnaan. Orang yang mengalami proses
penebusan dan penyempurnaan dalam sistim penggembalaan, kerohaniannya
akan bertumbuh kearah kesempurnaan. Petrus bukan saja berteriak dan
mengulurkan tangan karena ia tenggelam, tetapi ia mengulurkan tangan,
karena ia mengasihi TUHAN. Ini yang dicari oleh TUHAN.
Yohanes
21: 18, 19
18.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda
engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa
engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19.
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati
dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada
Petrus: "Ikutlah Aku."
Awalnya
Petrus takut mati, sekarang ia rela mati bagi TUHAN --> inilah
orang yang ditebus dan dibaharui dan disempurnakan oleh TUHAN. Di
dalam sistim penggembalaan, kita mengalami penebusan dan pembaharuan
= pekerjaan penebusan dan pekerjaan kesempurnaan.
Sebanyak
tiga kali YESUS mengatakan kepada Petrus untuk menggembalakan
domba-domba = dalam sistim penggembalaan/ketekunan di dalam tiga
macam ibadah pokok, Petrus mengalami pekerjaan penebusan -->
'sudah selesai' dan juga pekerjaan keubahan/penyempurnaan -->
'sudah selesai' sehingga ia dapat mengulurkan tangan bukan karena
ia tenggelam, tetapi ia mengulurkan tangan karena ia mengasihi TUHAN
= karena ia taat dengar-dengaran. Petrus rela mati disalib dengan
kepala di bawah, Petrus tidak mau kepalanya di atas sebab ia merasa
tidak layak mati dengan kepala di atas. Dan nama Petrus tertulis di
Yerusalem Baru. Nama dari kedua belas rasul Anak Domba tertulis di
Yerusalem Baru.
Wahyu
21: 14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar
dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba
itu.
Mari
kepada kita, mungkin nasib kita seperti Petrus dulu yang tenggelam,
kalau sekarang ini masih ada yang tenggelam, jangan kita terus
tenggelam ke lautan api dan belerang. Mungkin secara ekonomi kita
tenggelam, mari! kita masih diijinkan oleh TUHAN untuk mengulurkan
tangan dan menyeru Nama YESUS dan TUHAN akan mengulurkan Tangan untuk
menolong kita.
Tiga
kali TUHAN bertanya kepada Petrus dan sekarang bagi kita adalah tiga
kali ibadah pokok/ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok sehingga
kita mengalami terus menerus proses/pekerjaan penebusan dan juga
terus menerus mengalami pekerjaan pembaharuan sampai kita dapat
mengulurkan tangan bukan karena tenggelam, tetapi karena:
- aku
mengasihi Engkau TUHAN,
- aku
taat kepada-Mu,
- rela
mengorbankan segala sesuatu sehingga kita akan dibaharui dan menjadi
sempurna = menjadi sama mulia dan sungguh-sungguh waktu YESUS datang
kembali kedua kalinya, Tangan-Nya diulurkan untuk mengangkat kita
diawan-awan, kita masuk kerajaan seribu tahun damai, kita masuk
pesta nikah Anak Domba ALLAH/air anggur yang paling manis sampai
kita masuk Yerusalem Baru = kerajaan surga yang kekal.
Kalau
kita tidak mau ditebus dan diubahkan, maka akan terkena gempa =
hancur bersama dunia = 'sudah terlaksana = sudah selesai' yang
negatif -->
Wahyu 16: 17,
17.
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari
dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu,
katanya: "Sudah terlaksana."
Sudah
selesai/sudah terlaksana, artinya
penggenapan penghukuman TUHAN
atas dunia ini sampai di neraka. Orang yang tidak mau menerima
penebusan dan pembaharuan, ia akan masuk ke dalam penghukuman untuk
selama-lamanya.
TUHAN memberkati.1