Injil
Matius 24: 3-44, berbicara tentang tujuh nubuat/tujuh tanda
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali atau tanda tentang kiamat.
Tujuh nubuat/tujuh tanda yang harus digenapi tentang kedatangan YESUS
Yang kedua kali atau tentang kiamat yang akan menimpa bumi ini.
Kita
mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk kiamat
tetapi kita akan masuk dalam kemuliaan bersama dengan TUHAN.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26-ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> ay 32-ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay 36-ay 44
Kita
masih mempelajari tentang nubuat yang kedua
Matius 24: 6-8,
nubuat tentang
bangsa-bangsa
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Ini
adalah nubuat tentang bangsa-bangsa di dunia dan akan terjadi
kegoncangan-kegoncangan yang melanda bangsa-bangsa di dunia yang
membuat ketakutan, kegelisahan bahkan sampai mengalami kematian.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Kita
masih mempelajari tentang
GEMPA
BUMI.
Kita
membaca kembali Wahyu 6, jangan bosan-bosan membaca supaya menjadi
peringatan bagi kita, sebab gempa-gempa sekarang ini belumlah sampai
pada puncaknya yaitu gempa yang dahsyat yang menggoncang darat, laut
dan udara -->
Wahyu 6: 12 - 14,
12.
Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam,
sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi
hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya
bagaikan darah.
13.
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon
ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin
yang kencang.
14.
Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan
tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Inilah
gempa bumi yang dahsyat yang akan menimpa dunia ini, dan yang
mengakibatkan matahari menjadi hitam, bintang-bintang berguguran
sehingga mengakibatkan gunung-gunung dan pulau-pulau tergeser dari
tempatnya. Tentunya gempa semacam ini akan mengakibatkan kematian
banyak bangsa-bangsa/manusia yang ada di dunia ini.
Tetapi
lebih dahsyat dari itu adalah gempa secara rohani, sebab akan
mengakibatkan kebinasaan tubuh, jiwa dan roh manusia di neraka.
Gempa
secara rohani adalah pengaruh dunia berupa:
- Kebencian-kebencian,
- Penganiayaan-penganiayaan
bahkan
- Kesukaan-kesukaan
di dunia berupa kekayaan, kedudukan yang mengakibatkan hamba-hamba
TUHAN dan juga anak-anak TUHAN bergeser dari kasih ALLAH/tidak
tinggal tetap di dalam kasih ALLAH. Dan ini berarti kebinasaan
tubuh, jiwa dan roh di neraka. Bergeser dari kasih ALLAH= tidak
mengasihi ALLAH lagi karena ia mengalami kebencian, atau ia sendiri
memiliki kebencian sehingga tidak memiliki kasih ALLAH, mengalami
penganiayaan. Atau mungkin ia mencari kekayaan, kedudukan -->
bukannya tidak boleh kita bekerja, tetapi jangan sampai hal itu
mengakibatkan tidak mengasihi TUHAN lagi/meninggalkan TUHAN.
Di
dalam alkitab ada cerita tentang Demas seorang pelayan TUHAN yang
meninggalkan pelayanan oleh karena mencari sesuatu di dunia= bergeser
dari kasih ALLAH sehingga mengakibatkan kebinasaan tubuh, jiwa dan
roh di neraka.
Supaya
tidak bergeser dari kasih ALLAH dan kita dapat bertahan menghadapi
gempa secara jasmani, terlebih gempa secara rohani, maka ada tiga hal
yang tidak boleh bergeser dan salah satunya adalah
Tutup
pendamaian tidak boleh bergeser dari tabut perjanjian.
Keluaran
25: 17, 18
17.
Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas
murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta
lebarnya.
18.
Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas
tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Di
dalam tabernakel ada alat yang bernama tutup pendamaian dengan dua
kerub yang terbuat dari emas murni yang menunjuk, emas= ke Ilahian.
Kerub
yang pertama menunjuk pada ALLAH Bapa/TUHAN, sedangkan kerub yang
kedua menunjuk pada ALLAH Roh Kudus/Kristus, kemudian Tutup dengan
percikan darah menunjuk pada Anak ALLAH/YESUS. Jadi, tutup pendamaian
yang terbuat dari emas murni adalah ALLAH Bapa, Anak dan Roh. Kudus
itulah TUHAN YESUS Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.
Ada
banyak sebutan bagi TUHAN YESUS seperti:
- Juruselamat,
- Penolong,
- Tabib
dlsbnya.
Tetapi
sebutan terakhir dari YESUS adalah Raja di atas segala raja dan
Mempelai Pria Surga.
Kemudian
petinya yang dibawah tutup, terbuat dari kayu tetapi disalut dengan
emas murni dan ini merupakan gambaran dari manusia darah daging/kayu
yang rapuh sehingga harus disalut dengan emas/dengan ke Ilahian -->
Keluaran 25: 10, 11,
10.
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah
hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
11.
Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari
luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai
emas sekelilingnya.
Ay
10, kayu penaga= kayu yang berwarna hitam dan menunjuk pada manusia
berdosa.
Peti/tabut
yang terbuat dari kayu dan disalut dengan emas bagian luar dan dalam=
gereja TUHAN yang sudah disalut dengan ke Ilahian/zat ke Ilahian luar
dan dalam sehingga tidak tampak kayunya lagi dan ini disebut dengan
Mempelai Wanita Surga.
Ada
banyak sebutan bagi gereja seperti:
- Anak
TUHAN,
- Orang
kudus,
- Tubuh
Kristus.
Tetapi
sebutan terakhir adalah Mempelai Wanita TUHAN (ktb Wahyu).
Di
peti/tabut ini harus ada bingkai dari emas supaya tutup tidak
bergeser dari peti/tabut; sebab kalau tidak ada bingkai, maka tutup
itu dapat tergeser.
Selain
menunjuk pada ke Ilahian, maka emas ini juga menunjuk pada:
- kesucian,
- kejujuran
sampai emas itu merupakan
- kasih
ALLAH.
Jadi,
hubungan antara Mempelai Pria Surga dengan Mempelai Wanita TUHAN
adalah
hubungan kasih. Demikian juga dengan hubungan suami dan
istri juga harus hubungan kasih/bingkai supaya tidak bergeser.
Sekali-pun digoyang, maka tutupnya tidak akan pernah bergeser dari
peti.
Di
mana kita mendapatkan hubungan kasih/hubungan suami istri/Mempelai
Pria dengan Mempelai Wanita? Di dalam doa penyembahan, sebab doa
penyembahan merupakan leher yang menghubungkan Kepala dengan tubuh=
Tutup dengan peti= Mempelai Pria dengan Mempelai Wanita= suami dengan
istri. Hubungan suami dengan istri ini tidak boleh berpisah
sekali-pun hanya satu detik --> bagaimana kalau Kepala itu
bergeser? Tentunya terasa berat.
Kalau
Tutup dengan peti/tabut, tidak bergeser, maka kita dapat merasakan
hadirat/tahta TUHAN -->
Keluaran 25: 21, 22,
21.
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam
tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan
kepadamu.
22.Dan
di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup
pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu,
Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan
Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Ay
22 --> Aku akan berbicara= ada hadirat TUHAN.
TUHAN
memerintah= Tahta TUHAN. Jadi, TUHAN memerintah dari atas Tahta.
Di
dalam penyembahan/leher, kita mengalami hubungan kasih antara
tubuh/Mempelai Wanita dengan Kepala/Mempelai Pria Surga yang tidak
dapat bergeser/dipisahkan.
Kalau
Tutup tidak bergeser dari peti, maka kita:
- dapat
menikmati hadirat TUHAN dan
- dapat
menikmati Tahta TUHAN.
Apa
buktinya? Seringkali hadirat dan Tahta TUHAN itu dilihat dengan
banyaknya jumlah jemaat yang ada --> belum tentu! Sebab orang yang
menonton sepak bola juga banyak yang datang, tidak ada hadirat TUHAN,
bahkan terjadi baku hantam. Saya tidak mengatakan tidak/ya, tetapi
yang saya katakan adalah belum tentu ada hadirat TUHAN, sekali-pun
banyak orang yang datang. Jadi, banyak orang yang datang, bukan
menjadi ukuran.
Ada
juga yang mengatakan bahwa ini pasti ada hadirat dan Tahta TUHAN
sebab banyak mendapatkan berkat jasmani. Orang yang tidak percaya
kepada YESUS, banyak yang kaya. Inilah kesalahan-kesalahan kita yang
seringkali mengukur hadirat dan Tahta TUHAN itu dengan hal yang
jasmani, padahal ini tidak ada hubungan sama sekali.
Tetapi
yang jelas, 'Aku berbicara'. Jadi, bukti ada hadirat dan Tahta
TUHAN, adalah kalau TUHAN berbicara= ada pembukaan Firman, maka pasti
ada hadirat dan ada Tahta TUHAN. Ada pembukaan Firman merupakan
ukuran yang benar, sebab merupakan ukuran dari TUHAN.
Sekali-pun
yang datang hanya dua atau tiga orang, tetapi kalau ada pembukaan
Firman, maka ada hadirat TUHAN. Saya selalu mengajarkan kepada
murid-murid Lempin-El, kita tidak perlu melihat jumlah kalau satu
saat saudara membuka kebaktian, sekali-pun yang ada hanya istri
mau-pun anak, tetap buka kebaktian. Jangan karena tidak ada yang
datang, maka kebaktian itu ditutup. Sebab hadirat TUHAN itu tidak
tergantung pada jumlah, tetapi pada pembukaan Firman. Semoga kita
dapat mengerti.
Ada
dua istilah tentang Tahta TUHAN yaitu:
- Tahta
kemuliaan TUHAN -->
Matius 25: 31, "Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama
dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya.
Dalam doa penyembahan, kita mengalami
hubungan kasih, berarti Tutup ada di atas peti, maka kita akan
merasakan hadirat Tahta TUHAN ditengah-tengah kita.
Apa
yang dimaksud dengan Tahta kemuliaan TUHAN? kalau kita dapat
merasakan adanya Tahta kemuliaan TUHAN, maka kita
dapat merasakan uluran Tangan TUHAN untuk menyucikan dan memandikan=
mengubahkan kehidupan kita
dari manusia jasmani menjadi manusia rohani.
Jadi,
ada Tahta TUHAN= ada keubahan hidup dan ada kesucian.
Dari Tahta
TUHAN, TUHAN mengulurkan Tangan kemuliaan untuk menyucikan dan
memandikan/mengubahkan kita dari manusia jasmani/daging menjadi
manusia yang rohani. Istilah memandikan ini, kita ingat akan
baptisan air.
Efesus
5: 25 - 27
25. Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
26. untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
27. supaya dengan demikian
Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus
dan tidak bercela.
Mempelai Pria menyucikan --> ini
menunjuk pada kemuliaan. Kemuliaan ini tidak berarti berapa
banyaknya harta, bukan! Sebab ini merupakan kemuliaan dari dunia;
tetapi kemuliaan sesungguhnya adalah bagaimana kita disucikan dan
diubahkan.
YESUS sebagai Mempelai Pria surga
menyucikan/mengulurkan Tangan untuk menyucikan dan
mengubahkan/memandikan Mempelai Wanita lewat:
- air/baptisan
air dan
- Firman.
Jadi
setelah menyelam dalam baptisan air, belumlah cukup, sebab penyucian
dan pemandian itu bukan hanya lewat baptisan air, tetapi lewat air
hujan Firman pengajaran. Untuk mandi, dibutuhkan air yang banyak.
Tidak dapat mandi hanya dengan sedikit air.
Saya sering
memberikan contoh, kita tidak dapat mandi hanya dengan segelas air
aqua, apalagi kalau kita menggunakan shampo, bukannya kita menjadi
bersih, tetapi kita menjadi lebih kotor. Banyak kali, kita hanya mau
mendengarkan Firman yang singkat/sebentar saja --> hanya minum
supaya terasa segar, memang menjadi segar, tetapi belum bersih.
Firman penginjilan/kabar baik memang menyegarkan bagaikan
seteguk air, tetapi belum menyucikan dan untuk ini dibutuhkan air
hujan itulah Firman pengajaran. Menyelam di dalam baptisan air,
kemudian menyelam di dalam Firman pengajaran/air hujan Firman
pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.
Ulangan 32: 2,
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku
menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Jadi
lewat dua hal ini, Mempelai Pria/Suami menyucikan dan
memandikan/membaharui istri lewat:
- Air
itulah baptisan air dan
- Air
hujan Firman pengajaran. Sesudah menyelam dalam baptisan air, kita
harus menyelam dalam Firman pengajaran/air hujan Firman pengajaran.
Terutama di dalam ibadah pendalaman alkitab --> mendalam=
menyelam.
Tadi
secara umum, kita dari manusia daging menjadi manusia rohani dan
secara khusus di dalam injil Matius 25, dikaitkan dengan kambing dan
domba. Jadi, pembaharuan manusia daging bagaikan kambing dan manusia
rohani bagaikan domba. Jadi, pembaharuan dari tabiat kambing menjadi
tabiat domba.
Tabiat dari kambing yang harus disucikan dan
diubahkan adalah egois (Mat 25). TUHAN mengatakan:
- ketika
Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan.
- ketika
Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum.
- ketika
Aku dipenjara, kamu tidak mengunjungi Aku.
Jadi,
tabiat dari kambing adalah egois --> tidak mau memberi dan
tidak mau mengunjungi sesama anggauta Tubuh Kristus.
Dimulai
dari dalam:
- nikah,
anak terhadap orang tua. Inilah banyak tabiat kambing itulah egois
yang harus diubahkan.
- di
dalam penggembalaan/di gereja kita ada yayasan pelita emas
merupakan tempat bagi kita untuk memberi kepada sesama anggauta
Tubuh Kristus yang membutuhkan.
- di
dalam antar penggembalaan. Setiap kunjungan-kunjungan kita untuk
memberi dan mengunjungi. Dari kelimpahan yang kita terima di dalam
penggembalaan di tempat ini, kita harus menyalurkan/memberi dan
mengunjungi domba-domba yang lain/kandang-kandang yang lain. Semoga
kita dapat mengerti.
Yehezkiel
34: 17-19
17. Dan hai kamu
domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan
menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba
jantan dan kambing jantan.
18. Apakah belum
cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik?
Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan
kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah
yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
19.
Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah
diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan
kakimu?
Ay 18 dan ay 19, ini merupakan egois -->
sesudah makan dan minum, kemudian supaya yang lain tidak dapat
makan, maka rumput itu diinjak-injak dan airnya dikeruhkan sehingga
domba-domba tidak dapat minum.
Di bagian atas sudah diterangkan
bahwa egois ini tidak dapat memberi dan juga tidak dapat
mengunjungi, semuanya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi
sifat egois yang lain adalah mengeruhkan rumput/Firman pengajaran
yang benar.
Mengeruhkan ini lewat:
- mengeluarkan
perkataan yang tidak baik,
- perbuatan-perbuatan
yang tidak baik.
Inilah
mengeruhkan Firman sehingga orang lain tidak mau makan Firman= tidak
mau mendengarkan Firman pengajaran dan menganggap sama saja. Orang
lain mengatakan --> 'katanya Firman pengajaran Mempelai, tetapi
sama saja, sebab mulutnya juga berkata yang tidak baik. Demikian
juga perbuatannya tidak baik sebab menipu dlsbnya.
Mari,
sekarang kita sungguh-sungguh serius dan dimulai dari saya sebagai
gembala, tua-tua jangan mengeruhkan Firman, tetapi mulai dari
sekarang kita dibasuh/dimandikan, disucikan sehingga kita memiliki
tabiat yang memuliakan Firman pengajaran sehingga menjadi kesaksian
bagi orang lain.
Titus
2: 9, 10
9. Hamba-hamba hendaklah
taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka,
jangan membantah,
10. jangan curang, tetapi
hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka
dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Memuliakan= menghiasi ajaran yang benar, itulah
Kabar Mempelai lewat:
- ketaatan
--> taat dengar-dengaran. Di rumah tangga, anak-anak taat kepada
orang tua= menghiasi; demikian juga di kantor, jangan membantah,
tetapi taat pada peraturan. Diajarkan untuk selalu berkata 'ya
TUHAN, ya oom, ya bapak= menghiasi pengajaran. Kalau kita berkata
'ya', maka risiko ditanggung oleh yang menyuruh. Tetapi kalau
kita membantah, maka kita harus menanggung risikonya sendiri.
- jangan
curang. Inilah keubahan hidup --> dari curang, menjadi jangan
curang.
- tulus
hati dan setia. Salah satu keampuhan yang kita terima dari Firman
pengajaran ini adalah Firman pengajaran ini mampu membawa gembala
dan sidang jemaat setia tinggal di dalam kandang. Dimana-mana tidak
ada yang seperti ini, mereka pergi kesana dan ke sini; mari setia,
sebab kalau tidak setia, mendengarkan Firman pengajaran Mempelai
akan sama saja. Kita setia di dalam nikah, setia di dalam
penggembalaan. Inilah memuliakan/menghiasi Firman pengajaran.
Semoga kita dapat mengerti.
Kita
jangan menjadi kambing, sebab nanti akan ditempatkan di sebelah kiri
dan akan dihakimi dan dihukum. Tetapi kita menjadi domba yang ada di
sebelah kanan.
Mari, sekarang ini, dari Tahta kemuliaan, TUHAN
sedang mengulurkan Tangan kemuliaan untuk membasuh dan memandikan
sang istri supaya mengalami keubahan/kemuliaan. Sedikit demi
sedikit, kita diubahkan terus menerus dari tabiat kambing menjadi
tabiat domba sampai satu waktu kita menjadi tidak bercacat
cela/sempurna= sama mulia dengan YESUS= menjadi Mempelai Wanita
TUHAN.
- Tahta
kasih karunia --> Ibrani
4: 16, Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima
rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita
pada waktunya.
Tahta kasih karunia, kita
dapat merasakan Tangan kasih karunia dari Imam Besar/Mempelai Pria
Surga untuk menolong tepat pada waktunya.
Menolong
kita tepat pada waktunya dan waktu itu berada di dalam Tangan TUHAN,
bukan berada di dalam tangan kita. Jika TUHAN belum menolong
kita, kita jangan berputus asa, sebab itu berarti TUHAN masih
sibuk dengan pribadi kita untuk membasuh/memandikan, menyucikan dan
mengubahkan kita supaya kita memiliki tabiat seperti Dia.
Salah
satu contohnya adalah sabar/kesabaran seperti TUHAN. Kita diijinkan
oleh TUHAN mengalami satu masalah dan TUHAN belum menolong, maka itu
berarti kita sedang dilatih untuk bersabar, sebab waktu itu berada
di dalam Tangan TUHAN.
Kalau hanya masalah, maka tidak ada
yang mustahil bagi TUHAN, tetapi karena TUHAN merindu kita mengalami
Tahta kemuliaan, baru kemudian kita mengalami Tahta kasih karunia.
Dan jika TUHAN menolong menurut waktu dari TUHAN, sekali-pun bagi
kita mungkin merupakan suatu penderitaan, tetapi kalau kita sabar
menunggu waktu dari TUHAN, itu akan jauh lebih indah dari apa yang
kita pikirkan.
Contoh: Marta dan Maria. Waktu Lazarus
sakit dan mereka sudah mengirim kabar, sudah berdoa; mereka
mengasihi TUHAN dan TUHAN juga mengasihi mereka dan ini berarti ada
Tahta TUHAN yang dapat mereka rasakan/tidak bergeser. Tetapi TUHAN
tidak memberi jawaban bahkan TUHAN dengan sengaja tinggal lebih lama
di suatu tempat sampai akhirnya Lazarus mati dan berbau busuk, baru
TUHAN datang.
Di dalam doa dari Maria dan Marta, yang mereka
pikirkan adalah kesembuhan dari Lazarus agar mereka dapat memuliakan
TUHAN dan ini baik. Tetapi kalau mereka sabar menunggu waktu dari
TUHAN, bukan hanya kesembuhan yang mereka dapatkan, tetapi dari
busuk sebab sudah menjadi bangkai dapat hidup kembali dan lebih luar
biasa.
Itu sebabnya, marilah kita bersabar dan TUHAN akan
menolong kita tepat pada waktunya. Dia mengulurkan Tangan kasih
karunia untuk menolong kita tepat pada waktunya= Tangan kasih
karunia TUHAN mampu untuk menghapus segala kemustahilan. Puji
TUHAN.
Mari! lewat ibadah kita ini, biarlah kita menikmati
Tahta TUHAN/uluran Tangan TUHAN= ada Tahta, ada uluran Tangan TUHAN
dan kita dijangkau oleh TUHAN.
Tangan
kemuliaan/Tahta kemuliaan= Tangan kasih karunia. Di dalam ibadah,
kita mengulurkan tangan kepada TUHAN= menyerah sepenuhnya kepada
TUHAN, sehingga kita merasakan jamahan/pegangan Tangan TUHAN/Tangan
dari Mempelai Surga/Tangan kemuliaan yang selalu memegang kita
sampai Ia datang kembali yang kedua kalinya. Kita diubahkan menjadi
sama dengan Dia dan kita akan bersama-sama dengan Dia.
Apa-pun
yang terjadi di bumi seperti gempa, kelaparan, tetapi selama kita
berada di dalam Tangan TUHAN, kita tidak akan terguncang bahkan kita
akan disempurnakan dan bersama dengan TUHAN sampai selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1