Ibadah
kita pagi ini tetap dengan tema kita yang terdapat di dalam injil
Lukas
17: 32, Ingatlah akan isteri Lot!
Ini
merupakan peringatan yang tegas kepada orang yang sudah selamat
supaya tetap berjuang sampai mencapai kesempurnaan, jangan menjadi
seperti istri Lot yang di tengah perjalanan ia menjadi tiang garam.
Kejadian
19: 26, Tetapi isteri Lot, yang berjalan
mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
Istri
Lot menoleh ke belakang sehingga ia menjadi tiang garam --> ini
yang harus diingat.
Arti
dari tiang garam adalah:
- sesuatu
yang tidak berguna --> sudah menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN
tetapi tidak berguna bagi sesama dan juga tidak berguna bagi TUHAN
bahkan memalukan dan memilukan Hati TUHAN.
- tidak
dapat lari ke pegunungan karena stagnant/tidak dapat maju lagi =
tidak dapat menjadi sempurna = ketinggalan saat YESUS datang kedua
kali sehingga tidak dapat masuk Yerusalem Baru = mati lenyap/binasa
untuk selama-lamanya. Inilah tiang garam yang harus diingat.
1
Timotius 3: 15, Jadi jika aku terlambat, sudahlah
engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni
jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Supaya
kita tidak menjadi tiang garam, maka kerohanian kita harus meningkat
menjadi tiang penopang di bait ALLAH/di rumah ALLAH. Ini jalan
keluarnya.
Tadi
malam kita sudah mendengar ada tiga hal supaya tidak menjadi tiang
garam/binasa, maka kita harus:
- tetap
berada di peranginan,
- tetap
berada di ladang,
- dan
jangan menoleh ke belakang.
Jadi,
sekarang ini ada dua pilihan yaitu mau menjadi tiang garam atau mau
menjadi tiang penopang di dalam rumah ALLAH. Kita akan mempelajari
tentang tiang penopang.
Ada
tiga macam tiang penopang di dalam rumah ALLAH yaitu:
- tiang
penopang pada tabernakel.
Ada
enam puluh tiang pada halaman tabernakel yang terdiri dari dua
bagian yaitu:
- empat
tiang pintu gerbang yang menunjuk pada empat pribadi yang menulis
empat injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes/Yahya. Pintu
gerbang keselamatan lewat empat injil.
- lima
puluh enam tiang yang lain yang dapat kita dapatkan di dalam
injil.
Lukas 3:
23-34
23. Ketika Yesus memulai
pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut
anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
34.
anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham,
Jika saudara
membaca seterusnya, maka semuanya itu berjumlah lima puluh
enam.
Jadi, lima puluh enam tiang, menunjuk pada Abraham sampai
dengan Yusuf ayah dari YESUS. Abraham yang dipanggil dan dipilih
oleh TUHAN merupakan tiang pertama sampai pada Yusuf yang merupakan
tiang yang kelima puluh enam. Semoga kita dapat mengerti ini.
Tiang
pada halaman tabernakel adalah tiang
iman. Jadi, tiang
penopang di rumah ALLAH = tiang iman. Tiang pada halaman tabernakel
yaitu enam puluh orang adalah pahlawan iman.
Contoh dari
tiang iman, saya ambil tiang pertama yaitu Abraham yang dikenal
sebagai bapak iman.
Kita belajar
praktek dari Abraham sebagai tiang iman dan ini yang perlu kita
contoh bagaimana kalau kita menjadi tiang penopang di rumah ALLAH
yaitu:
- Kejadian
14: 17-23
17. Setelah Abram kembali
dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan
dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe,
yakni Lembah Raja.
18. Melkisedek, raja
Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang
Mahatinggi.
19. Lalu ia memberkati Abram,
katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang
Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20.
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan
musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya
sepersepuluh dari semuanya.
21. Berkatalah
raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang
itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
22.
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah
demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
23.
Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong
benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat
berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Ay 17 -->
raja Sodom menyongsong = kita harus berhati-hati, jika sudah berada
di dalam kemenangan dan berhasil, maka segera disongsong/ditemui
oleh raja Sodom. Itu sebabnya kita jangan sombong sehingga merasa
diri hebat dan luar biasa sebab itu berarti raja Sodom sudah datang
di situ.
Ay 18 --> Melkisedek Raja Salem itulah TUHAN
YESUS, juga ada di situ.
Ay 20 --> Abraham memberikan
sepersepuluh = praktek dari tiang iman.
Raja Sodom ikut-ikutan
juga, kita tinggal memilih, setelah menang dll, kita mau ikut Raja
Salem atau raja Sodom. Itu sebabnya kita harus berhati-hati,
setelah kita selamat, berhasil, dipakai oleh TUHAN, kita mau ikut
Raja Salem atau raja Sodom? Kalau tiang iman, maka kita mengikuti
Raja Salem.
Ay 21 --> raja Sodom menawarkan harta benda;
kalau Raja Salem memberkati dan memberikan kemenangan.
Ay
22 --> inilah tiang iman. Sepotong benang = tidak mau diikat.
Jangankan dengan rantai, dengan sepotong benang-pun, Abraham tidak
mau diikat = tidak ada hubungan dengan raja Sodom.
Jadi
saya simpulkan, praktek dari Abraham sebagai tiang iman/tiang
penopang yang pertama adalah Abraham
mengembalikan persepuluhan yang menjadi milik TUHAN.
Jika gembala yang mencuri milik TUHAN, ia tidak dapat menjadi tiang
iman bahkan roboh; demikian juga dengan sidang jemaat, jika mencuri
milik TUHAN, tidak dapat menjadi tiang iman dengan Yudas sebagai
contoh yang roboh, pecah dan hancur. Ada yang mengatakan bahwa
persepuluhan itu taurat, Abraham sudah memberikan persepuluhan
sebelum taurat. Jadi, sebelum taurat sudah ada persepuluhan.
Jika ada yang mengatakan bahwa mengembalikan persepuluhan adalah
taurat, maka saudara itu tidak membaca alkitab. Semoga kita dapat
mengerti.
Persepuluhan adalah: pengakuan bahwa
Abraham hidup dari TUHAN --> ia diberkati oleh TUHAN, diberi
kemenangan oleh TUHAN = semuanya dari TUHAN. Persepuluhan itu bukan
uangnya sebab TUHAN tidak membutuhkan uang kita, tetapi yang TUHAN
butuhkan adalah pengakuan kita --> kita hidup dari siapa, dari
TUHAN atau dari Sodom/dari dunia?
Pengakuan bahwa kita
hidup dari TUHAN, kita dipelihara oleh TUHAN, diberi kemenangan
oleh TUHAN seperti Abraham. Saudara memiliki perusahaan,
memiliki kebun dll --> silahkan! Tetap mengaku bahwa saya hidup
dari TUHAN.
Di bagian atas dikatakan bahwa raja Sodom
hendak memberikan harta benda, tetapi ditolak oleh Abraham yang
mengatakan 'bahwa satu utas benang-pun aku tidak mau menerima'
jadi persepuluhan itu merupakan bukti bahwa kita terlepas dari
ikatan Sodom dan Gomora = tidak ada kaitan dengan Sodom dan
Gomora. Kita hanya memiliki kaitan dengan Yerusalem Baru.
Bagi
yang sudah memberikan persepuluhan, biar saudara menjadi semakin
mantap, tidak perlu bingung; bagi yang belum memberikan
persepuluhan, mari! biar TUHAN menolong kita supaya kita jangan
diikat oleh Sodom dan Gomora. Semoga kita dapat mengerti.
- Roma
4: 19-21
19. Imannya tidak menjadi
lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,
karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara
telah tertutup.
20. Tetapi terhadap janji
Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat
dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
21.
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa
yang telah Ia janjikan.
Tidak
bimbang terhadap janji ALLAH/pada Firman pengajaran yang benar
sekalipun menghadapi kemustahilan.
Banyak
dari kita pada waktu permulaan masuk Lempin-El, sangat mengakui
pengajaran, tetapi sekarang menjadi ragu dengan mengatakan kalau
berpegang pengajaran, tidak ada orang yang mau datang. Marilah,
dicampur-campur supaya banyak yang datang = mulai ragu, hanya
karena uang, hanya karena jemaat. Ini berarti sudah tidak ada
keyakinan lagi dan hal ini sangat menyedihkan sebab tidak ada tiang
iman.
Harus seperti Abraham yang sudah berumur seratus
tahun, istrinya Sarah juga sudah tua dan sudah mati haid -->
mana mungkin dapat memiliki anak, tetapi Abraham tetap percaya pada
Firman pengajaran yang benar/janji TUHAN. Mari! bagi para
hamba-hamba TUHAN untuk bersungguh-sungguh, saya tidak menggurui,
tetapi lewat Firman ini yang mengingatkan kita supaya kita tidak
bimbang terhadap janji ALLAH/pengajaran yang benar sekali-pun kita
menghadapi kemustahilan.
Abraham/kita yakin bahwa ALLAH
sanggup:
- menggenapi
janji-Nya,
- menghapus
segala kemustahilan.
Kita
harus tetap berpegang pada janji TUHAN, sebab itu merupakan tiang
iman yang tidak akan pernah roboh. Saya tidak perduli dengan yang
lain --> silahkan! sebab kita sendiri memiliki pengajaran
sendiri. Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita
mencampur-campur, seperti istri Lot yang mau ke
pegunungan/Yerusalem Baru, tetapi ia juga mau menoleh kebelakang
--> kita mau keduanya yaitu ke Yerusalem Baru dan Sodom dan
Gomora, kita masih hidup di dunia dan masih membutuhkan = istri Lot
= bimbang sehingga menjadi tiang garam. Jika kita mencampur aduk =
tiang garam; tidak memberikan persepuluhan = tiang garam.
- Kejadian
22: 9-14
9. Sampailah mereka ke
tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan
mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu,
dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
10.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau
untuk menyembelih anaknya.
11. Tetapi
berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham,
Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
12.
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan
kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau
takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan
anakmu yang tunggal kepada-Ku."
13.
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di
belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham
mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran
pengganti anaknya.
14. Dan Abraham menamai
tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai
sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan
disediakan."
Bagi rekan-rekan hamba
TUHAN, saudara tidak perlu bingung. Domba itu dikirim oleh TUHAN
kalau kita menjadi tiang iman. Itu sebabnya dasar/landasannya
terlebih dahulu yaitu tiang iman, barulah TUHAN mengirim domba,
saudara tidak perlu mencari apalagi sampai berebut. Semoga kita
dapat mengerti.
Pengajaran yang benar jangan diragukan
dengan yang lain-lain, yang penting kita yakin bahwa kita memiliki
pengajaran yang benar. Yang lain terserah, tetapi jangan dicampur
aduk.
Abraham mempersembahkan Isak di gunung Moria yang juga
menjadi tempat bagi Salomo membangun bait ALLAH. Jadi tiang iman
adalah tidak menolak apa yang TUHAN
minta/apa yang TUHAN gerakan hati kita untuk pembangunan tubuh
Kristus.
Dulu bait ALLAH Salomo, sekarang pembangunan tubuh
Kristus.
Tadi
malam sudah saya katakan, sekarang ini saya ulangi lagi yaitu 'semua
harus dikorbankan'(Isak merupakan anak satu-satunya dari Abraham,
tetapi dikorbankan). Seringkali kita mengorbankan tubuh Kristus
karena anak --> tidak dapat beribadah karena anak/cucu. Bukannya
tidak boleh, tetapi contohlah Abraham yang sekali-pun harus
disembelih, Abraham memberikan anak itu. Itu sebabnya kita jangan
mengorbankan YESUS karena anak. Semua harus dikorbankan, kecuali
satu yaitu pengajaran yang benar jangan dikorbankan sebab itu
merupakan Pribadi YESUS.
Tubuh Kristus ini dimulai dari
menikah. Bagi kaum muda, saudara jangan asal menikah tetapi lihat
pengajaran, saudara jangan mengorbankan pengajaran sekali-pun ada
perbedaan walau sedikit --> jangan saudara lakukan, sebab itu
berarti saudara mengorbankan YESUS.
Demikian juga jika kita
hendak masuk penggembalaan, kita harus melihat pengajaran. Juga
berfellowship, juga harus melihat pengajaran. Bukan pribadi
seseorang yang dilihat, tetapi lihat pengajarannya/lihat kilat.
Lebih baik tidak menikah, daripada mengorbankan pengajaran, untuk
ini kita harus tegas dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.
Manusia secara jasmani, sudah berbeda, kalau yang rohani
juga berbeda, mana mungkin dapat menjadi satu? biar sampai TUHAN
datang, tidak mungkin dapat menyatu. Sekali-pun jasmani berbeda,
tetapi rohani sama, maka nikah itu dapat menjadi satu daging.
Saya
tidak mau memberkati nikah yang beda baptisan, sekali-pun dikatakan
saya ini rewel, saya acuh saja sebab yang penting adalah kebenaran.
Pernah ada nikah yang tidak direstui oleh orang tua, saya menolak
untuk memberkati nikah itu sehingga ada sepuluh orang yang mau
keluar --> saya katakan 'silahkan'. Sebab saya tidak mau
menukar kerajaan surga dengan sepuluh orang.
Demikian juga
berfellowship, jangan tukar dengan pengajaran yang benar sebab itu
hanyalah bersilaturahmi kalau pengajarannya tidak sama. Semoga kita
dapat mengerti.
Sebagai seorang hamba TUHAN, kita jangan
menggerakan sidang jemaat untuk berkorban dan sidang jemaat, jika
saudara digerakan oleh gembala, jangan mau!! Hanya Firman saja yang
menggerakan. Mengapa kita jangan mau berkorban kalau digerakan oleh
gembala? Sebab kalau saudara mendengarkan suara manusia, maka
saudara akan menjadi asing/tidak mengerti kalau mendengar suara
sangkakala/Firman.
Tetapi kalau sekarang kita mau beribadah
karena didorong oleh Firman, mau berfellow-ship karena didorong oleh
Firman, mau berkorban juga karena didorong oleh Firman, dan kalau
sangkakala berbunyi, maka kita akan terlepas dari bumi ini.
Jika
kita berkorban untuk pembangunan tubuh Kristus, maka kita akan
bertemu dengan Yehova Yirre/TUHAN Yang menyediakan. Tahu-tahu ada
domba; kalau saya dan saudara memang diangkat oleh TUHAN menjadi
gembala, maka TUHAN tidak bodoh, pasti ada domba.
Masakan
TUHAN lebih bodoh dari universitas, kalau unversitas jurusan tehnik,
pasti akan ke bangunan, tidak mungkin sekolah tehnik, kemudian
menggoreng pisang. Sebaliknya menggoreng pisang, tidak mungkin
membangun. Dunia saja mengerti, apalagi TUHAN, jauh lebih mengerti.
TUHAN Yang menyediakan semuanya.
Bagi kaum muda, saudara
jangan ragu mengorbankan apa saja untuk pembangunan tubuh Kristus,
sebab TUHAN/Yehova Yirre menyediakan semuanya yang ada di dunia
(jodoh dllnya) tetapi lebih dari itu TUHAN menyediakan kita untuk
menjadi Mempelai yang siap sedia untuk menyambut kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya dan ini merupakan puncak dari
segala-galanya.
Wahyu 19: 7, Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap
sedia.
Apa gunanya ada jodoh dllnya, tetapi tidak menjadi
Mempelai yang siap sedia? Menjadi seperti istri Lot yang
ketinggalan. Jadi tiang penopang itu, memiliki kaitan dengan
Mempelai Yerusalem Baru.
- tiang
penopang pada bait ALLAH Salomo.
2
Tawarikh 3: 17, Tiang-tiang itu didirikannya di
depan Bait Suci, yang satu di sebelah kanan dan yang lain di sebelah
kiri; tiang kanan dinamainya Yakhin, dan tiang kiri Boas.
Di
dalam bait ALLAH Salomo ada dua tiang penopang yaitu:
- Tiang
Yakhin = TUHAN akan meneguhkan.
- Tiang
Boas = dalam TUHAN ada kekuatan.
Jadi
kalau keduanya digabung, menunjuk kuat
dan teguh hati.
Semoga kita dapat mengerti.
Arti/praktek
dari kuat dan teguh hati adalah:
- tidak
mau berbuat dosa =
mempertahankan kebenaran.
Sekali-pun ada kesempatan, ada keuntungan, tetapi juga
ada ancaman. Inilah orang yang kuat dan teguh hati. Contohnya:
adalah Yusuf yang memiliki kesempatan dengan istri Potifar. Juga
ada keuntungan, jika Yusuf mau, maka ia akan mendapatkan kedudukan
dllnya. Sebaliknya, jika Yusuf menolak, maka ia akan mendapatkan
ancaman, tetapi Yusuf tidak goyah. Juga di pekerjaan, saudara
mungkin diancam agar melakukan korupsi, tetapi saudara harus tetap
mempertahankan kebenaran. Inilah orang yang kuat dan teguh hati
sehingga dapat menjadi tiang penopang bukan tiang garam.
Demikian
juga bagi para hamba-hamba TUHAN, di dalam organisasi, saudara juga
harus benar dengan mempertahankan kebenaran. Kebenaran di dalam
organisasi adalah yang sesuai dengan ad/rt, kalau kebenaran secara
rohani, harus sesuai dengan Firman. semuanya ini harus
dipertahankan, saudara jangan ikut-ikutan tidak benar sebab saudara
tidak dapat menjadi tiang sehingga akan roboh. Semoga kita dapat
mengerti.
- tidak
putus asa, tidak kecewa, tidak berharap pada yang lain pada saat
menghadapi pencobaan apa-pun juga, tetapi hanya berharap kepada
TUHAN.
Kita
belajar dari kedua belas pengintai. Kedua belas pengintai ini
terbagi dua yaitu sepuluh dengan dua --> lebih banyak mana
sepuluh dengan dua? Tentu sepuluh, tetapi saya tekankan untuk ini
yaitu jangan soal jumlah, sebab sepuluh orang itu tawar hati dengan
mengatakan untuk jangan masuk kota Yerikho. Kita hanyalah belalang,
sedangkan orang Yerikho itu raksasa-raksasa.
Dua = Yusak dan
Kaleb mengatakan 'yakin bahwa TUHAN beserta kita'. Di dalam
pembangunan tubuh Kristus, kalau bagi saya, saya merasa seperti
belalang yang harus menghadapi raksasa dan memang susah. Sebab dari
segi apapun saya tidak memiliki kemampuan. Tidaklah mengapa kalau
belalang harus melawan raksasa, asal TUHAN beserta, daripada
raksasa tetapi tanpa TUHAN akan tumbang seperti Goliat yang
tumbang.
Saya banyak menerima terpaan, tetapi tidaklah
mengapa untuk saya, sebab yang penting, jangan TUHAN meninggalkan
saya dan saya tetap berharap kepada TUHAN. Demikian juga dengan
jemaat yang menginginkan begini dan begitu --> silahkan! Yang
penting jangan TUHAN Yang meninggalkan saya.
Namanya juga
seorang hamba TUHAN, jadi kita bergantung hanya kepada TUHAN, bukan
kepada jemaat. Tetapi banyak kali jemaat yang dibela, TUHAN Yang
kita buang. Sekali-pun ditolak oleh jemaat dan itu bukan salah kita
sebagai seorang hamba TUHAN --> terserah! Asal TUHAN bersama
dengan kita. Kita jangan putus asa dan tawar hati tetapi tetap
berharap kepada TUHAN. Kesalahan kita adalah TUHAN selalu dibuang
sebab selalu berharap kepada jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
bimbang di saat menghadapi ajaran-ajaran lain/ajaran-ajaran sesat,
tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar, apa-pun risiko
yang harus kita hadapi.
Kita
harus berhati-hati, jangan seperti
istri Lot yang ingin tahu, mengapa ia dilarang untuk menoleh
kebelakang. Ia ingin melihat dan dalam sekejap habislah ia. Itu
sebabnya saudara jangan ingin tahu, ingin tahu sebab menganggap
diri kuat, tetapi ternyata menjadi tiang garam. Istri Lot hanya
sekali saja menoleh kebelakang, tidak dua, sepuluh kali menoleh,
hanya satu kali dan ia menjadi tiang garam. Demikian juga dengan
Hawa yang hanya sekali saja berbicara dengan ular. Saya takut hanya
ingin tahu satu kali, saya menjadi seperti Hawa dan juga menjadi
istri Lot. Itu sebabnya jika tidak ada kepastian dan kebenaran yang
sesuai dengan Firman, saudara jangan ingin tahu sebab akan
berbahaya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari,
kita berpegang teguh pada ajaran yang benar yang sudah pernah
saudara terima, dimana-pun kita berada. Semoga kita dapat
mengerti.
Ajaran yang lain itulah yang memecah belah. Mengapa
sampai terjadi perpecahan? Kita jangan melihat siapa-siapa, tetapi
lihat pada Firman saja. Ini tujuan dari ajaran lain, supaya tubuh
Kristus tidak terbentuk. Jadi mengapa terjadi perpecahan di dalam
tubuh Kristus/tubuh Kristus tercabik-cabik? Jawabannya --> Roma
16: 17, Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang
bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan
perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Waspada = ingatlah akan istri Lot.
Siapa
pemecah belah?
- orang
yang mengajarkan ajaran lain --> pemecah belah.
- orang
yang mau datang sekali-pun ia sudah tahu bahwa ajaran itu
berlainan, tetapi ia tidak menghindar = pemecah belah.
Semoga
kita diberi kejujuran untuk kuat dan teguh hati.
Yosua
1: 6, 7, 9, 18
6. Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada
nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
7.
Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum
yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah
menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana
pun engkau pergi.
9. Bukankah telah
Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai
engkau, ke mana pun engkau pergi."
18.
Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan
perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum
mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"
Waktu
Yosua hendak memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan = kegerakan
Roh.Kudus hujan akhir. Yang dibutuhkan bukan kepandaian, kekayaan
tetapi yang dibutuhkan empat kali TUHAN memesan untuk kuatkan dan
teguhkan hati dan ini yang dicari oleh TUHAN. Sekali-pun kita ini
bodoh, tinggal di desa, gereja mungkin masih kontrak dan juga masih
terbuat dari papan, sidang jemaat hanya dua orang, tetapi kalau kita
kuat dan teguh hati, maka itu yang dipakai untuk masuk ke Kanaan,
sedangkan yang lainnya yang merasa lebih hebat dari Kaleb dan Yosua
tergeletak bergelimpangan di padang gurun. Itu sebabnya kita harus
sungguh-sungguh serius.
Mengapa sampai empat kali TUHAN
katakan kepada Yosua untuk kuat dan teguh hati? sebab memang di
akhir jaman penyesat itu juga sebanyak empat kali --> Matius
24: 3-5, 11, 24,
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu!
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak
orang.
11. Banyak nabi palsu akan
muncul dan menyesatkan banyak orang.
24.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka
akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
Ay 5 --> banyak yang
menyesatkan = banyak yang disesatkan.
Penyesatan terakhir
pada orang pilihan. Pdt Totaijs alm sempat menerangkan di tahun 91,
bahwa orang-orang pilihan adalah orang-orang yang berada di dalam
kabar Mempelai.
Empat kali menunjuk pada empat penjuru bumi, itu
sebabnya TUHAN berfirman kepada Yosua untuk kuatkan sebanyak empat
kali dalam menghadapi banyak penyesatan yang juga disebutkan
sebanyak empat kali.
Empat kali menunjuk pada empat penjuru
bumi = penyesatan ini sudah mendunia. Banyak yang penyesat dan
banyak yang disesatkan, berarti hanya sedikit yang bertahan/yang
kuat hati pada yang benar/minoritas. Sehingga diberi cap sebagai
kelompok extrim, kebenaran sendiri, fanatik, pemecah belah dll,
sebab hanya sedikit.
Kita sudah membaca, bahwa justru yang
mengajarkan pengajaran yang lain itulah pemecah belah dan juga yang
datang pada pengajaran yang lain, mereka juga pemecah belah. Jangan
dibalik-balik, sebab itu saya mohon hikmat dari TUHAN supaya saudara
membaca ayatnya. Semoga kita dapat mengerti.
Pengajaran yang
sesat, membawa pada pelayanan dan penyembahan yang juga sesat;
sedangkan pengajaran yang benar, mendorong kita pada pelayanan dan
penyembahan yang benar. Ini sudah jelas seperti yang sudah
diterangkan bahwa pengajaran itu merupakan kepala/komando; itu
sebabnya kita jangan sampai ditipu oleh orang yang mengatakan bahwa
tidak mengapa kalau pelayanan dan penyembahannya tidak sama tetapi
pengajarannya sama --> tidak ada yang seperti ini sebab ini
berarti kebenaran diri sendiri. Kalau pengajarannya sama, pasti
pelayanan dan penyembahannya juga sama.
Sekarang kita akan
melihat penyembahan yang benar yang juga ditulis sebanyak empat
kali. Inilah luar biasanya TUHAN dan sedikit-pun tidak
meleset.
Wahyu 19: 1,
3, 4, 6
1. Kemudian dari pada itu aku
mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang
banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!
Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
Ay 1,3, 4 -->
penyembahan yang terjadi di surga.
Ay 6 --> penyembahan kita
yang terjadi di bumi --> pertemuan diawan-awan yang permai, satu
tubuh Kristus yang sempurna dengan satu suara dan juga satu
penyembahan.
Empat kali dituliskan tentang haleluyah yang
merupakan penyembahan Mempelai. Jadi, di surga dan di bumi, harus
sama yaitu penyembahan Mempelai dengan kata haleluyah.
Itu
sebabnya, mengapa diseluruh dunia harus satu pengajaran? Sebab kalau
pengajarannya sama/satu pengajaran, akan menuju pada satu
penyembahan/satu suara. Tubuh Kristus ini 'satu' dan sudah
barang tentu suaranya juga satu. Satu Kepala itulah YESUS/Satu
pengajaran yang benar dengan satu tubuh, itulah gereja yang sempurna
dengan satu suara/satu penyembahan.
Semoga kita jujur, sebab
di luar ini, maka pengajarannya berbeda dan juga berbeda tubuh -->
ada tubuh Kristus dan tubuh Babel. Dulu, sebenarnya manusia itu
diciptakan oleh TUHAN dengan satu suara (ktb Kej), tetapi ketika
manusia mendirikan menara Babel/tubuh Babel, maka dicerai-beraikan
oleh TUHAN sehingga terjadi banyak suara, sampai terjadi bahasa
Poso.
Jadi, kalau ada banyak pengajaran dan juga banyak
penyembahan, kita harus berhati-hati (maksudnya bukan banyak
menyembah) sebab itu adalah Babel. Oleh sebab itu, lewat satu
pengajaran yang benar/gerakan hujan akhir, semua yang berbeda-beda
akan dijadikan satu tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita = kembali
kepada TUHAN dengan satu suara lagi, itulah haleluyah. Semoga TUHAN
memberikan kemurahan sehingga kita dapat jujur.
Inilah kuat
dan teguh hati dan biarlah urapan Roh.Kudus menolong kita agar
sekarang ini kita dapat tegas memilih yang mana? Babel atau tubuh
Kristus. Kita tidak dapat memilih keduanya sebab kita tidak akan
mampu sehingga pada akhirnya kita akan memilih Babel.
Salomo
seorang yang hebat, siapa yang dapat melawan Salomo? Tetapi begitu
ia mendengarkan ajaran-ajaran yang lain dari istrinya, maka Salomo
memilih yang salah. Tidak ada kekuatan atau yang namanya filter,
sebab itu merupakan ciptaan manusia.
Itu sebabnya, kita yang
pasti saja seperti waktu dulu kita sekolah dan guru mengajarkan
bahwa dua ditambah dua sama dengan tiga koma
sembilan-sembilan-sembilan dan menganggap bahwa hal itu sama saja,
maka murid-murid itu tidak akan lulus ketika mengikuti ujian
nasional sampai pada hari ini.
Mengapa untuk hal yang
jasmani, kita memprotes dengan keras, tetapi mengapa untuk hal
rohani, kita tidak tegas, padahal yang rohani ini lebih dari segala
sesuatu.
Saya mau bercerita, dulu saya menjadi seorang guru, ada
seorang anak didik saya tidak naik kelas, kemudian orang tuanya
menitipkan anaknya itu kepada saya. Saya keras terhadap anak itu,
sehingga hasil dari semester satu, ia mendapatkan nilai yang bagus,
sehingga pada semester dua saya menjadi lengah dan akibatnya anak
itu tidak naik kelas lagi. Saya memberi les dirumah salah satu
murid, dan anak ini datang, saya tidak berani menemuinya dan
bersembunyi di kamar mandi dan menangis. Ini hal yang jasmani,
sebagai guru, bukan salah saya, tetapi saya bertanggung jawab, apa
lagi untuk hal yang rohani, saya tidak mau main-main.
Saya
sudah berani meninggalkan hal-hal yang jasmani (semua berkat-berkat
lewat yang jasmani sudah saya tinggalkan) yang sebenarnya sangat
menjanjikan untuk masa depan saya, kalau yang rohani saya
setengah-setengah, saya tidak mau. Itu sebabnya saya memilih satu
dan untuk ini jangan coba-coba untuk mempengaruhi saya, sekali-pun
saya pernah tidak makan dan tidak minum demi untuk hal yang
rohani.
Orang yang diurapi harus memiliki ketegasan --> 1
Timotius 4: 1, Tetapi Roh dengan tegas mengatakan
bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Hamba/anak
TUHAN yang diurapi Roh.Kudus, memiliki ketegasan untuk memegang pada
pengajaran yang benar, penyembahan yang benar dan juga pelayanan
yang benar dan juga pada nikah yang benar. Kalau sidang jemaat,
pekerjaan dllnya semua harus benar, dan juga ada ketegasan untuk
menolak yang tidak benar; kita jangan menganggap semuanya sama.
Jika kita kuat dan teguh hati, maka kita akan dipakai untuk
masuk ke Kanaan/kegerakan Roh.Kudus hujan akhir = pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Jadi, tiang dengan Mempelai
memiliki kaitan = Yerusalem Baru.
Jadi, jika kita masih
bimbang sehingga menganggap semuanya sama saja, maka kita dapat
datang ke tiang di kuil Dagon, kuil Dagon ini juga memiliki dua
tiang. Kita sering mengatakan: mari kita beribadah di bait ALLAH
yang TUHAN berkati, padahal TUHAN berkata --> 'kamu beribadah
di kuil Dagon'.
Salah satu yang terjadi di kuil Dagon
adalah Simson yang disuruh untuk melawak; kita harus berhati-hati,
kalau ibadah dengan lawakan-lawakan, sebab kita berkata, kita berada
di bait ALLAH, tetapi TUHAN katakan: kalian berada di panggung
srimulat. Kita harus berhati-hati dengan sukacita dan lawakan yang
bukan dari Firman, sebab itu sama dengan kuil Dagon.
Hakim-hakim
16: 23-25, 27-30
23. Sesudah itu
berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan
korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk
bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke
dalam tangan kita Simson, musuh kita."
24.
Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka,
sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam
tangan kita musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak
teman kita."
25. Ketika hati mereka
riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk
melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia
melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di
antara tiang-tiang.
27. Adapun gedung itu
penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang
Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu
orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.
28.
Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH,
ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya
Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku
itu kepada orang Filistin."
29.
Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga
rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan
kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.
30.
Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang
Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka
rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang
banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya
itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu
hidupnya.
Simson dengan tujuh tokong/jalinan rambut
merupakan gambaran dari Roh.Kudus.
Ay 25 --> kita jangan
senang dengan lawakan, sebab itu bait ALLAH atau kuil Dagon dan
memang berada di kuil Dagon itu lebih enak sebab ada suka ria.
Ay
27 --> kalau ada lawakan, akan laris sebab tiga ribu orang yang
datang. Sedangkan kalau pengajaran, dari dulu jumlah sidang jemaat
lima belas orang; dua kaum muda masuk universitas sehingga tinggal
tiga belas orang, kemudian meninggal dua orang, tinggal sebelas
orang. Ini merupakan ujian. Kalau lawakan, gereja baru dibuka,
jumlah sidang jemaat, sudah tiga ribu orang.
Ay 28 -->
'buatlah aku kuat' = Simson menjadi kuat dan teguh hati.
Mari!
kita memilih yang mana? Sebab kalau hanya pengajaran, jemaat tetap
lima belas orang, itu sebabnya kita sebentar melihat lawakan Simson
supaya banyak orang yang datang.
Dua tiang di kuil Dagon yang
merupakan lawan dua tiang di bait ALLAH Salomo (ay 29).
Ay 30
--> biar banyak (tiga ribu orang) tetapi mati. Kalau tidak ada
pengajaran yang benar, sekalipun banyak, tetapi mati. Mari!
bagaimana pertanggung jawabannya? Tiga ribu orang dibuat mati.
Sementara mereka sudah memberi persepuluhan dlsbnya --> hamba
TUHAN nya makmur/jaya, tetapi semua jemaatnya mati/binasa, bagaimana
hamba TUHAN itu memberi pertanggungan jawabannya kepada TUHAN?
Ngeri, ngeri.
Mari, bagi rekan-rekan hamba TUHAN yang berada
di dalam Firman pengajaran, mari, sekali-pun jemaat kita masih
sedikit, tunggu! Sebab nanti pada gerakan hujan akhir/gerakan Firman
pengajaran, semua orang akan mencari Firman pengajaran. Kita harus
yakin, sekarang ini masih seperti embun, kemudian akan menjadi
gerimis, sehingga ada pertanyaan ini apa? mulai bingung. Kemudian
ketika hujan lebat, kita tinggal membuka pintu gereja dan
orang-orang itu akan masuk semuanya, sebab mereka semuanya
membutuhkan pengajaran ini. Itu sebabnya, mari kita bertahan.
Sebab
kalau kita bimbang dalam soal pengajaran, maka kita akan
diperhadapkan pada dua tiang Dagon, bukan pada dua tiang bait ALLAH
Salomo.
Tiang Dagon adalah:
- tiang
hiburan jasmani dan
- tiang
kemakmuran jasmani.
Kedua
hal ini yang sekarang dicari oleh orang --> masuk gereja supaya
mendapatkan hiburan dari artis-artis atau dari pelawak-pelawak,
daripada harus membayar. Siapa yang tidak mau mendapatkan hiburan
secara cuma-cuma/gratis? Dan juga kemakmuran jasmani.
Jika
kita sebagai hamba TUHAN/anak-anak TUHAN beribadah dan melayani
TUHAN hanya untuk mencari kemakmuran jasmani dan hiburan/sukacita
jasmani, maka akibatnya tiga ribu orang akan mati. Di dalam
tabernakel, maka angka tiga ribu, menunjuk pada ruangan suci dan
ruangan maha suci.
Ruangan suci memiliki ukuran p = 20, l =
10, t = 10 --> 20 x 10 x 10 = 2000.
Ruangan maha suci
memiliki ukuran p = 10, l = 10, t = 10 --> 10 x 10 x 10 =
1000.
Ruangan suci = kesucian, sedangkan ruangan maha suci =
kesempurnaan.
Jadi, 2000 + 1000 = 3000.
Jika, kita
berfellowship dan beribadah di gereja hanya untuk mencari hiburan
dan mencari kemakmuran secara jasmani --> berbahaya!!!! sebab
tiga ribu orang yang akan mati, berarti tidak dapat hidup suci
sehingga tidak dapat menjadi sempurna = ketinggalan saat
YESUS datang kembali seperti istri Lot.
Di mulai saat
menikah, jangan mencari hiburan dan kemakmuran, tetapi harus
tergembala di gereja masing-masing. Jangan mencari gedung gereja
yang besar/gereja yang kecil, tetapi cari pengajaran. Sebab jika
mencari hiburan dan kemakmuran, maka tiga ribu yang mati = tidak
dapat menjadi suci dan sempurna.
Lebih celaka, kalau hamba
TUHAN/gembala yang datang dalam ibadah hiburan dan kemakmuran, hamba
TUHAN/gembala itu secara pribadi akan mengalami kematian secara
rohani --> tidak dapat suci dan menjadi sempurna. Jika ia
memiliki sidang jemaat sebanyak seribu orang, maka seribu orang itu
juga akan mati secara rohani yaitu tidak dapat suci dan juga tidak
dapat menjadi sempurna. Ini sungguh-sungguh benar. Semoga kita
diyakinkan.
Inilah tiang kedua yaitu kuat dan teguh hati,
kita dipakai di dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna/menjadi Mempelai Wanita.
- tiang
di Yerusalem Baru.
Lot
keluar dari Sodom dan Gomora, dengan tujuan lari ke pegunungan dan
pegunungan itu adalah Yerusalem Baru = Mempelai Wanita yang sempurna
= kerajaan surga/kota Mempelai. Jadi, harus menjadi Mempelai
terlebih dahulu, baru dapat masuk ke dalam surga.
Wahyu
3: 12, Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi
dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota
Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku,
dan nama-Ku yang baru.
Sokoguru = tiang penopang di
Yerusalem Baru. Ini merupakan janji TUHAN kepada sidang jemaat
Filadelfia.
Syarat untuk menjadi
tiang penopang di Yerusalem Baru adalah:
- Wahyu
3: 7, 8
7."Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang
Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka,
tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang
dapat membuka.
8. Aku tahu segala
pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak
dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak
seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku.
Jadi, syarat untuk menjadi tiang
penopang di Yerusalem Baru adalah menuruti Firman-Ku = taat
dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, apa-pun
risikonya.
Seringkali
di saat kita taat kepada Firman, mungkin dianggap bodoh oleh orang
lain. Seperti Petrus sebagai seorang nelayan yang tentunya ia
mengetahui bahwa untuk menangkap ikan/melempar jala, harus pada
waktu malam hari. Tetapi pada waktu malam, Petrus tidak berhasil
menangkap apa-apa, dan siang hari YESUS datang (ini merupakan
Firman TUHAN yang keras = pengajaran) dan memerintahkan Petrus
untuk menebarkan jalanya. Jika Petrus melakukan dan dilihat oleh
nelayan yang lain, pasti menganggap bahwa Petrus ini kasihan sebab
sudah stress, seharusnya pada siang hari digunakan untuk
membetulkan dan membersihkan jala. Jadi, ketika diperintahkan untuk
menebarkan jala pada siang hari, pasti akan terjadi pertentangan
--> nanti kalau, nanti kalau.
Sudahlah saudaraku,
apa-pun risikonya, kalau Firman itu benar, maka harus ditaati.
Sekali-pun sepertinya mempermalukan diri kita, tetapi begitu
ditaati, maka hasilnya akan luar biasa. Biarlah, kalau kita
sekarang ini dipermalukan --> terserah! Tetapi satu waktu, kita
akan diakui.
- tidak
menyangkal Nama-Ku, artinya
tetap setia dan berkobar-kobar di
dalam ibadah dan pelayanan = tetap
setia dan tekun menantikan kedatangan TUHAN Yang kedua kalinya.
Mari, kita sungguh-sungguh setia = tidak menyangkal Nama
TUHAN.
Kita jangan menyerah kalah/jangan menyerah di tengah
jalan tetapi harus sampai di garis akhir yaitu sampai meninggal
dunia atau sampai TUHAN datang kembali. Jika kita menyerah di
tengah jalan, maka itu berarti kita sudah menyangkal TUHAN.
Hanya
karena mengalami kesulitan, sehingga mengatakan bahwa saya tidak
mau menjadi gembala lagi, tidak mau ikut dalam paduan suara lagi =
menyangkal TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Keadaan dari
sidang jemaat Filadelfia ini kecil --> 'kekuatanmu tidak
seberapa' --> sekali-pun kekuatan kita tidak seberapa/tidak
berarti apa-apa, tetapi kalau taat dan setia, maka kita akan
mendapatkan kunci Daud yaitu kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Kunci
Daud ini didapatkan di dalam sistim penggembalaan; itu sebabnya kita
jangan beredar-edar sebab kalau kita beredar-edar, maka kita tidak
akan mendapatkan kunci Daud.
Mazmur 23: 6,
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur
hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang
masa.
Kebajikan dan kemurahan mengikuti aku = di dapat
oleh Daud mulai ia berada di dalam kandungan sampai mati, ia
mengakui di mana letak kuncinya yaitu di dalam kemurahan dan
kebaikan TUHAN. Bukan karena Daud pandai dan hebat, tetapi kuncinya
adalah Daud tergembala di dalam kebaikan dan kemurahan TUHAN Sang
Gembala Agung. Semoga kita dapat mengerti.
Hasil
dari kunci Daud:
- untuk
menutup pintu yang tidak dapat dibuka oleh siapapun.
Artinya: Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN/Gembala Agung
sanggup melindungi kita dari segala pencobaan, mara bahaya, dari
antikrist dan juga sampai pada hukuman TUHAN atas dunia dan juga
neraka-pun tidak dapat menjamah kita. Dan ini berarti betul-betul
ditutup oleh kekuatan dari kunci Daud.
Sudah dibuktikan pada
waktu jaman Nuh yaitu pintu bahtera Nuh ditutup oleh Tangan TUHAN.
Ini bedanya antara bahtera Nuh dengan bahtera yang lain. Saya kira
pada waktu itu ada banyak kapal-kapal yang mungkin lebih modern
dlsbnya, tetapi pada kapal-kapal itu tidak ada Tangan TUHAN, di sini
letak perbedaannya. Sedangkan bahtera Nuh, mungkin dibuat secara
tradisional, tetapi pada waktu itu yang menutup adalah Tangan TUHAN
yang tidak dapat dibuka oleh siapa-pun. Inilah kunci Daud.
Mari,
rekan-rekan hamba TUHAN, baik yang pandai, yang bodoh, yang kecil
maupun yang hebat dan juga siapa-pun --> saudara jangan
bergantung pada apa-pun, tetapi bergantung pada kunci Daud itulah
kemurahan dan kebaikan TUHAN/Sang Gembala Agung.
- membuka
pintu-pintu bagi kita yang tidak dapat ditutup oleh
siapa-pun.
Pintu
apa saja?
- pintu
pemeliharaan TUHAN. artinya: Tangan kemurahan dan kebaikan
TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita sampai tidak kekurangan.
Seperti Daud yang di mulai dari kandungan, Daud terus terpelihara
sehingga ia mengakui bahwa TUHAN adalah Gembala-ku, takkan
kekurangan aku, sekali-pun ia hanya memiliki domba dua tiga ekor
domba, tetapi Daud berani mengaku bahwa 'takkan kekurangan aku'.
Apalagi bagi kami para gembala yang memiliki domba lima belas/dua
puluh, mau kita tinggalkan dengan melihat yang lain-lain/yang tiga
ribu tetapi mati semuanya. Semoga kita dapat mengerti.
Di
mulai dari kandungan harus kita syukuri. Sebab saya pernah membaca
sebuah artikel yang waktu itu saya masih menjadi guru di sekolah
Minggu, bahwa satu hari kandungan/anak yang digugurkan di dunia dan
di Indonesia itu banyak sekali. Jadi, kalau saya dan kita semua
termasuk yang tidak digugurkan, itu sudah merupakan kunci
Daud/kemurahan dan kebaikan TUHAN.
- pintu
kemenangan. Daud selalu menang, artinya: Tangan kemurahan dan
kebaikan TUHAN memberikan kemenangan atas:
- musuh-musuh,
- dosa,
- pencobaan-pencobaan/masalah
dapat selesai.
- pintu
masa depan/pintu keberhasilan terbuka. Daud hanyalah seorang
gembala dengan dua tiga ekor domba, ia bukan seorang tentara,
apalagi memiliki latar belakang sebagai seorang tentara. Waktu
TUHAN memerintahkan Samuel (karena Saul sudah tidak taat, itu
sebabnya Saul harus diganti) untuk datang ke rumah Isei untuk
melihat anak-anaknya. Begitu Samuel melihat Eliab kakak Daud yang
memang memiliki bentuk tubuh dari seorang raja/perwira yang
mengikuti latihan berperang dllnya --> segeralah mata manusia
mengira bahwa inilah dia. Tetapi TUHAN mengatakan 'bukan yang
ini',sebab TUHAN tidak memandang penampakan luar, tetapi TUHAN
melihat hati yang taat dan setia.
Daud masih muda dan
kemerah-merahan, dan ia berada di penggembalaan dengan dua tiga
ekor domba, tidak diperhatikan oleh orang, tetapi Daud dapat
menjadi seorang raja. Tangan kemurahan kebaikan TUHAN mampu
memberikan masa depan yang indah dan berhasil.
Bagi kaum
muda, dengarkan ini dengan baik! Mungkin engkau sekolah sampai
tinggi --> puji syukur! Atau karena masalah ekonomi, engkau
tidak dapat sekolah. Jangan salahkan orang tua, sebab baik yang
sekolah atau yang tidak, sekarang terimalah kunci Daud sebab ini
yang menentukan dan membuka pintu masa depan yang indah dan
berhasil bagi saudara. Semoga kita dapat mengerti.
- pintu
pengangkatan/pemulihan. Daud jatuh dengan Bethseba dan
seharusnya Daud mati sebab ia berzinah dan sesuai hukum taurat,
maka orang yang berzinah harus dilempar batu sampai mati. Tetapi
mengapa Daud tidak dilempar dengan batu? Inilah bedanya dari orang
yang tergembala dengan yang tidak tergembala. Kristen jalanan/hamba
TUHAN jalanan dengan hamba TUHAN yang berada di dalam
penggembalaan. Sebab Kristen/hamba TUHAN jalanan = pohon ara yang
berada di pinggir jalan, begitu tidak berbuah, YESUS datang dan
merasa lapar tetapi Ia tidak menemukan buah, segera pohon ara itu
dikutuk dan mati. Ini kalau berada dipinggir jalan sebab tidak ada
yang membela.
Tetapi pohon ara yang berada di kebun anggur,
Tuan/Yang empunya kebun anggur datang dan mengatakan sebab sudah
tiga tahun tidak berbuah, maka pohon ara itu diperintahkan untuk
dipotong. Tetapi penunggunya mengatakan --> 'jangan tuan, beri
waktu lagi selama satu tahun supaya dapat berbuah. Inilah bedanya
kehidupan yang tergembala dengan yang tidak tergembala.
Kehidupan
yang tergembala --> sejatuh-jatuhnya orang, tetapi jika ia
berada di dalam penggembalaan, maka ia masih dapat
diangkat/dipulihkan kembali.
Inilah Tangan kemurahan dan
kebaikan TUHAN Yang mampu:
- mengangkat
kita dari kejatuhan-kejatuhan.
- memulihkan
kita dari kegagalan-kegagalan.
Mari!
bersungguh-sungguh, siapa saya, siapa saudara yang sekali-pun sudah
jatuh atau mengalami apa saja, datanglah kepada Gembala Agung sebab
ada pintu pemulihan, sedangkan bagi yang sudah gagal, masih ada
pintu pengangkatan.
Saya berbahagia:
Pintu ditutup
--> mara bahaya dlsbnya tidak dapat masuk.
Pintu dibuka -->
tidak ada yang dapat menutup kalau kita berada di dalam Tangan
kemurahan dan kebaikan TUHAN, maka TUHAN akan tolong. Semoga kita
yakin.
- pintu
Yerusalem Baru terbuka bagi kita. Apa buktinya? Sekarang ini
kita dapat mengetahui apakah pintu Yerusalem Baru terbuka bagi kita
atau tidak? Ini bukanlah teori. Bukti kalau pintu Yerusalem Baru
terbuka adalah kita mengalami pembaharuan --> Wahyu 21: 8,
ini tidak boleh ada lagi, sebab kalau delapan hal ini ada, berarti
bahtera Nuh tertutup dan kita tidak dapat masuk ke dalamnya.
Wahyu 21: 8, Tetapi
orang-orang (1)penakut, orang-orang
(2)yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang pembunuh,
(5)orang-orang sundal, (6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan
semua (8)pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
Penakut =
takut berkorban, takut perasaan dllnya.
Orang yang tidak percaya
= bimbang.
Orang-orang keji = jahat.
Orang-orang pembunuh =
kebencian.
Orang-orang sundal sudah tidak boleh ada
lagi.
Tukang-tukang sihir --> hati-hati dengan
ramalan-ramalan. Kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak
menggunakan sihir; sekarang ini banyak orang yang belajar hipnotis
sampai-pun hamba TUHAN juga mempelajari hipnotis. Kelihatan hebat,
padahal itu hanyalah sihir, sehingga tidak dapat masuk Yerusalem
Baru. Orang yang melakukan sihir dan juga orang yang datang, sama!
Tidak dapat masuk Yerusalem Baru.
Penyembah-penyembah
berhala --> hati-hati dengan jimat-jimat, sebab sekarang ini
banyak hal yang rohani yang dijadikan jimat. Jangan-jangan kita
belajar, dari Daud yang mengalahkan Goliat memakai lima batu, maka
saudara diberikan lima batu untuk dikantongi supaya terus menang.
Jadi bukan TUHAN Yang maju tetapi lima batu Daud dan ketika lima
batu itu tertinggal di rumah, menjadi bingung. Mungkin juga ada
tanah yang dianggap suci, waktu saya ke Israel, dan datang ke tanah
Gosyen, saya membawa tanah Gosyen yang menyuburkan orang Israel dan
juga orang Israel bebas dari hukuman dan meletakan tanah itu di
rumah dengan menganggap sebagai perlindungan. Ini berhala sebab
bukan TUHAN tetapi tanahnya. Mengapa tidak mengambil lumpur dari
laut Mati dan meletakkannya di lantai rumah sehingga tidak ada
orang datang bertamu sebab merasa jijik. Maafkan kalau saya membuka
hal ini, supaya saudara tercelik.
Terakhir yang paling dekat
dengan api adalah dusta yang menghasilkan perkataan yang sia-sia.
Tidak jujur, seperti orang Niniwe yang tidak dapat membedakan
tangan kanan dengan tangan kiri --> orang macam apa ini? Apakah
orang yang terbelakang mental? --> masakan seluruh penduduk
Niniwe semuanya terbelakang mentalnya? Bukan itu!! Tetapi karena
orang-orang Niniwe tidak jujur sebab menganggap tangan kanan dan
tangan kiri itu sama saja. Ajaran ini berbeda --> tidak! Sama
saja, dan ini berarti dusta sehingga hukuman ALLAH yang
datang.
Itu sebabnya kejujuran itu merupakan hal yang
sungguh-sungguh serius dan jangan berdusta. Dusta ini menimbulkan
segala sesuatu yang berupa fitnahan, menjelekan orang dan ini
berawal dari dusta.
Pintu Yerusalem terbuka kalau kedelapan
dosa ini dengan tegas kita buang, sebab kalau pintu Yerusalem
terbuka, maka pintu-pintu yang lain pasti akan terbuka. Kunci Daud
membuka pintu-pintu bagi kita.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1