Kita
kembali kepada tema kita yang terdapat di dalam injil
Lukas 17:
32, Ingatlah akan isteri Lot!
Ayat
ini sangat singkat, tetapi menyimpan atau memberikan sesuatu yang
luar biasa bagi kita sekalian/suatu peringatan bagi kita.
Tadi
malam kita sudah mendengar bahwa 'ingatlah akan isteri Lot'
merupakan peringatan bagi orang yang sudah selamat --> yang sudah
melayani TUHAN, yang sudah menjadi hamba TUHAN termasuk saya, tetapi
masih diingatkan untuk mengingat akan isteri Lot.
Di
dalam perj lama yaitu di dalam ktb
Kejadian 19: 15-17,
Lot sekeluarga sudah keluar dari Sodom dan Gomora/dari lingkungan
dosa/dari puncaknya dosa = selamat, sebab ditarik oleh malaikat,
tetapi TUHAN perintahkan untuk
lari menuju ke pegunungan,
supaya mereka tidak disusul oleh penghukuman ALLAH.
Lihat
gambar disini:
http://www.gptkk.org/images/radio/sodom-skrg.gif
Dalam
perjalanan ini, isteri Lot menoleh ke belakang sehingga ia menjadi
tiang garam = kehidupan yang tidak memiliki arti apa-apa/tidak
berguna bahkan binasa untuk selama-lamanya.
Kemudian
cerita ini dikuatkan lagi dengan cerita tentang bangsa Israel yang
terdiri dari enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang
laki-laki saja yang berusia duapuluh tahun ke atas, belum termasuk
wanita dan anak-anak keluar dari Mesir/keluar dari perbudakan dosa =
mereka sudah selamat tetapi
mereka harus menuju ke Kanaan.
Keluar dari Mesir = selamat ini tidak/belum berarti apa-apa sebab
belum menuju pada tujuan akhir sebab harus menuju ke kota Kanaan.
Dalam perjalanan, hanya tinggal dua yang masuk kota Kanaan, yang
lainnya yang berjumlah ratusan ribu bahkan juta, harus berguguran di
padang gurun.
Jadi,
kita jangan terfokus pada jumlah, sekali-pun itu boleh, sebab kami
juga merindu agar jumlah sidang jemaat bertambah --> silahkan!
Tetapi hal ini jangan menjadi fokus kita, sebab kita harus menuju ke
pegunungan dan ke Kanaan.
Di
dalam ktb perj baru, manusia berdosa sudah selamat oleh Darah
YESUS/kita ditebus dari dosa-dosa oleh Korban Kristus, tetapi kita
masih berbuat dosa. Itu sebabnya kita harus mencapai pegunungan yang
rohani yaitu kota Yerusalem Baru yaitu kehidupan yang sempurna
seperti TUHAN/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Kota Yerusalem Baru juga
merupakan kerajaan surga. Inilah yang menjadi tujuan kita yaitu
menjadi sempurna. Tetapi di tengah perjalanan -->
masih
tanda tanya.
Masih
tanda tanya, juga berarti peringatan bagi kita semua. Di tengah
perjalanan, kita sudah selamat, sudah menjadi hamba TUHAN, sudah
menjadi pelayan TUHAN, tetapi ketika harus menuju pada kesempurnaan,
menuju pada Mempelai Wanita, menuju kota Yerusalem Baru --> masih
tanda tanya, apakah kita berhasil sampai di sana atau tidak?
Itu
sebabnya kita jangan bangga menjadi hamba TUHAN yang mungkin memiliki
gereja yang besar, mungkin dipakai dalam k.k.r --> jangan bangga!
Masih harus berhati-hati --> 'ingatlah akan isteri Lot'. Tanda
tanya itu berarti kita harus berjaga-jaga supaya jangan menjadi
seperti isteri Lot.
Tadi
malam kita sudah mendengar ada tiga hal yang harus diperhatikan
menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, supaya kita jangan
menjadi seperti isteri Lot yang binasa. Itu sebabnya kita harus
mencapai Yerusalem Baru/kesempurnaan/Mempelai Wanita/kerajaan surga
yang kekal --> ini yang menjadikan kita aman bersama dengan TUHAN.
Ada
tiga hal yang harus diperhatikan menjelang kedatangan YESUS Yang
kedua kalinya yaitu:
Yang
pertama: Lukas 17: 24, Sebab sama
seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit
yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari
kedatangan-Nya.
Yang
harus diperhatikan adalah
kilat.
Bukan manusia siapa-pun dia tetapi kilat yaitu kegerakkan
di dalam Firman pengajaran yang benar. Ini yang akan menjamin kita
tidak menjadi seperti isteri Lot.
Bagi
saudara yang akan menikah, mari perhatikan kilat, jangan
memperhatikan mobil dllnya sebab apa yang jasmani tidak memiliki
kaitan dengan kedatangan TUHAN. Hanya Firman/kilat yang memiliki
kaitan dengan kedatangan TUHAN sehingga kita tidak menjadi seperti
isteri Lot. Semoga kita dapat mengerti.
Yang
keedua: Lukas 17: 26-30,
26.
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya
kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27.
mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada
hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua.
28.
Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan
minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29.
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan
hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diri-Nya.
Yang
kedua yang harus diperhatikan adalah
keadaan
dunia akhir jaman yang kembali seperti jaman Nuh dan jaman Lot.
Apa
yang menjadi praktek dari keadaan dunia yang kembali seperti jaman
Nuh dan jaman Lot?
- makan
minum dan kawin mengawinkan
(ay 27) artinya,
manusia termasuk anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN hidup dalam dosa
= tetap mempertahankan dosa sampai mencapai puncak dosa.
Kita
sudah membahas tentang makan minum ini kemarin, tetapi tidaklah
mengapa kita ulangi, supaya kita terlepas. Bagi pelayan-pelayan
TUHAN --> sudah melayani TUHAN dalam bidang bermain musik dllnya,
tetapi tetap hidup dalam dosa sampai pada puncaknya dosa. Makan
minum ini dimulai dari merokok --> masih tetap merokok sekali-pun
sudah melayani TUHAN. Mabuk, judi, narkoba, inilah jaman Nuh dan
jaman Lot. Ini yang harus kita perhatikan.
Di gereja, mari
rekan-rekan hamba-hamba TUHAN, kita perhatikan diri kita, sidang
jemaat, pelayan-pelayan TUHAN jangan membuat suasana gereja seperti
suasana Nuh dan Lot sebab ini akan mendatangkan hukuman
TUHAN.
Demikian juga dengan suasana fellow-ship ini, mari!
perhatikan, sampai pada hal yang kecil-kecil, supaya jangan
fellow-ship ini kembali ke jaman Nuh dan ke jaman Lot. Demikian juga
dengan rumah tangga kita, dan juga dengan penggembalaan
masing-masing, perhatikan! Supaya jangan ada makan minum dan juga
ada kawin mengawinkan. Ini menunjuk pada kehidupan yang dikuasai
oleh setan dengan roh jahat dan roh najis sehingga tidak dapat hidup
benar dan suci. Semoga kita dapat mengerti.
Jaman Nuh tidak
ditulis, oh di kota itu seperti jaman Nuh atau di desa itu seperti
jaman Lot --> tidak! Berarti semuanya sama, di lembah dan di
gunung-pun sama. Jadi, semuanya haruslah hidup benar sekali-pun itu
merupakan hal yang sepele. Kehidupan yang dikuasai oleh roh jahat
dan roh najis adalah kehidupan dari anak TUHAN, hamba TUHAN tanpa
kasih = tanpa matahari = gelap/hidup dalam
dosa.
- membeli
dan menjual (ay
28).
Wahyu 13: 16-18
16.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan
kanannya atau pada dahinya,
17. dan tidak
seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan
namanya.
18. Yang penting di sini ialah
hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan
binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Membeli
dan menjual, menunjuk pada kehidupan yang dikuasai oleh roh jual
beli/roh antikrist dengan cap 6.6.6. Saya tidak membicarakan orang
luar, sebab ini adalah isteri Lot yang juga anak TUHAN, jadi
kehidupan dari anak TUHAN dan hamba TUHAN yang dikuasai oleh roh
jual beli/roh antikrist dengan cap 6.6.6.
Bagaimana wujud
hamba TUHAN yang sudah dicap dengan roh jual beli/ angka 6.6.6 atau
yang belum dicap?
Jika orang sudah dikuasai oleh roh
jual beli maka wujudnya:
- aktif
di dalam ibadah pelayanan di tempat masing-masing atau fellow-ship,
tetapi hanya untuk mendapatkan keuntungan secara
jasmani.
Keuntungan uang, kedudukkan, bertemu
dengan teman, pujian, karena tidak pernah naik pesawat, sekarang
dinaikkan pesawat dllnya, sehingga kehilangan yang rohani yaitu
karunia-karunia Roh. Kudus. Apa artinya bagi seorang hamba TUHAN
jika tanpa karunia-karunia Roh Kudus? Fellow-ship yang benar adalah
tempat persemayaman bagi karunia-karunia. Atau bekerja tanpa
jabatan dan karunia-karunia Roh. Kudus = tidak sesuai dengan
jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus.
- tidak
setia di dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah
pelayanan/tinggalkan jabatan pelayanan hanya untuk mencari
keuntungan jasmani.
Bagi saudara yang dipakai
oleh TUHAN sebagai gembala, jangan lupa dengan tugas utama kita di
dalam penggembalaan. Sedangkan ibadah fellow-ship hanyalah
kelimpahan dari penggembalaan tugas tambahan sehingga bukan ini
yang menjadi kebanggaan tetapi di penggembalaan. Kita jangan
salah! Bangga dengan fellow-ship, tetapi bagaimana dengan
penggembalaannya? Kering kerontang? Itu sebabnya jangan salah.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
membeli dan menjual = kehidupan tanpa jabatan = tanpa karunia Roh
Kudus dan juga tanpa urapan Roh Kudus = tanpa bintang/mahkota
duabelas bintang/karunia-karunia. Ia bekerja keras, tetapi tanpa
jabatan. Dia tidak bekerja sebab mencari yang duniawi sampai ia
kehilangan jabatan seperti Yudas yang jabatannya diambil oleh
Matias. Hidup ini betul-betul hancur sebab tanpa pengharapan =
perutnya pecah. Yudas mendapatkan uang, tetapi uang itu hanya untuk
membeli tanah kuburan, ia tidak dapat menikmati uang itu.
Jadi
kehidupan tanpa jabatan = tanpa karunia Roh Kudus = tanpa urapan Roh
Kudus = tanpa pengharapan = tanpa bintang.
Inilah dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Lukas
17: 28, Demikian juga seperti yang terjadi di
zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual,
mereka menanam dan membangun.
Menanam dan membangun.
Menanam itu ladang, sedangkan membangun itu bangunan. Menanam dan
membangun, menunjuk pada kehidupan yang
dikuasai oleh roh nabi palsu --> ladang palsu,
bangunan palsu.
Apa wujud dari roh nabi palsu? Yaitu:
- menunjuk
pada ajaran-ajaran palsu yang tidak sesuai dengan apa yang sudah
kita terima = tanpa pengajaran yang benar.
- roh
dusta yang banyak ditiupkan oleh nabi palsu = tanpa kebenaran
sehingga mengarah kepada pelayanan yang palsu/ladang dan juga
bangunan/pembangunan tubuh Kristus yang palsu itulah Babel yang
akan dibinasakan.
Untuk
kedua roh ini, kita harus berhati-hati Seperti Yudas, yang sudah
keluar meninggalkan YESUS, murid-murid lain masih terkecoh dengan
mengira bahwa Yudas hendak membeli apa-apa atau memberi kepada orang
miskin, pada hal Yudas sudah ingin mengkhianati YESUS. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati dengan roh nabi palsu dengan ajaran palsu
dan juga dengan roh dusta/roh munafik sebab ini yang banyak mengecoh
hamba-hamba TUHAN/kehidupan dari anak-anak TUHAN yang sudah senior
dan hebat. Apalagi yang yunior/yang baru?
Jadi, menjelang
kedatangan YESUS, kita harus berhati-hati, sebab keadaan dari dunia
ini adalah kembali seperti jaman Nuh dan jaman Lot. Dosa makan minum
dan kawin mengawinkan bukan hanya dipertahankan oleh orang dunia
saja, tetapi juga dipertahankan oleh hamba-hamba TUHAN dan juga
anak-anak TUHAN.
Kemudian persekutuan/fellow-ship dijadikan
pasar/sarang penyamun --> roh jual beli = melayani hanya untuk
mencari kepentingan jasmani sehingga menjadi seperti pasar. Sidang
jemaat mau datang ke gereja dengan bertanya kepada sesamanya -->
anda datang ke gereja itu, apa yang anda dapatkan? Beras sepuluh
kilo! Lebih baik ikut saya saja, sebab di gereja itu anda
mendapatkan beras sepuluh kilo + dua kilo ikan asin. Gereja menjadi
pasar = sarang penyamun, bukan lagi menjadi rumah ALLAH/bukan lagi
tubuh Kristus yang sempurna. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Widjaja bertanggung jawab, demikian juga panitia ikut bertanggung
jawab dengan mengadakan ibadah semacam ini untuk diarahkan
kemana?
Roh jual beli = nabi palsu = roh dusta. Di dunia,
banyak yang berdusta, tetapi di gereja TUHAN juga banyak yang
berdusta dan ini akan menuju kepada pembangunan tubuh kristus
palsu/pembangunan Babel. Ini menunjuk tanpa Firman pengajaran yang
palsu, sebab ajarannya palsu = kehidupan tanpa kebenaran = tanpa
iman = tanpa bulan. Iman itu
kebenaran/bulan/penebusan sampai kita dibenarkan. Menghadapi masalah
dengan berdusta, semuanya di hadapi dengan berdusta --> bagaimana
kalau kita berdusta? Itu berarti iman saja tidak kita miliki,
apalagi pengharapan dan kasih?
Jadi,
kalau disimpulkan, menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya,
banyak hamba-hamba TUHAN/anak-anak TUHAN yang bersuasana seperti
jaman Nuh dan Lot yaitu mereka dikuasai oleh setan, antikrist dan
nabi palsu = tanpa iman/bulan, tanpa pengharapan/bintang dan tanpa
kasih/matahari. Ini benar-benar keadaan yang sebenarnya yang tidak
pandang di desa, di kota, di bawah jembatan sampai di dalam istana
raja, semuanya ada.
Roh
jual beli, keuntungan --> yang penting untung, sampai harus
membunuh orang asal mendapatkan kepentingan jasmani. Demikian juga di
gereja TUHAN, sampai TUHAN mengeluh --> 'rumah-Ku adalah rumah
doa, tetapi kamu jadikan pasar'. Semuanya gampang =
gampang-gampangan; murah = murahan --> bukan lagi kemurahan tetapi
murahan. Itu sebabnya fellow-ship semacam ini janganlah murahan
dengan membuatnya seperti pasar dan juga jangan untuk mencari
keuntungan.
Kita
harus berhati-hati dengan kepalsuan-kepalsuan --> bagi kaum
wanita banyak yang tahu mana gelang yang palsu dan mana yang asli;
dan antara yang palsu dan yang asli, coba dihitung mana yang paling
banyak? Kenyataannya banyak yang palsu. Semuanya sekarang menuju
kearah dusta dan kepalsuan. Itu sebabnya kita harus berhati-hati,
fellow-ship yang benar dan yang palsu, lebih banyak yang palsu
demikian juga gereja yang benar dan yang palsu, lebih banyak gereja
yang palsu. Pendeta yang benar dan yang palsu, banyak pendeta yang
palsu dan untuk ini termasuk saya yang harus dikoreksi. Itu sebabnya
kita harus waspada agar jangan terkecoh seperti murid-murid terhadap
Yudas. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
pada jaman Nuh dan jaman Lot, segera hukuman TUHAN datang dalam
bentuk air bah dan api belerang.
Dan untuk sekarang, apa
akibatnya?
- Kisah
rasul 27: 19, 20
19. Dan pada hari
yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka
sendiri.
20. Setelah beberapa hari lamanya baik
matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai
yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala
harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.
Ay
19 --> Kalau kita mengejar hal yang jasmani seperti alat-alat
kapal = barang-barang jasmani yang sekali-pun berharga mahal. Satu
saat akan dibuang dengan tangan kita sendiri sebab tidak berarti
apa-apa. Demikian juga kalau kita menikah dengan melihat hal yang
jasmani, kemudian masuk gereja, hanya untuk melihat hal/keuntungan
yang jasmani atau kalau kita menjadi gembala/hamba TUHAN, hanya
untuk mencari hal yang jasmani, maka satu saat, jika sudah gelap,
akan dibuang.
Ay 20 --> Kalau tidak ada matahari dan
bintang, maka kapal hidup kita/kapal pelayanan/kapal masa depan kita
berada dalam keadaan berbahaya, sebab yang ada hanyalah
badai.
Jadi, akibat pertama adalah kita selalu
menghadapi badai di tengah lautan dunia.
Artinya,
tidak ada ketenangan dan kedamaian. Mari! jika kita belum merasa
tenang, belum merasa damai, lihatlah! Apakah masih ada
matahari/kasih, masih ada bintang/jabatan pelayanan, apakah masih
ada urapan Roh. Kudus atau sudah kering? Lihatlah iman/masih adakah
pengajaran yang benar? Masih adakah hidup benar, perkataan yang
benar? Periksa! Jika tidak ada, yang ada hanyalah suasana
badai/tidak ada ketenangan dan juga tidak ada kedamaian. Banyak
masalah yang tidak terselesaikan bahkan
bertambah-tambah/bertumpuk-tumpuk sampai pada akhirnya putus
pengharapan --> menjadi putus asa dan kecewa sehingga mulai
suam-suam dalam melayani sampai dapat meninggalkan pelayanan dan
juga meninggalkan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu
12: 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Inilah penampilan dari gereja TUHAN sebagai
terang dunia --> perempuan = gereja TUHAN = Mempelai Perempuan
TUHAN yang sempurna. Inilah penampilan dari gereja sebagai terang
dunia, sebab ada matahari, bulan dan bintang = terang dunia ini,
sudah dipakai oleh gereja TUHAN.
Tetapi sebaliknya, kalau
tidak ada matahari, bulan dan bintang, maka akibatnya tidak dapat
tampil sebagai terang dunia yaitu Mempelai Wanita TUHAN sehingga
akan hidup di dalam kegelapan yang paling gelap = kegelapan yang
dapat diraba itulah antikrist.
Di dalam ktb
Keluaran, waktu TUHAN menghukum Mesir dengan kegelapan yang dapat
diraba, itulah antikrist yang menjadi wujud dari kegelapan. Menjadi
antikrist = pengkhianat seperti Yudas yang tidak memiliki matahari,
bulan dan bintang.
Kita harus berhati-hati, sebab saya
memberi contoh Yudas, sebab Yudas adalah rasul, dan juga
bendahara/orang yang menjadi kepercayaan TUHAN, tetapi nasibnya
seperti isteri Lot, jadi ia bukanlah orang yang berada di luar
TUHAN. Siapa saya? Siapa kita?
Itu sebabnya biarlah kita
berpikir jernih sekarang ini, kalau TUHAN ingatkan --> 'ingat
akan isteri Lot' --> ini betul-betul suatu ketegasan. Jangan
menjadi seperti isteri Lot yang kurang tegas sehingga ia menoleh
kebelakang, pada hal sudah diperintahkan oleh TUHAN agar jangan
menoleh kebelakang.
Banyak kali, kita berpikir hanya sedikit
dengan menoleh kebelakang --> padahal sudah habis! Hanya menoleh
sebentar, tetapi lari terus, sebab perintahnya untuk lari -->
kita tidak dapat berbuat seperti ini.
Seperti Yudas yang
menjadi antikrist/pengkhianat Kristus --> Wahyu 12: 17,
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi
memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Naga yang sudah dicampakkan
ke bumi, akan menjadi antikrist yang akan menganiaya benih perempuan
= anak-anak TUHAN/pelayan TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang ketinggalan
pada saat penyingkiran kepadang gurun selama tiga setengah tahun
pada saat antikrist berkuasa. Anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN
nanti mereka akan menganiaya sesama, oleh sebab itu mulai sekarang,
kita jangan saling menganiaya lewat perkataan, suka menjelek-jelekan
orang lain yang kita tidak mengerti, suka menfitnah dan ini sangat
berat sebab merupakan benih-benih dari antikrist. Menganiaya itu
merupakan sistim kegelapan --> kita tidak jelas/tidak terang,
tetapi kita berani untuk berbicara = tanpa matahari, bulan dan
bintang = sistim antikrist.
Tetapi kalau kita sistim terang
--> saya ajarkan kepada siswa/i Lempin-El dan juga sidang jemaat
di Malang dan Surabaya G.P.T Kristus Kasih, jika kita mendengar
sesuatu dan hal itu tidak mengganggu, maka kita tidak perlu memberi
reaksi. Tetapi kalau hal itu mengganggu, segeralah bertanya melalui
telepon dlsbnya. Inilah sistim terang/matahari, bulan dan bintang.
Semoga kita dapat mengerti.
Siapa yang masuk dalam aniaya
antikrist/ketinggalan saat penyingkiran selama tiga setengah tahun?
Wahyu 12: 17, Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang
menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Menuruti
hukum-hukum ALLAH = meja roti sajian.
Kesaksian YESUS = pelita
emas.
Tetapi kurang satu yaitu mezbah dupa = doa penyembahan.
Kehidupan yang tidak mau menyembah TUHAN atau penyembahannya belum
mencapai ukuran/dagingnya masih bersuara --> ini yang akan masuk
ke dalam aniaya antikrist.
Kalau masih masuk ke dalam aniaya
antikrist, maka itu merupakan kemurahan TUHAN, supaya kita mengalami
pemancungan kepala sehingga daging tidak bersuara lagi = untuk
menggenapkan ukuran dari penyembahan. Di jaman antikrist, kehidupan
yang tertinggal akan mendapatkan kemurahan TUHAN untuk menggenapkan
ukuran penyembahan lewat darahnya sendiri. Kalau sekarang, lewat
Darah YESUS agar daging tidak bersuara, tetapi kalau kehidupan itu
tidak mau, maka kehidupan itu akan disiksa sampai dipancung;
kehidupan itu tetap bertahan dengan menyembah YESUS tetapi harus
dipancung sehingga kehidupan itu dapat dibangkitkan dan naik ke
surga.
Tetapi keadaan itu sulit, sebab banyak yang dipanggil,
tetapi sedikit yang dipilih. Apalagi yang ketinggalan, mereka akan
kesulitan menghadapi antikrist. Kehidupan itu tidak boleh menjual
dan membeli kalau tidak menyembah antikrist dan diberi cap 6.6.6.
Itu sebabnya mulai sekarang, kita jangan mengikuti keinginan daging,
tetapi daging ini harus dimatikan supaya tidak mengalami aniaya
antikrist. Semoga kita dapat mengerti.
Jaman antikrist ini,
hanya sedikit yang dapat bertahan, itu sebabnya TUHAN perlu
mengirimkan saksi untuk menguatkan kehidupan yang ketinggalan -->
Wahyu 11: 2, 3,
2. Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah
engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa
lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan
lamanya."
3. Dan Aku akan memberi tugas
kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung,
seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Ay
3 --> seribu dua ratus enam puluh hari = tiga setengah tahun =
empat puluh dua bulan. Jadi selama tiga setengah tahun, TUHAN
mengirimkan dua orang saksi untuk menguatkan kehidupan yang
tertinggal pada jaman antikrist.
Tiga setengah tahun, tetapi
disebut juga empat puluh dua bulan/seribu dua ratus enam puluh hari
--> apakah ini pelajaran matematika atau pelajaran alkitab?
Tidak! Ini mempunyai arti.
Kalau disebut seribu dua ratus
enam puluh hari, berarti tiada hari tanpa siksaan. Begitu
juga dengan sekarang, berarti tiada hari tanpa penyembahan.
Itu sebabnya gunakan hari-hari ini untuk menyembah TUHAN, lewat
dorongan Firman dan Roh Kudus, kita menyembah TUHAN sehingga terjadi
perobekan daging. Nanti, di jaman antikrist --> tiada hari tanpa
siksaan, oleh sebab itu mulai sekarang tiada hari tanpa penyembahan
= tiada hari tanpa perobekan daging sampai daging tidak bersuara.
Sehari-hari, jika ada keinginan daging yang tidak sesuai
Firman --> robek keinginan daging itu. Ada pelayanan, tetapi
tidak sesuai Firman, sekali-pun menguntungkan --> robek! Supaya
kita tidak masuk di dalam tiada hari tanpa siksaan. Lebih baik kita
masuk dalam tiada hari tanpa penyembahan/perobekkan
daging/penyaliban daging. Semoga kita dapat mengerti.
Kedua
saksi itu pada akhirnya dibunuh oleh antikrist, dalam pelajaran yang
saya terima, maka kedua saksi ini adalah Musa dan Elia --> Wahyu
11: 7 - 9,
7. Dan apabila mereka telah
menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari
jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh
mereka.
8. Dan mayat mereka akan terletak di
atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan
Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
9.
Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu
tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
Bagaimana
orang-orang dapat melihat mayat dari kedua orang saksi itu, sebab
kejadiannya di Timur Tengah? Pdt In Juwono pernah mengatakan dan
saya sendiri pernah mendengarkan, bahwa nanti orang-orang dapat
melihat lewat televisi, tetapi sekarang ini lebih canggih dari
televisi itulah internet. Jadi, benar bahwa antikrist itu menanamkan
pengaruhnya lewat internet; oleh sebab itu alm.pdt Totaijs selalu
mengatakan: 'saya berdoa secara khusus bagi anak-anak
TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN yang bekerja di bidang komputer supaya
mereka tidak dipakai oleh antikrist.
Sekarang akan saya
lanjutkan, sebab dulu pdt Totaijs hanya sampai di situ sebab
pemberitaan Firman belum dilakukan melalui internet. 'saya berdoa
secara khusus bagi anak-anak TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN yang
bekerja di bidang komputer supaya mereka tidak dipakai oleh
antikrist tetapi dipakai oleh TUHAN untuk memancarkan kilat/cahaya
injil kemuliaan Kristus. Ini yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Mari! kita doakan, supaya kilat dapat segera memancar dan
TUHAN segera datang kedua kalinya. Itu sebabnya kita jangan sampai
menjadi gelap, sebab sekali-pun gelap itu hanya sedikit -->
matahari, bulan dan bintang hilang, maka kehidupan itu benar-benar
menjadi antikrist. Kita juga jangan menjadi antikrist, tetapi juga
jangan menjadi sasaran dari antikrist sehingga masuk dalam aniaya.
Itu sebabnya mari! tiada hari tanpa penyembahan/tanpa perobekkan
daging.
Kita jangan berkata, yang penting kita melayani,
tidak mengapa berbeda sedikit --> ini suara daging dan berbahaya
sebab akan menyesatkan kearah antikrist. Ya katakan ya, tidak
katakan tidak = tegas = perobekkan daging = memiliki matahari, bulan
dan bintang. Semoga kita dapat mengerti.
- 1
Korintus 13: 12, 13
12. Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya
mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Jika
kita memiliki matahari, bulan dan bintang, maka kita akan bertemu
dengan YESUS Muka dengan muka waktu YESUS datang kembali. Berarti
kebalikannya, jika kita tidak memiliki matahari, bulan dan bintang,
maka kita akan ketinggalan saat YESUS datang kembali kedua kalinya.
Kita tidak dapat terangkat.
Tadi,
waktu jaman antikrist, kita menyingkir, tetapi sekarang, kita tidak
dapat:
- terangkat
keawan-awan yang permai,
- memandang
YESUS Muka dengan muka.
Sehingga
kita masuk hukuman ALLAH bersama dunia/masuk kiamat sampai masuk
hukuman neraka/kebinasaan.
Dulu,
jaman Nuh, dunia dihukum dengan air bah, jaman Lot dihukum dengan api
belerang. Tetapi nanti, dunia ini akan dihukum dengan api sampai
lenyap sebab masuk dalam api belerang yang kekal itulah neraka.
Semoga dapat menjadi jelas perhatian kita ini dan jangan pada yang
lain tetapi pada kilat dan juga pada keadaan akhir jaman yang kembali
seperti jaman Nuh dan jaman Lot. Kita jangan sampai masuk ke sana
sebab itu merupakan jaman kegelapan sebab tanpa matahari, bulan dan
bintang.
Jaman
kegelapan ini akibatnya dahsyat sebab hidup ditengah badai sehingga
menjadi antikrist atau masuk aniaya antikrist dan akibat selanjutnya
adalah ketinggalan saat YESUS datang dan kehidupan itu benar-benar
akan mendapatkan penghukuman TUHAN yaitu api yang jatuh dari langit
bersama dunia ini yaitu kiamat sampai pada hukuman neraka/api
belerang yang kekal.
Ini
tidak main-main, mungkin banyak yang mengejek tetapi ini adalah
Firman nubuat. Semoga semuanya ini dapat di terima dengan iman.
Itu
sebabnya, mari! mulai sekarang kita harus hidup di dalam terang
supaya kita tidak masuk/tidak kembali ke jaman Nuh dan jaman Lot,
kita harus hidup di dalam terang bulan, bintang dan matahari = kita
hidup di dalam iman, pengharapan dan kasih yang sempurna kepada
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Darimana
kita bisa mendapatkan kalau kita mau hidup di dalam terang bulan,
bintang dan matahari secara rohani? Iman, pengharapan dan kasih?
Jawabannya
dari sistim penggembalaan. Maafkan, kita jangan
menjadi orang Kristen jalanan/jangan menjadi hamba TUHAN jalanan,
tetapi kita harus tergembala.
Di
mana kita dapat tergembala? Pada Pokok Anggur Yang Benar -->
'Akulah Pokok Anggur Yang Benar'= satu Firman pengajaran yang
benar. Kalau saya menunjukkan pada satu Firman pengajaran yang benar,
bukan menunjuk pada pribadi, sebab banyak yang salah --> bukan
menunjuk hanya pada Widjaja --> tidak! Di mana ada pengajaran yang
benar, baik itu dari Irian, maka itulah satu pengajaran. Begitu juga
yang ada di Toraja, semuanya satu kalau pengajarannya benar. Tetapi
kita jangan menerima kalau itu berbeda, sebab kita harus tergembala
pada satu Firman pengajaran yang benar seperti carang yang melekat
pada satu Pokok Anggur yang benar. Pokok = organisme bukan
organisasi.
Firman
pengajaran yang benar merupakan tempat dari bulan bintang dan
matahari. Semoga kita dapat mengerti.
Dan
kita harus selalu berada di dalam kandang penggembalaan --> jangan
beredar-edar/jangan menjadi Kristen/hamba TUHAN jalanan, tetapi kita
harus berada pada satu Pokok dan satu kandang penggembalaan.
Di
dalam tabernakel, maka kandang penggembalaan menunjuk pada ruangan
suci yang dulu terdapat tiga macam alat di dalamnya yang harus dibuat
dari emas dllnya tetapi sekarang di dalam arti rohani. Banyak orang
yang salah dengan mengatakan bahwa tabernakel itu taurat, untuk apa
dipelajari? Memang benar, bahwa tabernakel itu di jaman taurat,
sehingga harus membuat segala alat-alat yang ada di dalam tabernakel.
Tetapi sekarang kita tidak perlu membuat tabernakel secara jasmani,
tetapi kita berada dalam arti yang rohani, berarti
penggenapan
taurat. Kita tidak berada di bawah hukum taurat/melakukan hukum
taurat, tetapi kita menggenapkan hukum taurat = hukum taurat
dipraktekkan. Ini arti rohani dari tabernakel.
Kisah
rasul 2: 41, 42
41.
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan
mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Jaman
Musa --> pelita emas.
Jaman
hujan awal/rasul-rasul --> ketekunan di dalam persekutuan.
Jaman
kita sekarang --> ketekunan dalam ibadah raya/termasuk ibadah
persekutuan yang benar semacam sekarang ini.
Ibadah
raya ini, biasanya pada hari Minggu. Ibadah raya adalah persekutuan
kita dengan ALLAH Roh Kudus di sertai karunia-karuniaNYA/urapan Roh
Kudus. Jika kita terus bertekun, karunia ditambah-tambah, maka pelita
emas menjadi tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam
= pengharapan yang sudah
permanen
= mahkota duabelas bintang. Jadi, kita menerima sinar bintang adalah
melalui pengharapan.
Kemudian
ada alat kedua --> meja roti sajian.
Jaman hujan
awal/rasul-rasul --> ketekunan di dalam pengajaran rasul-rasul dan
pemecahan roti.
Jaman
kita sekarang --> ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci.
Ibadah
pendalaman alkitab, menunjuk pada persekutuan kita dengan Anak ALLAH
di dalam Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci/Korban-Nya.
Kita mengalami penebusan-penebusan/hidup benar. Jika kita terus
menerus hidup benar, iman bertambah-tambah maka meja roti sajian akan
menjadi buli-buli emas berisi manna = iman yang permanen = sinar
bulan/bulan yang berada di bawah kaki Mempelai. Semoga kita dapat
mengerti.
Kemudian
alat yang ketiga --> mezbah dupa emas.
Jaman
hujan awal/rasul-rasul --> ketekunan dalam doa.
Jaman
kita sekarang --> ketekunan dalam ibadah doa penyembahan
Di
dalam ibadah doa penyembahan, TUHAN mencurahkan kasih kepada kita.
Jika terus ditekuni, maka kasih itu akan bertambah-tambah sampai
menjadi dua loh batu = kasih yang sempurna/kasih yang permanen =
menjadi sinar matahari.
Jadi,
dari kandang penggembalaan/dari sistim penggembalaan = ketekunan di
dalam tiga macam ibadah pokok. Seperti bangsa Israel yang memiliki
tiga macam pesta utama:
- meja
roti sajian = pesta paskah = pendalaman alkitab.
- ibadah
Minggu/ibadah raya = pesta Pentakosta.
- dan
ibadah doa penyembahan = pesta pondok daun-daunan.
Karena
ada tiga macam --> tiga macam ibadah dan tiga macam pesta,
sehingga tidak monoton. Mengapa ada tiga macam ibadah dan juga ada
tiga macam pesta? Supaya tidak monoton dan juga karena kemuliaan
matahari, bulan dan bintang tidaklah sama/berbeda.
1
Korintus 15: 41, Kemuliaan matahari lain dari pada
kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan
bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan
kemuliaan bintang yang lain.
Jadi,
di dalam ibadah ada tekanan masing-masing, sebab kalau sama, maka
semuanya akan menghasilkan matahari atau bulan maupun bintang. Tetapi
kalau ada bedanya, maka memiliki tekanan masing-masing sesuai dengan
yang ditulis oleh alkitab sehingga menghasilkan tiga macam kemuliaan.
Semoga kita dapat diyakinkan.
Jika
kita sudah tekun di dalam penggembalaan, di dalam pengajaran yang
benar, dan juga bertekun dalam kandang penggembalaan = di dalam tiga
macam ibadah, maka kita akan tampil sebagai terang dunia/Mempelai
Wanita.
Wahyu
12: 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jadi,
lewat penggembalaan, maka kita ditampilkan sebagai terang
dunia/Mempelai Wanita. Tetapi bagaimana keadaan dari Mempelai Wanita?
Wahyu 12: 2-4,
2.
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan ia berteriak kesakitan.
3.
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh,
dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
4.
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya
ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak
melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Kita
jangan sombong kalau kita sudah mengikuti tiga macam ibadah, sehingga
dapat hidup suci dan terang --> boleh saja! Tetapi keadaan kita
menghadapi dunia akhir jaman sekali-pun keadaan gereja besar dengan
sidang jemaat yang berjumlah ribuan orang = dengan yang hanya
memiliki dua/tiga orang sebab keadaannya seperti perempuan yang
hendak melahirkan = tidak berdaya = tidak dapat melakukan apa-apa.
Inilah
keadaan dari gereja TUHAN/gereja akhir jaman hanya seperti perempuan
yang hendak melahirkan = tidak berdaya dan menderita. Dan juga ada
naga yang berdiri di hadapan perempuan itu.
Itu
sebabnya kita jangan bangga dengan gereja besar dan terdiri dari
ribuan jemaat, demikian juga jika gereja kecil --> jangan
dibicarakan, sebab nanti tidak akan ada gunanya tetapi yang harus
dibicarakan adalah terang.
Demikian
juga dengan gaji besar atau kecil, tidak perlu dibicarakan, sebab
orang yang berada di luar TUHAN memiliki gaji yang jauh lebih besar.
Tidak perlu dibicarakan, sebab tidak memiliki kaitan dengan
kedatangan TUHAN. Kita jangan membicarakan hal yang jasmani, sebab
keadaan kita semuanya seperti perempuan yang akan melahirkan, tidak
berdaya, menderita dan juga berhadapan dengan naga. Semoga kita dapat
mengerti.
Sedangkan
wanita yang sehat, tidak akan kuat jika harus berhadapan dengan naga,
apalagi yang akan melahirkan. Apa yang dibutuhkan? Lebih dari uang,
lebih dari jemaat yang berjumlah ribuan yaitu
naungan sayap dari
TUHAN. Jika ada terang, pasti ada sayap.
Wahyu
12: 14, Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap
dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di
padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama
satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Jadi,
yang dibutuhkan oleh gereja TUHAN di akhir jaman dan dalam keadaan
tidak berdaya, menderita dan juga menghadapi naga merah, kita hanya
membutuhkan naungan sayap TUHAN = Tangan kasih setia dan ini jauh
melebihi apa-pun juga.
Sebenarnya
ada tiga macam naungan sayap TUHAN yaitu:
- naungan
sayap induk ayam --> Lukas 13: 34,
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan
melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali
Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Jadi, naungan sayap induk ayam = naungan dari
YESUS Sang Gembala. Tangan kasih setia Gembala Agung,
sanggup:
- untuk
memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya di tengah dunia
yang sudah gelap/dunia yang penuh dengan pencobaan dan yang penuh
dengan mara bahaya. Seperti anak ayam yang baru menetas, jangankan
tidak ada makanan, ada makanan saja, anak ayam ini tidak dapat
makan.
- dan
juga untuk menghangatkan dan membahagiakan kita. Bagi yang nikahnya
tidak berbahagia, pelayanannya juga tidak berbahagia, ini semua
bukan karena jumlah sidang jemaat hanya dua orang --> bukan!
Atau berbahagia, karena jumlah sidang jemaat, dua ribu orang -->
belum tentu! Persoalan merasa hangat dan bahagia adalah jika kita
berada di dalam Tangan Sang Gembala atau kita berada di luar Tangan
Sang Gembala. Kalau kita memiliki terang dan terang itu menjadi
semakin terang, maka sayap akan menjadi semakin besar sehingga
naungan itu semakin kita rasakan. Pemeliharaan dan perlindungan
akan semakin nyata dan juga kebahagiaan akan semakin nyata.
Banyak
kali anak ayam menjadi sombong, sebab seringkali anak ayam itu
memilih jagung daripada induk ayam/Gembala sebab merasa rugi karena
hanya mendapatkan satu jagung, tetapi kalau di tempat lain ada
banyak jagung. Tetapi anak ayam itu justru mati di tempat yang
banyak jagungnya. Yang dibutuhkan oleh anak ayam bukan jagung tetapi
induknya, sebab kalau ada induk, maka semuanya juga akan ada.
Itu
sebabnya kita jangan terkecoh dengan banyaknya jagung, tetapi tidak
dapat dimakan sebab anak ayam memiliki paruh yang kecil, apalagi
kalau jagungnya itu jenis jagung hibrida --> kalau datang ke sini
akan mendapatkan sesuatu yang besar --> paruh kecil, diberi
jagung hibrida dengan berkata jagung ini besar, tetapi anak ayam itu
tidak dapat menikmati sampai ia mati --> mati rohani/mati
pelayanannya. Itu sebabnya pilihlah induk.
Bagi sidang
jemaat, jangan pilih gaji besar dllnya, tetapi pilih induk, sebab di
mana ada induk/Gembala, maka di situ kita merasakan naungan sayap.
Demikian juga bagi yang baru merintis, mari pilih induk, jangan
pilih jagung, sebab akan mati, tetapi pilih induk sebab kita akan
terpelihara dan akan berbahagia.
- naungan
sayap merpati --> Mazmur 55: 7 - 9,
7.
Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati,
aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
8.
bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. S e l
a
9. Aku akan segera mencari tempat
perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
Sayap
merpati = naungan dari YESUS sebagai Imam Besar.
Bagaikan Tangan kasih setia Imam Besar Yang melindungi kita dari
badai di dunia ini = memberikan ketenangan/kedamaian di tengah
badai di dunia ini sampai meneduhkan badai dan juga perlindungan di
tengah badai = menyelesaikan segala masalah kita sampai pada
yang mustahil-pun dapat selesai. Naungan sayap ini yang kita
butuhkan yaitu Dua Tangan Gembala dan juga Dua Tangan Imam Besar.
- naungan
dua sayap burung nazar yang besar --> Wahyu 12: 14,
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar
yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana
ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa.
Dua sayap burung nazar ini =
naungan dari YESUS sebagai Mempelai Pria Surga.
Tangan kasih setia YESUS sebagai Mempelai Pria Surga mampu
menyingkirkan kita ke padang gurun selama tiga setengah tahun jauh
dari mata antikrist. Dulu Lot ditarik oleh dua orang malaikat, untuk
kita sekarang, akan diberi dua sayap burung nazar/Tangan kasih setia
YESUS sebagai Imam Besar Yang akan menyingkirkan kita ke padang
gurun selama tiga setengah tahun jauh dari mata antikrist/jauh dari
mata ular. Jangankan dijamah, dilihat saja tidak bisa.
Dan
selanjutnya, dua sayap burung nazar/Tangan kasih setia
YESUS/Mempelai Pria Surga akan mengangkat kita keawan-awan yang
permai dan bertemu dengan Dia Muka dengan muka. Sesudah itu kita
masuk ke firdaus/kerajaan seribu tahun, sesudah itu masuk
selama-lamanya ke tahta Yerusalem Baru yang merupakan Kota tujuan
kita.
Itu
sebabnya kita harus memiliki enam sayap yaitu:
- naungan
sayap induk ayam --> sayap dari Gembala Agung.
- naungan
sayap merpati --> sayap dari YESUS sebagai Imam Besar.
- naungan
dua sayap burung nazar yang besar --> sayap dari YESUS sebagai
Mempelai Pria Surga.
Harus
lengkap sayap ini, barulah kita dapat masuk kota Yerusalem Baru. Kita
pernah membaca di dalam Wahyu 4, ada empat makhluk yang masing-masing
memiliki enam sayap, itu adalah kehidupan yang sudah terangkat ke
surga. Sedangkan bagi kita, kita tinggal menunggu.
Wahyu
4: 8, Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan
mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan
malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang
sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Inilah
empat makhluk yang merupakan kehidupan yang sudah terangkat ke surga
dan mereka sudah mengalami enam sayap selama hidup di dunia, sehingga
ia harus terangkat ke surga. Mereka adalah Henokh (Kej), Musa, Elia
dan TUHAN YESUS. Itu sebabnya, kehidupan kita, jika kita mau
terangkat, maka kita harus mengalami enam sayap = harus hidup di
dalam terang, jangan hidup di dalam gelap.
Henokh
dan Elia mewakili orang yang hidup sampai TUHAN datang --> tidak
perlu mati, mereka langsung terangkat. Sedangkan Musa dan TUHAN YESUS
mewakili orang yang meninggal dunia, tetapi dibangkitkan dan juga
diangkat ke surga dan menjadi satu tubuh yang sempurna. Baik yang
mati, mau-pun yang hidup, menjadi satu tubuh yang sempurna untuk
terangkat ke Yerusalem Baru. Asalkan selama hidup, memiliki enam
sayap = hidup di dalam terang. Tidak perduli, mati atau hidup -->
terserah! Yang penting, selama kita hidup, kita memiliki
enam
sayap/hidup di dalam terang --> 'Akulah Terang dunia' kita
juga hidup dalam sayap/naungan enam sayap.
Saya
mau menunjuk, tadi Musa dan Elia dan mereka dapat masuk kota
Yerusalem Baru sekali-pun mereka memiliki kelemahan yaitu mereka
berdua sempat putus asa/sayap mereka sempat terkulai, tetapi TUHAN
menolong sehingga mereka masih dapat masuk Yerusalem Baru.
Itu
sebabnya kita jangan ragu-ragu, mungkin sekarang ini ada yang
cenderung putus asa sebab memikirkan hidup di masa tua, memikirkan
anak-anak, memikirkan pelayanan atau memikirkan apa saja sehingga
cenderung menjadi kecewa. Ini sudah pernah di alami oleh Musa dan
Elia tetapi mereka diberi kekuatan oleh TUHAN.
Yesaya
40: 28-31
28.
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal
yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan
tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya.
30.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung,
31.
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Bagaimana
keadaan sayap kita? Mungkin terkulai sebab merasa letih lesu dan
berbeban berat, bosan. Saya berkhotbah setiap hari dan seringkali
sebanyak dua kali, tetapi TUHAN memeriksa, bukan saudara yang
diperiksa tetapi saya yang diperiksa --> saya berkhotbah dengan
semangat seperti sekarang ini, tetapi apakah tidak pernah di dalam
hati kecil, saya sudah merasa letih lesu, beban berat dan juga bosan
bahkan jatuh dalam dosa, putus asa dan kecewa = sayap terkulai.
Musa
yang sayapnya terkulai -->
Keluaran 6: 8-11,
8.
Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka
tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan
yang berat itu.
9.
Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
10.
"Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa
ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya."
11.
Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Orang Israel sendiri
tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan
aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!"
Mungkin
saudara sudah berputus asa di dalam pelayanan sebab sidang jemaat
tidak mau mengerti sehingga tidak bertumbuh dan menjadi letih lesu,
jatuh di dalam dosa. Juga kaum muda menjadi letih lesu demikian juga
Musa pernah berputus asa tetapi ditolong dan di kuatkan oleh TUHAN.
Elia
lebih lagi, ia baru menyembelih empat ratus lima puluh nabi, Izebel
mengancam akan membunuh Elia --> Elia sudah berseru kepada TUHAN
dan meminta mati. Kita jangan berdoa untuk meminta mati ketika
menghadapi pengajaran sesat, menghadapi tekanan.
1
Raja-raja 19: 2-7
2.
maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia:
"Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-
kira
pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah
seorang dari mereka itu."
3.
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan
setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia
meninggalkan bujangnya di sana.
4.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya,
lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati,
katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku,
sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
5.
Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi
tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya:
"Bangunlah, makanlah!"
6.
Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti
bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian
berbaring pula.
7.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia
serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak,
perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
Dua
kali Elia diberi makan roti sehingga Elia menjadi segar --> dari
minta mati, menjadi segar. Sekarang bagi kita, jika sayap terkulai,
di mana kekuatan kita? Letih lesu, beban berat, putus asa, jatuh
dalam dosa, gagal, hancur. Di mana ada bangkai, maka di situ
berkerumun burung nazar. Kekuatan kita juga dobel, Elia makan
sebanyak dua kali, demikian dengan kita sekarang ini, juga makan dua
kali --> roti pengajaran sudah kita makan, tinggal roti perjamuan
suci.
Matius
24: 28, Di mana ada bangkai, di situ burung nazar
berkerumun."
Mari!
kekuatan kita adalah Firman dan perjamuan suci. Tangan kasih setia,
YESUS Gembala, YESUS Imam Besar dan YESUS Mempelai diulurkan di
tengah kita untuk menolong, menguatkan dan juga memberi kedamaian dan
juga semuanya dapat IA lakukan. Itu sebabnya kita jangan berputus
asa.
TUHAN
memberkati.1