Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Kita masih tetap membahas injil Matius 24 yang secara keseluruhan berbicara tentang penghukuman TUHAN atas dunia yang lazim disebut dengan kiamat. Dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap oleh api yang turun dari langit dan terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Ada tanda/nubuatan tentang kiamat ini, yaitu di dalam Matius 24 : 3-44, tentang tujuh nubuatan yaitu:

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Kita akan tetap mempelajari NUBUAT TENTANG BANGSA-BANGSA --> Matius 24 : 6-8
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Jadi kedatangan TUHAN Yang kedua kali/kiamat, ditandai dengan terjadinya kegoncangan-kegoncangan di segala bidang yang melanda bangsa-bangsa di dunia ini, sehingga mengakibatkan ketakutan, kegelisahan bahkan kematian/kebinasaan.

Ada tiga macam kegoncangan yaitu:
  • peperangan,
  • kelaparan dan
  • gempa bumi
Kita tetap akan mempelajari tentang KELAPARAN.
Ada dua macam kelaparan yang melanda bangsa-bangsa di dunia ini yaitu kelaparan secara jasmani/kekurangan pangan yang mengakibatkan penderitaan bahkan kematian secara jasmani/tubuh.
Tetapi yang kedua lebih dahsyat yaitu kelaparan secara rohani = kelaparan akan Firman ALLAH seperti yang tertulis di dalam ktb Amos.

Amos 8 : 11,12, 14
11. "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
12. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
14. mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Inilah kelaparan secara rohani yaitu kelaparan akan Firman TUHAN, tetapi sudah tidak di dapatkan lagi. Akibatnya mereka akan jatuh rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Kematian rohani = kematian yang kedua di neraka = binasa.

Inilah dua macam kelaparan yang melanda bangsa-bangsa di dunia di akhir jaman.

Di dalam alkitab, sudah pernah terjadi tiga kali kelaparan yang hebat yaitu:
  1. di jaman Yusuf di Mesir.
  2. di jaman nabi Elia cerita tentang janda di Sarfat.
  3. di jaman kaisar Klaudius (perj.baru) di jaman gereja hujan awal/Kis rasul.
Kita akan melihat contoh-contoh dari ketiga kali kelaparan yang dahsyat yang sudah melanda bumi, tetapi akan melanda lagi di dunia akhir jaman.

Kita akan memeriksa terlebih dahulu kelaparan DI JAMAN YUSUF di Mesir. Ini merupakan nubuat bagi kita agar kita berhati-hati sebab kita akan menghadapi kelaparan-kelaparan yang sudah melanda sebagian dunia diakhir jaman.

Kejadian 42 : 1-3, 5
1. Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: "Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?"
2. Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati."
3. Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir.
5. Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan.

Mesir merupakan gambaran dari dunia dan terjadi kelaparan, tetapi kelaparan ini juga melanda Kanaan dan juga melanda saudara-saudara Yusuf. Saudara-saudara Yusuf ini merupakan gambaran dari gembala-gembala, sebab mereka menggembalakan kambing domba.

Jadi, kelaparan ini melanda saudara-saudara Yusuf = untuk sekarang berarti melanda gembala-gembala. Ini yang berat, sebab dulu kelaparan sudah melanda saudara-saudara Yusuf, sekarang diakhir jaman juga melanda gembala-gembala dan ini berarti gembala-gembala tidak memiliki pembukaan rahasia Firman = gembala tidak dapat memberi makan sidang jemaat/domba-domba, sehingga domba-domba juga akan kelaparan secara rohani.

Itu sebabnya saudara harus mendoakan saya, sebab tugas saya sebagai gembala adalah memberikan makan domba-domba dan ini bukanlah tugas bagi orang lain. Itu sebabnya untuk memberi makan sidang jemaat, maka diperlukan pembukaan Firman. Sebab tanpa doa dari saudara, maka saya tidak dapat berbuat apa-apa; jika saudara merindukan pembukaan Firman, maka saudara menaikkan doa kepada TUHAN, dan TUHAN mendengarkan seruan doa saudara, maka TUHAN akan memberikan pembukaan bagi seorang gembala. Inilah kelaparan yang melanda gembala-gembala.

Tetapi kelaparan ini juga melanda Kanaan yang merupakan suatu negeri dengan memiliki banyak kegiatan --> tanahnya subur/banyak kegiatan di bidang pertanian, banyak kegiatan perdagangan. Di dalam arti rohani, maka Kanaan adalah gereja TUHAN dalam kegerakkan rohani/kebangunan rohani, tetapi kelaparan. Inilah Kanaan yang di banding dengan daerah lain di sekitar Kanaan yang keadaannya gersang sebab Kanaan ini yang dipilih oleh TUHAN sebagai negeri perjanjian.

Mengapa gereja TUHAN yang berada di dalam kegerakkan rohani, tetapi kelaparan? Sebab kegerakkan rohani di akhir jaman ini, tidak mengutamakan pembukaan Firman. Ibadah di gereja, pemberitaan Firman hanya sedikit saja, bila perlu ibadah tanpa Firman, tetapi menyanyi di perbanyak, atraksi di perbanyak dllnya di perbanyak. Inilah --> ada kegerakkan tetapi kelaparan sebab di dalam ibadah dan pelayanan tidak mengutamakan Firman, tetapi mengutamakan perkara-perkara jasmani, hiburan-hiburan supaya orang yang masuk gereja dapat terhibur. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi disamping itu, ada peranan dari Roh.Kudus sebab Yakub merupakan gambaran dari Roh.Kudus. Abraham merupakan gambaran dari ALLAH Bapa, Isak gambaran dari Anak ALLAH.

Yakub mengingatkan anak-anaknya untuk pergi ke Mesir, artinya Roh. Kudus mengurapi/mendorong kita supaya kita dapat merendahkan diri untuk mencari pembukaan Firman TUHAN dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.

Sering saya katakan kepada kaum muda, saudara mungkin datang dari daerah untuk mencari sekolah yang baik atau mencari pekerjaan --> silahkan! Tetapi jangan lupa untuk banyak mengisi kehidupan kita dengan Firman TUHAN/merendahkan diri agar dapat mencari pembukaan Firman.

Dari Kanaan, turun ke Mesir = merendahkan diri. Kanaan ini lebih dari Mesir, tetapi harus turun ke Mesir.

Saudara-saudara Yusuf dua kali pergi ke Mesir = dua kali kita merendahkan diri untuk mendapatkan pembukaan Firman, artinya:
  • Pertama: merendahkan diri di bawah Kaki TUHAN. Bagi para hamba-hamba TUHAN mau-pun sidang jemaat, banyak berdoa dan juga membaca Firman --> inilah arti dari merendahkan diri di bawah Kaki TUHAN. Di rumah, saudara jangan pasif/jangan hanya menyembah TUHAN di gereja saja, tetapi juga di rumah saudara berada di bawah Kaki TUHAN supaya TUHAN memberikan pengertian-pengertian akan Firman.

    Saudara membaca Firman secara berurutan, di mulai dari ktb Kejadian sampai ktb Wahyu, diulang lagi sehingga tersusun rapi, bukan hanya comot-comot tetapi tersusun rapi seperti dua belas roti yang tidak diletakkan begitu saja, tetapi disusun rapi/enam, enam = isi dari alkitab.

  • Kedua: kalau sidang jemaat, datang ke gereja agar dapat tergembala dihari-hari ini sehingga mendapatkan pembukaan Firman yang tersusun rapi. Firman penggembalaan adalah Firman yang diberitakan oleh seorang gembala (bukan banyak gembala) dengan setia kepada sidang jemaat.

    Bagi para hamba-hamba TUHAN, dari Kanaan turun ke Mesir = merendahkan diri lewat persekutuan/fellow-ship --> bersekutu dengan hamba-hamba TUHAN yang memiliki pembukaan Firman dengan syarat dalam satu pengajaran/satu sumur supaya tidak tercemar.
Inilah dua kali merendahkan diri = Roh.Kudus mendorong agar mereka merendahkan diri untuk mencari gandum --> berarti mencari pembukaan Firman :
  • di bawah Kaki TUHAN.
  • bersekutu/berfellow-ship untuk gembala-gembala/hamba-hamba TUHAN yang satu dengan yang lain yang memiliki pembukaan Firman dengan syarat dalam satu pengajaran/satu sumur. Semoga kita dapat mengerti.
Arti selanjutnya dari dua kali saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk membeli gandum adalah: mencari pembukaan Firman bukan hanya untuk menyelesaikan masalah.
Banyak dari kita yang datang ke gereja untuk menyelesaikan masalah.

Masalah dari saudara-saudara Yusuf adalah kelaparan --> mereka membeli gandum untuk mengatasi masalah, semuanya ini dapat diatasi, tetapi sesudah gandum selalu dimakan akan habis. Inilah kesalahan kita, sebab kita datang ke gereja kemudian kita berkata bahwa Firman TUHAN hebat dan luar biasa sehingga saya tertolong dan masalah selesai. Jika hanya sampai di sini, lama-lama akan habis. Itu sebabnya, tidaklah cukup kalau Firman TUHAN hanya untuk menyelesaikan masalah-masalah kita.

Banyak gereja TUHAN yang awalnya memiliki pembukaan Firman, tetapi karena egois sebab hanya untuk menyelesaikan masalah sendiri, masalah dari gereja sendiri, masalah selesai tetapi gandum habis. Jadi mencari pembukaan Firman/dua kali merendahkan diri untuk masuk dalam pembangunan persekutuan tubuh Kristus/Mempelai Wanita TUHAN.

Waktu saudara-saudara Yusuf untuk kedua kalinya datang ke Mesir, maka Yusuf memperkenalkan diri --> 'aku Yusuf' sehingga terjadi persekutuan = kedua belas anak Israel kembali menjadi satu lagi. Jadi, mencari Firman jangan hanya/bukan hanya untuk menyelesaikan masalah kira sehari-hari, tetapi mencari pembukaan Firman untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus/Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi, dihari-hari ini, kita harus mengumpulkan Firman secara dobel sebab kita akan menghadapi kelaparan yang akan datang dan juga untuk menghadapi pembangunan tubuh Kristus.
2 Korintus 4 : 7, Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Harta ini yang kami punyai dalam bejana tanah liat --> mari! Selain bejana tanah liat diisi dengan ilmu, diisi dengan kekayaan di dunia --> silahkan! Tetapi jangan lupa dengan yang terpenting yaitu bejana tanah liat harus diisi dengan harta rohani yaitu pembukaan Firman secara dobel/secara melimpah-limpah. Seperti Yusuf yang mengumpulkan gandum dengan berlimpah-limpah, sebab kalau tidak berlimpah, maka tidak akan cukup. Mengumpulkan gandum secara berlimpah-limpah sehingga kita memiliki kekuatan yang melimpah dari TUHAN untuk menghadapi kelaparan yang akan datang.

Jika kita lapar, pasti akan sukar sehingga dapat menjadi nekad. Di dunia, kelaparan secara jasmani, orang dapat menjadi nekad sehingga mereka menjarah apa saja agar dapat makan. Terlebih lagi kelaparan secara rohani, betul-betul menimbulkan kenajisan, kesadisan dlsbnya.

Itu sebabnya dihari-hari ini, selain kita mengumpulkan ilmu, uang untuk modal --> silahkan! Tetapi yang terpenting bejana tanah liat ini harus diisi dengan harta yang rohani yaitu pembukaan Firman pengajaran secara dobel/secara berlimpah-limpah supaya kita memiliki kekuatan yang melimpah untuk menghadapi kelaparan dan kesukaran yang akan datang. Dan juga untuk menghadapi kedatangan YESUS Yang kedua kali, kita sudah menjadi Mempelai Wanita TUHAN/menghadapi pembangunan tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

Dua belas suku Israel bertemu di Mesir, mereka bukan berkumpul di Kanaan. Jadi, saudara-saudara Yusuf yang mendatangi Yusuf. Pembangunan tubuh Kristus/kesempurnaan bukan terjadi di surga, (sebab Kanaan Samawi adalah surga). Banyak hamba TUHAN yang mengatakan bahwa masalah surga itu nanti --> bukan nanti, tetapi sekarang ini. Pembangunan tubuh Kristus/kesempurnaan/keselamatan terjadi mulai sekarang di Mesir/di dunia --> duabelas suku Israel bertemu. Di dunia yang sukar, terjadi pembangunan tubuh Kristus/Mempelai Wanita TUHAN.

Di dalam Wahyu 7 : 4-8,
4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Dari dua belas suku, masing-masing dua belas ribu --> 12 x 12.000 = 144.000 yang merupakan inti dari Mempelai Wanita TUHAN. Inilah saudaraku, pertemuan Yusuf dengan kesebelas saudara-saudaranya menubuatkan pembangunan tubuh Kristus/Mempelai Wanita di bumi, bukan di surga.

Itu sebabnya, mulai sekarang ini kita harus mengumpulkan Firman agar mendapatkan kekuatan dalam menghadapi kelaparan, kerusakan dan kesukaran di dunia akibat kelaparan dan juga untuk menghadapi pembangunan tubuh Kristus/Mempelai Wanita di dunia. Kita harus kuat, sebab kalau tidak kuat, ketika menghadapi penyucian maka kita akan mundur.

Tertulis juga di dalam Wahyu 14 : 1-3, 5,
1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
2. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
3. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
5. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Ay 3, inilah Mempelai Wanita yang mulutnya menyanyikan nyanyian baru/penyembahan seperti desau air bah.

Firman memberikan kekuatan untuk melawan kelaparan dan juga kesukaran-kesukaran --> kita dijepit, tidak putus asa tetapi kuat menghadapi situasi yang sulit di bumi ini. Tetapi Firman yang diisikan ke dalam bejana tanah liat sehingga Firman menjadi iman di dalam hidup kita, itu juga memberikan kekuatan agar kita dapat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus/Mempelai Wanita.

Apa yang menjadi tanda/ciri dari Mempelai Wanita? Di mulai dari mulut yang hanya untuk menyembah TUHAN. Nyanyian baru bagaikan desau air bah = penyembahan kepada TUHAN. Di dalam ktb Wahyu 19, nanti mulut dari Mempelai Wanita ini betul-betul hanya untuk menyembah TUHAN di angkasa = pertemuan di udara.

Wahyu 19 : 6, 7
6. lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Hari perkawinan Anak Domba = ada Mempelai --> YESUS Mempelai Pria dan kita adalah Mempelai Wanita.

Jadi inilah tanda/ciri dari Mempelai Wanita, dimulai dari:
  1. mulut yang hanya untuk menyembah TUHAN/hanya mengeluarkan suara Haleluyah dan nanti terdengar dari empat penjuru bumi.

    Dulu, manusia diciptakan oleh TUHAN dengan satu bahasa (Kej 11). Tetapi mereka mendirikan menara Babel sehingga TUHAN mengacaukan bahasa mereka sehingga timbul bermacam-macam bahasa. Tetapi kehidupan kita lewat diisi dengan pembukaan Firman, maka kita dibentuk menjadi Mempelai Wanita yang dimulai dari mulut yang hanya untuk menyembah TUHAN sehingga nanti akan kembali menjadi satu tubuh dan satu bahasa. Dari empat penjuru bumi hanya satu bahasa yaitu Halelujah. Dan ini kita belajar mulai dari sekarang.

    Nyanyian baru ini tidak dapat dipelajari; menyembah dengan kata Halelujah juga tidak dapat dipelajari oleh orang lain tetapi sesuai pengalaman kematian dan kebangkitan kita bersama TUHAN. Dan nanti waktu YESUS datang, betul-betul akan meledak dengan satu tubuh Kristus dan satu suara.

    Wahyu 14 : 5, Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

  2. mulut tidak berdusta --> jika 'ya' katakan 'ya', jika 'tidak katakan 'tidak'. Jika hati diisi dengan Firman sehingga menjadi iman, maka akan ketahuan dari mulutnya terlebih dahulu yaitu tidak berdusta sampai satu waktu tidak salah dalam perkataan = sempurna.

    Yakobus 3 : 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Memang TUHAN mengijinkan terjadinya kelaparan, tetapi pada saat-saat itu, apa yang harus kita lakukan? Kita harus mengumpulkan gandum secara dobel sampai pada pembangunan tubuh Kristus = kita menjadi Mempelai Wanita.

Waktu saudara-saudara Yusuf bertemu dengan Yusuf, mereka tidak perlu membeli gandum lagi, sebab gandumnya tidak pernah habis = sudah terpelihara. Jadi, TUHAN mengijinkan terjadinya kelaparan supaya kita mengumpulkan gandum dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian kelaparan DI JAMAN NABI ELIA. Apa yang dapat kita pelajari dari cerita ini?
1 Raja-raja 17 : 7-9, 12
7. Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
8. Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
9. "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

Inilah keadaan kelaparan pada jaman nabi Elia yaitu sungai menjadi kering, artinya sumber-sumber dari bumi ini tidak dapat diharapkan lagi seperti uang, ijazah dlsbnya sudah tidak dapat diharapkan lagi ketika menghadapi kelaparan yang akan datang. Tidak dilarang saudara bekerja, sekolah, tetapi jangan sampai mengganggu untuk saudara menerima Firman sebab akan rugi. Sebab yang dapat bertahan adalah orang yang memiliki Firman, bukan yang memiliki ijazah, deposito sebab semuanya dikuasai antikrist. Itu sebabnya biarlah kita selalu berharap pada Firman ALLAH sebab ini yang benar.

Sangat disayangkan kalau kita bosan mendengarkan Firman ALLAH, sebab satu saat manusia hanya hidup dari Firman. Jadi kalau orang bosan mendengarkan Firman = bosan hidup. Demikian juga kalau gembala bosan menyampaikan Firman = bosan hidup.

Bagi kaum muda, saudara jangan bergurau di saat mendengarkan Firman sebab bosan mendengarkan Firman berarti saudara sudah bosan hidup. Ini merupakan hal yang serius.

Apa yang harus diperhatikan ketika menghadapi kelaparan pada jaman Elia ini? Di ay 12 --> Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.

Segenggam tepung = tepung sudah berada di dalam genggaman = Firman sudah berada di dalam tangan kita = diprakktekan.

Jadi yang harus diperhatikan menghadapi kelaparan adalah Firman sudah berada di dalam tempayan = kehidupan kita sudah diisi dengan Firman = menjadi iman. Tetapi selanjutnya ada istilah segenggam tepung = Firman sudah harus berada di dalam genggaman tangan kita = Firman diprakktekan di dalam kehidupan kita.

Kalau Firman sudah dipraktekkan, maka di ay 13 --> Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

Firman yang dipraktekkan, akan menghasilkan roti bundar yang kecil. Karena tepungnya hanya segenggam, maka rotinya hanya bundar dan kecil. Bundar ini tidak berujung dan tidak berpangkal = kehidupan yang kekal = tidak dikuasai oleh maut.

Yohanes 8 : 51, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

Siapa yang mempraktekkan Firman = bagaikan roti bundar yang tidak berujung maupun berpangkal = tidak dikuasai oleh maut = hidup kekal. Luar biasa kalau kita mempraktekkan Firman:
  • Firman sudah diisi sehingga ada kekuatan ketika menghadapi kelaparan.
  • kita akan masuk dalam pembangunan tubuh jika Firman sudah menjadi iman, kemudian dilanjutkan
  • Firman yang dipraktekkan sehingga menghasilkan roti bundar = kehidupan yang kekal = tidak dikuasai oleh maut. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi, roti bundar ini belum dapat dimakan sebab harus dibakar terlebih dahulu --> mempraktekkan Firman itu belumlah cukup/Firman sudah berada di dalam genggaman, masih belum cukup, sebab rotinya masih mentah. Itu sebabnya harus dibakar.

Kemudian mengambil kayu, kayu ini menunjuk pada salib. Firman sudah dipraktekkan --> sudah baik = sudah menjadi roti bundar = hidup kekal, tetapi belum cukup sebab belum menyenangkan orang yang makan dan kalau dipersembahkan kepada TUHAN, ternyata roti itu masih mentah, itu sebabnya harus dibakar = salib = pengalaman salib = sengsara daging tanpa dosa.

Apa yang harus dibakar? Yaitu segala sesuatu yang tidak menyenangkan TUHAN harus dibakar.

Mungkin kita tidak bersalah tetapi difitnah = sengsara daging tanpa dosa untuk membakar segala sesuatu yang tidak berkenan/yang tidak menyenangkan TUHAN. Yang membuat TUHAN pilu, dan berkeluh kesah. Yang membuat orang tua berkeluh kesah dan juga yang membuat gembala berkeluh kesah. Demikian juga dengan gembala yang membuat sidang jemaat tidak merasa senang. Mari! semuanya harus dibakar supaya menjadi roti yang matang dan dapat dipersembahkan kepada TUHAN dan juga sesama = mengenyangkan TUHAN dan juga sesama.

Sekali-pun roti bundar itu kecil, (modal kecil, ijazah tidak tinggi, kepandaian tidak seberapa) tetapi kalau dapat menyenangkan Hati TUHAN, maka TUHAN mampu memelihara --> 1 Raja-raja 17 : 15,
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

'Beberapa waktu' --> di dalam srt Yakobus = tiga setengah tahun tidak ada hujan. Sekali-pun kecil, tetapi TUHAN mampu memelihara dan melindungi hidup kita menghadapi dunia yang sulit sampai jaman antikrist, kita tidak akan ketinggalan dan dijamah oleh antikrist.

Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mungkin gereja saudara di desa kecil dan juga masih kontrak, tetapi kalau menyenangkan Hati TUHAN = akan dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN. Bukan besar kecilnya gereja, sekali-pun gereja besar tentunya boleh, gereja kecil juga boleh, tetapi kalau menyenangkan Hati TUHAN = roti yang matang. Mengutamakan TUHAN = roti yang matang, maka akan dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN sampai jaman antikrist.

TUHAN ijinkan kelaparan jaman Yusuf, supaya kita mengumpulkan Firman/dalam tempayan, jangan pasif.

TUHAN ijinkan kelaparan jaman Elia, supaya Firman berada di dalam genggaman = mempraktekkan Firman = bundar + salib/roti bundar yang matang = mengenyangkan dan menyenangkan Hati TUHAN = mengutamakan TUHAN sehingga TUHAN sanggup melindungi dan memelihara kita.

Di dalam kehidupan dari bangsa Israel, maka janda merupakan bagian yang terkecil, tetapi kalau menyenangkan Hati TUHAN, mengenyangkan Hati TUHAN dan juga mengutamakan TUHAN, maka akan benar-benar dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN sampai jaman antikrist.

DI JAMAN KAISAR KLAUDIUS --> terjadi pada jaman gereja hujan awal -->
Kisah rasul 11 : 28, Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.

Kelaparan yang terjadi pada jaman kaisar Klaudius/gereja hujan awal.
Kisah rasul 18 : 1-3
1. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
2. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.
3. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

Inilah saudaraku, TUHAN mengijinkan kelaparan terjadi, dan pada saat itu Firman sudah harus menjadi tabiat/sifat di dalam hidup kita.

Kalau Firman sudah dipraktekkan:
  • akan menghasilkan roti yang matang/kehidupan yang kekal sebab tidak dikuasai oleh maut.
  • Firman yang dipraktekkan juga akan mendarah daging dan menjadi tabiat/sifat di dalam hidup kita.
Itu sebabnya di saat-saat kelaparan, mari:
  • memperhatikan Firman dan juga mengumpulkan Firman/jaman Yusuf,
  • dan juga mempraktekkan Firman/jaman Elia dan
  • jaman kaisar Klaudius, mari! Firman sudah mendarah daging sehingga menjadi tabiat di dalam kehidupan kita.
Apa yang dimaksud dengan sudah menjadi tabiat/sifat?
Efesus 4 : 1, 2
1. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
2. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Firman sudah menjadi tabiat/sifat jika kita sudah rendah hati, lemah lembut dan sabar di dalam hidup kita. Sabar di dalam kesesakan, sabar menunggu waktu TUHAN = tabiat/sifat Firman. Seperti TUHAN YESUS sebelum IA dipermuliakan, IA harus sabar dengan sengsara, dihina dan mati terlebih dahulu,
baru kemudian IA naik ke surga.

Untuk apa rendah hati, lemah lembut dan sabar, di ayat di atas dikatakan untuk saling membantu. Rasul Paulus bertemu dengan Akwila, Priskila untuk bekerja
sama. Jadi, kalau Firman sudah menjadi tabiat/sifat yaitu rendah hati, lemah lembut dan sabar, maka itu akan mendorong kita dapat bekerja sama satu dengan yang lain.

Jadi, menghadapi keadaan yang sulit yaitu kelaparan secara jasmani maupun secara rohani ini, kita jangan bertengkar, tetapi harus bekerja sama.

Ada dua macam kerja sama yaitu:
  1. bekerja sama dengan sesama yang dimulai di dalam nikah. Kalau suami dan isteri rendah hati, lemah lembut dan sabar, maka dapat bekerja sama. Mari saudaraku! Keadaan ekonomi sudah sulit, suami dan isteri masih sama-sama keras hati sehingga terus bertengkar dan hal semacam ini tidak akan dapat tertolong. Mari saudaraku, ini merupakan contoh waktu terjadi kelaparan di jaman kaisar Klaudius --> Akwila bertemu dengan rasul Paulus dan mereka dapat tinggal satu rumah. Mereka orang lain tetapi dapat tinggal satu rumah, bagaimana mungkin suami dan isteri tidak dapat tinggal satu rumah atau anak dengan orang tua tidak mau tinggal satu rumah?

    Itu sebabnya kita jangan menjadi sombong, sebab lawan dari rendah hati adalah sombong, lawan dari lemah lembut adalah keras hati dan lawan dari sabar adalah tidak sabar. Ini yang memecah belah.

    Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa. Kalau semuanya merasa benar, maka akan bertempur.

    Lemah lembut =
    • kemampuan untuk menerima Firman,
    • kemampuan untuk mengampuni orang lain.

    Sabar
    =
    • sabar dalam penderitaan,
    • sabar menunggu waktu TUHAN.

    Ketiga ini jika sudah ada, maka kita dapat bekerja sama dengan sesama yang dimulai didalam nikah dan juga di dalam sidang jemaat (ada tua-tua, pengerja dan juga termasuk imam-imam) dapat bekerja sama dengan gembala kalau Firman sudah menjadi tabiat/sifat. Jika Firman tidak menjadi sifat/tabiat, maka akan saling menghancurkan; itu sebabnya sekarang ini kita harus bersungguh-sungguh untuk bekerja sama dengan sesama yang dimulai di dalam nikah, di dalam sidang jemaat dan juga bekerja sama dengan antar gereja untuk menghadapi bahaya kelaparan yang besar. Jangan bertengkar tetapi kita harus bekerja sama.

  2. bekerja sama dengan TUHAN. Firman adalah TUHAN = Sifat TUHAN. Di bagian atas bekerja sama dengan sesama --> saya bertabiat TUHAN, saudara juga bertabiat TUHAN = dapat bekerja sama. Saya bertabiat TUHAN dan TUHAN juga bertabiat TUHAN = kita dapat bekerja sama dengan TUHAN. Kita tidak dapat bekerja sama jika tidak memiliki tabiat yang sama. Semoga kita dapat mengerti.

    Yang menjadikan tabiat kita menjadi sama adalah Firman/Tabiat TUHAN yaitu rendah hati, lemah lembut dan sabar sehingga kita dapat bekerja sama dengan sesama dan juga dapat bekerja sama dengan TUHAN.
Bekerja sama dengan TUHAN = menghapus segala kemustahilan.

Kalau kita bekerja sama dengan manusia, seringkali manusia mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Tetapi kalau bekerja sama dengan TUHAN, maka itu hanya untuk menguntungkan kita. Bagi TUHAN sebenarnya TUHAN tidak mendapatkan keuntungan bahkan rugi bekerja sama dengan kita seperti contoh di dalam injil Yoh 9, TUHAN bekerja sama dengan orang buta sejak lahir --> apa untungnya? Tetapi itulah TUHAN kita.

Mari! Keadaan kita sekarang ini mungkin seperti orang buta sejak lahir yang tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak berarti apa-apa sebab berdosa dan hidup di dalam kegelapan, tetapi TUHAN mau bekerja sama dengan kita.

Kapan kita bekerja sama dengan TUHAN?
  1. Yohanes 9 : 6, 7
    6. Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
    7. dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

    Inilah TUHAN bekerja sama dengan orang buta sejak lahir. Orang buta sejak lahir = orang yang hidup di dalam dosa.

    Mungkin sekarang ada yang datang dan hidup di dalam kenajisan --> TUHAN masih mau bekerja sama.

    Demikian bagi kaum muda yang tidak memiliki masa depan/gelap sehingga tidak dapat berbuat apa-apa/tidak ada jalan keluar karena buta dan gelap. TUHAN mau bekerja sama.

    Kapan TUHAN bekerja sama? Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

    Jadi, TUHAN bekerja sama adalah pada saat pemberitaan Firman pengajaran/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini merupakan saat TUHAN bekerja sama bagaikan meludah.

    Saudara dapat membayangkan kalau diludah = direndahkan. Firman pengajaran ini bagaikan merendahkan hidup kita. Seorang perempuan Kanani meminta tolong kepada TUHAN, tetapi TUHAN menjawab 'tidak patut roti untuk anak diberikan kepada anjing', berarti kamu ini anjing. Inilah Firman pengajaran yang keras sebab Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menunjukkan kekurangan- kekurangan kita.

    TUHAN meludah ke tanah, kemudian tanah itu menjadi lumpur = keadaan dari orang buta = keadaan kita orang berdosa yang berada di dalam lumpur dosa dan kemudian dioleskan ke mata --> Firman menunjuk kelemahan-kelemahan/dosa-dosa kita. Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Jika kita terkena Firman, kemudian kita menjadi marah = kita tidak bekerja sama dengan TUHAN. Jika saudara mendengarkan Firman, tetapi tidak pernah terkena Firman = saudara tidak pernah bekerja sama dengan TUHAN. Itu sebabnya saudara jangan mencari Firman TUHAN yang lucu-lucu sehingga saudara merasa senang, tetapi saudara tidak pernah bekerja sama dengan TUHAN.

    Itu sebabnya saudara jangan tidak pernah terkena Firman, sebab akan menjadi seperti Yudas, sekali-pun ia seorang rasul, tetapi ia tidak pernah terkena Firman, sehingga isi perutnya tetap kotor sampai terburai.

    Bagaimana sikap kita? Yaitu sabar, seperti orang buta yang matanya dioleskan tanah oleh TUHAN sehingga menjadi bertambah tertutup. Seringkali kita melihat bahwa keadaan kita bertambah parah sehingga kita sudah tidak mau lagi mendengarkan Firman --> "diriku mempraktekkan Firman, tetapi pencobaan semakin bertambah/semakin gelap". Sabar, menunggu waktu dari TUHAN --> rendah hati, lemah lembut dan taat dengar-dengaran.

    'pergilah ke kolam Siloam' begitu YESUS mengoleskan mata orang buta dengan lumpur, YESUS masih memerintahkannya untuk pergi ke kolam Siloam. Seharusnya orang buta itu memprotes TUHAN dengan berkata: TUHAN, bagaimana saya dapat pergi ke kolam Siloam, sebab saya tidak dapat melihat? Tetapi ia tidak memprotes. Inilah bekerja sama dengan TUHAN yaitu TUHAN memberikan Firman yang menunjukkan keadaan/dosa-dosa kita dan sikap kita adalah taat dengar-dengaran dan juga sabar menunggu waktu TUHAN.

    TUHAN menyampaikan Firman/mengulurkan Tangan dan jika kita taat dan sabar/mengulurkan tangan, maka akan terjadi mujizat.

    Ketaatan ini dimulai dari kolam Siloam = baptisan air --> ujian ketaatan di mulai dari baptisan air = melakukan kehendak TUHAN. Bagi saudara yang belum dibaptis, itu berarti saudara masih seperti orang yang buta/mata belum celik = belum lahir baru.

    Baptisan air ini bukan karena saudara disuruh oleh seseorang, tetapi baptisan air itu harus taat yaitu melakukan kehendak TUHAN. Kalau kita dapat taat dan sabar = kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan kepada kita, maka terjadi mujizat yaitu dari buta menjadi melek.

    Terang:
    secara jasmani --> masalah dapat diselesaikan.
    secara rohani --> terang sampai nanti Wahyu 12 : 1, kita harus terus bekerja sama dengan TUHAN. Jangan masalah sudah selesai, sudah tidak mau mendengarkan Firman lagi --> seperti pergi ke Mesir satu kali, untuk menyelesaikan masalah, kemudian gandum dimakan, lama kelamaan gandum akan habis = keadaan menjadi gelap kembali.

    Kita harus terus menerus bekerja sama dengan TUHAN sampai terjadi mujizat yang rohani --> kita terus menerus disucikan/terus menerus menjadi terang sampai pada Wahyu 12 : 1, tidak ada kegelapan sedikitpun = Mempelai Wanita TUHAN.

    Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Perempuan = gereja TUHAN yang tidak ada kegelapan sama sekali = Mempelai Wanita TUHAN.

    Kita jangan hanya merasa puas kalau kita sakit menjadi sembuh, tetapi harus diteruskan sampai pada hal yang lebih penting yaitu dosa-dosa disingkirkan sampai menjadi terang = tidak ada kegelapan sedikit pun. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Matius 8 : 1-3
    1. Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
    2. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
    3. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

    Ay 2, sakit kusta = dosa kenajisan --> Imamat 13, tetapi kusta ini juga menunjuk pada dosa kebenaran diri sendiri --> putih, tetapi kusta = kebenaran orang yang berdosa di dapatkan dengan menyalahkan orang lain. Kebenaran yang bukan di dapatkan dari mengaku dosa.

    Kusta = terasing, sehingga tidak dapat masuk ke dalam kesatuan tubuh Kristus, berarti binasa untuk selama-lamanya.

    Bagaimana bekerja sama dengan TUHAN jika terkena sakit kusta?
    Matius 8 : 2, 3
    2. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
    3. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

    Kalau Tuan mau, Tuan dapat, apa artinya ini? Kalau TUHAN mau mati di kayu salib, maka TUHAN dapat menyembuhkan penyakit kusta/dapat membebaskan kita dari dosa-dosa. Inilah kuasa kebangkitan untuk membenarkan dan menghapus dosa-dosa kita. Inilah Korban Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

    Perjamuan suci adalah Korban Kristus --> saat Korban Kristus diberitakan = ada kerja sama dengan TUHAN. Inilah buktinya kalau TUHAN itu mau mati sehingga Ia dapat menolong dan menyucikan kita sampai kita menjadi tahir/sampai menjadi sempurna = tidak bercacat cela seperti YESUS.

    Istilah dapat ini berarti tidak dapat dihalangi oleh apa-pun = tidak dibatasi oleh apa-pun.
    Di saat Firman yang keras dan menghina kita sebab mata diberi lumpur = Firman penyucian = saat TUHAN bekerja sama --> TUHAN mengulurkan Tangan, kita juga mengulurkan tangan sehingga kita dapat menjadi taat dan sabar untuk menunggu waktu TUHAN. Jika kita teruskan, maka akan terjadi mujizat secara jasmani dan rohani.

    Juga di saat perjamuan suci = TUHAN mau mati sehingga TUHAN dapat menolong, menyucikan kita dan juga dapat menyempurnakan kita --> Ibrani 10 : 14, Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
Mari saudaraku! Ada Firman dan juga ada perjamuan suci = uluran Tangan TUHAN Yang ada ditengah-tengah kita. Sekarang kita juga mengulurkan tangan = bekerja sama. Kita jangan melawan, tetapi mengulurkan tangan kepada TUHAN = taat dengar-dengaran, sabar dan juga mengaku dosa --> 'TUHAN, jika TUHAN mau, maka TUHAN dapat mentahirkan aku' --> inilah orang berdosa yang mengakui dosa-dosanya sehingga terjadi mujizat apa-pun keadaan kita. Puji TUHAN.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 05 November 2023 (Minggu Pagi)
    ... menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu pergilah ia. Markus Karena itu Yusuf orang Arimatea seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Contoh Yusuf Arimatea orang kaya pandai punya kedudukan tinggi fokusnya pada kerajaan Surga selalu berusaha ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 28 Juni 2019 (Jumat Malam)
    ... datang bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya. . Barangsiapa menolak Aku dan tidak menerima perkataan-Ku ia sudah ada hakimnya yaitu firman yang telah Kukatakan itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Ayat percaya taat sama dengan hidup dalam terang. Padang pasir adalah gelap sampai kegelapan yang paling gelap tetapi ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Agustus 2023 (Selasa Sore)
    ... - Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi Katakanlah di antara bangsa-bangsa TUHAN itu Raja Sungguh tegak dunia tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran. Sikap gereja Tuhan adalah bersorak-sorai memuliakan dan menyembah Yesus Raja segala raja dengan kata Haleluya dan dengan berhiaskan ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Juni 2024 (Minggu Pagi)
    ... harus hidup dalam terang kemuliaan Tuhan kasih kesucian kesetiaan Lukas - Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini sebab kuasa-kuasa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 September 2015 (Minggu Sore)
    ... yang tidak berguna jijik najis terbuang selamanya binasa selamanya. Oleh sebab itu pada ayat - --karena TUHAN mengasihi jemaat Laodikia--TUHAN menegor dan menasihati lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua bahkan menghajar supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta kekayaan sorgawi sehingga kaya secara rohani. Yang jasmani tidak ada kaitan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... yang ke- yaitu YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI HAKIM YANG ADILWahyu Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian suara-Nya bagaikan desau air bah. Tanda penampilan pribadi Yesus sebagai hakim yang adil yaitu kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga yang membara dalam perapian mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Maret ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Pagi)
    ... Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Mengapa harus ada pelayanan pendamaian Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua manusia sudah hidup dalam dosa terkutuk dan menuju kebinasaan selamanya. Semua yang hebat di dunia kepandaian kekayaan kedudukan dll tidak bisa menyelesaikan dosa malah memicu manusia berbuat ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 November 2023 (Selasa Sore)
    ... yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil ia tidak akan masuk ke dalamnya. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Menjadi bayi rohani kehidupan yang memiliki hati nurani yang baik ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Desember 2010 (Minggu Sore)
    ... mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku hai kamu orang-orang terkutuk enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. . Sebab ketika Aku lapar kamu tidak memberi Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum . ketika Aku seorang asing kamu tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Desember 2019 (Minggu Siang)
    ... kehidupan yang memilukan hati Tuhan memalukan Tuhan bukan memuliakan Dia. Kejadian - . Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata . maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hati-Nya. Pada zaman Nuh manusia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.