Kita
tetap akan membahas di dalam injil Matius 24 yang merupakan
penghukuman TUHAN atas dunia ini/kiamat pada saat kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya. Dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap oleh
api yang dari langit.
Matius
24 : 6-8, nubuat tentang
bangsa-bangsa
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Nubuat
tentang bangsa-bangsa dan akan terjadi kegoncangan-kegoncangan di
segala bidang yang melanda bangsa-bangsa di dunia ini yang
mengakibatkan ketakutan, kegelisahan bahkan kematian.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Kegoncangan
oleh peperangan ini sudah kita pelajari yaitu peperangan secara
jasmani mau-pun secara rohani untuk menyesatkan tubuh, jiwa dan roh
manusia sampai di neraka.
Sekarang
ini kita akan mempelajari tentang
KELAPARAN.
Ada
dua macam kelaparan yang akan melanda bangsa-bangsa di dunia yaitu:
- kelaparan
secara jasmani yang akan mengakibatkan penderitaan sampai
pada kematian secara tubuh. Dunia bagaikan sunyi/sepi sehingga tidak
mampu lagi memelihara manusia secara jasmani, sebab adanya
peperangan, bencana alam yang merusak dunia ini sampai berkuasanya
antikrist yang akan mengatur ekonomi dunia. Hanya orang-orang yang
menyembah antikrist yang dapat hidup.
Tetapi yang lebih
dahsyat dari itu adalah
- kelaparan
secara rohani = kelaparan
akan Firman TUHAN. Yang
mengakibatkan:
- Ketidak
puasan --> apa-pun yang diisikan dengan perkara-perkara
dunia, misalnya kepandaian, kekayaan, pangkat dllnya, tidak dapat
memuaskan manusia secara sejati. Itu sebabnya manusia tidak akan
pernah merasa puas sebelum hati manusia diisi dengan Firman TUHAN.
Saudara tahu, orang yang tidak merasa puas/lapar itu akan berakibat
fatal, sehingga menimbulkan perbuatan yang jahat/yang sadis dan
juga yang najis. Bahkan perbuatan dari orang yang tidak puas itu
tidak memperdulikan pimpinannya atau siapa-pun.
- Pingsan
rohani, yang masuk ke dalam kelaparan ini bukan hanya melanda
manusia secara umum, tetapi termasuk anak-anak TUHAN juga dilanda
kelaparan baik secara jasmani mau-pun secara rohani/kelaparan akan
Firman. Pingsan rohani ini berarti tidak panas, tidak dingin, tidak
mati, tidak bangkit = suam-suam. Sekali-pun di dalam ibadah dari
gereja TUHAN dalam pelayanannya ditutupi dengan apa saja (dengan
kegiatan-kegiatan, dengan harta) tetapi kalau tanpa Firman, maka
dapat dipastikan akan terjadi pingsan rohani/suam-suam
rohani.
Contohnya adalah Maria; Marta yang sibuk,
tetapi tanpa Firman, maka ia tidak berkenan. Sedangkan Maria duduk
terlebih dahulu di bawah Kaki TUHAN untuk mendengarkan Firman
terlebih dahulu, barulah ia melayani. Ini yang benar dan juga tidak
akan pingsan. Jika dirumah kita memiliki seorang pembantu, kemudian
kita menyuruhnya untuk bekerja melayani dengan hebatnya, semakin
hebat kerjanya, semakin cepat ia jatuh pingsan sebab pembantu itu
tidak makan. Inilah kesalahan-kesalahan kita yang sering berpikir
bahwa kita sudah melayani TUHAN, tetapi kalau tanpa Firman, maka
kerohanian kita akan menjadi suam-suam, seperti yang sudah terjadi
pada jemaat Laodikia.
Wahyu
3 : 14-16
14."Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi
yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15.
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16.
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Ay 14, malaikat =
gembala yang bertanggung jawab
Ay 15, memiliki banyak
pekerjaan, tetapi sayang, tanpa Firman/tanpa makanan sehingga
menjadi tidak dingin dan tidak panas.
Ay 16, tidak dingin, tidak
panas, tidak mati, tidak bangkit = suam-suam rohani = pingsan
rohani.
Tidak dingin berarti tidak damai/tidak ada
kedamaian, sedangkan tidak panas, berarti tidak berkobar-kobar.
Kalau kerohanian sudah menjadi suam-suam, maka biasanya akan
ditutupi dengan perkara-perkara jasmani.
Wahyu 3 : 17,
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan
diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak
tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Praktek
dari pingsan rohani ini, mulai dengan:
- membanggakan
perkara-perkara jasmani lebih dari perkara yang rohani. Yang jasmani
dibela/lebih diutamakan daripada yang rohani/lebih dari Firman
TUHAN.
- hidupnya
hanya seperti muntah = hidupnya betul-betul di dalam kenajisan.
Muntah itu tidak berguna bahkan menajiskan orang lain. Saya permisi
berbicara dan ini bukannya saya berbicara kotor --> muntah itu
kotor, kalau terkena orang lain, maka akan mengotorkan orang lain.
Inilah orang yang suam-suam dan sangat berbahaya jika ada di dalam
gereja --> orang yang memiliki banyak pelayanan, ternyata suam;
itulah sebabnya sebagai seorang gembala haruslah sungguh-sungguh
serius, jangan asal mengangkat orang, harus dilihat, apakah yang
bersangkutan itu makan Firman atau tidak, sebab nanti orang itu yang
akan menajiskan pekerjaan TUHAN = hidup dalam kenajisan dan
menajiskan pekerjaan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
dua macam kelaparan yang melanda bangsa-bangsa di dunia termasuk
gereja TUHAN dengan akibat ia berada di dalam kebinasaan --> ia
dimuntahkan dari mulut TUHAN = ia berada di dalam mulut singa/mulut
yang lain untuk ditelan/dibinasakan oleh setan.
Tetapi
TUHAN tidak rela/tidak mau -->
Matius 15 : 32-34,
32.
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku
tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari
mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak
mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di
jalan."
33.
Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini
kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar
jumlahnya?"
34.
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?"
"Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan
kecil."
Ay
32, 'Aku tidak mau' --> ini jelas merupakan pendirian dari
TUHAN, sebab
akan
celaka jika masuk dalam keadaan kelaparan secara jasmani mau-pun
secara rohani sebab sungguh-sungguh berada di dalam penderitaan untuk
selama-lamanya.
Ay
33, dunia ini nanti akan menjadi sunyi sehingga tidak memiliki
kemampuan untuk memelihara penduduknya akibat terjadinya peperangan,
bencana alam dan juga karena manusia merusak alam sampai antikrist
berkuasa dan akan mengatur dunia ini. Hanya orang yang menyembah
antikrist yang dapat hidup, sedangkan yang lain akan kelaparan.
Ay
34, tujuh roti --> pemecahan roti yang kedua; yang pertama lima
roti. Tujuh merupakan kesempurnaan --> Firman yang membawa kepada
kesempurnaan.
Jadi,
jelas pendirian TUHAN adalah
TUHAN tidak menginginkan dan juga
tidak rela gereja TUHAN masuk dalam kelaparan.
Bagaimana
caranya supaya kita tidak masuk dalam kelaparan? Perhatian dan belas
kasihan TUHAN tertuju pada orang yang mengikut YESUS selama tiga hari
tiga malam (di dalam injil Markus) dan mereka tidak tahu di mana
harus tidur, sebab mereka masing-masing mengurus diri sendiri.
Mengikut
YESUS selama tiga hari tiga malam --> ini yang dicari oleh TUHAN
sekarang ini, sebab
perhatian dan belas kasihan TUHAN tertuju
kepada kehidupan yang mengikuti TUHAN selama tiga hari tiga malam.
Jadi,
mengikut TUHAN itu harus tiga hari tiga malam. Sebab ada yang
mengikut TUHAN hanya:
- satu
tahun satu kali atau dua kali dalam satu tahun yaitu hanya pada hari
natal dan pada hari paskah.
- ada
orang yang mengikut TUHAN hanya kadang-kadang datang kalau bisa,
kalau tidak bisa datang, ya tidak datang. Bukan seperti ini, tetapi
harus sepenuhnya yaitu tiga hari tiga malam.
Arti
rohani dari tiga hari tiga malam adalah:
- jelas
harus setia di dalam ibadah pelayanan = tidak dapat dihalangi oleh
apa-pun juga untuk beribadah dan melayani TUHAN = tidak tergantung
pada manusia. Ini yang menjadi pusat perhatian TUHAN, sementara
menghadapi kelaparan dan kesulitan tetapi kita sibuk untuk
perkara-perkara jasmani. Ini akan berat sekali.
Filipi
2 : 12, Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Kerjakan
keselamatanmu = ibadah pelayanan.
Dengan takut dan gentar =
setia.
Terlebih pula = ujian kesetiaan.
- YESUS
mati, dikubur dan pada hari ketiga, IA bangkit = mengalami
pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan YESUS = ada tanda
salib. Ini yang dipandang oleh TUHAN.
1 Petrus 2 : 24,
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Di
kayu salib = ada kematian. Kalau enak, maka semua akan berebutan -->
waktu YESUS membuat mujizat, maka semua orang akan berebutan untuk
mendekati YESUS, tetapi waktu YESUS disalib, semuanya menjauh dan
bila perlu semuanya pergi sejauh mungkin supaya tidak kelihatan.
Inilah banyak yang memilih ibadah yang enak bagi daging.
Pengalaman
kematian/sengsara bagi daging untuk mati terhadap dosa,
sedangkan pengalaman kebangkitan/sengsara bagi
daging untuk hidup dalam kebenaran.
Hidup
untuk mati terhadap dosa, itu sengsara. Sebab dosa yang sudah
dilakukan sejak kecil, harus ditinggalkan. Bagi yang mau sengsara
daging untuk mati terhadap dosa --> ini yang dicari oleh
TUHAN.
Hidup benar = pengalaman kebangkitan. Contoh: kita
memiliki toko, tetangga di sebelah, menjual barang yang palsu dengan
harga lima rupiah, sedangkan kita menjual barang asli dan kita jual
dengan harga tujuh rupiah, tentu tidak akan laku. Tetapi jika kita
mau sengsara daging --> hidup benar, mari! Kita tetap menjual
barang yang asli. Tetapi jika kita ikut-ikutan menjual barang palsu
dan kita mengatakan bahwa itu adalah barang asli, maka itu berarti
kita tidak berada di dalam perhatian TUHAN.
Juga
di dalam gereja, banyak gembala menjadikan gereja seperti pasar -->
waktu TUHAN YESUS masuk ke dalam bait ALLAH dan melihat bahwa gereja
sudah menjadi seperti pasar, sehingga IA mencambuk semua orang.
Sekarang ini banyak gereja dijadikan seperti super market sehingga
berbondong-bondong orang datang sebab merasa senang, apakah kita juga
mau ikut-ikutan menjadikan gereja seperti pasar? Ini tidak akan
berkenan bagi TUHAN sebab tidak ada tanda tiga hari = hanya mengikut
YESUS, tetapi tidak ada tanda tiga hari tiga malam.
Itu
sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius, sebab sekali-pun kita
sudah setia, kita masih diuji --> jemaat setia datang beribadah,
tetapi bagaimana kalau gembala tidak berada di tempat? Bagaimana
kalau tidak ada sidang jemaat yang datang? Semoga kita dapat
mengerti.
Pengalaman
kematian dan kebangkitan yang paling mudah/gampang/yang mula-mula
adalah masuk dalam baptisan air = kita mengalami kematian dan
kebangkitan bersama YESUS -->
Roma 6 : 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat
untuk masuk dalam baptisan air ada di ay 2, yaitu
mati bagi dosa.
Orang mati yang mau masuk ke dalam kuburan.
Kemudian
pelaksanaan dari baptisan air yang benar yaitu seperti YESUS
dibaptis, adalah
dikuburkan --> ay 4. Dikuburkan =
diselamkan di dalam air. Jika kita belum dikubur/diselam, maka itu
berarti kita belum dibaptis.
Setelah
pelaksanaannya kita dikubur, maka hasil dari baptisan yang benar
adalah
hidup baru, apa artinya? Artinya adalah kita hidup
benar = bangkit dalam kebenaran.
Hidup
benar ini termasuk:
- nikah
benar,
- tahbisan
benar,
- aktifitas
sehari-hari --> bekerja, sekolah harus benar.
Tahbisan
dan pelayanan harus benar sebab itu adalah hamba kebenaran -->
Roma 6 : 18, Kamu telah dimerdekakan dari
dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Kita
melayani TUHAN dengan kebenaran/dengan tahbisan yang benar = menjadi
hamba kebenaran.
Selain
nikah, aktifitas sehari-hari dan juga tahbisan harus benar, maka juga
harus (?) berpegang pada satu pengajaran yang benar. Inilah hidup
baru yaitu pengalaman kematian dan kebangkitan bersama YESUS.
Di
dalam injil Matius 15 = tujuh roti = Firman pengajaran yang benar
akan membawa kita kepada kesempurnaan.
Menghadapi
kelaparan, berapa roti yang ada? ada tujuh roti/Firman pengajaran
yang benar = berpegang pada satu Firman pengajaran bagaikan memiliki
tujuh roti yang akan membawa kepada kesempurnaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
saudaraku! Tidak semua orang mengikut TUHAN yang diperhatikan oleh
TUHAN, terutama menghadapi kelaparan, maka pengikut yang mana yang
diperhatikan oleh TUHAN? mengikuti TUHAN selama tiga hari, tiga malam
yang diperhatikan oleh TUHAN.
- Setia
kepada TUHAN -->-
- tidak
tergantung pada manusia,
- tidak
dapat dihalangi oleh apa-pun,
- lulus
dari ujian kesetiaan dan
- Hidup
benar.
Jadi
kalau digabung --> setia dan benar = menghadapi kelaparan, yang
akan melanda bumi ini, maka perhatian dan belas kasihan TUHAN tertuju
pada kehidupan yang setia dan benar = mengikut YESUS selama tiga hari
tiga malam.
Setia
dan benar --> hanya ini. Kepandaian dan memiliki banyak deposito
tidak dapat menjamin kehidupan kita. Sekali-pun kita memiliki banyak
deposito, tetapi kalau sudah dikuasai oleh antikrist, maka tidak
dapat membeli apa-apa sebab uang tidak laku/tidak ada harganya. Harus
menyembah antikrist kalau mau sarapan pagi atau kehilangan nyawa -->
ini akan benar-benar terjadi.
Bukan
berarti tidak boleh --> silahkan! Saya juga mendoakan, tetapi
semuanya itu tidak akan ada harganya, hanya kehidupan yang setia dan
benar yang diperhatikan oleh TUHAN untuk lolos dari kelaparan.
Yesaya
11 : 5, Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan
kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Setia
dan benar, bagaikan memakai ikat pinggang kebenaran/senjata ALLAH. Di
dalam srt Ef 6, salah satu senjata adalah ikat pinggang kebenaran.
Ini yang diperhatikan oleh TUHAN. Itu sebabnya kita jangan tidak
memakai ikat pinggang kebenaran. Mari! Dimulai dari saya sebagai
seorang gembala, dan juga isteri dan anak harus memiliki ikat
pinggang kebenaran dan juga kesetiaan.
Ikat
pinggang ini selain sebagai senjata ALLAH/suatu kekuatan, ikat
pinggang ini juga merupakan perhiasan Mempelai -->
Yeremia 2
: 32, Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya,
atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi
umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Dihari-hari
ini, kita bukan hanya beribadah/mengikuti YESUS dan juga melayani
tetapi tanpa ikat pinggang kebenaran --> jangan!!! Ikat pinggang
ini jangan dilupakan apalagi dilepaskan hanya gara-gara urusan
pekerjaan dan juga pelajaran disekolah sebab akan rugi. Itu sebabnya
setia dan benar ini harus dipertahankan, apa-pun halangannya, sebab
kalau dilepas akan kedodoran bahkan dapat menjadi telanjang. Semoga
kita dapat mengerti.
Lukas
17 : 7, 8
7.
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu,
setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8.
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah
makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku
makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Melayani
dengan setia dan benar = memberi makan minum TUHAN YESUS = memuaskan
Hati TUHAN sehingga TUHAN berkenan dan pasti akan berkenan kepada
sesama. Kita jangan membiarkan TUHAN menjadi lapar, sebab akan
berbahaya. Ketika YESUS merasa lapar dan melihat pohon ara yang
tumbuh di tepi jalan, YESUS mencari buahnya walau-pun hanya sedikit,
tetapi TUHAN tidak menemukan buahnya, maka YESUS mengutuk pohon ara
itu.
Pohon
ara ini sudah bertahun-tahun dan dimulai di taman Eden sampai jaman
TUHAN YESUS --> berapa ribu tahun sudah. Berapa lama Widjaja
melayani, berapa lama saudara melayani, mungkin merasa bangga sebab
sudah melayani TUHAN sejak kecil, tetapi semua diukur --> apakah
kita memiliki ikat pinggang/setia dan benar? Melayani bagaikan
memberi makan YESUS/memuaskan Hati YESUS = berkenan kepada TUHAN dan
sesama. Ini yang sedang diukur oleh TUHAN; bukan berapa
lamanya/berapa tahunnya atau apakah kedudukan kita apakah sudah
tinggi/menjadi gembala atau apa? Bukan ini yang diukur, tetapi yang
diukur adalah setia dan benar.
Hasil
dari setia dan benar yaitu:
- Lukas
12 : 37, Berbahagialah hamba-hamba yang didapati
tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka
duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Kalau
kita sekarang melayani TUHAN dengan berikat pinggang/setia dan benar
dan juga sudah teruji, maka hasil pertama YESUS Yang berikat
pinggang/YESUS Yang setia dan benar juga akan memberi makan minum
baik secara jasmani maupun secara rohani.
Makan
minum secara jasmani, merupakan jaminan bagi kehidupan kita di
bumi ini sehingga kita tidak masuk ke dalam kelaparan.
Bagi para siswa/i Lempin-El dan juga para hamba-hamba TUHAN,
perhatikan!! saudara jangan menjadi seorang hamba TUHAN, tetapi yang
saudara urus hanyalah persoalan makan minum sehingga saudara menjadi
bingung. Yang saudara harus urus, apakah saudara memiliki ikat
pinggang atau tidak.
Demikian juga bagi para
pelayan-pelayan TUHAN, dihari-hari ini yang saudara harus urus
terlebih dahulu adalah ikat pinggang. Menghadapi kelaparan, saudara
jangan meminta makan, sebab ini merupakan suatu kesalahan. Yang
harus saudara lakukan adalan memberi TUHAN makan = periksa ikat
pinggang/setia dan benar dan pasti TUHAN akan memberi kita
makan.
Makan minum secara rohani, kita juga akan
dipuaskan/dibahagiakan oleh TUHAN. Inilah pemeliharaan TUHAN. YESUS
juga berikat pinggang/memberi kita makan dan minum sehingga kita
tidak akan jatuh dalam kelaparan/tidak akan masuk dalam kelaparan
--> 'Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan
lapar'.
Jika kita setia dan benar, kita tidak akan
masuk dalam kelaparan bahkan kita akan dipakai untuk memberikan
makan orang yang kelaparan.
Wahyu 19 : 11,
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang
Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Kalau
kita setia dan benar --> kita memberi YESUS makan dan minum
sehingga kita dijamin tidak akan masuk dalam kelaparan jasmani
mau-pun rohani. Hanya ini yang dilihat oleh TUHAN.
Bukan
berapa lama kita melayani TUHAN, bukan berapa tuanya kita melayani
TUHAN, berapa banyak pelayanan kita --> bukan!! Tetapi ikat
pinggang/ujian kesetiaan. Jika ini sudah ada, kita dijamin tidak
akan kelaparan + kita boleh menunggang kuda putih.
Kuda putih
adalah kegerakkan Roh.Kudus hujan akhir = kegerakkan di dalam Firman
pengajaran untuk menolong anak-anak TUHAN yang kelaparan secara
rohani agar dapat masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna --> 'kamu harus memberi mereka makan'. Ada
berapa roti? Tujuh.
Kita sudah dijamin, juga dipakai oleh
TUHAN di dalam kegerakkan kuda putih/kegerakkan Roh.Kudus hujan
akhir/kegerakkan dalam Firman pengajaran yang benar untuk menolong
sidang jemaat lain dalam kelaparan dan membawa mereka masuk
pembangunan tubuh yang sempurna.
Jika sudah ada perintah dari
TUHAN untuk memberi mereka makan, itu berarti kita sudah
tidak lapar. Kalau kita berada di dalam kelimpahan Firman, jangan di
simpan untuk diri sendiri, sebab kalau disimpan, akan meledak dan
hidup itu akan hancur.
Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh
serius, biarlah kita setia dan benar sehingga kita semua tidak lapar
dan kita dipakai di dalam kegerakkan kuda putih sehingga kita tidak
akan merasa rugi.
Tetapi sementara TUHAN memberi makan dan
kita tidak mau memakai ikat pinggang/setia dan benar sampai kita
dapat naik kuda putih, akan berbahaya, sebab akan ada ikat pinggang
yang lain --> Amos 8 : 10, Aku akan
mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala
nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada
setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan
membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal,
sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Jika
kita tidak mau memakai ikat pinggang Mempelai yaitu setia dan benar
dan juga tidak mau naik kuda putih, maka TUHAN akan memberikan ikat
pinggang perkabungan. Mari! Di dalam penggembalaan juga harus setia
dan benar, tetapi sekarang kita akan diberi bonus naik kuda putih,
itu sebabnya gunakan kesempatan, sebab kalau tidak, akan ada ikat
pinggang perkabungan yang menjadikan kehidupan itu berada di dalam
kepahitan, kepedihan dan juga gundul seperti kehilangan anak
tunggal.
Gundul ini seperti bola = menjadi bola permainan.
Suami/isteri/anak bahkan menjadi bola permainan setan kalau
kehidupan itu tidak setia dan tidak benar. Semoga kita dapat
mengerti.
- Ibrani
2 : 16-18
16. Sebab sesungguhnya,
bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham
yang Ia kasihani.
17.Itulah sebabnya, maka
dalam segalahal, Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18. Sebab oleh karena Ia sendiri
telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Kalau kita setia dan benar, maka kita akan
bertemu dengan YESUS Yang Setia dan berbelas kasih
sehingga:
- kita
merasakan jamahan Tangan TUHAN Yang memelihara kita.
- kita
akan bertemu dan mengalami jamahan Tangan Yang mengampuni dosa-
dosa/memperdamaikan dosa-dosa. Siapa dari kita yang tidak pernah
berbuat dosa? tetapi kalau masih ada tanda-tanda setia dan benar,
dan kita segera sadar, maka TUHAN masih akan menolong.
Sebab
sekali-pun kita sudah setia dan benar, kita masih dapat jatuh di
dalam dosa --> mungkin berdosa di dalam perkataan, tetapi jika
kita segera sadar dan menghadapi YESUS Yang Setia dan berbelas
kasihan untuk memperdamaikan dosa/menyelesaikan dosa-dosa kita + ay
18 --> kalau beban yang terberat yaitu dosa diselesaikan, maka
beban yang lain dapat diselesaikan.
Kemudian Tangan Yang
Setia dapat dan tepat waktunya untuk menolong kita. Dapat = tidak
dapat dibatasi oleh apa-pun. Yang mustahil-pun dapat ditolong.
Inilah keuntungan kita yaitu:
- kita
jauh dari kelaparan,
- kita
dipakai oleh TUHAN ,
- ditambah
dengan bonus yaitu di saat kita bersalah, TUHAN masih menjamah dan
mengampuni dosa-dosa kita bahkan menolong kita. Sebab kalau ada
dosa, pasti akan menimbulkan masalah.
Kalau kita jatuh ke
dalam dosa dan di mulai dari saya sebagai gembala, kalau ada dosa
mungkin dalam perkataan, maka pasti akan ada akibatnya sebab kita
sudah terpisah dari TUHAN sehingga setan yang masuk dan mulai ada
pencobaan --> sidang jemaat mulai begini begitu dan itu dapat
saya rasakan. Tetapi begitu saya meminta ampun, maka TUHAN dapat
mengampuni dan juga menolong kita. Itu sebabnya kita jangan
main-main, begitu ada kesalahan, maka timbul masalah.
Kalau
kita kembali ke dalam kesetiaan kebenaran, kembali kepada Yang
Setia dan Yang berbelas kasihan, kita mohon ampun, kita diampuni,
dijamah untuk menolong kita tepat pada waktunya. Mari! Apa-pun yang
menjadi masalah kita, Dia Yang Setia dan Benar akan berbelas
kasihan dan mampu menolong kita.
- 1
Tesalonika 5 : 23, 24
23. Semoga
Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh,
jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
24.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan
menggenapinya.
Kita bertemu dengan YESUS Yang
Setia dan menggenapi janji-Nya Yang tidak pernah berubah.
Selama kita masih dapat melihat sinar matahari pagi, maka
itu berarti Janji TUHAN tidak pernah berubah. Kalau matahari
sudah tidak terbit lagi, maka itu berarti Janji TUHAN sudah
diangkat = sudah selesai/tidak ada Janji lagi bagi dunia selain
penghukuman. Kegenapan Janji TUHAN yang utama adalah Tangan Yang
Setia menggenapi Janji-Nya --> Dia Yang menguduskan/menyucikan
tubuh, jiwa dan roh kita sampai menjadi sempurna seperti
YESUS.
Kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN yang siap
menyambut kedatangan TUHAN Yang kedua kalinya. Kita tidak ikut
hancur/mengalami kiamat tetapi kita naik bersama TUHAN
selama-lamanya.
Inilah
perhatian TUHAN terhadap orang yang mengikut TUHAN selama tiga hari
tiga malam yaitu:
- yang
setia --> pengalaman salib = setia dan benar. Seperti orang yang
disalib di sebelah kanan TUHAN --> hanya berapa menit ia mengikut
TUHAN, tetapi ia mengatakan bahwa 'Engkau tidak bersalah' -->
ingatlah akan aku TUHAN, jika Engkau datang = setia dan benar
sehingga ia dapat masuk ke firdaus bersama dengan TUHAN.
- kita
tidak akan mengalami kelaparan, tetapi kita dipakai untuk menolong
orang lain.
- Dia
Yang Setia dan Benar --> mengampuni dosa dan menyelesaikan
masalah- masalah kita.
- Dia
Yang Setia dan Benar --> menggenapi Janji-Nya sampai
menyempurnakan hidup kita dan menjadi sama mulia dengan-Nya.
2
Timotius 2 : 11- 13
11.
Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia,
kita pun akan hidup dengan Dia;
12.
jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika
kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
13.
jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat
menyangkal diri-Nya."
Ay
13 ini, jangan dibuat untuk menjadi suatu kebanggaan dengan berkata
--> sekali-pun saya tidak setia, tetapi saya tetap diberkati, saya
ini, saya itu --> ini berbahaya, sebab sebentar lagi, hidupnya
akan habis.
Kalau
kita berada di dalam keadaan ketidak setiaan, tetapi kita tetap
merasa kesetiaan TUHAN di dalam hidup kita, maka ini
merupakan
kesempatan dan kemurahan TUHAN agar kita kembali hidup setia dan
benar. Jangan menunda waktu, sebab kalau kita menunda waktu maka
kita harus ingat bahwa perpanjangan sabar TUHAN ada batasnya. Seperti
karet yang ditarik, ditarik lagi, ditarik lagi dan satu waktu akan
putus, maka hukuman TUHAN yang akan datang.
Saya
ulangi, kalau kita tidak setia, Dia tetap Setia --> ini jangan
menjadi kebanggaan dan mengejek orang yang setia sebab akan
berbahaya. Kalau kita tidak setia, tetapi kita tetap merasakan bahwa
TUHAN tetap Setia, maka itulah kesempatan dan kemurahan dari TUHAN
untuk kembali menjadi setia dan benar. Sebab kalau tidak, maka hanya
hukuman yang akan datang. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari! Manfaatkan kesempatan. Dia Yang Setia dan Benar. Dia juga Setia
dan berbelas kasihan. Dia juga Setia dan selalu menggenapi Janji-Nya
ada ditengah-tengah kita apapun keadaan kita.
TUHAN
memberkati.1