Kita
masih membaca di dalam inijl
Matius 24 : 6-8, nubuat
tentang bangsa-bangsa.
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Nubuat
tentang bangsa-bangsa, merupakan nubuat/tanda dari kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya/kiamat dan terjadi kegoncangan-kegoncangan di
segala bidang yang melanda seluruh bangsa di dunia yang mengakibatkan
ketakutan, kegelisahan bahkan sampai pada kebinasaan. Ini yang harus
kita waspadai.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Ini
sudah mewakili semua kegoncangan-kegoncangan yang melanda semua
bangsa-bangsa di bumi.
Kita
masih akan tetap mempelajari tentang
PEPERANGAN
yang terjadi dalam peperangan
antar suku, antar bangsa/antar negara yang semakin meningkat dan
menjadi semakin membesar sampai pada peperangan yang dahsyat yang
akan melibatkan dua ratus juta tentara dari seluruh muka bumi dan
menewaskan sepertiga manusia yang ada di
bumi. Tetapi peperangan ini akan terus meningkat, sekali-pun
sudah diupayakan agar ada perdamian, tetapi tetap sulit untuk
berdamai, sebab ini sudah dinubuatkan.
Dan
peperangan akan terjadi sampai pada perang yang dahsyat/yang besar
sebab melibatkan dua ratus juta tentara berkuda dan ini berarti sudah
melibatkan tentara dari seluruh dunia dan juga menewaskan sepertiga
manusia di bumi. Kira-kira dua miliar manusia yang tewas dan ini
tidak dapat dibayangkan.
Wahyu
9 : 16, 18
16.
Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda;
aku mendengar jumlah mereka.
18.
Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat
manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari
mulutnya.
Senjata
yang digunakan adalah:
Api
= senjata api --> perang dunia pertama.
Asap
= bom atom --> perang dunia kedua
Belerang
--> yang akan kita pelajari.
Belerang
ini yang diambil adalah gas yang terkandung di dalamnya dan menjadi
senjata biologis. Waktu perang teluk sempat disebutkan bahwa mereka
memakai senjata biologis sehingga mengakibatkan ketakutan dan banyak
yang memprotes.
Belerang
ini diambil gasnya untuk dijadikan senjata biologis untuk mematikan
sekali-gus semua manusia tanpa disadari/tanpa sadar. Misalnya: di
dalam satu ruangan ada sepuluh orang, kemudian diberi gas beracun,
maka tanpa disadari, kesepuluh orang itu mati seketika. Yang jasmani,
sudah menjadi kengerian dan ketakutan sekali-pun negara besar.
Sekali
lagi, setan bukan hanya membunuh manusia secara jasmani saja, tetapi
ia juga mau membunuh manusia secara jiwa dan roh manusia -->
membunuh tubuh, jiwa dan roh manusia sampai di neraka. Itu sebabnya,
setan juga menggunakan senjata biologis/belerang secara rohani.
Apa
yang dimaksud dengan senjata biologis secara rohani?
Wahyu
20 : 14, 10
14.
Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api.
Itulah kematian yang kedua: lautan api.
10.
dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api
dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka
disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Senjata
belerang ini, dekat dengan api dan belerang = senjata api dan
belerang membinasakan tubuh, jiwa dan roh manusia sampai di lautan
api dan belerang = neraka.
Jadi,
kalau ay 14 dan ay 10 digabung, maka senjata belerang adalah
maut.
Waktu yang lalu sudah diterangkan bahwa senjata api adalah lidah,
sedangkan senjata asap adalah dosa/sengat maut. Tetapi, senjata
belerang adalah maut lewat pengajaran-pengajaran sesat yang mematikan
kerohanian dari anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN secara tidak sadar
sehingga masuk dalam api dan belerang.
Orang
yang terkena pengajaran sesat ini tidak sadar, bahkan merasa lebih
suci, merasa sudah berhasil, lebih hebat, lebih benar dari yang lain.
Ini benar-benar berbahaya sebab merasa dipakai oleh TUHAN, padahal
kerohaniannya sudah mati.
Dan
maut lewat pengajaran sesat ini mengancam hamba-hamba TUHAN/orang
pilihan -->
Matius 24 : 24, Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Mengapa
orang-orang pilihan/hamba-hamba TUHAN yang dipakai oleh TUHAN juga
dapat disesatkan? Kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini
banyak orang Kristen yang cenderung mencari mujizat secara jasmani,
sehingga kehidupan itu menjadi sasaran empuk dari pengajaran
sesat/senjata belerang. Sebab mereka memakai tanda yang ajaib bahkan
sampai menurunkan api dari langit.
Contoh,
dari orang pilihan yang diancam maut adalah bayi Musa -->
Keluaran
2 : 1, 2,
1.
Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan
Lewi;
2.
lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika
dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan
lamanya.
Jadi,
Musa lahir sebagai anak laki-laki yang cantik, untuk sekarang berarti
kehidupan yang lahir baru --> bertobat, lahir baru, masuk dalam
baptisan air dan baptisan Roh.Kudus = lahir baru dari darah, air dan
Roh = hidup benar sehingga selamat. Ini seperti bayi Musa yang lahir
dan selamat.
Kemudian
cantik = kehidupan yang dapat memuliakan TUHAN --> kalau ada
sesuatu yang indah, maka kita dapat berkata 'puji TUHAN'.
kehidupan yang dipakai oleh TUHAN untuk memuliakan TUHAN.
Kalau
ada gadis yang cantik, tentu banyak di datangi orang = menarik banyak
jiwa-jiwa. Jadi Musa lahir sebagai anak yang cantik dan untuk
sekarang merupakan gambaran dari hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang
:
- lahir
baru,
- selamat,
- dipakai
untuk memuliakan TUHAN,
- dipakai
untuk membawa jiwa-jiwa datang kepada TUHAN.
Kita
harus ingat! Sekali-pun kita sudah dipakai menjadi hamba-hamba TUHAN
tetapi tetap diancam oleh maut lewat pengajaran-pengajaran sesat -->
perintah dari firaun untuk melemparkan bayi-bayi laki-laki orang
Israel ke sungai Nil. Inilah pengajaran sesat sebab mengajar orang
lain untuk membunuh. Kita harus berhati-hati dengan senjata gas.
Saya
selalu memberi contoh ucapan dari alm. bpk.pdt Pong yang berkata -->
kalau seorang hamba TUHAN berzinah, maka hamba TUHAN itu sendiri yang
masuk neraka, sedangkan sidang jemaat tidak apa-apa. Tetapi kalau
hamba TUHAN membawa gas beracun/ajaran sesat, maka seluruh sidang
jemaat akan mati termasuk hamba TUHAN itu. Ini betul-betul berbahaya,
itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Ada
tiga cara untuk meloloskan diri dari maut yang disebabkan oleh
pengajaran sesat yaitu:
- Keluaran
2 : 2, lalu mengandunglah ia dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik,
disembunyikannya tiga bulan lamanya.
Musa
disembunyikan selama tiga bulan, ini berarti diisi
dengan Firman pengajaran.
Jadi,
kehidupan yang dipakai TUHAN, belumlah cukup, harus diisi dengan
Firman pengajaran yang benar supaya tidak disesatkan.
- Keluaran
2 : 3-6
3. Tetapi ia
tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya
sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er,
diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di
tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
4.
kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat,
apakah yang akan terjadi dengan dia. 5. Maka
datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang
dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah
olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya
hambanya perempuan untuk mengambilnya.
6.
Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu
menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata:
"Tentulah ini bayi orang Ibrani."
Musa
dibuang ke sungai Nil, ini berarti pengalaman
kematian bersama YESUS. Ini merupakan hikmat
dari TUHAN. Kalau kita tidak mau dijamah oleh pengajaran
sesat/tidak mau dijamah oleh setan, maka kita harus masuk dalam
pengalaman kematian = salib. Tetapi sekarang ini justru salib
ditolak di dalam gereja, dan mereka menciptakan ibadah yang cocok
dengan daging/ibadah yang mengenakan daging, justru di situlah
bertumbuh ajaran-ajaran sesat.
Tetapi di mana ada salib -->
saudara merasakan kesulitan dan berat seperti Musa yang dibuang ke
sungai Nil, maka ajaran sesat/maut tidak dapat menjamah.
Kita
harus berhati-hati sebab sekarang ini semuanya dipermudah. Contoh:
kalau berpuasa, diperbolehkan minum air. Semuanya dipermudah supaya
daging jangan sakit.
- Keluaran
2 : 7-10
7.
Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan
kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan
Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
8.
Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah
gadis itu memanggil ibu bayi itu.
9. Maka
berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan
susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu."
Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
10.
Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang
mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya:
"Karena aku telah menariknya dari air."
Musa
ini diberi air susu ibu/asi --> ibunya dipanggil untuk menyusui
Musa. Sekali-pun Musa sudah lolos dari sungai Nil, tetapi kalau ia
tidak diberi asi, pasti akan mati.
Jadi, Musa diberi minum
asi, arti rohaninya adalah, ibu ini menunjuk pada gembala dan
Musa diberi minum air susu ibu, untuk sekarang berarti kehidupan
kita harus tergembala supaya tidak disesatkan.
Mulai
dari seorang gembala, harus tergembala; demikian juga sidang
jemaat/domba-domba juga harus tergembala. Jika seorang gembala tidak
tergembala, bagaimana domba-domba dapat tergembala?
Coba
dipikirkan tentang ajaran-ajaran sesat ini, sebab banyak orang yang
tidak menyadari. Gembala selalu tidak pernah ada, tetapi domba-domba
merasa tergembala --> tidaklah mungkin, sebab gembala harus
terlebih dahulu tergembala, baru kemudian domba-domba tergembala.
Inilah hebatnya gas beracun yang mengakibatkan manusia itu menjadi
tidak sadar; sudah jelas dipermainkan oleh ajaran sesat, tetapi
merasa hebat, pada hal dia sudah tidak tergembala/kerohaniannya
sudah mati.
Semuanya
ini dimulai dari saya yang harus bertanggung jawab, sekali-pun saya
memiliki tugas untuk melayani di luar yang hampir setiap bulan satu
kali, tetapi setelah selesai, saya segera pulang kembali. Kita
berdoa, semoga tugas keluar ini untuk pembangunan tubuh Kristus,
bukan untuk pergi berjalan-jalan, tetapi merupakan kelimpahan dari
penggembalaan, sebab kalau kelimpahan di dalam penggembalaan ini
tidak dibawa keluar, akan menimbun dan tenggelam di dalam rawa-rawa.
Rawa ini hanya terus menerus menerima air dan tidak pernah dapat
mengalir keluar dan satu waktu akan meledak.
Mari,
saudaraku! Dihari-hari ini, saya dan saudara tergembala, sehingga
kita menerima kelimpahan di dalam penggembalaan dan kelimpahan ini
kita bawa keluar bagi pembangunan tubuh Kristus = menjadi berkat bagi
gereja lain/bagi hamba-hamba TUHAN yang lain dan juga bagi anak-anak
TUHAN yang lain.
Kita
diisi lagi dengan kelimpahan seperti Abraham yang diberkati dan
menjadi berkat bagi orang lain, dan ini tidak pernah berhenti sebab
merupakan hikmat dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Tanda
dari kehidupan yang tergembala adalah:
1
Petrus 2 : 2, Dan jadilah sama seperti bayi yang
baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang
rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Kehidupan
yang tergembala/penggembalaan itu memiliki suasana kebangkitan. Kita
dapat membayangkan, awalnya Musa ini disembunyikan dan ini sudah
mengakibatkan kesusahan. Seandainya kita memiliki bayi yang terus
disembunyikan di dalam kamar, sesudah itu dibuang ke sungai
Nil/mengalami kematian; tetapi setelah ia tergembala, maka ia berada
di dalam tangan dari puteri raja = suasana kebangkitan. Jadi, suasana
penggembalaan = suasana kebangkitan. Kalau orang Kristen/hamba TUHAN
tidak mau tergembala, maka ia tidak akan pernah mengalami kebangkitan
dan ini sangat disayangkan sekali.
Sudah
percaya YESUS, kemudian dipakai oleh TUHAN, mengalami pengalaman
kematian bersama YESUS, tetapi mengapa tidak bangkit-bangkit? Sebab
tidak tergembala/pergi kesana dan kesini.
Jadi,
kehidupan yang tergembala selalu merindu/menginginkan Firman
penggembalaan lebih dari perkara yang lain seperti bayi yang merindu
air susu ibu. Seperti seorang bayi yang menangis dan menginginkan air
susu ibu, tetapi ia diberi makanan lain yang harganya lebih mahal
atau diberi kunci kontak dari mobil keluaran terbaru, tetapi ia tetap
menangis sebab tidak ada yang dapat menggantikan air susu ibu. Inilah
kehidupan yang tergembala yang berada di dalam suasana penggembalaan
yang merindukan/menginginkan Firman penggembalaan lebih dari segala
perkara yang ada di bumi dan pasti akan mendapatkan kebangkitan.
Semoga kita dapat mengerti.
- Firman
penggembalaan ini bagaikan air susu yang murni dan yang rohani, apa
yang dimaksud dengan 'yang murni'? Yaitu:
- Firman
yang murni berarti tertulis dalam alkitab. Saya bersyukur, kalau
saudara datang ke gereja membawa alkitab dan bagi yang tidak
membawa alkitab, saudara masih dapat membaca di slide sehingga
saudara dapat memeriksa apakah Firman yang disampaikan itu murni
atau tidak.
- di
ilhamkan/diwahyukan oleh TUHAN/dibukakan rahasianya oleh TUHAN
yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain yang terdapat di
dalam alkitab. Tidak dicampur dengan yang lain, dengan apa yang
berasal dari dunia ini. Seperti yang tertulis di dalam (Keluaran 2
: 1) --> Lewi kawin dengan Lewi = tidak kawin campur. Bagi kaum
muda, saudara jangan kawin campur sebab ini dibenci oleh TUHAN.
Dikatakan Firman TUHAN, tetapi dicampur dengan apa yang dari dunia,
sehingga dibenci oleh TUHAN --> yang rohani, jangan dicampur
dengan yang jasmani = tidak diinginkan oleh TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
Dan 'yang rohani', artinya dalam urapan
Roh.Kudus. Yang membedakan kita menyampaikan Firman
penggembalaan/Firman TUHAN Yang benar atau sekedar pidato,
sekali-pun terdengar hebat. Jadi, yang membedakan, berada di dalam
urapan TUHAN atau tidak. Saya menyampaikan Firman, harus berada
dalam urapan Roh.Kudus, demikian juga saudara mendengarkan, juga
harus berada di dalam urapan Roh.Kudus. Jika berada di dalam urapan
Roh.Kudus, maka tidak akan dibatasi oleh apa-pun juga.
Inilah
arti dari Firman yang murni dan yang rohani = Firman penggembalaan.
Kita harus berdoa supaya penyampaian Firman itu benar-benar berasal
dari alkitab, diwahyukan oleh TUHAN dan diurapi oleh Roh.Kudus
sehingga kita tidak dibatasi oleh waktu, oleh usia, oleh kepandaian
dan juga oleh pengalaman. Semoga kita dapat mengerti.
- Firman
penggembalaan ini, juga seperti ibu yang menyusui anak --> air
susu ibu terus menerus mengalir. Jadi, menyusui seorang anak itu
tidak satu kali dengan mengatakan cukup satu kali saja sebab sudah
kenyang sampai si anak berusia lima tahun --> tidak demikian.
Harus terus menerus, bahkan sehari dapat beberapa kali diberi susu.
Inilah Firman penggembalaan yang disampaikan dengan setia dan
berulang-ulang oleh seorang ibu, bukan oleh banyak ibu, tetapi oleh
seorang ibu/seorang gembala menjadi makanan bagi domba-domba. Semoga
kita dapat mengerti.
Saya akan menunjukan ayatnya bahwa
Firman penggembalaan itu harus diberitakan hanya oleh seorang
gembala --> Bilangan 27 : 15-17,
15.
Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
16.
"Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas
umat ini seorang
17.
yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka
keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti
domba-domba yang tidak mempunyai gembala."
Berapa
jumlah jemaat dari bangsa Israel, sudah berapa tahun mereka berada
di padang gurun? Waktu berangkat keluar dari Mesir, jumlah mereka
enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang laki-laki yang
berusia duapuluh tahun keatas, belum termasuk wanita dan juga
anak-anak, berarti sudah berjumlah jutaan orang, tetapi hanya
diangkat seorang gembala. Inilah saudaraku, di dalam
urapan Roh.Kudus, tidak dibatasi oleh apa-pun. Kalau secara manusia,
maka harus dipecah menjadi beberapa bagian, tetapi di dalam urapan
Roh.Kudus, TUHAN Yang bekerja. Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
dari Firman penggembalaan yang diulang-ulang dan disampaikan dengan
setia:
- Filipi
3 : 1, 2
1.Menuliskan hal ini lagi
kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
2.
Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap
pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu,
3. karena kitalah orang-orang
bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus
Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Jadi
Firman penggembalaan diulang-ulang untuk
memberikan kepastian/keteguhan iman supaya tidak disesatkan oleh
ajaran-ajaran sesat.
Ajaran-ajaran
sesat ini hanya mengarah kepada hal yang bersifat lahiriah saja -->
yang rohani, semuanya dicampur dengan yang jasmani/lahiriah gas
beracun. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
- 1
Petrus 2 : 1, Karena itu buanglah segala
kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan,
kedengkian dan fitnah.
Firman
penggembalaan yang bagaikan susu yang murni dan
diulang-ulang, bukan untuk membosankan tetapi untuk
menyucikan kehidupan kita
terutama dari lima dosa utama.
Lima
dosa ini dimulai dari kejahatan yang merupakan akar dari dosa dan
itu adalah cinta akan uang --> 1 Timotius 6 : 10,
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Akar ini
kalau mau dicabut harus betul-betul tercabut semuanya, sebab kalau
tertinggal sedikit saja, maka akan tumbuh lagi. Itu sebabnya Firman
itu diulang-ulang, supaya akar itu dapat tercabut semuanya.
Akar
dari kejahatan itu adalah cinta akan uang, itu sebabnya kita harus
berhati-hati dengan dosa mencuri milik sesama --> jangan
merugikan sesama. Saya minta maaf untuk berkata ini sebab merupakan
pengalaman saya karena saya dulu bekerja, jadi saya tahu -->
justru yang berbahaya kalau sesama anak TUHAN yang bekerja sama,
sebab banyak yang saling merugikan, ini disebabkan karena akar tidak
bersih yaitu akar kejahatan berupa cinta akan uang.
Dulu saya
sangat senang kalau ada sesama anak TUHAN yang satu gereja menjalin
kerja sama untuk berbisnis, tetapi sekarang saya was-was dan takut
sebab banyak yang tidak mau masuk gereja lagi. Itu sebabnya kita
harus bersungguh-sungguh mendengarkan Firman, supaya akar
kejahatan/cinta akan uang itu dicabut, sebab akan menimbulkan
pencurian milik sesama dan juga pencurian milik TUHAN yaitu
persepuluhan dan persembahan khusus.
Jika akar ini tidak
dicabut, maka dosa akan berkembang, menjadi bertunas yaitu menjadi
tipu muslihat, kemunafikan dan kedengkian. Kalau sudah bertumbuh dan
bertunas akan berbuah menjadi fitnah.
Contoh: si A
yang merugikan si B, tetapi diluaran sana si A ini membalikan fakta
dengan berkata yang jelek tentang si B, padahal si A inilah yang
menghabiskan milik si B.
Akar berada di hati, sedangkan
perkataan fitnah merupakan buah yang jahat dan yang najis (kalau
soal penggembalaan di dalam injil Yoh 15, kita tergembala bagaikan
carang yang melekat pada Pokok anggur). Kalau yang dihasilkan adalah
fitnah, maka itu adalah buah anggur yang masam/yang kecut dan juga
yang pahit.
Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius,
sebab kalau kelima dosa ini tidak disucikan, akan menghasilkan buah
anggur yang asam/yang kecut dan juga pahit. Kehidupan dari hamba
TUHAN, dari anak TUHAN itu betul-betul menjadi kecut, pahit dan
getir sekali-pun ia sudah menipu dan mengambil milik orang
lain.
Tetapi kalau kita mau disucikan lewat Firman
penggembalaan dengan mulai membuang kelima dosa ini, maka kita akan
menghasilkan buah anggur yang manis. Buah anggur yang kecut,
disucikan lewat mengaku dosa kepada TUHAN, tinggalkan dosa/bertobat
= memberi TUHAN minum anggur asam di kayu salib waktu TUHAN YESUS
haus, IA diberi minum air anggur asam. Jika kita mengaku dosa, maka
TUHAN akan mengganti dengan air anggur yang manis, sehingga ada
kebahagiaan.
Kita harus memiliki kepastian terlebih dahulu,
sebab kalau tidak ada kepastian, maka tidak mungkin kita akan
disucikan. Seperti dahulu kita mengerjakan matematika, tetapi kita
tidak memiliki kepastian untuk memakai rumus yang mana, maka sudah
dapat dipastikan kita akan mendapat nilai nol. Tetapi kalau kita
yakin dengan rumus yang kita pastikan, maka apa yang kita kerjakan
akan mendapat nilai seratus.
Begitu juga kita dengan
pengajaran, kalau kita tidak memiliki kepastian terhadap pengajaran,
bagaimana kita mau mendapatkan hasil dan penyucian --> tidaklah
mungkin. Harus ada kepastian terlebih dahulu bahwa saya ini
tergembala dan mantap, maka pasti ada hasil penyucian yaitu buah
anggur yang manis yang bisa kita nikmati. Semoga kita dapat
mengerti.
- 1
Petrus 2 : 2 - 5
2.Dan jadilah sama
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang
murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan,
3. jika kamu benar-benar telah
mengecap kebaikan Tuhan.
4. Dan datanglah
kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang manusia, tetapi
yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
5.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.
Bertumbuh
kerohaniannya --> jika seorang bayi memiliki ibu yang banyak -->
hari ini pada pagi hari si bayi menyusui dari ibu A, siang hari dari
ibu B, malam hari dari ibu C, kemudian keesokan harinya dari ibu D;
kira-kira si bayi ini dapat bertumbuh atau tidak? Jangankan untuk
diberi susu oleh ibu lain, tentu akan ditolak oleh ibu kandungnya,
tidaklah mungkin ibu kandung mempersilahkan ibu-ibu lain untuk
menyusui bayinya dan untuk ini tidak akan pernah ada.
Harus
satu gembala sehingga kerohanian kita dapat bertumbuh/mengalami
pertumbuhan rohani yaitu menjadi imam-imam dan raja-raja = pelayan
TUHAN yang aktif di dalam pelayanan pembangunan rumah
rohani/pembanguan tubuh Kristus.
Mari
saudaraku, kita tergembala dengan sungguh-sungguh sehingga kita:
- menjadi
yakin/ada kepastian pada Firman penggembalaan, sehingga kita
- mengalami
penyucian dari lima dosa yang merupakan akar yang harus dicabut,
sebab jika tidak dicabut, akan menghasilkan buah yang tidak baik.
- kalau
semuanya dicabut, maka pasti kerohanian kita akan bertumbuh dan kita
akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
Untuk
menjadi seorang imam dan raja itu tidak perlu ditarik-tarik dan
dipaksa-paksa, sebab kalau kerohanian kita sudah bertumbuh, maka
segeralah ia akan melayani TUHAN/menjadi imam-imam dan
raja-raja/pelayan TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus = memiliki
jabatan pelayanan.
Memiliki
jabatan pelayanan merupakan tempat kita di dalam tubuh Kristus. Jika
tidak memiliki jabatan pelayanan = tidak memiliki tempat di dalam
tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Keluaran
2 : 9, Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu
itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan
memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi
itu dan menyusuinya.
Kita
harus berhati-hati, sebab puteri firaun ini suka memberi upah secara
jasmani. Awalnya ibu Musa ini sangat ketakutan memiliki anak Musa, ia
menyembunyikannya dan kalau ketahuan, maka matilah Musa. Tetapi pada
akhirnya ada suasana kebangkitan, ibu Musa dipanggil untuk menyusui
Musa sehingga ia tidak merasa takut lagi.
Inilah
saudaraku, pelayanan di dalam penggembalaan/suasana kebangkitan
seperti ibu Musa yang menyusui Musa --> pelayanan di dalam sistim
penggembalaan/pembangunan tubuh Kristus = suasana kebangkitan seperti
ibu Musa yang menyusui Musa.
Tandanya:
- tidak
ada ketakutan/kekuatiran lagi bahkan tidak takut mati, yang ada
hanyalah penyerahan diri sepenuh kepada TUHAN. Ibu Musa dibela oleh
TUHAN.
- tidak
memikirkan upah yang jasmani, tetapi hanya pengabdian diri
kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
1 Petrus 5 :
2, ini merupakan suasana penggembalaan/suasana
kebangkitan.
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada
padamu, jangan dengan paksa, Tetapi dengan sukarela sesuai dengan
kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi
dengan pengabdian diri.
Kalau kita melayani TUHAN hanya
untuk mencari upah secara jasmani/senang dengan upah yang jasmani,
maka kita akan kehilangan upah yang rohani dan ini merupakan
kerugian yang besar. Tetapi sekarang hal di atas ini dihembuskan
dimana-mana yaitu setiap pelayanan memakai daya tarik upah -->
melayani musik, mendapatkan upah sekian, melayani ini dan itu,
mendapatkan upah. Ini sangat berbahaya, sebab kelihatan pendetanya
hebat karena tidak membutuhkan uang, tetapi sesungguhnya pendeta itu
sudah menghilangkan upah yang rohani.
Inilah gas beracun, itu
sebabnya kita harus berhati-hati dan jangan memikirkan upah yang
jasmani sebab gas beracun ini terlihat hebat, padahal pribadi itu
sudah tersengal-sengal, tetapi kelihatan hebat, dan sesungguhnya, ia
sudah mati secara rohani.
Tetapi di dalam suasana
kebangkitan, kita boleh melayani TUHAN tanpa upah, kita sudah
bersyukur karena kita adalah bangsa kafir yang sesungguhnya tidak
diijinkan untuk menjadi imam dan raja. Jika mendapatkan upah/berkat
dari TUHAN, maka itu merupakan suatu kelimpahan. Semoga kita dapat
mengerti.
Termasuk saya, jangan mencari upah yang jasmani.
Bagi siswa/i Lempin-El, saudara masuk sekolah alkitab ini karena
tidak dapat kuliah dlsbnya, sehingga terpaksa masuk sekolah alkitab,
maka akan sangat berbahaya, sebab pada akhirnya saudara akan mencari
upah yang jasmani.
Tetapi bukan hanya para full-timer, bagi
saudara yang bekerja dan juga kaum muda yang masih kuliah, saudara
datang ke gereja dan melayani supaya mendapatkan upah yang jasmani
untuk mendapatkan tambahan uang saku, hal ini sangat berat. Itu
sebabnya jangan memikirkan upah tetapi pengabdian. Sebab hak dan
upah kita ada di dalam Tangan TUHAN dan tidak dapat diganggu gugat.
Semoga kita dapat mengerti.
- 1
Petrus 5 : 3, Janganlah kamu berbuat seolah-olah
kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Menjadi
teladan, merupakan suatu didikan yang paling mutakhir, daripada
kita mendidik dengan teori. Itu sebabnya di Lempin-El ini memakai
sistim teladan. Dan sebagai seorang guru, bukan hanya mengajar,
tetapi menjadi teladan; demikian juga di dalam melayani TUHAN, semua
menjadi teladan, daripada memakai teori yang muluk-muluk -->
'menurut teori, menjadi seorang hamba TUHAN itu harus begini,
harus begitu'.
Paling sedikit, dimulai dari
- teladan
iman --> Ibrani 13 : 7, 8,
7.
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan
firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.
8. Yesus Kristus
tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya.
Teladan iman adalah hidup di dalam
kebenaran, sebab iman itu adalah kebenaran. Itu sebabnya kita
harus selalu benar --> kalau kita menjadi guru, tetapi hidup
tidak benar, bagaimana? Kemudian menjadi pelayan TUHAN, juga tidak
benar, bagaimana kalau dilihat oleh sidang jemaat? Bermain musik,
menyanyi pada paduan suara dan juga berkhotbah, soal keuangan tidak
benar, soal nikah juga tidak benar, bagaimana dapat menjadi
teladan? Bahkan menjadi sandungan.
Semoga kita dapat
mengerti.
Musa melihat teladan dari ibunya sekali-pun ia
dikembalikan kepada puteri firaun, iman Musa tetap. Kalau ibu Musa
mengajar bahwa ALLAH kita begini dan begitu, maka Musa dapat
menjadi lupa dan begitu ia sampai di istana, ia tidak akan
mengetahui tentang ALLAH, yang penting hidupnya senang. Tetapi
karena ia melihat teladan dari ibunya, maka disitulah iman itu
tertanam.
- Iman
itu hidup di dalam kebenaran --> semua harus benar, tetapi juga
harus teguh di dalam satu pengajaran yang benar sehingga tidak
diombang-ambingkan/disesatkan.
- Iman
itu juga tabah dalam menghadapi menghadapi segala
masalah/pencobaan. Jangan terus-menerus mengeluh --> jika
gembala terus menerus mengeluh karena sudah kehabisan beras
dlsbnya, bagaimana dengan sidang jemaat? Atau imam-imam terus
mengeluh saya begini, saya begitu --> bagaimana dengan sidang
jemaat?
Harus tabah dalam menghadapi pencobaan sebab itu adalah
teladan iman.
- Ada
lagi teladan keubahan hidup dari rasul Paulus. --> 1
Timotius 1 : 14 - 16,
14.
Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
15.
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan
di antara mereka akulah yang paling berdosa.
16.
Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan
seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi
mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang
kekal.
Teladan
keubahan hidup ini, dimulai dari mengaku dosa. di dalam rumah
tangga, mari! Kalau suami/isteri berbuat dosa --> mengaku dosa
dan ini dilihat oleh anak. Demikian juga kalau suami/isteri
bertengkar kerena mempertahankan kebenaran diri sendiri, juga
dilihat oleh anak. Jangan salahkan anak jika ia bertumbuh menjadi
besar, ia melawan kepada orang tuanya, sebab dulu, ia melihat
teladan itu. Sekali-pun ia dididik sebagai seorang anak Kristen,
harus begini, harus begitu, harus melihat kepada alkitab dengan
ayat-ayatnya, tetapi kalau teladannya tidak seperti yang dikatakan
oleh orang tuanya itu, maka tidak akan ada artinya. Sebab didikan
yang paling baik adalah teladan.
Demikian juga menjadi
pimpinan di kantor, menjadi guru, jangan memerintah harus begini,
harus begitu, tetapi harus terlebih dahulu menjadi teladan. Semoga
kita dapat mengerti.
- Kemudian
teladan kasih. Melayani dengan dorongan kasih,
bukan melayani karena mendapatkan upah dlsbnya, tetapi karena
dorongan kasih. Perhatikan bagi guru-guru sekolah Minggu, kasih itu
tidak kasar, anak-anak jangan saudara jewer telinganya, juga jangan
dibentak, sebab kalau anak-anak itu tidak mau masuk sekolah Minggu
lagi, maka saudara akan susah. Teladan yang hebat adalah kalau
gembala bersalah, maka ia akui, sehingga semua menjadi
beres.
Tetapi mengapa bapak Widjaja membentak-bentak siswa/i
Lempin-El? Ini berbeda, sebab mereka adalah hamba TUHAN, kalau
tidak dibentak, maka mereka tidak akan menjadi seorang hamba TUHAN.
Itu sebabnya guru sekolah Minggu jangan meniru cara saya mendidik
siswa/i Lempin-El. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
pelayanan dalam suasana penggembalaan/kebangkitan --> kalau kita
melayani TUHAN dalam sistim penggembalaan/dalam suasana kebangkitan
dengan tanda-tanda di atas tadi, maka posisi kita
berada di dalam
Tangan TUHAN Yang kuat dan ini sangatlah indah.
Itu
sebabnya, mari kita merindukan susu Firman penggembalaan yang:
- dapat
memberi kepastian,
- dapat
menyucikan,
- dapat
menumbuhkan kerohanian kita sampai kita dapat melayani dengan
pelayanan dalam suasana penggembalaan/kebangkitan,
- memberikan
teladan, maka posisi kita berada di bawah Tangan TUHAN Yang kuat.
Sekali-pun di dunia yang serba sulit ini, tetapi TUHAN tidak akan
mempersulit kita, asal kita sungguh-sungguh serius. Semoga kita
dapat mengerti.
1
Petrus 5 : 4-6
4.
Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota
kemuliaan yang tidak dapat layu.
5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada
orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Jadi,
teladan kasih adalah kasih kepada sesama seperti diri
sendiri/merendahkan diri yaitu:
- kita
jangan kasar,
- jangan
merugikan sesama.
Dan
juga kasih kepada TUHAN lebih dari segala sesuatu yaitu taat
dengar-dengaran = merendahkan diri. Sehingga kita berada dibawah
Tangan TUHAN Yang kuat = berada di dalam pelukan Tangan TUHAN Yang
kuat.
Kita
seperti bayi Musa yang tidak mampu melawan firaun/melawan maut,
tetapi kalau kita betul-betul:
- tergembala/minum
a.s.i dihari-hari ini,
- mengalami
penyucian/kepastian di dalam penggembalaan sehingga mengalami
pertumbuhan/melayani TUHAN dalam suasana kebangkitan, maka kita
berada di bawah Tangan TUHAN/Tangan Gembala Agung Yang kuat = Tangan
dengan kuasa kebangkitan/Tangan belas kasih/kemurahan dan juga
kebangkitan yang tidak dapat dikalahkan oleh apa-pun juga = kita
digendong sehingga maut tidak dapat menjamah kita.
Jika
kita digendong/dipegang oleh Tangan belas kasih Yang kuat/dengan
kuasa kebangkitan Yang tidak dapat dikalahkan. Siapa-pun kita, yang
tua muda, besar kecil, maka hasilnya:
- Markus
6 : 34-37
34.Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang
tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal
kepada mereka.
35. Pada waktu hari sudah
mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata:
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
36.
Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di
desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
37.
Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata
mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua
ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
Ay 34.
Orang yang tidak tergembala itu sangat berat dan juga ngeri,
sehingga YESUS berbelas kasihan kepada mereka. Itu sebabnya bagi
yang sudah ada di dalam gereja, mari mantapkan di dalam Firman
pengajaran sehingga betul-betul tergembala, sebab hidup akan sangat
berat jika tidak tergembala.
Ay 35. Menghadapi tempat yang
sunyi dan hari sudah malam, apa yang dapat dikerjakan? Ini
betul-betul sulit.
Inilah saudaraku, jika kita hidup di dalam
Tangan belas kasih TUHAN dengan kuasa kebangkitan, maka hasil
pertama Tangan Gembala Agung Yang penuh belas kasih dan juga
dengan kuasa kebangkitan mampu memelihara hidup kita sekeluarga
sampai ke anak cucu, sekali-pun keadaan kita terbatas.
Hanya
ada lima roti dan dua ikan untuk menghadapi lima ribu orang =
terbatas. Ijazah dan gaji juga terbatas tetapi TUHAN tidak melihat
keterbatasan kita. Murid-murid sudah melihat keadaan yang
sunyi/sepi, dan yang ada hanya lima roti dua ikan, tetapi TUHAN
perintahkan kepada mereka untuk memberi makan orang-orang
itu.
'kamu harus memberi mereka makan' kalau kita hidup
di dalam pelukan Tangan TUHAN. Dia mampu memelihara kehidupan kita
--> kalau kita memiliki anak, cucu, sekali-pun kehidupan kita
terbatas secara dunia. Lima roti dua ikan ini terbatas, tetapi belas
kasih TUHAN/kuasa kebangkitan tidak terbatas oleh apa-pun.
- Matius
14 : 14, Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang
banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Tangan
belas kasih dengan kuasa kebangkitan mampu menyembuhkan orang
yang sakit/penyakit = menolong kita dari segala masalah
sekali-pun sudah mustahil bagi manusia, tetapi tidak ada yang
mustahil bagi TUHAN.
Seperti bayi yang tidak berdaya -->
gaji hanya lima roti dua ikan, memiliki anak sampai dengan cucunya
sebanyak lima ribu orang, bagaimana dapat memberi makan? Tetapi
kalau bayi itu berada di dalam Tangan TUHAN, maka TUHAN Yang
memelihara.
Yang kedua, ada pencobaan/ada masalah yang sudah
mustahil, tetapi kalau berada di dalam Tangan Gembala Agung, yang
mustahil menjadi tidak mustahil.
- 1
Petrus 5 : 6, Karena itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya.
Tangan Gembala Yang kuat, mengangkat kita di
dunia ini/dipermuliakan di dunia ini. Mari! Bagi yang hidupnya
masih di bawah/dijurang/di lembah dosa dan juga di lembah kesulitan,
maka pada waktunya, TUHAN akan mengangkat kita/dari ketenggelaman,
kalau kita berada di dalam Tangan TUHAN. Sampai satu waktu kalau
YESUS datang kedua kali, kita akan diangkat di awan-awan yang permai
dan Tangan Yang berbelas kasih memberikan mahkota kemuliaan yang
tidak dapat layu dan kita akan masuk ke dalam pesta nikah Anak
Domba, kita bertemu dengan TUHAN untuk selama-lamanya.
Saudaraku!
Sayalah orang yang paling berbahagia menyampaikan Firman, sekali-pun
saya merasa tidak sanggup, tetapi biarlah Tangan belas kasih TUHAN
Yang tidak pernah berubah Yang memegang kita.
Itu sebabnya
mari kita tergembala dengan sungguh-sungguh. Bagi yang belum yakin
dan pasti, mohon kepada TUHAN dan juga bagi yang belum disucikan
sebab masih mempertahankan dosa, sekali-pun sudah dikocak/dikucek,
mari lepaskan dosa. Dan juga bagi yang belum melayani TUHAN, mari
melayani TUHAN, tetapi bagi yang sudah melayani TUHAN, mari
sungguh-sungguh serius, sehingga semuanya dapat hidup di dalam
Tangan belas kasih TUHAN dan kita akan menikmati hasilnya.
TUHAN
memberkati.1