Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Kita masih membahas injil Matius 24: 3-44, berbicara tentang tujuh nubuatan yang harus terjadi menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Matius 24 : 6-8, nubuat tentang bangsa-bangsa.
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Kedatangan YESUS Yang kedua kalinya itu ditandai dengan kegoncangan-kegoncangan yang membuat ketakutan, kegelisahan bahkan sampai kebinasaan bagi seluruh bangsa yang ada di dunia. Ini yang harus kita perhatikan dihari-hari ini.

Ada tiga macam kegoncangan yaitu:
  • peperangan,
  • kelaparan dan
  • gempa bumi.
Ketiga macam kegoncangan ini sudah mewakili seluruh kegoncangan. Semoga kita dapat mengerti.

Kita masih akan tetap mempelajari tentang PEPERANGAN yang terjadi dalam peperangan antar suku, antar bangsa/antar negara yang semakin meningkat dan menjadi semakin membesar sampai pada peperangan yang dahsyat yang akan melibatkan dua ratus juta tentara dari seluruh muka bumi dan menewaskan sepertiga manusia yang ada di bumi.

Wahyu 9 : 13-16
13. Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
14. dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
15. Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan
hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
16. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.

Peperangan ini akan terus terjadi sampai pada peperangan yang dahsyat dan dipimpin/dikomando/dipicu oleh keempat malaikat yang terikat dekat sungai Efrat.

Arti dari malaikat secara positif adalah utusan TUHAN, tetapi di ayat di atas ini malaikat itu dalam arti yang negatif sebab terikat oleh dosa/oleh daging sehingga menjadi malaikat peperangan/malaikat pembunuh. Pada waktu yang lalu,

kita sudah mendengar, siapa mereka yaitu setan, antikrist dan nabi palsu dan yang keempat adalah pemimpin-pemimpin/gereja TUHAN yang:
  • menghalangi persekutuan tubuh Kristus yang benar/yang berdasarkan pembukaan Firman/Firman pengajaran yang benar. Mereka adalah gereja TUHAN/anak TUHAN yang dikuasai oleh setan tri tunggal sehingga mereka membunuh para nabi-nabi.
  • menghalangi penyebaran Firman yang benar lewat pelemparan batu seperti mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia, menjelek-jelekkan orang yang dipakai oleh TUHAN dalam pembukaan Firman.
Kemudian peperangan besar itu melibatkan dua puluh ribu laksa pasukan berkuda/dua ratus juta pasukan berkuda. Kita sudah mendengar, bahwa kuda itu adalah kehidupan yang tidak dapat tenang, tidak dapat tergembala, mereka inilah yang akan direkrut/dilatih untuk peperangan yang akan datang yaitu pasukan berkuda sebanyak dua ratus ribu laksa tentara dan ini berarti melibatkan seluruh tentara yang ada di dunia ini. Akibatnya, membinasakan/membunuh sepertiga makhluk yang ada di bumi ini yang mungkin mencapai hampir dua milyar manusia.

Kemudian senjata yang dipakai Wahyu 9 : 18, Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Senjata yang digunakan adalah api, asap dan belerang. Senjata api ini sudah diterangkan, demikian juga dengan asap yaitu bom atom yang sudah diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki sehingga menimbulkan asap yang membumbung tinggi di angkasa bagaikan cendawan raksasa dan juga sudah membunuh banyak manusia.

Tetapi sekali lagi, setan tidak puas dengan hanya membunuh tubuh, tetapi setan juga ingin membunuh jiwa dan roh manusia di neraka sampai selama-lamanya. Itu sebabnya setan tidak hanya menggunakan senjata asap secara jasmani, tetapi juga menggunakan senjata asap secara rohani.

Wahyu 9 : 2, 3
2. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
3. Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

Jadi, senjata asap secara rohani adalah asap yang keluar dari jurang maut = sengat maut = dosa. Kita bandingkan dengan 1 Korintus 15 : 56a, Sengat maut ialah dosa, --> inilah bom atom secara rohani. Sekali lagi, dosa sekecil apa-pun, jika tidak diselesaikan/tidak ditutup oleh Darah YESUS, akan ditutup oleh dosa-dosa lain, sampai bagaikan asap yang membumbung tinggi di angkasa dan akan mengakibatkan ledakan yang dahsyat melebihi ledakan dari bom atom dan membunuh tubuh, jiwa dan roh manusia sampai di neraka.

Dosa yang bagaikan asap yang membumbung tinggi sampai ke hadirat TUHAN sudah pernah terjadi dan sudah pernah kita pelajari yaitu di jaman Lot/dosa Sodom dan Gomora --> Kejadian 18 : 20, 21,
20. Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
21. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan
seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Kejadian 6 : 5-8
5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Di ktb Kejadian 18, ketika asap dosa naik sampai ke hadirat TUHAN, maka TUHAN turun untuk melihat kelakuan manusia yang ternyata benar- benar berdosa, sehingga terjadi ledakan api dan belerang di jaman Sodom dan Gomora; tetapi di dalam ktb Kejadian 6 disebutkan tidak disebutkan TUHAN turun, tetapi TUHAN melihat = dosa manusia sudah sampai ke langit sehingga terjadi ledakan air bah yang membinasakan manusia di seluruh dunia, kecuali Nuh, isteri dan ketiga anaknya beserta isteri mereka = empat pasang mempelai mendapatkan kasih karunia TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Di akhir jaman, akan terjadi lagi yaitu dosa seperti di jaman Nuh akan membumbung tinggi sehingga akan terjadi ledakan yang akan membinasakan/penghukuman TUHAN akan turun kembali.

Lukas 17 : 26, 27
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Jadi, menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kali/menjelang kiamat, maka dosa seperti pada jaman Nuh, akan memuncak kembali, bagaikan asap yang membumbung tinggi sampai ke hadirat TUHAN yaitu dosa makan minum dan dosa sex/kawin mengawinkan.

Kita harus berhati-hati, sebab dosa kawin mengawinkan di dalam Kejadian 6, dimulai dengan:
  • kawin campur --> anak-anak ALLAH melihat anak-anak manusia cantik-cantik, segera mengambil mereka menjadi isteri mereka. Bagi kaum muda perhatikan, saudara jangan kawin campur, sebab itu adalah awal dari kawin mengawinkan. Setelah kawin campur, akan berlanjut pada
  • kawin cerai sampai pada dosa kawin mengawinkan/dosa sex. Ini yang harus kita jaga sebab akan membumbung kembali dan akan menimbulkan ledakan/penghukuman TUHAN atas dunia dengan api yang dari langit. Penghukuman ini sama dengan 2 Petrus 3.
2 Petrus 3 : 10, Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Kalau di jaman Nuh, air bah membinasakan manusia dan hanya tinggal delapan orang/empat pasang mempelai. Tetapi dunianya masih ada sampai sekarang. Di akhir jaman nanti, dunia beserta isinya akan lenyap habis dan ini sangatlah dahsyat.

Kita belajar dari pengalaman Nuh, isteri dan anak-anak mereka beserta isteri masing-masing/empat pasang mempelai, bagaimana mereka dapat selamat dari penghukuman TUHAN/dari ledakan akibat dosa itu.

Lukas 17 : 27 --> mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Kita bandingkan dengan ktb Kejadian 6 : 9, Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Tidak bercela, di dalam terjemahan lama adalah jujur. Tidak bercela ini bukan berarti sudah sempurna, sebab kalau sudah sempurna, berarti sudah tidak ada lagi. Tetapi berarti benar, jujur.

Jadi, mengapa Nuh dan seluruh keluarganya itu selamat dari hukuman air bah? Sebab ia mendapatkan kasih karunia TUHAN dan mengapa Nuh mendapatkan kasih karunia TUHAN? sebab Nuh itu hidup benar, jujur dan ia bergaul erat dengan ALLAH sampai ia masuk ke dalam bahtera.

Ini yang harus kita contoh supaya kita selamat dari penghukuman atas dunia ini/kiamat di akhir jaman yang kembali seperti pada jaman Nuh. Nuh sudah bergaul dengan ALLAH, tetapi sebelum ia masuk ke dalam bahtera, maka penghukuman ALLAH itu belum turun. Tetapi begitu Nuh masuk bahtera, datanglah penghukuman dan binasa.

Terlebih dahulu kita periksa apa arti dari bahtera. Bahtera ini = tabernakel. Jadi, di jaman Nuh, TUHAN memakai bahtera, sedangkan di jaman Musa, TUHAN memakai tabernakel untuk menyelamatkan manusia.

Bukti kalau bahtera Nuh itu = tabernakel yaitu:
  1. Kejadian 6 : 14-16
    14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
    15. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
    16. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

    Di dalam alkitab terjemahan bahasa Indonesia lama, dituliskan dengan sangat jelas 'hendaklah kau perbuat, hendaklah kau perbuat' ini merupakan perintah TUHAN kepada Nuh untuk membuat bahtera = perintah TUHAN kepada Musa untuk membuat tabernakel. Sayang, di dalam terjemahan bahasa Indonesia baru kurang jelas.

    Jadi, bukti pertama adalah perintah TUHAN kepada Nuh untuk membuat bahtera dan juga kepada Musa untuk membuat tabernakel itu jelas dan sama.

    Kita bandingkan dengan ktb Keluaran 25 : 8, 10,
    8. Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
    10. "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

    Jadi bahtera Nuh dan juga tabernakel, merupakan kehendak TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Kejadian 6 : 16 akhir, buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

    Bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat yaitu bawah, tengah dan atas. Sedangkan tabernakel terdiri dari tiga ruangan yaitu:
    • bawah = halaman,
    • tengah = ruangan suci,
    • atas = ruangan maha suci.

    Bahtera Nuh maupun tabernakel sudah hancur, tetapi untuk jaman sekarang berarti tabernakel secara rohani yaitu pengajaran tabernakel yang juga merupakan kehendak TUHAN. Bukan kehendak dari seorang manusia atau kehendak dari sebuah organisasi gereja.
Arti dari Nuh hidup bergaul dengan ALLAH sampai ia masuk ke dalam bahtera yaitu kita harus bergaul dengan ALLAH dalam pergaulan tabernakel/pergaulan dengan TUHAN berdasarkan pengajaran tabernakel yang diwahyukan oleh TUHAN kepada alm.bpk.pdt v. Gessel. berdasarkan kitab suci.

Bergaul dengan TUHAN, harus sampai masuk ke dalam bahtera; jika ada yang berkata bahwa ia bergaul dengan TUHAN, tetapi ia tidak masuk ke dalam bahtera, maka kehidupan itu tidak akan selamat, sebab yang selamat hanyalah kehidupan yang berada di dalam bahtera Nuh.

Bahtera = tabernakel sudah hancur, tetapi untuk sekarang kepada kita adalah kita harus hidup bergaul dengan TUHAN dalam pergaulan tabernakel yaitu pergaulan berdasarkan Firman pengajaran tabernakel dan mempelai. Sebab isi dari bahtera adalah mempelai ( Nuh dengan isteri, Sem dengan isteri, Ham dengan isteri dan Yafet dengan isteri) sehingga tabernakel dengan bahtera, tidak dapat dipisahkan. Semoga kita dapat mengerti.

Sebagaimana TUHAN menunggu sampai Nuh masuk bahtera, demikian juga dengan kita, TUHAN juga menunggu sampai kita masuk ke dalam bahtera untuk bergaul dengan TUHAN/melayani TUHAN tetapi harus di dalam sistim yang benar yaitu berdasarkan pengajaran tabernakel dan mempelai yang merupakan kehendak TUHAN/yang merupakan ilham dan wahyu dari TUHAN. Ini bukan berarti fanatik yang bodoh, tetapi sungguh-sungguh pembukaan Firman TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Langkah-langkah pergaulan tabernakel/kerajaan surga yaitu:
  1. melewati pintu gerbang tabernakel,
    Keluaran 27 : 16, tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna -- dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.

    Ungu tua = ungu/biru laut.
    Ungu muda = ungu.
    Kirmizi = merah.
    Lenan halus = putih.

    Jadi, pintu gerbang itu terdiri dari empat tiang yang digantungi dengan tirai yang memiliki empat warna.

    Sekarang kita akan mempelajari pengertian rohaninya yaitu:
    pintu gerbang yang ditinjau dari empat tiang yang menunjuk empat injil --> Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Jadi, melewati pintu gerbang adalah percaya kepada YESUS lewat mendengar Firman Kristus/Firman TUHAN yang diurapi oleh Roh.Kudus. Bukan berdasarkan pengetahuan, sebab kalau berdasarkan pengetahuan, maka tidak dapat percaya. Mengapa banyak orang yang tidak percaya? Sebab mereka menggunakan otak/pengetahuan --> bagaimana ALLAH menjadi Manusia? Ini harus dengan iman di dalam urapan Roh.Kudus yang tidak di batasi oleh apa-pun.

    Roma 10 : 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Kalau kita mau masuk ke dalam tabernakel, maka langkah pertama adalah melewati pintu gerbang terlebih dahulu yaitu kita harus percaya/iman kepada YESUS lewat mendengarkan Firman Kristus/Firman TUHAN yang diurapi oleh Roh.Kudus.

    Jadi, orang yang beriman/percaya kepada YESUS adalah orang yang suka mendengarkan Firman/menikmati Firman TUHAN dihari-hari ini = sudah melewati pintu gerbang.

    Bukti sekarang kepada kita --> apakah saya sudah percaya/sudah beriman? Dapat dilihat bagaimana kita pada saat mendengarkan Firman, apakah sudah dapat menikmati Firman. Ini merupakan bukti kalau kita percaya kepada YESUS. Bukan bosan atau mengantuk saat mendengarkan Firman.

    Yeremia 15 : 16, Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

    Inilah percaya kepada YESUS dengan bukti:
    • kita memiliki iman,
    • iman kita teguh dan kuat,
    • kita suka/bergemar/dapat menikmati kepada Firman.

    Kita meneliti masing-masing --> dari seluruh rangkaian acara ibadah, yang paling digemari itu apa? Sangat celaka kalau gemar menyanyi, tetapi setelah menyanyi, kita mengantuk. Boleh kalau kita suka menyanyi, tetapi harus diteruskan sampai dapat menikmati Firman. Ini buktinya kalau kita ini memiliki iman. Jika kita mengantuk dan juga bosan saat mendengarkan Firman, maka keimanan kita masih tanda tanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Selain pintu gerbang itu memiliki empat tiang, maka pada tiang itu digantungkan tirai dengan empat warna yaitu putih, merah, biru laut dan ungu.

    Warna putih --> YESUS sebagai Anak ALLAH Yang berkuasa (Yoh), imbangan dari warna putih adalah merah. YESUS bukan hanya sebagai Anak ALLAH Yang berkuasa, sebab kalau kita hanya diperkenalkan hanya warna putih, di saat kita mengalami sengsara, dan belum TUHAN tolong, maka kita akan merasa kecewa dan tidak mau percaya lagi. Itu sebabnya harus ada imbangannya yaitu

    Warna merah --> YESUS sebagai Manusia Yang sengsara (Luk) sebab merah itu adalah darah. Di saat kita mengalami sengsara dan belum ditolong, maka kita harus ingat bahwa YESUS juga sengsara, sehingga iman kita tetap kuat.

    Warna ungu --> YESUS sebagai Raja Yang dilayani.
    Warna biru
    --> YESUS sebagai Hamba (Mark) Yang melayani.

    Jadi, empat warna pada pintu gerbang, menunjuk salib TUHAN dan arti dari melewati pintu gerbang adalah kita percaya kepada YESUS, harus menerima salib yaitu mau sengsara bersama YESUS.

    Filipi 1 : 29, Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

    Kalau kita percaya kepada YESUS Yang sudah disalib, maka kita juga harus menyalibkan daging kita/ harus menerima salib. Jadi, percaya + menerima salib --> bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia. Semoga kita dapat mengerti.

    Apa yang menjadi praktek sehari-hari kalau kita ini percaya dan menerima salib/mau menerima penyaliban daging?
    • bertobat/mezbah korban bakaran. Bagitu masuk pintu gerbang, segera kita mendapatkan alat yaitu praktek sehari-hari adalah mezbah korban bakaran/bertobat. Jadi, bukan hanya berkata bahwa kita percaya kepada YESUS --> bukan seperti ini, tetapi harus ada prakteknya yaitu bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.

      Kita sudah bertobat dan ini sudah baik, tetapi seringkali kita tidak bertobat disebabkan oleh dosa orang lain. Contoh: seorang isteri/suami yang tidak dapat melupakan dosa isteri/suami = belum bertobat = tidak mau menyalibkan daging = tidak percaya kepada YESUS. Jadi, bertobat itu selain dari dosanya sendiri, juga mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

      Percaya dan salib ini tidak dapat dipisahkan. Prakteknya adalah bertobat dan ini sangat berat, untuk melepaskan dosa-dosanya sendiri sangat berat, contohnya merokok. Untuk terlepas dari merokok ini sangat berat --> saya tahu dari alm ayah saya yang untuk terlepas dari rokok ini, ayah saya sampai tidak dapat turun dari tempat tidur selama tiga hari.

      Demikian juga untuk melupakan dosa orang lain juga berat --> saya sudah berbuat baik, tetapi ia menghantam saya sampai saya hancur. Inilah salib/berat. Setelah dapat mengampuni dan melupakan dosa orang lain, baru kita masuk proses selanjutnya yaitu masuk dalam

    • baptisan air/kolam pembasuhan. Inilah pergaulan tabernakel/pergaulan kerajaan surga yang harus melewati pintu gerbang terlebih dahulu yaitu percaya dan menerima salib. Masuk dalam baptisan air, juga penyaliban daging tetapi yang paling ringan sebab hanya menyediakan satu baju, kemudian masuk dalam baptisan, kemudian mengganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering.

      Hasilnya --> 1 Petrus 3 : 20, 21,
      20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      Untuk masuk bahtera, harus melakukan persiapan dan untuk menerima pengajaran tabernakel ini merupakan kasih karunia, sebab tidak semua orang bisa menerima pengajaran ini. Ada yang marah ketika mendengar pengajaran tabernakel, tetapi saya sangat beruntung mendapatkan kasih karunia TUHAN karena dapat menerima pengajaran tabernakel ini. Mungkin ada yang masuk ke dalam kapal yang modern, tetapi mereka tidak selamat, sebab hanya bahtera Nuh yang selamat.

      Kalau kita dapat bertobat dan percaya kepada YESUS, maka itu adalah kasih karunia. Demikian juga kalau kita dapat masuk baptisan air, maka itu juga merupakan kasih karunia TUHAN. Semuanya adalah kasih karunia TUHAN, bukan kebisaan manusia.

      Dalam baptisan air, kita menerima
      1. pembaharuan hati nurani --> dari hati nurani yang cenderung jahat (di jaman Nuh, Kej 6), menjadi hati nurani yang baik. Hati nurani yang cenderung jahat itu, memilukan Hati TUHAN.

        Kejadian 6 : 5, 6
        5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
        6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

        Hati nurani yang jahat ini seperti kawin campur dan juga perbuatan-perbuatan jahat dan juga hati yang tidak jujur sehingga memilukan Hati TUHAN. Itu sebabnya harus diubah menjadi hati nurani yang baik sehingga menghasilkan perbuatan yang memuliakan TUHAN, dan ini dimulai dengan hidup yang benar dan jujur. Mungkin kita ini bodoh, tetapi kalau kita hidup benar dan jujur, maka TUHAN dipermuliakan; sekali-pun kita pandai tetapi kalau kita tidak hidup benar dan jujur, maka itu berarti Nama TUHAN dipermalukan. Orang yang mau hidup benar dan jujur, tidak dapat dipaksa dan juga tidak dapat dibuat-buat, sebab ini berasal dari hati nurani. Kalau hati nurani cenderung jahat, biar diapakan juga tidak akan dapat benar. Semoga kita dapat mengerti.

        1 Tawarikh 29 : 14, 18
        14. Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
        18. Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

        Ini adalah perbuatan-perbuatan yang memuliakan TUHAN yang dimulai dari hidup benar dan suci, kemudian ditambah dengan

      2. hati yang cenderung untuk memberi bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Seperti memberi waktu, tenaga, pikiran dan juga keuangan dan juga apa yang digerakkan oleh TUHAN. Inilah kecenderungan hati nurani yang baik/perbuatan yang memuliakan TUHAN. Dulu, bagi pembangunan bait suci Salomo dan sekarang bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Mari! Dimulai di dalam rumah tangga, harus rela berkorban = memuliakan TUHAN, kita jangan mengorbankan orang, terlebih lagi sampai mengorbankan TUHAN, sebab ini memilukan Hati TUHAN. Suami/isteri berkorban bagi suami/isteri = memuliakan TUHAN, tetapi kalau suami/isteri mengorbankan suami/isteri = memilukan Hati TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah langkah pertama yaitu harus melewati pintu gerbang tabernakel --> percaya dan menerima salib dengan praktek kita bertobat, dan juga baptisan air untuk mendapatkan hati yang cenderung baik, sehingga menghasilkan:
    • perbuatan yang benar dan jujur,
    • suka memberi/berkorban bagi pembangunan tubuh Kristus.

    Ini adalah perbuatan yang memuliakan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  2. harus melewati pintu kemah, yang untuk sekarang berarti kepenuhan Roh.Kudus/baptisan Roh.Kudus. Sesudah kita bertobat dan masuk dalam baptisan air --> belum cukup. Harus diteruskan dengan terus menerus hidup benar dan jujur, sehingga satu waktu kita akan melewati pintu kemah = kita mengalami kepenuhan Roh.Kudus/baptisan Roh.Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

    Praktek dari dipenuhkan Roh.Kudus adalah: setia dan tekun. Kepenuhan Roh.Kudus ini bukan hanya berbahasa lidah, tetapi setia dan tekun. Di bagian atas sudah diterangkan, kalau masuk pintu gerbang maka harus:
    • percaya dan menerima salib dengan praktek bertobat,
    • kemudian dibaptis air = hidup suci dan juga
    • cenderung untuk memberi/berkorban.

    Sekarang untuk masuk pintu kemah/kepenuhan Roh.Kudus maka harus setia dan tekun --> Kisah rasul 2 : 41, 42,
    41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Dulu, di jaman gereja hujan awal, begitu mereka dipenuhkan dengan Roh.Kudus di loteng di Yerusalem, mereka bukan hanya berbahasa lidah, sebab salah satu tanda dari kepenuhan Roh.Kudus adalah berbahasa lidah. Tetapi sesudah dipenuhkan dengan Roh.Kudus mereka lanjut sampai setia dan bertekun di dalam tiga macam ketekunan yaitu:
    • di dalam persekutuan,
    • di dalam pengajaran rasul dan
    • di dalam pemecahan roti.

    Sekarang, di jaman hujan akhir adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
    • di dalam ibadah raya termasuk juga persekutuan antar penggembalaan --> mari, ditekuni juga dan ini bukan berarti semua harus ikut, tetapi sesuai dengan gerakan TUHAN,
    • di dalam ibadah pendalaman alkitab + perjamuan suci,
    • di dalam ibadah doa penyembahan. Inilah masuk pintu gerbang/perjalanan pergaulan tabernakel/masuk kerajaan surga kita menjadi kehidupan yang tergembala.

    Tekun
    :
    • tergembala.
    • sesuatu yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat dihalangi oleh apa-pun.

    Hasilnya
    :
    Yakobus 5 : 11, Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

    Sebagai contoh adalah Ayub yang mengalami pemulihan secara dobel yaitu secara rohani dan juga secara jasmani. Jika kita tekun dalam hal rohani, maka jasmani hanya mengikut.

    Dalam ketekunan, kita harus sampai merasakan kebahagiaan/berbahagia, jangan dengan terpaksa, kemudian ditambah dengan pemulihan secara dobel yaitu pemulihan secara rohani dan juga secara jasmani.

    Apa yang dimaksud dengan pemulihan secara rohani? Itulah keubahan hidup. Di dalam ketekunan kita mengalami keubahan hidup. Ayub, pada awalnya ia merupakan orang yang sombong, sebab ia merasa benar sendiri. Ia diberkati dlsbnya, sehingga ia merasa benar sendiri. Tetapi lewat ketekunan, dengan seijin TUHAN, Ayub mengalami ujian habis-habisan/mengalami berbagai macam kesulitan, tetapi ia tetap tekun. Ada kelemahan, tetapi tetap tekun

    Saya sering mengatakan kepada siswa/i Lempin-El, bahwa kesetiaan dan ketekunan akan menutupi kelemahan, sekali-pun kita ini bodoh, tetapi dapat ditutup oleh kesetiaan dan ketekunan. Tetapi, kalau sudah bodoh dan juga tidak tekun --> apa jadinya kita ini?

    Mari! Apa yang menjadi kelemahan kita sekarang ini, tetapi kalau kita tekun, maka masih ada pemulihan yaitu keubahan hidup seperti yang dialami oleh Ayub dari sifat kebenaran diri sendiri.

    Ayub 32 : 1, 2
    1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Inilah Ayub yang sombong karena merasa benar sendiri/memakai kebenaran diri sendiri, artinya, orang berdosa, tetapi untuk menutupi kesalahannya, ia menyalahkan orang lain sampai menyalahkan TUHAN. Atau menyalahkan Firman dengan berkata bahwa Firman TUHAN terlalu keras, padahal sesungguhnya Firman TUHAN yang keras itu, hendak menolong hatinya yang keras.

    Jika Firman TUHAN tidak keras/seperti Roti, dan menghadapi batu/hati yang keras --> memukul batu dengan Roti, maka yang hancur adalah Roti --> Firman tidak dianggap, bahkan kehidupan itu menertawakan Firman dan kehidupan itu tetap menjadi batu. Tetapi kalau kehidupan itu datang sebagai batu, kemudian diberi Firman bagaikan godam/bagaikan palu dan jika kehidupan itu mau bertekun, pasti akan berubah/sekeras apa-pun batu itu, pasti akan hancur. Itu sebabnya jangan salahkan Firman. Semoga kita dapat mengerti.

    Kemudian Ayub diubahkan, dari batu/kebenaran diri sendiri menjadi debu tanah liat, ia mengaku bahwa saya yang bersalah, sehingga ia dapat hidup benar, sebab mendapatkan kebenaran dari TUHAN --> Ayub 42 : 5, 6,
    5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Dari batu, menjadi debu tanah liat = mengaku bahwa saya yang bersalah = di ampuni = dibenarkan oleh Darah YESUS = mendapat kebenaran dari TUHAN. Itu sebabnya, kita jangan tetap menjadi batu, sebab akan hancur seperti Ayub.

    Mendapatkan kebenaran dari TUHAN = pemulihan secara rohani, jika yang rohani sudah dipulihkan, pasti yang jasmani juga akan dipulihkan seperti Ayub yang dua kali diberkati. Jika kita sudah menjadi tanah liat, maka tanah liat itu berada di dalam Tangan TUHAN, kita akan mengalami kuasa penciptaan dari TUHAN -->
    • dari yang tidak ada, menjadi ada,
    • dari yang mustahil, menjadi tidak mustahil. Ayub yang sudah hancur, dapat dipulihkan karena ia sudah menjadi tanah liat.

    Kalau batu
    :
    • berada di tangan Musa yang dihancurkan.
    • berada di tangan orang Israel untuk melempar Musa.

    Kalau rumus dunia, maka tanah liat itu hanya untuk diinjak-injak. Itu sebabnya banyak yang mengatakan untuk jangan mau menjadi tanah liat/merendahkan diri. Tetapi rumus dari TUHAN adalah --> begitu kita menjadi tanah liat, maka kita berada di dalam Tangan TUHAN. Inilah melewati pintu kemah yaitu ketekunan, sebab ketekunan itu menutupi segalanya. Sekali-pun masih porak poranda, tetapi mari terus bertekun, sebab ketekunan ini menutupi segala kelemahan dan juga ketekunan ini menghasilkan pemulihan dan pembaharuan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

  3. harus melewati pintu tirai, untuk sekarang pengertian rohaninya adalah mengalami perobekan daging/sengsara bagi daging sampai daging tidak bersuara lagi = mengalami percikan darah.

    Prakteknya seperti YESUS --> Filipi 2 : 8-10,
    8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Jadi, praktek dari masuk pintu tirai adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Banyak kali untuk menjadi taat, kita merasa rugi.

    Di dalam ibadah kaum muda, saya sering memberi contoh: di saat ujian, guru yang menjaga malas mengawasi, sehingga ia melihat kearah tembok. Murid-murid sibuk mencontek, sebagai anak TUHAN merasa rugi untuk taat, sebab yang lain mencontek, masakan aku tidak ikut mencontek. Inilah daging yang bersuara --> kalau kamu tidak mencontek, maka kamu akan rugi, sebab satu kelas, semuanya mencontek. Jika kamu tidak mencontek, maka nilai-mu akan jelek sehingga kamu tidak akan lulus. Tetapi kalau mau melewati pintu tirai, yaitu harus taat sampai daging tidak bersuara; ini yang harus kita lakukan yaitu taat sampai daging tidak bersuara seperti YESUS di atas kayu salib, IA taat sampai mati di atas kayu salib. Semoga kita dapat mengerti.

    Mengapa YESUS harus taat sampai mati di atas kayu salib? Ay 10, supaya di dalam Nama YESUS bertekuk lutut:
    • Segala yang ada di langit = setan.
    • Yang ada di atas bumi = nabi palsu.
    • Yang ada di bawah bumi = antikrist.
    Itulah tiga malaikat yang mau mempengaruhi pimpinan-pimpinan gereja TUHAN supaya menjadi sama dengan mereka/ menjadi malaikat yang ke empat.

    Inilah mengapa YESUS harus taat sampai mati, yaitu untuk mengalahkan setan tri tunggal yang ingin bergaul erat dan juga ingin menguasai pimpinan-pimpinan gereja sehingga menjadi pemicu peperangan besar-besaran dan menjadi sama dengan setan. Tidak ada jalan lain selain YESUS harus mati. Semoga kita dapat mengerti.

    YESUS taat sampai mati di kayu salib = mengulurkan Tangan bagi kita, kita juga harus taat sampai daging tidak bersuara = mengulurkan tangan kepada TUHAN.

    Hasilnya: Wahyu 3 : 7, 8,
    7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
    8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

    Engkau menuruti Firman-Ku = taat dengar-dengaran.
    Tidak menyangkal Nama-Ku = setia.
    Semoga kita dapat mengerti.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mungkin gereja saudara tidak memiliki daya tarik secara jasmani untuk orang mau masuk untuk beribadah --> TUHAN tahu bahwa kekuatan saudara tidak seberapa, bahkan tidak memiliki kekuatan, tetapi jika kita mau mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan-Nya kepada kita sebab IA Yang menentukan (bukan kita, bukan ijazah yang menentukan) IA Yang membuka dan menutup pintu bagi kita seperti dulu waktu bahtera Nuh --> yang menutup pintu dari bahtera itu bukanlah Nuh, tetapi yang menutup bahtera itu adalah TUHAN.

Kejadian 7 : 16, Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

Dihari-hari ini, jika kita taat pada pengajaran tabernakel dan mempelai/bahtera, maka yang menentukan/yang menutup dan membuka pintu bagi kita bukanlah:
  • ijazah kita (maafkan, saya tidak mengecilkan, saya justru berdoa supaya saudara berhasil),
  • bukan modal kita, tetapi Tangan TUHAN Sendiri.
Hasilnya: TUHAN menutup pintu supaya air bah tidak dapat masuk. Apa pengertian dari air bah itu?
  1. Itu adalah pencobaan-pencobaan yang tidak dapat lagi diselesaikan oleh kekuatan manusia. Orang yang lari ke gunung --> air bah juga lari ke gunung dlsbnya, sebab tidak ditutup oleh Tangan TUHAN.

    Itu sebabnya, kita harus sungguh-sungguh serius untuk:
    • hidup benar dan jujur,
    • banyak berkorban, jangan mengorbankan TUHAN dengan tidak beribadah, sebab nanti akan menyesal.
    • setia dan taat.

    Ini sudah cukup dan TUHAN Yang akan menutup pintu sehingga air bah tidak dapat masuk.

  2. menunjuk pada dosa-dosa. Siapa yang dapat membendung dosa? hanya dapat dibawa ke dalam bahtera. Itu sebabnya Nuh juga mengajak anaknya untuk masuk ke dalam bahtera. Jadi, bagi orang tua, lebih baik susah sekarang untuk membawa anak ke sekolah Minggu atau ke ibadah kaum muda, daripada akan menjadi lebih susah kalau air bah yang masuk.

    Sekali-pun anak isteri sudah percaya kepada TUHAN, tetapi kalau belum masuk ke dalam bahtera --> mari diajak masuk ke dalam bahtera. Semoga kita dapat mengerti.

  3. penghukuman TUHAN, juga tidak dapat masuk.
    Tetapi Tangan TUHAN bukan hanya menutup, tetapi Tangan TUHAN/Imam Besar/Gembala Agung Yang berbelas kasihan juga membuka pintu bagi kita.

    Ibrani 10 : 19-21
    19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
    20.
    karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
    21. dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

    TUHAN membuka jalan baru dan jalan hidup di segala bidang --> bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mari mohon jalan baru dan jalan hidup bagi pelayanan kita. Mungkin pelayanan kita terasa mati sebab sudah merosot, tetapi sekarang ini TUHAN mau membukakan pintu/jalan yang baru dan jalan hidup.

    Demikian juga dengan nikah, ekonomi kita dan bagi kaum muda, TUHAN mau membukakan masa depan menjadi indah yaitu jalan baru dan jalan hidup = jalan tanpa herodes. Waktu orang majus diberitahu lewat mimpi untuk tidak melewati jalan herodes, tetapi melewati jalan baru = jalan tanpa setan, tanpa nabi palsu dan tanpa antikrist.

    Jalan hidup --> apa yang sudah mati, dihidupkan oleh TUHAN sampai pada jalan tanpa herodes/tanpa dosa = jalan menuju kepada kesempurnaan = pintu surga terbuka bagi kita untuk selama-lamanya.
Saya berbahagia menyampaikan Firman TUHAN ini, sebab tabernakel ini sederhana yaitu masuk:
  • pintu gerbang --> percaya dan bertobat, hidup benar dan jujur, berkorban untuk TUHAN.
  • pintu kemah --> tekun, jangan terganggu oleh apa-pun juga, kemudian taat, saya tidak mempunyai kemampuan dan juga tidak memiliki kekuatan apa-pun juga. Yang dapat saya lakukan hanyalah mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan Tangan-Nya kepada kita dengan menutup dan membuka pintu bagi kita dan memberikan jalan yang baru dan juga jalan yang hidup bagi kita.
TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 21 Oktober 2014 (Selasa Siang)
    ... orang Israel. Peletakan tutup pendamaian dengan percikan darah di atasnya. Jika tutup pendamaian diletakkan di atas tabut perjanjian akan terjadi hal Perlindungan dan pemeliharaan Tuhan kepada sidang jemaat. Seperti Rut mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari Boas. Terjadi persekutuan yang benar yang mengarah sampai perjamuan kawin Anak Domba. Menjadi tahta Allah menampung hadirat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 Juni 2010 (Sabtu Sore)
    ... hanya bisa dihadapi dengan berdoa dan berjaga-jaga. Yang harus dijaga jangan sampai tidur secara rohani. Jika tidur rohani kita akan menyangkal Tuhan. Praktik tidur rohani Tidak bergairah lagi terhadap firman pengajaran yang benar misalnya bosan mengantuk bimbang ragu tidak dengar-dengaran bahkan menolak firman pengajaran yang benar. Matius - . Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Mei 2024 (Minggu Pagi)
    ... melihat. Yaitu firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus ayat menerangkan ayat dalam Alkitab firman pengajaran benar. Prosesnya Mendengar firman dengan sungguh-sungguh dengan suatu kebutuhan sehingga bisa mengerti firman. Percaya yakin pada firman sehingga firman menjadi iman di dalam hati. Hati percaya mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Bertobat mati ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Maret 2014 (Rabu Sore)
    ... logam Ad. . seperti sabun tukang penatu Kegunaan sabun tukang penatu yaitu Untuk menyucikan pakaian kita dari kotoran-kotoran dan noda-noda. Pakaian ini berbicara tentang solah tingkah laku perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari yang tampak kelihatan diluar. Jadi perbuatan-perbuatan kita sehari-hari harus disucikan supaya perbuatan kita merupakan perbuatan yang benar dan ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta III, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... Kunjungan Jakarta II November -Rabu Pagi . Wahyu - suasana kepuasan kebahagiaan sorga--tidak ada haus-- diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III November -Rabu Sore . Kalau haus bahaya akan seperti perempuan Samaria yang kawin cerai lima kali. Wahyu suasana kemenangan diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV November -Kamis Pagi dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Desember 2017 (Sabtu Sore)
    ... Kalau benar mari kita taat dan dukung kalau tidak benar hindari. Kalau sudah jujur soal pengajaran kita bisa jujur dalam segala hal. Musa. Ulangan - . Lalu matilah Musa hamba TUHAN itu di sana di tanah Moab sesuai dengan firman TUHAN. . Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Januari 2021 (Selasa Sore)
    ... - tetapi juga ada yang kalah masing-masing harus menerima konsekuensinya. Ad. . Fase tahap sebelum peperangan. Sebelum peperangan adalah suasana damai sejahtera. Mazmur - Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau Ia membimbing aku ke air yang tenang Kesaksian dan pengakuan Raja Daud bahwa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Oktober 2008 (Minggu Sore)
    ... orang yang kena cap sulit untuk kembali pada ajaran yang benar. Ia gugur dari ajaran yang benar murtad kebinasaan . Kalau indera peraba diurapi Roh Kudus kita memiliki kepekaan dan ketegasan untuk menolak ajaran yang sesat. Dan ini artinya ada kepekaan dan ketegasan untuk berpegang teguh pada Firman Pengajaran yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... mengambil lima roti dan dua ikan itu Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Angka adalah panjang Tabernakel. Angka adalah lebar Tabernakel. Tabernakel ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... salah tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Kesabaran artinya tidak emosi dan diulang-ulang. Timotius . Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Tujuan nasihat dan tegoran adalah kasih tanpa pamrih untuk menolong orang berdosa supaya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.