Kita
masih mempelajari di dalam injil Matius
24 : 3 - 44,
tentang
tujuh nubuatan.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3 - ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6 - ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9 - ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15 - ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26 - ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> ay 32 - ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay
36 - ay 44
Kita
masih akan membahas bagian yang kedua yaitu
nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6 - ay 8
Matius
24 : 6 - 8,
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Inilah
nubuat yang ke dua/tanda kedatangan YESUS yang ke dua, akan ada
kegoncangan yang melanda seluruh bangsa di dunia ini yang
mengakibatkan ketakutan, kegelisahan, bahkan kebinasaan/kematian.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperanga,
- kelaparan
dan
- gempa
bumi.
Ketiga
goncangan ini mewakili kegoncangan-kegoncangan di seluruh dunia ini.
Semoga kita dapat mengerti ini.
Kita
masih belajar tentang
PEPERANGAN.
Kita
sudah mendengar akan terjadi peperangan antar suku, antar bangsa,
antar negara sampai peperangan yang besar/yang dahsyat karena
melibatkan dua ratus juta tentara berkuda, pasukan berkuda di seluruh
dunia dan menewaskan/membinasakan/membunuh sepertiga manusia di
bumi.Ada yang mengatakan jumlah manusia kira-kiralima/enam milyar,
berarti kalau sepertiga manusia mati itu sekitar dua milyar, ini akan
terjadi peperangan besar.
Wahyu
9 : 15, 16
15.
Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan
hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
16.
Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda;
aku mendengar jumlah mereka.
Ke
empat malaikat yang terikat itu adalah malaikat pembunuh/malaikat
peperangan, yang akan membunuh sepertiga dari umat manusia/sekitar
dua milyar orang.
Senjata
yang digunakan di
Wahyu
9 : 18,
Oleh
ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Jadi
senjata yang digunakan adalah:
Api,
secara jasmani adalah senjata api yang digunakan pada perang dunia
pertama dan sudah menewaskan banyak orang, tetapi masih digunakan
sampai sekarang. Tetapi senjata api secara rohani, setan ini bukan
hanya mau membunuh secara tubuh, tetapi ia juga mau membunuh jiwa dan
roh manusia sampai di neraka. Dan senjata api secara rohani adalah
lidah, lidah bagaikan api yang dipakai oleh setan, berupa perkataan
yang sia-sia dan banyak manusia yang tewas/binasa oleh lidah yang
salah bagaikan api. Senjata api, apalagi yang otomatis, sangat
berbahaya, tetapi lidah ini lebih otomatis. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati.
Asap,
menunjuk tentang bom atom yang digunakan pada perang dunia kedua.
Begitu bom atom meledak di Nagasaki dan Hiroshima sehingga
menimbulkan asap yang membumbung tinggi bagaikan cendawan raksasa
yang sudah membunuh banyak manusia. Ini secara jasmani sudah dahsyat,
sampai hari ini akibatnya masih terasa di Nagasaki dan Hiroshima.
Kita
masih mempelajari bagian yang kedua yaitu tentang asap. Apa
pengertian rohani dari asap ini ?
Wahyu
9 : 2,
Maka
dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari
lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa
menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Inilah
senjata asap secara rohani yaitu asap yang keluar dari lubang jurang
maut. Kalau saudara baca terus, maka dalam asap itu muncul
demon-demon dalam rupa belalang dan ekornya seperti kalajengking yang
memiliki sengat. Jadi, asap yang keluar dari jurang maut adalah
sengat
maut
= dosa.
Kita
membaca ulang 1 Korintus 15 secara perlahan-lahan, supaya lebih jelas
dan mantap lagi bagi kita semua.
1
Korintus 15 : 56,
Sengat
maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Apa
yang dimaksud dengan sengat maut? Sengat maut adalah dosa. Dosa
sekecil apapun mulai suami istri, anak orang tua, adik kakak; kalau
tidak diselesaikan sekarang, kalau tidak ditutup dengan Darah YESUS,
maka akan ditutup dengan dosa lain sampai nanti membumbung tinggi
bagaikan asap yang membumbung tinggi ke angkasa, ke hadirat TUHAN,
yang mempunyai kekuatan meledak seperti bom atom, yang membinasakan
manusia, membinasakan anak-anak TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhat
i- hati.
Waktu
yang lalu kita sudah mendengar, bahwa dosa yang membumbung tinggi itu
sudah pernah terjadi yaitu dosa di Sodom dan Gomora yang naik sampai
ke hadirat TUHAN.
Kejadian
18 : 20, 21
20.
Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah
orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
21.
Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah
berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku
atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."
Dosa
Sodom dan Gomora bagaikan asap bom atom yang membumbung tinggi dan
meledak, dan menimbulkan hukuman api dan belerang yang menewaskan
banyak orang/membinasakan banyak manusia dan ini sudah pernah terjadi
pada jaman Sodom dan Gomora/ jaman Lot dulu. Hanya Lot dan dua orang
anaknya yang selamat. Semua binasa, kita dapat membayangkan
kedahsyatannya.
Inilah
akibat dosa/ sengat maut itu luar biasa, menewaskan tubuh, jiwa, dan
roh manusia di jaman Lot/jaman Sodom Gomora dan hanya tiga orang yang
selamat. Istri Lot menoleh ke belakang, sehingga ia tidak selamat.
Dosa itu benar-benar dahsyat, itu sebabnya jangan ditutupi, jangan
disembunyikan sekecil apapun. Dosa Sodom dan Gomora ini akan terjadi
lagi di akhir jaman.
Lukas
17 : 28 - 32
28.
Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan
minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29.
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan
hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diri-Nya.
31.
Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan
barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk
mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang,
janganlah ia kembali.
32.
Ingatlah akan isteri Lot!
Menjelang
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, dunia ini akan kembali ke jaman
Lot, di mana asap dosa akan membumbung tinggi sampai di hadapan TUHAN
sehingga dunia ini akan dihukum dengan api yang dari langit, dunia
serta isinya akan lenyap. Kalau di Sodom sudah dahsyat, lebih dahsyat
dari bom atom. Pada waktu yang lalu kita mendengar di Hiroshima dan
Nagasaki yang terkena bom atom, tetapi sekarang manusia masih dapat
hidup, dan sekarang sudah menjadi kota besar.
Saya
tidak tahu, tetapi hanya tahu dari peta, kota Nagasaki dan Hiroshima
sudah menjadi kota yang maju. Tetapi di jaman Lot, Sodom dan Gomora
dihukum dengan api dan belerang dari langit sehingga menjadi laut
mati. Satu bakteri pun tidak dapat hidup di laut mati; Sodom dan
Gomora masih ada sampai sekarang yaitu laut Mati. Betapa dahsyat
akibat dosa itu, satu bakteri pun tidak bisa hidup di situ, tidak
ada.
Kita
akan melihat bandingannya, saya bukan menunjukkan bom atomnya, tetapi
bandingannya. Bom atom sudah dahsyat, tetapi lebih dahsyat adalah
asap dosa. Di jaman Sodom sudah dibuktikan, yaitu laut Mati -->
tidak ada yang dapat hidup, jangankan manusia dapat hidup,
bakteri-pun tidak bisa hidup.
2
Petrus 3 : 10,
Tetapi
hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan
lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus
dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang
lenyap.
Saya
berbahagia dapat membaca ini di alkitab, dan juga membandingkan untuk
kita, supaya kita tidak main-main dengan dosa dihari-hari ini.
Sekecil apapun virus dosa itu, mata tidak melihat, istri tidak
melihat, bakteri virus itu tidak bisa dilihat oleh mata, suami tidak
bisa melihat, gembala tidak bisa melihat, sidang jemaat tidak bisa
melihat, anak tidak bisa melihat orang tua, tetapi itu jangan
ditutup. Kalau disembunyikan akan meledak, sampai habis semuanya.
Kita mohon kepada TUHAN.Inilah perbandingan-perbandingan membuat kita
berhati-hati hari-hari ini.
Menghadapi
hal-hal ini, apa yang harus kita lakukan? mari kembali ke
Lukas
17: 30 - 32
30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diri-Nya.
31.
Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan
barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk
mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang,
janganlah ia kembali.
32.
Ingatlah akan isteri Lot!
Menghadapi
hal-hal ini apa yang harus kita lakukan?
mulai ay 30 peringatan
demikianlah halnya kelak pada hari dimana Anak Manusia menyatakan
diriNya.
ay
31 barangsiapa pada hari itu
sedang
di peranginan
di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia
turun untuk mengambilnya dan demikian juga orang yang
sedang
di ladang.
ay
32
ingatlah
akan istri Lot.
Jadi,
tiga hal yang harus diperhatikan menghadapi keadaan akhir jaman
dimana dunia akan hancur, dimana dosa akan membumbung seperti Sodom
dan Gomora dan dunia akan hancur oleh api/kiamat.
Saya
akan menerangkan dengan dibalik yaitu mulai ayat 32 yaitu
ingatlah
akan istri Lot.
Harus selalu diingat; jangan hanya mengingat perusahaan, ingat ini
dan itu --> ini boleh --> silakan! Tetapi yang terpenting
adalah peringatan dari TUHAN yaitu 'ingatlah akan istri Lot';
menghadapi dosa yang membumbung, dosa Sodom dan Gomora, menghadapi
kiamat 'ingatlah akan istri Lot'. Istri Lot menoleh ke
belakang/menoleh ke Sodom dan Gomora = terikat pada dosa Sodom dan
Gomora.
Apa
dosa Sodom Gomora itu?
- yaitu
dosa
sex/kenajisan
dan
makan minum/dosa kejahatan.
Kalau dosa ini terus ditutupi, maka dosa itu akan membumbung.
Dan
dosa kejahatan = ikatan akan uang, membuat manusia kikir dan serakah
= terikat pada dosa Sodom. Istri Lot menoleh ke belakang = terikat
pada harta Sodom.
Kikir tidak bisa memberi.
Serakah itu
adalah merampas hak orang lain, yaitu hak TUHAN terutama
'persepuluhan dan persembahan khusus'. Banyak kali persepuluhan
dan persembahan khusus ini dirampok/ dirampas oleh hamba TUHAN
maupun oleh anak TUHAN = ini menoleh kebelakang. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati dalam pandangan, pikiran, perasaan, perbuatan
agar jangan sampai terikat pada dosa kejahatan dan juga pada dosa
kenajisan. TUHAN memerintahkan untuk memberi persepuluhan, supaya
kita terlepas dari pengaruh Sodom dan Gomora.
Kejadian
14 : 17 - 20
17.Setelah
Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang
bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia
ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
18.
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam
Allah Yang Mahatinggi.
19.
Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram
oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20.
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu
ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari
semuanya.
Kita
harus berhati-hati, di saat-saat kita diberkati, menang dari
pencobaan/masalah selesai --> puji TUHAN, tetapi ada dua raja
yang menyongsong. Melkisedek itulah TUHAN YESUS atau raja Sodom? Mau
ikut mana? Itu sebabnya kita jangan merasa puas kalau diberkati, dan
juga menang atas masalah --> hati-hati! mau pilih yang mana? Mau
ikut Melkisedek/TUHAN YESUS atau mau ikut raja Sodom, sebab ini
masih akan dipisahkan.
Banyak
orang Kristen hanya puas dengan diberkati dan juga semua masalah
selesai, sudah puas --> jangan!
sebab masih akan dipisahkan lagi! Ada yang ikut Melkisedek, ada yang
ikut raja Sodom = masuk dalam dosa Sodom Gomora.
Di
mana kuncinya ini? Abraham mendapat tawaran dari raja Sodom untuk
menerima harta, tetapi Abram tidak mau.Ini persepuluhan, ada
pemisahan --> kita
ikut Melkisedek atau ikut raja Sodom. Sekali lagi! Persepuluhan
bukan uangnya, tetapi persepuluhan adalah pengakuan --> saya ikut
Melkisedek atau saya ikut raja Sodom! Dipisahkan dalam
persepuluhan.
Kalau kita tidak mengembalikan persepuluhan itu
berarti kita mengikuti raja Sodom = terikat oleh harta Sodom dan
Gomora. Pengakuan, saya ikut siapa? Saya hidup dari siapa?
Persepuluhan = pengakuan, bahwa saya hidup dari
Melkisedek.
Kejadian
14 : 21 - 23
21.
Berkatalah
raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang
itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
22.
Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah
demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
23.
Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong
benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat
berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Ooo
luar biasa! tali kasutpun, Abram tidak mau menerima, supaya jangan
ada yang berkata bahwa Abram ini hidup dari Sodom Gomora, tetapi
hidup dari Melkisedek/TUHAN YESUS sebagai Imam Besar.
Jadi,
memberikan persepuluhan itu bukanlah uangnya, sebab TUHAN Pencipta
segala-galanya, IA tidak membutuhkan uang kita, tetapi pengakuan
bahwa saya ini ikut siapa, saya ini hidup dari siapa? Dari Raja
Salem/Melkisedek.
Tetapi kalau kita merampas persepuluhan =
serakah = mengaku bahwa kita hidup dari Sodom dan Gomora/terikat
pada Sodom dan Gomora yang akan dibinasakan. Semoga kita dapat
mengerti.
- dosa
tidak taat, tidak dengar-dengaran.
TUHAN berfirman untuk 'lari ke pegunungan, jangan menoleh
kebelakang' (Kejadian 19) tetapi istri Lot menoleh. Sudah
diperintah 'jangan berhenti ditengah jalan, jangan menoleh'
istri Lot menoleh, tidak taat, tidak dengar-dengaran. Hati-hati!
banyak pelayan TUHAN yang merasa lebih hebat dari Firman, lebih
hebat dari TUHAN, sehingga TUHAN katakan "enyahlah engkau".
Injil Matius 7 --> hati-hati! bukan hebatnya pelayanan, tetapi
ketaatan sesuai Firman, ini yang berkenan kepada TUHAN.
Matius
7 : 21 - 23
21.
Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.
22.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23.
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Melakukan
kehendak Bapa, melakukan Firman, taat dengar-dengaran. Siapa mereka?
Orang hebat! Dalam pemandangan manusia/anak TUHAN itu hebat -->
dipakai TUHAN, tetapi dihadapan TUHAN, tidak demikian! Bahkan TUHAN
katakan --> enyahlah engkau, pembuat kejahatan!!
Inilah
dosa Sodom Gomora, tidak taat dengar-dengaran, sekalipun menurut
pemandangan manusia hebat, bisa mengadakan mujizat dan lain-lain,
tetapi kalau tidak sesuai Firman, tidak taat dengar-dengaran pada
Firman, akan ditolak oleh TUHAN = tidak masuk surga, berarti lenyap
bersama dunia.
Ooo
sungguh-sungguh serius! Bagi kaum muda perhatikan! Semuanya tidak
ada gunanya kalau tidak sesuai dengan Firman, sekali-pun dikatakan
kuno tetapi sesuai Firman --> ini
yang berkenan kepada TUHAN. Saya memberi contoh, bpk.pdt. Pong
sering kali kalau mengajar kami mengatakan --> ambilkan
aku bolpoint sebab mau tandatangan. Tetapi yang disuruh mengatakan
berapa harga bolpoint, hanya tiga ratus rupiah? Lebih baik dibelikan
laptop sebab harga laptop jutaan --> kelihatan dahsyat/ hebat,
tetapi apa gunanya? Tidak ada gunanya!
Inilah kita,
seringkali kita merasa hebat, tetapi kalau tidak sesuai Firman, maka
tidak ada gunanya, justru akan binasa bersama dunia. Biar pelayanan
kita sederhana, tetapi kalau taat dengar-dengaran, maka itu yang
berkenan kepada TUHAN.Semoga kita dapat mengerti.
- dosa
egois
-->Yehezkiel
16 : 49,
Lihat,
inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan,
makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan
pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang
sengsara dan miskin.
Tidak
menolong orang sengsara dan miskin = sombong dan egois/mementingkan
diri sendiri. Mari saudaraku, ditengah keluarga jangan sombong,
tidak mau tahu yang lain/mementingkan diri, sebab banyak keluarga
yang membutuhkan.
Kaum
muda yang sudah diberkati --> ingat
orang tua, jangan dosa Sodom/egois; orang tua sangat membutuhkan,
tetapi kita tidak mau tahu/egois, itu dosa Sodom.
Di dalam
penggembalaan di gereja ini ada para janda, yatim yang tidak bisa
sekolah dan lain-lain, kita ingat mereka. Itu sebabnya kita perlu
mengalami penyucian oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua/Firman pengajaran yang keras harus kita alami. Mohon kepada
TUHAN untuk selalu ada Firman yang menyucikan = terputus dari ikatan
dosa Sodom Gomora. Semoga kita mengerti.
Tetap
di ladang.
--> Ladang -->
Lukas
17 : 31
bagian akhir.
Yang
sedang di ladang janganlah ia kembali.
Tetap
di ladang artinya setia dan bertanggung jawab dalam ibadah pelayanan/
di ladang TUHAN terutama ladang anggur/ladang Mempelai. Sebab kalau
kita tidak setia, meninggalkan ladang Mempelai/ladang TUHAN, akan
sampai di ladang babi = Sodom Gomora.
Lukas
15 : 15,
Lalu
ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu
menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Si
bungsu meninggalkan ladang bapaknya, pasti cepat atau lambat akan
sampai di ladang babi. Bagi kaum muda yang sudah melayani,
perhatikan! Jangan tinggalkan pelayanan sebab cepat atau lambat,
saudara akan sampai ke ladang babi. Ladang babi adalah ladang
kenajisan/Sodom dan Gomora. Semoga
kita bisa mengerti.
Ini
yang harus kita jaga yaitu:
- Jaga,
jangan menoleh kebelakang --> penyucian oleh Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua. Kebaktian bible study/ibadah
pendalaman alkitab penting, sebab kita disucikan lewat Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua.
- ladang TUHAN -->
setia
dan bertanggung jawab di dalam ladang TUHAN, agar supaya jangan
sampai ke ladang babi.
tetap
di peranginan.
-->
Lukas
17 : 31a
-->
Barangsiapa
pada hari itu sedang di peranginan.
Peranginan
itu sotoh rumah = di atas rumah, tempat yang banyak angin, tempat
yang sejuk, damai sejahtera/tenang.
Jadi,
berada di peranginan arti rohaninya adalah tempat yang sejuk, damai
sejahtera, tenang. Jaga ketenangan dihari-hari ini. Berada di tempat
yang sejuk, tempat yang damai, tempat yang tenang sekalipun dunia
sedang bergoncang, tetapi kita dapat tetap tenang, dimana itu?Raja
Daud mengatakan TUHAN adalah Gembala-ku, takkan kekurangan aku,
dibaringkannya aku di atas rumput yang hijau dan di air yang tenang.
Jadi ketenangan itu, ada di dalam penggembalaan.
Mazmur
23 : 1, 2
1.
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku
ke air yang tenang;
Air
yang tenang, sekali-pun ada banyak binatang buas, tetapi dapat tenang
dan juga dapat berbaring. Untuk berbaring/tidur/tenang ini, sulit
sekali dihari-hari ini, disebabkan udara yang panas atau ada banyak
yang dipikirkan. Mari, masuk dalam penggembalaan/tergembala.
Tergembala
ini dikaitkan dengan rumput dan air = bisa makan Firman
penggembalaan/ tergembala. Kalau di srt Petrus seperti bayi yang
minum air susu ibu. Firman penggembalaan itu seperti air susu
ibu/yang asli, murni dan mengalir terus menerus. Seperti bayi yang
rindu minum air susu ibu.
Ada
praktek bayi yang dicoba --> bayi biar menangis, biar sakit, coba
diusahakan untuk minum susu, usahakan! Langkah pertama minum susu,
kalau sampai dia bisa minum susu, sudah tenang. Langkah pertama
tenang, entah mau didoakan, entah mau dibawa ke rumah sakit, yang
penting sudah tenang terlebih dahulu.
Tapi
coba kalau tidak minum susu, mau digendong saja sulit. Begitu juga,
biar dunia bergoncang, tetapi kalau kita bisa makan Firman
penggembalaan, maka kita dapat hidup tenang; bukan hanya tenang,
tetapi tenang + kenyang = 'takkan kekurangan aku'. Bayi ini kalau
sudah sangat kenyang, maka susu yang diminum itu akan terkeluar.
Begitu luar biasanya Daud menulis tentang 'takkan kekurangan =
kenyang'. Kita dipelihara secara jasmani, sampai kita merasa puas,
demikian juga secara rohani, kita juga merasa puas.
Tenang,
kenyang, puas. = dalam penggembalaan! Ini merupakan doa saya sebagai
gembala bagi sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
Praktek
ketenangan dalam penggembalaan
-->
Yesaya
30 : 15, 16,
15.
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam
tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu
enggan,
16.
kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,"
maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau
mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih
tangkas lagi.
Di
bagian atas sudah diterangkan, kalau kita tergembala, maka kita akan
merasa tenang dengan praktek 'diam'.
Diam
= berdiam diri = memeriksa diri kalau ada kesalahan dosa, harus cepat
minta ampun, cepat mengaku dosa dan jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi. Cepat tinggalkan dosa, cepat bertobat --> ini adalah
kecepatan kuda yang positif.
Cepat
bertobat, berdiam diri, periksa diri. Jangan banyak membicarakan
orang, tetapi banyak memeriksa diri dihari-hari ini, kalau ada
kesalahan, cepat mengaku, kalau diampuni, cepat tinggalkan dosa,
cepat bertobat. Sebab setan sedang merekrut, dua ratus tentara
berkuda/setan sedang merekut pasukan berkuda.
Apa
arti dari pasukan berkuda ini?
Artinya adalah
- orang
yang enggan bertobat tetapi cepat berbuat dosa, sampai tidak takut
lagi, tidak malu lagi untuk berbuat dosa.
Itu pasukan berkuda yang sedang di rekrut/dilatih oleh setan
dihari-hari ini, untuk dijadikan pasukan perangnya/pasukan berkuda
berjumlah dua ratus juta. Sungguh-sungguh! Yang tidak mau
tergembala, cepat berbuat dosa, bagaikan naik kuda dan juga enggan
bertobat.
Mari sekarang ini cepat bertobat dan juga diam dan
tenang.
Tenang
= menguasai
diri, jangan berharap pada orang lain,
sebab kalau berharap pada orang lain = naik kuda, tetapi berharap
hanya kepada TUHAN. Kemudian arti dari pasukan berkuda selanjutnya
adalah
- jangan
berharap orang lain,
- jangan
tinggalkan ibadah pelayanan untuk berburu daging.
Contohnya seperti Esau, ia meninggalkan kemah, berburu daging sampai
lenyap!Itu penunggang kuda, mau berharap orang lain, mau cepat.
Berburu daging, berburu kebutuhan daging sampai meninggalkan
penggembalaan = naik kuda, sehingga tidak tenang di dalam
penggembalaan.
Tenang
ini juga berarti mempercayakan
diri sepenuh kepada TUHAN.
1Petrus
4 : 7,
Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah
tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Jadi
tenang, jangan naik kuda tetapi percayakan dan mempercayakan diri
pada TUHAN. Kalau sudah bertobat dan tenang, kita bisa
berdoa/menyembah TUHAN = mengangkat dua tangan kepada TUHAN. Mari!
diam dan tenang dihari-hari ini, jangan naik kuda, sebab akan lenyap
bersama dunia.
Kalau
sudah diam dan tenang, maka kita dapat mengangkat kedua tangan
kita/kita dapat melihat TUHAN, mengasihi dan mempercayakan diri
kepada TUHAN = menyembah dan menyeru Nama TUHAN --> Tangan bertemu
tangan, Mata bertemu mata seperti bayi di dalam gendongan, kita
betul-betul diperhatikan.
Tangan
bertemu tangan, Mata bertemu mata, Hati bertemu hati = diam dan
tenang, disitulah kita mendapatkan kuasa TUHAN, untuk:
- meneduhkan
angin ribut dan gelombang.
Markus
4 : 38, 39
38.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru,
Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
39.
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
"Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu
menjadi teduh sekali.
Tangan
TUHAN diulurkan kepada kita dengan kuasa kebangkitan untuk
meneduhkan angin dan gelombang, menyelesaikan segala masalah yang
terjadi dalam hidup kita, dan juga yang sudah mustahil, tetapi bagi
TUHAN tidak ada yang mustahil. Siapa yang dapat menghentikan angin
dan gelombang? Kepandaian dan kekayaan tidak dapat menghentikan
angin dan gelombang.
- untuk mengalahkan
maut.
Angin dan gelombang itu menenggelamkan = membinasa, itulah kuasa
maut/dosa yang dikalahkan.
Wahyu
21 : 4,
Dan
Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak
akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
Tidak
ada lagi maut, tidak ada lagi air mata, semuanya dihapus oleh TUHAN
sedikit demi sedikit, kalau kita diam dan tenang, maka semua masalah
selesai, perlahan, tetapi pasti selesai! Kalau naik kuda, tidak akan
selesai bahkan lenyap, diam dan tenang, pasti selesai sebab semua
ditolong oleh TUHAN sampai maut-pun dikalahkan. Air mata dihapus
sampai tidak ada lagi setetes air mata, kita sudah berada di tempat
penggembalaan terakhir, Yerusalem Baru. Langit yang baru, bumi yang
baru. Sementara bumi yang lama sudah lenyap, hancur oleh kiamat.
Kita sampai di langit yang baru, bumi yang baru. Diam dan tenang
biar kita ulurkan tangan, berseru kepada TUHAN, maka Tangan TUHAN
diulurkan untuk meneduhkan angin dan gelombang di dalam hidup kita.
TUHAN
memberkati.1