Matius
24, khotbah tentang akhir jaman/penghukuman atas dunia karena
dunia sudah menolak kasih TUHAN/dua loh batu, maka dunia beserta
isinya akan hancur dan lenyap oleh api yang dari langit pada
saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dan yang lazim disebut
dengan kiamat. Kita
mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak masuk dalam
kiamat/hancur bersama dunia, tetapi kita justru akan terangkat di
awan-awan, untuk berjumpa bersama dengan Dia selama-lamanya.
Kita
akan mempelajari
Matius
24 : 3 - 44,
tentang tujuh
nubuat yang harus terjadi menjelang kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya/menjelang kiamat akan ada tujuh tanda yang besar.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3 - ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6 - ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9 - ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15 - ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26 - ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> ay 32 -
ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay
36 - ay 44
Kita
masih akan mempelajari nubuat yang kedua yaitu
nubuat
tentang bangsa-bangsa
-->
Matius 24
: 6 - 8,
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Jadi,
menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya/kiamat, ditandai dengan
tanda kedua yaitu
kegoncangan-kegoncangan
yang akan melanda seluruh bangsa di dunia yang akan mengakibatkan
kegelisahan, ketakutan
--> tidak ada damai lagi
sampai
pada kebinasaan.
Ada
tiga macam kegoncangan yaitu:
- peperangan,
- kelaparan
dan,
- gempa
bumi
Ketiga
macam kegoncangan ini sudah mewakili seluruh kegoncangan. Semoga kita
dapat mengerti.
Kita
masih akan mempelajari tentang
PEPERANGAN
yang terjadi
dalam peperangan
antar suku, antar bangsa/antar negara yang semakin meningkat dan
menjadi semakin membesar sampai pada peperangan yang dahsyat yang
akan melibatkan dua ratus juta tentara dari seluruh muka bumi dan
menewaskan sepertiga manusia yang ada di bumi.
Wahyu
9 : 13, 15, 16
13.
Lalu
malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu
suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
15.
Maka
dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan
hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
16.
Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda;
aku mendengar jumlah mereka.
Inilah
saudaraku, mengapa saya mengatakan akan ada peperangan yang
besar/terbesar dan dahsyat,
sebab dilihat dari jumlah tentara yang terlibat yaitu sebanyak dua
puluh ribu laksa.
Ay
16 --> satu laksa
terdiri dari
sepuluh ribu
tentara, jadi dua
puluh ribu laksa = dua ratus juta
tentara.
Dan ini berarti melibatkan seluruh tentara yang ada di dunia.
Akibatnya
-->
Wahyu 9 :
18, Oleh
ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Jadi,
akibatnya adalah
membunuh sepertiga manusia yang ada di dunia. Jumlah umat manusia di
dunia sekarang ini kira-kira lima/enam miliard jiwa. Jadi sepertiga
manusia yang dibunuh berarti dua miliard orang yang mati dan ini
belum pernah terjadi.
Bagaimana
sikap kita? Di
dalam injil Matius 26 -->
Kamu
akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun
berawas-awaslah jangan
kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum
kesudahannya.
Jadi,
sikap anak TUHAN yang
benar adalah jangan ikut-ikutan menjadi gelisah dan goncang, tetapi
sikap anak TUHAN yang benar adalah
jangan
menjadi gelisah =
hidup dalam
ketenangan/kedamaian.
Ketenangan/kedamaian
ini mulai dari dalam rumah tangga, kemudian di dalam gereja, jangan
ada perang di dalam gereja --> antar pemain musik berperang, antar
gembala dengan domba juga berperang --> jangan
ikut-ikutan berperang. Kemudian di kantor dan juga di sekolah, jangan
ikut-ikutan berperang, sebab ini akan mengarah kepada perang yang besar.
Sikap
gereja TUHAN
adalah:
- tidak
ikut berperang,
- tidak
ikut goncang, tetapi hidup di dalam ketenangan/kedamaian.
Dan
ketenangan/kedamaian ini akan kita alami jika
kita
mendapatkan naungan sayap dari TUHAN.
Lukas
13: 34,
Yerusalem,
Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu
orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan
anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di
bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Ini
yang harus kita sadari,
apa-pun kehebatan, kepandaian, kekayaan kita, tetapi TUHAN menunjuk
posisi kita di dunia ini, hanya seperti anak ayam. Posisi gereja
TUHAN/anak TUHAN hanyalah seperti anak ayam --> inilah pengakuan
TUHAN. Apalagi yang tidak pandai, yang tidak kaya, juga sama seperti
anak ayam. yang dibutuhkan/kebutuhan pokok dari anak ayam adalah
naungan sayap induk ayam.
Pada
waktu yang lalu, Firman TUHAN mengatakan bahwa seringkali kita ini
ditipu --> memilih induk ayam atau memilih beras/cacing dan
seringkali anak ayam memilih cacing/beras = kehilangan induknya,
sehingga matilah anak ayam itu akibat gelisah/stress. Inilah,
seringkali kita diumpan oleh setan dengan beras/cacing sehingga kita
kehilangan induk ayam/naungan sayap induk ayam. Kalau anak ayam
berada di bawah naungan sayap induknya, maka semuanya telah ia terima
dan akan hidup di dalam ketenangan. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian
pertanyaannya, di mana kita mendapatkan naungan sayap TUHAN? di sini
TUHAN mengatakan: '
seperti
induk ayam mengumpulkan anak-anaknya' istilah
mengumpulkan berarti menjadi satu = penggembalaan. Jadi, kita
mendapatkan naungan sayap TUHAN di dalam
sistim
penggembalaan. Dan
ini berarti kita harus tergembala di hari-hari ini yaitu di dalam
persatuan tubuh Kristus. Di sinilah kita mendapatkan naungan sayap
dari TUHAN.
Jadi,
kita menerima naungan sayap dari TUHAN:
- di
dalam penggembalaan dan juga
- di
dalam persekutuan tubuh Kristus.
Itu
sebabnya dihari-hari ini, kita harus menjadi kehidupan Kristen yang
tergembala, jangan beredar-edar yang di dalam srt 1 Petrus 5, jelas
di katakan, jika beredar-edar maka akan bertemu dengan singa, sebab
singa juga beredar-edar. Itu sebabnya kita harus tergembala.
Di
dalam penggembalaan, TUHAN katakan di dalam injil Yohanes 15 -->
'Aku-lah Pokok Anggur Yang Benar'. Jadi, di dalam penggembalaan,
harus memperhatikan Pokok/Induk itulah YESUS = Firman pengajaran yang
benar. Jangan sembarangan tergembala, sebab sekarang ini ada banyak
penyesatan. Jadi harus kembali kepada Firman pengajaran yaitu:
- yang
tertulis di dalam alkitab, bukan tertulis di dalam buku-buku yang
lain semisal buku-buku filsafat dllnya,
- diwahyukan/diilhamkan
oleh TUHAN yaitu dibukakan rahasianya --> ayat menerangkan ayat.
Waktu
YESUS menghadapi pencobaan, YESUS selalu mengatakan --> 'ada
tertulis' = kembali ke alkitab.
Kemudian
sikap kita di dalam penggembalaan --> seperti carang yang melekat
pada Pokok/Firman pengajaran yang benar/Pribadi YESUS. Jadi di dalam
penggembalaan, kita harus memperhatikan Pokok, jangan yang sesat
sebab kita akan menjadi hancur. Kemudian yang kedua yang harus
diperhatikan adalah carang harus melekat pada Pokok = setia di dalam
penggembalaan.
Setia
di dalam penggembalaan ini, di mulai dari saya sebagai gembala harus
setia memberi makan domba-domba, sebab kalau gembala tidak setia di
dalam penggembalaan, maka domba- domba akan tercerai berai/tidak
dapat makan Firman. Inilah, kita mendapatkan naungan sayap dari
TUHAN/kita mendapatkan ketenangan. Sementara dunia diancam dengan
peperangan yang di mulai di dalam rumah tangga dan juga di dalam
gereja terjadi peperangan --> perang tentang uang, tentang
kedudukan. Untuk ini mari! Kita tergembala dengan baik sehingga
berada di dalam naungan sayap TUHAN.
Wahyu
9 : 18, Oleh
ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh
api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Senjata
yang digunakan pada
saat peperangan secara jasmani adalah:
api
--> senjata api yang
sudah digunakan
pada perang dunia yang
pertama
dan ini sudah banyak membunuh manusia, tetapi masih tetap digunakan
sampai sekarang.
asap
--> yang digunakan
untuk mengakhiri
perang dunia yang kedua
itulah bom atom
yang digunakan untuk menghancurkan kota Hiroshima dan kota Nagasaki
sehingga menimbulkan
asap yang
besar yang naik
membumbung ke udara bagaikan
cendawan raksasa
dan sudah menewaskan
banyak orang di sana
dan juga kesengsaraan
sampai saat ini di kota Hiroshima dan juga di kota Nagasaki. Semoga
kita dapat mengerti.
belerang
--> saya masih belum tahu, tetapi kita tetap berdoa supaya TUHAN
menunjuk artinya. Mungkin menunjuk pada senjata kimia yang sangat
ditakuti. Inilah senjata-senjata secara jasmani yang sekali-pun
sangat dahsyat, tetapi hanya dapat membunuh tubuh manusia.
Tetapi
sekali lagi,
setan ini tidak begitu
cara kerjanya yang hanya
ingin membunuh tubuh manusia,
tetapi setan
juga ingin membinasakan
jiwa dan
roh manusia sampai ke neraka untuk selama-lamanya. Sebab itu setan
juga menggunakan senjata-senjata
dalam arti rohani.
Waktu
yang lalu kita sudah mendengar, bahwa senjata api dalam arti rohani
adalah lidah yang bukan hanya membinasakan tubuh, tetapi juga
membinasakan jiwa dan roh sampai di neraka.
Yakobus
3 : 6, Lidah
pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil
tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang
dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita,
sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Jika
sudah sampai di neraka, barulah setan merasa puas, kalau masih
membunuh tubuh, setan belum
merasa puas, itu sebabnya ada senjata secara rohani. Kalau senjata
api di Indonesia ini sangat di batasi, tetapi kalau lidah, semua
orang mempunyai lidah sehingga dapat terjadinya peperangan yang
sangat dahsyat untuk membinasakan jiwa dan roh sampai di neraka.
SENJATA
ASAP. Secara
jasmani, menunjuk pada
bom atom yang
dahsyat, sebab masih
menimbulkan masalah ke anak cucu sampai sekarang.
Wahyu
9 : 1, 2
1.
Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat
sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya
diberikan anak kunci lobang jurang maut.
2.
Maka
dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari
lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa
menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Ay
2 --> matahari dan
angkasa menjadi gelap, sebab asap sudah naik ke atas seperti asap
dari bom atom yang juga membumbung ke angkasa.
Ay
2 --> asap yang
keluar dari lubang
bagaikan tanur
besar = asap
maut/sengat maut yang mematikan.
Apa
yang dimaksud dengan
sengat maut?
1
Korintus 15 : 55
,56
55.
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
56.
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Jadi,
senjata secara rohani selanjutnya
adalah
dosa
yang mematikan.
Mari
saudaraku! Sekarang ini kita sungguh-sungguh dikoreksi;
kita harus menyelesaikan dosa, sebab itu adalah sengat maut yang
membinasakan tubuh,
jiwa dan roh manusia
sampai di neraka/masuk dalam penghukuman TUHAN di neraka. Itu
sebabnya YESUS rela mati di kayu salib dan sebelum mati, YESUS
meminum anggur asam bercampur empedu, sesudah itu YESUS berkata
'sudah selesai', kemudian YESUS mati.
Anggur
asam bercampur empedu = dosa yang pahit getir dan yang membinasakan.
Dan YESUS berkata 'sudah selesai' untuk menyelesaikan segala
dosa-dosa, sehingga manusia jangan ditelan oleh maut, tetapi selamat
bahkan menjadi sempurna sama seperti Dia. Itu sebabnya kita jangan
menyimpan dosa, tetapi harus diselesaikan sekarang ini sebab TUHAN
sudah menyediakan jalan keluarnya.
Yohanes
19 : 28 - 30
28.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci
--: "Aku haus!"
29.
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan
bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang
hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Inilah
saudaraku! YESUS harus menderita di atas kayu salib dan meminum
anggur asam/menanggung segala dosa manusia yang membawa pahit getir
di dalam hidup sampai kepada maut --> YESUS
menyelesaikan dosa manusia di atas kayu salib.
Itu
sebabnya, biarlah kita menggunakan Korban Kristus untuk menyelesaikan
dosa dihari-hari ini =
hari-hari ini jangan menambah dosa. Sebab kalau dosa bertambah =
membumbung ke atas.
Bagaimana
caranya untuk
menyelesaikan dosa?
kita mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, jika di ampuni,
jangan berbuat dosa lagi. Ini cara untuk menyelesaikan dosa, supaya
dosa tidak membumbung tinggi seperti asap sebab itu berarti sudah
membawa maut/membawa kebinasaan tubuh, jiwa dan roh sampai di neraka.
Bagi kaum muda perhatikan:
- puji
TUHAN, sudah TUHAN ijinkan untuk kuliah untuk menyelesaikan dosa,
jangan untuk menambah dosa dengan menyontek.
- di
beri pekerjaan oleh TUHAN, jangan untuk menambah dosa dengan menipu
orang dan juga berdusta. Sebab akan rugi, karena itu akan menjadi
asap yang membumbung dan menghasilkan maut/neraka.
- di
beri pacar, jangan di masa pacaran untuk berbuat dosa -->
salah!!!!
Mari
sungguh-sungguh serius di hari-hari ini. Setiap aktifitas kita secara
jasmani di bumi ini, bahkan sampai pada aktifitas ibadah pelayanan
jangan untuk menambah dosa, tetapi untuk menyelesaikan dosa.
Jika
pada saat beribadah mendengarkan Firman kita:
- mengantuk,
- bercakap-cakap,
- mengirim
sms
Hal
itu akan menambah dosa.
Kita harus berjanji di dalam hati, di saat
akhir jaman ini, bukan untuk menambah dosa tetapi untuk menyelesaikan
dosa. Semoga kita dapat mengerti.
Sekecil
apa-pun dosa itu, tetapi kalau tidak diselesaikan/ditutup
oleh Darah YESUS/tidak
diperdamaikan, maka akan ditutup oleh dosa-dosa yang lain
--> terus menerus
ditutup oleh dosa-dosa lain, sampai menggunung/sampai
membumbung tinggi
ke angkasa dan satu
waktu akan meledak
seperti ledakan dari bom atom.
Yeremia
9 : 3 - 9
3.
Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan bukan kebenaran
merajalela dalam negeri; sungguh, mereka melangkah dari kejahatan
kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah mereka kenal.
4.
Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah
percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu
ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
5.
Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar;
mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka
melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
6.
Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan
mengenal TUHAN.
7.
Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya,
Aku mau melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang dapat
Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
8.
Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya
adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam
hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya.
9.
Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah
firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang
seperti ini?
Sekali
lagi, dosa sekecil apa-pun, kalau di sembunyikan/tidak ditutup oleh
Darah YESUS/tidak diselesaikan oleh Darah YESUS, maka akan ditutup
oleh dosa, ditutup lagi oleh dosa sampai akan menjadi asap yang
membumbung tinggi ke angkasa = memiliki kekuatan seperti bom atom
yang meledak dan
membinasakan tubuh, jiwa dan roh kita sampai di neraka = sampai
menarik penghukuman TUHAN yang meledak/kebinasaan dalam penghukuman
TUHAN yang terakhir, itulah di neraka.
Ini
merupakan hal yang sungguh-sungguh serius untuk tidak meremehkan dosa
sekecil apa-pun, tetapi harus diselesaikan lewat mengaku
dosa/berdamai di hari-hari ini, sebab tidak ada satu kekuatan-pun
yang dapat menjinakkan bom atom dosa kecuali oleh Darah YESUS.
Jika
di dunia ini ada kekuatan lain seperti kekuatan kekayaan, kekuatan
kepandaian untuk menyelesaikan dosa, maka YESUS tidak perlu datang.
Atau ada nabi/rasul yang tidak berdosa, (dapat disebutkan namanya di
dalam alkitab) dapat menyelesaikan dosa, maka YESUS tidak perlu
datang. Tetapi karena semua manusia berdosa, sehingga tidak ada yang
dapat menyelesaikan dosa. Hanya YESUS, ALLAH Yang menjadi Manusia
Yang tidak berdosa dapat menghentikan kedahsyatan bom atom dosa lewat
Darah-Nya. Semoga kita dapat mengerti.
Semuanya
ini sudah pernah terjadi
yaitu dosa yang membumbung tinggi sampai di angkasa sehingga menarik
penghukuman TUHAN yaitu di jaman Lot yaitu di Sodom dan Gomora.
Kejadian
18 : 20, 21
20.
Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah
orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
21.
Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah
berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku
atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."
Keluh
kesah tentang dosa Sodom dan Gomora sudah naik sampai ke hadapan
TUHAN/sudah membumbung tinggi bagaikan asap cendawan raksasa yang
meledak dan menghasilkan maut/mendatangkan penghukuman TUHAN yaitu
berupa api dan belerang yang turun di Sodom dan Gomora.
Kejadian
19 : 24, 25
24.
Kemudian
TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora,
berasal dari TUHAN, dari langit;
25.
dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan
semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
Penghukuman
api dan belerang ini, sudah merupakan gambaran dari neraka/lautan api
dan belerang.
Secara
rohani, penghukuman
lautan api dan belerang itu lebih dahsyat sebab itu menunjuk pada
neraka. Secara jasmani kota Sodom dan Gomora ini menjadi laut Mati
dan di laut Mati ini, secara fisik, tidak ada kehidupan/satu
bakteri-pun yang dapat hidup di laut itu, kita dapat membayangkan hal
itu.
Kalau
dosa kita sudah membumbung tinggi, maka akan sulit untuk
hidup/pontang - panting sebab bagaikan hidup di laut Mati, apa yang
dapat diusahakan?
Maafkan!
Tetapi ini harus saya katakan: bagi kaum muda, jangan sampai di masa
muda, hidup kalian sudah pontang - panting, disebabkan oleh dosa
yang sudah membumbung tinggi.
Jadi,
penghukuman TUHAN dengan api dan belerang ini, sudah pernah terjadi
dan ini bukanlah dongeng dan akan terjadi lagi dan ini yang namanya
nubuat yaitu
pembukaan
Firman yang mengungkapkan sesuatu yang akan terjadi dan pasti
terjadi.
Di
akhir jaman, menjelang kedatangan TUHAN kembali, bom atom akan
meledak lagi yang lebih dahsyat dari Hiroshima dan Nagasaki, sebab di
kedua kota ini masih ada manusia yang hidup. Tetapi bom atom dosa
yang sudah pernah meledak di Sodom dan Gomora, tidak ada yang dapat
hidup sebab sudah menjadi laut Mati.
Ledakan
bom atom dosa ini akan terjadi lagi -->
Lukas
17 : 28 - 30, 32,
28.
Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan
minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29.
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan
hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diri-Nya.
32.
Ingatlah akan isteri Lot!
Sudah
jelas! Asap dosa Sodom dan Gomora, akan membumbung kembali untuk
menarik penghukuman TUHAN/maut atas dunia bahkan penghukuman neraka.
Menghadapi
keadaan jaman yang akan kembali seperti Sodom dan Gomora, ada
peringatan dari TUHAN
yaitu '
ingatlah
akan isteri Lot'.
Jadi, dosa Sodom dan Gomora ini ada pada isteri Lot yaitu isteri Lot
menoleh ke belakang.
Kejadian
19 : 26,
Tetapi
isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu
menjadi tiang garam.
Ingatlah
akan isteri Lot =
isteri Lot menoleh kebelakang =
terikat
oleh dosa Sodom dan Gomora.
Sebenarnya
isteri Lot ini sudah lari dari Sodom = sudah terlepas dari api dan
belerang, tetapi di tengah jalan, ia menoleh kebelakang = terikat
oleh dosa Sodom = tidak mau terlepas/tidak mau menyelesaikan dosa.
Kita
harus ingat! Semakin jauh kita mengikut TUHAN, semakin jauh kita
meninggalkan ibadah pelayanan = semakin terasa ikatan dosa
itu.
Contoh:
Isteri
Lot di beri tali sepanjang seratus meter, ia baru mengikut TUHAN, ia
tidak merasakan ikatan itu. Kemudian ia berjalan, semakin hari,
semakin jauh, mulai terasa ada ikatan, sampai satu waktu akan sangat
terasa ikatan itu sebab sudah seratus meter,sehingga ia tersentak dan
pasti ia akan menoleh ke belakang = kembali ke Sodom. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati, sebab sekali-pun kita sudah beribadah
melayani TUHAN, bukan menjadi jaminan bahwa kita sudah bebas dari
dosa, tetapi justru harus menjadi kewaspadaan. Sebab seringkali,
semakin lama kita mengikut TUHAN di dalam pelayanan dan juga tambah
dipakai oleh TUHAN, kita bertambah terikat oleh dosa. Ini betul-betul
berbahaya sebab akan sampai pada dosa Sodom dan Gomora.
Apa
yang dimaksud dengan dosa Sodom
dan Gomora?
- dosa
kenajisan = dosa
sex. Di dalam ibadah kaum muda, sudah saya terangkan dan sekarang
ini juga diungkapkan bukan untuk menerangkan hal yang bersifat
porno, tetapi untuk menjaga kita dari dosa sex ini yaitu
persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan
suami isteri yang sah. Kemudian kaum homo sex dan juga lesbian
sampai sex pada diri sendiri. Inilah maksud dari dosa Sodom dan
Gomora yang pertama yaitu dosa kenajisan dan kejahatan.
Mari
saudaraku! Mungkin dosa kenajisan ini tidak dalam bentuk perbuatan,
tetapi sudah dalam bentuk pikiran. Itu sebabnya, mari! Jangan sampai
terlalu jauh/jangan sampai ditimbun karena mengira bahwa itu
merupakan hal yang biasa saja sebab masih dalam bentuk pandangan -->
jangan!! Sebab kalau itu terus dan
terus, maka akan membumbung tinggi dan pasti akan menoleh
kebelakang. Pada saat menoleh kebelakang, maka akan terkena hukuman.
Isteri Lot menjadi tiang garam dan itu berarti ia tidak
dapat lari lagi dari api dan belerang. Isteri Lot ini merupakan
gambaran dari kehidupan Kristen yang sudah selamat sebab ia sudah
berlomba/sudah berlari/sudah dipakai oleh TUHAN tetapi justru
semakin terasa ada ikatan-ikatan dosa. Itu sebabnya kita jangan
menjadi sombong kalau dipakai TUHAN, tetapi justru harus
berhati-hati dengan mengingat akan isteri Lot. Sebab peringatan
dari TUHAN ini bukan untuk orang dunia, tetapi merupakan peringatan
bagi orang Kristen/hamba-hamba TUHAN yang dipakai oleh TUHAN. Sudah
ikut berlomba dan juga sudah lari, tetapi justru makin terasa
ikatan dari dosa kenajisan dan juga termasuk dosa makan minum yang
juga termasuk merokok sampai memakai narkoba, mabuk dllnya. Semoga
kita dapat mengerti.
Kemudian dosa
kejahatan. Akar
segala kejahatan adalah cinta akan uang/ikatan akan uang. Inilah
dosa Sodom dan Gomora yang sedikit demi sedikit mengikat kita.
Justru makin jauh kita melayani TUHAN terutama kami para hamba-hamba
TUHAN sebab sekarang ini di dalam gereja yang dipersoalkan di dalam
gereja bagaimana Firman TUHAN, tetapi berapa uangnya? Semoga kita
malu berbicara tentang uang di gereja dan ini dimulai dari saya yang
harus berbicara Firman di dalam gereja, sebab di dalam gereja,
tidaklah pantas berbicara tentang uang.
Apa
yang menjadi praktek dari terikat akan uang?
Yaitu meninggalkan ibadah pelayanan untuk mencari uang. Seringkali
kita melakukannya dan ini bukan berarti tidak boleh mencari uang -->
tidak, silahkan!
Saudara boleh bekerja berapa jam-pun,
silahkan! Tetapi jangan meninggalkan ibadah dan pelayanan untuk
mencari uang sebab itu berarti saudara sudah terikat akan uang.
Semoga kita dapat mengerti.
Atau sebaliknya,
beribadah dan melayani TUHAN hanya untuk mencari dan mendapatkan
uang. Contoh:
untuk berkhotbah selama satu jam, seorang hamba TUHAN itu dibayar
berapa? Untuk bermain musik selama satu jam dibayar berapa?
Pelayanan bagian komputer selama satu dibayar berapa? Ini juga
sama, terikat akan uang sebab semuanya dihitung dengan uang.
Atau:
- mendapatkan
uang dengan cara yang tidak halal/haram, sehingga membuat orang
mendapatkan kerugian, tidak diperdulikan, yang penting saya
diberkati oleh TUHAN --> oh tidak! Sebab kalau orang lain
mendapatkan kerugian, maka itu berarti kita tidak diberkati, tetapi
kita menipu.
- kita berhutang, tetapi
kita tidak membayar kembali; tetapi kalau ditagih, kita menjadi
marah bahkan yang memberi pinjaman dijadikan musuh dengan berbicara
jahat tentang diri orang itu. Inilah Sodom dan Gomora --> dosa
kejahatan. Sampai
- mencuri
milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Inilah
ikatan Sodom dan Gomora seperti isteri Lot. Semakin jauh ia
berlari/berlomba dalam melayani TUHAN, harus berhati-hati sebab
dapat terkena api dan belerang.
- dosa
tidak dengar-dengaran.
TUHAN sudah memerintahkan untuk berlari ke pegunungan dan jangan
menoleh ke belakang, tetapi isteri Lot menoleh kebelakang = tidak
taat dengar-dengaran. Kita jangan menjadikan Firman sesuai/cocok
dengan kehendak kita, tetapi kita-lah yang harus cocok dengan Firman
dan ini yang benar. Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Supaya
kita tidak terikat oleh tali Sodom dan Gomora, maka kita memerlukan
penyucian oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ada
dua pemberitaan Firman yaitu yang pertama adalah Firman
penginjilan/susu untuk percaya kepada YESUS supaya selamat dan
percaya supaya diberkati. Ini baik. Tetapi sesudah selamat seperti
isteri Lot, mau kemana, sebab kalau masih terikat pada Sodom dan
Gomora, apa gunanya? Sebab itu diperlukan pemberitaan Firman yang
kedua yaitu Firman pengajaran/makanan keras/Firman yang lebih tajam
dari pedang bermata dua.
Ibrani
4 : 12, 13
12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
13.
Dan
tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Inilah
diperlukan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman
pengajaran yang menyucikan kita dari hati yang merupakan sumber dari
dosa/gudang tempat persembunyian dosa. Semoga kita dapat mengerti.
Terutama bagi kita bangsa kafir, sebab di dalam alkitab,
bangsa kafir ini disebutkan sebagai binatang haram yang tidak patut
untuk dipersembahkan kepada TUHAN dan juga tidak patut untuk
beribadah karena dosa. Ini yang perlu disembelih/perlu ditusuk
dengan pedang.
Kalau
hati sudah disucikan dari dosa Sodom dan Gomora yaitu dari dosa
kenajisan dan kejahatan dan juga dari dosa ketidak taatan oleh
penyucian Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka akan
menjadi lain, sebab kita dapat membumbungkan asap yang berbau harum
bagi TUHAN, sekali-pun kita ini bangsa kafir. Contoh seperti
Kornelius.
Kisah
rasul 10 : 1 - 4
1.
Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira
pasukan yang disebut pasukan Italia.
2.
Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi
banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
3.
Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak
kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata
kepadanya: "Kornelius!"
4.
Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa,
Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu
telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.
Ay
1, pasukan Italia = bangsa kafir.
Ay
2, saleh = mengalami penyucian takut kepada ALLAH = taat
dengar-dengaran senantiasa berdoa kepada TUHAN = asap yang berbau
harum.
Ay 4, malaikat ALLAH masuk rumahnya = sebab ia suci = mau menerima
Firman pengajaran.
Semua
doa dan sedekahmu telah naik ke hadirat ALLAH = bagaikan asap yang
berbau harum di hadapan ALLAH.
Kalau
asap dosa yang naik, maka neraka yang akan turun, tetapi kalau asap
yang berbau harum, maka TUHAN mengingat engkau = kasih setia TUHAN
yang turun.
Inilah
Kornelius/bangsa kafir yang mengalami penyucian hati lewat pekerjaan
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga:
- ia
dapat memberi sedekah = memberi kepada kehidupan/sesama anggauta
tubuh Kristus yang membutuhkan. Memberi sedekah merupakan penyucian,
itu sebabnya jangan jemu-jemu untuk berbuat baik. Selain memberi
sedekah dalam bentuk uang/finansial, beras, tetapi sedekah ini juga
berarti perbuatan baik kepada sesama bahkan satu waktu dapat
membalas kejahatan dengan kebaikan.
- doa/doa penyembahan -->
ibadah pelayanan sampai memuncak
pada
doa
penyembahan.
Jadi,
kita harus:
- setia
dalam bersedekah.
- setia
dalam ibadah pelayanan sampai
- doa
penyembahan/menyembah kepada TUHAN.
Kita
harus memperhatikan ibadah doa penyembahan sebab itu merupakan puncak
dari ibadah pelayanan. Kalau kita setia melakukan, ini bagaikan
mengangkat dua tangan/tangan penyembahan diangkat.
Perbuatan
baik ditutup dengan perbuatan baik sampai ke hadirat TUHAN bagaikan
asap yang berbau harum di hadapan TUHAN. Dan ini akan menghasilkan
--> 'TUHAN mengingat engkau' = TUHAN tidak pernah lupa = TUHAN
menurunkan kasih setia. Sekarang kasih di dunia ini sudah bergeser,
tetapi kasih setia TUHAN tinggal tetap.
Yesaya
49 : 14 - 16
14.
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
15.
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau.
16.
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Inilah
saudaraku! TUHAN mengingat Kornelius dan TUHAN juga mengingat kita
dan ini berarti kita mengalami kasih setia TUHAN, tidak pernah kita
di lupakan. Biar seorang ibu dapat melupakan bayi dari kandungannya,
tetapi TUHAN tidak pernah melupakan, dan posisi kita bagaikan bayi
dalam gendongan Tangan kasih setia. Inilah posisi dari kehidupan yang
mau disucikan, yang mau bersedekah dan juga kehidupan yang mau berdoa
dan menyembah TUHAN. Yusuf pernah mengalami dimasukkan
ke dalam penjara/pintu tertutup = semuanya terbatas dan ia bagaikan
bayi yang tidak berdaya, tetapi ia mendapatkan kasih setia TUHAN -->
ini yang kita butuhkan. Jangan dosa
yang naik ke atas sehingga akan meledak seperti bom atom = neraka
yang turun.
Hasilnya:
- Kejadian
39 : 20, 21, 23
20.
Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara,
tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan
di sana.
21.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
23.
Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya
kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya
dibuat TUHAN berhasil.
Yusuf
menghadapi penjara, ia bagaikan bayi = tidak dapat berbuat apa-apa,
tetapi karena ia berada di dalam gendongan Tangan kasih setia, maka
Tangan kasih setia itu membuat Jusuf menjadi berhasil dan bahagia =
ada keberhasilan
dan kebahagiaan.
Yusuf sampai berhasil menjadi perdana menteri; dapat
dibayangkan, orang yang berada di dalam penjara sehingga tidak dapat
bersekolah, tetapi ia dapat menjadi perdana menteri.
Mungkin
sekarang ini ada yang berada di dalam keterbatasan karena tidak
memiliki modal yang banyak dan juga tidak memiliki ijazah sebab
orang tua tidak mampu = bagaikan di penjara. Secara manusia,
hidupnya mungkin hanya 2 x 2 atau 1 x 1 = berada di dalam
penjara/liang tutupan, tetapi kalau kehidupan itu dapat menaikkan
asap yang berbau harum, maka kasih setia TUHAN akan turun dan mampu
membuat kita berhasil dan berbahagia.
Apalagi yang memiliki
ijazah, mari naikkan asap yang berbau harum; jangan menaikkan asap
dosa sebab nanti akan meledak. TUHAN mengetahui keterbatasan dan
ketidak mampuan kita yang hanya seperti bayi, tetapi IA membuat
semuanya dapat berhasil dan berbahagia.
- Mazmur
17 : 7-8
7.
Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang
yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
8.
Peliharalah
aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Kita
hidup di padang gurun dunia/menghadapi padang pasir sehingga kita
tidak dapat menabur dan menuai/kesulitan dan banyak masalah/ banyak
dosa seperti pasir. Begitu ada angin, maka semua terkena pasir.
Tetapi kalau kita mendapatkan kasih setia TUHAN = kita berada di
dalam gendongan Tangan TUHAN = bagaikan Biji Mata TUHAN = kita
dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN sampai tidak diijinkan sebutir
pasir-pun masuk.
Jadi, pemeliharaan dan perlindungan TUHAN
seperti biji mata, merupakan sesuatu yang luar biasa.
- Lukas
23 : 40 - 43
40.
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang
sama?
41.
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah."
42.
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja."
43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."
Bukan
hanya diingat di dunia, tetapi sampai waktu YESUS datang kembali,
tetap diingat = orang yang hidup di dalam kasih setia TUHAN = TUHAN
menggendong kita di dalam kasih setia sampai IA datang kembali dan
akan membawa kita ke firdaus.
Sekali-pun orang
ini adalah seorang penjahat yang disalibkan dan betul-betul tidak
berdaya, tinggal beberapa detik saja akan mati. Tetapi waktu ia
mengaku dosa dan ini bagaikan doa penyembahan --> YESUS
tidak layak dihukum, sebab IA tidak bersalah, tetapi aku yang layak
untuk dihukum, sebab aku memang bersalah = menaikkan asap yang
berbau harum yang menarik kasih setia TUHAN.
Sedangkan
penjahat yang satunya bahkan menjadi marah dan mengatakan kepada
YESUS untuk turun dan menyelamatkan diri-MU = seringkali di dalam
penderitaan kita menyalahkan TUHAN.
Mari
saudaraku! Mungkin sekarang ini saya dan saudara datang dengan dosa
bagaikan penjahat yang tinggal menunggu waktu untuk mati dan masuk
ke neraka. Tetapi kalau sekarang ini kita bisa mengaku dosa dengan
mengatakan bahwa saya yang bersalah. Mungkin ada rumah tangga yang
hancur, ekonomi hancur bagaikan disalib/tidak ada harapan lagi. Bagi
kaum muda, saudara mungkin sudah tidak memiliki harapan -->
selama ini selalu menyalahkan orang
tua --> mari! Sekarang ini TUHAN mau mendengar penyembahan
kita/mengaku bahwa saya yang bersalah. Ini yang akan menarik kasih
setia TUHAN untuk mengingat kita sampai YESUS datang, kita dibawa ke
firdaus. Mulai hari ini, memang kita belum dibawa ke firdaus, tetapi
hari suasana firdaus sudah kita alami. Suasana penderitaan/suasana
tanpa pengharapan oleh kasih setia TUHAN akan diganti dengan suasana
firdaus.
TUHAN
memberkati.1