Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24 secara keseluruhan adalah penghukuman TUHAN atas dunia ini yang disebut kiamat, terjadinya bersamaan dengan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap.

Matius 24 : 3-44 --> berbicara tentang tujuh nubuat yang harus terjadi menjelang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Matius 24 : 6-8 --> nubuat tentang bangsa-bangsa
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Jadi kedatangan TUHAN Yang kedua kalinya/kiamat itu ditandai dengan adanya kegoncangan-kegoncangan yang membuat ketakutan, kepanikan dan kegelisahan dari bangsa-bangsa di dunia ini.

1 Tesalonika 5 : 1-7
1. Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
2. karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
3. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
4. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5. karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita
bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
6. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
7. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Jadi kita harus waspada, sebab kegoncangan-kegoncangan di dunia ini terjadi justru pada saat semua dianggap damai dan aman. Oh sudah aman, sudah damai, sudah kondusif, tiba-tiba terjadi kegoncangan lewat gempa, lewat peperangan, lewat kelaparan dan lain-lain. Semua manusia perkirakan oh aman, damai, bagus keadaannya justru saat itulah akan terjadi kegoncangan-kegoncangan.

Ada sikap yang salah dari gereja TUHAN, yaitu gereja TUHAN dalam keadaan damai, aman, semua lancar, diberkati TUHAN, justru gereja TUHAN hidup dalam kegelapan malam atau lengah.

Prakteknya apa?
Disini disebut "baiklah jangan kita tidur". Jadi praktek yang salah/hidup di dalam kegelapan adalah:
  • Tidur = Hidup dalam kegelapan malam,
  • Mabuk
  • Lumpuh.
Mari! Sekarang kita akan uraikan ketiga hal ini dalam pengertian secara rohani dan akan kita bahas sekarang yang tertulis di dalam Efesus 5. Waktu yang lalu, sudah kita bahas dengan bertitik tolak dari 1 Tesalonika 5, sekarang kita bandingkan dengan Efesus 5.

Dimulai dengan membahas TIDUR secara rohani.
Efesus 5 : 11-17
11. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
12. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
13. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16. dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Ini bagian yang pertama yaitu tidur, mulai ayat 14 "bangunlah hai kamu yang tidur" ini pengertian tidur rohani. Sedangkan dalam ayat 17 "jangan kamu bodoh tapi usahakanlah kamu mengerti kehendak Tuhan dalam Firman".

Jadi tidur rohani
adalah tidak mengerti kehendak TUHAN dalam Firman = tidak ada kaitan dengan Firman.

Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, kita juga dikoreksi, sebab kalau jemaat tidak mengerti Firman, kita harus mengoreksi diri:
  • bagaimana cara kita menerangkan Firman,
  • bagaimana kita mempersiapkan Firman. Kita harus sungguh-sungguh serius, harus mohon urapan Roh Kudus untuk bisa menjelaskan Firman dengan jelas, sehingga jemaat dapat mengerti.
Tetapi sidang jemaat juga harus berhati-hati, kalau yang lain dapat mengerti, saudara sendiri tidak mengerti atau beberapa orang juga tidak mengerti = dalam keadaan tidur rohani. Tidak mengerti atau tidak mau mengerti kehendak ALLAH di dalam Firman sebab keras hati.

Tanda atau ciri dari orang yang tidak mau mengerti Firman --> ayat 15 "karena itu perhatikan dengan seksama bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal tetapi seperti orang arif".

Jadi, tanda dari tidur rohani adalah menjadi bebal/bidat. Inilah orang yang tidak mengerti Firman atau tidak mau mengerti Firman.

Titus 3: 10, 11
10. Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
11. Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

Jadi, orang bidat atau bebal adalah orang yang:
  • tidak dapat ditegor,
  • tidak dapat dinasihati oleh Firman ALLAH terutama Firman pengajaran.
Sebab Firman pengajaran itu menunjuk salah, menegur, menasihati, tetapi orang bidat/orang bebal tidak mau ditegur atau dinasihati oleh Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti ini.

II Timotius 4 : 2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Ini keadaan tidur rohani, kehidupan itu menjadi bidat/bebal yang tidak mau
:
  • mengerti Firman,
  • tidak mau ditegur, tidak mau dinasehati Firman TUHAN, tidak ada kaitan dengan Firman TUHAN.
Kita kembali membaca di dalam Efesus 5 : 17 "sebab itu janganlah kamu bodoh tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan"

Menjadi bodoh!

Bebal/bidat dan bodoh. Ini kalau orang/gereja yang tidur rohani, sebab tidak mau mengerti Firman, tidak mau mendengar Firman nanti menjadi bebal, menjadi bodoh.

Bodoh ini di dalam injil Matius 7 : 26, 27,
26. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Mendengarkan Firman bahkan memuji, tetapi tidak melakukan/mempraktekkan, jangankan mempraktekkan, mengerti saja tidak bisa = bodoh, sebab bagaikan mendirikan rumah diatas pasir sehingga:
  • tidak tahan uji,
  • tidak tahan menghadapi pencobaan atau ujian sehingga roboh dan tidak bangkit-bangkit lagi/tidak dapat diperbaiki lagi sebab hebatlah kerusakannya itu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Jadi gereja TUHAN seringkali di saat damai, aman, diberkati, semua lancar lalu tidur, tidak mengerti Firman atau tidak mau mengerti Firman sehingga tandanya/cirinya/ prakteknya: Tidak mau ditegur dan dinasehati bahkan mengamuk sehingga dia akan tersesat, kehidupan semacam itu akan tersesat dan binasa oleh dosanya sendiri.

Kemudian menjadi bodoh = Kristen bodoh --> mendengar Firman tetapi:
  • tidak mengerti
  • dan tidak dapat mempraktek Firman, tidak dengar-dengaran sehingga
  • tidak tahan menghadapi ujian, pencobaan sehingga kerohaniannya menjadi roboh = jatuh ke dalam dosa.
  • hebatlah kerusakannya = tidak dapat diperbaiki = tidak bangkit-bangkit lagi.
Banyak kali nanti Firman yang disalahkan --> katanya Firman pengajaran, tetapi begitu hidupnya = jatuh/roboh! Disini istilahnya roboh sehingga hebat kerusakannya = jatuh dalam dosa dan tidak bangkit-bangkit lagi.
Sebab yang membangkitkan orang yang jatuh dalam dosa itu Firman, tetapi kalau kehidupan itu di saat mendengarkan Firman, ia tidak mengerti, dan juga tidak mempraktekannya, maka kehidupan itu tidak bisa bangkit lagi = binasa untuk selama-lamanya.

MABUK, mabuk secara rohani --> Efesus 5 : 18, Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Jadi mabuk rohani artinya tanpa urapan Roh Kudus = tidak ada kaitan dengan Roh Kudus berarti hidup dalam keinginan dan hawa nafsu daging.

Cirinya seperti jemaat Laodikia, hidup menurut hawa nafsu daging/keinginan daging. Mabuk = merasa hebat dan kuat.

Di dalam Wahyu 3 : 17, Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Inilah mabuk rohani, tandanya seperti jemaat Laodikia yaitu:
  1. merasa hebat dan kuat = merasa mampu sampai tidak membutuhkan TUHAN. Mungkin nilai di sekolah sudah tinggi semua, semuanya bagus; kalau mahasiswa semua pelajaran mendapatkan nilai A, jangan-jangan menjadi lupa --> mau belajar saja lupa berdoa, mau ujian juga sudah lupa untuk berdoa.

    Pada waktu yang lalu, dikatakan bahwa orang mabuk itu sampai tertidur di got/selokan --> dia menyanyi: "aku ada di awan-awan padahal tidur di got/di selokan". Merasa hebat, kuat, dan merasa mampu sehingga tidak membutuhkan TUHAN lagi. Itu tandanya/ ciri-cirinya dari orang yang mabuk rohani.

  2. hanya mengandalkan hal-hal yang jasmani. Jadi, semuanya ditinjau dari yang jasmani saja = semua di ukur dengan uang.
Di gereja, asal memiliki banyak uang oh sudah suci, sudah hebat --> belum tentu! Padahal bisa saja uang banyak dari hasil menipu. Hanya puas dengan hal-hal yang jasmani. Istilah yang bagus : menggembor-gemborkan yang jasmani saja. Akibatnya kerohaniannya menjadi suam-suam. Mabuk rohani = suam-suam rohani.

Wahyu 3 : 15, 16
15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Suam-suam rohani = tidak berkobar-kobar lagi sebab tidak membutuhkan TUHAN lagi. Ke gereja hanya begitu-begitu saja, sebab sebenarnya sudah tidak membutuhkan TUHAN lagi. Sehingga orang yang suam-suam = tidak berkobar-kobar lagi, akan dimuntahkan oleh TUHAN, bukan dimakan oleh TUHAN.

Dimuntahkan --> tidak dapat memuaskan. Kalau sesuatu dimakan oleh TUHAN, maka TUHAN akan menjadi kenyang/menjadi jadi puas. Tetapi kalau dimuntahkan berarti tidak memuaskan TUHAN sehingga kehidupannya juga tidak pernah merasa puas. Inilah orang yang suam-suam rohani.

Mari kita periksa, kalau kita tidak pernah merasa puas sehingga selalu bersungut-sungut, mengomel --> di rumah tangga, di gereja selalu mengomel/ bersungut- sungut. Mari diperiksa!! Sebab ini berarti sudah berada dalam keadaan mabuk.

Kalau tidur, kita menjadi bebal:
  • dinasehati, akan mengamuk,
  • tidak mau menerima nasehat = bodoh, sehingga jatuh dalam dosa karena tidak pernah merasa puas.
hidup dalam kenajisan, ludah itu sesuatu yang najis/yang kotor. Inilah tidur dan mabuk, itu sebabnya kita harus berhati-hati!!

Kita ingat peristiwa Lot, kalau tidur dan mabuk, maka arahnya akan ke peristiwa Lot --> Kejadian 19 : 32, 35-38,
32. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
35. Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
36. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
37. Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.
38. Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.

Inilah Lot yang tidur dan mabuk sehingga menghasilkan bani Moab dan Amon = masuk dalam dosa kenajisan, dosa akhir jaman.

Siapa bani Amon dan bani Amon ini? Inilah bahayanya, jika gereja dalam keadaan tidur = tidak ada kaitan dengan Firman, mungkin datang ke gereja, tetapi:
  • mendengarkan Firman dengan bergurau dan juga
  • tidak mau mengutamakan Firman. Kalau menyanyi boleh berapa jam, tetapi untuk Firman sedikit saja.
  • tidak mau mengerti Firman,
  • tidak mau menerima Firmani
Inilah tidur! Dalam keadaan bebal dan bodoh, ini berbahaya. Dalam keadaan mabuk --> hanya perkara jasmani saja yang diandalkan sehingga kerohaniannya tidak dapat memuaskan TUHAN sehingga larinya ke arah Lot yaitu tidur dan mabuk.

Ulangan 23 : 3
Seorang Amon seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,

Inilah, kalau tidur, mabuk rohani, akan masuk dalam puncak dosa kenajisan yang menghasilkan bani Amon dan Moab.

Disini, bani Amon dan Moab tidak boleh masuk jemaat TUHAN, untuk sekarang berarti tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Tidur rohani:
  • tidak memiliki kaitan dengan Firman,
  • tidak mengutamakan Firman,
  • tidak mengerti Firman,
  • menolak Firman sehingga tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Mabuk, suam-suam rohani = hanya mengandalkan yang jasmani sehingga tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = tidak dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

Kita harus berhati-hati dan sungguh-sungguh serius. Sebab justru saat damai, tenang, gedung gereja besar, jemaat banyak dan ini banyak terjadi. Saya juga dikoreksi, dalam keadaan kita diberkati --> hati-hati!! jangan tidur, jangan mabuk, sebab akan mengarah ke Lot sehingga tidak dapat masuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = Tidak bisa menjadi Mempelai TUHAN = binasa! Semoga kita dapat mengerti.

LUMPUH --> Yohanes 5 : 5, 6,
5. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
6. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

Inilah keadaan gereja yang lumpuh, lalu TUHAN katakan --> maukah engkau sembuh? TUHAN datang dengan pernyataan kasih = menawarkan maukah engkau sembuh? Sedangkan orang lain, sibuk sendiri-sendiri tetapi TUHAN datang dengan pernyataan kasihnya 'maukah engkau sembuh?.

Jadi orang lumpuh itu tidak memiliki kaitan dengan kasih ALLAH. YESUS datang untuk memberikan Kasih-Nya kepada dia. Orang tidur, tidak ada kaitan dengan Firman, tidak mengutamakan Firman. Gereja hari-hari ini tidak mengutamakan Firman, tidak mengerti, tidak mau mengerti Firman. Kalau mabuk, tidak ada urapan Roh Kudus. Hanya yang jasmani, keadaannya suam-suam. Dan lumpuh, tidak ada kaitan dengan kasih ALLAH.

Tanda/ciri dari lumpuh adalah:
  • tidak bisa jalan, tidak bisa gerak = non aktif. Mari! kalau saudara-saudara non aktif , mungkin sebagai penyanyi, sebagai pemain musik sudah non aktif. Juga bagi rekan-rekan hamba TUHAN mungkin sudah ditahbiskan sebagai gembala, tetapi sudah saudara tinggalkan penggembalaan/tidak ada di penggembalaan = non aktif = di luar Kasih TUHAN. Sekarang ini lewat Firman TUHAN, TUHAN menawarkan 'maukah engkau sembuh?' Semoga kita dapat mengerti.

    Apalagi cirinya lumpuh?

  • Yohanes 5 : 7, 8
    7. Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
    8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

    Tidak ada orang yang menolong saya. Jadi, lumpuh rohani berarti berharap pada orang lain bukan pada TUHAN. Orang semacam ini mudah kecewa, putus asa. Saat dia berharap orang lain --> tidak ada orang yang mau tahu aku.

  • Dan ciri ketiga dia ada ditempat tidur. Ayat 8 kata YESUS kepadanya --> bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.

    Berada di tilam/tempat tidur ini menunjuk pada dosa kenajisan. Inilah kelumpuhan rohani yaitu non aktif = tidak setia sampai non aktif dalam ibadah pelayanan. Tidak setia sampai non aktif, berharap kepada manusia, tidak berharap pada TUHAN, akan kecewa, putus asa. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

  • dosa kenajisan. Problem nikah dan buah nikah, sebab tempat tidur itu juga menunjuk nikah.
Kalau gereja dalam keadaan tidur, mabuk, lumpuh.
Akibatnya:
  • secara tiba-tiba/sekonyong-konyong akan datang/mengalami kegoncangan-kegoncangan di segala bidang yang akan membuat dia menjadi ketakutan, kekuatiran dan tidak ada damai lagi. Bukan saya mengutuk tetapi ini rumus. Kalau dalam keadaan damai, kemudian kita lengah, maka nanti secara tiba-tiba datang kegoncangan. Periksa!! Semua lancar --> tidur, semua lancar --> mabuk, semua lancar --> lumpuh, akibatnya tiba-tiba!

  • Hari TUHAN seperti pencuri. Kalau kita hidup dalam kegelapan, tidur, mabuk, lumpuh! Hari TUHAN datang seperti pencuri, berarti dia tidak tahu, ketinggalan dan masuk penghancuran.
Akibat pertama, secara mendadak/secara tiba-tiba/sekonyong-konyong! Dalam istilah Matius 8 waktu murid-murid naik perahu bersama YESUS, YESUS tidur dibelakang.
Inilah saudaraku! YESUS dibuat tidur! Itulah orang-orang tidur rohani, seperti YESUS dibuat tidur --> tidak membutuhkan YESUS.

Petrus sudah berpengalaman di kapal, lautnya tenang. Secara pengetahuan sudah pasti mereka akan berhasil sampai ke seberang, sehingga mereka membiarkan YESUS tidur.

2 Petrus 3 : 10
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Hari TUHAN seperti pencuri/tidak diketahui bagi orang yang hidup dalam kegelapan, tidur, mabuk rohani dan lumpuh rohani dan akan dihukum oleh TUHAN dengan nyala api.

Sikap yang benar saat gereja TUHAN dalam keadaan aman, damai, diberkati, semuanya lancar, harus berjaga-jaga dan sadar; apalagi saat-saat memang berada dalam keadaan goncang, kekurangan, juga harus lebih berjaga-jaga dan sadar.

1Tesalonika 5 : 6
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

Istilah di Efesus 5 'bangunlah, bangkitlah = masuk dalam kebangunan rohani. Istilah dalam I Tesalonika 5 "berjaga-jaga dan sadar" = hidup dalam terang.

Efesus 5 : 13, 14
13. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14. Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."

Kita dapat membayangkan, sudah kapalnya diombang-ambing, tetapi kita tidur, pasti akan tenggelam. Sedangkan di kapal itu keadaan damai saja harus bangun, sebab angin dapat sekonyong-konyong datang, apalagi kalau sudah ombak datang masih mau tidur, pasti akan benar-benar celaka.

Itu sebabnya kita harus selalu berjaga-jaga dengan masuk dalam kebangunan rohani, dihari-hari ini. Bukan tunggu KKR-KKR! Apa arti dari Kebangunan Rohani? yaitu Masuk kebangunan rohani artinya kalau di I Tesalonika 'berjaga-jaga dan sadar' di Efesus sama dengan 'masuk dalam kebangunan/ kebangkitan rohani artinya:
  1. Efesus 5 : 17, Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

    Mengerti kehendak TUHAN dalam Firman = kebangunan rohani, ada kaitan dengan Firman. Mengerti kehendak TUHAN dalam Firman itu juga sama dengan bertekun. Kalau dulu jaman hujan awal adalah 'ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti = ada kaitan dengan Firman. Mengerti kehendak ALLAH dalam Firman = ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan Roti.

    Dan sekarang kepada kita adalah 'ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab = Firman pengajaran dan perjamuan suci. Dalam tabernakel menunjuk pada meja roti sajian. Kita bersekutu dengan YESUS Anak ALLAH di dalam Firman dan perjamuan suci. Jadi, tidak menunggu KKR-KKR. Kalau saudara tekun dalam pendalaman alkitab dimana ada Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci --> itulah kebangunan rohani, kita bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.

    Hati-hati bagi rekan-rekan hamba TUHAN, perjamuan suci tanpa pembukaan Firman, nanti akan menjadi kebiasaan. Itu sebabnya mohon kepada TUHAN, kalau ada perjamuan suci, harus ada pembukaan Firman, Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibukakan.

  2. Efesus 5 : 18, Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

    Kita penuh dengan Roh Kudus/melimpah dalam Roh Kudus bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus = ketekunan dalam persekutuan. Dulu di jaman rasul-rasul. jaman gereja hujan awal penuh dengan Roh Kudus, itulah ketekunan dalam persekutuan. Dan untuk sekarang adalah ketekunan dalam ibadah raya, biasanya pada hari Minggu dan dalam tabernakel menunjuk pada pelita emas. Penuh dengan Roh Kudus/meluap-luap dalam Roh Kudus itu ketekunan dalam persekutuan dengan Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus sehingga karunia-karunia semakin bertambah. Inilah kebangunan rohani!

  3. Efesus 5: 19, 20
    19. dan berkata- katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
    20. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

    Senantiasa mengucap syukur = memuji TUHAN dan menyembah TUHAN. Dulu ketekunan dalam berdoa, sekarang ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan. Inilah kebangunan rohani.
Bukan tidur, bukan mabuk, bukan lumpuh. Di bagian atas sudah diterangkan:
  • tidur = tidak memiliki Firman,
  • mabuk = tidak memiliki Roh Kudus,
  • lumpuh = tidak memiliki Kasih ALLAH.
Sekarang di dalam kebangunan rohani, apa yang menjadi praktek dari kebangunan rohani? Suasananya/posisinya harus berada di dalam tiga macam ibadah pokok/ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok = tergembala = hidup dalam kandang penggembalaan = hidup dalam sistim penggembalaan. Tidak pergi kesana-sini. Semoga kita dapat mengerti.

Praktek dari orang yang rohaninya dibangunkan/mengalami kebangunan rohani adalah --> Efesus 5 : 21, dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain, itu praktek kebangunan rohani adalah rendah hati. Kalau sombong bukan kebangunan rohani. Tidur, mabuk, lumpuh sampai mati rohani.

Apa yang menjadi tanda dari kerendahan hati itu?
  • Ada kemampuan untuk mengaku dosa dan bukan selalu menyalahkan orang lain. Mengaku dosa "saya yang salah" = orang dalam kebangunan rohani. Kalau orang selalu menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain --> sudah tahu keadaan rohaninya bagaimana yaitu ia dalam keadaan tidur, mabuk, lumpuh = mati rohani.

    Mungkin saudara sudah berpikir bahwa praktek dari kebangunan rohani itu yang hebat. Tetapi sebenarnya TUHAN menunjukkan yang sederhana yaitu kalau mengalami kebangunan rohani adalah kerendahan hati. Ada kemampuan untuk selalu mengaku dosa, bukan menghakimi atau menyalahkan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.


  • Filipi 2 : 3, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

    Menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Bukan mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian. Orang yang bisa menganggap orang lain lebih utama dari dirinya, tidak akan egois/tidak akan mementingkan diri.
Pelajaran yang saya catat dari bpk.pdt Totays alm, tingkat kerohanian dari seorang hamba TUHAN itu bukan dilihat dari khotbahnya, bukan dilihat dari jumlah jemaatnya tetapi dilihat bagaimana kerendahan hatinya = bagaimana ia menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Itulah hamba TUHAN yang berada dalam kebangunan rohani = tingkat rohaninya tinggi. Ini pelajaran bagi kita semua. Hamba TUHAN bukan hanya saya, semua kita hamba TUHAN, tetapi juga zangkoor --> mari! anggap yang lain lebih utama. Itu tingkat kerohanian kita sudah terbangun lebih tinggi. Kalau kita merasa yang lebih utama sehingga aku harus diperhatikan = rendah, bukan rendah hati tapi rendah rohani = tingkat rohani masih rendah.

Efesus 5 : 21, dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

takut akan TUHAN. Takut akan Kristus = Inilah Pribadi YESUS.
Halelujah, TUHAN menolong kita semua.

Yesaya 11 : 1-3
1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
3. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Terj.lama --> Yesaya 11 : 3 a, Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan,

Tunggul adalah batang padi yang sudah di potong = jerami. kalau dalam perjanjian lama bernafas, dengan takut akan TUHAN. Jadi dimana-mana takut akan TUHAN, bukan takut pada gembala. Kalau gembala ada, rajin. Kalau gembala pergi, maka ia juga pergi --> takut sama gembala.

Ini bernafas dengan takut akan TUHAN. Coba saudara di kantor, saudara bernafas atau tidak, di bawah kolong-pun, saudara bernafas, takut akan TUHAN. Ini kebangunan rohani, dengan praktek takut akan TUHAN.
Contohnya seperti TUHAN YESUS --> Tunas keluar dari tunggul Isai. Keturunan Isai, keturunan Daud itulah TUHAN YESUS, Raja Damai.

Takut akan TUHAN = taat, dengar-dengaran = hidup dalam urapan Roh TUHAN = Roh TUHAN ada pada-Nya. Jadi takut akan TUHAN = berada dalam urapan Roh Kudus = hidup dalam urapan Roh Kudus = taat, dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi praktek dari kebangunan rohani adalah:
  • rendah hati/ merendahkan diri dan
  • takut akan TUHAN dalam urapan Roh.Kudus
Kalau kita merendahkan diri = mengaku dosa, jangan menyalahkan orang untuk membenarkan diri. Kalau TUHAN YESUS merendahkan diri untuk mengakui dosa kita di kayu salib. Dia Yang tidak mengenal dosa, Dia tidak pernah berbuat dosa tetapi harus mengakui dosa kita di kayu salib/taat sampai mati di kayu salib. Inilah kebangunan rohani. Contohnya TUHAN YESUS.

Filipi 2 : 8, 9
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Mati di kayu salib = mati terkutuk.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kalau kita dalam praktek/dalam posisi/dalam suasana kebangunan rohani = tergembala. Maka ada prakteknya seperti TUHAN YESUS, memang kelihatan hancur di kayu salib tetapi di ayat 9 --> ALLAH sangat meninggikan Dia, luar biasa! Inilah TUHAN YESUS Yang merendahkan diri sebagai Manusia dan taat sampai mati bahkan mati di kayu salib/mati terkutuk di kayu salib.

Kita akan membandingkan dengan Yesaya 52, dan juga dengan Yesaya 53 --> inilah mati terkutuk, kalau mati biasa masih bagus, orang yang mati wajar, wajahnya masih terlihat bagus bahkan ada yang memuji-muji. Seringkali yang menghiasi jenazah berkata: pak, almarhum ini merasa damai sebab ia tersenyum. Tetapi TUHAN YESUS mati terkutuk, sehingga keadaannya sangat mengerikan.

Yesaya 52 : 13, 14
13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --

Ini mati terkutuk di atas kayu salib, sampai bukan seperti manusia lagi, permisi berbicara = Wajah-Nya seperti binatang, seperti setan karena menanggung dosa manusia.

Yesaya 53 : 1-3
1. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
2. Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

Inilah TUHAN YESUS sebagai contoh dari orang yang berada dalam praktek kebangunan rohani yaitu merendahkan diri, taat sampai mati terkutuk di kayu salib. Di atas kayu salib Dia menjadi begitu buruk, tidak diperhitungkan lagi oleh manusia bagaikan tunggul. Tunggul itu, kalau padi sudah berbuah, kemudian di panen, disabit tinggal tunggul, dan tunggul ini tidak dianggap oleh orang, dan hanya di injak-injak di sawah.
Itulah TUHAN YESUS di atas kayu salib:
  • Wajah-Nya buruk,
  • tidak mau di pandang,
  • tidak masuk hitungan,
  • biasa dianggap menderita.
Menderita bagaikan tunggul tetapi dari tunggul dapat keluar tunas yang berbuah, luar biasa. Ini kuasa kebangkitan, Dia mati dengan terkutuk bagaikan menjadi tunggul, sesuatu yang tak berguna, batang tanaman yang sudah dipotong, tidak berguna lagi, tetapi Dia bangkit dengan kuasa kebangkitan:
  • Dia bertunas/tunggul mengeluarkan tunas,
  • Dia ditinggikan sampai di Tahta TUHAN = dipermuliakan sampai di Tahta TUHAN.
Inilah kuasa kebangkitan --> dari tunggul bisa bertunas, padahal sudah mati bisa bertunas dan berbuah. Supaya apa? Kalau TUHAN YESUS rela sampai merendahkan Diri, taat sampai mati di kayu salib, mati terkutuk bagaikan tunggul/sesuatu yang tak berguna bagi manusia tetapi dapat bertunas dan berbuah, dapat dipermuliakan supaya kalau ada kehidupan yang seperti tunggul sekarang ini, asalkan kita dalam posisi kebangunan rohani, tergembala yang baik, tekun, asalkan kita dalam praktek kebangunan rohani, rendah hati dan taat, tunggul juga dapat menghasilkan tunas.

Tunggul itu saya beri difinisi seperti kehidupan saya dan saudara seperti tunggul/ batang yang sudah dipotong. Tunggul itu adalah sesuatu yang sudah tidak berharga, tidak berguna, tidak layak. Mungkin hidup kita tidak berharga, ijazah tidak ada, uang tidak ada, tidak berharga dan tidak layak, yang ada hanyalah dosa-dosa. Jangan putus asa, sebab tidak kebetulan kita mendengar Firman ini. TUHAN mau membawa kita untuk bertunas, dari tunggul yang tidak berguna bisa bertunas, dan juga dapat berbuah.

Kalau tanaman padi itu masih ada gunanya, sebab ada bulir-bulirnya/buahnya sehingga masih dipandang orang. Tetapi tunggul adalah sesuatu yang mati, di vonis mati, mau apa lagi? Mungkin kita ada penyakit yang sudah di vonis mati dan lain-lain. Itulah tunggul, sesuatu yang sudah mati, tidak ada harapan lagi.
Tetapi kalau tunggul itu/kehidupan kita mau berada dalam posisi kebangunan rohani, tergembala dengan baik, mau mempraktekan kebangunan rohani yaitu rendah hati dan taat seperti TUHAN, maka dia akan mengalami kuasa kebangkitan. Tunggul akan menghasilkan tunas, itulah kehidupan yang di urapi.

Kalau dalam kebangunan rohani, tunggul di urapi oleh TUHAN, sehingga menjadi bertunas. Tunas itu adalah kehidupan yang penuh harapan, yang tadinya tidak ada harapan, tidak berharga. Kalau kita melihat tumbuhan yang sudah bertunas maka akan ada harapan untuk berbuah dan seterusnya.

BERTUNAS: berarti kehidupan yang penuh harapan, baik secara jasmani, kita diperlihara oleh TUHAN, disembuhkan oleh TUHAN, ditolong oleh TUHAN = ada masa depan yang penuh harapan, ada tunas yang tadinya sudah tidak ada lagi, mati, tidak ada masa depan. Tapi kalau kita tergembala, taat, dan rendah hati --> ini sudah cukup, kita akan diurapi dan akan bertunas, sebab ada kuasa kebangkitan oleh Roh Kudus Yang membangkitkan YESUS.

Kehidupan yang penuh harapan, baik secara jasmani, kita dipelihara dan diberkati oleh TUHAN = kehidupan yang mulai bertunas. Mungkin toko sudah mati, tetapi kalau kita mau masuk/berada pada posisi:
  • kebangunan rohani,
  • tergembala dengan baik,
  • tekun,
  • mau taat dengar-dengaran,
  • rendah hati.
Secara rohani:
  • kita dapat hidup benar,
  • hidup suci, maka kita akan diurapi/ada kuasa kebangkitan oleh Roh.Kudus, maka kita akan bertunas/mulai kelihatan sampai menjadi sempurna. Inilah buah yang terakhir yaitu kesempurnaan = menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mungkin pelayanan sudah tinggal menutup gereja sebab tidak ada yang datang. Mari! kita terlebih dahulu yang harus mengalami kebangunan rohani, sebab kalau kita tidak berada pada posisi kebangunan rohani, bagaimana jemaat mau kebangunan rohani? tentu tidak bisa. Kita yang harus tekun/ kebangunan rohani, pasti ada tunas-tunas, mulai jiwa berdatangan dan lain-lain.

Secara jasmani kita ditolong, secara rohani mulai kita dapat hidup benar, yang dalam dosa mulai hidup benar, bisa bertobat, hidup suci sampai satu waktu menjadi sempurna = menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

BERTUNAS: kehidupan yang penuh harapan pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kali. Kita tidak lagi seperti pencuri kalau kita berjaga-jaga dan berada

dalam kebangunan rohani.

Kehidupan yang penuh harapan:
-) kita akan melihat Dia Muka dengan muka,
-) kita akan terangkat bersama Dia selama-lamanya. Tidak perlu mengalami kiamat.

TUHAN mau menyediakan tunas sekarang ini, tunas itu tumbuh padahal sudah menjadi tunggul/sudah menjadi batang yang mati, sudah tidak bisa. Tetapi tunas itu tumbuh oleh kuasa kebangkitan YESUS dan tidak dapat dihalangi oleh apapun juga.

Tadi disebutkan tunas tumbuh dari tanah kering, tanah berbatu-batu. Mungkin kita menghadapi tanah kering, berbatu-batu = kesulitan. Tetapi tunas akan selalu muncul = tidak dapat dikalahkan. Mungkin manusia sudah berkata --> "aduh sudah sulit sebab sudah menjadi tunggul, dan juga berada di batu-batu, bagaimana?

Sudah tidak ada tunas --> mau keluar tidak bisa, sebab tertutup batu = mati. Tetapi kalau kita berada dalam posisi kebangunan rohani, tergembala, dengan praktek rendah hati, taat --> ada kuasa kebangkitan YESUS/ada kuasa kebangkitan Roh Kudus Yang akan memunculkan tunas, menumbuhkan tunas dan tidak bisa dihalangi oleh apapun juga. Itu sebabnya kita harus memanfaatkan kesempatan, mungkin sudah tidak ada harapan dan lain-lain, mohon kepada TUHAN dengan kuasa kebangkitan YESUS/ kuasa kebangkitan Roh Kudus Yang memunculkan tunas di dalam kehidupan kita sekalian. Jangan ada yang putus asa, jangan ada yang kecewa sebab TUHAN akan menolong.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 April 2016 (Senin Sore)
    ... April kita sudah bicara tentang membasuh tangan dan kaki sebelum makan--hanya memperhatikan yang jasmani dan tidak memperhatikan yang rohani inilah adat istiadat. Keadaan ini sama seperti berpesta tetapi tanpa air anggur hanya ada air cucian tangan dan kaki. Ini akibatnya kalau mempertahankan adat istiadat. Hati-hati Banyak ibadah dikatakan Segar om. Segar tetapi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Oktober 2015 (Kamis Sore)
    ... Kolose Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala Berada dalam gairah kesukaan daging. Keluaran Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari maka bangkitlah amarah Musa ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 22 Oktober 2014 (Rabu Malam)
    ... karena makanan merupakan penentu segalanya. Kalau ada makanan penggembalaan maka semuanya juga ada. Tugas utama domba adalah makan Firman penggembalaan mendengar dan taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan. Hasilnya kita mengalami pemeliharaan tubuh jiwa dan roh kita. kita tidak jatuh dalam kelaparan yang akan datang dan memuncak pada saat antikris berkuasa tidak masuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 November 2011 (Rabu Sore)
    ... dan empat alas tiang itu. pintu kemah untuk masuk ruangan suci. Keluaran . Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua kain ungu muda kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya tenunan yang berwarna-warna. pintu tirai tabir untuk masuk ruangan maha suci. Kita mempelajari PINTU TIRAI. Keluaran ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 November 2021 (Sabtu Sore)
    ... dalam perjanjian lama korban penyerahan diri sama dengan korban domba jantan I. Di dalam perjanjian baru korban domba jantan I sudah digenapi oleh kurban Yesus di kayu salib yang berbau harum di hadapan Allah Bapa. Jadi Yesus juga ada korban penyerahan diri untuk bisa dipakai. Jika kita mau mengikut dan melayani Tuhan maka ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari . Kata mereka kepadanya Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Kita harus bekerja di kebun anggur berarti kita menjadi imam-imam dan raja-raja--pelayan Tuhan hamba Tuhan--yang beribadah melayani Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Mei 2024 (Minggu Pagi)
    ... di dalamnya Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Syarat baptisan air yang benar adalah percaya Yesus dan bertobat mati terhadap dosa. Pelaksanaan ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Mei 2022 (Selasa Sore)
    ... . Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Hati nurani yang tidak baik yaitu penuh dengan kebencian mulai dari iri hati sampai kebencian tanpa alasan. Pembunuhan oleh orang-orang yang hatinya penuh dengan kebencian ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit dan marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. Manusia mau mencapai Surga dengan cara sendiri sama dengan kesombongan di luar rencana Tuhan. Akibatnya adalah akan dihancurkan sampai tersisa satu batu putus asa kecewa dibuang ke laut. Sebab keras ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Maret 2013 (Rabu Sore)
    ... untuk selama-lamanya. Yang pertama yaitu tahbisan seorang imam yang benar harus tetap untuk selama-lamanya. tidak ada pensiun. Keluaran terjemahan lama . suatu hukum yang kekal selama-lamanya kalau kita sudah ditahbiskan dalam tahbisan yang benar maka itu menjadi suatu hukum yang kekal dari Tuhan. Hukum di dunia ini bisa berubah-ubah tetapi hukum ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.