Injil
Matius 24, secara keseluruhan menunjuk tentang penghukuman TUHAN atas
dunia ini yang terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya,
dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap yang lazim disebut
kiamat. Kita mempelajari Matius 24 supaya kita tidak masuk dalam
kiamat, hancur bersama dunia tetapi kita justru terangkat bersama
TUHAN, jika YESUS datang kembali ke dua kalinya
.
Matius
24 : 3 - 44
tentang tujuh nubuat
.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay
26-ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> ay
32-ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay
36-ay 44
Kita
sudah kita mempelajari ayat 3-5 yaitu nubuat tentang
penyesat-penyesat atau pengajaran sesat.
Sekarang
kita akan mempelajari nubuat yang kedua yaitu
nubuat
tentang bangsa-bangsa
--> Matius
24 : 6 - 8
6.
Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.
Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus
terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7.
Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8.
Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang
zaman baru.
Inilah
saudaraku, ini kedatangan YESUS Yang kedua kalinya atau kiamat/
penghancuran dunia, terlebih dahulu ditandai dengan
kegoncangan-kegoncangan di dunia ini yang membuat ketakutan,
kegelisahan yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia ini termasuk
negara adikuasa. Kita melihat Amerika Serikat, negara adikuasa kalau
diancam terorisme, mereka juga merasa takut dan gelisah, baru diancam
dengan bom saja, seluruh rakyatnya sudah gelisah dan takut. Inilah
yang nanti akan terjadi.
1
Tesalonika 5 : 1-7
1.
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu
dituliskan kepadamu,
2.
karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti
pencuri pada malam.
3.
Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba
mereka
ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa
oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
4.
Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan,
sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5.
karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita
bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
6.
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga dan sadar.
7.
Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk,
mabuk waktu malam.
Jadi,
kita harus ekstra hati-hati sebab kedatangan YESUS ditandai dengan
kegoncangan yang membuat takut, gelisah. Bentuk dari kegoncangan
dapat bermacam-macam seperti perang, gempa, dan lain-lainnya yang
membuat takut, gelisah.
Yang
harus kita waspadai dan berhati-hati, kegoncangan-kegoncangan itu
terjadi justru pada saat semua dianggap damai dan aman. Dan hal ini
juga melanda gereja TUHAN yang berada didalam keadaan damai, aman,
semua lancar, pekerjaan lancar, kuliah lancar, diberkati TUHAN justru
gereja TUHAN mempunyai sikap yang salah, yaitu hidup dalam kegelapan
malam.
Apa
yang menjadi praktek yang salah/hidup dalam kegelapan malam dari
gereja TUHAN? Yaitu:
- tidur,
Semua aman, lancar, dan karena semua ada, menjadi tertidur tetapi
ini dalam arti secara rohani.
Tidur
rohani artinya:
- tidak
setia dalam ibadah pelayanan sampai non aktif,
- tidak
ada aktivitas dengan berbagai alasan yang masuk akal, dan
dibenarkan oleh akal manusia tetapi kalau membuat daging bertumbuh,
kita harus extra hati-hati dan waspada --> jangan diikuti.
Semoga kita mengerti.
- mabuk,
hidup dalam kegelapan malam : tidur, mabuk.
Mabuk
ini memiliki dua pengertian yaitu:
- merasa
mampu, orang mabuk itu merasa mampu. Coba orang mabuk itu digoda,
ia akan mengancam dan hendak memukul, tetapi baru satu langkah ia
sudah ambruk, tetapi merasa mampu. Kalau sudah mabuk, maka otak
tidak dapat tersambung, ia tertidur di dalam got/selokan, dia
berteriak-teriak dan bernyanyi dan merasa dirinya tidur diangkasa,
pada hal tidur di got/di selokan.
- Orang
mabuk rohani, merasa mampu, merasa kuat dalam aktivitas ibadah
pelayanan sehingga tidak mau dikontrol oleh kepala. Kepala itu
secara jasmani bisa gembala-gembala, pimpinan-pimpinan, tidak mau
dikontrol. Zangkoor tidak mau dikontrol, pimpinan zangkoor tidak
mau dinasihati, kalau dinasihati, menjadi marah sebab merasa kuat,
saya mampu, mau jalan sendiri = mabuk. Kepala itu terutama kepala
tertinggi yaitu YESUS/Firman. Tidak mau dikontrol oleh Firman
pengajaran yang benar sebab merasa Firman itu kuno dan mengatakan
bahwa Firman itu harus begini, dalam melayani harus begitu.
Mabuk:
- tidak
mau dikontrol oleh Firman pengajaran yang benar,
- tidak
sesuai lagi dengan Firman Pengajaran yg benar. Itu mabuk rohani,
kita harus berhati-hati. Tadi tidur = non aktif, tetapi mabuk =
aktif tetapi tidak mau dikontrol, bekerja seenaknya,
Mabuk
dalam arti yang kedua yaitu mabuk sungguhan yaitu jatuh dalam dosa
sampai pada puncak dosa yaitu dosa makan minum, mulai merokok,
mabuk sampai narkoba sampai dosa kawin-mengawinkan/dosa sex. Inilah
keadaan dari gereja TUHAN, waktu diberkati, juga bagi kami para
hamba-hamba TUHAN, waktu diberkati, waktu semua aman, damai,
kondusif, rumah tangga enak, semua enak, mulailah tertidur, dan
mulai mabuk --> tidak mau dikontrol oleh Firman, mendengar
Firman sambil tertawa-tawa, saat semua lancar, mendengar Firman
mengobrol dengan yang duduk disebelahnya.
Kalau
tertidur dan mabuk, maka akibatnya adalah:
- Tiba-tiba
akan dilanda kegoncangan-kegoncangan yang membuat kegelisahan dan
ketakutan = tidak
ada ketenangan.
- lebih
dahsyat lagi. Kedatangan YESUS Yang kedua kalinya seperti
pencuri/tidak terduga
bagi orang yang tidur, dan yang mabuk, sehingga dia akan
ketinggalan = tidak terangkat bersama Dia berarti hancur, bukan
hanya goncang, tetapi hancur bersama dunia/ kiamat, masuk kiamat.
Ini yang berbahaya, sebab kalau hidup seperti itu diteruskan, maka
tiba-tiba YESUS datang seperti pencuri.
Sikap
yang benar dalam keadaan damai --> 1
Tesalonika 5 : 6,
Sebab
itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi
berjaga-jaga dan sadar.
Inilah
sikap yang benar, dalam keadaan aman, damai, diberkati, semuanya
lancar, maka harus berjaga-jaga, apalagi kalau dalam keadaan
goncang, kuatir, takut, pahit nasibnya sudah jelas/mutlak harus
berjaga-jaga.
Mungkin
Firman ini keras, tetapi untuk menolong kita. Sedangkan yang berada
dalam keadaan damai, kalau tidak berjaga, nanti akan hancur, sebab
tiba-tiba dihantam kegoncangan, apalagi yang memang sudah goncang,
yang sudah gelisah, takut, hari-hari ini dalam kekurangan, bagaimana
mungkin tidak mau berjaga-jaga. Itu sebabnya kita harus
sungguh-sungguh serius dihari-hari ini. Semoga kita dapat lebih
mengerti.
Lukas
12 : 35-37
35.
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
36.
Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan
tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
37.
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika
ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat
pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang
melayani mereka.
Ada
tiga macam berjaga-jaga yaitu:
- Hendaklah
pinggangmu tetap berikat, itu berjaga-jaga. Pinggang
tetap berikat atau tetap berikat pinggang.
Apa
yang dimaksud dengan tetap berikat pinggang?
Efesus
6 : 14
Jadi
berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbaju zirahkan
keadilan
Yang
dimaksud dengan tetap berikat pinggang adalah kebenaran/hidup di
dalam kebenaran --> kita
hidup di dalam kebenaran
= berjaga-jaga. Yang tidak benar singkirkan.
Bagi kaum muda,
pergaulan yang tidak benar, yang membuat kita menjadi non aktif,
bergaul dalam bidang apa saja, mungkin menguntungkan daging,
menggembirakan daging tetapi menjadikan kita menjadi non
aktif/sampai kita tidak setia dalam ibadah, jangan mau itu, harus
disingkirkan.
Apa
yang dimaksud dengan kebenaran?
Yohanes
17 : 17
Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran.
Kuduskan/sucikanlah
mereka dalam kebenaran, jadi kebenaran sesuatu
sesuatu yang menguduskan, menyucikan.
Kalau digabung, maka kebenaran adalah Firman
yang menyucikan = Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua = hidup suci oleh Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua.
Jadi
kalau digabung, maka tetap berikat pinggang itu maksudnya bukan
semua harus memakai sabuk --> bukan
itu! Secara rohani, tetap berikat pinggang itu = berjaga-jaga,
artinya untuk sekarang adalah hidup
benar dan suci oleh pekerjaan Fiman pengajaran yang benar/Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Istilah
tetap
ini jangan dipisah-pisah, tetapi tetap berikat pinggang = selalu
hidup benar dan suci oleh pekerjaan Firman pengajaran yang
benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Secara
pribadi --> benar, berdagang benar/suci, bersekolah benar/suci,
bergaul benar/suci, melayani TUHAN benar/suci. Dimana saja, kapan
saja, situasi apa saja, selalu hidup benar dan suci oleh pekerjaan
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran
yang benar. Kita mencontohteladan Yohanes pembaptis yang diakui dia
hidup benar/suci.
Hasilnya kalau hidup benar/suci = selalu
berikat pinggang selalu, Tadi tidur merupakan akibat, tetapi kalau
berjaga-jaga sudah ada hasil merupakan positif.
Hasilnya:
- Markus
6 : 19, 20
19.
Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk
membunuh dia, tetapi tidak dapat,
20.
sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes
adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi
apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing,
namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Hasil
dari hidup benar dan suci ada
perlindungan dari TUHAN.
Menghadapi kegoncangan berupa gempa --> sudah berapa yang mati
saat terjadi gempa, dalam peperangan? Untuk ini diperlukan
perlindungan.
Siapa yang
bisa melindungi kita dari gempa? Sebut saja gedung yang bagaimana,
bahkan gedung yang diperkirakan jika terjadi gempa --> tidak
hancur. Yang dikira kokoh/ kuat, menjadi hancur. Siapa yang bisa
melindungi? Hidup benar dan suci, melindungi kita sehingga tangan
setan, tangan herodes yang merupakan gambaran setan tidak bisa
menjamah = maut tidak bisa menjamah kita. Dilindungi dari
kegoncangan-kegoncangan yang akan melanda dunia, bahkan
maut-pun/tangan setan tidak bisa menjamah kita sebab ada
perlindungan yang kuat dari TUHAN. Sungguh-sungguh.
- Lukas
12 : 37
Berbahagialah
hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan
mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani
mereka.
Jika
kita berikat pinggang/hidup benar dan suci, maka Tuan Yang kita
layani, juga berikat pinggang untuk melayani kita.
Jadi
TUHAN
juga akan memelihara kehidupan kita secara langsung dan ajaib
ditengah dunia yang sudah sulit dan goncang ini.
Mari! kalau kita sekarang masih hidup serba kekurangan --> mari,
periksa ikat pinggang. Apakah kita sudah hidup benar/hidup suci?
Kita mau mencari untung/laba, tetapi dengan cara yang tidak benar.
Memang mendapatkan laba yang besar, tetapi juga akan kehilangan
yang besar, bahkan lebih besar. Semoga kita bisa mengerti.
- Lukas
12 : 35b
Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Pelita
tetap menyala berarti ada
minyak,
selalu ada minyak, ini yang harus dijaga. Minyak itu menunjuk pada
urapan Roh Kudus. Selalu ada minyak berarti kita
selalu hidup di dalam urapan Roh kudus bahkan meluap-luap dalam Roh
Kudus
= ada minyak persediaan, sehingga selalu terang sebab pelita tetap
menyala.
Apa
yang menjadi prakteknya?
Roma
12: 11
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Prakteknya
yaitu setia
dan berkobar-kobar, menyala-nyala dalam melayani/dalam ibadah dan
pelayanan kepada TUHAN.
Kalau
kita setia dan menyala-nyala/berkobar bagaikan pelita menyala itu
mampu untuk menembusi kegelapan malam/akhir jaman. Sebab uang tidak
mampu. Coba kalau semua lampu digelapkan, gelap-gulita, saudara
keluarkan uang Rp. 10.000,- apalagi dari atas mimbar ini, mau
menuntun ke bawah, tidak bisa! jangankan untuk hidup, mau menuntun
untuk keluar saja tidak bisa.
Tapi menghadapi kegelapan malam
akhir jaman ini bukan uang, tetapi terang!! Setia dan berkobar
bagaikan pelita yang menyala, ini yang mampu menembusi kegelapan
malam.
Apa
yang dimaksud dengan kegelapan malam?:
- itulah
kesulitan. Sebab kalau malam sulit mencari uang. Coba kita
berjualan, kemudian semua lampu digelapkan --> kira-kira ada
yang membeli/tidak? Ini berarti di dalam kegelapan malam, semuanya
menjadi sulit. Dan juga terjadi goncangan, kesulitan-kesulitan
dalam berbagai hal, dalam berbagai bidang, tetapi kita dapat
menembusi
kegelapan malam. Inilah setia dan berkobar-kobar. Sangat di
sayangkan, kalau kita menghadapi pencobaan, kita justru tidak
setia, sebab dengan demikian, maka masalah kita tidak pernah
selesai.
- Kegelapan
malam, juga berbicara tentang puncaknya
dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Bagi kaum
muda perhatikan, jika saudara mulai tidak setia, maka itu berarti
saudara mulai terseret dalam kegelapan = pelita mulai padam. Entah
saudara belum berbuat, tetapi pandangan sudah mulai najis, mulai
senang dengar yang najis sehingga perkataan sudah mulai najis.
Suami-suami yang bekerja di kantor, kalau tidak setia dalam
ibadah pelayanan, mulai terseret dalam suasana kantor. Itu sebabnya
bagi para isteri-isteri yang berada di rumah tidak perlu merasa
kuatir, tetapi doakan suami agar tetap setia dan berkobar-kobar.
Selama suami setia dan berkobar-kobar, masih ada pertolongan TUHAN
= ada terang untuk menembusi kegelapan, dimanapun puncak dosa,
dimana-pun dia berada. Semoga kita dapat mengerti.
- Lukas
12 : 36
Dan
hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan
tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan
mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Menjaga
suasana pesta pernikahan.
Paling
sedikit di dalam pernikahan itu ada dua hal yaitu kasih. Pernikahan
itu tidak bisa lepas dari kasih dan kebahagiaan. Di dalam suasana
pernikahan, ada dua hal yang
tidak boleh dilupakan sebab penting yaitu kasih dan kebahagiaan.
Kedua hal ini kita dapatkan di dalam penyembahan/dalam doa
penyembahan. Jadi kalau mau bersuasana pesta, bukan tiap hari
merayakan pesta dengan menyediakan kue taart di rumah, kemudian
anak-anak setiap hari menyanyi --> bukan
seperti ini.
Tetapi kebahagiaan dan kasih = suasana pesta itu
didapatkan dalam doa penyembahan. Itu sebabnya untuk menjaga suasana
pesta harus banyak berdoa/ menyembah TUHAN.
Mari!
kalau nikah mau berbahagia, rumah tangga mau berbahagia bukan beli
mobil/ganti-ganti mobil --> boleh...silahkan!
Mau ganti televisi --> silakan kalau ada uang. Jangan membeli
dengan cara kredit ini kredit itu, sebab nanti dapat merepotkan -->
jangan ada keinginan. Mungkin jual beli rumah --> ganti yang
lebih besar --> silakan, kalau ada kemampuan. Tetapi bukan itu,
tetapi doa penyembahan, itulah pesta dalam rumah tangga.
Matius
17 : 2, 4
2.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang.
4.
Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada
di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga
kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia."
Matahari
itu adalah gambaran dari Kasih ALLAH. Dalam doa penyembahan bagaikan
ada matahari yang disinarkan di rumah tangga. Kalau dalam rumah
tangga banyak menyembah TUHAN bagaikan ada matahari/ada kehangatan
Kasih. Kalau tidak menyembah tuhan, tidak akan ada kehangatan -->
betapa gelapnya rumah tangga itu, betapa sedihnya.
Apalagi
rumah tangga yang baru memiliki seorang bayi --> mau
menjemur pakaian bayi --> tidak ada matahari, selama dua sampai
tiga hari. Pakaian sudah menumpuk, sehingga menjadi bau semuanya,
begitu menyedihkan.
Betapa
bahagianya --> Petrus
tidak pernah mengucapkan ini. Betapa bahagia kecuali dalam doa
penyembahan/betapa bahagianya aku. Bagi saudara yang tidak pernah
merasakan bahagia, selalu merasa tertekan atau sedih --> mari!
banyak menyembah TUHAN, sebab itu adalah kebahagiaan/suasana pesta.
Dalam doa penyembahan, kita mengalami keubahan hidup.
Penyembahan itu adalah proses perobekkan daging, dan memang sakit
bagi daging, sebab daging itu disalib, sehingga kita mengalami
keubahan hidup yaitu dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Keubahan hidup itu dimulai dari wajah --> Wajah YESUS
berubah. Wajah itu sama dengan hati, kalau hatinya senang, wajahnya
bulat. Kalau hatinya marah, maka wajahnya menjadi merah. Jadi, wajah
sama dengan hati.
Mari
sekarang ini! suasana pesta = suasana keubahan, suasana kasih,
suasana kebahagiaan. Sekali-pun kita berdoa berjam-jam, tetapi kalau
tidak berubah = tidak ada suasana pesta.
Di
ayat tiga di atas disebutkan ada Musa dan Elia -->
Matius
17 : 3,
Maka
nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Sekarang
kita akan melihat tentang Musa di dalam ktb Bilangan 12; waktu Musa
sebagai pimpinan, ia dikata-katai oleh Miryam, tetapi Musa hanya
berlutut di bawah Kaki TUHAN dan TUHAN katakan, bahwa Musa adalah
seorang yang paling lembut hatinya.
Tetapi
di Bilangan 20,
waktu
bangsa Israel kekurangan air, mereka sudah mengamuk dan hendak
melempari Musa dengan batu. Dan TUHAN berfirman kepada Musa untuk
berkata kepada gunung batu itu supaya gunung batu itu mengeluarkan
air. Tetapi Musa sudah tidak tahan menghadapi jemaat/bangsa Israel,
maka ia memukul gunung batu itu. Ternyata Musa masih keras hati -->
orang yang paling lembut saja, masih keras hati, dan kita dapat
membayangkan! Musa tidak berkata kepada gunung batu, tetapi ia
memukul dan ini berarti Musa tidak dengar-dengaran sehingga Musa
tidak diijinkan untuk masuk Kanaan.
Inilah
pelajaran pertama dari keubahan hidup. Musa saja yang diakui lembut,
bisa keras hati, tidak dengar-dengaran, apalagi Wijaya, apalagi kita,
itu sebabnya kita semua perlu untuk banyak menyembah TUHAN. Di saat
doa penyembahan inilah, Musa dapat sungguh-sungguh berubah.
Inilah,
mengapa kita tidak mau menyembah, apakah kita sudah lebih lembut dari
Musa? Musa sebagai pimpinan tertinggi, jemaatnya berapa ratusan ribu,
juta. Bayangkan, dikata-katai oleh wanita, tetapi Musa hanya
berlutut, tetapi ia masih juga dapat keras hati, masih tidak
dengar-dengaran.
Itu
sebabnya kekerasan hati perlu diubahkan. Lewat doa penyembahan, dari
keras hati, tidak dengar-dengaran diubahkan menjadi lemah lembut.
Mari sekarang ini, jangan keraskan hati, tetapi lembut dan taat
dengar-dengaran pada Firman penggembalan dan juga taat pada gembala,
jangan keras hati.
Elia,
pernah menyembelih empat ratus lima puluh nabi palsu, tetapi ia masih
keras hatinya dan putus asa menghadapi Isebel. Begitu ia diancam oleh
Isebel akan dibunuh, Elia menjadi putus asa dan minta mati -->
I
Raja-Raja 19 : 1 - 4
1.Ketika
Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan
perihal
Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
2.
maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia:
"Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat
nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
3.
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan
setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia
meninggalkan bujangnya di sana.
4.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya,
lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati,
katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku,
sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Elia
menjadi putus asa dan kecewa sampai minta mati. Inilah Elia, hatinya
keras, gampang kecewa, putus asa atau gampang bangga. Baru berhasil
sedikit sudah merasa bangga/sombong = hati yang keras. Tetapi orang
kecewa, orang putus asa itu juga sombong. Lewat doa penyembahan kita
akan diubahkan --> hati, menjadi rendah hati = menyerah sepenuh
kepada TUHAN, tidak bangga, tidak kecewa tetapi menyerah sepenuh
kepada TUHAN.
Mari!
kalau hati keras, tidak taat, sombong, maka kehidupan itu tidak akan
tenang seperti Elia, sebab takut akan goncangan sehingga ia akan
merasa letih lesu dan berbeban berat.
Mungkin
sekarang ini ada yang berbeban berat, letih lesu, selalu merasa
takut, dan kuatir --> hati ini belum beres. Mungkin belum lemah
lembut seperti Musa, tidak taat. Mungkin masih tinggi hati seperti
Elia, gampang putus asa, gampang bangga dengan sesuatu, biar lewat
doa ini kita diubahkan. Belajar pada YESUS di kayu salib, Dia lemah
lembut, rendah hati, sebab di situ ada ketenangan.
Ooo...puji
Tuhan:
- berjaga-jaga
--> pemeliharaan,
- hidup
benar/suci ada pemeliharaan,
- setia,
berkobar-kobar, pelita menyala sehingga ada penyelesaian dari segala
masalah = menembusi kegelapan.
- suasana
pesta, doa penyembahan --> kita menjadi tenang.
Matius
11 : 28-30
28.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
29.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Jika
sekarang ini kita mau berubah menjadi lemah lembut --> taat
dengar-dengaran apa-pun risikonya/apa-pun yang harus kita bayar dan
juga rendah hati --> keubahan hidup. Kalau kita mau berubah malam
ini, lemah lembut, taat, dengar-dengaran apapun resikonya. Menyerah
sepenuh, jangan bangga kalau berhasil. Jangan putus asa, kecewa kalau
masih gagal, tetapi menyerah sepenuh, maka disitu akan ada
ketenangan, segala kegoncangan, ketakutan, kekuatiran akan lenyap,
wajah bisa berseri-seri, tidak lagi berwajah muram.
Kemudian
semua menjadi enak dan ringan, semakin hari semakin enak dan ringan.
Secara pribadi, hidup enak dan ringan. Nikah makin enak dan ringan.
Pekerjaan makin enak dan ringan. Semua makin enak dan ringan sehingga
waktu kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, kita akan menjadi paling
enak dan ringan, sebab kita akan terangkat ke surga dan bertemu
dengan YESUS dan mengalami kebahagian selamanya bersama dengan-Nya.
Kalau berat tidak bisa terangkat, harus ringan. Sementara dunia
hancur, menjadi semakin berat, semakin tidak enak, dan semakin
hancur.
Saya
harus dikoreksi, saudara juga. Kalau hidup kita semakin tidak enak,
makin hancur, hati keras dan hati sombong jangan dibiarkan, perlu
diubahkan. Sebab kalau sudah rendah hati dan lemah lembut, pasti akan
menjadi enak dan ringan sampai TUHAN datang, kita akan terangkat
bersama dengan Dia.
TUHAN memberkati.1