Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24, secara keseluruhan menunjuk tentang penghukuman TUHAN atas dunia ini yang terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap yang lazim disebut kiamat. Kita mempelajari Matius 24 supaya kita tidak masuk dalam kiamat, hancur bersama dunia tetapi kita justru terangkat bersama TUHAN, jika YESUS datang kembali ke dua kalinya.

Matius 24 : 3 - 44 tentang tujuh nubuat.

Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3-ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6-ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay 9-ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15-ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 26-ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> ay 32-ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36-ay 44
Kita sudah kita mempelajari ayat 3-5 yaitu nubuat tentang penyesat-penyesat atau pengajaran sesat.
Sekarang kita akan mempelajari nubuat yang kedua yaitu nubuat tentang bangsa-bangsa --> Matius 24 : 6 - 8
6. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Inilah saudaraku, ini kedatangan YESUS Yang kedua kalinya atau kiamat/ penghancuran dunia, terlebih dahulu ditandai dengan kegoncangan-kegoncangan di dunia ini yang membuat ketakutan, kegelisahan yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia ini termasuk negara adikuasa. Kita melihat Amerika Serikat, negara adikuasa kalau diancam terorisme, mereka juga merasa takut dan gelisah, baru diancam dengan bom saja, seluruh rakyatnya sudah gelisah dan takut. Inilah yang nanti akan terjadi.

1 Tesalonika 5 : 1-7
1. Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
2. karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
3. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba
mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
4. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5. karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
6. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
7. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Jadi, kita harus ekstra hati-hati sebab kedatangan YESUS ditandai dengan kegoncangan yang membuat takut, gelisah. Bentuk dari kegoncangan dapat bermacam-macam seperti perang, gempa, dan lain-lainnya yang membuat takut, gelisah.

Yang harus kita waspadai dan berhati-hati, kegoncangan-kegoncangan itu terjadi justru pada saat semua dianggap damai dan aman. Dan hal ini juga melanda gereja TUHAN yang berada didalam keadaan damai, aman, semua lancar, pekerjaan lancar, kuliah lancar, diberkati TUHAN justru gereja TUHAN mempunyai sikap yang salah, yaitu hidup dalam kegelapan malam.

Apa yang menjadi praktek yang salah/hidup dalam kegelapan malam dari gereja TUHAN? Yaitu:
  1. tidur, Semua aman, lancar, dan karena semua ada, menjadi tertidur tetapi ini dalam arti secara rohani.
    Tidur rohani artinya:
    • tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai non aktif,
    • tidak ada aktivitas dengan berbagai alasan yang masuk akal, dan dibenarkan oleh akal manusia tetapi kalau membuat daging bertumbuh, kita harus extra hati-hati dan waspada --> jangan diikuti. Semoga kita mengerti.

  2. mabuk, hidup dalam kegelapan malam : tidur, mabuk.
    Mabuk ini memiliki dua pengertian yaitu:
    • merasa mampu, orang mabuk itu merasa mampu. Coba orang mabuk itu digoda, ia akan mengancam dan hendak memukul, tetapi baru satu langkah ia sudah ambruk, tetapi merasa mampu. Kalau sudah mabuk, maka otak tidak dapat tersambung, ia tertidur di dalam got/selokan, dia berteriak-teriak dan bernyanyi dan merasa dirinya tidur diangkasa, pada hal tidur di got/di selokan.

    • Orang mabuk rohani, merasa mampu, merasa kuat dalam aktivitas ibadah pelayanan sehingga tidak mau dikontrol oleh kepala. Kepala itu secara jasmani bisa gembala-gembala, pimpinan-pimpinan, tidak mau dikontrol. Zangkoor tidak mau dikontrol, pimpinan zangkoor tidak mau dinasihati, kalau dinasihati, menjadi marah sebab merasa kuat, saya mampu, mau jalan sendiri = mabuk. Kepala itu terutama kepala tertinggi yaitu YESUS/Firman. Tidak mau dikontrol oleh Firman pengajaran yang benar sebab merasa Firman itu kuno dan mengatakan bahwa Firman itu harus begini, dalam melayani harus begitu.

      Mabuk:
      1. tidak mau dikontrol oleh Firman pengajaran yang benar,
      2. tidak sesuai lagi dengan Firman Pengajaran yg benar. Itu mabuk rohani, kita harus berhati-hati. Tadi tidur = non aktif, tetapi mabuk = aktif tetapi tidak mau dikontrol, bekerja seenaknya,

      Mabuk dalam arti yang kedua yaitu mabuk sungguhan yaitu jatuh dalam dosa sampai pada puncak dosa yaitu dosa makan minum, mulai merokok, mabuk sampai narkoba sampai dosa kawin-mengawinkan/dosa sex. Inilah keadaan dari gereja TUHAN, waktu diberkati, juga bagi kami para hamba-hamba TUHAN, waktu diberkati, waktu semua aman, damai, kondusif, rumah tangga enak, semua enak, mulailah tertidur, dan mulai mabuk --> tidak mau dikontrol oleh Firman, mendengar Firman sambil tertawa-tawa, saat semua lancar, mendengar Firman mengobrol dengan yang duduk disebelahnya.

    Kalau tertidur dan mabuk, maka akibatnya adalah:
    • Tiba-tiba akan dilanda kegoncangan-kegoncangan yang membuat kegelisahan dan ketakutan = tidak ada ketenangan.
    • lebih dahsyat lagi. Kedatangan YESUS Yang kedua kalinya seperti pencuri/tidak terduga bagi orang yang tidur, dan yang mabuk, sehingga dia akan ketinggalan = tidak terangkat bersama Dia berarti hancur, bukan hanya goncang, tetapi hancur bersama dunia/ kiamat, masuk kiamat. Ini yang berbahaya, sebab kalau hidup seperti itu diteruskan, maka tiba-tiba YESUS datang seperti pencuri.

    Sikap yang benar dalam keadaan damai --> 1 Tesalonika 5 : 6, Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

    Inilah sikap yang benar, dalam keadaan aman, damai, diberkati, semuanya lancar, maka harus berjaga-jaga, apalagi kalau dalam keadaan goncang, kuatir, takut, pahit nasibnya sudah jelas/mutlak harus berjaga-jaga.
Mungkin Firman ini keras, tetapi untuk menolong kita. Sedangkan yang berada dalam keadaan damai, kalau tidak berjaga, nanti akan hancur, sebab tiba-tiba dihantam kegoncangan, apalagi yang memang sudah goncang, yang sudah gelisah, takut, hari-hari ini dalam kekurangan, bagaimana mungkin tidak mau berjaga-jaga. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini. Semoga kita dapat lebih mengerti.

Lukas 12 : 35-37
35. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
36. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
37. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

Ada tiga macam berjaga-jaga yaitu:
  1. Hendaklah pinggangmu tetap berikat, itu berjaga-jaga. Pinggang tetap berikat atau tetap berikat pinggang.
    Apa yang dimaksud dengan tetap berikat pinggang?

    Efesus 6 : 14
    Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbaju zirahkan keadilan

    Yang dimaksud dengan tetap berikat pinggang adalah kebenaran/hidup di dalam kebenaran --> kita hidup di dalam kebenaran = berjaga-jaga. Yang tidak benar singkirkan.

    Bagi kaum muda, pergaulan yang tidak benar, yang membuat kita menjadi non aktif, bergaul dalam bidang apa saja, mungkin menguntungkan daging, menggembirakan daging tetapi menjadikan kita menjadi non aktif/sampai kita tidak setia dalam ibadah, jangan mau itu, harus disingkirkan.

    Apa yang dimaksud dengan kebenaran?
    Yohanes 17 : 17
    Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

    Kuduskan/sucikanlah mereka dalam kebenaran, jadi kebenaran sesuatu sesuatu yang menguduskan, menyucikan. Kalau digabung, maka kebenaran adalah Firman yang menyucikan = Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = hidup suci oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Jadi kalau digabung, maka tetap berikat pinggang itu maksudnya bukan semua harus memakai sabuk --> bukan itu! Secara rohani, tetap berikat pinggang itu = berjaga-jaga, artinya untuk sekarang adalah hidup benar dan suci oleh pekerjaan Fiman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Istilah tetap ini jangan dipisah-pisah, tetapi tetap berikat pinggang = selalu hidup benar dan suci oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Secara pribadi --> benar, berdagang benar/suci, bersekolah benar/suci, bergaul benar/suci, melayani TUHAN benar/suci. Dimana saja, kapan saja, situasi apa saja, selalu hidup benar dan suci oleh pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar. Kita mencontohteladan Yohanes pembaptis yang diakui dia hidup benar/suci.
    Hasilnya kalau hidup benar/suci = selalu berikat pinggang selalu, Tadi tidur merupakan akibat, tetapi kalau berjaga-jaga sudah ada hasil merupakan positif.

    Hasilnya:
    • Markus 6 : 19, 20
      19. Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
      20. sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

      Hasil dari hidup benar dan suci ada perlindungan dari TUHAN. Menghadapi kegoncangan berupa gempa --> sudah berapa yang mati saat terjadi gempa, dalam peperangan? Untuk ini diperlukan perlindungan.

      Siapa yang bisa melindungi kita dari gempa? Sebut saja gedung yang bagaimana, bahkan gedung yang diperkirakan jika terjadi gempa --> tidak hancur. Yang dikira kokoh/ kuat, menjadi hancur. Siapa yang bisa melindungi? Hidup benar dan suci, melindungi kita sehingga tangan setan, tangan herodes yang merupakan gambaran setan tidak bisa menjamah = maut tidak bisa menjamah kita. Dilindungi dari kegoncangan-kegoncangan yang akan melanda dunia, bahkan maut-pun/tangan setan tidak bisa menjamah kita sebab ada perlindungan yang kuat dari TUHAN. Sungguh-sungguh.

    • Lukas 12 : 37
      Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

      Jika kita berikat pinggang/hidup benar dan suci, maka Tuan Yang kita layani, juga berikat pinggang untuk melayani kita.
      Jadi TUHAN juga akan memelihara kehidupan kita secara langsung dan ajaib ditengah dunia yang sudah sulit dan goncang ini. Mari! kalau kita sekarang masih hidup serba kekurangan --> mari, periksa ikat pinggang. Apakah kita sudah hidup benar/hidup suci? Kita mau mencari untung/laba, tetapi dengan cara yang tidak benar. Memang mendapatkan laba yang besar, tetapi juga akan kehilangan yang besar, bahkan lebih besar. Semoga kita bisa mengerti.

  2. Lukas 12 : 35b
    Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

    Pelita tetap menyala berarti ada minyak, selalu ada minyak, ini yang harus dijaga. Minyak itu menunjuk pada urapan Roh Kudus. Selalu ada minyak berarti kita selalu hidup di dalam urapan Roh kudus bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus = ada minyak persediaan, sehingga selalu terang sebab pelita tetap menyala.

    Apa yang menjadi prakteknya?
    Roma 12: 11
    Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    P
    rakteknya yaitu setia dan berkobar-kobar, menyala-nyala dalam melayani/dalam ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.
    Kalau kita setia dan menyala-nyala/berkobar bagaikan pelita menyala itu mampu untuk menembusi kegelapan malam/akhir jaman. Sebab uang tidak mampu. Coba kalau semua lampu digelapkan, gelap-gulita, saudara keluarkan uang Rp. 10.000,- apalagi dari atas mimbar ini, mau menuntun ke bawah, tidak bisa! jangankan untuk hidup, mau menuntun untuk keluar saja tidak bisa.

    Tapi menghadapi kegelapan malam akhir jaman ini bukan uang, tetapi terang!! Setia dan berkobar bagaikan pelita yang menyala, ini yang mampu menembusi kegelapan malam.

    Apa yang dimaksud dengan kegelapan malam?:
    • itulah kesulitan. Sebab kalau malam sulit mencari uang. Coba kita berjualan, kemudian semua lampu digelapkan --> kira-kira ada yang membeli/tidak? Ini berarti di dalam kegelapan malam, semuanya menjadi sulit. Dan juga terjadi goncangan, kesulitan-kesulitan dalam berbagai hal, dalam berbagai bidang, tetapi kita dapat menembusi kegelapan malam. Inilah setia dan berkobar-kobar. Sangat di sayangkan, kalau kita menghadapi pencobaan, kita justru tidak setia, sebab dengan demikian, maka masalah kita tidak pernah selesai.

    • Kegelapan malam, juga berbicara tentang puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Bagi kaum muda perhatikan, jika saudara mulai tidak setia, maka itu berarti saudara mulai terseret dalam kegelapan = pelita mulai padam. Entah saudara belum berbuat, tetapi pandangan sudah mulai najis, mulai senang dengar yang najis sehingga perkataan sudah mulai najis.

      Suami-suami yang bekerja di kantor, kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan, mulai terseret dalam suasana kantor. Itu sebabnya bagi para isteri-isteri yang berada di rumah tidak perlu merasa kuatir, tetapi doakan suami agar tetap setia dan berkobar-kobar. Selama suami setia dan berkobar-kobar, masih ada pertolongan TUHAN = ada terang untuk menembusi kegelapan, dimanapun puncak dosa, dimana-pun dia berada. Semoga kita dapat mengerti.

  3. Lukas 12 : 36
    Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

    Menjaga suasana pesta pernikahan.
    Paling sedikit di dalam pernikahan itu ada dua hal yaitu kasih. Pernikahan itu tidak bisa lepas dari kasih dan kebahagiaan. Di dalam suasana pernikahan, ada dua hal yang tidak boleh dilupakan sebab penting yaitu kasih dan kebahagiaan. Kedua hal ini kita dapatkan di dalam penyembahan/dalam doa penyembahan. Jadi kalau mau bersuasana pesta, bukan tiap hari merayakan pesta dengan menyediakan kue taart di rumah, kemudian anak-anak setiap hari menyanyi --> bukan seperti ini.

    Tetapi kebahagiaan dan kasih = suasana pesta itu didapatkan dalam doa penyembahan. Itu sebabnya untuk menjaga suasana pesta harus banyak berdoa/ menyembah TUHAN.

    Mari! kalau nikah mau berbahagia, rumah tangga mau berbahagia bukan beli mobil/ganti-ganti mobil --> boleh...silahkan! Mau ganti televisi --> silakan kalau ada uang. Jangan membeli dengan cara kredit ini kredit itu, sebab nanti dapat merepotkan --> jangan ada keinginan. Mungkin jual beli rumah --> ganti yang lebih besar --> silakan, kalau ada kemampuan. Tetapi bukan itu, tetapi doa penyembahan, itulah pesta dalam rumah tangga.

    Matius 17 : 2, 4
    2. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
    4. Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

    Matahari itu adalah gambaran dari Kasih ALLAH. Dalam doa penyembahan bagaikan ada matahari yang disinarkan di rumah tangga. Kalau dalam rumah tangga banyak menyembah TUHAN bagaikan ada matahari/ada kehangatan Kasih. Kalau tidak menyembah tuhan, tidak akan ada kehangatan --> betapa gelapnya rumah tangga itu, betapa sedihnya.

    Apalagi rumah tangga yang baru memiliki seorang bayi --> mau menjemur pakaian bayi --> tidak ada matahari, selama dua sampai tiga hari. Pakaian sudah menumpuk, sehingga menjadi bau semuanya, begitu menyedihkan.

    Betapa bahagianya --> Petrus tidak pernah mengucapkan ini. Betapa bahagia kecuali dalam doa penyembahan/betapa bahagianya aku. Bagi saudara yang tidak pernah merasakan bahagia, selalu merasa tertekan atau sedih --> mari! banyak menyembah TUHAN, sebab itu adalah kebahagiaan/suasana pesta.

    Dalam doa penyembahan, kita mengalami keubahan hidup. Penyembahan itu adalah proses perobekkan daging, dan memang sakit bagi daging, sebab daging itu disalib, sehingga kita mengalami keubahan hidup yaitu dari manusia daging menjadi manusia rohani.
    Keubahan hidup itu dimulai dari wajah --> Wajah YESUS berubah. Wajah itu sama dengan hati, kalau hatinya senang, wajahnya bulat. Kalau hatinya marah, maka wajahnya menjadi merah. Jadi, wajah sama dengan hati.
Mari sekarang ini! suasana pesta = suasana keubahan, suasana kasih, suasana kebahagiaan. Sekali-pun kita berdoa berjam-jam, tetapi kalau tidak berubah = tidak ada suasana pesta.

Di ayat tiga di atas disebutkan ada Musa dan Elia --> Matius 17 : 3, Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

Sekarang kita akan melihat tentang Musa di dalam ktb Bilangan 12; waktu Musa sebagai pimpinan, ia dikata-katai oleh Miryam, tetapi Musa hanya berlutut di bawah Kaki TUHAN dan TUHAN katakan, bahwa Musa adalah seorang yang paling lembut hatinya.

Tetapi di Bilangan 20, waktu bangsa Israel kekurangan air, mereka sudah mengamuk dan hendak melempari Musa dengan batu. Dan TUHAN berfirman kepada Musa untuk berkata kepada gunung batu itu supaya gunung batu itu mengeluarkan air. Tetapi Musa sudah tidak tahan menghadapi jemaat/bangsa Israel, maka ia memukul gunung batu itu. Ternyata Musa masih keras hati --> orang yang paling lembut saja, masih keras hati, dan kita dapat membayangkan! Musa tidak berkata kepada gunung batu, tetapi ia memukul dan ini berarti Musa tidak dengar-dengaran sehingga Musa tidak diijinkan untuk masuk Kanaan.

Inilah pelajaran pertama dari keubahan hidup. Musa saja yang diakui lembut, bisa keras hati, tidak dengar-dengaran, apalagi Wijaya, apalagi kita, itu sebabnya kita semua perlu untuk banyak menyembah TUHAN. Di saat doa penyembahan inilah, Musa dapat sungguh-sungguh berubah.

Inilah, mengapa kita tidak mau menyembah, apakah kita sudah lebih lembut dari Musa? Musa sebagai pimpinan tertinggi, jemaatnya berapa ratusan ribu, juta. Bayangkan, dikata-katai oleh wanita, tetapi Musa hanya berlutut, tetapi ia masih juga dapat keras hati, masih tidak dengar-dengaran.

Itu sebabnya kekerasan hati perlu diubahkan. Lewat doa penyembahan, dari keras hati, tidak dengar-dengaran diubahkan menjadi lemah lembut. Mari sekarang ini, jangan keraskan hati, tetapi lembut dan taat dengar-dengaran pada Firman penggembalan dan juga taat pada gembala, jangan keras hati.

Elia, pernah menyembelih empat ratus lima puluh nabi palsu, tetapi ia masih keras hatinya dan putus asa menghadapi Isebel. Begitu ia diancam oleh Isebel akan dibunuh, Elia menjadi putus asa dan minta mati --> I Raja-Raja 19 : 1 - 4
1.Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan
perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
2. maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
3. Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
4. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Elia menjadi putus asa dan kecewa sampai minta mati. Inilah Elia, hatinya keras, gampang kecewa, putus asa atau gampang bangga. Baru berhasil sedikit sudah merasa bangga/sombong = hati yang keras. Tetapi orang kecewa, orang putus asa itu juga sombong. Lewat doa penyembahan kita akan diubahkan --> hati, menjadi rendah hati = menyerah sepenuh kepada TUHAN, tidak bangga, tidak kecewa tetapi menyerah sepenuh kepada TUHAN.

Mari! kalau hati keras, tidak taat, sombong, maka kehidupan itu tidak akan tenang seperti Elia, sebab takut akan goncangan sehingga ia akan merasa letih lesu dan berbeban berat.

Mungkin sekarang ini ada yang berbeban berat, letih lesu, selalu merasa takut, dan kuatir --> hati ini belum beres. Mungkin belum lemah lembut seperti Musa, tidak taat. Mungkin masih tinggi hati seperti Elia, gampang putus asa, gampang bangga dengan sesuatu, biar lewat doa ini kita diubahkan. Belajar pada YESUS di kayu salib, Dia lemah lembut, rendah hati, sebab di situ ada ketenangan.

Ooo...puji Tuhan:
  • berjaga-jaga --> pemeliharaan,
  • hidup benar/suci ada pemeliharaan,
  • setia, berkobar-kobar, pelita menyala sehingga ada penyelesaian dari segala masalah = menembusi kegelapan.
  • suasana pesta, doa penyembahan --> kita menjadi tenang.
Matius 11 : 28-30
28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Jika sekarang ini kita mau berubah menjadi lemah lembut --> taat dengar-dengaran apa-pun risikonya/apa-pun yang harus kita bayar dan juga rendah hati --> keubahan hidup. Kalau kita mau berubah malam ini, lemah lembut, taat, dengar-dengaran apapun resikonya. Menyerah sepenuh, jangan bangga kalau berhasil. Jangan putus asa, kecewa kalau masih gagal, tetapi menyerah sepenuh, maka disitu akan ada ketenangan, segala kegoncangan, ketakutan, kekuatiran akan lenyap, wajah bisa berseri-seri, tidak lagi berwajah muram.

Kemudian semua menjadi enak dan ringan, semakin hari semakin enak dan ringan. Secara pribadi, hidup enak dan ringan. Nikah makin enak dan ringan. Pekerjaan makin enak dan ringan. Semua makin enak dan ringan sehingga waktu kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, kita akan menjadi paling enak dan ringan, sebab kita akan terangkat ke surga dan bertemu dengan YESUS dan mengalami kebahagian selamanya bersama dengan-Nya. Kalau berat tidak bisa terangkat, harus ringan. Sementara dunia hancur, menjadi semakin berat, semakin tidak enak, dan semakin hancur.

Saya harus dikoreksi, saudara juga. Kalau hidup kita semakin tidak enak, makin hancur, hati keras dan hati sombong jangan dibiarkan, perlu diubahkan. Sebab kalau sudah rendah hati dan lemah lembut, pasti akan menjadi enak dan ringan sampai TUHAN datang, kita akan terangkat bersama dengan Dia.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2017 (Minggu Siang)
    ... penghukuman pedang besar--pedang pembantaian--sampai binasa selamanya. Sekarang ini kita harus berdamai. Sudah beberapa kali ditekankan kita harus berdamai dengan sesama mulai dari dalam nikah rumah tangga lalu dalam penggembalaan antar penggembalaan sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari rumah tangga jangan mempertahankan dosa Harus berdamai. Keluaran - ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Mei 2019 (Selasa Sore)
    ... sah antara laki-laki dan laki-laki antara perempuan dan perempuan antara manusia dengan binatang nikah yang salah kawin campur kawin cerai . Membeli dan menjual artinya Mencari nafkah di dunia dengan cara tidak halal tidak sesuai firman. Sampai tidak ada lagi kesempatan untuk mengembangkan talenta tidak lagi setia dalam ibadah pelayanan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 September 2012 (Minggu Sore)
    ... itu dan menjaganya. imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menghadap Pilatus untuk memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesussecara ketat sehingga secara manusia tidak mugnkin melihat kebangkitan Yesus. Jadi percikan darah menyucikan PIKIRAN kita terhadap sesuatu yang mustahil supaya kita yakin bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kita sudah mendengarkan bahwa imam-imam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 September 2017 (Selasa Sore)
    ... dicoret dari buku di dunia dari Kartu Keluarga dll . Jika orang mati secara rohani maka namanya juga tidak tertulis dalam buku kehidupan sehingga harus dilempar ke dalam neraka. Korintus - Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Desember 2014 (Senin Sore)
    ... salah satu. Kalau mau diisi oleh Firman maka kita harus membuang keinginan jahat dan najis. Kalau dosa sudah dibuang maka hati bisa diisi oleh Firman ketajaman pedang Firman sampai kepada hati dan pikiran kita. Kalau hati sudah disucikan dan diisi oleh Firman maka secara otomatis dalam perbuatan akan menjadi perbuatan yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 November 2015 (Minggu Sore)
    ... kita hadapi. Tetap hidup dalam kebenaran apapun yang sedang kita hadapi. Ada yang saat menghadapi pencobaan lalu tidak benar lagi. Tidak punya uang lalu korupsi. Ini tidak punya iman lagi sudah goyah dan roboh. Iman adalah kebenaran. Saat menghadapi keuntungan kita seringkali tidak benar. Tadi dalam kesaksian sampai pun mengendarai sepeda motor ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Oktober 2017 (Sabtu Sore)
    ... dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 'Yesus selesai mengajar' dalam ibadah harus ada firman pengajaran. Tadi supaya kehidupan pribadi dan nikah mencapai yang rohani kita harus membawa nikah yang jasmani dalam ibadah pelayanan dan mengutamakan firman pengajaran yang benar. Ini justru berlawanan dengan orang Farisi dan ahli Taurat yang hanya mengutamakan perkara jasmani ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 September 2017 (Selasa Sore)
    ... Tuliskanlah Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Oleh sebab itu kita harus menjaga nikah yang jasmani mulai permulaan nikah perjalanan nikah harus dijaga kebenaran kesucian dan kesatuan nikah supaya bisa mencapai nikah yang rohani. Sampai masuk ke ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2017 (Minggu Siang)
    ... yang duduk di atas takhta itu. . Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas penuh dengan kemenyan itulah doa orang-orang kudus. Kalau ada pembukaan firman--ada penebusan-- kita yang sudah mati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... harus menjaga nikah yang jasmani dalam kebenaran kesucian sampai kesatuan nikah yang sempurna. Mulai dari permulaan nikah harus dijaga perjalanan nikah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jadi untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba maka kita harus masuk dalam pelayanan persekutuan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari nikah penggembalaan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.