Injil
Matius 24 secara keseluruhan berbicara tentang penghukuman TUHAN atas
dunia dan yang lazim disebut dengan kiamat. Terjadi pada saat
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, dunia beserta isinya akan hancur
dan lenyap. Itu sebabnya kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya
kita tidak mengalami kiamat/hancur bersama dunia, tetapi justru pada
saat kedatangan YESUS kembali Yang kedua kalinya, kita akan terangkat
bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Matius
24 : 3 - 44, berbicara tentang
tujuh nubuatan yang harus terjadi sebelum kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3 - ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6 - ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> 9
- ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay 15
- ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26
- ay 31
- nubuat
tentang Israel
--> 32 - ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya --> ay 36 - ay 44
Kita
masih mempelajari
Matius 24 : 3 - 5,
yang sudah berulang-ulang kita membacanya, untuk ini tidaklah
mengapa, tetapi kita memohon kepada TUHAN supaya TUHAN menunjukkan
sesuatu yang baru kepada kita.
Matius
24 : 3 - 5, --> TENTANG
PENYESAT-PENYESAT/PENGAJARAN SESAT.
Tanda
kedatangan TUHAN yang pertama kali bukanlah gempa bumi/peperangan
tetapi penyesatan. Banyak penyesat dan banyak orang yang disesatkan =
hanya sedikit gereja TUHAN yang memegang pengajaran yang benar
(banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih). Untuk ini, kita harus
hati-hati. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang,
kita akan mempelajari bentuk-bentuk dari
penyesatan/pengajaran-pengajaran sesat. Kita sudah mempelajari:
- bagaimana
proses penyesatan
- dan
juga siapa penyesat itu.
Di
dalam alkitab, penyesatan ini digambarkan sebagai
ragi
-->
Galatia 5 : 9,
Sedikit
ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
Sedikit
ragi, sudah merusak seluruh adonan. Inilah perbandingannya -->
sedikit, sudah merusak seluruh. Ini menunjukkan bagaimana dahsyatnya
pengaruh dari pengajaran sesat. Kita jangan berkata --> hanya satu
kali sebab hanya ingin mengetahui --> jangan sampai berbuat itu,
sebab hanya sedikit tetapi sudah menghancurkan seluruh adonan. Inilah
kedahsyatan dari pengajaran sesat untuk menghancurkan tubuh Kristus
yang dimulai dari menghancurkan nikah rumah tangga.
Kita
harus berhati-hati! kalau saya hanya berpegang pada alkitab. Kita
jangan berkata bahwa kita sudah memiliki filter/penyaring sehingga
dapat membedakan yang baik dan dapat kita ambil sedangkan yang tidak
baik/yang jahat kita buang. Saya takut, sebab saya merasa lebih kecil
dari Salomo yang sudah memiliki hikmat yang luar biasa, sebab dari
masa muda, ia sudah berpegang pada pedang tetapi sayang, di masa
tuanya dia sudah mulai mempelajari hal yang lain dari
isteri-isterinya sehingga pada akhirnya Salomo memilih pengajaran
yang salah/yang sesat. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab
sedikit saja ragi, sudah akan mengkhamirkan seluruh adonan. Inilah
kedahsyatan dari pengajaran yang sesat. Semoga kita dapat mengerti.
Ada
tiga macam ragi yaitu:
- ragi
Herodes,
- ragi
Farisi,
- ragi
Saduki.
Waktu
yang lalu kita membaca ragi Farisi yaitu
ragi
perceraian yang mengijinkan kawin
cerai (injil Markus 10) dan akan mengarah pada kawin mengawinkan =
dosa Babel yang juga merupakan salah satu bentuk dari pengajaran
sesat.
Sekarang
kita akan mempelajari lagi penampilan/bentuk dari ragi Farisi dengan
membaca di dalam injil
Lukas 12:1, 2,
1.
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga
mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama
kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi,
yaitu kemunafikan orang Farisi.
2.
Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak
ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
Murid
adalah orang yang menerima Firman pengajaran yang benar dan merupakan
murid YESUS dan sekarang menunjuk pada orang yang menerima Firman
pengajaran yang benar. TUHAN tidak melihat pada jumlah beribu-ribu
orang tetapi fokus TUHAN di dalam menghadapi ragi ini, hanya kepada
murid-muridNya. Bukan kepada berapa ribu orang yang datang, tetapi
TUHAN mengajar dimulai dari murid-muridNYA. Murid ini adalah orang
yang menerima Firman pengajaran yang benar sebab berasal dari TUHAN
dan untuk sekarang adalah kehidupan kita yang menjadi sasaran TUHAN.
Sekarang
ini banyak dari kita yang sudah berada di dalam pengajaran, kemudian
melepaskan pengajaran hanya untuk mendapatkan beribu-ribu orang -->
salah! Sebab yang menjadi fokus TUHAN bukan pada beribu-ribu orang.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, bukannya tidak boleh memiliki banyak
sidang jemaat sebab saya juga berdoa dan mohon kepada TUHAN supaya
gereja ini yang sudah ditambah satu lantai lagi juga akan terisi.
Untuk ini tidaklah mengapa, tetapi bukan ini yang menjadi fokusnya.
Menghadapi ragi ini, terutama kita yang berpegang pada Firman
pengajaran yang benar, menjadi perhatian TUHAN. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati.
Jadi
ragi orang farisi di dalam injil Markus 10 mulai ayat satu adalah
kawin cerai dan sekarang di dalam injil Lukas 12, ragi farisi adalah
ragi kemunafikan.
Ragi ini terutama ditujukan
kepada murid-murid agar mereka berhati-hati, sebab sementara mereka
sudah menerima Firman pengajaran yang benar tetapi disusupi oleh ragi
kemunafikan.
Arti
dari ragi kemunafikan adalah
menyembunyikan sesuatu yang gelap sekalipun telah mendengar dan
menerima Firman Pengajaran yang benar. Itu sebabnya fokus TUHAN tidak
pada beribu-ribu orang tetapi pada murid-murid/orang yang sudah
menerima pengajaran yang benar agar jangan sampai terkena
kemunafikan/menyimpan sesuat yang gelap.
Ada
dua praktek dari kemunafikan yaitu:
- Pura-pura
berbuat baik untuk menutupi sesuatu yang gelap dan yang
disembunyikan. Contoh : Yudas. Waktu
ada perempuan yang meminyaki Kaki YESUS dengan minyak narwastu
seharga tiga ratus dinar yang juga seharga dengan gaji satu tahun.
Dengan segera Yudas berpura-pura berbuat baik dengan mengatakan
'lebih baik uang itu diberikan kepada orang miskin' pada hal ia
menutupi sifat yang sesungguhnya yaitu ia adalah seorang
pencuri.
Kita harus berhati-hati dengan adanya
yayasan-yayasan sosial yang berpura-pura berbuat baik.Di gereja,
hamba-hamba TUHAN berpura-pura berbuat baik, tetapi sesungguhnya
mereka ini menutupi perbuatan korupsi. Inilah Yudas yang menutupi
keinginannya akan uang.
Yohanes
12: 5, 6
5.
Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan
uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?
6.
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang
miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Ay
6 --> bukan karena ia memperhatikan orang lain = bukan tulus
tetapi munafik. Yudas sudah digembalakan di dalam Firman pengajaran
yang benar sebab digembalakan oleh Gembala Agung/YESUS, tetapi
karena ia menyembunyikan sesuatu/ragi munafik = disusupi oleh
sesuatu yang gelap/mempertahankan sesuatu yang gelap yaitu keinginan
akan uang/mempertahankan keterikatan akan uang.
Pura-pura
memberi untuk menutupi perbuatan korupsi --> memberi lima rupiah
tetapi yang dikorup sebanyak lima juta. Inilah saudaraku, kita harus
berhati-hati dengan yayasan-yayasan termasuk juga kita yang juga
memiliki yayasan.
Dapat juga untuk menutupi percabulan,
menutupi dosa; supaya orang tidak menyinggung perbuatan dosanya,
maka ia memberi, sehingga orang mengatakan bahwa ia adalah seorang
yang baik padahal ia adalah seorang yang cabul.
Atau
menutupi kepalsuan --> ia mengajarkan
pengajaran palsu dan supaya orang datang, maka ia memberikan sesuatu
yang banyak. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan dimulai dari
saya dikoreksi supaya jangan menutupi dosa, menutupi korupsi,
menutupi kepalsuan-kepalsuan/ajaran-ajaran palsu dengan pura-pura
berbuat baik.
- menghakimi
orang lain. Praktek pertama dengan
berpura-pura berbuat baik supaya:
- orang
tidak menghakimi dirinya,
- orang
tidak mengungkit kesalahannya, perbuatan korupnya, dan juga
ajaran-ajaran palsunya.
Tetapi
praktek kedua ini berseberangan dengan praktek yang pertama yaitu
menghakimi orang lain untuk menyembunyikan/menutupi sesuatu yang
tersembunyi/sesuatu yang gelap.
Jadi
tingkat kerohaniannya hanyalah sampai pada menghakimi orang lain
sekali-pun ia sudah menerima Firman pengajaran tetapi karena
menghakimi orang lain, maka tingkat kerohaniannya hanya sampai di
situ saja = tidak dapat meningkat lagi.
Matius
7: 1- 4,
1.
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan
dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu.
3.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok
di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4.
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam
matamu.
Selumbar
= Serpihan kecil dari kayu yang digergaji.
Menghakimi
orang lain bagaikan hendak mengeluarkan selumbar dari mata orang lain
sementara ia membiarkan balok yang ada di dalam matanya sendiri
artinya cepat melihat kesalahan orang lain yang kecil untuk dihakimi,
padahal kesalahan sendiri sebesar balok yang dapat menyandung orang
lain. Memang saudaraku! Menghakimi adalah sesuatu/pekerjaan yang
menarik, apalagi kalau bergosip, sampai tiga jam tidak terasa.
Bagaimana kalau mendengarkan Firman? Baru setengah jam sudah merasa
terlalu lama. Jadi, kita harus berhati-hati, sebab menghakimi orang
lain itu merupakan suatu pekerjaan yang menarik tetapi sangat
merugikan kerohanian kita. Ini sangatlah berbahaya.
Bahkan
sidang jemaat sekarang ini sudah ada yang berani menghakimi seorang
hamba TUHAN.
Roma
14: 4,
Siapakah
kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri,
entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan
tetap
berdiri,
karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Orang
lain adalah TUHAN, gembala adalah hamba TUHAN.
Urusan
Tuannya = urusan TUHAN.
Tetapi
ia tetap berdiri = ada pembelaan dari TUHAN.
Saat
ini sidang jemaat juga berani menghakimi hamba TUHAN/gembala yang
bertanggung jawab langsung kepada TUHAN. Kalau hamba TUHAN/gembala
bersalah, maka TUHAN Yang akan secara langsung menghukum. Kalau hanya
sidang jemaat yang menghukum dengan mengusir gembala itu, akan mudah
bagi gembala itu, sebab ia dapat mendirikan gereja yang lain. Tetapi
kalau TUHAN Yang menghukum, maka gembala itu tidak akan dapat pergi
kemana-mana.
Tetapi,
jika hamba TUHAN/gembala itu benar dan ia dihakimi oleh sidang
jemaat, maka TUHAN Yang akan membela supaya hamba TUHAN itu tetap
teguh --> jangankan dirobohkan, digoyahkan saja tidak bisa, ia
tetap teguh berdiri untuk melayani TUHAN. Sementara orang yang
menghakimi akan dijatuhkan/dirobohkan dan dihukum oleh TUHAN.
Untuk
ini kita harus berhati-hati terutama bagi siswa/i Lempin-El. Dulu
saya tidak mengerti, pertama menjadi seorang hamba TUHAN (belum
menjadi guru di Lempin-El); alm bpk pdt Pong selalu mengeluh dengan
berkata 'bahwa muridku sendiri yang melawan aku dan sakit sekali
rasanya'. Waktu itu saya tidak merasakan apa-apa tetapi setelah
menjadi guru, baru saya tahu bahwa ada murid yang lebih mempercayai
orang lain. Sementara ia sudah dipelihara secara jasmani dan rohani
tetapi ia lebih mempercayai orang lain daripada gurunya. Ini sangat
berbahaya. Sebab kalau gurunya benar, maka murid itu sudah tidaklah
mungkin untuk dipakai oleh TUHAN = ia sedang jatuh.
Demikian
juga bagi anak-anak/kaum muda, betapa sakitnya hati orang tua, jika
seorang anak itu lebih mempercayai orang lain daripada mempercayai
orang tuanya sendiri yang sudah memberikannya makan dan yang sudah
memeliharanya.
Mari!
TUHAN sangat membela gembala dan juga orang tua, jika ia tidak
bersalah dan orang yang menghakimi akan sungguh-sungguh dijatuhkan
dan dirobohkan --> Jangankan untuk melayani/meraih masa depan,
untuk berdiri saja tidak mampu. Berat bagi saya untuk mengatakan hal
ini, tetapi ini merupakan awasan bagi saya dan saudara. Semoga
dihari-hari ini saling menjaga.
Mengapa
kita tidak boleh menghakimi orang lain/saling menghakimi?
Orang benar tetapi dihakimi, tetapi ia diam, maka pembelaan dan
penghukuman TUHAN sangat cepat terjadi. Tetapi kalau orang itu
melawan, masih untung bagi yang menghakimi.
Matius
7 : 1 - 2
1.
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan
dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu.
Di
sini sudah jelas, bahwa orang itu bersalah, tetapi TUHAN mengatakan
untuk jangan menghakimi, sebab orang yang menghakimi dengan
menertawakan orang berdosa itu akan tercemar/terjangkit oleh dosa
orang itu dan dia juga akan dihakimi dengan penghakiman yang sama
oleh manusia (ia juga akan ditertawakan oleh orang lain dan oleh
TUHAN). Semoga kita dapat mengerti.
Roma
2 : 1
Karena
itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain,
engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang
lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi
orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
Mengapa
kita tidak boleh menghakimi? karena kita sendiri tidak luput dari
salah atau dosa.
Ini
merupakan rumus dari alm.bpk pdt v Gessel --> Kalau menunjuk
orang/satu jari yang menunjuk, tetapi tiga jari menunjuk diri kita
sendiri = diri sendiri tidak luput dari kesalahan. Tiga jari ini juga
menunjuk ALLAH Tri Tunggal Yang juga menunjuk dosa-dosamu. Lebih baik
jari jempol ini keatas yaitu jangan memandang/menghakimi orang lain
tetapi banyak memandang TUHAN/Imam Besar Yang ada disebelah Kanan
ALLAH Bapa saja dihari-hari ini.
Beribu-ribu
orang datang, tetapi TUHAN secara khusus terlebih dahulu mengajar
murid-murid/orang-orang yang sudah menerima Firman pengajaran tetapi
mereka masih menyembunyikan sesuatu yaitu:
- mungkin
pencurian seperti Yudas,
- mungkin
percabulan,
- mungkin
kepalsuan sehingga menjadi orang yang munafik,
- dengan
berpura-pura menjadi orang yang baik untuk menutupi dosanya atau
- menghakimi
orang lain.
Semoga
kita dapat mengerti.
Sangat
jelas bagi saya, membaca ini untuk memeriksa diri saya agar jangan
menghakimi sebab kita sendiri tidaklah luput dari kesalahan.
Saya/Widjaja sebagai hamba TUHAN dan juga bagi rekan-rekan hamba
TUHAN, sebelum memberitakan Firman/setelah menerima pembukaan Firman,
Hamba Tuhan/gembala harus banyak duduk di bawah Kaki TUHAN untuk
menghakimi diri sendiri/menyucikan diri sendiri supaya di saat
pemberitaan Firman, kita tidak menyalurkan penghakiman, tetapi kita
menyalurkan penyucian/kesucian. Ini yang masih kurang dari para hamba
TUHAN yaitu kurang banyak duduk di bawah Kaki TUHAN.
Bagi
siswa/i Lempin-El, ini merupakan rumus bagi seorang hamba TUHAN yaitu
di saat berkhotbah, tidak menghakimi sekalipun Firman itu keras/kasar
sebab dikatakan dengan berterus terang, tetapi untuk menyalurkan
kesucian. Kita terlebih dahulu memeriksa diri setelah kita menerima
pembukaan Firman dari TUHAN harus terlebih dahulu dikenakan pada diri
sendiri sehingga kita disucikan dan Firman yang kita sampaikan akan
menyalurkan penyucian bagi sidang jemaat. Itu sebabnya bagi sidang
jemaat agar membantu doa bagi kami para hamba-hamba TUHAN supaya
jangan menjadi seperti Petrus yang memakai pedang untuk memotong
telinga = orang lain sudah tidak mau mendengarkan Firman lagi karena
mereka dihakimi.
1
Korintus 4 : 5
Karena
itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan
datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan,
dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka
tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Mengapa
tidak boleh menghakimi? Karena saat ini memang belum waktunya untuk
menghakimi sebab penghakiman itu terjadi pada saat kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya yaitu penghakiman atas dunia dan juga penghakiman
atas dosa-dosa. Jadi, kalau sekarang ini sudah banyak menghakimi =
tidak sabar dan tekun untuk menanti kedatangan TUHAN, maka orang itu
dapat tersandung dan jatuh = ketinggalan saat YESUS datang kembali.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tiga alasan mengapa kita tidak boleh menghakimi orang lain sebab
merupakan kemunafikan yang merupakan ragi dari orang farisi yang
banyak terjadi di kalangan para hamba-hamba TUHAN/di kalangan
anak-anak TUHAN.
Tetapi
yang benar supaya kita tidak menghakimi orang lain -->
Matius
7 : 5,
Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau
akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu."
Kalau
dibagian atas itu yang tidak benar, sebab ada balok, bagaimana
mungkin ia dapat mengeluarkan selumbar. Jika ada balok di mata kita,
mau melihat mata orang lain saja tidak bisa, bagaimana mungkin bisa
melihat selumbar di mata orang lain = sering mereka-reka kesalahan
orang lain, padahal orang lain itu tidak berbuat kesalahan.
Yang
benar adalah di ayat 5 yaitu mengeluarkan balok di mata kita terlebih
dahulu, baru kita dapat melihat selumbar di mata orang lain untuk
menolong dia.
Apa
arti dari
Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat
dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Artinya
menghakimi diri sendiri dan ini yang benar.
Bagi
rekan-rekan hamba-hamba TUHAN supaya Firman dapat menyucikan sidang
jemaat/menunjukkan dosa-dosa di dalam sidang jemaat, maka terlebih
dahulu kita harus menghakimi diri sendiri di saat kita menerima
pembukaan Firman dan juga banyak berlutut di bawah Kaki TUHAN.
Kenakan terlebih dahulu Firman itu kepada diri kita, maka Firman itu
juga akan sungguh-sungguh terkena pada sidang jemaat --> inilah
arti dari mengeluarkan balok terlebih dahulu, barulah kita menolong
untuk mengeluarkan selumbar dari mata orang lain.
Mengapa
Firman TUHAN tidak dapat diterima oleh sidang jemaat? Bagi
rekan-rekan hamba TUHAN terutama bagi rekan-rekan gembala --> ini
merupakan koreksi bagi kita. Mengapa semakin hari orang tidak mau
menerima Firman? Sebab balok di mata sendiri masih banyak = kita
tidak pernah menghakimi diri sendiri = kita tidak pernah mengalami
penyucian. Dengan Firman TUHAN kita hendak menyucikan sidang jemaat,
tetapi tidak dapat kita lakukan, bahkan kita dapat menjadi seperti
Petrus yang memotong telinga dengan pedang sehingga orang sudah tidak
mau mendengar Firman lagi. Mari sungguh-sungguh serius, dan saya yang
lebih dulu dikoreksi oleh TUHAN.
Menghakimi
diri sendiri dapat dilakukan dengan 2 hal:
- lewat
Firman Pengajaran yang benar dan
keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Tumim) =
Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus (Urim).
Orang lain tidak
mengetahui sebab tersembunyi, tetapi kalau ada Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua --> di mana dosa itu hendak
disembunyikan? Hendak disembunyikan di sendi-sendi, di sumsum, di
hati pasti akan terkena pedang sehingga dapat dikeluarkan.
Ibrani
4 : 12 - 13
12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran hati kita.
13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Jadi,
kita menghakimi diri sendiri dengan Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar = Firman dalam
urapan Roh.Kudus yaitu Tumim dan Urim yang berada di dada imam
besar.
Inilah menghakimi diri sendiri lewat Firman pengajaran
yang benar yaitu Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kita jangan mencari Firman yang hanya berisi dongeng/lawakan karena
tidak dapat menyucikan. Semoga kita dapat mengerti.
- Lewat
Perjamuan Suci = Tubuh dan Darah TUHAN.
Ini merupakan satu
pasangan --> jika ada Firman pengajaran yang benar, pasti ada
perjamuan suci.
1
Korintus 11: 28, 31
28.
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan
baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
31.
Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa
kita.
Jangan takut menerima
Perjamuan Suci karena setelah mendengar Firman pengajaran yang benar
sehingga Firman itu menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi di dalam
hati/pikiran, sendi-sendi, maka kita dapat menguji diri sendiri (=
menghakimi diri sendiri) dan memohon ampun dengan mengakui inilah
dosa-dosaku sehingga kita layak menerima Perjamuan Suci yang tidak
menjadi kecelakaan/penghukuman tetapi menjadi berkat TUHAN di dalam
kehidupan kita.
Jadi,
kita perlu menekuni ibadah pendalaman alkitab yang di dalam
tabernakel melambangkan meja roti sajian
(
http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html),
kita dapat menerima Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua =
Firman pengajaran dalam urapan Roh.Kudus dan juga perjamuan suci. Ini
merupakan kesempatan bagi kita untuk menghakimi diri sendiri sehingga
kita tidak memiliki kesempatan untuk menghakimi orang lain. Sampai
satu waktu kita sudah tidak dapat lagi menunjuk atau menghakimi orang
lain. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kita mau menghakimi diri sendiri terutama lewat pekerjaan Firman di
dalam urapan Roh.Kudus, maka kita akan menerima tiga hal yang positif
dari TUHAN yaitu:
- kita
mengalami penyucian.
Matius
15 : 22, 26
Ay 26 -->
Roti = Firman = perjamuan suci merupakan makanan bagi bangsa kafir =
anjing yang dapat makan makanan ini. Firman ini sangatlah keras -->
ibu ini sudah datang dalam keadaan susah sebab nikah dan buah
nikahnya berada di dalam keadaan menderita, ia datang kepada TUHAN
tetapi TUHAN menjawab dengan berkata bahwa tidaklah patut roti bagi
anak-anak/bagi Israel diberikan kepada anjing. Kalau dikasarkan,
maka perkataan YESUS mengartikan bahwa 'kamu adalah anjing yang
tidak patut untuk ditolong'.
Seandainya saudara
datang kepada orang tua untuk meminta tolong karena anak sakit,
tetapi oleh orang tua, saudara dikatakan sebagai anjing -->
saudara dapat membayangkan kira-kira bagaimana
perasaan saudara. Kalau Firman TUHAN berkata begitu, bagaimana
perasaan saudara? Tentu saudara akan mengamuk dengan berkata bahwa
TUHAN itu tidaklah adil dlsbnya, maka saudara tidak akan tertolong.
Mari! sekarang ini, tidak dapat lain, selain harus menghakimi diri
sendiri lewat Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua.
Jadi, keadaan dari bangsa
kafir, jika tanpa penyucian/tanpa Firman yang keras/Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua, maka bangsa kafir memiliki dua
keadaan yaitu:
- seperti
anjing yang lidahnya menjilat muntah
(2 Petrus) --> mulutnya
bercampur baur dengan dosa --> hanya
menghakimi orang, menjelek-jelekan orang lain. Jika lidahnya
menjilat muntah/najis, maka seluruh hidupnya juga najis = seluruh
hidupnya bercampur baur dengan muntah/dengan dosa. Inilah nasib
dari bangsa kafir jika tanpa penyucian/tanpa Firman pengajaran yang
benar/tanpa Firman yang keras.
Bagi lulusan sekolah
alkitab Lempin-El yang dimulai dari angkatan pertama sampai
angkatan sekarang ini, sesudah saudara lulus, mau kemana lagi?
Tidak ada tempat lain lagi selain berada di bawah Kaki TUHAN, sebab
ini merupakan kebutuhan bagi bangsa kafir. Bukan dibutuhkan
lawakan, bukan dibutuhkan dongeng-dongeng atau dari sejarah, tetapi
yang dibutuhkan adalah Firman yang keras --> 'tidak
patut mengambil roti untuk anak dan diberikan kepada anjing'. Ini
saja yang cukup. Semoga kita dapat mengerti.
- sangat
menderita terutama
yang menyangkut nikah dan buah nikah.
Bagi kaum muda, saudara
jangan menikah jika tanpa pedang sekalipun calon saudara memiliki
mobil lima buah, rumah gedung juga lima buah tetapi kalau tanpa
pedang --> Jangan menikah!!! Sebab nanti saudara akan sangat
menderita.
Salomo, ketika ia menghadapi dua orang perempuan
sundal yang memiliki dua orang anak tetapi salah satu dari
anak-anak itu ada yang mati. Kemudian mereka memperebutkan anak
yang masih hidup itu. Salomo tidak merasa dirinya hebat sekali-pun
ia adalah seorang raja, tetapi ia hanya mengambil pedang dan
selesailah masalah kedua perempuan itu.
Masalah
internasional itu, nanti akan terjadi, terutama peperangan di dalam
nikah --> anak membunuh orang tua dllnya,
tidak dapat diselesaikan oleh pakar/ahli dari ilmu mana-pun, hanya
dapat diselesaikan dengan pedang/Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti.
Firman
TUHAN sekarang ini, mungkin keras bagi kaum muda, sebab banyak kaum
muda yang tidak mau dinasihati terutama tentang jodoh. Tetapi saya
hendak berteriak sekarang ini supaya saudara jangan menikah tanpa
pedang, sebab yang ada hanyalah lelehan air
mata/penderitaan.
Mungkin calon saudara belum memiliki rumah
sehingga harus mengontrak atau-pun pekerjaan masih belum menentu,
tetapi kalau saudara memiliki pedang, maka di situ akan ada
kebahagiaan dari TUHAN. Akan lebih bersyukur lagi, kalau ada semua
dan juga ada pedang. TUHAN akan menolong saudara. Semoga kita dapat
mengerti.
Apa yang menjadi jawaban dari perempuan
Kanani itu? perempuan ini tidak menjadi emosi sehingga mengamuk,
tetapi jawabannya --> Matius 15 : 27,
28.
Jadi,
Firman yang keras = roti perjamuan suci. Bangsa kafir harus dapat
makan Firman yang keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua.
Istilah makan (cara anjing
makan dengan menjilat roti) berarti:
- mendengarkan
Firman dengan sungguh-sungguh,
- mengerti
dan
- percaya/iman
--> hai ibu jadilah menurut imanmu dan
- mempraktekkan
Firman.
Sehingga
akan mengalami penyucian lidah terlebih dahulu yaitu dari lidah
anjing menjadi lidah domba --> Matius
15 : 24
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya
kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel."
Bukan
kepada anjing, tetapi kalau bangsa kafir yaitu saya dan saudara
sekarang ini mau makan Roti/Firman pengajaran yang keras dan
perjamuan suci = lidah menjilat Roti.
Penyucian lidah
ini sudah tidak menghakimi orang lagi tetapi lidah ini hanya untuk
mengaku dosa --> 'benar TUHAN hidup saya
seperti anjing/saya anjing = bercampur baur dengan dosa, baik di
dalam kata-kata, di dalam pandangan dan juga di dalam perbuatan
saya, semuanya hanyalah seperti muntah' inilah lidah dari
domba.
Selain untuk mengaku dosa,
maka lidah ini juga dipakai untuk bersaksi bahwa Firman TUHAN ini
benar, TUHAN itu Benar sehingga lidah ini dapat menyembah TUHAN dan
TUHAN menolong perempuan Kanani itu dan selesailah segala masalahnya
--> suara domba dijawab oleh TUHAN sehingga semua masalahnya
terutama masalah nikah dan buah nikahnya benar-benar diselesaikan
oleh TUHAN Sendiri.
Di dalam injil Markus dikatakan bahwa
anaknya itu tidak dapat tidur, tetapi setelah masalah diselesaikan
oleh TUHAN, maka anak itu dapat tidur. Tidak dapat tidur itu dapat
membuat orang menjadi menderita sebab saya sendiri sudah pernah
mengalaminya. Tetapi setelah TUHAN sembuhkan, maka anak itu dapat
tidar = ada perhentian/ketenangan/kelegaan dan kebahagiaan di dalam
rumah tangga.
Ijazah dan apa saja termasuk uang tidak dapat
menolong bangsa kafir, hanya Firman pengajaran yang benar/Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan perjamuan suci yang
dapat menolong. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, terlebih
dahulu penyucian lidah dari bangsa kafir supaya nikah dan buah nikah
tertolong dan ada kebahagiaan. Kita bukan lagi seperti anjing yang
akan dibinasakan tetapi kita menjadi domba yang dipelihara oleh
TUHAN.
- kita
menerima dua sayap burung nasar yang besar,
Firman pengajaran yang benar di
dalam urapan Roh.Kudus yang menyucikan kehidupan kita akan menjadi
dua sayap burung nasar yang besar. Semakin kita disucikan, semakin
besar sayap yang akan kita terima, sampai benar-benar menjadi sayap
yang sangat besar/sudah maksimal.
Untuk
apa dua sayap burung nasar ini?
- untuk
menghindarkan/menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga
setengah tahun supaya kita tidak dianiaya oleh antikrist.
- untuk
menantikan kedatangan TUHAN YESUS Yang kedua kalinya sebagai
Mempelai Pria Surga.
Wahyu
12 : 14
Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular
itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Di
dalam terj. lama --> Maka
dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang
besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada
tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua
masa dan setengah masa lamanya, jauh
daripada mata ular
itu.
Perempuan itu = gereja
TUHAN yang mau disucikan dengan proses semakin kita disucikan,
semakin besar sayap burung nasar yang kita miliki sampai pada
puncaknya yaitu kita tidak bercacat cela dan ini berarti sayap itu
sudah maksimal.
Kedua sayap burung nasar yang berguna untuk
menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga setengah tahun
jauh dari mata ular/dari antikrist. Jangankan dianiaya, dilihat oleh
antikrist saja tidak bisa. Dan ini berarti kita benar-benar
dilindungi selama tiga setengah tahun.
Selama berada
di padang belantara tiga setengah tahun, apa yang akan kita makan?
Ada yang mengatakan bahwa nanti akan ada negara adi kuasa yang akan
mengirimkan makanan di dalam kaleng, tetapi makanan di dalam kaleng
dapat menjadi kadaluarsa sehingga dapat sakit perut bagi yang
memakannya --> bukan ini.
Kalau dulu,
bangsa Israel makan manna yang turun dari surga dan untuk sekarang,
kita dipelihara oleh Firman pengajaran yang benar dan perjamuan
suci.
Sementara di bumi, antikrist akan berkuasa dan mereka akan
menganiaya anak-anak TUHAN yang tertinggal. Jika mereka tetap
menyembah YESUS, maka kepala mereka akan dipancung. Kita tidak perlu
mengalami hal semacam ini. Semoga kita dapat mengerti.
Mari
saudaraku! Jika kita mau disucikan, maka kita akan menerima dua
sayap burung nasar dengan proses semakin kita disucikan, maka sayap
itu akan semakin membesar sampai kita tidak bercacat cela, dan akan
terjadi Wahyu 12, yang akan menyingkirkan kita ke padang belantara
selama tiga setengah tahun jauh dari mata antikrist. Kita dipelihara
secara langsung oleh TUHAN lewat Firman pengajaran yang benar/roti
dan juga perjamuan suci.
Itu sebabnya ibadah pendalaman
alkitab merupakan latihan penyingkiran, sehingga ibadah pendalaman
alkitab ini merupakan ibadah yang terlama waktunya sebab kita
menerima banyak sekali Firman TUHAN. Semakin kita bertekun di dalam
ibadah pendalaman alkitab, semakin kita menjauh dari mata
ular.
Tidaklah heran, kalau saudara bertekun di dalam
ibadah pendalaman alkitab, saudara dapt bersaksi --> 'karena
saya menekuni ibadah pendalaman alkitab dan saya juga mau disucikan,
maka masalah yang besar menjadi semakin kecil, sedangkan masalah
yang kecil dapat diselesaikan/hilang sebab saya berada jauh dari
mata ular yang membuat banyak masalah'. Semoga kita dapat
mengerti.
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara tidak perlu
mengintimidasi atau memaksa sidang jemaat untuk mengikuti ibadah
pendalaman alkitab, sebab kalau sidang jemaat mengerti, maka pasti
mereka akan tekun. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi awas!!!
Kalau kita tidak mau memiliki dua sayap burung nasar/tidak mau
disucikan = menolak Firman pengajaran yang benar di dalam ibadah
pendalaman alkitab karena merasa terlalu lama, maka nanti kita akan
didorong oleh sayap yang lain yaitu sayap burung ranggung/sayap dari
antikrist. Burung ranggung ini sejenis burung hantu.
Zakharia
5: 9 - 11
9.
Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang
perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka
adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu
di antara bumi dan langit.
10.
Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke
mana mereka membawa gantang itu?"
11.
Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah
rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan
menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."
Dihari-hari
ini kita mau didukung oleh apa? Oleh:
- sayap
burung nasar yaitu Firman di dalam urapan Roh.Kudus/Firman yang
keras atau
- sayap
burung ranggung yaitu antikrist dengan kekuatan mammon/uang.
Jika
kita datang ke gereja hanya mau mencari yang enak/mencari mammon =
mencari berkat-berkat jasmani, maka arah dari perempuan/gereja akan
ke tanah Sinear. Tetapi arah dari perempuan/gereja dengan sayap
burung nasar adalah ke padang gurun bersama dengan TUHAN.
Bagi
rekan-rekan hamba TUHAN, perhatikan! saudara menjadi seorang hamba
TUHAN, apa yang saudara cari? Saudara datang di dalam ibadah
persekutuan, apa yang saudara cari? Kalau saudara datang hanya untuk
mencari yang jasmani, maka arahnya akan ke Kejadian
11 : 2, 9,
2.
Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar
di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
9.
Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena
di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari
situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Kalau
gereja memakai kekuatan uang, maka akan terjadi kacau balau yang
akan mengarah ke Babel.
Sebagai seorang gembala, maka ia tidak
dihargai sebagai seorang gembala, tetapi ia dianggap seperti
kacung/pesuruh kalau berurusan dengan uang. Demikina juga orang yang
bukan gembala, ia mengangkat diri sebagai gembala/mau mengatur,
sedangkan gembala tidak diijinkan untuk mengatur.
Wahyu
17 : 3 - 5
3.Dalam
roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan
duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis
dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan
sepuluh tanduk.
4.
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan
emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."
Kalau gereja
TUHAN/anak TUHAN hanya didukung oleh kekuatan mammon/berkat-berkat
jasmani, maka ia akan mengarah kepada pembangunan tubuh
Babel/perempuan pelacur = puncak dai kejahatan dan kenajisan =
mempelai wanita setan.
Demikian juga kekacauan akan terjadi
di dalam nikah. Sebagai seorang suami, tetapi ia tidak menjadi suami
lagi sebab tidak menjadi kepala tetapi menjadi ekor. Demikian juga
dengan anak yang menjadi kepala sebab setiap bulan ia yang mensuplai
uang sehingga ia berkata papa, mama/ayah ibu, harus begini dan harus
begitu sehingga terjadi kekacauan yang akan mengarah ke Babel. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, sayap mana yang kita pilih?
Juga
bagi kaum muda untuk sungguh-sungguh serius, jika mau masuk dalam
pernikahan, jangan pandang hal yang jasmani sebab akan terjadi
kekacauan/kacau balau sehingga tidak akan tahu, mana suami, mana
isteri, mana anak sebab semua menjadi pemimpin sampai mengarah ke
Babel. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
jika kita mau menghakimi diri sendiri, maka:
- kita
sebagai bangsa kafir mengalami penyucian dari TUHAN sehingga
masalah nikah dan buah nikah menjadi selesai = kita tidak menjadi
anjing tetapi kita menjadi domba.
- kita
mendapatkan dua sayap burung nasar untuk menghadapi antikrist dan
juga untuk menantikan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dan kita
akan diangkat menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
- kita
mengalami pelayanan dari Imam Besar
--> Keluaran 28 : 30,
Dan di dalam tutup dada pernyataan
keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas
jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus
tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di
hadapan TUHAN.
Dulu imam besar
Harun memakai pakaian imam besar yang di atas jantungnya itu ada
tapal dada dengan Urim dan Tumim yang tidak diketahui terbuat dari
zat apa, tetapi dari bahasa/artinya, Tumim itu pedang dan Umim itu
terang dan ini juga tertulis di dalam Ibrani
4 : 12, 13,
yaitu Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua.
Di jaman
perj.lama, yang menjadi imam besar
adalah Harun yang membawa darah lembu dan juga membawa dupa. Ia
masuk ke dalam ruangan maha suci satu kali dalam setahun. Kemudian
ia memercikkan darah lembu itu sebanyak dua kali tujuh percikkan
sehingga kemuliaan TUHAN/shekina glory turun, maka semua perbuatan
dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel akan diampuni tetapi ini
hanya untuk bangsa Israel
--> Imamat 16 : 12, 14,
12.
Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas
mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari
wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke
belakang tabir.
14.
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan
memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian
muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit
dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
Dua
kali tujuh kali = satu kali diatas peti sebanyak tujuh kali
percikkan, dan juga satu kali di depan peti juga sebanyak tujuh kali
percikkan darah.
Hasilnya
--> Imamat 16 : 16,
Dengan demikian ia mengadakan
pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang
Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa
mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang
tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan
mereka.
Dengan darah lembu dan
juga dengan dupa, maka pelayanan pendamaian itu hanya untuk bangsa
Israel yang dilakukan oleh imam besar Harun satu kali dalam satu
tahun.
Di jaman perjanjian baru,
Imam Besar TUHAN YESUS Kristus Yang ada disebelah Kanan ALLAH
Bapa juga membawa Darah dan dupa tetapi bukan darah lembu melainkan
Darah-NYA Sendiri --> Ibrani 9 : 11, 12,
11.
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang
baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan
yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --
artinya yang tidak termasuk ciptaan ini,
12.
dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat
yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak
lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia
telah mendapat kelepasan yang kekal.
YESUS
membawa Darah-NYA Sendiri sehingga IA harus mati di kayu
salib.
Sedangkan dupa = YESUS berdoa syafaat/doa penyahutan -->
1Yohanes 2 : 1, 2,
1.
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan
berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2.
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk
dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Di
dalam terj.lama
1.
Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu
berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada
seorang Juru
Syafaat
kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,
2.
dan Ialah menjadi korban perdamaian karena segala dosa kita;
bukannya karena dosa-dosa kita sahaja, melainkan karena dosa seisi
dunia ini juga.
Juru Syafaat
dinaikkan untuk pengampunan dosa dengan Darah dari atas kayu salib
dan juga dengan doa syafaat.
Itu sebabnya, kita perlu
tergembala, sebab selain TUHAN YESUS Yang duduk di sebelah Kanan
ALLAH Bapa menaikkan doa syafaat bagi domba-domba/kita, tetapi TUHAN
juga mempercayakan seorang gembala di dunia (Ibr 13) juga untuk
menaikkan doa penyahutan bagi keselamatan jiwa sidang jemaat. Jadi
kalau kehidupan itu sungguh-sungguh tergembala, tidaklah mungkin
jatuh.
Doa syafaat TUHAN YESUS untuk menarik kita keatas
kalau kita akan jatuh, sedangkan dari bawah/di bumi, gembala
manusia, mendukung dengan doa. Jadi, kita ditarik dan didukung. Bagi
rekan-rekan gembala, nomor satu untuk saya/Widjaja, ini merupakan
sungguh-sungguh tugas kita.
Inilah TUHAN YESUS kita, dengan
DarahNYA Sendiri dan juga dengan doa penyahutan. IA melayani kita
dengan pelayanan pendamaian. Untuk apa pelayanan pendamaian? Untuk
memperdamaikan dosa-dosa kita dihari-hari ini.
Ibrani
2 : 16, 17
16.
Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi
keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
Ay 16 --> malaikat
adalah roh dan penurut tetapi keturunan Abraham/darah daging itu
lemah. Itu sebabnya TUHAN merasa kasihan kepada kita, sebab daging
itu lemah. Terkena sedikit angin, sudah terkena influensa, terkena
angin dosa, ikut berdosa. Sekarang YESUS berdoa, bukan untuk
malaikat, sebab kalau malaikat jatuh, segera menjadi setan, tetapi
kalau manusia jatuh, masih ada pelayanan pendamaian/pertolongan
TUHAN.
Ay 17 --> di jadikan sama
dengan saudara-saudaraNYA = menjadi sama dengan manusia dan mati di
kayu salib. Kalau pelayanan pendamaian yang dikerjakan oleh Harun,
hanya untuk bangsa Israel, tetapi waktu YESUS menjadi Imam Besar, IA
melayani pelayanan pendamaian untuk seluruh bangsa termasuk bagi
kita dan yang sekarang ada ditengah-tengah kita.
Di mana ada
Urim dan Tumim/Firman yang keras dalam urapan Roh.Kudus, Imam Besar
hadir untuk berdoa bagi kita dan untuk mencurahkan DarahNYA untuk
memperdamaikan dosa-dosa kita, sampai pada dosa-dosa yang
tersembunyi.
Itu sebabnya dihari-hari ini, kita jangan
menyembunyikan dosa, sebab kita akan menjadi orang yang
munafik/menjadi orang Parisi. Harus diselesaikan dengan cara mengaku
kepada TUHAN dan juga mengaku kepada sesama sehingga ada pelayanan
pendamaian dari segala dosa sampai pada dosa yang tersembunyi.
Jadi,
jika kita mau menghakimi diri sendiri, kita akan mengalami tiga hal
yaitu:
- ada
penyucian sehingga masalah nikah dan buah nikah dapat diselesaikan.
- ada
sayap burung nasar yang diberikan oleh TUHAN dan juga
- ada
pelayanan pendamaian/pengampunan dosa.
Hasil
dari pelayanan pendamaian:
Ibrani 2 : 18,
Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Di
dalam Ibrani 4 --> TUHAN menolong tepat pada waktunya. Jadi, saya
gabungkan --> kalau dosa sudah tidak ada lagi, maka tidak akan ada
penghalang sebab yang menghalangi TUHAN datang kepada kita adalah
dosa, tetapi kalau sudah didamaikan/sudah diselesaikan, maka hasilnya
adalah:
- Imam
Besar mengulurkan
Tangan belas kasih dan setia untuk dapat dan tepat menolong kita
dari segala masalah.
Katakan masalah apa saja, sekali-pun masalah yang sudah mustahil, IA
mampu menolong kita.
Dapat dan tepat = tidak terlalu cepat
dan juga tidak terlambat yaitu seperti menolong orang yang akan
tenggelam yang jika selisih sedikit saja, akan habis.
Saya
akan menunjukkan demonstrasi dari Imam Besar dengan dupa dan Darah
di Tangan Yang diulurkan untuk mengangkat Petrus yang akan tenggelam
--> Matius 14 : 23, 24, 29 -
32,
23.
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas
bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia
sendirian di situ.
24.
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan
diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32.
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Bukit
adalah gambaran dari bukit Joljuta = Darah.
Untuk berdoa =
dupa.
Jadi, Imam Besar dengan Darah dan dupa, mengangkat Petrus
tepat pada waktunya.
Dihari-hari ini, kita harus banyak
menghakimi diri sendiri lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci
sampai kita mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar, sehingga
dosa-dosa kita dihapus dan Tangan-NYA diulurkan untuk dapat dan
tepat waktunya menolong kita. Seperti Tangan TUHAN Yang sudah
diulurkan untuk mengangkat Petrus dari ketenggelaman.
- Di
samping itu, pelayanan pendamaian oleh Imam Besar bukan hanya
menolong kita, tetapi kalau kita mau didamaikan, maka kita akan
dipakai dalam pelayanan pendamaian.
Bagi siswa/i Lempin-El, saudara dipakai bukan karena saudara
memiliki wajah yang cantik/ganteng atau memiliki ijasah yang tinggi
--> bukan!!!. Tetapi kalau saudara mau didamaikan, maka saudara
akan dipakai.
2
Korintus 5 : 18
Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Kita
dipakai di dalam pelayanan pendamaian/pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus dan jika kita mengalami angin gelombang/masalah, maka kita:
- jangan
berharap pada yang lain tetapi harus seperti Petrus yang berteriak
'TUHAN tolong'.
- dipakai
dalam pelayanan pendamaian/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus,
tetapi harus dengan hati yang damai, sebab kalau hati tidak damai
sebab masih ada dosa-dosa, maka kita tidak dapat dipakai oleh
TUHAN.
Keluaran
32 : 30 - 33
30.
Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini
telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap
TUHAN, mungkin
aku
akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
31.
Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa
ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas
bagi mereka.
32.
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan
jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah
Kautulis."
33.
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa
kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam
kitab-Ku.
Lembu
emas/penyembahan berhala adalah:
- sesuatu
yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN.
- sesuatu
yang menghalangi kita untuk beribadah dan melayani TUHAN.
Kedua
hal di atas ini merupakan dosa besar. Mungkin pekerjaan atau pacar
anda yang menjadi penghalang, itu sebabnya kita jangan sampai
terhalang, sebab itu adalah dosa besar. Tetapi kalau sudah terjadi,
TUHAN masih mau memperdamaikan kita.
Kita
jangan menyembunyikan dosa sebab kita dapat menjadi munafik dan juga
dengan dosa besar/penyembahan berhala yang merupakan sesuatu yang
menjadi penghalang bagi kita untuk mengasihi dan beribadah melayani
TUHAN.
Tetapi
untuk kedua dosa itu, masih ada Darah dan dupa yang akan
memperdamaikan. Begitu kita diperdamaikan, maka Tangan TUHAN
diulurkan untuk:
- dapat
dan tepat menolong kita/mengangkat kita dari ketenggelaman dan juga
- memakai
kehidupan kita di dalam pelayanan pendamaian/pembangunan Tubuh
Kristus dan juga
- menulis
nama kita di dalam kitab kehidupan.
Selalu
ada pertanyaan, apakah sekarang ini nama saya dan saudara sudah
tertulis di dalam kitab kehidupan? Ini merupakan pertanyaan yang
besar. Jawabannya ada di dalam hati. Kalau hati kita damai sejahtera
= nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan.
Jika
hati kita tidak merasa sejahtera, tertekan, ada kepahitan, dendam,
maka kita harus percaya bahwa nama kita sedang dihapus dari kitab
kehidupan. Tetapi kalau sekarang ini Tangan Yang berlubang paku/ ada
Darah dan dupa menyentuh hati kita, maka hati kita akan merasa damai
sejahtera.
Mari!
bagi siapa saja yang masih saling membenci, biarlah sekarang ini
disentuh oleh Darah dan dupa dengan mengeluarkan semua sehingga:
- hati
menjadi damai,
- pertolongan
datang dan
- kita
dipakai oleh TUHAN sehingga
- nama
sedang ditulis di dalam kitab kehidupan.
TUHAN
memberkati.1