Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 24 secara keseluruhan berbicara tentang penghukuman TUHAN atas dunia dan yang lazim disebut dengan kiamat. Terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap. Itu sebabnya kita mempelajari injil Matius 24 ini, supaya kita tidak mengalami kiamat/hancur bersama dunia, tetapi justru pada saat kedatangan YESUS kembali Yang kedua kalinya, kita akan terangkat bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Matius 24 : 3 - 44, berbicara tentang tujuh nubuatan yang harus terjadi sebelum kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Ketujuh nubuat itu adalah:
  1. nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3 - ay 5
  2. nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6 - ay 8
  3. nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> 9 - ay 14
  4. nubuat tentang antikrist --> ay 15 - ay 25
  5. nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26 - ay 31
  6. nubuat tentang Israel --> 32 - ay 35
  7. nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> ay 36 - ay 44
Kita masih mempelajari Matius 24 : 3 - 5, yang sudah berulang-ulang kita membacanya, untuk ini tidaklah mengapa, tetapi kita memohon kepada TUHAN supaya TUHAN menunjukkan sesuatu yang baru kepada kita.

Matius 24 : 3 - 5, --> TENTANG PENYESAT-PENYESAT/PENGAJARAN SESAT.

Tanda kedatangan TUHAN yang pertama kali bukanlah gempa bumi/peperangan tetapi penyesatan. Banyak penyesat dan banyak orang yang disesatkan = hanya sedikit gereja TUHAN yang memegang pengajaran yang benar (banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih). Untuk ini, kita harus hati-hati. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang, kita akan mempelajari bentuk-bentuk dari penyesatan/pengajaran-pengajaran sesat. Kita sudah mempelajari:
  • bagaimana proses penyesatan
  • dan juga siapa penyesat itu.
Di dalam alkitab, penyesatan ini digambarkan sebagai ragi --> Galatia 5 : 9, Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

Sedikit ragi, sudah merusak seluruh adonan. Inilah perbandingannya --> sedikit, sudah merusak seluruh. Ini menunjukkan bagaimana dahsyatnya pengaruh dari pengajaran sesat. Kita jangan berkata --> hanya satu kali sebab hanya ingin mengetahui --> jangan sampai berbuat itu, sebab hanya sedikit tetapi sudah menghancurkan seluruh adonan. Inilah kedahsyatan dari pengajaran sesat untuk menghancurkan tubuh Kristus yang dimulai dari menghancurkan nikah rumah tangga.

Kita harus berhati-hati! kalau saya hanya berpegang pada alkitab. Kita jangan berkata bahwa kita sudah memiliki filter/penyaring sehingga dapat membedakan yang baik dan dapat kita ambil sedangkan yang tidak baik/yang jahat kita buang. Saya takut, sebab saya merasa lebih kecil dari Salomo yang sudah memiliki hikmat yang luar biasa, sebab dari masa muda, ia sudah berpegang pada pedang tetapi sayang, di masa tuanya dia sudah mulai mempelajari hal yang lain dari isteri-isterinya sehingga pada akhirnya Salomo memilih pengajaran yang salah/yang sesat. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab sedikit saja ragi, sudah akan mengkhamirkan seluruh adonan. Inilah kedahsyatan dari pengajaran yang sesat. Semoga kita dapat mengerti.

Ada tiga macam ragi yaitu:
  1. ragi Herodes,
  2. ragi Farisi,
  3. ragi Saduki.
Waktu yang lalu kita membaca ragi Farisi yaitu ragi perceraian yang mengijinkan kawin cerai (injil Markus 10) dan akan mengarah pada kawin mengawinkan = dosa Babel yang juga merupakan salah satu bentuk dari pengajaran sesat.

Sekarang kita akan mempelajari lagi penampilan/bentuk dari ragi Farisi dengan membaca di dalam injil Lukas 12:1, 2,
1. Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
2. Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.

Murid adalah orang yang menerima Firman pengajaran yang benar dan merupakan murid YESUS dan sekarang menunjuk pada orang yang menerima Firman pengajaran yang benar. TUHAN tidak melihat pada jumlah beribu-ribu orang tetapi fokus TUHAN di dalam menghadapi ragi ini, hanya kepada murid-muridNya. Bukan kepada berapa ribu orang yang datang, tetapi TUHAN mengajar dimulai dari murid-muridNYA. Murid ini adalah orang yang menerima Firman pengajaran yang benar sebab berasal dari TUHAN dan untuk sekarang adalah kehidupan kita yang menjadi sasaran TUHAN.

Sekarang ini banyak dari kita yang sudah berada di dalam pengajaran, kemudian melepaskan pengajaran hanya untuk mendapatkan beribu-ribu orang --> salah! Sebab yang menjadi fokus TUHAN bukan pada beribu-ribu orang. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, bukannya tidak boleh memiliki banyak sidang jemaat sebab saya juga berdoa dan mohon kepada TUHAN supaya gereja ini yang sudah ditambah satu lantai lagi juga akan terisi. Untuk ini tidaklah mengapa, tetapi bukan ini yang menjadi fokusnya. Menghadapi ragi ini, terutama kita yang berpegang pada Firman pengajaran yang benar, menjadi perhatian TUHAN. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.

Jadi ragi orang farisi di dalam injil Markus 10 mulai ayat satu adalah kawin cerai dan sekarang di dalam injil Lukas 12, ragi farisi adalah ragi kemunafikan. Ragi ini terutama ditujukan kepada murid-murid agar mereka berhati-hati, sebab sementara mereka sudah menerima Firman pengajaran yang benar tetapi disusupi oleh ragi kemunafikan.

Arti dari ragi kemunafikan adalah menyembunyikan sesuatu yang gelap sekalipun telah mendengar dan menerima Firman Pengajaran yang benar. Itu sebabnya fokus TUHAN tidak pada beribu-ribu orang tetapi pada murid-murid/orang yang sudah menerima pengajaran yang benar agar jangan sampai terkena kemunafikan/menyimpan sesuat yang gelap.

Ada dua praktek dari kemunafikan yaitu:
  1. Pura-pura berbuat baik untuk menutupi sesuatu yang gelap dan yang disembunyikan. Contoh : Yudas. Waktu ada perempuan yang meminyaki Kaki YESUS dengan minyak narwastu seharga tiga ratus dinar yang juga seharga dengan gaji satu tahun. Dengan segera Yudas berpura-pura berbuat baik dengan mengatakan 'lebih baik uang itu diberikan kepada orang miskin' pada hal ia menutupi sifat yang sesungguhnya yaitu ia adalah seorang pencuri.

    Kita harus berhati-hati dengan adanya yayasan-yayasan sosial yang berpura-pura berbuat baik.Di gereja, hamba-hamba TUHAN berpura-pura berbuat baik, tetapi sesungguhnya mereka ini menutupi perbuatan korupsi. Inilah Yudas yang menutupi keinginannya akan uang.

    Yohanes 12: 5, 6
    5. Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?
    6. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

    Ay 6 --> bukan karena ia memperhatikan orang lain = bukan tulus tetapi munafik. Yudas sudah digembalakan di dalam Firman pengajaran yang benar sebab digembalakan oleh Gembala Agung/YESUS, tetapi karena ia menyembunyikan sesuatu/ragi munafik = disusupi oleh sesuatu yang gelap/mempertahankan sesuatu yang gelap yaitu keinginan akan uang/mempertahankan keterikatan akan uang.

    Pura-pura memberi untuk menutupi perbuatan korupsi --> memberi lima rupiah tetapi yang dikorup sebanyak lima juta. Inilah saudaraku, kita harus berhati-hati dengan yayasan-yayasan termasuk juga kita yang juga memiliki yayasan.

    Dapat juga untuk menutupi percabulan, menutupi dosa; supaya orang tidak menyinggung perbuatan dosanya, maka ia memberi, sehingga orang mengatakan bahwa ia adalah seorang yang baik padahal ia adalah seorang yang cabul.

    Atau menutupi kepalsuan --> ia mengajarkan pengajaran palsu dan supaya orang datang, maka ia memberikan sesuatu yang banyak. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dan dimulai dari saya dikoreksi supaya jangan menutupi dosa, menutupi korupsi, menutupi kepalsuan-kepalsuan/ajaran-ajaran palsu dengan pura-pura berbuat baik.


  2. menghakimi orang lain. Praktek pertama dengan berpura-pura berbuat baik supaya:
    • orang tidak menghakimi dirinya,
    • orang tidak mengungkit kesalahannya, perbuatan korupnya, dan juga ajaran-ajaran palsunya.
Tetapi praktek kedua ini berseberangan dengan praktek yang pertama yaitu menghakimi orang lain untuk menyembunyikan/menutupi sesuatu yang tersembunyi/sesuatu yang gelap.  

Jadi tingkat kerohaniannya hanyalah sampai pada menghakimi orang lain sekali-pun ia sudah menerima Firman pengajaran tetapi karena menghakimi orang lain, maka tingkat kerohaniannya hanya sampai di situ saja = tidak dapat meningkat lagi.

Matius 7: 1- 4,
1. Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
3. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4. Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

Selumbar = Serpihan kecil dari kayu yang digergaji.

Menghakimi orang lain bagaikan hendak mengeluarkan selumbar dari mata orang lain sementara ia membiarkan balok yang ada di dalam matanya sendiri artinya cepat melihat kesalahan orang lain yang kecil untuk dihakimi, padahal kesalahan sendiri sebesar balok yang dapat menyandung orang lain. Memang saudaraku! Menghakimi adalah sesuatu/pekerjaan yang menarik, apalagi kalau bergosip, sampai tiga jam tidak terasa. Bagaimana kalau mendengarkan Firman? Baru setengah jam sudah merasa terlalu lama. Jadi, kita harus berhati-hati, sebab menghakimi orang lain itu merupakan suatu pekerjaan yang menarik tetapi sangat merugikan kerohanian kita. Ini sangatlah berbahaya.

Bahkan sidang jemaat sekarang ini sudah ada yang berani menghakimi seorang hamba TUHAN.

Roma 14: 4,
Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap
berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.

Orang lain adalah TUHAN, gembala adalah hamba TUHAN.
Urusan Tuannya = urusan TUHAN.
Tetapi ia tetap berdiri = ada pembelaan dari TUHAN.

Saat ini sidang jemaat juga berani menghakimi hamba TUHAN/gembala yang bertanggung jawab langsung kepada TUHAN. Kalau hamba TUHAN/gembala bersalah, maka TUHAN Yang akan secara langsung menghukum. Kalau hanya sidang jemaat yang menghukum dengan mengusir gembala itu, akan mudah bagi gembala itu, sebab ia dapat mendirikan gereja yang lain. Tetapi kalau TUHAN Yang menghukum, maka gembala itu tidak akan dapat pergi kemana-mana.

Tetapi, jika hamba TUHAN/gembala itu benar dan ia dihakimi oleh sidang jemaat, maka TUHAN Yang akan membela supaya hamba TUHAN itu tetap teguh --> jangankan dirobohkan, digoyahkan saja tidak bisa, ia tetap teguh berdiri untuk melayani TUHAN. Sementara orang yang menghakimi akan dijatuhkan/dirobohkan dan dihukum oleh TUHAN.

Untuk ini kita harus berhati-hati terutama bagi siswa/i Lempin-El. Dulu saya tidak mengerti, pertama menjadi seorang hamba TUHAN (belum menjadi guru di Lempin-El); alm bpk pdt Pong selalu mengeluh dengan berkata 'bahwa muridku sendiri yang melawan aku dan sakit sekali rasanya'. Waktu itu saya tidak merasakan apa-apa tetapi setelah menjadi guru, baru saya tahu bahwa ada murid yang lebih mempercayai orang lain. Sementara ia sudah dipelihara secara jasmani dan rohani tetapi ia lebih mempercayai orang lain daripada gurunya. Ini sangat berbahaya. Sebab kalau gurunya benar, maka murid itu sudah tidaklah mungkin untuk dipakai oleh TUHAN = ia sedang jatuh.

Demikian juga bagi anak-anak/kaum muda, betapa sakitnya hati orang tua, jika seorang anak itu lebih mempercayai orang lain daripada mempercayai orang tuanya sendiri yang sudah memberikannya makan dan yang sudah memeliharanya.

Mari! TUHAN sangat membela gembala dan juga orang tua, jika ia tidak bersalah dan orang yang menghakimi akan sungguh-sungguh dijatuhkan dan dirobohkan --> Jangankan untuk melayani/meraih masa depan, untuk berdiri saja tidak mampu. Berat bagi saya untuk mengatakan hal ini, tetapi ini merupakan awasan bagi saya dan saudara. Semoga dihari-hari ini saling menjaga.

Mengapa kita tidak boleh menghakimi orang lain/saling menghakimi? Orang benar tetapi dihakimi, tetapi ia diam, maka pembelaan dan penghukuman TUHAN sangat cepat terjadi. Tetapi kalau orang itu melawan, masih untung bagi yang menghakimi.

Matius 7 : 1 - 2
1. Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Di sini sudah jelas, bahwa orang itu bersalah, tetapi TUHAN mengatakan untuk jangan menghakimi, sebab orang yang menghakimi dengan menertawakan orang berdosa itu akan tercemar/terjangkit oleh dosa orang itu dan dia juga akan dihakimi dengan penghakiman yang sama oleh manusia (ia juga akan ditertawakan oleh orang lain dan oleh TUHAN). Semoga kita dapat mengerti.

Roma 2 : 1
Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
Mengapa kita tidak boleh menghakimi? karena kita sendiri tidak luput dari salah atau dosa.

Ini merupakan rumus dari alm.bpk pdt v Gessel --> Kalau menunjuk orang/satu jari yang menunjuk, tetapi tiga jari menunjuk diri kita sendiri = diri sendiri tidak luput dari kesalahan. Tiga jari ini juga menunjuk ALLAH Tri Tunggal Yang juga menunjuk dosa-dosamu. Lebih baik jari jempol ini keatas yaitu jangan memandang/menghakimi orang lain tetapi banyak memandang TUHAN/Imam Besar Yang ada disebelah Kanan ALLAH Bapa saja dihari-hari ini.

Beribu-ribu orang datang, tetapi TUHAN secara khusus terlebih dahulu mengajar murid-murid/orang-orang yang sudah menerima Firman pengajaran tetapi mereka masih menyembunyikan sesuatu yaitu:
  • mungkin pencurian seperti Yudas,
  • mungkin percabulan,
  • mungkin kepalsuan sehingga menjadi orang yang munafik,
  • dengan berpura-pura menjadi orang yang baik untuk menutupi dosanya atau
  • menghakimi orang lain.
Semoga kita dapat mengerti.

Sangat jelas bagi saya, membaca ini untuk memeriksa diri saya agar jangan menghakimi sebab kita sendiri tidaklah luput dari kesalahan. Saya/Widjaja sebagai hamba TUHAN dan juga bagi rekan-rekan hamba TUHAN, sebelum memberitakan Firman/setelah menerima pembukaan Firman, Hamba Tuhan/gembala harus banyak duduk di bawah Kaki TUHAN untuk menghakimi diri sendiri/menyucikan diri sendiri supaya di saat pemberitaan Firman, kita tidak menyalurkan penghakiman, tetapi kita menyalurkan penyucian/kesucian. Ini yang masih kurang dari para hamba TUHAN yaitu kurang banyak duduk di bawah Kaki TUHAN.

Bagi siswa/i Lempin-El, ini merupakan rumus bagi seorang hamba TUHAN yaitu di saat berkhotbah, tidak menghakimi sekalipun Firman itu keras/kasar sebab dikatakan dengan berterus terang, tetapi untuk menyalurkan kesucian. Kita terlebih dahulu memeriksa diri setelah kita menerima pembukaan Firman dari TUHAN harus terlebih dahulu dikenakan pada diri sendiri sehingga kita disucikan dan Firman yang kita sampaikan akan menyalurkan penyucian bagi sidang jemaat. Itu sebabnya bagi sidang jemaat agar membantu doa bagi kami para hamba-hamba TUHAN supaya jangan menjadi seperti Petrus yang memakai pedang untuk memotong telinga = orang lain sudah tidak mau mendengarkan Firman lagi karena mereka dihakimi.

1 Korintus 4 : 5
Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

Mengapa tidak boleh menghakimi? Karena saat ini memang belum waktunya untuk menghakimi sebab penghakiman itu terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya yaitu penghakiman atas dunia dan juga penghakiman atas dosa-dosa. Jadi, kalau sekarang ini sudah banyak menghakimi = tidak sabar dan tekun untuk menanti kedatangan TUHAN, maka orang itu dapat tersandung dan jatuh = ketinggalan saat YESUS datang kembali. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah tiga alasan mengapa kita tidak boleh menghakimi orang lain sebab merupakan kemunafikan yang merupakan ragi dari orang farisi yang banyak terjadi di kalangan para hamba-hamba TUHAN/di kalangan anak-anak TUHAN.

Tetapi yang benar supaya kita tidak menghakimi orang lain --> Matius 7 : 5, Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Kalau dibagian atas itu yang tidak benar, sebab ada balok, bagaimana mungkin ia dapat mengeluarkan selumbar. Jika ada balok di mata kita, mau melihat mata orang lain saja tidak bisa, bagaimana mungkin bisa melihat selumbar di mata orang lain = sering mereka-reka kesalahan orang lain, padahal orang lain itu tidak berbuat kesalahan.

Yang benar adalah di ayat 5 yaitu mengeluarkan balok di mata kita terlebih dahulu, baru kita dapat melihat selumbar di mata orang lain untuk menolong dia.

Apa arti dari Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Artinya menghakimi diri sendiri dan ini yang benar.
Bagi rekan-rekan hamba-hamba TUHAN supaya Firman dapat menyucikan sidang jemaat/menunjukkan dosa-dosa di dalam sidang jemaat, maka terlebih dahulu kita harus menghakimi diri sendiri di saat kita menerima pembukaan Firman dan juga banyak berlutut di bawah Kaki TUHAN. Kenakan terlebih dahulu Firman itu kepada diri kita, maka Firman itu juga akan sungguh-sungguh terkena pada sidang jemaat --> inilah arti dari mengeluarkan balok terlebih dahulu, barulah kita menolong untuk mengeluarkan selumbar dari mata orang lain.

Mengapa Firman TUHAN tidak dapat diterima oleh sidang jemaat? Bagi rekan-rekan hamba TUHAN terutama bagi rekan-rekan gembala --> ini merupakan koreksi bagi kita. Mengapa semakin hari orang tidak mau menerima Firman? Sebab balok di mata sendiri masih banyak = kita tidak pernah menghakimi diri sendiri = kita tidak pernah mengalami penyucian. Dengan Firman TUHAN kita hendak menyucikan sidang jemaat, tetapi tidak dapat kita lakukan, bahkan kita dapat menjadi seperti Petrus yang memotong telinga dengan pedang sehingga orang sudah tidak mau mendengar Firman lagi. Mari sungguh-sungguh serius, dan saya yang lebih dulu dikoreksi oleh TUHAN.

Menghakimi diri sendiri dapat dilakukan dengan 2 hal:
  1. lewat Firman Pengajaran yang benar dan keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Tumim) = Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus (Urim).
    Orang lain tidak mengetahui sebab tersembunyi, tetapi kalau ada Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua --> di mana dosa itu hendak disembunyikan? Hendak disembunyikan di sendi-sendi, di sumsum, di hati pasti akan terkena pedang sehingga dapat dikeluarkan.

    Ibrani 4 : 12 - 13
    12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    13. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Jadi, kita menghakimi diri sendiri dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar = Firman dalam urapan Roh.Kudus yaitu Tumim dan Urim yang berada di dada imam besar.

    Inilah menghakimi diri sendiri lewat Firman pengajaran yang benar yaitu Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita jangan mencari Firman yang hanya berisi dongeng/lawakan karena tidak dapat menyucikan. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Lewat Perjamuan Suci = Tubuh dan Darah TUHAN.
    Ini merupakan satu pasangan --> jika ada Firman pengajaran yang benar, pasti ada perjamuan suci.

    1 Korintus 11: 28, 31
    28. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
    31. Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

    Jangan takut menerima Perjamuan Suci karena setelah mendengar Firman pengajaran yang benar sehingga Firman itu menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati/pikiran, sendi-sendi, maka kita dapat menguji diri sendiri (= menghakimi diri sendiri) dan memohon ampun dengan mengakui inilah dosa-dosaku sehingga kita layak menerima Perjamuan Suci yang tidak menjadi kecelakaan/penghukuman tetapi menjadi berkat TUHAN di dalam kehidupan kita.
Jadi, kita perlu menekuni ibadah pendalaman alkitab yang di dalam tabernakel melambangkan meja roti sajian (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html), kita dapat menerima Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman pengajaran dalam urapan Roh.Kudus dan juga perjamuan suci. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menghakimi diri sendiri sehingga kita tidak memiliki kesempatan untuk menghakimi orang lain. Sampai satu waktu kita sudah tidak dapat lagi menunjuk atau menghakimi orang lain. Semoga kita dapat mengerti.

Jika kita mau menghakimi diri sendiri terutama lewat pekerjaan Firman di dalam urapan Roh.Kudus, maka kita akan menerima tiga hal yang positif dari TUHAN yaitu:
  1. kita mengalami penyucian.
    Matius 15 : 22, 26
    Ay 26 --> Roti = Firman = perjamuan suci merupakan makanan bagi bangsa kafir = anjing yang dapat makan makanan ini. Firman ini sangatlah keras --> ibu ini sudah datang dalam keadaan susah sebab nikah dan buah nikahnya berada di dalam keadaan menderita, ia datang kepada TUHAN tetapi TUHAN menjawab dengan berkata bahwa tidaklah patut roti bagi anak-anak/bagi Israel diberikan kepada anjing. Kalau dikasarkan, maka perkataan YESUS mengartikan bahwa 'kamu adalah anjing yang tidak patut untuk ditolong'.

    Seandainya saudara datang kepada orang tua untuk meminta tolong karena anak sakit, tetapi oleh orang tua, saudara dikatakan sebagai anjing --> saudara dapat membayangkan kira-kira bagaimana perasaan saudara. Kalau Firman TUHAN berkata begitu, bagaimana perasaan saudara? Tentu saudara akan mengamuk dengan berkata bahwa TUHAN itu tidaklah adil dlsbnya, maka saudara tidak akan tertolong. Mari! sekarang ini, tidak dapat lain, selain harus menghakimi diri sendiri lewat Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Jadi, keadaan dari bangsa kafir, jika tanpa penyucian/tanpa Firman yang keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka bangsa kafir memiliki dua keadaan yaitu:
    • seperti anjing yang lidahnya menjilat muntah (2 Petrus) --> mulutnya bercampur baur dengan dosa --> hanya menghakimi orang, menjelek-jelekan orang lain. Jika lidahnya menjilat muntah/najis, maka seluruh hidupnya juga najis = seluruh hidupnya bercampur baur dengan muntah/dengan dosa. Inilah nasib dari bangsa kafir jika tanpa penyucian/tanpa Firman pengajaran yang benar/tanpa Firman yang keras.

      Bagi lulusan sekolah alkitab Lempin-El yang dimulai dari angkatan pertama sampai angkatan sekarang ini, sesudah saudara lulus, mau kemana lagi? Tidak ada tempat lain lagi selain berada di bawah Kaki TUHAN, sebab ini merupakan kebutuhan bagi bangsa kafir. Bukan dibutuhkan lawakan, bukan dibutuhkan dongeng-dongeng atau dari sejarah, tetapi yang dibutuhkan adalah Firman yang keras --> 'tidak patut mengambil roti untuk anak dan diberikan kepada anjing'. Ini saja yang cukup. Semoga kita dapat mengerti.

    • sangat menderita terutama yang menyangkut nikah dan buah nikah.
      Bagi kaum muda, saudara jangan menikah jika tanpa pedang sekalipun calon saudara memiliki mobil lima buah, rumah gedung juga lima buah tetapi kalau tanpa pedang --> Jangan menikah!!! Sebab nanti saudara akan sangat menderita.

      Salomo, ketika ia menghadapi dua orang perempuan sundal yang memiliki dua orang anak tetapi salah satu dari anak-anak itu ada yang mati. Kemudian mereka memperebutkan anak yang masih hidup itu. Salomo tidak merasa dirinya hebat sekali-pun ia adalah seorang raja, tetapi ia hanya mengambil pedang dan selesailah masalah kedua perempuan itu.

      Masalah internasional itu, nanti akan terjadi, terutama peperangan di dalam nikah --> anak membunuh orang tua dllnya, tidak dapat diselesaikan oleh pakar/ahli dari ilmu mana-pun, hanya dapat diselesaikan dengan pedang/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti.

    Firman TUHAN sekarang ini, mungkin keras bagi kaum muda, sebab banyak kaum muda yang tidak mau dinasihati terutama tentang jodoh. Tetapi saya hendak berteriak sekarang ini supaya saudara jangan menikah tanpa pedang, sebab yang ada hanyalah lelehan air mata/penderitaan.

    Mungkin calon saudara belum memiliki rumah sehingga harus mengontrak atau-pun pekerjaan masih belum menentu, tetapi kalau saudara memiliki pedang, maka di situ akan ada kebahagiaan dari TUHAN. Akan lebih bersyukur lagi, kalau ada semua dan juga ada pedang. TUHAN akan menolong saudara. Semoga kita dapat mengerti.

    Apa yang menjadi jawaban dari perempuan Kanani itu? perempuan ini tidak menjadi emosi sehingga mengamuk, tetapi jawabannya --> Matius 15 : 27, 28.
    Jadi, Firman yang keras = roti perjamuan suci. Bangsa kafir harus dapat makan Firman yang keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Istilah makan (cara anjing makan dengan menjilat roti) berarti:
    • mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh,
    • mengerti dan
    • percaya/iman --> hai ibu jadilah menurut imanmu dan
    • mempraktekkan Firman.

    Sehingga akan mengalami penyucian lidah terlebih dahulu yaitu dari lidah anjing menjadi lidah domba --> Matius 15 : 24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

    Bukan kepada anjing, tetapi kalau bangsa kafir yaitu saya dan saudara sekarang ini mau makan Roti/Firman pengajaran yang keras dan perjamuan suci = lidah menjilat Roti.

    Penyucian lidah ini sudah tidak menghakimi orang lagi tetapi lidah ini hanya untuk mengaku dosa --> 'benar TUHAN hidup saya seperti anjing/saya anjing = bercampur baur dengan dosa, baik di dalam kata-kata, di dalam pandangan dan juga di dalam perbuatan saya, semuanya hanyalah seperti muntah' inilah lidah dari domba.

    Selain untuk mengaku dosa, maka lidah ini juga dipakai untuk bersaksi bahwa Firman TUHAN ini benar, TUHAN itu Benar sehingga lidah ini dapat menyembah TUHAN dan TUHAN menolong perempuan Kanani itu dan selesailah segala masalahnya --> suara domba dijawab oleh TUHAN sehingga semua masalahnya terutama masalah nikah dan buah nikahnya benar-benar diselesaikan oleh TUHAN Sendiri.

    Di dalam injil Markus dikatakan bahwa anaknya itu tidak dapat tidur, tetapi setelah masalah diselesaikan oleh TUHAN, maka anak itu dapat tidur. Tidak dapat tidur itu dapat membuat orang menjadi menderita sebab saya sendiri sudah pernah mengalaminya. Tetapi setelah TUHAN sembuhkan, maka anak itu dapat tidar = ada perhentian/ketenangan/kelegaan dan kebahagiaan di dalam rumah tangga.

    Ijazah dan apa saja termasuk uang tidak dapat menolong bangsa kafir, hanya Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan perjamuan suci yang dapat menolong. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, terlebih dahulu penyucian lidah dari bangsa kafir supaya nikah dan buah nikah tertolong dan ada kebahagiaan. Kita bukan lagi seperti anjing yang akan dibinasakan tetapi kita menjadi domba yang dipelihara oleh TUHAN.

  2. kita menerima dua sayap burung nasar yang besar, Firman pengajaran yang benar di dalam urapan Roh.Kudus yang menyucikan kehidupan kita akan menjadi dua sayap burung nasar yang besar. Semakin kita disucikan, semakin besar sayap yang akan kita terima, sampai benar-benar menjadi sayap yang sangat besar/sudah maksimal.

    Untuk apa dua sayap burung nasar ini?
    • untuk menghindarkan/menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga setengah tahun supaya kita tidak dianiaya oleh antikrist.
    • untuk menantikan kedatangan TUHAN YESUS Yang kedua kalinya sebagai Mempelai Pria Surga.

    Wahyu 12 : 14
    Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Di dalam terj. lama --> Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.

    Perempuan itu = gereja TUHAN yang mau disucikan dengan proses semakin kita disucikan, semakin besar sayap burung nasar yang kita miliki sampai pada puncaknya yaitu kita tidak bercacat cela dan ini berarti sayap itu sudah maksimal.

    Kedua sayap burung nasar yang berguna untuk menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga setengah tahun jauh dari mata ular/dari antikrist. Jangankan dianiaya, dilihat oleh antikrist saja tidak bisa. Dan ini berarti kita benar-benar dilindungi selama tiga setengah tahun.

    Selama berada di padang belantara tiga setengah tahun, apa yang akan kita makan? Ada yang mengatakan bahwa nanti akan ada negara adi kuasa yang akan mengirimkan makanan di dalam kaleng, tetapi makanan di dalam kaleng dapat menjadi kadaluarsa sehingga dapat sakit perut bagi yang memakannya --> bukan ini.

    Kalau dulu, bangsa Israel makan manna yang turun dari surga dan untuk sekarang, kita dipelihara oleh Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
    Sementara di bumi, antikrist akan berkuasa dan mereka akan menganiaya anak-anak TUHAN yang tertinggal. Jika mereka tetap menyembah YESUS, maka kepala mereka akan dipancung. Kita tidak perlu mengalami hal semacam ini. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari saudaraku! Jika kita mau disucikan, maka kita akan menerima dua sayap burung nasar dengan proses semakin kita disucikan, maka sayap itu akan semakin membesar sampai kita tidak bercacat cela, dan akan terjadi Wahyu 12, yang akan menyingkirkan kita ke padang belantara selama tiga setengah tahun jauh dari mata antikrist. Kita dipelihara secara langsung oleh TUHAN lewat Firman pengajaran yang benar/roti dan juga perjamuan suci.

    Itu sebabnya ibadah pendalaman alkitab merupakan latihan penyingkiran, sehingga ibadah pendalaman alkitab ini merupakan ibadah yang terlama waktunya sebab kita menerima banyak sekali Firman TUHAN. Semakin kita bertekun di dalam ibadah pendalaman alkitab, semakin kita menjauh dari mata ular.

    Tidaklah heran, kalau saudara bertekun di dalam ibadah pendalaman alkitab, saudara dapt bersaksi --> 'karena saya menekuni ibadah pendalaman alkitab dan saya juga mau disucikan, maka masalah yang besar menjadi semakin kecil, sedangkan masalah yang kecil dapat diselesaikan/hilang sebab saya berada jauh dari mata ular yang membuat banyak masalah'. Semoga kita dapat mengerti.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, saudara tidak perlu mengintimidasi atau memaksa sidang jemaat untuk mengikuti ibadah pendalaman alkitab, sebab kalau sidang jemaat mengerti, maka pasti mereka akan tekun. Semoga kita dapat mengerti.

    Tetapi awas!!! Kalau kita tidak mau memiliki dua sayap burung nasar/tidak mau disucikan = menolak Firman pengajaran yang benar di dalam ibadah pendalaman alkitab karena merasa terlalu lama, maka nanti kita akan didorong oleh sayap yang lain yaitu sayap burung ranggung/sayap dari antikrist. Burung ranggung ini sejenis burung hantu.

    Zakharia 5: 9 - 11
    9. Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.
    10. Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
    11. Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

    Dihari-hari ini kita mau didukung oleh apa? Oleh:
    • sayap burung nasar yaitu Firman di dalam urapan Roh.Kudus/Firman yang keras atau
    • sayap burung ranggung yaitu antikrist dengan kekuatan mammon/uang.

    Jika kita datang ke gereja hanya mau mencari yang enak/mencari mammon = mencari berkat-berkat jasmani, maka arah dari perempuan/gereja akan ke tanah Sinear. Tetapi arah dari perempuan/gereja dengan sayap burung nasar adalah ke padang gurun bersama dengan TUHAN.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, perhatikan! saudara menjadi seorang hamba TUHAN, apa yang saudara cari? Saudara datang di dalam ibadah persekutuan, apa yang saudara cari? Kalau saudara datang hanya untuk mencari yang jasmani, maka arahnya akan ke Kejadian 11 : 2, 9,
    2. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
    9. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

    Kalau gereja memakai kekuatan uang, maka akan terjadi kacau balau yang akan mengarah ke Babel.
    Sebagai seorang gembala, maka ia tidak dihargai sebagai seorang gembala, tetapi ia dianggap seperti kacung/pesuruh kalau berurusan dengan uang. Demikina juga orang yang bukan gembala, ia mengangkat diri sebagai gembala/mau mengatur, sedangkan gembala tidak diijinkan untuk mengatur.

    Wahyu 17 : 3 - 5
    3.Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
    4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
    5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

    Kalau gereja TUHAN/anak TUHAN hanya didukung oleh kekuatan mammon/berkat-berkat jasmani, maka ia akan mengarah kepada pembangunan tubuh Babel/perempuan pelacur = puncak dai kejahatan dan kenajisan = mempelai wanita setan.

    Demikian juga kekacauan akan terjadi di dalam nikah. Sebagai seorang suami, tetapi ia tidak menjadi suami lagi sebab tidak menjadi kepala tetapi menjadi ekor. Demikian juga dengan anak yang menjadi kepala sebab setiap bulan ia yang mensuplai uang sehingga ia berkata papa, mama/ayah ibu, harus begini dan harus begitu sehingga terjadi kekacauan yang akan mengarah ke Babel. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sayap mana yang kita pilih?

    Juga bagi kaum muda untuk sungguh-sungguh serius, jika mau masuk dalam pernikahan, jangan pandang hal yang jasmani sebab akan terjadi kekacauan/kacau balau sehingga tidak akan tahu, mana suami, mana isteri, mana anak sebab semua menjadi pemimpin sampai mengarah ke Babel. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, jika kita mau menghakimi diri sendiri, maka:
    • kita sebagai bangsa kafir mengalami penyucian dari TUHAN sehingga masalah nikah dan buah nikah menjadi selesai = kita tidak menjadi anjing tetapi kita menjadi domba.

    • kita mendapatkan dua sayap burung nasar untuk menghadapi antikrist dan juga untuk menantikan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dan kita akan diangkat menjadi Mempelai Wanita TUHAN.

  3. kita mengalami pelayanan dari Imam Besar --> Keluaran 28 : 30, Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.

    Dulu imam besar Harun memakai pakaian imam besar yang di atas jantungnya itu ada tapal dada dengan Urim dan Tumim yang tidak diketahui terbuat dari zat apa, tetapi dari bahasa/artinya, Tumim itu pedang dan Umim itu terang dan ini juga tertulis di dalam Ibrani 4 : 12, 13, yaitu Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Di jaman perj.lama, yang menjadi imam besar adalah Harun yang membawa darah lembu dan juga membawa dupa. Ia masuk ke dalam ruangan maha suci satu kali dalam setahun. Kemudian ia memercikkan darah lembu itu sebanyak dua kali tujuh percikkan sehingga kemuliaan TUHAN/shekina glory turun, maka semua perbuatan dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel akan diampuni tetapi ini hanya untuk bangsa Israel --> Imamat 16 : 12, 14,
    12. Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
    14. Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.

    Dua kali tujuh kali = satu kali diatas peti sebanyak tujuh kali percikkan, dan juga satu kali di depan peti juga sebanyak tujuh kali percikkan darah.

    Hasilnya --> Imamat 16 : 16, Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

    Dengan darah lembu dan juga dengan dupa, maka pelayanan pendamaian itu hanya untuk bangsa Israel yang dilakukan oleh imam besar Harun satu kali dalam satu tahun.

    Di jaman perjanjian baru, Imam Besar TUHAN YESUS Kristus Yang ada disebelah Kanan ALLAH Bapa juga membawa Darah dan dupa tetapi bukan darah lembu melainkan Darah-NYA Sendiri --> Ibrani 9 : 11, 12,
    11. Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini,
    12. dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

    YESUS membawa Darah-NYA Sendiri sehingga IA harus mati di kayu salib.
    Sedangkan dupa = YESUS berdoa syafaat/doa penyahutan --> 1Yohanes 2 : 1, 2,
    1. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
    2. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

    Di dalam terj.lama
    1. Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,
    2. dan Ialah menjadi korban perdamaian karena segala dosa kita; bukannya karena dosa-dosa kita sahaja, melainkan karena dosa seisi dunia ini juga.

    Juru Syafaat dinaikkan untuk pengampunan dosa dengan Darah dari atas kayu salib dan juga dengan doa syafaat.

    Itu sebabnya, kita perlu tergembala, sebab selain TUHAN YESUS Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa menaikkan doa syafaat bagi domba-domba/kita, tetapi TUHAN juga mempercayakan seorang gembala di dunia (Ibr 13) juga untuk menaikkan doa penyahutan bagi keselamatan jiwa sidang jemaat. Jadi kalau kehidupan itu sungguh-sungguh tergembala, tidaklah mungkin jatuh.

    Doa syafaat TUHAN YESUS untuk menarik kita keatas kalau kita akan jatuh, sedangkan dari bawah/di bumi, gembala manusia, mendukung dengan doa. Jadi, kita ditarik dan didukung. Bagi rekan-rekan gembala, nomor satu untuk saya/Widjaja, ini merupakan sungguh-sungguh tugas kita.

    Inilah TUHAN YESUS kita, dengan DarahNYA Sendiri dan juga dengan doa penyahutan. IA melayani kita dengan pelayanan pendamaian. Untuk apa pelayanan pendamaian? Untuk memperdamaikan dosa-dosa kita dihari-hari ini.

    Ibrani 2 : 16, 17
    16. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
    17.
    Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

    Ay 16 --> malaikat adalah roh dan penurut tetapi keturunan Abraham/darah daging itu lemah. Itu sebabnya TUHAN merasa kasihan kepada kita, sebab daging itu lemah. Terkena sedikit angin, sudah terkena influensa, terkena angin dosa, ikut berdosa. Sekarang YESUS berdoa, bukan untuk malaikat, sebab kalau malaikat jatuh, segera menjadi setan, tetapi kalau manusia jatuh, masih ada pelayanan pendamaian/pertolongan TUHAN.

    Ay 17 --> di jadikan sama dengan saudara-saudaraNYA = menjadi sama dengan manusia dan mati di kayu salib. Kalau pelayanan pendamaian yang dikerjakan oleh Harun, hanya untuk bangsa Israel, tetapi waktu YESUS menjadi Imam Besar, IA melayani pelayanan pendamaian untuk seluruh bangsa termasuk bagi kita dan yang sekarang ada ditengah-tengah kita.

    Di mana ada Urim dan Tumim/Firman yang keras dalam urapan Roh.Kudus, Imam Besar hadir untuk berdoa bagi kita dan untuk mencurahkan DarahNYA untuk memperdamaikan dosa-dosa kita, sampai pada dosa-dosa yang tersembunyi.

    Itu sebabnya dihari-hari ini, kita jangan menyembunyikan dosa, sebab kita akan menjadi orang yang munafik/menjadi orang Parisi. Harus diselesaikan dengan cara mengaku kepada TUHAN dan juga mengaku kepada sesama sehingga ada pelayanan pendamaian dari segala dosa sampai pada dosa yang tersembunyi.
Jadi, jika kita mau menghakimi diri sendiri, kita akan mengalami tiga hal yaitu:
  • ada penyucian sehingga masalah nikah dan buah nikah dapat diselesaikan.
  • ada sayap burung nasar yang diberikan oleh TUHAN dan juga
  • ada pelayanan pendamaian/pengampunan dosa.
Hasil dari pelayanan pendamaian: Ibrani 2 : 18, Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Di dalam Ibrani 4 --> TUHAN menolong tepat pada waktunya. Jadi, saya gabungkan --> kalau dosa sudah tidak ada lagi, maka tidak akan ada penghalang sebab yang menghalangi TUHAN datang kepada kita adalah dosa, tetapi kalau sudah didamaikan/sudah diselesaikan, maka hasilnya adalah:
  • Imam Besar mengulurkan Tangan belas kasih dan setia untuk dapat dan tepat menolong kita dari segala masalah. Katakan masalah apa saja, sekali-pun masalah yang sudah mustahil, IA mampu menolong kita.

    Dapat dan tepat = tidak terlalu cepat dan juga tidak terlambat yaitu seperti menolong orang yang akan tenggelam yang jika selisih sedikit saja, akan habis.

    Saya akan menunjukkan demonstrasi dari Imam Besar dengan dupa dan Darah di Tangan Yang diulurkan untuk mengangkat Petrus yang akan tenggelam --> Matius 14 : 23, 24, 29 - 32,
    23. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
    24. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
    29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
    32. Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.

    Bukit adalah gambaran dari bukit Joljuta = Darah.
    Untuk berdoa = dupa.
    Jadi, Imam Besar dengan Darah dan dupa, mengangkat Petrus tepat pada waktunya.

    Dihari-hari ini, kita harus banyak menghakimi diri sendiri lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci sampai kita mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar, sehingga dosa-dosa kita dihapus dan Tangan-NYA diulurkan untuk dapat dan tepat waktunya menolong kita. Seperti Tangan TUHAN Yang sudah diulurkan untuk mengangkat Petrus dari ketenggelaman.

  • Di samping itu, pelayanan pendamaian oleh Imam Besar bukan hanya menolong kita, tetapi kalau kita mau didamaikan, maka kita akan dipakai dalam pelayanan pendamaian. Bagi siswa/i Lempin-El, saudara dipakai bukan karena saudara memiliki wajah yang cantik/ganteng atau memiliki ijasah yang tinggi --> bukan!!!. Tetapi kalau saudara mau didamaikan, maka saudara akan dipakai.

    2 Korintus 5 : 18
    Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

    Kita dipakai di dalam pelayanan pendamaian/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan jika kita mengalami angin gelombang/masalah, maka kita:
    • jangan berharap pada yang lain tetapi harus seperti Petrus yang berteriak 'TUHAN tolong'.
    • dipakai dalam pelayanan pendamaian/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tetapi harus dengan hati yang damai, sebab kalau hati tidak damai sebab masih ada dosa-dosa, maka kita tidak dapat dipakai oleh TUHAN.
Keluaran 32 : 30 - 33
30. Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin
aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
31. Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
32. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
33. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

Lembu emas/penyembahan berhala adalah
:
  • sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN.
  • sesuatu yang menghalangi kita untuk beribadah dan melayani TUHAN.
Kedua hal di atas ini merupakan dosa besar. Mungkin pekerjaan atau pacar anda yang menjadi penghalang, itu sebabnya kita jangan sampai terhalang, sebab itu adalah dosa besar. Tetapi kalau sudah terjadi, TUHAN masih mau memperdamaikan kita.

Kita jangan menyembunyikan dosa sebab kita dapat menjadi munafik dan juga dengan dosa besar/penyembahan berhala yang merupakan sesuatu yang menjadi penghalang bagi kita untuk mengasihi dan beribadah melayani TUHAN.
Tetapi untuk kedua dosa itu, masih ada Darah dan dupa yang akan memperdamaikan. Begitu kita diperdamaikan, maka Tangan TUHAN diulurkan untuk:
  • dapat dan tepat menolong kita/mengangkat kita dari ketenggelaman dan juga
  • memakai kehidupan kita di dalam pelayanan pendamaian/pembangunan Tubuh Kristus dan juga
  • menulis nama kita di dalam kitab kehidupan.
Selalu ada pertanyaan, apakah sekarang ini nama saya dan saudara sudah tertulis di dalam kitab kehidupan? Ini merupakan pertanyaan yang besar. Jawabannya ada di dalam hati. Kalau hati kita damai sejahtera = nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan.

Jika hati kita tidak merasa sejahtera, tertekan, ada kepahitan, dendam, maka kita harus percaya bahwa nama kita sedang dihapus dari kitab kehidupan. Tetapi kalau sekarang ini Tangan Yang berlubang paku/ ada Darah dan dupa menyentuh hati kita, maka hati kita akan merasa damai sejahtera.

Mari! bagi siapa saja yang masih saling membenci, biarlah sekarang ini disentuh oleh Darah dan dupa dengan mengeluarkan semua sehingga:
  • hati menjadi damai,
  • pertolongan datang dan
  • kita dipakai oleh TUHAN sehingga
  • nama sedang ditulis di dalam kitab kehidupan.
TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Agustus 2024 (Kamis Sore)
    ... lewat baptisan air yang benar. Roma Sekali-kali tidak Bukankah kita telah mati bagi dosa bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya Syarat baptisan air yang benar adalah percaya Yesus dan bertobat mati terhadap dosa. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti ...
  • Ibadah Kunjungan Ciawi II, 28 Juli 2010 (Rabu Pagi)
    ... LAGI artinya tidak ada lagi kegelapan dosa sampai puncaknya dosa tidak ada lagi buta rohani. Hamba Tuhan anak Tuhan yang hidup dalam kegelapan dosa hamba Tuhan anak Tuhan yang buta rohani. Pengertian dan penyebab buta rohani Tidak bisa melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah tidak mau mengerti menolak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Oktober 2015 (Senin Sore)
    ... Anak Daud hati mereka sangat jengkel Yang kedua penyucian dari roh jengkel--kebencian tanpa alasan karena gosip-gosip yang tidak benar rohnya antikris. Ini yang berbahaya. Orang yang sembarangan kacau pelayanannya kering tetapi malah didukung. Sebaliknya terhadap orang yang benar yang dipakai TUHAN malah jengkel--hanya karena gosip-gosip. Ini yang harus disucikan. Dua ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... kausiramkan pada mezbah sekelilingnya. Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah itulah korban bakaran suatu persembahan yang harum bagi TUHAN yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. Korban penyerahan diri sepenuh untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Darah domba jantan pertama disiram di sekeliling mezbah untuk menghasilkan ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 20 April 2014 (Minggu Sore)
    ... memercikan darah sebanyak dua kali tujuh percikan maka terjadi Shekinah Glory sinar kemuliaan. Sinar kemuliaan inilah yang ada pada wajah Yesus. Korintus - Sebab Tuhan adalah Roh dan di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Januari 2018 (Selasa Sore)
    ... Ayat - kegelapan di dunia matahari hitam bulan gelap bintang gugur krisis pengharapan. Matahari gambaran dari Allah Bapa bulan gambaran dari Anak Allah bintang gambaran dari Roh Kudus. Kalau matahari hitam bulan gelap bintang gugur berarti kita terpisah dari Allah Tritunggal dan dekat dengan dunia setan tritunggal. Akibatnya adalah hidup dalam kegelapan dosa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 November 2018 (Selasa Sore)
    ... diulang-ulang. Sehingga Firman menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat mengalami pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan rohani kesempurnaan. Firman menjadi komando tuntunan bagi sidang jemaat sampai mencapai kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru. Firman menjadi peringatan bagi sidang jemaat. Yehezkiel - Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku Hai anak ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Januari 2011 (Selasa Sore)
    ... percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama maka mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua. Tangan berkusta tanda air Bejana Pembasuhan yaitu baptisan air lahir baru. Tangan perbuatan. Kusta kebenaran diri sendiri. Jadi tangan berkusta perbuatan yang hanya berdasarkan kebenaran diri sendiri. Ini merupakan dosa putih tapi kusta. Dosa putih ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 23 November 2016 (Rabu Malam)
    ... dan dilempar ke laut. Begitu berat hidupnya tidak indah sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang. Matius Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Wahyu Dan seorang malaikat yang kuat mengangkat ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 September 2018 (Minggu Pagi)
    ... naungan kepada kita mulai di padang gurun dunia yang tandus sampai naungan di takhta Sorga. Menggembalakan menuntun ke arah mata air kehidupan takhta Sorga. Tuhan menghapus segala air mata kita terutama air mata dalam penaburan benih firman. ad. . Tuhan menghapus segala air mata. Mazmur - Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.