Kita
masih membaca injil Matius yang secara keseluruhan merupakan
penghukuman TUHAN atas gereja TUHAN/penghukuman TUHAN atas dunia ini
dan terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dimana
dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap itu sama dengan kiamat.
Kita
mempelajari Matius 24 supaya kita tidak masuk kiamat/ hancur lenyap
bersama dunia tetapi justru waktu kedatangan YESUS Yang ke dua kali,
kita akan terangkat dan dipermuliakan bersama Dia selama-lamanya.
Inilah pengharapan kita sekalian dengan mempelajari Matius 24.
Matius
24 : 3 - 5
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu!
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Ada
tujuh nubuat yang harus terjadi menjelang kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya.
Ketujuh nubuat itu
adalah:
- nubuat
tentang penyesat-penyesat --> ay
3-ay 5
- nubuat
tentang bangsa-bangsa --> ay
6-ay 8
- nubuat
tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> ay
9-ay 14
- nubuat
tentang antikrist --> ay
15-ay 25
- nubuat
tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26-ay
31
- nubuat
tentang Israel
--> ay 32-ay 35
- nubuat
tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan YESUSYang kedua
kalinya --> ay 36-ay 44
Tanda
yang pertama ay 3 sampai ay 5 adalah tentang penyesat-penyesat =
nubuat tentang penyesat-penyesat atau pengajaran sesat. Banyak
penyesat dan banyak yang disesatkan dihari-hari ini, hanya sedikit
gereja yang benar/gereja yang berpegang pada Firman pengajaran yang
benar.
Kita
sudah mempelajari banyak tentang penyesat, dan sekarang ini kita maju
satu langkah lagi untuk membahas bentuk-bentuk penyesatan, yang di
dalam alkitab, pengajaran sesat ini di gambarkan sebagai ragi.
Galatia
5 : 9
Sedikit ragi sudah mengkhamirkan
seluruh adonan.
Kalau
kita membaca dengan sungguh-sungguh --> 'sedikit ragi
mengkhamirkan seluruh adonan'. Seharusnya sedikit, maka yang rusak
juga sedikit, kalau banyak, akan merusak banyak. Racun sedikit, akan
merusak sedikit, racun yang banyak akan merusak seluruh tubuh. Tetapi
lain dengan ragi --> sedikit ragi merusak seluruh adonan -->
ini menujuk betapa dahsyatnya pekerjaan dari pengajaran-pengajaran
sesat. Kita jangan berkata hanya satu kali mendengar, hanya sedikit
--> jangan!!! Sebab berbahaya.
Dahsyatnya
pengajaran sesat ini untuk menghancurkan Tubuh Kristus, yang dimulai
dengan menghancurkan nikah dan juga menghancurkan nikah dari
anak-anak TUHAN. Jadi kita harus berhati-hati dengan ajaran-ajaran
sesat ini, sebab menghancurkan seluruh adonan, itulah Tubuh Kristus
secara keseluruhan.
Ada
tiga macam ragi yaitu:
- ragi
herodes
Markus 8 : 15
- ragi
Parisi
- ragi
orang Saduki Matius 16 : 6
Inilah
tiga macam ragi/ pengajaran sesat.
Kita
akan mempelajari tentang
RAGI HERODES -->
Markus 8 : 15, Lalu Yesus
memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah
terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Jadi,
ragi herodes adalah ragi pengajaran sesat yang menghasilkan tabiat
herodes. Jadi kalau kita terkena pengajaran ragi herodes, maka nanti
kita akan memiliki tabiat dari herodes.
Tabiat
herodes adalah:
- benci/kebencian
sampai memuncak pada pembunuhan. Jadi jika kita menerima
pengajaran-pengajaran sesat/ragi herodes, maka akan menghasilkan
tabiat membenci, terus membenci, sampai dapat membunuh.
Matius
2 : 16
Ketika Herodes tahu, bahwa ia
telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu
ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang
dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Lalu ia
menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah" --> sangat marah
= marah tanpa sebab = membunuh. Inilah ragi
herodes.
Pengajaran herodes yang menghasilkan tabiat
herodes, pengajaran sesat yang menghasilkan nomer satu kebencian
sampai pada puncaknya yaitu membunuh.
Hati-hati dalam nikah,
jangan ada kebencian sebab itu adalah ragi herodes.
Kemudian
dalam penggembalaan, juga harus berhati-hati.
Mari dilengkapi
ragi herodes yaitu kebencian/marah dan sebagainya dengan membaca di
dalam 2 Korintus 12 : 20, Sebab aku kuatir,
bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang
kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan.
Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan
diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan
kerusuhan.
Jadi, kekuatiran dari rasul Paulus, bukan
sidang jemaat tidak makan --> tidak!! Bukan ini. Tetapi
ketakutan/kekuatiran dari rasul Paulus adalah: supaya jangan ada
ragi herodes sebab ini yang akan menghancurkan.
"Aku
kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan." =
egois, ini yang akan meningkat menjadi pembunuhan.
- dusta,
tadi herodes membunuh tetapi ia mengatakan bukan untuk membunuh
tetapi ia mau menyembah. Hati-hati saudaraku, kelihatan beribadah
tetapi yang ada hanyalah kebencian --> berbicaranya manis sekali
tetapi di dalamnya ada kebencian-kebencian. Inilah dusta
herodes.
Matius 2 : 7-
8
7. Lalu dengan diam-diam
Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti
bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
8.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan
selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera
sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun
datang menyembah Dia."
Ayat 7 --> "Lalu
dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu" -->
kita harus berhati-hati sebab kalau sudah diam-diam = pertemuan
diam-diam --> hati-hati sudah ada herodes disitu. Semoga kita
bisa mengerti.
Inilah pengajaran-pengajaran sesat dihari-hari
ini. Kita bisa saja menerima pengajaran benar, tetapi jika kita
tidak mempraktekkannya --> bisa menjadi ragi herodes yaitu kita
bisa membenci, bisa berdusta. Semoga kita bisa mengerti.
- kesombongan,
--> Kirah rasul 12 : 21, 22,
21.
Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian
kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
22. Dan rakyatnya bersorak membalasnya:
"Ini suara allah dan bukan suara manusia!"
Ragi
herodes menghasilkan tabiat-tabiat herodes yang dimulai dengan:
- perselisihan,
iri hati yang akan mengarah kepada kebencian dan memuncak pada
pembunuhan.
- Dusta.
- kesombongan.
Praktek
dari kesombongan?
- Kisah
Para Rasul 12 : 1-3
1.
Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras
terhadap beberapa orang dari jemaat.
2. Ia
menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
3.
Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia
melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu
hari raya Roti Tidak Beragi.
Jadi praktek kesombongan
pertama dari herodes ini adalah memenjarakan
dan membunuh hamba TUHAN yang memiliki jabatan pelayanan dan
ditahbiskan oleh TUHAN.
Apa
artinya sekarang ini kepada kita secara rohani? memenjara
membunuh itu adalah:
- tidak
setia sampai meninggalkan ibadah dan jabatan pelayanan.
Kesombongan herodes, kalau dulu dia memenjara dan membunuh Petrus
yang dipakai TUHAN.
Mari! sungguh-sungguh serius sebab ini
adalah kesombongan. Kita yang sudah diangkat dan ditahbiskan oleh
TUHAN dalam jabatan pelayanan apa saja, mungkin sebagai gembala,
mungkin sebagai penyanyi, pemusik, pembersih gereja, tetapi
langsung kita tinggalkan = tidak setia dalam jabatan pelayanan =
kesombongan.
Atau sebaliknya, kita memenjara jabatan -->
dulu Petrus yang memiliki jabatan, sekarang kita melayani tetapi
tanpa jabatan pelayanan yang benar dari TUHAN = melayani tidak
sesuai dengan jabatan pelayanan.
Dia diberi jabatan
pelayanan/diangkat oleh TUHAN sebagai penyanyi, tetapi mau menjadi
gembala --> penyanyi itu tangan, gembala itu kaki = tangan mau
jadi kaki, akibatnya rusak. Hati-hati saudaraku, ini-ini
sungguh-sungguh merupakan kesombongan.
Kemudian gembala mau
menjadi penginjil yang pergi kesana kemari --> untuk ini saya
juga dikoreksi, saya hanya karena pengajaran ini, saya mau diutus
untuk pembangunan tubuh, sesudah selesai, saya cepat kembali, sebab
tidak ada ampun bagi saya kalau tidak cepat kembali untuk bisa
melayani karena saya seorang gembala. Mari, kita jangan tidak setia
di dalam pelayanan dengan meninggalkan jabatan pelayanan = sombong
atau melayani dengan seenaknya saja/melayani tidak sesuai dengan
jabatan pelayanan tetapi melayani dengan seenaknya sendiri, maka
kedua-duanya ini bukan membangun Tubuh tapi merusak Tubuh Kristus/
menghancurkan adonan, tidak setia itu menghancurkan adonan.
1
Korintus
3 :
17
Jika
ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan
membinasakan dia
Bait ALLAH = Tubuh Kristus.
Tidak
ada ampunan dari TUHAN, kalau kita merusak Tubuh Kristus, maka
kehidupan itu juga akan dirusak dan dibinasakan oleh
TUHAN.
Mungkin rusak:
- secara
ekonomi --> tidak mengapa saya ini tidak setia sebab
sekali-pun saya tidak setia, saya tetap memiliki banyak uang,
tetapi rusak.
- kesucian,
nikahnya dirusak. Semuanya rusak, sebab dia merusak Tubuh Kristus
sehingga dia juga akan dirusak oleh TUHAN. Semoga kita bisa
mengerti.
- tidak
tergembala. Melayani, tetapi tidak tergembala, dan ini juga
merupakan suatu kesombongan.
1
Petrus 5 : 5
Demikian jugalah kamu, hai
orang-orang muda orang-orang muda, tunduklah kepada
orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Di
bagian atas ditulis tentang orang muda dan ini adalah gambaran dari
kekuatan, sebab orang muda ini masih kuat-kuatnya daging. Jadi
kesombongan itu tidak mau tergembala karena merasa
kuat/mengandalkan kekuatan sendiri/ kemampuan sendiri. Jadi, orang
tidak tergembala/ kesombongan = orang yang mengandalkan kekuatan
sendiri/kemampuan sendiri seperti yang dimiliki oleh kaum
muda.
Ini saya katakan kekuatan dan kemampuan yang
dimiliki kaum muda sebab merupakan kekuatan yang terbesar; sesudah
masa muda menjadi masa tua yang kekuatannya menjadi semakin
merosot.
Dari bayi tidak memiliki kekuatan dan kemampuan
--> untuk mengambil susu saja, seorang bayi tidak kuat, tetapi
ia bertumbuh dan bertambah kuat, sehingga ia dapat memegang botol
susunya. Terus bertumbuh, sampai memasuki masa muda -->
disinilah puncak kekuatan dari masa muda. Sesudah itu masuk masa
tua yang mulai menurun kekuatannya. Mengapa TUHAN menulis masa muda
ini gambaran dari puncaknya kekuatan dan orang tidak tergembala itu
betul-betul dia sombong = dia mengandalkan kekuatan dan kemampuan
sendiri seperti seorang muda yang memang kuat, tetapi berbahaya
kalau tidak tergembala sebab ada akibatnya yaitu:
- akan
tersesat.
- letih
lesu dan jatuh.
Kalau
tidak tergembala, seperti nanti akan banyak kaum muda yang jatuh,
menjelang kedatangan TUHAN seperti yang dituliskan dalam alkitab
--> teruna/ kaum muda akan jatuh dan ini adalah gambaran dari
orang yang mengandalkan kemampuan dan juga yang tidak mau
tergembala akan tersesat dan jatuh.
Amos
8 : 13, 14
13. Pada hari itu akan
rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena
haus
14. mereka yang bersumpah demi Asima,
dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan!
serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu
akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Kesombongan
--> kalau sudah rebah tidak bangkit lagi. Itu sebabnya bagi kaum
muda, saudara harus berhati-hati, dan juga kita semua jangan
mengandalkan kekuatan dan kemampuan, sekalipun kita seperti kaum
muda yang memiliki puncak kekuatan, tetapi kita tidak akan mampu
kalau tidak tergembala. Akibat dari tidak tergembala, arahnya akan
tersesat dan jatuh tidak bangkit- bangkit lagi = binasa.
Itu
sebabnya bagi sidang jemaat perhatikan penggembalaan; siapapun dia,
harus tergembala di mulai dari saya sebagai gembala, kemudian
rasul, nabi, guru, semua harus tergembala supaya tidak tersesat dan
tidak jatuh. Semoga kita bisa mengerti.
Tetapi kalau dalam
penggembalaan, ini diakui sendiri oleh firaun yang adalah gambaran
dari setan --> diantara tanah di Mesir/di dunia, yang paling
baik hanyalah tanah di Gosyen. Sekarang
dunia ini, berlomba-lomba untuk menciptakan suatu sistim yang
canggih untuk memelihara pertanian, tetapi tidak ada sistim yang
lebih canggih lagi, sebab setan sendiri mengakui, yang paling
canggih adalah penggembalaan.
Itu sebabnya, mari kita semua
sungguh-sungguh masuk kandang penggembalaan dengan memperhatikan
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, sebab tidak ada lagi
sistim yang lebih canggih dari itu.
Jadi jika mau
tergembala, harus memperhatikan kandang penggembalaan yang di dalam
tabernakel menunjuk pada ruangan suci, di mana ada tiga macam alat
yaitu:
Jaman
Musa
|
Jaman
hujan awal (Kis. Rsl 2 : 42)
|
Jaman
hujan akhir
(sekarang)
|
Pelita
emas
|
Ketekunan
di dalam persekutuan
|
Ketekunan
di dalam ibadah raya
|
Meja
roti sajian
|
Ketekunan
di dalam pemecahan roti
|
Ketekunan
di dalam ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan
suci
|
Mezbah
dupa emas
|
Ketekunan
di dalam doa
|
Ketekunan
di dalam ibadah doa penyembahan
|
Syarat
tergembala:
- Harus
ada di kandang penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok.
- Dan
dengar-dengaran pada Firman penggembalaan, jangan mendengarkan
suara asing yaitu pengajaran lain, kemudian gosip-gosip. Jangan
saudara dengar, sebab nanti saudara akan merasa asing.
Saya
selalu mengatakan, dan ini bukan hanya di
bibir saja, tetapi sungguh-sungguh, bukan pura-pura -->
seandainya saya tidak mengerti pengajaran tentang tiga macam
ketekunan, betapa enaknya saya. Dari Sibolga saya dapat tinggal di
Medan selama seminggu, nanti baru kembali ke Malang minggu depan dan
untuk pelayanan, saya dapat menyuruh orang lain saja, sebab saya mau
bersantai-santai dulu di danau Toba. Tetapi karena saya mengerti
penggembalaan di dalam tiga macam ibadah, maka saya tidak bisa
melakukan hal seperti itu; sebab ini tanggung jawab ku sebagai
seorang gembala. Semoga kita bisa mengerti.
Inilah sistem
yang canggih (Kejadian 43), tidak ada sistem di dunia yang lebih
canggih dari sistem penggembalaan di tanah Gosyen dan ini merupakan
pengakuan setan sendiri. Itu sebabnya setan mau menghancurkan
penggembalaan.
TUHAN sudah memperingati kepada Petrus -->
Petrus, malam ini, Gembala akan dibunuh, dan domba akan tercerai -
berai. Gembala terlebih dahulu yang dibunuh. Sekarang
gembala-gembala, dulu yang tidak lagi sebagai gembala dibunuh oleh
setan, jabatan pelayanan dirampas oleh setan, tidak lagi jadi
seperti gembala, sidang jemaat juga tercerai berai, saya nomer satu
harus berhati-hati.
Kejadian
47 : 5, 6
5. Lalu berkatalah Firaun
kepada Yusuf: "Ayahmu dan saudara-saudaramu telah datang
kepadamu.
6. Tanah Mesir ini terbuka
untukmu. Tunjukkanlah kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu
tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini, biarlah
mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka
orang-orang yang tangkas
Jadi ini Gosyen tempat
terbaik/sistem terbaik, tanah Gosyen itu menunjuk
pengembalaan/sistem penggembalaan adalah sistem yang terbaik yang
paling canggih untuk menghadapi keadaan dunia yang seperti padang
gurun, yang gersang dan sulit untuk menuai menabur dan banyak
binatang buas = mara bahaya di segala bidang. Tetapi kalau kita
tergembala, kita dipelihara oleh TUHAN bagaikan Biji Mata TUHAN
Sendiri.
Ulangan 32 :
9, 10
9. Tetapi bagian TUHAN ialah
umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
10.
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah
ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan
diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
Ayat 10
--> "Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di
tengah-tengah ketandusan --> inilah keadaan kita, dulu Yakub
Israel, sekarang Israel rohani kembali kepada padang pasir tandus.
Kalau saudara mengakui --> tahun- tahun yang lalu lebih enak
untuk berjualan, tetapi sekarang agak sulit. Kalau saudara bisa
mengaku begitu = sekarang menuju ke ketandusan/padang pasir, itulah
hidup kita.
Kehidupan yang tergembala, akan dipelihara
oleh TUHAN, bagaikan Biji Mata-Nya Sendiri, artinya:
- TUHAN
memelihara kita secara langsung di dalam dunia yang gersang/ di
padang pasir dunia yang gersang dan yang sulit untuk menabur
menuai.
- kita
dilindungi dari ancaman-ancaman secara rohani, itulah pengajaran
sesat, dosa-dosa yang memuncak sampai dosa sex dan makan minum.
Kita dilindungi seperti biji mata supaya tidak sebutir pasir pun
yang dapat masuk di mata kita. Masalah di dunia/pencobaan-pencobaan
di dunia ini bagaikan pasir banyaknya, tetapi tidak akan
menghancurkan kita.
Jangan
sombong, kalau sombong = kita menggunakan kekuatan sendiri/
kemampuan/cara sendiri = sesat dan jatuh bagaikan teruna yang jatuh
dan tidak bisa bangkit. Kita dapat membayangkan, orang yang
mempunyai kekuatan full/kekuatan penuh, tidak dapat bangkit, apalagi
yang tidak mempunyai kekuatan, betul-betul akan hancur. Semoga kita
dapat mengerti.
- Kisah
Para rasul 12 : 21- 23
21. Dan pada
suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan,
lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
22.
Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan
suara manusia!"
23. Dan seketika itu
juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat
kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Mau
menjadi sama dengan TUHAN tetapi dengan cara
sendiri/cara daging.
Mari saudaraku, memang kita harus
menjadi sama dengan TUHAN, kalau tidak sama, nanti waktu kiamat,
kita akan betul-betul masuk kiamat. Tetapi disini kesalahan herodes,
ia mau menjadi sama dengan TUHAN, tetapi dengan cara sendiri, dengan
cara daging, mengangkat-angkat diri seperti Hawa di taman Eden -->
setan mengatakan 'kalau kamu makan buah yang dilarang, maka kamu
akan menjadi sama dengan TUHAN' = mau menjadi sama dengan TUHAN
dengan melanggar Firman.
Akibatnya, herodes di tampar
oleh malaikat dan dia mati di makan cacing-cacing, mati di makan
cacing itu artinya masuk ke neraka dimana
cacing-cacingnya/ulat-ulatnya tidak mati.
Itu sebabnya
ibadah pelayanan jangan memakai cara sendiri, tetapi harus memakai
cara dari TUHAN. Salah satu Firman, seperti pelayanan Marta dan
Maria yang secara logika, pelayanan Marta yang hebat. Tetapi kalau
pelayanan itu tidak sesuai Firman, akan ditolak oleh TUHAN,
sekali-pun hebat di mata orang, tetapi ditolak oleh TUHAN.
Itu
sebabnya kita jangan sembarangan:
- dengan
mau menjadi sama dengan TUHAN dengan cara sendiri.
- jangan
beribadah dan melayani TUHAN dengan cara sendiri/menggunakan
logika, tetapi kembali pada Firman Pengajaran yang benar = duduk
mendengar Firman TUHAN, apa yang menjadi perintah TUHAN.
Inilah
herodes yang sombong:
- tidak
mau tergembala,
- mau
melayani tanpa jabatan,
- tidak
setia = meninggalkan jabatan itu,
- mau
jadi sama dengan TUHAN dengan memakai cara sendiri/mau ibadah
pelayanan dengan cara dunia, seperti dalam hal keuangan, cara
menyanyi yang memang secara dunia di akui hebat luar biasa, tertata
rapi, tetapi dihadapan TUHAN, TUHAN katakan --> Marta! Marta!
engkau susah, kuatir bagaikan hidup ditengah duri.
Kita
memang harus menjadi sama dengan TUHAN, tetapi harus melewati proses
penyaliban daging/perobekkan daging. Ibadah pelayanan yang benar
harus ditandai salib, jangan yang enak- enak bagi daging, jangan!!!
Mau
menjadi sama dengan TUHAN harus:
- lewat
jalan salib, perobekan daging,
- penyucian
dan
- keubahan
hidup itu perobekkan daging = salib, jangan ciptakan ibadah
pelayanan yang enak bagi daging, justru harus ditandai jalan salib.
Kalau
saudara beribadah dengan memilih - milih --> saya dapat beribadah
di sini, bisa bekerja di sini = bukan jalan salib.
Tetapi
kalau saudara beribadah sampai harus mengorbankan waktu, mengorbankan
tenaga, mengorbankan pekerjaan = jalan salib. Seperti Kain dan Habel
yang sama-sama beribadah, Kain juga beribadah, Habel juga beribadah
melayani, tetapi salah satu kelemahan Kain ialah ia tidak memiliki
tanda darah/tidak ada tanda salib.
Inilah
saudaraku, kita beribadah dengan sungguh-sungguh. Mau menjadi sama
dengan TUHAN harus lewat jalan salib/perobekkan daging, penyucian dan
keubahan hidup oleh Firman Pengajaran yang benar/oleh Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua --> ini bagaikan tamparan
malaikat.
Lebih
baik ditempeleng/ditampar sekarang lewat ibadah pelayanan yang benar
dari pada nanti di tempeleng/ditampar hanya untuk dibinasakan. Kita
memilih yang mana?
Kalau
kita mau ditempeleng/ditampar sekarang, ini bagaikan ulat dosa itu
diinjak dan di matikan, dari pada kita di "elus-elus"
sehingga merasa terhibur dan senang-senang, maka cacingnya
juga merasa senang. Semoga kita dapat mengerti. Saya berbahagia
menyampaikan berita yang sederhana ini, tetapi ini merupakan hal yang
sungguh-sungguh serius.
Yohanes
10 merupakan pasal penggembalaan.
Yohanes
10 : 22, Tidak lama kemudian tibalah hari raya
Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
Hari
raya pentahbisan bait ALLAH, untuk sekarang arti rohani dari bait
ALLAH adalah Tubuh Kristus. Pentahbisan bait ALLAH sama dengan Tubuh
Kristus sudah mengalami penyucian, keubahan, perobekkan daging sampai
sempurna menjadi sama mulia dengan TUHAN lewat sistim penggembalaan.
Di
dalam penggembalaan, kita akan mengalami penyucian dan diubahkan,
bagaikan kita ditampar oleh Firman pengajaran yang benar. Dimulai
dari lima indera/panca indera itu sama dengan hati. Kalau panca
indera sudah diubahkan,
maka semua juga dapat berubah. Jika, hatinya mengamuk, maka matanya
akan melotot, biar mata sipit tetapi juga dapat melotot kalau
mengamuk. Inilah panca indera saling berhubungan dengan hati yang
menjadi pusat dari segalanya sehingga ditampar oleh malaikat.
- Panca
indera yang disucikan/yang ditampar --> Yohanes 10 :
24,
Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia
dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan
kami hidup dalam kebimbangan ? Jikalau Engkau Mesias,
katakanlah terus terang kepada kami."
Ini pipi/kulit
dari panca indera yang pertama kali ditampar. Perasaan, peraba yang
sering bimbang yang harus disucikan.
Perasaan bimbang:
- terhadap
pencobaaan, waktu mengalami pencobaan, mari diubahkan menjadi
penyerahan --> berharap dan menyerah sepenuh kepada TUHAN.
Banyak kali kita bimbang apakah TUHAN dapat menolong/tidak? kita
masih ingat kepada manusia sehingga kita tidak dapat tertolong.
- terhadap
pengajaran, bimbang karena pengajaran yang sesat, pengajaran lain,
bimbang karena mendengar suara asing. Mari! kalau ditampar, maka
kita akan berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar.
Inilah
orang yang mau ditampar pipinya/kulitnya/perasaan sehingga tidak
menjadi bimbang, tetapi hanya percaya, berharap dan berserah hanya
kepada TUHAN. Dan di saat menghadapi suara asing --> tolak!!
tetap berpegang pada satu Firman pengajaran yang benar.
- Yohanes
10 : 27, 28
27. Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut
Aku,
28. dan Aku memberikan hidup yang kekal
kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Mendengar = telinga yang ditampar.
Ini
luar biasa. Mendengar dan dengar-dengaran pada Firman
penggembalaan = telinga yang ditampar/yang disucikan dan diubahkan
menjadi telinga yang mendengar dan dengar-dengaran pada Firman
penggembalaan --> domba-domba-Ku mendengar = dengar-dengaran.
Inilah praktek taat pada Firman.
Hasilnya kita atau
domba, akan hidup di tangan Gembala Agung dimana ada jaminan
kepastian dari TUHAN untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.
Kita
harus berhati-hati, disaat kita mendengarkan suara asing terutama
bagi kaum muda yang sudah tergembala lalu berani tidak
dengar-dengaran:
- dengan
mulai mendengarkan suara asing,
- mulai
tidak dengar-dengaran,
- mulai
lepas dari tangan gembala. Banyak kaum muda yang melawan soal
jodoh, kalau saya sudah memberi nasehati tentang jodoh, maka suara
di luar turut berbicara sehingga berkata, mengapa gembala harus
ikut-ikutan berbicara? Ini sangat berbahaya, sebab kalau terlepas
dari Tangan TUHAN, akan diterima oleh tangan setan. Jadi, lebih
baik sekarang ini telinga kita ditampar sampai kita hanya mendengar
dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan yang benar sehingga
kita benar-benar berada di dalam Tangan Gembala Agung. Semoga kita
dapat mengerti.
- Yohanes
10 : 32, 33
32. Kata Yesus kepada
mereka : "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang
Kuperlihatkan kepadamu ; pekerjaan manakah di antaranya yang
menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
33.
Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan
baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau
menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia
saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Yang Ku-
perlihatkan = mata, mata ditampar. Ini didalam sistim
penggembalaan kita memang harus mengalami perobekkan daging dan
didalam susunan tabernakel, maka Yohanes 10 ini terkena pada pintu
tirai = perobekkan daging.
Sebagai contoh: saudara mau masuk
kandang/tiga macam ibadah, benar-benar daging terobek --> dari
kantor/pekerjaan, belum mandi, masuk gereja, demikian juga dengan
pelajar, besok ulangan, pulang gereja, baru belajar --> ini
memang daging dirobek, tapi disitu kita berbahagia, lebih baik, kita
ditampar sekarang daripada nanti menjadi seperti herodes yang
ditampar untuk di makan oleh cacing. Sekarang di tampar untuk
mematikan cacing-cacing dosa. Semoga kita dapat mengerti.
Mata
ditampar supaya mata kita hanya:
- memandang
YESUS Imam Besar disebelah kanan ALLAH Bapa,
- memandang
pekerjaan-pekerjaan TUHAN yaitu dengan lebih mengutamakan ibadah
pelayanan daripada yang lain dihari-hari ini.
- Yohanes
10 : 35, 36
35. Jikalau mereka,
kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah --sedang Kitab
Suci tidak dapat dibatalkan--,
36. masihkah
kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah
diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku
telah berkata berkata : Aku Anak Allah?
Berkata =
mulut/lidah ditampar = disucikan.
Supaya jangan:
- mengeluarkan
perkataan sia-sia,
- berdusta,
- menjelekkan
orang lain,
- menghakimi
orang lain --> jangan!!! Tetapi mulut ini hanya mengaku YESUS,
dan ini yang sulit.
Orang
Yahudi yang pandai, yang kaya, tetapi mulut mereka sulit untuk mau
mengaku bahwa YESUS, Engkau-lah Mesias.
Itu sebabnya,
sekarang ini memang mulut harus di tampar, sebab banyak mulut hanya
mengeluarkan perkataan sia-sia, dusta, fitnah. Biarlah kita mohon
agar mulut/lidah ditampar, supaya kita hanya mengeluarkan perkataan
yang mengaku YESUS yang dimulai dari mengaku dosa. Banyak mengaku
dosa itu sama dengan menginjak cacing; semakin kita menghakimi orang
lain, cacing dosa/virus dosa itu menjadi semakin hidup.
Mari!
dihari-hari ini, mulut hanya untuk mengaku dosa = memuliakan TUHAN
--> Engkau Mesias. Ini yang sulit diakui oleh orang
Yahudi.
Biarlah dimana-mana, jika kita bersalah, maka kita
mengaku, sebab ini adalah mengaku YESUS dan memuliakan YESUS,
sehingga kita diampuni tetapi jangan berbuat dosa lagi = cacing
diinjak sampai mati. Semoga kita dapat mengerti.
- Yohanes
10 : 31
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil
batu untuk melempari Yesus.
Ini hidung, hidung itu
berbicara tentang doa penyembahan.
Disini orang Yahudi
mengambil batu = mengangkat tangan untuk melempari YESUS dengan batu
--> salah!!! Hidung harus ditampar/disucikan, supaya tangan kita
diangkat hanya untuk menyembah TUHAN.
1
Timotius 2 :
8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana
orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa
marah dan tanpa perselisihan.
Menadahkan tangan itu =
menyembah TUHAN. Mari, inilah kalau hidung ditampar/disucikan.
Hidung itu nafas = doa penyembahan. Tangan kita akan diangkat,
tangan yang suci, hati yang suci. Tangan yang suci akan diangkat
untuk menyembah TUHAN di hari-hari ini --> bukan melempari
TUHAN/melempar YESUS dengan batu.
Banyak kali kita secara
tidak sadar telah melempar YESUS dengan batu, apalagi disaa-t-saat
kita menghadapi pencobaan, banyak kali kita melempar batu = semua
kesalahan dilemparkan kepada TUHAN, dengan mengatakan -->
bagaimana ini TUHAN! saya sudah setia, saya sudah ini dan sudah itu,
tetapi mengapa menjadi begini? TUHAN itu tidak adil = melempar batu
kepada TUHAN.
Banyak kali, kita mengangkat tangan kita bukan
untuk menyembah TUHAN, tetapi untuk melempar batu kepada
TUHAN.
Melempar batu = menuntut TUHAN = memaksa TUHAN dihari-hari
ini.
Seperti
dulu:
- saudara-saudara
YESUS memaksa YESUS untuk datang ke perayaan.
- waktu
di pesta kawin, ibu YESUS mengatakan bahwa mereka kehabisan air
anggur. Tetapi YESUS berkata 'waktu -Ku belum tiba'.
Sering
kita menuntut TUHAN untuk menolong dan untuk mengabulkan doa yang
sesuai dengan keinginan kita, sesuai waktu kita, sesuai target kita =
melempar batu.
Tetapi,
mari! biar hidung disucikan/ ditampar sampai kita:
- mengangkat
tangan, bukan
- melempar
batu, bukan
- menyalahkan
TUHAN
- bukan
menuntut TUHAN/menodong TUHAN, tetapi kita menyerah sepenuh kepada
TUHAN = doa penyembahan.
Kita
mengangkat tangan/mengulurkan tangan sebagai tanda penyerahan sepenuh
--> terserah Engkau TUHAN, dengan mengakui bahwa:
- saya
tidak layak untuk meminta, tidak layak untuk menyembah.
- saya
tidak mampu untuk melakukan apa-apa.
- kita
mengaku tidak layak dan tidak mampu berbuat apa-apa dan kita
menyerah sepenuh kepada TUHAN, dan di saat itu, TUHAN mengulurkan
Dua Tangan kepada kita untuk melakukan segala sesuatu untuk kita.
Inilah penyembahan yang benar.
Hasilnya:
- Matius
8 : 2, 3
2. Maka datanglah seorang
yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata:
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
3.
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata:
"Aku mau, jadilah engkau tahir. " Seketika itu juga
tahirlah orang itu dari pada kustanya.
Ini! --> kalau
kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, dan TUHAN juga mengulurkan
Tangan kepada kita, maka terjadi kuasa penyembuhan/kuasa
kesembuhan dari penyakit jasmani/kusta. Penyakit kusta ini
adalah sesuatu yang dulu itu sulit disembuhkan. Tetapi TUHAN mampu
menyembuhkan.
Sedangkan secara rohani, penyakit kusta ini
berbicara tentang kebenaran sendiri. Seringkali kita berdosa,
tetapi kita menyalahkan orang lain untuk menjadi benar = ini yang
menghancurkan Tubuh Kristus.
Kalau ada kebenaran diri
sendiri, maka nikah akan hancur. Kalau dosa membunuh, maka semua
orang tahu, tetapi dosa kebenaran sendiri, ini betul-betul sulit.
Itu sebabnya kalau dalam nikah, selalu terjadi pertentangan, itu
berarti ada kusta --> mohon jamahan TUHAN, angkat tangan kepada
TUHAN, jangan melempar batu, melempar istri, melempar suami,
melempar anak, melempar jemaat, melempar gembala.
- Lukas
7 : 13, 14
13. Dan ketika Tuhan
melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan terus,
lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
14.
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para
pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata
kepadamu, bangkitlah!"
Di bagian atas kuasa
penyembuhan, sekarang lebih meningkat lagi yaitu kuasa
kebangkitan untuk:
- membangkitkan
nikah dan buah nikah yang sudah porak poranda/yang sudah mati.
Mungkin nikah serasa mati/tawar, yang ada hanyalah kebencian. Atau
buah nikah kita/ anak kita seperti mati, sebab sudah berbuat ini
itu, tetapi sudah diberi tahu tidak bisa, bahkan melawan. Tetapi
kalau ada yang mau merendahkan diri = mengangkat dua tangan = TUHAN
mengulurkan Tangan dengan kuasa kebangkitan untuk membangkitkan
nikah dan buah nikah yang sudah mati. Jangan melempar anak dengan
mengatakan bahwa anak-ku yang bersalah tetapi kita juga mengaku -->
TUHAN, saya tidak mampu, jamah saya dengan kuasa kebangkitan.
Semoga kita mengerti.
- dan
kuasa kebangkitan untuk menghapus air mata kita, sebab air mata itu
adalah tanda maut. Adanya air mata, air mata kesedihan, kesusahan
berarti ada maut disitu/dikuasai maut dan hanya bisa dikalahkan
dengan kuasa kebangkitan. Tangan TUHAN/Tangan kuasa kebangkitan
akan menghapus air mata kita, sampai satu waktu tidak akan ada
setetes pun air mata di Yerusalem Baru. Banyak air mata dihari-hari
ini, mari, angkat tangan kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh. Bukan
kebiasaan! tetapi ini pernyataan kita yang sungguh-sungguh tidak
mampu/tidak layak; biar TUHAN Yang mengulurkan Tangan kepada kita
dihari-hari ini. Alkitab sendiri yang mengajarkan untuk menadahkan
tangan/angkat tangan, itu sebabnya kita jangan ragu-ragu.
- kuasa
kebangkitan menghapus kemustahilan --> yang mati bisa bangkit.
- 1
Petrus 5 : 6, Karena itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya.
Kuasa kebangkitan = kuasa pengangkatan.
Contoh
--> Matius 14 : 29-32,
29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30.
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai
tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32.
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Kuasa
pengangkatan secara rohani --> mungkin ada yang sudah ada
tenggelam /mengalami kejatuhan dalam dosa, mungkin sudah sampai pada
puncak dosa yaitu dosa sex dan dosa makan minum.
Kaum muda,
jangan berputus asa, kalau saudara mau ditempeleng/ditampar
dihari-hari ini sampai saudara dapat merendahkan diri --> saya
memang sudah jatuh seperti Daud, tetapi TUHAN masih mampu mengangkat
kita secara rohani dari kejatuhan-kejatuhan dan jangan mengulangi
lagi maka TUHAN akan menolong kita.
Mungkin juga ada
kemerosotan/ ketenggelaman secara jasmani. Saya juga selalu
berteriak agar jangan ibadah pelayanan kami merosot TUHAN, sebab apa
artinya saya hidup dan melayani TUHAN kalau pelayanan merosot -->
tidak ada artinya.
Itu sebabnya saya selalu berteriak -->
tolong kami, angkat kami apa yang merosot dan tenggelam hari-hari
ini , TUHAN akan angkat kita sampai satu waktu TUHAN akan mengangkat
kita di awan-awan yang permai. Saat Dia datang, kita tidak masuk
kiamat/tidak tenggelam/hilang bersama dunia, tetapi kita diangkat
bersama Dia selamanya.
1
Tesalonika 4 : 16, 17
16. Sebab pada
waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan
sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga
dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
17.
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
Tuhan.
Baik yang sudah mati mendahului kita maupun kita
yang masih hidup, kita akan diangkat saat YESUS datang dengan kuasa
pengangkatan, kita diangkat di awan-awan bersama Dia selama-lamanya.
Semoga kita bisa mengerti.
Mari!
ada Tangan yang berlubang paku yang diulurkan dengan:
- kuasa
penyembuhan,
- kuasa
kebangkitan,
- kuasa
pengangkatan untuk menolong kita.
TUHAN
memberkati kita.1