Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Ambon

Kita kembali pada tema kita yang terdapat di dalam injil Markus 7 : 37, Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Saya ulangi, pada awal penciptaan, TUHAN sudah menjadikan semuanya baik, di mulai dari penciptaan langit dan bumi, binatang sampai pada ciptaan yang terakhir yaitu penciptaan nikah dari Adam dan Hawa.

Tetapi sayang, setan merusak nikah Adam dan Hawa sehingga:
  • Membuat nikah mereka menjadi tidak baik.
  • Hancur.
  • Telanjang.
  • Sehingga mereka diusir dari taman Eden ke dalam dunia yang penuh dengan kutukan dan kesusahan = kehilangan suasana taman Eden menuju suasana dunia.
Sesudah berada di dunia, bagaimana keadaan nikah itu, apakan ada perbaikan? Kita lihat di dalam Lukas 17. Malam ini, TUHAN berbicara khusus soal nikah sebab nikah ini merupakan sesuatu yang penting; baik sebagai suami = nikah, sebagai isteri = nikah, sebagai anak = nikah, orang tua = nikah. Semuanya terlibat di dalam nikah/rumah tangga.

Lukas 17 : 25 - 30
26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
28. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

Ay 27 --> kawin dan dikawinkan = menunjuk pada nikah yang tidak baik/nikah yang rusak. Jadi, setelah manusia dibuang ke dunia, maka nikah itu bukan menjadi bagus, sebab setan terus merusak sampai pada jaman Nuh, nikah itu dirusak sampai dihukum oleh TUHAN dengan air bah.

Kemudian di jaman Lot, dosa itu berkembang sebab ada homosex dlsbnya, sehingga dihukum oleh TUHAN dengan api dari langit.
Di saat menjelang kedatangan TUHAN, ternyata nikah itu tetap dirusak. Jadi, setelah berada di dunia ini, setan tetap merusak nikah manusia yang dimulai dari jaman Nuh sampai pada akhir jaman yang dimulai dari dosa makan minum dan kawin mengawinkan (kawin campur, kawin cerai) sehingga menarik hukuman TUHAN atas dunia.

Jaman Nuh --> seluruh dunia dihukum dengan air bah, hanya delapan orang yang selamat. Kemudian di jaman Lot, satu kota/satu negara dihukum, hanya tiga orang yang selamat. Jadi ini bukan hal yang main-main, sebab hukuman TUHAN itu tidak pandang bulu.

Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius, sebab setan terus mengejar dan merusak nikah manusia di dunia yang di mulai dari jaman Nuh sampai akhir jaman lewat:
  • Kawin campur.
  • Kawin cerai.
  • Kawin mengawinkan dan ditambah dengan
  • Makan minum.
Sehingga hukuman TUHAN datang atas dunia berupa api dari (2 Pet 3) yang akan membakar dunia ini sampai ke dalam api neraka. Inilah nikah yang tidak baik, yang hancur dan telanjang seperti nikah dari Adam dan Hawa.

Jika nikah itu hancur, maka paling sedikit ada dua korban yaitu suami dan isteri; jika mereka memiliki satu orang anak, maka ada tiga orang yang menjadi korban, ada dua orang anak, maka ada empat orang yang menjadi korban, demikian seterusnya.

Waktu perang dunia pertama dan kedua, maka korban itu dapat dihitung, sebab statistiknya berupa berapa orang tentara atau jenderal yang tewas yang dapat kita pelajari di dalam sejarah. Tetapi korban dari nikah yang tidak baik, yang hancur dan yang telanjang, tidak dapat dihitung sampai hari ini sebab tidak ada statistiknya.

Dan kerusakkan dari nikah ini melanda mulai dari istana raja sampai di kolong jembatan/kehidupan yang miskin-pun di rusak oleh setan dan ini benar-benar dahsyat. Untuk ini dibutuhkan Kabar Mempelai sebab setan terus mengejar nikah.

Kabar Mempelai ini bukan hanya memberi nasihat, bapak dan ibu harus melakukan ini dan itu --> bukan seperti ini. Memang sekarang ini ada banyak ajaran-ajaran untuk memperbaiki nikah, tetapi arah dari ajaran itu tidaklah jelas.
Tetapi kerusakan nikah ini bukan saja terjadi di dalam istana raja mau-pun di kolong jembatan, tetapi sampai di dalam gereja TUHAN. Hamba TUHAN dan juga pelayan TUHAN, nikah mereka dirusak, sementara nikah mereka rusak, ia berani melayani TUHAN sehingga pelayanannya juga menjadi rusak. Banyak kali hamba TUHAN yang nikahnya rusak, justru menutupi kerusakannya dengan pelayanan --> ini benar-benar berat sebab merupakan satu penipuan yang sangat besar sehingga akan dihukum oleh TUHAN.

Sekali lagi, mulai dari panitia dan juga saya harus memeriksa diri supaya jangan menipu diri sendiri dan juga menipu sidang jemaat. Kalau nikah belum beres --> mari dibereskan terlebih dahulu, baru kemudian kita melayani. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang pertanyaannya, mengapa setan merusak nikah manusia? Perhatikan bagi kaum muda dan juga anak-anak, sebab setan juga akan merusak saudara. Di jaman Nuh, tidak ada seorang anak-pun yang selamat, sebab anak-anak tidak dengar-dengaran dan juga melawan orang tua.

Jadi, mengapa setan merusak nikah manusia? Jawabannya: supaya nikah manusia/anak-anak TUHAN tidak mencapai nikah yang rohani = nikah yang sempurna = Pesta Nikah Anak Domba ALLAH saat YESUS datang kembali Yang kedua kalinya.

Wahyu 19 : 9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Allah Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari."

Perjamuan kawin Anak Domba ALLAH/Pesta Nikah Anak Domba adalah pertemuan di udara antara YESUS sebagai Raja di atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat yang sempurna/nikah yang baik/kita semua sebagai Mempelai Wanita TUHAN sehingga menjadi nikah yang rohani untuk kembali ke firdaus.

Wahyu 20 --> kerajaan seribu tahun damai = firdaus yang akan datang. Sesudah itu
Wahyu 21 & Wahyu 22 --> kita masuk kota Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal.
Kembali ke firdaus --> ini yang tidak diinginkan oleh setan, sehingga setan menjaga pintunya.

Pintu masuk manusia ke bumi adalah lewat nikah --> saya lahir karena adanya nikah dari alm ayah dengan ibu saya.

Keluar dari dunia juga lewat nikah, tetapi nikah yang rohani. Itu sebabnya pintu nikah itu harus dijaga. Seperti dulu, waktu bangsa Israel hendak keluar dari Mesir, pintu rumah mereka diberi tanda darah. Itu sebabnya biarlah dihari-hari ini, pintu nikah kita diberi tanda Darah YESUS supaya setan tidak dapat merusak nikah kita. Jadi, pintu masuk ke dunia, lewat nikah yang jasmani, sedangkan pintu keluarnya lewat nikah yang rohani, sebab kalau tidak, akan binasa. Sebab kalau nikah tidak baik, nikah telanjang, maka ini berarti akan ketinggalan saat YESUS datang kembali sebab tidak dapat terangkat dan akan mendapatkan penghukuman dari TUHAN yang dimulai dari penghukuman api dari langit sampai api neraka seperti yang sudah terjadi di jaman Nuh dan juga jaman Lot.

Kita jangan berkata bahwa TUHAN itu Baik dan tidak mungkin ada banyak orang yang dihukum. Kita belajar dari jaman Nuh dan Lot, hanya sedikit yang dapat lolos dari penghukuman TUHAN. TUHAN YESUS juga mengatakan 'banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih'. Itu sebabnya kita harus menjaga pintu nikah supaya jangan dirusak oleh setan sehingga kita akan ketinggalan saat YESUS datang dan kita benar-benar masuk dalam penghukuman. Dihukum mulai di dunia dengan api dari langit sampai hukuman kekal di neraka/api belerang yang menyala-nyala. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang apa kaitannya dengan tema kita --> 'IA menjadikan semuanya baik'?
Alkitab, dibuka dengan ktb Kejadian yang memuat nikah secara jasmani yaitu nikah dari Adam dan Hawa, tetapi sudah dirusak oleh setan sehingga menjadi telanjang dan menjadi tidak baik.

Tetapi puji syukur kepada TUHAN, alkitab ditutup dengan ktb Wahyu yang memuat nikah yang rohani/yang sempurna antara Adam Yang akhir/YESUS dengan sidang jemaat/Hawa yang sudah disempurnakan. Apa artinya ini?

Di mulai dari nikah Adam dan Hawa yang rusak (Kejadian) dan seharusnya dihukum tetapi diakhiri dengan nikah yang baik/yang sempurna (Wahyu). Kalau nikah itu sudah rusak, kemudian dapat menjadi baik, tentu ada yang memperbaikinya.

Jadi, arti dari antara ktb Kejadian sampai ktb Wahyu adalah TUHAN tampil menjadikan segala-galanya baik = YESUS berjuang sampai mati di kayu salib untuk menjadikan nikah yang tidak baik menjadi nikah yang rohani/nikah yang sempurna
Untuk:
  • Masuk Pesta Nikah Anak Domba.
  • Masuk ke firdaus.
  • Masuk kerajaan surga.
Sekarang kita akan mempelajari apa yang menjadikan nikah itu menjadi tidak baik.
Paling sedikit ada tiga hal yang membuat nikah menjadi tidak baik/menjadi rusak yaitu:
  1. ketelanjangan.
    Waktu Adam dan Hawa makan buah yang dilarang oleh TUHAN, mereka menjadi telanjang sehingga mereka menjadi malu dan takut. Waktu TUHAN datang mereka menjadi takut dan malu.

    Arti dari telanjang adalah:
    • ada perbuatan-perbuatan dosa yang memuncak sampai pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
      Jadi, kapan manusia itu menjadi telanjang? Waktu manusia itu berbuat dosa. Kalau suami/isteri itu berbuat dosa sampai pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, maka nikah itu menjadi telanjang.

      Kalau seorang anak terlebih anak dari seorang hamba TUHAN. Anak kita berbuat dosa, maka itu merupakan pukulan telak/k.o bagi seorang hamba TUHAN. Permisi berbicara --> dulu saya sangat takut untuk memiliki seorang anak, sebab saya sudah melihat bahwa seorang anak dari hamba TUHAN itu menjadi sasaran utama dari setan.

      Kalau seorang hamba TUHAN dihantam oleh sidang jemaat, maka ia masih dapat tegar, tetapi kalau anak-anak kita berbuat dosa, apalagi sampai pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, maka ini benar-benar merupakan pukulan telak sebab kita tidak akan kuat. Mari! Bagi anak-anak dari hamba TUHAN/anak-anak dari majelis gereja yang ada di sini, mari perhatikan dengan betul, sebab ini merupakan pukulan telak. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab ada ketelanjangan berupa perbuatan-perbuatan dosa sampai memuncak pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

      Akibatnya, ada ketakutan. Di dalam nikah, jika suami berselingkuh, maka ia akan merasa takut jika pulang dan bertemu dengan isterinya. Demikian juga dengan anak-anak, juga akan merasa takut, jika berbuat dosa untuk bertemu dengan orang tuanya.

    • dipermalukan.
    • kalau tetap telanjang, maka tidak dapat dipermuliakan/diangkat bersama YESUS saat YESUS datang untuk kedua kalinya dan ini berarti binasa untuk selama-lamanya, sebab tidak ada mempelai yang telanjang.

    Roma 3 : 23
    Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

    Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, sehingga mereka menjadi telanjang, maka semua manusia sudah berbuat dosa sehingga mereka kehilangan kemuliaan ALLAH.

    Dan celakanya, manusia yang sudah berbuat dosa sehingga menjadi telanjang, tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dosa. Jadi, segala sesuatu di dunia ini, tidak mampu untuk menyelesaikan dosa. Kepandaian, kekayaan, pangkat/kedudukan, gereja yang besar dengan jumlah sidang jemaat ribuan orang, tidak mampu untuk menyelesaikan masalah. Dan semua manusia di dunia, termasuk rasul, nabi, pendeta, juga tidak mampu menyelesaikan dosa, sebab semuanya sudah berbuat dosa.

    Itu sebabnya harus dari surga, sebab dari dunia semua orang sudah berbuat dosa sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dosa. Bagaimana jalan keluarnya? Harus dari surga --> hanya YESUS Satu-satunya Manusia Yang tidak berdosa yang harus diutus dari surga. Seandainya di dunia ini ada orang yang tidak berdosa, maka untuk apa YESUS harus datang?

    Inilah perjuangan YESUS untuk menolong orang yang telanjang/nikah yang telanjang, maka IA harus meninggalkan surga. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu untuk datang dan mendengarkan Firman pengajaran yang benar sebab YESUS dari surga datang untuk menolong.

    Bagaimana caranya untuk menutupi ketelanjangan manusia?
    Yohanes 19 : 23
    Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

    Jadi, untuk menutupi ketelanjangan manusia berdosa, maka di atas kayu salib, YESUS rela ditelanjangi yaitu pakaian dan jubahNYA diambil untuk menutupi ketelanjangan dan ketelanjangan dari nikah manusia. Inilah satu-satunya cara untuk menutupi ketelanjangan manusia, sebab tidak ada cara lain untuk menutupinya.

    Adam dan Hawa pernah menutupi ketelanjangan mereka dengan memakai daun dari pohon ara, tetapi tidak dapat bertahan lama, sebab daun kalau terkena panas dan hujan akan menjadi rusak. Hanya YESUS Yang dapat menutupi ketelanjangan manusia = Pakaian dan Jubah-NYA diambil untuk menutupi ketelanjangan manusia berdosa/untuk menutupi ketelanjangan nikah manusia.

    Pakaian --> pakaian YESUS dibagi menjadi empat bagian. Angka empat ini menunjuk pada empat penjuru bumi, artinya semua manusia yang berada di empat penjuru bumi dapat diselamatkan/dapat ditutupi ketelanjangannya, tinggal mau atau tidak. Pakaian yang dibagi empat disebut dengan 'pakaian keselamatan'.

    Tadi pagi, saya sudah menerangkan bagaimana proses untuk menerima pakaian keselamatan yaitu:
    • Percaya/iman kepada YESUS lewat mendengarkan Firman.
    • Bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada YESUS.
    • Lahir baru dari air/baptisan air dan dari Roh/baptisan Roh.Kudus.

    Inilah proses yang sangat sederhana untuk menerima pakaian keselamatan yang akan menghasilkan hidup baru/hidup surgawi yaitu hidup dalam kebenaran.
    Kebenaran = keselamatan. Jadi, kebenaran ini lebih dari harta sebab kebenaran ini menyelamatkan kita dari maut. Jadi, hidup benar = memiliki pakaian YESUS yang dibagi menjadi empat bagian.

    Karena berbicara tentang nikah, maka kita harus memperhatikan supaya hidup kita benar dan kita dapat menjaga nikah kita supaya menjadi nikah yang benar. Mari! Kita masing-masing memeriksa --> bagi yang belum menikah, maka saudara dapat mengetahui bagaimana nikah yang benar itu dan bagi yang sudah menikah, mari diperiksa, apakah nikah saya itu sudah benar atau tidak? Sebab kalau belum benar, maka nikah itu = telanjang.

    Jadi, kita harus hidup dalam kebenaran = pakaian keselamatan dan juga harus menjaga supaya nikah kita adalah nikah yang benar.

    Apa yang dimaksud dengan nikah yang benar itu? Dimulai dari awal pernikahan yang harus benar/yang suci adalah:
    • Nikah yang direstui oleh orang tua. Seorang anak laki-laki meninggalkan orang tuanya --> ini bukan berarti selamat tinggal, saya tidak perduli, sebab saya mau kawin lari --> bukan seperti ini. Tetapi meninggalkan orang tua itu = pamit/mohon restu sehingga direstui oleh orang tua. Terutama bagi hamba-hamba TUHAN yang masih muda dan belum menikah, saudara jangan membuat masalah karena orang tua tidak setuju, sehingga pelayanan saudara menjadi terganggu. Bagi saudara yang menikah dan tidak direstui oleh orang tua, mari! Segera minta ampun.

    • Direstui oleh TUHAN lewat peneguhan dan pemberkatan nikah oleh seorang gembala; jangan oleh sembarangan hamba TUHAN, tetapi harus oleh seorang gembala, sebab ia yang bertanggung jawab atas keselamatan kita. Syarat dari diteguhkan dan diberkati oleh TUHAN adalah kesucian. Sekali-pun miskin, tetapi kalau suci, harus diteguhkan, sebab syaratnya bukan-lah memiliki wajah yang ganteng, yang cantik dan kaya, tetapi kesucian. Bagi kaum muda, jaga masa pacaran/masa tunangan, sebab itu merupakan masa untuk diisi dengan Firman terutama Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk memotong dosa, supaya nikah itu jangan sampai dihancurkan di awal nikah.

    • Satu iman dan satu baptisan. Kita ini sebagai suami isteri dan juga sebagai calon suami isteri, secara fisik dan karakter saja sudah berlainan --> secara jasmani saja sudah sulit untuk menyatu. Kalau yang rohani juga berbeda, tidak mungkin dapat menyatu. Jadi, kalau seiman, satu baptisan dan juga satu pengajaran, maka ada harapan untuk dapat disatukan. Secara jasmani sudah tidak sama, kemudian secara rohani juga tidak sama, kemudian dipaksakan untuk menikah, itu berarti menikah hanya untuk hancur. Inilah direstui oleh TUHAN.

    • Direstui oleh pemerintah dengan dicatat di catatan sipil. Setelah di awal nikah sudah benar, maka dalam perjalanan nikah juga harus benar sampai akhir nikah/sampai YESUS datang, tetap hidup di dalam kebenaran.

    Inilah pakaian keselamatan/pakaian YESUS Yang dibagi empat untuk menutupi ketelanjangan di dalam nikah.
    Selain pakaian, masih ada jubah/masih diberi jubah yang satu tenunan sebab tidak berjahit. Jubah ini namanya jubah kesucian = jubah pelayanan.

    Menikah itu melayani, bukan minta dilayani --> suami merasa menjadi boss/pimpinan yang memerintah isteri. Satu tenunan menunjuk pada satu kesatuan tubuh.

    Jadi menerima jubah = satu tenunan = sesudah hidup benar, kita melayani kemudian masuk dalam nikah yang benar dan masuk dalam pelayanan = melayani dalam pembangunan Tubuh Kristus sesuai dengan masing-masing jabatan.

    Pelayanan tubuh Kristus ini dimulai di dalam rumah tangga:
    Suami --> memiliki jabatan sebagai suami dengan melayani isteri yaitu mengasihi isteri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar. Jabatan sebagai suami belumlah cukup sekali-pun ia sudah memberi uang dan lain sebagainya kepada isteri, sebab keluarga dari isteri masih bisa memberinya uang, sehingga jika suami memberinya uang, belumlah tentu ia seorang suami. Tetapi suami yang benar-benar seorang suami yang benar/yang tidak telanjang, maka ia mengasihi isteri seperti diri sendiri dan juga tidak berlaku kasar.

    Permisi kepada para suami dan juga termasuk Widjaja --> kalau suami berlaku kasar terhadap isteri = nikah itu menjadi telanjang. Kemudian kalau suami kasar dalam perkataan kepada isteri yang bagaikan bejana yang rapuh, maka bejana itu akan retak, tetapi keretakan itu masih dapat diperbaiki dengan meminta maaf kepada isteri. Tetapi kalau bejana itu dipukul dan dibanting, kemudian saudara kumpulkan lagi, pasti ada bagian yang hilang dan ini berarti tidak dapat pulih kembali. Itu sebabnya, mari kepada kita semua termasuk saya, belajar untuk melayani di dalam pembangunan Tubuh Kristus yang dimulai di dalam nikah dengan mengasihi isteri seperti diri sendiri.

    Isteri --> pelayanan dari seorang isteri adalah tunduk kepada suami di dalam segala hal. Sekali-pun seorang isteri itu sudah melakukan semua pekerjaan di dalam rumah tangga, tetapi jika ia melawan, maka ia belumlah menjadi seorang isteri, sebab pekerjaan di dalam rumah tangga dapat dikerjakan oleh seorang pembantu rumah tangga. Tetapi sekali-pun isteri ini memiliki fisik yang lemah sehingga ia tidak dapat melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik, tetapi ia tunduk kepada suami = inilah isteri.

    Mari! Kepada para isteri dari hamba-hamba TUHAN, sekali-pun anda sekalian sudah membantu suami di dalam pelayanan, tetapi kalau saudara tidak tunduk kepada suami, maka itu berarti menghalangi dan menelanjangi nikah dan pelayanan sebab orang melihat, suami tidak dapat berbuat apa-apa sebab semuanya ditangami oleh isteri. Semoga kita dapat mengerti.

    Demikian juga dengan anak-anak, kalian juga memiliki jabatan di dalam rumah tangga yaitu sebagai anak tugas kalian hanyalah taat dengar-dengaran kepada orang tua.
    Inilah pelayanan dan jabatan di dalam nikah, selain memiliki pakaian/hidup benar, juga memiliki jubah sehingga tidak menjadi telanjang sebab memiliki pakaian yang rangkap.

    Di dalam rumah tangga, kita melayani dan juga di gereja, kita juga melayani, seperti saya, di gereja, jabatan saya adalah sebagai seorang gembala. Dan tugas dari seorang gembala adalah memberi makan dan juga bagi imam-imam harus melayani TUHAN dengan baik. Semoga kita dapat mengerti.

    Memang, untuk melayani TUHAN, maka jubah itu harus dicelup di dalam darah = sengsara. Melayani di dalam rumah tangga itu sengsara, apalagi melayani isteri yang belum tunduk, sehingga suami terus menerus merasa jengkel, tetapi suami harus tetap melayani; demikian juga dengan isteri yang memiliki suami yang kasar, tetapi isteri harus tetap melayani, jangan lari, sebab kalau lari = telanjang.

    Melayani ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan, tetapi harus dicelup di dalam darah/ada tanda Darah YESUS/ada tanda pengorbanan. Untuk apa ini?

    Wahyu 7 : 13, 14
    13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
    14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

    Sekali lagi, melayani TUHAN di dalam pembangunan Tubuh Kristus dengan jabatan masing-masing, bagaikan jubah harus dicelup dalam darah = harus berkorban = harus ditandai dengan penderitaan daging tanpa dosa.

    Saya mau bertanya --> YESUS sebagai Suami (Ef 5) mengasihi isteri --> hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana YESUS mengasihi jemaat dan berkorban Nyawa. Bagi kaum muda, saudara jangan cepat-cepat menikah, sebab korbannya adalah korban nyawa. Itu sebabnya harus dipikir-pikir terlebih dahulu. Harus menderita/berkorban seperti YESUS berkorban Nyawa. Semua harus dikorbankan, dan jika TUHAN ijinkan, harus sampai berkorban nyawa. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, itulah Firman pengajaran yang benar.

    Untuk apa jubah dicelup di dalam darah? Supaya menjadi putih berkilau-kilauan dan menjadi jubah Mempelai dan siap masuk di dalam nikah yang sempurna dan juga siap untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali sebab tidak telanjang.

    Wahyu 19 : 8
    Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.

    Inilah hasilnya, kalau jubah dicelup di dalam darah yaitu kita melayani dengan berkorban apa saja kecuali pengajaran yang benar, jangan dikorbankan. Semoga kita dapat mengerti.

  2. Perceraian.
    Matius 19 : 5 - 8
    5. Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    6. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
    7. Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
    8. Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

    Banyak problem di dalam nikah, tetapi problem yang terberat di dalam nikah adalah kalau nikah itu tidak menjadi satu, sebab tujuan untuk menikah adalah menjadi satu --> laki-laki meninggalkan ayah ibunya dan menjadi satu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging/satu kesatuan.

    Mungkin suami dan isteri masih tinggal satu rumah, tetapi hatinya sudah tidak menjadi satu dan akan menjadi semakin berat kalau tidak tinggal satu rumah lagi.

    Demikian juga dengan anak-anak, kalau anak-anak tidak menyatu dengan orang tua, juga merupakan problem di dalam nikah. Sekali-pun ada problem karena tidak memiliki beras, tetapi kalau hati menyatu, maka problem itu akan menjadi ringan.

    Mengapa sampai terjadi perceraian? YESUS katakan 'karena ketegaran hatimu'. Jadi karena ketegaran/kekerasan hati yaitu seperti Adam dan Hawa yang menutupi ketelanjangan dengan memakai cawat yang terbuat dari daun pohon ara, dan itu berarti kebenaran diri sendiri/sering memakai kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri = menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.

    Contoh: suami sudah kedapatan berselingkuh sebab ada bukti, kemudian isteri bertanya, apakah kamu berselingkuh? Tetapi suami menjawab --> saya berselingkuh karena kamu tidak memberi perhatian --> ini sudah jelas suami berselingkuh, tetapi isterinya yang disalahkan. Inilah kebenaran diri sendiri yang menyebabkan perceraian. Semoga kita dapat mengerti.

    Kita harus berhati-hati, sebab bercerai = mati, bukan untuk menikah lagi, tetapi bersuasanakan perkabungan/kematian. Pada hari pertama saya sudah menerangkan bahwa suami itu kepala, isteri itu tubuh. Jika tidak bersatu bahkan bercerai = mati/suasana kematian.

    Setelah bercerai, kemudian menikah lagi dengan orang lain = busuk dan berulat sebab hidup di dalam perzinahan.

    Markus 10 : 10 -12
    10. Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
    11. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
    12. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

    Sudah jelas! Bercerai = mati/suasana perkabungan/kematian, kemudian menikah kembali = busuk dan berulat di neraka. Neraka ini merupakan tempat di mana ulat-ulatnya tidak mati. Ini berarti kehidupan itu sedang digerogoti mulai di dunia ini sampai di neraka tetap digerogoti. Ini benar-benar suatu kengerian.

    Itu sebabnya TUHAN menolong kita supaya jangan terjadi perceraian. Nikah yang benar adalah nikah yang menjadi satu daging --> laki-laki meninggalkan ayah ibunya kemudian menjadi satu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging.

    Bagaimana caranya supaya nikah itu dapat menjadi satu? Saya gambarkan --> satu laki-laki bertemu dengan satu perempuan. Kalau rumus dari matematika, maka 1 + 1 = 2, tetapi rumus dari nikah adalah 1 + 1 = 1 daging. Jadi yang boleh ada di antara suami dan isteri adalah tanda ?/tanda salib TUHAN. Selain tanda salib TUHAN, tidak boleh ada tanda lain di antara suami dan isteri --> orang tua, mertua tidak boleh ikut campur, juga anak tidak boleh mengganggu (jika anak selalu mendapat perhatian sehingga suami tidak di anggap lagi). Inilah yang akan menceraikan nikah.

    Apa buktinya kalau nikah dari seorang suami dan isteri memiliki tanda salib? YESUS mati di kayu salib, untuk apa? Untuk mengakui dosa-dosa kita dan di ampuni oleh Bapa. Jadi, bukti di antara nikah ada salib adalah saling mengaku dengan sejujur-jujurnya dan saling mengampuni dan melupakannya. Inilah lembut hati = tidak keras hati, sebab kalau keras hati akan saling menyalahkan.

    Seandainya YESUS tidak melupakan dosa-dosa kita, bagaimana keadaan kita?
    Kalau dosa saya tidak dilupakan oleh YESUS, maka dosa-dosa itu sudah bertumpuk-tumpuk maka saya sudah tidak boleh berada di sini tetapi di neraka. Tetapi karena YESUS sudah melupakan dosa-dosa saya, maka saya masih boleh berada di sini.

    Jadi:
    • Kita mengaku dengan sejujur-jujurnya --> jangan ditambah dan dikurangi.
    • Mengampuni dengan setulus-tulusnya --> jangan dibuat-buat, maka dosa itu dipaku di kayu salib = tidak berkuasa lagi.

    Bagi kaum muda, jika mau menikah, maka saudara dituntut
    :
    • Sudah harus bekerja.
    • Sudah memiliki rumah, sekali-pun masih mengontrak.

    Untuk hal ini, saya tidak mempersoalkan, tetapi sebagai seorang hamba TUHAN, saya menasihatkan --> sebelum engkau dapat mengaku dan mengampuni --> jangan menikah!! sebab kalau tidak dapat mengaku dan mengampuni, maka itu hanya untuk bercerai dan nikah itu akan hancur. Semoga kita dapat mengerti.

    Siapa yang tidak berdosa? Siapa yang tidak pernah terpeleset? Semua pernah, tetapi kalau kembali ke salib, kita akan kembali menikmati kesatuan di dalam Darah YESUS. Dan jika nikah sudah masuk dalam satu kesatuan daging, maka dapat masuk ke dalam kesatuan yang lebih besar yaitu kesatuan Kristus dengan sidang jemaat/pertemuan di udara.

    Efesus 5 : 30 - 32
    30. karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
    31. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    32. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    Oleh salib, maka nikah sudah menjadi satu daging/satu kesatuan --> suami dengan isteri sampai dapat masuk dalam kesatuan yang lebih besar yaitu hubungan Kristus dengan sidang jemaat yaitu Pesta Nikah Anak Domba.

    Tadi, di bagian atas diterangkan tentang telanjang sehingga tidak boleh masuk Pesta Kawin Anak Domba, sebab harus: Memakai pakaian yaitu:
    Pakaian keselamatan --> nikah haruslah benar. Kemudian perjalanan nikah juga harus benar --> harus jujur.

    Ada jubah yang dicelup dalam darah sehingga menjadi pakaian putih yang berkilau-kilauan sehingga boleh masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba.

    Jangan bercerai, kalau nikah itu sudah menjadi satu, baru boleh masuk ke arah kesatuan yang lebih besar diawan-awan.

    Apa yang menyebabkan nikah itu menjadi tidak baik sehingga menjadi hancur dan kehancuran ini melanda mulai dari istana raja sampai di kolong jembatan, kemudian masuk sampai ke dalam gereja-gereja? Karena tidak ada YESUS/tidak ada salib.

    Di dalam ktb Kejadian --> nikah itu rusak tetapi di dalam ktb Wahyu, nikah itu sudah menjadi nikah yang rohani, siapa yang melakukan ini? Itulah YESUS Yang mati di kayu salib. IA memperjuangkan nikah supaya menjadi baik.

    Ketelanjangan ditutup dengan pakaian-NYA.
    Nikah yang bercerai disatukan lewat salib-NYA/lewat Korban-NYA/lewat Darah-NYA.

  3. kekurangan/kehabisan air anggur.
    Yohanes 2 : 1- 3
    1. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
    2. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
    3. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

    Jadi, nikah di dunia ini diancam dengan kehabisan air anggur = kehabisan kebahagiaan surga = tidak ada manisnya lagi. Yang ada hanyalah sebatas bulan madu. Slogan di dunia adalah bulan madu --> kalau bertengkar, maka bulan madu hanyalah sebatas satu bulan saja.

    Jika sudah tidak manis, akan menjadi tawar sampai menjadi pahit dan getir/banyak air mata sebab sudah kehilangan anggur dari surga/kehilangan kebahagiaan dari surga.

    Rumus nikah di dunia --> dari anggur yang baik sampai menjadi tidak baik/sampai pahit. Tetapi rumus nikah dari orang Kristen --> dari anggur yang baik, menjadi semakin baik sampai menjadi sempurna --> semakin tua, menjadi semakin manis. Itu sebabnya harus dijaga yaitu dari anggur yang baik, menjadi lebih baik/lebih manis sampai yang termanis yaitu masuk Pesta Nikah Anak Domba.

    Bagaimana cara untuk mendapatkan dan mempertahankan air anggur yang manis/kebahagiaan surga dalam nikah yaitu:
    • mengundang YESUS di dalam nikah kita yang dimulai dari awal/permulaan nikah. Dulu, waktu YESUS masih menjadi Manusia, mungkin IA dikirim surat undangan (saya tidak mengerti bagaimana caranya, tetapi saya kira seperti kita di Indonesia, orang diundang dengan dikirim surat undangan). Sekarang YESUS sudah ada di surga, bagaimana cara untuk mengundang YESUS dari awal nikah? Artinya nikah itu harus dibawa kepada TUHAN lewat ibadah peneguhan nikah.

      Bagi kaum muda, saudara jangan kawin lari dllnya, sebab nanti tidak akan ada air anggur. Sesudah awal/permulaan nikah, kemudian kelanjutan nikah itu dibawa di dalam ibadah pelayanan sampai YESUS datang kembali.

      Setia di dalam ibadah pelayanan = carang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar = suami, isteri dan anak-anak tergembala. Jika carang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar, maka cepat atau lambat, pasti akan berbuahkan buah anggur yang manis/pasti ada air anggur yang manis.

      Bagi rekan-rekan gembala, jangan tinggalkan penggembalaan, sekali-pun saudara hanya memiliki domba dua tiga ekor, tetapi saudara harus tetap setia dengan melekat pada Pokok Anggur Yang Benar, sebab satu waktu buah yang manis akan kita terima.

      Seperti Daud, waktu ia menonton peperangan dengan goliat, kakak-kakaknya menjadi marah dan berkata --> 'pergilah kepada domba-mu yang dua tiga ekor itu' --> bukan dua tiga ribu ekor. Tetapi karena Daud setia, maka ia dapat menjadi raja.

      Itu sebabnya kita harus tergembala, supaya kita mendapatkan buah yang manis/air anggur yang manis, sebab kalau kita beredar-edar, kita akan menjadi kering. Carang, kalau selalu dipindah- pindah --> jangankan untuk berbuah, untuk hidup saja susah. Demikian juga dengan hamba-hamba TUHAN yang hidup dengan cara demikian, untuk hidup saja susah.

      Itu sebabnya, mari! Kita undang YESUS = carang melekat = setia dalam penggembalaan, maka cepat atau lambat pasti akan berbuah buah yang manis.

    • Yohanes 2 : 6 - 10
      6. Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
      7. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
      8. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
      9. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
      10. dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

      Diisi dengan air Firman ALLAH. Inilah nikah dari orang Kristen sampai Pesta Nikah Anak Domba ALLAH.

    Sudah:
    • membawa nikah kepada TUHAN dengan datang beribadah dan dalam pelayanan dan juga tergembala pada Firman pengajaran yang benar, pasti akan berbuah buah yang manis.
    • diisi dengan air Firman TUHAN.

    Enam tempayan tanah liat = manusia. Tiga tempayan --> tubuh, jiwa dan roh = suami, kemudian tiga tempayan yang lain, juga tubuh, jiwa dan roh = isteri. Keduanya diisi dengan air Firman ALLAH. Satu sumur --> suami dan isteri harus satu sumur = satu pengajaran. Diisi dengan air Firman ALLAH dalam satu pengajaran yang benar/satu Pokok Yang Benar/satu sumur.

    Kalau belum sama, harus didoakan supaya menjadi manis. Suami jangan memaksa isteri agar ikut dengannya, demikian juga sebaliknya, tetapi harus didoakan, sebab kalau satu Pokok/satu sumur, akan menjadi indah.

    Demikian juga dengan anak-anak, jangan seenaknya sendiri dengan berkata bahwa gereja papa saya terlalu lama, maka aku mencari yang enak-enak --> jangan!! Sebab harus diisi dari satu sumur/satu pengajaran.

    Bagaimana proses untuk diisi dengan Firman? Bukan lewat mulut tetapi lewat telinga yaitu:
    • mendengarkan Firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh.
    • mengerti, tetapi kalau hanya mengerti, maka Firman TUHAN hanya menjadi pengetahuan, itu sebabnya harus.
    • percaya dan yakin sehingga menjadi iman di dalam hati, tetapi iman tanpa perbuatan = kosong, itu sebabnya harus
    • dipraktekkan yaitu taat dengar-dengaran apa-pun risikonya.

    Kita dapat membayangkan, jika kekurangan air anggur di dalam pesta, akan merupakan hal yang memalukan. Kemudian pelayan-pelayan diperintahkan untuk mengisi tempayan dengan air --> diikuti; sesudah diisi dengan air, kemudian dipraktekkan untuk mencedok --> 'cedoklah'. Inilah taat dengar-dengaran apa-pun risikonya.

    Yang dicedok itu adalah air, tetapi diperintahkan untuk membawa air itu kepada pemimpin pesta. Kita dapat membayangkan, bagaimana dengan kita, apakah kita berani melakukannya? Mungkin ada orang yang mengatakan bahwa kamu akan mati --> terserah! Tetapi para pelayan itu dengar-dengaran kepada TUHAN = memiliki telinga yang baik. Itu sebabnya di dalam nikah, kita jangan memiliki telinga yang tuli, tetapi harus memiliki telinga yang baik yaitu mendengarkan Firman, kemudian mengerti, percaya dan yakin dan mempraktekkan Firman apa-pun risikonya.

    Seperti Petrus diperintahkan oleh TUHAN untuk menebarkan jala pada siang hari yang secara ilmu perikanan sudah tidak ada lagi ikan. Tetapi Petrus taat dengar-dengaran apa-pun risikonya.

    Jika telinganya baik, maka mulut juga akan menjadi baik --> cedok dan cicipi. Cedok/memakai tangan = mempraktekkan Firman.
    Cicipi/memakai mulut dan yang dicicipi adalah air anggur yang manis. Jadi telinganya baik, kemudian mulutnya tidak bisu. Mulut baik = perkataannya manis.
    Bagi kaum muda, jika saudara taat dengar-dengaran, maka sudah dapat dipastikan, saudara akan mencicipi air anggur yang manis.
    Demikian juga dengan para hamba-hamba TUHAN, sekali-pun saudara dikatakan exclusif, dihina dihari-hari ini sehingga hati terasa pahit , tetapi kalau saudara mendengarkan Firman dan dengar-dengaran, maka satu waktu, saudara akan mencicipi air anggur yang manis.

    Inilah perkataan dari Mempelai Wanita TUHAN --> Kidung Agung 7 : 9, Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

    Perkataan manis:
    • tidak ada dusta. Kalau berdusta = bisu sehingga tidak mengetahui apa artinya = tidak ada arti rohaninya.
    • bersaksi untuk memuliakan TUHAN. Bersaksi tentang TUHAN kepada sesama, perkataan kita baik/tidak berdusta sehingga menjadi berkat bagi sesama.
    • hanya digunakan untuk menyerukan Nama TUHAN. Seringkali, ketika mau celaka, kita tidak mengingat TUHAN; itu sebabnya mulai sekarang kita belajar untuk selalu menyeru YESUS, Tolong !!!
    • sampai kita menyembah TUHAN/menyembah Sang Mempelai, Raja di atas segala raja dengan berseru Haleluyah. Jika di dalam rumah tangga, kita selalu berseru Nama YESUS dan juga Haleluyah, maka kita tidak akan bertengkar.
    • mengalir kepada kekasih-ku = menjadi berkat bagi orang lain
    • dan melimpah ke bibir orang yang sedang tidur --> siapa yang sedang tidur? YESUS tidur di buritan kapal. Kapal seringkali ditimpa gelombang --> Matius 8 : 23 - 25,
      23. Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikutiNya.
      24. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
      25. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya:"Tuhan, tolonglah, kita binasa."
Kalau di dalam nikah, telinga dan mulut baik/perkataan manis sehingga di dalam rumah tangga menjadi berkat bagi isteri/suami dan juga anak-anak; di dalam gereja semuanya juga manis sehingga tidak ada sakit hati, maka akan melimpah kepada YESUS Yang sedang tidur di buritan kapal.

Kita hidup di lautan dunia, kehidupan kita bagaikan perahu di tengah lautan dunia yang terkena badai/angin dan gelombang = pencobaan - pencobaan di segala bidang dan juga dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa. Dan juga badai pengajaran-pengajaran sesat.

Badai/angin dan gelombang ini tidak dapat diperkirakan. Contoh:
  • ada seorang anak yang baik, tetapi tiba-tiba kita mendengar bahwa anak itu sudah menjadi pecandu narkoba.
  • atau ada seorang anak perempuan yang pandai di sekolah, tiba-tiba menjadi hamil di luar nikah.
Kehidupan kita di tengah badai/gelombang yang akan menenggelamkan:
  • iman kita sampai binasa.
  • nikah kita sampai binasa.
  • ekonomi kita sampai habis.
  • perahu pelayanan kita sampai habis.
Tetapi YESUS tidur.

Seringkali ditengah gelombang nikah, gelombang penyakit, gelombang ekonomi --> YESUS tidur, IA tidak bergairah untuk menolong, mengapa?
Sebab:
  • telinganya tidak baik/tidak mau mendengarkan Firman.
  • mulutnya tidak baik sebab masih suka memfitnah orang. Yang YESUS tunggu adalah perkataan manis, sebab perkataan yang manis dapat membangunkan YESUS Yang tidur.
Mungkin pada awalnya murid-murid berusaha sendiri dengan berlarian kesana kemari, tetapi YESUS menunggu perkataan manis dari mereka yang sangat sederhana yaitu --> 'TUHAN, tolonglah kami!!!' dengan iman berseru ' TUHAN, tolonglah kami'.

Mungkin perahu nikah dan juga perahu pelayanan sedang tenggelam, yang TUHAN tunggu bukanlah usaha kita. Selama ini mungkin kita belum menyeru Nama TUHAN, tetapi sekarang kita menyeru Nama TUHAN dengan percaya.

Demikian juga dengan Petrus di dalam injil Matius 14, Petrus sudah berjalan di atas air, tetapi ketika ada angin gelombang, ia mulai goyang/bimbang dan tenggelam; tetapi beruntung, saat Petrus tenggelam, ia tidak memanggil teman-
temannya, tetapi ia memanggil YESUS/pengajaran yang benar --> YESUS, tolong!! Dengan iman/dengan hati percaya dan YESUS mengulurkan Tangan-NYA untuk mengangkat kita.

Mari! Mungkin perahu kita sedang tenggelam atau sudah tenggelam, tetapi kalau kita berseru Nama YESUS, maka TUHAN akan mengulurkan Tangan-NYA untuk menolong kita sehingga semuanya menjadi reda/jadi baik/jadi selesai sampai semuanya menjadi sempurna seperti Dia.

Kalau telinga dan mulut sudah menjadi baik; mulut baik = sempurna/tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3 : 2) kita akan terangkat masuk Pesta Nikah Anak Domba dan suara kita hanya satu yaitu hanya berseru Haleluyah, YESUS Haleluyah diawan-awan yang permai bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.

Wahyu 19 : 6 , 7
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Nikah kita masuk ke sana.

Kalau telanjang --> kita akan menerima pakaian dengan:
  • membenarkan nikah dan dimulai dari awal nikah.
  • melayani/pelayanan yang benar di dalam nikah/jubah sekali-pun harus menderita, tetapi satu saat akan menjadi pakaian Mempelai yang siap ke sana.
Kalau ada perceraian/ketidak sesuaian, mari! Kembali ke salib dengan saling mengaku dan saling mengampuni sehingga nikah itu dapat kembali menjadi satu untuk menuju pada kesatuan yang lebih besar yaitu YESUS dengan sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kehabisan air anggur --> perhatikan telinga dan mulut. Jangan telinga yang tidak baik dengan menolak pengajaran yang benar tetapi pengajaran yang benar justru diterima. Menerima yang benar sehingga kita dapat dengar-dengaran maka mulut juga dapat menyembah dengan benar dan berseru yang benar dengan iman, hatiku percaya, sekali-pun gelombang datang, perahu apa saja mau tenggelam tetapi jika sekarang ini kita berseru YESUS tolong dengan percaya sehingga TUHAN akan mengangkat kita ke awan-awan. Kita hanya berseru dengan perkataan manis yang hanya satu. Sebab diawan-awan tidak akan ada perkataan lain selain Haleluyah = tidak salah dalam perkataan lagi.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 19 Juni 2012 (Selasa Sore)
    ... dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu Kata mereka Barabas. Kata Pilatus kepada mereka Jika begitu apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus Mereka semua berseru Ia harus disalibkan Orang Yahudi dihadapkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... binasa TEPAT TAHUN Yesus datang sebagai Anak Domba Allah yang disembelih untuk menyelamatkan manusia berdosa yang sudah busuk memulihkan buli-buli tanah liat yang sudah hancur lebur sudah dijelaskan di ibadah sebelumnya . mencurahkan Roh Kudus Roh Kemuliaan supaya buli-buli tanah liat bisa diubahkan menjadi buli-buli emas kita menjadi manusia sempurna ...
  • Ibadah Persekutuan Papua IV, 04 Maret 2010 (Kamis Pagi)
    ... orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan seperti Yesus. Matius kotbah tentang akhir jaman. arah dari Firman pengajaran yaitu dari ujung bumi Yudea sampai ke Yerusalem. Kalau ke Israel membawa injil keselamatan maka akan ditolak. Tapi kalau membawa Firman pengajaran maka mereka akan tergairah sebab mereka sedang menunggu. Kalau ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... menyembah TUHAN. Ibrani penyucian sumsum. Sumsum ini di dalam tulang. Amsal . Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Tulang yang kering berarti sumsumnya kering. Penyucian sumsum adalah penyucian dari semangat yang patah--perasaan putus asa kecewa dan lain-lain. Kalau disucikan bisa selalu mengucap syukur pada TUHAN. Saat-saat kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 April 2013 (Minggu Pagi)
    ... telah dikhususkan ada di atas kepalanya Akulah TUHAN. Supaya kehidupan kita selalu dalam urapan Roh Kudus maka kita harus selalu berada dalam kandang penggembalaan Ruangan Suci yaitu ketekunan dalam macam ibadah pokok. Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya. Meja Roti Sajian ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Medzbah Dupa Emas ketekunan dalam ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Mei 2024 (Rabu Sore)
    ... maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar Yesus harus turun ke bagian bumi paling bawah alam maut Ia harus mati di kayu salib untuk Membebaskan kita dari tawanan dosa menyelamatkan manusia berdosa. Proses selamat Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Bertobat. Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa. Baptisan air yang benar. Syaratnya bertobat--mati terhadap ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
    ... nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita dan Allah telah melawat umat-Nya. Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Di sini ada macam rombongan yang menunjuk pada macam kegerakan rohani yang kelihatannya mirip tetapi hasilnya berbeda jauh. Kegerakan yang dipimpin oleh Yesus terdiri dari Yesus ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... atas maut adalah kita harus mati bagi dosa bertobat dan hidup dalam kebenaran. Pengalaman mati dan bangkit bersama Yesus dimulai dengan baptisan air. Hati-hati hanya ada satu baptisan air yang benar dan banyak baptisan air yang tidak benar. Seperti hanya ada satu bahtera Nuh yang menyelamatkan bahtera yang lain tidak menyelamatkan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Desember 2014 (Selasa Sore)
    ... firman pengajaran lebih tajam dari pedang bermata dua. Ibrani Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Menerima firman pengajaran yang benar seperti daging ...
  • Ibadah Retreat Family III Malang, 29 Desember 2012 (Sabtu Pagi)
    ... dan harganya telah lunas dibayar Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu Fungsi Bait Allah adalah tempat untuk memuliakan Allah. nbsp Kejadian - Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.