Markus
7 : 37
Mereka takjub dan tercengang
dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli
dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Ia/YESUS
menjadikan segala-galanya baik. Ini merupakan tema kita selama ibadah
persekutuan di kota Ambon.
Sebenarnya
di awal penciptaan (ktb Kej), TUHAN sudah menjadikan
semuanya/segalanya baik --> TUHAN menciptakan terang dan terang
itu baik, dstnya. Jadi, pada awal penciptaan, semuanya baik, tetapi
setan merusak semuanya sehingga menjadi hancur dan khususnya setan
merusak manusia lewat dosa sampai dengan puncak dari dosa yaitu dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
Salah
satu bentuk/contoh dari manusia yang sudah dirusak oleh setan/oleh
dosa adalah manusia yang tuli dan bisu --> YESUS menjadikan
semuanya baik --> yang tuli dapat mendengar dan yang bisu dapat
berkata-kata.
Secara
medis/ilmu kedokteran, jika seseorang sejak lahir sudah tuli, pasti
juga bisu sebab tuli dan bisu ini merupakan satu saluran. Kalau tidak
salah saluran itu bernama saluran eustachius.
Ada
dua pengertian dari tuli dan bisu yaitu:
- tuli
dan bisu secara jasmani,
Tuli
=
- Tidak
dapat mendengar perkataan orang lain/perkataan sesama. Ini
disebabkankondisi dari telinga itu memang sudah rusak/cacat.
- Dapat
juga sudah menjadi karakter --> kondisi dari
telinga/pendengarannya baik tetapi tidak mau mendengar perkataan
orang lain. Sebagai
contoh:
- Orang
tua memberi nasihat agar anak belajar, tetapi anak tidak mau
mendengar/menurut.
- Guru
di sekolah memberi nasihat, tetapi murid-murid tidak mau menurut
dlsbnya.
Bisu
=
- tidak
dapat berkata-kata/berkomunikasi dengan orang lain karena cacat
atau karena perkataannya tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Sebab bisu ini bukan berarti ia tidak mengeluarkan suara, ia
mengeluarkan suara, tetapi tidak dapat di mengerti.
- Tetapi
bisu itu juga karena karakter/kekerasan hati sebab kehidupan itu
memaksa kehendaknya sehingga orang lain tidak dapat mengeri apa
yang di kehendaki.
Jadi,
dapat disimpulkan, orang yang bisu tuli secara jasmani adalah orang
yang putus hubungan
(tidak dapat mendengar orang lain berkata-kata, juga tidak dapat
berbicara kepada orang lain dan orang lain juga tidak dapat mengerti
apa yang dibicarakan) dengan
sesama dan ini
merupakan suatu penderitaan. Sekali-pun memiliki rumah yang besar,
memiliki banyak mobil.
- tuli
dan bisu secara rohani,
Tuli
=
- Tidak
mau mendengarkan Firman TUHAN terutama Firman pengajaran/makanan
keras/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan ini
banyak yang ditolak oleh orang Kristen dengan alasan Firman terlalu
keras, terlalu tajam dan juga pemberitaannya terlalu lama sehingga
tidak mau mendengarkan/tuli. Pemberitaan
Firman ini ada dua yaitu:
- Firman
penginjilan ( yang oleh rasul Paulus dikatakan sebagai injil
keselamatan yaitu Firman/injil/susu) bagi orang-orang berdosa
yaitu bagi orang yang belum percaya kepada YESUS, mereka diinjili
supaya percaya kepada YESUS sehingga diselamatkan. Seperti saya
yang bukan dari keturunan orang Kristen dan dulu kami menyembah
berhala dan saya juga pernah tidur di kuburan dll. Tetapi lewat
Firman penginjilan --> YESUS mati bagi kita, dan kita sekalian
dapat percaya dan diselamatkan. Tetapi ada juga
- Firman
pengajaran/makanan keras/Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua. Memang kalau kita minum susu dalam waktu yang
singkat, susu habis, tetapi kalau makanan keras harus dikunyah
terlebih dahulu dan ini berarti memerlukan waktu.
- Tidak
dapat mengerti dan ini berbahaya
- Tidak
dapat taat dengar-dengar-an --> tidak dapat mendengar dan juga
tidak dapat dengar-dengaran pada Firman pengajaran sehingga tidak
dapat mempraktekkan Firman TUHAN.
Sesungguhnya,
Firman itu adalah panggilan TUHAN tetapi jika anak TUHAN/hamba TUHAN
tidak mau mendengarkan Firman, berarti kehidupan itu tidak mau
menerima panggilan TUHAN.
Kalau dulu, TUHAN secara langsung
memanggil Musa dan juga memanggil Samuel; mungkin sekarang ada juga
yang mendengarkan namanya dipanggil oleh TUHAN, tetapi secara umum,
panggilan TUHAN lewat pemberitaan Firman.
Sebaliknya dengan
bisu secara jasmani yang tidak dapat berkata-kata kepada sesama,
tetapi secara rohani berarti orang
bisu itu tidak dapat berkata-kata kepada TUHAN
= tidak dapat berdoa dan juga tidak dapat menyembah TUHAN atau doa
nya tidak dijawab oleh TUHAN = putus komunikasi/putus hubungan
dengan TUHAN.
Zakharia
7 : 12, 13
12.
Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan
mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam
melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab
itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
13.
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil,
demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil,
firman TUHAN semesta alam.
Ay
13 --> waktu memanggil = berdoa, TUHAN juga tidak mau mendengar,
sebab TUHAN tidak mengerti apa yang diucapkan.
Jadi, bisu dan
tuli secara rohani berarti putus
hubungan dengan TUHAN sehingga kerohaniannya menjadi kering
= kerohaniannya mati sehingga mendatangkan penderitaan.Secara
jasmani, kalau kita kurang minum/kekurangan air/dehidrasi, akibatnya
kita akan menderita bahkan dapat mati. Demikian juga secara rohani,
kalau kita menyanyi, mendengarkan Firman dan juga kalau kita
menyembah TUHAN, tetapi kita tidak merasakan apa-apa, ini berarti
kerohanian kita kering sampai hidup nikah menjadi kering, semuanya
menjadi kering dan menderita.
Itu
sebabnya, kita jangan main-main, dehidrasi/kering secara jasmani,
akibatnya sudah dahsyat, apalagi kekeringan secara rohani, akibatnya
akan lebih dahsyat.
Demikian
juga dengan para hamba-hamba TUHAN, kalau kerohanian saudara sudah
menjadi kering, maka semuanya menjadi kering --> nikah, pelayanan
sampai kantong pun menjadi kering. Sehingga banyak hamba-hamba TUHAN
meminta-minta dan berhutang di sana-sini; bagaimana hamba-hamba TUHAN
itu dapat memberitakan Firman, sebab dirinya sendiri kering? Semoga
kita dapat mengerti.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati dengan penyakit bisu dan tuli ini,
sebab secara jasmani --> putus hubungan dengan sesama dan juga
secara rohani --> putus hubungan dengan TUHAN.
Jadi
kesimpulan dari manusia yang sudah dirusak oleh setan/oleh dosa =
manusia bisu dan tuli = manusia yang putus hubungan dengan TUHAN dan
juga dengan sesama. Akibatnya: segala sesuatu menjadi tidak
baik/menjadi buruk/hancur bahkan dapat binasa selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Saya
akan memberi contoh, tadi tentang manusia secara umum, tetapi
sekarang contoh secara khusus yaitu dari anak-anak TUHAN/hamba-hamba
TUHAN yang putus hubungan dengan TUHAN dan dengan sesama.
Di
dalam perj. lama yaitu:
Ayub, ia
seorang
yang hebat dan sangat dberkati oleh TUHAN, tetapi ia dapat menjadi
bisu dan tuli/putus hubungan dengan TUHAN dan juga putus hubungan
dengan sesama.
Ayub
19 : 13 - 19
13.
Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku
tidak lagi mengenal aku.
14.
Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
15.
Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak
dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
16.
Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya
dengan
kata-kata manis.
17. Nafasku menimbulkan rasa
jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara
sekandungku.
18.
Bahkan kanak-kanak pun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka
mengejek aku.
19.
Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang
kukasihi, berbalik melawan aku.
Ay
17 --> jangankan untuk berkata-kata, isterinya saja merasa jijik
dengan nafas Ayub, sehingga isterinya melarikan diri --> hubungan
suami isteri menjadi begitu rusak. Jadi, di sini sudah jelas, Ayub
putus hubungan dengan sesama.
Ayub
19 : 7 - 10
7.
Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang
menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
8.
Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat
melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
9.
Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.
10.
Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti
pohon harapanku dicabut-Nya.
Ayub
putus hubungan dengan TUHAN.
Akibatnya
-->
Ayub 19 : 20, Tulangku melekat pada
kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.
Keadaan
Ayub sangatlah menderita, sebab ia habis-habisan dan juga diancam
maut sebab tubuhnya hanyalah tinggal tulang dan kulit dan juga gusi.
Jika
kita membaca tentang Ayub mulai pasal satu, dikatakan bahwa ia adalah
orang yang suci, saleh dan sangat diberkati oleh TUHAN, tetapi
mengapa TUHAN mengijinkan ia mengalami ujian sampai habis-habisan dan
juga putus hubungan dengan TUHAN dan juga putus hubungan dengan
sesama sampai ia dibiarkan sendiri?
Ayub
19 : 25
Tetapi aku tahu: Penebusku
hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Supaya
Ayub dapat melihat TUHAN sebagai Penebus Yang Hidup = Ayub dapat
mengalami kuasa kebangkitan.
Mari!
Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, demikian juga dengan saya kalau TUHAN
ijinkan kita mengalami ujian habis-habisan, juga dengan sidang jemaat
apa yang menjadi prakteknya supaya kita dapat melihat TUHAN Sang
Penebus Yang sudah bangkit sehingga kita mengalami kuasa kebangkitan?
Jika kita sepertinya ditinggal sendiri dan serasa mati --> ini
sudah benar! Seperti YESUS di taman Getsemani, Ia merasa seperti mati
sehingga tidak merasa kuat --> ini sudah benar, sebab maksudnya
supaya dapat melihat YESUS sebagai Penebus Yang bangkit/melihat kuasa
kebangkitan. Tetapi untuk dapat melihat YESUS sebagai Penebus dan
Yang bangkit ada prosesnya -->
Ayub 42 : 5, 6,
5.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6.
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk
dalam debu dan abu."
Di
saat Ayub berada di dalam ujian dan ia habis-habisan, maka ia berkata
-->
mataku sendiri memandang Engkau.
Dulu,
pada saat Ayub diberkati, pandangannya kurang kepada TUHAN, demikian
juga dengan kita, di saat-saat kita diberkati, kita masih banyak
bergantung pada harta dllnya. Demikian juga dengan hamba-hamba TUHAN,
di saat sidang jemaat berjumlah banyak sehingga pandangan hamba TUHAN
itu hanya kepada sidang jemaat dan ia merasa tenang karena
mendapatkan persepuluhan dalam jumlah yang besar sehingga anaknya
masih dapat bersekolah. Ini berarti masih belum dapat memandang TUHAN
dengan jelas.
Tetapi
di saat habis-habisan, sungguh-sungguh harus berkata -->
sekarang
aku dapat memandang TUHAN Yang Bangkit. Inilah prosesnya yaitu
harus melewati ujian habis-habisan. Ayub duduk di atas debu
tanah liat dan mengaku bahwa ia hanyalah manusia debu tanah yang
diciptakan. Ia tidak mengaku bahwa ia hebat --> tidak!! TUHAN
ijinkan Ayub mengalami ujian habis-habisan supaya Ayub duduk di atas
debu dan mengaku bahwa ia hanyalah tanah liat.
Mari!
Bagi kita yang datang --> jika saudara dalam keadaan diberkati dan
sebagai hamba TUHAN, saudara berhasil memiliki gereja yang besar dan
sidang jemaat yang banyak --> silahkan!! Tetapi saudara harus
tetap mengaku bahwa saya hanyalah debu tanah liat.
Terlebih
di saat-saat ini, saudara sebagai hamba TUHAN tidak memiliki apa-apa
--> sidang jemaat habis sebab gereja dibakar dan mungkin belum
dibangun kembali. Kemudian di kantor, saudara terkena p.h.k. dlsbnya.
Ini merupakan kesempatan yang besar untuk dapat duduk di atas debu.
Arti
dari debu tanah liat adalah:
- mengaku
tidak mampu/tidak berdaya.
Apa
yang dapat dilakukan oleh tanah liat? Selain hanya diinjak-injak dan
dikepal-kepal, tetapi sekali-pun begitu, kita masih dapat berharap
pada belas kasihan TUHAN. Inilah arti dari duduk di atas debu -->
kita hanya berharap kepada belas kasihan TUHAN, tidak berharap
kepada manusia.
- mengaku
bahwa saya tidak layak.
Tanah liat ini
sekali-pun sudah dibuatkan pot bunga yang bagus, bejana yang bagus,
tetapi jika terbentur sedikit saja, ia sudah retak bahkan dapat
hancur. Mengaku bahwa saya tidaklah layak untuk melayani karena saya
adalah manusia berdosa. Mari saudaraku! Di saat kita mengalami ujian
sebagai seorang hamba TUHAN, jangan mengatakan bahwa sidang jemaat
itu sebagai pemberontak, tetapi saya/gembala yang bersalah. Inilah
manusia tanah liat yaitu mengaku
bahwa sayalah yang bersalah.
Ayub
dikatakan sebagai orang yang jujur, saleh, tetapi ia berbuat dosa,
dan dosa apa yang ia lakukan?
Ayub
32 : 1, 2
1.
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar.
2.
Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah
terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada
Allah,
Dosa
dari Ayub yaitu dosa kebenaran diri sendiri = merasa lebih benar dari
TUHAN dan juga merasa lebih benar dari sesama. Ini merupakan dosa
putih tetapi kusta dan dosa ini yang sering tidak di sadari. Kita
mengetahui bahwa dosa itu berwarna hitam, merah tetapi ini putih
tetapi kusta.
Apa
arti dari dosa kebenaran diri sendiri? Yaitu manusia berdosa yang
menutupi dosa dengan cara:
- Menyalahkan
orang lain
- Pura-pura
berbuat baik --> mungkin suami membelikan isterinya perhiasan
berlian, tetapi pemberian itu sebenarnya untuk menutupi
perselingkuhannya. Demikian juga dengan hamba TUHAN yang berbuat
baik sehingga ia dipuji, tetapi sesungguhnya hamba TUHAN itu sudah
menyimpan suatu kesalahan dan ia tutupi dengan berbuat baik. Bahkan
sampai
- Menyalahkan
TUHAN/menyalahkan Firman pengajaran yang benar.
Ayub
sampai harus duduk di atas debu dan ia mengaku bahwa ia tidak mampu
dan juga tidak layak sehingga ia disucikan/dilepaskan dari dosa
kebenaran diri sendiri, barulah ia dapat melihat TUHAN dan berkata
bahwa --> selama ini aku hanya mendengar dari orang, tetapi
sekarang baru aku dapat melihat TUHAN Yang bangkit/Penebus Yang
bangkit. Semoga kita juga dapat terbuka mata seperti Ayub yang duduk
di atas debu sehingga ia mengalami kuasa kebangkitan.
Kalau
kita membaca
Ayub 42 : 6, kemudian di ay 7, keadaan Ayub sudah
dipulihkan dua kali lipat. Kuasa kebangkitan TUHAN memulihkan Ayub
dua kali lipat dan sekarang juga akan memulihkan kita.
Arti
dari memulihkan dua kali lipat itu bukan berarti kalau dulu memiliki
aset sebanyak satu dan sekarang menjadi dua --> bukan ini yang
dimaksud dengan dipulihkan dua kali lipat. Tetapi dua kali lipat ini
berarti pemulihan secara jasmani dan juga terlebih pemulihan secara
rohani dan ini berarti
Ayub/kita tidak lagi putus hubungan dengan
TUHAN dan juga dengan sesama =
ada hubungan yang baik.
Inilah
kuasa kebangkitan yang mampu memulihkan kita yang sekarang ini
mungkin sudah habis-habisan dan hancur seperti Ayub, tetapi kalau
kita dapat memandang TUHAN, maka benar-benar akan ada kuasa
kebangkitan yang akan memulihkan dua kali lipat, baik secara jasmani
maupun secara rohani sampai kita mencapai hidup yang kekal. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
harus berhati-hati!! sebab di saat kita diberkati, saat memiliki
kedudukan yang tinggi --> harus berhati-hati sebab banyak yang
tidak mau duduk di debu, seperti Ayub di saat ia hebat, ia tidak mau
duduk di debu sehingga ia tidak dapat memandang TUHAN.
Saya
akan memberikan contoh lain dari orang yang tidak mau duduk di debu
tetapi ia duduk di tahta yaitu herodes. Di saat ia duduk di atas
tahta, ia berkata --> tetapi bukan Suara TUHAN yang ia beritakan,
dan rakyat yang di bawah mengatakan bahwa itu adalah Suara TUHAN
sehingga herodes ditampar oleh malaikat dan seketika itu juga ia mati
-->
Kisah rasul 12 : 21 - 23,
21.
Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian
kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
22.
Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan
suara manusia!"
23.
Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak
memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Ini
benar-benar berbahaya, sebab kalau bukan Suara TUHAN, jangan berkata
bahwa itu adalah Suara TUHAN hanya karena ia adalah herodes/hanya
karena kedudukan/hanya karena kehebatan --> jangan!! Kalau tidak
cocok dengan Firman, itu bukanlah Suara TUHAN. Kita harus tegas,
sebab kalau kita tidak tegas, maka kita akan ditampar oleh malaikat.
Sekali
lagi, saya/Widjaja nomor satu, harus berhati-hati sebab:
- Di
saat kita diberkati oleh TUHAN
- Di
saat kita memiliki kedudukan yang tinggi di dunia maupun di bidang
kerohanian. Kita harus berhati-hati, jangan sampai kita duduk di
tahta raja dan bukan menyampaikan Suara dari TUHAN tetapi
menyampaikan suara dari kebenaran diri sendiri. Demikian juga bagi
orang yang berada di bawah, jangan mencari muka karena herodes.
Seandainya yang berbicara itu tukang sapu istana, maka bisa-bisa,
orang itu akan diseret dan dicincang sebab bukan Suara TUHAN
sehingga tidak cocok dengan Firman. Tetapi yang berbicara itu
herodes, maka mereka mengakui, bahwa itu adalah Suara TUHAN sehingga
malaikat menampar pipi herodes.
Pipi
= perasaan. Perasaan kita haruslah peka, apakah itu adalah Suara
ALLAH atau suara manusia. Kalau kita tidak peka, kita akan ditampar
oleh malaikat. Kalau kita menyama - ratakan Suara ALLAH dengan suara
manusia hanya karena melihat figur, melihat kedudukan dan juga
melihat kekayaan, maka kita akan ditampar oleh malaikat. Dan kalau
kita tidak mau menjadi debu tanah, maka kita akan dimakan oleh cacing
tanah dan binasa untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
Bagi yang sedang berada dalam ujian habis-habisan, saudara jangan
berputus asa, tetapi lebih baik sekarang ini duduk di tanah dengan
mengaku bahwa saya
hanyalah debu tanah dan tidak mampu = memandang TUHAN sehingga
saudara benar-benar mengalami kuasa kebangkitan/pemulihan dua kali
lipat --> apa yang jasmani, kita dapatkan dan juga yang rohani,
juga saudara dapatkan sampai masuk dalam kerajaan surga yang kekal.
Contoh
di dalam perj. baru yaitu
rasul-rasul/murid-murid
TUHAN/pelayan-pelayan TUHAN.
Murid-murid
ini adalah orang-orang yang juga berada di dalam Firman pengajaran,
tetapi juga harus berhati-hati sebab mereka juga dapat putus hubungan
dengan TUHAN dan putus hubungan dengan sesama.
Yohanes
20 : 19, 20
19.
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci
karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:
"Damai sejahtera bagi kamu!"
20.
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan
lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka
melihat Tuhan.
Istilah
pintu terkunci = tidak ada orang yang dapat masuk, artinya:
- Putus
hubungan dengan TUHAN dan juga dengan sesama
- Berada
di dalam suasana ketakutan, stress dan juga jalan buntu. Mungkin
keadaan kita seperti rasul-rasul/pelayan-pelayan TUHAN/hamba-hamba
TUHAN yang hebat tetapi pintu dikunci karena ketakutan.
Dihari-hari
ini, banyak ketakutan dan stress karena persaingan ekonomi di era
globalisasi, keadaan dunia menjadi semakin sempit. Demikian juga
dengan para hamba-hamba TUHAN yang ketakutan sebab ada gereja lain
yang menjemput sidang jemaatnya untuk dibawa ke gereja lain. Juga
dengan kaum muda yang ketakutan karena sudah semakin tua belum
memiliki jodoh; sehingga ketika bertemu di angkutan umum dllnya
segera di tabrak, yang penting mendapat jodoh. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika gereja TUHAN menutup pintu bagi YESUS/Firman pengajaran yang benar,
sementara ada Firman pengajaran yang disampaikan, tetapi kita tidak
mau hadir, maka:
-
Sidang
jemaat berada dalam ketakutan, stress dan juga jalan buntu
- Jika
menutup pintu bagi Firman pengajaran yang benar, dapat dipastikan
akan membuka pintu bagi pengajaran yang lain/pada pengajaran yang
sesat dan ini sangat berbahaya.
Kalau
seorang gembala itu berzinah, maka ia sendiri yang akan masuk ke
dalam neraka, tetapi kalau gembala itu membuka diri bagi pengajaran
yang lain/ajaran sesat dan ia khotbahkan ditengah sidang jemaat, maka
seluruh jemaat akan tersesat.
Ada
yang bertanya, bagaimana mungkin lima ribu orang, semuanya akan masuk
ke dalam neraka? Sudah dapat dipastikan, orang yang bertanya itu
tidak membaca alkitab; sebab di jaman Nuh, dari seluruh manusia yang
ada di dunia, seluruh manusia binasa hanya delapan orang yang
selamat. Itu sebabnya kita jangan main-main.
TUHAN
Baik, tetapi kita jangan mengukur kebaikan TUHAN itu dengan
mengatakan: biar banyak yang sesat, banyak yang berdosa tidaklah
mengapa, asalkan banyak --> ini salah besar, sebab banyak yang
dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih = banyak yang disesatkan di
akhir jaman ini.
Itu
sebabnya jangan mengunci pintu bagi pengajaran yang benar, sebab
kalau ini terjadi, akan ada:
- Ketakutan/stress
- Jalan
buntu dan akan
- Menerima
ajaran yang lain/ajaran sesat yang akan membinasakan.
2
Petrus 2 : 1
Sebagaimana nabi-nabi
palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan
demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Ajaran
sesat ini merupakan racun yang membinasakan.
Kita
jangan mengatakan banyak/sedikit, terutama di dalam ibadah
fellow-ship semacam ini --> jika gembala-gembala yang datang di
sini, kemudian mereka diberi racun yang akan mereka sampaikan kepada
sidang jemaat = di antara kumpulan-kumpulan nabi ada sulur-suluran
liar.
Jadi
fellow-ship semacam ini sangatlah berbahaya, sebab:
- nomor
satu saya/Widjaja sebagai pembicara yang harus bertanggung jawab -->
pengajaran apa yang saya bawa untuk disampaikan? Ada banyak
gembala-gembala yang hadir dan mendengar, kemudian mereka sampaikan
kepada sidang jemaat --> dikalikan berapa yang akan binasa?
- Panitia
juga bertanggung jawab, sebab pengajaran yang diperdengarkan?
Itu
sebabnya jangan mengunci pintu bagi YESUS/bagi Firman pengajaran yang
benar --> ini berbahaya sebab akan membuka diri bagi ajaran-ajaran
sesat dan ini akan lebih berbahaya.
Sekali-pun
kunci itu dibuat berlapis-lapis --> silahkan!! Tetapi YESUS tetap
dapat masuk, artinya
Firman pengajaran yang benar tidak dapat
dibendung/tidak dapat dihalangi oleh siapa-pun. Bahkan akan
terjadi kegerakan yang besar, yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir
untuk menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat supaya menjadi
sempurna sama seperti YESUS.
Dulu,
kita sudah diselamatkan lewat Firman penginjilan/susu, tetapi ini
belumlah cukup, sebab Firman penginjilan ini hanya membentuk bayi.
Sedangkan bayi-bayi ini harus didewasakan lewat makanan keras/Firman
pengajaran. Semoga kota Ambon ini merupakan gerimisnya dan kita
menjadi mengerti.
Mengapa
TUHAN mengijinkan murid-murid merasa ketakutan sehingga mereka
mengunci pintu? Supaya mereka dapat melihat TUHAN Yang Bangkit.
Bagi
kaum muda, mungkin saudara kuatir tentang jodoh dan juga untuk masa
depan dan juga menghadapi jalan buntu sehingga menjadi stress.
Demikian
juga bagi pelayan-pelayan TUHAN dan juga pengusaha yang menghadapi
jalan buntu dan juga bagi siapa-pun juga. TUHAN ijinkan hal itu
terjadi supaya kita dapat melihat YESUS/Sang Penebus Yang sudah
bangkit dan untuk ini juga ada prosesnya.
Di
bagian atas sudah diterangkan tentang proses bagaimana Ayub dapat
memandang TUHAN/Penebus Yang bangkit yaitu lewat proses duduk di debu
dan mengaku bahwa saya berdosa dan tidak layak dan juga tidak mampu
sehingga TUHAN menolongnya. Ini contoh di dalam perj.lama.
Proses
memandang TUHAN di dalam perj.baru yaitu:
- Yohanes
20 : 20
Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya
kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan.
Melihat
Lambung TUHAN Yang ditombak sehingga mengeluarkan Darah dan
Air.
Yohanes
19 : 34
tetapi
seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah dan air.
Artinya:
kita harus menerima tanda darah dan air.
Darah
= bertobat --> berhenti berbuat dosa/mati terhadap dosa sampai
pada puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan dan
kembali kepada TUHAN. Puncak dosa ini sudah terjadi sejak jaman Nuh,
Lot sampai sekarang di akhir jaman (Lukas 17).
Dosa makan
minum ini juga termasuk mabuk, menggunakan narkoba dan juga termasuk
berjudi yang melanda manusia termasuk anak-anak TUHAN dan juga
hamba-hamba TUHAN. Untuk ini harus bertobat dengan melihat Lambung
YESUS.
Sedangkan kawin mengawinkan adalah dosa sex dengan
berbagai ragamnya lewat pandangan, pikiran dan perbuatan secara
pribadi. Sedangkan dosa sex didalam nikah adalah kawin cerai sampai
kawin mengawinkan.
Air
= baptisan air. Inilah lahir baru.
Saat kita merasa ketakutan
sehingga menjadi stress dan juga di saat kita menghadapi jalan buntu
untuk menuju ke surga --> mari! Kita melihat YESUS Yang sudah
bangkit dengan pertama, kita melihat LambungNYA yang mengeluarkan
Darah dan Air yaitu kita harus bertobat dan masuk dalam baptisan
air.
Roma
6 : 2 - 4
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
3.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam
Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Mati
bagi dosa = bertobat.
Orang mati itu harus dikubur sebab sekarang
ini banyak orang yang belum mati, tetapi sudah disuruh untuk
dibaptis karena jiwa itu adalah seorang yang kaya/kelas kakap supaya
dapat menjadi anggauta gereja. Kalau orang yang belum mati, kemudian
hendak dikubur, pasti akan memberontak dan pendetanya dapat
ditinju.
Jadi syarat orang yang akan dibaptis, bukanlah orang
yang kaya/miskin tetapi orang yang mati/harus mati terhadap dosa =
bertobat terlebih dahulu, barulah kemudian dikubur bersama YESUS di
dalam baptisan air dan bangkit di dalam hidup yang baru yaitu jenis
kehidupan surga.
Apa yang dimaksud dengan kehidupan surga?
Yaitu hidup di dalam kebenaran sebab kerajaan surga itu bukanlah
soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran. Di luar kebenaran =
pintu terkunci/kita mengunci pintu = tidak ada YESUS. Jadi hidup di
dalam kebenaran = melihat Lambung YESUS.
Dulu kita dilahirkan
oleh ibu dan hanya memiliki jenis kehidupan dunia yaitu jenis
kehidupan darah dan daging yang tidak dapat mewarisi kerajaan surga.
Itu sebabnya kita harus lahir baru lewat baptisan air --> kita
dikubur bersama YESUS dan bangkit dalam hidup yang baru.
Contoh
sederhana dari hidup benar adalah:
- Di
saat membuat kartu tanda pengenal/k.t.p, kalau yang sederhana saja
, kita banyak berdalih, maka kita tidak akan selamat, sebab
kebenaran ini menyangkut keselamatan.
- Demikian
juga di dalam pelayanan --> kita melayani, bukan untuk mencari
uang, tetapi harus melayani di dalam kebenaran.
- Menikah
juga harus benar, kalau benar, maka akan dipagari oleh TUHAN.
Mazmur
5 : 13
Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia
dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Orang
benar/orang yang hidup di dalam kebenaran, akan mendapatkan perisai
perlindungan dan juga berkat dari TUHAN, sehingga kutukan dllnya
tidak dapat masuk di dalam kehidupan itu.
Mari! Dimulai dari
saya dan juga kita sekalian harus hidup benar. Saya mau bersaksi -->
dulu sebelum saya membuka cabang di Surabaya, tetapi saya sering
diundang untuk berkhotbah di Surabaya. Di dalam perjalanan dari
Malang menuju Surabaya, sering terjadi kemacetan sehingga saya
sering mengatakan kepada pengerja untuk mengambil jalan pintas yang
sudah dilarang oleh polisi yaitu melewati garis lurus yang berwarna
putih sebab saya sudah terlambat. Kemudian saya berkhotbah, tetapi
ditengah-tengah berkhotbah, saya tidak dapat meneruskan/tidak dapat
berkata-kata lagi; kemudian saya memohon ampun kepada sidang jemaat
sebab saya dalam perjalanan menuju Surabaya sudah melanggar/sudah
tidak benar dengan melewati jalan yang sudah dilarang oleh
polisi.
Bagaimana saya dapat berkhotbah kalau saya belum
meminta ampun? Ini memang hal yang sederhana, tetapi dapat menipu
sidang jemaat. Kita berkhotbah --> harus benar, benar! Tetapi ita
sendiri tidak benar. Itu sebabnya, hidup benar ini harus dimulai
dari hal yang kecil-kecil terlebih dahulu supaya pagar dari TUHAN
itu akan menjadi semakin jelas.
Apakah kita tidak merasa
senang kalau pagar dari TUHAN menjadi semakin rapat, atau kita lebih
senang pagar yang lebih lebar? Kalau pagar yang lebar, maka ular
dapat masuk, tetapi kalau pagar itu menjadi semakin rapat, jangankan
ular, angin-pun tidak dapat masuk. Luar biasa pagar dari TUHAN ini
sebab akan melindungi dan juga memberkati kita.
- Yohanes
20 : 20
Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya
kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan.
Setelah
melihat Lambung TUHAN, maka selanjutnya adalah melihat
Tangan TUHAN.
Tangan
ini untuk bekerja, arti dari melihat Tangan TUHAN adalah kita
bekerja seperti YESUS, kita melayani seperti YESUS melayani = kita
bekerja dan melayani dengan:
- Pengorbanan
sebab Tangan YESUS ditusuk dengan paku dan ini terasa sakit. Bukan
bekerja untuk mencari keuntungan. Kalau saya datang ke Ambon ini
hanya untuk mencari uang, maka saya akan memohon ampun, sebab saya
tidak akan datang sebab pelayanan saya di Jawa sudah banyak. Mari!
Kita melayani di gereja masing-masing, bukan untuk mencari berkat
dan keuntungan, tetapi untuk berkorban seperti YESUS. Gembala dan
juga sidang jemaat harus berkorban. Banyak orang yang bertanya,
seberapa besar gereja dari bapak Widjaja ini sehingga setiap bulan
dapat kesana dan kemari dengan pesawat? Saya menjawab, bahwa gereja
saya tidaklah terlalu besar, tetapi pelayanan saya tidak bergantung
pada jumlah dari sidang jemaat, tetapi pelayanan saya adalah
pelayanan yang melihat Tangan TUHAN sehingga TUHAN Yang
menyediakan.
- Melayani
TUHAN dengan kesucian.
Bukan orang yang kaya atau pandai, tetapi orang yang suci.
Efesus
4 : 11, 12
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
Bukan
orang yang pandai/bodoh, kaya/miskin --> bukan! Tetapi orang
kudus/suci yang dipakai dan diberikan jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus. Semua orang dapat dipakai oleh TUHAN
untuk melayani TUHAN, asalkan ia suci.
Karunia = kharis -->
kemampuan ajaib (lebih dari ijazah, sekali-pun kita punya dan untuk
ini kita bersyukur tetapi bagi yang tidak memiliki ijazah, tidak
perlu merasa minder) yang menjadi bekal bagi kita sekalian.
Kita
jangan melayani TUHAN dengan jabatan yang tidak sesuai. Sebagai
contoh: --> tangan mau menjadi kaki, ini dapat dilakukan kalau
dipaksa, seperti pemain akrobat tetapi tidak akan bertahan lama,
atau penyanyi yang mau menjadi gembala, sebab sekarang ini banyak
orang yang ingin menjadi gembala.
Tugas dari seorang gembala
itu bukanlah membagi uang dan membagi beras tetapi memberi makan
sidang jemaat. Sama juga dengan isteri, ada yang menganggap seorang
isteri itu adalah seorang yang pandai memasak dan mencuci -->
belum tentu ia adalah seorang isteri, sebab seorang koki lebih
pandai memasak. Seorang isteri disebut isteri adalah yang tunduk
pada suaminya. Begitulah seharusnya, kita jangan membalik-balik.
Jabatan, pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus = jubah
Yusuf yang maha indah, artinya, jika kita melayani TUHAN dengan
kesucian + dengan jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus, maka masa
depan kita akan menjadi indah/hidup kita menjadi indah, sebab ini
merupakan janji TUHAN.
Jika kita melihat Lambung YESUS =
hidup benar, maka kita akan:
- dipagari/ada
perlindungan dan
- diberkati
oleh TUHAN sehingga si jahat tidak dapat masuk.
Jika
kita melihat Tangan YESUS = hidup suci/melayani TUHAN dengan
kesucian, maka hidup dan masa depan kita menjadi indah. Jika
sekarang ini (saya permisi berbicara, saya datang ke sini bukan
untuk menggurui) tetapi kalau ada hamba TUHAN di dalam pelayanannya
tidak bertambah indah, tetapi bertambah telanjang = bertambah
dipermalukan --> mari! Kembalilah melihat Tangan TUHAN = melayani
seperti YESUS melayani.
- Yohanes
20 : 20
Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya
kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan.
Melihat
TUHAN = melihat Wajah
YESUS. Melihat Wajah
YESUS digunung yang tinggi dan Wajah YESUS bersinar-sinar bagaikan
matahari = melihat Wajah YESUS dalam kemuliaan = menyembah
TUHAN.
Sekarang kita hidup benar, melayani TUHAN dan
menyembah TUHAN --> inilah proses melihat TUHAN Yang bangkit.
Di
saat kita menyembah TUHAN, maka disaat itulah kita mengalami
keubahan hidup. Di saat kita melihat Wajah YESUS Yang mulia, maka
wajah kita yang jelek karena dosa akan dibuang, maka Wajah YESUS
Yang mulia Yang akan masuk dan kita akan mengalami keubahan dari
manusia daging menjadi manusia yang rohani. Ini merupakan mujizat
yang terbesar dan mujizat ini tidak dapat ditiru oleh setan, sebab
kalau hanya sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya, setan juga
dapat memberi. Seperti sekarang ini ada banyak dukun-dukun yang
juga dapat memberi kesembuhan mau-pun memberi kekayaan.
Keubahan
hidup ini merupakan hal yang sangat penting, bukan hanya masuk dan
keluar gereja sebab keubahan hidup dari manusia daging menjadi
manusia rohani hanya dari menyembah YESUS/melihat TUHAN -->
Efesus 4 : 23 -
25,
23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia
baru itu tidak berdusta.
Jadi, kalau ada yang bertanya, apakah
saya sudah menjadi manusia baru? Jawabannya adalah jika tidak
berdusta lagi. Selama masih berdusta, sekali-pun ia adalah pemimpin
yang besar atau siapa-pun, maka ia belum dibaharui. Sekali-pun ia
sudah bertahun-tahun melayani TUHAN, berkorban jutaan rupiah bahkan
miliaran ruliah, tetapi kalau masih berdusta, maka ia bukanlah
manusia baru tetapi masih manusia daging yang tidak mewarisi
kerajaan surga. Itu sebabnya, kita jangan berdusta tetapi berkata
benar sebab ini merupakan tanda dari manusia benar/memandang Wajah
YESUS.
Dulu,
murid-murid melihat Lambung, Tangan dan Wajah YESUS, dan mereka
bersuka-cita sebab YESUS memang menampakkan Diri.
Untuk
sekarang, bagaimana kita dapat :
- memandang
Lambung YESUS? Kita harus bertobat, masuk dalam baptisan air
sehingga kita dapat hidup benar.
- memandang
Tangan YESUS? Kita harus melayani TUHAN dengan kesucian sehingga
kita memiliki jubah yang indah = hidup menjadi indah sebab ada pagar
dari TUHAN.
- memandang
Wajah YESUS? Tidak boleh ada dusta lagi. Petrus seorang pendeta
senior dan hebat tetapi ia berdusta ketika ada seorang anak yang
bertanya apakah ia mengenal YESUS? Ia menjawab, bahwa ia tidak
mengenal YESUS. Kalau kita memandang Wajah YESUS dan YESUS masuk
melalui pintu, maka akan ada damai sejahtera serta sukacita.
Mari
sekarang ini, kalau kita dapat melihat Wajah YESUS sehingga:
- yang
berdusta menjadi jujur.
- yang
dulu kasar terhadap isteri, sekarang menjadi halus.
- yang
suka memukul, sekarang berhenti.
Inilah
memandang Wajah YESUS sehingga hati menjadi damai sejahtera sebab
sudah tidak ada lagi ketakutan.
Hasil
dari memandang YESUS adalah:
- hati
menjadi damai sejahtera dan juga
- ada
kuasa untuk membuka pintu.
Roma
16 : 20
Semoga Allah, sumber damai
sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih
karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Jika
sekarang kita memandang Wajah YESUS sehingga hati menjadi damai
sejahtera, maka kuasa kebangkitan akan menghancurkan kuasa setan.
Pintu-pintu yang terkunci, semuanya akan terbuka, masalah-masalah
yang mustahi menjadi tidak mustahil, semuanya di selesaikan bahkan
sampai pintu surga-pun terbuka bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
1
Tesalonika 5 : 23, 24
23.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
24.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Kalau
hati kita tidak damai, maka YESUS Raja Damai tidak dapat berbuat
apa-apa. Tetapi kalau hati damai maka kuasa setan dikalahkan dan
pintu-pintu terbuka sehingga kuasa pemeliharaan TUHAN, akan
memelihara tubuh, jiwa dan roh kita di jaman yang sudah sulit ini.
Dan juga ada kuasa penyucian yang akan menyucikan tubuh, jiwa dan roh
kita sedikit demi sedikit sampai satu waktu, kita menjadi sama dengan
YESUS dan kita dapat menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
YESUS
akan segera datang kembali, bagaimana persiapan kita? Apakah hubungan
kita masih terputus dengan TUHAN? atau masih seperti Ayub yang
habis-habisan? Mari duduk di debu, supaya TUHAN akan pulihkan
sehingga kita dapat melihat TUHAN.
Atau
masih seperti murid-murid yang memiliki rasa takut dan kuatir
sehingga mengunci pintu? Mari! Pandang Wajah YESUS sehingga hati
menjadi damai sejahtera dan semua pintu akah dibukakan, kita
dipelihara, disucikan sampai terangkat di awan-awan dan kita dapat
memandang Wajah YESUS Muka dengan muka dan akan bersama dengan Dia
untuk selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1