Kita
masih akan membahas bagian yang ke
II tentang tujuh nubuat. Jadi,
sebelum kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, ketujuh nubuat ini harus
terjadi.
Matius
24 : 3 - 5, --> nubuat
tentang penyesat-penyesat/pengajaran sesat.
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Inilah
saudaraku nubuat yang pertama tentang penyesat-penyesat atau
pengajaran sesat, yang harus kita waspadai. Saya sudah mengatakan/
Firman Tuhan sudah mengatakan bahwa penyesatan atau pengajaran sesat
ini lebih dahsyat, dari gempa, tsunami, bahkan lebih dahsyat dari
nuklir, yang akan digunakan dalam perang dunia ketiga, ini sesuatu
yang dasyat, tapi yang lebih dasyat lagi adalah pengajaran
sesat. Sebab kalau gempa, tsunami, nuklir hanya bisa membunuh tubuh
manusia, tetapi pengajaran sesat itu dapat membunuh/membinasakan baik
tubuh, jiwa, roh manusia sampai di neraka selama-lamanya.
Ini
yang harus kita waspadai hari-hari ini, sebab banyak
penyesat-penyesat dan banyak yang disesatkan dan ini yang menekan
saya dihari-hari ini sebab itu berarti hanya sedikit yang berpegang
pada pengajaran benar, hanya sedikit gereja yang benar, lainnya
merupakan gereja yang palsu.
Di
dalam srt Yudas, sangatlah jelas perbedaan dari gereja yang benar dan
gereja yang palsu, banyak penyesat dan juga banyak yang disesatkan,
sehingga hanya sedikit gereja yang benar/hanya sedikit gereja yang
berpegang pada Firman Pengajaran yang benar. Sehingga akan banyak
dikecam dengan menyebut kelompok fanatik, kelompok ekstrim, kelompok
eksklusif dll, sebab hanya sedikit. Tidak sama dengan yang lain, ini
yang harus kita waspadai hari-hari ini.
Sekarang
kita masih mempelajari siapakah penyesat itu termasuk orang yang
disesatkan, penyesat atau orang yang disesatkan?
Di
dalam srt 2 Yohanes ini yang harus kita pelajari, supaya kita jangan
puas hanya menjadi orang Kristen, menjadi hamba TUHAN tetapi secara
tidak sadar jangan-jangan kita termasuk dalam golongan penyesat atau
yang disesatkan, kita harus hati-hati.
2
Yohanes 1 : 7- 11
7.
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang
tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu
adalah si penyesat dan antikristus.
8.
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami
kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
9.
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang
melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal
di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
10.
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini,
janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi
salam kepadanya.
11.
Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam
perbuatannya yang jahat.
Yang
pertama ayat 7-8 --> kita sudah
mempelajarinya, mereka itu adalah orang yang tidak mengaku bahwa
YESUS Kristus telah datang sebagai manusia atau sebagai daging. Ayat
8 -->
waspada supaya jangan kamu
kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu.
Yang
kedua -->
2
Yohanes 1: 9
Setiap
orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang
melangkah keluar dari situ,tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal
di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
Inilah
penyesat yang pertama mereka adalah orang yang tidak mengaku YESUS
Kristus telah datang sebagai Manusia atau Daging, yang ke dua orang
yang melangkah keluar dari Firman pengajaran yang benar atau
meninggalkan Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi
pengalaman hidup, dulu dia mengatakan --> saya diubahkan, saya
diberkati, tetapi dia mulai melangkah keluar = meninggalkan
pengajaran yang benar, ini berbahaya sekali. Semoga kita bisa
mengerti.
Siapa
mereka yang melangkah keluar dari Firman Pengajaran yang benar =
meninggalkan Firman Pengajaran yang benar yang sudah menjadi
pengalaman hidupnya? Mereka adalah kehidupan atau orang yang tidak
puas dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman Pengajaran yang
benar.
Pada
waktu yang lalu kita sudah melihat contoh dari Yudas yang di
gembalakan oleh TUHAN YESUS Kristus Sendiri Yang tidak memiliki
kesalahan, pengajaran-NYA juga benar, tapi Yudas tidak puas karena ia
mempertahankan kebusukan dalam hati. Sekalipun dalam penggembalaan
yang benar/Firman Pengajaran yang benar tetapi kalau kebusukan itu
dipertahankan terus, lama-kelamaan kehidupan itu tidak akan kuat,
sehingga ia akan melangkah keluar.
Sekarang
ini contoh lain yang terdapat di dalam perjanjian lama yaitu Esau
yang juga melangkah keluar dari Firman Pengajaran yang benar,
melangkah keluar dari penggembalaan yang benar.
Mari
kita memeriksa tentang Esau dengan membaca di dalam ktb
Kejadian
25 : 25
Keluarlah yang
pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu;
sebab itu ia dinamai Esau.
Esau
ini tipe kehidupan yang diberkati oleh TUHAN, diberkati secara
jasmani dan rohani, ia memiliki potensi di dalam TUHAN.
Tandanya:
dia berwarna merah, warna merah ini menunjuk pada warna darah dan
ini menunjuk pada kehidupan Kristen dengan tanda darah = ada tanda
penebusan oleh Darah YESUS.
Sekali
lagi saudaraku, Esau ini merupakan tipe kehidupan Kristen yang
diberkati secara jasmani dan rohani punya potensi di dalam TUHAN.
Dengan
tanda:
- berwarna merah/ tanda darah = dia memiliki penebusan, kehidupan
yang memiliki penebusan = kehidupan yang ditebus oleh Darah YESUS,
memiliki penebusan oleh Darah YESUS
- kemudian tubuhnya seperti jubah berbulu, ini menunjuk urapan Roh
Kudus. Esau memiliki urapan Roh Kudus dan diberkati oleh TUHAN, ada
potensi dalam TUHAN
- kemudian dia lahir yang pertama = menjadi anak sulung/ memiliki
hak kesulungan karena ada tanda penebusan, ada tanda urapan Roh Kudus
dan dia juga memiliki hak kesulungan, Hak kesulungan ini adalah hak
untuk menikah. Jadi untuk orang Israel, yang boleh menikah terlebih
dahulu adalah anak yang sulung, Hak untuk menikah, yang untuk sekarang
berarti hak untuk masuk dalam nikah rohani yaitu masuk Pesta nikah Anak
Domba,
Inilah
potensi Esau/berkat yang dimiliki Esau sudah dipersiapkan untuk:
- masuk pesta nikah Anak Domba,
- hak waris anak sulung untuk mendapatkan hak untuk masuk dalam
Kerajaan Surga. Beginilah berkat yang diterima oleh Esau dan juga
potensi yang ada pada Esau ini adalah tipe kehidupan Kristen yang
diberkati = ada potensi dalam TUHAN, ada warna penebusan, ada urapan
Roh Kudus, ada hak sulung yaitu hak untuk masuk pesta nikah Anak Domba/
hak waris Kerajaan Surga.
Tetapi
mengapa pada akhirnya Esau keluar/melangkah keluar dari Firman
pengajaran yang benar/ dari penggembalaan yang benar? Jawabannya
terdapat di dalam -->
Kejadian 25
: 27,
Lalu bertambah besarlah Ya kedua anak itu Esau menjadi seorang yang
pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub
adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Hal
ini nanti membedakan keduanya. Dan juga sikap kita ini dalam hal
kerohanian, apakah kita mau tinggal dipadang atau di kemah? sebab ini
nanti yang akan menentukan, bahkan sangat menentukan.
Sekarang
ini, kita akan membahas tentang Esau/mengapa Esau melangkah keluar
dari Firman Pengajaran = tidak puas dalam penggembalaan yang benar,
mengapa saudaraku? sebab
Esau, suka
berburu atau mengejar daging di padang.
Esau tidak suka dikemah tetapi ia suka berburu atau mengejar daging
di padang, artinya untuk sekarang adalah
mencari/mengejar
kepentingan daging sampai meninggalkan
penggembalaan ini yang disebut berburu.
Kita
mencari kepentingan daging dan memang kita manusia daging yang
memiliki kebutuhan/kepentingan yaitu makan dan lain-lain, tetapi
disebut berburu disebut mengejar kalau sampai meninggalkan
penggembalaan, artinya kalau dulu Esau suka meninggalkan kemah untuk
berburu/mengejar daging dipadang = tidak lagi suka tinggal di kemah
sekarang artinya mencari atau berburu/mengejar kepentingan/kebutuhan
daging sampai meninggalkan penggembalaan --> ini yang tidak boleh.
Kalau
mencari kebutuhan daging = mencari sesuap nasi, dan memang harus kita
cari di dunia ini. Dunia akhir jaman sekarang ini dimana-mana
dikuasai oleh roh perburuan, saya ulangi --> dunia akhir jaman ini
dimana-mana diseluruh dunia dikuasai oleh roh perburuan. Roh
perburuan ini, ada dimana-mana --> diperdagangan, di sekolah, di
masyarakat sampai di gereja TUHAN.
Saya
akan berbicara dengan fokus pada gereja TUHAN/anak-anak TUHAN sebab
Esau ini gambaran anak TUHAN, saya tidak berbicara tentang apa yang
ada di dunia, sebab kita semua sudah mengetahui sendiri, bagaimana
orang berburu uang, di perdagangan, ekonomi dan lain-lain sampai di
gereja TUHAN ada roh perburuan. Anak-anak TUHAN juga berburu
kepentingan daging/kebutuhan daging, untuk makan minum, sampai
perburuan yang tertinggi nanti yang paling subur adalah perburuan
jodoh/seks, dan pada akhirnya mereka meninggalkan penggembalaan.
Untuk ini kita harus berhati-hati.
Anak-anak
TUHAN/kehidupan Kristen yang berburu kepentingan daging, untuk hidup
sehari-hari, untuk sekarang dan juga untuk masa depan, sampai pada
perburuan yang paling subur, itulah perburuan jodoh/ seks. Hati-hati
sebab nanti akan sampai pada meninggalkan penggembalaan.
Saya
titip pesan buat kaum muda hati-hati, dimana saja di S.D, S.M.P di
SMA, Universitas, sekarang ini, perburuan jodoh/perburuan seks ini
begitu luas. Itu sebabnya kita harus berhati-hati. Titip pesan buat
kaum muda --> berburu laki - laki, berburu perempuan itu sudah
merupakan sesuatu yang jelek, seorang laki-laki berburu perempuan itu
sudah jelek, apalagi kalau perempuan yang berburu laki-laki -->
maafkan kalau saya katakan, itu sudah sangat jelek, dan itu berarti
kehidupan itu sudah sangat hancur, sebab tega-teganya meninggalkan
penggembalaan hanya untuk perkara - perkara itu.
Akibatnya,
kalau Esau berburu daging, sampai meninggalkan penggembalaan/ kemah
adalah:
- Kejadian 25 : 29, 30
29. Pada suatu kali Yakub sedang memasak
sesuatu lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
30. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah
kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku
lelah Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
Lelah = letih lesu beban berat, inilah kalau ada
roh perburuan, sehingga menjadi letih lesu beban berat = tidak ada
penyerahan. Mencari uang sampai berburu = tidak ada penyerahan kepada
TUHAN, sehingga hasilnya lelah, letih lesu dan berbeban berat.
- lapar --> "berikan aku sup kacang merah itu" lapar,
lelah. Lapar itu = tidak ada kepuasan, yang akan melanda
dunia. Dunia ini bagaikan padang kering sehingga tidak ada kepuasan,
apa yang ada di dunia itu kelihatan bagus, kelihatan memenuhi kebutuhan
kita, tetapi tidak pernah memuaskan, tidak ada kepuasan yang sejati.
Mari saudaraku! sungguh-sungguh serius untuk memperhatikan
penggembalaan dihari-hari ini.
Lapar itu juga menunjuk kelaparan, --> kelaparan akan
Firman yang akan melanda dunia ini, inilah akibat dari tidak tergembala.
Berburu daging:
- sehingga meninggalkan/ melangkah keluar dari
penggembalaan/pengajaran yang benar
- menjadi lapar tidak ada kepuasan yang sejati dan
- masuk kelaparan akan Firman yang akan melanda dunia
- jatuh dan tidak bangkit-bangkit lagi. Inilah Esau,
seorang yang punya potensi, yang diberkati tapi ia suka berburu
sehingga ia meninggalkan penggembalaan, akibatnya hanya lelah, lapar
dan jatuh dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.
Mari!
saudaraku, kita memeriksa diri kita masing-masing, saya juga
memeriksa diri, apakah kita ini sedang lelah, sedang lapar atau
sedang jatuh dengan menelusuri langkah-langkah dari kejatuhan Esau.
Sekarang
kita akan menelusuri tingkat/langkah-langkah kejatuhan Esau
:
- Kejadian 25 : 31 -34
31. Tetapi kata Yakub "Juallah dahulu
kepadaku hak kesulunganmu."
32. Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati;
apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
33. Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu
kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak
kesulungannya kepadanya.
34. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan
kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan
pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
memandang rendah/meremehkan bahkan menjual hak kesulungan,
ini sudah merupakan langkah kejatuhan rohani, mulai dengan memandang
rendah, meremehkan, bahkan menjual hak kesulungan. Maaf saudaraku
istilah alkitab, orang yang semacam ini disebut dengan orang yang
bernafsu rendah.
Ibrani 12 : 16
16, Janganlah ada orang yang menjadi cabul
atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak
kesulungannya untuk sepiring makanan.
Ini orang cabul, karena memiliki nafsu yang rendah = orang yang
meremehkan bahkan menjual hak kesulungan untuk mendapat sepiring
makanan, artinya: selalu mengorbankan perkara-perkara rohani, untuk
mendapat perkara jasmani di dunia ini.
Artinya, dapat:
- mengorbankan ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan
sesuatu.
- mengorbankan kebenaran hanya untuk mendapatkan uang tetapi
dengan cara yang tidak benar, korupsi dan lain-lain = yang rohani/yang
kekal itu dikorbankan hanya untuk mendapatkan yang sementara ini.
Mari! sungguh-sungguh serius dihari-hari ini. Esau memiliki nafsu
cabul/nafsu rendah yaitu mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan
yang jasmani. Contohnya:
- mengorbankan ibadah pelayanan untuk mendapat sesuatu dari
dunia,
- mengorbankan kebenaran untuk mendapatkan sesuatu di dunia
--> mendapatkan uang dan lain-lain dengan cara yang tidak benar.
Celakanya, sudah caranya tidak benar lalu dia mengatakan Puji TUHAN,
saya diberkati TUHAN, ini yang seringkali tidak kita sadari. Mari!
sungguh-sungguh serius dihari-hari ini, kita diperiksa oleh TUHAN, agar
jangan jatuh seperti Esau yang memandang rendah hak kesulungan, sebab
itu adalah nafsu rendah/cabul.
Mari hari-hari ini justru sebaliknya saudaraku, kita harus
memperjuangkan/ mengutamakan yang rohani yaitu ibadah pelayanan lebih
dari segala perkara, sebab di sini justru ada jaminan dari TUHAN
1 Timotius 4 : 8 -10
8. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi
ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik
untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
9. Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya.
10. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan
berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup,
Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Mari saudaraku perhatikan baik-baik, supaya sekarang ini kita
jangan bernafsu cabul/nafsu rendah, tetapi kita sungguh-sungguh
berjerih payah dan memperjuangkan ibadah, lebih dari segala perkara
dibumi, sebab di situ kita mendapatkan jaminan dobel dari TUHAN yaitu
jaminan untuk hidup ini, hidup sekarang sampai jaminan untuk hidup yang
akan datang, tetapi juga jaminan untuk hidup kekal bersama TUHAN.
Semoga kita mengerti.
Mari, kita periksa mulai dari saya, kalau saya sering mengorbankan
perkara rohani untuk kepentingan-kepentingan didunia ini --> untuk
kepentingan keluarga/sedikit-sedikit ini untuk keluarga --> ini
berarti saya sudah berada di dalam kejatuhan. Itu sebabnya kita harus
hati-hati. Doakan saya, supaya TUHAN memberi kekuatan bagi saya, agar
saya tidak meninggalkan ibadah pelayanan tanpa alasan yang jelas
apalagi hanya untuk kepentingan daging. Ini jangan sampai terjadi,
sebab sudah berbahaya = dalam kejatuhan seperti Esau = sudah mulai
nafsu cabul, nafsu yang rendah.
- Kejadian 26 : 34 - 35
34. Ketika Esau telah berumur empat puluh
tahun ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het , dan Basmat,
anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
35. Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan
hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Ay 34 --> TUHAN sudah berpesan kepada Abraham agar jangan mengambil
isteri dari orang Het.
Kedua perempuan menimbulkan kepedihan hati. Jadi kejatuhan dari Esau
yang kedua adalah memedihkan hati orang tua.
Esau masuk nikah tetapi Esau masuk dalam kawin campur dengan
orang Het. Kalau saudara sudah terlanjur menikah sebab dahulu tidak
mengerti Firman --> sekarang minta ampun kepada TUHAN, dan nikah
saudara didoakan, supaya TUHAN berkemurahan untuk menjadikan nikah
saudara menjadi satu dalam TUHAN.
Bagi kaum muda sebelum terlambat seperti Esau ini, mari!
sungguh-sungguh berdoa supaya jangan sampai masuk di dalam kawin campur
yaitu antara anak TUHAN dengan anak-anak manusia/kawin dengan orang
yang tidak seiman. Sekarang ini biarlah kita tingkatkan kawin seiman,
dan sepenggembalaan, satu iman, satu pengajaran, satu penggembalaan,
supaya cepat masuk dalam kesatuan.
Saya selalu mengatakan, kita ini secara jasmani sudah memiliki banyak
perbedaan, laki-laki dan perempuan sudah banyak bedanya, rambutnya
sudah beda, makannya beda, semua berbeda, kemudian kalau hal yang
rohani juga berbeda --> kapan dapat menjadi satu?
Yang jasmani sudah berbeda, itu sebabnya biarlah perbedaan itu ditutup
dengan hal yang rohani dengan mencari yang satu, sehingga perbedaan itu
dapat menjadi satu kesatuan.
Disebutkan bahwa kawin campur ini menimbulkan kepedihan bagi orang tua
jasmani --> tidak cukup sampai di sini, sebab gembala/orang tua
rohani, juga merasa pedih, tetapi lebih dari itu, kawin campur ini juga
memilukan Tuhan Orang Tua surgawi.
Kejadian 6 : 2, 5, 6
2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa
anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil
isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai
mereka.
5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan
manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu
membuahkan kejahatan semata-mata,
6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah
menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Memedihkan hati orang tua jasmani, orang tua rohani/gembala,
dan memilukan hati TUHAN --> ini yang harus kita jaga.
Esau masuk dalam kawin campur, karena sudah memandang rendah hak
kesulung- an, sehingga ia juga memandang rendah nikah. menikah, masuk
dalam kawin campur yang memedihkan orang tua, dan memilukan TUHAN.
Sekarang ini, mungkin nikah kita ini sudah menjadi satu di dalam TUHAN,
sudah diberkati dan diteguhkan oleh TUHAN/bukan kawin campur sebab
kalau kawin campur tidak diteguhkan dan juga tidak diberkati. Tetapi
ini saya berbicara tentang nikah yang sudah diteguhkan dan diberkati
oleh TUHAN, tetapi masih bisa memedihkan hati orang tua sesama, dan
memilukan hati TUHAN, kapan? Kalau anggota dalam nikah itu tidak
memenuhi kewajiban seperti yang ditunjukkan oleh Firman TUHAN.
Contohnya:
- suami tidak mengasihi istri dan berlaku kasar pada
istri, sebenarnya menurut tuntutan Firman, suami harus mengasihi istri
seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar, tetapi kalau suami tidak
memenuhi kewajiban, tidak mengasihi istri bahkan berlaku kasar pada
istri itu yang akan memedihkan hati istri, hati orang tua sebab istri
mempunyai orang tua, terlebih lagi memilukan hati TUHAN.
Mari! kawin campur dikoreksi oleh TUHAN, tetapi nikah yang sudah
didalam satu kesatuan di dalam TUHAN, juga dikoreksi oleh TUHAN, supaya
jangan jatuh kerohanian kita. Kalau suami terlebih saya
sebagai seorang gembala berlaku kasar pada istri dan lain-lain, maka
kerohanian akan merosot dan juga kerohanian dari jemaat juga akan
merosot. Para suami-suami, saudara sebagai kepala dalam rumah tangga
harus bersungguh-sungguh supaya semua jangan jatuh seperti Esau dan
tidak bangkit-bangkit lagi.
- istri, tuntutan Firman, istri tunduk kepada suami
dalam segala hal, tetapi akan memedihkan dan memilukan, jika istri
tidak tunduk pada suami dan kalau sudah tidak tunduk, pasti cenderung
untuk menjadi kepala. Ini yang benar-benar, memilukan hati TUHAN,
memedihkan hati suami, dan karena suami juga memiliki orang tua, hati
orang tua juga akan pedih kalau anakya hanya menjadi orang
suruhan/diperlakukan sebagai seorang pembantu.
- anak, juga dapat memedihkan hati orang tua, memilukan
hati TUHAN, kapan ? kalau anak tidak/taat tidak dengar-dengaran pada
orang tua, saudaraku kita diperiksa, sebab ini merupakan kejatuhan
rohani, sekalipun orangnya masih di gereja tapi sudah jatuh, kalau di
dalam nikahnya memedihkan hati sesama/hati orang tua dan juga memilukan
hati TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
- Kejadian 27 : 15
Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah
kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu
disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya
Pakaian yang indah/jubah adalah jabatan pelayanan dan karunia-karunia
Roh Kudus. Sebenarnya apabila TUHAN memberikan jubah yang indah, maka
itu merupakan suatu kepercayaan TUHAN kepada kita seharga Korban
Kristus yang tidak dapat diganti dengan apapun juga. Semoga kita bisa
mengerti.
Mari! mulai sekarang kita menghargai jabatan pelayanan dan
karunia-karunia Roh Kudus yang TUHAN berikan yang mungkin dipandang
kecil oleh orang lain seperti satu talenta, tetapi itu adalah harga
kepercayaan dan kemurahan TUHAN, yang seharga dengan Darah YESUS/Korban
Kristus. Jangan seperti Esau yang tidak setia dan juga tidak dapat
dipercaya. Semoga kita bisa mengerti.
Tidak setia dan tidak dapat dipercaya, bukan tidak berakibat, ingat,
kalau kita sudah tidak setia dan tidak dapat dipercaya dalam pelayanan
--> disuruh latihan, tidak mau latihan, disuruh untuk berkumpul,
tidak mau berkumpul --> bagaimana ini? mau apa ini? manusia saja
menjadi bingung sampai dapat menyesal, apalagi TUHAN.
Hati-hati jika sudah tidak setia dan tidak dapat dipercaya didalam
jabatan dan pelayanan, maka sewaktu-waktu dia akan meninggalkan jabatan
pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Meninggalkan = telanjang =
hilanglah segala keindahan hidupnya, sekalipun dia berburu didunia,
mendapatkan gelar, mendapat pekerjaan, mendapatkan apa saja, tetapi dia
kehilangan keindahan di dalam hidupnya, di dalam nikahnya, dan juga
masa depannya, sebab Darah YESUS tidak dapat ditukar dengan apapun.
Semoga kita dapat mengerti agar dapat sungguh-sungguh menghargai jubah
yang indah, sebab manusia ini sebenarnya telanjang, hanya karena Darah
YESUS, maka manusia diberi jubah yang indah.
Saya mau katakan, Esau kehilangan keindahan, tetapi untuk yang belum
melayani, perhatikan --> selama manusia itu belum mendapatkan jubah
yang indah dari TUHAN, ia belum memiliki jabatan pelayanan dan karunia
Roh Kudus, hidupnya juga belum indah. Kalau meninggalkan jabatan
pelayanan seperti Esau, tidak setia sehingga tidak dipakai = mulai
tidak indah sampai meninggalkan jabatan pelayanan = telanjang dan ini
berarti kehilangan keindahan.
Mari!
yang belum melayani mohon kepada TUHAN, sebab bukan saya yang
memberikan, tetapi langsung pemberian dari TUHAN.
Berdoa
supaya:
- kita dapat memakai jubah yang indah dari TUHAN
- supaya hidup kita indah,
- supaya nikah kita indah,
- masa depan kita juga menjadi indah. Semoga kita bisa mengerti.
Sebenarnya
yang memiliki pakaian indah ini adalah Esau --> Esau yang memiliki
semua potensi yaitu:
- ia memiliki warna merah = tanda penebusan
- ia memiliki urapan Roh Kudus
- ia memiliki hak kesulungan,
- ia memiliki jubah indah
Tetapi
sayang, ia tidak setia dan juga tidak dapat dipercaya sehingga ia
meninggalkan jubah indah.
Kita
harus ingat! kerajaan surga tidak pernah kosong, kalau Esau
meninggalkan jubah indah maka pakaian atau jubah indah itu sudah
ditunggu oleh Yakub/sudah ditunggu oleh orang lain yang setia dalam
penggembalaan. Yakub tinggal di kemah, sehingga satu waktu Yakub
dapat memakai jubah indah milik Esau, dan Esau tidak pernah
mendapatkannya lagi --> yang terdahulu menjadi terkemudian, dan
tidak pernah kembali lagi.
Ingat
saudaraku, sekali-pun saudara pindah gereja, pindah kota atau kemana
saja, saudara tidak dapat melayani lagi, kalau jubah indah itu sudah
ditunggu dan dipakai oleh orang lain yang setia dalam penggembalaan,
Esau tidak pernah kembali memakai jubah indah itu.
Contoh
di alkitab ?ada Yudas yang diganti oleh Matias, dan tidak pernah
Matias diganti oleh Yudas, tidak pernah, tidak pernah kembali lagi
kepada Yudas.
Mari!
kita periksa mulai dari saya, periksa kejatuhan-kejatuhan,
langkah-langkah kejatuhan rohani, kalau kita sudah sering
mengorbankan yang rohani dan kita tidak merasa apa-apa lagi dan
tidak merasa bersalah dan lain sebagainya --> bahaya, sebab:
- di dalam nikah memilukan memedihkan hati TUHAN dan hati sesama,
- dan soal pakaian yang indah kita sering lalai tidak setia, tidak
dapat dipercaya dalam jabatan pelayanan. Sudah mulai kehilangan
keindahan, sampai satu waktu tidak pernah indah lagi, sebab sudah
dipakai orang lain berarti hidupnya tidak pernah indah lagi dan ini
merupakan hal yang sunggh-sungguh serius.
Bagi
yang belum mendapat jubah berdoa kepada TUHAN, semoga ada pelemparan
jubah dari kayu salib untuk saudara sekalian, dan bagi yang sudah
meninggalkan pelayanan, dapat mengambil formulir supaya dapat
melayani kembali, sehingga dapat diketahui oleh saya dan didoakan.
Sebab siapa saya yang mau menghalangi saudara untuk melayani,
sedangkan TUHAN Sendiri sampai mau ditelanjangi supaya kita bisa
memakai jubah indah. Siapa saya yang merasa hebat, jika ada yang mau
melayani TUHAN kembali tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Semoga
kita mengerti.
Dan
yang sudah melayani/sudah memakai jubah indah, saudara jangan merasa
puas dulu, sebab jubah indah itu harus dicelup dalam darah supaya
tidak dicopot/tidak dibuka dan tidak diambil orang lain. Ini sikap
yang positif, artinya
kita
setia dan dapat dipercaya dalam pelayanan sekalipun harus mengalami
penderitaan daging tanpa dosa, sebab YESUS memberi jubah indah, Dia
juga menderita daging tanpa dosa di kayu salib bahkan sampai mati di
kayu salib.
Kita
yang sudah mendapat jubah pelayanan, mari dilanjutkan, jangan puas
sampai disini, tetapi harus dicelup dalam darah = kita setia dan
dapat dipercaya dalam pelayanan, sekalipun harus mengalami
penderitaan daging tanpa dosa, seperti Yusuf, tetapi bila jubah sudah
dicelup di dalam darah, maka kita akan aman.
Kita
rela menderita secara daging tanpa dosa untuk melayani TUHAN, mungkin
pulang kantor harus kebaktian, tengah minggu ibadah pendalamaan
alkitab, harus kebaktian doa penyembahan dan ini sakit bagi daging,
tetapi ini semua demi jubah yang indah. Jika kita tidak setia dan
tidak dapat dipercaya, maka sewaktu-waktu kita akan telanjang. Kita
harus sungguh-sungguh serius dihari-hari ini, sampai ada tanda
penderitaan/ada tanda darah dan ini berarti jubah itu aman, sebab
sudah tidak dapat dilepas. Semoga kita dapat mengerti.
Bagi
lulusan Lempin-El, dengarkan! Mengapa saudara dididik dalam
salib/dalam kematian/percikkan darah? Supaya sekali saudara masuk
Lempin-El, jangan saudara keluar sebab saudara tidak akan tahu apa
yang akan terjadi.
Demikian
juga dengan kita sebagai imam-imam yang melayani paduan suara, pemain
musik, saudara juga harus menderita tetapi bukan untuk menyiksa kita,
tetapi supaya jubah dicelup di dalam darah.
Kalau
jubah dicelup di dalam darah, maka:
- setan tidak dapat merebut jubah itu/tidak dapat mengambil jubah
itu untuk menelanjangi kita, sebab setan paling takut dengan Darah
YESUS.
- di dalam kitab Wahyu pasal 7 --> kalau jubah dicelup/dibasuh
dalam darah, semakin hari jubah itu menjadi semakin putih sampai
menjadi putih berkilau-kilauan = menjadi jubah mempelai. Semoga kita
dapat mengerti ini.
Kalau
ada yang mengatakan, bahwa ditempat lain boleh melayani TUHAN
sekali-pun tidak beribadah --> terserah! Saya tidak menghakimi,
tetapi di sini, kita melayani TUHAN sesuai Firman yaitu harus ada
tanda darah. Jangan mencari yang enak bagi daging.
Mengapa
jubah harus dicelup dalam darah?
- Wahyu 12 : 10, 11
10. Dan aku mendengar suara yang nyaring
di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena
telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa
mereka siang dan malam di hadapan Allah kita
11. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba
Kalau jubah dicelup dalam Darah Anak Domba, setan tidak akan
mampu untuk mencopot jubah dan menelanjangi kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita jangan mencari pelayanan yang enak, sebab itu namanya melayani di
pasar, yang murah itu ada di pasar, sampai TUHAN cambuk. Tetapi
sekarang ini gereja dijadikan pasar. Yang murahan, sebab boleh ini
boleh itu --> ini namanya bukan gereja/bukan Bait ALLAH, tetapi
pasar, sebab kalau bait ALLAH itu selalu ditandai dengan darah. Kita
jangan menyesuaikan pelayanan dengan pekerjaan kita, sebab itu namanya
enak untuk daging. Kita dapat saja melayani TUHAN, tetapi tanpa tanda
Darah.
Salah satu kelemahan dari pelayanan Kain adalah tanpa tanda darah,
sedangkan pelayanan Habel, memiliki tanda darah. Kalau di dalam
melayani TUHAN, saudara merasa sengsara, maka itu berarti sudah seratus
persen benar sehingga setan tidak dapat menjamah dan mencopot jubah
kita. Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu 7 : 13, 14
13. Dan seorang dari antara tua-tua itu
berkata kepadaku : "Siapakah mereka yang memakai jubah putih
itu dan dari manakah mereka datang?"
14. Maka kataku kepadanya : "Tuanku, tuan
mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah
mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Jubah dicelup di dalam darah, sehingga menjadi putih, lebih
putih, semakin putih sampai satu waktu menjadi jubah putih yang
berkilau-kilauan = jubah Mempelai.
Jadi jubah Mempelai ini berasal dari jubah imam/jubah pelayanan yang
dicelup di dalam darah.
Perhatikan!
pelayanan dengan Mempelai itu satu, kalau pelayanan kita tidak setia
maka nanti sesudah menjadi Mempelai kita juga menjadi tidak setia.
Itu sebabnya kita harus terlebih dahulu setia dan bertanggung jawab
sehingga kita dapat dipercaya, barulah kita dapat menjadi Mempelai
yang setia dan dapat dipercaya. Ini adalah rumus.
Itu
sebabnya saya selalu mengatakan kepada siswa-siswi Lempin - El, yang
dimulai di jalan Johor, saya takut kalau anda semua tidak berhasil
disini menjadi hamba TUHAN = nanti tidak akan berhasil menjadi
Mempelai. Celaka semuanya, ini doa saya untuk siswa/i Lempin- El. Doa
saya bukan untuk memiliki gereja yang besar, punya ini dan itu -->
bukan! Tetapi supaya tetap teguh dalam pengajaran dan pelayanan
sampai menjadi Mempelai. Apa gunanya memiliki gereja yang besar
tetapi tidak setia, tidak dapat dipercaya dan telanjang? Semoga kita
dapat mengerti. Inilah tiga macam kejatuhan dari Esau.
Mari!
kita mengoreksi dimulai dari saya dan saudara, apa kita sudah berada
dalam
kejatuhan-kejatuhan?
sebab kejatuhan ini berakibat yaitu:
- kalau memandang rendah hak kesulungan cabul,
- nikah yang memedihkan dan juga yang memilukan,
- telanjang itu, ada akibatnya, yaitu di dalam kitab Kejadian.
Kejadian
27 : 33,
Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah
gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya
kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan
telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
Waktu
Esau datang, supaya diberkati oleh Ishak, Ishak bertanya ?siapa
kamu? saya adalah Esau, jadi siapa yang datang sebelum engkau datang
sebab aku sudah memberkatinya dan sudah tidak dapat memberkati engkau
lagi.
'Sebelum
engkau datang', sudah didahului orang berarti Esau ketinggalan. Itu
sebabnya bukan hal yang main-main jika melangkah keluar dari
pengajaran yang benar/dari penggembalaan yang benar, akan dimulai
dengan kejatuhan-kejatuhan yang berakibat:
- Ketinggalan dalam menerima hak sulung, dan untuk sekarang
ketinggalan pada saat Yesus datang kembali kedua kalinya dan ini
berarti masuk kiamat/masuk penghukuman bersama dunia, kiamat sampai
hukuman kekal di neraka.
Ketinggalan saat YESUS datang = masuk kiamat, masuk penghukuman bersama
dunia, semua yang dia kejar, yang dia buru hari-hari ini semua hancur,
tidak ada artinya pada saat itu.
- Kejadian 27 : 34
Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu,
meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta
berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
Meraung-raung, penderitaan, cucuran air mata yang tiada henti.
Inilah saudaraku! akibat kalau kita melangkah keluar dari Firman
pengajaran yang sudah kita akui. Sudah menjadi pengalaman hidup, keluar
dari penggembalaan yang benar, akan meraung-raung = berada dalam
penderitaan dan cucuran air mata yang tiada henti.
Ada
dalam kepahitan hati, ketika dalam cucuran air mata, dia teringat
akan Yakub --> ini semua gara-gara Yakub. Inilah saudaraku! orang
yang sudah jatuh itu --> dia yang bersalah tetapi menyalahkan
orang lain sampai hatinya menjadi pahit dan dendam.
Esau
menjadi dendam kepada Yakub -->
Ibrani
12 : 15,
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih
karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit
Agar
jangan tumbuh akar yang pahit = hidup dalam kepahitan hati, dendam
kepada
orang
lain. Bisa didalam nikah, sebab Yakub ini adiknya dan itu berarti
buah nikah,
Di
dalam nikah, suami dapat merasa pahit hati kepada istri, istri kepada
suami, anak kepada orang tua, kepahitan hati kepada sesama pelayan
--> Yakub melayani Esau juga melayani.
Meraung
- raung itu penderitaan yang tiada henti, cucuran air mata sampai
juga mengalami kepahitan hati, dendam, orang pahit hati itu tidak
akan senang, sebab seperti meraung-raung, tidak ada senyumnya. Orang
yang memiliki kepahitan hati itu seperti meraung-raung/ kepedihan,
penderitaan sampai tidak bisa diperbaiki lagi,
Ibrani
12 : 17 Sebab kamu tahu, bahwa
kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu , ia ditolak, sebab ia
tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya , sekalipun
ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Sekalipun
mencari dengan mencucurkan air mata, tidak bisa lagi, Esau
mencucurkan air mata selama-lamanya itu berarti ia berada di dalam
penghukuman di neraka,
Mari!
saudaraku, Esau ini memiliki potensi, diberkati secara jasmani
rohani, tetapi kalau melangkah keluar/salah dalam pertumbuhan rohani,
sebab merasa kuat/ia melangkah keluar dari pengajaran yang
benar/dari penggembalaan, betul-betul dia berada dalam
kejatuhan-kejatuhan yang berakibat fatal dalam hidupnya, sampai
cucuran air mata selama-lamanya neraka
Sekarang
tentang Yakub, ia adalah seorang yang sederhana, sebab:
- ia bukanlah anak sulung
- tidak memiliki potensi, tetapi apa yang ia lakukan?
Kejadian
25 : 27 Lalu bertambah besarlah
kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang
yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang,
yang suka tinggal di kemah.
Yakub
ini gambaran kehidupan tipe Kristen yang sederhana, tidak memiliki
potensi yang berlebihan, tetapi ia setia dalam penggembalaan -->
ini bedanya dengan Esau, Esau berpotensi tetapi ia tidak setia, Yakub
tidak memiliki potensi seperti Esau, sebab ia adalah anak kedua, dia
sederhana sebab tidak disebut ini dan itu --> tidak, tetapi setia
dalam penggembalaan.
Mari!
saudaraku inilah Yakub, setia dan orang yang setia dalam
penggembalaan pasti akan sangat menghargai hak kesulungan. Tetapi
kalau Esau karena ia sudah keluar dari penggembalaan, ia tidak
menghargai lagi hal yang rohani yaitu hak kesulungan. Tetapi Yakub
sejak ia berada di dalam kandungan sudah terlihat, sebab waktu Esau
mau keluar, tumitnya dipegang oleh Yakub --> sepertinya Yakub
berkata 'aku mau mengejar dan menghargai hak kesulungan'.
Kejadian
25 : 26 Sesudah
itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau
Seperti
tidak mau dilepaskan = biar aku tidak berhak, tetapi aku ingin
mendapatkan hak itu.
Mari!
kita sebagai bangsa kafir juga tidak memiliki hak kesulungan, sebab
hak kesulungan itu hanya milik orang Israel, tetapi biarlah ada usaha
dari orang yang setia dalam penggembalaan untuk menghargai dan
merindukan hak kesulungan, lebih dari apapun. Yakub bukan ingin
mendahului untuk mendapatkan susu dari ibunya --> tidak! Tetapi ia
mendahului dengan memegang tumit/ingin hak kesulungan. Inilah orang
yang tergembala, setia dalam penggembalaan, menghargai dan merindukan
hak kesulungan lebih dari segala perkara apapun dibumi ini, yang
sudah dimulai dari dalam kandungan.
Bagi ibu-ibu yang hamil, jangan karena hamil tidak datang ke gereja,
ini
salah besar. Tetapi dorong bayi dalam kandungan, anak-anak kecil,
mari! dorong mereka kepada TUHAN, jangan seperti Esau, nanti pedih
kalau terlambat.
Kaum
muda dorong diri untuk memegang tumit, dan bagi orang tua -->
dorong diri sendiri, pegang tumit, rindukan hak sulung, jangan sampai
menyesal seperti Esau yang tiada gunanya. Saya tahu orang tua
mendorong anak-anak untuk kuliah dan lain sebagainya. Ini bagus,
tetapi lebih bagus kalau anak-anak didorong untuk menghargai yang
rohani yaitu hak kesulungan, sebab ini yang paling bagus.
Saya
dulu membuat kesalahan dan akibatnya harus saya tuai sampai sekarang.
Waktu saya tinggal di gereja, saya mendoakan beberapa orang, tetapi
seorang ini saya doakan agar tokonya diberkati, dia diberkati dan
saya merasa puas sebab dia dapat menyumbang gereja. Tetapi saya lupa
rohaninya, akibatnya sekarang rohaninya hancur, nikahnya juga hancur
dan untuk ini saya ikut bertanggung jawab. Saya terus berdoa pagi,
siang, malam, sebab dulu saya hanya puas dan menganggap ia seorang
yang hebat dan dia dapat diandalkan. Sekarang saya sangat menyesal,
karena ukuran saya hanya pada yang jasmani.
Nanti
orang tua akan merasa menyesal kalau hanya mendorong anak untuk
kuliah dan lain sebagainya, tetapi tidak ada hak kesulungan. Diri
kita juga akan menyesal kalau kita tidak mendorong diri kita sendiri
untuk mendapatkan hak kesulungan, sebab tidak bisa diperbaiki lagi.
YESUS
sebagai Gembala Yang Baik, mau menyerahkan Nyawa bagi domba, YESUS
mati di kayu salib bagaikan tumit-Nya diremukkan oleh setan, tetapi
kepala ular diremukkan oleh TUHAN. YESUS Gembala Yang Baik --> ini
yang di dapatkan oleh Yakub dalam penggembalaan, sedangkan Esau
mengandalkan kekuatan di luar penggembalaan yaitu kepandaian,
kehebatan, pengalaman sehingga ia hancur. Tetapi Yakub tidak memiliki
apa-apa, dia hanya mengandalkan Gembala Yang Baik yaitu kemurahan dan
kebaikan Gembala Yang Baik.
Kejadian
3 : 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya."
YESUS
rela dari atas kayu salib diremukkan tumit-Nya. Gembala Yang Baik
menyerahkan nyawa-NYA, mati di kayu salib bagaikan diremukkan
tumit-Nya untuk menghancurkan kepala ular, supaya apa? supaya
orang-orang yang setia dalam penggembalaan/orang-orang yang mau
digembalakan mendapatkan kemurahan dan kebaikan TUHAN, untuk dijaga
tumitnya, dijaga jangan dia yang dihancurkan, tetapi cukup YESUS Yang
dihancurkan. Dia rela hak-Nya sebagai Anak Sulung hilang, supaya kita
sebagai bangsa kafir yang sebenarnya seperti Yakub, tidak mendapat
hak sulung tetapi mendapatkan hak kesulungan dan juga supaya hak
kesulungan itu tidak hancur. Luar biasa kemurahan kebaikan.
Yakub
merasa tidak memiliki apa-apa/tidak ada kelebihan apa-apa sehingga ia
setia dalam penggembalaan = bergantung pada kemurahan dan kebajikan
TUHAN yang ditulis oleh Daud dalam
Mazmur
23 : 6 --> Kemurahan dan
Kebajikan-MU mengikuti aku senantiasa.
Mari!
saudaraku, sekarang ini, sekalipun kita tidak memiliki potensi atau
memiliki potensi --> terserah! yang penting, jangan bergantung
pada kekuatan, tetapi kita menjadi kehidupan yang setia dalam
penggembalaan dan juga bergantung pada kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Untuk
apa kemurahan dan kebaikan TUHAN?
- Yakub menjadi tenang, karena dia hidup dari
kemurahan dan kebaikan TUHAN, ia tidak mengandalkan apa-pun, sehingga
ia menjadi diam dan tenang yaitu hati yang damai.
Waktu TUHAN menghadapi angin gelombang, IA berkata --> diam tenang!
Ini kehidupan yang tenang, diam tenang dalam kedamaian, mengalami
kemurahan dan kebaikan TUHAN untuk mengalahkan/meneduhkan segala angin
gelombang yang menghantam perahu kehidupan.
Mari! hari-hari ini saudaraku, angin dan gelombang itu datangnya
sekonyong-konyong. Jadi! kapan kita dilindungi? jikalau kita setia di
dalam penggembalaan/ hidup dalam kemurahan kebaikan TUHAN, maka TUHAN
akan melindungi kita untuk meneduhkan angin dan gelombang yang
menghantam kehidupan kita.
- kemurahan kebaikan TUHAN membuat Yakub mendapatkan segala
sesuatu dari TUHAN, baik yang jasmani dan juga yang rohani/hak
kesulungan ia dapatkan, sekalipun dia tidak berburu/tidak
mengejar. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus tenang, jangan
berburu. Untuk ini bukan berarti saya mengajar saudara untuk malas
--> bukan! tetapi perhatikan penggembalaan dan jangan berburu tetapi
tenang.
Yakub
sekalipun tidak mengejar tetapi oleh kemurahan kebaikan TUHAN, dia
mendapatkan segala sesuatu sampai hak kesulungan yaitu hak untuk
masuk pesta nikah Anak Domba saat YESUS datang kembali kedua kali,
itu sebabnya kita jangan bergantung pada apapun, tetapi dihari-hari
ini, kita bergantung pada setetes
Darah
yaitu kemurahan dan kebaikan dari Gembala yang Baik, jangan
mengandalkan kekuatan seperti Esau sehingga ia tidak mau tergembala
dan melupakan kemurahan kebaikan TUHAN, sekalipun tadinya dia
memiliki apa yang baik yaitu potensi yang bagus tetapi akhirnya ia
tidak lagi mendapatkan yang baik bahkan tidak ada lagi kesempatan
untuk memperbaiki sekali-pun ia meraung-raung.
Tetapi
sekarang ini, andaikata ada yang seperti Esau --> dulu saya
mendapatkan apa yang baik, dari kecil saya mendapat yang baik, tetapi
gara-gara saya memakai kekuatan sendiri sehingga tidak mau
tergembala, maka semuanya menjadi hancur. Sekarang ini masih ada
kemurahan dan kebaikan dari Gembala Yang Baik untuk memperbaiki
semuanya. Kita belum seperti Esau, sebab selama kita mendengarkan
Firman, itu berarti masih ada kemurahan kebaikan dari Gembala Yang
Baik untuk memperbaiki semua yang sudah hancur/yang sudah tidak baik
dapat diperbaiki oleh kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Bagi
kaum muda, saudara jangan bergantung pada kekuatan sekalipun kau kuat
seperti Esau dan juga memilik potensi, tetapi bergantung pada
kemurahan kebaikan TUHAN. Sekalipun saudara berada di dalam lembah
kekelaman, dan juga tidak ada potensi. Mungkin ijasah tidak saudara
miliki, semua tidak ada --> jangan berputus asa tetapi setia
seperti Yakub. Pegang kemurahan dan kebaikan TUHAN, apa yang sudah
hancur, masih ada kemurahan kebaikan TUHAN untuk memperbaiki.
TUHAN
memberkati.1