Kita
masih akan membahas bagian yang ke
II tentang tujuh nubuat. Jadi,
sebelum kedatangan YESUS Yang kedua kalinya, ketujuh nubuat ini harus
terjadi.
Ketujuh
nubuat itu adalah:
- nubuat tentang penyesat-penyesat --> ay 3 - ay 5
- nubuat tentang bangsa-bangsa --> ay 6 - ay 8
- nubuat tentang pencobaan atas anak-anak TUHAN --> 9 -
ay 14
- nubuat tentang antikrist --> ay 15 - ay 25
- nubuat tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya --> 26
- ay 31
- nubuat tentang Israel --> 32 - ay 35
- nubuat tentang penghukuman atas dunia pada saat kedatangan
YESUS
Yang
kedua kalinya --> ay 36 -
ay 44
Kita
masih akan tetap mempelajari nubuat yang pertama yaitu ?
nubuat
tentang penyesat-penyesat/ajaran-ajaran sesat
--> Matius 24 : 3 -
5,
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu!
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Sekali
lagi, akan banyak penyesat dan juga akan banyak yang disesatkan dan
ini berarti hanya sedikit yang berpegang pada pengajaran yang
benar/yang termasuk di dalam gereja yang benar. Dan karena hanya
berjumlah sedikit, maka seringkali disebut dengan golongan eksklusif
bahkan disebut dengan ekstrim dllnya sebab hanya sedikit.
Kita
sudah mempelajari siapakah penyesat itu? jawabannya ada di dalam
kitab
2
Yohanes 1 : 7 - 11,
7.
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang
tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu
adalah si penyesat dan antikristus.
8.
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami
kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
9.
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang
melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal
di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
10.
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini,
janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi
memberi
salam kepadanya.
11.
Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam
perbuatannya yang jahat.
Inilah
jawabannya yaitu:
- ay 7 dan ay 8 --> adalah orang yang tidak mengaku bahwa YESUS
Kristus telah datang sebagai Manusia.
- ay 9 --> adalah orang yang melangkah keluar dari Firman
pengajaran yang benar.
Inilah
si penyesat atau kehidupan yang disesatkan.
1
Timotius 4 : 1, 2,
1.
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada
orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan
2.
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap
mereka.
Jadi,
mengapa orang melangkah keluar dari Firman pengajaran yang benar?
Jelas, ayat di atas ini mengatakan tentang ketegasan. Jadi
orang/kehidupan yang melangkah keluar sebab:
- tidak tegas untuk menolak ajaran setan-setan. Saya selalu
memberi contoh tentang raja Salomo, kita para hamba-hamba TUHAN dan
juga saya jika dibandingkan dengan raja Salomo, maka kami semuanya
tidak berarti apa-apa. Tetapi sekali-pun Salomo yang sudah hebat,
tetapi karena ia memberi kesempatan untuk mendengarkan dan mempelajari
ilah-ilah dari isteri-isterinya, Salomo-pun kalah dan apa yang Benar,
ia lepaskan. Itu sebabnya dihari-hari ini, kita harus tegas untuk
menolak ajaran-ajaran sesat/ajaran-ajaran setan.
Yang termasuk ajaran-ajaran setan adalah:
- ajaran-ajaran sesat dan juga
- perkataan yang sia-sia/gosip-gosip dan juga dusta yang tidak
dapat dibuktikan kebenarannya tetapi kita mempercayainya.
- di saat kita mendengarkan ajaran-ajaran setan, maka saat itu-lah hati
nurani kita diberi cap/dimeterai oleh setan (ay2) sehingga
hati nurani kita sudah tidak menjadi murni lagi. Jika hati nurani sudah
tidak murni lagi, maka di saat kita mendengarkan Firman yang benar,
kita menjadi bosan bahkan dapat menjadi marah. Sekali-pun dulu,
kehidupan itu berkobar-kobar di dalam Firman pengajaran yang benar. Itu
sebabnya, kita jangan memberi kesempatan untuk hati nurani ini diberi
cap oleh setan, sebab ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Di
dalam srt 1 Timotius 1 ada contoh tentang hati nurani yang tidak
murni lagi -->
1 Timotius 1 : 19,
20,
19.
Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan
karena itu kandaslah iman mereka,
20.
di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada
Iblis, supaya jera mereka menghujat.
Kandas
--> di dalam 1 Timotius 4 disebut dengan gugur/murtad. Kalau hati
sudah tidak murni lagi karena mendengarkan ajaran-ajaran lain, maka
hati mulai menjadi bimbang seperti Hawa yang diperdaya oleh ular =
hati nurani dicap oleh setan sehingga imannya gugur/kandas dan
menjadi murtad = meninggalkan pengajaran yang benar. Semoga kita
dapat mengerti.
Istilah
kandas ini mengingatkan kita pada kapal --> kapal yang kandas.
Perjalanan
hidup/iman kita bersama YESUS adalah seperti
kapal
yang menyeberangi lautan dunia ini untuk mencapai pelabuhan damai
sejahtera. Yang dimulai dari
firdaus/kerajaan seribu tahun damai sampai pada kerajaan surga yang
kekal/Yerusalem Baru yang akan kita terima pada saat kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya.
Hati
nurani yang tidak murni berarti iman/kapalnya kandas di tengah jalan
dan tidak akan pernah dapat mencapai pelabuhan damai sejahtera sebab
rusak dan lama kelamaan akan tenggelam dan binasa. Inilah taktik dari
setan supaya kapal kandas, dulu Hawa, sekarang perjalanan hidup kita
di dalam mengikut YESUS juga akan dikandaskan oleh setan dengan
ajaran-ajaran setan yaitu ajaran-ajaran sesat dan juga
omongan-omongan yang sia-sia sebab tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya bahkan seringkali salah.
Kisah
rasul 27 : 41
Tetapi mereka
melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya
terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul
oleh gelombang yang hebat.
Kapal
yang kandas di tengah jalan sebab melanggar/menabrak busung pasir =
iman yang kandas = gugur dari iman sebab hatinya sudah tidak murni
lagi = sudah dicap oleh ajaran setan-setan.
Kandas
karena menabrak busung pasir, apa arti dari busung pasir? Kita ingat
istilah pasir. Kalau seseorang mendengarkan Firman dan
dengar-dengaran, maka itu berarti ia membangun rumah di atas batu
karang yang teguh.
Tetapi
kalau mendengarkan Firman dan tidak melakukan = ia membangun rumah di
atas pasir. Jadi, tanda dari kapal yang kandas karena menabrak busung
pasir adalah
tidak dengar-dengaran lagi.
Mari!
masing-masing kita memeriksa diri, sebab ini merupakan hal yang
sungguh-sungguh serius. Di dalam nikah rumah tangga, jika dahulu anak
itu selalu menurut, tetapi sekarang sudah mulai membantah dan melawan
= mulai kandas. Juga di dalam penggembalaan, jika ada perbantahan dan
perlawanan = kapal sudah kandas = gugur dari iman.
Jika
sudah kandas/tidak taat dengar-dengaran, kemudian ditambah dengan 1
Timotius, maka mulut mulai menghujat seperti Himeneus dan Aleksander.
1
Timotius 1 : 20
di
antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada
Iblis, supaya jera mereka menghujat.
Jika
Paulus/gembala sudah tidak tahan lagi, maka akan diserahkan kepada
iblis. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh berhati-hati.
Menghujat
ini dimulai dari:
- menjelek-jelekan orang lain
- menyalahkan orang lain yang tidak bersalah untuk membenarkan diri
- berkata dengan menghina orang lain
Contoh:
Orang
tua memberi nasihat kepada anaknya, tetapi sang anak membantah dengan
berkata bahwa orang tua kuno, tidak berpendidikan. Kita dapat
membayangkan, betapa sakit hati orang tua itu. pada hal mereka-lah
yang melahirkan, memberi makan dan yang membesarkan. Dan ini berarti
anak itu menghujat orang tua. Mari, kita periksa! Selama hidup kita
ini, bagaimana sikap kita kepada orang tua jasmani dengan perbuatan
dan juga dengan kata-kata. Saya dulu juga banyak menghujat.
Demikian
juga di dalam penggembalaan, betapa banyak kata-kata yang menghina
seorang gembala. Bagaimana sikap kita kepada orang tua rohani?
Inilah
benar-benar kapal yang kandas/gugur dari iman yang dimulai dari:
- tidak dengar-dengaran
- banyak membantah sehingga timbul
- hujatan-hujatan
Ini
yang menentukan nasib kita --> terkandas atau sampai ke pelabuhan
Yerusalem Baru.
Kalau
kapal itu sudah kandas --> di dunia --> ekonomi dan lain
sebagainya tidak dapat bergerak dan jika tidak cepat ditolong, maka
tinggal menunggu untuk tenggelam sebab masa depan juga tidak dapat
bergerak.
Itu
sebabnya sekarang ini harus ada ketegasan --> kalau saudara merasa
Firman yang sudah saudara terima, sudah menolong nikah saudara, maka
saudara tidak perlu lagi mendengar pada yang lain supaya jangan ikut
menjadi kandas. Sebab kalau kandas, maka akan terjadi kerusakan -->
Haluannya terpancang dan tidak dapat
bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.
Jadi,
kalau sudah kandas/gugur dari iman = tidak dengar-dengaran + mulut
banyak menghujat --> sudah menjadi kapal/kehidupan yang rusak. Apa
yang rusak? Dimulai dari buritan. Buritan ini adalah bagian belakang
dari kapal dan ini menunjuk pada
kasih
mula-mula yang sudah rusak = kasih
mula-mula sudah tidak ada lagi sehingga kehidupan itu jatuh bangun
dalam dosa. Lupa akan pengampunan --> dulu ia adalah seorang yang
najis tetapi sudah ditolong oleh Firman, didoakan oleh seorang
gembala = kasih dari Korban Kristus sudah tidak ada lagi.
Akibatnya:
- jatuh dalam dosa
- di dalam ibadah tidak berkobar-kobar lagi --> bosan, malas,
mengantuk
Mari!
sekarang ini kita mohon kepada TUHAN, kalau kapal sudah kandas/tidak
dengar-dengaran dan mulut sudah mulai menghujat --> jangan
berlama-lama menunggu, sebab kapal itu dapat menjadi rusak, harus
cepat diseret/ditarik keluar. Jika tidak cepat ditarik keluar, maka
buritan akan hancur = jatuh bangun dalam dosa yang merupakan
kejatuhan yang sangat dalam sebab menjadi suam-suam/tidak
berkobar-kobar lagi seperti jemaat Laodikia. Jika buritan sudah
hancur, ini bukannya tidak mengakibatkan masalah sebab haluannya juga
akan terpancang. Haluan ini terdapat di bagian depan kapal tetapi
rusak. Mau dikemudikan bagaimana-pun tidak dapat maju, sebab terjebak
di dalam pasir. Kalau kapal terjebak di atas air, tidaklah sulit.
Tetapi kalau terjebak di atas pasir, mau diapakan juga tetap tidak
dapat bergerak --> kalau tidak dengar-dengaran, maka tidak akan
dapat bergerak. Sekali-pun pandai dan hebat, kemudinya mungkin
power-stering, atau ada tenaga dari mesin tetapi kalau sudah berada
di atas pasir, maka kapal itu tidak akan dapat bergerak.
Saudara
jangan mencoba, tetapi harus meyakinkan diri dan bagi saudara yang
sudah terpancang sehingga tidak dapat bergerak --> mari! kembali
kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh. Dihari-hari ini kita jangan
main-main, sebab ini yang menjadi penentu nasib kita --> mau
terkandas atau tetap maju sampai ke pelabuhan damai sejahtera.
Itu
sebabnya kita harus tegas, sebab kalau haluan kita sudah terpancang,
maka itu berarti tidak ada masa depan yang indah lagi dan lebih dari
itu, tidak dapat sampai ke pelabuhan damai sejahtera = tenggelam di
lautan api dan belerang = binasa di dalam neraka.
Secara
jasmani, semakin hari semakin merosot dan lama kelamaan akan
tenggelam di dalam neraka. Berat bagi saya untuk mengatakan hal ini,
tetapi justru ini nomor satu untuk saya supaya diriku ini jangan
kandas. Semoga kita dapat mengerti.
Hati
nurani yang murni adalah hati yang dibasuh oleh Darah YESUS. Saya
mendapat pelajaran dari alm.bpk.pdt Totaijs, salah satu arti dari
nurani yang murni adalah
kesadaran bahwa
ada sesuatu yang belum/yang tidak beres.
Kalau hati nurani sudah tidak murni, akan menjadi kebal dan ia tidak
menyadari bahwa hutangnya sebanyak seratus talenta dan kalau di
dinarkan menjadi sebanyak enam ratus juta dinar, sedangkan orang lain
yang berhutang seratus dinar, ia cekik. Tetapi kalau hati nurani yang
dibasuh oleh Darah YESUS, dapat selalu mengetahui/ada kesadaran bahwa
ada sesuatu yang tidak beres, sehingga mendorong kehidupan itu untuk
hancur hati dan dapat mengaku bahwa ada sesuatu yang tidak beres
dengan hidupnya.
Mengaku
berdosa kepada TUHAN:
- sehingga tidak layak di hadapan TUHAN
- dan juga mengaku bahwa hidup ini hanyalah seperti kapal yang
rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Inilah yang harus kita sadari
terutama kita sebagai bangsa kafir
- mengaku bahwa kita tidak mampu/tidak dapat berbuat apa-apa di
tengah gelombang dunia ini sampai
- hati nurani ini menjadi tenang --> tidak runtuh lagi sehingga
- dapat berdoa --> tidak menghujat, tetapi kita menggunakan
mulut ini untuk menyembah TUHAN/untuk berseru Nama TUHAN.
1
Yohanes 3 : 21, 22
21.
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
22.
dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya,
karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya.
Tidak
menuduh lagi = semuanya sudah beres oleh Darah YESUS. Jika kita taat
dengar-dengaran, maka kita dapat berdoa.
Itu
sebabnya kita harus membereskan semuanya dengan:
- mengaku dosa sehingga kita dapat
- taat dengar-dengaran dan juga kita dapat berdoa sebab hati nurani
sudah menjadi tenang sebab tidak menuduh lagi dengan menyeru Nama YESUS
sekali-pun kita sudah menjadi seperti kapal yang rusak. Sekali-pun
nikah, ekonomi rusak, saudara jangan berputus asa, sebab selama saudara
berada di sini untuk mendengarkan Firman, saudara masih diberi
kesempatan oleh YESUS sebagai Imam Besar dan juga sebagai Gembala Agung
Yang memang sekarang ini IA berada di surga dan duduk di sebelah Kanan
ALAH Bapa, tetapi kalau ada hati yang hancur, maka YESUS Yang ada di
srga, tertarik untuk turun = penyembahan kita menarik hadirat YESUS
untuk datang lebih mendekat kepada kita dan kita juga datang mendekat
kepada YESUS dan ditolong olehNYA.
Yesaya
57 : 15
Sebab
beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam
untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di
tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang
remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang
rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Inilah
saudaraku! Kalau kita mengakui semua dosa-dosa kita sehingga hati
nurani menjadi beres, maka kita dapat menyembah TUHAN dan menyeru
Nama-YA dengan hati yang hancur, YESUS sebagai Imam Besar datang
ditengah-tengah kita = menarik hadirat YESUS (YESUS datang mendekat
kepada kita dan kita juga datang mendekat kepadaNYA).
Sungguh-sungguh, YESUS akan memberikan kekuatan yang baru kepada kita
supaya kita tidak menjadi kecewa dan berputus asa sebab IA akan
menolong kita tepat pada waktunya. Dan apa yang sudah rusak akan
dipulihkan oleh TUHAN.
Sebagai
contoh dari kapal yang sudah rusak tetapi tertolong:
Di
dalam kitab perj.lama adalah:
- Raja Daud, ia pernah jatuh dengan Batsyeba
sehingga membuat Daud tidak lagi berkobar-kobar. Dulu diwaktu
menghadapi Goliat, Daud begitu berkobar-kobar bahkan ia dilarang untuk
maju berperang. Tetapi begitu ia merasa sudah diberkati, yang lain
berperang, Daud seorang diri menyegarkan dirinya di atas sotoh rumah
sehingga ia jatuh dengan Batsyeba.
Kita harus berhati-hati, di saat kita menghadapi pergumulan, di saat
ada pelayanan, kita jangan menyegarkan diri sendiri, tetapi kita harus
banyak bergumul dengan berdoa, dengan berkorban dana atau ikut serta
dlsbnya. Kita jangan sampai tidak berkobar-kobar lagi sebab ini
sangatlah berbahaya, karena kita dapat jatuh seperti Daud yang jatuh
dalam perzinahan/menjadi kapal rohani yang rusak. Dan seharusnya bagi
siapa yang berzinah pada waktu itu, harus dihukum rajam sampai mati.
Tetapi karena Daud hancur hati, ia dapat tertolong.
Mazmur 51: 1, 3, 4, 19
1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
3.Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih
setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
19. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya
Allah.
Hati yang hancur = mengaku dosa sehingga tidak dipandang
hina oleh TUHAN tetapi justru kita menjadi berharga di hadapan TUHAN
dan TUHAN sebagai Imam Besar dan Gembala Agung dengan belas kasih-NYA
mengampuni dosa-dosa Daud dan sekarang mengampuni dosa-dosa kita.
- Ayub, yang juga hancur dua kali lipat sebab
kerohaniannya hancur karena ia merasa benar sendiri dan juga jasmaninya
juga hancur --> hartanya habis dan juga tubuhnya terkena penyakit
gatal-gatal yang hebat --> kapalnya sudah tidak dapat bergerak lagi,
apa yang dapat ia lakukan? Semuanya terlihat mustahil. Tetapi karena
Ayub merendahkan diri/hancur hati dengan mengaku bahwa ia hanyalah debu
tanah liat yang tidak layak sebab sudah menyalahkan orang lain bahkan
sampai ia menyalahkan TUHAN = menyalahkan Firman dan di saat itulah
Imam Besar memulihkan Ayub.
TUHAN tidak melihat seberapa besar kerusakan kita, tetapi yang TUHAN
ingin lihat dan tunggu, adalah seberapa besar kehancuran hati
kita/TUHAN melihat air mata kita.
Ayub 42 : 5, 6,
5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar
tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan
dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Inilah yang ditunggu oleh TUHAN. Kalau kita belajar dari Ayub,
ia sudah habis-habisan --> harta habis, pekerjaan hancur bahkan
tubuhnya menderita karena penyakit kulit sehingga ia tidak dapat
berbuat apa-apa. Tetapi ketika Ayub hancur hati dan mengaku bahwa ia
hanyalah debu tanah, maka Imam Besar Yang berada jauh di atas sana, IA
akan turun mendekat dengan belas kasihNYA untuk memulihkan Ayub secara
dua kali lipat. Ayub dipulihkan secara rohani dan juga secara jasmani.
Kemudian di dalam perj.baru:
- Petrus, yang sudah dapat berjalan di air
yang bergelombang untuk menuju kepada YESUS, tetapi di tengah jalan ia
kandas karena hatinya bimbang. Banyak mendengar ini dan itu sehingga
hati menjadi bimbang = melangkah keluar dan akan tenggelam. Tetapi
karena Petrus dapat menyeru Nama TUHAN --> 'TUHAN! tolong aku'. Jadi
bagaimana-pun rusaknya kapal itu, yang kehidupan itu sendiri tidak
menyadari kerusakan itu, tetapi kalau kehidupan itu masih dapat berseru
Nama TUHAN dengan hati nurani yang murni/dengan hancur hati, maka TUHAN
akan menolong kehidupan itu. Sebab TUHAN tidak melihat seberapa
besarnya kerusakan dari kapal itu ataupun kapal itu mulai tenggelam
seperti Petrus.
Matius 14 : 29 - 32
29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun
dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya,
memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa
engkau bimbang?"
32. Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun
redalah.
Jelas! perjalanan Petrus adalah menuju YESUS, tetapi Petrus
kandas di tengah jalan.
Ay 29 --> luar biasa! Perjalanan iman di atas air yang bergelombang,
tetapi Petrus dapat berjalan.
Ay 30 --> Tetapi kalau sudah diganggu oleh ajaran-ajaran
sesat/tiupan angin, maka ia sudah tidak ada kemampuan lagi untuk
berjalan.
Ay 31 --> mengulurkan Tangan = hanya satu jangkauan = satu denyut
nadi --> inilah jarak mendekatnya TUHAN kepada kita. Kalau kita mau
mendekat kepada TUHAN dengan hancur hati, maka jarak dekatNYA TUHAN
dengan kita hanyalah sedenyut jantung hati = satu jangkauan =
mengulurkan Tangan.
Ay 32 --> bukan hanya di angkat dari ketenggelaman, tetapi angin dan
gelombang-pun reda dan perahu itu dapat berjalan sampai ke pelabuhan
dan nanti akan terangkat sampai YESUS datang kembali Yang kedua
kalinya, kita akan bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Mari!
sekarang ini, kita jangan memikirkan kapal yang rusak bahkan yang
sudah hancur sebab ini sudah terjadi. Yang terpenting, kita hancur
hati dan mengaku segala dosa-dosa kita kepada TUHAN. Jangan berkata,
bahwa gara-gara dia, aku menjadi hancur, sebab ini tidak akan dapat
menolong bahkan kita akan bertambah hancur dan benar-benar akan
tenggelam.
Kita
mengaku saja, saya bersalah, TUHAN dan TUHAN akan mengulurkan
Tangan-NYA kalau kita menyeru Nama-NYA sehingga IA akan:
- mengangkat kita dari ketenggelaman/kehancuran, bahkan IA akan
- mengangkat kita keawan-awan saat IA datang dan kita akan masuk ke
pelabuhan damai sejahtera.
TUHAN
memberkati.1