Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Injil Matius 23 dan Matius 24, di dalam susunan Tabernakel terkena pada dua loh batu yang berisi sepuluh hukum Allah/ kasih Allah. Jika hukum Allah/ kasih Allah ini ditolak, akan menjadi penghukuman Tuhan.

Ada dua macam penghukuman Tuhan yaitu:
  1. Matius 23 = penghukuman Tuhan atas gereja Tuhan yang diwakili oleh ahli taurat dan orang Parisi.

    Artinya sekali-pun kita sudah menjadi anak Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, tetapi kalau masih ada tabiat dan perbuatan seperti ahli taurat dan orang Parisi, tetap berada di dalam penghukuman Tuhan. Inilah yang harus kita waspadai, sebab banyak dari kita yang mengatakan bahwa kasihan dengan orang yang berada di luar Tuhan. Itu baik! Tetapi kita juga harus waspada, sebab kita yang sudah menjadi anak-anak Tuhan/ pelayan Tuhan dan masih seperti orang Parisi dan ahli taurat, kita tetap berada dalam hukuman Tuhan.

  1. Matius 24 = penghukuman Tuhan atas dunia yang terjadi pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya yang lazim disebut dengan kiamat. Dunia beserta isinya akan hancur dan lenyap.
Itu sebabnya, mari kita mempelajari Matius 24 ini bukan untuk menjadi pengetahuan, tetapi untuk menjadi peringatan bagi kita. Kita mempelajari dengan sungguh-sungguh supaya kita tidak ikut masuk dalam penghukuman bersama dengan dunia, tetapi pada saat Yesus datang kembali kedua kalinya, kita dapat dipermuliakan bersama dengan Dia.

Injil Matius 24 ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Matius 24 : 1 - 2 = pandangan terhadap ibadah yang tua/yang jasmani.
  2. Matius 24 : 3 - 44 = tentang tujuh nubuat.
  3. Matius 24 : 45 - 51 = tentang hamba-hamba yang setia dan hamba-hamba yang jahat.
Kita sudah mempelajari bagian yang pertama. Sekarang kita akan mempelajari bagian ke 2 tentang tujuh nubuat.
Sebelum kedatangan Yesus yang kedua kalinya, ada tujuh nubuat yang harus digenapi.

Matius 24 : 3-5 = nubuat tentang penyesat-penyesat/ajaran-ajaran sesat.
3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
4. Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Jadi, tanda utama dari kedatangan Yesus yang kedua kalinya adalah banyak orang yang menyesatkan dan banyak orang yang juga akan disesatkan.
Yang berpegang pada Firman pengajaran yang benar/ kembali kepada Alkitab hanya sedikit = hanya sedikit yang mencapai kualitas Mempelai untuk dapat menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Ini yang harus kita waspadai; kita jangan terpancing dengan jumlah yang banyak, sebab justru akan banyak yang menyesatkan dan banyak yang disesatkan dan ini berarti hanya sedikit orang yang berpegang pada Firman pengajaran yang benar yang sesuai dengan Alkitab.

Kita sudah mempelajari bagaimana penyesatan itu memutuskan hubungan kita dengan Allah Tri Tunggal dan juga sudah mempelajari supaya tidak tersesat, maka kita harus bersekutu dengan Roti Kehidupan.

Ada tiga kali pemecahan roti yaitu:
  • Pemecahan roti yang pertama, ada lima roti = Firman penginjilan yang harus kita hargai, sebab kalau tanpa Firman penginjilan, maka saya tidak berada di tempat ini, karena saya bukanlah keturunan dari keluarga yang beragama Kristen. Firman penginjilan ini menunjuk pada kuantitas. Tetapi pemecahan dari lima roti ini belumlah cukup, sebab kalau sudah cukup, maka Yesus tidak perlu memecah roti lagi.
  • Pemecahan roti yang kedua, ada tujuh roti yang dipecahkan yang merupakan kualitas/ kesempurnaan = Firman pengajaran. Kelanjutan dari Firman penginjilan adalah harus ada persekutuan dengan Firman pengajaran agar dapat disempurnakan.
  • Pemecahan roti yang ketiga, ada satu roti yang dipecahkan. Satu roti/ Tubuh Kristus = perjamuan suci supaya Firman menjadi daging. Baik itu Firman penginjilan/ injil keselamatan maupun Firman pengajaran/ kesempurnaan juga akan mendarah daging di dalam kehidupan kita dan ini berarti kita tidak dapat disesatkan oleh apapun juga = menjadi pengalaman hidup.
Penyesatan ini mengubah arah = penyesatan/ pengajaran sesat ini membuat anak-anak Tuhan/ hamba-hamba Tuhan menyimpang dari arah yang sebenarnya sampai kehilangan arah menuju ke Yerusalem Baru. Berarti jika kita kehilangan arah menuju Yerusalem Baru = menuju ke arah kebinasaan/ ke neraka seperti yang tertulis di dalam srt 2 Petrus yang menulis bahwa pengajaran sesat itu yang membinasakan.

Almarhum bpk.pdt Pong selalu mengatakan: kalau seorang hamba Tuhan/ gembala itu berzinah, maka hanya ia seorang diri yang akan binasa. Tetapi kalau seorang hamba Tuhan/ gembala itu mengajarkan pengajaran sesat dan jika ia memiliki domba/ sidang jemaat sebanyak seratus orang, maka seratus orang itu juga akan ikut binasa. Itu sebabnya kita harus mewaspadai tentang kehilangan arah ini sekalipun hanya sedikit menyimpang dan untuk ini kita dapat mempelajari tentang rel kereta api yang sekalipun menyimpang hanya sedikit saja, tetapi lama kelamaan akan kehilangan arah.

Itu sebabnya almarhum bpk.pdt Totaijs selalu mengatakan kita harus hidup persis dengan Alkitab. Kita harus selalu berdoa supaya kita tidak menyimpang/ tidak kehilangan arah, tetapi tetap pada Firman pengajaran yang benar. Saya mohon didoakan sebab saya takut tanggung jawab yang dituntut oleh Tuhan dan juga oleh sidang jemaat.

Langkah-langkah dari penyesatan adalah:
PIKIRAN DISESATKAN

2 Korintus 11 : 2 - 4
2.Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
3.Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
4.Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Jaman pertunangan menunjuk pada akhir jaman sebab selangkah lagi akan masuk dalam pernikahan/ pesta nikah Anak Domba/ kedatangan Yesus yang kedua kalinya.

Sabar saja ini bukanlah kesabaran dalam arti yang positif/ yang baik tetapi berarti tidak tegas, tidak mampu untuk menolak karena sungkan dllnya.

Pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, artinya:
Kita belajar dari Hawa yang adalah gambaran dari gereja dan juga gambaran dari wanita tetapi:
  • tidak setia pada Firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup ( yang sudah disaksikan, yang sudah dikhotbahkan) = seperti Hawa yang sudah hidup bertahun-tahun di dalam taman Eden dengan perintah Tuhan yang befirman: ‘semua buah di taman ini boleh kamu makan dengan bebas, kecuali satu pohon yaitu pohon pengetahuan baik dan jahat tidak boleh kamu makan’.

    Sudah bertahun-tahun hidup dengan Firman pengajaran yang benar yang berasal dari Tuhan, sudah kita saksikan bahwa kita dipelihara, disucikan, dimuliakan dengan luar biasa, tetapi mendadak pikiran kita disesatkan sehingga kita menjadi tidak setia.

    Mengapa Hawa dapat terkecoh? sebab sabar saja dan tidak tegas = tidak ada kekuatan untuk menolak pengajaran/ injil yang lain.

    Galatia 1 : 6-8
    6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
    7. yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
    8. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

    Saya dan sidang jemaat harus berhati-hati, sekalipun malaikat yang mengajarkan pengajaran tetapi yang berbeda dengan apa yang sudah diajarkan kepada kita, jangan kita terima.

    Injil diputar - balikkan = merubah Firman pengajaran yang benar seperti Hawa yang menambah dan mengurangi Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

  • Firman yang dikurangi
    Kejadian 2 : 16
    Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

    Kita membandingkan dengan Kejadian 3 : 2:
    Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

    Hawa memutarbalikkan Firman pengajaran yang benar/ merubah Firman pengajaran yang benar dengan mengurangi kata bebas.

    Bebas = berada dalam urapan Roh Kudus. Di mana ada Roh, di situ ada kebebasan. Jadi mengurangi kata bebas = tidak ada urapan Roh Kudus.
    Tidak urapan Roh Kudus = mulai diikat. Di saat menyampaikan dan mendengarkan Firman, kita diikat oleh waktu, diikat dengan peraturan sehingga mengakibatkan sidang jemaat menjadi tuli.

    Tuhan berfirman : ‘semua buah dari pohon yang ada di taman ini, boleh kamu makan dengan bebas’ dan karena kata bebas dihilangkan, maka mendengar Firmanpun menjadi tidak benar/ menjadi seperti orang tuli.
    Tuli = cacat secara rohani = sidang jemaat tetap terikat oleh dosa-dosa karena tidak dapat mendengarkan Firman dengan benar sebab Firman dikurangi. Waktu saja dapat mengikat, apalagi dosa yang lebih dahsyat daripada waktu.

  • Firman ditambah.
    Kejadian 2 : 17
    tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

    Kita membandingkan dengan Kejadian 3 : 3.
    tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

    Hawa menambah kata raba. Firman Tuhan ditambah dengan lawakan, dengan ilmu pengetahuan dllnya yang berasal dari dunia sehingga menjadi bisu secara rohani. Kalau Firman Tuhan ditambah = tidak memiliki arti rohani.

    Orang bisu itu dapat mengeluarkan suara tetapi tidak dapat dimengerti. Kalau Firman Tuhan sudah ditambah dengan lawakan, dengan ilmu pengetahuan dllnya, dapat menjadi bagus tetapi tidak memiliki arti rohani lagi = sudah hilang arti rohaninya.

    Bisu rohani = cacat rohani sehingga tidak dapat menjadi Mempelai Tuhan dan ini berarti terhukum bersama dengan dunia dan tidak pernah dapat diraba/ tidak pernah dijamah oleh Tuhan. Hatinya tidak pernah dijamah oleh Tuhan, hanya emosi saja.

    Bisu dan tuli rohani yang melanda akhir jaman jika tidak setia pada Firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup dengan menambah dan mengurangi Firman.

Di dalam ktb Kejadian ditulis tentang menambah dan mengurangi Firman tetapi di dalam ktb Wahyu juga ditulis.

Wahyu 22 : 18 -19
18. Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
19. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Itu sebabnya rasul Paulus mengatakan: ‘aku sangat takut kalau-kalau pikiranmu disesatkan’ dan ini seperti Hawa. Di taman Eden sudah pernah terjadi, demikian di akhir jaman, setan juga tetap menggunakan cara yang sama supaya kita tidak berpegang dan setia pada Firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup kita.

Bisu tuli rohani, dalam injil Markus 9 disebutkan sebagai penyakit ayan/ gila babi. Waktu Yesus naik ke atas gunung, di bawah gunung ada penyakit ayan.

Markus 9 : 25
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

Untuk ini kita harus berhati-hati dan dimulai dari kaum muda. Sebagai seorang gembala, saya bertanggung jawab, sebab penyakit bisu dan tuli ini dapat menular. Jika gembala/ Hawa = ibu bisu tuli, pasti semuanya juga akan menjadi bisu dan tuli.

Babi adalah gambaran dari kenajisan + gila, maka generasi muda akan benar-benar menjadi hancur jika tanpa Firman pengajaran yang benar dan ini merupakan salah satu beban bagi saya. Tetapi penyakit ayan/ gila babi ini bukan hanya berbahaya untuk kaum muda tetapi sampai yang tua juga dapat menjadi berbahaya kalau para orang tua tidak lagi memiliki Firman pengajaran yang benar. Dan akan masuk dalam penghukuman/ suasana kutukan seperti Adam dan Hawa yang hidupnya bagaikan di tengah duri-duri. Sekalipun semuanya ada, tetapi hidupnya bagaikan terkena tusukan duri/susah payah/penderitaan sampai satu waktu tidak boleh masuk dalam kota suci yaitu Yerusalem Baru. Dan ini benar-benar binasa untuk selama-lamanya.

Inilah cara setan untuk menghalangi kita agar tidak dapat kembali ke Firdaus/ kembali ke Surga. Dulu Hawa dan sekarang bagi kita/ gereja Tuhan harus berhati-hati, sebab pikiran dapat disesatkan.

Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan
Ibrani 10 : 25 - 29
25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
28. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
29. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Pikiran sesat yang pertama adalah tidak menghargai Firman pengajaran yang benar/ perkataan Tuhan dimulai dari taman Eden.
Pikiran sesat yang kedua adalah menginjak-injak Darah Yesus.

Tidak setia dalam beribadah ini merupakan dosa yang meningkat yaitu:
  • Dimulai dari dosa kebiasaan = berbuat dosa tetapi tidak merasa menyesal = tidak merasa apa-apa lagi bahkan dapat tertawa jika tidak beribadah. Kalau dibiarkan akan meningkat.
  • Dosa sengaja = sengaja tidak mau beribadah dan melayani Tuhan.
Jika dosa kebiasaan dan dosa sengaja ini dibiarkan, akan menjadi durhaka = menginjak-injak Darah Yesus/ Korban Kristus = menginjak-injak kasih karunia Tuhan dan untuk ini sudah tidak ada pengampunan lagi = masuk dalam penghukuman/ neraka.

Mengapa tidak beribadah = menginjak-injak Darah Yesus? Saya sudah pernah menerangkan. Di dalam perjanjian lama Tuhan memperjuangkan ibadah bagi bangsa Israel dengan menghukum bangsa Mesir sebanyak sepuluh kali.

Tetapi di dalam perjanjian baru, untuk bangsa kafir Tuhan rela dihukum dengan mati di kayu salib supaya bangsa kafir dapat beribadah kepada Tuhan.

Ibrani 9 : 14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Dan kalau Tuhan sudah memperjuangkan ibadah sampai mencucurkan Darah/ mati di kayu salib, kemudian kita biasa saja bahkan sengaja tidak beribadah = menginjak-injak Darah Yesus. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius dan sungguh-sungguh saya ucapkan sehingga saya tidak berhutang darah. Untuk saya, untuk isteri dan juga untuk anak saya, tidak ada kata maaf jika tidak beribadah.

Saya juga berpesan kepada siswa/i lulusan Lempin-El : saya tidak mau tahu dan tidak mau mendengar, jika suami berkhotbah, tetapi isteri berada di luar dengan menggendong anak dan untuk ini tidak ada maaf.

Bagi sidang jemaat, jika saudara diberkati Tuhan dengan menikah dan memiliki anak, baik saudara memiliki pengasuh anak atau apa saja, saya tidak perduli. Tetapi saudara jangan tidak beribadah karena anak dllnya sebab ini merupakan bahaya besar sebab menjadi durhaka karena menginjak-injak Darah Yesus. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah langkah-langkah penyesatan dengan pikiran disesatkan yang dimulai dengan:
  • Menyesatkan pikiran dari Firman
  • Pikiran disesatkan sampai dapat menginjak-injak Darah Yesus.
Itu sebabnya, mulai sekarang ini, kita harus memperjuangkan ibadah lebih dari segalanya dan Tuhan akan menjamin kehidupan kita dengan jaminan dobel yaitu mulai dari hidup dekarang sampai hidup yang akan datang.

HATI DISESATKAN
Ibrani 3 : 10 - 11
10. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
11. sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”

Tanda dari hati yang disesatkan adalah tidak mengenal jalan Tuhan.
Apa yang dimaksud dengan jalan Tuhan? Perjalanan Tuhan/j alan Tuhan adalah perjalanan salib.
Jadi, kalau hati disesatkan, maka akan menolak jalan salib/menolak salib. Semuanya hanya enak bagi daging = semuanya dijadikan enak bagi daging. Saya selalu mengatakan ini : di dunia kita bekerja dan sekolah dengan susah payah, datang ke gereja, diajarkan tentang jalan salib, kapan senangnya? Kita harus berhati-hati.

Jalan salib adalah jalan kematian, kebangkitan dan kemuliaan.
Bagi lulusan Lepin-El, perhatikan: jika saudara dan saya mengalami perjalanan salib yaitu kematian bagi daging, ini sudah benar dan jangan lari dari ini. Sebab kalau kita menolak jalan salib, maka Tuhan katakan: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”

Tempat perhentian = kemuliaan di dalam kerajaan seribu tahun damai.
Atau mulai sekarang adalah:
  • Sabat kecil = perhentian di dalam Roh Kudus dan ini ini berarti kalau tidak ada salib = tidak ada Roh Kudus. Yang ada hanyalah emosi daging yang membuat bersuka ria.
  • Sabat besar = perhentian di dalam kerajaan seribu tahun damai.
  • Sabat kekal = perhentian di dalam Yerusalem Baru/kerajaan Surga kekal.
Tanpa jalan salib, kita tidak dapat masuk dalam perhentian/dalam kemuliaan Tuhan. Itu sebabnya harus ada jalan salib sebab setan yang akan menyesatkan hati agar menolak jalan salib.

Mari, saudara memilih jalan salib atau jalan yang enak bagi daging. Saya bukan tidak senang dengan jumlah sidang jemaat yang banyak, tetapi kita jangan terpaku pada jumlah yang banyak, sebab sekarang ini banyak orang yang menolak jalan salib dan ini berarti hanya sedikit yang mau menerima jalan salib.

Saya akan membuktikan di dalam injil Matius 7 : 13-14.
13. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
14. karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Kalau salib ditiadakan, maka banyak orang yang justru akan datang sehingga suasana gereja menjadi seperti pasar. Yang dicari dari pasar adalah yang ramai dan yang murah/murahan. Sekalipun orang tidak beribadah atau yang baru masuk, dipersilahkan untuk melayani Tuhan dengan berkhotbah = murah tanpa salib sehingga gereja menjadi seperti pasar.

Kalau tanpa jalan salib, gereja akan menjadi tempat jual beli. Merpati sudah dijual, yang tinggal hanyalah ular. Gereja menjadi seperti pasar = kita dapat masuk sini, masuk sana = tidak ada salib/tidak ada pengorbanan. Dan sedikit anak Tuhan/hamba Tuhan yang mau mengikuti jalan salib yang menuju kepada kemuliaan kekal/perhentian kekal. Berbeda dengan sistim penggembalaan yang memiliki jalan salib. Semoga kita dapat mengerti.

Semakin bertambahnya sidang jemaat, membuat saya semakin gemetar, sebab jika pada hari Minggu/ ibadah raya, banyak sidang jemaat yang datang, tetapi bagaimana dengan ibadah pendalaman Alkitab? Apakah masih ada yang mau tergembala/mau masuk ke pintu sempit atau tidak? Demikian juga dengan ibadah doa penyembahan? Ini yang menjadi perjuangan, kalau jumlah sidang jemaat bertambah, maka saya bersama isteri harus bersungguh-sungguh serius, sebab sekalipun jumlah banyak, tetapi kalau mereka tidak tergembala, maka akan hancur.
Pintu sempit = pintu penggembalaan (Yoh 10).

Itu sebabnya, mari:
  1. Kita menjaga supaya kita jangan disesatkan dari Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup, yang sudah kita saksikan, apalagi seperti saya yang sudah saya khotbahkan.

  2. Setia di dalam ibadah pelayanan dengan menjaga pikiran dan hati yang harus tetap berada di jalan salib.
Praktek dari jalan salib adalah:
  1. 1 Petrus 2 : 21-24
    21. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    22. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    23. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

    Jalan salib = kematian, kebangkitan dan kemuliaan.
    • kematian = sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa/untuk mati terhadap dosa. Jika saudara masih terikat akan dosa, maka salah satu jalan salib adalah dengan berpuasa.

    • kebangkitan = hidup untuk kebenaran yang dimulai dengan perkataan harus benar (ay 22) = tidak ada dusta.
      Waktu Yesus akan ditangkap, Yesus bertanya : ‘siapa yang kamu cari?’ mereka menjawab : Yesus Orang Nazaret. Bisa saja Yesus menunjuk orang lain, tetapi Yesus tidak berbuat seperti itu, tetapi Ia menjawab : ’Akulah Dia’ = Yesus tetap jujur/ tidak berdusta.


    Lain kali kita berkata jujur kalau hal itu menguntungkan, tetapi bagaimana kalau sudah ada ancaman/ kematian bagi daging? Lebih baik ditutup dengan dusta. Selama dusta ini dipertahankan, maka kehidupan itu tidak dapat bertobat --> tidak mau dan tidak dapat bertobat.

    Yeremia 9 : 5-6
    5. yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
    6. Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal Tuhan.

    Malas = tidak mau bertobat sampai tidak dapat bertobat. Jangan saudara berpikir bahwa jika kita berdusta, maka kita akan menyelesaikan masalah, sebab dusta jika ditutup dengan dusta, lama kelamaan, dusta itu akan menjadi gunung sampai tidak dapat bertobat lagi seperti setan dan tinggal menunggu untuk dihukum.

    Itu sebabnya di hari-hari ini, kita jangan berdusta dalam berdagang, dalam menyampaikan Firman, di sekolah, di dalam rumah tangga, sebab berdusta itu berarti, kita berada di luar jalan salib = kematian. Kita mendapatkan keuntungan daging, tetapi binasa untuk selama-lamanya.


  2. Perbuatan yang benar (ay 22). Ia tidak berbuat dosa
    Jadi, perbuatan yang benar = perbuatan-perbuatan yang tidak berbuat dosa/ perbuatan-perbuatan yang baik dan suci = Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki. Justru membalas dengan pengampunan.

    Mari saudaraku! Sekarang ini saya dan saudara belajar untuk berada di jalan salib yang dimulai dengan perkataan jangan berdusta dan juga perbuatan-perbuatan yang baik sampai dapat membalas perbuatan jahat dengan perbuatan yang baik. (Roma 12 : 10). Semoga kita dapat mengerti.

    Ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam = tabiat/ sifat yang benar = menyerah/ merendahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Tidak sombong sekalipun Ia memiliki kuasa dan jika ada ancaman, maka Ia dapat melawan sebab Ia berkata: kalau Aku mau, maka akan ada sepasukan malaikat yang akan datang dan menolong-Ku. Tetapi Yesus tidak seperti itu, Ia tetap berada pada jalan yang benar yaitu merendahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Inilah perjalanan salib yang dibalik perjalanan itu, ada kemuliaan.
Mati, bangkit dan dipermuliakan adalah SATU_SATUNYA yang tidak dapat disesatkan oleh penyesat-penyesat sebab ada jalan salib. Semoga kita dapat mengerti.

1 Petrus 2 : 25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

=
Tidak tergembala.
Kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada Gembala Agung dan ini berarti selama ini kehidupan itu tidak tergembala.

Siapa yang harus tergembala?
  1. dimulai dari seorang gembala yang harus tergembala/ harus berada di dalam penggembalaan dengan tugas utama yaitu memberitakan Firman penggembalaan dan menaikkan doa penyahutan.

  2. setiap kehidupan Kristen harus tergembala, dimulai dari gembala, rasul, nabi, penginjil-penginjil, guru dan imam-imam (penyanyi, pemain musik dlsbnya).
Matius 9 : 36
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Istilah banyak merupakan kesungguhan hati Tuhan untuk meningkatkan kuantitas menjadi kualitas. Jadi, lebih banyak domba yang tidak tergembala daripada yang tergembala dan tugas kita adalah untuk bersaksi.

Akibat dari tidak tergembala adalah:
  • Kita menjadi lelah, artinya kita menanggung sendiri beban yang kita hadapi, sehingga kita menjadi kecewa, putus asa.

  • Terlantar. Ini bukan berarti tidak makan dan tidak minum, tetapi lebih dari itu, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya dan juga tidak terpelihara. Mau menikah saja menjadi bingung, sebab pendeta mana yang akan memberkati, sebab tidak tergembala; apalagi waktu meninggal dunia, menjadi bertambah bingung sehingga memohon untuk ditolong. Inilah kalau terlantar sehingga tidak terpelihara terutama roh dan jiwa.

  • Zakharia 10 : 12
    Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

    Tidak tergembala sehingga kerohaniannya menjadi kosong/sengsara/tidak ada kepuasan. Jika gembala tidak tergembala, maka sidang jemaat tidak dapat bertumbuh.

    Akibatnya:
    • lari pada terafim = mempelajari berhala-berhala, agama-agama lain, ajaran-ajaran setan karena tidak memiliki Firman penggembalaan/ Firman pengajaran yang benar/tidak ada makanan rohani yang benar sehingga mencari makanan yang lain. Pengajaran Tabernakel dianggap kuno dan porno, sekalipun Tabernakel ini adalah rumah Tuhan tetapi tidak mau dipelajari, sedangkan neraka, mereka mau mempelajarinya. Inilah kalau tidak tergembala.

    • Mimpi-mimpi.
      Kita harus berhati-hati dengan penglihatan-penglihatan yang tidak sesuai dengan Firman, sebab banyak orang yang lebih mempercayai penglihatan daripada mempercayai Firman. Setan dapat menyamar menjadi apa saja. Saya akan memberi contoh, tetapi saya tidak akan menyebut nama. Saudara ini di dalam mimpinya didatangi oleh alm.ayahnya dan ayahnya ini meminta untuk dibakarkan uang kertas, sekalipun sampai meninggalnya, alm ayahnya ini sudah percaya kepada Yesus. Inilah mimpi yang tidak sesuai dengan Firman dan jika kehidupan yang bermimpi itu tidak tergembala, maka ia percaya dan menuruti kemauan alm ayahnya itu dengan membakar uang kertas sehingga ia akan binasa. Inilah salah satu contoh bagaimana setan itu menyamar.


    • Hiburan.
      Pergi ke gereja hanya untuk mencari hiburan sebab ada artis ini dan artis itu dan juga untuk mencari kemakmuran secara jasmani. Sekarang ini justru ditawarkan di mana-mana tetapi merupakan suatu kesia-siaan.


    • tidak memiliki kasih sehingga dapat menyangkal Tuhan seperti Petrus dan ini yang harus kita jaga dengan sungguh-sungguh dan dimulai dari saya dan juga kepada saudara-saudara sekalian. Petrus ini hebat sebab ia dapat berjalan di atas air yang bergelombang sekalipun hanya beberapa meter. Petrus dipakai oleh Tuhan dan ia dahsyat, tetapi karena ia tidak tergembala, akibatnya ia tidak memiliki kasih dan ia menyangkal Tuhan dan ia tersesat. Untuk ini saya dikoreksi, sekalipun saya sudah memiliki sidang jemaat, saya berkhotbah dimana-mana, tetapi saya dikoreksi, apakah saya memiliki kasih atau tidak, tergembala atau tidak?
Petrus dikoreksi oleh Tuhan sebanyak tiga kali. Yesus bertanya: Simon, adakah engkau mengasihi Aku? Yohanes 21 : 15, 17
15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Pertanyaan pertama Yesus kepada Petrus, apakah engkau mengasihi Aku? Yesus menggunakan kasih agape/ kasih dari Allah, tetapi Simon menjawab dengan kasih filio/ kasih sesama.
Untuk kedua kalinya Yesus bertanya dengan menggunakan kasih agape; tetapi pertanyaan ketiga kalinya, Yesus menurunkan pertanyaanNya dengan menggunakan kasih filio. Simon menjadi sedih, sebab ia pernah menyangkal Yesus ketika ada orang yang bertanya : ’bukankah engkau juga salah satu pengikut dari Yesus? Petrus menjawab : ‘tidak! Aku tidak mengenal Yesus’ dan ini berarti Simon tidak memiliki kasih Allah/ loh batu yang pertama dan juga tidak memiliki kasih kepada sesama/ loh batu yang kedua = tanpa kasih.

Berapa banyak nanti hamba-hamba Tuhan/ anak-anak Tuhan yang beribadah melayani Tuhan tetapi tanpa kasih/ tanpa penggembalaan dan ini yang dikoreksi oleh Tuhan.

Tiga kali = tubuh, jiwa dan roh yang harus diisi/ dikuasai oleh kasih Allah. Kapan dan di mana tempatnya? Di dalam tiga macam ibadah pokok yang di dalam Tabernakel = kita masuk dalam ruangan suci/ kandang penggembalaan. Tabernakel di jaman Musa adalah taurat, tetapi untuk sekarang, pengajaran Tabernakel adalah untuk menggenapi taurat.

Gembala, guru, penginjil dllnya, semuanya harus tergembala supaya apa yang dilakukan semuanya berdasarkan kasih Allah, bukan hanya tugas biasa. Semoga kita dapat mengerti.

Apa buktinya kalau Petrus sudah tergembala dan sudah memiliki kasih Allah?
Yohanes 21 : 18 - 19
18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan
orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak
kaukehendaki.
19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Memuliakan Tuhan bukan berarti mendapat mobil dlsbnya, ini boleh saja tetapi sampai matipun dapat memuliakan Tuhan. Sekalipun waktu mati, Petrus disalib dengan kepala ke bawah tetapi itu untuk memuliakan Tuhan. Jadi memuliakan Tuhan itu bukan dilihat dari hal yang jasmani tetapi yang dilihat arti rohaninya.

Saudara jangan menjadi pesimis kalau saudara masih dalam keadaan sederhana, sebab dalam kesederhanaan kita dapat memuliakan Tuhan. Pada saat kekurangan, kita tidak meminta-minta bahkan tidak berhutang dan juga tidak mencuri, ini sudah benar-benar memuliakan Tuhan. Inilah tandanya kalau Petrus mengalami kasih Allah dan tergembala yaitu ia dapat mengulurkan tangannya kepada Tuhan. Semoga kita dapat mengerti.

Mari saudaraku! Sekarang ini kalau kita mendapatkan kasih Allah lewat penggembalaan sehingga kita dapat mengulurkan tangan kepada Tuhan, artinya:
  • kita dapat taat dengar-dengaran = menerima kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging : engkau akan dibawa ke tempat yang tidak engkau kehendaki.

    Jika menolak kehendak Tuhan, maka itu berarti kita belum tergembala dan belum memiliki kasih.
    Rela berkoran apa saja untuk memuliakan Tuhan = Petrus rela berkorban apa saja sampai berkorban nyawa untuk memuliakan Tuhan. Kita harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, uang bahkan kalau Tuhan ijinkan kita berkorban nyawa. Tetapi hanya satu yang tidak boleh dikorbankan dan ini yang selalu saya ajarkan kepada siswa/i Lempin-El Kristus Ajaib ; semuanya harus kalian korbankan di dalam pekerjaan Tuhan, hanya satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar, jangan kalian korbankan. Sebab Firman pengajaran yang benar adalah Pribadi Yesus/ Logos yang menjadi Manusia. Sebab kalau ini yang saudara korbakan, maka itu berarti kalian mengorbankan/menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya dan matilah saudara, matilah saya dan juga saudara sekalian.

    Inilah rela berkorban apa saja: kita datang kepada Tuhan bukan untuk mencari berkat tetapi berkorban apa saja untuk memuliakan Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah menipu kita, kalau kita mengorbankan segala sesuatu untuk memuliakan Tuhan, maka hak dan upah ada di dalam Tangan Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat.

    Yesaya 40 : 3 - 4
    3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
    4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun hakku terjamin pada Tuhan dan upahku pada Allahku."

  • mengikut Tuhan seperti:
    • anak yang mengikuti Bapa.
      Kita jangan menjadi sombong kalau sudah menjadi anak Tuhan dengan mengatakan Bapa peliharaku, Bapa itu baik. Itu baik! Tetapi kita masih harus berhati-hati, jika status kita masih seperti ini sangatlah berbahaya sebab masih ada anak yang terhilang. Ada dua anak yaitu anak sulung dan anak bungsu; yang bungsu terhilang dan ini berarti lima puluh persen yang hilang. Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Itu sebabnya pengikutan kita ini haruslah ditingkatkan.

    • domba mengikut Gembala seperti Petrus tergembala/ dengar-dengaran sehingga pengikutan kita mulai menjadi kuat.

      Tetapi pengikutan ini belumlah cukup sebab masih ada domba yang terhilang sekalipun jumlahnya menjadi sedikit. Dari seratus ekor domba, yang hilang hanya satu berarti hanya satu persen, berarti sudah mulai lumayan. Tetapi pengikutan ini masih belum cukup, harus lebih ditingkatkan.

    • pengikutan Mempelai = tubuh terhadap Kepala = Mempelai Wanita mengikuti Mempelai Pria Surga --> pengikutan Mempelai/ tahbisan Mempelai. Pengikutan tubuh dengan Kepala = kemana Kepala itu pergi, di situ ada tubuh dan hubungan antara tubuh dengan Kepala adalah leher/ penyembahan. Jadi tekanannya yaitu pengikutan Mempelai adalah banyak menyembah Tuhan di hari-hari ini.

    Menyembah Tuhan = mengulurkan tangan, kita merasa tidak mampu dan tidak berdaya.
    Banyak menyembah Tuhan sehingga kita merasakan Tangan Tuhan/ Tangan Gembala Agung/ Tangan Mempelai diulurkan kepada kita
    Yesaya 54 : 5
    Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Mari! Sekarang ini kalau kita mengulurkan tangan kepada Gembala Agung/ Mempelai Pria Surga/ Suami kita, maka Dia juga akan mengulurkan Tangan dengan kuasa penciptaan yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Jika kita sudah tidak mampu, mari ikuti dengan:
  • pikiran jangan disesatkan
  • hati berada di jalan salib dengan tetap berpegang pada Firman dan juga setia di jalan salib
  • tergembala sampai kita dapat mengulurkan tangan kepada Tuhan = menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan dan Tangan Gembala Agung/ Tangan Mempelai dengan kuasa penciptaan yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada dan yang mustahil menjadi tidak mustahil diulurkan kepada kita untuk menolong kita menjadi ciptaan semula yaitu menjadi sama mulia dengan Tuhan. Sedikit demi sedikit kita diubahkan yaitu dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu kita menjadi sama mulia dengan Tuhan Yesus dan kita akan terangkat bersama dengan Dia. Sementara dunia dihukum/ mengalami kiamat, semuanya akan hancur, hanya Mempelai Wanita Tuhan satu-satunya yang tidak akan hancur.
Mari kita tingkatkan pengikutan kita dari:
  • anak kepada Bapa. Kita jangan sombong sebab masih ada anak yang terhilang
  • tergembala. Kita juga jangan sombong, sebab masih ada domba yang terhilang.
  • pengikutan Mempelai = menjadi Mempelai.
Ini tidak akan hilang, tetapi tetap selama-lamanya sebab kita bersama dengan Tuhan. Dunia lenyap/ hilang seratus persen, tetapi Mempelai Wanita Tuhan tidak akan hilang sebab benar-benar seratus persen menjadi milik Tuhan untuk selama-lamanya.

Tuhan memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Agustus 2009 (Minggu Sore)
    ... Israel sudah ada tanda-tanda untuk berbuah rantingnya sudah melembut. Ini menunjuk pada hal Israel yang sudah merdeka pada secara jasmani . Israel sudah mengalami keubahan hidup dari ranting yang keras menjadi ranting yang lembut secara rohani . Jadi kedatangan Tuhan kedua kali identik dengan keubahan hidup. Kalau mau menyambut kedatangan ...
  • Ibadah Natal Surabaya, 21 Desember 2009 (Senin Sore)
    ... Yesus Matius keluar dari dosa menuju terangNya yang ajaib. Pemungut cukai berdosa. Langkah keluar dari dosa percaya Yesus. bertobat. lahir baru hidup baru hidup dalam kebenaran. Inilah pengikutan kepada Tuhan. Yohanes tergembala. Jangan puas hanya sampai keluar dari dosa. Harus dilanjutkan pada tergembala. Kehidupan yang tergembala harus masuk dalam kandang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 April 2011 (Kamis Sore)
    ... hal itu banyak yang harus kami katakan tetapi yang sukar untuk dijelaskan karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya menjadi pengajar kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah dan kamu masih memerlukan susu bukan makanan keras. Sebab barangsiapa ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Desember 2018 (Minggu Pagi)
    ... masih akan meniup sangkakalanya. Ada dua kemungkinan dalam peniupan sangkakala Peniupan sangkakala sekarang ini yaitu firman penggembalaan yang diperdengarkan Tuhan kepada kita sekalian supaya kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Peniupan sangkakala yang akan datang merupakan penghukuman Anak Allah atas dunia bagi ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Oktober 2014 (Selasa Sore)
    ... Imam Besar Semua dosa diperdamaikan diampuni diselesaikan oleh darah Yesus. Ibrani - Itulah sebabnya maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan ...
  • Ibadah Persekutuan Malang II, 29 Oktober 2020 (Kamis Pagi)
    ... tetapi tidak dimakan api. . Musa berkata Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu 'biasa' tekun. 'penglihatan yang hebat' kesaksian yang hebat dari Sorga. Ini yang harus kita kejar. Di sini Musa tergembala sampai melihat penglihatan yang hebat. Di luar penggembalaan yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Juni 2023 (Minggu Pagi)
    ... kita harus memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan pribadi Tuhan. Artinya segala perkara jasmani di dunia kekayaan studi pekerjaan nikah rumah tangga dll jangan sampai mengganggu perhatian kita kepada pribadi Tuhan sehingga kita tidak mengalami kekuatiran. Lukas - Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Agustus 2015 (Minggu Sore)
    ... jasmani merupakan pintu masuk kita ke dalam dunia. Tetapi perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani--merupakan pintu untuk keluar dari dunia menuju ke Sorga. Hubungan nikah adalah hubungan kepala dengan tubuh hubungan kasih yang kekal yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun juga seperti kasih itu kekal maka nikah kita juga kekal. Suami ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Juni 2013 (Rabu Sore)
    ... saat di pekerjaan. Tetapi kita harus menang Wahyu Barangsiapa menang ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Tetapi kenyataan yang ada di akhir zaman menjelang kedatangan Tuhan ke dua kali yaitu keadaan Gereja Tuhan menjadi suam-suam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 07 Desember 2013 (Sabtu Sore)
    ... kita capai di dunia ini tidak ada gunanya jika tidak diimbangi dengan kegiatan ladang gandum yaitu makan firman. Lukas - Lalu Yesus menjawab mereka Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.