Kita
masih tetap akan membahas injil Matius 24.
Matius
24 ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
- Matius 24 : 1 - 2 =
pandangan terhadap ibadah yang tua/yang jasmani.
- Matius 24 : 3 - 44
= tentang tujuh nubuat.
- Matius 24 : 45 - 51 = tentang
hamba-hamba yang setia dan hamba-hamba yang jahat.
Kita
sudah selesai membahas bagian yang ke I
yaitu tentang pandangan
terhadap ibadah yang tua/yang jasmani.
Sekarang
kita akan membahas bagian yang ke II
tentang
tujuh
nubuat.
Matius
24 : 3 - 44
Tujuh
nubuat ini dibagi menjadi:
- nubuat tentang
penyesat-penyesat = ay 3 - 5
- nubuat tentang
bangsa-bangsa = ay 6 - 8
- nubuat tentang pencobaan
atas anak-anak Tuhan = ay 9 - 14
- nubuat tentang antikris =
ay 15 - 25
- nubuat tentang
kedatangan Yesus yang kedua kalinya = ay 26 - 31
- nubuat tentang Israel = ay
32 - 35
- nubuat tentang
penghukuman atas dunia pada saat kedatangan Yesus yang keduakalinya =
ay 36 - 44
Kita
akan mempelajari tentang nubuat pertama tentang
penyesat-penyesat/ ajaran-ajaran sesat.
Matius
24 : 3 - 5
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
“Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
4.
Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu!
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Jadi,
sangat jelaslah di sini, tanda dari kedatangan Yesus yang kedua/
tanda dari kesudahan dunia/ tanda kiamat yang utama adalah adanya
penyesat/ pengajaran sesat. Bukan tanda-tanda yang lain.
2
Petrus 2 : 1
Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu
tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan
ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran
sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang
telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka.
Dulu
sudah pernah terjadi, sekarang terjadi lagi
bahkan lebih dahsyat lagi sebab akan membinasakan manusia/ anak-anak
Tuhan sampai mengalami penghukuman bersama dunia di neraka
selama-lamanya.
Penghukuman
bersama dunia = binasa secara tubuh. Kemudian binasa secara jiwa dan
roh = binasa selama-lamanya di neraka.
Kekuatan
dari bencana alam dan juga dari nuklir hanya membinasakan tubuh,
tetapi kalau kehidupan dari anak-anak Tuhan tetap percaya dan menyeru
Nama Tuhan, di saat menjadi korban bencana alam dan nuklir, tubuh
mati tetapi ia akan dibangkitkan dan selamat.
Kekuatan
bencana alam dan nuklir itu kecil, sebab hanya sanggup mematikan
tubuh, tetapi pengajaran sesat ini membinasakan baik tubuh, jiwa dan
roh sampai pada kebinasaan untuk selama-lamanya di neraka. Itu
sebabnya hal ini sangat perlu diperhatikan dihari-hari ini.
Markus
8 : 14 -21
14.
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah
saja yang ada pada mereka dalam perahu.
15.
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan
awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
16.
Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu
dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
17.
Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia
berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti?
Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
18.
Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai
telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
19.
pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu,
berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab
mereka: "Dua belas bakul."
20.
"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa
bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab
mereka: "Tujuh bakul."
21.
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Murid-murid
naik ke perahu bersama Yesus = perjalanan hidup kita mengikut Yesus
bagaikan menyeberangi danau/ lautan dunia ini untuk
mencapai pelabuhan damai sejahtera, yaitu kerajaan seribu tahun
damai/ firdaus dan selanjutnya masuk kerajaan surga yang kekal/
Yerusalem Baru.
Tetapi
di dalam cerita di atas, ragi pengajaran sesat yaitu ragi orang
Parisi dan Herodes berusaha untuk menghalangi supaya kita tidak
mencapai tempat yang sudah Tuhan sediakan, tetapi tenggelam dan
binasa di lautan dunia = masuk dalam penghukuman bersama dunia/
kiamat sampai tenggelam ke dalam lautan api dan belerang/ neraka yang
kekal. Inilah pengajaran sesat yang sungguh-sungguh dahsyat.
Itu
sebabnya supaya kita tidak terkena ragi
pengajaran sesat ini, maka kita
harus bersekutu/masuk
dalam persekutuan dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan.
Jika kita sudah dapat makan/bersekutu dengan Roti Kehidupan, maka
ragi-ragi itu tidak dapat masuk dan menghancurkan kehidupan kita.
Inilah satu-satunya jalan.
Ada
3 kali pemecahan roti/ 3 kali kita dapat bersekutu dengan Yesus
sebagai Roti Kehidupan, yaitu:
- ay 19 = pemecahan roti yang pertama kali
dan ini menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan awal.
Yang dipecahkan 5 roti. Ikan menunjuk pada Roh Kudus. Tetapi sekarang
ini yang ditekankan pada lima roti.
Angka 5 = 5 luka utama dari Yesus untuk menebus dosa/ menyelamatkan
manusia berdosa.
Jadi kegerakan Roh Kudus hujan awal
adalah kegerakan dalam injil keselamatan/
Firman penginjilan yang memberitakan Yesus yang datang pertama kali,
dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Kita bandingkan dengan Markus 6 : 38-39
38. Tetapi Ia
berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang adapadamu? Cobalah
periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
39. Lalu Ia menyuruh
orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput
hijau.
Jadi praktek dari kita bersekutu dengan Yesus
sebagai Roti Kehidupan adalah kita harus duduk di
rumput untuk menerima pemecahan lima roti.
Arti secara rohani duduk di
rumput = kita menerima Firman
penginjilan/injil keselamatan sampai membawa kehidupan kita
diselamatkan dan dibenarkan dan juga sampai kita digembalakan supaya
kita mantap di dalam keselamatan.
Efesus 1 : 13
Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah
mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia
kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
dijanjikan-Nya itu.
Jadi, tanda dari kita diselamatkan adalah:
- Percaya kepada Yesus lewat mendengarkan Firman Tuhan
- Bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan
- Masuk dalam baptisan air dan baptisan Roh Kudus = lahir
baru.
Di dalam lahir baru, kita mengalami hidup di dalam kebenaran dan
menjadi senjata-senjata kebenaran. Inilah orang yang diselamatkan.
Orang yang sudah diselamatkan, jangan menganggur, tetapi harus menjadi
senjata kebenaran yaitu melayani Tuhan. Sebab kalau tidak melayani
Tuhan/ menjadi senjata kebenaran, maka nanti akan dipakai untuk menjadi
senjata dosa/ dipakai oleh setan.
Setelah diselamatkan, masih ada lagi yaitu duduk di rumput.
Amsal 12 : 26
Orang benar mendapati tempat
penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Orang benar adalah
hidup di dalam kebenaran = senjata kebenaran/pelayan Tuhan, secara
otomatis akan mencari tempat penggembalaan. Orang benar menempati
penggembalaan = harus tergembala/berada di dalam kandang penggembalaan.
Sebaliknya, mengapa tidak tergembala?
yang tidak tergembala akan disesatkan oleh pengajaran-pengajaran sesat
dan akan menuju kepada kebinasaan. Inilah praktek bersekutu dengan
Yesus sebagai Roti Kehidupan.
Dulu, untuk menerima pemecahan lima roti, harus duduk di rumput. Untuk
sekarang berarti kita menerima injil keselamatan sampai kita dibenarkan
= hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran = selamat. Tetapi
sesudah itu harus tergembala.
Mengapa kita harus tergembala/ hidup dalam
penggembalaan? Jawabannya:
- Supaya kita
tidak disesatkan.
Dalam penggembalaan, kita memantapkan keselamatan, sehingga kita tidak
dapat disesatkan yang di dalam injil Yohanes 10 disebutkan dengan
pengajaran-pengajaran asing/ pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan.
- Supaya kita
terpelihara.
Dulu dengan 5 ketul roti dapat memberi lima ribu orang laki-laki saja =
terpelihara secara tubuh, jiwa dan roh.
1 Petrus 2 : 25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba,
tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Kalau pengajaran sesat membinasakan tubuh, jiwa
dan roh tetapi di dalam penggembalaan terpelihara tubuh, jiwa dan roh
sehingga dapat hidup benar dan suci sampai menjadi sempurna. Dan
pemeliharaan terakhir adalah sampai di Yerusalem Baru. Semoga kita
dapat mengerti.
- Markus 8 : 20
"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu
orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka: "Tujuh bakul."
Jadi pemecahan roti yang kedua
menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan
akhir dan yang dipecahkan tujuh roti.
Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan. Kalau angka 5 menunjuk pada 5 luka
utama Yesus untuk menyelamatkan. Tetapi keselamatan ini belumlah cukup.
Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir
adalah kegerakan dalam injil tentang kemuliaan
Kristus/ Firman pengajaran yang memberitakan tentang kedatangan Yesus
yang kedua kalinya dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga untuk
menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Praktek dari kita bersekutu dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan kalau pemecahan
lima roti = kita duduk di rumput.
Markus 6 : 38-39
38. Tetapi Ia
berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah
periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
39. Lalu Ia menyuruh
orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput
hijau.
Sedangkan pemecahan tujuh roti :
Markus 8 : 6
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di
tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk
dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Jadi praktek bersekutu dengan Yesus sebagai Roti
Kehidupan yang kedua adalah duduk di tanah untuk
menerima tujuh roti.
Arti rohani dari duduk di
tanah adalah merendahkan diri
serendah- rendahnya
sampai mengaku bahwa kita hanyalah bejana tanah liat untuk dapat diisi
dengan Firman pengajaran/ cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang
sanggup menyucikan dan menyempurnakan. Semoga kita
dapat mengerti.
Orang yang sombong apalagi yang kaya dan pandai, tidak dapat menerima
Firman pengajaran. Mungkin mereka dapat menerima Firman penginjilan
sebab Yesus menebus dosa sehingga mereka diselamatkan, tetapi untuk
Firman pengajaran, orang yang pandai/kaya dan merasa dipakai oleh
Tuhan, tidak dapat menerima bahkan dapat menghina Firman pengajaran.
Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam srt Ibrani, Firman pengajaran adalah Firman yang lebih tajam
dari pedang bermata dua dan ini amat menyakitkan bagi daging. Itu
sebabnya orang yang kaya, yang pandai tidak mau menerima Firman
pengajaran sebab sudah merasa enak, untuk apa ditusuk?
2 Korintus 4 : 7- 9
7. Tetapi harta ini
kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang
melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
8. Dalam segala hal
kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus
asa;
9. kami dianiaya,
namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak
binasa.
Jika kita merasa sebagai tanah liat, maka kita mau
diisi dengan harta.
Apa arti dari harta yang diisi di dalam bejana tanah liat?
1 Korintus 4 : 3-4
3. Jika Injil
yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa,
4. yaitu orang-orang
yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Harta itu adalah injil
tentang kemuliaan Kristus yang adalah Wujud Allah = Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Firman pengajaran.
Inilah harta yang dapat diisi di dalam bejana tanah liat, artinya kalau
kehidupan itu mau duduk di tanah, sekalipun memiliki kekayaan, ijazah
tetapi kalau mau mengaku bahwa kehidupan itu tidak dapat berbuat
apa-apa. Betapa lebih sombongnya kita, jika kita tidak memiliki apa-apa
tetapi menolak Firman pengajaran ini atau kita mengantuk di saat
mendengarkan Firman dan ini bukanlah tanah liat tetapi batu. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari, sekarang ini jangan hanya kegerakan hujan
awal: sudah
selamat dan hidup benar dan menjadi senjata kebenaran supaya tidak
disesatkan dan kita benar-benar terpelihara mulai di dunia sampai di
surga
Sesudah itu masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir dengan
merendahkan diri = saya hanyalah tanah liat, tetapi mau diisi dengan
harta/ mau menerima Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua/ injil tentang kemuliaan Kristus.
Jika bejana
tanah liat ini diisi dengan Firman pengajaran, maka hasilnya:
- 2 Korintus 4 : 8-9
8. Dalam segala hal kami
ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
9. kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun
tidak binasa.
= Kita
menerima kekuatan yang melimpah-limpah dari Tuhan sehingga kita menjadi
kehidupan Kristen yang tahan banting.
Bejana dari tanah liat ini tidak tahan
banting, jangankan dibanting, dijepit saja sudah retak.
Contoh: bejana tanah liat
dihias dengan diberi lukisan yang indah. Lukisan yang indah = ijazah.
Kemudian diberi manik-manik = harta yang melimpah. Jadi perhiasan dari
tanah liat ini sudahlah lengkap. Kemudian dijatuhkan, tentu akan pecah.
Inilah tanah liat yang tidak tahan banting.
Berapa banyak orang pandai yang bunuh diri. Untuk
melawan dosa, berapa banyak orang yang pandai, yang justru
berselingkuh. Bejana tanah liat ini tidak tahan banting jika melawan
dunia, hanya bejana tanah liat yang diisi dengan Firman pengajaran yang
tahan banting, artinya:
- Tidak merasa kecewa di saat menghadapi pencobaan
yang berat
- Tidak merasa bangga di saat menghadapi keberhasilan.
Ada orang yang tahan banting ketika ia menghadapi pencobaan. Ia tidak
merasa kecewa, tetapi pada waktu ia dipuji, ia jatuh sebab merasa
bangga karena merasa hebat.
- Tidak dapat binasa oleh maut = hidup kekal.
Inilah kekuatan dari bejana tanah liat yang diisi dengan Firman
pengajaran.
Itu sebabnya, biarlah kita bersekutu dengan Yesus sebagai Roti
Kehidupan agar:
- Kita tergembala sehingga kita dapat hidup benar dan
menjadi senjata kebenaran = injil keselamatan
- Bejana tanah liat harus diisi dengan Firman
pengajaran sehingga kita dapat tahan banting dan hasilnya kita
mendapatkan kekuatan yang melimpah.
- Ibrani 4 : 12 -13
12. Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata
dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.
13. Dan tidak
ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.
= Kita
mengalami penyucian oleh Firman bagaikan kita ditusuk.
Istilah menusuk = menyucikan. Dimulai darimana penyucian ini? Tadi
dikatakan pertimbangan dan pikiran hati.
Jadi penyucian ini dimulai dari :
perut hati yang
merupakan sumber dari segala dosa/ gudangnya dosa.
Hakim-hakim 3 : 16 - 17, 21-22
16. Dan Ehud
membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta,
disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
17. Kemudian ia
menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang
yang sangat gendut.
21. Kemudian
Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal
paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
22. sehingga
hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang itu,
sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia
melalui pintu belakang.
Raja Ehud suka upeti/suka uang = terikat akan
uang.
Perut gendut = kehidupan yang terikat akan uang = di dalamnya menyimpan
lemak.
Apa arti dari lemak? Lemak
ini milik Tuhan yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus. Imamat
3 : 16 – 17
16. Imam
harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa
korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah
kepunyaan Tuhan.
17. Inilah suatu
ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat
kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah.”
Inilah penyucian hati yang menimbun lemak yang
harus ditusuk/ disucikan sehingga kita dapat mengeluarkan lemak/
mengembalikan milik Tuhan. Kita jangan membiarkan lemak ini tersembunyi
= jangan dosa mencuri milik Tuhan tersembunyi di dalam perut hati
seperti Yudas, sebab satu waktu Yudas menggantung dirinya dan ia
terjatuh sehingga perutnya terobek dan isinya terburai keluar = tidak
ada pengampunan lagi = binasa.
Lebih baik sekarang ini dimulai dari saya sebagai gembala, daripada
perut gendut akan dirobek dan binasa seperti Yudas, lebih baik sekarang
ini kita ditusuk oleh Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua
agar kita dapat mengeluarkan lemak/ mengembalikan persepuluhan dan
persembahan khusus kepada Tuhan.
Mengembalikan milik Tuhan yaitu memberikan persepuluhan dan persembahan
khusus dan ini bagaikan kita membakar lemak dan akan menghasilkan bau
yang menyenangkan di hadapan Tuhan sehingga kita menyenangkan Tuhan.
Inilah adalah rumus kerajaan surga yang tidak dapat diganggu gugat.
Kalau kita menyenangkan Hati Tuhan, maka Tuhan
pasti akan menyenangkan hati kita sebab tidaklah
mungkin Tuhan akan menyengsarakan kita. Jangan seperti Yudas dan Eglon
yang lemaknya juga keluar tetapi mereka sudah binasa sebab selama itu,
mereka menimbun lemak sehingga berbau busuk. Kita jangan menimbun
lemak, sebab kalau menimbun, maka itu berarti kita terikat akan uang =
pencuri. Semoga kita dapat mengerti.
Mari kita merendahkan diri, sebab kalau
persoalan persepuluhan, kita tidak dapat merendahkan diri, maka kita
tidak dapat memberikan kembali kepada Tuhan. Saya selalu mengatakan,
kalau saudara mendengarkan Firman Tuhan dan berkata bahwa persepuluhan
itu tidak dapat saudara lakukan, sebab gaji yang saudara dapatkan itu
karena saudara bersekolah yang tinggi, itu sebabnya saudara mendapatkan
gaji yang besar. Untuk ini, maafkan kalau saya katakan, lebih baik
saudara jangan memberikan persepuluhan, sebab Tuhan tidak membutuhkan
uangnya, tetapi Tuhan membutuhkan pengakuan dari kita bahwa:
- Kita hidup dari kemurahan Tuhan
- Kita menjadi milik Tuhan. Ini saja yang Tuhan
butuhkan, supaya kita tidak disesatkan dan menjadi milik dari yang lain.
Maafkan juga bagi yang menghasilkan pendapatan yang haram/yang tidak
sesuai dengan Firman. Pendapatan saudara itu jangan saudara
perpuluhkan, sebab itu bukan merupakan lemak yang berbau harum = yang
mengotori milik Tuhan dan tidak akan diterima oleh Tuhan. Sekali lagi,
Tuhan tidak membutuhkan uangnya, tetapi penyuciannya demi kehidupan
kita sendiri.
mulut
Penyucian dimulai dari hati/akar,
sedangkan buahnya ada di mulut.
Mazmur 149 : 1, 6
1. Haleluya!
Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah
orang-orang saleh.
6. Biarlah
pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang
bermata dua di tangan mereka,
Kalau ada pedang bermata dua di tangan, maka
terjadi penyucian pada kerongkongan/ mulut/ lidah. Hati/ akar sudah
disucikan dari keterikatan akan uang sehingga kita dapat menyembahkan
lemak yang berbau harum dan menyenangkan Hati Tuhan dan Tuhan juga akan
menyenangkan hati kita.
Tetapi penyucian ini terus berlanjut sampai pada buah yaitu penyucian
di kerongkongan. Kalau ada pedang di tangan/ dipraktekkan, maka pasti
kerongkongan disucikan.
Penyucian mulut ini dimulai dari tidak ada
dusta sampai mulut tidak salah dalam perkataan. Yakobus
3 : 2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Berarti seluruh hidupnya sudah sempurna.
Coba kita bandingkan tubuh kita ini, bagian mana yang paling berdosa?
Tangan berdosa karena menampar dlsbnya, tetapi jika dibandingkan dengan
mulut, maka lebih banyak mulut yang berdosa. Itu sebabnya mulut ini
harus ditusuk sehingga tidak salah lagi dalam perkataan, berarti
seluruh tubuh sudah tidak ada salah lagi = sempurna.
Tidak salah dalam perkataan ini ditulis di dalam Mazmur 149 maupun di
dalam ktb Wahyu sebab hanya mengeluarkan satu bahasa.
Mazmur 149 : 1, 9
1. Haleluya!
Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah
orang-orang saleh.
9. untuk
melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah
semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!
Jika Yesus datang, benar-benar serentak
seperti suara desau air bah yang berseru Haleluya.
Inilah penyucian:
- Kita diisi dengan Firman pengajaran sehingga ada
kekuatan/ kita tahan banting sampai tidak binasa/ tidak dikuasai oleh
maut
- Penyucian hati = lemak harus dikeluarkan
- Mulut disucikan sampai hanya berseru Haleluya =
menyembah Tuhan = tidak salah dalam perkataan.
Wahyu 19 : 6 – 7
6. Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena
Tuhan, Allah kita, yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Inilah kegerakan
Roh Kudus hujan akhir dengan tiga kali pemecahan roti.
- Pemecahan roti yang pertama --> lima roti = Firman
penginjilan. Kita selamat tetapi harus tergembala supaya tidak
disesatkan.
- Pemecahan roti yang
kedua --> tujuh roti = kita menerima Firman pengajaran yang benar/
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan perut
hati kita sampai pada kerongkongan/ mulut tidak salah dalam perkataan =
sempurna dan tidak disesatkan oleh apapun juga.
- Markus 8 : 14
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa
membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
Dari pemecahan lima roti, kemudian tujuh roti dan
yang ketiga pemecahan satu roti. Satu roti yang
dipecah-pecahkan,menunjuk pada perjamuan suci.
Jadi,
sudahlah lengkap:
- Ada Firman penginjilan = kita bersekutu dengan Yesus.
- Ada Firman pengajaran
- Perjamuan suci.
1
Korintus 10 : 16 - 17
16.
Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur,
adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita
pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
17.
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu
tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Jadi
praktek dari bersekutu dengan Yesus sebagai Roti Kehidupan yaitu
lewat perjamuan suci. Jika kita sudah menjadi sempurna dan menjadi
Mempelai Wanita, tidak akan ada gunanya jika kita tidak bertemu
dengan Mempelai Pria Surga. Inilah kegunaan dari perjamuan suci.
Apa
yang menjadi hasil
dari perjamuan suci?
- Ay 17 = kita
dapat menjadi satu tubuh.
Ada banyak suku, bahasa, status sosial, pandai,
bodoh dll, tetapi lewat perjamuan suci, kita dapat menjadi satu
tubuh/tidak tercerai berai, dan dimulai:
- Nikah/ suami dan isteri lewat perjamua suci, menjadi
satu tubuh. Jangan suami dan isteri di gereja menikmati perjamuan suci,
tetapi di rumah bertengkar.
- Dalam penggembalaan, sekalipun kita berbeda-beda,
tetapi lewat perjamuan suci, kita dapat menjadi satu tubuh.
Jika kehidupan kita benar-benar:
- menerima injil keselamatan,
- hidup benar sehingga menjadi senjata kebenaran
- digembalakan dan menerima pengajaran
- disucikan
maka tidaklah sulit untuk menjadi satu tubuh = menjadi sempurna.
- Antar penggembalaan, sampai nanti
- Kesatuan tubuh secara internasional, yaitu Israel dan
kafir menjadi satu tubuh = sempurna.
Inilah perjamuan suci yang menyatukan Tubuh Kristus.
Efesus 2 : 13 – 16
13. Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
14. Karena Dialah
damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang
telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
15. sebab dengan
mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi
satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera,
16. dan untuk
memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib,
dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Salib = Darah Yesus yang ampuh sebab dapat
merobohkan tembok pemisah/ tembok perseteruan antara Israel dengan
kafir menjadi satu tubuh. Apalagi kesatuan di dalam nikah, bagaimana
mungkin Darah Yesus tidak dapat menyatukan? Kalau tidak dapat
menyatukan, itu karena kekerasan hati.
Apa yang menjadi tembok pemisah/ perseteruan? yang
menjadi tembok pemisah/perseteruan adalah kebenaran diri sendiri
dan ini yang harus dirobohkan di hari-hari ini, sebab ini merupakan
tembok pemisah yang sangat kuat. Orang berdosa
membenarkan diri sendiri dengan cara menyalahkan orang lain sampai
menyalahkan Tuhan.
Di saat kita mengangkat perjamuan suci/ makan minum perjamuan suci,
mari kita bertekad dan dimulai dari saya untuk memeriksa diri (jangan
memeriksa orang lain) kalau masih ada tembok pemisah di dalam nikah, di
dalam penggembalaan, di dalam antar penggembalaan, kita mengaku bahwa
kitalah yang bersalah, maka kita dapat menyatu sebab kita sudah
merobohkan kebenaran diri sendiri. Semoga kita dapat mengerti.
- Yohanes 6 : 56
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Satu roti yang dipecah-pecahkan untuk menjadikan
kita menjadi satu tubuh dengan Yesus yaitu menjadi
satu tubuh dengan Yesus sebagai Kepala = penyembahan/ leher.
Di dalam perjamuan suci, kalau kita tidak keras hati tetapi
sungguh-sungguh melihat dosa kita, melihat Yesus di atas kayu salib
sehingga hati kita melembut dengan berkata bahwa ‘diriku-lah yang
bersalah’ maka langsung ada hubungan
dengan Kepala = langsung dapat menyembah Tuhan.
Tetapi selama kita keras hati, maka kita tidak dapat menyembah Tuhan
sebab kering. Seperti perempuan Kanani waktu anaknya sakit, tetapi ia
berkata kepada Tuhan : ‘tolonglah aku’, bukan ‘tolonglah anakku’.
Anakku menjadi seperti ini, sebab akulah yang bersalah. Inilah hubungan
dengan Yesus sebagai Kepala dan pastilah kita dapat menyembah Tuhan.
1 Petrus 5 : 6
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Penyembahan = kita mengulurkan tangan kepada
Tangan Tuhan yang Kuat dan Tuhan juga akan mengulurkan Tangan-Nya yang
Kuat dan penuh kuasa untuk menjamah/memegang kita.
Matius
8 : 14
Setibanya
di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena
sakit demam.
Demam:
- Penyakit secara jasmani. Kalau saudara menderita penyakit
jasmani, Tuhan siap menjamah.
- Tidak panas tetapi juga tidak dingin = suam-suam dan ini
merupakan penyakit secara rohani yang lebih berbahaya daripada penyakit
secara jasmani.
Keadaan
suam-suam
ini seperti keadaan dari jemaat Laodikia yang berarti
tidak setia dan juga tidak berkobar-kobar lagi di dalam pelayanan
dan ini seperti muntah di hadapan Tuhan = jatuh dalam kenajisan.
Demam ini terjadi karena ada infeksi/
ada sesuatu yang tidak beres.
Mari!
Sekarang ini mungkin saudara mengalami infeksi secara keuangan,
infeksi di dalam nikah dan buah nikah, tetapi lewat pemecahan roti
yang pertama, kedua dan ketiga khususnya perjamuan suci, akan ada
uluran Tangan Tuhan untuk membereskan semua yang tidak beres.
1
Petrus 5 : 6
Karena
itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.
Tuhan
mengulurkan Tangan yang Kuat untuk mengangkat/ meninggikan kita.
apa yang sudah merosot/ yang sudah tenggelam seperti Petrus yang
menulis tentang dirinya sendiri yang pernah tenggelam, tetapi ia
beruntung sebab ia ditarik oleh Tuhan.
Sekalipun
sekarang ini kita masih berada di bawah, tetapi kita harus terus
menerus berada dalam:
- Pemecahan roti yang pertama = kita selamat, hidup benar dan
menjadi senjata kebenaran, kita tergembala.
- Pemecahan roti yang kedua = penyucian sampai mulut hanya dapat
berseru Haleluya.
- Pemecahan roti yang ketiga = penyembahan = kesatuan tubuh dengan
Kepala --> kita ditinggikan bukan hanya di dunia tetapi nanti satu
waktu jika Yesus datang kembali yang kedua kalinya, kita akan
ditinggikan bersama dengan Dia di awan-awan yang permai. Masuk dalam
pelabuhan damai/kerajaan seribu tahun damai kemudian masuk kerajaan
surga yang kekal. Tidak ada yang tenggelam di lautan dunia dan juga
tidak ada yang tenggelam di lautan neraka sebab kita semua dipegang
oleh Tangan Tuhan.
Tuhan
memberkati.1