Kita
tetap akan membahas Matius 24, yang menunjuk pada penghukuman TUHAN
atas dunia yang terjadi pada saat kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya. Dunia berserta isinya akan hancur oleh api penghukuman dari
TUHAN dan yang lazim disebut dengan kiamat. Itu sebabnya kita
mempelajari Matius 24 ini dengan sungguh-sungguh, supaya kita tidak
ikut masuk dalam penghukuman dari TUHAN bersama dengan dunia ini.
Matius
24 : 1, 2,
pandangan
terhadap ibadah yang tua/yang jasmani.
1.
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
2.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub
memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
Sudahlah
jelas, murid-murid yang mewakili orang Israel. Jadi, ibadah dari
orang Israel, hanya memegahkan/membanggakan bait ALLAH yang
jasmani/perkara-perkara yang jasmani.
Di
dalam injil Yohanes 2, dituliskan, kalau ibadah itu hanya memegahkan
dan puas dengan perkara-perkara yang jasmani/berkat-berkat yang
jasmani, maka ibadah itu adalah ibadah taurat. Yohanes
2 : 19 - 21,
19.
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20.
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?"
21.
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.
46
--> saya sering mengatakan bahwa: Angka 4, menunjuk pada dua loh
batu yang pertama yang berisi dengan empat hukum dan angka 6,
menunjuk pada dua loh batu yang kedua, yang berisi enam hukum =
hukum taurat. Jadi, ibadah yang hanya memegahkan perkara-perkara
jasmani yaitu hanya puas dengan perkara-perkara jasmani =
senilai/sama dengan ibadah sistim taurat. Semoga kita dapat mengerti.
Ibadah
dengan sistim taurat ini, terlihat tersusun rapi oleh
peraturan-peraturan manusia, menejemen juga diatur dengan rapi -->
semuanya rapi seperti batu yang tersusun dengan rapi. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati, sebab banyak orang hanya puas dengan gedung
gereja, dengan uang dllnya, diatur sedemikian rupa tetapi tidak
memiliki nilai rohani yaitu kebenaran, apalagi kesempurnaan dan
inilah ibadah taurat.
Galatia
3 : 11
Dan
bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena
melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar
akan hidup oleh iman."
Tidak
ada orang yang dapat melakukan seluruh hukum taurat sehingga tidak
dapat menjadi benar, apalagi menjadi sempurna dan ini berarti akan
tetap binasa bersama dengan dunia.
Ibrani
10 : 1
Di
dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang
akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.
Karena
itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus
dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang
datang mengambil bagian di dalamnya.
Jadi,
sudah jelas! ibadah sistim taurat tidak membenarkan/tidak dibenarkan
dan juga tidak ada kesempurnaan dan ini berarti tetap binasa bersama
dengan dunia. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
kembali ke Yohanes 2 --> YESUS mengatakan: "Rombak
Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
Tiga
hari ini menunjuk pada kematian TUHAN/Korban Kristus. Sebab YESUS
mengetahui, ibadah yang hanya membanggakan hal yang jasmani/ibadah
taurat, tidak akan membawa kepada kebenaran dan juga tidak membawa
kepada kesempurnaan.
Ay
21, Tubuh-Nya Sendiri --> YESUS harus rela mati di kayu salib
untuk merombak ibadah sistim taurat menjadi ibadah sistim kemurahan.
Jadi, angka tiga berarti Korban Kristus = kemurahan --> Korban
Kristus senilai dengan kemurahan yaitu pembangunan Tubuh Kristus/bait
ALLAH yang rohani. Ini yang harus kita perhatikan dihari-hari ini
yaitu kepada bait ALLAH yang rohani, sebab di dalam pembangunan Tubuh
Kristus/bait ALLAH yang rohani di mana bangsa kafir dapat masuk ke
dalamnya. Sebab kalau dengan sistim taurat, bangsa kafir tidak dapat
masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus sehingga ibadah sistim
kemurahan adalah sistim yang cocok bagi bangsa kafir.
Tanda
dari ibadah sistim kemurahan adalah:
- 2 Korintus 4 : 1
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini.
Karena itu kami tidak tawar hati.
Tidak tawar hati = tidak
kecewa dan berputus asa sehingga meninggalkan
ibadah pelayanan = tidak pernah meninggalkan ibadah pelayanan. Sebab
sebagai bangsa kafir, jika dapat melayani TUHAN, maka semua itu hanya
karena kemurahan Hati TUHAN dan selama kita mengakui bahwa kita dapat
beribadah dan melayani TUHAN, maka kita tidak akan pernah meninggalkan
ibadah pelayanan sampai pembangunan Tubuh Kristus selesai/sempurna dan
akan menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Orang yang mudah tersandung, kecewa dan putus asa itu karena merasa
berjasa. Itu sebabnya kita juga harus berhati-hati, sebab lawan dari
rasa kecewa adalah rasa bangga. Jadi, merasa tidak bangga adalah ibadah
sistim kemurahan; sebab kalau merasa bangga, akan menuntut hak seperti
Korah yang bangga karena ia juga sama-sama berasal dari bani Kehat
seperti Musa sehingga ia menuntut hak dan ia binasa. Mari! tidak kecewa
dan juga tidak merasa bangga adalah ibadah sistim kemurahan.
- Roma 12 : 1, 2
1. Karena itu, saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kita dapat mempersembahkan
tubuh/kehidupan kita kepada TUHAN. Jadi,
ibadah sistim kemurahan itu, dimulai dari mempersembahkan
tubuh/kehidupan kita kepada TUHAN yang dimulai dengan mempersembahkan
yang terkecil terlebih dahulu yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Persepuluhan ini merupakan pengakuan bahwa kita
dipelihara oleh TUHAN = kita hidup dari kemurahan TUHAN. Sekalipun kita
memiliki ijazah, memiliki perusahaan, memiliki gaji, tetapi begitu kita
menerima gaji, mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka kita
mengaku bahwa kita hidup dari kemurahan Hati TUHAN. Saya berulang kali
mengatakan, kalau kita tidak mengakui bahwa kita dipelihara oleh TUHAN,
maka tidak ada gunanya memberikan persepuluhan itu; sebab TUHAN tidak
membutuhkan uang. Yang TUHAN butuhkan adalah pengakuan kita. Apalagi
kita sebagai bangsa kafir, sebab di luar kemurahan TUHAN, maka bangsa
kafir akan binasa. Dasar dari persepuluhan adalah kebenaran, sebagai
contoh: jika kita mendapatkan berkat seratus, maka persepuluhan dari
seratus adalah sepuluh.
Persembahan khusus adalah persembahan suka rela dan
ini adalah ucapan syukur bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN = hidup
dari kemurahan TUHAN. Arah dari persembahan khusus adalah pembangunan
tabernakel/pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.Waktu Musa
diperintahkan oleh TUHAN untuk membuat tabernakel, maka langkah
pertama, TUHAN katakan untuk mengumpulkan persembahan
khusus/persembahan dari orang-orang yang terdorong hatinya/yang rela
hatinya. Jadi, dasar dari persembahan khusus adalah kerelaan/tidak
dapat ditargetkan harus memberi berapa. Sebab kalau ditargetkan, tentu
akan ada orang yang bersungut-sungut, sebab yang ditentukan/ditargetkan
itu berbeda-beda sehingga semuanya tidak akan ada gunanya. Sekali lagi,
bukan uangnya, dan arah dari persembahan khusus adalah pembangunan
tabernakel/pembanguan Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi, ibadah sistim kemurahan --> memiliki
persembahan sampai dapat mempersembahkan seluruh hidup kita kepada
TUHAN yang dimulai dari:
- yang terkecil yaitu persembahan persepuluhan dan
persembahan khusus, kemudian
- mempersembahkan seluruh hidup kepada TUHAN sebagai
persembahan yang hidup. Jadi syarat dari mempersembahkan tubuh adalah
tubuh yang hidup.
Waktu bangsa Israel membawa binatang untuk dipersembahkan, maka mereka tidak
boleh membawa binatang yang mati, atau setengah mati
bahkan yang pingsan.
Hidup = dikuasai oleh Roh.Kudus, sehingga
dapat menjadi aktif dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan.
Tubuh yang kudus = dikuasai oleh Firman terutama oleh
Firman pengajaran sehingga tidak tercemar oleh dosa.
Tubuh yang berkenan kepada TUHAN = dikuasai oleh kasih
yaitu taat dengar- dengaran.
Inilah ibadah sistim kemurahan yaitu dapat mempersembahkan seluruh
kehidupan kita kepada TUHAN yaitu:
- dimulai dari mempersembahkan sepersepuluh dan
persembahan khusus
- dapat mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan = yang taat dengar-dengaran kepada TUHAN. Ini merupakan
kunci yaitu sampai dapat taat dengar-dengaran sehingga kita diakui oleh
TUHAN --> inilah Anak-Ku Yang Ku-kasihi, kepada Nya Aku berkenan,
dengarkanlah Dia.
Sekali lagi, ukuran keberhasilan dari melayani TUHAN itu bukan
diukur dari pemakaian TUHAN seperti membuat mujizat dllnya, tetapi
diukur dari ketaatan --> Matius 7 : 21, 22
21. Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22. Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
Kehendak Bapa-Ku = taat dengar-dengaran. Jika ukuran
keberhasilan dari melayani TUHAN yang diukur, ini berarti TUHAN tidak
adil, sebab ada yang dipakai untuk membersihkan gereja, ada yang
menyampaikan Firman TUHAN. Kemudian ada yang dipercayakan oleh TUHAN
sepuluh orang domba, ada yang sepuluh ribu domba dan ini dianggap
berhasil, sedangkan yang sepuluh orang domba, tidak berhasil sebab
berada di desa --> bukan seperti ini. Tetapi ukuran dari
keberhasilan itu adalah taat dengar-dengaran, sebab ketaatan inilah
yang akan membuka pintu surga dan jika pintu surga terbuka, berarti
pintu-pintu yang lain juga pasti akan terbuka.
Mari! Dihari-hari ini kita mempersembahkan tubuh kepada TUHAN sampai
kita menjadi taat dengar-dengaran. Ujian bagi bangsa Israel pada waktu
Musa naik ke atas gunung dan ia tidak turun-turun, kemudian bangsa
Israel mencopot anting-anting = mereka menjadi tidak taat karena
menyembah berhala.
Begitu juga istilah 'Musa tidak turun' = YESUS belum datang kembali
kedua kalinya = ujian ketaatan bagi kita. Dan untuk ini banyak yang
tidak berhasil = banyak yang gugur.
Ay 22 --> pada hari terakhir,
banyak orang yang tidak berhasil di dalam ujian
ketaatan. Keberhasilan dalam pelayanan adalah taat dengar-dengaran
kepada Firman pengajaran yang benar = ukuran kita adalah Firman. Jika
tidak cocok dengan Firman, kita jangan menuruti, sebab tidak akan ada
gunanya sekalipun dipuji oleh orang sebab dahsyat, tetapi kalau tidak
sesuai dengan Firman pengajaran yang benar, maka TUHAN katakan
'enyahlah' = tidak diakui oleh TUHAN.
Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus sungguh-sungguh serius dan
biarlah dengan ketaatan = kita mempersembahkan tubuh yang berkenan
sehingga pintu surga terbuka dan pintu-pintu di dunia juga akan terbuka
bagi kita.
Bagi kaum muda, saudara jangan mempersulitkan diri di dalam dunia yang
sudah sulit ini. Apa yang dimaksud dengan mempersulit diri? Tidak taat,
ini yang mempersulit diri di dalam dunia yang sudah sulit, tetapi kalau
saudara taat dengar-dengaran = pintu akan terbuka lebar-lebar. Semoga
kita dapat mengerti.
- Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.
Jika menjadi serupa dengan dunia, akan dihukum
oleh TUHAN bersama dengan dunia. Jadi, tanda ibadah sistim kemurahan
yang ketiga adalah mengalami pembaharuan/keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia yang rohani.
Kalau taurat, tidak akan ada pembaharuan sebab
hanya diatur begini dan begitu supaya terlihat baik dan rapi -->
hanya terlihat luarnya saja yang masuk ke gereja tetapi tidak terjadi
pembaharuan. Tetapi kalau sistim kemurahan TUHAN --> YESUS mati,
tetapi IA bangkit, demikian juga dengan kita ? kita mati dan bangkit
dalam hidup yang baru yaitu dari manusia daging menjadi manusia yang
rohani bahkan satu waktu menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS.
Pembaharuan
ini dimulai dari:
- hati/pembaharuan hati, jangan seperti
dunia tetapi pembaharuan hati yang tulus. Waktu TUHAN YESUS selesai
dibaptis oleh Yohanes Pambaptis, begitu IA keluar dari air, maka
turunlah Roh.Kudus bagaikan burung merpati berada di atas-Nya. Merpati
ini adalah gambaran dari ketulusan --> tulus seperti merpati. Kalau
hati dari dunia adalah cerdik seperti ular, tetapi hati dari anak-anak
TUHAN harus tulus seperti merpati. Sebab jika hati tulus, maka TUHAN
memberikan kepekaan supaya dapat membedakan, terutama dimulai dari seorang
gembala menerima karunia untuk menimbang roh. Itu sebabnya kalau kita
memiliki hati yang tulus dan tidak munafik, ada iri hati, ada
kepahitan, maka TUHAN akan memberikan kepekaan sehingga kita dapat membedakan
mana pengajaran yang benar dan mana
pengajaran yang palsu.
Saya teringat salah satu khotbah dari alm.bpk.pdt
Pong --> kalau satu saat kepekaan itu bertambah, maka bukan dari
kata-katanya saja kita dapat membedakan, tetapi orang itu berjalan
melewati kita saja, pori-pori kita dapat terbuka sehingga kita dapat
mengetahui pengajaran dari orang tersebut tidaklah benar. Sekarang ini
baru lewat mendengar saja.
Jika kita sudah dapat membedakan pengajaran yang benar dan yang palsu,
maka kita juga dapat membedakan pelayanan yang benar dan yang palsu.
2
Tawarikh 12 : 8
Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka
tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada
kerajaan-kerajaan duniawi."
Ada seseorang yang diistilahkan sebagai wakil
gembala dari sebuah gereja yang memiliki ribuan sidang jemaat. Satu
waktu, setelah ia mendengarkan Firman pengajaran, kemudian ia bersaksi
--> dulu saya berpikir Firman pengajaran ini eksklusif dan
aneh-aneh, tetapi setelah bapak menyampaikan Firman pengajaran dan
sesudah beberapa kali saya mendengarkan, kemudian saya berkata, tidak
ada yang aneh dari Firman pengajaran ini dan saya dapat menerimanya.
Kemudian ia mulai bercerita --> benar pak! Saya belum dapat
membedakan, sekalipun saya melayani ribuan jemaat, semuanya saya
tangani, dimulai dari musik dlsbnya, hanya saya tidak berkhotbah.
Tetapi kemudian saya bertanya --> saya ini melayani TUHAN atau
melayani gembala saya/manusia? Saya terkejut mendengarkan ia berkata
seperti itu. Itu sebabnya, kalau kita sudah memiliki hati yang tulus,
maka kita dapat membedakan pengajaran yang benar dan pengajaran yang
tidak benar.
Demikian juga dengan apa yang dikatakan oleh alm.bpk.pdt Totaijs,
beliau mengatakan, kalau orang sudah menyamakan semua pengajaran, maka
ia sudah mulai disesatkan. Untuk ini harus ada ketegasan sehingga ia
dapat membedakan mana tahbisan/pelayanan yang benar dengan
tahbisan/pelayanan yang tidak benar.
Setelah itu, di dalam Roma 12, dapat membedakan
mana yang baik, mana yang berkenan kepada ALLAH dan yang sempurna
--> dapat membedakan sesuatu yang baik dan yang
jahat sehingga kita tidak berbuat jahat sampai kita menjadi sempurna.
Saya permisi berbicara --> kalau gembala/hamba
TUHAN, anak-anak TUHAN tidak dapat membedakan pengajaran dan tahbisan
yang benar dengan pengajaran dan tahbisan yang palsu, sudah dapat
dipastikan, kehidupan itu juga tidak dapat membedakan mana yang benar
dan mana yang tidak benar seperti orang di Niniwe yang tidak dapat
membedakan mana tangan kanan dan mana tangan yang kiri, sekalipun ini
jelas berbeda. Akibatnya perbuatan dosa mereka membumbung tinggi keatas
untuk dihukum oleh TUHAN. Itu sebabnya pembaharuan hati itu penting
yaitu menjadi hati yang tulus sehingga dapat membedakan mana pengajaran
dan tahbisan yang benar dan mana pengajaran dan tahbisan yang palsu.
Ada orang yang berkata bahwa berdusta demi kebaikan itu
tidak mengapa --> ini adalah orang yang tidak dapat membedakan
mana yang dosa dan mana yang tidak. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati dan mohon kepada TUHAN agar mendapatkan hati yang tulus
sehingga kita dapat membedakan pengajaran dan tahbisan yang benar dan
yang tidak benar, sebab ini merupakan cikal bakal/awal.
Jika ini bisa, maka semuanya juga bisa dan:
- kita tidak akan terperosok
- kita tidak akan tersesat dan
- tersandung. Kita tidak mengeksklusif/mengkhususkan diri
--> tidak! Tetapi ini yang menentukan nasib kita. Semoga kita dapat
mengerti.
- Sesudah pembaharuan hati, maka selanjutnya adalah pembaharuan mulut --> Matius 21 : 16
lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang
dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum
pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu
Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Apa yang dari hati, keluar di mulut. Kalau hati
tulus seperti bayi, maka mulut juga akan seperti bayi. Sebab hati yang
tulus = hati dari bayi yang masih polos. Inilah pembaharuan mulut
sehingga mulut kita seperti mulut bayi yang hanya untuk memuji dan
menyembah TUHAN.
Bagaimana cara seorang bayi memuji dan menyembah TUHAN, sebab bayi
tidak dapat menyanyi? Lewat menangis dan untuk kita sekarang, kita
menyembah TUHAN dengan hancur hati = mengaku bahwa saya sebagai bangsa
kafir yang tidak layak dan tidak mampu, tetapi hanya hidup dari
kemurahan TUHAN.
Kalau kita dapat menyembah TUHAN dengan hancur hati, maka akan menarik
hadirat TUHAN datang/tahta TUHAN ada ditengah-tengah kita.
Yesaya
57 : 15
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia,
yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku
bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati
orang-orang yang remuk.
Remuk
hati = hancur hati. Sekali lagi, jika kita dapat menyembah TUHAN
dengan:
- hancur hati
- mengaku tidak layak dan tidak mampu
- hanya hidup dari kemurahan Hati TUHAN, maka maka menarik
hadirat TUHAN/menarik tahta TUHAN ada ditengah-tengah kita sekalian.
Di
dalam Yesaya 6 'dimana ada Tahta TUHAN, maka di situ ada Ujung
Jubah TUHAN' --> Yesaya
6 : 1,
Dalam tahun matinya raja Uzia aku
melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan
ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Ujung
Jubah TUHAN = kuasa dan kemurahan TUHAN dan untuk sekarang berarti
bagaikan uluran Tangan TUHAN.
Apa
kegunaan dari Ujung Jubah TUHAN/kemurahan dan kuasa TUHAN?
Di
bagian atas disebutkan 'memenuhi bait suci'
Bait
suci = kita sekalian.
Bait
suci yang rohani = Tubuh Kristus.
Jadi
arti dari Ujung Jubah memenuhi bait suci adalah:
- melindungi dan memelihara kehidupan kita/gereja
TUHAN/anak-anak TUHAN dari segala celaka mara bahaya dan
kesulitan-kesulitan. Sekarang ini banyak orang
yang mengeluh bahwa keadaan sangat sulit, siapa yang mampu bertahan?
Yang mampu bertahan adalah kehidupan yang dilingkupi oleh Ujung Jubah
TUHAN dan jika kita menjadi Tahta TUHAN/selalu hancur hati.
Mari! kita banyak menyembah TUHAN dihari-hari ini supaya kita dapat
hancur hati = selalu mengaku bahwa kita hanya hidup dari kemurahan
TUHAN sehingga kita menjadi Tahta TUHAN = ada Ujung Jubah yaitu kuasa
TUHAN yang dapat melindungi dan memelihara kita dari segala kesulitan
dan mara bahaya = dari krisis di dunia ini. Sebab kita tidak dapat
berbuat apa-apa dalam menghadapi segala masalah, tetapi hanya memohon
supaya ada Ujung Jubah TUHAN. Itu sebabnya, sekarang ini kita pegang
Ujung Jubah TUHAN sebab hanya ini yang dapat menolong kita.
- Markus 5 : 25 - 29
25. Adalah di situ seorang
perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26. Ia telah berulang-ulang
diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang
ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya
keadaannya makin memburuk.
27. Dia sudah mendengar
berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia
mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28. Sebab katanya: "Asal
kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
29. Seketika itu juga
berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh
dari penyakitnya.
Ujung Jubah TUHAN/kuasa kemurahan TUHAN untuk
menolong kita dari perkara-perkara jasmani yang sedang merosot bahkan
menjadi lebih buruk. Mungkin
kesehatan semakin memburuk seperti ibu yang sakit pendarahan, sudah
banyak yang ia keluarkan bagi tabib, tetapi ia ditunggu untuk menjamah
Ujung Jubah TUHAN. Pendarahan ini terjadi karena ada pembuluh darah
yang pecah. Itu sebabnya, sekarang ini mari! kita mohon untuk menjamah
Ujung Jubah TUHAN.
- Markus 5 : 33, 34,
33. Perempuan itu, yang menjadi
takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas
dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus
memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34. Maka kata-Nya kepada
perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.
Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Ay 33 --> inilah pengakuan dosa yang diakui
kepada YESUS. Hidupnya mengalami pendarahan selama duabelas tahun
sehingga berbau busuk. Jadi arti dari Ujung Jubah adalah untuk
mengampuni dan menyucikan segala dosa kita. Sambil
memegang Ujung Jubah TUHAN, kita mengakui kebusukan-kebusukan kita.
Pergilah dengan selamat = jangan berbuat dosa lagi; sebab jika kita
berbuat dosa lagi, berarti kita tidak selamat. Mari! kita menjamah
Ujung Jubah TUHAN sehingga kita mendapatkan pengampunan dan penyucian
tetapi kita jangan berbuat dosa lagi sampai satu waktu kita tidak dapat
berbuat dosa lagi = sempurna seperti YESUS.
Ujung
Jubah berarti berada paling bawah = banyak menyembah TUHAN = tempat
yang paling bawah, tetapi satu waktu, kita akan ditinggikan
diawan-awan sampai ke Tahta TUHAN dan bersanding bersama dengan Dia
untuk selama-lamanya.
Mari!
sekarang ini, kita menggunakan waktu dengan sungguh-sungguh sehingga
ibadah kita berubah dari sistim taurat kepada sistim kemurahan yaitu:
- tidak menjadi kecewa, dan tidak merasa bangga
- tidak mencari sesuatu di dalam ibadah tetapi mempersembahkan
sesuatu kepada TUHAN sampai mempersembahkan tubuh sehingga kita menjadi
taat dengar-dengaran
- ada pembaharuan hati dan mulut dengan banyak menjamah Ujung Jubah
TUHAN/berada di bawah Kaki TUHAN sehingga Ujung Jubah TUHAN melindungi
dan menyelesaikan apa yang sudah busuk dan juga menyucikan sampai kita
menjadi sempurna seperti YESUS dan layak menyambut kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya.
TUHAN
memberkati.1